ANALISIS TEKS PIDATO KARANGAN SISWA KELAS X SMA LABORATORIUM UNIVERSITAS NEGERI MALANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
|
|
- Verawati Budiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS TEKS PIDATO KARANGAN SISWA KELAS X SMA LABORATORIUM UNIVERSITAS NEGERI MALANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Dian Nita Zullina *) zullina_diannita@yahoo.com Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang ABSTRACT: The focus in this research is describing the speech texts of tenth graders of SMA Laboratorium State University Malang based on their systematicity, the relevance with the purpose of the writing, and the language use.this research using qualitative description method. The result are (1) speech texts composition are 26% proper, 62% less proper, and 12 % improper, (2) speech texts contents and purpose compatibility are 38% proper, 42% less proper, and 20% improper, (3) speech texts language use are 30% proper, 55% less proper, and 15% improper. Keywords: writing lesson, student speech texts ABSTRAK: Fokus penelitian ini adalah mendeskripsikan teks pidato karangan siswa kelas X SMA Laboratorium Universitas Negeri Malang pada aspek sistematika, kesesuaian isi dengan tujuan, dan penggunaan bahasa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini meliputi (1) sistematika teks pidato, yaitu: 26% tepat, 62% kurang tepat, dan 12% tidak tepat, (2) kesesuaian isi dengan tujuan pidato, yaitu: 38% tepat, 42% kurang tepat, dan 20% tidak tepat, dan (3) penggunaan bahasa dalam teks pidato, yaitu: 30% tepat, 55% kurang tepat, dan 15% tidak tepat. Kata Kunci: pembelajaran menulis, teks pidato karangan siswa Kegiatan menulis merupakan bagian dalam seluruh proses belajar seorang peserta didik selama menuntut ilmu di sekolah. Menulis berarti menyampaikan ide kepada orang lain dalam bentuk tulisan. Nurhadi (2008:5) menyatakan bahwa menulis adalah kegiatan melahirkan ide dan mengemas ide itu ke dalam bentuk lambang-lambang grafis berupa tulisan yang bisa dipahami orang lain. Dari pengertian tersebut dapat diketahui bahwa tulisan itu digunakan untuk mengekspresikan diri dan menyampaikan ide kepada orang lain secara tidak langsung. Keterampilan menulis harus dikuasai oleh setiap siswa. Dengan menguasai keterampilan menulis, siswa akan mampu mengorganisasikan gagasan secara sistematik. Dikatakan demikian, karena dalam menulis, siswa menghubungkan fakta-fakta, kemudian menuangkan buah pikiran dalam bentuk tulisan. Selain itu, keterampilan menulis menuntut siswa mencari informasi sehubungan dengan topik yang ditulisnya. Dengan demikian, menulis merupakan kemampuan kompleks yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan. Salah satu kompetensi dasar keterampilan menulis yang harus dikuasai oleh siswa SMA adalah menulis teks pidato. Pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak (Depdiknas, 2005:871), sedangkan teks pidato adalah teks atau naskah yang digunakan oleh seorang yang berpidato untuk menyampaikan ide kepada orang banyak. Dengan *) Dian Nita Zullina adalah mahasiswa Sastra Indonesia Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang 2012.
2 menyadari betapa pentingnya teks pidato tersebut, keterampilan menulis teks pidato ini diajarkan kepada siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Keterampilan menulis teks pidato diajarkan kepada siswa dengan tujuan agar siswa mampu menulis teks pidato dengan bahasa yang baik dan benar. Pidato termasuk keterampilan berbicara. Rakhmad (2011:89 134) menyebutkan tiga tujuan pidato, yaitu pidato informatif, pidato persuasif, dan pidato rekreatif. Senada dengan hal tersebut, Bormann dan Bormann (1989: ) juga menyebutkan tiga tujuan pidato, yaitu pidato informatif, pidato argumentatif, dan pidato persuasif. Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan empat tujuan pidato, yaitu pidato argumentatif, pidato persuasif, pidato informatif, dan pidato rekreatif. Sebuah teks pidato memiliki struktur atau sistematika. Siregar (1990:55) menyatakan bahwa sistematika pidato meliputi: (1) salam pembuka, (2) pendahuluan, (3) materi (isi) pidato, (4) kesimpulan, (5) himbauan (harapan), dan (6) penutup. Senada dengan pendapat tersebut, Arsjad dan Mukti (1991:55) menyatakan, secara garis besar sistematika berpidato adalah sebagai berikut: (1)mengucapkan salam pembuka dan menyapa hadirin; (2) menyampaikan pendahuluan; (3) menyampaikan isi pidato; (4) menyampaikan kesimpulan dari isi pidato; (5) menyampaikan harapan; dan (6) menyampaikan salam penutup. Pidato yang disampaikan oleh pembicara harus dipahami oleh pendengar. Bahasa yang digunakan oleh pembicara kepada pendengar harus jelas agar tidak terjadi salah pengertian di antara keduanya. Hal tersebut dilakukan agar pesan yang disampaikan pembicara sama dengan yang diterima pendengar. Rakhmad (2011:31 32) menyatakan, banyak cara menyusun pesan pidato, tetapi semuanya harus didasari dengan tiga prinsip komposisi, yaitu kesatuan (unity), pertautan (coherence), dan titik berat (emphasis). Fokus penelitian ini meliputi tiga hal. Pertama, mendeskripsikan sistematika teks pidato karangan siswa kelas X SMA Labroratorium Universitas Negeri Malang Tahun Pelajaran 2011/2012. Kedua, mendeskripsikan kesesuaian isi dengan tujuan dalam teks pidato karangan siswa kelas X SMA Laboratorium Universitas Negeri Malang Tahun Pelajaran 2011/2012. Ketiga, mendeskripsikan penggunaan bahasa dalam teks pidato karanga siswa kelas X SMA Laboratorium Universitas Negeri Malang Tahun Pelajaran 2011/2012. METODE Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Hal ini karena data yang diperoleh berupa data tuturan atau kata-kata tertulis (Moleong, 2005:4). Sementara itu, penelitian deskripstif dipilih karena sesuai dengan fokus penelitian, yaitu mendeskripsikan teks pidato karangan siswa. Peneliti berkedudukan sebagai instrumen yang berperan sebagai pengumpul data, penganalisis data, dan pelapor hasil penelitian. Untuk mengumpulkan data, peneliti berkolaborasi dengan guru Bahasa Indonesia. Data yang diperoleh berupa teks pidato karangan siswa, yang diklasifikasikam berdasarkan aspek yang diteliti. Sumber data penelitian ini adalah teks pidato karangan siswa kelas X SMA Laboratorium Universitas Negeri Malang yang berjumlah 38 naskah dari kelas X-4.
