RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018"

Transkripsi

1 RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 Disampaikan oleh : Ir. Yerry Yanuar, MM Kepala BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Sukses Perencanaan Sukses Implementasi Cirebon, 16 Februari 2017 Pemerintah Provinsi Jawa Barat

2 SISTEMATIKA PAPARAN 1 Pendahuluan Capaian Kinerja Pembangunan Tahun Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2018 Kebijakan Pendanaan Pembangunan Tahun Mekanisme Rangkaian Musrenbang Tahun

3 1 Pendahuluan

4 SOSOK MASA DEPAN JAWA BARAT 2025 RANCANGAN : SOSOK SUMBER DAYA INSANI JAWA BARAT YANG AGAMIS DENGAN PENCIRI UTAMA: 5 NILAI-NILAI LUHUR : 7 KARAKTER : 1. JUJUR DAN KONSISTEN 2. TANGGUH DAN DISIPLIN 3. KEPELOPORAN DAN KETELADANAN 4. RAMAH DAN BIJAKSANA 5. KEBERSAMAAN DAN KESETARAAN SEHAT, CERDAS DAN CERMAT PRODUKTIF DAN BERDAYA SAING TINGGI MANDIRI DAN PANDAI MENGATUR DIRI BERDAYA TAHAN TINGGI DALAM PERSAINGAN PANDAI MEMBANGUN JEJARING DAN PERSAHABATAN GLOBAL BERINTEGRITAS TINGGI BERMARTABAT SOSOK PEMBANGUNAN FISIK JAWA BARAT TAHUN 2025 Pel.Cirebon Pel.Cirebon Tol Kanci-Pejagan Tol Kanci-Pejagan PP RANCABUAYA Rancabuaya Raya TPITPI Pelabuhan Ratu Pelabuhan Ratu ILUSTRASI JAWA BARAT TAHUN

5 VISI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN DAN VISI PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN VISI PROVINSI JAWA BARAT TAHUN DENGAN IMAN DAN TAKWA, PROVINSI JAWA BARAT TERMAJU DI INDONESIA TUJUH BIDANG UNGGULAN SEBAGAI PENCIRI Jawa Barat TERMAJU DI INDONESIA TAHUN PENYELENGGARAAN Pemerintahan YANG Bermutu (Beyond the expectation), Akuntabel dan BERBASIS Ilmu Pengetahuan. 2. Masyarakat Yang Cerdas, Produktif dan Berdaya Saing TINGGI. 3. PENGELOLAAN Pertanian dan Kelautan. 4. Energi Baru dan TERBAHARUKAN SERTA PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR. 5. Industri Manufaktur, INDUSTRI JASA dan INDUSTRI KREATIF. 6. Infrastruktur Yang Handal dan Pengelolaan Lingkungan Hidup YANG BERIMBANG Untuk Pembangunan Yang Berkelanjutan. 7. Pengembangan Budaya Lokal dan Menjadi Destinasi Wisata DUNIA. VISI PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN JAWA BARAT MAJU DAN SEJAHTERA UNTUK SEMUA MISI MISI PERTAMA : Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya saing MISI KEDUA : Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan MISI KETIGA : Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme Aparatur, dan Perluasan Partisipasi Publik MISI KEEMPAT : Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan Pembangunan Infrastruktur Strategis yang Berkelanjutan MISI KE LIMA : Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya, Peran Pemuda dan Olah Raga serta Pengembangan Pariwisata dalam Bingkai Kearifan Lokal 5

6 JANJI GUBERNUR JAWA BARAT 1. PENDIDIKAN GRATIS SD, SLTP DAN SLTA DI SELURUH JAWA BARAT. 2. BEASISWA PENDIDIKAN UNTUK PEMUDA, TENAGA MEDIS, SERTA KELUARGA ATLIT BERPRESTASI DAN GURU 3. REVITALIASI POSYANDU DAN DANA OPERASIONAL KADER POSYANDU 4. MEMBUKA 2 JUTA LAPANGAN KERJA BARU DAN MENCETAK WIRAUSAHAAN BARU JAWA BARAT 5. ALOKASI 4 TRILIYUN UNTUK INFRASTRUKTUR DESA DAN PERDESAAN 6. REHABILITASI RUMAH RAKYAT MISKIN 7. PEMBANGUNAN PUSAT SENI DAN BUDAYA JAWA BARAT DI KABUPATEN/ KOTA 8. PEMBANGUNAN GELANGGANG OLAHRAGA DI KABUPATEN/ KOTA 6

7 ARAHAN GUBERNUR PROVINSI JAWA BARAT REFORMASI PERENCANAAN PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA EVALUASI 6. Terintegrasi antara perencanaan, Penganggaran, dan evaluasi D UNTUK MENGHASILKAN PEMBANGUNAN YANG: 1. Dirancang dengan baik 2. Digambarkan obyektif, fokus, efektif dan efisien 3. Dapat dievaluasi 4. Jelas terstruktur A PERENCANAAN 1. Perencanaan pembangunan dalam kerangka regulasi dan investasi, fokus kepada hasil, yaitu; kesejahteraan masyarakat, pelayanan publik, dan daya saing daerah. 2. Program disusun berdasarkan kontribusinya terhadap daya ungkit untuk mencapai hasil (Program follow Result) 3. Percepatan capaian target pembangunan melalui rencana aksi Multi Pihak Implementasi Pekerjaan (RAM-IP) yang dituangkan pada SK Gubernur Nomor 500 Tahun 2014 PERTANGGUNG JAWABAN 5. Tanggug jawab pada level program dan Kegiatan, pemberlakuan Perjanjian Kinerja (PK) di seluruh level birokasi Dengan reward punishment yang jelas. C Dilakukan Pendekatan Logical Framework B PENGANGGARAN 4. Penerapan anggaran berbasis kinerja. Hasil yang dicapai dari penggunaan sumberdaya (money follow program) Sumber : Ahmad Heryawan;

8 INTEGRASI SISTEM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA DALAM RANGKA PENGENDALIAN CAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA PROVINSI JAWA BARAT Sumber : Ahmad Heryawan,2016 REFORMASI PERENCANAAN PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA 2 E- Budgeting 1 E-Planing INTEGRASI 3 SIPKD 4 E-Monev 5 E-Sakip PENCAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA DAERAH (IKD) PENCAPAIAN TARGET INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) GUBERNUR PENCAPAIAN TARGET PROGRAM PRIOITAS (INDIKATOR RENSTRA PD) PENCAPAIAN TARGET PROGRAM PRIOITAS (PK KEPALA PD) PENCAPAIAN TARGET KEGIATAN PRIOITAS (IKU ESELON III OPD) INDIKATOR URUSAN BIDANG PEMBANGUNAN YANG TERTUANG DALAM RENJA OPD LEVEL TANGGUNG JAWAB IKU 8

9 Rekomendasi BPK RI terkait Pemerikasaan Proses Perencanaan Tahun Proses Perencanaan dan Penganggaran harus SESUAI JADWAL yang telah ditetapkan disertai REKAM JEJAK pada setiap tahapan. Setiap usulan kegiatan harus DILENGKAPI dengan SURAT PENGANTAR dan PROPOSAL (baik BL maupun BTL). Perubahan usulan Kegiatan disertai dengan perubahan PROPOSAL dan BERITA ACARA. Penentuan LOKASI pada setiap kegiatan harus spesifik (jelas dan terukur). PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN TAHUN 2018 DIKAWAL OLEH KPK!!! (TEPAT WAKTU, TEPAT SASARAN, TEPAT ADMINISTRASI) 9

10 2 Capaian Kinerja Pembangunan Tahun

11 JAWA BARAT DALAM KONSTELASI NASIONAL POTENSI JAWA BARAT DALAM KONSTELASI NASIONAL : JUMLAH PENDUDUK TERBANYAK 47,38 JUTA JIWA (2016, Proyeksi BPS) PUSAT KEGIATAN INDUSTRI MANUFAKTUR DAN STRATEGIS NASIONAL INSTALASI VITAL NASIONAL (PENDIDIKAN, LITBANG DAN HANKAM), DIANTARANYA BERKELAS DUNIA BERBATASAN DENGAN IBUKOTA NEGARA MEMILIKI TIGA PUSAT KEGIATAN NASIONAL (PKN) DAN 3 PKN-P MEMILIKI KONDISI ALAM DENGAN STRUKTUR GEOLOGI YANG KOMPLEKS MEMILIKI TAMAN NASIONAL, SUAKA MARGASATWA DAN CAGAR ALAM KONTRIBUSI JAWA BARAT TERHADAP NASIONAL : BERKONTRIBUSI THD PDB NASIONAL 2015 : 13,22% KONTRIBUSI TERHADAP PDB SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR 2015 : 27,28% KONTRIBUSI JAWA BARAT TERHADAP REGIONAL JAWA BALI : LINTASAN UTAMA ARUS REGIONAL BARANG DAN PENUMPANG SUMATERA-JAWA-BALI PMDN TERTINGGI DI P. JAWA-BALI PENYEDIA LISTRIK DENGAN KAPASITAS DAYA TERPASANG MW : PLTA MW, PLT GEOTERMAL MW, LAINNYA MW LUAS KAWASAN HUTAN TERBESAR DI JAWA-BALI SEBESAR (1,04 JT HA) MEMILIKI 40 DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) MERUPAKAN TUJUAN WISATA DEBIT AIR PERMUKAAN 81 MILYAR M3/TAHUN DAN AIR TANAH 150 JT M3/TAHUN KONTRIBUSI JAWA BARAT TERHADAP IBUKOTA NEGARA : PENYEDIA AIR BAKU UNTUK DKI PENYEDIA BAHAN PANGAN UNTUK DKI PENYEDIA LAHAN DAN INFRASTRUKTUR PENDUKUNG AKTIVITAS DKI Luas Jawa Barat : ,44 ha 11

12 PROVINSI JAWA BARAT (KONDISI TAHUN 2015) Proyeksi Perkembangan Jumlah Penduduk Tahun ,3 Juta Jiwa Tahun 2029 Tahun 2008 Tahun ,34 Juta Jiwa Kabupaten/Kota : 27 Luas : ,44 Ha Kecamatan : 626 Kelurahan : 641 Desa : Penduduk LPP : 1,52% Indonesia (2015) : Jiwa Jabar (2015) : Jiwa Penduduk Miskin (2015) : 9,57 % PDRB (2015) : Rp.1.525,15 Trilyun (adhb); PDRB per kapita (2015) : Rp Juta (adhb) Inflasi (2015) : 2.73% LPE (2015) : 5,03% IPM (2015) : 69.50% (MB) RLS (2015) : 7,86 th (MB) AHH (2015) : 72,41 th APK PAUD : % ( )* APK SD : % ( )* APK SMP : % ( )* APK SMA : % ( )* APK PT : 17,47 % ( ) Kemantapan Jalan : 97,80% Rasio elektrifikasi : 94.04% Pelayanan Air Minum : 67,13% Irigasi Kondisi Baik : 69,65% Kawasan Lindung : 37,40% (2014) Sumber: Badan Pusat Statistik dan *Kemendikbud 12

13 Sumber Pertumbuhan Ekonomi Sisi Lapangan Usaha (Persen) PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TAHUN 2015 & 2016 Hingga triwulan III, laju pertumbuhan ekonomi terbesar dari lapangan usaha perekonomian Jawa Barat ada pada lapangan usaha informasi dan komunikasi (tumbuh sebesar 13,66%), lapangan usaha transportasi dan pergudangan serta lapangan usaha jasa keuangan dan tranasportasi - 12,99% dan 10,25%. dilihat dari sisi pengeluaran, peningkatan kinerja terjadi pada hampir seluruh komponen, Ekspor Barang dan Jasa tumbuh sebesar 13,08 persen; Pengeluaran Konsumsi LNPRT sebesar 6,11 persen; Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) sebesar 5,90 persen dan Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar 4,00 persen dan Perubahan Inventori sebesar 3,75 persen Pertumbuhan Ekonomi Sisi Pengeluaran (Persen) 13

14 STABILITAS EKONOMI: PERKEMBANGAN INFLASI JAWA BARAT (1) Perkembangan Inflasi IHK Tahunan (yoy) Perkembangan Inflasi Spasial 2015 dan 2016 (%, yoy) Inflasi IHK Jawa Barat pada tahun 2016 mencapai 2,75% (yoy), sedikit lebih tinggi dibanding inflasi tahun 2015 sebesar 2,73% (yoy). Namun demikian realisasi ini masih lebih rendah dibanding rata-rata historis inflasi tahunan sebesar 5,25% (yoy). Secara spasial, inflasi mayoritas kota perhitungan di Jawa Barat pada tahun 2016 meningkat dibanding tahun 2015 didorong oleh gejolak harga pangan, kecuali di Kota Bandung dan Tasikmalaya. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bogor (3,60%) dan terendah di Kota Cirebon (1,87%). 14

