perkembangan yang diraih, namun ada juga kegagalan dan ketidakstabilan pada masingmasing Database Engine. Database yang bekerja 24 jam dan yang memili

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "perkembangan yang diraih, namun ada juga kegagalan dan ketidakstabilan pada masingmasing Database Engine. Database yang bekerja 24 jam dan yang memili"

Transkripsi

1 Analisis Kecepatan Proses Insert Query Pada Tabel Terpartisi Di Database Engine Oracle Dan SQL Server Widhya Wijaksono Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Informatika Universitas Gunadarma ABSTRAK Proses insert query adalah proses dimana memasukkan data kedalam tabel. Jika tabel tersebut memiliki partisi, maka kecepatannya menurun karena data tersebut sebelum dimasukkan kedalam tabel, data tersebut dipecah-pecah terlebih dahulu sesuai dengan partisinya. Kecepatan proses insert query pada tabel terpartisi dapat menarik perhatian DBA (Database Administrator) dalam memilih Database Engine. Salah satu implementasi tabel terpartisi yaitu pada database OLTP (Online Transaction Processing) dengan data dalam jumlah jutaaan atau lebih. OLTP adalah proses transaksi secara Online, bahkan real time seperti ATM Perbankan. Penulisan ini menggambarkan bagaimana cara mendapatkan kecepatan proses insert query pada tabel terpartisi dan menganalisis proses partisi pada Database Engine Oracle dan SQL Server. Kata Kunci : Analisis, Oracle, SQL Server, Kecepatan, Partisi, Insert, Database. 1. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi database dari tahun ke tahun semakin stabil, cepat, minimum downtime, dan banyak fitur-fitur baru di dalamnya. Perkembangan ini dituntut oleh banyak klien kelas Corporate dimana kebutuhan database aktif selama 24 jam, terjamin keamanan dan kecepatan datanya. Pada database yang memiliki data dalam jumlah jutaan bahkan milyaran, sebuah query yang dieksekusi, memakan waktu yang lama. Database Engine besar, seperti Oracle dan SQL Server, saling berlomba untuk memenuhi kebutuhan ini. Banyak perubahan dan 1

2 perkembangan yang diraih, namun ada juga kegagalan dan ketidakstabilan pada masingmasing Database Engine. Database yang bekerja 24 jam dan yang memiliki jumlah transaksi yang besar pada saat yang bersamaan, menjadi sangat kritis. Karena jumlah data dalam suatu perusahaan setiap harinya pasti mengalami pertumbuhan yang cukup besar. Jika suatu table yang mempunyai satu juta rows, yang mana ketika kita ingin menarik salah satu data, dan jika table tersebut tidak terindex maka performa akan menurun, tetapi jika table tersebut diindex, maka performa akan membaik. Jika table tersebut bertambah besar menjadi sepuluh juta rows atau bahkan satu milyar rows, maka table yang terindex pun juga akan menurun performanya, oleh karena itu dibuatlah table yang terpartisi untuk meningkatkan kembali performa yang menurun tadi. Dari permasalahan ini, penulis ingin mengetahui seberapa cepat proses insert query pada tabel yang terpartisi. Maksud dari proses insert query disini adalah proses pemasukan data pada tabel, baik yang kosong maupun berisi data. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Partisi di Oracle Partisi dapat mempercepat pencarian data. Oracle memiliki 4 macam partisi, yaitu range partitioning, list partitioning, hash partitioning dan composite partitioning. Range partitioning memetakan data ke dalam partisi berdasarkan rentang nilai kunci partisi yang membangun untuk setiap partisi. Ini adalah jenis yang paling umum partisi dan sering digunakan dengan tanggal. List Partitioning memungkinkan secara eksplisit mengontrol bagaimana baris peta ke partisi. Caranya dengan menentukan daftar nilai diskrit untuk kunci partisi dalam deskripsi untuk setiap partisi. Ini berbeda dengan partisi range, dimana rentang nilai dikaitkan dengan partisi dan dari partisi hash, di mana fungsi hash mengontrol pemetaan baris-ke-partisi. Keuntungan dari list partition adalah dapat mengelompokkan dan mengatur unordered dan set data yang tidak terkait dengan cara alami. Hash partitioning memungkinkan data dipartisi dengan mudah dan tidak meminjamkan dirinya untuk range partition atau list partition. Hal ini dilakukan dengan sintaks yang sederhana dan mudah untuk diimplementasikan. Sedangkan composite partitioning mempartisi data menggunakan metode jangkauan, dan dalam setiap partisi, subpartitions dengan menggunakan hash atau metode daftar. Composite range-hash partitioning menyediakan pengelolaan peningkatan 2