3 Data yang diperoleh dianalisis melalui empat tahap. Pertama, membaca teks pidato yang dijadikan sebagai sumber data. Kedua, mengidentifikasi dan mengklasifikasi data yang telah dikumpulkan. Ketiga, melakukan analisis data berdasarkan kriteria dalam panduan analisis. Kriteria tersebut digunakan sebagai pedoman untuk menentukan ketepatan penyusunan teks pidato karangan siswa. Keempat, menyajikan data. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan ahli dan disertai referensi pendukung. HASIL PENELITIAN Berdasarkan analisis data, diperoleh tiga hasil penelitian. Pertama, sistematika teks pidato meliputi: salam pembuka, pendahuluan, materi, simpulan, harapan, dan salam penutup. Kedua, kesesuaian isi dengan tujuan pidato meliputi: tujuan argumentatif, tujuan persuasif, dan tujuan informatif. Ketiga, penggunaan bahasa meliputi: penggunaan ejaan dan tanda baca, pilihan kata, keefektifan kalimat, dan keterpaduan paragraf. Berdasarkan analisis teks pidato pada aspek sistematika, diperoleh enam hasil penelitian. Pertama, teks pidato bagian salam pembuka dengan penyusunan tepat sebanyak 15 siswa (39%), kurang tepat sebanyak 22 siswa (58%), dan tidak tepat sebanyak 1 siswa (3%). Kedua, teks pidato bagian pendahuluan dengan penyusunan tepat sebanyak 6 siswa (16%), kurang tepat sebanyak 25 siswa (66%), dan tidak tepat sebanyak 7 siswa (18%). Ketiga, teks pidato bagian materi dengan penyusunan tepat sebanyak 15 siswa (40%), kurang tepat sebanyak 16 siswa (42%), dan tidak tepat sebanyak 7 siswa (18%). Keempat, teks pidato yang memiliki bagian simpulan sebanyak 13 siswa (34%) dengan penyusunan tepat sebanyak 3 siswa (8%), kurang tepat sebanyak 7 siswa (18%), tidak tepat sebanyak 3 siswa (8%), dan tidak memiliki bagian simpulan sebanyak 25 siswa (66%). Kelima, teks pidato bagian saran dengan penyusunan tepat sebanyak 6 siswa (17%), kurang tepat sebanyak 30 siswa (79%), tidak tepat sebanyak 1 siswa (3%), dan tidak memiliki bagian saran sebanyak 1 siswa (3%). Keenam, teks pidato bagian salam penutup dengan penyusunan tepat sebanyak 8 siswa (21%), kurang tepat sebanyak 28 siswa (74%), dan tidak tepat sebanyak 2 siswa (5%). Berdasarkan analisis teks pidato pada aspek kesesuaian isi dengan tujuan, diperoleh tiga hasil penelitian. Pertama, kesesuaian isi dengan dengan tujuan argumentatif sebanyak 9 siswa, dengan penyusunan tepat sebanyak 3 siswa (33%), kurang tepat sebanyak 5 siswa (56%), dan tidak tepat sebanyak 1 siswa (11%). Kedua, kesesuaian isi dengan tujuan argumentatif sebanyak 18 siswa, dengan tujuan tepat sebanyak 6 siswa (34%), kurang tepat sebanyak 8 siswa (44%), dan tidak tepat sebanyak 4 siswa (22%). Ketiga, kesesuaian isi dengan tujuan informatif sebanyak 11 siswa, dengan tujuan tepat sebanyak 5 siswa (46%), kurang tepat sebanyak 3 siswa (27%), dan tidak tepat sebanyak 3 siswa (27%). Berdasarkan analisis penggunaan bahasa dalam teks pidato, diperoleh empat hasil penelitian. Pertama, penggunaan ejaan dan tanda baca dengan tepat sebanyak 3 siswa (8%), kurang tepat sebanyak 23 siswa (60%), dan tidak tepat sebanyak 12 siswa (32%). Kedua, pilihan kata dengan tepat sebanyak 3 siswa (8%), kurang tepat sebanyak 30 siswa (79%), dan tidak tepat sebanyak 5 siswa (13%). Ketiga, penyusunan kalimat efektif sebanyak 11 siswa (29%), kurang tepat sebanyak 25 siswa (66%), dan tidak tepat sebanyak 2 siswa (5%). Keempat,
