ANALISIS PROSES PENGEMBANGAN PRODUK BARU BERDASARKAN KINERJA R&D DI PT. BIO FARMA, BANDUNG
|
|
- Sukarno Tan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS PROSES PENGEMBANGAN PRODUK BARU BERDASARKAN KINERJA R&D DI PT. BIO FARMA, BANDUNG Evo S. Hariandja* dan Kurnia Safitri** *ETM Research Group, Sekolah Bisnis & Manajemen Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha No. 10 Bandung or **R&D Division, PT. Bio Farma Bandung ABSTRAK PT. Bio Farma (Persero) adalah perusahaan berskala nasional dan global dalam bisnis farmasi dimana satu-satunya produsen vaksin dan sera untuk manusia serta sediaan diagnostik di Indonesia dan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara. Bio Farma telah menjadi salah satu dari 21 produsen vaksin dunia yang mampu memasok kebutuhan vaksin di dalam negeri dan pasar global. Seiring dengan perkembangan usaha farmasi di Indonesia, banyak bisnis farmasi baru yang muncul menawarkan berbagai produk yang aktual dan terkini bagi masyarakat umum dan menghadapi berbagai tantangan. Bio Farma juga menghadapi berbagai tantangan-tantangan yang ada. Salah satu langkah yang ditempuh untuk menjawab tantangan tersebut adalah dengan pengembangan produk baru agar dapat bersaing dengan para kompetitor. Manfaat dari pengembangan produk baru adalah untuk mendapatkan keuntungan dan keunggulan competitive perusahaan juga terdapat resiko yang harus dihadapi yaitu kegagalan dalam mengembangkannya. Penyebab kegagalan dapat berasal dari internal maupun eksternal perusahaan. Salah satu penyebab kegagalan tersebut adalah keterbatasan sumber daya yang dapat menghambat kinerja R&D perusahaan dalam mengembangkan produk baru. Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan diatas adalah dengan melakukan organizational development dengan cara training & development dan collaborative. Agar implementasi dari solusi diatas dapat berjalan dengan baik maka Research and Development harus ditempatkan sebagai aksi tingkat korporasi, yang membutuhkan sumber daya manusia dengan skill dan knowledge yang berkelas dunia. Kata Kunci : pengembangan produk, kinerja R&D, organizational development PENDAHULUAN Latar Belakang Investasi kesehatan berperan penting dalam pembangunan ekonomi. Pada aras (level) mikro yaitu individual dan keluarga, kesehatan adalah dasar bagi produktivitas kerja. Tenaga kerja yang sehat akan berdampak terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan. Pada aras makro, penduduk dengan tingkat kesehatan yang baik merupakan masukan penting untuk menurunkan kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan jangka panjang (Atmawikarta, 2002). Kesehatan mempunyai peranan ekonomi yang sangat kuat terhadap sumber daya manusia dan modal perusahaan. Kesehatan yang buruk akan memberikan pengaruh buruk terhadap pertumbuhan ekonomi. Salah satu indikasi kesehatan yang buruk adalah penyebaran penyakit infeksi
2 yang menjadi beban kesehatan di masyarakat hingga saat ini. Hal ini memiliki kaitan langsung dengan industri farmasi dengan melakukan berbagai upaya seperti intervensi pengobatan dan upaya promosi dan preventif. Salah satu tindakan preventif yang dilakukan adalah imunisasi (Atmawikarta, 2002). Dengan imunisasi membuat bisnis farmasi berkembang dengan sangat cepat. Pada abad 21 vaksin telah menjadi salah satu faktor penting kesehatan masyarakat dalam pencegahan dan pengobatan penyakit. Dalam kurun waktu 5-15 tahun mendatang, vaksin baru dan teknologi pemberiannya akan menjadi dasar pencegahan dan pengobatan berbagai penyakit yang mempengaruhi kesehatan masyarakat. Prospek pencegahan dan pengobatan berbagai penyakit serius dengan menggunakan vaksin diramalkan merupakan perkembangan yang menggairahkan dalam bidang kesehatan masyarakat (Isbagio, 2005). Industri farmasi merupakan industri yang berbasis riset yang memerlukan inovasi produk yang kontinyu, promosi yang mahal, organisasi pemasaran yang baik, pengaturan produk yang ketat di tingkat lokal maupun internasional, terutama oleh WHO (Kuncahyo, 2004). PT. Bio Farma merupakan perusahaan farmasi local yang diakui secara internasional oleh WHO yang bergerak dalam pembuatan vaksin dan sera. Saat ini, PT. Bio Farma merasakan beratnya persaingan di industri farmasi dengan munculnya kompetitor luar dengan teknologi yang lebih baik. Untuk itu diperlukan langkah strategis untuk mendorong kemajuan dari perusahaan dalam hal inovasi produk. Pemilihan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, Bio Farma harus memiliki strategi yang kuat untuk dapat berkembang dan beradaptasi terhadap kompleksitas dan perubahan yang terjadi. Salah satu langkah yang perlu ditempuh utuk menjawab tantangan tersebut adalah dengan melakukan peningkatan di dalam pengembangan produk agar dapat bersaing dengan para kompetitor sehingga Bio Farma akan mampu memanfaatkan potensi informasi dan pengetahuan yang ada berdasarkan kebutuhan pasar saat ini dan mendatang. Dari latar belakang yang telah diuraikan, terdapat beberapa hal yang menyangkut proses pengembangan produk baru yaitu manfaat pengembangan produk baru dan risiko kegagalan. Penyebabnya dapat berasal dari internal dan eksternal perusahaan. Salah satu penyebab kegagalan tersebut adalah keterbatasan sumber daya. Rumusan dan Batasan Masalah Rumusan dan batasan masalah dalam riset ini mengacu pada hal-hal sebagai berikut: - Bagaimana tahapan pengembangan produk baru di PT. Bio Farma? - Hal-hal apa yang menyebabkan terjadinya masalah dalam pengembangan produk baru? - Bagaimana langkah-langkah perbaikan yang harus dilakukan? Agar bahasan pada penelitian ini mempunyai arah dan tujuan yang jelas, maka perlu dilakukan batasan masalah yaitu: - Bahasan proses pengembangan produk baru mengacu pada kinerja R&D - Sumber daya yang dimaksud adalah manusia dan infrastruktur - Produk difokuskan pada vaksin yang merupakan andalan utama A-2-2
