BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Sistem Informasi Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling berhubungan secara bersama untuk mencapai tujuan spesifik. Sistem juga bisa dikatakan sebagai kumpulan dari bagian yang saling berhubungan ataupun terintegrasi (Gelinas dan Dull, 2008: 11). Sistem sebagai proses perubahan data menjadi informasi yang dilakukan melalui beberapa tahapan yang dimulai dengan huruf C yaitu: 1. Contextualized: memahami manfaat data yang dikumpulkan. 2. Categorized: memahami unit analisis atau komponen kunci dari data. 3. Calculated: menganalisis data secara matematik atau secara statistik. 4. Corrected: menghilangkan kesalahan dari data. 5. Condensed: meringkas data dalam bentuk yang lebih singkat dan jelas. Suatu sistem yang baik memerlukan informasi. Semakin lengkap dan baik informasi yang disajikan maka semakin baik kualitas dari sistem tersebut. McLeod dan Schell (2007: 115) menjabarkan hal-hal yang perlu diperhatikan untuk informasi yang disajikan dapat dipakai: 1. Akurat Informasi yang disampaikan harus tidak memiliki kesalahan serta dapat menggambarkan maksud dan tujuan yang hendak dicapai. 2. Relevan Informasi yang disampaikan harus sesuai dengan fakta dan dapat dengan mudah dipahami oleh para pemakai dan pengguna. 3. Tepat waktu Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat. Terjadi keterlambatan informasi akan berakibat fatal. 4. Lengkap Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus lengkap. Informasi yang tidak lengkap akan mempengaruhi pengambilan keputusan dan tindakan. 7

2 8 Sistem informasi adalah rangkaian dari prosedur formal yang merupakan gabungan dari pengguna, piranti lunak, perangkat keras, dan jaringan komunikasi, dimana mengumpulkan, memproses, serta mendistribusikan data dalam bentuk informasi. Sistem informasi dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dan Sistem Informasi Manajemen (SIM) (Hall dan James, 2008: 7) Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi adalah subsistem dari SIM (sistem informasi manajemen) yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, serta informasi lain yang diperoleh dari transaksi akuntansi yang rutin (Rama dan Jones, 2008:5). Kegunaan dari sistem informasi akuntansi bagi perusahaan antara lain, sebagai berikut: 1. Menghasilkan laporan-laporan eksternal Perusahaan menggunakan sistem informasi akuntansi untuk menghasilkan laporan-laporan khusus yang dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh pihak eksternal perusahaan seperti investor, kreditur, penagih pajak dan lainnya. 2. Mendukung aktivitas rutin Manajer membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk mendukung aktivitas rutin di dalam perusahaan untuk siklus operasi perusahaan seperti penerimaan pesanan, pengiriman barang, penagihan piutang, hingga penerimaan kas. 3. Mendukung pengambilan keputusan Informasi pun dibutuhkan untuk mendukung pengambilan keputusan yang bersifat non-rutin pada semua tingkat organisasi, seperti informasi mengenai produk yang paling laku terjual dan informasi mengenai pelanggan yang melakukan pembelian terbanyak. Informasi tersebut penting untuk perencanaan produk baru, untuk memutuskan produk yang mana yang harus selalu tersedia serta cara untuk memasarkan produk kepada pelanggan. 4. Perencanaan dan pengendalian

3 9 Sistem informasi dibutuhkan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian. Informasi mengenai anggaran dan biaya standar akan disimpan menggunakan sistem informasi agar dapat dirancang laporan untuk membandingkan antara anggaran yang telah ditetapkan dengan jumlah yang sesungguhnya. 5. Mengimplementasikan pengendalian internal Pengendalian internal meliputi kebijakan, prosedur, dan sistem informasi yang digunakan untuk melindungi asset perusahaan dari kehilangan atau penggelapan dan untuk memelihara akurasi data keuangan. Hal tersebut dapat tercapai dan berhasil dengan membangun pengendalian ke dalam sebuah sistem informasi akuntansi yang terkomputerisasi. Sistem informasi akuntansi memilki enam komponen untuk dapat dijalankan (Romney dan Steinbart, 2012:30) yaitu: 1. Orang Pengguna yang mengoperasikan sistem dan menjalankan berbagai fungsi. 2. Prosedur-prosedur dan instruksi-instruksi Prosedur dan instruksi baik manual maupun terotomatisasi yang terlibat di dalam kegiatan pengumpulan, pemrosesan, dan penyimpanan data mengenai kegiatan organisasi. 3. Data Data mengenai organisasi dan proses bisnis dari organisasi. 4. Software Software yang digunakan untuk mengolah data organisasi. 5. Infrastruktur teknologi informasi Infrastruktur teknologi informasi termasuk komputer, peripheral devices, dan perangkat jaringan komunikasi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mentransmisikan data serta informasi. 6. Pengendalian internal dan langkah pengamanan Pengendalian yang dilakukan untuk menjaga keamanan data di dalam sistem informasi akuntansi.

4 Teori Khusus Siklus Pemrosesan Transaksi Pada Sistem Informasi Akuntansi Siklus pemrosesan transaksi pada sistem adalah suatu rangkaian aktivitas yang dilakukan suatu perusahaan dalam melakukan bisnisnya, mulai dari proses pembelian, hingga penjualan barang atau jasa. Siklus transaksi pada perusahaan dapat dibagi menjadi lima subsistem (Romney dan Steinbart, 2012:27), antara lain: 1. Revenue cycle (siklus pendapatan), terjadi dari transaksi penjualan hinggapenerimaan kas. 2. Expenditure cycle (siklus pengeluaran), terdiri dari transaksi pembelian dan pengeluaran kas. 3. Human Resource/Payroll cycle (siklus sumber daya manusia), terdiri dari peristiwa yang berhubungan dengan perekrutan tenaga kerja dan pembayaran gaji untuk tenaga kerja. 4. Production cycle (siklus produksi), terdiri dari peristiwa yang berhubungan dengan pengubahan bahan mentah menjadi produk/jasa yang siap untuk dipasarkan. 5. Financing cycle (siklus keuangan perusahaan), terdiri dari peristiwa yang berhubungan dengan penerimaan modal dari investor dan kreditor Sistem Informasi Penjualan dan Penerimaan Kas Penjualan merupakan pemindahan manfaat dan hak kepemilikan barang atau jasa dari pihak penjual kepada pihak pembeli, baik penjualan kredit maupun penjualan tunai, yang termasuk dalam transaksi penjualan adalah penjualan produk dan penyediaan jasa (Kieso, Weygandt, dan Warfield, 2007: 909). (Romney dan Steinbart, 2012:373), lebih spesifik mengatakan Aktivitas terakhir di dalam siklus pendapatan berhubungan dengan penerimaan kas. Kasir akan melaporkan penerimaan, menangani remittance pelanggan dan akan menyetorkan uang ke bank. Sedangkan Warren, Reeve, dan Fess (2005:284), menjelaskan lebih lanjut Kas termasuk uang koin, uang kertas, cek, money order dan deposito yang tersedia untuk langsung digunakan baik yang ada di bank maupun di institusi keuangan lainnya. Sehingga, penerimaan kas digunakan sebagai sumber dana bagi suatu

5 11 perusahaan dalam membiayai kegiatan perusahaan. Penerimaan kas dapat dibagi menjadi dua bentuk, yaitu penerimaan kas dalam bentuk tunai dan penerimaan kas dalam bentuk cek, giro, serta transfer melalui bank Prosedur Penjualan Tunai Prosedur penjualan dalam siklus pendapatan menurut Rama dan Jones (2009: 165) adalah : 1. Merespon pertanyaan pelanggan Pertanyaan pelanggan bisa ditangani oleh tenaga penjual. Tenaga penjualanmemainkan peran penting dalam membantu para pelanggan untuk memahami suatu produk perusahaan dan memilih produk yang sesuaiuntuknya. 2. Membuat perjanjian dengan para pelanggan untuk menyediakan barangdanjasa di masa yang akan datang. Perjanjian yang dilakukan dapat meliputi pesanan pelanggan untuk produkatau jasa serta kontrak antara perusahaan dengan pelanggan untuk dapat penyerahan barang atau jasa di masa depan. Dalam hal ini, peran karyawan merupakan hal yang penting untuk melakukan pencatatan pesanan. 3. Menyediakan jasa atau mengirim barang ke pelanggan Kegiatan yang dilakukan dalam proses ini sangat penting dalam siklus pendapatan. Untuk jasa, karyawan berperan penting sebagai penyedia layanan. 4. Mengakui klaim atas barang dan jasa yang disediakan Perusahaan mengakui klaimnya terhadap pelanggandengan mencatat piutang dan memberikan tagihan kepada pelanggan. 5. Menerima kas Pada suatu waktu dalam siklus pendapatan, kas diperoleh dari pelanggan. 6. Menyetorkan kas ke bank Agen yang terlibat di sini adalah kasir dan bank. 7. Menyusun laporan Berbagai laporan dapat dihasilkan dari siklus pendapatan. Antara lain mencakup daftar pesanan, daftar pengiriman, dan daftar penerimaan kas.

6 Dokumen Terkait Didalam Sistem Informasi Akuntansi Penjualan. Menurut Mulyadi (2008: 463), dokumen yang digunakan dalam penjualan tunai adalah sebagai berikut: 1. Faktur Penjualan Tunai Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperlukanoleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai. 2. Pita Register Kas Dokumen ini dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara mengoperasikan mesinregister kas. Pita ini merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh fungsi kas dan merupakan dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal penjualan Laporan-Laporan yang Digunakan Dalam Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Mulyadi (2008: 468) menjabarkan laporan-laporan yang dibutuhkan perusahaan didalam transaksi penjualan tunai yaitu: 1. Jurnal penjualan Merupakan catatan akuntansi yang digunakan oleh bagianakuntansi untuk mencatat dan meringkas data penjualan. 2. Jurnal penerimaan kas Jurnal penerimaan kas merupakan fungsi akuntansi yang digunakan untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber. 3. Jurnal umum Merupakan fungsi akuntansi yang digunakanuntuk penerimaan kas dari berbagai sumber. Jurnal umum mencatat harga pokok produk yang dijual. 4. Kartu persediaan Merupakan fungsi akuntansi yang digunakan untuk mencatat berkurangnya harga pokok produk yang dijual, kartu persediaan ini dibuat oleh fungsi akuntansi agar dapat mengawasi mutasi dan persediaanbarang yang disimpan di gudang. 5. Kartu gudang Merupakan informasi atau catatan yang berisidata kuantitas persediaan yang disimpan di gudang.

7 Jenis Jenis Perusahaan Berdasakan dari kegiatan usahanya, Anggawirya (2000: 100) mengatakan bahwa perusahaan dikelompokkan dalam beberapa jenis, yaitu : 1. Perusahaan jasa yaitu perusahaan yang menjual jasa pada konsumen misalnya perusahaan asuransi, perusahaan angkutan, biro iklan, kantor akuntan, bank, perusahaan pergudangan dan lain lain. 2. Perusahaan Dagang yaitu, perusahaan yang kegiatan utamanya menjual barang jadi, tetapi tidak memproduksi sendiri barang tersebut. Misalnya, dealer, toko kelontong, dan lain lain. 3. Perusahaan industri yaitu perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan baku menjadi barang jadi dan kemudian dijual. Misalnya pabrik rokok, pabrik kertas, dan lain lain Pajak Pertambahan Nilai (PPn) Pajak pertambahan nilai merupakan pengganti dari pajak penjualan. Alasan penggantian ini karena pajak penjualan dirasa sudah tidak lagi memadai untuk menampung kegiatan masyarakat dan belum mencapai sasaran kebutuhan pembangunan, antara lain untuk meningkatkan penerimaan Negara, mendorong ekspor, dan pemerataan pembebanan pajak (Mardiasmo, 2009 : 269). Pajak pertambahan nilai merupakan: 1. Pajak tidak langsung, dan 2. Pajak atas konsumsi dalam negeri. Jurnal PPN yang digunakan menurut Yulius (2012: 38) adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Jurnal PPN (Yulius, 2012: 38) Penjualan Tunai Penjualan Kredit Kas..xxx Piutang...xxx Penjualan..xxx Penjualan..xxx PPN keluaran...xxx PPN keluaran...xxx Jurnal Siklus Pendapatan Yulius (2012: 23) menjelaskakan bahwa jurnal mempunyai fungsi yaitu mencatat segala transaksi yang terjadi dalam kegiatan operasional

8 14 perusahaan dalam periode waktu tertentu yang berkesinambungan. Jurnal khusus yang ada dalam siklus pendapatan dapat dibagi dua yaitu : 1. Jurnal penjualan adalah jurnal yang bertujuan untuk mencatat semua transaksi penjualan barang dagang atau pendapatan lain yang dilakukan secara kredit yang menimbulkan piutang dagang pada si penjual. 2. Jurnal penerimaan kas adalah jurnal yang berfungsi untuk mencatat segala pemasukan (penerimaan kas secara tunai) yang berhubungan dengan usaha dagang. Dalam siklus pendapatan ada beberapa proses yang mungkin terjadi, yaitu:penjualan tunai atau kredit, piutang dan penerimaan kas. Jurnal yang dipakai dalam siklus pendapatan adalah: Tabel 2.2 Jurnal Siklus Pendapatan Yulius (2012: 23) Kondisi Jurnal Jurnal Penjualan Tunai: Kas....xxx Penjualan...xxx Kredit: Piutang xxx Penjualan.xxx Jurnal Penerimaan Piutang Kas.xxx Piutang......xxx Sistem Pengendalian Internal Rama dan Jones (2009:132) mengatakan pengendalian internal adalah proses yang dipengaruhi oleh jajaran direksi, manajemen, dan personel lainnya, dengan tujuan untuk menyediakan jaminan kepastian terkait dengan pencapaian suatu tujuan di dalam beberapa kategori yaitu keefektifan dan efisiensi, laporan keuangan yang bisa diandalkan dan kesesuaian dengan hukum serta regulasi yang berlaku. Rama dan Jones (2009:134) mengatakan lebih spesifik tentang pengendalian internal berdasarkan laporan COSO. Laporan COSO mengidentifikasikan lima komponen pengendalian internal yang memiliki

9 15 pengaruh terhadap kemampuan organisasi untuk mencapai tujuan pengendalian internal, yaitu sebagai berikut: 1. Control environment Mengarah kepada beberapa faktor yang disusun oleh organisasi untuk mengendalikan kesadaran para karyawannya. Faktor tersebut meliputi integritas, nilai etika, dan filosofi manajemen serta cara operasi. Juga termasuk di dalamnya cara pihak manajemen menentukan otoritas dan tanggung jawab, mengatur dan mengembangkan sumber daya manusia serta perhatian dan petunjuk dari board of directors. 2. Risk Assessment Merupakan proses identifikasi dan analisis terhadap risiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan dari pengendalian internal. 3. Control Activities Merupakan kebijakan dan prosedur yang dikembangkan oleh organisasi untuk menangani risiko yang mungkin dan risiko yang telah ada. Control activities mencakup : a. Performance reviews, kegiatan yang memiliki hubungan dengan analisisterhadap kinerja, misalnya dengan membandingkan hasil yang didapat dengan anggaran, standar perhitungan, dan data pada periode sebelumnya. b. Segregation of duties, terdiri dari penetapan tanggung jawab untuk mengotorisasi transaksi, melakukan transaksi, mencatat transaksi, dan juga untuk menjaga aset yang dilakukan oleh karyawan yang berbeda. c. Application control, berkaitan dengan aplikasi sistem informasi akuntansi. d. General control, berkaitan dengan pengawasan yang lebih luas yang berhubungan dengan berbagai aplikasi. e. Information and Communication Sistem Informasi perusahaan adalah kumpulan dari prosedur (baik otomatis maupun manual) dan pencatatan dalam memulai, mencatat, memproses dan melaporkan kejadian atas proses-proses yang terjadi di dalam suatu organisasi.

10 16 f. Monitoring Manajemen harus mengawasi pengendalian internal untuk memastikan bahwa pengendalian internal organisasi berjalan sesuai tujuan yang diharapkan Struktur Jaringan atau Topologi Pandya (2013) mengatakan bahwa topologi Jaringan adalah studi tentang pengaturan atau pemetaan unsur-unsur (link, node) dari interkoneksi jaringan antara node. Topologi berupa fisik atau logis. Topologi Fisik berarti desain fisik jaringan termasuk perangkat, lokasi dan pemasangan kabel. Topologi logis mengacu pada kenyataan bahwa bagaimana data sebenarnya di transfer didalam jaringan. Beberapa topologi jaringan yang paling umum adalah: Gambar 2.1 Topologi Jaringan (Pandya, 2013) 2.3. Teori Object Oriented Analysis Object oriented analysis mendefinisikan semua tipe objek yang melakukan pekerjaan di dalam sistem dan menunjukkan apa saja interaksi pengguna yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas tersebut. Object oriented design mendeskripsikan semua tipe objek yang dibutuhkan untuk dapat berkomunikasi dengan orang-orang dan alat-alat didalam sistem dan menunjukkan bagaimana objek tersebut berinteraksi untuk menyelesaikan

