BAB V PENUTUP. Dimulai dari kehidupan sosial, budaya hingga perekonomiannya. Kesuksesan

Transkripsi

1 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Tionghoa merupakan suatu kajian yang sangat menarik untuk dibahas. Dimulai dari kehidupan sosial, budaya hingga perekonomiannya. Kesuksesan perekonomian Tionghoa dewasa ini dapat dikatakan cukup sukses, dimana hampir seluruh Indonesia termasuk di Kota Surakarta ini mayoritas perekonomian dipegang oleh pengusaha Tionghoa. Jenis usaha yang dimiliki dari pengusaha Tionghoa di Kota Surakarta yang ditemui oleh peneliti beberapa waktu lalu juga beragam, dari usaha home industry hingga perusahaan besar. Hal ini membuktikan bahwa setiap jenis usaha yang ada, para etnis Tionghoa ini memiliki wakil masing-masing. Kesuksesan pengusaha Tionghoa di Kota Surakarta inipun juga tidak lepas dari ajaran Konghucu yang secara mendetail yang memiliki 5 kebajikan untuk membentuk etos kerja yang baik dalam menjalani hidup di dunia. Seperti Ren (cinta kasih), Yi (kebenaran), Li (kesusilaan), Zhi (kebijaksanaan), dan Xin (dapat dipercaya) selalu diaplikasikan dalam mendirikan serta menjalankan usaha yang telah didirikan. Tidak hanya itu, etos kerja yang terbentuk seiring berjalannya waktu dan pengalaman, membentuk karakter pengusaha Tionghoa di Kota Surakarta ini

2 menjadi sosok yang mau bekerja keras, jujur, ulet, gigih, pantang menyerah, tak takut bersaing, selalu mengelola manajemen dengan baik dan tak takut bermimpi. Dengan adanya keyakinan dari agama yang diyakini yang mengajarkan tentang etos kerja ditambah dengan karakteristik pengusaha Tionghoa yang dibentuk dari keluarga dan warisan dari leluhurnya, maka tidak menutup kemungkinan bahwa para pengusaha Tionghoa memiliki produktivitas kerja yang baik, yang dapat dilihat dari jumlah kepemilikan tenaga kerja dan jumlah barang yang diproduksi setiap harinya. Sejarah mengatakan bahwa etos kerja yang dimiliki masyarakat etnis Tionghoa merupakan warisan dari leluhur mereka. Keberhasilan etnis Tionghoa dalam berbisnis dan berdagang telah diwariskan secara turun temurun yang merupakan menjadi budaya mereka untuk berbisnis. Kemana saja orang Tionghoa berbinis, cenderung mengamalkan budaya nenek moyang (Confucius) yang merupakan landasan serta menjadi inspirasi dalam menjalankan bisnis bagi etnis Tionghoa perantauan. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa betapa besar pengaruh agama Konghucu dalam kesuksesan bisnis pengusaha Tionghoa di Kota Surakarta. Sehingga tidak diragukan lagi bagi umat Konghucu untuk lebih

3 tekun belajar dan mempraktekkan nilai-nilai Confucius demi kebaikan dan kemajuan masa depan bangsa Indonesia. B. Implikasi 1. Implikasi Teoritis Penelitian ini menggunakan Teori Tindakan Sosial kemudian Agama dan Kelahiran Kapitalisme oleh Max Weber, dimana Tindakan Sosial memiliki makna bahwa tindakan atau perilaku seseorang dipengaruhi oleh rasional yang dimilikinya. Etos kerja dan karakter yang dimiliki pengusaha Tionghoa karena bimbingan sejak kecil dari keluarga secara tidak langsung telah membentuk mental pengusaha Tionghoa yang ada di Kota Surakarta ini. Serta Agama dan Kelahiran Kapitalisme secara tidak langsung berhubungan dengan Konghucu dan pengusaha Tionghoa. Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa memang ada hubungannya antara kesuksesan pengusaha Tionghoa yang ada di Kota Surakarta dengan agama yang dianutnya. Nilai-nilai agama yang telah ditanamkan sejak dini berpengaruh dan secara tidak langsung membentuk bahkan menjadi ciri khas masyarakat etnis Tionghoa yang ada di Surakarta untuk bersikap menjadi yang sekarang ini. Dalam arti darah dan jiwa Confucius selalu tertanam dihati mereka.