4 penyusunan paragraf yang padu sebanyak 28 siswa (74%), kurang padu sebanyak 6 siswa (16%), dan tidak padu sebanyak 4 siswa (10%). PEMBAHASAN Sistematika Teks Pidato Sistematika teks pidato karangan siswa kelas X SMA Laboratorium UM meliputi: salam pembuka, pendahuluan, isi, simpulan, harapan, dan salam penutup. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Siregar (1990:55) bahwa sistematika pidato meliputi: (1) salam pembukaan, (2) pendahuluan, (3) materi (isi) pidato, (4) kesimpulan, (5) himbauan, dan (6) penutup. Pertama, salam pembuka teks pidato karangan siswa kelas X, masih banyak penyusunan yang kurang tepat. Hal tersebut terjadi karena dalam bagian tersebut tidak terdapat salam atau ada salam tetapi tidak sesuai konteks, tetapi diikuti sapaan kepada seluruh hadirin dari jabatan tertiggi ke jabatan terendah. Selain itu, masih ada pula beberapa siswa yang tidak tepat dalam menyusun salam pembuka karena tidak terdapat salam atau ada salam tetapi tidak sesuai konteks, yang kemudian diikuti sapaan yang tidak sesuai urutan tingkat jabatan. Kedua, pendahuluan teks pidato karangan siswa kelas X, sebagian besar penyusunan masih kurang tepat. Hal tersebut terjadi karena dalam bagian tersebut, meskipun telah disebutkan topik, akan tetapi diikuti uraian yang tidak menunjang materi. Selain itu, masih ada pula beberapa siswa yang tidak tepat dalam menyusun bagian pendahuluan karena hanya menyebutkan topik saja atau hanya memberikan uraian awal yang tidak menunjang materi. Ketiga, isi (materi) pidato karangan siswa kelas X, sebagian besar penyusunan masih kurang tepat. Hal tersebut terjadi karena dalam penyusunan bagian tersebut, meskipun materi yang disampaikan sudah jelas dan rinci, akan tetapi tidak faktual. Selain itu, masih ada pula beberapa siswa yang tidak tepat dalam menyusun bagian materi karena meskipun materi yang disampaikan jelas, tetapi tidak faktual dan tidak rinci. Keempat, simpulan pidato, sebagian besar teks pidato karangan siswa kelas X, tidak memiliki bagian ini. Dalam beberapa karangan yang memiliki bagian ini, masih ada penyusunan yang kurang tepat. Hal tersebut terjadi karena meskipun simpulan yang disebutkan sudah mewakili inti keseluruhan isi teks pidato tetapi masih kurang jelas maknanya. Selain itu, masih ada pula penyusunan bagian simpulan yang tidak tepat karena simpulan yang disebutkan belum mewakili inti keseluruhan isi teks pidato dan kurang jelas maknanya. Kelima, harapan pidato karangan siswa kelas X, sebagian besar penyusunan kurang tepat. Hal tersebut terjadi karena harapan yang disampaikan hanya berupa pesan atau manfaat yang diharapkan, tetapi disertai alas an. Selain itu, masih ada pula penyusunan bagian harapan pidato yang tidak tepat karena harapan yang disampaikan hanya berupa manfaat atau pesan saja, tanpa disertai alasan. Keenam, salam penutup pidato karangan siswa kelas X, sebagian besar penyusunan kurang tepat. Hal tersebut terjadi karena meskipun salam penutup yang disampaikan sudah meliputi permohonan maaf dan ucapan terima kasih, tetapi tidak disertai alasan. Selain itu, masih ada pula penyusunan bagian tersebut yang tidak tepat karena salam penutup yang disampaikan hanya berupa permohonan maaf atau ucapan terima kasih saja.
