BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Dalam penyusunan skripsi ini, terdapat beberapa teori umum yang digunakan sebagai landasan teori.di bawah ini merupakan teori-teori tersebut Sistem Informasi Untuk pengertian dan teori Sistem Informasi akan ditulis tentang definisi menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: 6) Sistem adalah kumpulan komponen yang saling berhubungan dan mempunyai fungsi yang sama untuk mencapai beberapa hasil yang dituju. Menurut O Brien (2005: 29), sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan sekumpulan komponen yang saling berhubungan dan mempunyai fungsi dan tujuan yang sama untuk menghasilkan dan menerima dari proses yang berjalan Pengertian Informasi Berikut adalah pendapat yang dikemukakan para ahli mengenai pengertian informasi : Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: 6), Informasi merupakan data yang telah diubah atau dimanipulasi menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi pemakai pemakainya. Berikut adalah beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli mengenai pengertian Sistem Informasi : Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: 7), Sistem Informasi adalah kumpulan dari beberapa komponen yang saling berhubungan yang berfungsi 9

2 10 untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menghasilkan output informasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas bisnis. Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: 7-8), Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen penting, antara lain sebagai berikut : 1. Database (basis data) Adalah basis data yang berisikan dari sekumpulan file atau table yang berkaitan dan berhubungan antara satu sama lain, dan di dalam file atau table tersebut berisikan data. 2. Procedures (prosedur) Adalah sebuah instruksi, aturan, dan prosedur yang berisikan cara bagaimana menggabungkan komponen-komponen diatas dalam rangka memproses informasi dan menghasilkan apa yang diinginkan. 3. People (orang) Adalah sumber daya manusia yang akan mengoperasikan hardware dan software, berhubungan dengan mereka dan menggunakan hasil dari pemrosesan tersebut. 4. Software (perangkat lunak) Adalah koleksi atau sekumpulan program yang dapat memerintah hardware-hardware yang ada untuk memproses data. 5. Hardware (perangkat keras) Adalah sekumpulan perangkat keras yang digunakan untuk menerima data dan informasi, memprosesnya, dan menampilkannya kembali. 6. Network (jaringan computer) Adalah sebuah sistem jembatan perhubungan, baik menggunakan kabel (wireline) maupun tanpa menggunakan kabel (wireless) yang memiliki peranan penting dalam menghubungkan beberapa computer yang berbeda untuk berbagi sumber daya yang mereka miliki.

3 11 Gambar 2.1. Information Systems and Component Parts Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: 8) Pengertian Akuntansi Menurut Warren, Reeve and Duchac (2011: 3), akuntansi adalah sebuah sistem informasi yang memberikan laporan kepada pengguna mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi dari sebuah bisnis. Menurut Weygandt, Kimmel, and Kieso (2011: 5), akuntansi adalah mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan kegiatan ekonomi suatu organisasi kepada para pengguna yang berkepentingan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah sebuah ilmu yang dapat mengidentifikasi, mencatat serta melaporkan kegiatan ekonomi untuk digunakan kepada para pengguna yang berkepentingan Sistem Informasi Akuntansi Menurut Rama dan Jones (2006: 5) sistem Informasi Akuntansi adalah subsistem dari Sistem Informasi Manajemen yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan seperti informasi-informasi lainnya yang didapatkan dari proses transaksi akuntansi rutin.

4 12 Menurut Romney dan Steinbart (2015: 10), SIA merupakan sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan, dan mengolah data untuk menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan. SIA dapat merupakan proses sederhana secara manual, proses yang rumit menggunakan komputer dan TI, atau proses keduanya bila digabungkan. Apapun cara yang digunakan, prosesnya sama. SIA dan orang-orang yang menggunakannya, harus tetap mengumpulkan, memasukkan, memproses, menyimpan, dan melaporkan data dan informasi. Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, SIA adalah sistem yang mengumpulkan, mencatat, mengolah, menyimpan dan melaporkan informasi bagi pengambil keputusan terkait dengan aspek keuangan atas transaksi akuntansi rutin Subsistem pada Sistem Informasi Akuntansi Berdasarkan pendapat Romney dan Steinbart (2015: 11) ada enam komponen yang terdapat dari sistem informasi akuntansi, yaitu: a. Individu yang mengoperasikan sistem dan menjalankan fungsi yang bervariasi. b. Prosedur dan instruksi, baik manual maupun otomatis yang terlibat di dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktifitas organisasi. c. Data tentang organisasi beserta proses bisnisnya. d. Perangkat lunak yang digunakan untuk memproses data organisasi. e. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer beserta alat di sekelilingnya, dan alat jaringan komunikasi yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses, dan mengirimkan data serta informasi. f. Pengendalian internal dan jaminan keamanan yang membantu menjaga keamanan data di dalam sistem informasi akuntansi.

5 Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) menurut Rama dan Jones (2006: 6-7), antara lain: 1. Producing External Reports Perusahaan menggunakan system informasi akuntansi untuk menghasilkan laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi investor, kreditor, petugas pajak, agen pengatur, dan lain-lain. 2. Supporting Routine Activities Manajer membutuhkan suatu sistem informasi akuntansi untuk menangani aktivitas operasi rutin dalam siklus operasi perusahaan. 3. Decision Support Informasi juga dibutuhkan untuk mendukung pengambilan keputusan yang tidak berjalan rutin pada seluruh tingkat organisasi, seperti termasuk mengetahui produk mana yang terjual dengan baik dan mana yang paling banyak dibeli oleh konsumen. 4. Planning and Control Sistem informasi dibutuhkan pula bagi aktivitas perencanaan dan pengendalian. Informasi mengenai anggaran dan biaya standar disimpan oleh sistem informasi, dan laporan-laporan dirancang untuk menbandingkan anggaran dengan yang jumlah yang sesungguhnya. 5. Implementing Internal Control Pengendalian internal termasuk kebijakan, prosedur, dan sistem informasi yang digunakan untuk melindungi harta perusahaan dari kerugian atau pencurian untuk memelihara akurasi data keuangan. Membangun pengendalian ke dalam sebuah sistem informasi akuntansi yang terkomputerisasi membantu untuk mencapai tujuan tersebut.

6 14 Terdapat beberapa unsur-unsur dalam sistem akuntansi, yaitu: 1. Formulir Formulir merupakan secarik kertas yang memiliki ruang untuk disajikan dan formulir yang merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. 2. Jurnal Jurnal merupakan catatan akuntansi permanen yang pertama, yang digunakan untuk mencatat transaksi keuangan perusahaan. 3. Buku Besar dan Buku Pembantu Buku Besar (General ledger) merupakan kumpulan rekening-rekening yang digunakan untuk menyortasi dan meringkas informasi yang telah dicatat dalam jurnal. 4. Laporan Laporan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang dapat berupa neraca, laporan laba ditahan atau laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas laporan penjualan barang, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo persediaan yang lambat penjualannya dan sebagainya. (Mulyadi, 2008: 3-5)

