Pengaturan Akselarasi di Simulator Parallel Hybrid Electric Vehicle Menggunakan Metode ANFIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengaturan Akselarasi di Simulator Parallel Hybrid Electric Vehicle Menggunakan Metode ANFIS"

Transkripsi

1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) Pengaturan Akselarasi di Simulator Parallel Hybrid Electric Vehicle Menggunakan Metode ANFIS Yoga Septefa Nuris dan Rusdhianto Effendi A.K. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya rusdhi@elect-eng.its.ac.id Abstrak Hybrid Electric Vehicle (HEV) merupakan kendaraan yang menggabungkan kerja Internal Combustion Engine (ICE) dan motor listrik dengan konfigurasi series atau parallel. Pada konfigurasi parallel, penggabungan ini dilakukan dengan menghubungkan poros ICE dan poros motor DC secara parallel dengan sistem roda gerirgi. Pada tugas akhir ini, digunakan simulator Parallel HEV (PHEV) untuk merepresentasikan kerja PHEV, simulator akan menggunakan ICE 2 Tak dan motor DC. Dengan konfigurasi parallel, ketika ICE melakukan proses akselarasi dengan keadaan motor DC tidak bekerja akan menyebabkan respon Internal Combustion Engine (ICE) menjadi lambat karena motor DC akan menjadi beban. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu pengaturan untuk membuat motor DC bekerja saat keadaan akselarasi. Pengaturan motor DC bertujuan agar motor DC bekerja berdasarkan selisih model referensi PHEV dan model ICE. Kontroler Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS) akan digunakan untuk mengatur kecepatan motor DC pada keadaan akselarasi. Dengan nilai learning rate sebesar 0,5 dan jumlah maksimal epoh sebesar 5. Pada pengujian simulasi didapatkan respon kecepatan PHEV dapat mencapai model referensi pada t = 0,626 s, dan lebih cepat daripada respon ICE yang dapat mencapai model referensi pada t = 1,93 s. Sedangkan pada pengujian implementasi respon PHEV akan mendahui ICE sebesar t = 0.05 s. Dari hasil pengujian, sehingga disimpulkan bahwa kontoler ANFIS dapat digunakan untuk pengaturan akselarasi PHEV. Kata Kunci akselerasi, ANFIS, HEV, motor DC I. PENDAHULUAN Dengan meningkatnya jumlah kendaraan konvensional yang digunakan, menyebabkan kebutuhan bahan bakar minyak akan meningkat. Hal itu menyebabkan potensi krisis energi akan mengancam di masa depan. Untuk menanggulanginya diperlukan kendaraan alternatif yang dapat mengurangi kebutuhan bahan bakar minyak. Antara lain dengan melakukan pengembangan kendaraan yang memiliki efisiensi tinggi yaitu HEV. HEV merupakan kombinasi antara dua sumber energi yaitu ICE dan motor listrik. ICE dan motor listrik dapat bekerja secara bersama-sama atau bekerja bergantian menurut kebutuhan dari HEV. Kombinasi ini ditujukan untuk mengurangi konsumsi bahan bakar tanpa mengurangi tenaga yang dikeluarkan [1]. Masalah umum pada HEV adalah pada keadaan akselarasi ICE akan membutuhkan bantuan kerja dari motor listrik agar ICE tidak terbebani dengan motor listrik yang tidak aktif. Hal ini disebabkan karena ICE terhubung dengan motor listrik. Dengan arsitektur HEV yang lebih rumit dari kendaraan konvensional, diperlukan strategi kontrol yang dapat menghasilkan efisiensi yang tinggi pada HEV terutama pada keadaan akselarasi. Pada masa ini metode kontrol cerdas telah dikembangkan untuk mengatur kecepatan dari Motor DC Brushless, dengan menggunakan logika fuzzy dalam suatu kontroler cerdas, masih terjadi osilasi pada keadaan steady state. Selain itu, untuk menentukan range fungsi keanggotaan juga sangat sulit [2].Dengan menggunakan kontroler ANFIS, daerah fungsi keanggotaan dapat ditentukan secara otomatis. Jumlah dan fungsi keanggotaan akan sangat menentukan kualitas dari kontroler. Respon kecepatan dari motor DC brushless menggunakan kontroler ANFIS menunjukkan respon terbaik menggunakan fungsi bell dengan lima fungsi keanggotaan [3] Untuk suatu metode kontrol cerdas yang mampu mengatasi variasi beban dari sebuah kemampuan mesin, ANFIS sangat berguna untuk diimplementasikan karena menggabungkan keuntungan dari jaringan Artificial Intelligent dan Fuzzy Inference System [4]. Oleh karena itu,dalam tugas akhir kali ini akan dilakukan perancangan dengan metode ANFIS dalam pengendalian kecepatan motor listrik untuk membantu ICE mencapai referensi ketika terjadi percepatan pada HEV. Dengan menggunakan metode ini diharapkan akan membuat kecepatan HEV akan mencapai kecepatan referensi dalam waktu yang lebih singkat. Pada tugas akhir ini, digunakan simulator PHEV untuk merepresentasikan PHEV sebenarnya,dengan kombinasi ICE dua tak dan motor DC yang berfungsi sebagai motor listrik pada HEV. Simulator yang digunakan merupakan simulator yang dibuat pada penelitian sebelumnya [5], dengan kombinasi ICE dua tak dan motor DC sebagai motor listrik sebagai penggerak utama. Pada perancangan sistem di Tugas Akhir ini digunakan pemodelan simulator HEV yang telah dilakukan di penelitian sebelumnya [6][7]. Makalah ini akan membahas dasar teori tentang sistem pada Bab II, sedangkan pada Bab III akan dibahas tentang perancangan sistem. Pengujian dan analisa sistem yang telah dibuat dipaparkan pada Bab IV. Dari pengujian dan analisa sistem yang dilakukan akan ditarik kesimpulan pada Bab V II. DESKRIPSI SISTEM A. Simulator Parallel Hybrid Electric Vehicle (HEV) Simulator PHEV yang digunakan pada Tugas Akhir ini merupakan representasi sistem PHEV. Komponen yang membangun sistem ini antara lain : ICE 2 Tak sebagai penggerak utama, motor DC sebagai penggerak tambahan,

2 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) rem elektromagnetik digunakan sebagai beban PHEV sementara sistem roda gerigi akan digunakan untuk menggabungkan kerja dari ICE dan motor DC. Sedangkan tachogenerator sebagai sensor kecepatan pada sistem. Komponen-komponen tersebut terangkai menjadi sebuah simulator PHEV yang ditunjukkan pada Gambar 1. Gambar 3 Skema pengendalian Kecepatan Motor DC Dari Gambar 3 ditunjukkan bahwa sumber tegangan untuk membangkitkan energi mekanis motor DC diperoleh dari tegangan tiga fasa yang disearahkan menjadi tegangan DC. Untuk mengendalikan kecepatan diperlukan feedback berupa tegangan sedangkan untuk mengendalikan torsi diperlukan feedback berupa arus. Gambar 1. Simulator HEV [7] B. Motor DC [8] Motor DC merupakan salah satu mesin listrik yang menghasilkan energi gerak. Motor DC dibagi menjadi beberapa jenis antara lain : motor DC penguat terpisah, motor DC shunt, motor DC magnet permanen, motor DC series dan motor DC kompon. Pemisahan ini berdasarkan struktur rangkaian listrik dari kumparan jangkar dan kumparan medan[5]. Motor DC memiliki bagian yang bergerak(rotor) dan tidak bergerak (stator). Klasifikasi motor DC jika dipandang dari kumparan medan maka akan dibagi menjadi penguatan terpisah dan penguatan sendiri. Penguatan sendiri adalah ketika lilitan pada rotor tersambung langsung dengan terminal sumber tergangan. Sedangkan penguatan terpisah adalah ketika lilitan pada rotor terhubung pada sumber tegangan terpisah. [7] Prinsip kerja motor DC adalah ketika ada arus yang melewati suatu konduktor dan diletakkan pada suatu medan magnet maka akan menghasilkan suatu gaya yang akan memutar rotor. Gambar 2. Rangkaian Ekivalen Motor DC Dari Gambar 2 rangkaian kita dapat merumuskan tegangan pada motor ini adalah pada Persamaan (1) E_A=K ω (1) Di mana E_Aadalah tegangan pada rotor, K menunjukkan konstanta, menunjukkan konstanta motor, dan ω merupakan kecepatan sudut. Dari persamaan ini kita dat mengetahui bahwa hubungan antara tegangan di rotor proporsional dengan kecepatan sudut. Oleh karena itu skema dalam pengendalian motor DC akan ditunjukkan pada Gambar 3 III. PERANCANGAN SISTEM A. Diagram Blok Sistem Perancangan yang dibuat merupakan pengaturan kecepatan motor DC pada keadaan akselerasi yang ditunjukkan pada diagram blok sistem pada Gambar 4 Input (pedal) Model referensi Invers Model Output Motor DC Output ICE ANFIS Gambar 4 Diagram Blok Sistem de dt observer Input (autotrafo) + - DRIVER Rem elektromagnetik ICE Motor DC tachogenerator Output PHEV Dari Gambar 4, dapat diuraikan bahwa kerja motor DC yang ingin dicapai adalah dari model referensi yang dibuat dikurangi dengan respon ICE. Model referensi dibuat memiliki rise time lebih cepat dari rise time respon ICE. Kontroler akan memberikan sinyal ke driver yang digunakan untuk menggerakkan motor DC yang akan membantu kerja ICE. B. Pemodelan Sistem [6][7] Pemodelan pada sistem ini dibagi menjadi pemodelan ICE dan motor DC. Adapun pemodelan yang digunakan adalah mengacu pada pemodelan yang telah dibuat pada penelitan sebelumnya[2]. Dari penelitian sebelumnya, diperoleh pemodelan motor DC pada Persamaan (2) 11,01 G(s) = (s 2 (2) + 4,5s + 11,056) Pemodelan ini didapatkan dengan menggunakan pendekatan analitik. Sedangkan pemodelan ICE didapat dengan memberikan beban minimal,nominal dan maksimal pada ICE. Hasil respon ICE tersebut diidentifkasi dengan metode Strejc. Hasil pemodelan yang diperoleh [7] adalah pada Persamaan (3).