15 STABILITAS EKONOMI: PERKEMBANGAN INFLASI JAWA BARAT (2) Perkembangan Komponen Inflasi Core Perkembangan Komponen Inflasi Administered Prices inflasi kelompok core tercatat menurun yakni dari 2,76% (yoy) pada tahun 2015 menjadi 2,28% (yoy) pada tahun Realisasi ini juga lebih rendah dibandingkan rata-rata inflasi core historis sebesar 3,66%. Rendahnya inflasi core terutama didorong oleh masih terbatasnya permintaan masyarakat di tengah uncertainty perekonomian Inflasi kelompok administered prices tercatat menurun yakni dari 1,18% (yoy) pada tahun 2015 menjadi -0,04% (yoy) pada tahun Realisasi ini juga lebih rendah dibandingkan rata-rata inflasi core historis sebesar 7,46%. Rendahnya inflasi administered prices ini terutama didorong oleh penurunan pada kelompok AP energi. 15

16 REALISASI INVESTASI: PERKEMBANGAN PMA DAN PMDN JAWA BARAT Pertumbuhan PMDN ke Jawa Barat selama dua tahun terakhir menurun. Namun pertumbuhan PMA terus meningkat khususnya ke sektor industri pengolahan. Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu tujuan investasi utama dengan pangsa terhadap nasional untuk PMA mencapai 20,4 persen dan PMDN mencapai 14,1 persen. Perkembangan PMA di Jawa Barat, Pangsa PMA Sektoral di Jawa Barat Perkembangan PMDN di Jawa Barat, Pangsa PMDN Sektoral di Jawa Barat 16

17 Perkembangan Makro Kabupaten/Kota Tahun

18 Kondisi Ekonomi Jawa Barat Tahun

19 Pengangguran dan Kemiskinan Jawa Barat Tahun

20 CAPAIAN KINERJA JANJI KAMPANYE GUBERNUR 3 Revitalisasi Posyandu dan Dana Operasional Kader Posyandu Target RPJMD Jawa Barat Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Partisipasi Masyarakat dengan sasaran program meningkatnya strata Posyandu multifungsi Posyandu terbangun (2015): dari Posyandu = 41,4% Masih tersisa posyandu yang perlu direvitalisasi demi mencapai target 49,63% pada tahun 2015 (target 2015 BELUM TERCAPAI) Tahun Target Revitalisasi Posyandu (unit) Untuk mencapai target revitalisasi posyandu, maka BEBAN Kabupaten/Kota hingga Tahun 2018: Posyandu (persen) 29,77 49,63 69,48 89,33 99,26 20

21 CAPAIAN KINERJA JANJI KAMPANYE GUBERNUR 5 Alokasi 4 Trilyun untuk Infrastruktur Desa dan Perdesaan 19 KABUPATEN & 1 KOTA MENDAPATKAN BANTUAN KEUANGAN TAHUN 2015 TOTAL DESA SASARAN DENGAN JUMLAH DANA MENCAPAI Rp Target Dan Realisasi Bantuan Keuangan Tahun 2015 CAPAIAN KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR PEDESAAN TAHUN

22 CAPAIAN KINERJA JANJI KAMPANYE GUBERNUR 6 RUMAH TINGGAL LAYAK HUNI (RUTILAHU) Rehabilitasi Rumah Rakyat Miskin ISU-ISU PEMBANGUNAN RUTILAHU Perkotaan 20 ribu unit Perdesaan 80 ribu unit Masih tersisa unit rumah tidak layak huni perkotaan yang belum diperbaiki atau kira-kira 73% dari target tahun % 0% 27% Realisasi (2015) Sisa Target (2018) Hingga tahun 2015, jumlah unit rumah tidak layak huni yang telah mendapatkan perbaikan menggunakan anggaran murni adalah 5449 unit atau 27,25% dari target 2018 Hingga tahun 2014, jumlah unit rumah tidak layak huni pedesaan yang mendapatkan perbaikan mencapai unit atau sebesar 29% dari target 2018 sebesar unit, dengan realisasi anggaran per 2014 sebesar 232,6 milyar. Penghuni rumah mengeluhkan kurangnya keterampilan tukang dalam proses rehabilitasi rumah tidak layak huni Ketidaktepatan pemerintah desa/bkm dalam menghitung material bangunan, seperti bata, semen, dan pasir, sehingga masih ada rumah yang perbaikannya kurang maksimal Daya tahan bangunan kurang baik (plafon bocor, tembok belum sampai tahap finishing, dan terjadi kerusakan pada usia bangunan yang baru 2 tahun Kualitas bangunan antara penerima bantuan yang satu dengan lainnya tidak merata, ada yang hasil perbaikannya maksimal dan kurang maksimal Ketidaksesuai an target anggaran RKPD dengan target anggaran RPJMD per tahunnya 22

23 CAPAIAN KINERJA JANJI KAMPANYE GUBERNUR GELANGGANG OLAHRAGA DI KABUPATEN & KOTA 8 Pembangunan Gelanggang Olahraga di Kabupaten/Kota 23

24 3 Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2018

25 Tahapan Pembangunan Jangka Panjang TAHAPAN PEMBANGUNAN Penataan dan persiapan pranata pendukung melalui kualitas sumber daya manusia Penyiapan Kemandirian Masyarakat Jawa Barat Memantapkan Pembangunan Secara Menyeluruh Mencapai Kemandirian Masyarakat Jawa Barat Mencapai Keunggulan Masyarakat Jawa Barat Disegala Bidang Tahapan Pembangunan Jangka Menengah 2014 Tahap Awal 2015 Tahap Pengembangan 2016 Tahap Diversifikasi 2017 Tahap Pemantapan 2018 Tahap Awal Mencapai Kemandirian 25

26 SANDINGAN RPJMD PROVINSI JAWA BARAT TAHUN DENGAN RPJMN TAHUN AGENDA PRIORITAS PEMBANGUNAN (NAWA CITA) RPJMD JAWA BARAT FOKUS ALOKASI PADA PRIORITAS RPJMN C1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara C2. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya C3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan C4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya C5. Meningkatkan kualitas hidup manusia indonesia C6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional C7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestik C8. Melakukan revolusi karakter bangsa C9. Memperteguh ke-bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial indonesia 1. CG 1 : Meningkatkan Aksesibilitas dan Mutu Pendidikan (C5) 2. CG 2 : Meningkatkan Aksesibilitas dan Kualitas Layanan Kesehatan(C5) 3. CG 3 Mengembangkan Infrastruktur Wilayah, Energi dan Air Baku( C3), (C7) 4. CG 4 : Meningkatkan Ekonomi Pertanian (C7) 5. CG 5 : Meningkatkan Ekonomi Non Pertanian (C6) 6. CG 6 : Meningkatkan pengelolaan Sumberdaya Alam, lingkungan hidup dan kebencanaan (C7) 7. CG 7 : Meningkatkan pengelolaan seni, budaya dan wisata serta kepemudaan dan Olahraga (C8), (C9) 8. CG 8 : Meningkatkan ketahanan keluarga dan kependudukan (C5) 9. CG 9 : Menanggulangi kemiskinan, Penyandang Masalah kesejahteraan Sosial dan Keamanan (C1) 10. CG 10 Moderisasi Pemerintahan dan Pembangunan Perdesaan (C2),(C3), (C4) FOKUS 1 : PEMBANGUNAN SEKTOR UNGGULAN Kedaulatan Pangan Energi Ketenagalistrikan Kemaritiman Pariwisata 17 SDGs 1. Tanpa Kemiskinan 2. Tanpa Kelaparan 3. Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan 4. Pendidikan Berkualitas 5. Kesetaraan Gender 6. Air Bersih dan Sanitasi 7. Energi Bersih dan FOKUS 2 : PEMBANGUNAN KEBUTUHAN DASAR Pendidikan Kesehatan Perumahan FOKUS 3 : PENGURANGAN KESENJANGAN Antar kelompok Pendapatan Antar Wilayah Terjangkau 8. Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak 9. Industri, Inovasi dan Infrastruktur 10. Mengurangi Kesenjangan 11. Keberlanjutan Kota dan Komunitas 12. Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab 13. Aksi Terhadap Iklim 14. Kehidupan Bawah Laut 15. Kehidupan di Darat 16. Institusi Peradilan yang Kuat dan Kedamaian 17. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan 26

27 PERKEMBANGAN INDIKATOR MAKRO PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2015 DAN 2016 SERTA TARGET TAHUN 2017 dan 2018 No INDIKATOR LKPJ 2015 LKPJ 2016 TARGET 2017 TARGET a. Jumlah Penduduk (Ribu jiwa) b. Laju Pertumbuhan Penduduk (%) , ,7 1,47 1, Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) 5.06 (5.04) 5,67 6,3-6,9 6,4 7,0 3. Inflasi (%) ,0-5,0 4,0-5, Nilai PDRB Per Kapita (adhb) (Rp Juta Rupiah) Persentase Penduduk Miskin terhadap Jumlah Penduduk Laju Pertumbuhan Investasi (%) (adhb) Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Nilai Investasi/PMTB adhb (Rp. Trilyun) 32,64 34,88 26,00 28,00 28,00 30,00 9,57 8,77 5,00-4,10 5,00-4,10 29,53 7, ,72 8,89 7,00-6,50 6,50 6, (382.99) ,2-287,2 315,3-335,3 27

28 TARGET PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT Indikator Satuan Target Laju pertumbuhan Ekonomi Persen 6,3 6,9 6,3 6,9 6,4 7,0 Tingkat Pengangguran Terbuka Persen 7,50 7,00 7,00-6,50 6,50 6,00 Angka kemiskinan Persen 5,90 5,00 5,00-4,10 5,00-4,10 Gini Ratio Poin 0,36 0,35 0,35 0,34 0,34 0,33 Sumber: RPJMD Provinsi Jawa Barat Sumber: BPS, BI, dan Proyeksi Tim Ekonomi Jawa Barat Pada tahun 2015 pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tumbuh sebesar 5,03% lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya tumbuh sebesar 4,79%, sedangkan di tahun 2016 pertumbuhan ekonomi Jawa Barat bahkan tumbuh jauh lebih tinggi, diperkirakan akan mencapai 5,7% dibandingkan laju pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan hanya sebesar 5,1%. 28

29 TARGET PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT ,76% 6,07% Inflasi TPT Kemiskinan Gini Ratio 3,3% - 3,7% 8,72% - 8,86% 8,3% - 8,8% 0,4 0,41 Assumsi tidak ada perubahan drastis dan optimis, atau di prediksi pesimis 5,5%-5,81%. Sumber: Tim Ekonomi Makro Bappeda Provinsi Jawa Barat 29

30 DISTRIBUSI PERAN WILAYAH UNTUK MENCAPAI PERTUMBUAN 6,4 7,0 PERSEN (RPJMD) SEKALIGUS PENGURANGAN KESENJANGAN ANTAR WILAYAH PADA TAHUN 2018 Wilayah II : Target Sasaran Pertumbuhan Ekonomi : 1. Kabupaten Bekasi : 7,00 2. Kabupaten Purwakarta : 7,61 3. Kabupaten Subang : 5,15 4. Kabupaten Karawang : 7,00 5. Kota Bekasi : 6,50 Wilayah I : Target Sasaran Pertumbuhan Ekonomi 1. Kabupaten Bogor : 6,80 2. Kabupaten Sukabumi : 5,25 3. Kabupaten Cianjur : 5,55 4. Kota Bogor : 6,05 5. Kota Sukabumi : 5,50 6. Kota Depok :6,78 Sektor Sektor yang memberi Kontribusi terbesar pada PDRB 2015 : 1. Industri Pengolahan 2. Perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 3. Kontruksi 4. Transportasi dan pergudangan 5. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Sektor Sektor yang memberi Kontribusi terbesar pada PDRB 2015 : 1. Industri Pengolahan 2. Perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 3. Kontruksi 4. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 30

31 Distribusi Peran Wilayah Untuk Mencapai Pertumbuan 6,4 7,0 Persen (RPJMD) SEKALIGUS PENGURANGAN KESENJANGAN ANTARWILAYAH (RPJMD) PADA Sekaligus Pengurangan Kesenjangan Antarwilayah Pada Tahun TAHUN 2018 DISTRIBUSI PERAN WILAYAH UNTUK MENCAPAI PERTUMBUAN 6,4 7,0 PERSEN Wilayah IV : Target Sasaran Pertumbuhan Ekonomi : 1. Kabupaten Bandung : 7,38 2. Kota Bandung : 6,00 3. Kabupaten Bandung Barat : 5,70 4. Kota Cimahi : 5,75 5. Kabupaten Sumedang : 5,69 6. Kabupaten Garut : 5,17 7. Kabupaten Tasikmalaya : 5,50 8. Kota Tasikmalaya : 5,50 9. Kabupaten Ciamis : 5, Kota Banjar : 5, Kabupaten Pangandaran : 5,00 Wilayah III : Target Sasaran Pertumbuhan Ekonomi : 1. Kabupaten Cirebon : 6,00 2. Kabupaten Indramayu : 6,29 3. Kabupaten Majalengka : 5,49 4. Kabupaten Kuningan : 5,00 5. Kota Cirebon : 5,75 Sektor Sektor yang memberi Kontribusi terbesar pada PDRB 2015 : 1. Industri Pengolahan 2. Perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 3. Kontruksi 4. Transportasi dan pergudangan 5. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Sektor Sektor yang memberi Kontribusi terbesar pada PDRB 2015 : 1. Industri Pengolahan 2. Perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 3. Transportasi dan pergudangan 4. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 5. Pertambangan dan penggalian 31

