BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perusahaan keluarga (family-owned business atau FOB) merupakan
|
|
- Yuliani Pranata
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan keluarga (family-owned business atau FOB) merupakan organisasi yang unik, hasil dari interaksi antara anggota keluarga, keluarga itu sendiri, dan bisnis (Chrisman et al., 2005). Lebih dari 60% dari keseluruhan perusahaan di banyak negara di dunia dapat diklasifikasikan sebagai perusahaan keluarga, termasuk di antaranya di Indonesia (Déniz-Déniz dan Cabrera-Suárez, 2005). Di Amerika Serikat 96% perusahaan dikelola oleh keluarga dan menyumbang sebagian besar lapangan pekerjaan serta 40% dari Produk Nasional Bruto (Beckhard dan Dyer, 1983). Demikian pula di Australia, bisnis keluarga dan bisnis milik pribadi berjumlah sekitar 97% dari keseluruhan bisnis yang ada dan mempekerjakan sebagian besar dari tenaga kerja di Australia (Smyrnios dan Dana, 2006). Perusahaan keluarga mendominasi bisnis di Amerika Serikat, namun banyak pimpinan perusahaan keluarga di sana yang mengalami kesulitan mempertahankan perusahaannya seiring dengan berjalannya waktu. Banyak yang tidak mampu bertahan setelah 10 tahun, dan hanya 3 dari 10 perusahaan yang mampu bertahan hingga generasi ke-2. Rata-rata harapan hidup perusahaan tersebut sekitar 24 tahun yang juga adalah rata-rata lama menjabat dari pendirinya (Beckhard dan Dyer, 1983). Hal ini sejalan dengan penemuan White et al. (2004) bahwa di Amerika Serikat hanya sepertiga perusahaan keluarga yang bisa
2 bertahan hingga generasi kedua sedangkan yang bertahan hingga generasi ketiga hanya sekitar 10% 20% saja. Tidak jauh berbeda dengan Amerika Serikat, hasil survei The Jakarta Consulting Group (JCG), suatu perusahaan konsultan bisnis keluarga yang didirikan oleh A. B. Susanto, menemukan bahwa sekitar 78% perusahaan keluarga Indonesia dipegang oleh pendiri. Sementara generasi kedua dan generasi berikutnya hanya 15% dan 7% (Oyong, 2010). Terlihat bahwa salah satu masalah yang paling penting yang harus dihadapi oleh sebuah perusahaan keluarga adalah kemampuan untuk mempertahankan kepemimpinan yang kompeten dari satu generasi ke generasi berikutnya (Le Breton-Miller et al., 2004). Tidaklah mengherankan apabila dalam bisnis keluarga dikenal pepatah yang mengatakan, generasi pertama menemukan, generasi kedua mengembangkan dan generasi ketiga menghancurkan (Susanto 2, 2014). Masalah sustanaibility perusahaan keluarga ini bisa disebabkan berbagai faktor namun yang paling berpengaruh menurut White et al. (2004) adalah kurangnya perencanaan suksesi (succession planning), sehingga keluarga gagal menjembatani transisi antara generasi satu dengan generasi berikutnya dan mempersiapkan suksesor yang memiliki kemampuan dan telah terlatih. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Lansberg (1988) bahwa kurangnya perencanaan suksesi merupakan salah satu alasan utama mengapa perusahaan keluarga tidak bisa bertahan lebih dari satu generasi.
3 Persentase perusahaan keluarga yang menyiapkan rencana suksesi mendekati persentase perusahaan yang mampu bertahan hingga generasi kedua. Hal tersebut menunjukkan bahwa perencanaan suksesi memiliki pengaruh terhadap keberlangsungan perusahaan (Sekarbumi, 2001). Hasil penelitian JCG menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan keluarga di Indonesia belum seluruhnya mempersiapkan suksesor melalui perencanaan suksesi untuk memimpin perusahaan. Responden yang telah mempersiapkan penerus melalui perencanaan suksesi sebanyak 67,8% sedangkan yang lain (32,2%) tidak atau belum mempersiapkannya (Susanto 3, 2014). Hasil penelitian Sekarbumi (2001) terhadap 10 perusahaan keluarga di Jakarta menunjukkan bahwa hanya 1 perusahaan yang memiliki rencana suksesi tertulis di generasi pertama atau pendiri perusahaan, 1 perusahaan memiliki rencana suksesi tertulis di generasi kedua, sedangkan sisanya hanya memiliki rencana suksesi dalam pemikiran saja. Lansberg (1988) mengatakan bahwa ada beberapa pihak yang mungkin berpengaruh dalam kurangnya perencanaan suksesi yaitu bisa dari pendiri, keluarga, manajer, bahkan lingkungan perusahaan. Walaupun para pendiri perusahaan sadar akan banyaknya manfaat dari merencanakan suksesi, mereka juga memiliki hambatan psikologi yang besar untuk melakukannya. Salah satu hal yang menghambat perencanaan suksesi bagi pendiri perusahaan adalah keengganan untuk menghadapi kematian. Bagi seorang pendiri merencanakan suksesi sama seperti merencanakan kematiannya lebih awal. Selain itu merencanakan suksesi dapat membuat mereka kehilangan kekuasaan untuk mempengaruhi jalannya operasional bisnis sehari-hari. Kehilangan kekuasaan atas