3 Conceptual Framework Dalam penelitian ini, pemikiran awal adalah menciptakan vaksin baru agar Bio Farma dapat bersaing dengan para kompetitor. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti terlihat dalam Gambar 1 berikut ini: Gambar 1. Conceptual Framework METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi Adapun metode pemecahan masalah dapat dilihat pada Gambar 2 berikut ini: Isu Bisnis Identifikasi dan Perumusan Masalah Studi Literatur Alternatif Solusi Identifikasi Penyebab Masalah Analisis Situasi Analisis Solusi Usulan Perbaikan Rekomendasi Tahapan Pengembangan Produk Baru Gambar 2. Metodologi Pemecahan Masalah Tahapan dalam pengembangan produk baru menyesuaikan dengan kondisi perusahaan. Menurut Ulrich & Eppinger (2008) dan Donald & Winer (2004), tahapan proses pengembangan produk baru seperti terlihat dalam Gambar 3 dan 4 di bawah ini: Gambar 3. Tahapan Proses Pengembangan Produk dari Ulrich & Eppinger A-2-3
4 Gambar 4. Tahapan Proses Pengembangan Produk dari Donald & Winer Karakteristik Industri Produk Biologi di Indonesia Industri produk biologi pada dasarnya padat IPTEK. Oleh karena itu sangat peka terhadap perkembangan dan kemajuan di bidang IPTEK. Penemuan-penemuan baru di bidang rekayasa genetika pada produk biologi akan membawa perubahan yang cukup besar pada teknologi produksi aupun program imunisasi. Diperkirakan dalam lima tahun mendatang akan diperlukan vaksin kombinasi. Pembeli terbesar dari produk vaksin dan sera di Indonesia adalah pemerintah. Karakteristik ini bisa dilihat pada Gambar 5 berikut ini. HASIL DAN DISKUSI Sumber: PT. Bio Farma (2008) Gambar 5. Karakteristik Industri Produk Biologi (Vaksin) Analisis Strategi Pengembangan Produk Baru Berdasarkan wawancara yang sudah dilakukan, strategi pengembangan produk baru adalah sebagai berikut: 1. Inovasi produk 2. Meningkatkan kualitas laboratorium pengawasan mutu melalui sarana, keahlian dan ketrampilan SDM 3. Kerjasama dengan lembaga internasional selaku pemilik teknologi seperti: NVI, GCVC, dll. 4. Menyediakan sarana dan fasilitas R&D yang memadai sesuai dengan standard kualifikasi WHO untuk produk baru. Strategi pengembangan produk baru di PT. Bio Farma dilakukan untuk mendapatkan keuntungan dan keunggulan kompetitif perusahaan. Meskipun hampir 50% produk baru yang diluncurkan di pasar tiap tahun mengalami kegagalan, perusahaan-perusahaan akan terus menggali inovasi baru untuk menghasilkan produk yang sukses di pasar. Produk baru yang dikembangkan oleh Bio Farma merupakan produk non derivative A-2-4
5 seperti produk untuk menanggulangi penyakit: polio, tuberkolosis, malaria, kusta, ISPA/pneumonia balita, HIV/AIDS, DHF & Flu Burung, Diare. Bio Farma merupakan salah satu dari 21 produsen vaksin dunia yang memasok pasar local dan global. Saat ini Bio Farma mampu meningkatkan penetrasi pasar dan telah manjangkau hingga 100 negara tujuan (Bio Farma, 2007). Analisis Proses Pengembangan Produk Baru Bio Farma Pengembangan produk baru sangat penting demi mempertahankan eksistensi jangka panjang perusahaan. Produk baru yang dikembangkan Bio Farma merupakan hasil kebijakan dengan pemerintah. Dalam pengembangan produk baru memerlukan prioritas untuk perencanaan secara efektif dan efisien. Penentuan prioritas tersebut dilihat dari jumlah biaya pengembangan, permintaan pasar, prediksi keuntungan yang akan diperoleh, dan waktu pengembangan produk. Departemen marketing biasanya melihat kebutuhan pasar dan prospek produk tersebut bila diluncurkan ke pasar. Berikut adalah tahapan proses pengembangan produk baru di PT. Bio Farma seperti ditunjukkan dalam Gambar 6 berikut: Gambar 6. Alur Proses Pengembangan Produk Baru PT. Bio Farma Berdasarkan alur proses di atas, terlihat bahwa pembuatan produk baru berdasarkan permintaan dari pelanggan yaitu pemerintah. Pemerintah membuat kebijakan produk apa yang akan dibuat berdasarkan permintaan pasar. Biasanya produk baru yang dikeluarkan melihat penyakit yang sedang terjadi di masyarakat. Departemen marketing melakukan estimasi penjualan, prioritas dan keuntungan. Jika prediksi produk baru tersebut menguntungkan, maka akan dilakukan rencana desain untuk membuat produk tersebut. Departemen R&D akan menerima dan melaksanakan permintaan pengembangan produk baru sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan oleh manajemen perusahaan. Tahapan ini membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang besar. Jika tahap riset sudah dilakukan maka proses selanjutnya adalah produksi yang diawasi langsung oleh Departemen QC. Hal ini dilakukan untuk memenuhi standard WHO dan kepuasan konsumen. Pada proses R&D dan produksi, pengadaan bahan baku dan alat berperan penting terhadap kelangsungan proses pengembangan produk. Setelah itu dilakukan distribusi untuk digunakan sebagai uji klinis melalui survey tentang efektifitas dari produk yang dihasilkan. Gambar 7 menunjukkan proses pengembangan produk vaksin. A-2-5