32 PRIORITAS LOKASI PENURUNAN TINGKAT KEMISKINAN DAN TINGKAT PENGANGGURAN Untuk menurunkan tingkat kemiskinan dan tingkat pengangguran terbuka membutuhkan peran Pemerintah Provinsi bersama Pemerintah Kabupaten kota. Penurunan tingkat pengangguran diarahkan pada lokasi-lokasi yang memiliki tingkat pengangguran yang relatif tinggi (diatas 5 persen) dan memiliki jumlah tingkat pengangguran yang besar. Penurunan tingkat kemiskinan diarahkan pada lokasi-lokasi yang memiliki tingkat kemiskinan yang tinggi (diatas 10 persen) dan memiliki jumlah penduduk miskin yang besar. Prioritas penurunan tingkat kemiskinan dan pengangguran juga diprioritaskan ke daerah yang memiliki rasio gini yang relatif besar. 32

33 TARGET PERTUMBUHAN EKONOMI PER KABUPATEN/KOTA TAHUN 2018 No Kab/Kota Target RPJMD LPE Kota Depok 6,78 2 Kabupaten Bogor 6,80 3 Kota Bogor 6,05 4 Kabupaten Sukabumi 5,25 5 Kota Sukabumi 5,50 6 Kabupaten Cianjur 5,55 7 Kabupaten Bekasi 7,00 8 Kota Bekasi 6,50 9 Kabupaten karawang 7,00 10 Kabupaten Purwakarta 7,61 11 Kabupaten Subang 5,15 12 kabupaten Cirebon 6,00 13 Kota Cirebon 5,75 14 Kabupaten Kuningan 5,00 15 Kabupaten Majalengka 5,49 Sumber: RPJMD Provinsi Jawa Barat No Kab/Kota Target RPJMD LPE Kabupaten Indramayu 6,29 17 Kabupaten Bandung 7,38 18 Kota Bandung 6,00 19 Kabupaten Bandung Barat 5,70 20 Kota Cimahi 5,75 21 Kabupaten Sumedang 5,69 22 Kabupaten Garut 5,17 23 Kabupaten Tasikmalaya 5,50 24 Kota Tasikmalaya 5,50 25 Kabupaten Ciamis 5,02 26 Kota Banjar 5,35 27 Kabupaten Pangandaran 5,00 33

34 TARGET TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DAN ANGKA KEMISKINAN PERWILAYAH (BKPP) TAHUN 2018 BKPP I Wilayah I : Target Sasaran Pertumbuhan Ekonomi 1. Kabupaten Bogor : 6,80 2. Kabupaten Sukabumi : 5,25 3. Kabupaten Cianjur : 5,55 4. Kota Bogor : 6,05 5. Kota Sukabumi : 5,50 6. Kota Depok : 6,78 Sektor Sektor yang memberi Kontribusi terbesar pada PDRB 2015 : 1. Industri Pengolahan 2. Perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 3. Kontruksi 4. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Target Tingkat Pengangguran Terbuka 1. Kabupaten Bogor : 8,50 2. Kabupaten Sukabumi : 7,24 3. Kabupaten Cianjur : 7,92 4. Kota Bogor : 7,06 5. Kota Sukabumi : 7,50 6. Kota Depok : 8,56 Target Kemiskinan 1. Kabupaten Bogor : 4,00 2. Kabupaten Sukabumi : 4,50 3. Kabupaten Cianjur : 7,50 4. Kota Bogor : 5,00 5. Kota Sukabumi : 5,00 6. Kota Depok : 2,20 Kota Depok Kabupaten Bogor Kota Bogor Kota Sukabumi Kabupaten Sukabumi Kabupaten Cianjur Sumber: RPJMD Provinsi Jawa Barat 34

35 TARGET TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DAN ANGKA KEMISKINAN PERWILAYAH (BKPP) TAHUN 2018 BKPP II Wilayah I : Target Sasaran Pertumbuhan Ekonomi 1. Kabupaten Bekasi : 7,00 2. Kabupaten Purwakarta : 7,61 3. Kabupaten Subang : 5,15 4. Kabupaten Karawang : 7,00 5. Kota Bekasi : 6,50 Target Tingkat Pengangguran Terbuka 1. Kabupaten Bekasi : 8,02 2. Kabupaten Purwakarta : 7,23 3. Kabupaten Subang : 6,82 4. Kabupaten Karawang : 9,00 5. Kota Bekasi : 9,20 Kabupaten Bekasi Kabupaten Karawang Kota Bekasi Sektor Sektor yang memberi Kontribusi terbesar pada PDRB 2015 : 1. Industri Pengolahan 2. Perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 3. Kontruksi 4. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Target Kemiskinan 1. Kabupaten Bekasi : 3,50 2. Kabupaten Purwakarta : 4,50 3. Kabupaten Subang : 6,45 4. Kabupaten Karawang : 5,50 5. Kota Bekasi : 3,50 Kabupaten Purwakarta Kabupaten Subang Sumber: RPJMD Provinsi Jawa Barat 35

36 TARGET TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DAN ANGKA KEMISKINAN PERWILAYAH (BKPP) TAHUN 2018 BKPP III Wilayah III : Target Sasaran Pertumbuhan Ekonomi 1. Kabupaten Cirebon : 6,00 2. Kabupaten Indramayu : 6,29 3. Kabupaten Majalengka : 5,49 4. Kabupaten Kuningan : 5,00 5. Kota Cirebon : 5,75 Sektor Sektor yang memberi Kontribusi terbesar pada PDRB 2015 : 1. Industri Pengolahan 2. Perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 3. Kontruksi 4. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Target Tingkat Pengangguran Terbuka 1. Kabupaten Cirebon : 7,92 2. Kabupaten Indramayu : 8,40 3. Kabupaten Majalengka : 5,55 4. Kabupaten Kuningan : 2,27 5. Kota Cirebon : 8,52 Target Kemiskinan 1. Kabupaten Cirebon : 8,00 2. Kabupaten Indramayu : 8,50 3. Kabupaten Majalengka : 8,14 4. Kabupaten Kuningan : 7,25 5. Kota Cirebon : 5,00 Kab. Indramayu Kota Cirebon Kab.Cirebon Kab. Majalengka Kab. Kuningan Sumber: RPJMD Provinsi Jawa Barat 36

37 TARGET TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DAN ANGKA KEMISKINAN PERWILAYAH (BKPP) TAHUN 2018 BKPP IV Wilayah IV : Target Sasaran Pertumbuhan Ekonomi 1. Kabupaten Bandung : 7,38 2. Kota Bandung : 6,00 3. Kabupaten Bandung Barat : 5,70 4. Kota Cimahi : 5,75 5. Kabupaten Sumedang : 5,69 6. Kabupaten Garut : 5,17 7. Kabupaten Tasikmalaya : 5,50 8. Kota Tasikmalaya : 5,50 9. Kabupaten Ciamis : 5, Kota Banjar : 5, Kabupaten Pangandaran : 5,00 Sektor Sektor yang memberi Kontribusi terbesar pada PDRB 2015 : 1. Industri Pengolahan 2. Perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor 3. Kontruksi 4. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan Kab. Bandung Barat Kota Cimahi Kabupaten Sumedang Kota Bandung Kab. Bandung Kab. Garut Sumber: RPJMD Provinsi Jawa Barat Kab. Ciamis Kota Tasikmalaya Kota Banjar Kab. Tasikmalaya Kab. Pangandaran Target Tingkat Pengangguran Terbuka 1. Kabupaten Bandung : 7,38 2. Kota Bandung : 6,00 3. Kabupaten Bandung Barat : 5,70 4. Kota Cimahi : 5,75 5. Kabupaten Sumedang : 5,69 6. Kabupaten Garut : 5,17 7. Kabupaten Tasikmalaya : 5,50 8. Kota Tasikmalaya : 5,50 9. Kabupaten Ciamis : 5, Kota Banjar : 5, Kabupaten Pangandaran : 5,00 Target Kemiskinan 1. Kabupaten Bandung : 7,38 2. Kota Bandung : 6,00 3. Kabupaten Bandung Barat : 5,70 4. Kota Cimahi : 5,75 5. Kabupaten Sumedang : 5,69 6. Kabupaten Garut : 5,17 7. Kabupaten Tasikmalaya : 5,50 8. Kota Tasikmalaya : 5,50 9. Kabupaten Ciamis : 5, Kota Banjar : 5, Kabupaten Pangandaran : 5,00 37

38 Tema Pembangunan 2014 Pembangunan Jawa Barat yang Lebih Fokus, Efektif dan Efisien Melalui Sinkronisasi dan Sinergi Berderajat TinggiBerbasis Multi Pihak dan Mitra Strategis Global Untuk Mewujudkan Masyarakat Jawa Barat yang Lebih Maju dan Sejahtera 2015 Meningkatkan Kualitas Hasil Pembangunan untuk Kemajuan dan Kesejahteraan Masyarakat Jawa Barat 2016 Satu perencanaan jabar untuk peningkatan daya saing, kemandirian dan kesiapan dalam persaingan global 2017 Memantapkan Pembangunan Menuju Kemandirian Masyarakat Jawa Barat 2018 Percepatan Pembangunan Manusia Bagi Upaya Peningkatan Daya Saing Menuju Kemandirian Masyarakat 38

39 ISU STRATEGIS PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018 A. Isu strategis pada aspek kesejahteraan masyarakat, meliputi: 1) Ketahanan pangan; 2) Kemiskinan dan penyandang masalah kesejahteraan sosial; 3) Pengangguran; dan 4) Ketahanan keluarga. B. Isu strategis pada aspek pelayanan umum, meliputi: 1) Pemerataan, perluasan akses dan mutu pendidikan; 2) Peningkatan kualitas, akses dan sistim pelayanan kesehatan; 3) infrastruktur strategis, infrasturktur desa dan perdesaan, ; C. Isu strategis pada aspek daya saing daerah, meliputi: 1) Aksesibiltas, kualitas, daya saing, pengawasan dan perlindungan ketenagakerjaan; 2) Pengembangan Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM); 3) Prestasi pemuda dalam lingkup nasional dan internasional; 4) Pemilihan Kepala Daerah 2018; 5) Akuntabilitas kinerja aparatur; 6) Pengembangan destinasi wisata, pusat seni dan budaya serta gelanggang olahraga; 7) Lingkungan hidup dan penataan ruang; 39

40 PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN Akses I. Akses dan kualitas dan kualitas pendidikan pendidikan serta keagamaan a. Wajib belajar 12 tahun. b. Pendidikan Vokasional. c. Penyelenggaraan pendidikan khusus (SLB) dan Pendidikan Inklusif. d. Meningkatnya kompetensi dan kesejahteraan guru. e. Terselenggaranya program pendidikan di luar domisili (PDD)/ Multikampus. f. Peningkatan kualitas dan daya saing pendidikan. g. Peningkatan sarana dan prasarana peribadatan 2. Akses dan kualitas pelayanan kesehatan a. Peningkatan Pelayanan Kesehatan ibu dan anak. b. Mencegah dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular. c. Peningkatan kesehatan lingkungan dan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS). d. Meningkatnya kualitas, kuantitas dan kesejahteraan tenaga kesehatan. e. Meningkatnya pembiayaan kesehatan secara tepat sasaran dan tepat guna. 3. Penyediaan infrastruktur layanan dasar permukiman dan infrastruktur strategis di perkotaan dan perdesaan a. Meningkatnya jumlah cakupan listrik rumah tangga. b. Meningkatnya jumlah cakupan layanan air bersih dan sanitasi. c. Meningkatnya jumlah cakupan layanan pengelolaan sampah perkotaan regional. d. Meningkatnya jumlah rumah layak huni serta meningkatnya kualitas lingkungan perumahan. e. Meningkatnya kondisi infrastruktur jalan dan perhubungan. f. Meningkatnya cakupan pelayanan infrastruktur irigasi serta meningkatnya kondisi baik jaringan irigasi. 4. Peningkatan iklim investasi, daya saing usaha dan pariwisata a. Meningkatnya kualitas iklim usaha dan investasi. b. Meningkatnya jumlah serapan angkatan kerja. c. Meningkatnya jumlah tenaga kerja yang memiliki sertifikat keahlian. d. Meningkatnya mutu, desain produk dan pemasaran usaha. e. Mengembangkan Pariwisata dan Perlindungan Budaya Lokal 5. Peningkatan ketahanan pangan a. Tersedianya cadangan pangan yang memadai. b. Meningkatkan Distribusi, Informasi harga dan Akses Pangan. c. Terwujudnya pengawasan dan pembinaan keamanan pangan. d. Meningkatnya kelembagaan dan kompetensi sumber daya tenaga penyuluh. e. Meningkatnya produksi, inovasi dan nilai tambah hasil pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, kelautan dan perikanan 6. Peningkatan kapasitas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) dan Daya Saing Industri a. Meningkatnya akses terhadap modal, pemasaran dan fungsi intermediasi perbankan. b. Pemanfaatan teknologi tepat guna semakin berkembang. c. Meningkatnya jumlah dan kualitas wirausahawan. d. Industri manufaktur dan industri kreatif semakin berkembang. 7. Politik Hukum dan Tata Kelola Pemerintahan a. Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih (clean governance). b. Meningkatnya kesadaran hukum. c. Menyelenggarakan pilkada yang Langsung, Umum, Bebas Dan Rahasia (LUBER) dan Jujur Adil (JURDIL) 8.. Pengelolaan sumber daya alam dan penanggulangan bencana a. Meningkatnya pemanfaatan energi baru dan terbarukan. b. Meningkatnya penanganan rehabilitasi lahan kritis serta konservasi hutan dan lahan. c. Menurunnya tingkat pencemaran air, udara, dan tanah. d. Meningkatnya upaya penanganan pencemaran air di Hulu DAS Citarum. e. Meningkatnya kesiapan menghadapi bencana mulai dari mitigasi, penanganan bencana dan pasca bencana 9. Penanggulangan kemiskinan a. Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat Sasaran. b. Meningkatnya pemberdayaan usaha ekonomi produktif keluarga miskin/kelompok masyarakat miskin 10. Peningkatan penataan ruang daerah (F) a. Meningkatnya kualitas perencanaan ruang. b. Meningkatnya konsistensi pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang. c. Meningkatnya kualitas pengendalian pemanfaatan ruang 11. Peningkatan Kualitas kependudukan a. Meningkatnya ketahanan keluarga. b. Terselenggaranya Pengarusutamaan Gender (PUG). c. Pengendalian Kuantitas dan Mobilitas Kependudukan 40