4 bisnis seperti langkah awal kehilangan kontrol terhadap hidup itu sendiri. Perusahaan sudah menjadi identitas tersendiri bagi pendirinya dan menentukan kedudukannya di masyarakat. Oleh karena itu hal ini tidaklah mudah. Bagi anggota keluarga ada norma yang menghambat orangtua dan anak membicarakan masalah masa depan utamanya masalah warisan dan perekonomian keluarga di masa mendatang. Bagi penerus, perencanaan suksesi menimbulkan ketakutan akan kematian orangtuanya, perpisahan, serta pengabaian. Oleh karena itu, perencanaan suksesi jarang dibicarakan secara terbuka. Perusahaan keluarga yang dipegang generasi pertama sangat bergantung pada pendirinya, tidak hanya dalam hal kepemimpinan dan jalannya perusahaan namun juga karena koneksi serta kecakapan teknik yang dimiliki. Sehingga apabila perencanaan suksesi selalu dihindari, meninggalnya pendiri secara mendadak dapat menciptakan masalah antara lain konflik di antara para pewarisnya (Lansberg, 1988). Hal ini pernah terjadi di salah satu perusahaan jamu di Indonesia yaitu Jamu Nyonya Meneer. Permasalahan suksesi di perusahaan menimbulkan konflik berkepanjangan antara anggota keluarga hingga melibatkan banyak orang penting dalam pemerintahan dan permasalahan pun dibawa ke pengadilan (Pratiwi, 2013). Tentunya permasalahan suksesi ini bukanlah hal yang sepele dan harus mendapatkan perhatian khusus, karena tidak hanya masa depan perusahaan namun nasib ribuan bahkan jutaan pegawainya akan sangat tergantung dengan suksesor (Sekarbumi, 2001). Hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya menunjukkan betapa pentingnya merencanakan dan mengelola suksesi untuk diterapkan di perusahaan
5 keluarga. Menurut Fulmer (2002) perencanaan suksesi merupakan interface antara fungsi SDM dan arah strategik suatu organisasi. Dalam hal ini perencanaan suksesi adalah suatu sumber daya yang penting untuk mengantisipasi kebutuhankebutuhan organisasi di masa depan dan membantu menemukan, menetapkan, mengembangkan, dan memonitor human capital yang dibutuhkan dalam strategi organisasi. Menurut Lansberg (1988) perencanaan suksesi dalam perusahaan keluarga adalah suatu proses persiapan yang diperlukan untuk menjamin harmoni dalam keluarga dan keberlangsungan dalam bisnis dari generasi ke generasi. Persiapan ini merupakan kebutuhan di masa yang akan datang, baik bagi perusahaan maupun bagi keluarga. Namun lebih jauh menurut Lansberg (1999) menginvestasikan waktu dan sumber daya dalam memformulasikan suatu strategi dan perencanaan suksesi akan sia-sia dan tidak efektif tanpa memperhatikan mimpi dan aspirasi dari anggota keluarga terutama mereka yang nantinya akan melanjutkan pengelolaan perusahaan. Perencanaan suksesi di perusahaan keluarga adalah hal yang sangat penting. Walaupun di luar telah banyak literatur yang membahas mengenai suksesi di perusahaan keluarga dari berbagai sudut pandang, di Indonesia penelitian mengenai hal ini belum begitu populer. Di banyak perusahaan keluarga di Indonesia membicarakan dan merencanakan suksesi terlarang, terutama apabila pendiri atau orangtua masih hidup. Penghormatan terhadap orangtua dan keputusannya sangat ditekankan (Sekarbumi, 2001). Perusahaan keluarga di Indonesia mendominasi banyak industri, salah satunya adalah produsen obat tradisional yang di masyarakat lebih dikenal dengan
6 jamu. Susanto 4 (2014) bahkan menyebutkan perusahaan jamu adalah perusahaan yang tahan banting terhadap perubahan jaman dan mampu bertahan hidup di Indonesia karena jamu sendiri sudah menjadi tradisi dan ciri sosial budaya Indonesia. Salah satu daerah yang memiliki banyak produsen obat tradisional adalah kota Surakarta yang terletak di Propinsi Jawa Tengah yaitu sebanyak 27 perusahaan (data Dinas Kesehatan dan Gabungan Pengusaha Jamu Jawa Tengah). Walaupun awalnya resep jamu hanya diturunkan dari generasi ke genarasi di dalam lingkungan kraton, namun saat ini jamu sudah tumbuh menjadi industri dengan persaingan yang sangat ketat dengan konsumen yang luas. Persaingan yang sedemikian tentunya membutuhkan manusia yang memiliki profesionalisme tinggi utamanya yang memegang jabatan tertinggi di perusahaan. Posisi puncak di beberapa perusahaan jamu ini banyak yang masih dipegang turun-temurun dari generasi pertama pendiri perusahaan (first generation of founder-owner) ke generasi berikutnya. Dilema yang dihadapi oleh pemilik suatu produsen obat tradisional ini tidak hanya menunjuk suksesor terpilih, namun juga mampu mempersiapkan suksesor dengan sebaik-baiknya. Hal ini sangat penting mengingat banyak anak yang mungkin tidak ingin melanjutkan pekerjaan orangtua. Oleh karena itu, sangat penting bagi suatu perusahaan milik keluarga termasuk produsen obat tradisional untuk memberikan perhatian khusus bagi proses suksesi kepemimpinan puncak dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Sebab hal ini akan sangat mempengaruhi masa depan perusahaan. Lebih jauh lagi mengenai suksesi di perusahaan keluarga adalah dilema dan masalah yang harus dihadapi oleh seorang pendiri apabila perusahaan tidak
