PENGARUH PEMBERIAN TIGA UKURAN BUTlR KAPUR GILING PADA TANAH ALUVIAL DARI DESA JIUN. KARAWANG DALAM KEADAAN KAPASlTAS LAPANG DAN DiGENANGl SECARA
|
|
- Suparman Setiabudi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH PEMBERIAN TIGA UKURAN BUTlR KAPUR GILING PADA TANAH ALUVIAL DARI DESA JIUN. KARAWANG DALAM KEADAAN KAPASlTAS LAPANG DAN DiGENANGl SECARA BERGANTIAN TERHADAP PENCUCIAH UNSUR HARA
2 PUJIYANTX. Pengaruh Pemberian Tiga Ukuran Butir Kapur Giling pada Tanah Aluvial dari Desa Jiun, Karawang dalam Keidaan Kapasitas Lapang dan Digenangi Secara Bergantian Terhadap Pencucian Unsur Eara (Di bawah bimbingan GOES- WON0 SOEPAEDI sebagai ketua dan GUNKYilN DJAJAKIRJXB sebagai anggota). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeta am- pai sejauh mana kehilangan unsur-unsur hara Balsium, nagnesium, kalium, natrium, nitrogen, fosfat dan sulfat dari dalam tanah melalui pencucian. Pemberian kapur akan meningkatkan pi; air perkolasi. Rapur halus 1-ebih besar pengaruhnya terhadap ph aii- perkolasi pada penanaman pertama tetapi sudah jauh menurun pada penanaman ketiga. Sed,mgkan kapur kasar mam_au ber- tahan lebih lama di dalam tanah, sehingga pengaruhnya ter- hadap pencucian unsur hara juga lebih lama. Peningkatan px air perkolasi disebabkan oleh meningkatnya kation-kation basa yang tercuci. Kalsium yang ditambahkan melalui pengapuran akan mendesak kation-kation lain keluar dari-kompleks jerapan kolo- id tanah sehingga lebih mudah tercuci. Makin halus ukuran kapur yang diberikan, makin cepat pengaruhnya terhadap pencucian.
3 - IZehilangan ion-ion Ca, I";, K, Na, NH' NO- P dan 4' 3' sangat erat hubungannya dengan ukuran kapur yang di- berikan. Kecuali fosfor, makin halus xkuran kapur yang dibecikan makin besar pengaruhnya terhadap pencucian un- sur-unsur tersebut, tetapi cepat nenurun setelah penma- man ketiga, Sedangkan pencucian P justru menurun karena pengxpuran. Xapur lcasar mempunyai daya larut yang leb sehingga pengaruhnya terhadap pencucian masih pada penanaman ketiga. Disamping ukuran kapur, besarnya - pencucian unsur hara ditentukan oleh tingkat "leachibilit~'~ unsur-unsur tersebut. Menurut Pleysier dan Juo (1981) tinglcat itleachibilityu berturut-turut adalah Na '7 Mg = Ca = A1 7 K. Penambahan ca2+ ke dalam tanah akan menurunkan tebal lapisan ganda listrik koloid tanah, sehingga kation-kation lain yang semula berada dalam lapisan ganda listrik akan terdesak keluar dan memasuki larutan tanah sehingga akan lebih mudah tercuci atau diserap tanaman. Hakin halus kapur yang diberikan makin besar pengaruhnya terhadap penurunan tebal lapisan ganda listrik, tetapi karena Ca 2c yang diberikan cepat hilang maka pengaruhnya terhadap pencucian jauh menurun setelah beberapa waktu.
4 Pencucian unsur hara tampaknya cenderung menurun un- tuk semua perlakuan kagur pada setiap minggu. Penurunan ini disebabkan ole11 berkurangnya kadar unsur hara di da- lam tanah melalui proses pencucian sebelumnya atau serapan L Lanaman. Pada perlakuan tanpa kapur pencucian meningkat setiap ~Anggu yang disebabkan oleh bertambahnya kation- kation ~ e dan ~ Kn2+ + sebagai akibat penggenangw. Kedua kation tersebut akan mendesak kation-kation lain keluar dari kompleks jerapan koloid tanah. Yerdasarkan hasil penelitian ini disarankan untuk mengapur tanah sawah yang Sereaksi masam untuk menjamin produksi tanaman kedelai. Xapur halus sebaiknya diberi- kan rnenjelang penanaman kedelai, sedangkan kapur kasar sebaiknya diberikan sebelum penyawahan agar dapat membe:ikan pengaruh baik Cerhadap pertumbuhan tanaman kedelai yang ditanam sesudah padi sawah.
