BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan berbagai cara untuk mendapatkan keuntungan yang besar dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan berbagai cara untuk mendapatkan keuntungan yang besar dan"

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan yang ketat dalam dunia perusahaan membuta para perusahaan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan keuntungan yang besar dan meminimalkan pengeluaran. Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat itu membuat perusahaan menggunkan pendekatan-pendekatan yang dianggap memungkinkan untuk mecapai tujuan utma perusahaan, yaitu mencapai keuntungan yang maksimal dengan pengeluaran yang minimal. Perusahaan melakukan pendekatan dengan meninjau berbagai aspek yang memungkinkan untuk mendapatkan keberhasilan tersebut. Beberapa aspek yang sering ditinjau dan terus melakukan pengembangan antara lain dengan melakukan pengembangan rancangan sistem produksi, melakukan pngembangan produk dengan melihat tingkat permintaan konsumen, hingga meninjau dari aspek kepuasan konsumen terhadap produk yang dikeluarkan. Salah satu faktor penting dalam mencapai keuntungan yag besar adalah dengan melakukan pengembangan sistem produksi yang dilat dari proses produksi, persediaan bahan baku, distribusi bahan baku dan produk jadi, hingga penjualan produk jadi ke pasar. Proses produksi yang efisien dan efektif memberikan peningkatan keuntungan yang cukup berarti. Proses produksi yang efisien dan efektif

2 2 adalah proses produksi yang singkat dalam bentuk aliran proses produksi dan tidak memerlukan banyak komponen dalam produk tersebut. Karena dengan aliran proses yang membutuhkan waktu yang singkat dan penggunaan komponen yang sedikit akan mengurangi biaya produksi yang dibutuhkan. Selain proses produksi, penjualan produk juga memegang peranan penting untuk keberhasilan perusahaan dalam mencapai target penjualan untuk mendapatkan keuntungan kembali dari investasi awal yang dilakukan. Penjualan produk lebih menitik beratkan pada segmentasi produk, target produk dan posisi produk dalam pasar. Dengan penentuan segmentasi, target dan posisi produk yang tepat, maka produk akan berkembang dan mampu memberikan keuntungan terhadap perusahaan. Dengan produk yang berhasil masuk ke dalam pasar, akan menaikkan citra perusahaan dan meningkatkan keuntungan yang diperoleh. Distribusi bahan baku juga termasuk hal yang mejadi aspek penting mencapai keberhasilan, karena distribusi bahan baku terkait dengan persediaan bahan baku. Keterlambatan pengiriman bahan baku akan menimbulkan keterlambatan proses produksi, dan bila proses produksi mengalami keterlambatan maka hasil produksi yang diinginkan tidak akan maksimal. Selain distribusi terhadap bahan baku, distribusi produk jadi ke agen ataupun konsumen sangat penting, Karena distribusi yang terlambat sampai pada konsumen memberikan faktor yang buruk terhadap citra perusahaan dan dapat menurunkan keuntungan perusahaan. Selain keterlambatan atau dalam hal ini masalah waktu, biaya distribusi sangat diperhitungkan, karena dengan lokasi supplier yang dekat dengan perusahaan akan menghemat biaya

3 3 distribusi, demikian pula dengan penyaluran produk jadi terhadap konsumen yang memiliki jarak yang dekat, akan menurunkan biaya distribusi perusahaan, sehingga dapat meminimalisir biaya produksi, dan faktor yang menjadi aspek penting dalam pencapaian keuntungan adalah manajemen persediaan yang harus baik, karena persediaan memiliki peranan penting dalam keberlangsungan proses produksi. Persediaan memiliki banyak jenis, antara lain persediaan bahan baku, persediaan barang jadi, dan persediaan barang setengah jadi. Dengan adanya tiga jenis persediaan tersebut, maka manajemen persediaan harus terkoordinasi secara baik. Dengan koordinasi yang baik maka biaya persediaan yang merupakan beban perusahaan akan berkurang, namun perusahaan sering sekali tidak memperhatikan manajemen persediaan dengan baik, sehingga banyak terjadi penumpukan bahan baku dalam gudang yang pastinya juga akan meningkatkan biaya persediaan. Biaya persediaan yang meningkat akan merugikan perusahaan, dan pencapaian keuntungan perusahaan akan tertunda, oleh karena itu manajemen yang baik adalah manajemen yang menerapkan supply chain manajemen dalam manajemen persediaan, karena supply chain manajemen membantu dalam keberlangsungan proses produksi dengan adanya keterikatan antara supplier, pelanggan, konsumen dan investor. Tidak hanya membantu dalam manajemen persediaan sehingga tercapai persediaan yang baik, supply chain manajemen juga membantu dalam pengembangan produk karena adanya keterkaitan kontak antara perusahaan dengan konsumen secara langsung. Sehingga perbaikan dan pengembangan produk dapat disesuaikan dengan permintaan konsumen. Dengan keinginan konsumen yang diperhatikan, maka citra

4 4 dan keuntungan atas penjualan produk akan meningkat seiring dengan kepuasan konsumen. 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Adanya keinginan untuk mencapai keuntungan yang maksimal, maka manajemen persediaan harus baik, karena dengan manajemen persediaan yang baik akan meningkatkan keuntungan dan membatu dalam melancarkan proses produksi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan persediaan bahan baku antara lain: 1. Bagaimana bentuk langkah-langkah persediaan bahan baku 2. Bagaimana koordinasi peramalan persediaan bahan baku dengan permintaan konsumen 3. Bagaimana persediaan bahan baku dapat berjalan dengan baik bila menggunakan pendekatan supply chain manajemen 1.3 Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian dilakukan pada PT Pyridam Farma Tbk yang hanya mengidentifikasi permasalahan dalam pengadaan bahan baku dalam satu jenis obat yang diproduksi yaitu Microtina yang dimana dilakukan peramalan permintaan terhadap produk bahan baku berkhasiat, dan ruang lingkup penelitian melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan, antara lain: 1. Bagian PPIC yang mengontrol proses produksi dan merancang sistem produksi dengan mencari informasi prosedur pengadaan bahan baku dan

