PENGARUM BEBERAPA TI APURAM. AJI SETlA JURUSAN ILNIU-ILMU TANAM FAMULTAS PERTANIAM, INSTITUT PERTANIAN BOGOR '!, Oleh. ,y /< r?'// 4.

Transkripsi

1 fl 4.) *- e,,y /< r?'//, a:.?-,'*' ;: a : '/ - &,,t is,";j B '!, PENGARUM BEBERAPA TI APURAM Oleh AJI SETlA JURUSAN ILNIU-ILMU TANAM FAMULTAS PERTANIAM, INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1987

2 RINGKASAN AJI SETIA. Pengaruh Beberapa Tingkat Pencucian dan Penga- pu,an Terhadap Pembah ifat Kimia Tanah Sulfat Masarn (Di bawah bimbingan AB Tanah Sulfat Masa an salah satu taqah yang bennasalah, tersebar luas pada daerah pasangsurut di Indonesia. Masalah yang menghanbat perkembangan pel-tanian di daerah ini umumnya sebagai akibat tingkat kesuburan tanah yang sangat rendah disamping adanya faktorfaktor pembatas kimia yang sangat berat, misalnya ketersediaan Al, Fe, SCq yang sangat tinggi terutama pada keadaan oksidatif serta unsu>unsur mikm yang sering muncul sebagal pembatas pertumbuhan tanaman. Usaha-usaha untuk mereklamasi Tanah Sulfat Masam, saat inf dititik bemtkan pada segi : 1. Pendayagunaan lahan dengan perbaikan sistem drainase dan pemanfaatan gejala pasang sumt 2. Pemilihan jenis tanaman yang toleran, penanganan hama dan penyakit tanaman, penggunaan pupuk dan kapur, penggunaan bahan organik, pengaturan pols tanam, pengolahan tanah dengan minimum tillage, dan mempertahankan tinggi muka air tanah Dengan menyadari keterbatasan pennasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini ditekankan hanya pada pengaxuh tingkat pencucian dan pengapuran terhadap perubahan beberapa sifat kimia Tanah Sulfat Masam.

3 Penelitian ini dilakukan di Flumah Kaca dan Laboratorium Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Kegiatan ini dimulai bulan Desember 1985 sampai dengan bulan Agustus Tanah yang digunakan adalah Tanah Sulfat Masam berasal dari daerah transmigrasi Air Sugihan Jalur XIV Blok C, Sumatera Selatan. Bahan pencuci dan pengapur digu- nakan air hujan dan kalsit (CaC03). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap fak- torial dengan 3 ulangan. Perlakuan pencucian pada 5 taraf masing-masing yaitu : tanpa dicuci, 25, 50, 75 dan 100 kali jumlah tanah yang setara dengan 0; 12.5; 25.0; 37.5 dan 50.0 liter, dan pengapuran pada 4 takaran kapur masing-masing yaitu : tanpa kapur, 10, 20, 30 ton cac03/ha yang setara dengan 0; 2.5; 5.0; 7.5 gram tiap pot. Setiap pot berisi tanah setara dengan 400 gram berat kering mutlak. Tanah setelah dicuci, kemudian diinkubasi dengan kapur selama 2 minggu pada kadar air kapasitas lapang. Air hasil cucian ditampung untuk analisa unsur. Beberapa sifat kima tanah yang diamati pada air hasil cucian adalah : ph H20, Al, Fe dan SO4 sedangkan untuk tanah diukur yaitu : ph H20, Aldd, Fedd, Cadd, Mgddp dan SO4. Pencucian dan pengapuran pada Tanah Sulfat Rasarn nyata dapat meningkatkan nilai ph tanah dan menekan konsentrasi sumbersumber kemasaman tanah. Dari hasil analisa air cu- cian, jumlah ion-ion yang tercuci pada taraf 25 kali jumlah tanah (volume air 12.5 liter) untuk Al, Fe dan SO4 masing

4 masing yaitu : g, g dan 2,294 g yang berubah meningkat menjadi g, 0,077 g dan g pada pencu- cian 100 kali (volume air 50.0 liter). Kenaikan ph air cu- cian dari 3.30 menjadi 3.75 akibat tercucinya basa-basa dalam tanah yang lamt dalam air cucian. Pencucian juga dapat mengurangi konsentrasi garam telrlarut dalam tanah dengan semakin besar jumlah air yang dibe- rikan. Namun ha1 ini bergantung dari kualitas air pencuci, dimana pada percobaan ini digunakan air hujan sebagai bahan pencuci yang miskin akan basa-basa, sehingga jika diberikan pada tanah justru akan dapat mencuci basa-basa tanah. Dengan demikian pencucian dapat menyebabkan terjadinya perubahan keseimbangan unsur-unsur dalam komplek jerapan tanah, dimana unsur-unsur yang tercuci dapat tinggi nilainya jika terdapat suatu kekuatan yang dapat menukar ion-ion dalam komplek jerapan tanah. Efektifitas pengapuran pada Tanah Sulfat Masam terhadap perubahan sifat kimia tanah atau terhadap respon tanaman masih relatif rendah. Hal ini disebabkan adanya kandungan Al, Fe dan SO4 yang sangat tinggi dalam tanah. Oleh karena itu tindakan-tindakan praktikal yang dilakukan dalam pengapuran hams meliputi aspek-aspek : kedalaman tanah yang diusahakan, konsentrasi sulfur yang be rhubungan dengan kedalaman tanah, toleransi tanaman, kapasitas penyangga tanah, dan pengaruh-pengaruh lainnya terhadap ketersediaan unsur hara rnikro dan makro dalam tanah.

5 Pada penelitian ini, dengan perlakuan tanpa kapur ratarata dapat menekan Al, Fe dan SO4 masing-masing dari me/100 g, 2.61 me/100 g dan me/100 g menjadi 1.64 me/100 g, 0.63 me/100 g dan me/100 g pada pengapuran 30 ton/ha. Nilai rata-rata ph tanah meningkat dari 2-81 menjadi 4.54 yang diikuti dengan peningkatan kadar Ca dan Mg tanah. Dari hasil pengapuran di atas temyata bahwa pengapuran masih mempunyai daya netralisasi kemasaman tanah yang rendah karena ion Ca dapat diikat oleh ion SO4 menjadi bentuk CaSOq. 2H20e

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65