SOLUSI QUIZ#2. Soal: Untuk nomor 1-3, diketahui pesan string jaya berjaya

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SOLUSI QUIZ#2. Soal: Untuk nomor 1-3, diketahui pesan string jaya berjaya"

Transkripsi

1 Untuk nomor -3, diketahui pesan string jaya berjaya. Dengan menggunakan Standard Huffman coding, codeword untuk simbol spasi adalah 0 2. Redundancy yang diperoleh hasil pengkodean huffman untuk string di atas adalah (lengkap dengan satuan) 0,08 bits/sample 3. Rasio kompresi yang dihasilkan menggunakan standar huffman coding untuk string di atas adalah 66,67% (dalam prosen). P(j) = 2/2, P(a) = 4/2, P(y) = 2/2, P(_) = P(b) = P(e) = P(r) = /2 Ingat kesepakatan rulenya: probabilitas descending, jika sama nilainya maka indeks huruf descending juga (asumsi indeks spasi itu sebelum indeks huruf a ). a 4/2 y 2/2 j 2/2 r /2 e /2 b /2 _ /2 x 2/2 a 4/2 y 2/2 j 2/2 x 2/2 r /2 e /2 x 2 2/2 a 4/2 y 2/2 j 2/2 x 2/2 x 2 2/2 x 3 4/2 a 4/2 x 3 4/2 y 2/2 j 2/2 x 4 4/2 a 4/2 x 3 4/2 x 4 4/2 x 5 8/2 x 5 8/2 a 4/2 Maka kita akan dapatkan codeword sbb: a = 0 e = 00 y = 0 b = j = 00 _ = 0 r = 0 2. Entropi pesan jaya berjaya adalah sbb. H = [P(j) log 2 P(j) + P(a) log 2 P(a) + P(y) log 2 P(y) + P(_) log 2 P(_) + P(b) log 2 P(b) + P(e) log 2 P(e) + P(r) log 2 P(r)] = [ 2 log log log log log log log 2 2 ] = [ 6 ( 2,585) + 3 (,585) + 6 ( 2,585) + 2 ( 3,585) + 2 ( 3,585) + 2 ( 3,585) + 2 ( 3,585)] = ( 0,43 0,528 0,43 0,299 0,299 0,299 0,299)

2 = 2,586 bit/sample Jika n i menunjukkan panjang bit karakter i, maka Average Length kode yang dihasilkan oleh Huffman Coding di atas adalah sbb. Av. Length = P(j) n j + P(a) n a + P(y) n y + P(_) n _ + P(b) n b + P(e) n e + P(r) n r = = = 2,667 bit/sample = 32 2 Maka Redundancy kode Huffman yang dihasilkan adalah: Redundancy = Av. Length Entropi = (2,667 2,586)bits sample = 0,08 bits/sample 3. Sebelum dikompresi, ukuran data pesan jaya berjaya adalah 2 x 8 bits = 96 bits. Setelah dikompresi, ukuran data pesan jaya berjaya dihitung sbb. ukuran data = f i n i dengan f i = frekuensi/banyaknya kemunculan karakter i, n i = panjang bit codeword yang mereresentasikan karakter i Maka setelah kompresi, ukuran datanya: ukuran data = f j n j + f a n a + f y n y + f _ n _ + f b n b + f e n e + f r n r = = = 32 bits Maka rasio kompresi dalam % adalah sbb. rasio kompresi = besar data tereduksi data sebelum kompresi = 64 00% = 66,67% % = 00% 96 Jadi besar rasio kompresi yang dihasilkan jika pesan jaya berjaya dikompresi menggunakan Huffman Coding adalah 66,67%.

3 Untuk nomor 4-5 digunakan string source mana makan malam 4. Average length kode yang dihasilkan dari Minimum Huffman Coding adalah 2,375 bits/sample (lengkap dengan satuannya) 5. Redundancy yang dihasilkan dari Shanon Fano Coding adalah 0,094 bits/sample (lengkap dengan satuannya) 4. P(m) = 4/6, P(a) = 6/6, P(n) = 2/6, P(_) = 2/6, P(k) = P(l) = /6 Menggunakan Minimum Variance Huffman Coding, ingat kesepakatan rulenya: probabilitas descending, jika sama nilainya maka indeks huruf descending juga (asumsi indeks spasi itu sebelum indeks huruf a ). a 6/6 m 4/6 n 2/6 _ 2/6 l /6 k /6 x 2/6 a 6/6 m 4/6 x 2/6 n 2/6 _ 2/6 x 2 4/6 a 6/6 x 2 4/6 m 4/6 x 2/6 x 3 6/6 x 3 6/6 a 6/6 x 2 4/6 x 4 0/6 x 4 0/6 x 3 6/6 Maka kita akan dapatkan codeword sbb: a = _ = 00 m = 0 l = 00 n = 0 k = 000 Jika n i menunjukkan panjang bit karakter i, maka Average Length kode yang dihasilkan oleh Minimum Variance Huffman Coding di atas adalah sbb. Av. Length = P(m) n m + P(a) n a + P(n) n n + P(_) n _ + P(k) n k + P(l) n l = = = 2,375 bit/sample = P(m) = 4/6, P(a) = 6/6, P(n) = 2/6, P(_) = 2/6, P(k) = P(l) = /6 Menggunakan Shannon-Fano Coding, ingat kesepakatan rulenya: probabilitas descending, jika sama nilainya maka indeks huruf ascending (asumsi indeks spasi itu sebelum indeks huruf a ).

4 a 6/6 m 4/6 _ 2/6 n 2/6 k /6 l /6 a 6/6 m 4/6 _ 2/6 n 2/6 k /6 l /6 a 6/6 m 4/6 _ 2/6 n 2/6 k /6 l /6 _ 2/6 n 2/6 k /6 l /6 Maka kita akan dapatkan codeword sbb: a = 00 _ = 00 m = 0 l = n = 0 k = 0 Untuk menghitug Redundancy, maka kita perlu menghitung entropi message mana makan malam terlebih dahulu. Entropi pesan mana makan malam adalah sbb. H = [P(m) log 2 P(m) + P(a) log 2 P(a) + P(n) log 2 P(n) + P(_) log 2 P(_) + P(k) log 2 P(k) + P(l) log 2 P(l)] 4 6 = [ 4 log log log log log log = [ 4 ( 2) (,45) + 8 ( 3) + 8 ( 3) + 6 ( 4) + 6 ( 4)] = ( 0,5 0,53 0,375 0,375 0,25 0,25) = 2,28 bit/sample 2 Jika n i menunjukkan panjang bit karakter i, maka Average Length kode yang dihasilkan oleh Shannon- Fano Coding di atas adalah sbb. Av. Length = P(m) n m + P(a) n a + P(n) n n + P(_) n _ + P(k) n k + P(l) n l = = = 2,375 bit/sample = 38 6 Maka Redundancy kode Shannon-Fano yang dihasilkan adalah: Redundancy = Av. Length Entropi = (2,375 2,28)bits sample 2 ] 6 = 0,094 bits/sample