5 PENGPRUE PEM"bERI&T TIGk K<UR.4ii BUTIR KBPUR GILIIIG PAD.! TiUTAH XL,UVIdL D.LQI DESA JIUN, KURLII,1IANG DAL4-Y KEADfIUT XAPASITAS LAPANG DAN D1GEN.Q-GI SECARA BERGMTIAPY TEREADAP PET!CUCI&'T Ul!SUR HARA oleh PTJJIYBNTA Lagcran penelaahan rnasalah khusus sebagai salah satu syarat unt~k memperoleh gelar Sarjana Pertanian pzda Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor JURUS.4N ILNU-ILMU Ta'TAH B O G O R
6 Judul BUTIR KAPUR GILING PADA TANAH ALUVIiiL DDBRI DESA JIUlI, KARAW.4,?TG DALM Lh.!<EADWT RAPASITAS LbPJi'JG DAM DIGENANGI SECARA BERGUITIAIT TERHADAP PENCUCI.Q7 UPJSUR HAR!i Mama.?.Iahasiswa : PUJIYAJJJTA Nomor Pokok : B Menyetu jui - 1. Komisi Pembimbing (Trof. Dr Ir Goeswono Soepardi) R e t u a Tanggal Lulus : /P
7 XI WAY AT HIDUP Penulis dilahirkan di Klaten, Jama Tengah, pada tanggal 4 Maret 1960, merupakan anak Beempat dari 7 bersaudara. Ayah bernama Soetarmin dan ibu Soetirah. Pada tahun 1972, 1975 dzn 1979 berturut-turut pe- nulis menamatkan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Perta- ma dan Sekolah Menengah Atas di Klaten. Selanjutnya pada tahun 1979 penulis diterima. di Institut Pertanian Bogor melalui Proyek Perintis 11, dan terdaftar sebagai mahasiswa Departemen Ilmu-ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, IPS tahun 1980.
8 KATA PENGANTAR Percobaan ini merupakan rangkaian penelitian yang dilakukan penulis bersama-sama dengan 3, orang mahasisva lainnya, tentang pengapuran pada tanah samah. Pada kesempatan ini penulis ingin menghaturkan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr Ir Goesviono Soepardi dan 1r Gunarva Djajakirana yang telah banyak mengarahkan dan membimbing selama penelitian dan penulisan. Terima kasih juga penulis sampaikai~ kepada segenap karyaiz1an Laboratorium, Rumah Kaca Departemen Iluu-ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, IPB dan Perpustakaan di lingkungan kota aogor serta semua pihalr yang telah membantu sampai selesainya penelitian dan penulisan ini. Akhiraya penulis menyadari sepenubaya bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, tetapi mudah-mudahan ada manfahtnya bagi segenap pembaca. Bogor, Agustus 1983 Penulis
9 ... vii Keadaan Daerah Penelitian. Padi (0- sativa L. 1.. Kedelai (Glycine max Kerr. )... Pergiliran Tanaman Peranan Eapur... Sifat-si fat FXsik Tanah Biologi Tanah... Sifat-sifat Kimia Tanah 3osis dan Ukuran Kapur.. Penggenangan Tanah... Suplai Oksigen... Potensial Redoks... Perubahan ph...;... Nitrogen... Fosfor... Belerang... Ralsium. Magnesium. Kaliun dan Natrium
10 Halaman Kehilangan Unsur Harz Kalsium Magnesium Kalium Natrium Nitrogen Fosfor Belerang BkH-4I1' DAN METODE Ternpat dan 1Nakt.u Eahan Pcrcobaan Runah Kaca Hubungan antara Ukuran Kapur dengan p:i Air Perkolasi 34 Hubungan ant2~a Ukuran Kapur dengan Pencucian Ca Hubungan ant2fa Ukuran Kapur den;.an Pencucian Mg Fiubungan anzara Ukuran Kapur dengan Pencu- cian K Hubungsn antpa Ukuran Xapur densan Pencucian Na Hubungan antara Ukuran Kapur ciengan Pencucian NET "
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
PENGARUH PEMBERIAN TIGA UKURAN BUTlR KAPUR GILING PADA TANAH ALUVIAL DARI DESA JIUN. KARAWANG DALAM KEADAAN KAPASlTAS LAPANG DAN DiGENANGl SECARA
PENGARUH PEMBERIAN TIGA UKURAN BUTlR KAPUR GILING PADA TANAH ALUVIAL DARI DESA JIUN. KARAWANG DALAM KEADAAN KAPASlTAS LAPANG DAN DiGENANGl SECARA BERGANTIAN TERHADAP PENCUCIAH UNSUR HARA PUJIYANTX. Pengaruh
Lebih terperinciSIFAT KIMIA TANAH LANJUTAN SIFAT KIMIA TANAH
SIFAT KIMIA TANAH LANJUTAN SIFAT KIMIA TANAH 4. Phosphor (P) Unsur Fosfor (P) dlm tanah berasal dari bahan organik, pupuk buatan & mineral 2 di dlm tanah. Fosfor paling mudah diserap oleh tanaman pd ph
Lebih terperinciDAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Hipotesis... 2
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... ix Intisari... x Abstract... xi I. PENDAHULUAN...
