ANALISIS PERBEDAAN ANTARA JUMLAH PENGGUNAAN KATA DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER OLEH LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BELANDA

Transkripsi

1 ANALISIS PERBEDAAN ANTARA JUMLAH PENGGUNAAN KATA DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER OLEH LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BELANDA Penulis : Jaya Wijaya NPM : Pembimbing : Andrea Pradsna Paramita Djarwo NIP : Fakultas : Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Program Studi : Belanda

2

3

4

5 ABSTRAK Nama Program Studi Judul : Jaya Wijaya : Belanda : ANALISIS PERBEDAAN ANTARA JUMLAH PENGGUNAAN KATA DALAM JEJARING SOSIAL TWITTER OLEH LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BELANDA Perhatian utama dari makalah ini adalah untuk memberikan informasi mengenai perbedaan jumlah kata yang digunakan oleh laki-laki dan perempuan Belanda, Tujuannya adalah untuk melihat kelompok mana yang lebih efisien dalam mengungkapkan pikirannya dalam Twitter yang memiliki ruang tulis yang terbatas. Dengan menganalisis korpus berupa sepuluh tweet laki-laki dan sepuluh tweet perempuan Belanda yang dilakukan secara random dan membandingkannya dengan teori Dede Brouwer berkenaan dengan perbedaan bahasa pria dan perempuan, diharapkan dapat ditarik kesimpulan kelompok mana yang menggunakan kata lebih banyak dan apakah dengan adanya media Twitter yang memiliki ruang tulis terbatas membawa perubahan pada karakteristik berbahasa pada laki-laki dan perempuan Belanda. ABSTRACT Name Study Programme Title : Jaya Wijaya : Dutch : AN ANALYSIS ON NUMBERS OF WORDS IN TWITTER TEXTS, WRITTEN BY DUTCH MALES AND FEMALES

6 The main focus on this paper is to give information about the differences between Dutch males and females in terms of the amount of words, used by them. The main goal is to see which group is more efficient in terms of expressing their feelings on Twitter which has limited space. The tweets of ten Dutch males and females will then be compared with the theory of Dede Brouwer in terms of differences between the language used by males and females. I hope I can come to conclusion which group uses more words and whether Twitter with limited writing space bring changes to the language characteristic among the two genders. Keywords: Social Network, Twitter, Dutch Studies, Language Characteristics LATAR BELAKANG Twitter adalah salah satu dari sekian banyak layanan jejaring sosial yang hadir di pasaran, Per tanggal 3 April 2013 seperti yang diberitakan pada situs yang dilaporkan oleh Craigh Smith, ada lima ratus juta pengguna Twitter. Hal ini sangat menarik mengingat saat ini jumlah manusia di bumi ada pada kisaran angka tujuh milyar, itu berarti satu dari 14 orang di dunia ini memiliki akun Twitter. Dalam ilmu sosiolinguistik perbedaan gender sering digunakan sebagai salah satu faktor penggunaan bahasa. Sudah ada beberapa ahli sosiolinguistik yang melakukan penelitian mengenai permasalahan ini, di antaranya adalah Dede Brouwer. Pada dasarnya perbedaan penggunaan bahasa berdasarkan gender dapat dilihat dari dua perspektif yaitu perbedaan yang dipengaruhi oleh nature dan nurture. Perbedaan penggunaan bahasa yang dipengaruhi oleh nature adalah perbedaan yang dipengaruhi faktor lahiriah atau biologis, perbedaan yang dipengaruhi oleh nurture adalah perbedaan yang dipengaruhi faktor eksternal misalnya seperti pendidikan, latar belakang sosial, pengalaman, dan lain lain. Penelitian yang telah saya lakukan bersangkutan dengan faktor nurture, yakni bagaimana faktor-faktor dari luar mempengaruhi perbedaan bahasa laki-laki dan perempuan. Contohnya adalah bagaimana pengaruh jejaring sosial terhadap karakteristik berbahasa laki-laki dan perempuan Belanda. Saya ingin melihat apakah