5 5 wawancara mengenai pengolahan permintaan konsumen dengan penyesuian terhadap kapasitas produksi dan persediaan bahan baku 2. Bagian gudang bahan baku, dengan pengumpulan data persediaan bahan baku dalam periode 2 tahun, dan data supplier perusahaan 3. Bagian HRD dengan mencari data informasi bentuk sistem organisasi perusahaan 4. Bagian marketing dengan pengambilan data penjualan dan data permintaan pelanggan atau konsumen 5. Pengolahan data dengan melakukakan penyesuaian antara data penjualan dan data permintaan konsumen dengan kapasitas produksi dan kebutuhn dalam persediaan bahan baku untuk periode mendatang, masa pengolahan data dalam 2 tahun. 1.4 Tujuan dan Manfaat Tujuan dan manfaat dari penelitian adalah: 1. Mengetahui bentuk langkah atau prosedur persediaan bahan baku yang dikelola oleh perusahaan PT Pyridam Farma Tbk 2. Mengetahui bentuk koordinasi data persediaan bahan baku dengan data permintaan konsumen yang telah dilakukan peramalan 3. Mengetahui hasil dari peramalan persediaan bahan baku yang dimana hasilnya akan dilakukan dengan pendekatan supply chain manajemen yang

6 6 memungkinkan untuk mendapatkan sistem produksi atau pun proses produksi yang efektif dan efisien. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Memberikan alternatif solusi untuk manajemen persediaan di PT Pyridam Farma Tbk 2. Membantu dalam optimalisasi waktu pengiriman dan persediaan bahan baku 3. Membantu dalam customer relationship, agar menjadi lebih baik 4. Pengembangan sistem persediaan yang lebih mengoptimalkan relationship kerjasama antara supplier, distributor dan konsumen. 1.5 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Perkembangan PT Pyridam Farma Tbk PT Pyridam Farma Tbk didirikan pada tahun 1976 oleh Mr. Sarkri Kosasih yang dimana merupakan seseorang yang terkenal dalam bidang industri farmasi pada waktu itu. Pyridam Farma memiliki nama yang diilhami oleh salah satu keajaiban dunia yaitu piramid yang terkenal di dunia. Pada awalnya PT Pyridam Farma Tbk memulai dengan produksi obat hewan yang dimana membantu para dokter hewan dan para peternak. Produk obat hewan tersebut terus dikembangkan untukmenjaga kesehatan untuk hewan ternak maupun hewan peliharaan. PT Pyridam Farma Tbk mendapatkan hadiah dari pemerintah pada tahun 1994 oleh kementrian pertanian yang memiliki judul Good Manufacturing Practise

7 7 Certificate. Di tahun1985 PT Pyridam mendirikan Pharmaceutical Division yang di mana perkembangannya sangat pesat sehingga dapat membangun sebuah pabrik produksi yang baru di tanah seluas meter persegi di wilayah Cianjur, pulau Jawa Barat yan di mana dilengkapi dengan desain lokasi pabrik, permesinan, dan manajemen lingkungan. Pabrik tersebut mulai beroperasi pada bulan April 2001, kemudian pada tahun 2000 kepemimpinan manajemen perusahaan berpindah tangan ke Mr. Handoko Boedi Soetrisno. Di bawah kepemimpinan yang baru PT Pyridam membuka kepemilikannya untuk khalayak banyak ( masyarakat ) dan sekaligus membuktikan kepada masyarakat bahwa Pyridam mematuhi seluruh kondisi kondisi dari suatu perusahaan yang sehat Tenaga Kerja Para pekerja pyridam adalah aset penting perusahaan, yang dimana memegang teguh kepercayaan dan terus dikembangkan. Setiap proses pemilihan pegawai atau pekerja baru harus melalui proses pelatihan dan pelatihan tersebut memberikan kepastian untuk mengetahui tingkat keterampilan dari pekerja tersebut, agar mampu berkerja dengan baik di perusahaan. Tiap pekerja mempunyai kesempatan untuk berusaha dalam meningkatkan karier dan berbagai penghargaan dengan mencapai target yang telah ditetapkan pada awal berkerja, dengan adanya penghargaan dan kenaikan jabatan dalam perusahaan, maka timbul persaingan antar pekerja yang mengakibatkan meningkatkan kualitas dari para pekerja, karena persaingan terjadi secara sehat dan bertujuan untuk memajukan perusahaan.

8 8 Pada awalnya, perusahaan memulai dari suatu bisnis keluarga yang mempunyai anggota Board dari Commisioners yang menggunakan praktek manajemen secara profesionalisme. Pyridam juga memberikan kesinambungan dalam regenerasi karier dan menjamin tidak akan terjadi hal-hal yang dapat merusak kegiatan pekerjaan. Dalam perusahaan, tidak dikenal adanya diskriminasi baik itu jenis kelamin, umur, ras maupun agama. Pyridam menyamaratakan semua karyawan ( pekerja ), hanya memiliki beban tugas kerja yang berbeda. Sumber Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT. Pyridam Farma Tbk : Lampiran HRD Company PT Pyridam Farma Tbk Fasilitas

