BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB LANDASAN TEORI. Pengertian File Teks File teks merupakan file yang berisi informasi-informasi dalam bentuk teks. Data yang berasal dari dokumen pengolah kata, angka yang digunakan dalam perhitungan, nama dan alamat dalam basis data merupakan contoh masukan data teks yang terdiri dari karakter, angka dan tanda baca. Masukan dan keluaran data teks direpresentasikan sebagai set karakter atau sistem kode yang dikenal oleh sistem komputer. Ada tiga macam set karakter yang umum digunakan untuk masukan dan keluaran pada komputer, yaitu ASCII, EBCDIC, dan Unicode. ASCII (American Code for Information Interchange) merupakan suatu standar internasional dalam kode huruf dan simbol seperti Hex dan Unicode tetapi ASCII lebih bersifat universal. ASCII digunakan oleh komputer dan alat komunikasi lain untuk menunjukkan teks. Kode ASCII memiliki komposisi bilangan biner sebanyak 8 bit, dimulai dari hingga. Total kombinasi yang dihasilkan sebanyak 56, dimulai dari kode hingga 55 dalam sistem bilangan desimal. EBCDIC (Extended Binary Codec Decimal Interchange Code) merupakan set karakter yang diciptakan oleh komputer merk IBM. EBCDIC terdiri dari 56 karakter yang masing-masing berukuran 8 bit. Adanya keterbatasan pada kode ASCII dan EBCDIC, dibuat standar kode internasional baru yang merupakan kode 6 bit yang disebut Unicode. Unicode adalah suatu standar industri yang dirancang untuk

2 mengizinkan teks dan simbol dari semua sistem tulisan di dunia untuk ditampilkan dan dimanipulasi secara konsisten oleh komputer (Sudewa, Ida Bagus Adi, 3). Gambar. Karakter ASCII.. Format Teks Secara umum, format data teks dibagi menjadi dua bagian, yaitu (Purnomo, Herry et al, 5, hal: ):. Teks sederhana (plain text) Format data teks (*.txt) merupakan contoh format teks jenis ini yang paling populer.. Teks terformat (formatted text) Merupakan teks yang terformat dan mengandung styles. Format data dokumen Microsoft Word (*.doc) merupakan contoh format teks jenis ini yang paling populer.

3 Contoh format data teks di atas beserta perangkat lunak yang biasa digunakan di antaranya adalah (Purnomo, Herry et al, 5, hal: ):. Format data teks (*.txt) Format data teks merupakan format teks yang digunakan untuk menyimpan huruf, angka, karakter kontrol (tabulasi, pindah baris, dan sebagainya) atau simbol-simbol lain yang biasa digunakan dalam tulisan seperti titik, koma, tanda petik, dan sebagainya. Satu huruf, angka, karakter kontrol atau simbol pada arsip teks memakan tempat satu byte. Berbeda dengan jenis teks terformat yang satu huruf saja dapat memakan tempat beberapa byte untuk menyimpan format dari huruf tersebut seperti font, ukuran, tebal atau tidak dan sebagainya. Kelebihan dari format data teks ini adalah ukuran datanya yang kecil karena tiadanya fitur untuk memformat tampilan teks. Saat ini perangkat lunak yang paling banyak digunakan untuk memanipulasi format data ini adalah Notepad.. Format data dokumen (*.doc) Doc merupakan ekstensi arsip dokumen perangkat lunak Microsoft Word yang paling banyak digunakan dalam menulis laporan, makalah dan sebagainya. Doc merupakan jenis teks terformat yang tidak hanya dapat mengatur tampilan teks seperti styles (font, ukuran huruf, dan sebagainya), namun juga dapat menyisipkan gambar. Kekurangan format teks dokumen ini terletak pada ukuran datanya yang besar. 3. Hyper Text Markup Language (*.htm atau *.html) Merupakan format teks standard untuk tampilan dokumen web.

4 . Rich Text Format (*.rtf) Format teks ini dikembangkan oleh Microsoft yang dapat dibaca oleh berbagai macam platform, seperti Windows, Linux, Mac OS dan sebagainya... Tipe Teks Tipe teks merupakan tipe dasar yang sudah sangat dikenal dalam kehidupan seharihari. Tipe teks terdiri dari tipe karakter (char) dan tipe string. Tipe karakter (char) terdiri atas satu huruf, angka, tanda baca, atau karakter khusus seperti a,, * dan sebagainya. Tipe string terdiri atas nol atau lebih karakter seperti algoritma, teks dan sebagainya (Purnomo, Herry et al, 5, hal: 99).. Pohon (Tree) Pohon (tree) membentuk salah satu subklas dari graf yang paling banyak digunakan. Dalam ilmu komputer, pohon berguna dalam mengatur dan mengaitkan data dalam suatu basis data. Definisi. Sebuah pohon T (tree T) adalah sebuah graf sederhana yang memenuhi: jika v dan w adalah verteks atau node di T, maka terdapat sebuah lintasan sederhana tunggal dari v ke w (Johnsonbaugh, Richard, 998, hal: 75). Definisi. Sebuah pohon berakar adalah pohon di mana sebuah node tertentu dirancang seperti akar (Johnsonbaugh, Richard, 998, hal: 75).

5 v v v 3 v v 5 v 6 v 7 Gambar. Pohon Berakar dengan v Sebagai Akar. Pohon secara luas digunakan dalam struktur data ilmu komputer seperti pohon pencarian biner, pohon perentang, tumpukan dan lain lain..3 Pohon Biner (Binary Tree) Definisi.3 Pohon biner (binary tree) adalah pohon berakar yang setiap nodenya mempunyai paling banyak dua anak dan masing-masing anak dari sebuah node disebut sebagai anak kiri (left child) dan anak kanan (right child) (Jong, Jek Siang,, hal: 83 ). Definisi. Pohon biner penuh (full binary tree) adalah pohon biner yang setiap nodenya (kecuali daun) mempunyai tepat dua anak (Jong, Jek Siang,, hal: 83 ). Pohon biner dapat digunakan untuk menyatakan ekspresi aljabar maupun pencarian dan pengurutan data.

6 Definisi.5 Misalkan T adalah pohon biner dan v V(T) adalah suatu titik cabang dalam T. Subpohon kiri (left subtree) v adalah pohon biner yang:. Titik-titiknya adalah anak kiri v dan semua turunannya.. Garis-garisnya adalah garis-garis dalam E(T) yang menghubungkan titik-titik subpohon kiri v. 3. Anaknya adalah anak kiri v. (Jong, Jek Siang,, hal: 8). w v x Gambar.3. Pohon Biner Gambar di atas merupakan pohon biner dengan dua subpohon, yaitu subpohon kiri v dengan w sebagai akar dan subpohon kanan v dengan x sebagai akar.. Pemampatan Data Salah satu ide yang populer dalam pemampatan data adalah apabila frekuensi kemunculan karakter atau simbol pada suatu pesan diketahui, maka terdapat cara untuk mengkodekan karakter, sehingga membutuhkan ruang yang lebih kecil. Ide ini tidaklah baru, suatu contoh awal pemampatan data adalah kode Morse yang dikembangkan oleh Samuel Morse pada pertengahan abad ke 9. Huruf-huruf yang