3 partisi jangkauan dan penempatan data, striping, dan keuntungan paralelisme partisi hash. Composite range-list partitioning menyediakan pengelolaan partisi jangkauan dan kontrol eksplisit daftar partisi untuk subpartitions. Gambar 2.1 List Partitioning, Range Partitioning, Hash Partitioning dan Composite Partitioning 2.2 Partisi di SQL Server Tabel Partisi menyimpan data dalam cluster index tersegmentasi dan menggunakan tabel untuk mengakses data. Tabel partisi mengurangi ukuran dari yang tercluster dan yg tidak tercluster b-tree index, yang memberikan manfaat sebagai berikut : Operasi insert dan update juga harus dilakukan pada operasi insert dan update halaman indeks. Ketika sebuah tabel dipartisi, hanya indeks partisi yang dapat diperbarui. Pemeliharaan indeks dapat menjadi operasi yang mahal. Indeks sebuah partisi menjadi signifikan lebih kecil dan mengurangi biaya kinerja dari mengindeks 3

4 ulang atau defragmenting indeks. Namun, partisi tidak dapat diindeks secara offline, yang mana masih menjadi kelemahan utama. Melakukan backup dari bagian tabel menggunakan filegroups backup dapat memudahkan proses backup. Indeks b-tree sedikit lebih kecil - mungkin tingkat menengah atau dua tingkat lebih kecil - tapi keuntungan kinerja mungkin tidak akan terlihat. Sebuah tabel partisi bisa mensegmen data dengan satu klausa WHERE filter dan mungkin meningkatkan seleksi filtering predikat yang lain sehingga indeks memungkinkan digunakan ketika tanpa partisi. Dengan data dipartisi, proses scan mungkin hanya perlu mengambil sebuah partisi, bukan seluruh tabel, yang dapat menghasilkan perbedaan performa yang besar dan dapat menghindari menggunakan memori berlebih. 3. PEMBAHASAN Pada penelitian kali ini penulis menggunakan perangkat computer yang menggunakan virtual machine dengan informasi sebagai berikut : Informasi VMware Processor (CPU) : Intel Core 2 Duo CPU T GHz Memori (RAM) : 1 GB Hardisk : 40 GB Informasi Sistem Operasi Sistem Operasi : Windows server 2008 Arsitektur : x86 (32-bit) Program Aplikasi yang berhubungan dengan implementasi: Oracle 11g Enterprise Edition for Windows 32-bit SQL Server 2008 Enterprise Edition for Windows 32-bit Informasi lainnya:.net Framework 4.0 untuk kebutuhan utama SQL Server 2008 Enterprise SQL Server Management Studio Express untuk kebutuhan manajemen SQL Server 2008 Enterprise 4

5 3.1 Metode Penyelesaian Permasalahan Partisi dalam database meningkatkan kinerja, pengelolaan, dan ketersediaan berbagai macam aplikasi dan membantu mengurangi total biaya kepemilikan untuk menyimpan sejumlah besar data. Partisi memungkinkan tabel, indeks, atau table indeks-terorganisir yang akan dibagi ke beberapa bagian, di mana setiap bagian dari suatu objek database disebut partisi. Setiap partisi memiliki nama sendiri, dan secara opsional mungkin memiliki karakteristik penyimpanan sendiri. Berikut ini alur analisis proses insert query yang digambarkan sebagai berikut: Buat Partisi Gambar 3.1 Analisis Proses Insert Query pada Tabel Terpartisi Metode analisis yang dimulai dari pembuatan tabel insertdata untuk menampung 1000 data, pembuatan tabel simpanwaktu untuk menampung waktu sebelum proses insert dan sesudah proses insert, pembuatan partisi untuk menguji kecepatannya, dan memasukkan 1000 data pada tabel insertdata sebagai medianya. Sebelum insert 1000 data, waktu disimpan terlebih dahulu kedalam tabel simpanwaktu sebagai tanda dimulainya insert 1000 data tersebut. Kemudian sesudah insert 1000 data, waktu disimpan kembali kedalam tabel simpanwaktu, sehingga didapat waktu yang dibutuhkan dalam penyimpanan 1000 data. Waktu yang dibutuhkan dalam insert 1000 data didapat dengan mengurangi waktu sesudah insert dan waktu sebelum insert data. Alur algoritma partition juga dijabarkan agar dapat mengetahui penyebab cepat lambatnya pemasukan data. Dari insert query, kita dapat menjabarkan alur-alur partition dari sebelum masuk ke partisi dan tabel sampai ditulis di 5