9 9 Kantor pusat Pyridam terletak di kota Jakarta yan terdiri dari 3 bangunan kantor dengan luas meter persegi yang jauh dari fasilitas produksi yang ditempatkan di Puncak dengan ketinggian tanah 90 meter persegi. Bangunan pabrik mempunyai luas lantai meter persegi yang diposisikan di luas tanah meter persegi. Bangunan pabrik tersebut dilengkapi dengan peralatan yang modern dan mematuhi standart untuk industri farmasi dengan kepemilikan sertifikat good manufacturing practise dan perlindungan lingkungan ( AMDAL). Pabrik ini mempunyai kapasitas yang cukup untuk menghasilkan beratus juta tablet, caplets, kapsul, botol untuk cairan pengobatan, bedak untuk sirup kering, dan obat salep dalam tiap tahun. Hal itu membuktikan bahwa PT Pyridam memastikan persediaan yang cukup untuk pertumbuhan pemasaran yang agresif. PT Pyridam telah merancang dan membangun fasilitas serta sistem untuk membuka peluang peningkatan produksi yang cepat dalam mengantisipasi masa yang akan datang. Areal pabrik memiliki jaminan yang cukup besar atas pekerja pabrik dan siap untuk memperluaskannya dalam setiap waktu Produk dan Pelayanan Sumber arus pendapatan PT Pyridam berasal dari obat obatan yang dihasilkan dan dijual. PT Pyridam mempunyai lebih dari 100 produk dalam wujud tablet, caplets, kapsul, sirup, obat salep dan sari. PT Pyridam menghasilkan produk resep obat seperti penisilin dan non penisilin zat pembunuh kuman, anti TBC, penawar sakit dan lainnya. Selain itu PT Pyridam juga memproduksi obat di luar

10 10 resep seperti vitamin, obat influensa dan batuk serta antiseptik. Produk yang bermutu tinggi telah ditangkap perhatiannya oleh industri yang lain ( pesaing ). Mereka menyadari bahwa PT Pyridam mampu menawarkan kualitas yang berharga dalam perbandingan di produksi dalam produk kami. Mereka juga mulai meminta jasa untuk menghasilkan produk dengan menggunakan fasilitas yang dimiliki oleh PT Pyridam. Hal tersebutlah yang menjadikan PT Pyridam lebih percaya diri dibandingkan perusahaan industri farmasi yang lain. Di tahun 2001 kontrak dengan perusahaan lain menyokong pendapatan PT Pyridam sebesar 3%, meskipun itu sebuah presentase yang kecil namun dapat menyokong dalam menambah bantuan dalam biaya tenaga kerja dan biaya tetap operasi, dengan fasilitas baru yang diperluas, PT Pyridam dapat menarik perhatian dari perusahaan farmasi yang lain untuk keterikatan kerja kontrak ( jasa ). PT Pyridam telah dipercaya oleh perusahaan luar negeri untuk membawa produk mereka dan di jual di pasar Indonesia seperti RP Scherer Holding Pty Ltd, Technoplas pty Ltd dan Medvet Science Pty Ltd. PT Pyridam mempunyai dedikasi untuk suatu divisi dalam proses menjual produk persediaan medis yang meliputi bahan reaksi laboratorium dan persediaan yang dapat dijual medis Pemasaran dan Distribusi

11 11 Divisi pemasaran dan distribusi adalah bagian garis depan dari perusahaan untuk meyakinkan para pelanggan mendapatkan informasi yang paling tepat tentang produk terbaru maupun produk yang telah dimiliki secara cepat dan menyenangkan. PT Pyridam meningkatkan rencana pemasaran yang meliputi semua aktivitas yang terintegrasi mencakup semua langkah langkah daur hidup produk ( PLC ) mulai dari riset pemasaran dan produk penghentian yang merosot ( lebih tua ). Jaringan pemasaran meliputi hampir seluruh Indonesia. Koordinasi yang tersistem dengan baik denga susunan pelaporan dalam hal kemajuan dan teknologi informasi. PT Pyridam juga menjaga dalam hal koordinasi antar kepala bagian marketing dan distribusi di seluruh Indonesia ( team cohensiv). Tim representatif marketing PT Pyridam memiliki jumlah sekitar 1150 di selluruh Indonesia yang memiliki ketrampilan dan pengetahuan produk dan juga ketrampilan dalam berpresentasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Unsur utama dari tim tersebut adalah mendapatkan target yang telah ditentukan dan motivasi yang tinggi Visi dan Misi Masa depan yang menjanjikan dan dengan perkembangan dari AFTA, maka PT Pyridam yakin untuk menjadi produsen yang efisien dalam bidang farmasi. PT Pyridam mampu untuk menyerap pasar dengan memberikan kulitas dari produk yang memiliki standar internasional, dan penggunaan harga yang kompetitif dengan pasar farmasi di Indonesia. PT Pyridam merupakan sebuah mitra perusahaan yang mampu mengembangkan suatu jaringan yang berbasis internasional dan dapat dipercaya

12 12 untuk memasarkan produk farmasi di Indonesia dengan pengalaman yang luas, jaringan yang banyak dan fasilitas kapasitas produksi yang tinggi, dengan penuh keyakinan, PT Pyridam mampu untuk menjamin suatu sistem yang baik dalam pemerintahan dan transparan untuk semua pemegang saham dan mitra perusahaan. Adanya perubahan global sistem pasar, PT Pyridam mampu untuk bertahan dengan keadaan kondisi perekonomian Indonesia yang terus terpuruk. Oleh karena itu, PT Pyridam memiliki visi untuk bertahan dalam kondisi tersebut dan menjadi sebuah perusahaan farmasi yang sukses di Indonesia serta menjadi suatu perusahaan yang memiliki jaringan yang terkuat baik secara vertikal maupun horizontal. Selain berkerja untuk mencapai kesuksesan, PT Pyridam juga memiliki misi dalam perjalanan perusahaannya, yaitu melayani umat manusia dan membantu untuk menikmati hadiah terbesar dari Tuhan yang diberikan baik untuk individu maupun untuk khalayak banyak termasuk bagi orang-orang yang memiliki mutu tinggi dan produk inovatif yang tinggi untuk mencapai suatu baik dalam hidup dari segi kesehatan mental maupun fisik.