3 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) G(s) = 1 (0.1848s + 1) 2 (3) C. Model Referensi [6] Model referensi dibuat sebagai model target yang harus dicapai oleh plant. Dalam pengaturan akselarasi, model referensi dibuat dengan rise time yang lebih cepat daripada rise time ICE, sesuai dengan tujaun perancangan yaitu kerja motor DC untuk membantu akselarasi PHEV. Model target u(k) = 1 τ a juga dibuat tidak memiliki error steady state. Dari hasil b 0 τ+t 1 y(k) + a 2 y(k 1) s identifikasi yang telah dilakukan penelitian sebelumnya [1], b 1 u(k 1) + T s y τ+t r (k + 1) didapatkan rise time motor bakar sebesar 1 s dan nilai time s (5) constant sebesar 0,3726 s. Model referensi dibuat memiliki Dengan nilai τ didapat dari y model. rise time lebih cepat dengan time constant yang lebih kecil sehingga dibuat model referensi dengan fungsi alih berikut : a. Lapisan 1 1 (4) (3.11) Pada lapisan ini, neuron memiliki sifat adaptif. Keluaran G(s) = 0,2 s + 1 D. Perancangan Kontroler ANFIS [9][10] Kontroler ANFIS digunakan untuk mengatur kecepatan motor pada simulator PHEV. Kontroler ANFIS akan menggunakan keluaran dari inverse model pada plant sebagai data target output keluaran plant. Struktur ANFIS yang digunakan mengacu pada struktur yang dipaparkan oleh Jang [3]. Dengan menggunakan mekanisme inferensi fuzzy fungsi Sugeno orde 1 dan fungsi Bell untuk membangkitkan fungsi keanggotaan maka diperlukan penghitungan parameterparameter pada kontroler ANFIS yang akan dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap forward pass dan back pass. Pada perhitungan ini akan terjadi pembelajaran untuk perubahan nilai parameter. Pembelajaran arah maju atau forward pass parameter premis dianggap tetap untuk memperbaiki parameter konsekuen, sedangkan pada arah mundur atau back pass parameter premis akan dianggap tetap untuk memperbaiki parameter konsekuen. Pembelajaran yang dipaparkan sebelumnya [9] menggunakan metode RLSE pada arah maju dan gradient descent pada, namun pada perancangan ini digunakan algoritma gradient descent pada kedua arah pembelajaran. Kombinasi ini digunakan ketika semua parameter dianggap linier.. Gambar Struktur ANFIS ditunjukkan dalam Gambar 5 Dari Gambar 5, struktur ANFIS terdiri dari lima lapisan. Perhitungan ANFIS pada tahap maju atau forward pass artinya perhitungan akan merambat maju dari lapisan ke 1 menuju ke lapisan 5. Skema pembelajaran ANFIS didapat dengan inverse learning [9]. Sinyal informasi untuk masukan kontroler adalah error antara model yang diinginkan dengan keluaran motor bakar seperti gambar 4. Persamaan keluaran inverse model adalah sebagai berikut [6] : tiap tiap neuron adalah fungsi keanggotaan input. Pada struktur di Gambar 5, output lapisan 1 adalah µ A1, µ A2, µ A3, µ B1, µ B2, µ B3.Fungsi keanggotaan yang dipakai adalah fungsi Generalized Bell yang diberikan sebagai berikut: 1 µ(x) = 1 + x c a b (6) (3.11 Di mana {a,b,c} adalah parameter yang awalnya ditentukan secara acak, untuk mempermudah perhitungan nilai b dianggap = 1. Sedangkan parameter a dan b akan diperbaiki pada tahap back pass. Saat nilai parameter ini berubah maka kurva fungsi keanggotaan akan berubah. Akan dibentuk sejumlah i aturan yang dibentuk dari klasifikasi fungsi keanggotaan. Aturan yang dibuat pada kontroler ANFIS ini direpresentasikan dalam Tabel 1. Tabel 1 Basis Aturan Kontroler ANFIS delta error ( e)= X 2 Gaya (u) error (e)= X 1 A1 A2 A3 B1 ω 1 ω 4 ω 7 B2 ω 2 ω 5 ω 8 B3 ω 3 ω 6 ω 9 Maka dengan setiap masukan akan membentuk 3 fungsi keanggotaan, yang akan menghasilkan sejumlah i = 9 aturan pada Lapisan 2. b. Lapisan 2 Neuron pada lapisan ini adalah hasil dari perkalian dari masukan neuron sebelumnya. Fungsi yang digunakan pada neuron ini adalah operator AND. Dengan i = 1,2..n, maka : L 2 = w i = µa(x 1 )µb(x 2 ) (7) Gambar 5 Struktur ANFIS c. Lapisan 3 Setiap neuron pada lapisan ini adalah node tetap yang berupa hasil normalisasi, dicari dengan w L 3 = w ı = i (8) w i +w i+1 +.+w n

4 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) d. Lapisan 4 Neuron-neuron di lapisan ini merupakan node adaptif terhadap output, dimana : L 4 = w i y i = (c w ı i1 x 1 + c i2 x 2 + c i0 ) (9) dimana y i adalah bobot. Bobot ini akan direvisi untuk epoh > 1, dengan menggunakan Gradien Descent maka : y i = y i + ηε out w ı (10) dimana η = nilai laju pembelajaran yang bernilai antara 0-1 dan ε out = error antara output target dengan output jaringan. e. Lapisan 5 Lapisan ke lima adalah berisi neuron yang merupakan penjumlahan neuron-neuron pada lapisan ke 4. Fungsi pada lapisan ini adalah L 5 = i y w ı i (11) Pada tahap back pass pembelajaran dilakukan dengan mempropagasikan balik error antara keluaran jaringan ANFIS dan keluaran target. Pada tahap ini parameter konsekuen dianggap tetap untuk memperbaiki parameter premis menggunakan gradient descent. Dengan struktur ANFIS pada gambar 3.3 yang memiliki 5 lapisan dengan jumlah N(L) neuron pada lapisan ke-l, dengan fungsi Gambar 6. Respon PHEV Tanpa terhadap sinyal step Dari Gambar 6 ditunjukkan bahwa ICE akan mencapai set point pada t = 1,93 s dengan rise time sebesar t r = s. Selanjutnya adalah pengujian ICE dengan perubahan amplitudo, pengujian ini merepresentasikan perubahan set point pada proses akselarasi PHEV. Hasil dari simulasi ditunjukkan pada Gambar 7 N(L) Ep = (d k X L,k ) 2 k=1 informasi error pada L1 atau ε 1 akan digunakan untuk memperbaiki parameter premis, dengan perhitungan umum sebagai berikut : 2(x ε a = (ε 1 ) i c i ) 2 a 3 i 1+ x i c 2 (13) i a i ε c = (ε 1 ) 2(x i c i ) 2 a 2 i 1+ x i c i a i 2 (14) Setelah didapatkan error parameter, maka perubahan nilai parameter premis dirumuskan sebagai berikut : Δa i = ηε a x i (15) Δc i = ηε c x i (16) Dimana η adalah nilai laju pembelajaran yang bernilai antara 0-1. Untuk menentukan nilai parameter premis yang baru menjadi a i = a i + Δa i (17) c i = c i + Δc i (18) IV. PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM Pengujian dan analisis sistem dilakukan melalui simulasi pada software Matlab dan pengujian dengan implementasi. A. Pengujian Simulasi ICE Berbeban Nominal Tanpa Pengujian simulasi ini dilakukan dengan memberikan set point kecepatan PHEV sebesar 1095 rpm dengan berbeban nominal. Hasil simulasi ditunjukkan pada Gambar (12) (3.11 Gambar 7. Respon ICE Berbeban Nominal Tanpa Bantuan Motor DC dengan perubahan amplitudo Dari Gambar 7, ditunjukkan bahwa ICE akan memilik irise time pada set point pertama dengan 372,3 rpm sebesar t r = detik, sedangkan pada set point kedua sebesar 538,7 rpm, rise time ICE sebesar t r = detik. Pada set point ketiga sebesar 799,4 rpm dengan t r = 1, detik. Dan dengan set point keempat sebesar 1095 rpm dengan t r = detik B. Pengujian Efek Perubahan Learning Rate Kontroler ANFIS Terhadap Sinyal Kontrol Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui efek dari perubahan learning rate pada kontroler ANFIS. Pengujian ini akan mengubah variasi nilai learning rate pada 0,05 ; 0,5 ; 0,9.Dari pengujian simulasi, learning rate sebesar 0,05 menunjukkan kemampuan adaptasi kontroler ANFIS saat t = 0,248 s, learning rate sebesar 0,5 menunjukkan kemampuan adaptasi kontroler ANFIS saat t = 0,084 s, sedangkan learning rate sebesar 0,9 menunjukkan kemampuan adaptasi kontroler ANFIS saat t = 0,064 s. Dari respon yang didapat, dapat diketahui jika semakin besar learning rate, maka semakin cepat kontroler ANFIS akan beradaptasi dengan sinyal target. Namun dengan rentang learning rate yang semakin besar, maka akan menyebabkan ketidakstabilan di nilai tertentu, hal ini dikarenakan dalam proses adaptasi rentang yang digunakan terlalu jauh dari nilai target sehingga adaptasi menjadi kurang sempurna. Dengan pengujian yang telah dilakukan, maka learning rate yang dipilih sebesar 0,5 dengan respon pada Gambar 8

