PROBLEM KEADILAN BERMAZHAB DI INDONESIA. Zaitun Abdullah Endra Wijaya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROBLEM KEADILAN BERMAZHAB DI INDONESIA. Zaitun Abdullah Endra Wijaya"

Transkripsi

1

2 PROBLEM KEADILAN BERMAZHAB DI INDONESIA Zaitun Abdullah Endra Wijaya 2014 i

3 Judul: Problem Keadilan Bermazhab di Indonesia Penulis: Zaitun Abdullah Endra Wijaya Kolase pada kover: een Penerbit: Hak cipta pada penulis. Hak penerbitan pada Lentera Hukum Indonesia. Alamat Lentera Hukum Indonesia: Jln. Bukit Duri Utara, No. 31, RT. 010, RW. 001 Bukit Duri, Tebet. Jakarta Selatan, Tlp.: Cetakan ke-1: Mei ISBN: Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Sebagian atau seluruh isi buku ini dilarang untuk diperbanyak dalam bentuk atau dengan cara apapun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali untuk keperluan pengutipan untuk membuat karya tulis ilmiah dengan menyebutkan buku ini sebagai sumbernya. Isi buku tidak menjadi tanggung jawab pihak penerbit. ii

4 KATA PENGANTAR Indonesia merupakan negara yang penduduknya memiliki latar belakang yang sangat beragam, tidak hanya dari sudut suku, etnis, juga agama dan keyakinan. Karenanya, sangat tepat pilihan dari Para Pendiri Bangsa yang telah menjadikan Pancasila sebagai ideologi pemersatu bangsa Indonesia. Pancasila, termasuk dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika-nya, tentu mengakui dan menjamin adanya keberagaman di masyarakat. Namun demikian, keberagaman di masyarakat Indonesia bukanlah sesuatu hal yang dapat berjalan mulus, tanpa hambatan. Keberagaman terkadang justru disalahgunakan oleh sebagian pihak, yang karena merasa mayoritas, menekan atau mendiskriminasi pihak yang lain yang minoritas, demi kepentingan tertentu. Di Indonesia, tidak sulit untuk mencari contoh-contoh konkret perlakuan diskriminatif yang dialami oleh kelompok minoritas, baik itu minoritas karena latar belakang suku, etnis, juga agama dan keyakinan. Salah satu contoh konkret tersebut ialah perlakuan diskriminatif yang dialami oleh para pemeluk mazhab Syiah di beberapa tempat di Indonesia. Bahkan, permasalahan ini sampai sekarang masih belum bisa diselesaikan secara tuntas. Perlakuan diskriminatif yang dialami oleh para pemeluk mazhab Syiah di beberapa tempat di Indonesia tersebut sekaligus menjelaskan bahwa apa yang disebut sebagai keadilan bermazhab masih belum dapat diwujudkan di Negara Indonesia yang berlandaskan Pancasila. Hal itulah yang akan menjadi pembahasan lebih lanjut dalam buku berjudul Problem Keadilan Bermazhab di Indonesia ini. Materi-materi yang terdapat dalam buku ini ialah kumpulan dari beberapa makalah yang dihasilkan melalui serangkaian penelitian mengenai permasalahan ketidakadilan atau diskriminasi yang dialami oleh para pemeluk mazhab Syiah di Indonesia. Makalah-makalah tersebut telah pula dipresentasikan pada beberapa pertemuan ilmiah, seperti konferensi atau simposium, dalam kurun waktu tahun Sebagai penutup bagian kata pengantar ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada para narasumber, yaitu Bapak Umar Syihab, Ustadz Ahmad Hidayat, dan Syafiq Basri, yang telah bersedia penulis wawancarai selama penelitian dilakukan. iii

5 Selain kepada para narasumber, penulis juga berterima kasih kepada para pembaca dan pihak lain yang namanya tidak disebutkan satu demi satu yang telah membantu proses penelitian, penyusunan makalah, hingga ke penerbitan dalam bentuk buku ini. Selamat membaca. Jakarta, Mei 2014 Zaitun Abdullah dan Endra Wijaya iv

6 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ~ iii DAFTAR ISI ~ v I II MENGGUGAT DISKRIMINASI ATAS NAMA AGAMA: KONSEP KEADILAN DALAM ISLAM, PERLINDUNGAN TERHADAP KAUM MINORITAS, DAN NEGARA HUKUM PANCASILA ~ 1 PROBLEM MAZHAB MINORITAS: DIALOG YANG DINGIN ANTARA NEGARA DAN KAUM SYIAH DI INDONESIA ~ 24 III PERAN NEGARA DALAM MEWUJUDKAN KEADILAN BERMAZHAB ~ 64 IV PROBLEM KEADILAN BERMAZHAB DI INDONESIA: BAGAIMANAKAH HUKUM PROGRESIF MERESPONSNYA? ~ 99 TENTANG PENULIS ~ 135 * * * v

7

PERKAWINAN MUT AH. Zaitun Abdullah, S.H., M.H.