6 partisi dan di tabel. Metode ini merupakan metode sederhana dan dapat dimengerti oleh orang umum sehingga jika ada orang yang ingin mengembangkan kembali tulisan ini, dapat melakukannya dengan mudah. 3.2 Membuat Table Pada tahap ini penulis akan membuat dua buah table, yang mana table pertama akan digunakan untuk memasukkan data, sedangkan table kedua akan digunakan untuk mencatat waktu sebelum dan sesudah memasukkan data, yang mana nantinya akan diolah untuk mendapatkan waktu yang diperlukan dalam proses insert 1000 data. Selanjutnya pada langkah ini penulis juga akan membuat partisi pada table pertama. 3.3 Memasukkan Data dan Mencatat Waktu Pada tahap ini data-data akan dimasukkan ke dalam table yang sudah terpartisi. Dan pada waktu yang bersamaan pula akan dicatat waktu yang dibutuhkan database engine untuk memasukkan keseluruhan data yang ada. Langkah ini akan di ulang sebanyak sepuluh kali agar penelitian ini dapat menghasilkan hasil yang valid. 3.4 Melakukan Perhitungan TPS(Transaction Per Second) Setelah seluruh data selesai di masukkan dan dicatat waktunya, langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan untuk memperoleh TPS. Perhitungan TPS ini dilakukan di setiap pengulangan proses pemasukan data ke dalam table. Setelah seluruh TPS didapatkan, langkah selanjutnya adalah mencari rata-rata dari TPS tersebut dengan cara menjumlahkan seluruh TPS lalu dibagi dengan jumlah TPS yang ada. 3.5 Perbandingan Oracle dan SQL Server Setelah TPS rata-rata di dapat, langkah selanjutnya adalah membandingkan kedua database engine yang ada, mana yang lebih cepat dalam proses insert query pada table yang terpartisi. Berikut ini hasil perbandingan kedua Database Engine dalam hasil analisis proses insert query pada tabel terpartisi. 6

7 Tabel 3.1 Perbandingan Kecepatan Proses Insert Query pada Tabel Terpartisi No Keterangan Oracle SQL Server 1 Kecepatan rata-rata insert query pada tabel terpartisi 263 tps 1091 tps Dari table diatas dapat terlihat bahwa kecepatan proses insert query pada tabel terpartisi di database engine sql server untuk 1000 data lebih cepat dibandingkan dengan oracle. No Oracle Berikut ini perbandingan Algoritma pada Oracle dan SQL Server. 1 Menggunakan partition key untuk menentukan bagaimana data di partisi 2 Menggunakan tablespace yang memberikan partisi pada filegroups Tabel 3.2 Perbandingan Algoritma SQL Server Menggunakan partition function untuk menentukan bagaimana data di partisi Menggunakan partition scheme untuk memberikan parisi pada filegroups 3 Menampung data pada disk Menampung data pada batch processing 4 Langkah pertama memparsing data Langkah pertama menampung data pada batch processing 5 Me-load table yang dituju terlebih dahulu, setelah itu baru menentukan lokasi dimana data akan dimasukkan berdasarkan partition key yang ada 6 Data dimasukkan ke dalam table yang telah di partisi Langsung menentukan lokasi dimana data akan dimasukkan berdasarkan partisi yang telah dibuat Data dimasukkan ke dalam table yang telah di partisi 3.6 Analasis Partitioning Setelah didapatkan database engine mana yang lebih cepat, penulis akan mencari penyebab yang membuat database engine yang satu dapat melakukan proses insert query lebih cepat dan penyebab database engine yang satunya lagi lebih lambat dalam melakukan proses insert query. 7