7 dikirim oleh telegraf disandikan dengan titik dan garis. Morse mencatat bahwa huruf tertentu terjadi lebih sering dibanding yang lain. Untuk mengurangi rata-rata waktu yang diperlukan dalam mengirimkan pesan, Morse membuat urutan yang lebih pendek untuk huruf-huruf yang terjadi lebih sering seperti e (.), a (.-) dan urutan yang lebih panjang untuk huruf-huruf yang terjadi agak jarang seperti q (--.-) dan j(.---). Ide penggunaan kode yang lebih pendek untuk karakter yang lebih sering terjadi dan kode yang lebih panjang untuk karakter yang jarang terjadi diambil ke dalam bidang komputasi oleh Claude Elwood Shannon dan Robert M. Fano tahun 95an, ketika ke duanya mengembangkan algoritma pemampatan Shannon-Fano. Beberapa tahun kemudian, David A. Huffman menerbitkan suatu paper tahun 95 yang meningkatkan kinerja algoritma dengan menamainya Huffman coding. Saat ini terdapat berbagai tipe algoritma pemampatan antara lain Huffman, LIFO, LZ77, Dynamic Markov Compression, Block Sorting Lossless, Run Length, Shannon-Fano, Arithmetic dan lain-lain... Pengertian Pemampatan Data Pemampatan data adalah proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode untuk menghemat kebutuhan ruang penyimpanan dan waktu untuk transmisi data (Linawati et al,, hal:7). Pemampatan merupakan salah satu teori informasi yang diperkenalkan oleh Shannon yang bertujuan untuk menghilangkan redundasi dari sumber. Pemampatan bermanfaat dalam membantu mengurangi konsumsi sumber daya yang mahal, seperti ruang hard disk atau perpindahan data melalui internet.

8 Pemampatan data memiliki beberapa aplikasi, diantaranya (Munir, Rinaldi,, hal: 66):. Pengiriman data (data transmission) pada saluran komunikasi data Data yang telah dimampatkan membutuhkan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan data yang tidak dimampatkan.. Penyimpanan data (data storing) di dalam media sekunder (storage) Data yang telah dimampatkan membutuhkan ruang pada media penyimpanan yang lebih sedikit dibandingkan dengan data yang tidak dimampatkan... Metode Pemampatan Metode pemampatan diklasifikasikan ke dalam dua metode, yaitu (Munir, Rinaldi,, hal: 69):. Metode Lossless Merupakan teknik pemampatan yang menghasilkan hasil penirmampatan tepat sama seperti data semula. Tidak ada informasi yang hilang akibat pemampatan. Tetapi rasio pemampatannya sangat rendah. Misalnya pada data teks, gambar seperti GIF dan PNG. Contoh metode ini adalah Shannon-Fano coding, Huffman coding, Arithmetic coding dan lain sebagainya.. Metode Lossy Merupakan teknik pemampatan yang menghasilkan hasil penirmampatan hampir sama dengan data semula. Ada informasi yang hilang akibat pemampatan, tetapi dapat ditolerir oleh persepsi mata. Misalnya pada gambar

9 dan MP3. Kelebihan teknik ini adalah rasio pemampatan yang tinggi dibanding metode lossless. Efek pemampatan pada metode pemampatan lossless dapat diukur melalui sejumlah penyusutan suatu file asal dalam membandingkan ukuran dari jenis-jenis pemampatan, yaitu:. Rasio pemampatan, merupakan perbandingan ukuran file setelah pemampatan dengan file semula yang ditunjukkan dalam persentase (ditulis dalam %): ukuran file hasil pemampa tan Rasio Pemampatan = *% ukuran file semula (.). Kecepatan proses pemampatan (ditulis dalam satuan KByte/s): ukuran file semula Kecepatan Proses Pemampatan = (.) waktu komputasi yang dibutuhkan Ada beberapa kriteria yang sering menjadi pertimbangan dalam memilih suatu metode pemampatan yang tepat diantaranya kecepatan pemampatan, sumber daya yang dibutuhkan, kualitas, ukuran file, kompleksitas algoritma dan lain-lain (Munir, Rinaldi,, hal: 66). Kualitas pemampatan dengan kebutuhan memori biasanya berbanding terbalik. Kualitas pemampatan yang bagus umumnya dicapai pada proses pemampatan yang menghasilkan pengurangan memori yang tidak begitu besar dan begitu juga sebaliknya.

10 .5 Algoritma Huffman Algoritma Huffman diperkenalkan oleh David A. Huffman seorang mahasiswa MIT dalam papernya yang berjudul "A Method for the Construction of Minimum- Redundancy Codes" dan diterbitkan pada tahun 95. Prinsip kode Huffman adalah karakter yang paling sering muncul di dalam data dikodekan dengan kode yang jumlah bitnya lebih sedikit, sedangkan karakter yang jarang muncul dikodekan dengan kode yang jumlah bitnya lebih panjang. Algoritma Huffman menggunakan tabel frekuensi kemunculan karakter untuk menggambarkan setiap karakter menjadi kode atau string biner. Kode atau string biner yang digunakan untuk mengkodekan setiap karakter dinamakan kode Huffman. Algoritma Huffman yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah algoritma Huffman yang menggunakan metode statik, yaitu metode yang menggunakan peta kode yang sama, metode ini membutuhkan dua fase, yaitu fase pertama untuk menghitung frekuensi kemunculan tiap karakter dan menentukan peta kodenya dan fase ke dua untuk mengubah pesan atau data menjadi kumpulan kode yang akan ditransmisikan. Kode optimal untuk sebuah file digambarkan dengan pohon biner penuh, di mana setiap node bukan daun mempunyai dua anak. Pada awalnya Huffman hanya mengkodekan karakter menggunakan pohon biner biasa, namun setelah itu Huffman menemukan bahwa penggunaan algoritma Greedy dapat membentuk kode prefiks yang optimal. Penggunaan algoritma Greedy pada algoritma Huffman adalah pada saat pemilihan dua pohon dengan frekuensi terkecil dalam membuat pohon Huffman. Algoritma Greedy digunakan pada pembentukan pohon Huffman agar meminimumkan total cost yang dibutuhkan. Cost yang digunakan untuk

11 menggabungkan dua buah pohon pada akar setara dengan jumlah frekuensi dua buah pohon yang digabungkan. Oleh karena itu, total cost pembentukan pohon Huffman adalah jumlah seluruh penggabungan daun-daun. Algoritma Huffman menggunakan struktur data string sebagai masukan, struktur data binary tree pada pembentukan pohon biner dan array untuk mendeklarasikan kumpulan variabel yang bertipe sama..5. Kode Prefix (Prefix Code) Kode prefix (prefix code) membentuk kode Huffman yang optimal, maksudnya adalah tidak ada kode suatu karakter yang merupakan awalan bagi kode karakter yang lain karena semua karakter berada di daun pohon. Dengan begitu tidak ada ambiguitas pada proses penirmampatan data. Kode prefix direpresentasikan sebagai pohon biner berlabel yang dalam hal ini setiap sisi pada pohon biner diberi label untuk subpohon kiri dan diberi label untuk subpohon kanan..5. Algoritma Huffman Huffman memberikan sebuah algoritma untuk membangun sebuah kode Huffman dengan masukan string teks S={s,s,,s n } dan frekuensi kemunculan karakter F={f, f,, f n }, dihasilkan keluaran berupa kode string biner C={c,c,,c n } atau disebut kode Huffman. Algoritma Pemampatan Huffman:

12 Masukan: daftar karakter-karakter yang telah diurutkan {s,s,,s n } dan frekuensinya {f, f,, f n } Keluaran: kode Huffman dengan n kode. Urutkan karakter berdasarkan frekuensi kemunculan karakter.. Setiap karakter dinyatakan sebagai daun atau pohon bersimpul tunggal. 3. Gabungkan dua daun pohon yang mempunyai frekuensi kemunculan karakter paling kecil pada sebuah akar.. Ulangi langkah tiga hingga tersisa satu buah pohon biner 5. Beri label pada setiap sisi pohon biner. Sisi kiri dilabeli dengan dan sisi kanan dilabeli dengan. 6. Telusuri pohon biner dari akar ke daun. Barisan label-label pada sisi pohon dari akar ke daun menyatakan kode Huffman untuk karakter yang bersesuaian Tabel karakter-karakter yang diurutkan berdasarkan frekuensi kemunculan karakter tersebut berhubungan dengan distribusi probabilitas atau distribusi peluang. Distribusi probabilitas ini berhubungan pada kemungkinan penempatan akar atau subpohon baru yang telah terbentuk. Probabilitas untuk masing-masing karakter adalah frekuensi karakter tersebut dibagi jumlah frekuensi keseluruhan. Untuk proses penirmampatan (decompression) atau menyusun kembali data dari kode biner menjadi sebuah string asli dapat digunakan tabel kode Huffman yang telah terbentuk. Selain menggunakan tabel, cara lainnya adalah menggunakan algoritma penirmampatan.