7 Teori Khusus Dalam teori khusus, akan dibahas teori-teori yang berkaitan dengan topik dalam penulisan skripsi ini sebagai landasan teori. Di bawah ini merupakan teori-teori tersebut Pengertian Siklus Pendapatan Siklus pendapatan menurut Romney & Steinbart (2015: 413) adalah serangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan informasi terkait yang terus-menerus dengan menyediakan barang dan jasa kepada pelanggan dan menerima kas sebagai pembayaran atas penjualan tersebut. Tujuan dari siklus pendapatan adalah menyediakan produk dan jasa yang tepat di tempat yang tepat pada saat yang tepat untuk harga yang sesuai Penjualan Sistem penjualan menurut Mulyadi (2010: 202) terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa, dalam bentuk kredit ataupun tunai. Bila transaksi terjadi secara tunai, maka barang ataupun jasa akan diberikan setelah perusahaan menerima kas dari pelanggannya. Bila transaksi terjadi secara kredit maka bila perusahaan telah mengirimkan barang atau menyelesaikan jasanya maka perusahaan memiliki piutang pada pelanggannya. Dalam penjualan secara kredit perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut. Untuk menghindari piutang yang tidak tertagih, maka perusahaan dapat melakukan analisis terlebih dahulu pada pembeli agar dapat menilai kemampuan pembeli tersebut. Dalam melakukan penjualan secara kredit berikut bagian pada perusahaan yang terkait : a. Bagian Penjualan, fungsi ini bertanggung jawab atas penerimaan order dari pelanggan. Fungsi ini juga dapat melakukan perubahan-perubahan pada order pelanggan serta menambahkan informasi tentang pelanggan bila diperlukan. Namun, fungsi ini tidak dapat membatalkan penjualan atau kontrak yang sudah disepakati ataupun merubah nomor faktur kontrak atau penjualan.

8 16 b. Bagian Kredit, fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan penilaian dan penelusuran rekam jejak dari pelanggan. Hal ini diperlukan untuk menentukan apakah pelanggan dapat melunasi kreditnya atau tidak, sehingga dapat ditentukan apakah perusahaan akan menjual barangnya kepada pelanggan tersebut atau tidak. c. Bagian Gudang, fungsi ini pada perusahaan jasa tidak terkait. Namun, pada perusahaan barang terkait menyiapkan barang dan menyerahkan kepada bagian pengiriman. d. Bagian Pengiriman, fungsi ini bertanggung jawab atas pengiriman barang sampai kepada tangan pelanggan. Namun, pada perusahaan jasa tidak selalu terkait. e. Bagian Pengerjaan, fungsi ini bertanggung jawab untuk menyelesaikan jasa yang disepakati pada kontrak. Seperti, kontrak konstruksi, kontrak peminjaman alat berat, kontrak pengiriman suplai barang. f. Bagian Penagihan, fungsi ini bertanggung jawab dalam membuat serta mengirimkan tagihan atau faktur atas kontrak atau brang yang selesai dikirmkan atau dikerjakan. Selain itu bagian ini bertanggung jawab untuk membuat salinan tagihan atau faktur untuk kepentingan pencatatan bagian akuntansi. g. Bagian Akuntansi, fungsi ini bertanggung jawab dalam mencatat segala piutang yang timbul atas penjualan secara kredit, mengirimkan pernyataan piutang pada debitur, serta membuat laporan atas penjualan yang terjadi pada periode tertentu.

9 Pengertian Piutang Piutang adalah jumlah yang dapat ditagih dalam bentuk tunai dari seseorang atau perusahaan lain. Menurut Weygandt, Kieso, & Kimmel (2012: 416), "Piutang sering kali digolongkan menjadi 3 macam yaitu : 1. Piutang usaha : Piutang yang timbul akibat dari penjualan barang atau jasa. Piutang ini biasanya diperkirakan akan tertagih dalam waktu 30 sampai 60 hari. Secara umum, jenis piutang ini merupakan piutang terbesar yang dimiliki oleh perusahaan. 2. Wesel Tagih : Surat utang formal yang diterbitkan sebagai bentik pengakuan utang. Wesel tagih biasanya memiliki waktu tagih antara hari atau lebih lama serta mewajibkan pihak yang berutang untuk membayar bunga. 3. Piutang Lain-lain : Merupakan piutang yang tidak termasuk dari kedua jenis piutang diatas. Contoh dari piutang lain-lain adalah piutang bunga, piutang karyawan, uang muka karyawan, dan restitusi pajak penghasilan." Pendapatan Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. (IAI, 2010: 23.2) Pendapatan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi : a. Perusahaan telah memindahkan resiko secara signifikan dan telah memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli. b. Perusahaan tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual c. Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal d. Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada perusahaan tersebut e. Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal. (IAI, 2010 : 23.3)

10 Pengakuan Pendapatan Menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield (2011: 954), prinsip pengakuan pendapatan di dalam akuntansi adalah pendapatan dapat diakui apabila pendapatan tersebut memiliki kemungkinan dapat memberikan keuntungan ekonomis bagi perusahaan dan keuntungan tersebut dapat diukur dengan handal atau wajar. Terdapat empat jenis pengakuan pendapatan tergantung dari jenis transaksi yang dilakukan oleh perusahaan. Setiap jenis transaksi tentunya mempunyai prinsip pengakuan pendapatan yang berbeda. Berikut jenis dari prinsip pengakuan pendapatan : 1. Perusahaan mengakui pendapatan dari hasil penjualan produk pada saat tanggal penjualan barang. 2. Perusahaan mengakui pendapatan dari jasa yang diberikan, ketika jasa tersebut sudah dilaksanakan dan dapat ditagih. 3. Perusahaan mengakui pendapatan dari penggunaan pihak ketiga dalam penggunaan aset mereka, seperti bunga, sewa, dan royalti, ketika pihak ketiga tersebut telah selesai menggunakan aset tersebut atau pada saat aset tersebut digunakan. 4. Perusahaan mengakui pendapatan pada tanggal penjualan aset ketika mendapatkan keuntungan atas penjualan aset diluar kegiatan bisnis utama perusahaan Pengakuan Pendapatan Atas Jasa Menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield (2011: 977), pengakuan pendapatan atas jasa sedikit memiliki perbedaan atas pengakuan pendapat lain. Pengakuan pendapatan atas kegiatan jasa harus memiliki 4 kriteria utama sehingga dapat diakui sebagai pendapatan. Kriteria pengakuan pendapatan tersebut adalah : 1. Pendapatan tersebut harus dapat diukur. 2. Memungkinkan timbulnya keuntungan ekonomis bagi perusahaan. 3. Urutan langkah penyelesaian suatu jasa harus dapat diukur. 4. Biaya yang timbul selama pengerjaan jasa harus dapat diukur.

11 19 Menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield (2011: 980), kegiatan proses bisnis pada perusahaan jasa merupakan kejadian yang perlu diperhatikan dalam pengakuan pendapatan atas jasa. Suatu transaksi jasa hanya terdiri dari satu langkah pengerjaan saja, maka pendapatan dapat diakui pada saat pengerjaan jasa tersebut dilakukan. Ketika suatu jasa mempunyai beberapa langkah dalam pengerjaannya, maka pendapatan harus diakui tergantung pada saat waktu terjadinya sebuah langkah pengerjaan tersebut dilakukan. Metode ini dapat diterapkan di dalam tiga kondisi yang berbeda yaitu : 1. Specified number of identical or similar acts Jumlah pendapatan yang sama dicatat pada saat tindakan yang diharapkan menghasilkan pendapatan tersebut dilakukan. 2. Specified number of defined but not identical acts Pendapatan diakui dengan menggunakan metode percentage-ofcompletion basis menggunakan beberapa aturan tambahan yang disesuaikan seperti biaya yang telah dikeluarkan untuk pengerjaan suatu jasa dengan total biaya untuk menetukan presentasi penyelesaian. 3. Unspecified number of identical acts or similar acts with a fixed period for performance Pendapatan diakui dengan menggunakan metode straight-line basis dalam periode tertentu atau bisa saja menggunakan metode lain jika ditemukan bukti yang lebih pas untuk menangani pola ini Penerimaan Kas Kas adalah alat pertukaran yang dimiliki oleh perusahaan dan siap untuk digunakan dalam transaksi perusahaan setiap dibutuhkan dan diinginkan. (Rudianto, 2012) Kas dan setara kas dapat diartikan bersifat jangka pendek, investasi, dengan tingkat likuiditas yang tinggi, siap diubah menjadi sejumlah kas yang diketahui jumlahnya dan sangat dekat dengan maturitas mereka yang memrepresentasikan resiko tidak signifikan dari perubahan tingkat suku bunga. (Kieso, Weygandt & Kimmel, 2010)