6 Sumber: Bio Farma, 2008 Gambar 7. Proses Pengembangan Produk Vaksin Dari Gambar 7 di atas, dapat diketahui bahwa dibutuhkan waktu 12 tahun untuk menciptakan suatu vaksin baru. Hal ini karena setiap proses memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dan banyaknya sub-proses yang harus dijalankan. Saat ini Bio Farma sedang mengembangkan vaksin-vaksin baru seperti: Rotavirus, Thypoid Vi, Cholera, Hib, Td, Seasonal Influenza dan Sabin IPV. Vaksin-vaksin tersebut saat ini sedang dalam proses experimental lot, clinical development dan commercial manufacturing. Dalam pengembangan vaksin, proses yang dilalui setiap vaksin berbeda-beda, ada yang dimulai dari applied research dan ada yang dimulai dari clinical development. Masalah Yang Terjadi Selama Proses Pengembangan Produk Baru Berdasarkan wawancara dengan pihak yang berkaitan dengan pengembangan produk baru, maka didapat informasi bahwa adanya beberapa permasalahan yang menjadi hambatan dalam melakukan pengembangan suatu produk baru, yaitu: 1. Perkembangan Teknologi Yang Pesat. 2. Waktu Pengembangan Produk Baru 3. Besarnya Dana Pengembangan Produk Baru 4. Adanya Klausul Kerjasama 5. Keterbatasan Personil Pengembangan Riset 6. Berkurangnya Koordinasi Antar Personil 7. Keterbatasan Fasilitas Untuk Pengembangan Riset Alternatif Solusi Bisnis Ada beberapa alternatif solusi untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada proses pengembangan produk baru di PT Bio Farma. Alternatif solusinya akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Organizational Development: Melakukan koordinasi antar personil untuk meningkatkan integrasi antar personil dan knowledge serta skill personil. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai metoda, diantaranya yaitu: - Action Research: Langkah progresif untuk memecahkan masalah yang terjadi. - Collaborative Methods: Melakukan kolaborasi dalam memecahkan suatu masalah yang sedang terjadi. - Knowledge Management: Aktivitas untuk meningkatkan performance, competitive advantage, innovation dan development processes. - Team Building: Semua aktivitas dilakukan untuk meningkatkan self-assessment dan performance dari setiap personil. A-2-6
7 - Training & Development: Semua aktivitas yang dimaksudkan untuk meningkatkan performance, skills dan knowledge. 2. Mengadakan kerjasama: Kerjasama dilakukan dengan institusi-institusi berskala nasional dan internasional dalam hal pengembangan vaksin baru. 3. Mengefisienkan setiap proses yang dilakukan. 4. Menjalin hubungan baik dengan supplier-supplier. 5. Menggalakkan kolaborasi dengan industri-industri farmasi di Indonesia KESIMPULAN Berdasarkan analisis proses pengembangan produk baru maka solusi yang terbaik adalah pengembangan organisasi melalui collaborative action dan training & development, dimana hal tersebut dapat menjadikan proses pengembangan produk baru sebagai aksi tingkat korporasi. Collaborative action yang terdiri dari proses, tingkah laku dan conversation yang berkaitan dengan kolaborasi antar personil. Melalui training & development yang dilakukan akan meningkatkan human capital perusahaan. Kesempatan ini diberikan kepada personil yang terlibat langsung dengan proyek pengembangan. DAFTAR PUSTAKA Advanced Immunization Management, 2005, Karakteristik Pasar Vaksin, Dikutip 5 April, 2008 dari Atmawikarta, A, 2002, Investasi Kesehatan Untuk Pembangunan Ekonomi, Dikutip 5 April, 2008 dari Bio Farma, 2008, Internal Source Company, dokumen yang tidak dipublikasikan. Budiono, K, 2005, Meningkatkan Daya Saing Perusahaan Dengan Inovasi Produk Baru, Dikutip 15 April, 2008 dari 2c5bdfd81&n=271 Donald,L.R., & R.S.Winer., 2004, Product Management, Fourth Edition, New York, McGraw-Hill/Irwin. Herawan, T, Wawancara pribadi oleh Kurnia Safitri, Bandung, April Inwood,D., & J. Hammond., 1993, Product Development: An Integrated Approach, London, Kogan Page Limited. Isbagio,D,W, 2005, Masa Depan Pengembangan Vaksin Baru, Cermin Dunia Kedokteran, Dikutip 5 April, 2008 dari _06MasaPengembanganVaksin.html Kuncahyo, I, 2004, Potret Industri Farmasi di Indonesia, Dikutip 15 April, 2008 dari LIPI, Sub Program Pengembangan Bahan Obat Berbasis Biodiversitas Indonesia, n.d, Dikutip 10 April, 2008 dari A-2-7
8 Maharani, Wawancara pribadi oleh Kurnia Safitri, Bandung, MA: April Putri, R, 2007, Mengelola Risiko Kegagalan Produk Baru, Dikutip 15 April, 2008 dari NOVEMBER&tahun=2007&awal=0&page=sales Sampurno, 2007, Membangun Daya Saing Farmasi Indonesia Menghadapi Harmonisasi Regulasi Farmasi ASEAN, Dikutip 10 April, 2008 dari Sampurno, 2007, Interplay Teknologi, Bisnis, dan Kesehatan Pada Industri Farmasi: Tantangan Indonesia, Dikutip 15 April, 2008 dari Ulrich, K.T., & Eppinger, S.D., 2008, Product Design and Development, Fourth Edition, Singapore, McGraw-Hill Company. Wahyu, D, 2007, Bio Farma tidak masuk holding BUMN Farmasi. Dikutip 27 September, 2007 dari me/125538/idnews/825437/idkanal/4. Wikipedia,2008, GlaxoSmithKline, Dikutip 15 April, 2008 dari A-2-8