13 Algoritma Penirmampatan:. Baca sebuah bit dari rangkaian kode biner.. Mulai dari akar pohon biner. 3. Untuk setiap bit pada langkah, lakukan traversal pada cabang yang bersesuaian.. Ulangi langkah, dan 3 sampai bertemu daun. Kodekan rangkaian bit yang telah dibaca dengan karakter di daun. 5. Ulangi dari langkah hingga tidak ada lagi bit dalam rangkaian kode biner. Contoh. Diberikan string fungsi rekursif sebagai masukan pada pemampatan file teks. Masukan ini terdiri dari karakter-karakter abjad S={f,u,n,g,s,i,r,e,k,spasi} dengan frekuensi kemunculan karakter F={,,,,,,,,,}. Apabila string tersebut menggunakan kode ASCII untuk mengkodekan setiap karakter, maka representasi 5 karakter membutuhkan 5 8 = bit atau 5 bytes. Untuk meminimumkan jumlah bit yang dibutuhkan, panjang kode untuk setiap karakter sedapat mungkin diperpendek, terutama untuk setiap karakter yang frekuensi kemunculannya besar. Jadi, bagaimana memperoleh jumlah minimum bit apabila digunakan algoritma Huffman untuk menghasilkan kode yang merepresentasikan setiap karakter. Dengan menggunakan algoritma Huffman untuk mengkodekan setiap karakter dapat diperoleh kode Huffman sebagai berikut: Masukan: 5 karakter yang telah diurutkan dan tabel frekuensi Keluaran: Kode Huffman

14 . Pengurutan karakter berdasarkan frekuensi kemunculannya. Karakter pada data diurutkan di dalam tabel secara menaik (asscending order). Tabel. Frekuensi Kemunculan Karakter yang telah Diurutkan Karakter Frekuensi spasi e g k n f i r s u Jumlah 5. Pembentukan pohon Huffman Setiap karakter digambarkan sebagai daun. Gabungkan dua daun yang mempunyai frekuensi kemunculan karakter paling kecil untuk membentuk sebuah akar kemudian akar diurutkan kembali. Akar merupakan jumlah frekuensi dua daun atau subpohon penyusunnya. Iterasi ini dilakukan hingga terbentuk satu buah pohon biner. Beri label dan pada setiap sisi pohon biner. Sisi kiri dilabeli dengan dan sisi kanan dilabeli dengan. Pengurutan kembali akar yang baru terbentuk berhubungan dengan distribusi probabilitas. Pada contoh ini, ada lebih dari satu kemungkinan tempat yang tersedia pada penggabungan karakter spasi dan e dengan frekuensi. Untuk mencegah penggabungan akar baru terlalu cepat maka akar ditempatkan pada posisi terendah. Jadi, akar baru spasi dan e ditempatkan sesudah karakter u. Pembentukan pohon biner dari string fungsi rekursif adalah:

15 . g: k: n: f: i: r: s: u: spasi: e:. n: f: i: r: s: u: g: k: spasi: e: 3. i: r: s: u: 3 g: k: spasi: e: n: f:. s: u: 3 g: k: spasi: e: n: f: i: r: 5. 3 g: k: spasi: e: n: f: s: u: i: r: 6. 3 n: f: s: u: i: r: g: k: spasi: e: 7. 7 i: r: 3 g: k: spasi: e: n: f: s: u: n: f: s: u: i: r: g: k: spasi: e:

16 n: f: s: u: i: r: g: k: spasi: e: n: f: s: u: i: r: g: k: spasi: e: Gambar. Pembentukan Pohon Huffman Keterangan gambar: : akar yang dibentuk dari dua daun atau subpohon penyusunnya : daun yang terdiri dari karakter dan frekuensinya 3. Kode Huffman yang diperoleh dari pohon Huffman yang telah terbentuk adalah: Tabel. Tabel Kode Huffman untuk Masing-masing Karakter Karakter Frekuensi (f) Kode Huffman Panjang kode (s hf ) Total panjang (fxs hf ) Spasi E G K n 3 3 f 3 6 i 3 6 r 3 6 s 3 6 u 3 6

17 Total Dengan demikian, jumlah bilangan bit yang dibutuhkan oleh algoritma Huffman untuk merepresentasikan string fungsi rekursif adalah 9 bit. String tersebut dimampatkan dengan rasio sebesar: ukuran filehasil pemampa tan Rasio Pemampatan n a = *% ukuran filesem ula 9 m= n p a * % =,8% Dengan demikian string fungsi rekursif dimampatkan menjadi rangkaian bit: Untuk proses penirmampatan (decompression) atau menyusun kembali data dari kode biner menjadi sebuah string asli dapat digunakan tabel kode Huffman yang telah terbentuk atau menggunakan algoritma penirmampatan. Pada proses penirmampatan, rangkaian bit biner dimulai dengan membaca bit pertama yaitu, tidak terdapat bit pada tabel kode Huffman. Lalu baca bit berikutnya, sehingga menjadi, tidak terdapat juga bit, kemudian baca lagi bit berikutnya, sehingga menjadi. Rangkaian bit ini ditemukan pada tabel kode Huffman yaitu bit yang merepresentasikan karakater f. Proses ini terus dilakukan hingga tidak terdapat lagi bit biner..6 Algoritma Shannon-Fano

18 Shannon-Fano coding merupakan algoritma pertama yang diperkenalkan untuk pemampatan sinyal digital pada papernya yang berjudul A Mathematical Theory of Communication pada tahun 98. Shannon dan Fano terus menerus mengembangkan algoritma ini yang menghasilkan kode biner (binary codeword) untuk setiap karakter yang terdapat pada data dengan redundansi minimum. Algoritma Shannon-Fano didasarkan pada variable length code yang berarti beberapa karakter pada data yang akan dikodekan direpresentasikan dengan kode (codeword) yang lebih pendek dari karakter yang ada pada data. Jika frekuensi kemunculan karakter semakin tinggi, maka kode semakin pendek. Dengan demikian kode yang dihasilkan tidak sama panjang, sehingga kode tersebut bersifat unik. Algoritma Shannon-Fano menggunakan struktur data yang sama dengan algoritma Huffman, yaitu struktur data string sebagai data masukan, struktur data binary tree sebagai pembentukan pohon biner dan array sebagai pendeklarasian variabel yang sama..6. Algoritma Shannon-Fano Untuk memperoleh kode Shannon-Fano dengan masukan string teks S={s,s,,s n } dan frekuensi kemunculan karakter F={f, f,, f n }, dihasilkan keluaran berupa string biner C={c,c,,c n } atau kode Shannon-Fano. Algoritma pemampatan Shannon-Fano: Masukan: daftar karakter-karakter yang telah diurutkan {s,s,,s n } dan frekuensinya {f, f,, f n }