5 Untuk nomor 6-8, terdapat source A = {a, w, y, z} dengan probabilitas setiap simbol adalah: P(a) = 0.7, P(w) = 0., P(y) = 0.5, dan P(z) = Jika digunakan Extended Huffman Coding 2 simbol, diperoleh rangkaian (sequence) simbol baru sebanyak 6 simbol. 7. Besar probabilitas simbol wa adalah 0,07 8. Codeword untuk simbol wa adalah 0 6. Menggunakan Extended Huffman Coding pada prinsipnya algoritma yang digunakan persis sama dengan standard Huffman Coding, hanya representasi simbol yang akan dicarikan codewordnya yang berbeda. Pada Extended Huffman Coding 2 simbol, simbol yang akan dicarikan codewordnya merupakan sequence atau rangkaian 2 simbol yang ada pada source. Jadi untuk source A = {a, w, y, z}, akan diperoleh 4 x 4 buah = 6 buah sequence simbol, yaitu {aa, aw, ay, az, wa, ww, wy, wz, ya, yw, yy, yz, za, zw, zy, zz}. Probabilitas masing-masing sequence simbol adalah sebagai berikut. Sequence simbol Probabilitas Sequence simbol Probabilitas aa 0,7 x 0,7 = 0,49 ya 0,5 x 0,7 = 0,05 aw 0,7 x 0, = 0,07 yw 0,5 x 0, = 0,05 ay 0,7 x 0,5 = 0,05 yy 0,5 x 0,5 = 0,0225 az 0,7 x 0,05 = 0,035 yz 0,5 x 0,05 = 0,0075 wa 0, x 0,7 = 0,07 za 0,05 x 0,7 = 0,035 ww 0, x 0, = 0,0 zw 0,05 x 0, = 0,005 wy 0, x 0,5 = 0,05 zy 0,05 x 0,5 = 0,0075 wz 0, x 0,05 = 0,005 zz 0,05 x 0,05 = 0,0025 Menggunakan Extended Huffman Coding, ingat pada prinsipnya sama dengan standard Huffman Coding, kesepakatan rulenya: probabilitas descending, jika sama nilainya maka indeks huruf descending juga (asumsi indeks spasi itu sebelum indeks huruf a ).

6 x x yw 0.05 yw 0.05 yw 0.05 yw 0.05 x x wy 0.05 ww 0.0 zy yz zw wz zz x wy 0.05 ww 0.0 zy yz x zw x wy 0.05 x ww 0.0 zy yz x wy 0.05 x x ww 0.0 x yw 0.05 wy 0.05 x x x yw 0.05 x

7 x x x x x x x x x x x x x x x x 0.6 x 0.6 x x x x 0.6 x x x x x x Maka kita akan dapatkan codeword sbb: aa = 0 ya = 0 aw = 0 yw = 00 ay = 00 yy = 0 az = 000 yz = 00 wa = 0 za = 00 ww = 00 zw = 00 wy = zy =0 wz = 0 zz = 00

8 9. Diketahui string AABCAABCAABCAABC, jika direpresentasikan ke dalam Tunstall Code 3 bit, akan dihasilkan sequence simbol sebanyak 7 buah, yaitu C, AA, AB, AC, BA, BB, dan BC. P(A) = 8/6 = ½, P(B) = 4/6 = ¼, P(C) = 4/6 = ¼ Source data terdiri atas 3 simbol yaitu A, B, dan C (urutan indeks didasarkan alphabetical order), maka N=3. Jika digunakan Tunstall Coding 3 bit, maka n=3. Sehingga nilai integer K (batas pengulangan) adalah sbb. N + K (N ) 2 n 3 + K (3 ) K 8 2K 8 3 2K 5 K 2,5 K adalah nilai integer maksimum, sehingga diperoleh K = 2. Ini berarti banyaknya pengulangan (iterasi) adalah 2x, atau banyaknya simbol yang dikeluarkan/dicoret adalah 2 buah. Karena nilai K = 2, maka total banyaknya simbol yang dihasilkan (= banyaknya codeword yang dihasilkan) adalah sbb. N + K (N ) = (3 ) = = = 7 buah simbol Karena pada soal tidak hanya ditanyakan banyaknya simbol yang dihasilkan, maka tetap perlu menjalankan algoritma Tunstall Codingnya untuk mengetahui list simbol yang dihasilkan. Tunstall Coding:

9 Sequence Simbol A B C AA AB AC BA BB Probabilitas ½ ¼ ¼ ½ * ½ = ¼ ½ * ¼ = /8 ½ * ¼ = /8 ¼ * ½ = /8 ¼ * ¼ = /6 BC ¼ * ¼ = /6 Perhatikan rule yang dipakai untuk mengeluarkan simbol Simbol yang dikeluarkan adalah simbol dengan probabilitas tertinggi Jika ada lebih dari simbol yang probabilitasnya sama-sama tertinggi, maka pilih simbol yang paling dulu muncul di dalam list simbol Simbol yang dikeluarkan kemudian dirangkaikan dengan setiap simbol pada source asli secara berurutan sesuai dengan urutan indeks atau alphabetical ordernya. Pada soal ini, simbol pada source adalah huruf A, B, C (urutannya berdasarkan alphabetical order), maka simbol yang dikeluarkan dirangkaikan dengan A-B-C secara berurutan satu per satu. Jadi pada Tunstall Coding 3 bit di atas, akan diperoleh 7 buah sequence simbol, yaitu C, AA, AB, AC, BA, BB, dan BC. Sehingga pesan AABCAABCAABCAABC akan diidentifikasi sebagai rangkaian simbol AA-BC-AA-BC- AA-BC-AA-BC. Penentuan codeword untuk ketujuh simbol di atas adalah dengan memplot fixed-length codeword 3 bit mulai dari 000 (diambil 7 buah), yaitu sbb. Sequence Simbol Codeword C 000 AA 00 AB 00 AC 0 BA 00 BB 0 BC 0