7 jejaring sosial (sebagai faktor luar yaitu nurture) merubah karakteristik berbahasa laki-laki dan perempuan Belanda. RUMUSAN MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN Dalam penelitian ini saya mencoba untuk mencari jawaban dari beberapa permasalahan yang saya temukan, yakni antara lain: pertama bagaimanakah karakteristik dan ragam bahasa pria dan perempuan Belanda dalam hal penggunaan jumlah kata dalam jejaring sosial Twitter. Mengingat Dede Brouwer dalam teorinya mengungkapkan bahwa perempuan lebih banyak berbicara dibandingkan laki-laki Yang kedua untuk melihat apakah keterbatasan ruang penulisan menyebabkan ada perubahan karakteristik serta ragam bahasa yang digunakan. Perubahan ragam bahasa yang saya maksudkan di sini adalah teknik yang digunakan kedua pihak dalam menyiasati keterbatasan karakter yang bisa digunakan yakni hanya 140 karakter. Landasan Teori Dede Brouwer dalam bukunya Vrouwentaal: Feiten en verzinsels (1991) mengemukakan bahwa perempuan berbicara lebih banyak daripada kaum laki-laki. Teori Brouwer tersebut diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Maryland pada tahun 2013 seperti diberitakan Dailynews.com. According to a new study by the University of Maryland School of Medicine, the average woman speaks about 20,000 words a day. The average man, meanwhile, speaks a mere 7,000 words.(university of Maryland School of Medicine,2013) 1. Perempuan dan laki-laki mengembangkan pola penggunaan bahasa yang berbeda Any view to that women's speech is trivial (Kipers, 1987), gossip-laden, corrupt, illogical, idle, euphemistic, or deficient is highly suspect, nor is it necessarily more precise, cultivated, or stylish - or even less profane than men's speech. Such judgments lack solid evidentiary support. For examplc, apparently men 'gossip' just as much aswomen do (Pilkington, 1995); men's gossip is just different. Men indulge in a kind of plutic small talk 1t involves insults, challenges, and various kinds of negative behavior to do exactlv what women do by their use of nurturing, polite, feedback-laden, cooperative talk. (Dede Brouwer, 1991: 320)

8 2. Perempuan cenderung lebih fokus dalam fungsi afektif dalam suatu percakapan. Dalam suatu percakapan perempuan cenderung merespon lawan bicaranya dengan baik sehingga percakapan terus berlanjut dan menciptakan rasa solidaritas. 3. Perempuan berinteraksi dengan tujuan menjaga dan meningkatkan rasa solidaritas di antara mereka sedangkan laki-laki berinteraksi untuk menunjukkan kekuatan dan status mereka. Women tend to interact in ways which will maintain and increase solidarity, while (especially in formal contexts) men tend to interact in ways which will maintain and increase their power and status. (Dede Brouwer, 2002:320) 4. Perempuan lebih fleksibel secara stilistis dibandingkan laki-laki. Metode penelitian Dalam penelitian ini korpus didapat dengan cara mengambil secara acak melalui media sosial Twitter dengan menggunakan kata kunci Toets. Jumlah korpus yang saya pilih adalah 20, terdiri dari sepuluh tweet laki-laki dan sepuluh tweet perempuan. Kata kunci toets dipilih karena kata tersebut merupakan objek pembicaraan yang dapat diikuti oleh laki-laki dan perempuan. Analisis korpus Pengolahan data dilakukan dengan menghitung jumlah kata yang digunakan korpus dalam satu tweet-nya, selain itu saya akan menghitung jumlah Emoticon dan Link yang ada dalam setiap tweet korpus saya. Satu Emoticon saya hitung sebagai satu kata mengingat fungsinya sama seperti kata yang mewakili suatu konsep perasaan penulis tweet tersebut. Tujuan penghitungan Emoticon adalah untuk melihat karakteristik korpus agar terlihat kaum manakah yang lebih ekspresif dalam tweet-nya. Emoticon Emoticon adalah serangkaian karakter yang dibentuk sedemikian rupa sehingga berwujud ekspresi wajah manusia. Ekspresi yang dihasilkan itu bisa berupa ekspresi sedih, senang, marah, dan ekspresi wajah manusia lainnya. Emoticon memiliki sejarah yang cukup panjang, catatan pertama kali digunakannya emoticon adalah pada tahun 30 Maret 1881

