BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bulu, Kabupaten Temanggung dan dikepalai oleh Ibu Fadhilah, S.Pd.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bulu, Kabupaten Temanggung dan dikepalai oleh Ibu Fadhilah, S.Pd."

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK Negeri Pembina Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung. Sekolah ini berada di Desa Ngimbrang, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung dan dikepalai oleh Ibu Fadhilah, S.Pd. Subjek penelitian dari kelompok pretest maupun posttest adalah sama karena peneliti menggunakan desain pra eksperimen (one group pretestpostest design). Jumlah subjek penelitian adalah 10 anak dengan rincian sebagai berikut pada tabel 4.1. Data Diri Anak. Tabel 4.1. Data Diri Anak No Nama Jenis Kelamin Usia 1 Aisyah P 6 tahun 1 bulan 23 hari 2 Retha P 6 tahun 6 bulan 3 Bela P 6 tahun 6 bulan 24 hari 4 Vian P 6 tahun 8 bulan 11 hari 5 Riris P 6 tahun 10 bulan 26 hari 6 Farel I. L 6 tahun 9 bulan 8 hari 7 Farel A. L 6 tahun 11 bulan 16 hari 8 Irsa L 6 tahun 11 bulan 27 hari 27

2 9 Yahya L 6 tahun 4 bulan 21 hari 10 Reza L 6 tahun 8 bulan 8 hari Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa anak yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 5 anak dan laki-laki 5 anak dengan rata-rata usia 6 tahun Pelaksanaan Penelitian Test Awal (Pre Test) Pre Test dilaksanakan pada tanggal 3 Mei 2014 dengan memperkenalkan semua gerakan brain gym kepada 10 anak yang mengalami keterampilan motorik kasar rendah. Ceklist berisi lima poin indikator kemampuan motorik kasar dengan jawaban ya atau tidak yang diberikan kepada guru kelas untuk membantu peneliti menilai anak Perlakuan (Treatment) Treatment diberikan secara berkelanjutan dengan memberikan satu gerakan brain gym pada pertemuan ke tujuh yang bertujuan agar anak mengenal gerakan tersebut. Jadwal penelitian telah disepakati bersama antara peneliti dengan kepala sekolah yaitu hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis dan Sabtu. Hari Jumat tidak diambil karena hari tersebut selalu diadakan senam bersama. Jadi kalau pada hari itu juga dilaksanakan brain gym dikhawatirkan anak terlalu lelah. Penelitian ini dilaksanakan 14 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut pada tabel

3 Tabel 4.2. Jadwal Penelitian Eksperimen Pertemuan Hari, Tanggal Kegiatan I Sabtu, 3 Mei 2014 Awal (semua gerakan brain gym) II Senin, 5 Mei 2014 Gerakan silang (cross crawl) III Selasa, 6 Mei 2014 Olengan pinggul (the rocker) IV Rabu, 7 Mei 2014 Pengisi energi (energizer) V Kamis, 8 Mei 2014 Tombol imbang (balance buttons) VI Sabtu, 10 Mei 2014 Tombol angkasa (space buttons) VII Senin, 12 Mei 2014 Perlakuan (semua gerakan brain gym) VIII Selasa, 13 Mei 2014 Semua gerakan brain gym IX Rabu, 14 Mei 2014 Semua gerakan brain gym X Sabtu, 17 Mei 2014 Semua gerakan brain gym XI Senin, 19 Mei 2014 Semua gerakan brain gym XII Selasa, 20 Mei 2014 Semua gerakan brain gym XIII Rabu, 21 Mei 2014 Semua gerakan brain gym XIV Kamis, 22 Mei 2014 Semua gerakan brain gym Kegiatan eksperimen dimulai dari tanggal 12 Mei 2014 sampai dengan tanggal 22 Mei Anak dikatakan keterampilan motorik kasarnya meningkat jika anak mampu melakukan gerakan di bawah ini dengan tepat : 29

4 1. Anak mampu menyentuh kaki dan tangan yang berlawanan melalui belakang tubuh KMK: Berdiri dengan dua kaki dan menyentuh tangan secara berlawanan sambil geleng-geleng 2. Anak mampu menyangga badan dengan tangan sewaktu mengangkat kaki dan bergoyang KMK: Menirukan gerakan orang mengayuh sepeda 3. Anak mampu mengangkat kepala maupun menundukkan kepala menghadap lantai dengan posisi tengkurap sementara pinggang dan tubuh bagian bawah menempel di lantai KMK: Menirukan gerakan ikan berenang 4. Anak mampu menyentuhkan 2 jari tangan ke belakang telinga dan letakkan tangan satunya di pusar KMK: Berjalan ke depan dengan tumit 5. Anak mampu menyentuhkan 2 jari tangan di atas bibir dan tangan yang lain pada tulang ekor sambil digosok-gosok KMK : Berjalan ke depan dengan tumit a. Pertemuan I dilaksanakan pada Sabtu, 3 Mei 2014 Tujuan dari pertemuan pertama ini adalah untuk memperkenalkan anak apakah tujuan gerakan brain gym dan bagaimana gerakannya. Dalam melatih anak melakukan brain gym, langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah : 30

5 1. Tahap awal Pada tahap ini peneliti memberikan ceklist kepada guru kelas untuk membantu peneliti menilai anak. Peneliti memanggil anak-anak yang mengalami kemampuan motorik kasar rendah. Sebelum melakukan kegiatan, guru dan peneliti mengajak anak morning circle terlebih dahulu. 2. Tahap pelaksanaan kegiatan Pertemuan ini berada di salah satu ruang kelas B yang dipilih ruangan yang lebih besar karena kelas B1 dan B2 dijadikan satu untuk kegiatan awal. Kegiatan ini dilakukan sebelum pembelajaran. Anak-anak sangat antusias karena gerakan brain gym merupakan gerakan baru bagi anak-anak. Peneliti memperkenalkan gerakan ini kepada 10 anak. Anak dipanggil satu per satu untuk melakukan gerakan seperti yang dicontohkan peneliti. Anak-anak bisa melakukan gerakan, tetapi gerakan yang dilakukan belum tepat. Anak-anak senang mengikuti gerakannya dan antusias mengikutinya. Walaupun masih ada anak yang melamun dan memperhatikan guru kelasnya berbicara dan teman lain yang tidak ikut brain gym justru mengganggu. 3. Tahap evaluasi kegiatan Sebagai bahan evaluasi, ceklist yang diberikan kepada guru untuk menilai keterampilan anak dikumpulkan peneliti untuk mengetahui hasil kemampuan anak. Disamping itu, peneliti juga mengamati anak 31

6 dengan menulis di lembar observasi. Hasilnya anak masih belum mampu mengikuti gerakan brain gym dengan tepat. Namun, anak sangat antusias mengikuti gerakan ini. b. Pertemuan II dilaksanakan pada Senin, 5 Mei 2014 Tujuan dari pertemuan kedua ini adalah untuk memfokuskan anak pada satu gerakan terlebih dahulu. Gerakan pertama adalah gerakan silang (cross crawl). Dalam melatih anak melakukan brain gym, langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah : 1. Tahap awal Pada tahap ini peneliti mengumpulkan 10 anak yang mempunyai keterampilan motorik kasar rendah. Anak-anak berbaris dengan rapi. Lalu peneliti mulai melatih anak satu gerakan terlebih dahulu. 2. Tahap pelaksanaan kegiatan Kegiatan awal selalu dilaksanakan di salah satu ruang kelas B yang lebih luas. Untuk pemanasan selalu dilaksanakan bersama guru. Latihan pada pertemuan kedua ini adalah gerakan silang. Gerakannya adalah anak mampu menyentuh kaki dan tangan yang berlawanan melalui belakang tubuh. Peran tangan dan kaki sangat penting dalam hal ini. Maka dari itu, peneliti mengajarkan anak dari satu per satu terlebih dahulu. Tangan kanan direntangkan lalu disilangkan melalui belakang tubuh menyentuh kaki kiri begitu sebaliknya. Latihan tersebut diulang-ulang agar anak mengingat dan menggerakkannya dengan tepat. Gerakan ini lebih mudah diarahkan bagi anak-anak. 32

