BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
|
|
- Suryadi Tedjo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara yang terdapat di Asia Tenggara. Negara ini merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Negara ini memiliki lebih dari pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Oleh karena itu, transportasi udara merupakan salah satu transportasi utama di negara ini. Asosiasi Perusahaan Penerbangan Indonesia menyatakan pertumbuhan penumpang transportasi udara Indonesia pada tahun 2013 tumbuh dua kali lipat atau mencapai kisaran 13%-15% dari pertumbuhan ekonomi nasional. Lalu pertumbuhan penumpang pesawat diperkirakan mencapai 15% di Tahun Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Penerbangan Indonesia (INACA), Teungku Burhanudin menjelaskan bahwa pertumbuhan penumpang tergantung kepada perkembangan ekonomi yaitu sekitar 6,2% sampai 6,5%. Dan dengan pertumbuhan penumpang dalam negeri khususnya tumbuh antara 2 sampai 2,5 kali maka passenger growth dapat meningkat hingga 15%. Teungku menilai pertumbuhan penumpang udara di Indonesia akan terus meningkat karena dengan wilayah geografis Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau transportasi udara menjadi pilihan utama. Melihat dari keadaan di atas, dimana permintaan atas transportasi udara terus meningkat serta banyaknya pesaing di industri penerbangan, maka menjadi peluang bagi perusahaan maskapai penerbangan untuk meningkatkan pangsa pasar mereka, salah satunya dengan memperbanyak lini jasa atau kelas yang ditawarkan, salah satunya adalah kelas untuk segmen menengah kebawah yang pastinya menawarkan harga yang lebih murah. Namun, dengan harga yang murah, maskapai penerbangan juga harus tetap memperhatikan keadaan pelanggan. Salah satu cara untuk dapat mempertahankan kepuasan pelanggan adalah dengan aspek pemasaran. Menurut Kotler, (2007): pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di mana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti: kebutuhan (needs), keinginan (wants), dan permintaan (demands); produk (barang, jasa dan gagasan); nilai, biaya 1
2 2 dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan; pasar dan pemasaran serta pemasar. Apabila perusahaan maskapai penerbangan memiliki sistem pemasaran yang baik, terutama pada seluruh kelas penerbangan tanpa terkecuali, maka tidak akan terjadi perbedaan kepuasan pelanggan antar kelas. Begitu pula sebaliknya, apabila maskapai penerbangan tidak mengevaluasi sistem pemasaran mereka, maka akan terjadi permasalahan yang dapat merugikan perusahaan. Salah satu yang saat ini sering terjadi adalah permasalahan mengenai tingkat ekspektasi konsumen atau pelanggan yang berbeda antar kelas. Hal inilah yang terjadi pada PT. Garuda Indonesia, terutama penerbangan kelas ekonomi. PT. Garuda Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan jasa pengangkutan udara. Pelayanan jasa dilakukan oleh PT. Garuda Indonesia digunakan untuk pengangkutan orang dan barang dari suatu tempat ke tempat lainnya baik domestik maupun internasional. PT. Garuda Indonesia sebagai customer service berupaya memberikan pelayanan yang berkualitas dan berorientasi kepada kepuasan pengguna jasa melalui pengelolaan secara profesional. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 25 Desember 1949 sebagai Garuda Indonesian Airways yang akhirnya berganti nama pada Tahun 1985 menjadi Garuda Indonesia diakibatkan perubahan pimpinan. PT. Garuda Indonesia berkantor pusat di Gedung Management Lantai 2 Garuda Maintenance Facility Bandar Udara Soekarno-Hatta Cengkareng 19130, Indonesia. Kelas yang dimiliki oleh Garuda Indonesia meliputi Kelas Utama (first class), Kelas Bisnis (executive class), dan Kelas Ekonomi (economy class). Saat ini sedang mengalami permasalahan mengenai rendahnya kepuasan pelanggan. Menurut hasil dari pilot test sebagai metode pengumpulan data awal, ditemukan jumlah pelanggan yang tidak puas dengan penerbangan kelas ekonomi sangat tinggi dan diambil sampel sebanyak 30 orang, dapat diuraikan sebagai berikut: Tabel 1.1 Hasil Pilot Test Pertanyaan Respons Ya Tidak 1. apakah anda secara keseluruhan puas dengan penerbangan kelas ekonomi Garuda Indonesia? 4 26
3 3 Pertanyaan 2. Jika anda tidak puas, apa alasannya? Respons Pemahaman Penampilan Pelayanan Kepercayaan karyawan kebutuhan Fisik Sumber: Data Kuisioner (2015) Adapun jumlah keluhan yang terjadi pada kelas Ekonomi sepanjang Tahun Keluhan dicatat dan dikumpulkan setiap bulannya. Berikut adalah Grafik keluhan yang terjadi: Gambar 1.1 Peningkatan Keluhan pada Kelas Ekonomi Sumber: Hasil Wawancara (2015) Dengan adanya peningkatan kualitas pelayanan yang dilakukan oleh Garuda Indonesia otomatis pengalaman pemasaran yang tercipta menjadi meningkat juga, serta dapat menambah tingkat kepuasan penumpang. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan perubahan-perubahan terhadap layanan, memberi inovasi baru yang unik dan bermanfaat bagi penumpang. Dengan itu, ekspektasi penumpang terhadap kualitas pelayanan yang didapat bisa memuaskan. Dan akhirnya keluhan-keluhan yang ada menjadi berkurang atau hilang.