9 dalam majalah terbitan America Puck. Berikut akan saya sertakan beberapa contoh Emoticon yang sering digunakan dalam jejaring sosial Twitter dan maknanya. 1. :'( = Emoticon ini digunakan untuk menampilkan ekspresi sedih. 2. :O = Emoticon ini digunakan untuk menampilkan ekspresi terkejut. 3. :D = Emoticon ini digunakan untuk menampilkan ekspresi senang. 4. LOL = Emoticon ini digunakan untuk menampilkan ekspresi tertawa keras. Link atau Tautan Selain untuk wadah mengekspresikan pikiran melalui kata-kata, Twitter juga merupakan wadah untuk berbagi gambar atau berbagi berita. Namun karena keterbatasan yang ada maka gambar atau berita yang ingin disampaikan itu akan diubah secara otomatis menjadi link yang diperpendek untuk menyiasati batas 140 karakter. Adapun link yang akan muncul di antaranya adalah bit.ly, tl.gd dan pic.twitter. Tabel 1. Jumlah kata dalam tweet laki-laki Belanda Korpus (Laki-Laki) Jumlah kata L1 25 L2 14 L3 18 L4 15 L5 14 L6 24 L7 26 L8 18 L9 14 L10 21 *L1-L10 adalah laki-laki 1-10 Tabel 2. Jumlah kata dalam tweet perempuan Belanda Korpus (Perempuan) Jumlah kata P1 23 P2 22 P3 7

10 P4 12 P5 15 P6 16 P7 18 P8 11 P9 9 P10 12 *P1-P10 adalah perempuan 1-10 Tabel 3. Jumlah kata dan rata-rata keseluruhan Jumlah Kata Rata-rata Laki-laki ,9 Perempuan ,5 Berdasarkan data penelitian yang saya kumpulkan saya akan mencoba menjawab permasalahan-permasalahan yang ada, antara lain: 1. Jumlah Kata Terlihat bahwa kesepuluh laki-laki Belanda tersebut secara rata-rata menggunakan 18,9 kata sedangkan dalam Tweet kesepuluh perempuan Belanda rata-rata jumlah kata yang digunakan adalah 14,5. Di antara kesepuluh tweet laki-laki, tweet L7 memakai jumlah kata terbanyak yaitu 27 kata yaitu dalam Tweet-nya yang berisi: je leert 150 woorde je krijgt er 20 op je toets je leert 90 kapot kutte zinne je krijgt er maar 5/10 op je toets zooo skeer. Tweet laki-laki yang menggunakan kata paling sedikit ada tiga yakni L2, L5, L9. Ketiga responden tersebut menggunakan 14 kata dalam Tweet mereka. Tweet dengan penggunaan kata yang paling sedikit adalah tweet P3 dengan menggunakan 7 kata. Secara keseluruhan jumlah kata pada mayoritas tweet para laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan para perempuan yang menggunakan rata-rata sebanyak14,5 kata. Fakta bahwa jumlah kata yang digunakan oleh sepuluh tweet laki-laki hanya 189 kata sedangkan sepuluh tweet perempuan hanya menggunakan 145 kata. Hal ini menunjukan bahwa untuk kata kunci toets perempuan lebih efisien dalam menggunakan kata-kata dalam Twitter, yakni sebesar 23%.