10 Untuk nomor 0-, terdapat string ada ada saja. 0. Jika didesain Tunstall Code 4 bit untuk string di atas, maka batasan pengulangan K akan bernilai 2 dan akan dihasilkan codeword Tunstall sebanyak 3 buah.. Average length yang dihasilkan adalah 4 bits/simbol (lengkap dengan satuannya) 0. Simbol yang ada pada source data adalah {_, a, d, j, s}, asumsi indeks spasi lebih awal daripada alphabet, sehingga N = 5. Untuk Tunstall Code 4 bit, maka n = 3. Sehingga nilai K dapat dihitung sbb. N + K (N ) 2 n 5 + K (5 ) K 6 4K 6 5 4K K 2,75 K adalah nilai integer maksimum, sehingga diperoleh K = 2. Karena nilai K = 2, maka total banyaknya simbol yang dihasilkan (= banyaknya codeword yang dihasilkan) adalah sbb. N + K (N ) = (5 ) = = = 3 buah simbol Karena pada soal yang ditanyakan hanya banyaknya codeword Tunstall yang dihasilkan, maka cukup melakukan perhitungan sampai sini, tidak perlu menjalankan algoritma Tunstall Codingnya.. Karena Tunstall Code adalah fix-length code, maka untuk Tunstall Code 4 bit pasti memiliki average length 4 bits/simbol.

11 2. Binary code untuk nilai integer 26 menggunakan Golomb Code dengan parameter m = 5 adalah Untuk nilai integer 26 dan nilai m = 5, diperoleh nilai q dan r sbb. q = 26 div 5 = 5 r = 26 mod 5 = Maka codeword untuk q = 0 (menggunakan unary code). Untuk menentukan codeword r, maka dilakukan langkah-langkah perhitungan sbb. Karena nilai m = 5 bukan merupakan bilangan kelipatan pangkat 2, maka codeword r ditentukan oleh batasan representasi s, yaitu: s = 2 log 2 m m = 2 log = = 8 5 = 3 Karena nilai r = dan nilai s = 3, maka r < s, sehingga: Panjang bit codeword r = log 2 m = log 2 5 = 2 bits Codeword r = representasi biner dari r = representasi biner dari = 0 (perhatikan panjangnya 2 bit) Jadi Golomb Code untuk nilai integer 26 adalah penggabungan codeword q dan codeword r yaitu 00.

12 Untuk nomor 3-7, terdapat message Jika nilai 32 tersebut disimpan dalam bentuk string tanpa kompresi, jumlah bit yang diperlukan untuk merepresentasikan pesan tersebut adalah 6 bits. 4. Jika nilai 32 tersebut disimpan dalam bentuk tipe data integer (asumsi data integer disimpan dalam 6 bit), jumlah bit yang diperlukan untuk merepresentasikan pesan tersebut adalah 6 bits. 5. Jika nilai 32 tersebut dikompresi dengan golomb coding dengan parameter m = 5, jumlah bit yang diperlukan untuk merepresentasikan pesan tersebut adalah 9 bits. 6. Rasio kompresi yang dihasilkan oleh Golomb Code dibandingkan representasi String ASCII adalah 43,75% (dalam prosen) 7. Rasio kompresi yang dihasilkan oleh Golomb Code dibandingkan representasi integer adalah 43,75% (dalam prosen) 3. Jika nilai 32 disimpan dalam bentuk string, berarti nilai 32 diidentifikasi sebagai rangkaian 2 buah karakter yang masing-masingnya direpresentasikan dalam bentuk ASCII yaitu 8 bits per karakter. Sehingga jumlah bit yang merepresentasikan nilai 32 tersebut adalah 2 x 8 bits = 6 bits. 4. Jika nilai 32 disimpan dalam bentuk tipe data integer (asumsi data integer disimpan dalam 6 bit), maka jumlah bit yang merepresentasikan nilai 32 tersebut adalah 6 bits. Perhatikan bahwa nilai 32 diidentifikasi sebagai buah data integer. 5. Jika nilai 32 dikompresi dengan golomb coding menggunakan parameter m = 5, maka representasi codewordnya ditentukan sbb. q = 32 div 5 = 6 r = 32 mod 5 = 2 Maka codeword untuk q = 0 (menggunakan unary code). Untuk menentukan codeword r, maka dilakukan langkah-langkah perhitungan sbb. Karena nilai m = 5 bukan merupakan bilangan kelipatan pangkat 2, maka codeword r ditentukan oleh batasan representasi s, yaitu: s = 2 log 2 m m = 2 log = = 8 5 = 3 Karena nilai r = 2 dan nilai s = 3, maka r < s, sehingga: Panjang bit codeword r = log 2 m = log 2 5 = 2 bits Codeword r = representasi biner dari r = representasi biner dari 2 = 0 (perhatikan panjangnya 2 bit) Jadi Golomb Code untuk nilai integer 32 adalah penggabungan codeword q dan codeword r yaitu 00, dengan total banyaknya bits adalah 9 bits. 6. Rasio kompresi yang dihasilkan oleh Golomb Code dibandingkan representasi String ASCII untuk nilai 32 adalah sbb. Data sebelum kompresi (representasi ASCII) = 6 bits Data setelah kompresi (Golomb Coding) = 9 bits data yang tereduksi 6 9 bits Rasio kompresi = 00% = 00% = 43,75% data awal sebelum kompresi 6 bits 7. Rasio kompresi yang dihasilkan oleh Golomb Code dibandingkan representasi integer untuk nilai 32 adalah sbb.

13 Data sebelum kompresi (representasi integer) = 6 bits Data setelah kompresi (Golomb Coding) = 9 bits Karena jumlah bitsnya sama dengan nomor 6, maka diperoleh rasio kompresi yang sama yaitu 43,75%.

SOLUSI QUIZ #1 SEMESTER I 2014/2015

SOLUSI QUIZ #1 SEMESTER I 2014/2015 SOLUSI QUIZ # SEMESTER I 24/25. Untuk kebutuhan streaming video (lengkap visual dan audionya) NTSC 3 fps, dengan resolusi frame 576 x 48 per frame, menggunakan true color 3 B, dan sampling rate audionya

Lebih terperinci

[TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI. Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty. Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom

[TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI. Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty. Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom [TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom Optimal code pertama yang dikembangkan oleh David Huffman

Lebih terperinci

[TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI. Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty. Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom

[TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI. Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty. Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom [TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom Untuk meng encode integer positif, dapat digunakan diantaranya:

Lebih terperinci

[TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI. Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty. Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom

[TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI. Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty. Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom [TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom Kode (Code) adalah sekumpulan rangkaian bit-bit Codeword adalah

Lebih terperinci

[TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI. Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty. Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom

[TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI. Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty. Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom [TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom Shannon Fano coding, dikembangkan oleh Claude Shannon di Bell