PERKAWINAN MUT AH. Zaitun Abdullah, S.H., M.H. PERKAWINAN MUT AH Zaitun Abdullah, S.H., M.H. 2012 Judul: PERKAWINAN MUT AH Penulis: Zaitun Abdullah, S.H., M.H. Tim Editor: Endra Wijaya Putri Ayu Maharani Rifkiyati Bachri Kolase pada kover: een Hak

Lebih terperinci

ARBITRASE SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN PERSELISIHAN PERBURUHAN. Thomas Arsil, S.H.,M.H. - i -

ARBITRASE SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN PERSELISIHAN PERBURUHAN. Thomas Arsil, S.H.,M.H. - i - ARBITRASE SEBAGAI ALTERNATIF PENYELESAIAN PERSELISIHAN PERBURUHAN Thomas Arsil, S.H.,M.H. 2012 - i - Judul: Arbitrase sebagai Alternatif Penyelesaian Perselisihan Perburuhan Penulis: Thomas Arsil, S.H.,M.H.

Lebih terperinci

HUKUM KEWARISAN ADAT SEBAGAI PILIHAN HUKUM PENYELESAIAN MASALAH KEWARISAN. Luh Rina Apriani, S.H., M.H. Rika Herika Indah, S.H.

HUKUM KEWARISAN ADAT SEBAGAI PILIHAN HUKUM PENYELESAIAN MASALAH KEWARISAN. Luh Rina Apriani, S.H., M.H. Rika Herika Indah, S.H. HUKUM KEWARISAN ADAT SEBAGAI PILIHAN HUKUM PENYELESAIAN MASALAH KEWARISAN Luh Rina Apriani, S.H., M.H. Rika Herika Indah, S.H. 2012 i Judul: Hukum Kewarisan Adat sebagai Pilihan Hukum Penyelesaian Masalah

Lebih terperinci

PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL. Wahyuningsih

PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL. Wahyuningsih PENYELESAIAN SENGKETA INTERNASIONAL Wahyuningsih 2012 Judul: Penyelesaian Sengketa Internasional Penulis: Wahyuningsih Editor: Endra Wijaya Deni Bram Kolase pada kover: een Hak cipta pada penulis. Hak

Lebih terperinci

HUKUM PERADILAN ANAK I: ASAS, PRINSIP, DAN TEORI PERADILAN ANAK DI INDONESIA

HUKUM PERADILAN ANAK I: ASAS, PRINSIP, DAN TEORI PERADILAN ANAK DI INDONESIA HUKUM PERADILAN ANAK I: ASAS, PRINSIP, DAN TEORI PERADILAN ANAK DI INDONESIA Rocky Marbun, S.H.,M.H. FAKULTAS HUKUM 2014 Judul: Hukum Peradilan Anak I: Asas, Prinsip, dan Teori Peradilan Anak di Indonesia

Lebih terperinci

Beberapa Aspek dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum

Beberapa Aspek dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum Beberapa Aspek dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum Bambang Prabowo Soedarso Endra Wijaya Fadlan Arifa Rahman Retno Kusumaningsih Rizza

Lebih terperinci

PENGANTAR HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA. Endra Wijaya. Pusat Kajian Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Pancasila

PENGANTAR HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA. Endra Wijaya. Pusat Kajian Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Pancasila PENGANTAR HUKUM ACARA PERADILAN TATA USAHA NEGARA Endra Wijaya Pusat Kajian Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Pancasila i Judul: Pengantar Hukum Acara Peradilan Tata Usaha Negara Penulis: Endra Wijaya

Lebih terperinci

HUKUM HAK ASASI MANUSIA: KUHAP DALAM KAJIAN HAM. Rocky Marbun, S.H.,M.H.

HUKUM HAK ASASI MANUSIA: KUHAP DALAM KAJIAN HAM. Rocky Marbun, S.H.,M.H. HUKUM HAK ASASI MANUSIA: KUHAP DALAM KAJIAN HAM Rocky Marbun, S.H.,M.H. i Judul: Hukum Hak Asasi Manusia: KUHAP dalam Kajian HAM Penulis: Rocky Marbun, S.H.,M.H. Editor: KMS. Herman, S.H.,M.H. Kover dan

Lebih terperinci

HUKUM PERLINDUNGAN ANAK

HUKUM PERLINDUNGAN ANAK HUKUM PERLINDUNGAN ANAK H. Edy Tarsono, S.H.,M.H. Yunan Prasetyo K., S.H.,M.H. Pusat Kajian Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Pancasila (PKIH FHUP) i Judul: Hukum Perlindungan Anak Penulis: H. Edy

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA TERSANGKA/TERDAKWA

PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA TERSANGKA/TERDAKWA PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA TERSANGKA/TERDAKWA Didi Sunardi Endra Wijaya Pusat Kajian Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Pancasila (PKIH FHUP) i Judul: Perlindungan Hak Asasi Manusia Tersangka/Terdakwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menampilkan sikap saling menghargai terhadap kemajemukan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menampilkan sikap saling menghargai terhadap kemajemukan masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menampilkan sikap saling menghargai terhadap kemajemukan masyarakat merupakan salah satu prasyarat untuk mewujudkan kehidupan masyarakat modern yang demokratis.