11 17 tugas dan menyempurnakan definisi dari masing-masing objek agar dapat diimplementasikan dengan bahasa atau lingkungan tertentu (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2005: 60) Konsep Pengembangan Sistem Untuk melakukan suatu pengembangan sistem diperlukan panduan dalam mengembangkan sistem dengan menggunakan metode tertentu, dimana metode pengembangan sistem tersebut menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 47) merupakan suatu pedoman yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah dari setiap aktivitas dalam pengembangan sistem, di antaranya termasuk models, tools, dan teknik-teknik tertentu lainnya. Models dalam hal ini didefinisikan sebagai perumpamaan dari suatu aspek yang ada di dalam dunia nyata, sedangkan tools merupakan perangkat lunak yang mendukung dalam pembuatan model atau komponen lain yang dibutuhkan dalam suatu proyek Unified Modelling Language (UML) Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 48) UML adalah seperangkat set standar pembuatan model dan notasi yang dikembangkan secara khusus untuk pengembangan yang menggunakan konsep berorientasi objek. Model yang dicakup dalam metode pengembangan sistem adalah perumpamaan input, output, proses, data, objek, interaksi antar objek, lokasi, jaringan, dan peralatan Unified Process (UP) sebagai Metode Pengembangan Sistem Salah satu metode yang digunakan dalam pengembangan sistem adalah Unified Process (UP), yang merupakan sebuah metode pengembangan sistem berorientasi objek. Metode ini sudah menjadi salah satu metode yang banyak digunakan dalam pengembangan sistem berorientasi objek.

12 18 Gambar 2.2 UP Discipline (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2005: 264) Keempat fase atau tahapan dari UP Discipline menurut (Karaa: 2013) adalah sebagai berikut : a. Inception: memungkinkan untuk memahami konsep yang akan dibangun serta mengidentifikasi fungsi dari sistem, dan menentukan arsitektur primer. Tujuan untuk tahap pertama ini adalah untuk memutuskan apa yang diperlukan untuk dibangun pada awal proses. b. Elaboration: sebagai tujuan untuk mendapatkan rincian lebih lanjut tentang persyaratan, analisis, desain, dan implementasi, serta testing. Kegiatan analisis adalah yang paling penting dalam tahap ini. c. Construction: Tahap ini merupakan pengembangan dari tahapan sebelumnya. Desain, implementasi, dan testing adalah aktivitas utama dalam tahap ini. Hasil yang telah dibangun dikembangkan sepenuhnya, untuk kemudian siap ditransisi ke pengguna d. Transition: dalam tahap ini tim menjamin dan memvalidasi bahwa keinginan dan harapan dari pengguna telah terpenuhi Konsep Object Oriented Terdapat tiga pendekatan berorientasi objek meninjau sistem informasi sebagai kumpulan dari obyek-obyek yang saling berinteraksi (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2005: 60), yaitu: 1. Object-Oriented Analysis (OOA) mendefinisikan semua tipe objek yang melakukan suatu pekerjaan dalam sistem dan menunjukkan interaksi apa

13 19 saja yang dibutuhkan pengguna untuk menyelesaikan pekerjaanpekerjaan tersebut. 2. Object-Oriented Design (OOD) mempunyai peran mengkomunikasikan semua tipe obyek yang dibutuhkan dengan orang-orang dan perangkat di dalam sistem untuk menunjukan interaksi objek-objek dalam menyelesaikan pekerjaan dan memperbaiki definisi setiap tipe objek, sehingga dapat diimplementasikan dengan bahasa atau lingkungan yang spesifik. 3. Object-Oriented Programming (OOP) yang berisi pernyataan tertulis berupa bahasa pemrograman untuk mendefinisikan setiap tipe objek yang ada di dalam sistem, termasuk pesan-pesan yang dikirim antar objek Pemodelan Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Activity Diagram Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 144) mengatakan activity diagram adalah diagram arus kerja sederhana yang menggambarkan berbagai aktivitas user dan sequence yang berurutan. Simbol yang digunakan yaitu: e. Starting Activity (pseudo) Merupakan simbol untuk menandakan dimulainya aktivitas. b. Transition Arrow Merupakan garis penunujuk arah urutan aktivitas yang menggambarkan transisi dari suatu aktivitas. c. Activity Merupakan simbol yang menggambarkan aktivitas.

14 20 Gambar 2.3Simbol Activity Diagram (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2005: 145) d. Ending Activity (pseudo) Merupakan simbol untuk menandakan berakhirnya aktivitas. e. Swimlane Merupakan area persegi dalam activity diagram yang menunjukkan aktivitas diselesaikan single agent. f. Synchronization bar Merupakan simbol yang digunakan untuk mengontrol pemisahan atau penyatuan dari jalur berurutan. g. Diamond Merupakan simbol poin keputusan dalam alur proses mengikuti satu jalur atau jalur lainnya Event Table Event table termasuk baris dan kolom, menggambarkan events dan detailnya. Setiap baris dalam event table mencatat informasi satu event dan use casenya. Setiap kolom dalam event table menggambarkan kata kunci informasi event dan use case (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2005: 144).

15 21 Gambar 2.4 Contoh Event Table (Satzinger, Jackson, dan Burd,2005 :175) a. Event Event adalah kejadian pada waktu dan tempat tertentu, dapat digambarkan, dan harus diingat oleh sistem. Event memicu semua proses yang dilakukan oleh sistem (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2005 :144). b. Trigger Trigger adalah tanda untuk memberitahu sistem bahwa telah terjadi kejadian. Untuk kejadian eksternal, trigger merupakan datangnya data yang harus diproses oleh sistem (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2005 : 144). c. Source Source adalah agen eksternal yang memberikan data ke sistem (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2005 : 144). d. Response Response adalah output dari sistem. Ketika sistem menghasilkan laporan ringkasan transaksi, laporan tersebut merupakan output. Satu use case dapat menghasilkan beberapa responses (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2005 : 144).