BAB III SOLUSI BISNIS
BAB III SOLUSI BISNIS 3.1 Metodologi Pemecahan Masalah Isu Bisnis Identifikasi dan Perumusan Masalah Studi Literatur - Buku referensi, website, diskusi, simposium dan seminar Analisis Situasi - Wawancara
Lebih terperinciBAB II EKSPLORASI ISU BISNIS. Dalam penelitian ini, pemikiran awalnya adalah untuk menciptakan
BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS 2.1 Conceptual Framework Dalam penelitian ini, pemikiran awalnya adalah untuk menciptakan vaksin baru agar Bio Farma dapat bersaing dengan para kompetitor. Hal ini dipengaruhi
Lebih terperinciBAB IV RENCANA IMPLEMENTASI. Berdasarkan hasil analisa proses pengembangan produk baru di Bio
BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI 4.1 Rencana Implementasi dan Action Plan 4.1.1 Rencana Implementasi Berdasarkan hasil analisa proses pengembangan produk baru di Bio Farma maka dapat diambil solusi yang terbaik
Lebih terperinciANALISIS PROSES PENGEMBANGAN PRODUK BARU BERDASARKAN KINERJA R&D PADA PT. BIO FARMA PROYEK AKHIR
ANALISIS PROSES PENGEMBANGAN PRODUK BARU BERDASARKAN KINERJA R&D PADA PT. BIO FARMA PROYEK AKHIR Oleh KURNIA SAFITRI NIM : 29106055 Program Magister Administrasi Bisnis Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Investasi kesehatan berperan penting dalam pembangunan ekonomi. Pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi kesehatan berperan penting dalam pembangunan ekonomi. Pada tingkat mikro, yaitu pada tingkat individual dan keluarga, kesehatan adalah dasar bagi produktivitas
Lebih terperinciUPAYA PENGUATAN BIDANG INDUSTRI FARMASI DAN SARANA DISTRIBUSI UNTUK MENDUKUNG KETERSEDIAAN OBAT DI FASYANKES
UPAYA PENGUATAN BIDANG INDUSTRI FARMASI DAN SARANA DISTRIBUSI UNTUK MENDUKUNG KETERSEDIAAN OBAT DI FASYANKES Direktur Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Bidang
Lebih terperinciMANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA Oleh: 1. Dr. Sampurno, MBA, Apt. 2. M. Rifqi Rokhman, M.Sc., Apt. FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2016
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi Informasi (TI) yang berkembang sangat cepat telah memasuki hampir semua bidang kehidupan, salah satunya dalam dunia bisnis. Penerapan TI dalam dunia bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia saat ini sedang menghadapi tekanantekanan baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam mengembangkan produk dan servisnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk baru bisa berlangsung dengan cepat. Kompetisi di pasar menjadi sangat ketat dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan teknologi yang ada saat ini telah memungkinkan pengembangan produk baru bisa berlangsung dengan cepat. Kompetisi di pasar menjadi sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan bisnis saat ini, sebuah perusahaan dituntut untuk mampu memiliki langkahlangkah inovatif yang mampu memberi daya saing dengan kompetitor. Selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kerja Praktek dilaksanakan karena diambilnya mata kuliah kerja praktek
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Kerja Praktek dilaksanakan karena diambilnya mata kuliah kerja praktek pada jurusan Program Studi Manajemen Program Strata I Universitas Komputer Indonesia.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan semakin tinggi. Maka dengan ini upaya untuk mengantisipasi hal
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini telah terjadi disetiap negara melakukan perdagangan secara bebas, sehingga tingkat persaingan di berbagai sektor perdagangan semakin tinggi.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. melakukan berbagai cara untuk mendapatkan keuntungan yang besar dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan yang ketat dalam dunia perusahaan membuta para perusahaan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan keuntungan yang besar dan meminimalkan pengeluaran. Persaingan
Lebih terperinciOUTSOURCING DALAM SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PERUSAHAAN
TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OUTSOURCING DALAM SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PERUSAHAAN DOSEN: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Disusun oleh: Prima Roza Yulia P056131462.E45 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam bidang farmasi yang produksinya adalah vaksin dan serum. PT.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. X merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang farmasi yang produksinya adalah vaksin dan serum. PT. X berdiri sejak 6 Agustus
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang. Pesatnya perkembangan industri mendorong para pelaku bisnis untuk lebih
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesatnya perkembangan industri mendorong para pelaku bisnis untuk lebih peka terhadap berbagai perubahan. Hal ini berpengaruh terhadap pengelolaan dan perencanaan suatu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. skala bisnis kecil sampai menengah sebagai strategi utama untuk bersaing di
BAB II LANDASAN TEORI Perdagangan Internasional Ekspor adalah proses transportasi barang atau komoditas dari suatu negara ke negara lain. Proses ini seringkali digunakan oleh perusahaan dengan skala bisnis