Lebih terperinciPengaruh ph tanah terhadap pertumbuhan tanaman
Pengaruh ph tanah terhadap pertumbuhan tanaman 1. Menentukan mudah tidaknya ion-ion unsur hara diserap oleh tanaman. Pada umumnya unsur hara akan mudah diserap tanaman pada ph 6-7, karena pada ph tersebut
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan Pupuk Konvensional dan kombinasi POC 3 l/ha dan Pupuk Konvensional
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Analisis Tanah Awal Data hasil analisis tanah awal disajikan pada Tabel Lampiran 2. Berdasarkan Kriteria Penilaian Sifat Kimia dan Fisika Tanah PPT (1983) yang disajikan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis tanah lokasi penelitian disajikan pada Lampiran 1. Berbagai sifat kimia tanah yang dijumpai di lokasi
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis tanah lokasi penelitian disajikan pada Lampiran 1. Berbagai sifat kimia tanah yang dijumpai di lokasi penelitian terlihat beragam, berikut diuraikan sifat kimia
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Electric Furnace Slag, Silica Gel dan Unsur Mikro terhadap Sifat Kimia Tanah
20 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Electric Furnace Slag, Silica Gel dan Unsur terhadap Sifat Kimia Tanah Pengaplikasian Electric furnace slag (EF) slag pada tanah gambut yang berasal dari Jambi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Tanah Tanah adalah kumpulan benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horison-horison, terdiri dari campuran bahan mineral, bahan organik, air dan udara,
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
13 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Sifat Kimia Tanah Data sekunder hasil analisis kimia tanah yang diamati yaitu ph tanah, C-Org, N Total, P Bray, kation basa (Ca, Mg, K, Na), kapasitas
Lebih terperinciPEMBAHASAN UMUM. Sedangkan kisaran suhu optimum untuk pertumbuhan kedelai 25 sampai 30 c
PEMBAHASAN UMUM Aqroklimat Tatas Hasil identifikasi dan interpretasi agroklimat ber- dasarkan pengamatan unsur-unsur iklim mulai tahun 1981 sampai dengan tahun 1990 menunjukkan bahwa Kebun Percobaan Unit
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Umum Saat Ini Faktor Fisik Lingkungan Tanah, Air, dan Vegetasi di Kabupaten Kutai Kartanegara Kondisi umum saat ini pada kawasan pasca tambang batubara adalah terjadi
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
13 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil 5.1.1. Sifat Kimia Tanah Variabel kimia tanah yang diamati adalah ph, C-organik, N Total, P Bray, Kalium, Kalsium, Magnesium, dan KTK. Hasil analisis sifat kimia
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A. Kesuburan Tanah
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kesuburan Tanah Kesuburan tanah adalah kualitas tanah dalam hal kemampuannya untuk menyediakan unsur hara yang cocok dalam jumlah yang cukup serta dalam keseimbangan yang tepat
Lebih terperinciBAB 3 KIMIA TANAH. Kompetensi Dasar: Menjelaskan komponen penyusun, sifat fisika dan sifat kimia di tanah
Kimia Tanah 23 BAB 3 KIMIA TANAH Kompetensi Dasar: Menjelaskan komponen penyusun, sifat fisika dan sifat kimia di tanah A. Sifat Fisik Tanah Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponenkomponen
Lebih terperinciIV. SIFAT - SIFAT KIMIA TANAH
IV. SIFAT - SIFAT KIMIA TANAH Komponen kimia tanah berperan terbesar dalam menentukan sifat dan ciri tanah umumnya dan kesuburan tanah pada khususnya. Bahan aktif dari tanah yang berperan dalam menjerap
Lebih terperinciAyah, Ibunda dan. keluarqa serta kekasih tercinta
Ayah, Ibunda dan keluarqa serta kekasih tercinta EVALUASJ BEBERAPA SlFAT KIMIA TAHAH PABA BEqBAGAI TANAM LATOSOL GQRLAT KEMERAHAN JALAN TO1 JAGORAWI Dl LEUWINBNGGUN oleh WALTER SlLALAHl A 23.1116 JUR USAN
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
13 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Kimia Abu Terbang PLTU Suralaya Abu terbang segar yang baru diambil dari ESP (Electrostatic Precipitator) memiliki karakteristik berbeda dibandingkan dengan
Lebih terperinciIV HASIL DAN PEMBAHASAN
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Karakteristik Tanah Awal Podsolik Jasinga Hasil analisis kimia dan fisik Podsolik Jasinga disajikan pada Tabel 4. Berdasarkan kriteria PPT (1983), Podsolik Jasinga
Lebih terperinciPENGARUH FOSFAT DAN GA PEBYUMBUHAN, SERAPAN FOSFAT DAM SENG TAMWMAM JAGUNG HlBRiOA IPB-4 (Zea -- mays L.) PAOA ANDOSOL SUKAMANTRl
PENGARUH FOSFAT DAN GA PEBYUMBUHAN, SERAPAN FOSFAT DAM SENG TAMWMAM JAGUNG HlBRiOA IPB-4 (Zea -- mays L.) PAOA ANDOSOL SUKAMANTRl NUSAMBA Oleh WURINTARA JURUSAN TANAN FAKULTAS PERTANIAN, INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciPENGARUH FOSFAT DAN GA PEBYUMBUHAN, SERAPAN FOSFAT DAM SENG TAMWMAM JAGUNG HlBRiOA IPB-4 (Zea -- mays L.) PAOA ANDOSOL SUKAMANTRl