4 4 PT. Garuda Indonesia menyediakan jasa penerbangan yang menaruh perhatian kepada konsumennya. Garuda Indonesia sebagai maskapai full service carrier terus berupaya dalam memberikan kualitas dan berorientasi kepada kepuasan pengguna jasanya melalui pengelolaan yang profesional. Setiap penumpang Garuda Indonesia mempunyai perasaan, pemikiran, dan perilaku yang berbeda-beda. Di zaman modern ini tidak cukup dengan hanya berfokus pada fitur dan manfaat (konsep traditional marketing), dalam hal ini penumpang diberikan jasa penerbangan sampai pada lokasi tujuan. Perubahan gaya hidup ini membawa perubahan strategi pemasaran dalam maskapai penerbangan untuk memperhatikan suasana, desain interior dan eksterior, keramah-tamahan (hospitality), dan faktor intangible lainnya. Fokus PT Garuda Indonesia saat ini telah berorientasi pada penciptaan pengalaman yang berkesan bagi konsumen agar kesan tersebut senantiasa melekat dalam benak mereka yang selanjutnya akan mempengaruhi perilaku mereka dalam jangka panjang. Strategi ini disebut dengan experiential marketing. Tindakan PT. Garuda Indonesia untuk dapat bertahan dalam kompetisi dengan masakapai penerbangan lainnya dan untuk mencapai System Competitive Advantage (SCA) dengan itu Garuda Indonesia memperkenalkan layanan khas Garuda Indonesia Experience, yang menghadirkan kerahmah-tamahan, budaya, dan segala hal terbaik dari Indonesia melalui kelima panca indera, yaitu sight, sound, taste, scent, dan touch, untuk diimplementasikan dalam layanan pre-journey, pre-flight, in-flight, post-flight, dan post-journey. Garuda Indonesia Experience adalah konsep layanan baru yang menyajikan aspek-aspek terbaik dari Indonesia kepada para penumpang. Mulai dari saat reservasi penerbangan hingga tiba di bandara tujuan, para penumpang akan dimanjakan oleh pelayanan yang tulus dan bersahabat yang menjadi ciri keramah-tamahan Indonesia, diwakili oleh Salam Garuda Indonesia dari para awak kabin. Sejak pertama diluncurkan pada 2009, Garuda Indonesia Experience mengandalkan keramah - tamahan Indonesia. Ini sejalan dengan visi Garuda Indonesia, yaitu perusahaan penerbangan yang handal, menawarkan layanan berkualitas bagi masyarakat dunia dengan menggunakan keramahan Indonesia. Konsep keramah - tamahan Indonesia ini diterjemahkan dalam ikon-ikon yang mengandalkan panca indera, yang antara lain tercermin dari penggunaan bahan dan ornamen khas Indonesia untuk interior pesawat, aroma wewangian bunga khas
5 5 Indonesia, musik khas Indonesia, serta cita rasa makanan dan minuman khas Indonesia. Pada 2009, perusahaan melakukan program peremajaan untuk armada - armada lama, Boeing dan Airbus , dengan mengganti interior pesawat dan menambah fasilitas AVOD (Audio and Video on Demand). Langkah yang sesuai dengan konsep layanan Garuda Indonesia Experience. Di samping melibatkan panca indera, konsep Garuda Indonesia Experience juga harus memiliki nilai-nilai dasar sebagai berikut: tepat waktu dan aman (tentang produk), cepat dan tepat (tentang proses), bersih dan nyaman (tentang bangunan) serta andal, profesional, kompeten dan siap membantu (tentang staf). Konsep ini diterima dengan baik oleh pelanggan Garuda Indonesia. Experiential marketing menjadi sangat penting untuk diimplementasikan karena berdasarkan pendapat Pine dan Gilmore (Chou, 2009:993) perusahaanperusahaan saling bersaing untuk dapat menciptakan pengalaman yang bernilai bagi konsumennya. Experiential marketing dideskripsikan oleh Schmitt (1999) sebagai rangsangan terhadap panca indera, perasaan, perilaku, serta bagaimana konsumen dapat mengintegrasikan dan menghubungkannya dengan kelompok sosial. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ming-Shing Lee; Huey-Der Hsiao; Ming-Fen Yang (2010), strategi experiential marketing dan service quality dapat memempengaruhi kepuasan konsumen (customer satisfaction) dan menunjukkan bahwa nilai pengalaman mempengaruhi keloyalitasan konsumen (customer loyalty). Evaluasi dan persepsi konsumen terbentuk dari experiential marketing adalah faktor penting untuk mempengaruhi customer satisfaction dan customer loyalty. Faktor inti dari mempengaruhi variabel tersebut terletak pada service quality. Sekarang ini banyak perusahaan yang menyatakan bahwa tujuan perusahaan bersangkutan adalah untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan. Hal ini disebabkan karena menyadari bahwa kepuasan pelanggan merupakan aspek vital untuk bertahan dalam bisnis dan memenangkan persaingan. Keberhasilan suatu perusahaan tercermin dari kemampuannya dalam memberikan kepuasan yang baik kepada pelanggan. Karena melalui pemberian kepuasan akan membuat pelanggan merasa dihormati dan dihargai sehingga pada akhirnya dapat menciptakan image yang positif terhadap perusahaan tersebut. Oleh sebab itu perhatian besar terhadap kepuasan pelanggan sebagai alat bersaing sekarang ini sangat penting karena