Lebih terperinci

Penggunaan Kode Huffman dan Kode Aritmatik pada Entropy Coding

Penggunaan Kode Huffman dan Kode Aritmatik pada Entropy Coding Penggunaan Kode Huffman dan Kode Aritmatik pada Entropy Coding Wisnu Adityo NIM:13506029 Program Studi Teknik Informatika ITB, Jalan Ganesha no 10 Bandung, email : raydex@students.itb.ac.id Abstrak Pada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kompresi 2.1.1 Sejarah kompresi Kompresi data merupakan cabang ilmu komputer yang bersumber dari Teori Informasi. Teori Informasi sendiri adalah salah satu cabang Matematika yang

Lebih terperinci

Informasi dan Coding

Informasi dan Coding Informasi dan Coding Anhar anhar9@gmail.com Elemen Dasar Proses Komunikasi Proses komunikasi Isue (kuliah) Kompresi Informasi Informasi dan Entropy Apakah informasi dan bagaimana mengukurnya? Mana yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau information-bearing unit yang lain yang lebih rendah daripada representasi data yang tidak

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DAN ALGORITMA SHANNON-FANO PADA PROSES KOMPRESI BERBAGAI TIPE FILE. Irwan Munandar

PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DAN ALGORITMA SHANNON-FANO PADA PROSES KOMPRESI BERBAGAI TIPE FILE. Irwan Munandar PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DAN ALGORITMA SHANNON-FANO PADA PROSES KOMPRESI BERBAGAI TIPE FILE I. Pendahuluan Irwan Munandar Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah Tanah Keterbatasan komputer

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini penulis memaparkan teori-teori ilmiah yang didapat dari metode pencarian fakta yang digunakan untuk mendukung penulisan skripsi ini dan sebagai dasar pengembangan sistem

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pendahuluan

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pendahuluan BAB II DASAR TEORI 2.1 Pendahuluan Kompresi data adalah proses pengkodean (encoding) informasi dengan menggunakan bit yang lebih sedikit dibandingkan dengan kode yang sebelumnya dipakai dengan menggunakan

Lebih terperinci

[TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI. Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty. Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom

[TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI. Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty. Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom [TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom Jika jumlah simbol pada source nya kecil, dan probabilitas

Lebih terperinci

Penggunaan Pohon Huffman Sebagai Sarana Kompresi Lossless Data

Penggunaan Pohon Huffman Sebagai Sarana Kompresi Lossless Data Penggunaan Pohon Huffman Sebagai Sarana Kompresi Lossless Data Aditya Rizkiadi Chernadi - 13506049 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Dalam ilmu komputer, pemampatan data atau kompresi data adalah sebuah cara untuk memadatkan data sehingga hanya memerlukan ruangan penyimpanan lebih kecil sehingga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 19 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian File Teks File teks merupakan file yang berisi informasi-informasi dalam bentuk teks. Data yang berasal dari dokumen pengolah kata, angka yang digunakan dalam perhitungan,

Lebih terperinci

TEKNIK KOMPRESI LOSSLESS TEXT

TEKNIK KOMPRESI LOSSLESS TEXT TEKNIK KOMPRESI LOSSLESS TEXT Teknik Elektro Unibraw Kompresi Memampatkan / mengecilkan raw data Kompresi Multimedia: memampatan raw data multimedia Kompresi multimedia adalah mutlak mengingat ukuran raw

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Pengertian File Teks File teks merupakan file yang berisi informasi-informasi dalam bentuk teks. Data yang berasal dari dokumen pengolah kata, angka yang digunakan dalam perhitungan,

Lebih terperinci

Kode Huffman dan Penggunaannya dalam Kompresi SMS

Kode Huffman dan Penggunaannya dalam Kompresi SMS Kode Huffman dan Penggunaannya dalam Kompresi SMS A. Thoriq Abrowi Bastari (13508025) Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung email: if18025@students.itb.ac.id ABSTRAK Dalam makalah ini, akan dibahas

Lebih terperinci

PEMAMPATAN TATA TEKS BERBAHASA INDONESIA DENGAN METODE HUFFMAN MENGGUNAKAN PANJANG SIMBOL BERVARIASI

PEMAMPATAN TATA TEKS BERBAHASA INDONESIA DENGAN METODE HUFFMAN MENGGUNAKAN PANJANG SIMBOL BERVARIASI PEMAMPATAN TATA TEKS BERBAHASA INDONESIA DENGAN METODE HUFFMAN MENGGUNAKAN PANJANG SIMBOL BERVARIASI Tri Yoga Septianto 1, Waru Djuiatno, S.T., M.T. 2, dan Adharul Muttaqin S.T. M.T. 1 Mahasisawa Teknik

Lebih terperinci

Entropy Naskah Bahasa Sunda Dan Bahasa Jawa Untuk Kompresi Teks Menggunakan Algoritma Binary Huffman Code

Entropy Naskah Bahasa Sunda Dan Bahasa Jawa Untuk Kompresi Teks Menggunakan Algoritma Binary Huffman Code Entropy Naskah Bahasa Sunda Dan Bahasa Jawa Untuk Kompresi Teks Menggunakan Algoritma Binary Huffman Code Syura Fauzan, Muhammad Saepulloh 2, Nanang Ismail 3, Eki Ahmad Zaki Hamidi 4,2,3,4 Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1. Algoritma Huffman Algortima Huffman adalah algoritma yang dikembangkan oleh David A. Huffman pada jurnal yang ditulisnya sebagai prasyarat kelulusannya di MIT. Konsep dasar dari

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau information-bearing unit yang lain yang lebih rendah daripada representasi data yang tidak

Lebih terperinci

Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom

Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom Struktur Data Struktur dan Data Struktur suatu susunan, bentuk, pola atau bangunan Data suatu fakta, segala sesuatu yang dapat dikodekan atau disimbolkan dengan kode-kode

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemampatan data (data compression) merupakan salah satu kajian di dalam ilmu komputer yang bertujuan untuk mengurangi ukuran file sebelum menyimpan atau memindahkan

Lebih terperinci

Penyandian (Encoding) dan Penguraian Sandi (Decoding) Menggunakan Huffman Coding

Penyandian (Encoding) dan Penguraian Sandi (Decoding) Menggunakan Huffman Coding Penyandian (Encoding) dan Penguraian Sandi (Decoding) Menggunakan Huffman Coding Nama : Irwan Kurniawan NIM : 135 06 090 1) Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10,

Lebih terperinci

KOMPRESI FILE MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK

KOMPRESI FILE MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK KOMPRESI FILE MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK Asrianda Dosen Teknik Informatika Universitas Malikussaleh ABSTRAK Algoritma Huffman adalah salah satu algoritma kompresi. Algoritma huffman merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS BEBERAPA TEKNIK CODING RAHMAD FAUZI, ST, MT JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS BEBERAPA TEKNIK CODING RAHMAD FAUZI, ST, MT JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB I PENDAHULUAN ANALISIS BEBERAPA TEKNIK CODING RAHMAD FAUZI, ST, MT JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB I PENDAHULUAN Sistem komunikasi dirancang untuk mentransmisikan informasi yang

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 7. Menuliskan kode karakter dimulai dari level paling atas sampai level paling bawah.