PENGARUH FOSFAT DAN GA PEBYUMBUHAN, SERAPAN FOSFAT DAM SENG TAMWMAM JAGUNG HlBRiOA IPB-4 (Zea -- mays L.) PAOA ANDOSOL SUKAMANTRl NUSAMBA Oleh WURINTARA JURUSAN TANAN FAKULTAS PERTANIAN, INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sifat Kimia Tanah 2.1.1 Reaksi Tanah (ph) Reaksi tanah menunjukkan sifat kemasaman atau alkalinitas tanah yang dinyatakan dengan nilai ph. Nilai ph menunjukkan banyaknya konsentrasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa media tanam yang digunakan berpengaruh terhadap berat spesifik daun (Lampiran 2) dan
Lebih terperinciBAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN
19 BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Sifat Fisik Tanah 5.1.1. Bobot Isi dan Porositas Total Penambahan bahan organik rumput signal pada lahan Kathryn belum menunjukkan pengaruh baik terhadap bobot isi (Tabel
Lebih terperinciLatar Belakang. Kalium merupakan salah satu hara makro setelah N dan P yang diserap
I. PENDAHULUAN Latar Belakang Kalium merupakan salah satu hara makro setelah N dan P yang diserap tanaman dalam jumlah banyak. Pada tanaman jagung hara Kdiserap lebih banyak daripada hara N dan P. Lei
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Sifat Fisik Tanah Sifat fisik tanah yang di analisis adalah tekstur tanah, bulk density, porositas, air tersedia, serta permeabilitas. Berikut adalah nilai masing-masing
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Latosol (Oxic Distrudept) Darmaga Berdasarkan kriteria sifat kimia tanah menurut PPT (1983) (Lampiran 2), karakteristik Latosol (Oxic Distrudept) Darmaga (Tabel 2) termasuk
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Survei dan Pemetaan Tanah. Pemetaan adalah proses pengukuran, perhitungan dan penggambaran
TINJAUAN PUSTAKA Survei dan Pemetaan Tanah Survei tanah adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk dapat membedakan tanah satu dengan yang lain yang kemudian disajikan dalam suatu peta (Tamtomo,
Lebih terperinciLampiran 1. Nama unsur hara dan konsentrasinya di dalam jaringan tumbuhan (Hamim 2007)
Lampiran 1. Nama unsur hara dan konsentrasinya di dalam jaringan tumbuhan (Hamim 2007) Unsur Hara Lambang Bentuk tersedia Diperoleh dari udara dan air Hidrogen H H 2 O 5 Karbon C CO 2 45 Oksigen O O 2
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Penanaman rumput B. humidicola dilakukan di lahan pasca tambang semen milik PT. Indocement Tunggal Prakasa, Citeurep, Bogor. Luas petak yang digunakan untuk
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Terak Baja terhadap Sifat Kimia Tanah
15 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Terak Baja terhadap Sifat Kimia Tanah Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian terak baja berpengaruh nyata terhadap peningkatan ph tanah (Tabel Lampiran
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Awal Tanah Gambut
20 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Awal Tanah Gambut Hasil analisis tanah gambut sebelum percobaan disajikan pada Tabel Lampiran 1. Hasil analisis didapatkan bahwa tanah gambut dalam dari Kumpeh
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Data Hujan Curah hujan adalah jumlah air yang jatuh dipermukaan tanah datar selama periode tertentu di atas permukaan horizontal bila tidak terjadi evaporasi, run off dan
Lebih terperinciDASAR-DASAR ILMU TANAH
DASAR-DASAR ILMU TANAH OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 SIFAT KIMIA TANAH IV. SIFAT KIMIA TANAH 5.1 Koloid Tanah Koloid tanah adalah partikel atau zarah tanah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Survei dan Pemetaan Tanah. memetakan tanah dengan mengelompokan tanah-tanah yang sama kedalam satu
TINJAUAN PUSTAKA Survei dan Pemetaan Tanah Tujuan survey dan pemetaan tanah adalah mengklasifikasikan dan memetakan tanah dengan mengelompokan tanah-tanah yang sama kedalam satu satuan peta tanah yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Siklus dan Neraca Nitrogen (N) Menurut Hanafiah (2005 :275) menjelaskan bahwa siklus N dimulai dari fiksasi N 2 -atmosfir secara fisik/kimiawi yang meyuplai tanah bersama
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi Desa Panapalan, Kecamatan Tengah Ilir terdiri dari 5 desa dengan luas 221,44 Km 2 dengan berbagai ketinggian yang berbeda dan di desa
Lebih terperinciPengaruh Pencampuran Tanah Sulfat Masam pada Tanah Gambut Tebal terhadap Pembahan Beberapa Sifat
NANA DANAPRIA'NA. Pengaruh Pencampuran Tanah Sulfat Masam pada Tanah Gambut Tebal terhadap Pembahan Beberapa Sifat Kimia Tanah dan Bobot Kering Tanaman Jagung (Zea - mays, L.) Varietas Arjuna (Dibawah
Lebih terperinciPengaruh Pencampuran Tanah Sulfat Masam pada Tanah Gambut Tebal terhadap Pembahan Beberapa Sifat
NANA DANAPRIA'NA. Pengaruh Pencampuran Tanah Sulfat Masam pada Tanah Gambut Tebal terhadap Pembahan Beberapa Sifat Kimia Tanah dan Bobot Kering Tanaman Jagung (Zea - mays, L.) Varietas Arjuna (Dibawah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. baik terus-menerus sepanjang tahun maupun bergiliran dengan tanaman palawija.