5 Kesesuaian Isi dengan Tujuan Pidato Pidato termasuk keterampilan berbicara. Rakhmad (2011:89 134) menyebutkan tiga tujuan pidato, yaitu pidato informatif, pidato persuasif, dan pidato rekreatif. Senada dengan hal tersebut, Bormann dan Bormann (1989: ) juga menyebutkan tiga tujuan pidato, yaitu pidato informatif, pidato argumentatif, dan pidato persuasif. Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan empat tujuan pidato, yaitu pidato argumentatif, pidato persuasif, pidato informatif, dan pidato rekreatif. Pertama, dalam teks pidato karangan siswa kelas X dengan tujuan pidato argumentatif, masih ada beberapa penyusunan yang kurang tepat. Hal tersebut terjadi karena terdapat pendapat atau alasan yang tidak logis, meskipun telah disertai fakta yang mendukung argumen. Selain itu, masih ada beberapa penyusunan yang tidak tepat karena terdapat pendapat atau alasan yang tidak logis dan tidak disertai fakta yang mendukung argumen. Kedua, dalam teks pidato karangan siswa kelas X dengan tujuan persuasif, masih ada beberapa penyusunan yang kurang tepat. Hal tersebut terjadi karena terdapat pendapat atau alasan yang tidak logis, meskipun telah disertai fakta, dan ajakan atau himbauan kepada pendengar untuk mengikuti perkataannya. Selain itu, masih ada pula penyusunan teks pidato dengan tujuan persuasif yang tidak tepat karena terdapat alasan yang tidak logis, tidak disertai fakta, meskipun telah disertai ajakan atau himbauan kepada pendengar untuk mengikuti perkataannya. Ketiga, dalam teks pidato karangan siswa kelas X dengan tujuan informatif, masih ada penyusunan yang kurang tepat. Hal tersebut terjadi karena meskipun terdapat informasi yang berupa fakta, tetapi disertai pendapat yang tidak logis. Selain itu, masih ada pula penyusunan teks pidato dengan tujuan informatif yang tidak tepat karena dalam teks pidato tersebut hanya terdapat sedikit informasi yang berupa fakta, tetapi banyak pendapat penulis yang tidak logis. Penggunaan Bahasa dalam Teks Pidato Pidato yang disampaikan oleh pembicara harus dipahami oleh pendengar. Bahasa yang digunakan oleh pembicara kepada pendengar harus jelas agar tidak terjadi salah pengertian di antara keduanya. Hal tersebut dilakukan agar pesan yang disampaikan pembicara sama dengan yang diterima pendengar. Rakhmad (2011:31 32) menyatakan, banyak cara menyusun pesan pidato, tetapi semuanya harus didasari dengan tiga prinsip komposisi, yaitu kesatuan (unity), pertautan (coherence), dan titik berat (emphasis). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun teks pidato meliputi: (1) penggunaan ejaan dan tanda baca, (2) pilihan kata, (3) keefektifan kalimat, dan (4) keterpaduan paragraf. Pertama, penggunaan ejaan dan tanda baca dalam teks pidato karangan siswa kelas X, sebagian besar masih kurang tepat. Hal tersebut terjadi karena masih terdapat beberapa kesalahan penggunaan huruf (ejaan) dan tanda baca, meskipun tidak mengubah makna dengan rentang kesalahan tiga sampai tujuh kali. Selain itu, masih ada pula beberapa penggunaan ejaan dan tanda baca yang tidak tepat karena terdapat banyak kesalahan (lebih dari 7 kali) penggunaan ejaan dan tanda baca sehingga mengubah makna. Kedua, pilihan kata dalam teks pidato karangan siswa kelas X, sebagian besar masih kurang tepat. Hal tersebut terjadi karena pilihan kata yang digunakan meskipun sudah sopan, tetapi kurang jelas maknanya, dan kurang sesuai dengan
6 koteks pidato. Selain itu, masih ada pula pilihan kata yang tidak tepat karena pilihan kata yang digunakan kurang jelas maknanya, kurang sopan, dan kurang sesuai dengan konteks pidato. Ketiga, penyusunan kalimat dalam teks pidato karangan siswa kelas X, sebagian besar penyusunan masih kurang efektif. Hal tersebut terjadi karena terdapat sedikit kesalahan dalam menggunakan kata ganti dan kata penghubung tetapi tetap logis dan runtut. Selain itu, masih ada pula beberapa penyusunan kalimat tidak efektif karena terdapat banyak kesalahan dalam menggunakan kata ganti dan kata penghubung, kalimat tidak logis, dan tidak runtut. Keempat, penyusunan paragraf dalam teks pidato karangan siswa kelas X, sebagian besar sudah padu, tetapi masih ada penyusunan yang kurang padu. Hal tersebut terjadi karena meskipun terdapat satu kalimat utama, tetapi kalimat penjelas menyimpang dari ide pokok, dengan susunan paragraf yang masih logis dan runtut. Selain itu, ada pula penyusunan paragraf yang tidak padu karena terdapat lebih dari satu kalimat utama, kalimat penjelas menyimpang dan tidak menunjang ide pokok, dengan susunan yang tidak logis dan tidak runtut. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, dikemukakan tiga simpulan. Pertama, hasil analisis penyusunan sistematika teks pidato, yaitu: 26% tepat, 62% kurang tepat, dan 12% tidak tepat. Kedua, hasil analisis kesesuaian isi dengan tujuan pidato, yaitu: 38% tepat, 42% kurang tepat, dan 20% tidak tepat. Ketiga, hasil analisis penggunaan bahasa dalam teks pidato, yaitu: 30% tepat, 55% kurang tepat, dan 15% tidak tepat. Saran Berdasarkan hasil penelitian, dikemukakan tiga saran. Pertama, bagi guru Bahasa Indonesia diharapkan melakukan perbaikan pembelajaran menulis teks pidato, khususnya dilihat dari segi sistematika, kesesuaian isi dengan tujuan, dan penggunaan bahasa agar siswa dapat lebih terampil menulis teks pidato yang tepat. Hal tersebut dapat dilakukan dengan pendalaman materi, pemberian model, contoh, dan latihan. Kedua, bagi peneliti selanjutnya disarankan melakukan penelitian pada aspek lain terkait dengan teks pidato, misalnya gaya bahasa dalam teks pidato karangan siswa. Ketiga, bagi siswa disarankan supaya lebih giat belajar dan berlatih sehingga dapat menulis teks pidato dengan baik dan benar.