7 memiliki calon suksesor dari dalam keluarga itu sendiri, maka pendiri harus memilih apakah perusahaan harus dipertahankan atau dijual kepada pihak lain (Beckhard dan Dyer, 1983). Apabila dipertahankan maka suksesor diambil dari luar lingkup keluarga. Suksesor ini bisa merupakan orang dalam perusahaan (insider) yang telah bekerja cukup lama di perusahaan dan merupakan pegawai bernilai tinggi (highly valued employees) atau dari luar perusahaan (outsider atau professional). Terkait dengan persiapan suksesor inilah, maka perusahaan harus mempersiapkan talent pool yang merupakan salah satu bagian penting dalam perencanaan suksesi. Ulasan mengenai penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penelitian mengenai suksesi di produsen obat tradisional milik keluarga merupakan suatu studi kasus yang menarik. Penelitian dilakukan pada perusahaan keluarga yang berada di kota Surakarta. Sulit untuk merekam suksesi di perusahaan-perusahaan yang kecil, maka pada penelitian ini dilakukan studi kasus jamak (multiple case study) pada produsen obat tradisional yang ada di kota Surakarta, Jawa Tengah untuk menggali lebih dalam mengenai bagaimana suksesi di berbagai perusahaan tersebut. B. Rumusan Masalah Pengelolaan dan perencanaan suksesi merupakan suatu isu penting di perusahaan milik keluarga, salah satunya perusahaan yang merupakan produsen obat tradisional. Namun, perusahaan di Indonesia masih kurang menaruh perhatian terhadap perencanaan suksesi. Studi mengenai suksesi itu sendiri masih
8 jarang dilakukan di Indonesia. Penelitian ini berusaha untuk menjawab pertanyaan seputar suksesi kepemimpinan puncak di perusahaan milik keluarga yang diteliti. Adapun permasalahan yang ingin diteliti yaitu: 1. Bagaimanakah proses suksesi tersebut dijalankan dilihat dengan berbagai pendekatan suksesi? Ada beberapa pendekatan dalam melihat isu suksesi di perusahaan keluarga yaitu pendekatan arah, waktu, rencana, lingkup, tingkat penyebaran, dan keleluasaan individu. 2. Bagaimana pengaruh berbagai variabel dalam suksesi terhadap jalannya suksesi di perusahaan keluarga? Telah banyak penelitian yang mengungkapkan mengenai variabel-variabel dalam suksesi. Pengaruh dari variabel ini bersifat relatif dan merupakan bahan studi yang menarik untuk diteliti, sebab walaupun suksesi sendiri telah banyak diteliti di luar negeri, di Indonesia penelitian mengenai suksesi belum banyak ditemukan. Oleh karena itu, perlu dibandingkan apakah literatur dari luar sesuai dengan konteks suksesi di Indonesia. C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan permasalahan, tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji proses suksesi kepemimpinan puncak di produsen obat tradisional milik keluarga di Surakarta. Hal-hal yang ingin dikaji adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah proses suksesi dijalankan ditinjau dari berbagai pendekatan suksesi yaitu mulai dari pemilihan suksesor, waktu yang dibutuhkan dan
9 rencana suksesi, ruang lingkup suksesi, tingkat keterbukaam dan keleluasaan individu di dalam suksesi. 2. Bagaimanakah berbagai variabel dalam suksesi misalnya pendahulu, suksesor, dinamika keluarga dan varibel lainnya mempengaruhi proses suksesi. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik bagi peneliti, perusahaan yang diteliti maupun bagi pembaca yang concern terhadap isu suksesi. 1. Manfaat bagi peneliti Peneliti berharap dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh dan memperoleh pengalaman dan ilmu pengetahuan baru selama penelitian. 2. Manfaat bagi perusahaan Penelitian ini diharapkan bisa memberi gambaran yang lebih mendetail pada perusahaan seputar suksesi yang telah ataupun akan terjadi, apa saja hal yang mempengaruhi utamanya mendukung keberhasilan suksesi tersebut. Nantinya hal tersebut dapat memberikan kontribusi sebagai bahan pembelajaran bagi perusahaan untuk suksesi generasi berikutnya. 3. Manfaat bagi ilmu pengetahuan Penelitian ini diharapkan bisa menjadi referensi bagi kasus suksesi di perusahaan-perusahaan keluarga di Indonesia pada umumnya dan perusahaan yang bergerak di bidang obat tradisional milik keluarga pada khususnya.
10 E. Keaslian Penelitian Studi kasus pada produsen obat tradisional milik keluarga di Surakarta mengenai suksesi kepemimpinan puncak belum pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian serupa yang pernah dilakukan yaitu: 1. Romedly (2007) dalam tesisnya yang berjudul Pengembangan Model Succession Planning pada PT Telkom, TBK 2. Soedibyo (2009) dalam disertasinya yang berjudul Kajian terhadap Suksesi Kepemimpinan Puncak (CEO) Perusahaan Keluarga di Indonesia (Menurut Perspektif Penerus) 3. Sekarbumi (2001) dalam disertasinya yang berjudul Succession of family business in Indonesia Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dapat terlihat pada tabel 1.
