Perancangan Instrumen (Kuesioner) Dwi Martiana Wati Bagian Epidemiologi dan Biostatistika Kependudukan FKM Universitas Jember

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perancangan Instrumen (Kuesioner) Dwi Martiana Wati Bagian Epidemiologi dan Biostatistika Kependudukan FKM Universitas Jember"

Sri Salim
7 tahun lalu
Tontonan:

1 Perancangan Instrumen (Kuesioner) Dwi Martiana Wati Bagian Epidemiologi dan Biostatistika Kependudukan FKM Universitas Jember

2 Instrumen Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian Bentuk instrument bergantung pada sumber data: primer atau sekunder Dapat berupa: Kuesioner Angket Lembar (form) observasi Test laboratorium Rekam medik

3 Cara Pengumpulan Data Wawancara Penyebaran angket Pengamatan (observasi) Pengukuran Pemeriksaan fisik

4 Kuesioner: Pertimbangan dalam merancang kuesioner Tujuan penelitian Subjek penelitian Besar sampel (jumlah responden)

5 Langkah-langkah merancang kuesioner Menentukan isi kuesioner Merumuskan pertanyaan Menyusun urutan pertanyaan Menyusun kuesioner sesuai struktur dan format Uji coba kuesioner

6 Menentukan isi kuesioner Perhatikan tujuan penelitian Susun isi kuesioner berdasarkan variabel penelitian Tentukan topik pertanyaan yang diperlukan untuk mendefinisikan setiap variabel sesuai dengan Definisi Operasional (DO) Bandingkan dengan penelitian lain yang mempunyai topik yang sama Variabel Populasi Cara pengumpulan data Bahasa yang digunakan Validitas Reliabilitas

7 Membuat pertanyaan Pedoman dalam membuat pertanyaan: Gunakan kata-kata yang sederhana, jelas, dan mudah dimengerti Hindari makna yang ambigu Hindari penggunaan lebih dari satu kata negatif Hindari dari pertanyaan yang bersifat mengarahkan Hindari asumsi responden sudah tahu Perhatikan pertanyaan jumping (lompat) Apakah pertanyaan masih bisa diperpendek tanpa mengurangi arti Apakah jawaban responden bisa lebih dari satu kategori Apakah suatu topik yang ditanyakan merupakan hal yang sensitif

8 Pedoman dalam membuat pertanyaan Pilihan kata yang digunakan sedeerhana, jelas, dan mudah dimengerti Contoh: Apakah rumah Anda memiliki ventilasi? Apakah rumah Anda memiliki jendela yang bisa dibuka? Berapa lama penderita tuberculosis menjalani terapi? Berapa lama penderita tuberculosis menjalani pengobatan?

9 Pedoman dalam membuat pertanyaan Hindari makna yang ambigu Apakah menurut Anda tinggal di rumah yang kurang pencahayaan akan memudahkan seseorang tertular TB? Apakah menurut Anda tinggal di rumah yang kurang cahaya matahari akan memudahkan seseorang tertular TB? Hindari penggunaan lebih dari satu kata negatif Apakah menurut Anda tidak minum obat secara teratur dapat menyebabkan ketidaksembuhan penderita TB? Apakah menurut Anda minum obat secara teratur akan mendukung kesembuhan penderita TB?

10 Pedoman dalam membuat pertanyaan Hindari pertanyaan yang mengarahkan Apakah Anda sering lupa minum obat? Apakah Anda pernah tidak minum obat? Hindari menganggap responden sudah tahu atau sudah melakukan sesuatu Bila Anda batuk, berapa kali berjunjung ke dokter? Bila Anda batuk, kemana pertama kali memeriksakan diri?

11 Pedoman dalam membuat pertanyaan Perhatikan pertanyaan jumping (lompat) Sumber: Kuesioner SDKI12-WUS

12 Pedoman dalam membuat pertanyaan Apakah pertanyaan masih bisa diperpendek tanpa mengurangi arti Apakah Anda setuju penderita tuberkulosis paru yang sedang menjalani pengobatan didampingi petugas menelan obat untuk menjamin keteraturan minum obat tuberkulosis? Setujukah Anda, dalam menjalani pengobatan penderita TB didampingi pengawas menelan obat? Apakah jawaban responden bisa lebih dari satu kategori Jika mengalami batuk, kemana biasanya Anda mencari pengobatan? o Dokter o Puskesmas o Rumah sakit o Diobati sendiri

13 Pedoman dalam membuat pertanyaan Apakah ada pertanyaan dengan topik sensitif

14 Menyusun urutan pertanyaan Pertanyaan yang tersusun dengan baik akan menyebabkan wawancara lebih terstruktur Wawancara akan lebih mengalir seperti percakapan yang alami Responden akan lebih mudah mengerti Hasil pengukuran akan lebih valid (menggambarkan keadaan yang sebenarnya) Awali dengan pertanyaan yang bersifat umum seperti umur, pendidikan, pekerjaan, status pernikahan, jumlah anak Pertanyaan yang sensitif ditanyakan pada bagian akhir

15 Pembentukan kuesioner Bagian pendahuluan terpisah pada halaman pertama Pendahuluan berisi penjelasan tujuan penelitian, permintaan kesediaan untuk diwawancara, jaminan kerahasiaan data yang dikumpulkan dan tempat untuk membubuhkan tanda tangan. Setiap bagian kuesioner dipisahkan dan diberi judul sesuai dengan variabel penelitian. Diawali karakteristik responden diikuti pertanyaan-pertanyaan untuk tiap variabel. Berikan tempat yang cukup untuk jawaban pertanyaan terbuka

16 Contoh informed consent

17 Uji coba kuesioner Disesuaikan dengan karakteristik populasi studi, termasuk istilah yang berlaku di populasi Perlu diperhatikan: Pertanyaan yang menyebabkan responden misinterpretasi Pertanyaan yang susah dimengerti oleh responden Responden bertanya kembali tentang maksud pertanyaan Responden perlu waktu lama menjawab Pertanyaan yang membuat responden tidak nyaman Pertanyaan yang tidak mau dijawab oleh responden Waktu wawancara atau pengisian Perhatian, mood dan ketertarikan responden secara keseluruhan Masukan dari surveyor secara umum

18 Hal yang dilakukan setelah uji coba kuesioner Revisi Libatkan surveiyor Kalimat Susunan pertanyaan Pola jumping (skip) Komposisi setiap bagian kuesioner Ujicoba kembali Validitas dan reliabilitas

19 Validitas dan Reliabilitas Validitas mencerminkan keakuratan kuesioner dalam mengukur nilai sebenarnya atau apakah jawaban yang didapat sudah mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Reliabilitas mencerminkan konsistensi atau apakah hasil yang sama akan didapat apabila dilakukan pengukuran berulang menggunakan kuesioner yang sama pada populasi yang sama.

20 Validitas Content validity (kelengkapan aspek yang dinilai) Predictive validity (kemampuan memprediksi suatu hubungan) Construct validity (hasil sesuai ukur sesuai dengan teori) Concurrent validity (mencerminkan hasil yang sama dengan instrumen dan cara pengukuran lainnya)

21 Reliabilitas Test-retest reliability Reliabilitas pengukuran pada subjek yang sama pada waktu berbeda Koefesien korelasi Inter-observer reliability Reliabilitas pengukuran pada subjek yang sama oleh observer yang berbeda Persen agreement dan koefisien kappa Internal consistency Pengukuran terhadap korelasi antar pertanyaan yang membentuk variabel Koefisien alpha

dokumen-dokumen yang mirip

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu untuk mencari arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono,