KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2014

Transkripsi

1 BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU No. 81/11/21/Th. IX, 5 November 2014 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2014 AGUSTUS 2014: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 6,69 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Provinsi Kepulauan Riau pada Agustus 2014 mencapai orang, bertambah sebanyak orang dibandingkan Agustus 2013, di mana jumlah angkatan kerja pada Agustus 2013 sebanyak orang Jumlah penduduk yang bekerja di Provinsi Kepulauan Riau pada Agustus 2014 mencapai orang, bertambah orang dibandingkan keadaan Agustus 2013, di mana pada Agustus 2013 jumlah penduduk yang bekerja sebanyak orang. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Kepulauan Riau pada Agustus 2014 mencapai 6,69 persen, mengalami peningkatan TPT apabila dibandingkan dengan TPT Agustus 2013, di mana TPT pada bulan Agustus 2013 sebesar 5,63 persen. Selama setahun terakhir (Agustus 2013 Agustus 2014), jumlah penduduk yang bekerja mengalami penurunan pada beberapa sektor, terutama di sektor industri sebanyak orang (5,95 persen), sektor kontruksi sebanyak orang (8,23 persen), sektor pertambangan dan penggalian sebanyak orang (25,90 persen), sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi sebanyak orang (1,90 persen) dan sektor pertanian sebanyak 616 orang (0,73 persen). Sedangkan sektor yang mengalami kenaikan tertinggi adalah sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan sebanyak orang (15,63 persen). Berdasarkan jumlah jam kerja pada Agustus 2014, sebanyak orang (86,21 persen) bekerja di atas 35 jam per minggu, sedangkan penduduk bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 15 jam per minggu mencapai orang (2,65 persen). Pada Agustus 2014, penduduk bekerja pada jenjang pendidikan SMA/Sederajat masih tetap mendominasi yaitu sebanyak orang (46,40 persen), sedangkan penduduk bekerja dengan pendidikan Diploma sebanyak orang (3,22 persen) dan penduduk bekerja dengan pendidikan Universitas sebanyak orang (9,60 persen). 1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran Keadaan ketenagakerjaan di Provinsi Kepulauan Riau pada Agustus 2014 menunjukkan adanya peningkatan jumlah angkatan kerja, jumlah penduduk bekerja dan tingkat pengangguran. Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2014 bertambah sebanyak orang dibandingkan keadaan Agustus Penduduk yang bekerja pada Agustus 2014 bertambah sebanyak orang dibandingkan keadaan setahun yang lalu (Agustus 2013). Sementara jumlah pengangguran pada Agustus 2014 juga Berita Resmi Statistik No. 81/11/21/Th. IX, 5 November

2 mengalami peningkatan sebanyak orang jika dibandingkan keadaan Agustus Dalam setahun terakhir, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga mengalami peningkatan dari 65,92 pada Agustus 2013 menjadi 65,95 pada Agustus Tabel 1 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama, Jenis Kegiatan Utama Satuan (8) 1. Angkatan Kerja orang Bekerja orang Penganggur orang Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 3. Tingkat Pengangguran Terbuka % % 69,27 67,18 70,46 65,92 67,83 65,95 5,39 4,93 5,88 5,63 5,26 6,69 4. Pekerja tidak penuh orang Setengah penganggur orang Paruh waktu orang Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Struktur lapangan pekerjaan hingga Agustus 2014 tidak mengalami perubahan. Sektor perdagangan, industri dan jasa kemasyarakatan secara berurutan masih menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja di Provinsi Kepulauan Riau. Lapangan Pekerjaan Utama Tabel 2 Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, (orang) Pertanian Pertambangan Industri Listrik, Gas dan air Minum Konstruksi Perdagangan Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi Keuangan Jasa Kemasyarakatan Berita Resmi Statistik No. 81/11/21/Th. IX, 5 November