12 20 Terdapat lima prosedur didalam system penerimaan kas yang meliputi: 1. Remmitance Entry Pada tahap ini kasir akan mengumpulkan semua cek dan mencocokan dengan remmitance advice yang diterima, kemudian menjumlahkan semua cek yang diterima. Kemudian remmitance list yang berisi remmitance advice secara keseluruhan yang telah dibuat. 2. Depositing Receipt Salah satu salinan dari remmitance list dikirimkan kekasir yang akan membandingkan dan merekonsiliasi. Kemudian, kasir akan membuat deposit slip cash receipt transaction listing (jurnal). Setelah itu barulah semua akan disetorkan ke bank. 3. Update Account Receivable Remmitance advice digunakan untuk mengirimkan ke rekening nasabah dalam buku besar pembantu piutang. Secara berkala, perubahan saldo rekening dirangkum dan diteruskan ke fungsi buku besar. 4. Update General Ledger Setelah menerima voucher jurnal dan ringkasan akun, fungsi buku besar umum dituliskan ke rekening kas dan rekening control piutang, dan file jurnal voucher. 5. Reconcile Cash Receipt and Deposits Secara berkala (mingguan atau bulanan) seorang pegawai dari kantor pengawas (atau karyawan tidak terlibat dengan prosedur penerimaan kas) menyatukan penerimaan kas dengan membandingkan dokumen-dokumen sebagai berikut: i. Salinan prelist yang terkait ii. Slip penyetoran yang diterima oleh bank iii. Jurnal voucher yang terkait. (Hall, 2008:173) Jurnal disebut sebagai buku entry asli. Untuk setiap transaksi jurnal menujukkan efek debit dan kredit pada akun tertentu. Dengan kata lain, jurnal merupakan catatan yang timbul sebagai efek dari transaksi yang terjadi dimana terdapat debit dan kredit untuk mencatatnya dengan akun spesifik. Jurnal-jurnal yang berhubungan dengan transaksi penjualan, piutang usaha dan penerimaan kas serta retur penjualan adalah sebagai berikut :

13 21 1. Jurnal penjualan tunai Dr. Kas xxxx Cr. Penjualan xxxx Cr. PPN keluaran xxxx 2. Jurnal Penjualan kredit Dr. Piutang Usaha xxxx Cr. Penjualan xxxx Cr. PPN keluaran xxxx 3. Jurnal Penerimaan kas Dr. Kas xxxx Cr. Piutang usaha xxxx Cr. PPN keluaran xxxx 4. Jurnal retur penjualan Dr. Retur dan potongan penjualan Dr. PPN keluaran Cr. Piutang usaha xxxx xxxx xxxx Pengendalian Internal pengendalian internal adalah suatu proses-yang dijalankan oleh dewan komisaris manajemen, dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: (a) keandalan pelaporan keuangan, (b) efektivitas dan efisiensi operasi, dan (c) kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. (Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dalam bukunya Standar Profesional Akuntan Publik, 2011:319.2) Tujuan pengendalian internal adalah sebagai berikut : 1. Keandalan Laporan Keuangan Umumya, pengendalian yang relevan dengan suatu audit adalah berkaitan dengan tujuan entitas dalam membuat laporan keuangan bagi pihak luar yang disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

14 22 2. Efektivitas dan Efisiensi Operasi Pengendalian yang berkaitan dengan tujuan operasi dan kepatuhan mungkin relevan dengan suatu audit jika kedua tujuan tersebut berkaitan dengan data yang dievaluasi dan digunakan auditor dalam prosedur audit. Sebagai contoh, pengendalian yang berkaitan dengan data non keuangan yang digunakan oleh auditor dalam prosedur analitik. 3. Kepatuhan Terhadap Hukum dan Peraturan Yang Berlaku Suatu entitas umumnya mempunyai pengendalian yang berkaitan dengan tujuan yang tidak relevan dengan suatu audit dan oleh karena itu tidak perlu dipertimbangkan. (Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) dalam bukunya Standar Profesional Akuntan Publik, 2011,319.3) Pengendalian internal terdiri dari lima komponen yang saling terkait berikut ini: 1. Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian intern, menyediakan disiplin dan struktur. 2. Penaksiran risiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus dikelola. 3. Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan 4. Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka. 5. Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu.

15 23 Menurut Rama dan Jones (2008: 133), Laporan COSO mengidentifikasi lima komponen pengendalian internal yang saling berkaitan : 1. lingkungan pengendalian 2. penentuan risiko 3. aktivitas pengendalian 4. informasi dan akuntansi 5. pengawasan Menurut Boynton, Johnson, dan Kell (2003: 379), laporan COSO dan AU 319 mengidentifikasi lima komponen pengendalian internal yang saling berhubungan sebagai berikut: 1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment) 2. Penilaian Risiko (Risk Assestment) 3. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication) 4. Aktivitas Pengendalian (Control Activities) 5. Pemantauan (Monitoring) 1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment) Lingkungan pengendalian menetapkan suasana dari suatu organisasi, yang mempengaruhi kesadaran akan pengendalian dari orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan pondasi dari semua komponen pengendalian internal lainnya, yang menyediakan disiplin dan struktur. Sejumlah faktor membentuk lingkungan pengendalian dalam suatu entitas diantaranya adalah sebagai berikut: a) Integritas dan nilai etika b) Komitmen terhadap kompetensi c) Dewan direksi dan komite audit d) Filosofi dan gaya operasi manajemen e) Struktur organisasi f) Penetapan wewenang dan tanggung jawab g) Kebijakan dan praktik sumberdaya manusia.

16 24 2. Penilaian Risiko (Risk Assessment) Penilaian risiko entitas untuk tujuan pelaporan keuangan adalah identifikasi, analisis, dan manajemen terhadap risiko yang relevan dengan penyusunan laporan keuangan yang disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Penilaian risiko oleh manajemen juga harus mencakup pertimbangan khusus atas risiko yang dapat muncul dari perubahan kondisi seperti : 1) Perubahan dalam lingkungan operasi 2) Personel baru 3) Sistem informasi yang baru atau dimodifikasi 4) Pertumbuhan yang cepat 5) Teknologi baru 6) Lini, produk, atau aktivitas baru 7) Restrukturisasi perusahaan 8) Operasi di luar negeri 9) Pernyataan akuntansi 3. Informasi dan komunikasi (Information and Communication) Sistem informasi dan komunikasi yang relevan dengan tujuan pelaporan keuangan, yang memasukkan sistem akuntansi, terdiri dari metodemetode dan catatan-catatan yang diciptakan untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, menganalisis, mengklasifikasi, mencatat dan melaporkan transaksi-transaksi entitas (dan juga kejadian-kejadian serta kondisikondisi) dan untuk memelihara akuntabilitas dari aktiva-aktiva dan kewajiban-kewajiban yang berhubungan. Komunikasi melibatkan penyediaan suatu pemahaman yang jelas mengenai peran dan tanggungjawab individu berkenaan dengan pengendalian internal atas pelaporan keuangan. 4. Aktivitas Pengendalian (Control Activities) Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan dan prosedur yang membantu meyakinkan bahwa perintah manajemen telah dilaksanakan. Aktivitas pengendalian membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan berkenaan dengan risiko telah diambil untuk pencapaian

