BAB IV PENUTUP. pengguna laki-laki dan pengguna perempuan. Identitas yang dimaksud

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PENUTUP. pengguna laki-laki dan pengguna perempuan. Identitas yang dimaksud"

Transkripsi

1 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Berikut ini merupakan kesimpulan yang dapat ditarik oleh peneliti atas perumusan masalah mengenai identitas material, jenis pesan yang diproduksi, cara penayampaian pesan dan cara menerima pesan, yakni sebagai berikut : 1. Pada Level Teks a. Terdapat perbedaan dalam identitas yang dimunculkan dalam akun Path pengguna laki-laki dan pengguna perempuan. Identitas yang dimaksud adalah nama profile, foto profile dan foto cover. Pada hasil temuan peneliti, pengguna perempuan lebih senang memainkan identitas dirinya dibandingkan dengan laki-laki yang tampil apa adanya. Hal ini dapat dilihat dari nama profile dan foto profile, pengguna perempuan terkadang lebih senang tidak menggunakan nama asli mereka di dalam media sosial Path dan merubahnya menjadi nama panggilan dan nama samaran (nama yang mereka bentuk sendiri). Kemudian dalam mencantumkan foto profile mereka lebih senang mengeditnya terlebih dahulu agar terlihat lebih cantik dan tampil maksimal. Sehingga dalam hal ini perempuan disini ingin lebih menonjolkan diri mereka dan lebih bersaing antara pengguna lainnya. Berbeda dengan pengguna laki-laki, yang cenderung senang menggunakan nama asli, mencantumkan foto profile dengan foto dirinya sendiri tanpa di edit. Sehingga dalam hal ini, laki-laki cenderung menampilkan diri 279

2 280 mereka apa adanya. Tidak hanya itu saja, dalam mencamtukan foto cover pengguna wanita lebih senang menonjolkan status mereka yaitu dengan mecantumkan foto dirinya dengan kekasihnya maupun dengan keluarganya. Berbeda dengan laki-laki yang jarang menunjukkan statusnya dengan lebih sering menggunakan foto cover pemandangan di media sosial Path. b. Melihat perbedaan dari segi jenis atau topik pesan yang sering dibahas atau diposting oleh pengguna laki-laki dan perempuan di media sosial Path. Pengguna perempuan cenderung lebih senang membahas tentang topik-topik pribadi dan masalah pribadi, dibandingkan dengan laki-laki yang lebih cenderung senang memposting tentang topik-topik umum, walaupun ada beberapa yang terkadang laki-laki juga pernah membahas tentang kehidupan pribadinya di media sosial Path, namun dilihat dari banyaknya, perempuan cenderung lebih sering memposting tentang masalah pribadi. Namun ada yang menarik pada temuan ini bahwa wanita lebih senang membicarakan konflik di media sosial Path daripada laki-laki yang lebih sering menghindari konflik, kemudian perempuan pada penelitian ini lebih cenderung menampilkan gaya hidup dan kekuasaanya di media sosial Path dibandingkan dengan laki-laki yang lebih suka menggunakan Path hanya untuk sarana hiburan dan berbagi informasi. Sehingga dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa laki-laki lebih senang menjaga hubungan atau relasi pertemanan dibandingkan perempuan yang lebih senang memunculkan konflik. Oleh karena itu, dapat digaris bawahi

3 281 bahwa perempuan lebih bersifat report talk yaitu lebih mempunyai power, kekuasaan, cenderung bersifat maskulinitas dibandingkan laki-laki yang bersifat rapport talk yaitu lebih memelihara hubungan, menjaga pertemanan, menghindari konflik dan bersifat feminitas. c. Melihat temuan mengenai cara memproduksi pesan, terdapat perbedaan antara pengguna laki-laki dan perempuan dalam memposting status di media sosial Path. Pada temuan ini, peneliti menemukan bahwa pengguna perempuan lebih sering menggunakan desain logika ekspresif dibanding dengan pengguna laki-laki yang cenderung lebih ke pesan yang konvensional. Dengan hal ini, dapat dikatakan bahwa perempuan lebih emosional dibandingkan dengan laki-laki yang lebih santai dan berbicara lebih sopan di dalam media sosial Path. d. Melihat temuan pada cara menerima pesan, terdapat perbedaan antara pengguna perempuan dan pengguna laki-laki dalam membalas komentar di media sosial Path. Pengguna perempuan lebih sering menerima pesan secara hegimoni dominan yaitu dengan menyetujui apa yang dikatakan oleh komunikator (pengguna yang mengomentari statusnya) di media sosial Path. Sedangkan pengguna laki-laki sering membalas pesan dengan cara bernegosiasi, bercanda dan terkadang lebih sering menolaknya dengan cara tidak membalas komentar komunikator di media sosial Path. 2. Pada Level Konteks a. Dari hasil temuan pada level konteks, alasan pengguna perempuan sering mengubah identitas aslinya adalah untuk terlihat lebih simple dan