8 3.6.1 Analisis Partitioning di Oracle Berikut ini potongan hasil trace (pencatatan proses internal) dari eksekusi yang menunjukkan proses dalam melakukan insert query pada tabel terpartisi. Berikut ini hasilnya: Gambar 3.2 Potongan Hasil Trace di Oracle Untuk mempermudah dalam membaca hasil tracing diatas, penulis menggunakan fungsi TKPROF, berikut ini hasilnya : Gambar 3.3 Potongan Hasil Interpreter TKPROF Pada potongan hasil diatas dapat terlihat bahwa hal pertama yang dilakukan oracle adalah memparsing data. Kemudian saat perintah insert di eksekusi, maka data disimpan terlebih dahulu ke dalam disk. Setelah itu barulah oracle membuka table yang dituju untuk memasukkan datanya Analisis Partitioning pada SQL Server Berikut ini potongan hasil trace (pencatatan proses internal) dari eksekusi yang menunjukkan proses dalam melakukan insert query pada tabel terpartisi. Berikut ini hasilnya: 8

9 Gambar 3.4 Hasil Trace di SQL Server Berdasarkan hasil tracing di sql server dengan menggunakan sql profiler, dapat dilihat bahwa setiap data yang dimasukkan ditampung terlebih dahulu di dalam batch processing, yang mana batch tersebut akan di update setiap saat. Kemudian setelah data di tampung pada batch, data di baca terlebih dahulu untuk menentukan lokasi data tersebut akan di tuliskan, dan setelah di ketahui lokasi penulisannya, data tersebut langsung dimasukkan ke dalam tabel sesuai dengan partisi yang telah dibuat. 4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan Dari hasil analisa dan implementasi, penulis menyimpulkan: Kecepatan proses insert query pada tabel terpartisi di Database Engine Oracle lebih lambat daripada kecepatan proses insert query pada tabel terpartisi di Database SQL Server, dimana Oracle berkecepatan sekitar 260 tps, sedangkan SQL Server berkecepatan sekitar 1000 tps. Pada analisis algoritmanya, penyebab lambatnya Oracle adalah proses parsing data dan Oracle menampung data terlebih dahulu pada disk, sedangkan SQL Server tidak melakukan parsing data dan SQL Server menggunakan partition function untuk menentukan bagaimana data dipartisi. 9

10 4.2 Saran Dari penelitian ini, penulis menyarankan untuk: Menghitung tablespace dan index karena penelitian ini mengabaikan ukuran tablespace dan index di masing-masing Database Engine. Menggunakan jumlah data yang lebih besar dari yang penulis gunakan pada penelitian ini. Melakukan pengembangan terhadap penulisan ini. DAFTAR PUSTAKA 1. Nielsen, Paul., Mike White, and Uttam Parui. Microsoft SQL Server 2008 Bible, Wiley Publishing, Inc., Niemiec, Richard, Oracle Database 10g Performance Tuning Tips & Techniques, McGraw-Hill Professional, Database Model URL : 3 Juni 2012, AM 4. dbforum URL : 3 Juni 2012, PM 5. Partitioned Tables and Indexes URL : 3 Juni 2012, PM 6. Partitioned Table and Index Strategies Using SQL Server 2008 URL : 3 Juni 2012, PM 10

11 7. Partitioning Enhancements in Oracle Database 11g Release 1 URL : 5 Juni 2012, PM 8. Partitioning in SQL Server 2008 URL : 5 Juni 2012, PM 9. Spatial_wp10_bestprac URL ture&source=web&cd=1&ved=0ceyqfjaa&url=http%3a%2f%2fdownload.oracl e.com%2fotndocs%2fproducts%2fspatial%2fpdf%2fspatial_wp10_bestprac.pdf&ei =wr4uukihlyu0raf14ohqcg&usg=afqjcnhwnackmzczh2yxbbg_nwklqj 1P8Q&cad=rja 5 Juni 2012, PM 10. SQL Server Central URL : 5 Juni 2012, PM 11

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN EVALUASI DAN PENINGKATAN KINERJA SISTEM BASIS DATA SIDJP CORE Gambaran Umum Direktorat Jendral Pajak

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN EVALUASI DAN PENINGKATAN KINERJA SISTEM BASIS DATA SIDJP CORE Gambaran Umum Direktorat Jendral Pajak BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN EVALUASI DAN PENINGKATAN KINERJA SISTEM BASIS DATA SIDJP CORE 3.1 Organisasi Direktorat Jenderal Pajak 3.1.1 Gambaran Umum Direktorat Jendral Pajak Direktorat Jenderal Pajak

Lebih terperinci

Yuafanda Kholfi Hartono

Yuafanda Kholfi Hartono Partitioning pada Oracle 11g Yuafanda Kholfi Hartono yuafanda@yahoo.com http://allofmyjourney.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI PERTITIONING TABEL PADA RELATIONAL DATABASE MANAGEMENT SYSTEM