41 SASARAN PRIORITAS PEMBANGUNAN INDIKASI KEGIATAN Penguatan rumah sakit milik Provinsi Penguatan sistem rujukan berbasis sistem regionalisasi Perluasan pelayanan kesehatan bagi penduduk di daerah Regulasi untuk akses pelayanan kesehatan lintas batas bagi masyarakat luar daerah/provinsi KEGIATAN PRIORITAS (SASARAN 2) 2.2. Mencegah dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK (SASARAN 1) 2.1. Peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak PRIORITAS PEMBANGUNAN : 2. Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan (SASARAN 3) 2.3. Peningkatan kesehatan linkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) (SASARAN 5) 2.5. Meningkatnya kualitas, kuantitas dan kesejahteraan tenaga kesehatan (SASARAN 4) 2.4. Meningkatnya kualitas, kuantitas dan kesejahteraan tenaga kesehatan Catatan : Untuk penentuan Kegiatan Prioritas menggunakan POHON KINERJA 41

42 Highlight Sasaran Prioritas Pembangunan : PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK PRIORITAS PEMBANGUNAN : 2. AKSES DAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN 4 2 SASARAN PRIORITAS PEMBANGUNAN : 2.1 Peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak Indikasi Kegiatan Indikasi Kegiatan Indikasi Kegiatan Indikasi Kegiatan Penguatan rumah sakit milik Provinsi Penguatan sistem rujukan berbasis sistem regionalisasi Perluasan pelayanan kesehatan bagi penduduk di daerah 2.14 Regulasi untuk akses pelayanan kesehatan lintas batas bagi masyarakat luar daerah/provinsi Indikasi Lokasi Indikasi Lokasi Indikasi Lokasi Indikasi Lokasi KEGIATAN PRIORITAS KEGIATAN PRIORITAS KEGIATAN PRIORITAS KEGIATAN PRIORITAS Dibahas Pada : FORUM PERANGKAT DAERAH CONTOH 42

43 Highlight Indikasi Kegiatan : Perluasan Pelayanan Kesehatan PRIORITAS PEMBANGUNAN : 2. AKSES DAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN SASARAN PRIORITAS 2.1 Peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak INDIKASI LOKASI INDIKASI KEGIATAN Perluasan pelayanan kesehatan bagi penduduk di daerah KEGIATAN PRIORITAS Setiap Puskesmas di Kota Cirebon belum memiliki Fasilitas Rawat Inap 1. Pembangunan Puskesmas PONED 2. Pengadaan Alat Kesehatan 3. dst Dibahas Pada... FORUM PERANGKAT DAERAH 43

44 HIGHLIGHT Kegiatan Prioritas Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 PRIORITAS PEMBANGUNAN : 2. AKSES DAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN 1. Pembangunan Puskesmas PONED 2. Pengadaan Alat Kesehatan 44

45 SASARAN PRIORITAS PEMBANGUNAN INDIKASI KEGIATAN Sasaran 4 : Meningkatnya jumlah rumah layak huni serta meningkatnya kualitas lingkungan perumahan Penanganan Kawasan kumuh Pembangunan Rutilahu (SASARAN 1) 3.1. Meningkatnya jumlah cakupan listrik rumah tangga. (SASARAN 6) 3.1. Meningkatnya jumlah cakupan listrik rumah tangga Penataan Lingkungan Perumahan KEGIATAN PRIORITAS (SASARAN 2) 3.2. Meningkatnya jumlah cakupan layanan air bersih dan sanitasi. (SASARAN 3) 3.3. Meningkatnya jumlah cakupan layanan pengelolaan sampah perkotaan regional. Catatan : Untuk penentuan Kegiatan Prioritas menggunakan POHON KINERJA PRIORITAS PEMBANGUNAN : 3. Penyediaan infrastruktur layanan dasar permukiman dan infrastruktur strategis di perkotaan dan perdesaan (SASARAN 4) 3.4. Meningkatnya jumlah rumah layak huni serta meningkatnya kualitas lingkungan perumahan (SASARAN 5) 3.5. Meningkatnya kondisi infrastruktur jalan dan perhubungan. 45

46 Highlight Sasaran Prioritas Pembangunan : Meningkatnya jumlah rumah layak huni serta meningkatnya kualitas lingkungan perumahan 4 6 PRIORITAS PEMBANGUNAN : 3. Penyediaan infrastruktur layanan dasar permukiman dan infrastruktur strategis di perkotaan dan perdesaan SASARAN PRIORITAS PEMBANGUNAN : 3.1 Meningkatnya jumlah rumah layak huni serta meningkatnya kualitas lingkungan perumahan Indikasi Kegiatan Indikasi Kegiatan Indikasi Kegiatan Penanganan Kawasan kumuh Pembangunan Rutilahu Penataan Lingkungan Perumahan Indikasi Lokasi Indikasi Lokasi Indikasi Lokasi Dibahas Pada : FORUM PERANGKAT DAERAH KEGIATAN PRIORITAS KEGIATAN PRIORITAS KEGIATAN PRIORITAS CONTOH 46

47 Highlight Indikasi Kegiatan : Pembangunan Rutilahu Perkotaan PRIORITAS PEMBANGUNAN : 3. Penyediaan infrastruktur layanan dasar permukiman dan infrastruktur strategis di perkotaan dan perdesaan SASARAN PRIORITAS 3.1 Meningkatnya jumlah rumah layak huni serta meningkatnya kualitas lingkungan perumahan INDIKASI LOKASI INDIKASI KEGIATAN Pembangunan Rutilahu KEGIATAN PRIORITAS 1. Pembangunan Rutilahu Perkotaan Jumlah Rutilahu terbanyak di Kota Cirebon yaitu sebanyak 6-12 Rumah terdapat di Desa Pegambiran dan Desa Panjunan 2. Pembangunan Rutilahu Perdesaan Dibahas Pada FORUM PERANGKAT DAERAH 47

48 HIGHLIGHT Kegiatan Prioritas Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 PRIORITAS PEMBANGUNAN : 3. Penyediaan infrastruktur layanan dasar permukiman dan infrastruktur strategis di perkotaan dan perdesaan 1. Pembangunan Rutilahu Perkotaan 2. Pembangunan Rutilahu Perdesaan 48

49 4 Kebijakan Pendanaan Pembangunan Tahun 2018

50 1. Memantapkan Kelembagaan; 2. Intensifikasi dan ekstensifikasi; 3. Koordinasi Pusat-Daerah; 4. Meningkatkan Deviden BUMD; 5. Meningkatkan kepercayaan masyarakat; 6. Meningkatkan peran dan fungsi UPT, UPPD dan Balai Penghasil; 7. Meningkatkan pengelolaan asset daerah. A. Penerimaan Pembiayaan SiLPA Tahunan B. Pengeluaran Pembiayaan 1.Penyertaan modal; 2.Kredit Cinta Rayat (KCR) 1. RPJMD , RPJMN , dan Prioritas Pembangunan, Janji Gubernur , Sustainable Development Goals (SDGs), Good Governance; 2. Fungsi pendidikan 20% dari total belanja; 3. Fungsi kesehatan 10% dari total belanja; 4. Bantuan keuangan Kab/Kota, bantuan Desa, Hibah, Bansos dan Subsidi. 5. Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pusat. 6. Pendukungan Pelaksanaan Pilkada Serentak 7. Pendukungan dan Penuntasan kegiatan unggulan Provinsi 8. Pendukungan Penyelenggaraan Asian Games Ke XVIII 9. Pemberian penghargaan bagi insan olahraga 50 50

51 Kriteria Substansi Usulan Kegiatan Prioritas Perangkat Daerah 1. Kegiatan yang mendukung prioritas pembangunan Tahun 2018 (RPJMD ). 2. Hasil evaluasi RPJMD berupa Pendukungan dan Penuntasan kegiatan unggulan dan Prioritas Pembangunan Provinsi. 3. Kegiatan yang mendukung prioritas pembangunan nasional tahun 2018 (RPJMN ). 4. Kegiatan yang merupakan kewajiban Provinsi (merujuk UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah). 5. Merupakan kegiatan lanjutan (Sudah ada komitmen/mou). 6. Tindak lanjut/amanat Peraturan Perundangan (pendidikan 20%, kesehatan 10%, Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT)). 7. Pemenuhan target Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang ditentukan oleh pemerintah pusat untuk pemerintah daerah. 8. Pendukungan persiapan rencana pelaksanaan Pilkada Serentak. 9. Kegiatan fixed cost dan pelayanan dasar PD. Kabupaten/Kota 1. Kegiatan yang mendukung prioritas pembangunan Tahun 2018 (RPJMD ). 2. Komitmen antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota, atau tindak lanjut MoU. 3. Tindak lanjut/amanat Peraturan Perundangan (pendidikan 20%, kesehatan 10%. 4. Pendukungan persiapan rencana pelaksanaan Pilkada Serentak. 51

52 5 Mekanisme Rangkaian Musrenbang Tahun 2018

53 Jadwal Pelaksanaan Rangkaian Musrenbang Tahun 2017 NO. Kegiatan Tanggal Pelaksanaan Tempat (1) (2) (3) (4) 1. Pembukaan Rangkaian Musrenbang 16 Februari 2017 BKPP III Cirebon Provinsi Jawa Barat 2. Musrenbang Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota di Jawa 16 Februari 10 Maret 2017 Barat 3. Forum Perangkat Daerah! Maret 2017 PD Provinsi Jawa Barat 4. Forum Gabungan Perangkat Daerah Provinsi 23 Maret 2017 Bappeda Provinsi Jawa Barat 5. Pra Musrenbang (Pohon Kinerja) 27 Maret 01 April 2017 Wilayah I (BKPP Wilayah Bogor) 27 Maret 2017 Botani Square Wilayah II (BKPP Wilayah Purwakarta) 29 Maret 2017 Jatiluhur Wilayah III (BKPP Wilayah Cirebon) 30 Maret 2017 Kantor BKPP III Wilayah IV/Priangan Barat 31 Maret 2017 Kantor Pemkab Pangandaran Wilayah IV/Priangan Timur 01 April 2017 Kantor Pemkab Pangandaran 6. Rakor Bidang Tindaklanjut Pra Musrenbang (Pohon Kinerja) April 2017 Terserah Bidang Bappeda 7. Rapat Koordinasi Teknis Bappeda Provinsi Jawa Barat dengan Bappeda Kabupaten/Kota 8. Virtual Musrenbang 10 April 2017!! 06 April 2017 Bappeda Provinsi Jawa Barat Bappeda Provinsi Jawa Barat 9. Musrenbang Provinsi April 2017 Tentatif 10. Pasca Musrenbang (BL) bersama TAPD Tentatif Bappeda Provinsi Jawa Barat 53

54 Belanja Langsung BTL Top Down 3 4 April 2017 Rakor Bidang Bappeda Provinsi Tahapan Perencanaan Provinsi Jawa Barat Draft Ranwal RKPD 2018 Rancangan Awal RKPD 2018 Rancangan Awal RKPD 2018 Draft Rancangan RKPD 2018 Draft Rancangan RKPD 2018 Draft Rancangan RKPD 2018 Rancangan RKPD 2018 Rancangan Akhir RKPD Februari Maret Maret Maret 1 April April April April 2017 Pembukaan Rangkaian Musrenbang RKPD Forum Perangkat Daerah Forum Gabungan Perangkat Pra Musrenbang Provinsi Rakortek Bappeda Provinsi & Virtual Musrenbang Provinsi MUSRENBANG Provinsi Daerah 4 5 Kab/Kota Pasca MUSRENBANG Provinsi BTL Bottom Up Musrenbang Kabupaten/ Kota Belanja Langsung BTL Bottom Up BTL Bottom Up BTL Bottom Up BTL Bottom Up BTL Bottom Up 17 Feb 10 Maret 2017 BTL Top Down Belanja Langsung BTL Top Down 54