4 282 menyesuaikan nama sesuai dengan di dunia offline. Selain itu, perempuan mengubah namanya agar dapat membuat penasaran. Kemudian mengenai foto profile, pengguna perempuan lebih senang mengedit foto agar terlihat lebih cantik, menarik dan sempurna. Sedangkan foto cover, pengguna perempuan lebih senang menggunakan foto dengan keluarga atau kekasihnya untuk menunjukkan statusnya. Sedangkan untuk pengguna laki-laki, lebih senang menunjukkan identitas aslinya untuk mununjukkan jati dirinya dan memudahkan orang untuk mencari akun narasumber. Selain itu pengguna laki-laki ini tidak senang mengedit foto karena ingin terlihat apa adanya. Dan alasan pengguna laki-laki sering menggunakan foto aktivitas yang sedang dilakukannya yaitu untuk menunjukkan jati diri. b. Melihat jenis pesan yang diunggah, laki-laki lebih senang memposting topik-topik umum seperti memposting tentang lagu, tempat, makanan, musik, lowongan pekerjaan karena narasumber laki-laki menggunakan Path sebagai sarana informasi, selain itu pengguna laki-laki lebih juga senang memposting tentang kebersamaan dengan teman untuk alasan mengabadikan moments. Sedangkan pengguna perempuan lebih senang memposting tentang kehidupan pribadi dan didunia nyata karena pengguna perempuan ingin berbagi perasaan, ingin mendapat respon dari teman-teman yang lain. Terkadang pengguna perempuan juga senang menunjukkan gaya hidupnya untuk menunjukkan status dirinya di dunia nyata.

5 283 c. Melihat dari cara memproduksi pesan, perempuan terlihat lebih ekspresif dibandingkan laki-laki karena perempuan ingin menunjukkan ekspresi mereka di dunia nyata, sedangkan pengguna laki-laki lebih terlihat konvensional karena laki-laki lebih ingin terlihat tenang, santai dan apa adanya. d. Melihat dari cara menerima pesan, pengguna laki-laki lebih senang menolak dan terkadang menerima pesan secara bercandaan untuk memperlihatkan argumennya dan terkadang menjawabnya dengan bercandaan agar terlihat santai dan tidak merusak hubungan. Sedangkan pengguna perempuan lebih senang menerima pesan karena pengguna perempuan lebih senang menyetujui dengan apa yang disampaikan komunikator. Dari beberapa hasil temuan diatas dapat ditarik secara garis besar bahwa terdapat seditkit pergeseran konsep genderlect style dari Deborah Tannen dalam new media pada penelitian di media sosial Path ini. Pergeseran yang dimaksud adalah perempuan cenderung bersifat report talk dan laki-laki lebih cenderung bersifat rapport talk. Hal ini dapat dilihat dari beberapa temuan dan kesimpulan dari beberapa masalah peneliti yaitu mengenai jenis pesan yang diproduksi dan cara menuliskan isi pesan. Dalam menuliskan jenis pesan yang diproduksi, pengguna perempuan cenderung lebih senang memposting tentang konflik daripada laki-laki yang lebih terlihat menjaga hubungan dibandingkan oleh wanita. Dalam hal ini, perempuan terlihat lebih emosional, lebih kuat dan lebih cenderung bersifat maskulin dibandingkan dengan laki-laki yang terlihat lebih

6 284 santai, menjaga dan menjalin hubungan. Kemudian tidak hanya itu, pengguna perempuan dalam cara menuliskan pesan lebih bersifat ekspresif dibandingkan dengan laki-laki yang sering menulis pesan secara konvensional. Dalam hal menulis pesan, perempuan terkadang lebih sering memberikan penekanan pada huruf kapital yang berlebihan dan menggunakan kata-kata yang kasar dibandingkan laki-laki yang terlihat lebih sopan dan lembut dalam menulis pesan. 4.2 Saran Berikut merupakan beberapa saran yang berkaitan dengan hasil temuan dari penelitian : 1. Pada penelitian ini, ditemukan bahwa pengguna Path perempuan lebih cenderung memainkan identitasnya dengan cara tidak mencantumkan nama asli mereka di dalam media sosial Path. Pengguna perempuan lebih cenderung senang mengubah nama asli mereka menjadi nama bentukan yang mereka buat sendiri agar dapat menarik para pengguna lain. Sehingga dari hal ini, sangat diharapkan sekali agar pengguna path terutama perempuan untuk dapat berhati-hati dan diharapkan dapat mengerti batasan-batasan dalam mengguunakan identitas di dunia maya, sehingga tidak kehilangan jati diri dikehidupan nyata. 2. Dalam proses memproduksi pesan di dalam media sosial, pengguna perempuan lebih bersifat terbuka dengan segala permasalahan pribadinya, lebih emosional, sering menggunakan tanda baca yang berlebihan dan terkadang sering menggunakan kata-kata kasar ketika sedang

7 285 mencurahkan isi hatinya di media sosial. Oleh karena itu, sangat diharapkan sekali agar pengguna perempuan dalam menggunakan path dengan lebih bijak dan dapat mengontrol emosi di dunia maya, sehingga tidak akan lagi kasus-kasus yang bermunculan seperti kasus Flo dan Dinda. Dan tidak hanya itu saja, hal ini dimaksudkan agar semua pengguna lain tidak menilai negatif akan pengguna path tersebut 3. Kemudian pada penelitian genderlect style ini memiliki banyak keterbatasan dalam pemilihan sampel dan informan karena penelitian ini hanya terbatas pada lingkaran teman Path peneliti sehingga hasil penelitian ini belum tentu akan sama hasilnya jika diteliti dengan topik dan media sosial yang sama yaitu dengan media sosial Path. Oleh karena itu peneliti sangat mengharapkan untuk dapat melakukan penelitian dengan topik dan media sosial yang sama namun dengan lingkaran teman Path yang berbeda. Kemudian tidak hanya itu saja, penelitian ini hanya berfokus pada genderlect style di dalam media sosial Path, mungkin akan berbeda hasilnya jika diteliti dengan menggunakan media sosial lainnya seperti facebook, twitter dan lain sebagainya, sehingga sangat diharapkan sekali peneliti selanjutnya dapat meneliti dengan menggunakan media sosial lain agar mendapatkan lebih banyak lagi hasil temuan pada konsep genderlect style dalam new media.