Lebih terperinci

Pendidikan Hukum Islam yang Mendamaikan Perbedaan Antarmazhab

Pendidikan Hukum Islam yang Mendamaikan Perbedaan Antarmazhab Pendidikan Hukum Islam yang Mendamaikan Perbedaan Antarmazhab Oleh: Zaitun Abdullah* dan Endra Wijaya Dosen Fakultas Hukum Universitas Pancasila, Jakarta *dan Mahasiswa Program Doktor di Program Pascasarjana

Lebih terperinci

PENYELESAIAN SENGKETA BISNIS MELALUI MEDIASI

PENYELESAIAN SENGKETA BISNIS MELALUI MEDIASI PENYELESAIAN SENGKETA BISNIS MELALUI MEDIASI Dr. H. Djafar Al Bram, S.H.,S.E.,M.H.,M.M.,Bc.KN.,CPM.,M.AP. Pusat Kajian Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Pancasila (PKIH FHUP) i Judul: PENYELESAIAN

Lebih terperinci

PANCASILA DAN AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Nama : Oni Yuwantoro N I M : Kelompok : A Jurusan : D3 MI Dosen : Drs. Kalis Purwanto, MM

PANCASILA DAN AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Nama : Oni Yuwantoro N I M : Kelompok : A Jurusan : D3 MI Dosen : Drs. Kalis Purwanto, MM PANCASILA DAN AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Nama : Oni Yuwantoro N I M : 11.02.7952 Kelompok : A Jurusan : D3 MI Dosen : Drs. Kalis Purwanto, MM SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman yang sangat kompleks. Masyarakat dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman yang sangat kompleks. Masyarakat dengan berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang mempunyai tingkat keberagaman yang sangat kompleks. Masyarakat dengan berbagai keanekaragaman tersebut dikenal dengan

Lebih terperinci

PANCASILA & AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Tugas akhir kuliah Pendidikan Pancasila. Reza Oktavianto Nim : Kelas : 11-S1SI-07

PANCASILA & AGAMA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Tugas akhir kuliah Pendidikan Pancasila. Reza Oktavianto Nim : Kelas : 11-S1SI-07 PANCASILA & AGAMA Tugas akhir kuliah Pendidikan Pancasila STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Nama : Reza Oktavianto Nim : 11.12.5818 Kelas : 11-S1SI-07 Jurusan : S1 SISTEM INFORMASI KEL. : NUSANTARA DOSEN : Drs.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ATAR UMAT BERAGAMA DI KALANGAN SISWA DI SMA NEGERI 3 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS TOLERANSI ATAR UMAT BERAGAMA DI KALANGAN SISWA DI SMA NEGERI 3 PEKALONGAN BAB IV ANALISIS TOLERANSI ATAR UMAT BERAGAMA DI KALANGAN SISWA DI SMA NEGERI 3 PEKALONGAN Setelah penulis mengumpulkan data penelitian di lapangan tentang toleransi antar umat beragama di kalanga siswa

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR KONFLIK DI INDONESIA DAN MAKNA PANCASILA

TUGAS AKHIR KONFLIK DI INDONESIA DAN MAKNA PANCASILA TUGAS AKHIR KONFLIK DI INDONESIA DAN MAKNA PANCASILA Nama : AGUNG NOLIANDHI PUTRA NIM : 11.11.5170 Kelompok : E Jurusan : 11 S1 TI 08 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 ABSTRAK Konflik adalah sesuatu yang hampir

Lebih terperinci

LAPORAN PENGAMATAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

LAPORAN PENGAMATAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN LAPORAN PENGAMATAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Tentang IDEOLOGI PANCASILA Pancasila, Alat Pemersatu Bangsa Indonesia Yang Tak Dapat Tergantikan Oleh : Umminun Nasrul Kurnia Putri Kelas : XII IPA 1 MAN KALABAHI

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PANCASILA BUKAN AGAMA

TUGAS AKHIR PANCASILA BUKAN AGAMA TUGAS AKHIR PANCASILA BUKAN AGAMA DISUSUN OLEH : Nama : HERWIN PIONER NIM : 11.11.4954 Kelompok : D Program Studi : STRATA 1 Jurusan : Teknik Informatika DOSEN PEMBIMBING : TAHAJUDIN SUDIBYO Drs. UNTUK

Lebih terperinci

POLITIK HUKUM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP INDONESIA

POLITIK HUKUM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP INDONESIA POLITIK HUKUM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP INDONESIA Deni Bram, S.H.,M.H. Pusat Kajian Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Pancasila (PKIH FHUP) i Judul: Politik Hukum Pengelolaan Lingkungan Hidup Indonesia

Lebih terperinci

KISI KISI PENILAIAN KENAIKAN KELAS TAHUN PELAJARAN

KISI KISI PENILAIAN KENAIKAN KELAS TAHUN PELAJARAN KISI KISI PENILAIAN KENAIKAN KELAS TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Nama Sekolah : MTsN 1 Kota Serang Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan Kelas / Kur : VII / K13 Semester : Genap Kompetensi Inti : 1.

Lebih terperinci

SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA PERINGATAN HARI LAHIR PANCASILA SAYA INDONESIA, SAYA PANCASILA. Jakarta, 1 Juni 2017

SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA PERINGATAN HARI LAHIR PANCASILA SAYA INDONESIA, SAYA PANCASILA. Jakarta, 1 Juni 2017 KR/KOJK SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA PERINGATAN HARI LAHIR PANCASILA SAYA INDONESIA, SAYA PANCASILA Jakarta, 1 Juni 2017 Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Banyak istilah yang diberikan untuk menunjukan bahwa bangsa Indonesia

I. PENDAHULUAN. Banyak istilah yang diberikan untuk menunjukan bahwa bangsa Indonesia 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak istilah yang diberikan untuk menunjukan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, dan penuh dengan keberagaman, salah satu istilah tersebut adalah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Proses analisis tanda dalam film telah dilakukan untuk mengetahui representasi multikulturalisme dalam film Cheng Cheng Po. Berdasarkan hasil temuan data yang diperoleh, film