17 25 tujuan entitas. Aktivitas pengendalian memiliki berbagai tujuan dan diaplikasikan pada berbagai tingkatan organisasional dan fungsional. Aktivitas pengendalian yang relevan dengan audit laporan keuangan dapat dikategorikan dalam berbagai cara, yaitu : a) Pemisahan tugas b) Pengendalian pemrosesan informasi i. Pengendalian umum ii. Pengendalian aplikasi c) Pengendalian fisik d) Review kinerja 5. Pemantauan (Monitoring) Pemantauan adalah suatu proses yang menilai kualitas kinerja pengendalian intern pada suatu waktu. Pemantauan melibatkan penilaian rancangan dan pengoperasian pengendalian dengan dasar waktu dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan. (IAPI (2011:319.2) Perusahaan Jasa Menurut Yulius (2012: 3), "Perusahaan jasa adalah sebuah badan usaha yg bergerak secara utama dalam penyampaian jasa pada konsumen dan tidak memproduksi atau menjual barang secara langsung terhadap konsumen Perbedaan antara perusahaan jasa dan perusahaan dagang umumnya terletak pada bidang usahanya. Perusahaan jasa tidak menjual barang secara langsung pada konsumen, sementara perusahaan dagang sebaliknya. Perusahaan dagang memiliki persediaan barang dagang awal dan akhir yang akan dijual pada konsumen, sementara perusahaan jasa tidak memiliki persediaan barang dagang tersebut Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah penerapan pengetahuan, keterampilan, peralatan, dan teknik untuk kegiatan proyek untuk memenuhi atau melampaui kebutuhan dan harapan stakholder dari proyek (Marchewka, 2008: 9).

18 26 Marchewka (2008: 11) menyebutkan 4 bagian utama yang terlibat secara langsung dalam manajemen proyek, yaitu: 1. Project Manajer, manajer proyek merupakan ketua tim dan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa seluruh manajemen proyek dan proses pengembangan teknis dijalankan dan mengikuti perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. 2. Project Sponsor, sponsor proyek dapat berupa klien, pelanggan maupun manajer perusahaan yang akan menyediakan seluruh sumber daya yang dibutuhkan. 3. Subject Matter Experts (SME), ahli pembelajaran yang dibutuhkan untuk mendukung proyek. 4.Technical Experts (TE), ahli teknis dibutuhkan untuk memberikan solusi teknis terhadap masalah perusahaan Resiko Suatu kejadian atau peristiwa yang yang tidak menentu, jika terjadi memiliki dampak positif atau negatif terhadap tujuan dari pelaksana proyek tersebut Sub-contractor Kontraktor-kontraktor baik skala besar maupun kecil di bawah naungan main contractor. Jadwal kerja dan instruksi, sub-contractor selalu mengikuti main contractor. Sub-contractor ada yang dibawah main contractor juga ada yang di bawah langsung owner. Yang di bawah langsung owner biasanya nego harga biaya proyek lebih rendah dari yang ditawarkan main contractor Chart Of Account Menurut Weygandt (2011:60), chart of account adalah daftar akun dan nomor akun yang diidentfikasi dalam buku besar. Menurut Purcell, Melanie (2014, 51), chart of account mencerminkan: 1. Sumber dan pengguna uang. 2. Struktur akuntansi. 3. Kegiatan dan tanggung jawab unit dalam struktur.

19 Pengertian Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Dalam Undang-undang Nomor 42 Tahun 2009 yang terdapat pada buku karangan Mardiasmo (2010: 273), Pajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan pajak tidak langsung yang dikenakan atas konsumsi dalam negeri. Masih menurut Undang-undang Nomor 42 Tahun 2009 yang terdapat pada buku karangan Mardiasmo (2010: 274, 278) berikut ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan pajak pertambahan nilai, yaitu: a. Pajak masukan adalah Pajak Pertambahan Nilai yang seharusnya sudah dibayar oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) karena perolehan Barang Kena Pajak (BKP) dan atau Jasa Kena Pajak (JKP) dan atau pemanfaatan BKP tidak berwujud dari luar Daerah Pabean dan atau pemanfaatan JKP dari luar daerah Pabean dan atau impor BKP. b. Pajak keluaran adalah Pajak Pertambahan Nilai terutang yang wajib dipungut oleh PKP yang melakukan penyerahan BKP, penyerahan JKP, atau ekspor BKP. c. Masa pajak adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan satu bulantekwim atau jangka waktu lain yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan paling lama tiga bulan tekwim. Menurut peraturan pemerintah, terdapat tiga kategori perhitungan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) antara lain: a) Tarif umum 10% b) Tarif 0% untuk ekspor BKP Berwujud; ekspor BKP Tidak Berwujud dan ekspor Jasa Kena Pajak c) Tarif PPN umum lain dapat berkisar antara 5-15%

20 Teori Diagram Dalam teori diagram akan dibahas mengenai teori-teori yang berkaitan dengan topik dalam penulisan skripsi ini, meliputi Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, dan Unified Model Process (UML) beserta pengertian dari tiap diagram Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Menurut Satzinger, Jackson, Burd (2010: 4) System Analysis is the process of understanding and specifying in detail what the information system should accomplish. Analisis sistem adalah proses pemahaman dan menetapkan apa yang seharusnya dicapai oleh sistem secara detail. Menurut Shelly, Rosenblatt (2012: 142) analisis sistem terdiri dari 4 aktivitas utama : 1) Requirements Modeling Aktivitas yang dilakukan disini meliputi pencarian fakta-fakta yang menggambarkan sistem berjalan dan mengidentifikasi kebutuhankebutuhan untuk pembuatan sistem baru seperti input, output, proses, kinerja, dan keamanan sistem. 2) Data and Process Modeling Aktivitas yang dilakukan disini adalah melanjutkan pembuatan model proses dengan mempelajari bagaimana data dan proses sistem digambarkan secara grafis dengan menggunakan teknik analisis terstruktur yang mengidentifikasi bagaimana aliran data dalam sebuah proses, aturan bisnis yang mengubah data, dan output hasil aliran data. 3) Object Modeling Pada aktivitas ini dilakukan pembuatan model proses yang mengkombinasikan data dan proses pengolahan data yang disebut dengan objek. Objek-objek ini menggambarkan manusia, benda, transaksi, dan peristiwa yang mempengaruhi sistem.

21 29 4) Considerations of Development Strategies Pada aktivitas ini dilakukan pertimbangan dari berbagai macam pilihan pengembangan sistem dan melakukan persiapan untuk transisi ke fase perancangan sistem. Object Oriented Analysis (OOA) mendefinisikan semua jenis objek yang melakukan pekerjaan dalam system dan menunjukkan apa yang dibutuhkan oleh usecase, yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. (Satzinger, Jackson & Burd, 2010) Object Oriented Design (OOD) mendefinisikan semua jenis objek yang diperlukan untuk mengkomunikasikan dengan user dan perangkat didalam sistem, yang menunjukkan bagaimana objek berinteraksi untuk menyelesaikan tugas dan menyempurnakan definisi setiap jenis objek sehingga dapat diimplementasikan dengan bahasa atau kondisi spesifik. Dan Object Oriented Programming (OOP) berarti menulis pernyataan dalam bahasa pemrograman untuk mendefinisikan apa yang setiap jenis objek lakukan, termasuk pesan bahwa objek mengirim satu sama lain. (Satzinger, Jackson & Burd, 2010) Unified Modeling Language (UML) Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: 48), Unified Modeling Language (UML) merupakan suatu set standar konstruksi model dan notasi dikembangkan secara khusus untuk pengembangan berorientasi objek Activity Diagram Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: 141) activity diagram adalah sebuah bentuk workflow diagram yang menjelaskan tentang kegiatan pengguna dan urutan alirannya. Simbol yang digunakan yaitu: a. Starting Activity (pseudo) Merupakan simbol untuk menandakan dimulainya aktivitas. b. Transition Arrow Merupakan garis penunujuk arah urutan aktivitas yang menggambarkan transisi dari suatu aktivitas.