TINJAUAN PUSTAKA Sifat dan Ciri Tanah Sawah Tanah sawah adalah tanah yang digunakan untuk bertanam padi sawah, baik terus-menerus sepanjang tahun maupun bergiliran dengan tanaman palawija. Istilah tanah
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sifat Kimia Hasil analisis sifat kimia tanah sebelum diberi perlakuan dapat dilihat pada lampiran 2. Penilaian terhadap sifat kimia tanah yang mengacu pada kriteria Penilaian
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. produk tanaman yang diinginkan pada lingkungan tempat tanah itu berada.
I. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kesuburan Tanah Kesuburan tanah adalah kemampuan suatu tanah untuk menghasilkan produk tanaman yang diinginkan pada lingkungan tempat tanah itu berada. Produk tanaman tersebut dapat
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Ciri Kimia dan Fisik Tanah Sebelum Perlakuan Berdasarkan kriteria penilaian ciri kimia tanah pada Tabel Lampiran 5. (PPT, 1983), Podsolik Jasinga merupakan tanah sangat masam dengan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tanah Sawah. tanaman padi sawah, dimana padanya dilakukan penggenangan selama atau
TINJAUAN PUSTAKA Tanah Sawah Lahan sawah adalah lahan yang dikelola sedemikian rupa untuk budidaya tanaman padi sawah, dimana padanya dilakukan penggenangan selama atau sebagian dari masa pertumbuhan padi.
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara di wilayah tropika basah yang sebagian besar
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara di wilayah tropika basah yang sebagian besar wilayahnya didominasi oleh tanah yang miskin akan unsur hara, salah satunya adalah
Lebih terperinciPENGARUM BEBERAPA TI APURAM. AJI SETlA JURUSAN ILNIU-ILMU TANAM FAMULTAS PERTANIAM, INSTITUT PERTANIAN BOGOR '!, Oleh. ,y /< r?'// 4.
fl 4.) *- e,,y /< r?'//, a:.?-,'*' ;: a : '/ - &,,t is,";j B '!, PENGARUM BEBERAPA TI APURAM Oleh AJI SETlA JURUSAN ILNIU-ILMU TANAM FAMULTAS PERTANIAM, INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1987 RINGKASAN AJI SETIA.
Lebih terperinciDASAR-DASAR ILMU TANAH
DASAR-DASAR ILMU TANAH OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 SIFAT KIMIA TANAH IV. SIFAT KIMIA TANAH 5.1 Koloid Tanah Koloid tanah adalah partikel atau zarah tanah
Lebih terperinci2. Penaburan, pembenaman dan pencampuran kapur ketanah harus dalam dan rata.
2.1. PENGERTIAN PENGAPURAN Pengapuran adalah pemberian kapur kedalam tanah yang pada umumnya bukan karena kekurangan unsur Ca tetapi karena tanah terlalu masam (Hardjowigeno, 1987). Pengapuran merupakan
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN FOSFAT ALAM DAN PUPUK N TERHADAP KELARUTAN P, CIRI KIMIA TANAH DAN RESPONS TANAMAN PADA TYPIC DYSTRUDEPTS DARMAGA
PENGARUH PEMBERIAN FOSFAT ALAM DAN PUPUK N TERHADAP KELARUTAN P, CIRI KIMIA TANAH DAN RESPONS TANAMAN PADA TYPIC DYSTRUDEPTS DARMAGA RAFLI IRLAND KAWULUSAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Analisis Contoh Tanah Hasil analisa sudah diketahui pada Tabel 4.1 dapat dikatakan bahwa tanah sawah yang digunakan untuk penelitian ini memiliki tingkat kesuburan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. menunjang pertumbuhan suatu jenis tanaman pada lingkungan dengan faktor
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kesuburan Tanah Kesuburan tanah adalah kemampuan suatu tanah untuk menyediakan unsur hara, pada takaran dan kesetimbangan tertentu secara berkesinambung, untuk menunjang pertumbuhan
Lebih terperinciPEMBAHASAN UMUM. Pembukaan tanah sulfat masam untuk persawahan umumnya dilengkapi
102 PEMBAHASAN UMUM Pembukaan tanah sulfat masam untuk persawahan umumnya dilengkapi dengan pembuatan saluran irigasi dan drainase agar air dapat diatur. Bila lahan tersebut dimanfaatkan untuk bertanam
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sifat Fisika Kimia Abu Terbang Abu terbang adalah bagian dari sisa pembakaran batubara berupa bubuk halus dan ringan yang diambil dari tungku pembakaran yang mempergunakan bahan
Lebih terperinciPEWGARUH PEN6%1618# DAN PENGAPURAN TERHAQAP SIFAT KlMiA TARAH DAM PERBUMBUMAH JAGUWG ( Zea -- mays L. 1
PEWGARUH PEN6%1618# DAN PENGAPURAN TERHAQAP SIFAT KlMiA TARAH DAM PERBUMBUMAH JAGUWG ( Zea -- mays L. 1 PADA PANAN SULFA% MASAM DELTA PELABIG Oleh JURUSAM TANAM FAKULTAS PEATAWIAM, IHSTITUT PERTAPtlAM
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
16 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.1 Analisis Tanah Awal Karakteristik Latosol Cimulang yang digunakan dalam percobaan disajikan pada Tabel 2 dengan kriteria ditentukan menurut acuan Pusat Peneltian Tanah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sifat dan Ciri Tanah Ultisol Ultisol merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran luas, mencapai 45.794.000 ha atau sekitar 25% dari total luas daratan
Lebih terperinciSiapa yang mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa yang membenci teguran, adalah dungu.