7 Daftar Rujukan Arsjad, Maidar G., dan Mukti, U.S Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Bormann, Ernest G., dan Bormann, Nancy C Retorika: Suatu Pendekatan Terpadu. Jakarta: Erlangga. Depdiknas Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI):Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Moleong, Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nurhadi Bagaimana Menulis (Handbook of Writing). Malang: Universitas Negeri Malang. Rakhmad, Jalaluddin Retorika Modern: Suatu Pendekatan Praktis. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Siregar, Evendhy M Teknik Berpidato dan Menguasai Massa. Jakarta: Yayasan Mari Belajar.
KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 MALANG TAHUN AJARAN 2012/2013
KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 MALANG TAHUN AJARAN 2012/2013 Bayu Gusti Antri Hariyono 1 Sumadi 2 Moch. Syahri 3 Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang Email: bayu_gustian@yahoo.co.id
Lebih terperinciPOLA GAYA BAHASA DALAM TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA MAARIF LAWANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013. Dianti Setia Dharma 1 Sumadi 2 Titik Harsiati 3
POLA GAYA BAHASA DALAM TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA MAARIF LAWANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Dianti Setia Dharma 1 Sumadi 2 Titik Harsiati 3 Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang E-mail: dianti_arko@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin jelas dan terstruktur pula pikirannya. Keterampilan hanya dapat
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO PERSUASIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 X KOTO DIATAS KABUPATEN SOLOK DENGAN MEDIA GAMBAR E JURNAL
KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO PERSUASIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 X KOTO DIATAS KABUPATEN SOLOK DENGAN MEDIA GAMBAR E JURNAL SURI HASTIKA SARI NPM 09080308 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan bahasa yakni menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Berdasarkan empat aspek keterampilan tersebut,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pidato. Ketika menulis teks pidato, banyak faktor yang perlu diperhatikan seperti kosa kata,
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu aspek dari keterampilan berbahasa yang perlu dimiliki oleh siswa. Melalui menulis siswa bisa mengekspresikan kekayaan ilmu, pikiran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan kepada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan kepada siswa sejak Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. eksternal diantaranya adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sekolah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa merupakan interaksi dari berbagai faktor yang mempengaruhinya, baik dari dalam diri siswa (faktor internal) maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia secara umum merupakan bahasa resmi negara Indonesia yang digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting dalam dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin jelas dan terstruktur pula pikirannya. Keterampilan hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis argumentasi merupakan salah satu keterampilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis argumentasi merupakan salah satu keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai siswa SMA. Sebab, keterampilan menulis argumentasi sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Semakin terampil seseorang berpikir, semakin jelas dan cerah jalan pikirannya. Kemampuan ini
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah
KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Herman dan Nur Indah FKIP Universitas Jambi ABSTRACK Artikel ini memberikan hasil penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis teks pidato pada hakikatnya menuangkan gagasan kedalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis teks pidato pada hakikatnya menuangkan gagasan kedalam bentuk bahasa tulis yang siap dilisankan. Pilihan kosa kata, kalimat, paragraf dalam menulis sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu hal yang terpenting dalam kehidupan manusia adalah bahasa. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Pengajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas delapan hal. Pertama, dibahas latar belakang masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa sekolah dasar. Kemudian, dibahas identifikasi
Lebih terperinciAbstract. Pendahuluan
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASIF PADA TEKS PIDATO SISWA KELAS IX.2 DENGAN TEKNIK TIRU MODEL DI SMP NEGERI 1 SOLOK SELATAN Elita Sinatra 1), Marsis 2), Gusnetti 2) ¹Mahasiswa jurusan Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan hal yang urgen peranannya dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi antarmanusia. Selain
Lebih terperinciAas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung
PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS V SD ISLAM AL-IKHLAS CIANJUR TAHUN AJARAN 2011/2012 Aas Asiah Email : aasasiah84@yahoo.com
Lebih terperinciANALISIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMKN 12 MALANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
ANALISIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMKN 12 MALANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Faridatul Umami Sunaryo Moch. Syahri E-mail: Faridatul Umami90@yahoo.com Fakultas Sastra Jurusan Sastra Indoensia Universitas
Lebih terperinciKESALAHAN PENULISAN SURAT RESMI DI KANTOR CAMAT LUBUK TAROK KABUPATEN SIJUNJUNG
KESALAHAN PENULISAN SURAT RESMI DI KANTOR CAMAT LUBUK TAROK KABUPATEN SIJUNJUNG Gusmaweni 1), Gusnetti 2), Syofiani 2) 1. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2. Dosen Program
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PUISI MAHASISWA OFFERING A ANGKATAN 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG
KARAKTERISTIK PUISI MAHASISWA OFFERING A ANGKATAN 2009 JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS NEGERI MALANG David Maulana Muhammad*)1 Wahyudi Siswanto)*2 Email davidmuhammad7@gmail.com Universitas
Lebih terperinciKEMAMPUAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO SKRIPSI OLEH : HAYATUL BESTI A1B109029
KEMAMPUAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas Jambi untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Seni OLEH
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN BERBAHASA
PEMBELAJARAN MENULIS SEBAGAI SUATU KETERAMPILAN BERBAHASA Oleh Novita Tabelessy Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura Abstrak:
Lebih terperinciKEMAMPUAN SISWA KELAS X SMA 3 MUARO JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO OLEH SULIS TRIYA NINGSIH ABSTRAK
KEMAMPUAN SISWA KELAS X SMA 3 MUARO JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO OLEH SULIS TRIYA NINGSIH ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi kemampuan menulis teks pidato siswa berdasarkan
Lebih terperinciKebermanfa atan Tingkat kesulitan Kondisi setempat Kelayakan Analisis Materi Kebahasaan dalam KTSP mkompetrnsi Dasar Materi 1. Menceritakan berbagai pengalaman dengan pilihan kata dan ekspresi yang tepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kompetensi yang terdapat dalam kurikulum tingkat satuan pelajaran (KTSP) mata