22 30 c. Activity Merupakan simbol yang menggambarkan aktivitas. d. Ending Activity (pseudo) Merupakan simbol untuk menandakan berakhirnya aktivitas. e. Swimlane Merupakan area persegi dalam activity diagram yang menunjukkan aktivitas diselesaikan single agent. f. Synchronization bar Merupakan simbol yang digunakan untuk mengontrol pemisahan atau penyatuan dari jalur berurutan. g. Diamond Merupakan simbol poin keputusan dalam alur proses mengikuti satu jalur atau jalur lainnya. Gambar 2.2. Activity diagram symbols Sumber: Satzinger, Jackson, & Burd (2010: 142)

23 Event Table Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2010: 168) Event table merupakan sebuah katalog dari use case yang menyusun peristiwa pada barisnya dan kunci informasi dari setiap kejadian pada kolomnya. Komponen dari sebuah event table yaitu: a. Event: Suatu peristiwa yang menjadi penyebab bagi sistem untuk melakukan sesuatu. b. Trigger: Suatu pertanda atau sinyal yang mennginformasikan sistem bahwa suatu peristiwa telah terjadi, baik suatu data yang memerlukan pengolahan atau titik waktu. c. Source: Agen eksternal yang menyediakan data untuk sistem. d. Use case: Kegiatan yang dilakukan sistem ketika peristiwa (event) terjadi. e. Response: Output yang diproduksi oleh system dan memiliki tujuan. f. Destination: Agen eksternal atau aktor yang menerima data dari sistem. Gambar 2.3. Event Table Sumber: Satzinger, Jackson, & Burd (2010: 169)

24 Use Case Diagram Usecase diagram adalah diagram yang menunjukkan pengguna dengan berbagai peran dan cara para pengguna berinteraksi dengan sistem. (Satzinger, Jackson, & Burd, 2010:242) Gambar 2.4. Simple use case with an actor. Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd (2010 : 243) Otomatisasi batasan dan organisasi yang ditunjukkan di dalam usecase diagram memperluas pengguna diagram sama halnya dengan aktor-aktor lain dan menggunakan kasus. Gambar 2.5. Use Case Diagram Sumber: Satzinger, Jackson, & Burd (2010: 244)

25 Use Case Description Fully developed description merupakan metode yang paling formal mendokumentasikan sebuah use case. Meskipun memerlukan waktu lebih untuk mengerjakan, jenis dari use case description ini dapat meningkatkan kemungkinan akan pemahaman mengenai proses bisnis. Gambar 2.6. Use Case Descriptions Sumber: Satzinger, Jackson, & Burd (2010: 174)

26 Domain Class Diagram Domain class diagram adalah kelas diagram UML yang menunjukkan hal-hal yang penting dalam pekerjaan pengguna: kelas masalah domain, asosiasi mereka, dan atribut mereka.. Gambar 2.7. Domain Class Diagram Sumber: Satzinger, Jackson, & Burd (2010: 193) Firstcut Class Diagram Firstcut class diagram adalah Class Diagram yang dikembangkan dengan cara memperluas diagram kelas dari domain model. Hal ini membutuhkan dua langkah: 1). Menguraikan jenis atribut dan informasi dari nilai awal. 2). Menambahkan panah navigasi visibilitas.

27 35 Gambar 2.8. Firstcut Class Diagram Sumber: Satzinger, Jackson, & Burd (2010: 419) System Sequence Diagram System Sequence diagram digunakan untuk menjelaskan interaksi beberapa objek pada waktu tertentu secara berurutan. Menurut pendapat Satzinger, Jackson, & Burd (2010: ), notasi di dalam sequence diagram adalah sebagai berikut: 1. Actor Merupakan pengguna yang berinteraksi secara langsung dengan sistem. 2. Input message Merupakan pesan input dari pengguna ke dalam suatu sistem. 3. Returned value Merupakan pesan output dari suatu sistem ke pengguna, hasil dari pemrosesan input. 4. Object Merupakan objek-objek yang berinteraksi di dalam sequence diagram. 5. Object lifeline Menggambarkan urutan pesan dari atas ke bawah.

28 36 Gambar 2.9. System Sequence Diagram Sumber: Satzinger, Jackson, & Burd (2010: 229)

29 Completed Three Layer Sequence Diagram Completed three-layer sequence diagram atau yang biasa disebut data access sequence diagram merupakan sequence diagram yang telah dikembangkan dan dilengkapi hingga menampilkan hubungan antar sampai database Gambar Completed Three-Layer Design Sequence Diagram Sumber : Satzinger, Jackson, & Burd (2010: 445)

30 Updated Design Class Diagram Updated class diagram merupakan mengembangan dari setiap layer. Dalam view data access layer di sequence diagram, harus ditambahkan beberapa class baru sebagai use case controller. Pada updated design class diagram, method dapat ditambahkan untuk setiap class. Gambar Updated Design Class Diagram Sumber : Satzinger, Jackson, & Burd (2010: 458)

31 Package Diagram Package diagram adalah suatu diagram tingkat tinggi yang sederhana yang memungkinkan perancang untuk menghubungkan kelas-kelas dengan grup yang terelasi. Diagram ini mengilustrasikan three-design layer, yaitu view layer, domain layer, dan data access layer dan memperlihatkan setiap lapisan sebagai paket yang terpisah. (Satzinger, Jackson, & Burd, 2010) Gambar Package Diagram Sumber : Satzinger, Jackson, & Burd (2010: 341)

32 User Interface User interface merupakan bagian dari sistem informasi yang perlu interaksi dari pengguna untuk membuat input dan output. Menjelaskan bahwa sebuah sistem informasi baru mempengaruhi banyak dari sistem informasi yang ada lainnya, dan analisis harus memastikan bahwa semua bekerja bersama-sama. Analisis harus memiliki informasi tentang setiap sistem yang akan menyentuh sistem baru. Sistem juga harus berinteraksi dengan pengguna baik di dalam maupun di luar organisasi. User interface yang lebih dari sekedar layar, itu adalah merupakan pengguna yang datang dengan menggunakan sistem, konseptual dan fisik. (Satzinger, Jackson, & Burd, 2010: 442) Deployment Environtment & Software Architecture Menurut Satzinger et al. (2010: 291), Deployment Environment merupakan perangkat keras, sistem perangkat lunak dan lingkungan jaringan dimana sistem akan beroperasi. Pada bagian ini, menggambarkan lingkungan penyebaran umum secara detail, dan bagian yang selanjutnya akan mengeksplorasi pola desain terkait dan arsitektur untuk aplikasi perangkat lunak. Dari sisi perangkat keras terdiri dari : 1). Single computer architecture Merupakan arsitektur yang menggunakan satu sistem komputer untuk mengeksekusi semua aplikasi perangkat lunak. 2). Multitier Architecture Arsitektur yang mendistribusikan aplikasi yang berhubungan dengan perangkat lunak di beberapa sistem komputer. Multitier architecture dibagi menjadi 2 jenis : a. Clustered Architecture: sekelompok komputer yang sama yang berbagi beban processing dan bertindak sebagai sistem komputer tunggal yang besar.