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Bisnis di industri farmasi masih terus berkembang dan menggiurkan bagi para pelaku bisnis farmasi. Hal ini dipicu oleh peningkatan pertumbuhan pengeluaran pada obat-obatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan usaha semakin kompetitif dan kreatif. Untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha yang ketat, pihak manajemen dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia sebagai salah satu unsur dalam organisasi dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia sebagai salah satu unsur dalam organisasi dapat diartikan sebagai manusia yang bekerja dalam suatu perusahaan. Sumber daya manusia dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah menyebabkan munculnya sejumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bermunculan khususnya pada bidang yang serupa. Hal tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tantangan yang nyata dalam dunia bisnis adalah banyaknya pesaing yang bermunculan khususnya pada bidang yang serupa. Hal tersebut menyebabkan semakin tingginya tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Apakah Anda puas dengan hasil investasi perusahaan Anda pada inovasi? Persentase responden yang menjawab ya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada kebanyakan perusahaan, investasi dalam inovasi mengikuti siklus boom-bust. Survei tahunan yang dilakukan oleh Lembaga Penelitian Industri mengkonfirmasi
Lebih terperinciBab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak
Bab I Pendahuluan - 1 Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang penelitian Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak mendapat perhatian oleh banyak pihak, yang ditandai dengan adanya kemajuan
Lebih terperinciSAP PRODUCT LIFECYCLE MANAGEMENT
Karya Ilmiah E-Business SAP PRODUCT LIFECYCLE MANAGEMENT Manajemen Siklus Hidup Produk SAP Disusun oleh : Nama : Achmad Mustagfiri NIM : 09.11.2962 Kelas : 09-S1TI-06 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi, terutama teknologi informasi (TI), dalam beberapa dekade terakhir ini telah mencapai kecepatan yang luar biasa. Perkembangan teknologi informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persaingan yang semakin kompetitif dalam dunia pendidikan terutama bagi Akademi yang dikelola oleh masyarakat (Swasta), menuntut pihak pengelola untuk mengembangkan
Lebih terperinciPENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP MANAJEMEN PEMASARAN Oleh : Adisty Bramantyo Sahertian Dosen : Nanang Suryadi NIM :
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP MANAJEMEN PEMASARAN Oleh : Adisty Bramantyo Sahertian Dosen : Nanang Suryadi NIM : 125020306111001 MACAM-MACAM LINGKUNGAN ORGANISASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERUSAHAAN Lingkungan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. investasi di bidang teknologi informasi. adalah produk yang harus dibuat sesuai dengan SOP (Standard Operation
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini peranan teknologi informasi merupakan kebutuhan mutlak bagi suatu perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Pengelolaan informasi yang baik akan menunjang
Lebih terperinciRantai Pasokan Global (Global Supply Chains)
Rantai Pasokan Global (Global Supply Chains) McGraw-Hill/Irwin Copyright 2013 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved. Gambaran rantai pasokan global Kondisi Ekonomi global sebagai alasan
Lebih terperinciKARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG JASA PENYEDIAAN INFORMASI DALAM PERKEMBANGAN IPTEK
KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG JASA PENYEDIAAN INFORMASI DALAM PERKEMBANGAN IPTEK Disusun Oleh: HANUNG TYAS R. 09.02.7558 PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 BAB I
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Dari hasil evaluasi strategi perusahaan, analisis lingkungan internal perusahaan dan analisis lingkungan eksternal yang ada dalam industri farmasi Indonesia, maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesiapan pelaku bisnis untuk terus beradaptasi. Akibatnya persaingan pun menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi dan dunia bisnis yang semakin pesat menuntut kesiapan pelaku bisnis untuk terus beradaptasi. Akibatnya persaingan pun menjadi semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi dengan sangat cepat. Di masa krisis yang melanda seperti saat ini, banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi ini terjadi dengan sangat cepat. Di masa krisis yang melanda seperti saat ini, banyak pihak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sepuluh tahun terakhir, industri alat berat Indonesia berkembang sangat pesat. Bahkan, untuk wilayah Asia Tenggara, Indonesia merupakan negara dengan industri
Lebih terperinciObat dan Makanan Terjamin Aman, Bermutu dan Bermanfaat
Sejalan dengan prioritas pembangunan jangka menengah, tantangan, beban dan tanggung jawab pengawasan obat dan makanan dirasakan semakin berat. Untuk itu, Sistem Pengawasan Obat dan Makanan (SisPOM) yang
Lebih terperinciBAB I PROFIL PERUSAHAAN
BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1. Sejarah Perusahaan PT Rahajasa Media Internet (RadNet) didirikan oleh dua orang pendiri, salah satu diantaranya adalah Roy Rahajasa Yamin, pada bulan November tahun 1994. RadNet
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar1.1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem manajemen kinerja merupakan suatu pendekatan sistemik untuk memperbaiki kinerja melalui proses berkelanjutan dan berjangka panjang yang meliputi kegiatan penetapan
Lebih terperinci1.1.3 Visi dan Misi Klinik Bio Farma Adapun Visi dan Misi yang dimiliki Klinik Bio Farma yaitu sebagai berikut: Visi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Klinik Bio Farma Poliklinik Bio Farma (Persero) merupakan balai pengobatan yang memberikan pelayanan kesehatan meliputi usaha promotif
Lebih terperinciANALISA PROSES BISNIS
ANALISA PROSES BISNIS Pertemuan 2: Manajemen Proses Bisnis Credit to. Mahendrawati ER, Ph.D. Outline Materi 1 1. Konsep Proses Bisnis 2. Peningkatan Kinerja 3. Dokumentasi Proses Pikirkan sebuah produk/jasa
Lebih terperinciANALISIS DAYA SAING, STRATEGI DAN PROSPEK INDUSTRI JAMU DI INDONESIA
ANALISIS DAYA SAING, STRATEGI DAN PROSPEK INDUSTRI JAMU DI INDONESIA Oleh: ERNI DWI LESTARI H14103056 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007 DAFTAR ISI Halaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun internasional harus bekerja secara kompetitif dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri otomotif khususnya industry otomotif truk di Indonesia memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri otomotif khususnya industry otomotif truk di Indonesia memiliki prospek sangat cerah. Pertumbuhannya cukup tinggi, yakni berkisar 10% per tahun.
Lebih terperinciBABII LANDASAN TEORI
BABII LANDASAN TEORI 1.1 Perkembangan Bisnis Persaingan adalah satu kata penting di dalam menjalankan perusahaan pada saat ini. Hal ini ditunjang dengan perkembangan teknologi komunikasi yang semakin pesat
Lebih terperinciBAB IV LINGKUNGAN DAN BUDAYA ORGANISASI
BAB IV LINGKUNGAN DAN BUDAYA ORGANISASI T U J U A N 1. Mengetahui secara umum lingkungan di seputar organisasi bisnis atau perusahaan. 2.Mengetahui secara teoritis dan praktis bentuk-bentuk keterkaitan
Lebih terperinciPERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI/TEKNOLOGI INFORMASI PADA STMIK YADIKA BANGIL
PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI/TEKNOLOGI INFORMASI PADA STMIK YADIKA BANGIL Kurniawan Wahyu Haryanto 1) dan Hari Ginardi 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sakit harus mempertimbangkan persaingan dan kompetisi. Faktor-faktor lingkungan
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Industri pelayanan kesehatan merupakan salah satu industri yang sangat dinamis sejak memasuki abad kedua puluh satu. Dinamika perubahan tidak hanya berlangsung di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di era sekarang telah berkembang sangat pesat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis di era sekarang telah berkembang sangat pesat dan mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Setiap pelaku usaha di tiap kategori bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan Indonesia pada khususnya, maka semakin banyak peluang bagi penyelenggara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya teknologi telekomunikasi di dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya, maka semakin banyak peluang bagi penyelenggara telekomunikasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi sehingga mampu menjadi energi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan di dunia bisnis sekarang ini menjadi semakin kompetitif, untuk itu setiap perusahaan dituntut untuk memiliki sumber daya manusia yang berkualitas
Lebih terperinciBAB III DEFINISI MASALAH
BAB III DEFINISI MASALAH 3.1 Latar Belakang Masalah Tantangan dunia usaha semakin lama semakin berat dan rumit karena dinamika yang terjadi di pasar. Kebutuhan dan selera konsumen terus mengalami perubahan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keadaan lingkungan bisnis di dunia saat ini begitu dinamis. Hal tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keadaan lingkungan bisnis di dunia saat ini begitu dinamis. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor sosiologis, teknologi, ekonomi dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan akan fasilitas alat kesehatan di Indonesia semakin hari semakin
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya pelayanan kesehatan di Indonesia, kebutuhan akan fasilitas alat kesehatan di Indonesia semakin hari semakin meningkat. Institusi kesehatan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Pemasaran Menurut Paul D. Converse, Harvey W. Huegy dan Robert V. Mitchell, dalam bukunya Elements of Marketing menyatakan bahwa marketing didefinisikan sebagai kegiatan
Lebih terperinciKRITERIA SNI AWARD 2015
Halaman : 1 dari 9 KRITERIA SNI AWARD 2015 KUESIONER SNI AWARD 2015 1 Halaman : 2 dari 9 A. KEPEMIMPINAN A.1 Visi, Misi dan Tata Nilai Klausul ini dimaksudkan untuk menilai karakteristik dan budaya serta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Persaingan di dunia bisnis semakin kompleks, banyak hal yang harus diperbaharui dalam perusahaan untuk dapat menjadi market leader didalam bisnis yang mereka kembangkan.