19 Keluaran: kode Shannon-Fano dengan n kode. Urutkan karakter berdasarkan frekuensi dengan kemunculan karakter secara menurun (descending order).. Bagi urutan karakter di dalam tabel frekuensi ke dalam dua subbagian dengan jumlah frekuensi keduanya mendekati atau hampir sama. 3. Berikan label pada subpohon kiri dan label pada subpohon kanan.. Ulangi pembagian pada langkah tiga dan empat pada ke dua bagian secara rekursif hingga masing-masing karakter menjadi daun kode yang bersesuaian. Rekursif dan iterasi merupakan prosedur perulangan dalam menyelesaikan permasalahan pemrograman. Prosedur rekursif merupakan suatu proses yang berulang yang dilaksanakan dengan cara memanggil prosedur atau fungsi yang sama yaitu dirinya sendiri. Sedangkan iterasi merupakan suatu proses perulangan yang dilaksanakan oleh suatu prosedur atau fungsi atau sub program dengan cara memasukkan secara langsung nilai-nilai argumennya. Dalam proses iterasi, proses perulangan dikendalikan oleh suatu pencacah (counter) yang akan selalu berubah setiap kali dilakukan proses perulangan (Purnomo, Herry et al, 5, hal: 99). Contoh. Untuk membandingkan hasil yang diperoleh dengan algoritma Huffman, digunakan string masukan yang sama untuk memperoleh jumlah minimum bit apabila digunakan algoritma Shannon-Fano untuk menghasilkan kode yang merepresentasikan setiap karakter.. Pengurutan karakter berdasarkan frekuensi kemunculannya secara menurun (descending order).

20 Tabel.3 Frekuensi Kemunculan Karakter yang telah Diurutkan Karakter Frekuensi f i r s u spasi e g k n Jumlah 5. Pembentukan pohon Shannon-Fano Pohon biner dibentuk dengan pembagian tabel karakter yang telah diurutkan ke dalam dua bagian dengan jumlah frekuensi masing-masing subbagian mendekati atau sama. Berikan label pada subpohon kiri dan label pada subpohon kanan. Ulangi pembagian ini secara rekursif hingga masing-masing karakter menjadi daun kode yang bersesuaian. Pembentukan pohon biner dari string fungsi rekursif adalah:

21 f: i: r: s: u: spasi: f: i: r: s: u: spasi: e: g: k: n: Gambar.5 Pembentukan Pohon Shannon-Fano 3. Kode Shannon-Fano yang diperoleh dari pohon biner yang telah terbentuk adalah: Tabel. Tabel Kode Shannon-Fano untuk Masing-masing Karakter Karakter Frekuensi (f) Kode Shannon- Fano Panjang kode (s sf ) Total panjang (fxs sf ) f 3 6 i 3 6 r 3 6 s 3 6 u 3 6 spasi 3 3 e g k n Jumlah 5 3 9

22 Dengan demikian, jumlah bilangan bit yang dibutuhkan oleh algoritma Shannon-Fano untuk merepresentasikan string fungsi rekursif adalah 9 bit. String tersebut dimampatkan dengan rasio sebesar: ukuran filehasil pemampa tan Rasio Pemampatan n a = *% ukuran filesem ula 9 m= n p a * % =,8% Dengan demikian string fungsi rekursif dimampatkan menjadi rangkaian bit: Untuk proses penirmampatan (decompression) atau menyusun kembali data dari kode biner menjadi sebuah string asli dapat digunakan tabel kode Shannon-Fano yang telah terbentuk atau menggunakan algoritma penirmampatan. Pada proses penirmampatan, rangkaian bit biner dimulai dengan membaca bit pertama yaitu, tidak terdapat bit pada tabel kode Shannon-Fano. Lalu baca bit berikutnya, sehingga menjadi, tidak terdapat juga bit pada kode Shannon-Fano, lalu baca lagi bit berikutnya, sehingga menjadi. Rangkaian bit ini ditemukan pada tabel kode Shannon-Fano yaitu bit yang merepresentasikan karakater f. Proses ini terus dilakukan hingga tidak terdapat lagi bit biner. Berdasarkan hasil pemampatan string fungsi rekursif menggunakan algoritma Huffman pada Contoh., diperoleh string hasil pemampatan yang berukuran 9 bit, sedangkan pemampatan dengan algoritma Shannon-Fano pada Contoh. juga diperoleh string hasil pemampatan yang berukuran sama yaitu 9 bit.

23 Dengan demikian, ke dua algoritma dapat menghemat pemakaian ruang media penyimpanan dari pada menyimpan file dengan kode ASCII yang berukuran bit.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemampatan data (data compression) merupakan salah satu kajian di dalam ilmu komputer yang bertujuan untuk mengurangi ukuran file sebelum menyimpan atau memindahkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertian File Teks Teks adalah kumpulan dari karakter karakter atau string yang menjadi satu kesatuan. Teks yang memuat banyak karakter didalamnya selalu menimbulkan masalah pada

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini penulis memaparkan teori-teori ilmiah yang didapat dari metode pencarian fakta yang digunakan untuk mendukung penulisan skripsi ini dan sebagai dasar pengembangan sistem

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 19 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian File Teks File teks merupakan file yang berisi informasi-informasi dalam bentuk teks. Data yang berasal dari dokumen pengolah kata, angka yang digunakan dalam perhitungan,

Lebih terperinci

BAB 2. LANDASAN TEORI 2.1. Algoritma Huffman Algortima Huffman adalah algoritma yang dikembangkan oleh David A. Huffman pada jurnal yang ditulisnya sebagai prasyarat kelulusannya di MIT. Konsep dasar dari

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Kompresi data adalah proses mengubah sebuah aliran data input menjadi aliran data baru yang memiliki ukuran lebih kecil. Aliran yang dimaksud adalah berupa file

Lebih terperinci

Penggunaan Pohon Huffman Sebagai Sarana Kompresi Lossless Data

Penggunaan Pohon Huffman Sebagai Sarana Kompresi Lossless Data Penggunaan Pohon Huffman Sebagai Sarana Kompresi Lossless Data Aditya Rizkiadi Chernadi - 13506049 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.

Lebih terperinci

KOMPRESI FILE MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK

KOMPRESI FILE MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK KOMPRESI FILE MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK Asrianda Dosen Teknik Informatika Universitas Malikussaleh ABSTRAK Algoritma Huffman adalah salah satu algoritma kompresi. Algoritma huffman merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kompresi Data Kompresi adalah mengecilkan/ memampatkan ukuran. Kompresi Data adalah teknik untuk mengecilkan data sehingga dapat diperoleh file dengan ukuran yang lebih kecil

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA SHANNON- FANO UNTUK KOMPRESI FILE TEXT

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA SHANNON- FANO UNTUK KOMPRESI FILE TEXT IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA SHANNON- FANO UNTUK KOMPRESI FILE TEXT Sutardi Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo Kampus Hijau Bumi Tridarma

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan teknologi komputer memberikan banyak manfaat bagi manusia di berbagai aspek kehidupan, salah satu manfaatnya yaitu untuk menyimpan data, baik data berupa

Lebih terperinci

KOMPRESI TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA DAN POHON HUFFMAN. Nama : Irfan Hanif NIM :

KOMPRESI TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA DAN POHON HUFFMAN. Nama : Irfan Hanif NIM : KOMPRESI TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA DAN POHON HUFFMAN Nama : Irfan Hanif NIM : 13505049 Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha No 10 Bandung E-mail : if15049@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

Kode Huffman dan Penggunaannya dalam Kompresi SMS

Kode Huffman dan Penggunaannya dalam Kompresi SMS Kode Huffman dan Penggunaannya dalam Kompresi SMS A. Thoriq Abrowi Bastari (13508025) Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung email: if18025@students.itb.ac.id ABSTRAK Dalam makalah ini, akan dibahas

Lebih terperinci

Penyandian (Encoding) dan Penguraian Sandi (Decoding) Menggunakan Huffman Coding

Penyandian (Encoding) dan Penguraian Sandi (Decoding) Menggunakan Huffman Coding Penyandian (Encoding) dan Penguraian Sandi (Decoding) Menggunakan Huffman Coding Nama : Irwan Kurniawan NIM : 135 06 090 1) Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10,