BAB II DASAR TEORI. 7. Menuliskan kode karakter dimulai dari level paling atas sampai level paling bawah. 4 BAB II DASAR TEORI 2.1. Huffman Code Algoritma Huffman menggunakan prinsip penyandian yang mirip dengan kode Morse, yaitu tiap karakter (simbol) disandikan dengan rangkaian bit. Karakter yang sering

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Kompresi data adalah proses mengubah sebuah aliran data input menjadi aliran data baru yang memiliki ukuran lebih kecil. Aliran yang dimaksud adalah berupa file

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Citra Digital Citra digital adalah citra yang terdiri dari sinyal-sinyal frekuensi elektromagnetis yang sudah di-sampling sehingga dapat ditentukan ukuran titik gambar tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi komputer pada zaman sekarang berkembang dengan sangat cepat. Untuk mengimbangi perkembangan teknologi tersebut perlu dilakukan berbagai macam inovasi agar

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA SHANNON- FANO UNTUK KOMPRESI FILE TEXT

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA SHANNON- FANO UNTUK KOMPRESI FILE TEXT IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA SHANNON- FANO UNTUK KOMPRESI FILE TEXT Sutardi Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo Kampus Hijau Bumi Tridarma

Lebih terperinci

BAB 2 STANDARD H.264/MPEG-4 DAN ALGORITMA CABAC

BAB 2 STANDARD H.264/MPEG-4 DAN ALGORITMA CABAC BAB 2 STANDARD H.264/MPEG-4 DAN ALGORITMA CABAC Pada bab ini akan dibahas tentang standard H.264/MPEG-4 secara singkat. Selain itu, bab ini akan membahas pula tentang pemakaian algoritma CABAC pada standard

Lebih terperinci

Konstruksi Kode dengan Redundansi Minimum Menggunakan Huffman Coding dan Range Coding

Konstruksi Kode dengan Redundansi Minimum Menggunakan Huffman Coding dan Range Coding Konstruksi Kode dengan Redundansi Minimum Menggunakan Huffman Coding dan Range Coding Aris Feryanto (NIM: 357) Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung 432, email: aris_feryanto@yahoo.com Abstract Banyak

Lebih terperinci

Algoritma Huffman dan Kompresi Data

Algoritma Huffman dan Kompresi Data Algoritma Huffman dan Kompresi Data David Soendoro ~ NIM 13507086 Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung, email: if17086@students.if.itb.ac.id Abstract Algoritma Huffman merupakan salah satu algoritma

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DENGAN ALGORITMA SHANNON-FANO

PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DENGAN ALGORITMA SHANNON-FANO PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DENGAN ALGORITMA SHANNON-FANO Gagarin Adhitama (13508089) Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10, Bandung Email : if18089@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kompresi Data Kompresi data sudah ada dalam 20 tahun terakhir ini. Kompresi data memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap berbagai bidang studi sekarang ini. Hal ini terbukti

Lebih terperinci

TTG3B3 - Sistem Komunikasi 2 Teori Informasi

TTG3B3 - Sistem Komunikasi 2 Teori Informasi TTG3B3 - Sistem Komunikasi 2 Teori Informasi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom Oleh: Linda Meylani Agus D. Prasetyo Tujuan Pembelajaran Memahami besaran-besaran informasi

Lebih terperinci

DATA COMPRESSION CODING USING STATIC AND DYNAMIC METHOD OF SHANNON-FANO ALGORITHM

DATA COMPRESSION CODING USING STATIC AND DYNAMIC METHOD OF SHANNON-FANO ALGORITHM Media Informatika, Vol. 5, No. 2, Desember 2007, 129-139 ISSN: 0854-4743 DATA COMPRESSION CODING USING STATIC AND DYNAMIC METHOD OF SHANNON-FANO ALGORITHM Romi Wiryadinata Mahasiswa Sekolah Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE KOMPRESI HUFFMAN DAN DYNAMIC MARKOV COMPRESSION. Kompresi ialah proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode

BAB III METODE KOMPRESI HUFFMAN DAN DYNAMIC MARKOV COMPRESSION. Kompresi ialah proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode BAB III METODE KOMPRESI HUFFMAN DAN DYNAMIC MARKOV COMPRESSION 3.1 Kompresi Data Definisi 3.1 Kompresi ialah proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode untuk menghemat kebutuhan tempat

Lebih terperinci

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA. Kuliah 13 Kompresi Citra. Indah Susilawati, S.T., M.Eng.

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA. Kuliah 13 Kompresi Citra. Indah Susilawati, S.T., M.Eng. TEKNIK PENGOLAHAN CITRA Kuliah 13 Kompresi Citra Indah Susilawati, S.T., M.Eng. Program Studi Teknik Informatika/Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta 2015 KULIAH

Lebih terperinci

PENGANTAR KOMPRESI DATA

PENGANTAR KOMPRESI DATA PENGANTAR KOMPRESI DATA PUTU WIDHIARTHA widhiartha@yahoo.com http://widhiartha.multiply.com Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2008 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertian File Teks Teks adalah kumpulan dari karakter karakter atau string yang menjadi satu kesatuan. Teks yang memuat banyak karakter didalamnya selalu menimbulkan masalah pada

Lebih terperinci

Kompresi Teks Menggunakan Steganografi

Kompresi Teks Menggunakan Steganografi Kompresi Teks Menggunakan Steganografi Judith Chira Patria 1, Entik Insanudin, ST., M.T 2 Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung e-mail: katachira@student.if.uinsgd.ac.id

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Kompresi data adalah proses mengubah sebuah aliran data input menjadi aliran data baru yang memiliki ukuran lebih kecil. Aliran yang dimaksud adalah berupa file

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kompresi Data Kompresi adalah mengecilkan/ memampatkan ukuran. Kompresi Data adalah teknik untuk mengecilkan data sehingga dapat diperoleh file dengan ukuran yang lebih kecil

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan teknologi komputer memberikan banyak manfaat bagi manusia di berbagai aspek kehidupan, salah satu manfaatnya yaitu untuk menyimpan data, baik data berupa