ANALISA PERFORMANSI PERTITIONING TABEL PADA RELATIONAL DATABASE MANAGEMENT SYSTEM ANALISA PERFORMANSI PERTITIONING TABEL PADA RELATIONAL DATABASE MANAGEMENT SYSTEM Eko Purwanto¹, Kiki Maulana², Kusuma Ayu Laksitowening³ ¹Teknik Informatika,, Universitas Telkom Abstrak Besarnya data

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini membahas mengenai implementasi dan pengujian perangkat lunak yang dibangun pada Tugas Akhir ini. Pembahasan mengenai implementasi dipaparkan pada subbab 5.1 sedangkan

Lebih terperinci

DASAR-DASAR SQL SERVER 2005

DASAR-DASAR SQL SERVER 2005 DASAR-DASAR SQL SERVER 2005 SQL SQL (Structured Query Language) adalah salah satu bahasa generasi level ke-4 yang awalnya dikembangkan oleh IBM di San Jose Research Laboratory. Berbeda dengan bahasa pemrograman

Lebih terperinci

Computer Science, University of Brawijaya. Putra Pandu Adikara, S.Kom VIEW & TABLE. Basis Data 2

Computer Science, University of Brawijaya. Putra Pandu Adikara, S.Kom VIEW & TABLE. Basis Data 2 Computer Science, University of Brawijaya Putra Pandu Adikara, S.Kom VIEW & TABLE Basis Data 2 View View View merupakan virtual table di mana isinya (kolom dan baris) didefinisikan dari suatu query (yang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini membahas tentang implementasi dan pengujian perangkat lunak yang dibangun pada tugas akhir ini. Implementasi akan dibahas pada Subbab 4.1, sedangkan pengujian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN I.1 Pendahuluan Dalam kegiatan manusia sehari-hari, terutama dalam kegiatan transaksi, seperti transaksi perbankan, rekam medis, transaksi jual beli dan transaksi lainnya harus dicatat

Lebih terperinci

Mudafiq Riyan Pratama

Mudafiq Riyan Pratama Partisi Tabel dan Partisi Index Pada Database Oracle Mudafiq Riyan Pratama mudafiq.riyan@yahoo.com http://dhafiq-san.blogspot.com/ Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penting. Hal yang paling dasar dari teknologi informasi adalah data. Data akan

BAB 1 PENDAHULUAN. penting. Hal yang paling dasar dari teknologi informasi adalah data. Data akan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat di zaman modern ini, peranan teknologi informasi dalam sebuah organisasi menjadi sangat penting.

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PENERAPAN METODE TUNING PADA BASIS DATA FUNDING

ANALISIS DAN PENERAPAN METODE TUNING PADA BASIS DATA FUNDING ANALISIS DAN PENERAPAN METODE TUNING PADA BASIS DATA FUNDING Indrajani Information Systems Department, School of Information Systems, BINUS University Jl.KH.Syahdan no.9 Kemanggisan Palmerah Jakarta Indonesia

Lebih terperinci

Persyaratan Produk. 1.1 Pendahuluan

Persyaratan Produk. 1.1 Pendahuluan Bab 1 Persyaratan Produk 1.1 Pendahuluan Biro SDM UK Maranatha adalah Biro yang menangani SDM di lingkungan UKM yang dikepalai Ibu Melina Hermawan, S.T, M.T. Biro SDM memiliki tiga bagian yaitu Bagian

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Implementasi dan pengujian merupakan tahap dilakukan setelah tahap analisa dan perancangan selesai. 5.1 Implementasi Sistem Implementasi merupakan tahap pembuatan sistem

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab kelima ini berisi uraian hasil implementasi dan pengujian terhadap perangkat lunak yang dibuat pada tugas akhir ini. 5.1 Implementasi Sub bab ini mendeskripsikan hasil

Lebih terperinci

Gambar 4.19 Tampilan Layar Report

Gambar 4.19 Tampilan Layar Report Gambar 4.19 Tampilan Layar Report 160 Gambar 4.20 Tampilan Layar Sales Chart 161 Gambar 4.21 Tampilan Layar Chart (Bar) 162 Gambar 4.22 Tampilan Layar Chart (Line) 163 Gambar 4.23 Tampilan Layar Chart