5 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) Gambar 8 Respon Kontroler Terhadap Sinyal Target dengan Learning Rate Sebesar 0,5 C. Pengujian Efek Perubahan Maksimum Epoh Kontroler ANFIS Terhadap Sinyal Kontrol Dalam pengujian ini dilakukan untuk mengetahui efek perubahan jumlah epoh dalam ANFIS terhadap kemampuan adapatsi. Pengujian akan dilakukan dengan mengubah Maksimum Epoh dengan nilai 5;10;20;50;100. diketahui bahwa ketika epoh kontroler sama dengan 5 maka sinyal kontrol akan mampu berdaptasi secara tepat pada t = 0,088 s. Jika kita menaikkan epoh menjadi 10, maka sinyal kontrol akan menjadi mampu beradaptasi secara tepat pada t = 0,064 s. Ketika epoh dinaikkan menjadi 20, maka sinyal kontrol akan menjadi mampu beradaptasi secara tepat pada t = 0,048 s. Sedangkan saat dinaikkan lagi menjadi epoh 50, maka didapat sinyal kontrol akan mampu beradaptasi secara tepat pada t = 0,024 s. Saat epoh diperbesar 100, maka kontroler ANFIS akan mampu beradapatasi secara tepat dari t = 0 s. Dari hasil pengujian simulasi yang didapat, maka dapat disimpulkan bahwa semakin besar jumlah epoh kontroler ANFIS maka sinyal kontrol yang didapat akan semakin mendekati sinyal target. D. Pengujian Simulasi PHEV Berbeban Nominal dengan Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui hasil perancangan sistem kontroler motor DC pada PHEV dengan metode ANFIS. Pengujian ini terdiri dari dua bagian yaitu pengujian dengan memberikan sinyal step dengan referensi kecepatan maksimal dan yang kedua adalah memberikan sinyal step dengan perubahan referensi secara bertahap pada PHEV. Pada Gambar ditunjukkan hasil pengujian sinyal step denga referensi kecepatan maksimal. Sedangkan Gambar ditunjukkan hasil pengujian dengan perubahan sinyal referensi bertahap. Motor DC pada sistem ini bertujuan untuk membantu motor bakar mencapai referensi pada saat, maka model referensi motor DC adalah selisih antara model referensi dengan respon motor bakar. Gambar 10 Sinyal Error Output Motor DC Gambar 11 Respon PHEV dengan Perubahan Sinyal Referensi Bertahap Dari Gambar 9, diketahui bahwa ketika PHEV bekerja dengan bantuan motor DC yang dikontrol dengan metode ANFIS terdapat delay sekitar 0,023 detik. Hal ini terjadi karena karakteristik kontroler yang memerlukan adaptasi untuk mengikuti sinyal target. PHEV akan mencapai model referensi pada t = 0,626 s. Pada Gambar 10 ditunjukkan sinyal error output motor DC setelah diberi kontroler menunujukkan error antara model referensi dengan output target motor DC pada sekitar t = 0,98 s bernilai 0. Sedangkan pada Gambar 11, merupakan hasil pengujian perubahan sinyal referensi. Dengan perubahan 372,3 rpm ; 538,8 rpm;799,35 rpm;1095rpm. Maka PHEV dapat mencapai model referensi ketika t=0,624s ; t=3,03s ; 5,74s ; t=8,4s. E. Pengujian Implementasi PHEV Berbeban Nominal Tanpa Dalam pengujian ini, PHEV diberi beban nominal sebesar 60 volt. Pengujian akan dilakukan tanpa bantuan motor DC dengan cara memutuskan hubungan tegangan sumber ke motor DC. Dari pengujian tersebut, diperoleh hasil respon PHEV dalam Gambar 12 Gambar 12 Respon PHEV Berbeban Nominal Tanpa Bantuan Motor DC Gambar 9 Respon PHEV Dengan Dari Gambar 12, dapat kita ketahui jika PHEV tanpa bantuan motor DC memiliki respon lebih lambat jika dibandingkan dengan model referensi. Respon PHEV akan memiliki delay t = 0,18 s dari model referensi.

6 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) F. Pengujian Implementasi PHEV Berbeban Nominal Dengan Dalam pengujian ini, PHEV diberi beban nominal sebesar 60 volt. Pengujian ini dilakukan dengan bantuan motor DC yang dikontrol oleh kontroler ANFIS. Dari pengujian tersebut, diperoleh hasil respon PHEV dalam Gambar 13. Pada pengujian implementasi, respon PHEV menggunakan kontroler ANFIS hanya akan mendahului PHEV tanpa kontroler sebesar t = 0,05 s. Hal ini dikarenakan implementasi sinyal kontrol dibatasi pada 0-5 volt atau rpm yang menyebabkan PHEV dengan kontroler ANFIS memiliki keterbatasan dalam membantu kerja ICE. DAFTAR PUSTAKA Gambar 13 Respon PHEV Berbeban Nominal dengan Gambar 14 Respon PHEV dengan dan Tanpa [1] Momoh, Omonowo D., Omoigui, Michael O. An Overview of Hybrid Electric Vehicle Technology, IEEE, , September, [2] Hidayat, Munawar, I, Design and Implementation the Speed Control of Brushless DC Machine Using Fuzzy Logic, Thesis Magister Program of Electrical Departement ITB, Bandung, [3] Hidayat, PH.Sasongko, Sarjiya & Suharyanto, Performance Analysis of Adaptive Neuro Fuzzy Inference Systems (ANFIS) for Speed Control of Brushless DC Motor, Proc. ICEEI 2011,17-19 July [4] Joycer Osorio,Arturo Molina,Pedro Ponce and David Romero, A Supervised Adaptive Neuro-Fuzzy Inference System Controller for a Hybrid Electric Vehicle s Power Train System, Proc. IEEE Conf. on Control and Automation (ICCA),Santhiago,Chile,2011. [5] Sriwidodo, Wahyu. Perancangan dan Implementasi Pengendalian Traksi Berbasis Neuro Fuzzy untuk Simulator Kendaraan Hybrid pada Mode Akselerasi, Tugas Akhir, Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, [6] Wibowo, Bayu Prasetyo, Traction Control pada Parallel Hybrid Electric Vehicle (HEV) dengan Menggunakan Metode Kontrol Neouro-Fuzzy Prediktif,, Tugas Akhir, 2014, Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. [7] Resmi, Ilmiyah Elrosa Citra, Traction Control pada Parallel Hybrid Electric Vehicle dengan Metode Generalized Predictive Control, Tugas Akhir, 2014, Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. [8] Austin Hughes and Bill Drury, Electric Motors And Drives, Fundamentals, Types, And Applications Fourth Edition, Oxford, [9] Jang, Jyh-Shing Roger, Neuro-Fuzzy and Soft Computing, Prentice Hall, [10] Kusumadewi,Sri., Neuro-Fuzzy Edisi, Graha Ilmu, 2010, Yogyakarta. Dari Gambar 13, ditunjukkan bahwa motor DC telah membuat PHEV bekerja lebih cepat dari model ICE dengan respon PHEV bekerja pada t = 0, 138 s. Dari Gambar 14, ditunjukkan perbandingan antara Respon PHEV tanpa bantuan motor DC dan menggunakan bantuan motor DC. Dengan menggunakan bantuan motor DC, respon PHEV yang ditunjukkan warna merah pada Gambar 14 akan selalu berusaha mendahului respon PHEV tanpa bantuan motor DC dengan selisih awal saat penyalaan sekitar t = 0,05 s. Namun PHEV belum mampu mencapai hasil simulasi karena sinyal target kontrol motor DC dibatasi. Pada proses implementasi dibutuhkan nilai saturasi untuk menjaga agar motor DC tidak rusak. V. KESIMPULAN Dalam kondisi tanpa bantuan motor DC, PHEV akan mencapai set point pada t = 1, 93 s, sedangkan PHEV dengan kontroler ANFIS dapat membantu respon PHEV mencapai model referensi pada t = 0,574 s. Oleh karena itu, kontroler ANFIS dapat digunakan pada proses akselerasi PHEV seperti yang diharapkan. Namun dengan karakteristik kontoler ANFIS yang memerlukan pembelajaran maka terdapat delay sekitar t = 0,023 detik sebelum kontroler akan memberikan sinyal kontrol kepada motor DC.

Traction Control pada Parallel Hybrid Electric Vehicle (HEV) dengan Menggunakan Metode Kontrol Neuro-Fuzzy Prediktif

Traction Control pada Parallel Hybrid Electric Vehicle (HEV) dengan Menggunakan Metode Kontrol Neuro-Fuzzy Prediktif JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No., (24) ISSN: 2337-3539 (23-927 Print) E-25 Traction Control pada Parallel Hybrid Electric Vehicle (HEV) dengan Menggunakan Metode Kontrol Neuro-Fuzzy Prediktif Bayu Prasetyo

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER OPTIMAL BERBASIS NEURO FUZZY UNTUK PENGENDALIAN SIMULATOR HYBRID ELECTRIC VEHICLE

DESAIN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER OPTIMAL BERBASIS NEURO FUZZY UNTUK PENGENDALIAN SIMULATOR HYBRID ELECTRIC VEHICLE DESAIN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER OPTIMAL BERBASIS NEURO FUZZY UNTUK PENGENDALIAN SIMULATOR HYBRID ELECTRIC VEHICLE Galih Satrio Aji Wibowo Jurusan Teknik Elektro FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

Desain dan Implementasi Kontroler Sliding Mode untuk Pengaturan Akselerasi pada Simulator Hybrid Electric Vehicle

Desain dan Implementasi Kontroler Sliding Mode untuk Pengaturan Akselerasi pada Simulator Hybrid Electric Vehicle PROCEDIG SEMIAR TUGAS AKHIR JUI 013 1 Desain dan Implementasi Kontroler Sliding Mode untuk Pengaturan Akselerasi pada Simulator Hybrid Electric Vehicle Suci Endah Sholihah, Mochammad Rameli, dan Rusdhianto

Lebih terperinci

Pengaturan Kecepatan pada Simulator Parallel Hybrid Electric Vehicle Menggunakan Metode PID Linear Quadratic Regulator

Pengaturan Kecepatan pada Simulator Parallel Hybrid Electric Vehicle Menggunakan Metode PID Linear Quadratic Regulator JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 2, (2015) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) E-31 Pengaturan Kecepatan pada Simulator Parallel Hybrid Electric Vehicle Menggunakan Metode PID Linear Quadratic Regulator Fanniesha

Lebih terperinci

Traction Control pada Parallel Hybrid Electric Vehicle dengan Metode Generalized Predictive Control

Traction Control pada Parallel Hybrid Electric Vehicle dengan Metode Generalized Predictive Control JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (214) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) E-19 Traction Control pada Parallel Hybrid Electric Vehicle dengan Metode Generalized Predictive Control Ilmiyah Elrosa C.R.,

Lebih terperinci

PERANCANGAN MODEL PREDICTIVE TORQUE CONTROL (MPTC) UNTUK PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI 3 PHASA DENGAN ROBUST STATOR FLUX OBSERVER

PERANCANGAN MODEL PREDICTIVE TORQUE CONTROL (MPTC) UNTUK PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI 3 PHASA DENGAN ROBUST STATOR FLUX OBSERVER PERANCANGAN MODEL PREDICTIVE TORQUE CONTROL (MPTC) UNTUK PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI 3 PHASA DENGAN ROBUST STATOR FLUX OBSERVER Halim Mudia 1), Mochammad Rameli 2), dan Rusdhianto Efendi 3) 1),

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) E-13

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) E-13 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (214) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) E-13 Pengaturan Kecepatan pada Simulator Parallel Hybrid Electric Vehicle (PHEV) Menggunakan Linear Quadratic Regulator (LQR)

Lebih terperinci

Perancangan Dan Implementasi Sistem Pengaturan Kecepatan Motor Bldc Menggunakan Kontroler Pi Berbasiskan Neural-Fuzzy Hibrida Adaptif

Perancangan Dan Implementasi Sistem Pengaturan Kecepatan Motor Bldc Menggunakan Kontroler Pi Berbasiskan Neural-Fuzzy Hibrida Adaptif F68 Perancangan Dan Implementasi Sistem Pengaturan Kecepatan Motor Bldc Menggunakan Kontroler Pi Berbasiskan Neural-Fuzzy Hibrida Adaptif Agung Setyadi Wicaksono, Rushdianto Effendie A. K., dan Eka Iskandar

Lebih terperinci

JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman Online di:

JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman Online di: JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 31-40 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS DATA RUNTUN WAKTU DENGAN METODE ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM

Lebih terperinci

PENGENDALI TEMPERATUR FLUIDA PADA HEAT EXCHANGER DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN PREDIKTIF

PENGENDALI TEMPERATUR FLUIDA PADA HEAT EXCHANGER DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN PREDIKTIF PENGENDALI TEMPERATUR FLUIDA PADA HEAT EXCHANGER DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN PREDIKTIF Rr.rahmawati Putri Ekasari, Rusdhianto Effendi AK., Eka Iskandar Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

MODEL KONTROL PREDIKSI BERBASIS ANFIS PADA HEAT EXCHANGER

MODEL KONTROL PREDIKSI BERBASIS ANFIS PADA HEAT EXCHANGER MODEL KONTROL PREDIKSI BERBASIS ANFIS PADA HEAT EXCHANGER Ruslim Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Borneo Tarakan ruslim_s@yahoo.co.id ABSTRAKS Model dinamik dari sistem Heat Exchanger

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KONTROLER NEURAL FUZZY PADA PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI 3 FASA

IMPLEMENTASI KONTROLER NEURAL FUZZY PADA PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI 3 FASA IMPLEMENTASI KONTROLER NEURAL FUZZY PADA PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI 3 FASA Ratna Ika Putri 1, Mila Fauziyah 2 1 Politeknik Negeri Malang 2 Politeknik Negeri Malang E-mail: Ikaputri_ratna@yahoo.com,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem kendali PID paling banyak digunakan dalam pengendalian di industri. Keberhasilan pengendali PID tergantung ketepatan dalam menentukan konstanta (penguatan) PID

Lebih terperinci

PRAKIRAAN BEBAN PUNCAK JANGKA PANJANG PADA SISTEM KELISTRIKAN INDONESIA MENGGUNAKAN ALGORITMA ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM

PRAKIRAAN BEBAN PUNCAK JANGKA PANJANG PADA SISTEM KELISTRIKAN INDONESIA MENGGUNAKAN ALGORITMA ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM ISSN 1412 3762 http://jurnal.upi.edu/electrans ELECTRANS, VOL.11, NO.2, SEPTEMBER 2012, 18-26 PRAKIRAAN BEBAN PUNCAK JANGKA PANJANG PADA SISTEM KELISTRIKAN INDONESIA MENGGUNAKAN ALGORITMA ADAPTIVE NEURO-FUZZY

Lebih terperinci

DESAIN KONTROL PID UNTUK MENGATUR KECEPATAN MOTOR DC PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT)

DESAIN KONTROL PID UNTUK MENGATUR KECEPATAN MOTOR DC PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT) DESAIN KONTROL PID UNTUK MENGATUR KECEPATAN MOTOR DC PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT) Oleh : Raga Sapdhie Wiyanto Nrp 2108 100 526 Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Bambang Sampurno,

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam

SISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam SISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam I. Tujuan 1. Mampu melakukan analisis kinerja sistem pengaturan posisi motor arus searah.. Mampu menerangkan pengaruh kecepatan

Lebih terperinci

Simulasi Control System Design dengan Scilab dan Scicos

Simulasi Control System Design dengan Scilab dan Scicos Simulasi Control System Design dengan Scilab dan Scicos 1. TUJUAN PERCOBAAN Praktikan dapat menguasai pemodelan sistem, analisa sistem dan desain kontrol sistem dengan software simulasi Scilab dan Scicos.

