PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PUBLIKASI : SERI SEJARAH INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PUBLIKASI : SERI SEJARAH INDONESIA"

Transkripsi

1 PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PUBLIKASI : SERI SEJARAH INDONESIA Olivia Amanda Sit Bina Nusantara University City Resrt, Jl. Malibu Raya blk A n.3, Cengkareng Jakarta Barat liviasit.design@gmail.cm Danendr Adi, S.Sn., M.Arts. Drs. Merdy Kant Batangtaris Abstrak Mst f the children cnsider histry as a brring lessn and they tend t uninterested t learn r t find ut abut histry, especially Indnesian histry. Histry usually cnsider as a bring lessn frm the past. With publicatin series f Indnesian histry, its hpe t build interest frm the children t read histry bk and make children mre understand abut histry f their natin. As a result are bks that prvide happiness with knwledge and attract attentin f the children. The result f the cnclutin: Medium is imprtant as an intrductin f histry bk t the children. Fun media such as pp up bk will able t make children t shw mre interest t histry bk rather than textbk, which usually fill with a lt f text and give mre bring impressin. Keywrd : Pp Up Bk, Histry, Indnesia, Publicatin Banyaknya anak yang menganggap sejarah sebagai sebuah pelajaran yang membsankan menjadikan mereka kerap malas untuk belajar ataupun mencari tahu tentang sejarah, terutama sejarah Indnesia. Sejarah hanya dianggap sebagai pelajaran masa lalu yang membsankan. Melalui publikasi buku seri sejarah Indnesia, diharapkan anak memiliki ketertarikan untuk

2 membaca buku sejarah dan membuat anak lebih mengerti tentang negerinya sendiri. Anak yang menyukai media yang menyenangkan mendapati buku pp up sebagai buku yang menarik dan membuat mereka lebih tertarik untuk membaca buku sejarah tersebut. Hasil yang dicapai adalah buku yang menyediakan kesenangan serta ilmu bagi anak dan menarik perhatian anak. Simpulan yang dihasilkan adalah: media berperan penting terhadap pengenalan anak terhadap buku sejarah. Media yang menyenangkan seperti buku pp up membuat anak menunjukkan ketertarikan lebih terhadap buku sejarah dibandingkan buku teks yang hanya berisikan tulisan yang terkesan membsankan. Kata kunci : Buku pp up, sejarah, Indnesia, publikasi PENDAHULUAN Sejarah merupakan sebuah ilmu yang kini mulai dilupakan leh masyarakat luas. Sejarah dianggap membsankan leh sebagian rang karena dianggap hanya belajar tentang masa lalu, menghafal tahun dan peristiwa yang tidak ada kaitannya dengan masa sekarang. Dalam dunia seklah, anak-anak meremehkan dan menganggap sejarah tidaklah penting dan merasakan kebsanan saat belajar sejarah. Anggapan sejarah tidak ada gunanya dan tuntutan menghafal, membuat banyak anak-anak di seklah mempelajari sejarah hanya sebagai kewajiban untuk mendapatkan nilai yang baik di seklah, bukan karena rasa keingintahuan dan inisiatif diri sendiri. Sejarah sendiri merupakan ilmu pengetahuan yang sebenarnya menarik dan penting. Karena dalam sejarah kita mampu mempelajari dan mengamati sebuah prses kehidupan yang didalamnya banyak hal-hal yang dapat kita pelajari baik kegagalan maupun keberhasilan. Dari sejarah kita dapat belajar tentang hal buruk yang telah terjadi sehingga kita mampu memanfaatkan waktu dengan baik dan maksimal untuk masa depan yang lebih baik. Dari sejarah pula kita dapat melihat dan mempelajari sikap yang diambil leh tkh-tkh yang memampukan mereka menjadi sebuah tkh besar yang dikagumi banyak rang. Banyak faktr yang menyebabkan sejarah mulai dilupakan dan enggan untuk dipelajari. Salah satunya adalah ketika seserang ingin belajar sejarah, mereka sebagian besar disdrkan buku atau artikel dengan tulisan yang banyak yang membuat sebagian rang menjadi malas untuk membaca dan mencari tahu lebih lagi. Sedangkan untuk anak-anak, buku sejarah yang mereka baca hanyalah buku pelajaran seklah yang berupa teks. Padahal mengenalkan sejarah kepada anak sejak dini adalah hal yang baik dan memperluas wawasan anak seputar budaya, peristiwa dan kebenaran sesungguhnya. Dalam hal inilah peranan rang tua atau rang dewasa sangat penting terhadap pengenalan sejarah. Kmunikasi 2 arah seputar sejarah, pengenalan terhadap buku-buku sejarah yang menarik mampu memberikan anak ketertarikan untuk mempelajari sejarah. Metde Penelitian yang Digunakan adalah :wawancara dan kuisiner, buku referensi, survei lapangan, literatur dari internet. Berdasarkan data diatas, maka muncul beberapa masalah yang berhubungan dengan tpik yang disampaikan: Buku sejarah kebanyakan yang hanya berisikan tulisan tanpa visual menarik, anak-anak yang mempelajari sejarah hanya melalui buku seklah sehingga membuat anak belajar sejarah hanya karena tuntutan kewajiban saja, dan anak lebih memilih permainan elektrnik seperti i-pad dan lainnya yang dianggap lebih menarik

3 Rumusan masalah: Untuk memberikan ketertarikan terhadap buku sejarah maka rancangan strategi kmunikatif visual yang tepat dan efektif adalah sebuah publikasi buku pp up seri sejarah Indnesia yang dapat mengenalkan dan memberikan ketertarikan anak terhadap sejarah Indnesia dengan pengalaman membaca yang lebih menarik. Tujuan : Meningkatkan ketertarikan anak terhadap membaca buku sejarah, buku yang menjelaskan secara visual tentang kejadian sejarah yang diceritakan dengan visual yang menarik, serta membuat anak lebih mengerti sejarah negerinya sendiri. METODE PENELITIAN Wawancara dan Kuisiner Buku referensi Survey lapangan Literatur dari internet Dalam prses penentuan sampel, yang menjadi khalayak sasaran adalah : Demgrafi a. Anak-anak usia 6-12 tahun b. Pria dan wanita c. Duduk di bangku SD d. Kelas ssial B-A+ Psikgrafi a. Memiliki rasa ingin tahu b. Menyukai gambar dan visual yang menarik c. Memiliki ketertarikan terhadap cerita atau kisah-kisah menarik Gegrafi a. Tinggal di kta-kta besar di Indnesia HASIL DAN BAHASAN Analisa Kasus Strenght:

4 - Buku pp up yang memberikan rasa takjub kepada anak. - Narasi yang dibuat seperti buku cerita yang lebih santai dan tidak seperti buku sejarah yang umumnya hanya berisi teks yang menjelaskan situasi secara kaku dan membsankan bagi anak. - Ilustrasi yang menarik. - Buku pp up yang dapat menghibur anak saat membaca dan dapat menjadi awal ketertarikan anak terhadap kegemaran membaca. - Menambah wawasan anak terhadap sejarah Indnesia. Weaknes - Infrmasi yang tidak bisa tersedia secara lengkap dan menyeluruh karena keterbatasan ruang. - Bentuk fisik yang mudah rusak jika tidak berhati-hati. Opprtunity - Buku pp up dengan ilustrasi menarik meningkatkan minat anak untuk membaca karena bentuk fisik yang berbeda dari buku teks. - Selain menyenangkan untuk dibaca, buku ini juga memberikan pengetahuan dan mengisi rasa ingin tahu anak. - Belum ada buku pp up sejarah Indnesia. Threat - Media elektrnik yang lebih digemari anak. - Sikap skeptik masyarakat tentang buku buatan lkal yang dianggap tidak semenarik buku imprt. Teri Terkait Teri sejarah Sejarah berasal dari bahasa yunani yang berarti penyelidikan, pengetahuan yang diperleh melalui peneliatian. Sejarah adalah masa lalu yang berkaitan dengan manusia. Mhammad Ali, dalam bukunya Pengantar Ilmu Sejarah Indnesia, mempertegas pengertian sejarah sebagai berikut: 1. Jumlah perubahan-perubahan, kejadian atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita. 2. Cerita tentang perubahan-perubahan, kejadian, atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita. 3. Ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan, kejadian, dan atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.

5 Kesimpulan secara sederhana adalah sejarah merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia. Dalam kehidupan manusia, sejarah merupakan peristiwa yang abadi (tidak berubah-ubah dan dikenang sepanjang masa), unik (terjadi satu kali dan tidak pernah terulang sama persis untuk kedua kalinya) dan penting (sejarah mempunyai arti dalam menentukan kehidupan rang banyak). Cara untuk memilah infrmasi sejarah ada beberapa cara, antara lain: a. Krnlgis b. Gegrafis c. Nasinal d. Etnis e. Tpikal Sejarah adalah tpik ilmu pengetahuan yang menarik karena mampu mengajarkan hal-hal yang sangat penting, seperti keberhasilan dan kegagalan pemimpin kita, system pereknmian yang pernah ada, bentuk-bentuk pemerintahan, dan hal penting lainnya dalam kehidupan manusia. Melalui sejarah kita dapat memberikan kesempatan bagi manusia saat ini untuk mempelajari kesalahan yang terjadi dimasa lampau dan mempelajari kegagalan dari serjarah tersebut sehingga manusia saat ini memiliki kesempatan untuk mendapatkan masa depan yang lebih cerah. Menurut Gratianus Aditya, S.Sn, serang dsen sejarah mengungkapkan bahwa sejarah Indnesia sendiri merupakan sejarah yang unik dan menarik untuk diteliti. Sejarah Indnesia sendiri dibagi menjadi 3 peride: 1. Peride Nusantara (400M-1699) 2. Peride Hindia Belanda ( ) 3. Peride Indnesia (Kemerdekaan 1945-Sekarang) Mengenal tiap peride yang ada akan menambah wawasan dan persepsi kita tentang apa yang disebut Indnesia. Teri Illustrasi Menurut buku The Fundamentals f Illustratin yang ditulis leh Lawrance Zeegen menyatakan bahwa serang illustratr mengkmbinasikan ekspresi persnal mereka dengan representatif pictrial dengan tujuan menyampaikan ide. Ilustrasi adalah bagian dari ide kreatif seserang yang dituangkan kedalam gambar sehingga mampu dinikmati khalayak luas. Menurut buku Living with Art yang ditulis leh Mark Getlein, setiap rang menggambar, bahkan sejak kita masih kecil sebagai hiburan dan mengekspresikan diri. Hal ini yang membuat kita merasa dekat dengan ilustrasi dimana menggambarkan adalah dasarnya. Selain itu fungsi dari ilustrasi sendiri adalah untuk mengkmunikasikan cerita, menghidupkan sebuah karakter, dan menerangkan sebuah knsep. Dalam membuat ilustrasi, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dari buku the Fundamentals f Illustratin : 1. Mengkmunikasikan Ide

6 Essensi dari sebuah ilustrasi adalah prses berpikir dimana ide dan knsep membentuk tulang punggung dari apa yang ingin dikmunikasikan sebuah gambar. 2. Media adalah pesan. Pemilihan media yang tepat adalah hal yang penting. Karena illustratr berkmunikasi melalui karya, sehingga media juga merupakan salah satu hal yang penting dan berpengaruh terhadap intrepetasi sebuah karya. Teri Pp Up Lri Dempsey menulis pada bukunya yang berjudul Paper Engineering: Fld, Pull, Pp & Turn, buku Pp up menyatakan bahwa buku pp up adalah sebuah buku bergerak yang menggunakan teknik lipat untuk menghaskan gerak tersebut dimana pp-up artist mentransfrmasi bentuk dua dimensi menghasilkan efek tiga dimensi. Buku pp up dulu digunakan untuk mendemnstrasikan secara visual system yang kmpleks yang berkaitan dengan medis, matematika, dan teknlgi. Pada hari-hari ini, buku pp up digunakan dalam: 1. Memvisualisasikan dunia disekitar kita 2. Alat permainan 3. Buku dngeng 4. Buku petualangan dan fantasia Metde dalam pp up berkembang terus menerus, namun pp up dapat dibagi kedalam 4 kategri: Bagian bergerak dibidang datar, gambar yang muncul keluar /pp up, buku yang terlipat, dan bentuk menakjubakan yang mengunakan lebih dari satu mekanisme pp up. Teri Typgraphy Tipgrafi adalah sebuah ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan tujuan menciptakan kesan tertentu untuk memberikan kenyamanan bagi pembaca untuk membaca semaksimal mungkin. Dikutip dari buku Enric Jardi yang berjudul Twenty-tw things yu shuld never d with typeface/twentytw tips n typgraphy menyatakan bahwa beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam typgraphy untuk publikasi adalah: 1. Jangan terlalu banyak menggunakan variasi typeface 2. Pilih typeface sesuai dengan ukuran yang ingin digunakan 3. Saat mengkmbinasikan dua jenis typeface yang berbeda, sesuaikan ukuran kedua typeface. 4. Jangan menggunakan dua jenis typeface yang mirip. 5. Hindari menggunakan script untuk bdytext. Teri Warna