55 PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN SISTEM PERENCANAAN SISTEM PENGANGGARAN Aplikasi RKA/DPA BAPPEDA TAPD rkpdjabaronline.jabarprov.go.id ppasjabaronline Nota Kesepakatan Online Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des RKPD RANCANGAN KUA-PPAS DOKUMEN RAPBD - APBD KUA PPAS BPKAD e-sakip (Biro Organisasi) e-monev (Bappeda) SIPKD (BPKAD) 55

56 RENCANA TINDAK LANJUT PERANGKAT DAERAH/BIRO PROVINSI 1. PD/Biro yang baru terbentuk, atau yang berubah nomenklatur dan tupoksi agar SEGERA menyusun dokumen Rencana Strategis (RENSTRA) sebagai dasar untuk penyusunan dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2018 dengan memperhatikan Rancangan Awal RKPD Tahun 2018; 2. Verifikasi Penyusunan Renstra oleh Bappeda Provinsi akan dilaksanakan pada Februari 2017; 3. Menyampaikan usulan program dan kegiatan prioritas tahun 2018 dengan mengacu kepada 11 Prioritas Pembangunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018; 4. Berkoordinasi dengan Bappeda Provinsi untuk menelaah kegiatan yang sifatnya BTL Top Down; 5. Melaksanakan Forum Perangkat Daerah sesuai dengan jadwal (13 17 Maret 2017) KABUPATEN/KOTA 1. Menyusun dokumen RKPD Kabupaten/Kota 2018 dengan memperhatikan Rancangan Awal RKPD Provinsi dan RKP Pemerintah Pusat; 2. Menyampaikan usulan program dan kegiatan prioritas tahun 2018 dengan mengacu kepada 11 Prioritas Pembangunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 melalui RKPDJabar Online 2101; 3. Melaksanakan Musrenbang Kabupaten/Kota sesuai dengan jadwal dan aturan yang berlaku. 56

57 MARI KITA KEMBANGKAN DAN GUNAKAN SATU DATA PEMBANGUNAN JAWA BARAT Sukses Perencanaan Sukses Implementasi TERIMA KASIH SMS JABAR MEMBANGUN Informasi lebih lanjut : Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Jalan Diponegoro No.22 Bandung Telp. (022) Bappeda Provinsi Jawa Barat Jalan. Ir H.Juanda No. 287 Telp. (022) , Fax, (022) Website : http// RKPDJabar-ONLINE KM-0 Pro Poor JABAR-ONLINE SMS SATU DATA JABAR Contoh: RLS*JAWA BARAT*2011# 57

58 6 PENUTUP

59 Rekapitulasi Usulan Program dan Indikasi Kegiatan OPD/Biro Pada Rancangan Awal RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 No Jumlah Usulan Kegiatan Rp ,- Perangkat Daerah Rancangan Awal Tahun 2018 Indikasi Kegiatan Anggaran 1 Dinas Pendidikan 2 Dinas Kesehatan 3 Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Dinas Sumber Daya Air Dinas Perumahan dan Permukiman Satuan Polisi Pamong Praja 7 Dinas Sosial 8 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana 10 Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 12 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa 13 Dinas Perhubungan Dinas Komunikasi dan Informatika Dinas Koperasi dan Usaha Kecil 16 Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu 17 Dinas Pemuda dan Olahraga Dinas Perpustakaan dan Kearsipan 19 Dinas Perikanan dan Kelautan

60 Rekapitulasi Usulan Program dan Indikasi Kegiatan OPD/Biro Pada RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 No Perangkat Daerah Rancangan Awal Tahun 2018 Indikasi Kegiatan Anggaran 20 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 21 Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan 22 Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Perkebunan Dinas Kehutanan 25 Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Dinas Perindustrian dan Perdagangan 27 SEKRETARIAT DAERAH 27.1 Biro Pemerintahan dan Kerjasama 27.2 Biro Hukum dan HAM 27.3 Biro Pelayanan dan Pengembangan Sosial Biro Perekonomian, Investasi dan BUMD 27.5 Biro Produksi dan Industri 27.6 Biro Pengendalian Pembangunan 27.7 Biro Organisasi 27.8 Biro Humas Protokol 27.9 Biro Umum 28 Sekretariat DPRD

61 Rekapitulasi Usulan Program dan Indikasi Kegiatan OPD/Biro Pada RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 No Perangkat Daerah Rancangan Awal Tahun 2018 Indikasi Kegiatan Anggaran Badan Koordinasi Pemerintah dan Pembangunan Wilayah I Badan Koordinasi Pemerintah dan Pembangunan Wilayah II Badan Koordinasi Pemerintah dan Pembangunan Wilayah III 32 Badan Koordinasi Pemerintah dan Pembangunan Wilayah IV 33 Badan Penghubung 34 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Pendapatan Daerah 36 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah 37 Badan Kepegawaian Daerah 38 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia 39 Badan Penelitian dan Pengembangan 40 Inspektorat 41 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

62 REKAPITULASI USULAN PROGRAM DAN INDIKASI KEGIATAN KABUPATEN/KOTA PADA RKPD PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018

63 Rekapitulasi Usulan Program dan Indikasi Kegiatan Kabupaten/Kota Pada RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 Jumlah Usulan 567 Kegiatan Rp ,- No Kabupaten / Kota Rancangan Awal Tahun 2018 Indikasi Kegiatan Anggaran 1 Kabupaten Bogor Kabupaten Sukabumi 3 Kabupaten Cianjur 4 Kabupaten Bandung 5 Kabupaten Garut 6 Kabupaten Tasikmalaya 7 Kabupaten Ciamis Kabupaten Kuningan Kabupaten cirebon 10 Kabupaten Majalengka 11 Kabupaten Sumedang Kabupaten Indramayu 13 Kabupaten Subang Kabupaten Purwakarta Kabupaten Karawang 16 Kabupaten Bekasi Kabupaten Pangandaran

64 Rekapitulasi Usulan Program dan Indikasi Kegiatan Kabupaten/Kota Pada RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 No Kabupaten / Kota Rancangan Awal Tahun 2018 Indikasi Kegiatan Anggaran 18 Kabupaten Bandung barat 19 Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon 23 Kota Bekasi Kota Depok Kota Cimahi Kota Tasikmalaya Kota Banjar

65 Highlight Sasaran Prioritas Pembangunan : PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK PRIORITAS PEMBANGUNAN : AKSES DAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN 65 SASARAN PRIORITAS PEMBANGUNAN : Peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak Indikasi Kegiatan Penguatan rumah sakit milik Provinsi Indikasi Kegiatan Penguatan sistem rujukan berbasis sistem regionalisasi Indikasi Kegiatan Perluasan pelayanan kesehatan bagi penduduk di daerah terpencil/sulit dijangkau atau rawan bencana Indikasi Kegiatan Regulasi untuk akses pelayanan kesehatan lintas batas bagi masyarakat luar daerah/provinsi Indikasi Lokasi Penguatan rumah sakit milik Provinsi Indikasi Lokasi Penguatan sistem rujukan berbasis sistem regionalisasi Indikasi Lokasi Perluasan pelayanan kesehatan bagi penduduk di daerah terpencil/sulit dijangkau atau rawan bencana Indikasi Lokasi Regulasi untuk akses pelayanan kesehatan lintas batas bagi masyarakat luar daerah/provinsi KEGIATAN PRIORITAS PROYEK PRIORITAS PROYEK PRIORITAS PROYEK PRIORITAS

66 Highlight Indikasi Kegiatan : Pembangunan Instalasi Air Limbah Terpusat untuk UMKM PRIORITAS PEMBANGUNAN : PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN PENANGGULANGAN SASARAN PRIORITAS Menurunnya tingkat pencemaran air, udara, dan tanah INDIKASI KEGIATAN Membina UMKM produksi bersih dan pembangunan instalasi air limbah terpusat untuk UMKM KEGIATAN PRIORITAS BENCANA INDIKASI LOKASI...? Dibahas Pada FORUM PERANGKAT DAERAH... Terdapat 5 Desa di Kota Cirebon yang pernah ada Kejadian Pencemaran Lingkungan Air yaitu: - Desa Panjunan - Desa Pekiringan - Desa Drajat - Desa Karyamulya - Desa Harjamukti

67 Kebijakan Pembangunan Provinsi Jawa Barat Tahun

68 Alternatif Tema Pembangunan Tahun Percepatan Pembangunan Manusia untuk Memacu Peningkatan Daya Saing Daerah dalam Rangka Memantapkan Kemandirian Masyarakat Jawa Barat 2 Percepatan Pembangunan Manusia Guna Peningkatan Daya Saing Menuju Kemandirian Masyarakat Jawa Barat 3 3 Percepatan Pembangunan Manusia Bagi Upaya Peningkatan Daya Saing Menuju Kemandirian Masyarakat 68

69 Tema Pembangunan 2014 Pembangunan Jawa Barat yang Lebih Fokus, Efektif dan Efisien Melalui Sinkronisasi dan Sinergi Berderajat TinggiBerbasis Multi Pihak dan Mitra Strategis Global Untuk Mewujudkan Masyarakat Jawa Barat yang Lebih Maju dan Sejahtera 2015 Meningkatkan Kualitas Hasil Pembangunan untuk Kemajuan dan Kesejahteraan Masyarakat Jawa Barat 2016 Satu perencanaan jabar untuk peningkatan daya saing, kemandirian dan kesiapan dalam persaingan global 2017 Memantapkan Pembangunan Menuju Kemandirian Masyarakat Jawa Barat 2018 Percepatan Pembangunan Manusia Bagi Upaya Peningkatan Daya Saing Menuju Kemandirian Masyarakat 69

70 Highlight Indikasi Kegiatan : Perluasan Pelayanan Kesehatan PRIORITAS PEMBANGUNAN : AKSES DAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN SASARAN PRI Meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang berkualitas INDIKASI KEGIATAN Perluasan pelayanan kesehatan bagi penduduk di daerah terpencil/sulit dijangkau atau rawan bencana KEGIATAN PRIORITAS INDIKASI LOKASI...? Dibahas Pada FORUM PERANGKAT DAERAH...

71 Tahapan Pembangunan Jangka Panjang TAHAPAN PEMBANGUNAN Penataan dan persiapan pranata pendukung melalui kualitas sumber daya manusia Penyiapan Kemandirian Masyarakat Jawa Barat Memantapkan Pembangunan Secara Menyeluruh Mencapai Kemandirian Masyarakat Jawa Barat Mencapai Keunggulan Masyarakat Jawa Barat Disegala Bidang Tahapan Pembangunan Jangka Menengah 2014 Tahap Awal 2015 Tahap Pengembangan 2016 Tahap Diversifikasi 2017 Tahap Pemantapan 2018 Tahap Awal Mencapai Kemandirian Tema Pembangunan 2018 Percepatan Pembangunan Manusia Bagi Upaya Peningkatan Daya Saing Menuju Kemandirian Masyarakat 71