BAB I PENDAHULUAN. situs ini semua bisa mengakses apapun dan berkomunikasi dengan siapa pun.

BAB I PENDAHULUAN. situs ini semua bisa mengakses apapun dan berkomunikasi dengan siapa pun. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu situs jejaring sosial yang terkenal saat ini adalah Facebook, lewat situs ini semua bisa mengakses apapun dan berkomunikasi dengan siapa pun. Fitur-fitur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil penelitian Yahoo!-TNSNet Index, aktivitas internet yang paling

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil penelitian Yahoo!-TNSNet Index, aktivitas internet yang paling BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi menjadi salah satu bagian penting bagi kehidupan manusia. Seiring dengan perkembangan jaman, beragam media komunikasi dan cara berinteraksi mulai berubah.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. yang mendorong remaja dalam mengganti display picture miliknya secara. 1. Perilaku Komunikasi Nonverbal Pada Remaja dalam Mengganti

BAB V PENUTUP. yang mendorong remaja dalam mengganti display picture miliknya secara. 1. Perilaku Komunikasi Nonverbal Pada Remaja dalam Mengganti BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan uraian-uraian pada bab sebelumnya, maka dapatlah ditarik beberapa kesimpulan dari penelitian tentang perilaku komunikasi dan motivasi yang mendorong remaja dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Media sosial hadir sebagai media baru dalam berkomunikasi dimana saat ini berkomunikasi tidak hanya secara tatap muka tetapi juga melalui saluran media. Media sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mahasiswa/i sering kali menggunakan media sosial path untuk mengutarakan konsep diri mereka. Cara yang dilakukan beraneka ragam seperti, memposting foto,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Saat ini perkembangan teknologi informasi berjalan sangat pesat. Kecanggihan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Saat ini perkembangan teknologi informasi berjalan sangat pesat. Kecanggihan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Saat ini perkembangan teknologi informasi berjalan sangat pesat. Kecanggihan teknologi membuat facebook dapat diakses dimana saja, kapan saja dan melalui apa saja. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Maraknya dunia jejaring sosial terutama facebook yang muncul pertama kali

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Maraknya dunia jejaring sosial terutama facebook yang muncul pertama kali BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Maraknya dunia jejaring sosial terutama facebook yang muncul pertama kali tahun 2004 oleh Mark Zuckerberg dan mulai resmi dapat di akses secara umum pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN. ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan internet membawa dampak besar bagi kehidupan manusia. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagi pengguna media sosial, memeriksa dan meng-update aktifitas terbaru ke dalam media sosial adalah sebuah aktifitas yang lazim dilakukan. Seseorang yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Unit tematik terbagi atas status updates, comment, photos, dan like. Di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Unit tematik terbagi atas status updates, comment, photos, dan like. Di BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Reliabilitas Unit tematik terbagi atas status updates, comment, photos, dan like. Di mana setiap unit terdiri atas beberapa tema. Setelah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 64 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan penyajian data pada bab sebelumnya maka pada bab ini peneliti menyajikan temuan yang akan dijelaskan secara

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1 Strategi Perancangan Untuk memberikan informasi mengenai penanggulangan insomnia dan pentingnya mengetahui gejala-gejala dari insomnia agar dapat mengindentifikasi

Lebih terperinci

GENDERLECT STYLE DALAM NEW MEDIA. (Studi Analisis Media Siber tentang Genderlect Style Pengguna. Media Sosial Path)

GENDERLECT STYLE DALAM NEW MEDIA. (Studi Analisis Media Siber tentang Genderlect Style Pengguna. Media Sosial Path) GENDERLECT STYLE DALAM NEW MEDIA (Studi Analisis Media Siber tentang Genderlect Style Pengguna Media Sosial Path) SKRIPSI Oleh : Violetta Kumala Bening D1213075 Disusun Guna Memenuhi Syarat Untuk Mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jejaring sosial. Direktur Pelayanan Informasi Internasional Ditjen Informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jejaring sosial. Direktur Pelayanan Informasi Internasional Ditjen Informasi dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Dari angka tersebut, 95

Lebih terperinci

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. kualitatif yang bersifat deskriptif. Ini sangat diperlukan sebagai hasil

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. kualitatif yang bersifat deskriptif. Ini sangat diperlukan sebagai hasil BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN A. Temuan Penelitian Temuan penelitian berupa data lapangan diperoleh melalui penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Ini sangat diperlukan sebagai hasil pertimbangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Tinjauan tentang Media Sosial Instagram Media sosial merupakan salah satu produk hasil dari perkembangan- perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi masa kini.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam kehidupannya memerlukan komunikasi untuk dapat menjalin hubungan dengan manusia lain. Bahasa sebagai alat komunikasi dibagi menjadi dua yaitu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Fokus Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Peneltian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Fokus Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Peneltian... 9 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL. i LEMBAR PERSETUJUAN. ii PERNYATAAN ORISINALITAS. iii LEMBAR PENGESAHAN. iv KATA PENGANTAR. v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH vii ABSTRAK viii ABSTRACT.. ix DAFTAR

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi semakin pesat. Perkembangan ini telah

I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi semakin pesat. Perkembangan ini telah 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi semakin pesat. Perkembangan ini telah membawa masyarakat menuju era digitalisasi. Banyak kegiatan manusia yang sangat bergantung

Lebih terperinci

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan politik di Indonesia saat ini adalah kurangnya kesadaran politik dalam masyarakat khususnya generasi pemuda untuk terlibat dalam partisipasi politik. Tuntutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi saat ini seolah-olah tidak dapat terbendung lagi. Perkembangan tersebut diiringi juga dengan perkembangan media internet yang biasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memaknai bahwa kebudayaan itu beragam. Keragamannya berdasarkan norma norma serta

BAB I PENDAHULUAN. memaknai bahwa kebudayaan itu beragam. Keragamannya berdasarkan norma norma serta BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kebudayaan sebagai warisan leluhur yang dimiliki oleh masyarakat setempat, hal ini memaknai bahwa kebudayaan itu beragam. Keragamannya berdasarkan norma norma serta

Lebih terperinci

Software User Manual. Media Sosial alumni Panduan Admin dan Alumni

Software User Manual. Media Sosial alumni Panduan Admin dan Alumni Software User Manual Media Sosial alumni Panduan Admin dan Alumni 1. Admin Media sosial ini berfungsi sebagai alat bantu dalam berkomunikasi antar alumni agar terjalinnya tali silahturohmi dan dapat di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan kemudahan yang telah disediakan oleh kemajuan teknologi bernama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan kemudahan yang telah disediakan oleh kemajuan teknologi bernama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menjalin hubungan sosial merupakan sebuah hal penting yang perlu dilakukan oleh manusia. Dengan dasar manusia merupakan makhluk sosial, hubungan sosial tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan salah satu hal paling penting dalam kehidupan manusia. Semua manusia pasti berinteraksi dan bersosialisasi dengan cara berkomusikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi keluarga adalah komunikasi interpersonal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi keluarga adalah komunikasi interpersonal yang sangat penting. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi keluarga adalah komunikasi interpersonal yang sangat penting. Dengan memahami bentuk, fungsi, dan proses dari komunikasi keluarga, kita dapat memahami bagaimana

Lebih terperinci

III. PROSES PENCIPTAAN

III. PROSES PENCIPTAAN III. PROSES PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Dunia virtual dalam media sosial memang amat menarik untuk dibahas, hal ini pulalah yang membuat penulis melakukan sebuah pengamatan, perenungan

Lebih terperinci

BAB III PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL OLEH WANITA DALAM MASA IDDAH DAN IHDÂD. A. Penggunaan Media Sosial Oleh Wanita Dalam Masa Iddah Dan Ihdâd

BAB III PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL OLEH WANITA DALAM MASA IDDAH DAN IHDÂD. A. Penggunaan Media Sosial Oleh Wanita Dalam Masa Iddah Dan Ihdâd BAB III PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL OLEH WANITA DALAM MASA IDDAH DAN IHDÂD A. Penggunaan Media Sosial Oleh Wanita Dalam Masa Iddah Dan Ihdâd Masyarakat global tidak bisa dipisahkan dari infiltrasi aplikasi-aplikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jejaring sosial atau yang biasa dikenal dengan facebook. Dalam perkembangan teknologi tersebut, handphone juga ikut

BAB I PENDAHULUAN. jejaring sosial atau yang biasa dikenal dengan facebook. Dalam perkembangan teknologi tersebut, handphone juga ikut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi semakin berkembang dan maju, terutama dibidang teknologi informasi dan telekomunikasi. Seperti yang kita kenal dalam dunia informatika

Lebih terperinci

Turnomo Rahardjo Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Diponegoro

Turnomo Rahardjo Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Diponegoro Turnomo Rahardjo Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Diponegoro FACE-NEGOTIATION THEORY Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Stella Ting-Toomey. Asumsi-asumsi: Identitas diri (self-identity) merupakan

Lebih terperinci

FENOMENA KEINGINAN MENAMPILKAN DIRI PADA MAHASISWA MELALUI LAYANAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK SKRIPSI

FENOMENA KEINGINAN MENAMPILKAN DIRI PADA MAHASISWA MELALUI LAYANAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK SKRIPSI FENOMENA KEINGINAN MENAMPILKAN DIRI PADA MAHASISWA MELALUI LAYANAN SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

PERBEDAAN PERILAKU KONSUMTIF PADA PENGGUNA INSTAGRAM BERDASARKAN JENIS KELAMIN

PERBEDAAN PERILAKU KONSUMTIF PADA PENGGUNA INSTAGRAM BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERBEDAAN PERILAKU KONSUMTIF PADA PENGGUNA INSTAGRAM BERDASARKAN JENIS KELAMIN DISUSUN OLEH: RIZKA MAULIDIASARI 18511237 3PA04 LATAR BELAKANG MASALAH Seiring berjalannya waktu, situs jejaring sosial sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Pengertian dari pacaran itu sendiri adalah hubungan pertemanan antar lawan

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Pengertian dari pacaran itu sendiri adalah hubungan pertemanan antar lawan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berpacaran merupakan hal yang lazim dilakukan oleh manusia di dalam kehidupan sosialnya. Pengertian dari pacaran itu sendiri adalah hubungan pertemanan antar