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah utama yang menjadi fokus penelitian dalam tesis ini adalah berbicara. Masalah ini dipandang penting untuk dikaji karena salah satu standar kompetensi
Lebih terperinciANALISIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS IX SMP KATOLIK SANTO PAULUS SINGARAJA TAHUN AJARAN 2015/2016 DITINJAU DARI PRINSIP-PRINSIP KOMPOSISI
ANALISIS NASKAH PIDATO SISWA KELAS IX SMP KATOLIK SANTO PAULUS SINGARAJA TAHUN AJARAN 2015/2016 DITINJAU DARI PRINSIP-PRINSIP KOMPOSISI Ni Luh Sri Ernawati 1, Sang Ayu Putu Sriasih 2, Ida Ayu Made Darmayanti
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran,
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran, perasaan, gagasan, ide, dan keinginan kepada orang lain. Bahasa juga merupakan alat komunikasi
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN BERBAHASADALAM KARANGAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI SMK NEGERI REMBANG KABUPATEN PASURUAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASADALAM KARANGAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI SMK NEGERI REMBANG KABUPATEN PASURUAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Yudha Widwiarti Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keterampilan berbahasa berhubungan erat dan saling melengkapi dengan pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di sekolah berkaitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki fungsi sebagai alat komunikasi bagi manusia, dengan bahasa manusia dapat berkomunikasi dengan manusia lain. Dalam komunikasi, manusia saling
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMAHAMAN POLA PENALARAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN TAHUN PEMBELAJARAN
HUBUNGAN PEMAHAMAN POLA PENALARAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 Oleh Nurhajijah Br Tarigan Prof. Dr. Khairil Ansari,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (KTSP) secara umum dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa yang
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) secara umum dikembangkan menjadi keterampilan berbahasa yang meliputi mendengarkan,
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH
KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Lebih terperinciKESALAHAN EJAAN DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO Tahun Pelajaran 2008/2009 SKRIPSI
KESALAHAN EJAAN DAN KETIDAKBAKUAN KATA PADA KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO Tahun Pelajaran 2008/2009 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mendapatkan Gelar S-1 Pendidikan
Lebih terperinciPENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 PADANG
PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI PADANG Risa Marjuniati ), Marsis ), Hj. Syofiani ) ) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ) Dosen
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Menulis Teks Berita Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kencong dengan Strategi ATDRAP
1 Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Berita Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Kencong dengan Strategi ATDRAP Anisatul Fauziah 1 Sumadi 2 Moch. Syahri 2 E-mail: ikancute@gmail.com Universitas Negeri Malang,
Lebih terperinciBAB IV TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS
MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XI SEMESTER 2 BAB IV TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS OLEH NI KADEK SRI WEDARI, S.Pd. A. Pengertian Teks Ekplanasi Kompleks Teks eksplanasi berisi penjelasan tentang keadaan sesuatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat tercapai sesuai yang diinginkan ( Hamalik, 2001 : 56) pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungan dan dengan demikian akan menimbulkan
Lebih terperinciPertama Diterima: 27 April 2017 Bukti Akhir Diterima: 06 Mei 2017
25 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DAN MEDIA VIDEO DAKWAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF PERSUASIF BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KELAS X MA RIANA HASTITI 1),
Lebih terperinciBAHASA PERTAMA SISWA SMAN TITIAN TERAS HAS DALAM KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI
Vol. 4 No.2 Desember 2014 ISSN 2089-3973 BAHASA PERTAMA SISWA SMAN TITIAN TERAS HAS DALAM KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI Indah Rahmita Sari FKIP Universitas Batanghari ABSTRACT This article description
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki hubungan yang sangat erat dalam kehidupan bermasyarakat karena bahasa merupakan alat komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keterampilan menulis menjadi keterampilan berbahasa yang sangat penting bagi siswa, baik selama mereka mengikuti pendidikan di sekolah maupun dalam kehidupannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia karena dengan bahasa, manusia dapat mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan dan juga idenya
Lebih terperinciHUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 12 PADANG
e-issn: 2502-6445 https://ejurnal.stkip-pessel.ac.id/index.php/kp P-ISSN: 2502-6437 September 2017 HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMA NEGERI
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Keterampilan Menulis Menulis adalah sebuah kegiatan yang sering dilakukan oleh setiap orang, apapun bentuknya. Mendengar kata menulis tidak banyak
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FOTO ESAI
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FOTO ESAI Masniah Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia e-mail: imasmasniah@rocketmail.com
Lebih terperinciHUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMAN 1 KINALI
HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMAN 1 KINALI Oleh: Yesi Setya Utami 1, Ellya Ratna 2, Wirsal Chan 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI PADA SISWA KELAS X ASMA NEGERI 1 MENYUKE
KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI PADA SISWA KELAS X ASMA NEGERI 1 MENYUKE Seriati, Cristanto Syam, Martono Pascasarjana Bahasa Indonesia, FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak e-mail: Seriati.afhun@gmail.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sulit menuangkan pikiran secara teratur dan baik). Selain itu siswa juga
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keterampilan menulis, sesuai dengan proses pemerolehannya merupakan keterampilan yang paling akhir dan masih dipandang sulit dan kompleks oleh sebagian besar siswa.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi (Pateda, 1990: 4). Bahasa
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi (Pateda, 1990: 4). Bahasa merupakan suatu sistem lambang bunyi, bersifat arbitrer, digunakan oleh suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesamanya. Hal ini karena fungsi bahasa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dasar hingga jenjang perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu penguasaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran penggunaan bahasa Indonesia dilakukan sejak dari sekolah dasar hingga jenjang perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu penguasaan bahasa Indonesia.