33 41 b. Multi Computer: beberapa komputer yang berbeda, yang berbagi beban pengolahan melalui spesialisasi fungsi. c. Selain itu menurut Satzinger et al. (2010: 341) dari sisi perangkat lunak terdiri dari: 1). Centralized Architecture, merupakan arsitektur yang menempatkan semua sumber daya komputasi di lokasi kontrol. 2). Distributed Architecture, merupakan arsitektur yang menyebarkan sumber daya komputasi dibeberapa tempat yang terhubung oleh sebuah jaringan komputer. Menurut Satzinger et al. (2010: 342) Software Architecture terbagi menjadi 2 jenis yaitu client dan server. Server yang berarti sebuah proses, modul, objek atau komputer yang menyediakan layanan melalui jaringan. Sedangkan client adalah sebuah proses, modul, objek atau komputer yang meminta layanan dari satu atau lebih server. Contohnya: Three Tier, karena pada saat data update semua bagian dapat melihat perubahan tersebut karena sistem antara bagian-bagian yang mengakses terkomputerisasi sehingga dapat dilihat oleh bagian-bagian yang mengaksesnya. Menurut Satzinger et al. (2010: 344), Software Architecture memiliki beberapa bagian yaitu: 1.Client/ Server Architecture, merupakan model umum perangkat lunak organisasi dan dapat diimplementasikan dengan berbagai cara. Ada 2 jenis yaitu: 1). Server: proses, modul, objek, atau komputer yang menyediakan layanan melalui jaringan. 2). Client: Modul, proses, objek, atau komputer yang permintaan jasa dari satu atau lebih server. 2. Three layer architecture server architecture, merupakan arsitektur client/server yang membagi aplikasi ke dalam data layer, business logic layer, dan view layer. 3. Data Layer: bagian dari tiga lapis arsitektur yang berinteraksi dengan database.

34 42 4. Business Logic: bagian dari tiga arsitektur layer yang berisi program-program yang mengimplementasikan aturan bisnis aplikasi. 5. View Layer: bagian dari tiga arsitektur layer yang berisi user interface Website Menurut Connolly dan Begg (2010: 1028) Website adalah sistem yang menyediakan sarana informasi browsing di Internet dengan cara nonsequential menggunakan hyperlink. Website membentuk rangkaian bangunan yang saling terkait satu dengan lainnya dimana masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman PHP Menurut Connolly dan Begg (2010: 1043) PHP merupakan salah satu bahasa script dengan sumber terbuka yang cukup populer dan disertai dukungan dari banyak web server lainnya, termasuk dukungan dari Apache HTTP Server dan Internet Information Server Microsoft. Pengembangan dari PHP itu sendiri juga dipengaruhi oleh sejumlah bahasa lain seperti Perl, C, dan Java maupun juga untuk sebagian halaman extend dari server yang aktif XAMPP XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl.

35 Kerangka Pikir Perencanaan Awal 1. Latar Belakang 2. Ruang Lingkup 3. Tujuan dan Manfaat 4. Metodologi Penelitan Kerangka Berpikir Inception Metodologi Penelitian 1. Penelitian Kepustakaan 2. Penelitian Lapangan, terdiri dari : o Pengamatan o Wawancara o Documentation review Data yang dibutuhkan dalam melakukan analisis : o Profil Perusahaan o Struktur organisasi, tugas dan wewenang o Proses bisnis sistem yang berjalan o Data dan dokumen sistem yang berjalan Elaboration Teori yang digunakan : o Sistem informasi akuntansi siklus pendapatan o Object oriented analysis and design (OOAD) Menganalisis dan mengidentifikasi masalah pada sistem berjalan Gambar Kerangka Pikir Fase inception yaitu melakukan studi kepustakaan terkait siklus pendapatan. Mengumpulkan data-data terkait dengan cara wawancara dan pengamatan langsung guna memperoleh data mengenai gambaran umum PT. Matrica Consulting seperti visi dan misi, tugas dan wewenang serta proses bisnis yang berkaitan dengan siklus pendapatan PT. Matrica Consulting. Rekomendasi solusi terhadap permasalahan yang diemukan Construction & Transition perancangan dengan metode object oriented analysis design(ooad) Perancangan meliputi : 1. Merancang usecase realization architecture 2. Merancang database 3. Merancang system user interface 4. Merancang system security and internal control 5. Merancang system deployment environment & software architecture

36 44 Setelah data terkumpul maka dilanjutkan dengan data tersebut akan dianalisis menggunakan activity diagram guna mengidentifikasi proses bisnis, tugas, dan wewenang terkait proses proses penjualan dan penerimaan kas. Setelah itu, mengidentifikasi masalah terkait dengan proses penjualan dan penerimaan kas serta memberikan rekomendasi solusi kepada perusahaan untuk mengatasi masalah tersebut. Setelah fase inception, kemudian akan dilanjutkan kedalam fase elaboration dan construction dengan menggunakan metode Object Oriented Analysis and Design pendekatan Unified Process pendekatan Satzinger. Perancangan ini dimulai dari activity diagram yang diusulkan yang kemudian dilanjutkan dengan event table, use case diagram, use case description, domain class diagram, first cut class diagram, system sequence diagram, completed three layer design sequence diagram, update design class diagram, database, dan user interface, serta rancangan dokumen dan laporan yang akan dihasilkan. Setelah fase elaboration dan construction selesai dilakukan, maka dilanjutkan ke fase transition yang terdiri dari deployment environment & software architecture, dan system security and internal control.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut (Connolly & Begg, 2005: 312), Sistem informasi adalah sumber daya yang memungkinkan pengumpulan, manajemen, kontrol,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p457) adalah sekumpulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya teknologi tersebut maka semakin pesat pula kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN SISTEM DAN PROSEDUR 1. Pengertian Sistem Adanya sistem dalam sebuah organisasi maupun kelompok dalam melakukan kegiatan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2) Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya, yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini peran teknologi informasi sangat penting bagi proses bisnis pada suatu perusahaan. Adanya teknologi informasi pada perusahaan dapat mendukung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Sistem Informasi Akuntansi II.1.1. Sistem Dalam perusahaan suatu sistem dirancang untuk membantu kelancaran aktifitas kegiatan operasional perusahaan. menurut James A. Hall

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Sistem Nugroho Widjajanto (2001:2) mengartikan sistem sebagai sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang terus berkembang saat ini mempermudah setiap orang untuk saling berkomunikasi dan bertukar informasi tanpa dibatasi oleh waktu,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2012, p5), sistem adalah sekumpulan kegiatan kegiatan yang memungkinkan pengguna untuk mendefiniskan dan mendeskripsikan secara jelas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Romney dan Steinbart (2012:24), sistem merupakan kumpulan dari dua atau lebih komponen yang berinteraksi untuk mencapai sebuah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Kas Pada umumnya kas dikenal juga dengan uang tunai yang didalam neraca kas masuk dalam golongan aktiva lancar yang sering mengalami perubahan akibat transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, penggunaan teknologi informasi menjadi suatu kebutuhan utama dalam menunjang efektivitas dan efisiensi suatu proses bisnis perusahaan terutama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dewasa ini, persaingan antar perusahaan semakin sengit. Konsumen juga semakin cerdas dalam memilih produk atau jasa yang mereka inginkan. Oleh karena itu, setiap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dengan adanya kemajuan teknologi tersebut, menyebabkan meningkatnya tingkat persaingan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan harus meningkatkan kualitas pada produk yang menjadi sumber penghasilan bagi perusahaan serta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan harus meningkatkan kualitas pada produk yang menjadi sumber penghasilan bagi perusahaan serta BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan harus meningkatkan kualitas pada produk yang menjadi sumber penghasilan bagi perusahaan serta memberikan pelayanan yang terbaik agar dapat meningkatkan loyalitas