Lebih terperinci

JURNAL IT STMIK HANDAYANI

JURNAL IT STMIK HANDAYANI VOLUME 5, DESEMBER 04 Sitti Zuhriyah Sistem Komputer, STMIK Handayani Makassar zuhriyahsompa@yahoo.com Abstrak Di dalam dunia komputer, semua informasi, baik berupa tulisan, gambar ataupun suara semuanya

Lebih terperinci

Analisa Perbandingan Rasio Kecepatan Kompresi Algoritma Dynamic Markov Compression Dan Huffman

Analisa Perbandingan Rasio Kecepatan Kompresi Algoritma Dynamic Markov Compression Dan Huffman Analisa Perbandingan Rasio Kecepatan Kompresi Algoritma Dynamic Markov Compression Dan Huffman Indra Kelana Jaya Universitas Methodist Indonesia Medan, Indonesia indrakj_sagala@yahoo.com Resianta Perangin-angin

Lebih terperinci

MULTIMEDIA system. Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series

MULTIMEDIA system. Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series MULTIMEDIA system Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series Kompresi data teks (Huffman coding, RLE coding, LZW coding, arithmetic coding Representasi dan kompresi data suara dan audio Representasi dan

Lebih terperinci

Kompleksitas Algoritma dari Algoritma Pembentukan pohon Huffman Code Sederhana

Kompleksitas Algoritma dari Algoritma Pembentukan pohon Huffman Code Sederhana Kompleksitas Algoritma dari Algoritma Pembentukan pohon Huffman Code Sederhana Muhammad Fiqri Muthohar NIM : 13506084 1) 1) Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung, email: fiqri@arc.itb.ac.id Abstrak makalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra merupakan representasi digital dari objek gambar, yang tidak lepas dari kebutuhan manusia. Pada umumnya representasi citra membutuhkan memori yang cukup besar,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa literatur yang mengulas kembali algoritma JBE (Sadiq, et

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa literatur yang mengulas kembali algoritma JBE (Sadiq, et BAB II TINJAUAN PUSTAKA Terdapat beberapa literatur yang mengulas kembali algoritma JBE (Sadiq, et al., 2013; Sharma, et al., 2014; Singla & Kumar, 2014; Adewumi, 2015), namun belum pernah terdapat literatur

Lebih terperinci

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I REPRESENTASI DATA

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I REPRESENTASI DATA PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I REPRESENTASI DATA Tim Pengajar KU1102 - Institut Teknologi Sumatera Data Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini kebanyakan aktivitas manusia selalu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini kebanyakan aktivitas manusia selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam dunia modern sekarang ini kebanyakan aktivitas manusia selalu berhubungan dengan dokumentasi atau data. Data-data yang ada haruslah tersimpan dengan

Lebih terperinci

Type Data terdiri dari : - Data Tunggal : Integer, Real, Boolean dan Karakter. - Data Majemuk : String

Type Data terdiri dari : - Data Tunggal : Integer, Real, Boolean dan Karakter. - Data Majemuk : String Struktur dapat diartikan sebagai suatu susunan, bentuk, pola atau bangunan. Data dapat diartikan sebagai suatu fakta, segala sesuatu yang dapat dikodekan atau disimbolkan dengan kode-kode atau lambang-lambang

Lebih terperinci

Struktur dan Organisasi Data 2 STRUKTUR DATA

Struktur dan Organisasi Data 2 STRUKTUR DATA STRUKTUR DATA PENDAHULUAN Struktur data adalah suatu koleksi atau kelompok data yang dapat dikarakterisasikan oleh organisasi serta operasi yang didefinisikan terhadapnya. Algorithma : barisan langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB 1 TIPE DATA. Selain itu terdapat operasi MOD (Modulo) adalah sisa dari pembagian Contoh : 27 MOD 4 = 3

BAB 1 TIPE DATA. Selain itu terdapat operasi MOD (Modulo) adalah sisa dari pembagian Contoh : 27 MOD 4 = 3 BAB 1 TIPE DATA Struktur data adalah suatu koleksi atau kelompok data yang dapat dikarakterisasikan oleh organisasi serta operasi yang didefinisikan terhadapnya. Data secara umum dapat dikategorikan :

Lebih terperinci

BAB 1 TIPE DATA. Struktur Data 1. Sederhana : Array dan Record 2. Majemuk terdiri atas Linier Non Linier

BAB 1 TIPE DATA. Struktur Data 1. Sederhana : Array dan Record 2. Majemuk terdiri atas Linier Non Linier TIPE DATA Struktur data adalah suatu koleksi atau kelompok data yang dapat dikarakterisasikan oleh organisasi serta operasi yang didefinisikan terhadapnya. Data secara umum dapat dikategorikan : Tipe data

Lebih terperinci

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I REPRESENTASI DATA

PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I REPRESENTASI DATA PENGANTAR KOMPUTER & SOFTWARE I REPRESENTASI DATA Tim Pengajar KU1102 - Institut Teknologi Sumatera Data Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu

Lebih terperinci

KOMPRESI STRING MENGGUNAKAN ALGORITMA LZW DAN HUFFMAN

KOMPRESI STRING MENGGUNAKAN ALGORITMA LZW DAN HUFFMAN KOMPRESI STRING MENGGUNAKAN ALGORITMA DAN HUFFMAN Muhammad Maulana Abdullah / 13508053 Program Studi Teknik Informatika 2008 Bandung e-mail: if18053@students.if.itb.ac.id ABSTRAK Saat ini kompresi file

Lebih terperinci

KOMPRESI TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA DAN POHON HUFFMAN. Nama : Irfan Hanif NIM :

KOMPRESI TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA DAN POHON HUFFMAN. Nama : Irfan Hanif NIM : KOMPRESI TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA DAN POHON HUFFMAN Nama : Irfan Hanif NIM : 13505049 Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha No 10 Bandung E-mail : if15049@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

Kompresi Data dengan Algoritma Huffman dan Perbandingannya dengan Algoritma LZW dan DMC

Kompresi Data dengan Algoritma Huffman dan Perbandingannya dengan Algoritma LZW dan DMC Kompresi Data dengan Algoritma Huffman dan Perbandingannya dengan Algoritma LZW dan DMC Roy Indra Haryanto - 13508026 Fakultas Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Program Studi Teknik Informatika Institut

Lebih terperinci

APLIKASI KOMPRESI TEKS SMS PADA MOBILE DEVICE BERBASIS ANDROID DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK

APLIKASI KOMPRESI TEKS SMS PADA MOBILE DEVICE BERBASIS ANDROID DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK APLIKASI KOMPRESI TEKS SMS PADA MOBILE DEVICE BERBASIS ANDROID DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK Rozzi Kesuma Dinata (1), Muhammad Al hafizh Hasmar (2) (1)Program Studi Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