4 Apabila dikaitkan dengan teori yang digunakan, hasil penelitian peneliti dengan teori Max Weber ini, hasil penelitian mengatakan bahwa ada hubungan antara agama dengan kesuksesan pengusaha Tionghoa di Kota Surakarta. Namun agaknya akan sedikit berbeda dengan teori Max Weber karena kapitalisme tidak akan tumbuh di Negara Timur, khususnya di Kota Surakarta karena para pengusaha Tionghoa di Kota Surakarta masih memdhng nilai-nilai Konghucu dalam menggerakkan usahanya dan akan berhenti di puncak kebaikan. 2. Implikasi Metodologis Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Fokus dalam penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana etos kerja pengusaha Tionghoa berbasis Konghucu di Kota Surakarta ini dapat terbilang sukses dan bahkan masyarakat etnis Tionghoa yang ada di Kota Surakarta ini cenderung sukses, walau ada beberapa yang biasa-biasa saja. Peneliti ingin mengetahui bagaimana karakteristik pengusaha Tionghoa di Kota Surakarta, bagaimana etos kerja pengusaha Tionghoa berbasis Konghucu di Kota Surakarta, bagaimana ajaran Konghucu yang menjadi basis etos kerja pengusaha Tionghoa di Kota Surakarta ini dapat bertahan dan sukses di tanah perantauan leluhur mereka.

5 Untuk kepentingan validitas, data yang diperoleh dari setiap informan yang diberikan kepada peneliti akan di cross check dengan responden yang di temui peneliti beberapa waktu yang lalu, hal ini dilakukan agar mendapatkan validitas tinggi. Sedangkan untuk menganalisa data, penulis menggunakan analisis interaktif. Proses tersebut dianalisa dengan cara pengumpulan data, karena data yang diperoleh di lapangan selalu berkembang maka penulis selalu menggunakan reduksi data dan kemudian diikuti dengan penyajian data yang berupa uraian yang sistematik. Setelah ketiga hal tersebut dilakukan maka peneliti melakukan penarikan kesimpulan dan verivikasi berdasarkan semua hal yang terdapat dalam penulisan reduksi data dan sajian data. Secara metodologi, hasil penelitian ini tidak dapat dibuat secara generalisasi dan hanya berlaku pada lokasi penelitian. Namun dari hasil penelitian yang ada mampu mengungkapkan realitas secara lebih mendalam sehingga memungkinkan memberi gambaran realitas seperti yang terjadi sebenarnya. Kendala yang dialami peneliti pada saat melakukan observasi yaitu keterbatasan waktu yang dimiliki oleh para pengusaha Tionghoa, sehingga dalam melakukan observasi dalam penelitian ini kurang maksimal. Diharapkan apabila ada penelitian mengenai kajian yang sama, dapat memberikan hasil yang terbaik bahkan lebih baik lagi dari tulisan ini.

6 3. Implikasi Empiris Dalam penelitian ini banyak sekali ilmu yang didapat oleh peneliti dari subyek kajian peneliti yaitu pengusaha Tionghoa di Kota Surakarta. Sifat dan perilaku pengusaha Tionghoa yang religius atau sangat menghormati keyakinan dan leluhur menjadi salah satu faktor kesuksesan pengusaha Tionghoa. Walaupun tidak hanya itu, keyakinan yang biasa dikenal dengan 5 kebajikan yaitu Ren, Yi, Li, Zhi,dan Xin serta dengan adanya sifat yang telah ditanamkan ejak kecil oleh orang tua dan keluarga menjadikan pengusaha Tionghoa ini menjadi pengusaha yang memiliki karakter sebagai pekerja keras, ulet, gigih, jujur, tidak takut bersaing, berani mengambil resiko, memiliki mimpi dan tujuan yang jelas, memiliki keterampilan dalam mengelola manajemen dan lain-lain yang memberikan efek positif yaitu mereka memiliki produktivitas kerja yang sangat baik. Dari temuan yang ditemukan peneliti, sekiranya semua ilmu yang peneliti dapat, diharapkan dapat bermanfaat untuk sesama mahasiswa atau masyarakat luas yang tertarik mengenai kehidupan Tionghoa. C. Saran Berdasarkan penelitian mengenai etos kerja berbasis Konghucu (Konfusianisme) pengusaha Tionghoa di Kota Surakarta, maka disarankan kepada :

7 1. Pengusaha Tionghoa, untuk tetap melaksanakan etos kerja Konghucu sebagai landasan menjalankan usaha yang sedang dijalankan serta tetap menjadi pemimpin yang baik dan bijak. 2. Untuk peneliti atau pembaca tulisan ini, agar dapat mengambil sisi positif dari tulisan ini dan mungkin bisa lebih mengembangkan lagi tulisan ini agar tampak lebih sempurna.