7 Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya. Identitas suatu warna ditentukan panjang gelmbang cahaya tersebut. Dalam buku, Clr Basic ;Panduan Dasar Warna Untuk Desainer Dan Indutri Grafika, leh Anne Dameria, dijelaskan bahwa warna merupakan fenmena yang terjadi karena ada tiga unsur yaitu, cahaya, bjek dan bserver. Warna tidak dapat terlihat atau dikenali dalam keadaan ruangan gelap, dan tidak adanya suatu bjek. Ada 3 kategri dasar dalam teri warna yang lgis dan berguna: rda warna (clr wheel), harmni warna (clr harmny) dan knteks penggunaan warna. Teri warna menciptakan struktur lgis akan warna. Infrmasi yang didapat dari clr-wheel-artist.cm yang ditulis leh serang artis bernama Shirley William menyatakan bahwa skema warna dapat ditentukan dengan beberapa cara, seperti menggunakan satu dan dua jenis warna, 3 jenis warna, dan 4 jenis warna atau lebih. Teri Buku Dari kamus besar bahasa Indnesia mendefiniskan, bahwa buku adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau ksng; kitab. Jenis-jenis buku terdiri dari: 1. Nvel 2. Cergam 3. Kmik 5. Nmik Nvel adalah sebuah karya fiksi prsa yang tertulis dan naratif; biasanya dalam bentuk cerita. Penulis nvel disebut nvelis. Kata nvel berasal dari bahasa Italia nvella yang berarti sebuah kisah, septng berita. Nvel lebih panjang (setidaknya kata) dan lebih kmpleks dari cerpen, dan tidak dibatasi keterbatasan struktural dan metrikal sandiwara atau sajak. Umumnya sebuah nvel bercerita tentang tkh-tkh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang aneh dari naratif tersebut. Arswend Atmwilt (1986) mengungkapkan bahwa cergam sama dengan kmik, gambar yang dinarasikan, kisah ilustrasi, pict-fiksi dan lain-lain. Kmik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Biasanya, kmik dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks. Kmik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam kran, dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku tersendiri. Nmik adalah singkatan dari nvel kmik. 6. Antlgi (kumpulan) Secara harfiah antlgi diturunkan dari kata bahasa Yunani yang berarti karangan bunga atau kumpulan bunga, adalah sebuah kumpulan dari karya-karya sastra. Awalnya, definisi ini hanya mencakup kumpulan puisi (termasuk syair dan pantun) yang dicetak dalam satu vlume. Namun, antlgi juga dapat berarti kumpulan karya sastra lain seperti cerita pendek, nvelpendek, prsa, dan lain-lain.

8 7. Dngeng Dngeng, merupakan suatu kisah yang di angkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan mral, yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan mahluk lainnya. Dngeng juga merupakan dunia hayalan dan imajinasi, dari pemikiran seserang yang kemudian di ceritakan secara turun-temurun dari generasi kegenerasi. Dalam satu buku, bisa terdiri atas satu atau lebih dngeng. Sekarang, banyak buku-buku dngeng yang merupakan saduran dan disesuaikan dengan kehidupan masa kini. 8. Bigrafi Bigrafi adalah kisah atau keterangan tentang kehidupan seserang. Sebuah bigrafi lebih kmpleks daripada sekadar daftar tanggal lahir atau mati dan data-data pekerjaan seserang, bigrafi juga bercerita tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian. Bigrafi yang ditulis sendiri leh tkhnya dinamakan autbigrafi. 9. Catatan harian (jurnal/diary) 10. Nvelet Catatan harian adalah buku yang isinya berdasarkan catatan harian atau catatan harian itu sendiri, misalnya catatan harian Anne Frank. Buku yang dibuat berdasarkan catatan harian misalnya, Bersaksi di Tengah Badai karya Wirant. Cerita tanggung, untuk dikatakan cerpen dia terlalu panjang, untuk dikatakan nvel terlalu pendek. Jumlah halaman nvelet diperkira berada di antara halaman. Namun, batasan ini sangat relatif, tidak mutlak. 11. Ftgrafi Ftgrafi berasal dari 2 kata yaitu pht yang berarti cahaya dan graph yang berarti tulisan atau lukisan. Dalam seni rupa, ftgrafi adalah prses melukis atau menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, ftgrafi berarti prses atau metde untuk menghasilkan gambar atau ft dari suatu byek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai byek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling ppuler untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. 12. Karya ilmiah 13. Tafsir 14. Kamus Lapran penelitian, disertai, tesis, skripsi, dan sebagainya. Tafsir adalah keterangan atau penjelasan tentang ayat-ayat Al-quran agar maksudnya lebih mudah dipahami. Tafsir harfiah berarati tafsir kata demi kata, tafsir mimpi adalah penggunaan ciri-ciri mdern untuk menguraikan arti mimpi. Buku yang berisi materi tentang hal ini dinamakan buku tafsir. Kamus adalah buku acuan yg memuat kata dan ungkapan, biasanya disusun menurut abjad berikut keterangan tentang makna, pemakaian, atau terjemahannya. Kamus dapat pula diartikan sebagai buku yg memuat kumpulan istilah atau nama yang disusun menurut abjad beserta penjelasan tentang makna dan pemakaiannya (KBBI). 15. Panduan (hw t)

9 16. Atlas 17. Ilmiah 18. Teks Disebut juga buku petunjuk, misalnya buku tentang beternak ayam, berkebun kelapa sawit, kiat memperleh dan kiat menjalani beasiswa di luar negeri, dan sebagainya. Kumpulan peta yang disatukan dalam bentuk buku. Selain dalam bentuk buku, atasl juga ditemukan dalam bentuk multimedia, misalnya Ggle Earth. Atlas dapat memuat infrmasi gegrafi, batas negara, statisik geplitik, ssial, agama, serta eknmi. Buku yang disusun berdasarkan kaidah keilmiahan. Misalnya, buku yang disusun berdasarkan hasil penelitian dan disampaikan dalam bahasa ilmiah. Sederhananya adalah buku pelajaran, diktat, mdul. 19. Mewarnai Buku jenis ini identik dengan buku anak-anak, isinya biasanya berupa garis-garis yang membentuk gambar. Fungsinya, adalah membantu anak-anak untuk belajar mewarnia bjek. Strategi Kreatif Strategi kmunikasinya adalah memberikan infrmasi kepada anak melalui design buku pp up untuk memberikan ketertarikan lebih kepada anak terhadap sejarah Indnesia: - Fakta kunci Fakta yang ada adalah sejarah yang dianggap tidak menarik dan membsankan yang hanya dipelajari diseklah dan dianggap tidak penting karena hanya berisi cerita masa lalu. - Masalah yang akan dikmunikasikan Mempelajari sejarah bisa jadi menyenangkan dan menarik sekaligus dapat menambah wawasan. - Tujuan Kmunikasi Tujuan kmunikasinya adalah untuk menimbulkan ketertarikan lebih kepada anak terhadap sejarah. - Keywrd Buku pp up, sejarah, Indnesia, publikasi - Psitining Menjadikan buku pp up sebagai saran kmunikasi untuk menarik minat anak terhadap sejarah - Pendekatan Pendekatan secara emsinal dimana pengertian yang lebih jelas kepada anak dan memenuhi penasaran anak terhadap buku pp up menjadi kail untuk mempelajari sejarah. Secara rasinal, infrmasi yang diberikan diharapkan menciptakan minat anak yang lebih terhadap sejarah negara mereka.