Lebih terperinci

Bab II Elemen dan Prosedur SIA

Bab II Elemen dan Prosedur SIA Bab II Elemen dan Prosedur SIA Pertanyaan Dalam Merancang SIA 1. Bagaimana mengorganisasi kegiatan agar aktivitas bisnis berjalan dengan efektif dan efisien? 2. Bagaimana mengumpulkan dan memproses data

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O Brien (2005, p29), sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Sistem Informasi Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling berhubungan secara bersama untuk mencapai tujuan spesifik. Sistem juga bisa dikatakan sebagai kumpulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penerapan teknologi informasi yang sangat pesat membawa dampak secara global dimana hampir semua perusahaan baik yang bergerak di bidang perdagangan ataupun di bidang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekumpulan prosedur yang saling terintegrasi yang memiliki maksud yang sama yaitu untuk menyelesaikan suatu tujuan (Satzinger,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Akuntansi Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki sistem dan prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan standar operasional perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu memberikan yang bermanfaat bagi para pemakainya.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem pengumpulan dan pemrosesan data transaksi serta penyebaran informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dikenal dengan nama sistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pengendalian Intern 2.1.1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman dibidang teknologi, perusahaanperusahaan semakin dipacu dengan menggunakan teknologi yang maju sebagai media untuk tetap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi 1. Pengertian Sistem Dalam perusahaan suatu sistem dirancang untuk membantu kelancaran aktivitas kegiatan operasional perusahaan. Terdapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin tinggi menuntut perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja berbagai elemen di dalam organisasi/perusahaan. Salah satu cara untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan teknologi dan informasi berkembang begitu pesat diikuti dengan tingkat persaingan yang begitu ketat dan tuntutan globalisasi yang menyebabkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O Brien (2010: 26), sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu kegiatan operasionalnya dan membantu perusahaan dalam mengambil sebuah keputusan atas

Lebih terperinci

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DENGAN ANALISIS DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DENGAN ANALISIS DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DENGAN ANALISIS DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK Dewan Pelawi Information Systems Department, School of Information Systems, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Konsep Penjualan Penjualan merupakan aktivitas yang penting dalam suatu perusahaan. Kegagalan dalam aktivitas penjualan akan mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap kontinuitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Setiap perusahaan memiliki sistem untuk setiap fungsi yang ada dalam perusahaan. Sistem-sistem yang ada di setiap fungsi berbeda. Perbedaan ini disebabkan karena perbedaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi yang pesat terjadi saat ini secara global telah menuntut perusahaan, baik dari perusahaan berskala kecil, menengah maupun atas, publik maupun privat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak dari perusahaan yang menggantungkan proses bisnis dan melakukan managemen data dengan menggunakan Teknologi Informasi, yang tentunya saat ini semakin berkembang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti saat ini, dunia teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini membuat setiap perusahaan bersaing untuk memberikan pelayanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, teknologi informasi serta persaingan yang kompetitif menjadi pilihan bagi perusahaan untuk mampu bertahan dan konsisten dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyawan merupakan sumber daya yang memiliki peranan sangat penting pada suatu perusahaan. Hal tersebut dikarenakan karyawan itulah yang nantinya akan memberdayakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jasa Jasa (service) merupakan suatu atau serangkaian aktivitas yang tidak berwujud dan yang biasanya, tidak selalu, berhubungan dengan interaksi antara customer (pelanggan) dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era zaman modernisasi ini, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa persaingan antar perusahaan baik itu perusahaan sejenis atau perusahaan lain menjadi semakin kompetitif.

Lebih terperinci

cek, wesel (kiriman uang atau money orders), dan uang yang tersimpan di bank yang penarikannya tidak dibatasi (Warren et al. 2006).

cek, wesel (kiriman uang atau money orders), dan uang yang tersimpan di bank yang penarikannya tidak dibatasi (Warren et al. 2006). 2. TINJAUAN PUSTAKA Sistem Kas Kas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang diterima bank untuk disetorkan ke rekening bank perusahaan. Kas meliputi uang koin, uang kertas, cek, wesel (kiriman uang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. teori-teori tersebut memiliki pengertian yang sama diantaranya adalah :

BAB II LANDASAN TEORI. teori-teori tersebut memiliki pengertian yang sama diantaranya adalah : BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem, Informasi, Akuntansi 1. Pengertian Sistem Definisi sistem banyak sekali ditemukan penulis, namun pada prinsipnya teori-teori tersebut memiliki pengertian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelabuhan merupakan sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai, atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya era teknologi informasi berdampak secara langsung terhadap keefektifan sistem informasi akuntansi yang ada di dalam perusahaan. Berdasarkan penelitian

Lebih terperinci

RANGKUMAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAB I IV

RANGKUMAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAB I IV RANGKUMAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAB I IV DIRANGKUM OLEH: ARYA SULISTYO KELAS 3DB11 NPM 31111224 DILARANG KERAS MENCOPY TANPA SEIZIN PENULIS.. soalnya udah capek-capek ngerangkum Bab I Mengenal Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perancangan, penerapan dan pengoperasian Sistem Informasi adalah mahal dan sulit. Upaya dan biaya yang diperlukan harus ditimbang-timbang. Ada beberapa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem Informasi Akuntansi Penyelenggaraan sistem akuntansi akan menyediakan informasi keuangan mengenai harta, kewajiban, dan modal perusahaan. Berdasarkan informasi-informasi

Lebih terperinci

PENGENDALIAN INTERN 1

PENGENDALIAN INTERN 1 PENGENDALIAN INTERN 1 Pengertian Pengendalian Intern Standar pekerjaan lapangan yang kedua (PSA No. 01 (SA 150)) menyebutkan Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi akuntansi telah berkembang dengan sangat pesat saat ini, dimana telah beperan penting dalam menunjang aktivitas perusahaan seperti penjualan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum Dalam melaksanakan analisis dan perancangan sistem informasi pada PT. Roda Hammerindo Jaya, maka dibutuhkan pemahaman yang baik tentang sistem informasi dan akuntansi.