7 Meski ada anak yang masih keliru tangan kanan menyentuh kaki kanan dan tangan masih belum sepenuhnya menyentuh sampai ke kaki. 3. Tahap evaluasi kegiatan Sebagai bahan evaluasi, anak maju satu per satu untuk memperagakan gerakan silang yang sudah diajarkan peneliti. Setelah itu, anak-anak kembali ke kegiatan belajar bersama guru. Peneliti juga mengamati bagaimana anak melakukan gerakan dengan tepat dan benar-benar tangan menyentuh kaki dengan sempurna. Hasilnya, anak masih belum benar-benar menyentuh dan kaki justru karena hitungan sampai 8 jadi anak ingin cepat selesai. c. Pertemuan III dilaksanakan pada Selasa, 6 Mei 2014 Tujuan dari pertemuan ketiga ini adalah untuk memfokuskan anak pada satu gerakan yaitu olengan pinggul (the rocker). Dalam melatih anak melakukan brain gym, langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah: 1. Tahap awal Seperti biasa, setelah kegiatan awal dan pemanasan bersama anak dikumpulkan untuk latihan gerakan brain gym. Anak berbaris 3 4 sap. 2. Tahap pelaksanaan kegiatan Ruang kelas yang digunakan adalah kelas B, dimana ruangannya cukup besar untuk menampung 2 kelas sekaligus. Gerakan olengan pinggul adalah gerakan kedua. Namun, sebelumnya peneliti 33

8 mengulang gerakan sebelumnya yaitu gerakan silang. Setelah itu, anak dalam posisi duduk dan siku tangan digunakan untuk menyangga dengan cara ditekuk. Kemudian, kaki di atas dan digoyangkan di udara seperti mengayuh sepeda. Gerakan tersebut diulang-ulang dan peneliti membantu anak ketika anak mengalami kesusahan menggerakkan kakinya. Pada gerakan ini, ada anak yang belum bisa menggoyangkan kakinya justru mendorong kakinya ke depan. 3. Tahap evaluasi kegiatan Sebagai bahan evaluasi, anak diminta maju satu per satu untuk memperagakan gerakannya. Hasilnya, ada satu anak yang gerakannya seperti mengayuh sepeda malah justru mendorong. Satu anak lainnya juga masih belum tahu posisi tangan sebagai penyangga. d. Pertemuan IV dilaksanakan pada Rabu, 7 Mei 2014 Tujuan dari pertemuan keempat ini adalah untuk memfokuskan anak pada satu gerakan yaitu pengisi energi (energizer). Dalam melatih anak melakukan brain gym, langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah: 1. Tahap awal Pada tahap ini peneliti memanggil anak setelah kegiatan awal dan pemanasan. Anak dikumpulkan untuk latihan gerakan brain gym. Anak berbaris 3 4 sap. 34

9 2. Tahap pelaksanaan kegiatan Pertemuan ini berada di salah satu ruang kelas B yang dipilih ruangan yang lebih besar karena kelas B1 dan B2 dijadikan satu untuk kegiatan awal. Kegiatan ini dilakukan sebelum pembelajaran. Gerakan yang sebelumnya dilakukan selalu diulangi agar anak mengingat. Pada gerakan pengisi energi, anak berada pada posisi tengkurap. Gerakannnya hampir sama seperti push-up, hanya saja kepala anak ditundukkan dan diangkat. Kegiatan tersebut diulangulang terus menerus. Anak yang berat badannya agak gemuk, mengalami kesusahan mengangkat tubuhnya sendiri. Ada pula anak yang tidak masuk. 3. Tahap evaluasi kegiatan Sebagai bahan evaluasi, anak maju satu per satu untuk memperagakan gerakan silang yang sudah diajarkan peneliti. Setelah itu, anak-anak kembali ke kegiatan belajar bersama guru. Peneliti juga mengamati bagaimana anak melakukan gerakan dengan tepat. Hasilnya, satu anak masih belum bisa mengangkat badannya sendiri. Anak-anak yang lain rata-rata sudah bisa hanya saja tangan masih menyentuh lantai. e. Pertemuan V dilaksanakan pada Kamis, 8 Mei 2014 Tujuan dari pertemuan kelima ini adalah untuk memfokuskan anak pada satu gerakan yaitu tombol imbang (balance buttons). Dalam melatih 35

10 anak melakukan brain gym, langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah: 1. Tahap awal Pada tahap ini peneliti memanggil anak setelah kegiatan awal dan pemanasan. Anak dikumpulkan untuk latihan gerakan brain gym. Anak berbaris 3 4 sap. 2. Tahap pelaksanaan kegiatan Pertemuan ini berada di salah satu ruang kelas B yang dipilih ruangan yang lebih besar karena kelas B1 dan B2 dijadikan satu untuk kegiatan awal. Kegiatan ini dilakukan sebelum pembelajaran. Gerakan yang sebelumnya dilakukan selalu diulangi agar anak mengingat. Pada gerakan tombol imbang, anak diminta mengangkat 2 jari salah satu tangan lalu diletakkan di belakang telinga. Untuk tangan yang satunya memegang pusar. Agar tidak monoton, gerakan tersebut diiringi dengan salah satu kaki maju secara bergantian dan salah satu tangan menggosok-gosokkan pusar. Namun, ada anak yang masih menggunakan seluruh jarinya dan ketika tangan satunya berada di pusar belum digosok-gosokkan. 3. Tahap evaluasi kegiatan Sebagai bahan evaluasi, anak maju satu per satu untuk memperagakan gerakan silang yang sudah diajarkan peneliti. Setelah itu, anak-anak kembali ke kegiatan belajar bersama guru. Peneliti juga mengamati bagaimana anak melakukan gerakan dengan tepat. 36

11 Hasilnya, anak belum menggosok-gosok pusar. Pusar hanya dipegang saja. Lalu ketika jari menyentuh telinga masih ada anak yang menggunakan tangan bukan jari. f. Pertemuan VI dilaksanakan pada Sabtu, 10 Mei 2014 Tujuan dari pertemuan keenam ini adalah untuk memfokuskan anak pada satu gerakan yaitu tombol angkasa (space buttons). Dalam melatih anak melakukan brain gym, langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah: 1. Tahap awal Pada tahap ini peneliti memanggil anak setelah kegiatan awal dan pemanasan. Anak dikumpulkan untuk latihan gerakan brain gym. Anak berbaris 3 4 sap. 2. Tahap pelaksanaan kegiatan Pertemuan ini berada di salah satu ruang kelas B yang dipilih ruangan yang lebih besar karena kelas B1 dan B2 dijadikan satu untuk kegiatan awal. Kegiatan ini dilakukan sebelum pembelajaran. Gerakan yang sebelumnya dilakukan selalu diulangi agar anak mengingat. Pada gerakan tombol angkasa, anak diminta untuk mengangkat 2 jari salah satu tangan dan diletakkan diantara bibir dan hidung. Tangan lainnya ditaruh dibelakang pada tulang ekor dengan posisi tangan menghadap ke bawah sambil digosok-gosokkan. Namun, ada juga anak yang masih menggunakan seluruh jari dan tangan belum menghadap ke bawah ketika berada di tulang ekor. 37

12 3. Tahap evaluasi kegiatan Sebagai bahan evaluasi, anak maju satu per satu untuk memperagakan gerakan silang yang sudah diajarkan peneliti. Setelah itu, anak-anak kembali ke kegiatan belajar bersama guru. Peneliti juga mengamati bagaimana anak melakukan gerakan dengan tepat. Hasilnya, anak masih ada yang menggunakan tangan sehingga menutupi mulut dan posisi tangan pada tulang ekor belum mengarah ke bawah. g. Pertemuan VII dilaksanakan pada Senin, 12 Mei 2014 Tujuan dari pertemuan ketujuh adalah untuk memberikan semua gerakan brain gym yang telah diajarkan selama latihan yang dilakukan secara intensif. Dalam melatih anak melakukan brain gym, langkahlangkah yang dilakukan peneliti adalah: 1. Tahap awal Pada tahap ini peneliti memanggil anak setelah kegiatan awal dan pemanasan. Anak dikumpulkan untuk latihan gerakan brain gym. Anak berbaris 3 4 sap. 2. Tahap pelaksanaan kegiatan Pertemuan ini berada di salah satu ruang kelas B yang dipilih ruangan yang lebih besar karena kelas B1 dan B2 dijadikan satu untuk kegiatan awal. Kegiatan ini dilakukan sebelum pembelajaran. Gerakan yang sebelumnya dilakukan pada saat latihan diulang kembali ketika peneliti memberikan perlakuan. Semua gerakan 38