Lebih terperinci

Langkah Mudah Pemrograman Android Menggunakan App Inventor 2 Ultimate

Langkah Mudah Pemrograman Android Menggunakan App Inventor 2 Ultimate Langkah Mudah Pemrograman Android Menggunakan App Inventor 2 Ultimate Langkah Mudah Pemrograman Android Menggunakan App Inventor 2 Ultimate Abdul Kadir PENERBIT PT ELEX MEDIA KOMPUTINDO Langkah Mudah Pemrograman

Lebih terperinci

PENGELOLAAN KERAGAMAN AGAMA DI INDONESIA DAN PERAN FKUB

PENGELOLAAN KERAGAMAN AGAMA DI INDONESIA DAN PERAN FKUB SEMINAR NASIONAL Merawat Toleransi, Demokrasi dan Pluralitas Keberagaman (Mencari Masukan Gagasan untuk Pengembangan Kapasitas Peran FKUB) Royal Ambarrukmo Yogyakarta, 12 September 2017 MAKALAH PENGELOLAAN

Lebih terperinci

Pemahaman Multikulturalisme untuk Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Pemahaman Multikulturalisme untuk Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA Pemahaman Multikulturalisme untuk Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia Bahan Pembicara Untuk Dialog Kebangsaan Pada Acara Dies Natalis Universitas

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PENGEMBANGAN ETIKA DAN MORAL BANGSA. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PENGEMBANGAN ETIKA DAN MORAL BANGSA. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PENGEMBANGAN ETIKA DAN MORAL BANGSA Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI Disampaikan Pada Sarasehan Nasional Pendidikan Budaya Politik Nasional Berlandaskan Pekanbaru,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman di dalamnya seperti budaya, ras, agama, dan lain sebagainya. Indonesia termasuk negara multikultur yang juga

Lebih terperinci

PENTINGNYA TOLERANSI DALAM PLURALISME BERAGAMA

PENTINGNYA TOLERANSI DALAM PLURALISME BERAGAMA PENTINGNYA TOLERANSI DALAM PLURALISME BERAGAMA Disusun oleh: Nama Mahasiswa : Regina Sheilla Andinia Nomor Mahasiswa : 118114058 PRODI FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA

RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA Modul ke: RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA SEBAGAI SALAH SATU MATA KULIAH PENGEMBANGAN KARAKTER Fakultas FAKULTAS TEKNIK RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Program Studi

Lebih terperinci

UKDW BAB I. (Bandung: Pustaka Setia, 2015), h

UKDW BAB I. (Bandung: Pustaka Setia, 2015), h BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Bangsa Indonesia di tengah keberagamannya menganut falsafah Bhinneka Tunggal Ika. 1 Prinsip ini mengandung makna dan nilai yang sangat dalam serta luas bagi pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Bangsa Indonesia. Hal ini tertulis pada tujuan dan fungsi pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Bangsa Indonesia. Hal ini tertulis pada tujuan dan fungsi pendidikan 1 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan salah satu tujuan Nasional Bangsa Indonesia. Hal ini tertulis pada tujuan dan fungsi pendidikan pada Sisdiknas (2003:4) dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari hari.

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari hari. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari hari. Karena melalui komunikasi seseorang dapat tumbuh dan belajar, menemukan kepribadian

Lebih terperinci

MEMBANGUN INTEGRASI NASIONAL DENGAN BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL IKA

MEMBANGUN INTEGRASI NASIONAL DENGAN BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL IKA MEMBANGUN INTEGRASI NASIONAL DENGAN BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL IKA Disusun oleh: Nama : Tuzara Adhelia Wibowo No. Absen : 31 Kelas : X MIA 2 SMA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA

KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA Tugas Akhir Pendidikan Pancasila NAMA :YULI NURCAHYO NIM : 11.11.5420 KELOMPOK : E JURUSAN : S1 TEKNIK INFORMATIKA DOSEN : Dr. Abidarin Rosyidi M.Ma JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

HUKUM PERADILAN ADAT DI INDONESIA SULAIMAN, SH, MH

HUKUM PERADILAN ADAT DI INDONESIA SULAIMAN, SH, MH HUKUM PERADILAN ADAT DI INDONESIA SULAIMAN, SH, MH Hukum Peradilan Adat di Indonesia Sulaiman, SH, MH Penulis : Sulaiman, SH, MH Editor : M. Adli Abdullah Lay out, Tata Letak : Erwin/Murui Hak cipta dilindungi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam suku, bahasa, adat istiadat dan agama. Hal itu merupakan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam suku, bahasa, adat istiadat dan agama. Hal itu merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk yang terdiri dari berbagai macam suku, bahasa, adat istiadat dan agama. Hal itu merupakan suatu kenyataan

Lebih terperinci

PERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA

PERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA PERAN PANCASILA SEBAGAI ALAT PEMERSATU BANGSA Nama : Nurina jatiningsih NIM : 11.11.4728 Kelompok Jurusan Dosen : C : S1 Teknik Informatika : Drs. Tahajudin Sudibyo STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 ABSTRAK

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Repubik Indonesia,

I. PENDAHULUAN. Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Repubik Indonesia, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai negara yang berdiri di atas empat pilar berbangsa dan bernegara, yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Repubik Indonesia, dan Bhinneka

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Indonesia merupakan negara di wilayah Asia secara geografis yang diwarnai oleh dua kenyataan, yaitu kemajemukan agama dan kebudayaan, serta situasi kemiskinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. umum dikenal dengan masyarakat yang multikultural. Ini merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. umum dikenal dengan masyarakat yang multikultural. Ini merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Indonesia secara umum adalah masyarakat yang plural atau beraneka ragam baik warna kulit, suku, bahasa, kebudayaan dan agama. Dari komposisi masyarakat yang

Lebih terperinci

PERJANJIAN USAHA BERSAMA

PERJANJIAN USAHA BERSAMA PERJANJIAN USAHA BERSAMA Perjanjian Untuk Mendirikan dan Menjalankan Usaha Bersama Dalam Bentuk Badan Usaha Non-Badan Hukum (Persekutuan Perdata) Berdasarkan Modal Bersama dan Membagi Keuntungan Bersama.