Lebih terperinci

KOMPRESI TEKS dengan MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN

KOMPRESI TEKS dengan MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KOMPRESI TEKS dengan MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN Irwan Wardoyo 1, Peri Kusdinar 2, Irvan Hasbi Taufik 3 Jurusan Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Jl. Telekomunikasi, Bandung 1 irwan_hi_tech@yahoo.com,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau information-bearing unit yang lain yang lebih rendah daripada representasi data yang tidak

Lebih terperinci

BAB III METODE KOMPRESI HUFFMAN DAN DYNAMIC MARKOV COMPRESSION. Kompresi ialah proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode

BAB III METODE KOMPRESI HUFFMAN DAN DYNAMIC MARKOV COMPRESSION. Kompresi ialah proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode BAB III METODE KOMPRESI HUFFMAN DAN DYNAMIC MARKOV COMPRESSION 3.1 Kompresi Data Definisi 3.1 Kompresi ialah proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode untuk menghemat kebutuhan tempat

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis mengambil beberapa materi dan memaparkan teori-teori ilmiah yang didapat dari metode pencarian fakta yang digunakan untuk mendukung penyusunan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE HUFFMAN DALAM PEMAMPATAN CITRA DIGITAL

PENERAPAN METODE HUFFMAN DALAM PEMAMPATAN CITRA DIGITAL PENERPN MEODE HUFFMN DLM PEMMPN CIR DIGIL Edy Victor Haryanto Universitas Potensi Utama, Jl. K.L. os Sudarso Km. 6,5 No. 3 j Mulia Medan edy@potensi-utama.ac.id, edyvictor@gmail.com abstrak Citra adalah

Lebih terperinci

Penerapan Pengkodean Huffman dalam Pemampatan Data

Penerapan Pengkodean Huffman dalam Pemampatan Data Penerapan Pengkodean Huffman dalam Pemampatan Data Patrick Lumban Tobing NIM 13510013 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10

Lebih terperinci

Kompleksitas Algoritma dari Algoritma Pembentukan pohon Huffman Code Sederhana

Kompleksitas Algoritma dari Algoritma Pembentukan pohon Huffman Code Sederhana Kompleksitas Algoritma dari Algoritma Pembentukan pohon Huffman Code Sederhana Muhammad Fiqri Muthohar NIM : 13506084 1) 1) Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung, email: fiqri@arc.itb.ac.id Abstrak makalah

Lebih terperinci

Teknik Pembangkitan Kode Huffman

Teknik Pembangkitan Kode Huffman Teknik Pembangkitan Kode Huffman Muhammad Riza Putra Program Studi Teknik Informatika ITB, Bandung 012, email: zha@students.itb.ac.id Abstrak Makalah ini membahas suatu teknik dalam pembangkitan kode Huffman

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kompresi File Pada dasarnya semua data itu merupakan rangkaian bit 0 dan 1. Yang membedakan antara suatu data tertentu dengan data yang lain adalah ukuran dari rangkaian bit dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kompresi Data Kompresi data di dalam konteks ilmu komputer adalah merupakan ilmu atau seni dalam merepresentasikan informasi yang terdapat pada data ke dalam suatu bentuk yang

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DENGAN ALGORITMA SHANNON-FANO

PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DENGAN ALGORITMA SHANNON-FANO PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DENGAN ALGORITMA SHANNON-FANO Gagarin Adhitama (13508089) Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10, Bandung Email : if18089@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

[TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI. Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty. Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom

[TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI. Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty. Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom [TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom Optimal code pertama yang dikembangkan oleh David Huffman

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Kompresi data adalah proses mengkodekan informasi menggunakan bit atau information-bearing unit yang lain yang lebih rendah daripada representasi data yang tidak

Lebih terperinci

Pemampatan Citra Pemampatan Citra versus Pengkodean Citra

Pemampatan Citra Pemampatan Citra versus Pengkodean Citra Bab 10 Pemampatan Citra P ada umumnya, representasi citra digital membutuhkan memori yang besar. Sebagai contoh, citra Lena dalam format bitmap yang berukuran 512 512 pixel membutuhkan memori sebesar 32

Lebih terperinci

Aplikasi Penggambar Pohon Biner Huffman Untuk Data Teks

Aplikasi Penggambar Pohon Biner Huffman Untuk Data Teks Aplikasi Penggambar Pohon Biner Huffman Untuk Data Teks Fandi Susanto STMIK MDP Palembang fandi@stmik-mdp.net Abstrak: Di dalam dunia komputer, semua informasi, baik berupa tulisan, gambar ataupun suara

Lebih terperinci

Entropy Naskah Bahasa Sunda Dan Bahasa Jawa Untuk Kompresi Teks Menggunakan Algoritma Binary Huffman Code

Entropy Naskah Bahasa Sunda Dan Bahasa Jawa Untuk Kompresi Teks Menggunakan Algoritma Binary Huffman Code Entropy Naskah Bahasa Sunda Dan Bahasa Jawa Untuk Kompresi Teks Menggunakan Algoritma Binary Huffman Code Syura Fauzan, Muhammad Saepulloh 2, Nanang Ismail 3, Eki Ahmad Zaki Hamidi 4,2,3,4 Teknik Elektro

Lebih terperinci

PEMAMPATAN TATA TEKS BERBAHASA INDONESIA DENGAN METODE HUFFMAN MENGGUNAKAN PANJANG SIMBOL BERVARIASI

PEMAMPATAN TATA TEKS BERBAHASA INDONESIA DENGAN METODE HUFFMAN MENGGUNAKAN PANJANG SIMBOL BERVARIASI PEMAMPATAN TATA TEKS BERBAHASA INDONESIA DENGAN METODE HUFFMAN MENGGUNAKAN PANJANG SIMBOL BERVARIASI Tri Yoga Septianto 1, Waru Djuiatno, S.T., M.T. 2, dan Adharul Muttaqin S.T. M.T. 1 Mahasisawa Teknik

Lebih terperinci

Kode Huffman. Arya Tri Prabawa Program Studi Teknik Informatika ITB, Bandung 40116,

Kode Huffman. Arya Tri Prabawa Program Studi Teknik Informatika ITB, Bandung 40116, Kode Huffman Arya Tri Prabawa Program Studi Teknik Informatika ITB, Bandung 40116, email: if16063@students.if.itb.ac.id Abstract Makalah ini membahas kode Huffman dalam konsep, sejarah singkat, dan aplikasinya.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kompresi 2.1.1 Sejarah kompresi Kompresi data merupakan cabang ilmu komputer yang bersumber dari Teori Informasi. Teori Informasi sendiri adalah salah satu cabang Matematika yang

Lebih terperinci

Penerapan Pohon Biner Huffman Pada Kompresi Citra

Penerapan Pohon Biner Huffman Pada Kompresi Citra Penerapan Pohon Biner Huffman Pada Kompresi Citra Alvin Andhika Zulen (3507037) Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha No 0 Bandung,

Lebih terperinci

ANALISA KODE HUFFMAN UNTUK KOMPRESI DATA TEKS ABSTRAK

ANALISA KODE HUFFMAN UNTUK KOMPRESI DATA TEKS ABSTRAK ANALISA KODE HUFFMAN UNTUK KOMPRESI DATA TEKS Timothy John Pattiasina, ST., M.Kom. ABSTRAK Huffman Algorithm adalah sa1ah satu algoritma kompresi tertua yang disusun oleh David Huffman pada tahun 1952.