Siapa yang mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa yang membenci teguran, adalah dungu. Berpeganglah pada didikan, janganlah melupakannya, peliharalah dial karena dialah hidupmu. /J-l12:/
Lebih terperinciSiapa yang mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa yang membenci teguran, adalah dungu.
Siapa yang mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa yang membenci teguran, adalah dungu. Berpeganglah pada didikan, janganlah melupakannya, peliharalah dial karena dialah hidupmu. /J-l12:/
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pola Pelepasan Nitrogen dari Pupuk UZA dan Pupuk Urea Pril Ditinjau dari Laju Konsentrasi Amonium dan Nitrat yang Terbentuk Perbandingan laju pelepasan nitrogen dari pupuk
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Kopi Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi merupakan tanaman dengan perakaran tunggang yang mulai berproduksi sekitar berumur 2 tahun
Lebih terperinciANALISIS TANAH SEBAGAI INDIKATOR TINGKAT KESUBURAN LAHAN SAWAH DI PROVINSI BENGKULU
ANALISIS TANAH SEBAGAI INDIKATOR TINGKAT KESUBURAN LAHAN SAWAH DI PROVINSI BENGKULU Nurmegawati dan Eddy Makruf Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu Jalan Irian Km. 6,5 Kelurahan Semarang Kota
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Data hasil analisis laboratorium parameter kalium tukar dari tiap titik sampel. Kontrol I II III
LAMPIRAN Lampiran 1. Data hasil analisis laboratorium parameter kalium tukar dari tiap titik sampel Kontrol 0-20 0.12 0.25 0.94 20-40 0.34 0.41 0.57 40-60 0.39 0.45 0.50 60-80 0.28 0.39 0.57 80-100 0.23
Lebih terperinciJACK YANTO HALIM SURJA SAMUDERA. Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar. PENGkRUH PEMBERIAN CaC03, CaCC3 + SILIKA-GEL, DAN JERAMI PAD1
PENGkRUH PEMBERIAN CaC03, CaCC3 + SILIKA-GEL, DAN JERAMI PAD1 TERHADAP PERUBAHAN BEBERAPA SIFAT KIMIA DAN PERTUMBUHAN T.4NAMAN JAGUNG (Zea - mays L.) VARiETAS HARAPAN BARU PADA TANAH SULFAT MASAM DARI
Lebih terperinciEFEK SISA PEMANFAATAN ABU SEKAM SEBAGAI SUMBER SILIKA (Si) UNTUK MEMPERBAIKI KESUBURAN TANAH SAWAH
SKRIPSI EFEK SISA PEMANFAATAN ABU SEKAM SEBAGAI SUMBER SILIKA (Si) UNTUK MEMPERBAIKI KESUBURAN TANAH SAWAH OLEH CHRISTINE EKA YULFIANTI 06113021 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011 Skripsi
Lebih terperinciANALISIS TANAH SEBAGAI INDIKATOR TINGKAT KESUBURAN LAHAN BUDIDAYA PERTANIAN DI KOTA SEMARANG
ANALISIS TANAH SEBAGAI INDIKATOR TINGKAT KESUBURAN LAHAN BUDIDAYA PERTANIAN DI KOTA SEMARANG Rossi Prabowo 1*,Renan Subantoro 1 1 Jurusan Agrobisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Wahid Hasyim Semarang
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Tanah Hasil analisis contoh tanah pada lokasi percobaan dapat dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan hasil analisis tanah pada lokasi percobaan, tingkat kemasaman tanah termasuk
Lebih terperinci, NO 3-, SO 4, CO 2 dan H +, yang digunakan oleh
TINJAUAN PUSTAKA Penggenangan Tanah Penggenangan lahan kering dalam rangka pengembangan tanah sawah akan menyebabkan serangkaian perubahan kimia dan elektrokimia yang mempengaruhi kapasitas tanah dalam
Lebih terperinciIV. HASIL PENELITIAN
IV. HASIL PENELITIAN Karakterisasi Tanah Hasil analisis tanah menunjukkan bahwa tanah Ultisol memiliki tekstur lempung dan bersifat masam (Tabel 2). Selisih antara ph H,O dan ph KC1 adalah 0,4; berarti
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bahan Organik Tanah Bahan organik tanah merupakan bagian dari fraksi organik yang telah mengalami degradasi dan dekomposisi, baik sebagian atau keseluruhan menjadi satu dengan
Lebih terperinciMATERI-9. Unsur Hara Mikro: Kation & Anion
MATERI-9 Unsur Hara Mikro: Kation & Anion Unsur Hara Mikro: Kation & Anion Pengelolaan tanaman secara intensif, disadari atau tidak, dapat menjadi penyebab munculnya kekurangan ataupun keracunan unsur
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. kalium dari kerak bumi diperkirakan lebih dari 3,11% K 2 O, sedangkan air laut
29 TINJAUAN PUSTAKA Sumber-Sumber K Tanah Sumber hara kalium di dalam tanah adalah berasal dari kerak bumi. Kadar kalium dari kerak bumi diperkirakan lebih dari 3,11% K 2 O, sedangkan air laut mengandung
Lebih terperinciMATERI-7. UNSUR HARA MAKRO: KALIUM (K)
MATERI-7. UNSUR HARA MAKRO: KALIUM (K) MATERI-7 Unsur Hara Makro: Kalium (K) Unsur Hara Makro: Kalium (K) Kalium tanah yg cukup syarat ketegaran & vigur tnm, karena K meningkatkan ketahanan tnm thd penyakit,
Lebih terperinciti pula jurnlah cabang dan jumlah bintil.