Lebih terperinci

Pesan Ibu Nusantara Bagi Arah Kebangsaan Indonesia: Akui dan Penuhi Hak-hak Konstitusional Pemeluk Agama Leluhur dan Penghayat Kepercayaan

Pesan Ibu Nusantara Bagi Arah Kebangsaan Indonesia: Akui dan Penuhi Hak-hak Konstitusional Pemeluk Agama Leluhur dan Penghayat Kepercayaan I. Latar Belakang Kerangka Acuan Dialog Publik dalam rangka memperingati Hari Ibu Nasional Pesan Ibu Nusantara Bagi Arah Kebangsaan Indonesia: Akui dan Penuhi Hak-hak Konstitusional Pemeluk Agama Leluhur

Lebih terperinci

BAB 10 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK

BAB 10 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK BAB 10 PENGHAPUSAN DISKRIMINASI DALAM BERBAGAI BENTUK Di dalam UUD 1945 Bab XA tentang Hak Asasi Manusia, pada dasarnya telah dicantumkan hak-hak yang dimiliki oleh setiap orang atau warga negara. Pada

Lebih terperinci

Study Excursie Mahasiswa Universitas Airlangga untuk Mengenal Kebhinekaan di Indonesia

Study Excursie Mahasiswa Universitas Airlangga untuk Mengenal Kebhinekaan di Indonesia Study Excursie Mahasiswa Universitas Airlangga untuk Mengenal Kebhinekaan di Indonesia Disusun Oleh : Amalia Dara Ninggar 021211132025 Fakultas Kedokteran Gigi UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA http://madib.blog.unair.ac.id/jatidiri-and-characters/makalah-study-excursie-2012/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan mahluk individu dan juga mahluk sosial. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan mahluk individu dan juga mahluk sosial. Sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan mahluk individu dan juga mahluk sosial. Sebagai mahluk sosial manusia dituntut untuk bisa berinteraksi dengan orang-orang yang ada di sekeliling nya.

Lebih terperinci

NILAI-NILAI DASAR SILA-SILA PANCASILA

NILAI-NILAI DASAR SILA-SILA PANCASILA NILAI-NILAI DASAR SILA-SILA PANCASILA TUGAS AKHIR disusun oleh Nama Mahasiswa Imam Khanafi Nomor Mahasiswa 11.11.5589 Kelompok F Nama Dosen DR. Abidarin Rosyidi, MMa JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH

Lebih terperinci

PERSEPSI MASYARAKAT SURAKARTA TERHADAP PERBANKAN SYARIAH

PERSEPSI MASYARAKAT SURAKARTA TERHADAP PERBANKAN SYARIAH PERSEPSI MASYARAKAT SURAKARTA TERHADAP PERBANKAN SYARIAH (Studi kasus di Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wujud dari Bhineka Tunggal Ika, kekayaan yang harus dipelihara sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wujud dari Bhineka Tunggal Ika, kekayaan yang harus dipelihara sebagai alat BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai suku dan etnis yang masingmasing nya memiliki agama ataupun aliran kepercayaan yang diyakini. Kemajemukan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki latar belakang suku bangsa, agama dan ras yang berbeda di setiap daerahnya. Keberagaman latar belakang yang dimiliki Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG TOLERANSI MASYARAKAT ISLAM TERHADAP KEBERADAAN GEREJA PANTEKOSTA DI DESA TELAGABIRU

BAB IV ANALISIS TENTANG TOLERANSI MASYARAKAT ISLAM TERHADAP KEBERADAAN GEREJA PANTEKOSTA DI DESA TELAGABIRU BAB IV ANALISIS TENTANG TOLERANSI MASYARAKAT ISLAM TERHADAP KEBERADAAN GEREJA PANTEKOSTA DI DESA TELAGABIRU Pluralisme adalah sebuah realitas sosial yang siapapun tidak mungkin memungkirinya, kehidupan

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PARTAI POLITIK LOKAL DI ACEH

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PARTAI POLITIK LOKAL DI ACEH PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PARTAI POLITIK LOKAL DI ACEH I. UMUM Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh dalam Pasal 95 menyebutkan

Lebih terperinci

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SMALB AUTIS

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SMALB AUTIS - 1953 - G. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SMALB AUTIS KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan nasional dari negara Indonesia yang tercantum dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan nasional dari negara Indonesia yang tercantum dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan nasional dari negara Indonesia yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) tahun 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan

Lebih terperinci

Seri Hukum dan Keadilan Iklim DINAMIKA WACANA PERUBAHAN IKLIM DAN KETERKAITANNYA DENGAN HUKUM DAN TENURIAL DI INDONESIA: SEBUAH KAJIAN KEPUSTAKAAN