72 Highlight Proyek Prioritas Terintegrasi: Air Minum dan Sanitasi Akses dan kualitas pendidikan 7 2 KEGIATAN PRIORITAS Wajib belajar 12 tahun. LOKASI PRIORITAS KEGIATAN PRIORITAS Pengembangan Air Minum dan Sanitasi Terintegrasi Kota Metro dan Kota Besar LOKASI PRIORITAS KEGIATAN PRIORITAS Pengembangan Air Minum dan Sanitasi di Daerah Khusus LOKASI PRIORITAS KEGIATAN PRIORITAS Peningkatanan Air Minum dan Sanitasi di Daerah dengan Akses Rendah LOKASI PRIORITAS Jakarta, Surabaya, Banjarmasin, Makassar, Denpasar, Palembang, Jambi, Solo. Daerah tertinggal, daerah perbatasan, daerah kepulauan, kawasan kumuh, daerah rawan bencana, daerah transmigrasi Kabupaten/Kota dengan akses di bawah rata-rata nasional (air minum < 70,97%, sanitasi < 62,14 %) Kawasan Strategis Pariwisata Nasional 243 kabupaten/kota dengan fokus di 30 kabupaten/kota prioritas (Tanah Laut, Barito Kuala, Ogan Ilir, Bandung Barat, Lombok Utara, Kupang, Padang Pariaman, dll) PROYEK PRIORITAS PROYEK PRIORITAS PROYEK PRIORITAS PROYEK PRIORITAS Penguatan kelembagaan layanan air Penguatan kelembagaan layanan air Penyiapan kelembagaan Penyiapan kelembagaan minum dan sanitasi (Kemendagri, minum dan sanitasi (Kemendagri, (Kemendagri, Pemda) Pemda) Pemda) (Kemendagri, Pemda) Penyusunan regulasi Penyusunan regulasi (Pemerintah Penyusunan regulasi (Pemerintah Penyusunan regulasi (Pemerintah (Pemerintah Daerah, Daerah, Kemendagri, Kementerian Daerah, Kemendagri, Kementerian Daerah, Kemendagri, Kementerian Kemendagri, Kementerian PU- PU-PR) PU-PR) PU-PR) Penyusunan rencana pembangunan Pemutakhiran rencana Pemutakhiran Pemutakhiran rencana PR) rencana air minum dan sanitasi (Bappenas, pembangunan air minum dan pembangunan air minum dan pembangunan air minum dan Kementerian PU-PR, dan sanitasi (Bappenas, Kementerian sanitasi (Bappenas, Kementerian sanitasi (Bappenas, Kementerian Pemerintah Daerah) PU-PR, dan Pemerintah Daerah) PU-PR, dan Pemerintah Daerah) PU-PR, Penyiapan dan Pemerintah masyarakat Daerah) Sosialisasi dan Penyiapan Penyiapan masyarakat (perubahan Penyiapan masyarakat (perubahan (perubahan perilaku, masyarakat (Kementerian perilaku, kelembagaan masyarakat) perilaku, kelembagaan masyarakat) Kesehatan) (Kementerian Kesehatan) kelembagaan masyarakat) (Kementerian Kesehatan) (Kementerian Kesehatan) Pembangunan sarana air minum Pembangunan sarana air minum Pembangunan sarana air minum Pembangunan sarana air minum dan sanitasi dan sanitasi dan sanitasi dan sanitasi (Kementerian PU-PR) (Kementerian PU-PR) (Kementerian PU-PR) (Kementerian PU-PR) Penyediaan Sambungan Rumah Penyediaan Sambungan Rumah Penyediaan Sambungan Rumah Penyediaan Sambungan Rumah (SR) dan perluasan layanan (SR) dan perluasan layanan (SR) dan perluasan layanan (SR) dan perluasan layanan melalui APBD, DAK dan hibah melalui APBD, DAK dan hibah melalui APBD, DAK dan hibah melalui APBD, DAK dan hibah DAK Tahun 2018 = Air Minum Rp 12,78 T dan Sanitasi Rp 4 T ; Hibah = Air minum Rp 1 T, Sanitasi Rp 200 M APBN Tahun 2018 = Air Minum Rp 11,4 T, Sanitasi Rp 9,2 T; SPAM Umbulan Rp 2,05 T (APBN, APBD, Swasta, DAK), SPAM Lampung 750 M (APBN dan Swasta), SPAM Pekanbaru 1,3 T (APBN, APBD dan Swasta)

73 ALUR PROSES RKPDJabar Online 2101 BELANJA LANGSUNG OPD/Biro Mitra Bidang Ekonomi PEMEGANG MITRA BIDANG EKONOMI K E P A L A BIDANG EKONOMI OPD/Biro Mitra Bidang Sosbud PEMEGANG MITRA BIDANG SOSBUD K E P A L A BIDANG SOSBUD OPD/Biro Mitra Bidang Fisik OPD/Biro Mitra Bidang Pemerintahan PEMEGANG MITRA BIDANG FISIK PEMEGANG MITRA BIDANG PEMERINTAHAN K E P A L A BIDANG FISIK KEPALA BIDANG PEMERINTAHAN INPUT & VERIFIKASI RANCANGAN AWAL INPUT & SELEKSI INPUT & SELEKSI RANCANGAN RANCANGAN AKHIR DOKUMEN RKPD PROVINSI Admin RKPD (Subag Perencanaan) PERGUB RKPD PENGOLAHAN 73

74 ALUR PROSES RKPDJabar Online 2101 BELANJA TIDAK LANGSUNG (BANTUAN KEUANGAN) KABUPATEN / KOTA PEMERINTAHAN DESA Admin RKPD (Subag Perencanaan) KEPALA BIDANG EKONOMI KEPALA BIDANG SOSIAL BUDAYA KEPALA BIDANG FISIK OPD/Biro Mitra Bidang Ekonomi OPD/Biro Mitra Bidang Sosbud OPD/Biro Mitra Bidang Fisik PEMEGANG MITRA BIDANG EKONOMI PEMEGANG MITRA BIDANG SOSBUD PEMEGANG MITRA BIDANG FISIK INPUT DISTRIBUSI KE KEPALA BIDANG KEPALA BIDANG PEMERINTAHAN OPD/Biro Mitra Bidang Pemerintahan PEMEGANG MITRA BIDANG PMRTHN DISTRIBUSI KE OPD INPUT & VERIFIKASI INPUT & SELEKSI RANCANGAN AWAL RANCANGAN RANCANGAN AKHIR DOKUMEN RKPD PROVINSI Admin RKPD (Subag Perencanaan) K E P A L A BIDANG EKONOMI K E P A L A BIDANG SOSBUD K E P A L A BIDANG FISIK PERGUB RKPD PENGOLAHAN KEPALA BIDANG PEMERINTAHAN 74

75 ALUR PROSES RKPDJabar Online 2101 BELANJA TIDAK LANGSUNG (HIBAH, BANTUAN SOSIAL) UMUM OPD/Biro Mitra Bidang Ekonomi PEMEGANG MITRA BIDANG EKONOMI K E P A L A BIDANG EKONOMI AKADEMISI DUNIA USAHA KOMUNITAS Admin RKPD (Subag Perencanaan) OPD/Biro Mitra Bidang Sosbud OPD/Biro Mitra Bidang Fisik PEMEGANG MITRA BIDANG SOSBUD PEMEGANG MITRA BIDANG FISIK K E P A L A BIDANG SOSBUD K E P A L A BIDANG FISIK INPUT DISTRIBUSI KE OPD/BIRO OPD/Biro Mitra Bidang Pemerintahan PEMEGANG MITRA BIDANG PMRTHN KEPALA BIDANG PEMERINTAHAN Manual/ offline INPUT & VERIFIKASI RANCANGAN AWAL SELEKSI SELEKSI RANCANGAN DOKUMEN RKPD PROVINSI Admin RKPD (Subag Perencanaan) RANCANGAN AKHIR PERGUB RKPD PENGOLAHAN 75

76 Penambahan content pada Sistem RKPD Online 2101 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN Input usulan BAPPEDA KABUPATEN/ KOTA PEMERINTAHAN DESA Distribusi dan Seleksi BIDANG EKONOMI BIDANG SOSBUD BIDANG FISIK BIDANG PEMERINTAHAN Input dan Verifikasi OPD MITRA BIDANG EKONOMI OPD MITRA BIDANG SOSBUD OPD MITRA BIDANG FISIK OPD MITRA BIDANG PEMERINTAHAN RKPD PROVINSI JAWA BARAT 76

77 Kunjungan Kerja Pimpinan : Memuat kebijakan-kebijakan teknis Kepala Daerah mengenai kegiatan prioritas pembangunan berdasarkan hasil kunjungan langsung ke lapangan 1 Bottom Up : Usulan Program dan Kegiatan 2 diselaraskan melalui musyawarah yang dilaksanakan mulai dari desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan nasional, sehingga tercipta sinkronisasi dan sinergi pencapaian sasaran rencana pembangunan nasional dan rencana pembangunan daerah. (Bottom Up terdiri dari : Kegiatan Tematik Sektoral dan Tematik Kewilayahan) Pokok-pokok Pikiran DPRD (hasil rapat dengan DPRD, seperti rapat dengar pendapat dan/atau rapat hasil penyerapan aspirasi melalui reses) : memuat pandangan dan pertimbangan DPRD mengenai arah prioritas pembangunan serta rumusan usulan kebutuhan program/kegiatan yang bersumber dari hasil penelaahan pokok-pokok pikiran DPRD tahun sebelumnya yang belum terbahas dalam musrenbangdan agenda kerja DPRD untuk tahun rencana

78 JADWAL DAN PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN TAHUN 2018 Rancangan Awal RKPD P/K/K Rancangan Akhir RKPD P/K/K RKP (PP 20/2004) Rancangan RKPD Perubahan RKPD Perubahan RKA-SKPD RAPBD Rancangan Renja SKPD Rancangan RKPD P/K/K RKPD P/K/K/Desa Renja SKPD KUA/PPAS PERUBAHAN KUA/PPAS PERUBAHAN Renja SKPD PERUBAHAN APBD APBD M-4 M-3 M-2 M-1 M-2 M-2 M-2 Des Jan Feb Mrt Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des Reses DPRD 1 Musrenbang Kecamatan FORUM PROV Musrenbang RKPD K/K Forum SKPD Prov Pra Musrenbang Kewilayahan Musrenbang Nas u/ RKP Rancangan Interim RKP (PP 40/2006) Reses DPRD 2 KETERANGAN: Reses DPRD 3 : Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah Tahun 2018 (Perencanaan Minggu ke-1 Januari 2017 s.d Minggu ke-2 Mei 2017; Penganggaran: Minggu ke-1 April 2017 s.d Minggu ke-2 Desember 2017) : Penyusunan Perubahan Perencanaan dan Penganggaran Tahun 2017 (Minggu ke-4 Mei 2017 s.d Minggu ke-2 Bulan September 2017) : Peran aktif DPRD : Inovasi Jabar (Prioritas Pusat dan Hasil Reses Dewan disampaikan sebelum proses Musrenbang) Musrenbang Desa/kel Musrenbang RKPD Prov Sumber : Permendagri No 54 Tahun 2010, Permendagri 59 Tahun 2007,

79 PROSES DAN JADWAL MUSRENBANG 2017 UNTUK PERENCANAAN 2018 RANGKAIAN MUSRENBANG NASIONAL 16 Februari 2017 Pembukaan Rangkaian Musrenbang RANGKAIAN MUSRENBANG PROVINSI 27 Maret 1 April maret Maret April April Mei 2017 FORUM OPD PROVINSI FORUM Gabungan PD PROVINSI PRA MUSRENBANG KEWILAYAHAN (BKPP) VIRTUAL MUSRENBANG MUSRENBANG PROVINSI PENETAPAN PERATURAN GUBERNUR TENTANG RKPD 2018 Januari Februari Maret April Mei Minggu ke-3-4 April 2017 MUSRENBANG DESA/ KELURAHAN MUSRENBANG KECAMATAN MUSRENBANG KABUPATEN/ KOTA MUSRENBANG NASIONAL 8-27 Januari 2017 '30 Januari - 13 Februari Februari - 10 Maret 2017 PASCA MUSRENBANG NASIONAL Minggu ke-1 Mei 2017

80 ALUR PROSES PENYUSUNAN DOKUMEN RKPD 2018 TARGET-TARGET RPJMN RAKORBANGPUS KONSULTASI TRIWULANAN RANCANGAN AWAL RKP RESES, PEMBAHASAN KOMISI DPRD KOMUNIKASI PUBLIK : 1. MEDIA ELEKTRONIK, 2. MEDIA CETAK 3. SMS JABARMEMBANGUN RESES, PEMBAHASAN KOMISI DPRD MUSRENBANG NASIONAL DOKUMEN RKPD 2018 DOKUMEN RANCANGAN AWAL RKPD MUSRENBANG KAB/KOTA, 2. PRA MUSRENBANG WILAYAH 3.FORUM OPD/BIRO DOKUMEN RANCANGAN RKPD 2018 MUSRENBANG PROVINSI RANCANGAN AKHIR RKPD 2018 PERGUB RKPD RPJMD 2.KONSULTASI OPD/BIRO 3.FGD MULTISTAKEHOLDERS 1. HASIL KOMITE PERENCANA 2. HASIL METROPOLITAN DEV. MANAGEMENT DOKUMEN HASIL PEMBAHASAN PADA 1. MUSRENBANG KAB/KOTA 2. PRAMUSRENBANG WILAYAH 3. FORUM OPD/BIRO VERIFIKASI PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DOKUMEN HASIL PEMBAHASAN PADA MUSRENBANG PROVINSI VERIFIKASI PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS Proses Teknokratik Proses Partisipatif dan Bottom Up Proses Politik Proses Top Down

81 BELANJA BANTUAN KEUANGAN (Permendagri 31/2016) Belanja bantuan keuangan dan pemerintah daerah kepada pemerintah daerah lainnya dapat dianggarkan dalam APBD sesuai dengan kemampuan keuangan daerah setelah alokasi belanja yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan dipenuhi oleh pemerintah daerah dalam APBD. PERTIMBANGAN PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN (Permendagri 31/2016) Bentuk Bantuan Keuangan (Peraturan Gubernur Jawa Barat 96/2015) 1. Bantuan keuangan yang bersifat umum merupakan bantuan keuangan untuk membantu pelaksanaan urusan yang menjadi kewenangan pemerintah daerah kabupaten/kota dan pemerintah desa dalam bentuk belanja program serta kegiatan pada SKPD kabupaten/kota dengan memperhatikan kesenjangan fiscal dan peruntukkan serta penggunaannya didasarkan atas permohonan tertulis dari Bupati/Walikota dan Kepala desa. 2. Bantuan keuangan yang bersifat khusus merupakan Bantuan Keuangan untuk melaksanakan program dan kegiatan prioritas Pemerintah Daerah Provinsi yang berdasarkan urusannya merupakan kewenangan Daerah Kabupaten/Kota. Penganggaran Bantuan Keuangan (Peraturan Gubernur Jawa Barat 96/2015) Mengatasi Kesenjangan Fiskal Membantu Pelaksanaan Urusan Pemerintahan Kabupaten/Kota Yang Tidak Tersedia Alokasi Dananya Menerima manfaat dan pemberian bantuan keuangan tersebut, Dalam rangka kerjasama antar daerah sesuai kemampuan keuangan masing-masing daerah Dalam Pelaksanaannya memperhatikan Karakteristik Masing-masing Daerah 1. Penganggaran Bantuan keuangan yang bersifat umum dan khusus dilaksanakan sesuai pertimbangan prioritas dan kemampuan keuangan daerah. 2. Penganggaran bantuan keuangan yang bersifat umum diberikan dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah Provinsi serta kebutuhan prioritas pemerintah daerah kabupaten/kota dan pemerintah desa penerima bantuan keuangan. 3. Penganggaran Bantuan Keuangan mengacu kepada alokasi bantuan keuangan dalam KUA dan PPAS sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 81