Lebih terperinciMANAJEMEN RESIKO PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK MYBIZ 2 DI SOFTWARE HOUSE ABC
MANAJEMEN RESIKO PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK MYBIZ 2 DI SOFTWARE HOUSE ABC Yulianto, Aris Tjahyanto Bidang Keahlian Manajemen Teknologi Informasi Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perusahaan dituntut untuk dapat menghadapi persaingan yang kompleks, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Persaingan antar perusahaan
Lebih terperinciPRESS RELEASE PAPARAN PUBLIK 2015 PT KMI WIRE AND CABLE Tbk 11 AGUSTUS 2015
PRESS RELEASE PAPARAN PUBLIK 2015 PT KMI WIRE AND CABLE Tbk 11 AGUSTUS 2015 PENJUALAN TAHUN 2014 Pada tahun 2014 Perusahaan membukukan penjualan sebesar Rp. 2.384 milyar, turun sebesar 7% dari penjualan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan sistem dan teknologi informasi pada saat ini memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, semua aspek kehidupan masyarakat tidak terlepas dari dukungan
Lebih terperinciProposal Kerjasama Usaha
Proposal Kerjasama Usaha Google Marketing Sistem Solusi Jitu Untuk Meningkatkan Omzet Penjualan Perusahaan Anda Writen By Yogi Apriadi yogi.apriadi@gmail.com 0858 6121 2920 ( SMS only ) PENDAHULUAN Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. multi level marketing. Saat ini terdapat lebih dari seratus perusahaan di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan usaha bisnis dalam era globalisasi saat ini semakin pesat, bidang usaha atau jenis bisnis mencakup bidang yang luas, baik barang maupun jasa. Salah satu
Lebih terperinciBAB III PERUMUSAN MASALAH
BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1. Latar Belakang Sebagai salah satu penyelenggara jasa layanan internet di Indonesia, PT RadNet menghadapi permasalahan yang menghambat laju pertumbuhan perusahaan. Permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian negara-negara. Agenda berskala internasional yang diadakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengaruh globalisasi di berbagai negara semakin meluas dalam berbagai aspek dan dimensi. Globalisasi membuka peluang dan menjadi tantangan bagi perekonomian
Lebih terperinciSEKILAS PPM MANAJEMEN
SEKILAS PPM MANAJEMEN Sejarah Pendirian PPM Manajemen Yayasan Pendidikan dan Pembinaan Manajemen Didirikan tanggal 3 Juli 1967 Sang Penggagas Prof. Dr. AM Kadarman, SJ Para Pendiri (ki-ka) Latar belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN. Indonesia dan sembilan negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang MEA adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam arti terdapat sistem perdagangan bebas antara negara-negara ASEAN. Indonesia dan sembilan negara anggota ASEAN lainnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini situasi persaingan dalam dunia usaha semakin ketat.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini situasi persaingan dalam dunia usaha semakin ketat. Setiap perusahaan baik yang berskala kecil, menengah, maupun yang besar akan selalu menghadapi persaingan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Kesimpulan
BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6 6.1 Kesimpulan Dalam pembahasan tentang kesiapan PT PAL Indonesia (Persero), penelitian ini menemukan bahwa PT PAL Indonesia (Persero) pada prinsipnya memiliki kesiapan
Lebih terperinciMenangkan Persaingan dengan Business Intelligent
Menangkan Persaingan dengan Business Intelligent Posted by Target Pembaca : Silvi Eka Susanty -Mahasiswaa Sistem Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya- : Pihak Eksekutif/Manajemen dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan pendidikan khususnya program magister atau pascasarjana di Indonesia tidak meningkat secara signifikan. Pada tahun 2011 jumlah mahasiswa pascasarjana Indonesia
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap pembentukan klaster industri kecil tekstil dan produk tekstil pada Bab IV. Pada bagian ini akan dilakukan analisis terhadap model
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain bersaing dalam dunia pasar yang semakin memunculkan teknologi informasi yang canggih, perusahaan juga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN Persaingan layanan fixed wireless access (FWA) berbasis teknologi Code Division Multiple Access (CDMA) di Indonesia semakin ketat. Di Indonesia ada 3 operator FWA yaitu,
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF SRI WIDAYATI, SYAMSUL MA ARIF BUNASOR SANIM.
RINGKASAN EKSEKUTIF SRI WIDAYATI, 2006. Analisis Strategik Pemberdayaan Unit Pelaksana Teknis Peternakan, Balai Pengujian Mutu Pakan Ternak di Bekasi. Di bawah bimbingan SYAMSUL MA ARIF dan BUNASOR SANIM.