13 diberikan dalam satu hari. Pada gerakan ini, anak dengan inisial R masih belum bisa mengangkat tubuhnya dan masih membutuhkan bantuan. Anak bernama I tidak masuk pada hari itu. Anak-anak antusias mengikutinya. Meskipun ada anak yang masih memperhatikan guru lain, menggunakan semua jarinya, kurang fokus, dan belum menggunakan tumitnya. 3. Tahap evaluasi kegiatan Sebagai bahan evaluasi, anak melakukan gerakan bersama-sama tanpa contoh dari peneliti. Peneliti hanya mengamati bagaimana anak melakukan kegiatan. Hasilnya, ada tiga anak pada saat gerakan tombol imbang dan tombol angkasa belum diiringi dengan gerakan tumit. Jadi kaki masih menapak di lantai. h. Pertemuan VIII dilaksanakan pada Selasa, 13 Mei 2014 Tujuan dari pertemuan kedelapan adalah untuk memberikan semua gerakan brain gym yang telah diajarkan selama latihan yang dilakukan secara intensif. Dalam melatih anak melakukan brain gym, langkahlangkah yang dilakukan peneliti adalah: 1. Tahap awal Pada tahap ini peneliti memanggil anak setelah kegiatan awal dan pemanasan. Anak dikumpulkan untuk latihan gerakan brain gym. Anak berbaris 3 4 sap. 39

14 2. Tahap pelaksanaan kegiatan Pertemuan ini berada di salah satu ruang kelas B yang dipilih ruangan yang lebih besar karena kelas B1 dan B2 dijadikan satu untuk kegiatan awal. Kegiatan ini dilakukan sebelum pembelajaran. Gerakan yang sebelumnya dilakukan pada saat latihan diulang kembali ketika peneliti memberikan perlakuan. Semua gerakan diberikan dalam satu hari. Pada gerakan ini saat peneliti sudah memulai kegiatan, ada anak yang belum mengikuti brain gym justru melamun melihat temannya. Ada juga anak yang menggerakkannya terlalu cepat dan lagi-lagi belum menggunakan tumitnya. Ketika hitungan belum selesai ada anak yang sudah berhenti bergerak. Perhatian mereka juga teralih di teman lain yang tidak megikuti brain gym. 3. Tahap evaluasi kegiatan Sebagai bahan evaluasi, anak melakukan gerakan bersama-sama tanpa contoh dari peneliti. Peneliti hanya mengamati bagaimana anak melakukan kegiatan. Hasilnya, tiga anak pada pertemuan ke tujuh masih belum berjinjit dengan tumit. i. Pertemuan IX dilaksanakan pada Rabu, 14 Mei 2014 Tujuan dari pertemuan kesembilan adalah untuk memberikan semua gerakan brain gym yang telah diajarkan selama latihan yang dilakukan secara intensif. Dalam melatih anak melakukan brain gym, langkahlangkah yang dilakukan peneliti adalah: 40

15 1. Tahap awal Pada tahap ini peneliti memanggil anak setelah kegiatan awal dan pemanasan. Anak dikumpulkan untuk latihan gerakan brain gym. Anak berbaris 3 4 sap. 2. Tahap pelaksanaan kegiatan Pertemuan ini berada di salah satu ruang kelas B yang dipilih ruangan yang lebih besar karena kelas B1 dan B2 dijadikan satu untuk kegiatan awal. Kegiatan ini dilakukan sebelum pembelajaran. Gerakan yang sebelumnya dilakukan pada saat latihan diulang kembali ketika peneliti memberikan perlakuan. Semua gerakan diberikan dalam satu hari. Anak-anak sesekali memperhatikan temannya dan mengikuti gerakan lagi. Masih terlihat anak belum menggunakan tumitnya dan belum menggosok-gosok pusar. Setelah diingatkan baru anak mulai menggosoknya. 3. Tahap evaluasi kegiatan Sebagai bahan evaluasi, anak melakukan gerakan bersama-sama tanpa contoh dari peneliti. Peneliti hanya mengamati bagaimana anak melakukan kegiatan. Hasilnya, ada 2 anak pada saat gerakan the rocker kaki belum ditekuk. j. Pertemuan X dilaksanakan pada Sabtu, 17 Mei 2014 Tujuan dari pertemuan kesepuluh adalah untuk memberikan semua gerakan brain gym yang telah diajarkan selama latihan yang dilakukan 41

16 secara intensif. Dalam melatih anak melakukan brain gym, langkahlangkah yang dilakukan peneliti adalah: 1. Tahap awal Pada tahap ini peneliti memanggil anak setelah kegiatan awal dan pemanasan. Anak dikumpulkan untuk latihan gerakan brain gym. Anak berbaris 3 4 sap. 2. Tahap pelaksanaan kegiatan Pertemuan ini berada di salah satu ruang kelas B yang dipilih ruangan yang lebih besar karena kelas B1 dan B2 dijadikan satu untuk kegiatan awal. Kegiatan ini dilakukan sebelum pembelajaran. Gerakan yang sebelumnya dilakukan pada saat latihan diulang kembali ketika peneliti memberikan perlakuan. Semua gerakan diberikan dalam satu hari. Pada gerakan ini, ada anak yang bergerak terlalu cepat dan belum menyentuh tangan dengan sempurna. Ada juga yang belum mengangkat kepalanya, kakinya masih belum pada posisi tekuk ketika gerakan energizer. Tiga anak juga belum menggosok-gosok pusar. 3. Tahap evaluasi kegiatan Sebagai bahan evaluasi, anak melakukan gerakan bersama-sama tanpa contoh dari peneliti. Peneliti hanya mengamati bagaimana anak melakukan kegiatan. Hasilnya, tiga anak pada pertemuan sebelumnya masih belum menggosok pusar dan tumitnya belum jinjit. 42

17 k. Pertemuan XI dilaksanakan pada Senin, 19 Mei 2014 Tujuan dari pertemuan kesebelas adalah untuk memberikan semua gerakan brain gym yang telah diajarkan selama latihan yang dilakukan secara intensif. Dalam melatih anak melakukan brain gym, langkahlangkah yang dilakukan peneliti adalah: 1. Tahap awal Pada tahap ini peneliti memanggil anak setelah kegiatan awal dan pemanasan. Anak dikumpulkan untuk latihan gerakan brain gym. Anak berbaris 3 4 sap. 2. Tahap pelaksanaan kegiatan Pertemuan ini berada di salah satu ruang kelas B yang dipilih ruangan yang lebih besar karena kelas B1 dan B2 dijadikan satu untuk kegiatan awal. Kegiatan ini dilakukan sebelum pembelajaran. Gerakan yang sebelumnya dilakukan pada saat latihan diulang kembali ketika peneliti memberikan perlakuan. Semua gerakan diberikan dalam satu hari. Pada gerakan ini, ada anak yang masih tiduran dan kakinya belum ke depan seperti mengayuh sepeda. Anak ini merasa keberatan badan. Setelah selesai, anak masih ingin tiduran di lantai. 3. Tahap evaluasi kegiatan Sebagai bahan evaluasi, anak melakukan gerakan bersama-sama tanpa contoh dari peneliti. Peneliti hanya mengamati bagaimana anak 43