82 SIFAT PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN DARI PEMPROV KEPADA KABUPATEN/KOTA 1. BANTUAN YANG BERSIFAT UMUM : dimaksudkan untuk mengatasi kesenjangan fiskal yang dapat menggunakan formula antara lain variabel: pendapatan daerah, jumlah penduduk, jumlah penduduk miskin dan luas wilayah 2. BANTUAN YANG BERSIFAT KHUSUS : dimaksudkan untuk membantu capaian kinerja program prioritas pemerintah daerah penerima bantuan keuangan sesuai dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan penerima bantuan. Pemanfaatan bantuan keuangan yang bersifat khusus ditetapkan terlebih dahulu oleh pemberi bantuan. Skenario BANTUAN YANG BERSIFAT UMUM DAN KHUSUS : dimaksudkan untuk mengatasi kesenjangan fiskal, dan mendukung capaian program prioritas pemerintah provinsi yang dilaksanakan sesuai urusan kab/kota Kriteria Bantuan Keuangan 1. Judul, nama dan jenis bantuan yang diminta harus jelas peruntukkannya dan kegiatannya 2. Bantuan Keuangan (Kab, Kota, Desa), yang dibolehkan : a. Kegiatan unggulan atau terobosan urusan Kabupaten/Kota yang mengacu tema pembangunan Jawa Barat, menjawab isu strategis provinsi, Pemenuhan Janji Kampanye Gubernur dan Pendukungan pencapaian Indikator Kinerja Daerah (IKD) Provinsi. b. Mendukung Prioritas Pembangunan melalui 10 (sepuluh) Common Goals, Tematik Sektoral, Tematik Kewilayan dan Tematik metropolitan. c. Komitmen antara pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/kota. d. Bantuan Keuangan untuk pekerjaan fisik, diutamakan pekerjaan fisik yang bersifat saling melengkapi, fungsional, dan bersifat monumental untuk tujuan pembangunan yang sama. e. Bantuan Keuangan untuk pekerjaan non fisik dari program OPD/Biro Provinsi (top down). f. Mendukung Program Kepentingan Regional/Nasional. 3. Usulan Bantuan Keuangan harus di Lengkapi dengan Surat Pengantar Kepala Daerah dan Proposal. 82

83 SEBARAN BANTUAN KEUANGAN KABUPATEN DAN KOTA TAHUN 2017 Juta Rupiah Kab. Bogor Kab. Sukabumi Kab. Cianjur Kab. Bandung Kab. Garut Kab. Tasikmalaya Kab. Ciamis Kab. Kuningan Kab. Cirebon Kab. Majalengka Kab. Sumedang Kab. Indramayu Kab. Subang Kab. Purwakarta Kab. Karawang Kab. Bekasi Kab. Bandung Barat Kab. Pangandaran Kota Bogor Kota Sukabumi Kota Bandung Kota Cirebon Kota Bekasi Kota Tasikmalaya Kota Depok Kota Cimahi Kota Banjar

84 Kriteria Usulan Kegiatan Belanja Langsung Tahun 2018 Jenis Program Kegiatan penyelesaian IKD Hasil Evaluasi (Program kegiatan yang dilakukan untuk menyelesaikan Indikator Kinerja Daerah yang belum memenuhi target di tahun sebelumnya) Jenis Program kegiatan yang mendukung IKD (LOGICAL FRAMEWORK) (program Kegiatan yang dilakukan untuk menyelesaikan pemasalahan-permasalahan pembangunan berdasarkan isu-isu strategis ) Jenis Program kegiatan untuk memenuhi Kewajiban Provinsi (program Kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi standar pelayanan minimal, Kebijakan Pusat, Belanja Pegawai, Perundang-undangan, Earmarked, Janji Gubernur, dan Inovasi ) Jenis Program kegiatan Fixed Cost dan Pelayanan Dasar OPD (program Kegiatan untuk memenuhi kebutuhan manajemen operasional Kantor, dan Pelayanan dasar seperti Obat, pakan ternak, Dst..)

85 PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI JAWA BARAT TAHUN Akses I. Akses dan kualitas dan kualitas pendidikan pendidikan serta keagamaan a. Wajib belajar 12 tahun. b. Pendidikan Vokasional. c. Penyelenggaraan pendidikan khusus (SLB) dan Pendidikan Inklusif. d. Meningkatnya kompetensi dan kesejahteraan guru. e. Terselenggaranya program pendidikan di luar domisili (PDD)/ Multikampus. f. Peningkatan kualitas dan daya saing pendidikan. g. Peningkatan sarana dan prasarana peribadatan 2. Akses dan kualitas pelayanan kesehatan a. Peningkatan Pelayanan Kesehatan ibu dan anak. b. Mencegah dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular. c. Peningkatan kesehatan lingkungan dan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS). d. Meningkatnya kualitas, kuantitas dan kesejahteraan tenaga kesehatan. e. Meningkatnya pembiayaan kesehatan secara tepat sasaran dan tepat guna. 3. Penyediaan infrastruktur layanan dasar permukiman dan infrastruktur strategis di perkotaan dan perdesaan a. Meningkatnya jumlah cakupan listrik rumah tangga. b. Meningkatnya jumlah cakupan layanan air bersih dan sanitasi. c. Meningkatnya jumlah cakupan layanan pengelolaan sampah perkotaan regional. d. Meningkatnya jumlah rumah layak huni serta meningkatnya kualitas lingkungan perumahan. e. Meningkatnya kondisi infrastruktur jalan dan perhubungan. f. Meningkatnya cakupan pelayanan infrastruktur irigasi serta meningkatnya kondisi baik jaringan irigasi. 4. Peningkatan iklim investasi, daya saing usaha dan pariwisata a. Meningkatnya kualitas iklim usaha dan investasi. b. Meningkatnya jumlah serapan angkatan kerja. c. Meningkatnya jumlah tenaga kerja yang memiliki sertifikat keahlian. d. Meningkatnya mutu, desain produk dan pemasaran usaha. e. Mengembangkan Pariwisata dan Perlindungan Budaya Lokal 5. Peningkatan ketahanan pangan a. Tersedianya cadangan pangan yang memadai. b. Meningkatkan Distribusi, Informasi harga dan Akses Pangan. c. Terwujudnya pengawasan dan pembinaan keamanan pangan. d. Meningkatnya kelembagaan dan kompetensi sumber daya tenaga penyuluh. e. Meningkatnya produksi, inovasi dan nilai tambah hasil pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, kelautan dan perikanan 6. Peningkatan kapasitas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) dan Daya Saing Industri a. Meningkatnya akses terhadap modal, pemasaran dan fungsi intermediasi perbankan. b. Pemanfaatan teknologi tepat guna semakin berkembang. c. Meningkatnya jumlah dan kualitas wirausahawan. d. Industri manufaktur dan industri kreatif semakin berkembang. 7. Politik Hukum dan Tata Kelola Pemerintahan a. Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih (clean governance). b. Meningkatnya kesadaran hukum. c. Menyelenggarakan pilkada yang Langsung, Umum, Bebas Dan Rahasia (LUBER) dan Jujur Adil (JURDIL) 8.. Pengelolaan sumber daya alam dan penanggulangan bencana a. Meningkatnya pemanfaatan energi baru dan terbarukan. b. Meningkatnya penanganan rehabilitasi lahan kritis serta konservasi hutan dan lahan. c. Menurunnya tingkat pencemaran air, udara, dan tanah. d. Meningkatnya upaya penanganan pencemaran air di Hulu DAS Citarum. e. Meningkatnya kesiapan menghadapi bencana mulai dari mitigasi, penanganan bencana dan pasca bencana 9. Penanggulangan kemiskinan a. Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat Sasaran. b. Meningkatnya pemberdayaan usaha ekonomi produktif keluarga miskin/kelompok masyarakat miskin 10. Peningkatan penataan ruang daerah (F) a. Meningkatnya kualitas perencanaan ruang. b. Meningkatnya konsistensi pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang. c. Meningkatnya kualitas pengendalian pemanfaatan ruang 11. Peningkatan Kualitas kependudukan a. Meningkatnya ketahanan keluarga. b. Terselenggaranya Pengarusutamaan Gender (PUG). c. Pengendalian Kuantitas dan Mobilitas Kependudukan

86 RUTILAHU SUMBER PODES 2014

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 Disampaikan oleh : Sukses Perencanaan Sukses Implementasi Ir. Yerry Yanuar, MM Kepala BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Bandung, 21 Maret 2017 Pemerintah

Lebih terperinci

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 Disampaikan oleh : Ir. Yerry Yanuar, MM Kepala BAPPEDA Provinsi Jawa Barat Sukses Perencanaan Sukses Implementasi Cirebon, 16 Februari 2017 Pemerintah

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH BIDANG PENANAMAN MODAL TAHUN 2018

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH BIDANG PENANAMAN MODAL TAHUN 2018 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH BIDANG PENANAMAN MODAL TAHUN 2018 Disampaikan pada acara Forum OPD Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bandung, 8 Maret

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 Sukses Perencanaan Sukses Implementasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat Disampaikan oleh : Ir.H. Yerry Yanuar, MM Kepala BAPPEDA Provinsi Jawa Barat

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2016-2021 Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DASAR PENYUSUNAN Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAPPEDA Planning for a better Babel

BAPPEDA Planning for a better Babel DISAMPAIKAN PADA RAPAT PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RKPD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2018 PANGKALPINANG, 19 JANUARI 2017 BAPPEDA RKPD 2008 RKPD 2009 RKPD 2010 RKPD 2011 RKPD 2012 RKPD 2013 RKPD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Hukum Dasar hukum penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang

Lebih terperinci

PERENCANAAN KINERJA DALAM RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS

PERENCANAAN KINERJA DALAM RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS PERENCANAAN KINERJA DALAM RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN CIAMIS Disampaikan oleh Drs. Ika Darmaiswara Kepala Bappeda Kabupaten Ciamis Pada Acara Penguatan SAKIP Ciamis, 20 Oktober

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

PAPARAN FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017

PAPARAN FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017 PAPARAN Palangka Raya, 20 Maret 2017 FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017 KEPALA BAPPEDALITBANG PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD merupakan amanah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM A. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM Perkembangan Sejarah menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi yang pertama dibentuk di wilayah Indonesia (staatblad Nomor : 378). Provinsi Jawa Barat dibentuk

Lebih terperinci

Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Barat Kategori Kategori Upaya Peningkatan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Barat Pemerintah Provinsi Jawa Barat Disampaikan Oleh: Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat Pada Acara: Evaluasi AKIP Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1

BAB I PENDAHULUAN LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2015 I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 69 mengamanatkan Kepala Daerah untuk menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban

Lebih terperinci

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 Prioritas Misi Prioritas Meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah 2 1 jalan dan jembatan Kondisi jalan provinsi mantap

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIANN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahann yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

PADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA

PADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA PADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA Sungailiat, 14 Maret 2017 Oleh: Dr. YAN MEGAWANDI, SH., M.Si. Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung OUTLINE PERIODESASI DOKUMEN PERENCANAAN CAPAIAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR GRAFIK... xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-5

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 17 Tahun 2015 Tanggal : 29 Mei 2015 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah

Lebih terperinci

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 BAB I PENDAHULUAN

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Jawa Barat adalah suatu muara keberhasilan pelaksanaan pembangunan Jawa Barat. Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat mengemban

Lebih terperinci

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I BAB 5 I VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Pengertian visi secara umum adalah gambaran masa depan atau proyeksi terhadap seluruh hasil yang anda nanti akan lakukan selama waktu yang ditentukan.