Lebih terperinci

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER

SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER SISTEM PENGATURAN MOTOR DC MENGGUNAKAN PROPOTIONAL IINTEGRAL DEREVATIVE (PID) KONTROLER Nursalim Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana Jl. Adisucipto-Penfui Kupang,

Lebih terperinci

Pengaturan Kecepatan pada Motor DC Shunt Menggunakan Successive Sliding Mode Control

Pengaturan Kecepatan pada Motor DC Shunt Menggunakan Successive Sliding Mode Control Pengaturan Kecepatan pada Motor DC Shunt Menggunakan Successive Sliding Mode Control Danu Bhrama Putra 6..75 Jurusan Teknik Elektro ITS, Surabaya 6, e-mail : danubrahma@gmail.com Penggunaan motor DC pada

Lebih terperinci

PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK DI BALI MENGGUNAKAN PENDEKATAN ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS)

PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK DI BALI MENGGUNAKAN PENDEKATAN ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) PERAMALAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK DI BALI MENGGUNAKAN PENDEKATAN ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM (ANFIS) L K Widyapratiwi 1, I P A Mertasana 2, I G D Arjana 2 1 Mahasiswa Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

KONTROL TORSI MOTOR DC BRUSHLESS PENGGERAK HYBRID ELECTRIC VEHICLE MENGGUNAKAN PREDICTIVE DIRECT TORQUE CONTROL

KONTROL TORSI MOTOR DC BRUSHLESS PENGGERAK HYBRID ELECTRIC VEHICLE MENGGUNAKAN PREDICTIVE DIRECT TORQUE CONTROL TESIS TE142599 KONTROL TORSI MOTOR DC BRUSHLESS PENGGERAK HYBRID ELECTRIC VEHICLE MENGGUNAKAN PREDICTIVE DIRECT TORQUE CONTROL WAHYU PRIBADI 2214202007 DOSEN PEMBIMBING Dr.Ir.Mochammad Rameli Ir.Rusdhianto

Lebih terperinci

Desain dan Implementasi Model Reference Adaptive Control untuk Pengaturan Tracking Optimal Posisi Motor DC

Desain dan Implementasi Model Reference Adaptive Control untuk Pengaturan Tracking Optimal Posisi Motor DC Desain dan Implementasi Model Reference Adaptive Control untuk Pengaturan Tracking Optimal Posisi Motor DC Dinar Setyaningrum 22081000018 Teknik Sistem Pengaturan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Rabu,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON ANALISIS PENGARUH JATUH TEGANGAN TERHADAP KINERJA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON Irpan Rosidi Tanjung, Surya Tarmizi Kasim Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggerakan belt conveyor, pengangkat beban, ataupun sebagai mesin

BAB I PENDAHULUAN. menggerakan belt conveyor, pengangkat beban, ataupun sebagai mesin 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Motor DC atau motor arus searah yaitu motor yang sering digunakan di dunia industri, biasanya motor DC ini digunakan sebagai penggerak seperti untuk menggerakan

Lebih terperinci

Pengontrolan Sistem Eksiter Untuk Kestabilan Tegangan Di Sistem Single Machine Infinite Bus (SMIB) Menggunakan Metode PID

Pengontrolan Sistem Eksiter Untuk Kestabilan Tegangan Di Sistem Single Machine Infinite Bus (SMIB) Menggunakan Metode PID JURNAL INTAKE---- Vol. 5, Nomor 2, Oktober 2014 Pengontrolan Sistem Eksiter Untuk Kestabilan Tegangan Di Sistem Single Machine Infinite Bus (SMIB) Menggunakan Metode PID Alamsyah Ahmad Teknik Elektro,

Lebih terperinci

Module : Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC

Module : Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC Module : Sistem Pengaturan Kecepatan Motor DC PERCOBAAN 2 SISTEM PENGATURAN KECEPATAN MOTOR DC 2.1. PRASYARAT Memahami komponen yang digunakan dalam praktikum sistem pengaturan kecepatan motor dc Memahami

Lebih terperinci

PENGARUH PEGATURAN KECEPATAN MENGGUNAKAN METODE PENGATURAN FLUKSI TERHADAP EFISIENSI PADA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

PENGARUH PEGATURAN KECEPATAN MENGGUNAKAN METODE PENGATURAN FLUKSI TERHADAP EFISIENSI PADA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON PENGARUH PEGATURAN KECEPATAN MENGGUNAKAN METODE PENGATURAN FLUKSI TERHADAP EFISIENSI PADA MOTOR ARUS SEARAH KOMPON Bambang Hidayat, Syamsul Amien Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat. Mulai. Tinjauan pustaka 59 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Flow Chart Perancangan dan Pembuatan Alat Mulai Tinjauan pustaka Simulasi dan perancangan alat untuk pengendali kecepatan motor DC dengan kontroler PID analog

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ADAPTIVE SWITCHING FUZZY LOGIC CONTROLER SEBAGAI PENGENDALI LEVEL AIR PADA TIGA BEJANA BERINTERAKSI

IMPLEMENTASI ADAPTIVE SWITCHING FUZZY LOGIC CONTROLER SEBAGAI PENGENDALI LEVEL AIR PADA TIGA BEJANA BERINTERAKSI IMPLEMENTASI ADAPTIVE SWITCHING FUZZY LOGIC CONTROLER SEBAGAI PENGENDALI LEVEL AIR PADA TIGA BEJANA BERINTERAKSI Satryo Budi Utomo ), Rusdhianto ), Katjuk Astrowulan ) ) Fakultas Teknik,Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PERANCANGAN KONTROLER KASKADE FUZZY UNTUK PENGATURAN TEKANAN PADA PRESSURE CONTROL TRAINER

PERANCANGAN KONTROLER KASKADE FUZZY UNTUK PENGATURAN TEKANAN PADA PRESSURE CONTROL TRAINER TUGAS AKHIR TE 091399 PERANCANGAN KONTROLER KASKADE FUZZY UNTUK PENGATURAN TEKANAN PADA PRESSURE CONTROL TRAINER 38-714 Nur Muhlis NRP 2208 100 662 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Fakultas Teknologi Industri Institut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kendali dengan campur tangan manusia dalam jumlah yang sangat kecil.

BAB I PENDAHULUAN. kendali dengan campur tangan manusia dalam jumlah yang sangat kecil. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi pada saat ini mulai bergeser kepada otomatisasi sistem kendali dengan campur tangan manusia dalam jumlah yang sangat kecil. Banyaknya penemuan

Lebih terperinci

Stabilisasi Robot Pendulum Terbalik Beroda Dua Menggunakan Kontrol Fuzzy Hybrid

Stabilisasi Robot Pendulum Terbalik Beroda Dua Menggunakan Kontrol Fuzzy Hybrid Stabilisasi Robot Pendulum Terbalik Beroda Dua Menggunakan Kontrol Fuzzy Hybrid Made Rahmawaty, Trihastuti Agustinah Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (23) -6 Pengendalian Rasio Bahan Bakar dan Udara Pada Boiler Menggunakan Metode Kontrol Optimal Linier Quadratic Regulator (LQR) Virtu Adila, Rusdhianto Effendie AK, Eka

Lebih terperinci

DESAIN RECURRENT NEURAL NETWORK - AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR PADA SISTEM SINGLE MESIN

DESAIN RECURRENT NEURAL NETWORK - AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR PADA SISTEM SINGLE MESIN Prosiding Seminar Nasional Manaemen Teknologi XI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 6 Pebruari 200 DESAIN RECURRENT NEURAL NETWORK - AUTOMATIC VOLTAGE REGULATOR PADA SISTEM SINGLE MESIN Widi Aribowo Fakultas

Lebih terperinci

Perancangan Pengaturan Kecepatan pada Simulator Parallel Hybrid Electric Vehicle (PHEV) Menggunakan. Metode State Dependent Linear Quadratic Regulator

Perancangan Pengaturan Kecepatan pada Simulator Parallel Hybrid Electric Vehicle (PHEV) Menggunakan. Metode State Dependent Linear Quadratic Regulator PROCEEDING SEMINAR TUGAS AKHIR JANUARI 214 1 Perancangan Pengaturan Kecepatan pada Simulator Parallel Hybrid Electric Vehicle (PHEV) Menggunakan Metode State Dependent Linear Quadratic Regulator Anisa

Lebih terperinci

Hamzah Ahlul Fikri Jurusan Tehnik Elektro, FT, Unesa,

Hamzah Ahlul Fikri Jurusan Tehnik Elektro, FT, Unesa, Pengendalian Kecepatan Motor Induksi Tiga Fasa Menggunakan Kontrol Fuzzy Logic Hamzah Ahlul Fikri Jurusan Tehnik Elektro, FT, Unesa, email: fikrihamzahahlul@gmail.com Subuh Isnur Haryudo Jurusan Tehnik

Lebih terperinci

Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe 1 Untuk Sistem Pendulum Kereta

Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe 1 Untuk Sistem Pendulum Kereta Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe Untuk Sistem Pendulum Kereta Helvin Indrawati, Trihastuti Agustinah Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

Sistem Pengemudian Otomatis pada Kendaraan Berroda dengan Model Pembelajaran On-line Menggunakan NN

Sistem Pengemudian Otomatis pada Kendaraan Berroda dengan Model Pembelajaran On-line Menggunakan NN Sistem Pengemudian Otomatis pada Kendaraan Berroda dengan Model Pembelajaran On-line Menggunakan Eru Puspita Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Keputih

Lebih terperinci

Adaptive Fuzzy Untuk Menala Parameter PID pada Sistem Pengaturan Berjaringan. Nastiti Puspitosari L/O/G/O NETWORKED CONTROL SYSTEM (NCS)

Adaptive Fuzzy Untuk Menala Parameter PID pada Sistem Pengaturan Berjaringan. Nastiti Puspitosari L/O/G/O NETWORKED CONTROL SYSTEM (NCS) L/O/G/O NETWORKED CONTROL SYSTEM (NCS) Adaptive Fuzzy Untuk Menala Parameter PID pada Sistem Pengaturan Berjaringan Nastiti Puspitosari 2208100039 BIDANG STUDI TEKNIK SISTEM PENGATURAN - ITS TOPIK PEMBAHASAN

Lebih terperinci

Rancang Bangun Pengatur Tegangan Otomatis pada Generator Ac 1 Fasa Menggunakan Kendali PID (Proportional Integral Derivative)