18 melakukan kegiatan. Hasilnya, ada satu anak pada saat gerakan energizer mengalami kesusahan ketika mengangkat badan. l. Pertemuan XII dilaksanakan pada Selasa, 20 Mei 2014 Tujuan dari pertemuan kedua belas adalah untuk memberikan semua gerakan brain gym yang telah diajarkan selama latihan yang dilakukan secara intensif. Dalam melatih anak melakukan brain gym, langkahlangkah yang dilakukan peneliti adalah: 1. Tahap awal Pada tahap ini peneliti memanggil anak setelah kegiatan awal dan pemanasan. Anak dikumpulkan untuk latihan gerakan brain gym. Anak berbaris 3 4 sap. 2. Tahap pelaksanaan kegiatan Pertemuan ini berada di salah satu ruang kelas B yang dipilih ruangan yang lebih besar karena kelas B1 dan B2 dijadikan satu untuk kegiatan awal. Kegiatan ini dilakukan sebelum pembelajaran. Gerakan yang sebelumnya dilakukan pada saat latihan diulang kembali ketika peneliti memberikan perlakuan. Semua gerakan diberikan dalam satu hari. Pada gerakan ini, tiga anak yang kakinya masih belum ke depan dengan tumit justru menapak lantai. Anak yang sering tidak masuk sekolah, hari ini tidak masuk lagi. 3. Tahap evaluasi kegiatan Sebagai bahan evaluasi, anak melakukan gerakan bersama-sama tanpa contoh dari peneliti. Peneliti hanya mengamati bagaimana anak 44

19 melakukan kegiatan. Hasilnya, ketiga anak tersebut masih belum menggunakan tumitnya pada posisi jinjit m. Pertemuan XIII dilaksanakan pada Rabu, 21 Mei 2014 Tujuan dari pertemuan ketiga belas adalah untuk memberikan semua gerakan brain gym yang telah diajarkan selama latihan yang dilakukan secara intensif. Dalam melatih anak melakukan brain gym, langkahlangkah yang dilakukan peneliti adalah: 1. Tahap awal Pada tahap ini peneliti memanggil anak setelah kegiatan awal dan pemanasan. Anak dikumpulkan untuk latihan gerakan brain gym. Anak berbaris 3 4 sap. 2. Tahap pelaksanaan kegiatan Pertemuan ini berada di salah satu ruang kelas B yang dipilih ruangan yang lebih besar karena kelas B1 dan B2 dijadikan satu untuk kegiatan awal. Kegiatan ini dilakukan sebelum pembelajaran. Gerakan yang sebelumnya dilakukan pada saat latihan diulang kembali ketika peneliti memberikan perlakuan. Semua gerakan diberikan dalam satu hari. Pada gerakan ini, tiga anak yang kakinya masih belum ke depan dengan tumit justru menapak lantai. Rata-rata anak lain sudah mampu melakukan gerakan brain gym dengan tepat. 3. Tahap evaluasi kegiatan Sebagai bahan evaluasi, anak melakukan gerakan bersama-sama tanpa contoh dari peneliti. Peneliti hanya mengamati bagaimana anak 45

20 melakukan kegiatan. Hasilnya, gerakan tumit pada pertemuan sebelumnya masih juga belum dilakukan oleh ketiga anak tersebut. n. Pertemuan XIV dilaksanakan pada Kamis, 22 Mei 2014 Tujuan dari pertemuan keemapat belas adalah untuk memberikan semua gerakan brain gym yang telah diajarkan selama latihan yang dilakukan secara intensif. Pertemuan ini merupakan pertemuan terakhir karena pada pertemuan ini peneliti melakukan posttest setelah melakukan perlakuan. Dalam melatih anak melakukan brain gym, langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah: 1. Tahap awal Pada tahap ini peneliti memanggil anak setelah kegiatan awal dan pemanasan. Anak dikumpulkan untuk latihan gerakan brain gym. Anak berbaris 3 4 sap. 2. Tahap pelaksanaan kegiatan Pertemuan ini berada di salah satu ruang kelas B yang dipilih ruangan yang lebih besar karena kelas B1 dan B2 dijadikan satu untuk kegiatan awal. Kegiatan ini dilakukan sebelum pembelajaran. Gerakan yang sebelumnya dilakukan pada saat latihan diulang kembali ketika peneliti memberikan perlakuan. Semua gerakan diberikan dalam satu hari. Pada gerakan ini, tiga anak yang kakinya masih belum ke depan dengan tumit justru menapak lantai. Rata-rata anak lain sudah mampu melakukan gerakan brain gym dengan tepat. Anak-anak senang dan antusias melakukannya. 46

21 3. Tahap evaluasi kegiatan Sebagai bahan evaluasi, anak melakukan gerakan bersama-sama tanpa contoh dari peneliti. Peneliti hanya mengamati bagaimana anak melakukan kegiatan. Hasilnya, 3 anak masih belum menggunakan tumit ketika gerakan tombol imbang dan tombol angkasa Hasil Observasi Hasil observasi yang peneliti amati pada setiap pertemuan akan dijabarkan sebagai berikut : a. Pertemuan I Anak-anak sangat antusias dalam mengikuti brain gym. Mereka memperhatikan peneliti sesekali berbicara dengan temannya. Walaupun gerakannya masih belum sempurna. b. Pertemuan II Untuk gerakan silang anak-anak lebih mudah diarahkan, meski ada anak yang keliru kanan dan kirinya. Ada juga yang belum menyentuh kaki. Anak sering memperhatikan teman lainnya, tengak-tengok. Dan justru balapan dengan temannya. c. Pertemuan III Rata-rata anak sudah bisa, hanya kakinya kurang diangkat lebih tinggi dan ada juga yang kakinya justru seperti mendorong belum seperti mengayuh sepeda. Ada anak yang mengejek temannnya 47

22 karena gerakan yang dilakukan kaku. Perhatian anak masih belum fokus dan masih memperhatikan temannya. d. Pertemuan IV Ada anak yang mengalami kesusahan ketika mengangkat tubuhnya sendiri. Tangan anak juga masih menyentuh lantai. Anak masih berbicara dengan temannya dan suka mengadu apabila ada teman yang tidak memperhatikan. Ada juga anak yang suka melamun. e. Pertemuan V Anak masih menggunakan tangan pada saat menyentuh telinga. Dan anak juga masih memperhatikan teman lain. Ada juga anak yang belum mengikuti gerakan. Pada saat menggosok pusar juga masih ada yang belum melakukan. Perhatian anak sangat mudah teralih oeh teman lain yang tidak mengikuti. f. Pertemuan VI Anak masih menggunakan seluruh jarinya pada saat menyentuh bibir dan posisi tangan anak belum menghadap ke bawah. Kadang, anak masih melamun memperhatikan teman lain atau benda lain. Ada juga yang berbicara sendiri dengan temannya. g. Pertemuan VII Ada satu anak yang tidak masuk. Posisi kepala salah satu anak justru pada posisi tidur belum diangkat. Pada saat gerakan tombol imbang maupun tombol angkasa, anak masih menggunakan semua jarinya. Dan lagi-lagi anak memperhatikan guru kelas yang sedang 48

23 berbicara. Masih ada anak yang melamun dan 3 anak belum berjinjit dengan tumit. h. Pertemuan VIII Akibat anak yang sering melamun, ia tertinggal dalam mengikuti gerakan. Ia justru duduk melihat teman-temannya mengikuti brain gym. Baru ketika dipanggil, ia berdiri. Gerakan anak masih terlalu cepat dan tergesa-gesa. Belum hitungan sampai delapan, ada anak yang sudah mengakhiri gerakannya. 3 anak belum berjinjit dengan tumit. i. Pertemuan IX Anak yang tidak masuk pada pertemuan tujuh, hari ini ia tidak masuk lagi. Anak juga masih bergurau dengan temannya. Ada juga yang belum menekuk kakinya ketika gerakan the rocker. Perhatian anak kembali teralih pada teman-teman yang tidak mengikuti brain gym. j. Pertemuan X Pada gerakan silang, terlihat anak masih belum menyentuh kaki. Dan pada gerakan energizer ada yang belum mengangkat kepala dan kaki belum lurus. Ketiga anak pada pertemuan sebelumnya belum menggosok-gosok pusar. Anak juga masih melamun. k. Pertemuan XI Pada saat gerakan sudah mulai, ada anak yang masih tiduran belum mengikuti gerakan. Ada juga anak yang mengalami kesusahan 49