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK I.1 Pendahuluan Dalam era globalisasi sekarang ini, kebutuhan akan teknologi informasi sudah semakin meningkat seiring dengan perkembangan jaman. Seperti juga yang terjadi pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 1. BAB 1 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Database merupakan komponen yang sangat penting dalam pembangunan aplikasi berbasis teknologi informasi. Dalam berbagai jenis aplikasi, database digunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Family Folder merupakan buku yang mencatat riwayat kesehatan dari satu keluarga. Buku ini biasanya digunakan oleh puskesmas-puskesmas. Di dalam Family Folder

Lebih terperinci

OPTIMALISASI QUERY DALAM BASIS DATA MY SQL MENGGUNAKAN INDEX

OPTIMALISASI QUERY DALAM BASIS DATA MY SQL MENGGUNAKAN INDEX ============================================================================== OPTIMALISASI QUERY DALAM BASIS DATA MY SQL MENGGUNAKAN INDEX Ridho Pamungkas Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknik, UNIPMA,

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Toko Bahan Bangunan menyediakan berbagai macam kebutuhan dalam membangun sebuah rumah, gedung, jalan dan lainnya. Salah satu bagaian yang dijual adalah barang-barang

Lebih terperinci

BERMAIN DATA DENGAN SQL SERVER

BERMAIN DATA DENGAN SQL SERVER BERMAIN DATA DENGAN SQL SERVER BERKENALAN DENGAN SQL SERVER DBMS merupakan suatu sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna komputer untuk membuat, memelihara, mengontrol, serta mengakses data pada

Lebih terperinci

@UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

@UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia semakin terbantu dengan adanya teknologi yang berkembang. Salah satu teknologi tersebut adalah alat transportasi. Sepeda motor adalah salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Beberapa tahun yang lalu pada umumnya pada perpustakaan masih menggunakan sistem manual. Sistem manual itu menuntut ketelitian dari pihak manajemen perpustakaan.

Lebih terperinci

Pemrograman Basis Data dan SQL

Pemrograman Basis Data dan SQL Pemrograman Basis Data dan SQL Genap 2015-2016 Alen Boby Hartanto, S alen.boby@mercubua INTRO omata Kuliah : Pemrograman Sistem Basis Data dan SQL osks : 3 ojenis : Mata Kuliah Wajib opertemuan : 14 Pertemuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari sistem informasi akuntansi biaya produksi benang pada PT. Bintang Mas. IV.1.1 Tampilan Menu Admin Tampilan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini membahas tentang implementasi dan pengujian perangkat lunak yang dibangun pada tugas akhir ini. Implementasi akan dibahas pada Subbab 4.1 sedangkan terkait pengujian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan penerapan data mining untuk mengatur penempatan stok makanan dan minuman pada kedai kopi Uleekareng

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam suatu universitas, salah satu analisis yang dapat dilakukan untuk melihat perkembangan prestasi akademik seorang mahasiswa adalah dengan memantau nilai

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.1 Arsitektur Data Warehouse Pelaksanaan perancangan data warehouse dimulai dari perumusan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan kemudian dilanjutkan dengan pencarian

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi membutuhkan media untuk mengolah data keanggotaan dan menyampaikan informasi kepada anggota. Informasi yang disampaikan biasanya bersifat

Lebih terperinci

Penerapan Basis Data Terpartisi dalam Rancang Bangun Sistem Penggajian-Pengupahan dengan Model Jaringan Client-Server.

Penerapan Basis Data Terpartisi dalam Rancang Bangun Sistem Penggajian-Pengupahan dengan Model Jaringan Client-Server. Penerapan Basis Data Terpartisi dalam Rancang Bangun Sistem Penggajian-Pengupahan dengan Model Jaringan Client-Server. Oleh : Yulis Dwi Anto (04410100036) Pembimbing : 1) Januar Wibowo,S.T., M.M 2) Tegar

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK SISTEM OPERASI JARINGAN KOMPUTER

LAPORAN PRAKTEK SISTEM OPERASI JARINGAN KOMPUTER LAPORAN PRAKTEK SISTEM OPERASI JARINGAN KOMPUTER JOB I Instalasi Sistem Operasi Windows Server 2008 Di susun oleh: Nama : Gurandi Imam A.B NIM : 3.33.13.1.12 Kelas : TK 3B PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI INVERTED INDEX DENGAN SISTEM MANAJEMEN BASISDATA UNTUK MENDUKUNG MODEL PEMEROLEHAN BOOLEAN