Rancang Bangun Pengatur Tegangan Otomatis pada Generator Ac 1 Fasa Menggunakan Kendali PID (Proportional Integral Derivative) Rancang Bangun Pengatur Tegangan Otomatis pada Generator Ac 1 Fasa Menggunakan Kendali PID (Proportional Integral Derivative) Koko Joni* 1, Achmad Fiqhi Ibadillah 2, Achmad Faidi 3 1,2,3 Teknik Elektro,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MICROKONTROLLER UNTUK SISTEM KENDALI KECEPATAN BRUSHLESS DC MOTOR MENGGUNAKAN ALGORITMA HYBRID PID FUZZY

IMPLEMENTASI MICROKONTROLLER UNTUK SISTEM KENDALI KECEPATAN BRUSHLESS DC MOTOR MENGGUNAKAN ALGORITMA HYBRID PID FUZZY Implementasi Microkontroller untuk Sistem Kendali Kecepatan (Kristiyono dkk.) IMPLEMENTASI MICROKONTROLLER UNTUK SISTEM KENDALI KECEPATAN BRUSHLESS DC MOTOR MENGGUNAKAN ALGORITMA HYBRID PID FUZZY Roedy

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-250

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: ( Print) F-250 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (213) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) F-25 Desain Sistem Kontrol Menggunakan Fuzzy Gain Scheduling Untuk Unit Boiler-Turbine Nonlinear Dariska Kukuh Wahyudianto, Trihastuti

Lebih terperinci

DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik

DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil Listrik JURNA TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 DC-DC Step-Up Converter Rasio Tinggi Kombinasi Charge Pump dan Boost Converter untuk Catu Daya Motor Induksi pada Mobil istrik A. M. Husni, M. Ashari Prof,

Lebih terperinci

KONVERTER KY INVERSE BIDIRECTIONAL SEBAGAI PENCATU DAYA KENDARAAN LISTRIK

KONVERTER KY INVERSE BIDIRECTIONAL SEBAGAI PENCATU DAYA KENDARAAN LISTRIK JURNA TEKNIK EEKTRO FTI-ITS VO.1, No.1, (2013) 1-6 1 KONVERTER KY INVERSE BIDIRECTIONA SEBAGAI PENCATU DAYA KENDARAAN ISTRIK Maya Saphira Citraningrum, Dedet C.Riawan dan Mochamad Ashari Jurusan Teknik

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM KENDALI TEMPERATUR UAP SUPERHEATER DENGAN METODE FUZZY SLIDING MODE CONTROL

DESAIN SISTEM KENDALI TEMPERATUR UAP SUPERHEATER DENGAN METODE FUZZY SLIDING MODE CONTROL J. Math. and Its Appl. ISSN: 1829-605X Vol. 13, No. 1, Mei 2016, 37-48 DESAIN SISTEM KENDALI TEMPERATUR UAP SUPERHEATER DENGAN METODE FUZZY SLIDING MODE CONTROL Mardlijah 1, Mardiana Septiani 2,Titik Mudjiati

Lebih terperinci

METODE PERLAMBATAN (RETARDATION TEST) DALAM MENENTUKAN RUGI-RUGI DAN EFISIENSI MOTOR ARUS SEARAH

METODE PERLAMBATAN (RETARDATION TEST) DALAM MENENTUKAN RUGI-RUGI DAN EFISIENSI MOTOR ARUS SEARAH METODE PERLAMBATAN (RETARDATION TEST) DALAM MENENTUKAN RUGI-RUGI DAN EFISIENSI MOTOR ARUS SEARAH Lamcan Raya Tamba, Eddy Warman Konsentrasi Teknik Energi Listrik, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KERUSAKAN MESIN BERPUTAR BERDASARKAN SINYAL SUARA DENGAN METODE ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM

IDENTIFIKASI KERUSAKAN MESIN BERPUTAR BERDASARKAN SINYAL SUARA DENGAN METODE ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM IDENTIFIKASI KERUSAKAN MESIN BERPUTAR BERDASARKAN SINYAL SUARA DENGAN METODE ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM Seminar Tugas Akhir O L E H : M I F T A H U D D I N P E M B I M B I N G : I R. Y E R R

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia industri diperhadapkan pada suatu persaingan (kompetisi). Kompetisi dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia industri diperhadapkan pada suatu persaingan (kompetisi). Kompetisi dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk dapat meraih suatu tujuan yang dikehendaki, akhir akhir ini dunia industri diperhadapkan pada suatu persaingan (kompetisi). Kompetisi dapat meliputi kemampuan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGENDALI SWITCHING PADA KENDARAAN HYBRID RODA DUA

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGENDALI SWITCHING PADA KENDARAAN HYBRID RODA DUA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGENDALI SWITCHING PADA KENDARAAN HYBRID RODA DUA Erny Listijorini 1 *, I.Nyoman Sutantra 2, Bambang Sampurno 3 Teknik Mesin, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Cilegon, Indonesia

Lebih terperinci

Permodelan Kurva Karakteristik Inverse Non- Standart Pada Rele Arus Lebih Dengan Metode Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (Anfis)

Permodelan Kurva Karakteristik Inverse Non- Standart Pada Rele Arus Lebih Dengan Metode Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (Anfis) B163 Permodelan Kurva Karakteristik Inverse Non- Standart Pada Rele Lebih Dengan Metode Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (Anfis) Erhankana Ardiana P., Margo Pujiantara dan Ardyono Priyadi Jurusan

Lebih terperinci

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah

Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah Modul 3 Dasar Konversi Energi Listrik Motor Arus Searah 3.1 Definisi Motor Arus Searah Motor arus searah adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus searah menjadi tenaga listrik arus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1950-an, banyak dijumpai motor arus searah konvensional (MASK) sebagai penggerak mekanik. Hal demikian didasarkan atas anggapan bahwa MASK memiliki kemudahan

Lebih terperinci

Tabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1]

Tabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1] 1 feedback, terutama dalam kecepatan tanggapan menuju keadaan stabilnya. Hal ini disebabkan pengendalian dengan feedforward membutuhkan beban komputasi yang relatif lebih kecil dibanding pengendalian dengan

Lebih terperinci

Sistem Perbaikan Faktor Daya Pada Penyearah Diode Tiga Phasa Menggunakan Hysteresis Current Control

Sistem Perbaikan Faktor Daya Pada Penyearah Diode Tiga Phasa Menggunakan Hysteresis Current Control JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Sistem Perbaikan Faktor Daya Pada Penyearah Diode Tiga Phasa Menggunakan Hysteresis Current Control Denny Prisandi, Heri Suryoatmojo, Mochamad Ashari Jurusan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 Pengembangan Model Regenerative Brake pada Sepeda Listrik untuk Menambah Jarak Tempuh dengan Variasi Alifiana Buda Trisnaningtyas, dan I Nyoman

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4 LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4 DOSEN PEMBIMBING : Bp. DJODI ANTONO, B.Tech. Oleh: Hanif Khorul Fahmy LT-2D 3.39.13.3.09 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Generator listrik Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Proses ini dikenal sebagai pembangkit

Lebih terperinci

Perancangan Soft Starter Motor Induksi Satu Fasa dengan Metode Closed Loop Menggunakan Mikrokontroler Arduino

Perancangan Soft Starter Motor Induksi Satu Fasa dengan Metode Closed Loop Menggunakan Mikrokontroler Arduino 1 Perancangan Soft Starter Motor Induksi Satu Fasa dengan Metode Closed Loop Menggunakan Mikrokontroler Arduino Ardhito Primatama, Soeprapto, dan Wijono Abstrak Motor induksi merupakan alat yang paling

Lebih terperinci

SIMULASI APLIKASI ANFIS (ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM) TIRUAN PID PADA PENGENDALIAN TINGGI PERMUKAAN AIR

SIMULASI APLIKASI ANFIS (ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM) TIRUAN PID PADA PENGENDALIAN TINGGI PERMUKAAN AIR SIMULASI APLIKASI ANFIS (ADAPTIVE NEURO-FUZZY INFERENCE SYSTEM) TIRUAN PID PADA PENGENDALIAN TINGGI PERMUKAAN AIR Oyas Wahyunggoro dan Gideon Charles Teknik Elektro UGM, Yogyakarta email : oyas@mti.gadjahmada.edu

Lebih terperinci

KEGIATAN 1 : PENGEREMAN MOTOR ARUS SEARAH DENGAN MENGGUNAKAN TAHANAN GESER UNTUK APLIKASI LABORATORIUM

KEGIATAN 1 : PENGEREMAN MOTOR ARUS SEARAH DENGAN MENGGUNAKAN TAHANAN GESER UNTUK APLIKASI LABORATORIUM KEGIATAN 1 : PENGEREMAN MOTOR ARUS SEARAH DENGAN MENGGUNAKAN TAHANAN GESER UNTUK APLIKASI LABORATORIUM 1.1. Latar Belakang Mahasiswa perlu mengetahui aspek pengereman pada motor arus searah (Direct Current

Lebih terperinci

Pengendalian Kecepatan Motor DC Magnet Permanen Dengan Menggunakan Sensor Kecepatan Rotari

Pengendalian Kecepatan Motor DC Magnet Permanen Dengan Menggunakan Sensor Kecepatan Rotari 1 Pengendalian Kecepatan Motor DC Magnet Permanen Dengan Menggunakan Sensor Kecepatan Rotari M. Wildan Hilmi, Soeprapto, dan Hery Purnomo Abstrak Pengendalian kecepatan motor dengan cara motor dikondisikan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM. Gambar 3. 1 Diagram Blok Sistem Kecepatan Motor DC