Lebih terperinci

2. Jenis kelamin: 1. Pria 2. Wanita 3 3. Stambuk/angkatan:

2. Jenis kelamin: 1. Pria 2. Wanita 3 3. Stambuk/angkatan: KUESIONER PEMANFAATAN YOUTUBE DI KALANGAN MAHASISWA (Studi Penggunaan Youtube di Kalangan Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU Medan dengan Pendekatan Uses and Gratification) Petunjuk Pengisian Kuesoner

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang psikolog Universitas Stanford yaitu Sandra Bem (1977) yang dikutip dalam situs online Psikoterapis.com, dijelaskan bahwa dirinya mengeluarkan sebuah inventory

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana hitam sering identik dengan salah dan putih identik dengan benar. Pertentangan konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Rogers dan Kincaid, seorang ilmuwan komunikasi (dalam. Cangara, 2000) komunikasi adalah proses pertukaran informasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Rogers dan Kincaid, seorang ilmuwan komunikasi (dalam. Cangara, 2000) komunikasi adalah proses pertukaran informasi dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sebuah hubungan diperlukan komunikasi antar satu dan yang lainnya. Komunikasi apabila diaplikasikan dengan benar akan mampu mencegah konflik dan memperbaiki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini sudah menjadi elemen penting bagi kehidupan masyarakat modern terutama fungsinya dalam bersosialisasi dan berinteraksi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pesat di seluruh belahan dunia, yakni salah satunya termasuk di Indonesia. Media

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pesat di seluruh belahan dunia, yakni salah satunya termasuk di Indonesia. Media BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengguna situs media sosial saat ini telah mengalami kemajuan yang pesat di seluruh belahan dunia, yakni salah satunya termasuk di Indonesia. Media sosial mendominasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUN PUSTAKA. Asertivitas adalah kemampuan mengkomunikasikan keinginan, perasaan,

BAB II TINJAUN PUSTAKA. Asertivitas adalah kemampuan mengkomunikasikan keinginan, perasaan, BAB II TINJAUN PUSTAKA 2.1.1. Asertivitas Asertivitas adalah kemampuan mengkomunikasikan keinginan, perasaan, dan pikiran kepada orang lain tanpa rasa cemas, dengan tetap menjaga dan menghargai hakhak

Lebih terperinci

Budaya dan Komunikasi 1

Budaya dan Komunikasi 1 Kejujuran berarti integritas dalam segala hal. Kejujuran berarti keseluruhan, kesempurnaan berarti kebenaran dalam segala hal baik perkataan maupun perbuatan. -Orison Swett Marden 1 Memahami Budaya dan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN JEJARING SOSIAL OLEH ORGANISASI DALAM MEMPERKENALKAN IDENTITAS PERUSAHAAN (STUDI KASUS JOGJA CITY MALL DALAM MENGGUNAKAN

PEMANFAATAN JEJARING SOSIAL OLEH ORGANISASI DALAM MEMPERKENALKAN IDENTITAS PERUSAHAAN (STUDI KASUS JOGJA CITY MALL DALAM MENGGUNAKAN PEMANFAATAN JEJARING SOSIAL OLEH ORGANISASI DALAM MEMPERKENALKAN IDENTITAS PERUSAHAAN (STUDI KASUS JOGJA CITY MALL DALAM MENGGUNAKAN FACEBOOK DAN TWITTER) Vito Hendra Putra/ Ike Devi Sulistyaningtyas Program

Lebih terperinci

2 gambar terbaik untuk mengatur kesan yang baik kepada orang lain. Hal ini terlihat, data dari Taylor Nelson Sofres (TNS) tahun 2015 tercatat lebih da

2 gambar terbaik untuk mengatur kesan yang baik kepada orang lain. Hal ini terlihat, data dari Taylor Nelson Sofres (TNS) tahun 2015 tercatat lebih da BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Munculnya media komunikasi internet dalam kehidupan manusia menghadirkan suatu peradaban baru khususnya dalam proses komunikasi dan informasi. Ellison dan Boyd dalam

Lebih terperinci

PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG

PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG Elsa Puji Juwita, Peran Media Sosial terhadap Gaya Hidup Siswa PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG Elsa Puji Juwita 1, Dasim Budimansyah 2, Siti Nurbayani 3 1 SMA PGRI Bandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. khususnya teknologi informasi seperti internet, teknologi ini tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. khususnya teknologi informasi seperti internet, teknologi ini tidak hanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi membawa indikator kemajuan di bidang teknologi, khususnya teknologi informasi seperti internet, teknologi ini tidak hanya mungkin menyediakan informasi

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 6.1 Perempuan Berdaya Bukanlah Mitos Belaka

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 6.1 Perempuan Berdaya Bukanlah Mitos Belaka BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Perempuan Berdaya Bukanlah Mitos Belaka Ada sebuah lagu klise yang sudah lama bergema di Indonesia. Wanita dijajah pria sejak dulu kala 1, begitu penggalan liriknya. Saat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. berkaitan dengan public display affection pasangan mahasiswa melalui

BAB IV ANALISIS DATA. berkaitan dengan public display affection pasangan mahasiswa melalui BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada pasangan mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya, peneliti menemukan beberapa hal yang berkaitan dengan public display