Seri Hukum dan Keadilan Iklim DINAMIKA WACANA PERUBAHAN IKLIM DAN KETERKAITANNYA DENGAN HUKUM DAN TENURIAL DI INDONESIA: SEBUAH KAJIAN KEPUSTAKAAN Seri Hukum dan Keadilan Iklim DINAMIKA WACANA PERUBAHAN IKLIM DAN KETERKAITANNYA DENGAN HUKUM DAN TENURIAL DI INDONESIA: SEBUAH KAJIAN KEPUSTAKAAN Deni Bram, Mumu Muhajir, Melly Setiawati Epistema Institute

Lebih terperinci

PENGGUGAT dengan ini hendak mengajukan GUGATAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM terhadap:

PENGGUGAT dengan ini hendak mengajukan GUGATAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM terhadap: Jakarta, 17 Januari 2013 Kepada Yth. Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Jl. Merpati Blok D-3 No. 5 Kemayoran, Jakarta Pusat Perihal: GUGATAN PERBUATAN MELAWAN HUKUM Dengan hormat, Yang bertanda tangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agama merupakan sebuah ajaran atau sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

Kontroversi Agama dan Pancasila

Kontroversi Agama dan Pancasila Kontroversi Agama dan Pancasila Tugas Akhir Pancasila STMIK Amikom Yogyakarta Disusun Oleh : Dosen : : M Khalis Purwanto, Drs, MM Nama : HANANDA RISZKY PRATAMA Nim : 11.02.7959 ABSTRAK Agama mampu membangun

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN: PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 21 JAKARTA

SILABUS MATA PELAJARAN: PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 21 JAKARTA SILABUS MATA PELAJARAN: PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 21 JAKARTA Kelas : XI Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 :

Lebih terperinci

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIAH (SMP/MTs)

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIAH (SMP/MTs) KOMPETENSI INTI DAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIAH (SMP/MTs) MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN JAKARTA, 2015 KOMPETENSI INTI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. A. Pemahaman dan Sikap Santri Terhadap Semboyan Bhineka Tunggal Ika

BAB IV ANALISA DATA. A. Pemahaman dan Sikap Santri Terhadap Semboyan Bhineka Tunggal Ika 59 BAB IV ANALISA DATA A. Pemahaman dan Sikap Santri Terhadap Semboyan Bhineka Tunggal Ika Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan judul, Kebhinnekaan Santri(Studi Tentang Pemahaman dan Sikap

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. penelitian yang dilakukan mengenai respons Etnis Tionghoa dalam menghadapi eksklusi

BAB V PENUTUP. penelitian yang dilakukan mengenai respons Etnis Tionghoa dalam menghadapi eksklusi BAB V PENUTUP A. Pengantar Pada bab ini saya akan menyimpulkan dengan menjawab rumusan masalah dari penelitian yang dilakukan mengenai respons Etnis Tionghoa dalam menghadapi eksklusi pertanahan melalui

Lebih terperinci

Alokasi Waktu. Sumber Belajar

Alokasi Waktu. Sumber Belajar Satuan Pendidikan : SMK/MAK Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Kelas : XII (dua belas) Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2

Lebih terperinci

2. SILABUS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

2. SILABUS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN 2. SILABUS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Satuan Pendidikan : SMK/MAK Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Kelas : X (sepuluh) Kompetensi Inti : KI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan merupakan cabang ilmu. cita cita bangsa. Salah satu pelajaran penting yang terkandung dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan merupakan cabang ilmu. cita cita bangsa. Salah satu pelajaran penting yang terkandung dalam BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan merupakan cabang ilmu pendidikan yang menuntun masyarakat Indonesia untuk mampu mewujudkan cita cita bangsa. Salah satu pelajaran

Lebih terperinci

Pancasila; sistem filsafat dan ideologi Negara

Pancasila; sistem filsafat dan ideologi Negara Pancasila; sistem filsafat dan ideologi Negara FILSAFAT PANCASILA Filsafat Harafiah; mencintai kebijaksanaan, mencintai hikmat atau mencintai pengetahuan. Filsafat Pancasila; refleksi kritis dan rasional

Lebih terperinci

PENGANTAR METODOLOGI STUDI ISLAM. Tabrani. ZA., S.Pd.I., M.S.I

PENGANTAR METODOLOGI STUDI ISLAM. Tabrani. ZA., S.Pd.I., M.S.I PENGANTAR METODOLOGI STUDI ISLAM Tabrani. ZA., S.Pd.I., M.S.I Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) PENGANTAR METODOLOGI STUDI ISLAM Tabrani. ZA., S.Pd.I., M.S.I ISBN: 978-602-71453-0-6 Editor

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin. Topik Makalah/Tulisan RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin. Topik Makalah/Tulisan RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA 1 Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin Topik Makalah/Tulisan RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA Kelas : 1-IA21 Tanggal Penyerahan Makalah : 25 Juni 2013 Tanggal

Lebih terperinci

S a o l a CP C N P S N Te T s e Wa W w a a w s a a s n a Ke K b e a b n a g n s g a s a a n

S a o l a CP C N P S N Te T s e Wa W w a a w s a a s n a Ke K b e a b n a g n s g a s a a n Soal CPNS Tes Wawasan Kebangsaan 1. Prinsip-prinsip dasar dalam kehidupan bernegara yang menjadi sumber hukum bagi peraturan perundang-undangan yang ada dalam sebuah negara adalah. A. Dasar negara B. Hukum

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Kebudayaan Indonesia Akar dari Pancasila STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Disusun Oleh: Nama : Alif Rizki Andriawan NIM : 11.11.5193 Kelompok Prodi dan Jurusan : E : S1 TI Dosen Pembimbing : Abidarin Rosidi, Dr,