3 Jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2013, jumlah penduduk yang bekerja mengalami penurunan pada beberapa sektor, terutama di sektor industri sebanyak orang (5,95 persen), sektor konstruksi sebanyak orang (8,23 persen), sektor pertambangan dan penggalian sebanyak orang (25,90 persen), sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi sebanyak orang (1,90 persen) dan sektor pertanian sebanyak 616 orang (0,73 persen). Sedangkan sektor yang mengalami kenaikan tertinggi adalah sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan sebanyak orang (15,63 persen). 3. Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, maka pada Agustus 2014 sebanyak orang (69,12 persen) bekerja pada kegiatan formal dan orang (30,88 persen) bekerja pada kegiatan informal. Dalam setahun terakhir (Agustus 2013 Agustus 2014), penduduk bekerja berstatus buruh/karyawan berkurang sebanyak orang. Keadaan ini menyebabkan jumlah pekerja formal berkurang sekitar orang dan persentase pekerja formal turun dari 71,30 persen pada Agustus 2013 menjadi 69,12 persen pada Agustus Komponen pekerja informal terdiri dari penduduk bekerja dengan status berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap, pekerja bebas di pertanian, pekerja bebas di nonpertanian dan pekerja keluarga/tak dibayar. Dalam setahun terakhir (Agustus 2013 Agustus 2014), pekerja informal secara absolut bertambah sebanyak orang, dan persentase pekerja informal juga bertambah dari 28,70 persen pada Agustus 2013 menjadi 30,88 persen pada Agustus Kenaikan absolut ini sebagian berasal dari penduduk bekerja berstatus berusaha dibantu buruh tidak tetap/tidak dibayar, berusaha sendiri, pekerja keluarga/tidak di bayar dan pekerja bebas di non pertanian. Status Pekerjaan Utama Tabel 3 Menurut Status Pekerjaan Utama, (juta orang) Berusaha sendiri Berusaha dibantu buruh tidak tetap Berusaha dibantu buruh tetap Buruh/Karyawan Pekerja bebas di pertanian Pekerja bebas di nonpertanian Pekerja keluarga/tak dibayar Berita Resmi Statistik No. 81/11/21/Th. IX, 5 November

4 4. Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Secara umum, komposisi jumlah penduduk yang bekerja menurut jam kerja seluruhnya selama seminggu yang lalu mengalami perubahan berarti dari waktu ke waktu. Penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker), yaitu penduduk yang bekerja pada kelompok 35 jam keatas per minggu, pada Agustus 2014 jumlahnya mencapai (86,21 persen). Sementara itu, dalam setahun terakhir pekerja tidak penuh (jumlah jam kerja kurang dari 35 jam per minggu) menurun sebanyak orang (12,19 persen). Di samping itu, penduduk yang bekerja kurang dari 15 jam per minggu pada Agustus 2014 mencapai orang (2,65 persen). Tabel 4 Menurut Jumlah Jam Kerja per Minggu, (orang) Jumlah Jam Kerja per Minggu **) **) Termasuk sementara tidak bekerja 5. Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan Penyerapan tenaga kerja hingga Agustus 2014 masih didominasi oleh Sekolah Menengah Atas/sederajat sebanyak orang (46,40 persen) yang terdiri dari penduduk bekerja berpendidikan SMA sebanyak orang (27,87 persen) dan berpendidikan SMK sebanyak orang (18,53 persen) sedangkan penduduk bekerja berpendidikan SD kebawah sebanyak orang (23,00 persen). Penduduk bekerja berpendidikan tinggi (Diploma dan Universitas) hanya sebanyak orang mencakup orang (3,22 persen) berpendidikan Diploma dan sebanyak orang (9,60 persen) berpendidikan Universitas. Dalam setahun terakhir, penduduk bekerja berpendidikan rendah (SMP ke bawah) menurun dari orang (41,50 persen) pada Agustus 2013 menjadi orang (40,78 persen) pada Agustus Sementara penduduk bekerja berpendidikan tinggi meningkat dari orang (12,82 persen) pada Agustus 2013 menjadi orang (12,82 persen) pada Agustus Berita Resmi Statistik No. 81/11/21/Th. IX, 5 November