6 6 pelanggan yang terpuaskan cenderung akan setia terhadap perusahaan tersebut (Kotler, 2003). Sebenarnya kepuasan tidak selamanya dapat diukur hanya dengan harga, tetapi lebih didasarkan pada pemenuhan perasaan tentang apa yang diharapkan oleh seorang pelanggan. Kepuasan juga dapat dipandang sebagai suatu perbandingan antara apa yang diharapkan dengan apa yang diperolehnya. Seorang pelanggan akan merasa puas jika perbandingan tersebut cukup adil (Irawan, 2003). Namun, adanya ketidakseimbangan perbandingan, khususnya yang merugikan akan menimbulkan ketidakpuasan. Kepuasan menjadi sasaran agar perusahaan dapat berkembang dan tetap eksis dalam menghadapi perubahan persaingan yang ketat. Kepuasan pelanggan menjadi petunjuk arah, pendorong dan motivasi untuk menciptakan langkah kreatif dan inovatif sehingga kepuasan akan dapat diketahui jika pelanggan telah memanfaatkan jasa layanan perusahaan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Akanni, Olonade, dan Iduma (2014), terdapat perbedaan yang signifikan antara gender (Pria dan Wanita) dan customer satisfaction, karena itu peneliti membagi pengolahan data menurut kelompok gender responden yaitu Pria dan Wanita. Dengan mengacu pada uraian di atas, maka peniliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pengaruh service quality terhadap experiential marketing dan dampaknya terhadap customer satisfaction pada PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. yang difokuskan kepada kelas Ekonomi, kedatangan Domestik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. 1.2 Identifikasi Masalah 1. Apakah service quality memiliki pengaruh terhadap experiential marketing? 2. Apakah experiential marketing memiliki pengaruh terhadap customer satisfaction? 3. Apakah service quality secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi customer satisfaction dengan melalui experiential marketing selaku variabel mediator? 4. Apakah experiential marketing memediasi pengaruh service quality terhadap customer satisfaction?
7 7 1.3 Tujuan penelitian 1. Untuk mengetahui apakah service quality memiliki pengaruh terhadap experiential marketing pada PT. Garuda Indonesia (T-1). 2. Untuk mengetahui apakah experiential marketing memiliki pengaruh terhadap customer satisfaction pada PT. Garuda Indonesia (T-2). 3. Untuk mengetahui apakah service quality secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi customer satisfaction dengan melalui experiential marketing selaku variabel mediator pada PT. Garuda Indonesia (T-3). 4. Untuk mengetahui peranan experiential marketing dalam memediasi pengaruh service quality terhadap customer satisfaction pada PT. Garuda Indonesia (T-4). 1.4 Manfaat Penilitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat bagi Perusahaan (PT. Garuda Indonesia) Dapat mengetahui seberapa besar konstribusi service quality terhadap experiential marketing yang selama ini diterapkan serta dampaknya terhadap customer satisfaction. Hasil penelitian ini kiranya dapat memberikan tambahan informasi mengenai efektivitas penerapan service quality dan experiential marketing dan serta sebagai bahan pertimbangan untuk menerapkan program-program pemasaran selanjutnya agar meningkatkan nilai pengalaman untuk mempengaruhi minat perilaku pelanggan guna meningkatkan keuntungan perusahaan. 2. Manfaat bagi penulis: Mendapatkan pengalaman dalam mengaplikasikan pengetahuan dalam melakukan penelitian di bidang pemasaran. Sebagai pengalaman dalam mengaplikasikan metode analisis kuantitatif menggunakan Path Analysis dalam menyelesaikan permasalahan di bidang pemasaran. Membandingkan pengetahuan teori dengan kenyataan yang ada dalam praktek sehari-hari.