IMPLEMENTASI INVERTED INDEX DENGAN SISTEM MANAJEMEN BASISDATA UNTUK MENDUKUNG MODEL PEMEROLEHAN BOOLEAN IMPLEMENTASI INVERTED INDEX DENGAN SISTEM MANAJEMEN BASISDATA UNTUK MENDUKUNG MODEL PEMEROLEHAN BOOLEAN JB Budi Darmawan Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Untuk mengetahui manfaat dari aplikasi backup dan restore ini, perlu dilakukan suatu implementasi. Implementasi yang benar dan tepat sasaran memerlukan pula ketersediaan

Lebih terperinci

pbab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM APLIKASI uji coba terhadap program aplikasi pengenalan plat nomor kendaraan roda empat ini,

pbab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM APLIKASI uji coba terhadap program aplikasi pengenalan plat nomor kendaraan roda empat ini, pbab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM APLIKASI Bab ini berisi penjelasan tentang implementasi sistem meliputi kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan untuk melakukan perancangan

Lebih terperinci

ANALISIS SKALABILITAS SERVER VIRTUALISASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER NEW MEDIA

ANALISIS SKALABILITAS SERVER VIRTUALISASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER NEW MEDIA ANALISIS SKALABILITAS SERVER VIRTUALISASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER NEW MEDIA Jurusan Teknik Elektro, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali, 80361 Email : igede.ekasanjaya@gmail.com

Lebih terperinci

Bab 4. Implementasi dan Evaluasi. pengevaluasian secara langsung di sistem berjalan tidaklah memungkinkan. Maka dari

Bab 4. Implementasi dan Evaluasi. pengevaluasian secara langsung di sistem berjalan tidaklah memungkinkan. Maka dari Bab 4 Implementasi dan Evaluasi 4.1 Persiapan Sistem Simulasi Dari wawancara yang dilakukan, penulis menemukan bahwa ditinjau dari sisi resiko dan dampak yang mungkin akan ditimbulkan, proses pengimplementasian

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan berkembangnya komputer di zaman sekarang membuat semua aspek kehidupan tidak dapat menghindari dari pengaruh komputer. Pengaplikasian komputer dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH

BAB III ANALISIS MASALAH BAB III ANALISIS MASALAH Bab ketiga ini berisi penjelasan analisis permasalahan serta solusi dalam penanganan masalah dalam tugas akhir ini. Solusi penanganan masalah tersebut berupa langkah-langkah lojik

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 97 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Struktur Menu Gambar 4.1 Struktur Menu Halaman Utama Dashboard Ketika membuka aplikasi Business Intelligence, pengguna akan masuk ke halaman menu. Disana pengguna

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan Penerapan Algoritma Apriori Jurusan Yang Paling Diminati Calon Mahasiswa Di Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar...v Ucapan Terima Kasih... vi Daftar Isi... vii

DAFTAR ISI. Kata Pengantar...v Ucapan Terima Kasih... vi Daftar Isi... vii DAFTAR ISI Kata Pengantar...v Ucapan Terima Kasih... vi Daftar Isi... vii I. Administration dan Feature...1 1.1 Install FixPack...1 1.2 Membuat bufferpool...4 1.3 Membuat tablespace...7 1.4 Membuat index...14

Lebih terperinci

MODUL 7 STRUCTURED QUERY LANGUAGE

MODUL 7 STRUCTURED QUERY LANGUAGE MODUL 7 STRUCTURED QUERY LANGUAGE BAHASA QUERY KOMERSIAL Berdasarkan acuan model relasional, ada 2 bahasa query komersial yang tersedia : 1. SQL (Structured Query Language) 2. QBE (Query By Example ).

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. menggunakan sistem pendaftaran siswa baru dan pembagian kelas pada SMK

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. menggunakan sistem pendaftaran siswa baru dan pembagian kelas pada SMK BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem Yang Digunakan Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan sistem pendaftaran siswa baru dan pembagian kelas pada SMK PGRI 2

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengukuran overhead..., Ida Nurhaida, FT UI, 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengukuran overhead..., Ida Nurhaida, FT UI, 2009 BAB 1 PENDAHULUAN Dalam era globalisasi, teknologi informasi jaringan komputer akan memegang peranan yang sangat menentukan dalam kompetisi di dunia mendatang. Keberhasilan dalam menguasai teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem Yang Digunakan Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan aplikasi Pengadaan Barang/Bahan dan Penjualan Tunai pada CV. Duta