11 Penelitian Penelitian ini Penelitian Sekarbumi (2001) Penelitian Romedly (2007) Penelitian Soedibyo (2009) Tabel 1. Perbandingan dengan penelitian serupa yang pernah dilakukan Jenis penelitian Kualitatif Kualitatif Kualitatif Kualitatif dan kuantitatif Masalah yang diteliti Suksesi Suksesi succession planning Suksesi Subjek penelitian Produsen obat tradisional milik keluarga Perusahaan keluarga Bagian SDM PT Telkom (non FOB) Perusahaan keluarga Responden dan narasumber Pendahulu, suksesor, staf perusahaan Pendahulu, suksesor, direktur senior di perusahaan Manajer atau praktisi SDM di HR Center TELKOM Suksesor Tempat penelitian Surakarta Jakarta Human Resources Center TELKOM kantor pusat Bandung, Jawa Barat Beberapa kota di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang terbentuk sejak 31 Desember
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang terbentuk sejak 31 Desember 2015 adalah bentuk kerjasama antar anggota negara ASEAN dalam persiapan menghadapi globalisasi ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara berkembang yang sangat pesat, sehingga di era
64 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang sangat pesat, sehingga di era globalisasi ini jasa pengiriman barang atau ekspedisi sangat diperlukan, dan sekarang dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan keluarga sudah menguasai 80 % - 98% bisnis yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. PENDAHULUAN Saat ini perusahaan keluarga sudah menguasai 80 % - 98% bisnis yang ada di dunia. Di Amerika, bisnis keluarga sangat mempengaruhi perekonomian negara, karena dapat menyerap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keluarga merupakan bisnis yang tak lekang oleh waktu. Hal ini ditunjukkan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Bisnis keluarga merepresentasikan model bisnis paling tangguh di dunia. Keberhasilan perusahaan keluarga yang berkelanjutan dari generasi ke generasi bergantung pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin maju suatu Negara maka semakin dirasakan pentingnnya dunia
0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin maju suatu Negara maka semakin dirasakan pentingnnya dunia wirausaha. Di era globalisasi ini, dinamika lingkungan yang tidak menentu serta juga dibarengi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perusahaan keluarga ialah salah satu dari kekuatan kewirausahaan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan keluarga ialah salah satu dari kekuatan kewirausahaan yang mendominasi ekonomi global sekarang ini (Higginson, 2010). Perusahaan keluarga merupakan bentuk
Lebih terperinciFamily Business Rejuvenation Strategy Strategi Meremajakan Kembali Bisnis Keluarga di Era Trump Economy
WHITEPAPER APRIL 2017 FAMILY BUSINESS SERIES Family Business Rejuvenation Strategy Strategi Meremajakan Kembali Bisnis Keluarga di Era Trump Economy By: Dr. Sandy Wahyudi (DSW) Tantangan terbesar yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Roti Gempol Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan bapak B. Jaya Atma Putra pada tanggal 4 februari 2015, Roti Gempol terletak di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis dan sangat dinamis dan karena perkembangan tersebut diperlukan sistem manajemen yang efektif dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kewirausahaan tak akan lepas dari seseorang yang mempunyai jiwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kewirausahaan tak akan lepas dari seseorang yang mempunyai jiwa wirausaha. Tetapi tak semua orang mempunyai jiwa wirausaha, dan tidak semua orang yang mempunyai jiwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis keluarga telah lama memberi sumbangan terbesar terhadap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut data Indonesian Institute for Corporate and Directorship (IICD, 2010), lebih dari 95 persen bisnis di Indonesia merupakan perusahaan yang dimiliki maupun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan jumlah bisnis keluarga yang besar. Sebagian besar dari populasi bisnis di Indonesia dimiliki dan dikendalikan oleh satu keluarga.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepemimpinan yang diterapkan dari setiap pemimpin di setiap generasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di Indonesia, 88 persen perusahaan besar merupakan perusahaan keluarga (Susanto, 2007 dalam Shinta Rahayu L dan Rony H. Mustamu, 2015). Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan
Lebih terperinciPROSES PERENCANAAN SUKSESI PADA PERUSAHAAN PERALATAN MAKAN
AGORA Vol. 4, No. 1, (2016) 363 PROSES PERENCANAAN SUKSESI PADA PERUSAHAAN PERALATAN MAKAN Jonathan Linggo Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto
Lebih terperinciANALISIS PROSES SUKSESI PADA PERUSAHAAN KONSTRUKSI LIFT
ANALISIS PROSES SUKSESI PADA PERUSAHAAN KONSTRUKSI LIFT Christian Erick Kuncoro Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail: christianerick10@gmail.com
Lebih terperinciB. MAKNA PERENCANAAN SDM BAGI PERUSAHAAN
A. PENGERTIAN Menurut Barry (1994) dan John-Pauline (1988) Perencanaan SDM adl : Suatu cara untuk menetapkan keperluan tenaga kerja untuk suatu peride tertentu baik secara kualitas maupun kuantitas. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk merealisasikan gagasan gagasannya, termasuk didalamnya perencanaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Para wirausaha adalah ujung tombak dalam dunia bisnis bagi kemajuan ekonomi di suatu negara. Mereka biasanya memiliki ide inovatif dan kemampuan untuk merealisasikan
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF PERENCANAAN SUKSESI KEPEMIMPINAN PADA PERUSAHAAN KELUARGA DI BIDANG KONSTRUKSI DI SIDOARJO
STUDI DESKRIPTIF PERENCANAAN SUKSESI KEPEMIMPINAN PADA PERUSAHAAN KELUARGA DI BIDANG KONSTRUKSI DI SIDOARJO Canice Gerry Hermawan Tjiang dan Ronny H Mustamu Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pergeseran industri dan perubahan perilaku karyawan. Sumber daya manusia (SDM)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perasaingan dalam dunia bisnis merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh organisasi. Organisasi dituntut untuk mampu menghadapi perubahan paradigma, pergeseran
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN 5.1.1 Perusahaan Keluarga (Family Business) Suksesi dalam perusahaan ini tergolong gagal untuk anak pertama, sebab anak pertama lebih memilih untuk berbisnis yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan keluarga menjadi fenomena yang menarik di dalam dunia bisnis.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan keluarga menjadi fenomena yang menarik di dalam dunia bisnis. Banyak sekali perusahaan di dunia yang merupakan perusahaan keluarga. Perusahaanperusahaan