10 - Isi Buku Salah satu buku seri yang berjudul Bangsa Barat di Indnesia akan berisikan tentang sejarah negara-negara Erpa yang pernah datang dan menduduki Indnesia. Terdiri dari 9 spread: 1. Persiapan Pelayaran Jarak Jauh 2. Perlawanan Rakyat Minahasa 3. Prtugis di Beberapa Daerah Indnesia 4. VOC 5. Herman Wiliam Daendels dan Tugasnya 6. Kedatangan Inggris 7. Kembalinya Belanda 8. Tanam Paksa leh Belanda 9. Penghapusan Tanam Paksa Main Idea Buku Pp Up Seri Sejarah Indnesia Ide awal yang ingin digunakan yaitu membuat sebuah buku yang menarik bagi anak untuk dibaca. Dengan buku pp up, selain anak mampu berinteraksi kepada buku tersebut, media tersebut juga dianggap menarik karena berisikan gambar dan visual 3 Dimensi yang muncul dari sebuah buku serta ilustrasi yang menarik tetapi tetap memberikan infrmasi seputar sejarah Indnesia yang mampu dipelajari leh anak. Hingga secara tidak sadar anak belajar saat berinteraksi dengan buku serta menimbulkan ketertarikan bagi anak untuk membaca buku sejarah. Theme Tema : Sejarah Indnesia dari peride nusantara hingga setelah kemedekaan SIMPULAN DAN SARAN Dari lapran tugas akhir publikasi buku seri sejarah Indnesia dapat disimpulkan bahwa penggunaan warna cerah yang didukung dengan ilustrasi menarik dan elemen pp up dipergunakan untuk meningkatkan rasa menarik yang ingin dicapai leh buku tersebut. Selain itu pemilihan fnt headline dan subheadline tetap memberikan kesan simple dengan sedikit elemen klasik untuk meningkatkan md namun tidak membsankan dan berlebihan. Pemilihan fnt bdytext dengan ukuran yang tepat juga diperhitungkan agar kenyamanan membaca tidak terganggu. Buku sejarah juga dapat tampil sebagai buku yang menarik dengan teknik pp up serta ilustrasi yang menarik, selain itu infrmasi yang disampaikan juga dapat memberikan wawasan kepada anak seputar sejarah negerinya sehingga buku sejarah tidak hanya sebagai buku pelajaran yang membsankan saja dan meningkatkan ketertarikan anak untuk membaca buku sejarah.

11 Sebagai saran, buku ini hanyalah sebuah buku pendamping karena infrmasi yang berada didalam buku ini tidak semuanya dapat dijabarkan mengingat keterbatasan ruang saat me-layut. Selain itu buku pp up ini juga rentan terhadap kerusakan jika tidak dijaga dan diperlakukan secara hati-hati mengingat bahan untuk menyambung keseluruhan struktur adalah terbuat dari kertas. REFERENSI Sumber lisan : Bapak Ceffy Handn, perpustakawan Perpus Nasinal di SD Dian Kasih Sumber Bapak Gratianus Aditya, S.Sn, Narasumber kedua selaku dsen sejarah seni. Sumber buku : Ali R.Mhammad Pengantar Ilmu Sejarah Indnesia. Ygyakarta : PT LKiS Pelangi Aksara. Dameria Anne Clr Basic ;Panduan Dasar Warna Untuk Desainer Dan Indutri Grafika. Jakarta : Link Match Graphic. Dempsey Lri Paper Engineering: Fld, Pull, Pp & Turn. Washingtn DC : Smithsnian Institutin Libraries. Getlein Mark Living With Art. New Yrk : McGraw-Hill. Jard Enric Twenty-tw tips n typhgraphy. Barcelna/New Yrk : Actar. Zeegen Lawrence The Fundamental f Illustratin. Switzerland : AVA Publishing. Sumber dari internet : Sabuda Rbert Pp Up Questin: Design and Prductin, Williams Shirley Clr Schemes Made Easy, RIWAYAT PENULIS Olivia Amanda Sit, lahir di kta Makassar pada 12 September 1992, penulis menamatkan pendidikan SMA di Seklah Dian Kasih Jakarta pada tahun 2010 dan saat ini sedang aktif menjadi mahasiswi di Bina Nusantara University untuk menamatkan pendidikan S1 jurusan Desain Kmunikasi Visual: New Media.

BAB IV KONSEP DESAIN

BAB IV KONSEP DESAIN 12 BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku 4.1.1 Buku Buku menurut Kamus Besar Bahasa Indnesia Balai Pustaka adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau ksng. Sedangkan menurut Oxfrd Dictinary,

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Simmon Jennings dalam bukunya The Complete Guide to Advanced Illustration and Design

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Simmon Jennings dalam bukunya The Complete Guide to Advanced Illustration and Design BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teri ( Metde ) 4.1.1 Definisi Publikasi Menurut Simmn Jennings dalam bukunya The Cmplete Guide t Advanced Illustratin and Design p134, publishing adalah untuk menyatakan

Lebih terperinci

BAB 2 SULING SEBAGAI ALAT MUSIK TRADISIONAL JAWA BARAT

BAB 2 SULING SEBAGAI ALAT MUSIK TRADISIONAL JAWA BARAT BAB 2 SULING SEBAGAI ALAT MUSIK TRADISIONAL JAWA BARAT 2.1 Definisi Suling Suling merupakan salah satu jenis instrumen karawitan Sunda yang teknik permainannya dengan cara ditiup. Dengan demikian, suling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan bagian yang sangat penting dalam knteks keberlanjutan suatu bangsa. Anak merupakan penentu kualitas sumber daya manusia serta kemajuan di masa

Lebih terperinci

BAB 2 DATA & ANALISA

BAB 2 DATA & ANALISA 3 BAB 2 DATA & ANALISA 2.1 Sumber Data 2.1.1 Internet www.gamexplre.cm www.wikipedia.rg www.gamept.cm www.thedteaters.cm www.ralphbaer.cm www.ld-cmputers.cm www.vidgame.net www.amazn.cm 2.1.2 Studi kepustakaan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Teori yang Penulis gunakan akan Penulis bagi kedalam 4 bagian: seni (Yongky Safanayong, 2006, p43).