16 22 e. Pengertian Destination Destination adalah tempat di mana beberapa response telah dikirim. Kadang-kadang use case tidak menghasilkan response sama sekali (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2005 : 144) Use Case Diagram Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 52), mengatakan use case adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh sistem, pada umumnya sebagai jawaban atas suatu permintaan user. Gambar di bawah ini menjelaskan notasi use case. Actor digambarkan dengan orang dan perannya di dalam use case. Use case digambarkan dalam bentuk oval dengan nama use case di dalamnya. Garis penghubung antara actor dan use case menjelaskan hubungan actor dengan use case. Gambar 2.5 Contoh Notasi Use Case Diagram (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2005: 215) Class Diagram Class diagram adalah extension dari domain model class diagram yang dikembangkan selama object-oriented requirements

17 23 Gambar 2.6 Notasi Class Diagram (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2005: 304) Class Diagram memiliki 3 desain, yaitu: a. Domain Model Class Diagram Domain Model Class Diagram merupakan sebuah model grafis yang digunakan dalam pendekatan object oriented untuk menunjukkan kelaskelas dari objek pada sistem (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2005: 310). Gambar 2.7 Contoh Domain Class Diagram (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2005: 310)

18 24 b. First Cut Class Diagram Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 309) mengatakan, First Cut Class Diagram dikembangkan dengan memperluas domain model class diagram. Perluasan ini membutuhkan 2 langkah: (1) melakukan elaborasi atribut dengan informasi type and initial value dan (2) menambahkan panah navigasi. Melakukan elaborasi atribut cukup mudah.semua atribut tetap tak terilhat atau private, ditunjukkan oleh tanda minus dalam diagram. Gambar 2.8Contoh First Cut Class Diagram (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2005: 307) c. Updated Design Class Diagram Updated design class diagram berisi completeted class diagram dari domain layer class. Updated design class diagram menyediakan class yang lebih spesifik melalui dokumentasi dari design classes (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2005: 340 ).

19 25 Gambar 2.9 Contoh Updated Design Class Diagram (Satzinger, Jackson, dan Burd,2005 :340 ) StateMachine State machine dapat dikembangkan untuk problem domain classes yang memiliki behavior kompleks atau penelusuran kondisi status. State machine diagram, adalah kumpulan bentuk ovals yang menjelaskan status objek, dan anak panah menjelaskan transisinya. Di bawah ini notasi yang

20 26 digunakan dalam State machine diagram (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2005: 237). Gambar 2.10 Notasi StateMachine Diagram (Satzinger, Jackson, dan Burd,2005 :237 ) Titik awal State machine adalah black dot yang disebut Pseudostate. Oval pertama setelah black dot adalah state pertama. State dari objek merupakan kondisi yang terjadi selama hidupnya ketika memenuhi beberapa kriteria. Setiap unique state memiliki unique name. States digambarkan sebagai kondisi semipermanen karena kejadian eksternal dapat menginterupsinya. Transition adalah pergerakan objek dari 1 state ke state lainnya. Ini adalah mekanisme yang menyebabkan objek berpindah state dan berubah ke state baru. Destination state merupakan state di mana objek berpindah selama transisi. Origin state merupakan original state dari objek di mana transisi terjadi. Message event merupakan pemicu transisi yang menyebabkan objek berpindah dari original state Sequence Diagram a. System Sequence Diagram Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 315) menjelaskan bahwa system sequence diagram digunakan sebagai input dokumen ke output dari sistem pada use case atau scenario tunggal. System sequence

21 27 diagram melakukan capture interaksi antara sistem dan aktor. Sistem itu sendiri diperlakukan sebagai objek tunggal yang dinamakan :System. Input ke sistem merupakan pesan dari actor kepada sistem, dan output yang dihasilkan biasanya mengembalikan pesan dari data. Di bawah ini merupakan notasi yang digunakan dalam sequence diagram. Gambar 2.11 Notasi System Sequence Diagram (Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd 2005 :315) b. Completed Three Layer Design Sequence Diagram Sebuah SSD menggambarkan interaksi antara sistem dan aktor. Detail sequence diagram akan menggambarkan secara spesifik input dan output dari sistem. Penggambaran detail dari SSD dimodelkan dalam bentuk Complete three-layer sequence diagram(satzinger, Jackson, & Burd, 2005: 328).

22 28 Gambar 2.12 Contoh Completed Three Layer Design Sequence Diagram (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2005: 328) Package Diagram Dalam aturan desain, nama package umumnya ditampilkan dalam tab meskipun dalam package for high levels views, jika tidak ada detail di dalam package, nama dapat ditempatkan di dalam package rectangle. Classes di tempatkan dalam package. Simbol yang digunakan dalam

23 29 package diagram adalah panah putus-putus atau disebut dependency relationship (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2005: 341). Gambar 2.13 Contoh Package Diagram (Sumber: Satzinger, Jackson, dan Burd 2005 :341) User Interface Satzinger, Jackson, dan Burd (2005: 442), mengatakan user interface adalah bagian dari sistem informasi yang memungkinkan user dapat berinteraksi dengan komputer untuk mencatat transaksi, dan Output yang dihasilkan ditampilkan pada layar computer Integrity Control Integrity Control adalah aturan dan prosedur yang dibangun ke dalam sistem aplikasi untuk menunjukkan bahwa sistem berjalan dengan baik

24 30 (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2005: 508). Integrity Controls dibagi menjadi tiga yaitu: a. Input Integrity Control, terdiri dari empat teknik kontrol (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2005 : 508), yaitu sebagai berikut: 1. Field combination controls adalah integrity control untuk verifikasi data didalam satu field dengan cara mengecek data tersebut dengan data di field lainnya. 2. Value limit controls adalah integrity control yang mengecek nilai yang dimasukkan ke dalam suatu field. 3. Completeness controls adalah integrity control yang menjaminsemua field yang dibutuhkan didalam satu field sudah terisi semua. 4. Data validation controls adalah integrity control untuk menjamin field telah diisi dengan angka secara benar dan bukan karakter lainnya. b. Database Integrity Controls (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2005: 509), yang dipakai adalah sebagai berikut 1. Access control, adalah integrity control untuk menentukan pengguna yang mempunyai hak akses ke dalam sistem dan data. 2. Transaction control adalah integrity control yang akan akan mencatat segala jenis informasi tentang siapa yang melakukan kegiatan, kapan, dan bagaimana. c. Output Integrity Control Kelengkapan, akurasi, dan kebenaran merupkan fungsi utama dalam output integrity control. Pengembang sistem harus memastikan bahwa kelengkapan dan akurasi dari hasil laporan yang dicetak. Contoh dari output integrity control yaitu pada setiap laporan yang dicetak harus memiliki tanggal. (Satzinger, Jackson, dan Burd, 2005: 5010)