Lebih terperinci

Membuat Kartu Nama Online

Membuat Kartu Nama Online Membuat Kartu Nama Online Anda harus punya identitas di dunia internet. Tujuannya, apa lagi kalau bukan supaya orang lain tahu keberadaan Anda di dunia maya. Memang Anda bisa hadir di dunia internet dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tradisional. Ahlqvist, dkk (2008 dalam Sulianta, Feri 2015). Perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. tradisional. Ahlqvist, dkk (2008 dalam Sulianta, Feri 2015). Perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media Sosial adalah interaksi sosial antara manusia dalam berbagi dan bertukar informasi. Media sosial mencakup gagasan dan berbagai konten dalam komunitas virtual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. Adanya kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. Adanya kehidupan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang mempunyai kebutuhan untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. Adanya kehidupan yang semakin modern,

Lebih terperinci

BAB V. Refleksi Hasil Penelitian

BAB V. Refleksi Hasil Penelitian BAB V Refleksi Hasil Penelitian 5.2.1 Implikasi Teoritis Implikasi teoritis yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu media menciptakan pesan yang disampaikan kepada khalayak dan khalayak memaknai pesan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan yang baik akan menghasilkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan yang baik akan menghasilkan sumber daya manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan yang baik akan menghasilkan sumber daya manusia yang baik. Kualitas manusia bisa diukur dengan tingkat pendidikan yang ia miliki. Pendidikan bukan hanya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dari peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan manusia. Sejak

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dari peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan manusia. Sejak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik memiliki peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Musik adalah aktivitas budaya yang sangat akrab dengan kehidupan manusia. Dalam berbagai bangsa

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa teori akan dipaparkan dalam bab ini sebagai pendukung dari dasar

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa teori akan dipaparkan dalam bab ini sebagai pendukung dari dasar BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Beberapa teori akan dipaparkan dalam bab ini sebagai pendukung dari dasar pelitian. Berikut adalah beberapa teori yang terkait sesuai dengan penelitian ini. 2.1 Anxiety (Kecemasan)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah jam hanya untuk mengakses internet dan layanan teknologi baru lainnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah jam hanya untuk mengakses internet dan layanan teknologi baru lainnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan media sosial sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia, saat ini individu tidak hanya hidup di dunia nyata, tetapi juga memiliki kehidupan di dunia

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain 25 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain komunikasi visual yang tepat, ada beberapa teori yang digunakan sebagai bahan pertimbangan.

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar

Bab I Pendahuluan. membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar 1 Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang di dalam hidupnya selalu memerlukan dan membutuhkan orang lain. Menjalin interaksi dengan individu lain dan lingkungan sekitar

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP Pada bab terakhir ini peneliti akan memaparkan mengenai kesimpulan dan saran yang terkait dengan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Peneliti akan menjelaskan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. San Francisco dan didirikan oleh Dave Morin (techno.okezone.com, 2013). Media

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. San Francisco dan didirikan oleh Dave Morin (techno.okezone.com, 2013). Media BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Path Path merupakan aplikasi media sosial yang digunakan berbasis pada gadget. Perusahaan Path ini berada di negara Amerika Serikat (USA) tepatnya di San Francisco

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Komunikasi Koseling Islam dengan Analisis Ego State. Remaja pada Teks di Beranda Media Sosial Facebook

BAB IV ANALISIS DATA. A. Analisis Proses Komunikasi Koseling Islam dengan Analisis Ego State. Remaja pada Teks di Beranda Media Sosial Facebook BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Proses Komunikasi Koseling Islam dengan Analisis Ego State Remaja pada Teks di Beranda Media Sosial Facebook Dalam proses konseling terdapat beberapa tahap yang harus dilakukan.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan yaitu : 5.1.1. Indikator Identitas Diri Menurut subjek SN dan GD memiliki

Lebih terperinci

Materi Sim Dig KD 3.2 Menerapkan Komunikasi Daring (1. Melaksanakan Komunikasi Daring Asinkron)

Materi Sim Dig KD 3.2 Menerapkan Komunikasi Daring (1. Melaksanakan Komunikasi Daring Asinkron) Materi Sim Dig KD 3.2 Menerapkan Komunikasi Daring (1. Melaksanakan Komunikasi Daring Asinkron) A. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu untuk : menjelaskan bentuk komunikasi

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI SUBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI SUBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI SUBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Tentang Atma Jaya Radio (AJR) Dan Akun Facebook AJR A.1. Sejarah Atma Jata Radio (AJR) Data mengenai Sejarah Atma Jata Radio (AJR) ini penulis peroleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pesat teknologi informasi menempatkan sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pesat teknologi informasi menempatkan sistem 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pesat teknologi informasi menempatkan sistem informasi sebagai elemen penting dalam aktivitas sehari-hari. Salah satu tren dalam teknologi informasi

Lebih terperinci

PERSONAL BRANDING MELALUI MEDIA SOSIAL

PERSONAL BRANDING MELALUI MEDIA SOSIAL PERSONAL BRANDING MELALUI MEDIA SOSIAL Elda Franzia 1) 1) Prodi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Trisakti E-mail: eldafranzia@gmail.com Abstrak Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