Kode Sumber dan Kode Kanal

Kode Sumber dan Kode Kanal Kode Sumber dan Kode Kanal Sulistyaningsih, 05912-SIE Jurusan Teknik Elektro Teknologi Informasi FT UGM, Yogyakarta 8.2 Kode Awalan Untuk sebuah kode sumber menjadi praktis digunakan, kode harus dapat

Lebih terperinci

Konversi Citra ke dalam Bentuk Teks Terenkripsi dengan Memanfaatkan Chiper Abjad Majemuk

Konversi Citra ke dalam Bentuk Teks Terenkripsi dengan Memanfaatkan Chiper Abjad Majemuk Konversi Citra ke dalam Bentuk Teks Terenkripsi dengan Memanfaatkan Chiper Abjad Majemuk Dadan Ramdan Mangunpraja 1) 1) Jurusan Teknik Informatika, STEI ITB, Bandung, email: if14087@if.itb.ac.id Abstract

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

KOMPRESI DAN TEKS. = 4800 karakter. 8 x 8 Kebutuhan tempat penyimpanan per halaman = byte = byte = Kbyte

KOMPRESI DAN TEKS. = 4800 karakter. 8 x 8 Kebutuhan tempat penyimpanan per halaman = byte = byte = Kbyte KOMPRESI DAN TEKS KOMPRESI DATA Kompresi berarti memampatkan/mengecilkan ukuran Kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau informationbearing unit yang lain yang lebih rendah

Lebih terperinci

Bab 6. Kompresi Data dan Teks. Pokok Bahasan : Tujuan Belajar : Sekilas Kompresi Data

Bab 6. Kompresi Data dan Teks. Pokok Bahasan : Tujuan Belajar : Sekilas Kompresi Data Pokok Bahasan : Sekilas kompresi data Jenis-jenis kompresi data Kriteria algoritma kompresi Klasifikasi teknik kompresi Teknik kompresi data Aplikasi kompresi Bab 6 Kompresi Data dan Teks Tujuan Belajar

Lebih terperinci

KOMPRESI DAN TEKS M U L T I M E D I A KOMPRESI DATA

KOMPRESI DAN TEKS M U L T I M E D I A KOMPRESI DATA M U L T I M E D I A Universitas Gunadarma KOMPRESI DAN TEKS KOMPRESI DATA - Kompresi berarti memampatkan/mengecilkan ukuran - Kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau information-bearing

Lebih terperinci

Kata kunci: pohon biner, metode Huffman, metode Kanonik Huffman, encoding, decoding.

Kata kunci: pohon biner, metode Huffman, metode Kanonik Huffman, encoding, decoding. ALGORITMA HUFFMAN KANONIK UNTUK KOMPRESI TEKS SMS Moch Ginanjar Busiri 13513041 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

KOMPRESI DAN TEKS. Pemrograman Multimedia KOMPRESI DATA. Diktat Kuliah

KOMPRESI DAN TEKS. Pemrograman Multimedia KOMPRESI DATA. Diktat Kuliah Diktat Kuliah Pemrograman Multimedia Yulisdin Mukhlis, ST., MT KOMPRESI DAN TEKS KOMPRESI DATA - Kompresi berarti memampatkan/mengecilkan ukuran - Kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2. Data Data adalah keterangan yang benar dan nyata atau dengan kata lain adalah catatan atas kumpulan fakta yang mendeskripsikan simbol, grafik, gambar, kata, angka, huruf, objek

Lebih terperinci

PEDOMAN PENGGUNAAN SIMULATOR PENYANDIAN DAN PENGAWASANDIAN SISTEM KOMUNIKASI BERBASIS PERANGKAT LUNAK VISUAL C#

PEDOMAN PENGGUNAAN SIMULATOR PENYANDIAN DAN PENGAWASANDIAN SISTEM KOMUNIKASI BERBASIS PERANGKAT LUNAK VISUAL C# PEDOMAN PENGGUNAAN SIMULATOR PENYANDIAN DAN PENGAWASANDIAN SISTEM KOMUNIKASI BERBASIS PERANGKAT LUNAK VISUAL C# Simulator penyandian dan pengawasandian ini dirancang untuk meyimulasikan 10 jenis penyandian

Lebih terperinci

Contoh kebutuhan data selama 1 detik pada layar resolusi 640 x 480 : 640 x 480 = 4800 karakter 8 x 8

Contoh kebutuhan data selama 1 detik pada layar resolusi 640 x 480 : 640 x 480 = 4800 karakter 8 x 8 Kompresi Data Contoh : (1) Contoh kebutuhan data selama 1 detik pada layar resolusi 640 x 480 : Data Teks 1 karakter = 2 bytes (termasuk karakter ASCII Extended) Setiap karakter ditampilkan dalam 8 x

Lebih terperinci

KOMPRESI DATA DAN TEKS. By : Nurul Adhayanti

KOMPRESI DATA DAN TEKS. By : Nurul Adhayanti KOMPRESI DATA DAN TEKS By : Nurul Adhayanti KOMPRESI DATA DAN TEKS KOMPRESI DATA Kompresi berarti memampatkan/mengecilkan ukuran Kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau information-bearing

Lebih terperinci

BAB II ARITMATIKA DAN PENGKODEAN

BAB II ARITMATIKA DAN PENGKODEAN TEKNIK DIGITAL/HAL. 8 BAB II ARITMATIKA DAN PENGKODEAN ARITMATIKA BINER Operasi aritmatika terhadap bilangan binari yang dilakukan oleh komputer di ALU terdiri dari 2 operasi yaitu operasi penambahan dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kompresi Data Kompresi data di dalam konteks ilmu komputer adalah merupakan ilmu atau seni dalam merepresentasikan informasi yang terdapat pada data ke dalam suatu bentuk yang

Lebih terperinci

HUFFMAN CODING. Huffman Coding

HUFFMAN CODING. Huffman Coding HUFFMAN CODING Anhar anhar19@gmail.com Optimal code pertama dikembangkan oleh David Huffman Utk sumber S = {x 1,, x n }; Probabilitas P = {p 1,.., p n }; Codewords {c 1,.., c n }; dan Panjang {l 1,..,

Lebih terperinci

.::BAB II.::MENGENAL PASCAL

.::BAB II.::MENGENAL PASCAL .::BAB II.::MENGENAL PASCAL Pascal adalah bahasa pemrograman terstruktur yang membedakan blok-blok pendeklarasian tipe, variable dan penulisan kode program. Pascal memiliki keunggulan untuk dipelajari