8 8 3. Manfaat bagi pihak lain: Menambah wawasan mengenai pengaplikasian service quality dan experiential marketing dalam praktek nyata untuk dapat memberikan nilai bagi pelanggan dan mempengaruhi minat perilaku pelanggan. Menambah wawasan mengenai metode analisis Path Analysis dalam melakukan penelitian kuantitatif. Sebagai bahan referensi dan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup yang digunakan untuk membatasi penelitian ini adalah: a. Topik yang diangkat adalah Service Quality, Experiential Marketing dan Satisfaction. b. Data yang digunakan merupakan data pelanggan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Dari tahun penerbangan kelas ekonomi pada kedatangan domestik di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta,Tangerang. Karena sudah merasakan pengalaman penerbangan menggunakan pesawat Garuda Indonesia sebelumnya. 1.6 State of the Arts Penelitian ini juga didukung oleh beberapa penelitian terdahulu yang dijalankan sebelumnya dan dapat diuraikan sebagai berikut:
9 9 Tabel 1.2 State Of The Arts No Pengarang Judul Objek Hasil THE STUDY OF Hasil penelitian menunjukkan dampak dari experiential marketing secara 1. signifikan berhubungan THE Experiential RELATIONSHIPS terhadap customer Marketing, AMONG satisfaction, service Ming-Shing Lee, Service EXPERIENTIAL quality memiliki Huey-Der Hsiao Quality, MARKETING, hubungan positif & Ming-Fen SERVICE QUALITY, terhadap customer Yang Satisfaction, CUSTOMER satisfaction, customer SATISFACTION satisfaction dan AND CUSTOMER Loyalty experiential marketing LOYALTY serta service quality berhubungan positif terhadap customer loyalty. 2. Sense, Feel, The Impact of Hasil penelitian Think, Act, Experiential menunjukkan sense dan Relate, Khaled Marketing and feel secara positif Experiential Alkilani, Kwek berhubungan dengan Marketing, Choon Ling & Satisfaction on customer satisfaction, Anas Ahmad customer satisfaction Satisfaction, Abzakh Commitment in the memiliki pengaruh and World of Social signifikan terhadap Networks commitment. Commitment 3. Hanky Fransiscus, Paulus Sukapto PENGEMBANGA N DIMENSI KUALITAS JASA Analisis Faktor, Kualitas Hasil penelitian menunjukkan model pengukuran kualitas
10 10 & Carles DAN Jasa, jasa untuk setiap Sitompul HUBUNGANNYA Structural kelompok. Model DENGAN Equation pengukuran kualitas KEPUASAN DAN Modeling layanan pada segmen LOYALITAS pertama terdiri dari 5 KONSUMEN dimensi, yaitu DALAM JASA lingkungan fisik, PENJUALAN interaksi, waktu ONLINE TIKET menunggu, faktor PENERBANGAN sosial, dan proses. Model pengukuran kualitas layanan pada segmen kedua terdiri dari 3 dimensi, yaitu interaksi, kemudahan, dan lingkungan fisik. Kualitas layanan memiliki hubungan dengan kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen memiliki hubungan dengan loyalitas konsumen. 4. A. A. Akanni, Z. O. Olonade & N. I. Iduma. An Empirical Evaluation of the Influence of Service and Gender on Satisfaction Among Bank s in Ile-Ife Pearson Moment, satisfactio,; Chi-square test, services Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara customer care service dengan customer satisfaction, Ada perbedaan yang signifikan antara
11 11 gender (Pria dan Wanita) dan customer satisfaction, menunjukkan bahwa wanita pada umumnya lebih memiliki ekspektasi lebih tinggi terhadap pelayanan dibandingkan pria. Hasil penelitian menunjukkan adanya 5. Verhoef, Lemon & Parasuraman Experience Creation: Determinants, Dynamics and Management Strategies Self-service; Management strategies; Retail branding; Social Environment hubungan positif antara Service Quality dengan Experience. Pelayanan mempengaruhi pengalaman, jika pengalaman buruk bisa menjadi tolak ukur perusahaan untuk memperbaiki pelayanan.
12 12
BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan perusahaan penerbangan dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan perusahaan penerbangan dari tahun ke tahun semakin menjadi perhatian masyarakat. Peranan pesawat terbang sebagai sarana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi, persaingan bisnis menjadi semakin tajam, baik dipasar domestik (nasional) maupun internasional. Perkembangan dunia usaha yang dinamis dan penuh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis sangat ketat khususnya pada bisnis jasa penerbangan. Hal ini menuntut setiap perusahaan menempatkan orientasi purchase decision pelanggan sebagai
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. pembenahan mulai dari armada pesawat baru dan pelayanan. Berdasarkan pada
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Di era globalisasi saat ini, industri penerbangan mengalami peningkatan yang cukup pesat. Transportasi penerbangan saat ini menjadi salah satu kebutuhan masyarakat dalam melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia dengan jumlah penduduk yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia dengan jumlah penduduk yang kurang lebih dari 240 juta jiwa dan termasuk negara yang memiliki banyak pulau.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengatur transportasi udara pada tahun Deregulasi yang dilakukan salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri jasa penerbangan di Indonesia, khususnya untuk penerbangan niaga berjadwal semakin marak sejak dikeluarkannya deregulasi yang mengatur
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan ekonomi, economic value mengalami pergeseran dari commodities, goods, service, hingga sekarang ini sampai ke tahap experience yang disebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. situasi persaingan yang ketat (Jurnas, 2013). Persaingan ini mendorong