24 ketika mengangkat badannya dan saat melakukan gerakan the rocker, kakinya masih mendorong. Sesekali anak berbicara dengan teman sebelahnya. l. Pertemuan XII Ada satu anak yang tidak masuk dan anaknya sama seperti pertemuan sebelumnya. Ketiga anak masih belum berjinjit dengan tumit. Dan masih ada juga anak yang melamun dan memperhatikan teman lain. m. Pertemuan XIII Ketiga anak sebelumnya masih belum berjinjit dengan tumit. Anakanak masih memperhatikan teman lain dan melamun. Ada juga anak yang mendahului dan tergesa-gesa. n. Pertemuan XIV Pada saat gerakan dimulai, ada anak yang tidak mengikuti gerakan dengan baik. Ia justru berulah sendiri dan ada juga yang melamun. Ketiga anak masih belum berjinjit dengan tumit justru menapakkan kakinya di lantai Test Akhir (Post Test) Post Test dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2014 kepada 10 anak TK B. Pada kegiatan ini, peneliti membagikan ceklist pada guru untuk membantu menilai anak. Peneliti kemudian mengolah hasil instrumen yang telah diisi guru menggunakan teknik Paired sample t-test. 50

25 Sepuluh siswa yang diberikan brain gym selama 14 x pertemuan sudah memahami gerakan-gerakan tersebut beserta namanya. Anak sangat antusias dan senang ketika peneliti memberikan brain gym yang bermanfaat pada keterampilan motoriknya Analisis Data Setelah memberikan post test, peneliti kemudian mengolah instrumen tersebut dan memperoleh data yang akan nampak pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.3. Skor hasil pretest dan posttest Subjek Pretest Posttest

26 Tabel di atas menunjukkan bahwa pada hasil pretest ada 6 anak yang belum mampu melakukan gerakan brain gym dengan tepat dan 4 anak mampu melakukan gerakan dengan tepat. Sementara untuk hasil posttest menunjukkan jika ada 1 anak yang mampu melakukan 2 gerakan dengan tepat, 2 anak melakukan 3 gerakan dan 2 anak lainnya melakukan 4 gerakan dengan tepat serta 5 anak mampu melakukan semua gerakan. Setelah data terkumpul, maka peneliti melakukan pengolahan data dengan menggunakan teknik analisis Paired Sample T-test dengan bantuan program SPSS for windows release Dari hasil pengolahan data tersebut diperoleh hasil sebagai berikut untuk selanjutnya diolah menggunakan SPSS: Tabel 4.4. Paired Sample t-test T-Test Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 SEBELUM SESUDAH

27 Paired Samples Correlations N Correlation Sig. Pair 1 SEBELUM & SESUDAH Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Std. Std. Error Difference Sig. (2- Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed) Pair 1 SEBELUM - SESUDAH Uji Hipotesis Pada pengolahan hasil uji t yang menunjukkan bahwa p = 0,000 0,05 ada perbedaan yang sangat signifikan keterampilan motorik kasar antara pretest dan posttest setelah diberi brain gym. Berdasar Mean pretest dan posttest diperoleh perbedaan dari 0,4 menjadi 4,1 sehingga sangat signifikan. Dengan demikian hipotesis yang diajukan penulis bahwa Ada Peningkatan yang signifikan keterampilan motorik kasar pada anak usia 5 6 tahun melalui Brain Gym di TK Negeri Pembina Kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung Tahun Pelajaran dinyatakan diterima. 53

28 4.4. Pembahasan Brain gym sangat bermanfaat bagi manusia tanpa terkecuali anak usia dini. Menurut Dennison (2002) brain gym bekerja pada kecakapan membaca, keterampian berpikir, kecakapan menulis, kecakapan kesadaran diri, keterampilan belajar di rumah dan keterampilan menghadapi lingkungan pribadi. Di dalam kecakapan kesadaran diri adalah koordinasi seluruh tubuh. Koordinasi seluruh termasuk termasuk keterampilan motorik kasar. Keterampilan motorik kasar merupakan keterampilan yang mengkoordinasikan seluruh gerakan tubuh. Koordinasi kaki, tangan, kepala salah satunya. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa brain gym yang diberikan secara efektif selama 8 x pertemuan ditambah latihan per gerakan sebelumnya ternyata telah meningkatkan keterampilan motorik kasar anak usia dini. Keterampilan motorik kasar yang meningkat dengan brain gym meliputi mengekspresikan berbagai gerakan kepala, tangan/kaki sesuai dengan irama musik/ritmik dan lentur (berdiri dengan dua kaki dan menyentuh tangan secara berlawanan sambil geleng-geleng dan menirukan gerakan ikan berenang), senam fantasi bentuk meniru (menirukan gerakan orang mengayuh sepeda) dan berjalan ke berbagai arah (berjalan ke depan dengan tumit). Hal ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Santika Ratna Wulan (2013) pada penelitian yang berjudul Pengaruh Brain Gym terhadap Motorik Kasar Anak Taman Kanak-kanak mengatakan bahwa penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif dan 54

29 hasilnya pada kelompok kontrol tidak mengalami peningkatan yang signifikan sedangkan pada kelompok eksperimen yang menggunakan metode brain gym mengalami peningkatan. Disamping itu, penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sudiarto, Rinik Eko Kapti, Puguh Sigit P (2013) dengan judul Pengaruh Senam Otak (Brain Gym) terhadap peningkatan motorik halus anak usia 4 5 tahun di Raudotul Athfal Baitul Mu minin (Muslimat 17) Gunungrejo-Malang yang menemukan bahwa ada pengaruh senam otak terhadap peningkatan motorik halus anak usia 4 5 tahun di Raudotul Athfal Baitul Mu minin (Muslimat 17) Gunungrejo- Malang. 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di KB Virgo Maria 2 Bawen. Subjek penelitian dari kelompok pretest maupun posttest adalah sama karena peneliti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sel saraf (sumber Wikipedia Bahasa Indonesia) atau neuron dimana otak

BAB II LANDASAN TEORI. sel saraf (sumber Wikipedia Bahasa Indonesia) atau neuron dimana otak BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Otak 2.1.1. Pengertian otak Otak manusia adalah struktur yang sangat menakjubkan, jagat dari kemungkinan dan struktur yang tak terbatas (David, 2012). Struktur otak manusia memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dennison (2002) mengatakan bahwa Brain Gym adalah serangkaian gerak

BAB I PENDAHULUAN. Dennison (2002) mengatakan bahwa Brain Gym adalah serangkaian gerak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Senam sangat erat kaitannya dengan gerakan. Setiap hari, tubuh manusia pasti selalu bergerak walau hanya sebentar. Limbangan (2012) mengungkapkan bahwa ketika manusia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa SD, tukang bengkel, dsb. Hal ini memudahkan mobilitas dan efektivitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa SD, tukang bengkel, dsb. Hal ini memudahkan mobilitas dan efektivitas BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Lokasi TK ABA Sidoharjo berada di wilayah strategis karena berada sekitar 20 meter dari perempatan Ngablak tepatnya di Jalan Turi Tempel Km 3,

Lebih terperinci

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN LAMPIRAN - LAMPIRAN Lampiran 1 SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPLE PENELITIAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini Nama : Jenis kelamin : Umur : Alamat : Dengan ini menyatakan bahwa saya telah diberikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Kebajikan Anak-Anak Yatim Kuching, Sarawak, Malaysia. sampel berpasangan. Prosedur Paired Samples Uji T digunakan untuk

BAB IV ANALISIS DATA. Kebajikan Anak-Anak Yatim Kuching, Sarawak, Malaysia. sampel berpasangan. Prosedur Paired Samples Uji T digunakan untuk 85 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data hasil penelitian dimaksudkan untuk mengetahui kebenaran hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu pengaruh atau tidaknya Bimbingan Dan

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN LAMPIRAN 52 LAMPIRAN 1 ب س م للا الر ح م ن الر ح ي م LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Dengan ini saya Nama : Usia : Jenis Kelamin : Alamat : Pendidikan terakhir : Tanggal Pengambilan Data : Menyatakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif

BAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif 76 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data hasil penelitian dimaksudkan untuk mengetahui kebenaran hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif atau tidaknya Bimbingan dan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. dari hasil penelitian yang telah dilakukan dalam pembelajaran sakubun dengan