PENGARUM PEMBEWIAN TBGA JENlS TEWAK DIMOMBlNASIKAN DENGAN FBSFOR DAN UNSUR MIKRO PADA TANAH PODZOEIK DARI TlGA TEMPAT Db JASINGA TERHADAP PERTUMBUHAN RUMPUT SUDAN (Sorghum sodanense P. Stapf) TANPA KAPUW,
Lebih terperinciDaftar Isi. III. Pengelolaan Tanah Masam Pengertian Tanah Masam Kendala Tanah Masam Mengatasi Kendala Tanah Masam 84
Daftar Isi Kata Pengantar Daftar isi Daftar Tabel Daftar Gambar I. Pendahuluan 1 1.1.Pentingnya Unsur Hara Untuk Tanaman 6 1.2.Hubungan Jenis Tanah Dengan Unsur Hara 8 1.3.Hubungan Unsur Hara Dengan Kesehatan
Lebih terperinciSEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
PENGARUH KOMPOS, PUPUK FOSFAT DAN KAPUR TERHADAP PERBAIKAN SIFAT KIMIA TANAH PODZOLIK MERAH KUNING, SERAPAN FOSFAT DAN KALSIUM SERTA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG TONY BASUKI SEKOLAH PASCASARJANA
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. basa berlangsung intensif, sedangkan kandungan bahan organik rendah karena
17 TINJAUAN PUSTAKA Sifat dan Ciri Ultisol Kandungan hara pada tanah Ultisol umumnya rendah karena pencucian basa berlangsung intensif, sedangkan kandungan bahan organik rendah karena proses dekomposisi
Lebih terperinciKEMASAMAN TANAH. Wilayah tropika basah. Sebagian besar tanah bereaksi masam. Kemasaman tanah menjadi masalah utama
KEMASAMAN TANAH Wilayah tropika basah Sebagian besar tanah bereaksi masam Kemasaman tanah menjadi masalah utama Luas dan sangat potensial untuk pertanian Tanah yang banyak BO juga bereaksi masam TANAH
Lebih terperinciTanah Ultisol di Indonesia menempati areal yang cukup luas, yaitu sekitar. 42,3 juta ha (Sri Adiningsih et a/, 1997; Rochayati et a/, 1997).
11. TINJAUAN PUSTAKA Ciri Tanah Ultisol dan Vertisol Tanah Ultisol di Indonesia menempati areal yang cukup luas, yaitu sekitar 42,3 juta ha (Sri Adiningsih et a/, 1997; Rochayati et a/, 1997). Tanah ini
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sifat Fisik Tanah Sifat fisik tanah yang diukur dan dianalisa dari kawasan penambangan pasir (galian C) selain tekstur dan struktur tanahnya antara lain adalah kerapatan limbak
Lebih terperinciJERAPAN Na +, NH 4 +, DAN Fe 3+ PADA TANAH-TANAH YANG DIDOMINASI MINERAL LIAT SMEKTIT. Rasional
JERAPAN Na +, NH 4 +, DAN Fe 3+ PADA TANAH-TANAH YANG DIDOMINASI MINERAL LIAT SMEKTIT Rasional Sejumlah kation dapat membebaskan K yang terfiksasi pada tanah-tanah yang banyak mengandung mineral liat tipe
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1. Pertumbuhan Tanaman 4. 1. 1. Tinggi Tanaman Pengaruh tiap perlakuan terhadap tinggi tanaman menghasilkan perbedaan yang nyata sejak 2 MST. Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi. 8 desa merupakan daerah daratan dengan total luas 2.466,70 hektar.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Eksisting Fisiografi Wilayah Studi Kecamatan Jepara terdiri dari 16 desa, 8 desa merupakan daerah pantai dan 8 desa merupakan daerah daratan dengan total luas 2.466,70
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Tanah Sawah
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanah Sawah Menurut Supraptohardjo dan Suhardjo (1978), jenis tanah yang banyak digunakan untuk persawahan adalah Aluvial dan Gleisol. Kedua jenis tanah ini berdasarkan Soil Taxonomy
Lebih terperinciNo. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 Semester I BAB I Prodi PT Boga BAB I MATERI
No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 8 BAB I MATERI Materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Materi dapat berupa benda padat, cair, maupun gas. A. Penggolongan
Lebih terperinciDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JEMBER FAKULTAS PERTANIAN
UJI VIABILITAS DAN EFEKTIVITAS BAKTERI PELARUT FOSFAT PADA MEDIA KOMBINASI SENYAWA HUMIK, MOLLASE DAN ZEOLIT PADA TANAH MASAM KARYA ILMIAH TERTULIS (S K R I P S I) Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sifat Fisik dan Kimia Tanah Berdasarkan hasil analisis fisika dan kimia tempat pelaksanaan penelitian di Desa Dutohe Kecamatan Kabila. pada lapisan olah dengan kedalaman
Lebih terperinciMetode Penelitian Kerangka penelitian penelitian secara bagan disajikan dalam Gambar 4. Penelitian ini dipilah menjadi tiga tahapan kerja, yaitu:
15 METODOLOGI Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di lapang pada bulan Februari hingga Desember 2006 di Desa Senyawan, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Gambar 3). Analisis
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. Kebutuhan pangan semakin meningkat sejalan dengan pertambahan
PENDAHULUAN Latar Belakang Kebutuhan pangan semakin meningkat sejalan dengan pertambahan penduduk. Sementara itu areal pertanian produktif di daerah padat penduduk terutama di Jawa terus menyusut akibat
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. legend of soil yang disusun oleh FAO, ultisol mencakup sebagian tanah Laterik
TINJAUAN PUSTAKA Ultisol Ultisol adalah tanah mineral yang berada pada daerah temprate sampai tropika, mempunyai horison argilik atau kandik dengan lapisan liat tebal. Dalam legend of soil yang disusun
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kebanyakan sawah digunakan untuk bercocok tanam padi (Sofyan dkk., 2007).