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, dunia penerbangan dihadapkan pada situasi persaingan yang ketat (Jurnas, 2013). Persaingan ini mendorong perusahaan untuk melakukan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bisnis restoran dan kafe hingga saat ini masih diyakini sebagai salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis restoran dan kafe hingga saat ini masih diyakini sebagai salah satu bisnis yang memiliki prospek yang cukup bagus, bahkan mampu bertahan dalam kondisi krisis.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan dunia bisnis saat ini semakin pesat, persaingan yang semakin ketat menjadi tantangan maupun ancaman bagi pelaku bisnis. Agar dapat memenangkan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI. 1. Pengembangan layanan yang dilakukan di dalam implementasi strategi
BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI A. Simpulan 1. Pengembangan layanan yang dilakukan di dalam implementasi strategi diferensiasi Quantum Leap 2011-2015 antara lain adalah: a. Penciptaan Produk
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. melihat pengaruh pengaruh dari airlines service quality dan service recovery
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini menggunakan data primer yaitu data yang dikumpulkan langsung dengan menyebar kuesioner. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh pengaruh dari airlines
Lebih terperinciSumber: BPS, 2004 Gambar 1. Grafik Data Penumpang Angkutan Udara yang Berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta (Jan-Nov 2004)
I. PENDAHULUAN Latar Belakang Penumpang angkutan udara dari waktu ke waktu cenderung meningkat, hal ini terlihat dari pengguna Bandara Soekarno-Hatta seperti terlihat dari Gambar 1. orang 1000000 900000
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi tantangan ataupun ancaman bagi para pelaku bisnis. Pelaku bisnis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis saat ini semakin pesat, di mana persaingan dapat menjadi tantangan ataupun ancaman bagi para pelaku bisnis. Pelaku bisnis untuk dapat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap tingkat kepuasan pelanggan / penumpang Garuda Indonesia dengan responden adalah anggota Garuda Frequent Flyer (GFF)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi global dan teknologi modern memberikan dampak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi global dan teknologi modern saat ini sangatlah pesat. Perkembangan ekonomi global dan teknologi modern memberikan dampak kehidupan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi pemenuhan kebutuhan transportasi yang cepat dan aman. Perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya bidang teknologi dan perubahan pola kehidupan manusia yang semakin cepat membuat begitu banyak aktivitas yang harus dilakukan oleh manusia untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan industri penerbangan melonjak tajam dalam satu dekade terakhir di Indonesia. Sejumlah armada bersaing ketat merebut pasar domestik dan regional. Pemerintah
Lebih terperinci(passenger). Hal ini, menurut Radjasa (2006) bisa dilihat dari jumlah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam beberapa tahun terakhir ini peranan dan perkembangan sektor jasa khususnya transportasi udara di Indonesia terasa semakin penting. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. signifikan di Indonesia. Sejumlah maskapai penerbangan saling. berkompetitif untuk merebut pasar domesitik maupun internasional.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern saat ini sarana transportasi memiliki peranan yang sangat vital untuk melakukan berbagai kegiatan, terlebih dalam dunia bisnis. Pertumbukan industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis ini, mereka saling bersaing dalam mendapatkan perhatian dan tempat di hati
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam bisnis layanan jasa transportasi udara pada saat ini benar-benar berkembang sangat pesat. Banyak perusahaan penerbangan yang turut serta meramaikan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Didasarkan pada hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa:
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Didasarkan pada hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Variabel Sense Experience (panca indera) memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap experiential
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kaitannya dengan sikap masyarakat yang semakin kritis dalam memilih makanan. Makan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini industri food and beverage semakin meningkat, pertumbuhan tersebut ada kaitannya dengan sikap masyarakat yang semakin kritis dalam memilih makanan. Makan merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan permasalahan yang diteliti. Dalam penulisan skripsi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan permasalahan yang diteliti. Dalam penulisan skripsi ini, yang menjadi objek penelitian ini experiential marketing dan kepuasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelayanan yang berpusat kepada pelanggan atau customer centricity menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelayanan yang berpusat kepada pelanggan atau customer centricity menjadi suatu konsep yang telah diterapkan dibanyak perusahaan untuk menghadapi kompetisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konvensional menuju konsep pemasaran modern. Faktor faktor seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran saat ini terus berkembang dan berubah, dari konsep pemasaran konvensional menuju konsep pemasaran modern. Faktor faktor seperti meningkatnya jumlah pesaing,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan berbagai menu makanan di Indonesia cukup cepat, khususnya di Surabaya. Berbagai menu makanan ditawarkan kepada masyarakat Surabaya mulai dari makanan
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan pada hasil pembahasan penelitian, maka simpulan yang didapatkan adalah sebagai berikut: 1. Experiential Marketing berpengaruh terhadap Customer Satisfaction.
Lebih terperinciABSTRAK Analisis Kualitas Pelayanan PT Garuda Indonesia Terhadap Tingkat Kepuasan Penumpang Sektor Semarang.