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi, 49 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Tentang Perusahaan Pada bab tiga, akan diuraikan lebih banyak mengenai perusahaan yaitu gambaran sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis

Lebih terperinci

Pedoman Perilaku. Nilai & Standar Kita. Dasar Keberhasilan Kita. Edisi IV

Pedoman Perilaku. Nilai & Standar Kita. Dasar Keberhasilan Kita. Edisi IV Pedoman Perilaku Nilai & Standar Kita Dasar Keberhasilan Kita Edisi IV Perusahaan Kita Sejak awal, perjalanan MSD dituntun oleh keyakinan untuk melakukan hal yang benar. George Merck menegaskan prinsip

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam bidang industri semen, dengan kapasitas total produksi

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam bidang industri semen, dengan kapasitas total produksi BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PT. Semen Gresik (Persero). Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri semen, dengan kapasitas total produksi kurang lebih 9 juta ton pertahun. Semen

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Permasalahan yang terjadi di CARLogistik termasuk kategori kompleks. Berdasarkan hasil analisis dan observasi data yang peneliti lakukan, diperoleh kesimpulan

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Kerja praktik dilaksanakan di perusahaan PT. INDOFARMA Tbk, pada divisi pengembangan jasa teknik atau dikenal dengan nama INDOMACH (indofarma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain bersaing dalam dunia pasar yang semakin memunculkan teknologi informasi yang canggih, perusahaan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kinerjanya agar lebih efisien dan efektif dengan menerapkan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kinerjanya agar lebih efisien dan efektif dengan menerapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini setiap perusahaan di seluruh dunia terus berupaya untuk meningkatkan kinerjanya agar lebih efisien dan efektif dengan menerapkan teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang , 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bebas dan ketat di dunia industri hingga pendidikan, perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT), peningkatan pengetahuan konsumen, dan karyawan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin ketat. Tiap-tiap perusahaan akan berupaya semaksimal mungkin meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin ketat. Tiap-tiap perusahaan akan berupaya semaksimal mungkin meningkatkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pasar yang semakin mengglobal, persaingan di dunia bisnis semakin ketat. Tiap-tiap perusahaan akan berupaya semaksimal mungkin meningkatkan produktivitas

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Super Steel Indah adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri baja yang didirikan pada tahun 1973 dimana perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis dan industri saat sekarang ini semakin ketat dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin meningkat serta sangat cerdas dalam memilih produk

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Berkembangnya perekonomian global saat ini menjadi salah satu ajang berbagai negara di seluruh dunia untuk mempromosikan produk dan jasa yang mereka hasilkan. Dan dengan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Rangkuman Wawancara. 1. Produk PT. Prima Rezeki Pertiwi apa saja? hanya satu, tetapi ukurannya bermacam-macam.

Lampiran 1. Rangkuman Wawancara. 1. Produk PT. Prima Rezeki Pertiwi apa saja? hanya satu, tetapi ukurannya bermacam-macam. L1 Lampiran 1 Rangkuman Wawancara 1. Produk PT. Prima Rezeki Pertiwi apa saja? Produk kita hanya Batu bata ringan, yang merupakan persenyawaan kimia dari beberapa bahan, seperti pasir, kapur semen, serta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai akibat dari krisis ekonomi global yang sedang berlangsung. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai akibat dari krisis ekonomi global yang sedang berlangsung. Hal ini 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi dalam negeri saat ini sedang mengalami penurunan sebagai akibat dari krisis ekonomi global yang sedang berlangsung. Hal ini menyebabkan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang cepat dan kompleks sebagai akibat dari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang cepat dan kompleks sebagai akibat dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang cepat dan kompleks sebagai akibat dari gelombang globalisasi menuntut para pelaku usaha atau perusahaan untuk lebih responsif dalam menghadapi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 SEJARAH PERUSAHAAN PT Bayer Indonesia didirikan pada tahun 1969, dan merupakan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang bergerak di bidang farmasi. Perusahaan ini

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK PT.KIMIA FARMA PERSERO Tbk UNIT BISNIS BEKASI

PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK PT.KIMIA FARMA PERSERO Tbk UNIT BISNIS BEKASI PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK PT.KIMIA FARMA PERSERO Tbk UNIT BISNIS BEKASI Nama : Ayu Afriyanti NPM : 31213533 Jurusan : Manajemen Pemasaran Dosen Pembimbing : Dr. Widyatmini PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan harus memiliki kemampuan untuk membedakan dirinya dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan harus memiliki kemampuan untuk membedakan dirinya dalam 21 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, perusahaan harus memiliki kemampuan untuk membedakan dirinya dalam persaingan agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORETIS. pemasaran (yang sering disebut dengan istilah saluran distribusi). Saluran

BAB II KERANGKA TEORETIS. pemasaran (yang sering disebut dengan istilah saluran distribusi). Saluran BAB II KERANGKA TEORETIS 2.1. Teori Tentang Distribusi 2.1.1. Pengertian Distribusi Kebanyakan produsen bekerja sama dengan perantara pemasaran untuk menyalurkan produk-produk mereka ke pasar. Mereka membantu