Lebih terperinci

Lecturer: Abdusy Syarif. Undergraduate Course Informatics Engineering Dept. Universitas Mercu Buana. Tipe Data

Lecturer: Abdusy Syarif. Undergraduate Course Informatics Engineering Dept. Universitas Mercu Buana. Tipe Data Lecturer: Abdusy Syarif Undergraduate Course Informatics Engineering Dept. Universitas Mercu Buana Tipe Data REVIEW Slide - 2 A program is not an algorithm! Sebuah algoritma dapat diimplementasikan dengan

Lebih terperinci

PENGKODEAN DATA. Komunikasi Data

PENGKODEAN DATA. Komunikasi Data PENGKODEAN DATA Komunikasi Data Pendahuluan Karakter data yang akan dikirim dari suatu titik ke titik lain tidak dapat dikirimkan secara langsung. Perlu proses pengkodean pada setiap titik. Dengan kata

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Setelah membaca bab ini maka pembaca akan memahami pengertian tentang kompresi, pengolahan citra, kompresi data, Teknik kompresi, Kompresi citra. 2.1 Defenisi Data Data adalah

Lebih terperinci

KODE HUFFMAN UNTUK KOMPRESI PESAN

KODE HUFFMAN UNTUK KOMPRESI PESAN Techno.COM, Vol. 2, No. 2, Mei 23: 7-26 KODE HUFFMAN UNTUK KOMPRESI PESAN Erna Zuni Astuti, Erwin Yudi Hidayat 2,2 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

MEMBANGUN KODE HUFFMAN BERDASARKAN REVERSIBLE VARIABLE LENGTH CODE (RVLC) UNTUK PENGKOREKSIAN ERROR. Bangkit Erlangga/

MEMBANGUN KODE HUFFMAN BERDASARKAN REVERSIBLE VARIABLE LENGTH CODE (RVLC) UNTUK PENGKOREKSIAN ERROR. Bangkit Erlangga/ MEMBANGUN KODE HUFFMAN BERDASARKAN REVERSIBLE VARIABLE LENGTH CODE (RVLC) UNTUK PENGKOREKSIAN ERROR Bangkit Erlangga/0422019 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no.65,

Lebih terperinci

Pembangkit Kunci Acak pada One-Time Pad Menggunakan Fungsi Hash Satu-Arah

Pembangkit Kunci Acak pada One-Time Pad Menggunakan Fungsi Hash Satu-Arah Pembangkit Kunci Acak pada One-Time Pad Menggunakan Fungsi Hash Satu-Arah Junita Sinambela (13512023) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

Sebuah pewarnaan dari graph G adalah sebuah pemetaan warna-warna ke simpulsimpul dari G sedemikian hingga simpul relasinya mempunyai warna warna yang

Sebuah pewarnaan dari graph G adalah sebuah pemetaan warna-warna ke simpulsimpul dari G sedemikian hingga simpul relasinya mempunyai warna warna yang Sebuah pewarnaan dari graph G adalah sebuah pemetaan warna-warna ke simpulsimpul dari G sedemikian hingga simpul relasinya mempunyai warna warna yang berbeda. Bilangan kromatik dari G adalah jumlah warna

Lebih terperinci

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-3 (Tipe Data dan Nama) 1 Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Tipe Dasar Tipe Bentukan Nama 2 Pendahuluan Tipe adalah pola representasi data dalam komputer Tipe data dapat dikelompokkan

Lebih terperinci

Teknik Pembangkitan Kode Huffman

Teknik Pembangkitan Kode Huffman Teknik Pembangkitan Kode Huffman Muhammad Riza Putra Program Studi Teknik Informatika ITB, Bandung 012, email: zha@students.itb.ac.id Abstrak Makalah ini membahas suatu teknik dalam pembangkitan kode Huffman

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Data Data merupakan bahan baku informasi, dapat didefinisikan sebagai kelompok teratur simbol-simbol yang mewakili kuantitas, fakta, tindakan, benda dan sebagainya (Supriyanto

Lebih terperinci

2. Gambarkan gerbang logika yang dinyatakan dengan ekspresi Boole di bawah, kemudian sederhanakan dan gambarkan bentuk sederhananya.

2. Gambarkan gerbang logika yang dinyatakan dengan ekspresi Boole di bawah, kemudian sederhanakan dan gambarkan bentuk sederhananya. Tugas! (Materi Aljabar Boolean). Gambarkan jaringan switching yang dinyatakan dengan polinominal Boole di bawah, kemudian sederhanakan dan gambarkan bentuk sederhananya, kapan jaringan tsb on atau off.

Lebih terperinci

Kompresi. Definisi Kompresi

Kompresi. Definisi Kompresi 1 Kompresi Bahan Kuliah : Sistem Multimedia PS TI Undip Gasal 2011/2012 2 Definisi Kompresi Memampatkan/mengecilkan ukuran Proses mengkodekan informasi menggunakan bit yang lain yang lebih rendah daripada

Lebih terperinci

Algoritma Pemrograman

Algoritma Pemrograman Algoritma Pemrograman Pertemuan Ke-3 (Tipe Data dan Nama) Noor Ifada noor.ifada@if.trunojoyo.ac.id S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 Sub Pokok Bahasan Pendahuluan Tipe Dasar Tipe Bentukan Nama S1 Teknik

Lebih terperinci

PENGENALAN BINARY INDEXED TREE DAN APLIKASINYA

PENGENALAN BINARY INDEXED TREE DAN APLIKASINYA PENGENALAN BINARY INDEXED TREE DAN APLIKASINYA Listiarso Wastuargo-13508103 Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung hallucinogenplus@yahoo.co.id ABSTRAK Makalah ini membahas tentang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data disimpan di dalam komputer pada main memory untuk diproses.

BAB II LANDASAN TEORI. Data disimpan di dalam komputer pada main memory untuk diproses. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengkodean Data Data disimpan di dalam komputer pada main memory untuk diproses. Sebuah karakter data disimpan dalam main memory menempati posisi 1 byte. Komputer generasi pertama,

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media informasi, seperti sistem komunikasi dan media penyimpanan untuk data, tidak sepenuhnya reliabel. Hal ini dikarenakan bahwa pada praktiknya ada (noise) atau inferensi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Compression 2.1.1 Data Menurut Oxford ( 2010 ),Data dapat diartikan suatu kumpulan angka, karakter, gambar yang sebelumnya tidak memiliki arti apa-apa hingga diproses

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 8.1. Kriptografi Kriptografi memiliki arti sebagai suatu bidang ilmu yang mempelajari metodemetode pengiriman pesan dalam bentuk rahasia sehingga hanya pihak yang dituju saja yang

Lebih terperinci