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lahan Sawah Sawah adalah lahan pertanian yang secara fisik berpermukaan rata, dibatasi oleh pematang, serta dapat ditanami padi, palawija atau tanaman budidaya lainnya. Kebanyakan
Lebih terperinciBeberapa Sifat Kimia Tanah antara lain :
SIFAT KIMIA TANAH Beberapa Sifat Kimia Tanah antara lain : 1. Derajat Kemasaman Tanah (ph) Reaksi tanah menunjukkan sifat kemasaman atau alkalinitas tanah yang dinyatakan dengan nilai ph. Nilai ph menunjukkan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Ultisol
18 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Ultisol Ultisol merupakan tanah-tanah yang mempunyai horizon argilik atau kandik dengan nilai kejenuhan basa rendah. Kejenuhan basa (jumlah kation basa) pada
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Sifat dan Ciri Tanah Ultisol. Ultisol di Indonesia merupakan bagian terluas dari lahan kering yang
TINJAUAN PUSTAKA Sifat dan Ciri Tanah Ultisol Ultisol di Indonesia merupakan bagian terluas dari lahan kering yang tersebar luas di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya serta sebagian kecil di pulau
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Batuan adalah material alam yang tersusun atas kumpulan (agregat)
TINJAUAN PUSTAKA Batuan sebagai Penyedia Hara Batuan adalah material alam yang tersusun atas kumpulan (agregat) mineral baik yang terkonsolidasi maupun yang tidak terkonsolidasi yang merupakan penyusun
Lebih terperinciEVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KEDELAI (Glycine max) DI KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL
EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KEDELAI (Glycine max) DI KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL HALAMAN JUDUL SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Untuk
Lebih terperinciPengaruh Vermikompos terhadap Perubahan Kemasaman (ph) dan P-tersedia Tanah ABSTRAK
Pengaruh Vermikompos terhadap Perubahan Kemasaman (ph) dan P-tersedia Tanah Oleh: A. Madjid Rohim 1), A. Napoleon 1), Momon Sodik Imanuddin 1), dan Silvia Rossa 2), 1) Dosen Jurusan Tanah dan Program Studi
Lebih terperinciAnalisis Konduktivitas Listrik Tanah Gambut Berdasarkan Variasi Pupuk KCl Friescha Septiyani-1 a, Nurhasanah-2 a, Okto Ivansyah-3 b*
Analisis Konduktivitas Listrik Tanah Gambut Berdasarkan Variasi Pupuk KCl Friescha Septiyani-1 a, Nurhasanah-2 a, Okto Ivansyah-3 b* a Prodi Fisika, FMIPA UniversitasTanjungpura, b Politeknik Negeri Pontianak,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Sifat dan Ciri Tanah Sawah. sawah yang menentukan keberlanjutan sistem budidaya padi sawah adalah sebagai
TINJAUAN PUSTAKA Sifat dan Ciri Tanah Sawah Menurut Greenland (1997) dalam Iqbal (2009), karakteristik utama tanah sawah yang menentukan keberlanjutan sistem budidaya padi sawah adalah sebagai berikut
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Reaksi tanah menyatakan tingkat kemasaman suatu tanah. Reaksi tanah dapat
TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Lahan Sawah Tanah sawah adalah tanah yang digunakan untuk atau berpotensi digunakan untuk menanam padi sawah. Dalam definisi ini tanah sawah mencakup semua tanah yang terdapat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kebutuhan bahan pangan terutama beras akan terus meningkat sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita akibat peningkatan
Lebih terperinciPENGANTAR ILMU PERTANIAN PERTEMUAN KE-8 SUMBERDAYA LAHAN
PENGANTAR ILMU PERTANIAN PERTEMUAN KE-8 SUMBERDAYA LAHAN Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Dr. Ir. Budiarto, MP. Program Studi Agribisnis UPN Veteran Yogyakarta 1 TANAH PERTANIAN Pertanian berasal dari
Lebih terperinci