Lebih terperinci

MARAKNYA FENOMENA POLITIK IDENTITAS DI RANA LOKAL A. Latar Belakang Negara Indonesia telah memberikan perhatian yang besar tentang masalah integrasi,

MARAKNYA FENOMENA POLITIK IDENTITAS DI RANA LOKAL A. Latar Belakang Negara Indonesia telah memberikan perhatian yang besar tentang masalah integrasi, MARAKNYA FENOMENA POLITIK IDENTITAS DI RANA LOKAL A. Latar Belakang Negara Indonesia telah memberikan perhatian yang besar tentang masalah integrasi, hal tersebut tidak dapat terlepas dari kondisi keragaman

Lebih terperinci

PERUBAHAN KEDUA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN

PERUBAHAN KEDUA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERUBAHAN KEDUA UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945-59 - - 60 - MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERUBAHAN KEDUA

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INOONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INOONESIA SAMBUTAN PRESIDEN RIDALAM RANGKA PERINGATAN HAR! LAHIR PANCASILA 1 JUNI 1945-1 JUNI 2017 Bi smillah i rrah m an i nah im, Assal a m u' al aiku m Warah matu llah i Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita

Lebih terperinci

PENERAPAN SILA PERTAMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

PENERAPAN SILA PERTAMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT PENERAPAN SILA PERTAMA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT Untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah pendidikan pancasila Dosen: Drs. Tahajudin Sudibyo DISUSUN OLEH: Nama : NIKA NUR ANINDA Nim : 11.11.5142 Kelompok

Lebih terperinci

Alokasi Waktu. Sumber Belajar

Alokasi Waktu. Sumber Belajar Satuan Pendidikan : SMK/MAK Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Kelas : XI (sebelas) Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 :

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN F. Rahayuningsih YP. Supriayanto PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN Editor : F. Rahayuningsih Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2007 Hak Cipta 2007 pada penulis, Hak

Lebih terperinci

Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan

Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi Pada Label Pangan DIREKTORAT STANDARDISASI PRODUK PANGAN DEPUTI BIDANG PENGAWASAN KEAMANAN PANGAN DAN BAHAN BERBAHAYA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA 2005 Pedoman Pencantuman Informasi Nilai Gizi Pada

Lebih terperinci

Pancasila dan Budaya. STMIK Amikom Yogyakarta. oleh : Rossidah ( Kelompok A ) D3 Manajemen Informatika. pembimbing :

Pancasila dan Budaya. STMIK Amikom Yogyakarta. oleh : Rossidah ( Kelompok A ) D3 Manajemen Informatika. pembimbing : Pancasila dan Budaya STMIK Amikom Yogyakarta oleh : Rossidah 11. 02. 8043 ( Kelompok A ) D3 Manajemen Informatika pembimbing : Drs. M. Kalis Purwanto, MM 1 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL DAFTAR ISI i ii BAB

Lebih terperinci

WAWASAN KEBANGSAAN a) Pengertian Wawasan Kebangsaan

WAWASAN KEBANGSAAN a) Pengertian Wawasan Kebangsaan WAWASAN KEBANGSAAN Wawasan kebangsaan lahir ketika bangsa Indonesia berjuang membebaskan diri dari segala bentuk penjajahan, seperti penjajahan oleh Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang. Perjuangan bangsa

Lebih terperinci

KISI KISI ULANGAN TENGAH SEMESTER PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SEMESTER GENAP 2016/2017. No Butir Kisi Kisi No Soal

KISI KISI ULANGAN TENGAH SEMESTER PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SEMESTER GENAP 2016/2017. No Butir Kisi Kisi No Soal KISI KISI ULANGAN TENGAH SEMESTER PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SEMESTER GENAP 2016/2017 No Butir Kisi Kisi No Soal 1 Keragaman bangsa Indonesia 1-3, 41 2 Keberagaman Ras Indonesia 4-6 3 Sikap

Lebih terperinci

KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA KELOMPOK 4 ANANDA MUCHAMMAD D N AULIA ARIENDA HENY FITRIANI

KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA KELOMPOK 4 ANANDA MUCHAMMAD D N AULIA ARIENDA HENY FITRIANI KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMA KELOMPOK 4 ANANDA MUCHAMMAD D N AULIA ARIENDA HENY FITRIANI PENDAHULUAN Nilai moral agama bagi bangsa Indonesia adalah segala sesuatu atau ketentuan yang mengandung petunjuk

Lebih terperinci

INFORMASI PEMBANGUNAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN TAHUN 2018 KELURAHAN MANGGARAI KECAMATAN TEBET

INFORMASI PEMBANGUNAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN TAHUN 2018 KELURAHAN MANGGARAI KECAMATAN TEBET INFORMASI PEMBANGUNAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN TAHUN 2018 KELURAHAN KECAMATAN TEBET No Kecamatan Kelurahan RW Masalah Lokasi Usulan volume Satuan 1 11 Jalan rusak dan Berlubang Usulan Musrenbang

Lebih terperinci

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SMALB TUNANETRA

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SMALB TUNANETRA - 300 - G. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SMALB TUNANETRA KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Film adalah teks yang memuat serangkaian citra fotografi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Film adalah teks yang memuat serangkaian citra fotografi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film adalah teks yang memuat serangkaian citra fotografi yang mengakibatkan adanya ilusi gerak dan tindakan dalam kehidupan nyata. Dalam menggabungkan citra, narasi

Lebih terperinci

PERANAN PENGAWASAN MELEKAT TERHADAP KEAMANAN DI DESA SINGA GEMBARA KECAMATAN SANGATTA UTARA PEMERINTAHAN KABUPATEN KUTAI TIMUR.