Lebih terperinci

Pembahasan Materi #5

Pembahasan Materi #5 1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Latar Belakang Kunci Sukses SCM Manajemen Logistik Fungsi dan Kegunaan Pengendalian Logistik Konvensional dan Logistik Mengelola Jaringan SC Strategi Proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia perindustrian di era globalisasi saat ini semakin ketat dengan kemajuan teknologi informasi. Kemajuan dalam teknologi informasi menjadikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan ini dirintis oleh suami istri Ngadiman di Jakarta. Maka tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Pembagian tugas dan tanggung jawab dari jabatan pada struktur organisasi perusahaan, yaitu : 1. Direktur Adapun kewajiban Direktur

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. perusahaan. Dalam perkembangannya PT. Enseval juga berkembang menjadi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. perusahaan. Dalam perkembangannya PT. Enseval juga berkembang menjadi BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan PT. Enseval didirikan pada Oktober 1973, sebagai akibat dari pemisahan fungsi distribusi dari pemasaran dan produksi PT. Kalbe Farma bersama anak perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perubahan teknologi yang begitu dinamis dan perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat telah memunculkan banyaknya pesaing-pesaing di dunia perekonomian. Para pesaing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus mulai

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus mulai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus mulai dari pengadaan bahan baku, produksi, pemasaran dan distribusi sampai pada konsumen dalam bentuk

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) Pedoman

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE) Pedoman Pedoman 1 DAFTAR ISI PEDOMAN TATA LELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK Halaman BAB I PENDAHULUAN 3 1. Riwayat Perusahaan 3 2. Bidang usaha Perusahaan 4 3. Visi 4 4. Misi 4 5. Moto 4 6. Rujukan 4 BAB II PENGERTIAN

Lebih terperinci

Teori Ketergantungan Terhadap Sumber Daya (Resource Dependence Theory)

Teori Ketergantungan Terhadap Sumber Daya (Resource Dependence Theory) Teori Ketergantungan Terhadap Sumber Daya (Resource Dependence Theory) Resource Dependence Theory adalah studi tentang bagaimana sumber daya eksternal organisasi mempengaruhi perilaku organisasi. Teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi kulitas barang/produk yang dihasilkan.

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi kulitas barang/produk yang dihasilkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan yang terjadi hampir di seluruh bidang industri yang sangat ketat, memaksa setiap perusahaan melakukan efisiensi dalam segala kegiatan proses produksinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Sejarah dan Perkembangan PT Leoco Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Sejarah dan Perkembangan PT Leoco Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi 1.1.1 Sejarah dan Perkembangan PT Leoco Indonesia PT Leoco Indonesia didirikan pada tahun 1981, Leoco adalah produsen kelas dunia interkoneksi dan mencapai

Lebih terperinci

Peran Saluran Pemasaran

Peran Saluran Pemasaran MENGELOLA SALURAN PEMASARAN M a n a j e m e n P e m a s a r a n bab 16 1 Peran Saluran Pemasaran Keputusan perusahaan mengenai saluran distribusi akan langsung mempengaruhi setiap keputusan pemasaran yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan manajemen untuk memberikan terobosan yang strategis untuk tetap dapat mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lokal dan sisanya merupakan perusahaan penanaman modal asing.

BAB I PENDAHULUAN. lokal dan sisanya merupakan perusahaan penanaman modal asing. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan kondisi perekonomian dunia yang semakin cepat dan fluktuatif menuntut dunia usaha untuk terus selalu mengikuti perubahanperubahan yang ada. Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri Farmasi merupakan salah satu industri besar dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri Farmasi merupakan salah satu industri besar dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri Farmasi merupakan salah satu industri besar dan berpengaruh di Indonesia. Saat ini, nilai pasar obat di Indonesia lebih dari US$ 500 juta atau sekitar Rp.

Lebih terperinci

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM)

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) INTRODUCTION T I P F T P U B KONTRAK 50 % UTS 30 % Tugas 20 % Kuis/ present WHAT IS SUPPLY CHAIN? Sebuah rantai pasokan yang terdiri dari semua pihak yang terlibat, secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Data Perusahaan 2.1.1. Identitas Perusahaan PT. Asia Citra Pratama (ACP) adalah produsen tekstil yang mengkhususkan diri dalam tekstil rumah. PT Asia Citra Pratama

Lebih terperinci

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PROFIL PERUSAHAAN BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1. Sejarah Perusahaan PT Rahajasa Media Internet (RadNet) didirikan oleh dua orang pendiri, salah satu diantaranya adalah Roy Rahajasa Yamin, pada bulan November tahun 1994. RadNet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia bisnis sekarang ini terus bersaing untuk menciptakan berbagai kebutuhan customer yang semakin tinggi, dan semakin cerdas dalam memilih kebutuhannya. Mulai

Lebih terperinci

AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS

AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS AUDIT MANAJEMEN-CB SOAL-SOAL UAS JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2016 KELOMPOK 1 1. Apa pengertian dari Audit Manajemen? Audit manajemen adalah pengevaluasian terhadap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor yang mempengaruhi daya saing perusahaan dalam bersaing dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor yang mempengaruhi daya saing perusahaan dalam bersaing dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia industri tingkat produktifitas serta kepuasan pelanggan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi daya saing perusahaan dalam bersaing dengan perusahaan

Lebih terperinci

Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ.

Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ http://adamjulian.web.unej.ac.id/ A. Supply Chain Proses distribusi produk Tujuan untuk menciptakan produk yang tepat harga, tepat kuantitas, tepat kualitas, tepat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia yang berada di daerah tropis merupakan negara yang kaya

I. PENDAHULUAN. Indonesia yang berada di daerah tropis merupakan negara yang kaya I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia yang berada di daerah tropis merupakan negara yang kaya akan jenis tanaman termasuk tanaman obat. Tanaman obat yang telah diketahui memiliki khasiat adalah

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN IV.1. Tujuan dan Perencanaan Evaluasi IV.1.1. Tujuan Evaluasi 1. Menganalisis dan mengidentifikasi apakah sistem informasi akuntansi persediaan yang sedang berjalan pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada masa kini memberikan banyak kemudahan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada masa kini memberikan banyak kemudahan dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi pada masa kini memberikan banyak kemudahan dalam melaksanakan proses-proses bisnis yang ada. Dengan menggunakan aplikasi e-business dapat dikembangkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Ismail dan bapak Karim Johan pada tahun Pada mulanya perusahaan ini bernama

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Ismail dan bapak Karim Johan pada tahun Pada mulanya perusahaan ini bernama BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Metiska Farma berdiri atas prakarsa bapak Memet Tanuwidjaja, bapak Ismail dan bapak Karim Johan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM. Gambaran umum PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY & tempat. Kerja praktek akan di bahas pada bab ini secara jelas dan terperinci.

BAB II GAMBARAN UMUM. Gambaran umum PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY & tempat. Kerja praktek akan di bahas pada bab ini secara jelas dan terperinci. BAB II GAMBARAN UMUM Gambaran umum PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY & tempat Kerja praktek akan di bahas pada bab ini secara jelas dan terperinci. 2.1 Gambaran Umum PT. CAMPINA ICE CREAM INDUSTRY 2.1.1 Sejarah

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latarbelakang. Perusahaan adalah suatu organisasi yang mempunyai sumber daya dasar seperti

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latarbelakang. Perusahaan adalah suatu organisasi yang mempunyai sumber daya dasar seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Perusahaan adalah suatu organisasi yang mempunyai sumber daya dasar seperti bahan dan tenaga kerja yang dikelola serta diproses untuk menghasilkan barang atau jasa.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Johnson & Johnson adalah salah satu perusahaan global yang bergerak di

BAB 1 PENDAHULUAN. Johnson & Johnson adalah salah satu perusahaan global yang bergerak di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Johnson & Johnson adalah salah satu perusahaan global yang bergerak di bidang industri produk-produk konsumsi, peralatan kesehatan, lensa kontak mata, dan farmasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis semakin pesat membuat orang berpikir lebih

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis semakin pesat membuat orang berpikir lebih 48 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis semakin pesat membuat orang berpikir lebih kreatif untuk membuat cara yang lebih efektif dalam memajukan perekonomian guna meningkatkan

Lebih terperinci

VI. IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR PENYUSUN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT LEMBAGA PERTANIAN SEHAT

VI. IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR PENYUSUN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT LEMBAGA PERTANIAN SEHAT VI. IDENTIFIKASI FAKTOR FAKTOR PENYUSUN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT LEMBAGA PERTANIAN SEHAT 6.1 Identifikasi Tujuan Lembaga Pertanian Sehat Dalam Melakukan Kegiatan Supply Chain Management Perusahaan maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat terlihat dari banyaknya industri baru yang tumbuh dan berkembang

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat terlihat dari banyaknya industri baru yang tumbuh dan berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa kini perkembangan dunia industri di Indonesia semakin maju, hal ini dapat terlihat dari banyaknya industri baru yang tumbuh dan berkembang dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kuatnya aliran PMA di industri pertambangan akan mendorong pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Kuatnya aliran PMA di industri pertambangan akan mendorong pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hasil riset Frost & Sullivan menunjukkan, hingga September 2011 realisasi PMA pada sektor transportasi dan pergudangan mencapai US$2,2 miliar, yang merupakan penyumbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian Indonesia yang semakin maju dan mengalami perkembangan, ini ditunjukkan semakin banyaknya bermunculan perusahaan industri, baik industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha begitu pesatnya menyebabkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha begitu pesatnya menyebabkan persaingan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan usaha begitu pesatnya menyebabkan persaingan perusahaan yang satu dengan yang lainnya semakin ketat sehingga perusahaan dituntut lebih kompetitif

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ekonomi nasional. Hasil analisis lingkungan industri menunjukkan bahwa industri

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ekonomi nasional. Hasil analisis lingkungan industri menunjukkan bahwa industri BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pertumbuhan industri baja saat ini sedang tumbuh dengan cepat (fast growing), seiring meningkatnya konsumsi baja nasional dan pertumbuhan ekonomi nasional. Hasil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sangat cepat di segala bidang. Persaingan yang semakin ketat mengharuskan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan sangat cepat di segala bidang. Persaingan yang semakin ketat mengharuskan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan lingkungan dunia usaha industri di Indonesia saat ini berlangsung dengan sangat cepat di segala bidang. Persaingan yang semakin ketat mengharuskan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. TOTO Ltd didirikan pada tahun 1917 sebagai produsen sanitasi keramik

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. TOTO Ltd didirikan pada tahun 1917 sebagai produsen sanitasi keramik BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT. Surya Toto Indonesia Tbk. TOTO Ltd didirikan pada tahun 1917 sebagai produsen sanitasi keramik dan perangkat keras saluran air. Semakin berkembang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mutu lebih baik, dan lebih cepat untuk memperolehnya (cheaper, better and

BAB I PENDAHULUAN. mutu lebih baik, dan lebih cepat untuk memperolehnya (cheaper, better and BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini, distribusi dan logistik telah memainkan peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan perdagangan dunia. Terlebih lagi persaingan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian data 4.1.1.Gambaran Umum Perusahaan Awal mulanya pada tahun 2006 perusahaan ini didirikan oleh dua pemegang saham dengan nama PT Citra Profoam Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin kompetitif. Menuntut perusahaan untuk mampu menyusun sebuah strategi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin kompetitif. Menuntut perusahaan untuk mampu menyusun sebuah strategi yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, dimana persaingan dalam dunia industri semakin kompetitif. Menuntut perusahaan untuk mampu menyusun sebuah strategi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Industri Farmasi. Industri farmasi menurut Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor. 245/Menkes/V/1990 adalah industri obat jadi dan industri bahan baku obat. Industri