Lebih terperinciPARAGRAPH WRITING SKILLS ARGUMENTS CLASS X SMAN 1 KANDIS DISTRICT SIAK
1 PARAGRAPH WRITING SKILLS ARGUMENTS CLASS X SMAN 1 KANDIS DISTRICT SIAK Nofriani 1, Abdul Razak 2, Charlina 3 riaa111194@gmail.com Hp: 082173887766, encikabdulrazak25@gmail.com, charlinahadi@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak lepas dari hubungan pembelajaran bahasa yang berlangsung di dunia. Salah satu tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia ini adalah meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya tidak pernah terlepas dari komunikasi. Manusia memerlukan bahasa baik secara lisan maupun tertulis sebagai sarana mengungkapkan ide,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen penting yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling melengkapi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menulis merupakan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia dititikberatkan kepada empat keterampilan yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menulis merupakan salah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa sebagai alat komunikasi dapat digunakan untuk menyampaikan informasi atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar. Komunikasi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Peranan bahasa sangat penting dalam kegiatan komunikasi di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Peranan bahasa sangat penting dalam kegiatan komunikasi di masyarakat. Bahasa adalah alat untuk menyatakan pikiran dan perasaan. Bahasa sebagai lambang mampu
Lebih terperinciKata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.
ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH KLOPOGODO, KECAMATAN GOMBONG, KABUPATEN KEBUMEN, TAHUN 2014/2015 Oleh: Sri Wardani Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran sangatlah penting dalam proses pendidikan. Pembelajaran saat ini menekankan pada penanaman pendidikan karakter peserta didik. Pembelajaran berlangsung
Lebih terperinciKETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 PADANG BERDASARKAN KERANGKA KARANGAN ARTIKEL ILMIAH RIRIN SEPRIWINNI NPM
KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 PADANG BERDASARKAN KERANGKA KARANGAN ARTIKEL ILMIAH RIRIN SEPRIWINNI NPM 09080190 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS WACANA NARASI SISWA KELAS XI TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK BINA BANGSA DAMPIT DENGAN STRATEGI CONTOH DAN NONCONTOH
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS WACANA NARASI SISWA KELAS XI TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK BINA BANGSA DAMPIT DENGAN STRATEGI CONTOH DAN NONCONTOH Rizki Dian Lestari 1 A. Syukur Ghazali 2 Indra Suherjanto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan ini, manusia tidak pernah telepas dari kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan ini, manusia tidak pernah telepas dari kegiatan berbahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling efektif untuk mengungkapkan ide, pikiran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara tepat (Tarigan dalam Fatmawati, 2009: 2). Dibandingkan ketiga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di setiap jenjang pendidikan di Indonesia. Berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP),
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI: DIII MANAJEMEN INFORMATIKA Semester : 4
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI: DIII MANAJEMEN INFORMATIKA Semester : 4 MATA KULIAH : Bahasa Indonesia dan Teknik Penulisan Ilmiah KODE MATA KULIAH / SKS : 390101020 / 2 SKS MATA KULIAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh individu karena adanya interaksi dengan antar individu dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang dialami oleh individu karena adanya interaksi dengan antar individu dan lingkunganya 1 Menulis sebagai proses
Lebih terperinciKUALITAS PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM ABSTRAK SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS NEGERI MALANG TAHUN
KUALITAS PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM ABSTRAK SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS NEGERI MALANG TAHUN 2008-2012 Ni matul Awalin 1 Sunaryo HS 2 Dwi Saksomo 3 Email: ulin_15na@yahoo.com
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK Karin Ajeng Febriani, Nanang Heryana, Djon Lasmono Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun menjadi satu kesatuan dengan suatu kesesuaian yang kemudian membentuk paragraf-paragraf, sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan salah satu aspek kemampuan berbahasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis merupakan salah satu aspek kemampuan berbahasa dalam mengungkapkan ide, gagasan (pendapat) siswa berupa tulisan. Menulis merupakan bagian
Lebih terperinciJENIS-JENIS PIDATO / RETORIKA GUMGUM GUMILAR, S.SOS., M.SI.