5 Tabel 5 Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, (juta orang) Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan SD Kebawah Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menengah Atas Sekolah Menengah Kejuruan Diploma I/II/III Universitas Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Jumlah pengangguran pada Agustus 2014 mencapai orang, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) cenderung meningkat, di mana TPT Agustus 2014 sebesar 6,69 persen meningkat apabila dibandingkan dengan TPT Agustus 2013, dimana TPT Agustus 2013 sebesar 5,63 persen. Pada Agustus 2014, TPT untuk pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan menempati posisi tertinggi yaitu sebesar 11,16 persen, disusul oleh TPT Sekolah Menengah Atas sebesar 7,85 persen, sedangkan TPT terendah terdapat pada tingkat universitas yaitu sebesar 1,50 persen. Jika dibandingkan keadaan Agustus 2013, TPT pada semua tingkat pendidikan mengalami peningkatan kecuali pada tingkat pendidikan sekolah menengah pertama dan Universitas. Tabel 6 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, (persen) PendidikanTertinggi yang Ditamatkan SD Kebawah 4,85 2,14 4,26 3,47 4,03 3,92 Sekolah Menengah Pertama 10,74 5,56 9,25 6,37 3,67 5,90 Sekolah Menengah Atas 6,60 6,76 7,12 7,66 7,66 7,85 Sekolah Menengah Kejuruan 6,15 7,08 7,14 7,22 9,25 11,16 Diploma I/II/III 1,14 2,88 3,82 2,55 5,65 7,61 Universitas 0,67 3,05 3,27 3,20 1,35 1,50 Jumlah 5,39 4,93 5,88 5,63 5,26 6,69 Berita Resmi Statistik No. 81/11/21/Th. IX, 5 November

6 7. TPAK dan TPT Kabupaten/Kota Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) menggambarkan seberapa besar penduduk usia kerja yang aktif dalam perekonomian, baik yang terserap maupun yang tidak terserap dalam lapangan kerja. Gambar 1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Menurut Kabupaten/Kota, Kepulauan Riau, ,00 68,00 66,00 64,00 63,97 64,95 66,48 67,63 62,89 65,95 62,00 60,00 58,00 60,32 59,12 56,00 54,00 Karimun Bintan Natuna Lingga Kep. Anambas Batam Tj Pinang Kep. Riau TPAK untuk setiap kabupaten/kota di Kepulauan Riau bervariasi nilainya. Namun demikian, nilai TPAK tersebut bekisar antara persen, yang berarti bahwa dalam setiap 100 penduduk usia kerja terdapat orang tercatat sebagai angkatan kerja. TPAK tertinggi terdapat di Kota Batam (67,63 persen) dan terendah di Kabupaten Anambas (59,12 persen), Kabupten/Kota yang memiliki TPAK diatas TPAK Provinsi Kepulauan Riau yaitu Kota Batam (67,63 persen ) dan kabupaten Natuna (66,48 Persen). sebagaimana tersaji dalam Gambar 1. Adapun Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), menggambarkan seberapa besar angkatan kerja yang tidak terserap dalam lapangan pekerjaan. TPT Kepulauan Riau sebesar 6,69 persen menunjukkan bahwa dalam setiap 100 orang angkatan kerja, terdapat pengangguran sebanyak 6-7 orang. Jika dilihat per kabupaten/kota, kabupaten/kota yang memiliki TPT di atas TPT Provinsi kepulauan Riau yaitu Kabupaten Bintan (8,12 persen), Kabupaten Natuna (7,60 persen), dan Kota Tanjungpinang (6,93 persen), sedangkan Kabupaten/kota yang memiliki TPT di bawah TPT Provinsi yaitu kota Batam dan Kabupaten Karimun masing-masing sebesar 6,64 persen, Kabupaten Kepulauan. Anambas (5,24 persen) dan Kabupaten Lingga (4,14 persen). Berita Resmi Statistik No. 81/11/21/Th. IX, 5 November

7 Gambar 2. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Kabupaten/Kota, Kepulauan Riau, ,00 8,00 7,00 6,64 8,12 7,60 6,64 6,93 6,69 6,00 5,00 4,00 3,00 2,00 1,00 4,14 5,24 0,00 Karimun Bintan Natuna Lingga Kep. Anambas Batam Tj Pinang Kep. Riau Berita Resmi Statistik No. 81/11/21/Th. IX, 5 November