BAB 4 KONSEP DESAIN. Teori yang Penulis gunakan akan Penulis bagi kedalam 4 bagian: seni (Yongky Safanayong, 2006, p43). BAB 4 KONSEP DESAIN 4.4 Landasan Teri / Metde Teri yang Penulis gunakan akan Penulis bagi kedalam 4 bagian: 4.4.1 Teri Kmunikasi Teri Gestalt atau Persepsi Visual, untuk menganalisis dan mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teri 4.1.1 Teri Desain Kmunikasi Visual Terapan teri Desain Kmunikasi Visual dalam hal kampanye ssial ini lebih berfkus pada navigasi yang lebih playful namun edukatif

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Silabus Kelas 7 SMP Negeri 4 Brebes Seklah Mata Pelajaran Kelas /Semester Standar : SMP Negeri 4 Brebes : Bahasa Indnesia : VII (Tujuh) /2 (Dua) : Mendengarkan 9. Memahami wacana lisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jamu adalah salah satu warisan kekayaan alam Indnesia yang dimiliki dan diturunkan sejak jaman nenek myang kita terdahulu. Dibuat secara sederhana dari bahan-bahan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.2 Definisi Publikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.2 Definisi Publikasi BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku Buku menurut Kamus Besar Bahasa Indnesia Balai Pustaka adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau ksng. Sedangkan menurut Oxfrd Dictinary, buku adalah

Lebih terperinci

MENULIS FIKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EFEKTIF UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI. Nurmina 1*) ABSTRAK

MENULIS FIKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EFEKTIF UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI. Nurmina 1*) ABSTRAK MENULIS FIKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EFEKTIF UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI Nurmina 1*) 1 Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Almuslim, Bireuen *) Email: minabahasa1885@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin majunya teknologi. Hal tersebut mendorong para produsen dalam

BAB I PENDAHULUAN. semakin majunya teknologi. Hal tersebut mendorong para produsen dalam BAB I PENDAHULUAN 1.5 Latar Belakang Pada saat ini masyarakat semakin berkembang, yang disebabkan leh semakin majunya teknlgi. Hal tersebut mendrng para prdusen dalam menciptakan barang dan jasa, untuk

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual. Menurut Jessica Helfand dalam situs

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual. Menurut Jessica Helfand dalam situs BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Menurut Jessica Helfand dalam situs http://www.aiga.org, Desain Komunikasi Visual merupakan kombinasi kompleks rata-rata dan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. diproduksi dalam format elektronik biasa disebut dengan e-book.

BAB 4 KONSEP DESAIN. diproduksi dalam format elektronik biasa disebut dengan e-book. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/Metode 4.1.1 Teori Buku Buku adalah sebuah tulisan yang dituangkan di atas media seperti lembaran kertas, perkamen, atau variasi media lainnya, yang diikat sedemikian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aksara Jawa merupakan salah satu budaya peninggalan dari zaman nenek

BAB I PENDAHULUAN. Aksara Jawa merupakan salah satu budaya peninggalan dari zaman nenek BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aksara Jawa merupakan salah satu budaya peninggalan dari zaman nenek moyang. Namun, pada saat ini aksara Jawa sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat Jawa itu sendiri.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN MODUL

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN MODUL BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN MODUL 3.1 Waktu, Tempat, Ppulasi dan Sampel Pelaksanaan Penelitian Pada subbab ini menerangkan waktu, tempat, ppulasi dan sampel pada saat penelitian dilaksanakan.

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Seklah :... Mata Pelajaran : Bahasa Indnesia Kelas/Semester : VIII (Delapan) /1 (Satu) Standar : Mendengarkan 1. Memahami wacana lisan berbentuk lapran Kegiatan Indikatr Pencapaian

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PUBLIKASI BUKU SENI SUSHI

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PUBLIKASI BUKU SENI SUSHI PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PUBLIKASI BUKU SENI SUSHI Renny Narvatina Jl. Jeruk Manis Pejuangan N.2, Rt 010/010, Jakarta Barat (021) 532 532 8 narva_90@htmail.cm Andreas James Darmawan, S.Sn ABSTRAK

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL SEJARAH TERBENTUKNYA AKSARA DALAM MEDIA INTERAKTIF

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL SEJARAH TERBENTUKNYA AKSARA DALAM MEDIA INTERAKTIF PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL SEJARAH TERBENTUKNYA AKSARA DALAM MEDIA INTERAKTIF Andri Rukmana Andri, Jalan Kembangan Selatan rt. 007/01np. 52, 0856 8393 165, andrirukmanaa@gmail.com Andri Rukmana, Irwan

Lebih terperinci

KAJIAN LAMPIRAN PERMENDIKNAS NOMOR 75 TAHUN 2009 TENTANG KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN 2009/2010

KAJIAN LAMPIRAN PERMENDIKNAS NOMOR 75 TAHUN 2009 TENTANG KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN 2009/2010 KAJIAN LAMPIRAN PERMENDIKNAS NOMOR 75 TAHUN 2009 TENTANG KISI-KISI UJIAN NASIONAL TAHUN 2009/2010 MATA PELAJARAN SEKOLAH : BAHASA INDONESIA : SMP N Kmpetensi 1 Membaca dan memahami berbagai ragam wacana

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL BUKU MENGENAL HURUF HIJAYAH DALAM KISAH ASMAUL HUSNA

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL BUKU MENGENAL HURUF HIJAYAH DALAM KISAH ASMAUL HUSNA PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL BUKU MENGENAL HURUF HIJAYAH DALAM KISAH ASMAUL HUSNA Nurul Adlina Universitas Bina Nusantara, Jl. K.H. Syahdan No.9 Kemanggisan/ Palmerah Jakarta Barat 11480, Indonesia, Telp.

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PUBLIKASI BUKU SEJARAH YANG TERSIMPAN DALAM MUSEUM FATAHILLAH

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PUBLIKASI BUKU SEJARAH YANG TERSIMPAN DALAM MUSEUM FATAHILLAH PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PUBLIKASI BUKU SEJARAH YANG TERSIMPAN DALAM MUSEUM FATAHILLAH Hermanto Universitas Bina Nusantara, Jln. H.Sulaiman No.63, 085218435957, breakztherules@yahoo.com ABSTRAK Untung

Lebih terperinci

ANALISIS ISI FOTO BERITA PADA RUBRIK JEPRET DI HARIAN POS METRO MEDAN. Taufik Walhidayat 1, Novri Maulana 2

ANALISIS ISI FOTO BERITA PADA RUBRIK JEPRET DI HARIAN POS METRO MEDAN. Taufik Walhidayat 1, Novri Maulana 2 JURAL ILMU SOSIAL-FAKULTAS ISIPOL UMA ISS : 208 0328 AALISIS ISI FOTO BERITA PADA RUBRIK JEPRET DI HARIA POS METRO MEDA Taufik Walhidayat 1, vri Maulana 2 1 Email: taufik_walhidayatuma@yah.c.id Jl. Klam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENCIPTAAN Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra saja. Karena perkembangan teknologi bahkan sudah masuk ke dunia multimedia (diantaranya