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. Konsep corporate governance telah menjadi topik pembicaraan dan
Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsep corporate governance telah menjadi topik pembicaraan dan penelitian yang menarik sejak studi mengenai pengaruh struktur kepemilikan dalam pengendalian kinerja
Lebih terperinciANALISIS PERENCANAAN SUKSESI PADA PT NIRWANA RADIO
AGORA Vol. 3, No. 2, (2015) 105 ANALISIS PERENCANAAN SUKSESI PADA PT NIRWANA RADIO Hartono Surya Wijaya Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131,
Lebih terperinciBisnis keluarga merupakan bentuk organisasi bisnis yang tertua dan. yang paling dominan. Di banyak negara bisnis keluarga mencakup tujuh
1.1. Latar Belakang Masalah Bisnis keluarga merupakan bentuk organisasi bisnis yang tertua dan yang paling dominan. Di banyak negara bisnis keluarga mencakup tujuh puluh persen dari keseluruhan usaha dan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia atau human recources mengandung dua pengertian. Pertama, sumber daya manusia (SDM) mengandung pengertian usaha kerja atau jasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan dinamika kerja saat ini menimbulkan tantangan baru bagi mental pekerja, salah satunya adalah ancaman stres. Diuraikan dalam Harvey et al. (2012), dari beberapa
Lebih terperinciANALISIS PROSES PERENCANAAN SUKSESI PADA CV INDORAGA PERSADA
114 ANALISIS PROSES PERENCANAAN SUKSESI PADA CV INDORAGA PERSADA Fenny Novalia Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail: fennovalia@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga Berencana atau disingkat KB merupakan program yang ada di hampir setiap negara berkembang termasuk Indonesia. Pengaturan jumlah anak tersebut diharapkan dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terpenting dalam kehidupan manusia yang sehat, di manapun dan kapanpun mereka berada.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memperoleh pekerjaan yang layak dan sesuai harapan, merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia yang sehat, di manapun dan kapanpun mereka berada.
Lebih terperinciAGORA Vol. 2, No. 2, (2014)
TAHAPAN, FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT PERENCANAAN SUKSESI KEPEMIMPINAN GENERASI KE-TIGA PADA PERUSAHAAN KELUARGA PT. LUBRICAL SUGA SEJAHTERA DI PASURUAN Yonathan Popo Sudibyo Program Manajemen
Lebih terperinciANALISIS PROSES SUKSESI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR FARMASI
AGORA Vol. 3, No.2, (2015) 542 ANALISIS PROSES SUKSESI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR FARMASI Lidya Permatasari dan Ronny H. Mustamu Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada sumber daya manusia (human resources) guna menjalankan fungsinya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi yang baik, tumbuh dan berkembang akan menitikberatkan pada sumber daya manusia (human resources) guna menjalankan fungsinya dengan optimal, khususnya
Lebih terperinciREVIEW JURNAL PASCA SARJANA UNIVERSITAS GUNADARMA
REVIEW JURNAL : SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA Abstract Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh Sistem Informasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan itu sedang dan akan selalu terjadi, seperti globalisasi yang dicirikan antara lain dengan selalu munculnya produk baru, pasar-pasar baru, pola pikir baru, ajang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karakteristik industri rokok merupakan consumer goods dan invisible (taste),
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karakteristik industri rokok merupakan consumer goods dan invisible (taste), produknya unik, konsumen loyal, bersifat konsumtif, segmen pasar usia produktif dan maskulin,
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN PROSES SUKSESI PADA PERUSAHAAN BERBUDAYA TIONGHOA DI UD. SURYA MAS
ANALISIS PENERAPAN PROSES SUKSESI PADA PERUSAHAAN BERBUDAYA TIONGHOA DI UD. SURYA MAS Rovin Rizany dan Dhyah Harjanti Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan inovasi untuk pengembangan produknya dan. mempertahankan konsumennya. Perusahaan yang tidak mampu bersaing akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Kebutuhan dan selera pasar terus berkembang seiring waktu dan perkembangan jaman. Hal inilah yang mendasari perusahaan untuk bersaing dengan melakukan inovasi untuk pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. farmasi, peralatan medis, dan barang konsumsi. Mulai berdiri di Amerika
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Johnson & Johnson adalah perusahaan multinasional berbasis farmasi, peralatan medis, dan barang konsumsi. Mulai berdiri di Amerika Serikat, ketika 3 bersaudara, Robert
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Persaingan yang semakin kompetitif saat ini menjadikan setiap usaha
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan yang semakin kompetitif saat ini menjadikan setiap usaha untuk tetap eksis harus memiliki keunggulan dibandingkan dengan usaha lainnya. Dengan memiliki
Lebih terperinciBAB IV KONDISI TENAGA KERJA KONSTRUKSI. Tenaga kerja konstruksi merupakan bagian dari sektor konstruksi yang mempunyai
BAB IV KONDISI TENAGA KERJA KONSTRUKSI 4.1 Umum Tenaga kerja konstruksi merupakan bagian dari sektor konstruksi yang mempunyai peran yang signifikan dalam pembangunan ekonomi nasional. Dalam Analisis Kebutuhan
Lebih terperinciIN DIGITAL ERA THE ART OF LEADING PEOPLE KAPITA SELEKTA SAMUEL GUNAWAN SMART WAYS MAXIMIZING PEOPLE PASSING ON THE CROWN TICKETS SABTU
T WO IN O N E BUSINESS SEMINAR SAMUEL GUNAWAN THE ART OF LEADING PEOPLE IN DIGITAL ERA TICKETS (1 April - 30 Juni 2017) 300 275 400 Orient International Restaurant & Convention Hall.000.000 ( Group minimal
Lebih terperinciBAB III SOLUSI BISNIS