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2) Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya, yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p457) adalah sekumpulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang terus berkembang saat ini mempermudah setiap orang untuk saling berkomunikasi dan bertukar informasi tanpa dibatasi oleh waktu,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini peranan sistem informasi sangatlah penting bagi perusahaan untuk dapat menunjang setiap kegiatan operasionalnya dan membantu dalam proses pengambilan keputusan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya teknologi tersebut maka semakin pesat pula kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O Brien (2005, p29), sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penerapan teknologi informasi yang sangat pesat membawa dampak secara global dimana hampir semua perusahaan baik yang bergerak di bidang perdagangan ataupun di bidang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2012, p5), sistem adalah sekumpulan kegiatan kegiatan yang memungkinkan pengguna untuk mendefiniskan dan mendeskripsikan secara jelas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut (Connolly & Begg, 2005: 312), Sistem informasi adalah sumber daya yang memungkinkan pengumpulan, manajemen, kontrol,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan teknologi dan informasi berkembang begitu pesat diikuti dengan tingkat persaingan yang begitu ketat dan tuntutan globalisasi yang menyebabkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini peran teknologi informasi sangat penting bagi proses bisnis pada suatu perusahaan. Adanya teknologi informasi pada perusahaan dapat mendukung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman dibidang teknologi, perusahaanperusahaan semakin dipacu dengan menggunakan teknologi yang maju sebagai media untuk tetap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti saat ini, dunia teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini membuat setiap perusahaan bersaing untuk memberikan pelayanan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem menurut Krismiaji (2010, p1) merupakan rangkaian komponen yang dikoordinasikan untuk mencapai serangkaian tujuan, yang memiliki karakteristik meliputi; komponen,

Lebih terperinci

RANGKUMAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAB I IV

RANGKUMAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAB I IV RANGKUMAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAB I IV DIRANGKUM OLEH: ARYA SULISTYO KELAS 3DB11 NPM 31111224 DILARANG KERAS MENCOPY TANPA SEIZIN PENULIS.. soalnya udah capek-capek ngerangkum Bab I Mengenal Sistem

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Setiap perusahaan memiliki sistem untuk setiap fungsi yang ada dalam perusahaan. Sistem-sistem yang ada di setiap fungsi berbeda. Perbedaan ini disebabkan karena perbedaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Informasi Pengertian sistem informasi menurut Gelinas dan Dull (2008: 13), An Information system or Management Information System (MSI) is a man made system

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dengan adanya kemajuan teknologi tersebut, menyebabkan meningkatnya tingkat persaingan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak dari perusahaan yang menggantungkan proses bisnis dan melakukan managemen data dengan menggunakan Teknologi Informasi, yang tentunya saat ini semakin berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pada saat ini perkembangan teknologi dan informasi berkembang begitu pesat saat ini dapat terlihat dalam berbagai kalangan baik dari kalangan anak muda hingga kalangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. terpadu untuk mengembangkan rencana rencana strategis yang diarahkan pada

BAB II LANDASAN TEORI. terpadu untuk mengembangkan rencana rencana strategis yang diarahkan pada BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penjualan Menurut Ridwan Iskandar Sudayat, penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perancangan, penerapan dan pengoperasian Sistem Informasi adalah mahal dan sulit. Upaya dan biaya yang diperlukan harus ditimbang-timbang. Ada beberapa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem pengumpulan dan pemrosesan data transaksi serta penyebaran informasi keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dikenal dengan nama sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan harus meningkatkan kualitas pada produk yang menjadi sumber penghasilan bagi perusahaan serta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan harus meningkatkan kualitas pada produk yang menjadi sumber penghasilan bagi perusahaan serta BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan harus meningkatkan kualitas pada produk yang menjadi sumber penghasilan bagi perusahaan serta memberikan pelayanan yang terbaik agar dapat meningkatkan loyalitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era zaman modernisasi ini, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa persaingan antar perusahaan baik itu perusahaan sejenis atau perusahaan lain menjadi semakin kompetitif.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jasa Jasa (service) merupakan suatu atau serangkaian aktivitas yang tidak berwujud dan yang biasanya, tidak selalu, berhubungan dengan interaksi antara customer (pelanggan) dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manajemen sumber daya manusia merupakan serangkaian proses untuk memperoleh, melatih, menilai, dan memberikan kompensasi kepada karyawan dalam mengontrol aktivitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut O Brien (2013 : 26), sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, dengan batasan yang jelas, dan bekerja sama menuju tujuan tertentu dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Sistem Nugroho Widjajanto (2001:2) mengartikan sistem sebagai sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

cek, wesel (kiriman uang atau money orders), dan uang yang tersimpan di bank yang penarikannya tidak dibatasi (Warren et al. 2006).

cek, wesel (kiriman uang atau money orders), dan uang yang tersimpan di bank yang penarikannya tidak dibatasi (Warren et al. 2006). 2. TINJAUAN PUSTAKA Sistem Kas Kas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang diterima bank untuk disetorkan ke rekening bank perusahaan. Kas meliputi uang koin, uang kertas, cek, wesel (kiriman uang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, serta informasi lainnya yang diperoleh dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur Pengertian system dan prosedur menurut Mulyadi (2001 : 5) adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi yang pesat terjadi saat ini secara global telah menuntut perusahaan, baik dari perusahaan berskala kecil, menengah maupun atas, publik maupun privat