ABSTRAK Semakin banyaknya perusahaan penerbangan yang beroperasi di Indonesia baik itu perusahaan domestik maupun perusahaan mancanegara tentunya akan membuat persaingan semakin ketat untuk memperebutkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya bisnis yang bergerak dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era modern ini, persaingan dalam dunia bisnis jasa semakin ketat. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya bisnis yang bergerak dalam bidang jasa. Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan bidang usaha yang terjadi di era globalisasi adalah salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bidang usaha yang terjadi di era globalisasi adalah salah satu alasan utama terciptanya ragam produk, ragam fasilitas dan pelayanan yang disuguhkan para
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melakukan inovasi yang berguna untuk meningkatkan penjualan dan mencapai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan zaman telah mendorong manusia untuk terus berkembang, tidak terkecuali dengan dunia penerbangan. Pertumbuhan penduduk yang tergolong cepat dan diringi dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bisnis jasa pada dasarnya merupakan suatu bisnis yang tidak berwujud, yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bisnis jasa pada dasarnya merupakan suatu bisnis yang tidak berwujud, yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Komponen utama bisnis penerbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan PT. AirAsia Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan PT. AirAsia Indonesia Bisnis penerbangan di Indonesia semakin terlihat menjanjikan. Pengguna jasa penerbangan di negara kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya. dalam industri ini demi mencapai tujuan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya tempat-tempat makan dengan berbagai macam konsep. Sejalan dengan perkembangan ini, para pelaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari hari dengan luas ruang penjualan ±
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Alfamart merupakan jaringan minimarket yang menyediakan kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari hari dengan luas ruang penjualan ± 200 m 2. Alfamart dikelola
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. melihat konsumen sebagai manusia rasional dan emosional yang menginginkan
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Experiential Marketing Experiential marketing merupakan sebuah pendekatan pemasaran dengan melihat konsumen sebagai manusia rasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pelanggan baru. Strategi strategi tersebut mengharuskan perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha semakin hari semakin pesat, setiap pemimpin perusahaan ingin perusahaannya yang terbaik diantara pesaingnya -pesaingnya. Demikian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya merupakan suatu kondisi yang menguntungkan bagi dunia bisnis di Indonesia. Indikator membaiknya kondisi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era modern ini bisnis makanan dan minuman menjadi bisnis yang banyak diminati oleh para pelaku bisnis. Dalam industri manufaktur Indonesia, terdapat kontribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha penerbangan harus pandai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin ketatnya persaingan bisnis dibidang penerbangan, setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha penerbangan harus pandai dalam pengaturan strategi
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. maskapai dengan sistem penerbangan full service carrier. kenyamanan dan pelayanan diberikan secara maksimal..
BAB III LANDASAN TEORI Kebutuhan masyarakat akan transportasi udara yang semakin meningkat mengakibatkan bukan hanya masyarakat kelas atas saja yang membutuhkan transportasi jenis ini. Pasca penerapan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat dalam berbagai bidang, setiap
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat dalam berbagai bidang, setiap perusahaan tentunya ingin terus maju dan tetap eksis serta mampu bersaing dengan para kompetitornya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konvensional menuju konsep pemasaran modern. Faktor - faktor seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran saat ini terus berkembang dan berubah, dari konsep pemasaran konvensional menuju konsep pemasaran modern. Faktor - faktor seperti meningkatnya jumlah pesaing,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini terdapat banyak perusahaan yang saling bersaing secara ketat dan saling merebutkan pangsa pasar yang sangat potensial bagi masing-masing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini kegiatan pemasaran sudah tidak lagi ditujukan untuk pertukaran atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kegiatan pemasaran sudah tidak lagi ditujukan untuk pertukaran atau transaksi yang terjadi sekali saja, tetapi sudah mulai mengarah pada pertukaran yang terus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan inovatif untuk menciptakan suatu bisnis yang berkelas dan bisa bersaing dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam zaman modern yang serba canggih ini, sangat diperlukan adanya ide kreatif dan inovatif untuk menciptakan suatu bisnis yang berkelas dan bisa bersaing dengan pebisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada saat yang bersamaan. Tidak seperti produk manufaktur dimana hasil
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu sifat dari jasa atau pelayanan adalah diproduksi dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan. Tidak seperti produk manufaktur dimana hasil produksi dapat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan Service quality merupakan salah satu driver dalam rangka menciptakan kepuasan pelanggan. Jika suatu perusahaan hanya mengandalkan kualitas produk dan harga untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah keputusan niat beli ada beberapa perilaku yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sebuah keputusan niat beli ada beberapa perilaku yang dapat mempengaruhi antara lain kepercayaan merek, kesadaran merek, dan persepsi merek mewah. Kepercayaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. setiap perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk dan juga pelayanan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha dan persaingan yang semakin ketat, mendorong setiap perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk dan juga pelayanan yang dihasilkan. Persaingan
Lebih terperinciKonsep pemasaran terus berkembang dan berubah, dari konsep pemasaran. konvensional menuju konsep pemasaran modern. Faktor-faktor seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsep pemasaran terus berkembang dan berubah, dari konsep pemasaran konvensional menuju konsep pemasaran modern. Faktor-faktor seperti meningkatnya jumlah pesaing,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia lebih memilih segala sesuatunya serba instan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dampak globalisasi yang sangat besar, secara tidak langsung membuat masyarakat Indonesia lebih memilih segala sesuatunya serba instan dan praktis (mulai dari