JENIS-JENIS PIDATO / RETORIKA GUMGUM GUMILAR, S.SOS., M.SI. Retorika adalah seni berkomunikasi secara lisan yang dilakukan oleh seseorang kepada sejumlah orang secara langsung bertatap muka. Oleh karena
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan pembelajaran wajib yang telah ditetapkan di setiap jenjang pendidikan SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi. Pembelajaran
Lebih terperinciKey words : Effective Sentence, Text To Speech, Writing ability
Kemampuan Menggunakan Kalimat Efektif dalam Menulis Teks Pidato Siswa Kelas IX SMP N 2 Bukit Sundi Kabupaten Solok. Zaterti 1, Hasnul Fikri 2, Syofiani 3 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan
Lebih terperinciKemampuan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sumber Jaya Lampung Barat
Jurnal Pesona, Volume 3 No. 2, (2017), 156-162 ISSN Cetak : 2356-2080 ISSN Online : 2356-2072 DOI: https://doi.org/ 10.26638/jp.444.2080 Kemampuan Menulis Teks Deskripsi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran menjadi salah satu kegiatan yang bernilai edukatif, hal ini terjadi karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan
Lebih terperinciSkripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )
0 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN TANDA BACA DALAM PARAGRAF NARASI DENGAN METODE BERLATIH MENULIS KELOMPOK PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 7 BANYUDONO, BOYOLALI Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan
Lebih terperinciTEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING
TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 TAWANGSARI SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010 S K R I P S I Untuk Memenuhi Sebagai
Lebih terperinciJurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan
Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan ISSN 2252-6676 Volume 4, No. 1, April 2016 http://www.jurnalpedagogika.org - email: jurnalpedagogika@yahoo.com KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN
Lebih terperinciSILABUS. Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung
KELAS X SEMESTER 1 SILABUS Nama Sekolah : SMA / MA... Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung 1.1 Menanggapi siaran
Lebih terperinciABILITY TO WRITING SHORT MESSAGES CLASS VII SMP SOREK DUA STATE PELALAWAN
1 ABILITY TO WRITING SHORT MESSAGES CLASS VII SMP SOREK DUA STATE PELALAWAN Juru Alfandi 1, Abdul Razak 2, Elmustian Rahman 3 Alfandi.juru@gmail.com Hp: 085272701068, encikabdulrazak25@gmail.com, elmustian@yahoo.com.
Lebih terperinciOleh Justianus Tarigan Dr. Abdurahman A., M.Hum.
ANALISIS VALIDITAS ISI DAN KETEPATAN KONSTRUKSI BUTIR TES SOAL UJIAN AKHIR SEKOLAH BAHASA INDONESIA TAHUN 2013/2014 KELAS XII SMA SWASTA BERSAMA BERASTAGI Oleh Justianus Tarigan Dr. Abdurahman A., M.Hum.
Lebih terperinciKISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Standar Guru C C2 C3 C4 C5 C6 Menggunakan secara lisan wacana wacana lisan untuk wawancara Menggunakan wacana lisan untuk wawancara Disajikan penggalan
Lebih terperinci2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa memiliki kemampuan berbahasa yang mumpuni serta dapat berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dengan
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PADANG
KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PADANG ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penggunaan struktur kebahasaannya dengan baik (penggunaan kosa kata, tatabahasa,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 merupakan suatu bentuk pembelajaran yang berbasis teks. Pembelajaran bahasa Indonesia yang berbasis teks ini menjadikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana menumbuh kembangkan potensi kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut Sahertian (2008: 26) pendidik
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN MEDIA FOTO JURNALISTIK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF
KEEFEKTIFAN MEDIA FOTO JURNALISTIK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF Siti Nurfajriah Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia Surel : nurfajriah_s2076@yahoo.com
Lebih terperinciOleh: lis Supriyati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KARANGGAYAM KABUPATEN KEBUMEN TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: lis Supriyati Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia yaitu menyangkut bahasa yang digunakan oleh warga negara Indonesia dan sebagai bahasa persatuan antar warga, yang merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Kedudukan Pembelajaran Memproduksi Teks Eksposisi Berdasarkan Kurikulum 2013 2.1.1 Kompetensi Inti Implementasi kurikulum 2013 berbasis kompetensi dan karakter harus melibatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar dikatakan berhasil apabila siswa dianggap
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses kegiatan belajar mengajar dikatakan berhasil apabila siswa dianggap telah belajar. Siswa dikatakan telah belajar apabila tujuan pembelajaran yang dirumuskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan siswa lainnya. Bagi siswa sekolah dasar, kadang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia salah satu mata pelajaran yang di ajarkan di sekolah dasar, karena dengan bahasa diharapkan siswa dapat berkomunikasi dengan siswa lainnya.
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM KOMPUTER Semester : 5
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM KOMPUTER Semester : 5 Berlaku mulai : Gasal/2011 MATA KULIAH : TEKNIK PENULISAN ILMIAH KODE MATA KULIAH / SKS : 410201026 / 2 SKS MATA KULIAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membaca yang baik akan menunjang keberhasilan hal-hal yang lainnya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan berkomunikasi mempunyai peranan yang sangat penting.agar dapat berkomunikasi dengan baik, seseorang harus terampil berbahasa.bahasa itu sendiri memiliki
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BRAINSTORMING
PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BRAINSTORMING Oleh: Rangga Tina R.Q. 1, Erizal Gani 2, Nursaid 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas
Lebih terperinci