PERANAN PENGAWASAN MELEKAT TERHADAP KEAMANAN DI DESA SINGA GEMBARA KECAMATAN SANGATTA UTARA PEMERINTAHAN KABUPATEN KUTAI TIMUR. PERANAN PENGAWASAN MELEKAT TERHADAP KEAMANAN DI DESA SINGA GEMBARA KECAMATAN SANGATTA UTARA PEMERINTAHAN KABUPATEN KUTAI TIMUR Syamsul Arif 1 ABSTRACT Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan

Lebih terperinci

BAB IV PANDANGAN ETNIS TIONGHOA DI SURABAYA TERHADAP KONSEP PLURALISME KH. ABDURRAHMAN WAHID

BAB IV PANDANGAN ETNIS TIONGHOA DI SURABAYA TERHADAP KONSEP PLURALISME KH. ABDURRAHMAN WAHID BAB IV PANDANGAN ETNIS TIONGHOA DI SURABAYA TERHADAP KONSEP PLURALISME KH. ABDURRAHMAN WAHID Pluralisme berasal dari kata dua kata plural dan isme, plural yang berarti jamak (banyak). Sedangkan isme berati

Lebih terperinci

Plenary Session III : State and Religion-Learning from Best Practices of each Country in Building the Trust and Cooperation among Religions

Plenary Session III : State and Religion-Learning from Best Practices of each Country in Building the Trust and Cooperation among Religions Delegasi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Parliamentary Event on Interfaith Dialog 21-24 November 2012, Nusa Dua, Bali Plenary Session III : State and Religion-Learning from Best Practices of

Lebih terperinci

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SMPLB TUNADAKSA

G. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SMPLB TUNADAKSA - 1401 - G. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SMPLB TUNADAKSA KELAS: VII Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai macam etnis,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai macam etnis, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang kaya akan berbagai macam etnis, suku, ras, budaya, bahasa, adat istiadat, agama. Bangsa kita memiliki berbagai etnis bangsa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu diantara sedikit negara di dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu diantara sedikit negara di dunia yang 16 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu diantara sedikit negara di dunia yang memiliki karakteristik negara multietnik, yaitu negara yang memiliki beberapa etnis sebagai masyarakatnya,

Lebih terperinci

cara damai dan tanpa paksaan maupun kepentingan pribadi.

cara damai dan tanpa paksaan maupun kepentingan pribadi. BAB V KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab pembahasan, penulis membuat kesimpulan dan saran bagi masyarakat Kecamatan Onanrunggu terkhusus yang beragama Islam. 1.1 Kesimpulan

Lebih terperinci

Oleh : Drs. H. Sukarno, MM Materi Disampaikan pada acara Rakor FKUB Kabupaten Banjarnegara 17 November 2016

Oleh : Drs. H. Sukarno, MM Materi Disampaikan pada acara Rakor FKUB Kabupaten Banjarnegara 17 November 2016 PERAN GURU AGAMA DALAM MEWUJUDKAN KERUKUNAN UMAT BERAGAMA Oleh : Drs. H. Sukarno, MM Materi Disampaikan pada acara Rakor FKUB Kabupaten Banjarnegara 17 November 2016 Kankemenag Kab. Banjarnegara Drs. H.

Lebih terperinci

13MKCU. PENDIDIKAN PANCASILA Makna dan aktualisasi sila Persatuan Indonesia dalam kehidupan bernegara. Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Modul ke: Fakultas

13MKCU. PENDIDIKAN PANCASILA Makna dan aktualisasi sila Persatuan Indonesia dalam kehidupan bernegara. Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Modul ke: Fakultas Modul ke: Fakultas 13MKCU PENDIDIKAN PANCASILA Makna dan aktualisasi sila Persatuan Indonesia dalam kehidupan bernegara Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Program Studi Manajemen Makna Sila Persatuan Indonesia Persatuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari beragam etnis yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari beragam etnis yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari beragam etnis yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Setiap kelompok etnis tersebut memiliki kebudayaan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika Oleh : Ariyadi Wijaya

PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika Oleh : Ariyadi Wijaya PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika Oleh : Ariyadi Wijaya Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2011 Hak Cipta 2011 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan jalan merubah cara pandang dalam memahami dan menyadari. memperoleh perlakuan yang layak dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan jalan merubah cara pandang dalam memahami dan menyadari. memperoleh perlakuan yang layak dalam kehidupan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman membuat manusia menyesuaikan diri dengan jalan merubah cara pandang dalam memahami dan menyadari bahwa setiap individu memiliki hak untuk

Lebih terperinci

HIPERTENSI ARTERI PULMONAL IDIOPATIK

HIPERTENSI ARTERI PULMONAL IDIOPATIK 1 HIPERTENSI ARTERI PULMONAL IDIOPATIK Augustine Purnomowati Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran UNPAD Bandung 2 Hipertensi Arteri Pulmonal Idiopatik Penerbit Departemen Kardiologi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. SIMPULAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai simpulan dan rekomendasi terhadap penelitian yang berjudul Dampak Sinhala Only Act Solomon Bandaranaike Terhadap Etnis

Lebih terperinci