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. dari hasil penelitian yang telah dilakukan dalam pembelajaran sakubun dengan BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini, penulis akan menguraikan data-data yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan dalam pembelajaran sakubun dengan menggunakan metode Paired

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di 2 tempat, yaitu SD Negeri Giyono dan SD Negeri Gunung Gempol. Subyek penelitian mengambil siswa kelas 2 di

Lebih terperinci

FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)

FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) Lampiran I FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) Judul : Pengaruh relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I. Nama peneliti : Nurlis Mawarni Nim : 095102066 Saya adalah mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pre eksperimental. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pre eksperimental. Desain BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pre eksperimental. Desain yang digunakan berbentuk one group pretest-posttest desaign. One group pretestposttest

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Peak Flow Meter Penggunaan instrumen untuk mengukur Arus Puncak Ekspirasi pada peserta. 1. Peserta diminta untuk berdiri dan memegang peak

LAMPIRAN 1 Peak Flow Meter Penggunaan instrumen untuk mengukur Arus Puncak Ekspirasi pada peserta. 1. Peserta diminta untuk berdiri dan memegang peak LAMPIRAN 1 Peak Flow Meter Penggunaan instrumen untuk mengukur Arus Puncak Ekspirasi pada peserta. 1. Peserta diminta untuk berdiri dan memegang peak flow meter. 2. Mouth Piece dimasukan kedalam mulut.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tuntang yang berada di desa Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umun Subjek Penelitian Penelitian diadakan di SDN Gedangan 02 yang terletak di pesisiran Kota Salatiga, tepatnya di Desa Gedangan Jl.Raya Muncul-Salatiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 4 Mulyoharjo dan SD Negeri 5 Mulyoharjo Jepara Kecamatan Jepara Semester 2 Tahun Ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian ini adalah penelitian jenis pre eksperimental, dimana subyek penelitiannya hanya satu subyek penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sumogawe 03 dan SD negeri Sumogawe 04 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SD N 1 Tlogopucang yang beralamat di desa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SD N 1 Tlogopucang yang beralamat di desa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilakukan di SD N 1 Tlogopucang yang beralamat di desa Tlogopucang, kecamatan Kandangan, kabupaten Temanggung. SD N

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Bimbingan

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh Bimbingan BAB IV ANALISIS DATA Dari beberapa pembahasan yang sudah di paparkan oleh peneliti, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data hasil penelitian. Analisis data hasil penelitian dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

Statistics. BWTsebelum1 BWTsesudah1 BWTselisih1 BWTsebelum2 BWTsesudah2 BWTselisih2. N Valid

Statistics. BWTsebelum1 BWTsesudah1 BWTselisih1 BWTsebelum2 BWTsesudah2 BWTselisih2. N Valid Lampiran 1 Uji Stastitik Statistics BWTsebelum1 BWTsesudah1 BWTselisih1 BWTsebelum2 BWTsesudah2 BWTselisih2 N Valid 13 13 13 13 13 13 Missing 13 13 13 13 13 13 Mean 5,538 7,308 1,769 5,385 7,115 1,731

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 5 SDN Mojotengah 1 dan SDN Mojotengah 2 Kabupaten Temanggung pada semester II tahun pelajaran 2015/2016.

Lebih terperinci

LAMPIRAN A PENYESUAIAN RAGAM GERAK TERAPI GERAKAN TARI. Berjalan lembeyan. Berjalan lembeyan. kanan

LAMPIRAN A PENYESUAIAN RAGAM GERAK TERAPI GERAKAN TARI. Berjalan lembeyan. Berjalan lembeyan. kanan LAMPIRAN A PENYESUAIAN RAGAM GERAK TERAPI GERAKAN TARI No Terapi Gerakan Tari Gronlund, dkk. (2005) Ragam Terapi Gerakan Tari Gronlund, dkk. (2005) Ragam Gerakan Tari Gembira Teknik Terapi Gerakan Tari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 4 SDN Dukuh 03 Salatiga, yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Pedurungan Lor 02 Semarang yang melibatkan guru kelas IV SDN Pedurungan Lor 02 Semarang dan subjek

Lebih terperinci

Lampiran 1 SURAT IJIN PENELITIAN

Lampiran 1 SURAT IJIN PENELITIAN 80 Lampiran 1 SURAT IJIN PENELITIAN 81 Lampiran 2 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth Calon Responden Penelitian Di Tempat Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah: Nama : Fredrik Lay

Lebih terperinci

Adalah mahasiswa S-1 Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas. Muhammadiyah Surakarta, akan melakukan penelitian dengan judul Perbedaan

Adalah mahasiswa S-1 Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas. Muhammadiyah Surakarta, akan melakukan penelitian dengan judul Perbedaan Lampiran 1. Surakarta, Oktober 2011 Kepada Yth: Responden penelitian Di tempat Dengan hormat Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Lestari Gudawati NIM : J 210070044 Adalah mahasiswa S-1 Keperawatan

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN PENGARUH SENAM AYUNAN TANGAN TERHADAP KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA KADU JAYA CURUG TANGERANG

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN PENGARUH SENAM AYUNAN TANGAN TERHADAP KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA KADU JAYA CURUG TANGERANG Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN PENGARUH SENAM AYUNAN TANGAN TERHADAP KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI DESA KADU JAYA CURUG TANGERANG Saya yang bernama di bawah ini : Nama :

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis Peran Dukungan Kelompok Sebaya Dalam Mengembangkan Resiliensi. Siswa Di SMP Negeri 15 Pekalongan

BAB IV. Analisis Peran Dukungan Kelompok Sebaya Dalam Mengembangkan Resiliensi. Siswa Di SMP Negeri 15 Pekalongan BAB IV Analisis Peran Dukungan Kelompok Sebaya Dalam Mengembangkan Resiliensi Siswa Di SMP Negeri 15 Pekalongan A. Analisis Tingkat Resiliensi Siswa di SMP N 15 Pekalongan Untuk mengetahui tingkat resiliensi

Lebih terperinci

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Peningkatan Kompetensi Membentuk Geometri Tiga Dimensi melalui Media Tanah Liat

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Peningkatan Kompetensi Membentuk Geometri Tiga Dimensi melalui Media Tanah Liat LAMPIRAN 1 Lampiran 1 2 Lampiran 2 3 4 Lampiran 3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Peningkatan Kompetensi Membentuk Geometri Tiga Dimensi melalui Media Tanah Liat Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri Pengetahuan

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN 69

LAMPIRAN-LAMPIRAN 69 LAMPIRAN-LAMPIRAN 69 Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Pengaruh Senam Otak terhadap Peningkatan Daya Ingat Lansia di Panti Werdha Karya Kasih Mongonsidi Medan Oleh Paula Angelina

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1.1 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 493/KMK.02/2009 KMK No. 493/KMK.02/2009 adalah suatu keputusan/aturan yang mengatur tentang persetujuan penggunaan sebagian dana Penerimaan

Lebih terperinci

Berdasarkan data yang telah tersedia, dilakukan uji beda dua rata-rata data,

Berdasarkan data yang telah tersedia, dilakukan uji beda dua rata-rata data, BAB IV ANALISIS DATA Berdasarkan data yang telah tersedia, dilakukan uji beda dua rata-rata data, karena dalam kasus ini terdapat dua data observasi dari subyek yang sama yang sampel satu tergantung (dependent)

Lebih terperinci

Paired Samples Statistics. Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 SEBELUM_BLT SESUDAH_BLT

Paired Samples Statistics. Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 SEBELUM_BLT SESUDAH_BLT Lampiran I Uji Statistik (paired sample t-test) Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 SEBELUM_BLT 17.6900 100 1.77920.17792 SESUDAH_BLT 18.2100 100 1.74827.17483 Paired

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 2. Nilai α 3. Untuk Paired Samples T Test df = N- 1 Kemudian bandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel Kriteria uji: Jika t tabel t hitung t tabel maka maka Ho diterima dan Ha ditolak Jika t hitung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Gugus Jayabaya yang berada di Desa Gemawang. Gugus Jayabaya terdiri dari SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II SD Negeri Klero 01. Kelas V dibagi menjadi dua kelas paralel yaitu