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM. Gambar 3. 1 Diagram Blok Sistem Kecepatan Motor DC BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Bab ini menjelaskan tentang perancangan dan pembuatan sistem kontrol, baik secara software dan hardware yang akan digunakan untuk mendukung keseluruhan sistem yang

Lebih terperinci

Mesin Arus Bolak Balik

Mesin Arus Bolak Balik 1 Mesin Arus Bolak balik TE091403 Part 0 : PENDAHULUAN Institut Teknologi Sepuluh Nopember August, 2012 Informasi dan Letak mata Kuliah 2 TE091403 : Mesin Arus Bolak balik TE091403 : Alternating Current

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Kendali Cascade pada Deaerator Berbasis Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS)

Perancangan Sistem Kendali Cascade pada Deaerator Berbasis Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS) Perancangan Sistem Kendali Cascade pada Deaerator Berbasis Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS) Rayjansof Chairi 1, Fitria Hidayanti 1, Idris Kusuma 1,2 1 Program Studi Fisika Teknik, Fakultas

Lebih terperinci

2.4. Sistem Kendali Logika Fuzzy 11

2.4. Sistem Kendali Logika Fuzzy 11 DAFTAR ISI HALAMANJUDUL i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ii LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI iii HALAMAN PERSEMBAHAN iv HALAMAN MOTTO v KATAPENGANTAR vi ABSTRAKSI x DAFTAR ISI xi DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

Lebih terperinci

Simulasi dan Analisis Konverter Kaskade Buck- Boost Dua Arah sebagai Pencatu Tegangan Inverter Motor Induksi pada Mobil Listrik

Simulasi dan Analisis Konverter Kaskade Buck- Boost Dua Arah sebagai Pencatu Tegangan Inverter Motor Induksi pada Mobil Listrik Simulasi dan Analisis Konverter Kaskade Buck- Boost Dua Arah sebagai Pencatu Tegangan Inverter Motor Induksi pada Mobil Listrik Ahsin Hariri, Mochamad Ashari, Sjamsjul Anam Jurusan Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

Penerapan Adaptive Neuro Fuzzy Inference System Dalam Memprediksi Volume Pemakaian Air Bersih

Penerapan Adaptive Neuro Fuzzy Inference System Dalam Memprediksi Volume Pemakaian Air Bersih Penerapan Adaptive Neuro Fuzzy Inference System Dalam Memprediksi Volume Pemakaian Air Bersih Niska Ramadani Dosen Universitas Dehasen Bengkulu niskaramadani@gmail.com ABSTRAK Pertumbuhan penduduk harus

Lebih terperinci

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu

Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu Brilliant Adhi Prabowo Pusat Penelitian Informatika, LIPI brilliant@informatika.lipi.go.id Abstrak Motor dc lebih sering digunakan

Lebih terperinci

DOSEN PEMBIMBING : Prof. Ir Ontoseno Penangsang, M.Sc.Phd Dr. Ardyono Priyadi, ST.M.Eng NAMA : GEDHE ARJANA PERMANA PUTRA NRP :

DOSEN PEMBIMBING : Prof. Ir Ontoseno Penangsang, M.Sc.Phd Dr. Ardyono Priyadi, ST.M.Eng NAMA : GEDHE ARJANA PERMANA PUTRA NRP : DOSEN PEMBIMBING : Prof. Ir Ontoseno Penangsang, M.Sc.Phd Dr. Ardyono Priyadi, ST.M.Eng NAMA : GEDHE ARJANA PERMANA PUTRA NRP : 2210105016 1. PENDAHULUAN 2. TEORI PENUNJANG 3. PEMODELAN SISTEM 4. ANALISA

Lebih terperinci

Analisis Kestabilan Transien dan Pelepasan Beban Pada Sistem Integrasi 33 KV PT. Pertamina RU IV Cilacap akibat Penambahan Beban RFCC dan PLBC

Analisis Kestabilan Transien dan Pelepasan Beban Pada Sistem Integrasi 33 KV PT. Pertamina RU IV Cilacap akibat Penambahan Beban RFCC dan PLBC B19 Analisis Kestabilan Transien dan Pelepasan Beban Pada Sistem Integrasi 33 KV PT. Pertamina RU IV Cilacap akibat Penambahan Beban RFCC dan PLBC Firdaus Ariansyah, Ardyono Priyadi, dan Margo Pujiantara

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI KECEPATAN KURSI RODA LISTRIK BERBASIS DISTURBANCE OBSERVER

RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI KECEPATAN KURSI RODA LISTRIK BERBASIS DISTURBANCE OBSERVER RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI KECEPATAN KURSI RODA LISTRIK BERBASIS DISTURBANCE OBSERVER Firdaus NRP 2208 204 009 PROGRAM MAGISTER BIDANG KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA TEKNIK ELEKTRO Fakultas Teknologi Industri

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI KECEPATAN MOTOR ARUS SEARAH MENGGUNAKAN KENDALI PID BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER

IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI KECEPATAN MOTOR ARUS SEARAH MENGGUNAKAN KENDALI PID BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI KECEPATAN MOTOR ARUS SEARAH MENGGUNAKAN KENDALI PID BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLER Winarso*, Itmi Hidayat Kurniawan Program Studi Teknik Elektro FakultasTeknik, Universitas

Lebih terperinci

Reduksi Harmonisa dan Ketidakseimbangan Tegangan menggunakan Hybrid Active Power Filter Tiga Fasa berbasis ADALINE-Fuzzy

Reduksi Harmonisa dan Ketidakseimbangan Tegangan menggunakan Hybrid Active Power Filter Tiga Fasa berbasis ADALINE-Fuzzy Reduksi Harmonisa dan Ketidakseimbangan Tegangan menggunakan Hybrid Active Power Filter Tiga Fasa berbasis ADALINE-Fuzzy Oleh: Marselin Jamlaay 2211 201 206 Dosen Pembimbing: 1. Prof. Dr. Ir. Mochamad

Lebih terperinci

Perancangan Pengendali Proportional-Integral Anti-Windup (Pi-Aw) pada Simulator Mobil Listrik untuk Kendali Kecepatan dan Torsi

Perancangan Pengendali Proportional-Integral Anti-Windup (Pi-Aw) pada Simulator Mobil Listrik untuk Kendali Kecepatan dan Torsi Perancangan Pengendali Proportional-Integral Anti-Windup (Pi-Aw) pada Simulator Mobil Listrik untuk Kendali Kecepatan dan Torsi Adnan Rafi Al Tahtawi Program Studi Teknik Komputer Politeknik Sukabumi Jl.

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER PID ADAPTIF PADA PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER PID ADAPTIF PADA PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER PID ADAPTIF PADA PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA Halim Mudia 2209106079 Jurusan Teknik Elektro FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Surabaya-60111,

Lebih terperinci

Perancangan Pengaturan Kecepatan pada Simulator Parallel Hybrid Electric Vehicle (PHEV) Menggunakan Metode State Dependent Linear Quadratic Regulator

Perancangan Pengaturan Kecepatan pada Simulator Parallel Hybrid Electric Vehicle (PHEV) Menggunakan Metode State Dependent Linear Quadratic Regulator JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No., (4) ISSN: 337-3539 (3-97 Print) E-7 Perancangan Pengaturan Kecepatan pada Simulator Parallel Hybrid Electric Vehicle (PHEV) Menggunakan Metode State Dependent Linear Quadratic

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGENDALI SWITCHING PADA KENDARAAN HYBRID RODA DUA

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGENDALI SWITCHING PADA KENDARAAN HYBRID RODA DUA ISBN No. 979-545-0270-1 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGENDALI SWITCHING PADA KENDARAAN HYBRID RODA DUA Erny Listijorini 1 *, I.Nyoman Sutantra 2, Bambang Sampurno 3 Teknik Mesin, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa,

Lebih terperinci

Perancangan dan Simulasi MRAC PID Control untuk Proses Pengendalian Temperatur pada Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR)

Perancangan dan Simulasi MRAC PID Control untuk Proses Pengendalian Temperatur pada Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR) JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-128 Perancangan dan Simulasi MRAC PID Control untuk Proses Pengendalian Temperatur pada Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR)

Lebih terperinci

Pendahuluan. Prinsip Kerja Motor Stepper

Pendahuluan. Prinsip Kerja Motor Stepper Pendahuluan Motor stepper adalah perangkat elektromekanis yang bekerja dengan mengubah pulsa elektronis menjadi gerakan mekanis diskrit. Motor stepper bergerak berdasarkan urutan pulsa yang diberikan kepada

Lebih terperinci

Perhitungan Waktu Pemutus Kritis Menggunakan Metode Simpson pada Sebuah Generator yang Terhubung pada Bus Infinite

Perhitungan Waktu Pemutus Kritis Menggunakan Metode Simpson pada Sebuah Generator yang Terhubung pada Bus Infinite JURNAL TEKNIK ELEKTRO Vol., No., (03) -6 Perhitungan Waktu Pemutus Kritis Menggunakan Metode Simpson pada Sebuah Generator yang Terhubung pada Bus Infinite Argitya Risgiananda ), Dimas Anton Asfani ),

Lebih terperinci

Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kendali Hybrid PID-Fuzzy

Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kendali Hybrid PID-Fuzzy ABSTRAK Pengaturan Kecepatan Motor DC Menggunakan Kendali Hybrid PID-Fuzzy Felix Pasila, Thiang, Oscar Finaldi Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131 Surabaya - Indonesia

Lebih terperinci

Pengendali Temperatur Fluida Pada Heat Exchanger Dengan Menggunakan Algoritma Model Predictive Control (MPC)

Pengendali Temperatur Fluida Pada Heat Exchanger Dengan Menggunakan Algoritma Model Predictive Control (MPC) JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-134 Pengendali Temperatur Fluida Pada Heat Exchanger Dengan Menggunakan Algoritma Model Predictive Control (MPC) Fathimah

Lebih terperinci

DASAR MOTOR STEPPER. I. Pendahuluan.