Lebih terperinci

PERANCANGAN BUKU KALIGRAFI ARAB PADA ANAK-ANAK

PERANCANGAN BUKU KALIGRAFI ARAB PADA ANAK-ANAK BAB II PERANCANGAN BUKU KALIGRAFI ARAB PADA ANAK-ANAK 2.1 Media Informasi Media informasi sangat diperlukan dalam kehidupan. Karena melalui media informasi, manusia dapat menggali berbagai informasi sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan materi agar pembelajaran berlangsung menyenangkan. Pada saat

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan materi agar pembelajaran berlangsung menyenangkan. Pada saat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru sebagai fasilitator memiliki pengaruh yang besar dalam proses kegiatan pembelajaran. Salah satunya guru juga dituntut untuk lebih kreatif dalam menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seni. Hal ini disebabkan seni dalam sastra berwujud bacaan atau teks sehingga

BAB I PENDAHULUAN. seni. Hal ini disebabkan seni dalam sastra berwujud bacaan atau teks sehingga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nilai seni dalam sebuah karya tidak selalu berwujud pada benda tiga dimensi saja. Adapun kriteria suatu karya dapat dikatakan seni jika karya tersebut memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sebagai negara agraris, Indnesia memiliki kekayaan alam dan hayati yang sangat beragam yang jika dikella dengan tepat, kekayaan tersebut mampu diandalkan menjadi andalan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi 16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN PUBLIKASI PETA INFORMASI FAUNA LANGKA INDONESIA

PERANCANGAN PUBLIKASI PETA INFORMASI FAUNA LANGKA INDONESIA PERANCANGAN PUBLIKASI PETA INFORMASI FAUNA LANGKA INDONESIA Melani Oktavia NIM : 1401119651 Telp : 0812 9794 6919 Alamat : Jalan Inspeksi Teluk Intan Apartemen Teluk Intan Lt.15 P Email : melanioktavia92@gmail.com

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat 101 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan : Terdapat hubungan yang mderat antara persepsi tentang perilaku seksual pada tayangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN. dampak bermunculannya banyak developer game di negara-negara tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN. dampak bermunculannya banyak developer game di negara-negara tersebut. BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini industri game telah menjadi salah satu sumber pemasukan terbesar bagi negara-negara maju di luar sana, yang dimana sebagian besar didminasi leh

Lebih terperinci

Black and White. menulis buku-buku mengenai Bandung Lama. Buku ini berisi cerita. mengenai sejarah Kota Bandung tempo doeloe, dari cikal bakal Kota

Black and White. menulis buku-buku mengenai Bandung Lama. Buku ini berisi cerita. mengenai sejarah Kota Bandung tempo doeloe, dari cikal bakal Kota 12 Penulis : Haryt Kunt Jumlah Halaman : 383 halaman Penerbit : PT. Granesia Tahun Terbit : 1984 Spesifikasi : 15 x 21.5 cm (sftcver) Black and White Haryt Kunt adalah serang penulis terkenal yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Krisis utama

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Krisis utama 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja adalah masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Krisis utama yang dialami remaja adalah pencarian identitas diri. Menurut psiklg perkembangan remaja, Erik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Dalam menyampaikan storytelling ada berbagai macam jenis cerita yang dapat dipilih oleh pendongeng untuk didongengkan kepada audience. Sebelum acara storytelling dimulai,

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Definisi Buku

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Definisi Buku 1 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku Buku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Balai Pustaka adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut Oxford Dictionary, buku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilustrasi merupakan suatu hasil penggarapan berbentuk visual dari tulisan ataupun ide yang dimiliki oleh seorang ilustrator yang bertujuan untuk menerangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih

BAB I PENDAHULUAN. PLN, di ganti menjadi kwh meter digital yang dapat memberikan nilai lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknlgi selalu berkembang setiap saat, ada saja yang dilakukan manusia untuk memberikan kemudahan pada kehidupan sehari-hari. Salah satu cnth kemudahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan sebuah cerita fiksi atau rekaan yang dihasilkan lewat proses kreatif dan imajinasi pengarang. Tetapi, dalam proses kreatif penciptaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir-hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain untuk

BAB 4 KONSEP DESAIN. dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain untuk BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori / Metode 1. Teori Tipografi Typografi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan huruf dan jenis huruf (typeface). Fungsi dari huruf selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Kusrianto, Adi Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset halaman

BAB I PENDAHULUAN Kusrianto, Adi Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset halaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1. Sejarah Perkembangan Desain Komunikasi Visual di Dunia Pada awalnya, media desain grafis hanya terbatas pada media cetak dwi matra. Namun, seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku Buku 4.2 Definisi Publikasi 4.3 Landasan Teori Teori Layout Grid Systems

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku Buku 4.2 Definisi Publikasi 4.3 Landasan Teori Teori Layout Grid Systems BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku 4.1.1 Buku Buku Menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut Oxford Dictionary, buku adalah hasil

Lebih terperinci

DATA & INFORMASI DALAM SISTEM INFORMASI BISNIS ASIH ROHMANI,M.KOM

DATA & INFORMASI DALAM SISTEM INFORMASI BISNIS ASIH ROHMANI,M.KOM DATA & INFORMASI DALAM SISTEM INFORMASI BISNIS ASIH ROHMANI,M.KOM PENGERTIAN DATA Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. PENGERTIAN DATA Data adalah deskripsi

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2 TEMA: KEPERLUAN SEHARI HARI

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2 TEMA: KEPERLUAN SEHARI HARI SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2 TEMA: KEPERLUAN SEHARI HARI Standar I. PKN 3. Memiliki harga diri sebagai individu II. IPS 2. Memahami jenis dan penggunaan uang Dasar PKN:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya masyarakat, khususnya remaja atau pemuda, hanya mengenal cerita sejarah secara teori saja sehingga seringkali dianggap membosankan (http://edukasi. kompas.com/read/2010/07/09/05473188/jejak.sejarah.masih.membelenggu

Lebih terperinci

BAB IV KURIKULUM PROGRAM STUDI

BAB IV KURIKULUM PROGRAM STUDI BAB IV KURIKULUM PROGRAM STUDI 4.1 PRODI MATEMATIKA 4.1.1 Visi Prdi Matematika Menjadi pusat pengkajian dan pengembangan ilmu matematika terkemuka pada tahun 2025 yang mensinergikan ilmu pengetahuan dan

Lebih terperinci

Laporan Hasil Akhir Penelitian Hibah Mahasiswa Program Doktor

Laporan Hasil Akhir Penelitian Hibah Mahasiswa Program Doktor Lapran Hasil Akhir Penelitian Hibah Mahasiswa Prgram Dktr a. Sampul Muka Gunakan sampul warna Cklat Muda(sama dg prpsal), tulis semua nama peneliti, lengkap dengan gelar akademik harus ditulis. N. Kntrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak pada zaman sekarang umumnya lebih banyak menghabiskan waktu