ASPEK GRAMATIKAL KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINAIF DALAM KARANGAN ARGUMENTATIF SISWA X TKJB SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ASPEK GRAMATIKAL KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINAIF DALAM KARANGAN ARGUMENTATIF SISWA X TKJB SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI ASPEK GRAMATIKAL KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINAIF DALAM KARANGAN ARGUMENTATIF SISWA X TKJB SMK MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Guna Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar S1 Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, informasi mengenai berbagai hal bisa kita dapatkan dengan mudah dan cepat. Berkomunikasi adalah cara yang digunakan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosial merupakan saluran atau sarana pergaulan sosial secara online di dunia maya

BAB I PENDAHULUAN. sosial merupakan saluran atau sarana pergaulan sosial secara online di dunia maya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran media sosial telah mengubah serta menggeser segala aspek kehidupan masyarakat yang menggunakan media sosial tersebut, sekarang masyarakat berada pada arus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jaringan sosial. Jaringan sosial itu sendiri terdiri dari berbagai macam media sosial

BAB I PENDAHULUAN. jaringan sosial. Jaringan sosial itu sendiri terdiri dari berbagai macam media sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada jaman sekarang kemajuan internet sungguhlah pesat, terutama di jaringan sosial. Jaringan sosial itu sendiri terdiri dari berbagai macam media sosial yang

Lebih terperinci

PATH (JEJARING SOSIAL)

PATH (JEJARING SOSIAL) PATH (JEJARING SOSIAL) Dela Putri Lestari delaputrilestari@raharja.info :: http://www.this-is-dela.tumblr.com Abstrak Path merupakan pendatang baru di ranah jejaring sosial yang meraih popularitas dalam

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO Annisa Erintansari Binus University, Jakarta, DKI Jakart, Indonesia Abstrak Tugas akhir berjudul My Mom My Hero ini adalah untuk memberitahukan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. laki-laki, guru matematika perempuan dalam pembelajaran dan. 1. Hasil observasi diantaranya sebagai berikut

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. laki-laki, guru matematika perempuan dalam pembelajaran dan. 1. Hasil observasi diantaranya sebagai berikut BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Sesuai dengan pertanyaan pada bab 1 maka data yang dianalisis adalah Bagaimanakah kecenderungan gaya komunikasi guru matematika laki-laki, guru matematika

Lebih terperinci

PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI

PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI PERANCANGAN DESAIN BLOG PROMOSI DENGAN MEMPERTIMBANGKAN ASPEK DISPLAY ERGONOMI Yesmizarti Muchtiar 1), Ayu Bidiawati 2) Dicky Trio Putra 3) Email: yesmizartimuchtiar@bunghatta.ac.id Abstrak. Kendala yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segala produknya mulai dari keberadaan jejaring sosial seperti Facebook, Twitter,

BAB I PENDAHULUAN. segala produknya mulai dari keberadaan jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Internet adalah media komunikasi dan informasi yang dapat memungkinkan seseorang berkomunikasi, berpartisipasi, berinteraksi, berbagi, berkomunitas, atau berkolaborasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Hasil Olah Peneliti. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Hasil Olah Peneliti. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Internet sebagai alat komunikasi telah berkembang menjadi sebuah media yang efektif dan bersifat global. Instant Messaging (pesan instan), Chatting, Facebook,

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Bonvieux adalah sebuah online shop yang khusus menyediakan produk

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Bonvieux adalah sebuah online shop yang khusus menyediakan produk BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Profile Bonvieux adalah sebuah online shop yang khusus menyediakan produk fashion bagi perempuan dengan kategori top, bottom, aksesoris dan secara khusus beroperasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Pertanyaan pada bagian I merupakan pernyataan yang berhubungan dengan identitas

LAMPIRAN. Pertanyaan pada bagian I merupakan pernyataan yang berhubungan dengan identitas L1 LAMPIRAN Bagian I : Kuesioner Data Koresponden Pertanyaan pada bagian I merupakan pernyataan yang berhubungan dengan identitas responden. Berilah tanda silang pada masing masing jawaban sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. tidak dapat secara mudah jika hanya dilihat dengan hal-hal terkait yang

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. tidak dapat secara mudah jika hanya dilihat dengan hal-hal terkait yang BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Citra yang dibentuk oleh perpustakaan di kalangan masyarakat tidak dapat secara mudah jika hanya dilihat dengan hal-hal terkait yang telah dilakukan oleh perpustakaan

Lebih terperinci

PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGIS KORBAN CYBER BULLYING. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi, M.Pd

PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGIS KORBAN CYBER BULLYING. Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi, M.Pd PENYUSUNAN SKALA PSIKOLOGIS KORBAN CYBER BULLYING Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Instrumen dan Media Bimbingan Konseling Dosen Pengampu: Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd Dr. Ali Muhtadi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergaul, bersosialisasi seperti masyarakat pada umumnya. Tidak ada salahnya

BAB I PENDAHULUAN. bergaul, bersosialisasi seperti masyarakat pada umumnya. Tidak ada salahnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena gay dan lesbi nampaknya sudah tidak asing lagi di masyarakat luas. Hal yang pada awalnya tabu untuk dibicarakan, kini menjadi seolah-olah bagian dari

Lebih terperinci

Penggunaan bahasa kias yang terdapat dalam novel AW karya Any Asmara

Penggunaan bahasa kias yang terdapat dalam novel AW karya Any Asmara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi manusia yang digunakan untuk berinteraksi sesamanya. Kedudukan bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peran yang sangat penting, karena

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan dan Saran

BAB V. Kesimpulan dan Saran BAB V 5.1 Kesimpulan Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: Pertama, hiburan lebih memiliki pengaruh terhadap nilai iklan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini,

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan keadaan yang nyaman dalam perut ibunya. Dalam kondisi ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa kehadiran manusia lainnya. Kehidupan menjadi lebih bermakna dan berarti dengan kehadiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinamika komunikasi masyarakat. Pada kehidupan sehari-hari seorang yang dulu

BAB I PENDAHULUAN. dinamika komunikasi masyarakat. Pada kehidupan sehari-hari seorang yang dulu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peradaban manusia yang semakin maju ditandai dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Perkembangan teknologi juga mempengaruhi dinamika komunikasi masyarakat.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasanya. Bahasa setiap daerah memiliki style atau gaya tersendiri dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasanya. Bahasa setiap daerah memiliki style atau gaya tersendiri dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat penting dalam kehidupan individu untuk berinteraksi dengan orang lain. Bahasa dapat digunakan dalam berkomunikasi dengan yang lain, juga untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Internet muncul dipertengahan 1990-an sebagai medium massa baru yang amat kuat. Internet adalah jaringan kabel, telepon dan satelit yang menghubungkan komputer.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rokok tembakau ataupun yang telah beralih ke rokok elektrik, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. rokok tembakau ataupun yang telah beralih ke rokok elektrik, hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena rokok elektrik (vaping) sedang marak di perbincangkan di kalangan masyarakat, terutama kalangan perokok, baik yang masih menggunakan rokok tembakau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, internet menjadi salah satu inovasi teknologi komunikasi yang banyak digunakan. Kehadiran internet tidak hanya menjadi sekadar media komunikasi, tetapi juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial, yaitu makhluk yang mempunyai kebutuhan untuk berinteraksi dan berhubungan dengan orang lain. Berdasarkan kebutuhan-kebutuhan

Lebih terperinci

: Item dan Norma Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert. Introvert 1b, 2a, 3a, 4a, 5a, 6b, 7b, 8b.

: Item dan Norma Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert. Introvert 1b, 2a, 3a, 4a, 5a, 6b, 7b, 8b. LAMPIRAN 80 Lampiran 2 : Item dan Norma Tipe Kepribadian Ekstrovert Dan Introvert Tabel 4.13 Penjelasan Item-Item Alat Ukur Personal Style Inventory Tipe Kepribadian No item Introvert 1b, 2a, 3a, 4a, 5a,

Lebih terperinci

Panduan Singkat Twitter

Panduan Singkat Twitter Panduan Singkat Twitter -dari berbagai sumber- Apa itu Twitter? Twitter adalah salah satu media sosial yang dikategorikan lebih rinci ke dalam mikroblog. Bisa dibilang, Twitter adalah suatu kegiatan ngeblog

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Tarigan (2005:1) keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yaitu: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Pesatnya perkembangan media massa juga ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Pesatnya perkembangan media massa juga ditandai oleh 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa saat ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal itu ditandai dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan informasi bagi masyarakat. Pesatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan teknologi informasi, dan komunikasi saat ini membawa masyarakat Indonesia pada Second era of globalization dimana era ini dikenal dengan era digital

Lebih terperinci

yaitu budaya Jawa mempengaruhi bagaimana maskulinitas dimaknai, seperti pendapat Kimmel (2011) bahwa maskulinitas mencakup komponen budaya yang

yaitu budaya Jawa mempengaruhi bagaimana maskulinitas dimaknai, seperti pendapat Kimmel (2011) bahwa maskulinitas mencakup komponen budaya yang yaitu budaya Jawa mempengaruhi bagaimana maskulinitas dimaknai, seperti pendapat Kimmel (2011) bahwa maskulinitas mencakup komponen budaya yang bervariasi antara budaya yang satu dengan budaya yang lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan komunikasi dengan manusia lainnya. Selain menggunakan media

BAB I PENDAHULUAN. melakukan komunikasi dengan manusia lainnya. Selain menggunakan media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komunikasi dan media berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Kini media baru atau internet menawarkan cara baru untuk melakukan komunikasi dengan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kearah kehidupan yang sangat kompetitif. Andersen (2004) memprediksi situasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kearah kehidupan yang sangat kompetitif. Andersen (2004) memprediksi situasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Situasi kehidupan dewasa ini sudah semakin kompleks. Kompleksitas kehidupan seolah-olah telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, sebagian demi sebagian akan bergeser

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari

I. PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hingga saat ini perkembangan teknologi khususnya di bidang komunikasi merupakan suatu hal yang membanggakan. Kita dapat melihat hal tersebut dari munculnya berbagai

Lebih terperinci

BAB IV TEMUAN TENTANG POLA KOMUNIKASI VIRTUAL PENGGUNA GAME ONLINE TOWNSHIP. menghasilkan temuan-temuan penelitian yang sudah dilakukan.

BAB IV TEMUAN TENTANG POLA KOMUNIKASI VIRTUAL PENGGUNA GAME ONLINE TOWNSHIP. menghasilkan temuan-temuan penelitian yang sudah dilakukan. BAB IV TEMUAN TENTANG POLA KOMUNIKASI VIRTUAL PENGGUNA GAME ONLINE TOWNSHIP A. Temuan Data Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data tahap paling penting dalam untuk menelaah data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi telah menyebabkan perubahan sosial yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet. Ditengah perkembangan

Lebih terperinci