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN TENTANG PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR. 1. Bantuan Hidup Dasar (BHD) atau dalam bahasa Inggris disebut Basic Life

KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN TENTANG PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR. 1. Bantuan Hidup Dasar (BHD) atau dalam bahasa Inggris disebut Basic Life LAMPIRAN 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN TENTANG PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR Jawablah dengan member tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang menurut anda sesuai. 1. Bantuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini diadakan di SD Negeri Watuagung 01 dan SD Negeri Watuagung 02 yang terletak di Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Surat Ijin Dari Fakultas

Lampiran 1. Surat Ijin Dari Fakultas LAMPIRAN 50 Lampiran 1. Surat Ijin Dari Fakultas 51 Lampiran 2. Lembar Pengesahan 52 Lampiran 3. Surat Ijin dari SDN Purwodadi 53 Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian dari SEKDA 54 Lampiran 5. Surat Ijin

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. sumber data lain terkumpul. Dalam analisis data ini dimaksudkan pula untuk menguji

BAB IV ANALISIS DATA. sumber data lain terkumpul. Dalam analisis data ini dimaksudkan pula untuk menguji 107 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Dalam analisis data ini dimaksudkan pula untuk menguji kebenaran hipotesis

Lebih terperinci

sambil kedua tangan didepan mulut.

sambil kedua tangan didepan mulut. Lampiran 1. Bentuk- bentuk senam irama Berikut bentuk- bentuk gerakan senam irama: 1) Gerakan Peralihan a) Jalan ditempat, gerakan tangan keatas, turun kembali kedepan dengan posisi kedua telapak tangan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN 4.1. Persiapan Penelitian Persiapan awal yang dilakukan oleh penulis adalah meminta izin kepada kepala sekolah SMA Kristen 1 Salatiga secara informal untuk mengadakan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil print out SPSS proses pelanggan memesan DO

Lampiran 1. Hasil print out SPSS proses pelanggan memesan DO LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil print out SPSS proses pelanggan memesan DO Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 Memesan_DO_sebelum,8000 10,14907,04714 Memesan_DO_setelah,7700

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Dalam penelitian ini, subjek penelitiannya adalah 57 siswa kelas 4 SD Kristen Satya Wacana Salatiga yang dibagi menjadi 2 kelas

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Perbandingan Pre dan Post Test Johnson Pascal Test pasca Konsumsi Coklat Susu dengan Uji t Berpasangan

LAMPIRAN 1 Perbandingan Pre dan Post Test Johnson Pascal Test pasca Konsumsi Coklat Susu dengan Uji t Berpasangan LAMPIRAN Perbandingan Pre dan Post Test Johnson Pascal Test pasca Konsumsi Coklat Susu dengan Uji t Berpasangan Paired Samples Statistics N Std. Deviation Std. Error Pair pretest... posttest... Paired

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subjek Penelitian Penilitian ini diadakan di SD Negeri Mangunsari 03 yang terletak di Kelurahan Mangunsari Kecamatan Sidomukti Kota Madya Salatiga Jawa

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : media visual, pembelajaran ips, peta, hasil belajar

ABSTRAK. Kata kunci : media visual, pembelajaran ips, peta, hasil belajar PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PETA Ayi Badruzaman, Sadjaruddin Nurdin, Seni Apriliya. Program Studi S1 PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Kegiatan Membaca Manaqib Syaikh Abdul

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Pelaksanaan Kegiatan Membaca Manaqib Syaikh Abdul BAB IV ANALISIS DATA Dari penyajian data pada bab III, maka selanjutnya akan dianalisa guna mendapatkan analisis yang baik. Adapun data yang akan dianalisa sesuai dengan fokus penelitian sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Salatiga yang berjumlah 52 siswa dengan terdiri dari dua kelompok, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pengujian Hipotesis Data Bimbingan Kelompok Berbasis

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Pengujian Hipotesis Data Bimbingan Kelompok Berbasis 112 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pengujian Hipotesis Data Bimbingan Kelompok Berbasis Assertive Training dalam Meningkatkan Self Concept Anggota Karang Taruna Yodha Mandiri Menggunakan Pengujian Hipotesis

Lebih terperinci

BAB IV. Pelaksanaan, Hasil Penelitian, dan Pembahasan

BAB IV. Pelaksanaan, Hasil Penelitian, dan Pembahasan BAB IV Pelaksanaan, Hasil Penelitian, dan Pembahasan 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Panunggalan 05 Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Provinsi Jawa Tengah. Jumlah

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE JARIMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG SISWA SEKOLAH DASAR KELAS III. Ratna Puspita Indah STMIK Duta Bangsa Surakarta

EFEKTIVITAS METODE JARIMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG SISWA SEKOLAH DASAR KELAS III. Ratna Puspita Indah STMIK Duta Bangsa Surakarta EFEKTIVITAS METODE JARIMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG SISWA SEKOLAH DASAR KELAS III Ratna Puspita Indah STMIK Duta Bangsa Surakarta ABSTRAK Proses pembelajaran di sekolah sangat dipengaruhi

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Hasil penghitungan nilai amplitudo akomodasi dengan menggunakan SPSS.

LAMPIRAN. Hasil penghitungan nilai amplitudo akomodasi dengan menggunakan SPSS. LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Hasil penghitungan nilai amplitudo akomodasi dengan menggunakan SPSS. Paired Samples Statistics Pair 1 amplitude sebelum Amplitude sesudah Mean 4.6928 3.9756 N 18 18 Std. Deviation.71285.35010

Lebih terperinci

128 LAMPIRAN - LAMPIRAN

128 LAMPIRAN - LAMPIRAN 128 LAMPIRAN - LAMPIRAN 129 FOAM PEMERIKSAAN PENGARUH PEMBERIAN SENAM BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI POSYANDU PERUMAHAN KEMANG TIMUR JAKARTA SELATAN IDENTITAS RESPONDEN

Lebih terperinci

an SDN Giyanti Kelompok Kontrol SDN 01 Mungseng Kelompok Eksperimen Jumlah sampel penelitaian 50

an SDN Giyanti Kelompok Kontrol SDN 01 Mungseng Kelompok Eksperimen Jumlah sampel penelitaian 50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 01 Mungseng dan SDN Giyanti Kecamatan Temanggung Kabupaten Temanggung. Dalam penelitian ini subyek

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB 5 HASIL PENELITIAN BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1 Distribusi Usia pada Pengukuran Dimensi Vertikal Fisiologis Pada penelitian ini menggunakan subjek penelitian sebanyak 170 sampel yang memenuhi kriteria penelitian. Pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen jenis quasi experiment desain Non-Equivalent Control

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lembar observasi (pretest)

LAMPIRAN. Lembar observasi (pretest) LAMPIRAN Lampiran 1 Nama Observer : Nama Siswa : Tanggal : Lembar observasi (pretest) Indikator Penjelasan Item ada tidak Skor Peserta Sudah berada di ekstrakurikuler lapangan pukul futsal datang dan 15.00

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 5 Putatsari yang terletak di Kecamatan Grobogan Kabupaten Grobogan. SD Negeri 5 Putatsari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab empat ini, berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang akan membahas tentang empat bagian yaitu, sebagai berikut: 1) Gambaran umum penelitian, 2)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 51 siswa kelas 3 SD Negeri Getasan yang terbagi menjadi 2 kelas yaitu kelas 3a dan 3b. Kelas kontrol

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subyek Penelitian Penelitian adalah jenis penelitian quasi eksperimen atau eksperimen semu dimana ada dua kelompok yang dijadikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. menguji analisis dengan statisctic product moment dan uji data correlation.