BAB I PENDAHULUAN. Anak pada zaman sekarang umumnya lebih banyak menghabiskan waktu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penciptaan Anak pada zaman sekarang umumnya lebih banyak menghabiskan waktu untuk browsing internet atau menonton televisi dan film-film yang cenderung menampilkan

Lebih terperinci

PENYUSUNAN MATERI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SENI RUPA BERDASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENYUSUNAN MATERI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SENI RUPA BERDASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PENYUSUNAN MATERI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SENI RUPA BERDASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Oleh: Tri Hartiti Retnwati M.Pd Makalah disampaikan pada Wrkshp pelaksanaan Kurikulum

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Bab I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada awalnya sebelum muncul huruf, peradaban manusia lebih dulu mengenal herogliph (simbol) di dinding goa - goa. Bahkan bangsa Mesir pun yang dikenal sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra Indonesia telah bermula sejak abad 20 dan menjadi salah satu bagian dari kekayaan kebudayaan Indonesia. Sastra Indonesia telah mengalami perjalanan

Lebih terperinci

MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS

MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS Tujuan Pembelajaran: Mampu membedakan kmunikasi verbal & nn verbal Mampu menjelaskan terjadinya prses kmunikasi Mampu mengidentifikasikan sebab-sebab munculnya kesalahpahaman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (Hasanuddin, 1996:1). Dimensi pertama, drama sebagai seni lakon, seni peran

BAB 1 PENDAHULUAN. (Hasanuddin, 1996:1). Dimensi pertama, drama sebagai seni lakon, seni peran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Drama merupakan karya yang memiliki dua dimensi karakter (Hasanuddin, 1996:1). Dimensi pertama, drama sebagai seni lakon, seni peran atau seni pertunjukan.

Lebih terperinci

RAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

RAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom RAGAM TULISAN KREATIF C Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom HAKIKAT MENULIS Menulis merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa. Menulis merupakan kemampuan menggunakan pola-pola bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diberikan kepadanya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang diberikan kepadanya. Menurut Peraturan Pemerintah Republik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan yang baik selalu ditanamkan sejak dini oleh setiap orang tua karena pada usia dini, anak lebih mudah menerima dan menyerap segala informasi dan pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra adalah alat yang digunakan sastrawan untuk mengungkapkan berbagai fenomena kehidupan manusia. Fenomena kehidupan manusia menjadi hal yang sangat menarik

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sastra adalah pencerminan kehidupan masyarakat. Melalui karya sastra, seorang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sastra adalah pencerminan kehidupan masyarakat. Melalui karya sastra, seorang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra adalah pencerminan kehidupan masyarakat. Melalui karya sastra, seorang pengarang mengungkapkan problem kehidupan yang terkadang pengarang sendiri ikut berada

Lebih terperinci

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Standar Guru C C2 C3 C4 C5 C6 Menggunakan secara lisan wacana wacana lisan untuk wawancara Menggunakan wacana lisan untuk wawancara Disajikan penggalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan berbahasa seseorang dapat menunjukkan kepribadian serta pemikirannya.

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS 1 SEMESTER 2 TEMA: KELUARGA

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS 1 SEMESTER 2 TEMA: KELUARGA SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS 1 SEMESTER 2 TEMA: KELUARGA Standar IPS : Mendeskripsikan lingkungan rumah IPA/ Sains : Mengenal berbagai benda langit dan peristiwa alam ( cuaca dan musim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang tersebut adalah kegiatan atau aktivitas dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun meningkat di seluruh dunia khususnya Indonesia. Internet berfungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun meningkat di seluruh dunia khususnya Indonesia. Internet berfungsi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan teknlgi infrmasi khususnya jaringan internet sudah banyak dikenal leh masyarakat secara luas. Penggunaan internet dari tahun ke tahun meningkat di seluruh

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KOMIK ASAL-USUL API

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KOMIK ASAL-USUL API PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KOMIK ASAL-USUL API Kevin Immanuel Jalan Gambir Anom G4/18 021-4517324 immanuelkevin@yahoo.co.id ABSTRAK Tujuan penelitian ialah untuk membuat visualisasi dalam bentuk komik

Lebih terperinci

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Jenjang : SMP/SMA Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012 1. Mengungkapkan secara lisan wacana nonsastra 1.1 Menggunakan wacana lisan untuk wawancara 1.1.1 Disajikan

Lebih terperinci

BAB III GAGASAN BERKARYA

BAB III GAGASAN BERKARYA BAB III GAGASAN BERKARYA 3.1 Tafsiran Tema Karya untuk Tugas Akhir ini mempunyai tema besar Ibu, Kamu dan Jarak. Sebuah karya yang sangat personal dan dilatar belakangi dari pengalaman personal saya. Tema

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan.

BAB I PENDAHULUAN. Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan. Hal ini berhubungan dengan perkembangan teknologi yang menuntut seni untuk tujuan

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Metode yang digunakan penulis dalam mendapatkan data adalah: Tinjauan pustaka: melalui media buku, dan internet

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Metode yang digunakan penulis dalam mendapatkan data adalah: Tinjauan pustaka: melalui media buku, dan internet BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Objek Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam mendapatkan data adalah: Tinjauan pustaka: melalui media buku, dan internet Survei lapangan: melalui wawancara dengan

Lebih terperinci

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Jenjang : SMP/SMA Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012 1. Mengungkapkan secara lisan wacana nonsastra 2. Mengungkapkan wacana tulis nonsastra 1.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009:

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori Landasan teori berfungsi sebagai arah & batasan dalam konsep berfikir sehingga proses perancangan media interaktif ini berada pada arah dan ruang lingkup yang jelas dan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA

BAB V PENUTUP UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Perancangan buku cerita bergambar Sejarah dan Perkembangan Perkeretaapian di Indonesia dilakukan oleh perancang untuk memperkenalkan nilai historis dan peran perkeretaapian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalamnya terdapat pengilustrasian, pelukisan, atau penggambaran kehidupan

I. PENDAHULUAN. dalamnya terdapat pengilustrasian, pelukisan, atau penggambaran kehidupan ` I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil ciptaan manusia melalui kesadaran yang tinggi serta dialog antara diri pengarang dengan lingkungannya. Sebuah karya sastra di dalamnya

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN

BAB IV KONSEP DESAIN 13 BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Dalam sebuah artikel dari http://sadidadalila.wordpress.com/ menjelaskan bahwa Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umum Metode yang digunakan penulis adalah dengan melakukan tinjauan pustaka melalui riset media buku elektronik cerita Wiro Sableng,film Wiro Sableng, sinetron Wiro