Lebih terperinci

Kompresi Data dengan Algoritma Huffman dan Perbandingannya dengan Algoritma LZW dan DMC

Kompresi Data dengan Algoritma Huffman dan Perbandingannya dengan Algoritma LZW dan DMC Kompresi Data dengan Algoritma Huffman dan Perbandingannya dengan Algoritma LZW dan DMC Roy Indra Haryanto - 13508026 Fakultas Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Program Studi Teknik Informatika Institut

Lebih terperinci

Perbandingan Algoritma Kompresi Terhadap Objek Citra Menggunakan JAVA

Perbandingan Algoritma Kompresi Terhadap Objek Citra Menggunakan JAVA Perbandingan Algoritma Terhadap Objek Menggunakan JAVA Maria Roslin Apriani Neta Program Studi Magister Teknik Informatika, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Babarsari no 43 55281 Yogyakarta Telp (0274)-487711

Lebih terperinci

APLIKASI GREEDY PADA ALGORITMA HUFFMAN UNTUK KOMPRESI TEKS

APLIKASI GREEDY PADA ALGORITMA HUFFMAN UNTUK KOMPRESI TEKS APLIKASI GREEDY PADA ALGORITMA HUFFMAN UNTUK KOMPRESI TEKS Nessya Callista 13505119 Program Studi Teknik Informatika SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Jl.Ganeca No.10 e-mail:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kemajuan teknologi memicu kebutuhan informasi yang semakin besar. Sayangnya kebutuhan informasi yang besar ini berdampak pada kebutuhan storage (media penyimpanan)

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Kompresi data adalah proses mengubah sebuah aliran data input menjadi aliran data baru yang memiliki ukuran lebih kecil. Aliran yang dimaksud adalah berupa file

Lebih terperinci

PEMAMPATAN CITRA (IMA

PEMAMPATAN CITRA (IMA PEMAMPATAN CITRA (IMAGE COMPRESSION) PENGERTIAN Kompresi Citra adalah aplikasi kompresi data yang dilakukan terhadap citra digital dengan tujuan untuk mengurangi redundansi dari data-data yang terdapat

Lebih terperinci

Algoritma Huffman dan Kompresi Data

Algoritma Huffman dan Kompresi Data Algoritma Huffman dan Kompresi Data David Soendoro ~ NIM 13507086 Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung, email: if17086@students.if.itb.ac.id Abstract Algoritma Huffman merupakan salah satu algoritma

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP )

SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Pengolahan Citra Digital Kode : IES 6 Semeste r : VI Waktu : x x 5 Menit Pertemuan : & 4 A. Kompetensi. Utama Mahasiswa dapat memahami tentang sistem pengolahan

Lebih terperinci

METODE POHON BINER HUFFMAN UNTUK KOMPRESI DATA STRING KARAKTER

METODE POHON BINER HUFFMAN UNTUK KOMPRESI DATA STRING KARAKTER METODE POHON BINER HUFFMAN UNTUK KOMPRESI DATA STRING KARAKTER Muqtafi Akhmad (13508059) Teknik Informatika ITB Bandung e-mail: if18059@students.if.itb.ac.id ABSTRAK Dalam makalah ini akan dibahas tentang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Setelah membaca bab ini maka pembaca akan memahami pengertian tentang kompresi, pengolahan citra, kompresi data, Teknik kompresi, Kompresi citra. 2.1 Defenisi Data Data adalah

Lebih terperinci

Pemampatan Citra. Esther Wibowo Erick Kurniawan

Pemampatan Citra. Esther Wibowo Erick Kurniawan Pemampatan Citra Esther Wibowo esther.visual@gmail.com Erick Kurniawan erick.kurniawan@gmail.com Mengapa? MEMORI Citra memerlukan memori besar. Mis. Citra 512x512 pixel 256 warna perlu 32 KB (1 pixel =

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DAN ALGORITMA SHANNON-FANO PADA PROSES KOMPRESI BERBAGAI TIPE FILE. Irwan Munandar

PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DAN ALGORITMA SHANNON-FANO PADA PROSES KOMPRESI BERBAGAI TIPE FILE. Irwan Munandar PERBANDINGAN ALGORITMA HUFFMAN DAN ALGORITMA SHANNON-FANO PADA PROSES KOMPRESI BERBAGAI TIPE FILE I. Pendahuluan Irwan Munandar Balai Pendidikan dan Pelatihan Tambang Bawah Tanah Keterbatasan komputer

Lebih terperinci

JURNAL IT STMIK HANDAYANI

JURNAL IT STMIK HANDAYANI VOLUME 5, DESEMBER 04 Sitti Zuhriyah Sistem Komputer, STMIK Handayani Makassar zuhriyahsompa@yahoo.com Abstrak Di dalam dunia komputer, semua informasi, baik berupa tulisan, gambar ataupun suara semuanya

Lebih terperinci

Konstruksi Kode dengan Redundansi Minimum Menggunakan Huffman Coding dan Range Coding

Konstruksi Kode dengan Redundansi Minimum Menggunakan Huffman Coding dan Range Coding Konstruksi Kode dengan Redundansi Minimum Menggunakan Huffman Coding dan Range Coding Aris Feryanto (NIM: 357) Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung 432, email: aris_feryanto@yahoo.com Abstract Banyak

Lebih terperinci

PEMAMPATAN DATA DENGAN KODE HUFFMAN (APLIKASI POHON BINER)

PEMAMPATAN DATA DENGAN KODE HUFFMAN (APLIKASI POHON BINER) PEAPATAN DATA DENGAN KODE HUFFAN (APLIKASI POHON BINER) Winda Winanti (350507) Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 0, Bandung E-mail : if507@students.if.itb.ac.id Abstraksi

Lebih terperinci

Analisa Perbandingan Rasio Kecepatan Kompresi Algoritma Dynamic Markov Compression Dan Huffman

Analisa Perbandingan Rasio Kecepatan Kompresi Algoritma Dynamic Markov Compression Dan Huffman Analisa Perbandingan Rasio Kecepatan Kompresi Algoritma Dynamic Markov Compression Dan Huffman Indra Kelana Jaya Universitas Methodist Indonesia Medan, Indonesia indrakj_sagala@yahoo.com Resianta Perangin-angin

Lebih terperinci

Kompresi Data dengan Kode Huffman dan Variasinya

Kompresi Data dengan Kode Huffman dan Variasinya Kompresi Data dengan Kode Huffman dan Variasinya I.Y.B. Aditya Eka Prabawa W. Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung, Bandung 40116, email: aditya_eka@students.itb.ac.id Abstract Makalah ini membahas

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 ANALISIS METODE HUFFMAN UNTUK KOMPRESI DATA CITRA DAN TEKS PADA APLIKASI KOMPRESI DATA Shelly Arysanti

Lebih terperinci

Teknik Kompresi Citra Menggunakan Metode Huffman

Teknik Kompresi Citra Menggunakan Metode Huffman SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 26 A-5 Teknik Kompresi Citra Menggunakan Metode Huffman Tri Rahmah Silviani, Ayu Arfiana Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta Email:

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kompresi Data Dalam ilmu komputer, pemampatan data atau kompresi data adalah sebuah cara untuk memadatkan data sehingga hanya memerlukan ruangan penyimpanan lebih kecil sehingga

Lebih terperinci

Pemampatan Data dengan Kode Huffman pada Perangkat Lunak WinZip

Pemampatan Data dengan Kode Huffman pada Perangkat Lunak WinZip Pemampatan Data dengan Kode Huffman pada Perangkat Lunak WinZip Amelia Natalie (13509004) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

KOMPRESI CITRA. Pertemuan 12 Mata Pengolahan Citra

KOMPRESI CITRA. Pertemuan 12 Mata Pengolahan Citra KOMPRESI CITRA Pertemuan 12 Mata Pengolahan Citra PEMAMPATAN CITRA Semakin besar ukuran citra semakin besar memori yang dibutuhkan. Namun kebanyakan citra mengandung duplikasi data, yaitu : Suatu piksel

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA ARIHTMETIC CODING DAN SHANNON-FANO PADA KOMPRESI CITRA BMP

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA ARIHTMETIC CODING DAN SHANNON-FANO PADA KOMPRESI CITRA BMP IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA ALGORITMA ARIHTMETIC CODING DAN SHANNON-FANO PADA KOMPRESI CITRA BMP Syahfitri Kartika Lidya 1) Mohammad Andri Budiman 2) Romi Fadillah Rahmat 3) Jurusan Teknologi Informasi

Lebih terperinci

PENINGKATAN EFISIENSI KODE HUFFMAN (HUFFMAN CODE) DENGAN MENGGUNAKAN KODE HUFFMAN KANONIK (CANONICAL HUFFMAN CODE)

PENINGKATAN EFISIENSI KODE HUFFMAN (HUFFMAN CODE) DENGAN MENGGUNAKAN KODE HUFFMAN KANONIK (CANONICAL HUFFMAN CODE) PENINGKATAN EFISIENSI KODE HUFFMAN (HUFFMAN CODE) DENGAN MENGGUNAKAN KODE HUFFMAN KANONIK (CANONICAL HUFFMAN CODE) Rd. Aditya Satrya Wibawa NIM : 35564 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi

Lebih terperinci

TEKNIK KOMPRESI LOSSLESS TEXT

TEKNIK KOMPRESI LOSSLESS TEXT TEKNIK KOMPRESI LOSSLESS TEXT Teknik Elektro Unibraw Kompresi Memampatkan / mengecilkan raw data Kompresi Multimedia: memampatan raw data multimedia Kompresi multimedia adalah mutlak mengingat ukuran raw

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kompresi data adalah suatu proses untuk mengubah sebuah input data stream (stream sumber atau data mentah asli) ke dalam aliran data yang lain yang berupa output

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambar Digital Gambar digital merupakan suatu matriks dimana indeks baris dan kolomnya menyatakan suatu titik pada gambar tersebut dan elemen matriksnya menyatakan tingkat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital Citra adalah suatu representasi, kemiripan atau imitasi dari suatu objek atau benda, misal: foto seseorang mewakili entitas dirinya sendiri di depan kamera. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi berkembang sangat cepat. Penyimpanan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi berkembang sangat cepat. Penyimpanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan teknologi berkembang sangat cepat. Penyimpanan data-data penting dalam media kertas kini sudah mulai ditinggalkan dan beralih pada media lainnya

Lebih terperinci

KODE HUFFMAN UNTUK KOMPRESI PESAN

KODE HUFFMAN UNTUK KOMPRESI PESAN Techno.COM, Vol. 2, No. 2, Mei 23: 7-26 KODE HUFFMAN UNTUK KOMPRESI PESAN Erna Zuni Astuti, Erwin Yudi Hidayat 2,2 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

Termilogi Pada Pohon Berakar 10 Pohon Berakar Terurut

Termilogi Pada Pohon Berakar 10 Pohon Berakar Terurut KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata?ala, karena berkat rahmat-nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Catatan Seorang Kuli Panggul. Makalah ini diajukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kompresi Data

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kompresi Data BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kompresi Data Kompresi data telah dimanfaatkan dalam berbagai aspek multimedia. gambar, audio maupun video yang kita dapatkan dari web merupakan file yang telah terkompresi. TV-HD

Lebih terperinci

Penggunaan Kode Huffman dan Kode Aritmatik pada Entropy Coding

Penggunaan Kode Huffman dan Kode Aritmatik pada Entropy Coding Penggunaan Kode Huffman dan Kode Aritmatik pada Entropy Coding Wisnu Adityo NIM:13506029 Program Studi Teknik Informatika ITB, Jalan Ganesha no 10 Bandung, email : raydex@students.itb.ac.id Abstrak Pada

Lebih terperinci

Analisis Algoritma Huffman Statis Dalam Kompresi Teks Pada Short Message Service (SMS)

Analisis Algoritma Huffman Statis Dalam Kompresi Teks Pada Short Message Service (SMS) SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Analisis Algoritma Huffman Statis Dalam Teks Pada Short Message Service (SMS) valinda Puspita Ayu 1, Nurfarahin Fani 2 Program Pascasarjana,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 50 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Jalannya Uji Coba Uji coba dilakukan terhadap beberapa file dengan ektensi dan ukuran berbeda untuk melihat hasil kompresi dari aplikasi yang telah selesai dirancang.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kepustakaan dan studi laboratorium, di mana penulis mempelajari teori-teori teknik

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kepustakaan dan studi laboratorium, di mana penulis mempelajari teori-teori teknik BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penulisan ini metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kepustakaan dan studi laboratorium, di mana penulis mempelajari teori-teori teknik

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kompresi Istilah kompresi berasal dari kata bahasa Inggris compression yang berarti pemampatan. Kompresi berarti memampatkan data yang berukuran besar sehingga menjadi kecil

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH INDIVIDUAL. Mata Kuliah : Matematika Diskrit / IF2153 Nama : Dwitiyo Abhirama NIM :

TUGAS MAKALAH INDIVIDUAL. Mata Kuliah : Matematika Diskrit / IF2153 Nama : Dwitiyo Abhirama NIM : TUGAS MAKALAH INDIVIDUAL Mata Kuliah : Matematika Diskrit / IF2153 Nama : Dwitiyo Abhirama NIM : 13505013 Institut Teknologi Bandung Desember 2006 Penggunaan Struktur Pohon dalam Informatika Dwitiyo Abhirama

Lebih terperinci

Optimasi Enkripsi Teks Menggunakan AES dengan Algoritma Kompresi Huffman

Optimasi Enkripsi Teks Menggunakan AES dengan Algoritma Kompresi Huffman Optimasi Enkripsi Teks Menggunakan AES dengan Algoritma Kompresi Huffman Edmund Ophie - 13512095 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma LZW (Lempel-Ziv-Welch) pada Program Pemampat File

Penerapan Algoritma LZW (Lempel-Ziv-Welch) pada Program Pemampat File Penerapan Algoritma (Lempel-Ziv-Welch) pada Program Pemampat File Verisky Mega Jaya - 13514018 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10

Lebih terperinci

APLIKASI KOMPRESI TEKS SMS PADA MOBILE DEVICE BERBASIS ANDROID DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK

APLIKASI KOMPRESI TEKS SMS PADA MOBILE DEVICE BERBASIS ANDROID DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK APLIKASI KOMPRESI TEKS SMS PADA MOBILE DEVICE BERBASIS ANDROID DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA HUFFMAN KANONIK Rozzi Kesuma Dinata (1), Muhammad Al hafizh Hasmar (2) (1)Program Studi Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

Kata kunci: pohon biner, metode Huffman, metode Kanonik Huffman, encoding, decoding.