BAB IV ANALISIS DATA. menguji analisis dengan statisctic product moment dan uji data correlation. BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Data Korelasi Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehinggaa karakteristik atau sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini diadakan di SD Kanisius Cungkup yang terletak di Jalan R. Patah Nomor 01, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanaan di SMP Negeri 2 Ambarawa Kabupaten Semarang. Lokasi penelitian tersebut berada di Jl.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N I BERGAS yang beralamat di Karangjati, Kec. Bergas, Kab. Semarang. Populasi

Lebih terperinci

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. Saya yang bernama Khairul Bariah / adalah mahaiswi D-IV Bidan

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. Saya yang bernama Khairul Bariah / adalah mahaiswi D-IV Bidan Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Saya yang bernama Khairul Bariah / 095102019 adalah mahaiswi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen Satya Wacana Salatiga pada semester II tahun pelajaran 2015/2016. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 5 SDN Dukuh 03 Salatiga, yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III SDN Mangunsari 07 Salatiga, yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM SUBYAK PENELITIAN 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Mater Alma Jalan Mgr. Sugiyopranoto Nomor 58, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian. a. Nama Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah Yaspuri. b. Status Sekolah : Swasta ( Terakreditasi B )

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian. a. Nama Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah Yaspuri. b. Status Sekolah : Swasta ( Terakreditasi B ) BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian 1. Identitas Lokasi Penelitian a. Nama Sekolah : Madrasah Ibtidaiyah Yaspuri b. Status Sekolah : Swasta ( Terakreditasi B ) c. Nomor Statistik Sekolah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada dua SD Negeri yang terletak di Desa Balesari dan Desa Campuranom, Kecamatan Bansari Kabupaten

Lebih terperinci

Karisma Tejo Widaghdo

Karisma Tejo Widaghdo ANALISIS KOMPARATIF REAKSI PASAR SEBELUM DAN SETELAH PENGUMUMAN OPINI AUDIT PADA ENTITAS PUBLIK (Studi Kasus Pada Saham yang Terdaftar di BEI Pada Tahun 2013-2014) Karisma Tejo Widaghdo 23211906 LATAR

Lebih terperinci

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO KABUPATEN PACITAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

ARTIKEL PENGARUH GAME ASAH OTAK TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS XI TPM SMK NEGERI 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN

ARTIKEL PENGARUH GAME ASAH OTAK TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS XI TPM SMK NEGERI 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN ARTIKEL PENGARUH GAME ASAH OTAK TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS XI TPM SMK NEGERI 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016-2017 THE EFFECT OF A BRAIN TEASER GAME AGAINST THE INCREASED CONCENTRATION

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Persiapan Penelitian Tanggal 5 Februari 2014, peneliti mengurus surat permohonan ijin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang ditunjukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III semester II SD Kristen Satya Wacana. Kelas III dibagi menjadi dua kelas paralel

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL SEJARAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KESAMBEN JOMBANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL SEJARAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KESAMBEN JOMBANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012 PENGARUH PENGGUNAAN MODUL SEJARAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KESAMBEN JOMBANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012 Tyas Wahyu Ningsih Universitas Negeri Malang Email :

Lebih terperinci

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Jenis Kelamin : Umur : Hobi : Alamat : No. Telp : Dengan ini menyatakan bahwa saya telah diberikan penjelasan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui Pengaruh Brain Gym dan seberapa besar pengaruhnya terhadap hasil belajar

Lebih terperinci

ALUR PENELITIAN. (Required space )

ALUR PENELITIAN. (Required space ) LAMPIRAN 1 ALUR PENELITIAN Model studi rahang atas dan rahang bawah Laki-Laki Perempuan Ukur mesiodistal gigi insisivus rahang bawah Ukur jarak distal insisivus lateralmesial molar pertama permanen rahang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek yang diambil adalah peserta didik kelas XI PM 2 SMK Negeri 1 Salatiga tahun pelajaran 2015/2016. Dalam penelitian ini subjek

Lebih terperinci

QUISIONER PENELITIAN

QUISIONER PENELITIAN QUISIONER PENELITIAN DATA DIRI Jenis kelamin : Pekerjaan : No. Telp/ Hp : Tanggal pengisian : Intervensi Postural Correction exercise Postural Corresction Exercise, Physiological Glide Mobilization Thorakal

Lebih terperinci

Petunjuk dalam Pengisian Kuesioner. Lingkarilah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut pendapat Bapak/Ibu, Saudara/Saudari.

Petunjuk dalam Pengisian Kuesioner. Lingkarilah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut pendapat Bapak/Ibu, Saudara/Saudari. Lampiran. Kuesioner Penelitian Penerimaan Kampung Sebelum dan Setelah Pelaksanaan Alokasi Dana Kampung Petunjuk dalam Pengisian Kuesioner Lingkarilah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut pendapat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. menguji analisis paired sample T-test yaitu untuk mengetahui seberapa signifikan

BAB IV ANALISIS DATA. menguji analisis paired sample T-test yaitu untuk mengetahui seberapa signifikan 90 BAB IV ANALISIS DATA Dalam analis data ini dimaksudkan untuk menguji kebenaran hipotesis dan menguji analisis paired sample T-test yaitu untuk mengetahui seberapa signifikan Pengaruh Terapi positif

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek penelitian ini adalah 12 siswa yang hasil pre-testnya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek penelitian ini adalah 12 siswa yang hasil pre-testnya BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah 12 siswa yang hasil pre-testnya menunjukkan percaya diri siswa yang rendah. Dari 12 siswa dibagi menjadi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Besar Sampel. Besar sampel ditentukan berdasarkan taraf kepercayaan 95 % tail Z1- = 1,96 dan untuk power test 80%, Z1-β = 0,84.

LAMPIRAN 1 Besar Sampel. Besar sampel ditentukan berdasarkan taraf kepercayaan 95 % tail Z1- = 1,96 dan untuk power test 80%, Z1-β = 0,84. LAMPIRAN 1 Besar Sampel Besar sampel ditentukan berdasarkan taraf kepercayaan 95 % tail Z1- = 1,96 dan untuk power test 80%, Z1-β = 0,84. Diasumsikan nilai = 0,6 n= 26 Dari rumus besar sampel di bawah

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1 : Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Jhonson Pascal Test sebelum dan sesudah diberi teh hitam.

LAMPIRAN. Lampiran 1 : Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Jhonson Pascal Test sebelum dan sesudah diberi teh hitam. 43 LAMPIRAN Lampiran 1 : Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Jhonson Pascal Test sebelum dan sesudah diberi teh hitam No. Sebelum (detik) Sesudah (detik) No. Sebelum Sesudah (detik) (detik) No. Sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Hasil Penilaian Kemampuan Berbicara Siswa Kelas Eksperimen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Hasil Penilaian Kemampuan Berbicara Siswa Kelas Eksperimen 79 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penilaian Kemampuan Berbicara Siswa 1. Hasil Penilaian Kemampuan Berbicara Siswa Kelas Eksperimen Sebelum dan Sesudah Tindakan Data hasil pretes terhadap

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. 1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD pararel yaitu SD N 01 Maduretno semester II Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian Lokasi, populasi, dan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PAUD Az-

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data Proses Belajar Mata Pelajaran PAI Siswa-Santri dan. Siswa-Non Santri di SMK Syafi i Akrom Pekalongan

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Data Proses Belajar Mata Pelajaran PAI Siswa-Santri dan. Siswa-Non Santri di SMK Syafi i Akrom Pekalongan BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Data Proses Belajar Mata Pelajaran PAI Siswa-Santri dan Siswa-Non Santri di SMK Syafi i Akrom Pekalongan Setelah data-data yang dibutuhkan telah terumpul. Untuk analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini diadakan di SD Negeri Gedong 02 kecamatan Banyubiru dan SD Negeri Gedong 03 kecamatan Banyubiru kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen Satya Wacana yang terletak di Jl. Yos Sudarso 1 Salatiga. Sekolah ini mempunyai luas

Lebih terperinci

T-Test Tekanan Darah Sistolik

T-Test Tekanan Darah Sistolik LAMPIRAN I T-Test Tekanan Darah Sistolik Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 sistolik serbuk biji mahoni sistolik sesudah minum serbuk biji mahoni 105.27 30 6.29 1.15

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMAN 1 Barabai SMAN 1 Barabai didirikan pada tahun 1962 dan merupakan salah satu sekolah menengah atas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Missouri Mathematics Project (MMP) terhadap hasil belajar matematika materi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Make a Match

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) dengan Make a Match 59 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini berlokasi di MTsN Tunggangri, kecamatan Kalidawir kabupaten Tulungagung. Dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar

Lebih terperinci