BAB III SOLUSI BISNIS 3.1. Pengertian Perusahaan Keluarga Terdapat beberapa definisi yang membantu pemahaman tentang pengertian perusahaan keluarga. Menurut Jhon L. Ward dan Craig E. Aronoff (2002), suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dampak adalah semakin ketatnya kompetisi di beberapa sektor industri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, setiap perusahaan menghadapi tantangan untuk terus bertahan dan tumbuh berkembang. Globalisasi dan kemajuan dalam pengetahuan dan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan salah satu bentuk dari organisasi yang merupakan wadah kerja sama dari sekumpulan orang untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan otonomi daerah yang didasarkan kepada Undang-Undang. Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Derah, menekankan adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pelaksanaan otonomi daerah yang didasarkan kepada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Derah, menekankan adanya perubahan prinsip di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta jajaran eksekutifnya dari lingkungan dalam keluarga itu sendiri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Keberhasilan sebuah suksesi bisnis keluarga dari seorang pemimpin perusahaan kepada sukseksornya merupakan tujuan penting yang harus dicapai bagi sebuah bisnis keluarga.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI "Often the difference between a successful man and a failure is not one's better abilities or ideas, but the courage that one has to bet on his ideas, to take a calculated risk, and
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rempah-rempah merupakan kekayaan budaya nasional sejak dahulu kala. Kehidupan masyarakat Indonesia pun sangat dekat dengan beragam rempah-rempah yang disediakan dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia sebagai Negara Kesatuan menganut azas. desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan, dengan memberikan
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Negara Indonesia sebagai Negara Kesatuan menganut azas desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan, dengan memberikan kesempatan dan keleluasaan kepada Daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan menggunakan berbagai macam cara untuk memperoleh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia bisnis semakin maju dan berkembang, situasi dunia bisnis pun semakin ramai dengan ketatnya persaingan antar perusahaan. Banyak perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar di Indonesia. Namun tidak sedikit juga perusahaan keluarga yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Bisnis dan keluarga bukanlah hal yang tidak bisa disatukan. Banyak usaha yang dimulai dari hobi keluarga kemudian berkembang menjadi perusahaan keluarga.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan keluarga merupakan suatu fenomena tersendiri dalam dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan keluarga merupakan suatu fenomena tersendiri dalam dunia bisnis, selain jumlahnya yang banyak, perusahaan keluarga juga memiliki andil yang cukup signifikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. direformasi. Reformasi itu meliputi berbagai bidang termasuk birokrasi-alat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Seiring dengan reformasi yang berlangsung di Indonesia sejak tahun 1998, berbagai tuntutan masyarakat selalu mengemuka agar kegiatan kenegaraan direformasi.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Talenta Banyak definisi yang dikemukakan oleh para ahli mengenai manajemen talenta. Rampersad (2006:234) berpendapat bahwa: Manajemen talenta adalah cara pengelolaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuan bagi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuan bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai peran
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. hal, salah satunya adalah komitmen karyawan terhadap organisasi. Komitmen
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Masalah Sebuah organisasi dapat berjalan dengan baik dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya adalah komitmen karyawan terhadap organisasi. Komitmen karyawan menjadi
Lebih terperinciKegagalan dalam Pengembangan maupun Penerapan Sistem Informasi di Organisasi (Merujuk Pendapat Rosemary Cafasso)
Kegagalan dalam Pengembangan maupun Penerapan Sistem Informasi di Organisasi (Merujuk Pendapat Rosemary Cafasso) Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi pada setiap kegiatan penyelenggaraan organisasi
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF KRITERIA SUKSESOR PADA PERUSAHAAN KELUARGA SUB-DISTRIBUTOR KEBUTUHAN FARMASI
AGORA Vol.1, No.3. (2013) STUDI DESKRIPTIF KRITERIA SUKSESOR PADA PERUSAHAAN KELUARGA SUB-DISTRIBUTOR KEBUTUHAN FARMASI Juan A. Tjahjadi dan Ronny H. Mustamu Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen,
Lebih terperinciSTRATEGIC COLLABORATION MODEL DALAM PROSES SUKSESI PERUSAHAAN KELUARGA PT. ABC DI SURABAYA
STRATEGIC COLLABORATION MODEL DALAM PROSES SUKSESI PERUSAHAAN KELUARGA PT. ABC DI SURABAYA Irene Nissya Santoso dan R.R. Retno Ardianti Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kesiapan dari pegawai tersebut, akan tetapi tidak sedikit organisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebuah organisasi apapun bentuknya membutuhkan pegawai yang paling ideal untuk mendukung terciptanya pencapaian tujuan organisasi. Pegawai sebagai Man Power
Lebih terperinciMENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto
MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto Pengembangan Strategi SI/TI Mengembangkan sebuah strategi SI/TI berarti berpikir secara strategis dan merencanakan manajemen yang efektif untuk jangka waktu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil obyek penelitian yaitu pada Roti Dewi Semarang.Perusahaan ini dipilih karena terjadi permasalahan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini mengambil obyek penelitian yaitu pada Roti Dewi Semarang.Perusahaan ini dipilih karena terjadi permasalahan untuk penentuan suksesor perusahaan,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pembuatan model kompetensi ini merupakan salah satu usaha untuk membantu manajemen Camar Resources Canada Inc. dalam mengelola SDM dengan professional yang diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140), yang disebut lingkungan hidup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di dalam Pasal 1 Angka 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagian input, proses, output. Tanpa ketiga itu sistem informasi tidak dapat berjalan. nantinya akan kita sajikan bagi masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi adalah kumpulan informasi di dalam sebuah basis data menggunakan model dan media teknologi informasi digunakan di dalam pengambilan keputusan bisnis
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI SDM. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.