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki BAB 4 PEMBAHASAN Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama pada siklus pendapatannya. Siklus pendapatan terdiri dari kegiatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini peranan sistem informasi sangatlah penting bagi perusahaan untuk dapat menunjang setiap kegiatan operasionalnya dan membantu dalam proses pengambilan keputusan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, setiap pelaku bisnis pasti membutuhkan sebuah alat yang dapat mendukung kegiatan operasional bisnisnya dalam menjalankan usaha.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kecepatan dan ketepatan memegang peranan penting di dalam pengambilan keputusan perusahaan, hal ini membuat banyak perusahaan mulai memanfaatkan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era milenium, perkembangan teknologi telah berkembang pesat dimana hal tersebut memberi dampak besar bagi berbagai aspek termasuk salah satunya dalam perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi dan perkembangan industri teknologi informasi dewasa ini telah meningkatkan tekanan terhadap perusahaan dan bisnis yang dijalankan untuk tetap dapat

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN DALAM PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN DALAM PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN DALAM PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KETUA PELAKSANA: Dra. ENDAH SULISTYOWATI, SE., M.S.A, Ak ANGGOTA: DEMAS RIZKI FAUZI ZAIN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Pengertian sistem menurut Stair dan Reynold (2010: 8), mengemukakan bahwa Sistem adalah seperangkat elemen atau komponen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Pengertian system dan prosedur menurut Mulyadi (2001 : 5) adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola

Lebih terperinci

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM UML UML (Unified Modeling Language) merupakan pengganti dari metode analisis berorientasi object dan design berorientasi object (OOA&D) yang dimunculkan sekitar akhir

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan ilmu teknologi dan informasi pada era globalisasi ini, membuat persaingan bisnis semakin kompetitif terutama perusahaan yang bergerak pada sektor

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut O Brien (2006:5) sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Dapat dikatakan bahwa pada zaman sekarang sistem dibutuhkan untuk mengatur segala macam aktivitas yang ada di perusahaan agar tidak sewenangwenang atau keluar jalur dari

Lebih terperinci

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DENGAN ANALISIS DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DENGAN ANALISIS DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DENGAN ANALISIS DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK Dewan Pelawi Information Systems Department, School of Information Systems, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,

Lebih terperinci

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2 PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang, sedangkan Nafarin (2009: 9)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang, sedangkan Nafarin (2009: 9) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prosedur 1. Pengertian Prosedur Prosedur tidak hanya melibatkan aspek financial saja, tetapi aspek manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian langkah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pada saat ini perkembangan teknologi dan informasi berkembang begitu pesat saat ini dapat terlihat dalam berbagai kalangan baik dari kalangan anak muda hingga kalangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006) Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sebuah organisasi

BAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sebuah organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman modern ini, kita di tuntut untuk dapat memberikan yang terbaik agar dapat bersaing dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sebuah organisasi atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengendalian internal II.1.1. Definisi Pengendalian internal Ada beberapa pendapat ahli mengenai definisi Pengendalian Internal, antara lain: a) Menurut Institut Akuntan Publik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi dan kecanggihan teknologi informasi, Indonesia menjadi sebuah negara berkembang. Pembangunan di dalam negara berkembang menjadi persaingan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Yang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu menganalisis sistem yang sedang berjalan di Distro yang akan dibangun tersebut.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. erat dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Maka tidak mengherankan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. erat dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Maka tidak mengherankan teknologi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, teknologi informasi telah menjadi suatu kesatuan yang erat dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Maka tidak mengherankan teknologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian sistem menurut Anastasia dan Lilis (2010:3), sistem merupakan

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian sistem menurut Anastasia dan Lilis (2010:3), sistem merupakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Pengertian sistem menurut Anastasia dan Lilis (2010:3), sistem merupakan serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, masyarakat tumbuh dan berkembang di era dimana masyarakat tidak pernah terlepas dari informasi serta memiliki ketergantungan akan teknologi.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Teori sistem secara umum yang pertama kali diuraikan adalah istilah sistem yang sekarang ini banyak dipakai. Banyak orang berbicara mengenai karakteristik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu kegiatannya sehari-hari seperti melakukan transaksi penjualan, pembelian, dan sebagainya.

Lebih terperinci

PERTEMUAN 7 KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL

PERTEMUAN 7 KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL PERTEMUAN 7 KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Pengendalian internal yang meliputi struktur organisasi beserta semua mekanisme

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembelian Pembelian dapat juga dikatakan sebagai procurement atau pangadaan barang. Mulyadi (2008:298) mengatakan bahwa Pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini seiring kemajuan perkembangan ilmu teknologi dan informasi (IT) yang sangat pesat, terutama dalam hal pertukaran informasi. Informasi saat ini

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam menyusun laporan skripsi, yaitu

BAB II LANDASAN TEORI. mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam menyusun laporan skripsi, yaitu BAB II LANDASAN TEORI Penyusunan laporan skripsi ini dilandasi dengan beberapa teori yang berkaitan dengan sistem komputerisasi penjualan. Tahap ini akan dibahas mengenai istilah-istilah yang digunakan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 14 BUKU BESAR DAN PELAPORAN

PERTEMUAN 14 BUKU BESAR DAN PELAPORAN PERTEMUAN 14 BUKU BESAR DAN PELAPORAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Buku Besar dan Pelaporan. Anda harus mampu: 1. Menjelaskan konsep dasar buku besar dan pelaporan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Gellinas dan Dull (2010: 111), sistem adalah sekelompok elemen yang bergantung satu sama lain yang bersama-sama mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. terpadu untuk mengembangkan rencana rencana strategis yang diarahkan pada

BAB II LANDASAN TEORI. terpadu untuk mengembangkan rencana rencana strategis yang diarahkan pada BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penjualan Menurut Ridwan Iskandar Sudayat, penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2011: 5), sistem merupakan kumpulan atau kelompok yang terdiri dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan atau subsistem-subsistem

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut O Brien, James A. dan George M. Marakas (2010: 26) sistem merupakan suatu kesatuan yang terdiri lebih dari satu elemen atau komponen yang saling terhubung

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Teori Umum 2.1.1.1 Sistem A system is a group of two or more interrelated components or subsystems that serve a common purpose. (Hall, 2011 : 5) Menurut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat telah menjangkau aktivitas manusia baik secara individual maupun organisasional. Teknologi informasi telah bertransformasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang 2.1.1 Definisi Piutang Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) adalah: Menurut sumber terjadinya, piutang digolongkan dalam dua kategori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan perusahaan pada zaman sekarang tidak terlepas dari aktivitas bisnis sebagai modal utama dalam menangani setiap proses bisnis yang terkait dengan suatu produk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. menrima input dan menghasilkan output dalam suatu organisasi. untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB 2 LANDASAN TEORI. menrima input dan menghasilkan output dalam suatu organisasi. untuk mencapai tujuan tertentu. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Secara umum, sistem mempunyai definisi yang sama. Pendapat dari O Brien (2005, p8), sistem adalah sekumpulan dari komponen yang saling berhubungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Pengertian Sistem Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2012, p5), sistem adalah sekumpulan kegiatan

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Pengertian Sistem Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2012, p5), sistem adalah sekumpulan kegiatan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2012, p5), sistem adalah sekumpulan kegiatan kegiatan yang memungkinkan pengguna untuk mendefiniskan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dan pesaingan semakin ketat menuntut perusahaan menjalankan kegiatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Informasi Pengertian sistem informasi menurut Gelinas dan Dull (2008: 13), An Information system or Management Information System (MSI) is a man made system

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis saat ini sangatlah kompetitif. Banyak industri atau perusahaan yang berlomba-lomba untuk terus dapat meningkatkan kinerja perusahaan sehari-harinya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat beroperasi dalam suatu lingkungan, jika terdapat unsur unsur yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. saling berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. dikordinasikan sedemikian rupa untuk melaksanakan suatu fungsi demi

BAB II LANDASAN TEORI. saling berhubungan dan berfungsi dengan tujuan yang sama. dikordinasikan sedemikian rupa untuk melaksanakan suatu fungsi demi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Pengertian sistem menurut Hall ( 2011 : 6 ), Sistem adalah kelompok kelompok dari dua atau lebih komponenatau subsistem yang saling berhubungan dan berfungsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem BAB II TINJAUAN PUSTAKA Untuk mencapai tujuan suatu perusahaan dibutuhkan suatu sistem akuntansi yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola sumber data keuangannya. Namun sebelum

Lebih terperinci