Lebih terperinci

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DENGAN ANALISIS DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DENGAN ANALISIS DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DENGAN ANALISIS DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK Dewan Pelawi Information Systems Department, School of Information Systems, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelian dan Penjualan selalu ada didalam dunia usaha. Dua hal tersebut merupakan proses bisnis yang penting untuk sebuah perusahaan. Setiap dokumen baik transaksi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Teori Umum 2.1.1.1 Sistem A system is a group of two or more interrelated components or subsystems that serve a common purpose. (Hall, 2011 : 5) Menurut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Gelinas dan Dull (2011 : 11) Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling bergantung yang bersama-sama mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Dalam penyusunan skripsi ini, terdapat beberapa teori umum yang digunakan sebagai landasan teori.di bawah ini merupakan teori-teori tersebut. 2.1.1. Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dewasa ini, persaingan antar perusahaan semakin sengit. Konsumen juga semakin cerdas dalam memilih produk atau jasa yang mereka inginkan. Oleh karena itu, setiap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi dan kecanggihan teknologi informasi, Indonesia menjadi sebuah negara berkembang. Pembangunan di dalam negara berkembang menjadi persaingan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Romney dan Steinbart (2012:24), sistem merupakan kumpulan dari dua atau lebih komponen yang berinteraksi untuk mencapai sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi akuntansi telah berkembang dengan sangat pesat saat ini, dimana telah beperan penting dalam menunjang aktivitas perusahaan seperti penjualan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu kegiatan operasionalnya dan membantu perusahaan dalam mengambil sebuah keputusan atas

Lebih terperinci

PERTEMUAN 7 KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL

PERTEMUAN 7 KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL PERTEMUAN 7 KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Pengendalian internal yang meliputi struktur organisasi beserta semua mekanisme

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era milenium, perkembangan teknologi telah berkembang pesat dimana hal tersebut memberi dampak besar bagi berbagai aspek termasuk salah satunya dalam perkembangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Sistem merupakan salah satu yang terpenting dalam sebuah perusahaan yang dapat membentuk kegiatan usaha untuk mencapai kemajuan dan target yang dibutuhkan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi Akuntansi yang dapat digunakan untuk mengumpulkan, mencatat, membantu perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif.

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi Akuntansi yang dapat digunakan untuk mengumpulkan, mencatat, membantu perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Sekarang ini sebagian besar perusahaan telah mengimplementasikan teknologi informasi untuk membantu kegiatan operasionalnya sehari-hari serta menunjang perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Teori sistem secara umum yang pertama kali diuraikan adalah istilah sistem yang sekarang ini banyak dipakai. Banyak orang berbicara mengenai karakteristik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekumpulan prosedur yang saling terintegrasi yang memiliki maksud yang sama yaitu untuk menyelesaikan suatu tujuan (Satzinger,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Siklus produksi merupakan sebuah gambaran dari aktivitas proses bisnis dan pengoperasian proses data yang berhubungan dengan pembuatan produk. Di dalam sebuah siklus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan pengguna informasi dan membantu pihak manajemen dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan pengguna informasi dan membantu pihak manajemen dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem Informasi Akuntansi merupakan aktivitas untuk mengumpulkan dan memproses data dan transaksi secara terkomputerisasi menjadi informasi untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut Hall (2011: 5), sistem merupakan kumpulan atau kelompok yang terdiri dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan atau subsistem-subsistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, setiap pelaku bisnis pasti membutuhkan sebuah alat yang dapat mendukung kegiatan operasional bisnisnya dalam menjalankan usaha.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi Akuntansi. mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. Informasi ini kemudian

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi Akuntansi. mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. Informasi ini kemudian BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Gelinas et al. (2005, p.15), Sistem Informasi Akuntansi adalah subsistem dari sistem informasi yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat beroperasi dalam suatu lingkungan, jika terdapat unsur unsur yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era masa ini, seluruh kegiatan perusahaan ingin dilakukan dengan serba cepat, hal tersebut menuntut perusahaan untuk mengimbangi dengan teknologi dan informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Kas Pada umumnya kas dikenal juga dengan uang tunai yang didalam neraca kas masuk dalam golongan aktiva lancar yang sering mengalami perubahan akibat transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyawan merupakan sumber daya yang memiliki peranan sangat penting pada suatu perusahaan. Hal tersebut dikarenakan karyawan itulah yang nantinya akan memberdayakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya era teknologi informasi berdampak secara langsung terhadap keefektifan sistem informasi akuntansi yang ada di dalam perusahaan. Berdasarkan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Yang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu menganalisis sistem yang sedang berjalan di Distro yang akan dibangun tersebut.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya dunia bisnis, perusahaan-perusahaan semakin bersaing dalam mendapatkan laba maksimum untuk dapat memastikan kelangsungan hidup dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelabuhan merupakan sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai, atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Perkembangan

Lebih terperinci

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2 PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian, prinsip dan fungsi Sistem Informasi Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian, prinsip dan fungsi Sistem Informasi Akuntansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, prinsip dan fungsi Sistem Informasi Akuntansi Untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai pengertian sistem informasi akuntansi perlu diketahui defenisi sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan ilmu teknologi dan informasi pada era globalisasi ini, membuat persaingan bisnis semakin kompetitif terutama perusahaan yang bergerak pada sektor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang, sedangkan Nafarin (2009: 9)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang, sedangkan Nafarin (2009: 9) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Prosedur 1. Pengertian Prosedur Prosedur tidak hanya melibatkan aspek financial saja, tetapi aspek manajemen juga memiliki peranan penting. Prosedur merupakan rangkaian langkah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Konsep Sistem Informasi dan Akuntansi 2.1.1.1 Pengertian Sistem Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2012, p5), sistem adalah sekumpulan kegiatan kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. menrima input dan menghasilkan output dalam suatu organisasi. untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB 2 LANDASAN TEORI. menrima input dan menghasilkan output dalam suatu organisasi. untuk mencapai tujuan tertentu. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Secara umum, sistem mempunyai definisi yang sama. Pendapat dari O Brien (2005, p8), sistem adalah sekumpulan dari komponen yang saling berhubungan