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2 TEMA: KERAJINAN TANGAN

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2 TEMA: KERAJINAN TANGAN 1 SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2 TEMA: KERAJINAN TANGAN I. PKN 3. Memiliki harga diri sebagai individu II. IPS 2. Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang Dasar IPS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan kebudayaan masyarakat. Implikasinya, jika tuntutan zaman. harus diarahkan pada pencapaian kompetensi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan kebudayaan masyarakat. Implikasinya, jika tuntutan zaman. harus diarahkan pada pencapaian kompetensi tersebut. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan upaya pengembangan sumber daya manusia yang harus dilakukan secara terus menerus dan berlangsung seumur hidup. Isi dan proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masa sekarang. Tidak hanya dijadikan sebagai perantara informasi dan komunikasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. masa sekarang. Tidak hanya dijadikan sebagai perantara informasi dan komunikasi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tulisan merupakan sebuah hasil karya cipta manusia yang tak lekang oleh waktu. Dengan tulisan kita dapat merekam suatu peritiwa masa lampau untuk diketahui

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif Case Personality

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif Case Personality BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Case Persnality Barngan merupakan salah satu kebudayaan Indnesia yang berupa bneka besar yang bisa digerakkan leh rang dari dalam Barngan di Indnesia yang

Lebih terperinci

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Mashura SMP Negeri 2 ToliToli, Kab. ToliToli, Sulteng ABSTRAK Strategi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. populasi kucing bahkan mencapai ekor (www.kompas.com, 5 Mei 2014).

BAB I PENDAHULUAN. populasi kucing bahkan mencapai ekor (www.kompas.com, 5 Mei 2014). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kucing merupakan hewan yang sering ditemui dalam keseharian. Di Jakarta Utara populasi kucing bahkan mencapai 47.000 ekor (www.kompas.com, 5 Mei 2014). Dengan populasi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : Buku adalah lembar kertas yg berjilid, berisi tulisan atau kosong.

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : Buku adalah lembar kertas yg berjilid, berisi tulisan atau kosong. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku 4.1.1 Buku Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : Buku adalah lembar kertas yg berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut Oxford Dictionary : Book is

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan apa yang ingin diutarakan pengarang. Hal-hal tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. dengan apa yang ingin diutarakan pengarang. Hal-hal tersebut dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara tentang fenomena kesusastraan tentu tidak lepas dari kemunculannya. Hal ini disebabkan makna yang tersembunyi dalam karya sastra, tidak lepas dari maksud pengarang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses pembelajaran, guru

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses pembelajaran, guru BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal penting bagi setiap insan manusia. Pendidikan dapat dilakukan baik secara formal maupun non formal. Setiap pendidikan tidak dapat

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS 1 SEMESTER 2 TEMA: BUDI PEKERTI

SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS 1 SEMESTER 2 TEMA: BUDI PEKERTI SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS 1 SEMESTER 2 TEMA: BUDI PEKERTI Standar IPA/ Sains : Mengenal berbagai benda langit dan peristiwa alam ( cuaca dan musim ) serta pengaruhnya terhadap kegiatan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Branding

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Branding BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Branding Menurut buku Designing Brand Identity, A Complete Guide to Creating, Building and Maintaining Strong Brands, Alina Wheeler, brand adalah janji, ide besar, dan harapan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti baik dan sastra (dari bahasa Sansekerta) berarti tulisan atau karangan. Dari pengertian

Lebih terperinci

MENULIS MENUMBUHKAN INDUSTRI KREATIF. Oleh: Hj. Dra. Sri Mulyati, M.Pd. Universitas Pancasakti Tegal.

MENULIS MENUMBUHKAN INDUSTRI KREATIF. Oleh: Hj. Dra. Sri Mulyati, M.Pd. Universitas Pancasakti Tegal. MENULIS MENUMBUHKAN INDUSTRI KREATIF Oleh: Hj. Dra. Sri Mulyati, M.Pd. Universitas Pancasakti Tegal srimulyatiupstegal@gmail.com Abstrak Mengarang itu gampang dan menulis itu mudah. Namun demikian tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini tidak hanya dialami oleh orang dewasa tetapi juga anak anak yang pada. terlupakan oleh generasi generasi penerus bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. ini tidak hanya dialami oleh orang dewasa tetapi juga anak anak yang pada. terlupakan oleh generasi generasi penerus bangsa. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan segala kemudahan yang ada sekarang ini, sebagian besar manusia hanya tertarik untuk memikirkan masa sekarang dan masa yang akan datang. Keadaan ini tidak hanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang tentu ingin peristiwa sejarah kerajaan dalam negerinya dapat dikenal oleh masyarakat luar. Tetapi hal seperti ini sangat sulit untuk

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra lahir dari hasil kreatifitas dan imajinasi manusia, serta pemikiran dan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra lahir dari hasil kreatifitas dan imajinasi manusia, serta pemikiran dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra lahir dari hasil kreatifitas dan imajinasi manusia, serta pemikiran dan juga pengalaman yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Keindahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan gaya tipografi Swiss yang dikenal dengan International Typographic Style

BAB I PENDAHULUAN. dengan gaya tipografi Swiss yang dikenal dengan International Typographic Style BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gaya desain Eropa dan Amerika telah lama menjadi kiblat para desainer grafis terutama type foundry di dunia, termasuk di Indonesia. Hal ini dimulai pada masa revolusi

Lebih terperinci

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) 31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film adalah sarana komunikasi massa yang digunakan untuk menghibur, memberikan informasi, serta menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, komedi, dan sajian teknisnya

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Definisi Publikasi Publikasi berarti penyiaran, pengumuman atau penerbitan suatu karya yang telah diciptakan agar diketahui publik. Pengumuman tersebut dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lahirnya sebuah karya sastra tentu tidak akan terlepas dari kehidupan pengarang baik karya sastra yang berbentuk novel, cerpen, drama, maupun puisi. Latar belakang

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Sesuai dengan Sastra dalam Wikipedia Indonesia Ensiklopedia Bebas Berbahasa

Bab 1. Pendahuluan. Sesuai dengan Sastra dalam Wikipedia Indonesia Ensiklopedia Bebas Berbahasa Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan Sastra dalam Wikipedia Indonesia Ensiklopedia Bebas Berbahasa Indonesia (2008), kesusastraan adalah sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan

Lebih terperinci

SILABUS BAHASA INDONESIA KELAS VI SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN

SILABUS BAHASA INDONESIA KELAS VI SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN SILABUS BAHASA INDONESIA KELAS VI SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2009-2010 Kompetensi Dasar MENDENGARKAN 1.1 Menyimpulkan isi berita yang didengar dari televisi atau radio. Indikator Pencapaian (peserta didik

Lebih terperinci