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil dan pembahasan yang telah
BAB V PENUTUP Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil dan pembahasan yang telah disajikan pada bab sebelumnya. Bab ini berisikan keterbatasan penelitian dan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya. Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Dengan bertambah pesatnya industri perbankan membuat persaingan antar bank semakin ketat dalam merebut nasabah serta mempertahankan pangsa pasar yang ada saat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN
8 BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2. 1 EXPERIENTIAL MARKETING Experiential marketing menurut (Schmitt 1999 dalam Bagus Aji 2011) menyatakan bahwa pemasar menawarkan produk dan jasanya dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasar domestik Indonesia dan, sebagaimana perusahaan ini tumbuh, jaringan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Garuda Indonesia sebagai national flag carrier kini melayani lebih dari 50% pasar domestik Indonesia dan, sebagaimana perusahaan ini tumbuh, jaringan customer service
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara salah satunya ditandai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dalam suatu negara salah satunya ditandai dengan meratanya distribusi kebutuhan sandang, pangan dan papan melalui berbagai macam moda transportasi.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. lebih tinggi kepada pelanggan atau konsumen. Di dalam perekonomian yang kreatif ini,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Produk yang berkualitas dengan harga bersaing merupakan kunci utama dalam memenangkan sebuah persaingan, yang pada akhirnya akan dapat memberikan nilai kepuasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak besar terhadap pemasaran perusahaan. berbagai produk dan jasa yang semakin hari semakin homogen.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa lalu pemasar cenderung berpikir bagaimana memperoleh pelanggan baru yang akan membeli atau mengkonsumsi produk dan jasa atau bagaimana merebut pelanggan dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelancaran kehidupan. Transportasi menjadi bagian penting atas perkembangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring berkembangnya zaman, transportasi di Indonesia semakin diperlukan bagi semua kalangan. Keberadaan sebuah sarana transportasi dalam kehidupan manusia menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau Low Cost Carrier (LCC), terjadi persaingan bisnis yang cukup signifikan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bisnis penerbangan khususnya untuk penerbangan berbiaya murah atau Low Cost Carrier (LCC), terjadi persaingan bisnis yang cukup signifikan. Untuk di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan itu berorientasi pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jasa atau sektor industri dari tahun ke tahun berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan itu berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. Pemenuhan akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman, persaingan dunia bisnis semakin ketat. Banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan berkembangnya zaman, persaingan dunia bisnis semakin ketat. Banyak pesaing dengan kualitas terbaik bermunculan memperebutkan hati konsumen.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. objek wisata menjadi kebutuhan primer sebagai penyeimbang kesibukan. mereka tersebut. Tempat hiburan maupun objek wisata mampu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesibukan masyarakat yang semakin meningkat telah membuat berbagai objek wisata menjadi kebutuhan primer sebagai penyeimbang kesibukan mereka tersebut. Tempat hiburan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam organisasi yang berhadapan langsung dengan pelanggan. Individu tersebut
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyak organisasi bergantung kepada service agent sebagai pilar utama dalam organisasi yang berhadapan langsung dengan pelanggan. Individu tersebut diharapkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Faktor Price Perceptions (Persepsi akan Harga) yang terdapat pada penelitian
84 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan yang terdapat dalam bab IV, terdapat beberapa kesimpulan, antara lain : 1. Faktor Price Perceptions (Persepsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang kepercayaan diri. Di Yogyakarta, pertumbuhan industri kecantikan saat
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Gaya hidup kaum modern di perkotaan saat ini menuntut wanita dan pria untuk lebih memperhatikan penampilan. Tidak hanya dalam berbusana, namun juga penampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memperoleh pelanggan-pelanggan yang setia adalah cita-cita terbesar bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memperoleh pelanggan-pelanggan yang setia adalah cita-cita terbesar bagi setiap perusahaan maupun organisasi bisnis. Karena tanpa pelanggan, perusahaan atau organisasi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan teknik analisis Structural Equation
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan analisis deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan teknik analisis Structural Equation
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan maupun ketidak puasan pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap hal ini.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi terus berkembang kearah yang lebih baik. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi terus berkembang kearah yang lebih baik. Hal ini terlihat sejalan dengan pesatnya perkembangan dunia bisnis, dimana semakin banyak pelaku usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin ketat menjadi tantangan maupun ancaman bagi para pelaku bisnis. Agar
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis saat ini semakin pesat, persaingan yang semakin ketat menjadi tantangan maupun ancaman bagi para pelaku bisnis. Agar dapat memenangkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya kebutuhan manusia modern secara tidak sadar membentuk perusahaan di dunia saat ini semakin emosional artinya perusahaan berusaha untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Terkait dengan pertumbuhan industri jasa, di sisi lain juga semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini industri jasa di Indonesia menunjukan perkembangan yang sangat pesat. Terkait dengan pertumbuhan industri jasa, di sisi lain juga semakin meningkatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah penumpang yang menggunakan jasa transportasi udara. Menurut Badan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri penerbangan dalam 10 tahun terakhir mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan tersebut terjadi karena adanya peningkatan jumlah penumpang yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tahun Keterangan Jumlah kendaraan yang masuk via gerbang tol 1. Jumlah pengun jung melalui gerban.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar dan menarik bagi para wisatawan, baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Selain itu pariwisata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi secara global kini telah meningkatkan persaingan antar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi secara global kini telah meningkatkan persaingan antar perusahaan dan industri di dunia. Menurut Simamora (2008) yang disebut pemenang dalam persaingan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh Brand Experience terhadap Customer Satisfaction pada Trans Studio Bandung, maka dapat disimpulkan nilai P value