SISTEM INFORMASI SDM WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 5 SI SDM Subsistem Manajemen Tenaga Kerja Keahlian / Kompetensi. Suksesi. Relokasi / Rotasi. Keahlian / Kompetensi Susanto (2003) mendefinisikan
Lebih terperinciANALISIS PERENCANAAN PROSES SUKSESI BISNIS KELUARGA PADA PT XYZ GROUP
736 ANALISIS PERENCANAAN PROSES SUKSESI BISNIS KELUARGA PADA PT XYZ GROUP Feliana Yuni Setiawan Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Fokus Penelitian. Fokus penelitian ini adalah penjelasan secara statistik dan deskriptif mengenai
BAB III METODE PENELITIAN A. Fokus Penelitian Fokus penelitian ini adalah penjelasan secara statistik dan deskriptif mengenai model pelatihan yang ideal menurut karyawan Generasi Y. Permasalahan yang terjadi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruhnya karya tulis ini dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan itu sedang dan akan selalu terjadi, seperti globalisasi yang dicirikan antara lain dengan selalu munculnya produk baru, pasar-pasar baru, pola pikir baru, ajang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bagi kalangan perusahaan sekuritas, fund manajer, eksekutif
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bagi kalangan perusahaan sekuritas, fund manajer, eksekutif perusahaan, pelaku bursa dan investor melakukan penilaian kinerja keuangan pada perusahaan sebelum
Lebih terperinciPERENCANAAN SUKSESI PADA PERUSAHAAN KELUARGA PT MANDALASENA PERKASA MOTOR
AGORA Vol. 3, No. 2, (2015) 89 PERENCANAAN SUKSESI PADA PERUSAHAAN KELUARGA PT MANDALASENA PERKASA MOTOR Christian Chandra Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Disamping itu rumah sakit juga harus mencari/memiliki pemimpin yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan yang semakin tajam dan cepat di bidang teknologi menyebabkan perubahan drastis pada setiap organisasi, sehingga membutuhkan sumber daya manusia yang mempunyai
Lebih terperinciPERENCANAAN SUKSESI PADA PERUSAHAAN KELUARGA PT. INDORAYA SEKAYE DI SURABAYA
PERENCANAAN SUKSESI PADA PERUSAHAAN KELUARGA PT. INDORAYA SEKAYE DI SURABAYA Felita Meychella Assanto dan Ronny H. Mustamu Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl.
Lebih terperinciSKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN INTENSI BERHENTI MEROKOK PADA MAHASISWA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi Disusun Oleh: WISNU TRI LAKSONO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup yang selalu berubah dengan cepat. Keadaan ini menuntut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakikatnya sebuah organisasi selalu berupaya untuk meningkatkan produktivitas sumber daya manusia yang dimiliki untuk menghadapi dan berperan dalam lingkungan hidup
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jumlah lahan yang luas tersebut, pasti akan membutuhkan banyak tenaga kerja.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karet merupakan salah satu komoditi hasil perkebunan yang mempunyai peran penting dalam perekonomian Indonesia karena karet merupakan salah satu komoditi
Lebih terperinciSUCCESSION PLAN DENGAN FAMILY OWNED ENTERPRISE (FOE) PADA PERUSAHAAN PERTAMBAKAN
SUCCESSION PLAN DENGAN FAMILY OWNED ENTERPRISE (FOE) PADA PERUSAHAAN PERTAMBAKAN Michael Putra Bani dan Ronny H. Mustamu Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl.
Lebih terperinciPERENCANAAN SUKSESI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PLASTIK
AGORA Vol. 3, No. 2 (2015) 306 PERENCANAAN SUKSESI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PLASTIK Hiskia Argali dan Ronny H. Mustamu Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl.
Lebih terperinciContoh Perilaku dan Budaya Organisasi
Contoh Perilaku dan Budaya Organisasi Perilaku pegawai tidak terlepas dengan budaya organisasi. Menurut Kotter dan Hesket, budaya organisasi merujuk pada nilai-nilai yang dianut bersama oleh orang dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset utama suatu perusahaan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset utama suatu perusahaan, masa depan dan perkembangan suatu perusahaan tergantung pada pengetahuan, keterampilan dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi yang baik, tumbuh dan berkembang akan menitik beratkan pada sumber daya manusia (SDM) guna menjalankan fungsinya dengan optimal, khususnya menghadapi dinamika
Lebih terperinciPengertian Kepemimpinan
KEPEMIMPINAN Pengertian Kepemimpinan SEIRING PERKEMBANGAN ZAMAN, KEPEMIMPINAN SECARA ILMIAH MULAI BERKEMBANG BERSAMAAN DENGAN PERTUMBUHAN MANAJEMEN ILMIAH YANG LEBIH DIKENAL DENGAN ILMU TENTANG MEMIMPIN.
Lebih terperinciANALISIS PROSES SUKSESI PADA PERUSAHAAN KELUARGA DI BIDANG INDUSTRI MAKANAN RINGAN
ANALISIS PROSES SUKSESI PADA PERUSAHAAN KELUARGA DI BIDANG INDUSTRI MAKANAN RINGAN 83 Finney Sejahtera Hadi dan Ronny H. Mustamu Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Lebih terperinciJamu adalah sebutan orang Jawa terhadap obat hasil ramuan tumbuhtumbuhan. asli dari alam yang tidak menggunakan bahan kimia sebagai aditif.