Lebih terperinci5 BAB V KESIMPULAN. HandyPro adalah sebuah bisnis yang menawarkan pelayanan jasa untuk mengatasi
5 BAB V KESIMPULAN HandyPro adalah sebuah bisnis yang menawarkan pelayanan jasa untuk mengatasi masalah pada tempat tinggal. Melalui visi HandyPro yaitu menjadi perusahaan yang memberikan kemudahan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan akan mengalami beberapa fase perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan akan mengalami beberapa fase perkembangan perusahaan, yang lebih biasa disebut organizational life cycle. Organizational life cycle menggambarkan siklus
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
74 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini memberikan deskripsi mengenai budaya perusahaan yang ada dalam Bahana Group. Bahana group adalah kelompok perusahaan yang bergerak di dalam industry pasar modal
Lebih terperinciE-CRM (1) Pertemuan 6 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom
E-CRM (1) Pertemuan 6 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom E-CRM strategis bisnis yang menggunakan teknologi informasi yang memberikan perusahaan suatu pandangan pelanggannya secara luas, yang dapat diandalkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pandang bisnisnya karena pertumbuhan inovasinya yang luar biasa.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Globalisasi memberi perubahan pada seluruh aspek kehidupan, dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, gaya hidup, sistem pertukaran informasi, dan perubahan dunia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ,
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bebas dan ketat di dunia industri hingga pendidikan, perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT), peningkatan pengetahuan konsumen, dan karyawan
Lebih terperinciE-UMKM: APLIKASI PEMASARAN PRODUK UMKM BERBASIS ANDROID SEBAGAI STRATEGI MENINGKATKAN PEREKONOMIAN INDONESIA
E-UMKM: APLIKASI PEMASARAN PRODUK UMKM BERBASIS ANDROID SEBAGAI STRATEGI MENINGKATKAN PEREKONOMIAN INDONESIA Meri Nur Amelia 1*, Yulianto Eko Prasetyo 1, Iswara Maharani 2 1 Pendidikan Teknik Elektro,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial dan ekonomis. Pembangunan kesehatan yang merupakan bagian dari pembangunan nasional
Lebih terperinciMinggu-4. Product Knowledge and Price Concepts. Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM
Product Knowledge and Price Concepts Minggu-4 Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 02270704014 ailili1955@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya teknologi yang semakin modern memberikan pengaruh terhadap kegiatan ekonomi termasuk aktivitas bisnis pada suatu perusahaan, sehingga
Lebih terperinciPengembangan Industri Perangkat Lunak di Indonesia 1
Pengembangan Industri Perangkat Lunak di Indonesia 1 Ir. Wahyu C. Wibowo MSc. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia wibowo@cs.ui.ac.id Pendahuluan Dibandingkan dengan sejumlah Negara tetangga, seperti
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. daya saing yang tinggi untuk dapat bersaing dalam pasar global. Untuk itu perlu
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dan perdagangan bebas mulai diberlakukan pada tahun 2003 untuk kawasan ASEAN dan pada tahun 2020 untuk seluruh dunia. Hal ini menyebabkan tingkat persaingan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. unggul dalam daya saing maupun unggul dalam kualitas.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan global, ada beberapa strategi sebagai upaya memenangkan persaingan tersebut, dibutuhkan banyak strategi inovasi atau perbaikan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persediaan barang di PT Bio Farma (Persero) merupakan salah satu masalah fenomenal yang bersifat fundamental dalam perusahaan. Kinerja manajemen persediaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi telah meningkatkan persaingan dan memicu perkembangan di segala bidang. Kondisi ini mengakibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu bidang penting dalam administrasi/manajemen pendidikan adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu bidang penting dalam administrasi/manajemen pendidikan adalah berkaitan dengan personil/sumberdaya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan,
Lebih terperinciTIN305 - Perancangan dan Pengembangan Produk Materi #1 Genap 2014/2015. TIN305 - Perancangan dan Pengembangan Produk
Materi #1 TIN305 Perancangan dan Pengembangan Produk Deskripsi Mata Kuliah 2 Mata kuliah Perencanaan dan Perancangan Produk memuat tentang tahapan dalam perancangan produk dengan aplikasinya pada dunia
Lebih terperinciBuku 2: BAHAN AJAR (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) <Modul Pembelajaran Pertemuan ke 13> MANAJEMEN AGROBISNIS Semester IV/3 SKS/PTE 2102
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS PETERNAKAN/ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN Jl. Fauna 3 Karangmalang, Kampus UGM Yogyakarta- 55281 Buku 2: BAHAN AJAR (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat ketat, baik pasar domestic ( nasional ) maupun dipasar internasional / global, untuk memenangkan persaingan,
Lebih terperinciSTANDARISASI KELAYAKAN BISNIS HOSE STORE
STANDARISASI KELAYAKAN BISNIS HOSE STORE Siti Angginami Sadida Pane PT XYZ,soendakelapa92@yahoo.com ABSTRAK TUJUAN PENELITIAN, ialah menstandarisasi aspek-aspek yang berkaitan dengan kelayakan bisnis Hose
Lebih terperinciANALISIS STRATEGIS PEMASARAN PERTEMUAN 11 MANAJEMEN PEMASARAN
ANALISIS STRATEGIS PEMASARAN PERTEMUAN 11 MANAJEMEN PEMASARAN POKOK BAHASAN ANALISIS EKSTERNAL DAN ANALISIS PELANGGAN ANALISIS KOMPETITOR ANALISIS PASAR/SUBPASAR ANALISIS EKSTERNAL DAN ANALISIS PELANGGAN
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan strategi bisnis pada PT. Midtou Aryacom Futures, antara lain:
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan penelitian ini, dapat diambil beberapa simpulan sesuai dengan permasalahan yang diteliti, sebagai berikut: Dukungan kebijakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Loyalitas pelanggan merupakan bagian penting bagi suatu perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Loyalitas pelanggan merupakan bagian penting bagi suatu perusahaan karena memiliki peran untuk memberikan keuntungan finansial yang terusmenerus atau keuntungan jangka
Lebih terperinci