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempertahankan pelanggannya. Perusahaan berlomba-lomba menerapkan strategi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia usaha semakin ketat, dengan adanya perusahaanperusahaan baru yang muncul dan semakin inovatif. Dunia pemasaran terus berkembang dengan munculnya produk-produk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis jasa tempat hiburan dan permainan untuk keluarga di Indonesia cukup menjanjikan, mengingat tingkat kebutuhan hiburan dan tempat rekreasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri kuliner semakin pesat di Indonesia. Menurut Tjahjono Haryono sebagai ketua Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) cabang Jawa
Lebih terperinciUKDW. 1.1 Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia berkembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akhir-akhir ini perkembangan industri jasa transportasi di Indonesia berkembang sangat pesat, terutama pada jasa penerbangan yang setiap tahun selalu meningkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau pelaku bisnis adalah mempertahankan pelanggannya. Untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada kondisi persaingan yang sangat ketat seperti saat ini, perusahaan harus bisa beradaptasi pada lingkungan pasar yang dinamis agar mampu tetap hidup bahkan mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penerbangan untuk masuk berkompetisi di industri penerbangan Indonesia. Data
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di industri penerbangan Indonesia semakin meningkat, ditunjukkan dengan semakin banyak pemain maskapai penerbangan yang masuk ke pasar Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Globalisasi telah mendorong timbulnya persaingan yang sangat kompetitif
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Globalisasi telah mendorong timbulnya persaingan yang sangat kompetitif dalam segala bidang usaha. Keberhasilan kompetisi ini sangat ditentukan oleh antisipasi pasar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan terluas di dunia dengan total luas 1,9 juta km 2,
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara kepulauan terluas di dunia dengan total luas 1,9 juta km 2, Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi perpindahan barang dan orang terbesar di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar terbesar di dunia. Pertumbuhan industri penerbangan juga cenderung
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang penelitian Industri penerbangan merupakan salah satu sektor industri yang memiliki pangsa pasar terbesar di dunia. Pertumbuhan industri penerbangan juga cenderung relatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diantaranya kelas ekonomi, bisnis, hingga eksekutif yang menjadi salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri penerbangan menawarkan berbagai macam pilihan layanan perjalanan. Jasa yang ditawarkan dari masing-masing perusahaan di Indonesia, diantaranya kelas ekonomi,
Lebih terperinciBAB III PERUMUSAN MASALAH
BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1 Alasan pemilihan masalah untuk dipecahkan 3.1.1 Latar belakang masalah Sejak diberlakukan open sky policy, persaingan di bisnis penerbangan semakin tinggi terbukti masuknya
Lebih terperincimempengaruhi eksistensi maskapai penerbangan di Indonesia pada umumnya, karena setiap pelaku usaha di tiap kategori bisnis dituntut untuk memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum dan Objek Observasi Setiap manusia di dunia memiliki kebutuhan dan keinginan dalam usaha untuk mempertahankan hidup, namun sering kali manusia tidak suka memperhatikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. usaha dihadapkan pada tantangan-tantangan yang baru agar dapat memenuhi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin cepat pada saat ini menyebabkan dunia usaha dihadapkan pada tantangan-tantangan yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. kebutuhan, dan selera konsumen. Salah satu usaha fashion yaitu
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia fashion pada jaman sekarang ini dapat dibilang menjadi gaya hidup dan budaya bagi masyarakat social pada saat ini. Dengan bertambahnya pusat perbelanjaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sarana transportasi yang menunjang proses kehidupan ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai negara yang memiliki lebih dari 17.000 pulau, Indonesia membutuhkan sarana transportasi yang menunjang proses kehidupan ekonomi masyarakatnya. Di Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumen saat ini tidak hanya puas dengan mendapatkan produk yang dia butuhkan, tetapi konsumen juga ingin memiliki suatu hal yang menarik yang akan memberikan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Maskapai Garuda 7,665,390 8,398,017 9,993,272 13,701,879 15,304,472
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Kebutuhan mobilitas jarak jauh penduduk Indonesia akan membuat industri penerbangan kembali bertumbuh pesat pada tahun 2013. Pertumbuhan jumlah penumpang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Besarnya peluang bisnis dalam bidang kafe dan restoran juga diiringi dengan tingginya intensitas persaingan dalam bidang tersebut.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gaya hidup di kota-kota besar yang banyak menghabiskan waktu di luar rumah saat ini menjadi peluang bisnis yang menarik bagi para pengusaha cafe dan restoran.hangout
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konvensional menuju konsep pemasaran modern. Faktor faktor seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran saat ini terus berkembang dan berubah, dari konsep pemasaran konvensional menuju konsep pemasaran modern. Faktor faktor seperti meningkatnya jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sendiri penerbangan sesuai jadwal dan kemampuan membeli tiket.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Jalur transportasi udara kini selalu jadi alternatif utama bagi pengguna transportasi yang membutuhkan waktu lebih cepat untuk sampai di daerah tujuan. Dengan kebutuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri jasa merupakan fenomena yang unik dalam pembangunan nasional suatu bangsa.semakin maju suatu bangsa, maka semakin besar konstribusi komponen jasa pada struktur
Lebih terperinci