Lebih terperinci

Draft Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah(RKPD) Provinsi Jawa Barat TAHUN 2018

Draft Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah(RKPD) Provinsi Jawa Barat TAHUN 2018 Draft Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah(RKPD) Provinsi Jawa Barat TAHUN 2018 oleh : KEPALA BAPPEDA Provinsi Jawa Barat A 29 Maret 2017 Disampaikan Pada Acara : Pra Musrenbang Provinsi Wilayah BKPP

Lebih terperinci

1. Seluruh Komponen Pelaku Pembangunan dalam rangka Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Penyelenggaraan Tugas Pembangunan Daerah

1. Seluruh Komponen Pelaku Pembangunan dalam rangka Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Penyelenggaraan Tugas Pembangunan Daerah PAPARAN MUSYAWARAH RENCANA PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BEKASI TAHUN 2014 Bekasi, 18 Maret 2013 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BEKASI PENDAHULUAN RENCANA KERJA PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

BAB III VISI DAN MISI

BAB III VISI DAN MISI BAB III VISI DAN MISI 3.1 Visi Pembangunan di Jawa Barat pada tahap kedua RPJP Daerah atau RPJM Daerah tahun 2008-2013 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan yang belum terselesaikan,

Lebih terperinci

SATU DATA PEMBANGUNAN JAWA BARAT PUSAT DATA DAN ANALISA PEMBANGUNAN (PUSDALISBANG) DAFTAR ISI DAFTAR ISI

SATU DATA PEMBANGUNAN JAWA BARAT PUSAT DATA DAN ANALISA PEMBANGUNAN (PUSDALISBANG) DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR ISI...... i 1. GEOGRAFI Tabel : 1.01 Luas Wilayah Provinsi Jawa Barat Dan Kabupaten/Kota... 1 Tabel : 1.02 Jumlah Kecamatan Dan Desa Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2011... 2 2. KETENAGAKERJAAN

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015

BAB IV PRIORITAS DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 BAB IV PRIORITAS DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 A. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

I-1 BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

I-1 BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)

Lebih terperinci

RANCANGAN RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

RANCANGAN RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN PROVINSI BANTEN TAHUN 2017-2022 Disampaikan Oleh : Dr. H. WAHIDIN HALIM, M.Si. GUBERNUR BANTEN Serang, 20 JUNI 2017 1 KONDISI EKSISTING 2 CAPAIAN INDIKATOR MAKRO CAPAIAN IPM CAPAIAN LPE 2014 2015 2016

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 dapat

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah kebijakan pembangunan jangka menengah

Lebih terperinci

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017 PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun 2017-2022 Wates, 27 September 2017 1 PDRB PER KAPITA MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI D.I. YOGYAKARTA ATAS DASAR HARGA BERLAKU, 2012-2016 (JUTA RUPIAH) 1 PERSENTASE PENDUDUK

Lebih terperinci

BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT

BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT 1.1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) beserta Komponennya Angka Partisipasi Kasar (APK) SLTP meningkat di tahun 2013 sebesar 1.30 persen dibandingkan pada tahun

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2012 merupakan periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang II. Dasar Hukum III. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Gambaran Umum Demografis 3. Kondisi Ekonomi BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2013 periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Lebih terperinci

Walikota dan Wakil Walikota Samarinda. Periode

Walikota dan Wakil Walikota Samarinda. Periode VISI, MISI dan AGENDA PRIORITAS Walikota dan Wakil Walikota Samarinda Periode 2016-2021 1 INDIKATOR MAKRO KOTA SAMARINDA TARGET TAHAP 3 RPJPD KOTA SAMARINDA 2005-2025 PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS KOTA

Lebih terperinci

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN

KOTA SURAKARTA PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA (PPAS) TAHUN ANGGARAN 2016 BAB I PENDAHULUAN - 3 - LAMPIRAN: NOTA KESEPAKATAN ANTARA PEMERINTAH KOTA SURAKARTA DENGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 910/3839-910/6439 TENTANG : PRIORITAS DAN PLAFON ANGGARAN SEMENTARA APBD KOTA

Lebih terperinci

Bappeda Provinsi Sumatera Selatan

Bappeda Provinsi Sumatera Selatan Bappeda Provinsi Sumatera Selatan 2 Bappeda Provinsi Sumatera Selatan 4 5 Tabel 4.2 6 Tabel 4.8. 7 TABEL 5.2 Bappeda Provinsi Sumatera Selatan 9 Tabel 4.9 Sinkronisasi Isu Strategis dan Program Prioritas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum

BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2011 disusun berdasarkan ketentuan sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH B A B I X 1 BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala dan Wakil Kepala

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

RAPAT KOORDINASI PERENCANAAN

RAPAT KOORDINASI PERENCANAAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN TANGGAMUS RAPAT KOORDINASI PERENCANAAN KOTA AGUNG, 15 FEBRUARI 2018 PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG Created by Bidang Pendanaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii x xi BAB I PENDAHULUAN... I - 1 A. Dasar Hukum... I - 1 B. Gambaran Umum Daerah... I - 4 1. Kondisi Geografis Daerah...

Lebih terperinci

D A F T A R I S I Halaman

D A F T A R I S I Halaman D A F T A R I S I Halaman B A B I PENDAHULUAN I-1 1.1 Latar Belakang I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan I-2 1.3 Hubungan RPJM dengan Dokumen Perencanaan Lainnya I-3 1.4 Sistematika Penulisan I-7 1.5 Maksud

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum... 1 B. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis dan Demografis... 4 2. Perkembangan Indikator Pembangunan Jawa Barat...

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 Oleh: BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN MALANG Malang, 30 Mei 2014 Pendahuluan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

SUMMARY RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA BARAT (PROVINCIAL GOVERNMENT ACTION PLAN) TAHUN 2011

SUMMARY RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA BARAT (PROVINCIAL GOVERNMENT ACTION PLAN) TAHUN 2011 SUMMARY RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI JAWA BARAT (PROVINCIAL GOVERNMENT ACTION PLAN) TAHUN 2011 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2011 merupakan pelaksanaan

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BANGKA SELATAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

Lebih terperinci

RANCANGAN RKPD KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2018

RANCANGAN RKPD KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2018 RANCANGAN RKPD KABUPATEN SIDOARJO TAHUN 2018 Disampaikan pada : Musrenbang Tahun 2017 Untuk Penyusunan RKPD Tahun 2018 Oleh: Drs. ACHMAD ZAINI, MM. Kepala Bappeda Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PERIODE : 2017-2022 NO 1 1 1106 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Kabupaten Rembang Tahun II-1. Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun II-12. Kelamin Kabupaten Rembang Tahun

DAFTAR TABEL. Kabupaten Rembang Tahun II-1. Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun II-12. Kelamin Kabupaten Rembang Tahun DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Wilayah Administratif Menurut Kecamatan/Desa di Kabupaten Rembang Tahun 2015... II-1 Tabel 2.2. Jumlah dan Rasio Jenis Kelamin Penduduk menurut Kecamatan di Kabupaten Rembang Tahun

Lebih terperinci

IKU Pemerintah Provinsi Jambi

IKU Pemerintah Provinsi Jambi Pemerintah Provinsi Jambi dalam menjalankan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan senantiasa memperhatikan visi, misi, strategi dan arah kebijakan pembangunan. Untuk itu, dalam mewujudkan capaian keberhasilan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum B. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi 3. Status Pembangunan Manusia 4. Kondisi Ekonomi a. Potensi Unggulan

Lebih terperinci

Daftar Isi. Daftar Tabel... iv. Daftar Gambar... ix. BAB I Pendahuluan... 1

Daftar Isi. Daftar Tabel... iv. Daftar Gambar... ix. BAB I Pendahuluan... 1 Daftar Isi Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... ix BAB I Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Proses penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2018... 3 1.3 Prinsip

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 RPJMD Tahun 2008-2013 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

Draft Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah(RKPD) Provinsi Jawa Barat TAHUN 2018

Draft Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah(RKPD) Provinsi Jawa Barat TAHUN 2018 Draft Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah(RKPD) Provinsi Jawa Barat TAHUN 2018 oleh : KEPALA BAPPEDA Provinsi Jawa Barat A 30 Maret 2017 Disampaikan Pada Acara : Pra Musrenbang Provinsi Wilayah BKPP

Lebih terperinci

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai Kota Surabaya pada akhir periode kepemimpinan walikota dan wakil walikota terpilih, yaitu: V.1

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2015 Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2014 dapat

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Terwujudnya Masyarakat Bengkulu Utara yang Mandiri, Maju, dan Bermartabat Visi pembangunan Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2011-2016 tersebut di atas sebagai

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN Prioritas dan sasaran merupakan penetapan target atau hasil yang diharapkan dari program dan kegiatan yang direncanakan, terintegrasi, dan konsisten terhadap pencapaian

Lebih terperinci

Bab 5. Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah

Bab 5. Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah Bab 5 Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah Untuk menetapkan rencana program dan prioritas daerah maka dilakukan sebuah proses panjang mulai dari pelaksanaan musyawarah tingkat dusun yang kemudian

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 15 Tahun 2014 Tanggal : 30 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dokumen perencanaan

Lebih terperinci

BAB VII PENUTUP KESIMPULAN

BAB VII PENUTUP KESIMPULAN BAB VII PENUTUP KESIMPULAN Pencapaian kinerja pembangunan Kabupaten Bogor pada tahun anggaran 2012 telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Hal ini terlihat dari sejumlah capaian kinerja dari indikator

Lebih terperinci

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Perumusan Kebutuhan Pendanaan dalam perencanaan jangka menengah ini berlandaskan kaidah Budget follows Program. Selaras dengan penganggaran

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Bandung, Februari 2017 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat Kepala,

Kata Pengantar. Bandung, Februari 2017 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat Kepala, Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia dan hidayah-nya kami dapat menyajikan buku Petunjuk Pelaksanaan Rangkaian Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : Tgk.

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH BAB IX PENETAPAN INDIKATOR Pemerintah Provinsi Banten Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011

BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 BAB IV PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2011 4.1. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Berdasarkan kondisi dan fenomena yang terjadi di Kabupaten Lebak serta isu strategis, maka ditetapkan prioritas

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1 Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Untuk Masing masing Misi Arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Lamongan tahun

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2011-2015 Diperbanyak oleh: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI

Lubuklinggau, Mei 2011 BUPATI MUSI RAWAS RIDWAN MUKTI Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-nya kegiatan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Musi Rawas Tahun 2010-2015 dapat diselesaikan

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN - 115 - BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran perlu dipertegas dengan upaya atau cara untuk mencapainya melalui strategi pembangunan daerah dan arah kebijakan yang diambil

Lebih terperinci

MUSRENBANG RKPD DI TINGKAT KECAMATAN DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKPD TAHUN 2019

MUSRENBANG RKPD DI TINGKAT KECAMATAN DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKPD TAHUN 2019 MUSRENBANG RKPD DI TINGKAT KECAMATAN DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKPD TAHUN 2019 KECAMATAN LOWOKWARU, 14 FEBRUARI 2018 PELAKU PEMBANGUNAN 1. PUSAT (K/L) DENGAN KEBIJAKAN SERTA APBN/POTENSI LAINNYA 4. AKADEMISI/

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN...I.

BAB I PENDAHULUAN...I. DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GRAFIK... x DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... I. 1 1.1 Latar Belakang... I. 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I. 9 1.3 Hubungan RKPD dan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Dasar Hukum 1.3. Gambaran Umum 1.3.1. Kondisi Geografis Daerah 1.3.2. Gambaran Umum Demografis 1.3.3.

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN Pada dasarnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2011-2016 diarahkan untuk menjadi

Lebih terperinci

S A L I N A N LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 21 TAHUN 2016

S A L I N A N LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 21 TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (TIPE A) LAMPIRAN I NOMOR 21 TAHUN 2016 LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH TENTANG NOMOR : PERENCANAAN, DAN BMD PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN PEMBINAAN SMA PEMBINAAN SMK PEMBINAAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO 1 VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO V I S I Riau Yang Lebih Maju, Berdaya Saing, Berbudaya Melayu, Berintegritas dan Berwawasan Lingkungan Untuk Masyarakat yang Sejahtera serta Berkeadilan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJM-D) KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2008-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kerangka mewujudkan cita-cita bernegara sesuai dengan konstitusi negara Republik Indonesia setiap penyelenggara pemerintahan, baik Pusat maupun Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota),

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah

Lebih terperinci

Isu Strategis Kota Surakarta

Isu Strategis Kota Surakarta Isu Strategis Kota Surakarta 2015-2019 (Kompilasi Lintas Bidang) Perwujudan dari pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang telah diserahkan ke Daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional. Sinkronisasi

Lebih terperinci

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 RANCANGAN: PENDEKATAN SINERGI PERENCANAAN BERBASIS PRIORITAS PEMBANGUNAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017 PRIORITAS PEMBANGUNAN 2017 Meningkatkan kualitas infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo VISI : PONOROGO LEBIH MAJU, BERBUDAYA DAN RELIGIUS MISI I : Membentuk budaya keteladanan pemimpin yang efektif, guna mengembangkan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA BAB IX PENETAPAN INDIKATOR Pada akhir tahun kedua pelaksanaan Tahun 2011-2015, terjadi dinamika dalam pencapaian target kinerja daerah, antara lain beberapa indikator telah tercapai jauh melampaui target

Lebih terperinci

Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016

Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016 Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016 No. Prioritas Pembangunan Program/Pembangunan Indikator Kinerja Target SATUAN AWAL 2014 2015 2016 2017 2018 1 Percepatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2018 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) merupakan dokumen perencanaan daerah yang menjadi acuann untuk pembangunan selama periode satu tahun dan Pemerintah daerah memiliki

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA)

1.1. Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahapan Perencanaan Pembangunan Tahunan Daerah dibagi menjadi beberapa tahapan, salah satunya adalah perencanaan dan penganggaran,

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA TANGERANG SELATAN

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA TANGERANG SELATAN Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Daftar Tabel... v Daftar Gambar... ix Daftar Isi BAB I Pendahuluan... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen...

Lebih terperinci