Lebih terperinci

SCM dalam E-Business. 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang SCM pada e-business

SCM dalam E-Business. 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang SCM pada e-business 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang SCM pada e-business Supply Chain Management Pengertian supply adalah sejumlah material yang disimpan dan dirawat menurut aturan tertentu dalam tempat persediaan agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didirikan pada 9 Desember 1989 yang memiliki 12 divisi didalamnya yaitu divisi

BAB I PENDAHULUAN. didirikan pada 9 Desember 1989 yang memiliki 12 divisi didalamnya yaitu divisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Eloda Mitra merupakan perusahaan pengolahan daging dan bakery yang beralamat di Jl. Lingkar Timur Blok B No 1-6 Buduran. Perusahaan ini didirikan pada 9 Desember

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin bertambah ketat. Persaingan ini menuntut para pelaku bisnis untuk mampu memaksimalkan kinerja

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Dari hasil evaluasi strategi perusahaan, analisis lingkungan internal perusahaan dan analisis lingkungan eksternal yang ada dalam industri farmasi Indonesia, maka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri manufaktur Indonesia saat ini semakin mengalami perkembangan yang sangat pesat dan persaingan yang ketat di industrinya untuk dapat mencapai loyalitas

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT. Amerta Indah Otsuka merupakan anak perusahaan Otsuka

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT. Amerta Indah Otsuka merupakan anak perusahaan Otsuka BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT. Amerta Indah Otsuka merupakan anak perusahaan Otsuka Pharmaceutical Co., Ltd., yaitu sebuah perusahaan yang bergerak di bidang farmasi yang sudah terkenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengkaji kembali setiap keputusan manajemen untuk menentukan kebijakan.

BAB I PENDAHULUAN. mengkaji kembali setiap keputusan manajemen untuk menentukan kebijakan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian nasional yang tidak menentu pada pemerintahan orde baru, menuntut setiap badan usaha atau perusahaan sebagai pelaku ekonomi mengkaji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. partisi, dan juga produk pengganti kayu (wood substitution) :2004, OHSAS 18001:2007, serta diakuinya produk-produk BBI dalam

BAB I PENDAHULUAN. partisi, dan juga produk pengganti kayu (wood substitution) :2004, OHSAS 18001:2007, serta diakuinya produk-produk BBI dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Bakrie Building Industries (BBI) pada awalnya adalah usaha Joint Venture dengan perusahaan Australia yang terus mengembangkan usahanya seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permintaan produk yang tinggi dari pelanggan akan membuat perusahaan semakin giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Medan merupakan salah satu anak. perusahaan dari The Coca-Cola Company yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Medan merupakan salah satu anak. perusahaan dari The Coca-Cola Company yang bergerak dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Medan merupakan salah satu anak perusahaan dari The Coca-Cola Company yang bergerak dalam bidang pembotolan dan pendstribusian minuman

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan performa mereka. Salah satu dari banyak manfaat yang bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan performa mereka. Salah satu dari banyak manfaat yang bisa 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi yang semakin maju dan berkembang saat ini memberikan banyak pilihan dan kemudahan bagi dunia bisnis dalam meningkatkan performa

Lebih terperinci

Pertemuan 14 STRATEGI PEMASARAN INTERNASIONAL

Pertemuan 14 STRATEGI PEMASARAN INTERNASIONAL Pertemuan 14 STRATEGI PEMASARAN INTERNASIONAL I. PENGERTIAN PEMASARAN INTERNASIONAL Pemasaran internasional (international marketing) adalah penerapan konsep, prinsip, aktivitas, dan proses manajemen pemasaran

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG. bisnis ini dimulai dari menganalisa lingkungan eksternal dan lingkungan internal

BAB I LATAR BELAKANG. bisnis ini dimulai dari menganalisa lingkungan eksternal dan lingkungan internal BAB I LATAR BELAKANG Laporan penelitian ini membahas tentang perencanaan bisnis pemasaran produk alat kecantikan berupa rambut palsu merek INDOWIG. Perencanaan bisnis ini dimulai dari menganalisa lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu periode tertentu. Dengan laba ini dapat digunakan perusahaan untuk tambahan

BAB I PENDAHULUAN. suatu periode tertentu. Dengan laba ini dapat digunakan perusahaan untuk tambahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang menguntungkan atas usaha yang dilakukan perusahaan pada suatu

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. digital merk Jadever, LOCOSC & Vibra (Shinko Denshi Co, Ltd). Kategori produk

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN. digital merk Jadever, LOCOSC & Vibra (Shinko Denshi Co, Ltd). Kategori produk BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. VGA SCALE INDONESIA adalah distributor / supplier timbangan digital merk Jadever, LOCOSC & Vibra (Shinko Denshi Co, Ltd). Kategori produk yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Profile Perusahaan PT. Tatalogam Lestari, yang berproduksi pertama kali pada tahun 1994, adalah produsen genteng metal terbesar di Indonesia dan sudah mampu berbicara

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah P.T. Mitra Karya Plastindo merupakan produsen platik kemasan yang berlokasi di dusun Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Walaupun baru mulai beroperasi sejak 2011

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih memperhatikan efesiensi dan efektifitas dalam segala hal. Mengoptimalkan