Kata kunci: pohon biner, metode Huffman, metode Kanonik Huffman, encoding, decoding. ALGORITMA HUFFMAN KANONIK UNTUK KOMPRESI TEKS SMS Moch Ginanjar Busiri 13513041 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

SISTEM ANALISA PERBANDINGAN UKURAN HASIL KOMPRESI WINZIP DENGAN 7-ZIP MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING

SISTEM ANALISA PERBANDINGAN UKURAN HASIL KOMPRESI WINZIP DENGAN 7-ZIP MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING SISTEM ANALISA PERBANDINGAN UKURAN HASIL KOMPRESI WINZIP DENGAN 7-ZIP MENGGUNAKAN METODE TEMPLATE MATCHING Pandi Barita Simangunsong Dosen Tetap STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang

Lebih terperinci

Kompresi. Definisi Kompresi

Kompresi. Definisi Kompresi 1 Kompresi Bahan Kuliah : Sistem Multimedia PS TI Undip Gasal 2011/2012 2 Definisi Kompresi Memampatkan/mengecilkan ukuran Proses mengkodekan informasi menggunakan bit yang lain yang lebih rendah daripada

Lebih terperinci

Pemampatan Data Sebagai Bagian Dari Kriptografi

Pemampatan Data Sebagai Bagian Dari Kriptografi Pemampatan Data Sebagai Bagian Dari Kriptografi Muhammad Ismail Faruqi, Adriansyah Ekaputra, Widya Saseno Laboratorium Ilmu dan Rekayasa Komputasi Departemen Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA HUFFMAN DALAM DUNIA KRIPTOGRAFI

PENERAPAN ALGORITMA HUFFMAN DALAM DUNIA KRIPTOGRAFI Abstraksi PENERAPAN ALGORITMA HUFFMAN DALAM DUNIA KRIPTOGRAFI Yogie Adrisatria NIM : 13503035 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung E-mail : if13035@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

Pemampatan dengan Menggunakan Algoritma Huffman Dinamik : Algoritma FGK dan Algoritma Vitter

Pemampatan dengan Menggunakan Algoritma Huffman Dinamik : Algoritma FGK dan Algoritma Vitter Pemampatan dengan Menggunakan Algoritma Huffman Dinamik : Algoritma FGK dan Algoritma Vitter Chandra Sutikno Oemaryadi Jurusan Teknik Informatika ITB, Bandung 40116, email: if16075@students.if.itb.ac.id

Lebih terperinci

Contoh kebutuhan data selama 1 detik pada layar resolusi 640 x 480 : 640 x 480 = 4800 karakter 8 x 8

Contoh kebutuhan data selama 1 detik pada layar resolusi 640 x 480 : 640 x 480 = 4800 karakter 8 x 8 Kompresi Data Contoh : (1) Contoh kebutuhan data selama 1 detik pada layar resolusi 640 x 480 : Data Teks 1 karakter = 2 bytes (termasuk karakter ASCII Extended) Setiap karakter ditampilkan dalam 8 x

Lebih terperinci

PEMAMPATAN DATA DIGITAL MENGGUNAKAN METODA RUN-LENGTH

PEMAMPATAN DATA DIGITAL MENGGUNAKAN METODA RUN-LENGTH PEMAMPATAN DATA DIGITAL MENGGUNAKAN METODA RUN-LENGTH Oleh : Yustini & Hadria Octavia Jurusan Teknik Elektro Politenik Negeri Padang ABSTRACT Data compression can be very effective when we used and store

Lebih terperinci

MULTIMEDIA system. Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series

MULTIMEDIA system. Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series MULTIMEDIA system Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series Kompresi data teks (Huffman coding, RLE coding, LZW coding, arithmetic coding Representasi dan kompresi data suara dan audio Representasi dan

Lebih terperinci

Perbandingan Kompresi Data Menggunakan Algoritma Huffman dan Algoritma DMC

Perbandingan Kompresi Data Menggunakan Algoritma Huffman dan Algoritma DMC Perbandingan Kompresi Data Menggunakan Algoritma Huffman dan Algoritma DMC Emil Fahmi Yakhya - 13509069 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Kompresi Shannon Fano pada Citra Digital

Implementasi Algoritma Kompresi Shannon Fano pada Citra Digital Implementasi Algoritma Kompresi Shannon Fano pada Citra Digital Muhammad Khoiruddin Harahap Politeknik Ganesha Medan choir.harahap@yahoo.com Abstrak Algoritma kompresi Shannon-Fano merupakan salah satu

Lebih terperinci

KOMPRESI STRING MENGGUNAKAN ALGORITMA LZW DAN HUFFMAN

KOMPRESI STRING MENGGUNAKAN ALGORITMA LZW DAN HUFFMAN KOMPRESI STRING MENGGUNAKAN ALGORITMA DAN HUFFMAN Muhammad Maulana Abdullah / 13508053 Program Studi Teknik Informatika 2008 Bandung e-mail: if18053@students.if.itb.ac.id ABSTRAK Saat ini kompresi file

Lebih terperinci

DATA COMPRESSION CODING USING STATIC AND DYNAMIC METHOD OF SHANNON-FANO ALGORITHM

DATA COMPRESSION CODING USING STATIC AND DYNAMIC METHOD OF SHANNON-FANO ALGORITHM Media Informatika, Vol. 5, No. 2, Desember 2007, 129-139 ISSN: 0854-4743 DATA COMPRESSION CODING USING STATIC AND DYNAMIC METHOD OF SHANNON-FANO ALGORITHM Romi Wiryadinata Mahasiswa Sekolah Pascasarjana

Lebih terperinci

Pohon. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Program Studi Teknik Informatika ITB. Rinaldi M/IF2120 Matdis 1

Pohon. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Program Studi Teknik Informatika ITB. Rinaldi M/IF2120 Matdis 1 Pohon Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit Program Studi Teknik Informatika ITB Rinaldi M/IF2120 Matdis 1 Definisi Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit a b a b a b a

Lebih terperinci

Perbandingan Kompresi Data Dengan Algoritma Huffman Statik dan Adaptif

Perbandingan Kompresi Data Dengan Algoritma Huffman Statik dan Adaptif Perbandingan Kompresi Data Dengan Algoritma Huffman Statik dan Adaptif Timotius Triputra Safei (13509017) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

Definisi. Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit. pohon pohon bukan pohon bukan pohon

Definisi. Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit. pohon pohon bukan pohon bukan pohon 1 Definisi Pohon adalah graf tak-berarah terhubung yang tidak mengandung sirkuit a b a b a b a b c d c d c d c d e f e f e f e f pohon pohon bukan pohon bukan pohon 2 Hutan (forest) adalah - kumpulan pohon

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa literatur yang mengulas kembali algoritma JBE (Sadiq, et

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa literatur yang mengulas kembali algoritma JBE (Sadiq, et BAB II TINJAUAN PUSTAKA Terdapat beberapa literatur yang mengulas kembali algoritma JBE (Sadiq, et al., 2013; Sharma, et al., 2014; Singla & Kumar, 2014; Adewumi, 2015), namun belum pernah terdapat literatur

Lebih terperinci

[TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI. Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty. Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom

[TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI. Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty. Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom [TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom Shannon Fano coding, dikembangkan oleh Claude Shannon di Bell

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan suatu informasi pada saat sekarang ini berkembang sangat pesat dan memberikan peran yang sangat penting untuk menjalin pertukaran informasi yang cepat.

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI ALGORITMA METODE HUFFMAN PADA KOMPRESI CITRA

TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI ALGORITMA METODE HUFFMAN PADA KOMPRESI CITRA TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI ALGORITMA METODE HUFFMAN PADA KOMPRESI CITRA Disusun sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 7. Menuliskan kode karakter dimulai dari level paling atas sampai level paling bawah.

BAB II DASAR TEORI. 7. Menuliskan kode karakter dimulai dari level paling atas sampai level paling bawah. 4 BAB II DASAR TEORI 2.1. Huffman Code Algoritma Huffman menggunakan prinsip penyandian yang mirip dengan kode Morse, yaitu tiap karakter (simbol) disandikan dengan rangkaian bit. Karakter yang sering

Lebih terperinci

Teknik Kompresi Citra Digital untuk Penyimpanan File menggunakan Format Data XML

Teknik Kompresi Citra Digital untuk Penyimpanan File menggunakan Format Data XML Teknik Kompresi Citra Digital untuk Penyimpanan File menggunakan Format Data XML Veronica Lusiana Program Studi Teknik Informatika, Universitas Stikubank Semarang email: verolusiana@yahoo.com Abstrak Berkas

Lebih terperinci