Lebih terperinci

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DENGAN ANALISIS DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DENGAN ANALISIS DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DENGAN ANALISIS DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK Dewan Pelawi Information Systems Department, School of Information Systems, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Sistem Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Sistem Informasi 1.1.1 Pengertian Sistem Menurut Satzinger, et al (2012), sistem adalah kumpulan beberapa komponen yang saling terkait yang bekerja secara bersama-sama untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang pesat terjadi di berbagai bidang tak terkecuali dalam bidang ekonomi dalam hal ini ada kaitannya dengan proses penjualan dan pembelian. Semakin tingginya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan/berinteraksi dan saling memengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. agar dapat menghasilkan informasi yang akurat untuk mendukung pengambilan

BAB 1 PENDAHULUAN. agar dapat menghasilkan informasi yang akurat untuk mendukung pengambilan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi yang saling terintegrasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan, agar dapat menghasilkan informasi yang akurat untuk mendukung pengambilan keputusan, perencanaan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Sistem Informasi Akuntansi II.1.1. Sistem Dalam perusahaan suatu sistem dirancang untuk membantu kelancaran aktifitas kegiatan operasional perusahaan. menurut James A. Hall

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Analisis Sistem Keylogger merupakan aplikasi yang digunakan untuk merekam segala aktifitas pada komputer yang berhubungan dengan fungsi keyboard, metode string matching

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Dapat dikatakan bahwa pada zaman sekarang sistem dibutuhkan untuk mengatur segala macam aktivitas yang ada di perusahaan agar tidak sewenangwenang atau keluar jalur dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu skema yang menyeluruh untuk. sedangkan objectives meliputi ruang lingkup yang sempit.

BAB II LANDASAN TEORI. berhubungan dengan suatu skema yang menyeluruh untuk. sedangkan objectives meliputi ruang lingkup yang sempit. BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem Dan Prosedur 1. Pengertian Sistem Pengertian tentang sistem dapat diperoleh dari beberapa ahli sebagai berikut : Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Pengertian sistem menurut Stair dan Reynold (2010: 8), mengemukakan bahwa Sistem adalah seperangkat elemen atau komponen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kecepatan dan ketepatan memegang peranan penting di dalam pengambilan keputusan perusahaan, hal ini membuat banyak perusahaan mulai memanfaatkan teknologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN SISTEM DAN PROSEDUR 1. Pengertian Sistem Adanya sistem dalam sebuah organisasi maupun kelompok dalam melakukan kegiatan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam membangun sebuah system informasi diperlukan suatu pemahaman mengenai system itu sendiri sehingga tujuan dari pembangunan system informasi dapat tercapai.

Lebih terperinci

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM UML UML (Unified Modeling Language) merupakan pengganti dari metode analisis berorientasi object dan design berorientasi object (OOA&D) yang dimunculkan sekitar akhir

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Pengertian Sistem Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2012, p5), sistem adalah sekumpulan kegiatan

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Pengertian Sistem Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2012, p5), sistem adalah sekumpulan kegiatan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2012, p5), sistem adalah sekumpulan kegiatan kegiatan yang memungkinkan pengguna untuk mendefiniskan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, penggunaan teknologi informasi menjadi suatu kebutuhan utama dalam menunjang efektivitas dan efisiensi suatu proses bisnis perusahaan terutama

Lebih terperinci

ARSITEKTUR INFORMASI PENJUALAN TRAKTOR, ALAT PANEN DAN SPARE PART

ARSITEKTUR INFORMASI PENJUALAN TRAKTOR, ALAT PANEN DAN SPARE PART ARSITEKTUR INFORMASI PENJUALAN TRAKTOR, ALAT PANEN DAN SPARE PART Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah Konsep Sistem Informasi Dosen Pembina : Putri Taqwa Prasetyaningrum,S.T.,M.T. Disusun oleh

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Romney dan Steinbart (2006:4), sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan dan saling berinteraksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan secara manual. Tidak terkecuali penggunaan teknologi informasi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan secara manual. Tidak terkecuali penggunaan teknologi informasi oleh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini, teknologi informasi telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Saat ini, penggunaan teknologi informasi sudah tidak dapat dipisahkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman era globalisasi ini teknologi informasi telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini berdampak sangat besar pada proses bisnis dalam perusahaan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Negara Indonesia merupakan Negara yang padat akan penduduknya. Hal itu disebabkan karena tingginya tingkat kelahiran yang mengakibatkan bertambahnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah system yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, serta informasi lain yang diperoleh dalam proses transaksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi dan perkembangan industri teknologi informasi dewasa ini telah meningkatkan tekanan terhadap perusahaan dan bisnis yang dijalankan untuk tetap dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam dunia bisnis maka hal ini dapat mempengaruhi kondisi

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam dunia bisnis maka hal ini dapat mempengaruhi kondisi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi dalam dunia bisnis dapat berperan sebagai pendukung untuk menjalankan proses bisnis yang dapat memberikan dukungan lebih bagi pelaku bisnis untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Toko Buku Family merupakan sebuah toko yang menjual buku-buku

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Toko Buku Family merupakan sebuah toko yang menjual buku-buku BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Toko Buku Family merupakan sebuah toko yang menjual buku-buku pelajaran. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai Analisis Sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi dianggap penting untuk memudahkan kinerja operasional perusahaan, salah satunya adalah membantu perusahaan dalam mengambil suatu keputusan dan secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dan pesaingan semakin ketat menuntut perusahaan menjalankan kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta informasi yang dibutuhkan untuk memberikan limit kredit kepada

BAB I PENDAHULUAN. serta informasi yang dibutuhkan untuk memberikan limit kredit kepada 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi adalah teknologi yang membantu kita dalam memproses data untuk mendapatkan informasi. Teknologi informasi ini pada awalnya diperuntukkan bagi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis saat ini sangatlah kompetitif. Banyak industri atau perusahaan yang berlomba-lomba untuk terus dapat meningkatkan kinerja perusahaan sehari-harinya.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O Brien (2010: 26), sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis retail memiliki berbagai macam jenis, seperti jenis store retail, nonstore retail atau biasanya yang kita kenal dengan penjualan melalui online, organization

Lebih terperinci