OLEH : RATNA YULIA SYAHRUL A

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "OLEH : RATNA YULIA SYAHRUL A"

Sukarno Chandra
7 tahun lalu
Tontonan:

1 OLEH : RATNA YULIA SYAHRUL A JURUSAN ILHU-ILHU SOSIAL EKOlYOHI PERTBHIAN FAKJJLTAS PERTANIBH INSTITUT PERTBHIAN BOGOR 1997

2 RATNA YULIA S. Hubungan Pendidikan dengan Pekerjaan di Wilayah DKI Jakarta. Dibawah Bimbingan Umar A.S. Tuanaya. Perkembangan da-lam pendidikan penduduk meningkatkan aspirasi masyarakat untuk dapat hidup lebih layak dan mendapatkan pekerjaan di sektor modern perkotaan. Jakarta sebagai wilayah perkotaan merupakan salah satu kota tujuan bagi penduduk untuk mencari ilmu dan nafkah. Hal ini menyebabkan perkembangan dalam jumlah penduduk dan angkatan kerja. Masalah hubungan pendidikan dengan ketenagakerjaan merupakan isu yang penting, karena pada saat perekonomian dan pendidikan berkembang, berhadapan dengan lonjakan perkembangan dalam jumlah penduduk dan angkatan kerja, ber- dampak terhadap timbulnya berbagai masalah ketenagakerjaan. Berkaitan dengan uraian di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : kondisi perekonomian, pendidikan dan ketenagakerjaan penduduk di wilayah DKI Jakarta, yaitu komposisi penduduk Lekerja dan menganggur; serta menelaah dan menguj i signif ikansi hubungan antara tingkat pendidikan penduduk (SMTP ke atas) dengan kondisi ketenagakerjaan, dalam ha1 ini lama mencari pekerjaan, jam kerja, pendapatan, lapangan pekerjaan utama, jenis pekerjaan utama dan status pekerjaan utama. angkatan kerja di wilayah DKI Jakarta. Analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisa tabulasi silang, persentase, modus, dan koef isien kontingensi.

3 Perekonomian wilayah DKI Jakarta didominasi oleh sektor j asa yang memberikan sumbangan terbesar terhadap perekonomian (lebih 60 persen) dan penyerapan tenaga kerja (lebih 70 persen), serta memiliki produktivitas pekerja yang tinggi, baik pada pekerja laki-laki maupun perempuan. Pendidikan penduduk DKI Jakarta semakin menunjukkan peningkatan, dimana mereka yang berpendidikan rendah (maksimal berpendidikan SD) menunjukkan penurunan, sedangkan mereka yang berpendidikan lebih tinggi (minimal SMTP) menunjukkan peningkatan. Pasar kerja di DKI Jakarta didominasi oleh angkatan kerja laki-laki. Tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan lebih kecil (aekitar 20 persen) dibandingkan lakilaki (sekitar 60 persen), namun menunjukkan peningkatan yang lebih tinggi (selama periode , TPAK perempuan eninkat sebesar 7.4 persen, sedangkan laki-laki meningkat sebesar 4.8 persen). Penduduk yang bekerja di wilayah DKI jakarta sebagian besar bekerja pada. sektor jasa., dengan jenis pekerjaan vhite collar dan berstatus formal sebagai buruh/karyawan, baik pekerja laki-laki maupun perempuan. Dalaln menga.nalisis hubungan antara pendidikan dan kategori ketenagakerj aan, didapati hubungan yang signif ikan. dan hasil yang didapat adalah seba.gai berikut: dalam lama mencari pekerj aan, semakin tinggi tingkat pendidikan a.ka.n senakin singkat masa mencari kerja. Angkatan kerja lakilaki memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan perempuan

4 dalam meperoleh pekerjaannya. Terlihat bahwa penduduk perempuan lebih tidak tahan lama untuk menganggur. Penduduk DKI Jakarta yang bekerja pada umumnya memiliki jam kerja antara jam seminggu, pada setiap jenjang pendidikan. Pendapatan pekerja berpendidikan SMTP adalah tertinggi (lebih Rp per bulan, baik laki-la.ki maupun perempuan) dan yang terenda.h adalah pekerja berpendidikan SMTA (pada laki-laki sekitar Rp sampai Rp per bula.n, sedangkan pada perempuan berkisar antara Rp sampai Rp per bulan). Pendapatan pekerja laki-laki lebih tinggi daripada pekerja perempuan, dan ini berlaku pada setiap tingkat pendidikan. Penduduk DRI Jakarta, laki-laki dan perernpuan, sebagian besar bekerja pada sektor jasa, pada setiap tingkat pendidikan. Penduduk yang bekerja menurut jenis pekerjaan white collar didominasi pekerj a. berpendidikan a.kademi/ universitas (lebih 90 persen), sedangkan jenis pekerjaan blue collar. diduminasi pekerja berpendidikan SMTP (seliitar 40 persenj, baik laki-laki maupun perempuan. Menurut status pekerjaannya, kecenderungan untuk bekerja di sektor formal semakin tinggi dengan peningkatan pendidikan, dengan proporsi pekerja perempuan (81.9 persen) lebih besar daripada laki-laki (77.3 persen). Sedangkan penduduk yang bekerja di sektor non formal semakin berkurang dengan peningkatan pendidikan, dengan propvrsi pada pekerja la.kilaki (22.7 persen) lebih besar dibandingka.n perempuan (18.1 persen i.

5 OLEH : RATNA WLIA SYAHRUL A Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor JURUSAN ILMU-ILHU SOSIaL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1997

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121

122

123

124

dokumen-dokumen yang mirip

OLEH : RATNA YULIA SYAHRUL A

OLEH : RATNA YULIA SYAHRUL A. 28 0303 JURUSAN ILHU-ILHU SOSIAL EKOlYOHI PERTBHIAN FAKJJLTAS PERTANIBH INSTITUT PERTBHIAN BOGOR 1997 RATNA YULIA S. Hubungan Pendidikan dengan Pekerjaan di Wilayah DKI Jakarta.