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih memperhatikan efesiensi dan efektifitas dalam segala hal. Mengoptimalkan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, persaingan bisnis yang semakin ketat membuat perusahaan harus lebih memperhatikan efesiensi dan efektifitas dalam segala hal. Mengoptimalkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tahun. Sumber : [18 Februari 2009]

I. PENDAHULUAN. Tahun. Sumber :  [18 Februari 2009] I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komoditas pangan merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi sumber daya manusia suatu bangsa termasuk Indonesia. Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar (228.523.300

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan Teknologi dalam kehidupannya. Semakin pesatnya pertumbuhan teknologi, maka saat ini tercipta banyak

Lebih terperinci

Kode Perilaku VESUVIUS: black 85% PLC: black 60% VESUVIUS: white PLC: black 20% VESUVIUS: white PLC: black 20%

Kode Perilaku VESUVIUS: black 85% PLC: black 60% VESUVIUS: white PLC: black 20% VESUVIUS: white PLC: black 20% Kode Perilaku 2 Vesuvius / Kode Perilaku 3 Pesan dari Direktur Utama Kode Perilaku ini menegaskan komitmen kita terhadap etika dan kepatuhan Rekan-rekan yang Terhormat Kode Perilaku Vesuvius menguraikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi, terutama teknologi informasi (TI), dalam beberapa dekade terakhir ini telah mencapai kecepatan yang luar biasa. Perkembangan teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menjanjikan karena untuk mendirikan usaha ini tidak memerlukan banyak modal

BAB 1 PENDAHULUAN. menjanjikan karena untuk mendirikan usaha ini tidak memerlukan banyak modal 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia usaha dibidang kuliner sangat diminati dan berkembang cukup pesat. Menurut Priyono (2009), usaha kuliner merupakan usaha yang cukup menjanjikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. adalah dengan mengurangi pengkonsumsian zat-zat yang bersifat toxic seperti

I. PENDAHULUAN. adalah dengan mengurangi pengkonsumsian zat-zat yang bersifat toxic seperti I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, tren gaya hidup sehat semakin mendapat perhatian dari masyarakat. Biaya pengobatan yang semakin tinggi mendorong masyarakat untuk lebih menghargai kesehatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kecenderungan masyarakat dunia untuk kembali ke alam (back to nature)

I. PENDAHULUAN. Kecenderungan masyarakat dunia untuk kembali ke alam (back to nature) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kecenderungan masyarakat dunia untuk kembali ke alam (back to nature) membawa perubahan pada pola konsumsi obat dari yang berbahan kimiawi, ke obat-obatan yang terbuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin ketat. Kondisi persaingan saat ini

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin ketat. Kondisi persaingan saat ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi yang semakin pesat di Indonesia membuat persaingan antar perusahaan semakin ketat. Kondisi persaingan saat ini menunjukan perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi oleh perusahaan domestik.

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi oleh perusahaan domestik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri serta peran teknologi informasi dalam suatu organisasi bisnis membuat strategi menjadi sebuah elemen kunci dalam menentukan keberhasilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan dunia kesehatan semakin meningkat. Hal ini dapat terjadi mengingat tingginya kebutuhan masyarakat terhadap kesehatan. Perkembangan penyakit

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Data Perusahaan 2.1.1. Identitas Perusahaan PT. Ching Luh Group adalah usaha yang bergerak dibidang sepatu khusunya sepatu olah raga. Yang membuat sepatu-sepatu merk

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Andini Sarana didirikan pada tanggal 31 Mei 1983 oleh Drg. John Takili dengan menempati sebuah garasi dengan beberapa mesin sederhana dan 6 orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Keberadaan supply chain atau rantai pasok dalam proses produksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Keberadaan supply chain atau rantai pasok dalam proses produksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadaan supply chain atau rantai pasok dalam proses produksi suatu industri sangat penting demi memberikan nilai tambah baik bagi industri itu sendiri maupun bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik di pasar domestik (nasional) maupun di pasar internasional/global. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. baik di pasar domestik (nasional) maupun di pasar internasional/global. Banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik (nasional) maupun di pasar internasional/global. Banyak perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum dan Sejarah Perusahaan Pendirian Klinik Kharisma Citra Medika pada awalnya dikarenakan adanya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem distribusi barang. Pada dasarnya sistem distribusi dimulai dari

BAB I PENDAHULUAN. sistem distribusi barang. Pada dasarnya sistem distribusi dimulai dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor penting dalam dunia industri modern saat ini adalah sistem distribusi barang. Pada dasarnya sistem distribusi dimulai dari pengiriman barang dari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk mengatasi krisis ekonomi, Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia telah membuat Ketetapan MPR Nomor

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk mengatasi krisis ekonomi, Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia telah membuat Ketetapan MPR Nomor I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk mengatasi krisis ekonomi, Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia telah membuat Ketetapan MPR Nomor XVI Tahun 1998 tentang Politik Ekonomi Dalam Rangka

Lebih terperinci

Lampiran 1 DAFTAR WAWANCARA

Lampiran 1 DAFTAR WAWANCARA L.1 Lampiran 1 DAFTAR WAWANCARA Daftar pertanyaan wawancara Direktur PD. Bintang Cemerlang (Bapak Johan) mengenai keadaan di perusahaan 1. Perusahaan bapak bergerak di bidang apa? Jawab: Perusahaan kami

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan global yang terjadi di Indonesia dalam beberapa dasawarsa terakhir ini, menuntut upaya strategi bisnis dan kemampuan teknologi yang mahir di berbagai sektor

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia saat ini cukup baik dengan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di Indonesia saat ini cukup baik dengan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis di Indonesia saat ini cukup baik dengan banyaknya para investor yang melakukan investasi di perusahaan yang terdapat di Indonesia.

Lebih terperinci