11 2. Ragam bahasa Dalam penelitian mengenai Twitter ini ada dua hal yang sangat menarik perhatian saya, yang pertama adalah ketika saya temukan fakta bahwa dari keduapuluh tweet yang saya ambil secara acak ini saya hanya menemukan satu tweet dari L7 yang menggunakan singkatan kata. Singkatan yang digunakan berupa penghilangan huruf akhir n pada akhir kata, yakni penghilangan n pada kata woorden dan zinnen. 3. Emoticon Dalam hal penggunaan Emoticon dari kesepuluh laki-laki hanya dua orang yang menggunakan Emoticon yakni tweet L3 yang menggunakan tiga Emoticon dan tweet L6 yang menggunakan satu Emoticon, sedangkan dari kesepuluh perempuan hanya ada tiga Emoticon yang saya temukan, dua digunakan oleh P3 dan satu lainnya digunakan oleh P9. Penggunaan Emoticon tampaknya tidaklah signifikan di antara laki-laki dan perempuan. 4. Link Pada tweet laki-laki saya temukan ada empat yang mencantumkan link. Link dari tweet L3 berisikan tautan ke psychofriends.tv/episodes.html. Link dari tweet L5 mengarahkan ke situs dbnl.nl yakni situs perpustakaan online untuk karya sastra berbahasa Belanda. Link tweet L9 mengarahkan ke situs majalah yakni foliaweb.nl/magazine/19-2/ Yang terakhir L10 memasukkan Link yang mengarahkan ke situs pemendek link yakni bit.ly. Di sisi lain dari sepuluh korpus perempuan, enam di antaranya memasukkan link kedalam tweet mereka, link dari tweet P2, P3 dan P4 mengarahkan follower mereka untuk masuk ke situs pemendek link. Tweet P5 dan P7 memasukkan link yang berisikan gambar yang dapat diakses di pic.twitter, P6 memasukkan link yang mengarahkan ke situs kesehatan amc.nl. Dari penggunaan link ini bisa dilihat bahwa perempuan belanda lebih sering menggunakan Twitter sebagai sarana berbagi informasi dibandingkan dengan kaum laki-laki KESIMPULAN

12 Dari hasil penelitian ini saya dapat menarik beberapa kesimpulan, antara lain: 1. Jejaring sosial Twitter yang memiliki batas 140 karakter memberi perubahan pada karakteristik bahasa laki-laki dan perempuan Belanda, terbukti dengan digunakannya Emoticon dan Link. Jumlah kata yang digunakan laki-laki terlihat lebih banyak, namun isinya kurang informatif. Di sisi lain jumlah kata yang digunakan oleh perempuan terlihat lebih sedikit, namun hal ini terjadi karena perempuan lebih banyak menggunakan link yang mengarahkan follower mereka untuk mengunjungi situs tertentu atau untuk berbagi foto dengan sesama temannya. Perempuan lebih efisien dalam menuangkan pikirannya dalam Twitter, terlihat dari jumlah kata yang digunakan 23% lebih sedikit jika dibandingkan dengan laki-laki Baik laki-laki maupun perempuan menggunakan Emoticon dalam tweet mereka untuk mempertegas ekspresi yang ingin dimunculkan. Namun, jumlah penggunaannya tidaklah signifikan. 2. Orang Belanda jarang menyingkat kata, terbukti dari duapuluh Twitter hanya satu Twitter yang melakukan penyingkatan kata. 3. Pemilihan korpus untuk makalah ini dilakukan secara acak terutama tweets yang ditulis perempuan tanpa memperhatikan interaksi yang mengakibatkan tidak terlihatnya kebenaran teori Dede Brouwer yang menyatakan bahwa perempuan cenderung merespon lawan bicaranya sehingga percakapan terus berlanjut dan menciptakan rasa solidaritas. Hal ini disebabkan lanjutan dari response Twitter terpilih tidak dimasukkan. Kelemahan ini bisa menjadi peluang untuk dilakukan penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang. KEPUSTAKAAN Brouwer, Dede. (1991) Vrouwentaal: Feiten en verzinsels. Amsterdam: Aramith Uitgever. Wardaugh, Ronald. (2002) An Introduction to Sociolinguistics. Massachusets. Blackwell

13 LAMPIRAN Tweet Laki-laki Belanda L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7

14 L8 L9 L10 Tweet Perempuan Belanda P1 P2 P3 P4

15 P5 P6 P7 P8 P9 P10