DASAR MOTOR STEPPER. I. Pendahuluan. DASAR MOTOR STEPPER I. Pendahuluan Motor stepper adalah perangkat elektromekanis yang bekerja dengan mengubah pulsa elektronis menjadi gerakan mekanis diskrit. Motor stepper bergerak berdasarkan urutan

Lebih terperinci

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 04, No. 3 (2016), hal ISSN: X

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 04, No. 3 (2016), hal ISSN: X SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PREDIKSI CURAH HUJAN DENGAN METODE ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM (Studi Kasus: Kota Pontianak) [1] Ruspina Ningsih, [2] Beni Irawan, [3] Fatma Agus Setyaningsih [1][3]

Lebih terperinci

PENGARUH POSISI SIKAT DAN PENAMBAHAN KUTUB BANTU TERHADAP EFISIENSI DAN TORSI MOTOR DC SHUNT

PENGARUH POSISI SIKAT DAN PENAMBAHAN KUTUB BANTU TERHADAP EFISIENSI DAN TORSI MOTOR DC SHUNT PENGARUH POSISI SIKAT DAN PENAMBAHAN KUTUB BANTU TERHADAP EFISIENSI DAN TORSI MOTOR DC SHUNT Jesayas Sihombing Syamsul Amien Konsentrasi Teknik Energi Listrik Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN SRM (switched reluctance motor) atau sering disebut variable reluctance motor adalah mesin listrik sinkron yang mengubah torsi reluktansi menjadi daya mekanik. SRM

Lebih terperinci

PENGARUH PENGATURAN TAHANAN SHUNT DAN SERI TERHADAP PUTARAN DAN EFISIENSI MOTOR ARUS SEARAH KOMPON

PENGARUH PENGATURAN TAHANAN SHUNT DAN SERI TERHADAP PUTARAN DAN EFISIENSI MOTOR ARUS SEARAH KOMPON PENGARUH PENGATURAN TAHANAN SHUNT DAN SERI TERHADAP PUTARAN DAN EFISIENSI MOTOR ARUS SEARAH KOMPON (Aplikasi pada Laboratorium Departemen Listrik P4TK, Medan) Andri Sitorus,Syamsul Amien Konsentrasi Teknik

Lebih terperinci

DC TRACTION. MK. Transportasi Elektrik. Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Soegijapranata Semarang 1

DC TRACTION. MK. Transportasi Elektrik. Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Soegijapranata Semarang 1 DC TRACTION MK. Transportasi Elektrik Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Soegijapranata Semarang 1 DC TRACTION Motor DC adalah andalan penggerak traksi listrik pada motor listrik dan motor

Lebih terperinci

Konverter DC-DC Input Ganda Rasio Tinggi Sebagai Pencatu Motor DC Brushless Permanen Magnet Untuk Mobil Listrik

Konverter DC-DC Input Ganda Rasio Tinggi Sebagai Pencatu Motor DC Brushless Permanen Magnet Untuk Mobil Listrik a Jurnal Teknik POMITS Vol., No., () -7 Konverter DC-DC Input Ganda Rasio Tinggi Sebagai Pencatu Motor DC Brushless Permanen Magnet Untuk Mobil Listrik Pelix V. Bosco Purba, Heri Suryoatmojo, Mochamad

Lebih terperinci

PERKIRAAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK DENGAN METODE ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM

PERKIRAAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK DENGAN METODE ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM ISSN : 1978-6603 PERKIRAAN BEBAN LISTRIK JANGKA PENDEK DENGAN METODE ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE SYSTEM Sarjon Defit Fakultas Ilmu Komputer Universitas Putra Indonesia YPTK Padang, Sumatera Barat Telp.

Lebih terperinci

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA II.1 Umum Motor induksi merupakan motor arus bolak balik ( AC ) yang paling luas digunakan dan dapat dijumpai dalam setiap aplikasi industri maupun rumah tangga. Penamaannya

Lebih terperinci

Perancangan Dan Implementasi Direct Torque Control 2 Level Inverter Pada Motor Induksi

Perancangan Dan Implementasi Direct Torque Control 2 Level Inverter Pada Motor Induksi JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (202) -6 Perancangan Dan Implementasi Direct Torque Control 2 Level Inverter Pada Motor Induksi Widyanika Prastiwi, Eka Iskandar dan Rusdhianto Effendie A.K. Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Desain Kontroler Fuzzy untuk Sistem Gantry Crane

Desain Kontroler Fuzzy untuk Sistem Gantry Crane JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (214) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) A-75 Desain Kontroler Fuzzy untuk Sistem Gantry Crane Rosita Melindawati, Trihastuti Agustinah Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

SISTEM PENGEREMAN ELEKTRIS BRUSHLESS DC MOTOR MENGGUNAKAN BIDIRECTIONAL INVERTER UNTUK APLIKASI KENDARAAN LISTRIK

SISTEM PENGEREMAN ELEKTRIS BRUSHLESS DC MOTOR MENGGUNAKAN BIDIRECTIONAL INVERTER UNTUK APLIKASI KENDARAAN LISTRIK SISTEM PENGEREMAN ELEKTRIS BRUSHLESS DC MOTOR MENGGUNAKAN BIDIRECTIONAL INVERTER UNTUK APLIKASI KENDARAAN LISTRIK AHMAD AFIF FAHMI 2209100130 Dosen Pembimbing: Prof. Ir. Mochamad Ashari, M.Eng., Ph.D Heri

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah melalui beberapa tahap dalam pembuatan alat pengatur kecepatan motor induksi satu fasa melalui pengaturan frekuensi Menggunakan Multivibrator Astable, yaitu dimulai dari

Lebih terperinci

Desain dan Implementasi Self Tuning LQR Adaptif untuk Pengaturan Tegangan Generator Sinkron 3 Fasa

Desain dan Implementasi Self Tuning LQR Adaptif untuk Pengaturan Tegangan Generator Sinkron 3 Fasa Desain dan Implementasi Self Tuning LQR Adaptif untuk Pengaturan Tegangan Generator Sinkron 3 Fasa Oleh : Arif Hermawan (05-176) Dosen Pembimbing : 1. Dr.Ir.Mochammad Rameli 2. Ir. Rusdhianto Effendie

Lebih terperinci

Kata kunci : Governor, load frequency control, fuzzy logic controller

Kata kunci : Governor, load frequency control, fuzzy logic controller ABSTRAK Sistem tenaga listrik yang baik merupakan suatu sistem yang dapat melayani permintaan beban secara berkelanjutan serta tegangan dan frekuensinya stabil. Kondisi sistem yang stabil sebenarnya tidak

Lebih terperinci

Studi Pengaruh Diameter Kawat dan Susunan Kumparan Terhadap Voltase Bangkitan pada mekanisme Pemanen Energi Getaran

Studi Pengaruh Diameter Kawat dan Susunan Kumparan Terhadap Voltase Bangkitan pada mekanisme Pemanen Energi Getaran SidangTugas Akhir Bidang Studi : Desain Studi Pengaruh Diameter Kawat dan Susunan Kumparan Terhadap Voltase Bangkitan pada mekanisme Pemanen Energi Getaran Disusun oleh : Prisca Permatasari NRP. 2105 100

Lebih terperinci

FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC

FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC FUZZY LOGIC UNTUK KONTROL MODUL PROSES KONTROL DAN TRANSDUSER TIPE DL2314 BERBASIS PLC Afriadi Rahman #1, Agus Indra G, ST, M.Sc, #2, Dr. Rusminto Tjatur W, ST, #3, Legowo S, S.ST, M.Sc #4 # Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PERANCANGAN REMOTE TERMINAL UNIT (RTU) PADA SIMULATOR PLANT TURBIN DAN GENERATOR UNTUK PENGENDALIAN FREKUENSI MENGGUNAKAN KONTROLER PID

PERANCANGAN REMOTE TERMINAL UNIT (RTU) PADA SIMULATOR PLANT TURBIN DAN GENERATOR UNTUK PENGENDALIAN FREKUENSI MENGGUNAKAN KONTROLER PID Oleh: Mahsun Abdi / 2209106105 Dosen Pembimbing: 1. Dr.Ir. Mochammad Rameli 2. Ir. Rusdhianto Effendie, MT. Tugas Akhir PERANCANGAN REMOTE TERMINAL UNIT (RTU) PADA SIMULATOR PLANT TURBIN DAN GENERATOR

Lebih terperinci