ABSTRAK Jamu adalah sebutan orang Jawa terhadap obat hasil ramuan tumbuhtumbuhan asli dari alam yang tidak menggunakan bahan kimia sebagai aditif. Konotasi tradisional selalu melekat pada jamu sebab jamu
Lebih terperinciANALISIS PROSES SUKSESI PADA PERUSAHAAN KELUARGA BERBUDAYA TIONGHOA (STUDI KASUS PADA PT X)
ANALISIS PROSES SUKSESI PADA PERUSAHAAN KELUARGA BERBUDAYA TIONGHOA (STUDI KASUS PADA PT X) Shinta Haryanto dan Dhyah Harjanti Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang dimilikinya. Dengan bekerja, individu dapat melayani kebutuhan masyarakat,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu memerlukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan untuk memilih dan bebas memilih jenis pekerjaan sesuai dengan minat dan kompetensi yang dimilikinya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang muncul pada saat atau sekitar suatu periode tertentu dari kehidupan individu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses sosialisasi merupakan salah satu tugas perkembangan terpenting bagi anak-anak juga remaja. Menurut Hurlock (2008) tugas perkembangan adalah tugas yang
Lebih terperinciyang dirasakan individu terhadap pengobatan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan dasar dari setiap manusia untuk dapat hidup layak, produktif serta mampu bersaing untuk meningkatkan taraf hidupnya. Keadaan untuk hidup
Lebih terperinciyang mengetahui penyakitnya (Arbabi, 2014). Sebuah penelitian di Arab Saudi menemukan bahwa hanya 16% pasien kanker yang memperoleh informasi
BAB I. PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Keterampilan komunikasi efektif merupakan salah satu kompetensi yang mendapat sorotan dalam pelayanan kesehatan. Keterampilan ini dinilai sangat penting dalam memberikan
Lebih terperinciANALISIS PERENCANAAN SUKSESI PADA PERUSAHAN KELUARGA PT DUTA ADPRO
AGORA Vol. 3, No. 2, (2015) 202 ANALISIS PERENCANAAN SUKSESI PADA PERUSAHAN KELUARGA PT DUTA ADPRO Vincent Hartanto Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modern. Hal ini didukung oleh perilaku berbelanja penduduk Indonesia yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 237 juta jiwa dengan total konsumsi sekitar Rp3.600-an triliun merupakan pasar potensial bagi bisnis ritel modern.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tahapan Penelitian Skema bagan alir dalam tahapan penelitian kajian tentang manajemen kualitas dengan kegagalan kosntruksi dapat dilihat pada gambar skema di bawah ini :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia) adalah suatu perusahaan yang memberikan layanan di bidang jasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Gambaran Umum Objek Penelitian PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (selanjutnya disebut Telkom Indonesia) adalah suatu perusahaan yang memberikan layanan di bidang jasa telekomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan asset intangible bagi perusahaan. Bagi
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Sumber daya manusia (SDM) merupakan asset intangible bagi perusahaan. Bagi perusahaan yang sadar akan pentingnya pengelolaan SDM ini, tentu memiliki langkah langkah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. individu, khususnya individu yang telah menyandang gelar Strata Satu atau
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memiliki pekerjaan dan penghasilan sendiri adalah keinginan setiap individu yang telah memasuki masa dewasa. Hal ini juga menjadi salah satu tuntutan pada tugas
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Dimulai dari kehidupan sosial, budaya hingga perekonomiannya. Kesuksesan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Tionghoa merupakan suatu kajian yang sangat menarik untuk dibahas. Dimulai dari kehidupan sosial, budaya hingga perekonomiannya. Kesuksesan perekonomian Tionghoa dewasa ini
Lebih terperinciANALISIS PERENCANAAN SUKSESI KEPEMIMPINAN PADA PERUSAHAAN KELUARGA (Studi pada CV.Glompong Duta Boga)
ANALISIS PERENCANAAN SUKSESI KEPEMIMPINAN PADA PERUSAHAAN KELUARGA (Studi pada CV.Glompong Duta Boga) Egy Amelia Paraditha Mochammad Djudi Mukzam Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
Lebih terperinciMANAJEMEN STRATEGI Membangun Keunggulan Bersaing Era Global di Indonesia Berbasis Kewirausahaan : David Sukardi Kodrat
MANAJEMEN STRATEGI Membangun Keunggulan Bersaing Era Global di Indonesia Berbasis Kewirausahaan Oleh : David Sukardi Kodrat Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2009 Hak Cipta 2009 pada penulis, Hak Cipta dilindungi
Lebih terperinciCONFUCIANISM VALUE DALAM SUCCESSION PLAN PADA FAMILY BUSINESS (STUDI DESKRIPTIF PADA PT. JAYASENTOSA SUBUR TERUS)
AGORA Vol. 2, No. 1 (2014) CONFUCIANISM VALUE DALAM SUCCESSION PLAN PADA FAMILY BUSINESS (STUDI DESKRIPTIF PADA PT. JAYASENTOSA SUBUR TERUS) Ivan Adrian dan. Retno Ardianti Program Manajemen Bisnis, Program
Lebih terperinciKAJIAN PROSES SUKSESI PADA PERUSAHAAN KELUARGA PT. CREDO JAYA KARYA
174 KAJIAN PROSES SUKSESI PADA PERUSAHAAN KELUARGA PT. CREDO JAYA KARYA Charles Wangsawijaya Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
Lebih terperinci