Lebih terperinci

I. BAB I PERSYARATAN PRODUK

I. BAB I PERSYARATAN PRODUK I. BAB I PERSYARATAN PRODUK I.1 Pendahuluan I.1.1 Tujuan Merancang suatu website yang dapat menyimpan, menampilkan dan mengolah informasi tamu hotel, kamar yang telah dipesan, dan kamar yang masih kosong

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah analisis pengembangan sistem telah dilakukan, tahap selanjutnya dilakukan proses implementasi sistem. Implementasi diterapkan dengan maksud supaya

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menunjukkan aplikasi persewaan buku yang telah berjalan dan dapat

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menunjukkan aplikasi persewaan buku yang telah berjalan dan dapat BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Pada implementasi menunjukkan penerapan dari hasil analisis dan perancangan sistem yang telah dibuat. Dengan demikian pada implementasi ini menunjukkan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menghasilkan informasi-informasi yang sesuai dengan kebutuhan administrasi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menghasilkan informasi-informasi yang sesuai dengan kebutuhan administrasi BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Implementasi dan evaluasi adalah tahap mengimplementasikan analisis dan perancangan yang telah dibuat agar dapat melakukan proses rekam medis dan menghasilkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 28 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Penentuan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Menggunakan Metode SAW Pada Dinas Kebersihan

Lebih terperinci

ARSITEKTUR SISTEM. Alif Finandhita, S.Kom, M.T. Alif Finandhita, S.Kom, M.T 1

ARSITEKTUR SISTEM. Alif Finandhita, S.Kom, M.T. Alif Finandhita, S.Kom, M.T 1 ARSITEKTUR SISTEM Alif Finandhita, S.Kom, M.T Alif Finandhita, S.Kom, M.T 1 Sistem Terpusat (Centralized Systems) Sistem Client Server (Client-Server Systems) Sistem Server (Server Systems) Sistem Paralel

Lebih terperinci

Optimasi Query. Optimasi Perintah SQL Informasi Jalur Akses Query Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kecepatan akses data

Optimasi Query. Optimasi Perintah SQL Informasi Jalur Akses Query Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kecepatan akses data Bab 4 Optimasi Query POKOK BAHASAN: Optimasi Perintah SQL Informasi Jalur Akses Query Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kecepatan akses data TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Data dan database merupakan komponen terpenting dalam suatu sistem informasi manajemen, disamping tentu saja aplikasi untuk sistem informasi harus tersedia, keduanya

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI INVERTED INDEX DENGAN SISTEM ORDBMS MENGGUNAKAN COLLECTION UNTUK MENDUKUNG MODEL PEMEROLEHAN BOOLEAN

IMPLEMENTASI INVERTED INDEX DENGAN SISTEM ORDBMS MENGGUNAKAN COLLECTION UNTUK MENDUKUNG MODEL PEMEROLEHAN BOOLEAN IMPLEMENTASI INVERTED INDEX DENGAN SISTEM ORDBMS MENGGUNAKAN COLLECTION UNTUK MENDUKUNG MODEL PEMEROLEHAN BOOLEAN JB Budi Darmawan Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

Lebih terperinci

FAST berarti sistem ditargetkan untuk memberikan response terhadap user dengan secepat mungkin, sesuai dengan analisis yang dilakukan.

FAST berarti sistem ditargetkan untuk memberikan response terhadap user dengan secepat mungkin, sesuai dengan analisis yang dilakukan. OLAP OLAP (Online Analytical Processing), merupakan metode pendekatan untuk menyajikan jawaban dari permintaan proses analisis yang bersifat dimensional secara cepat. Pengertian OLAP itu sendiri dapat

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM DATA WAREHOUSE. Artsitektur data warehouse yang akan digunakan oleh PT. Toyota Astra

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM DATA WAREHOUSE. Artsitektur data warehouse yang akan digunakan oleh PT. Toyota Astra BAB 4 PERANCANGAN SISTEM DATA WAREHOUSE 4.1 Arsitektur Data Warehouse Artsitektur data warehouse yang akan digunakan oleh PT. Toyota Astra Motor adalah arsitektur data warehouse terpusat (Centralized Data

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. dengan baik, maka berikut ini dipaparkan spesifikasi dari hardware, software,

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. dengan baik, maka berikut ini dipaparkan spesifikasi dari hardware, software, BAB 4 IMPLEMENTASI DAN ANALISIS 4.1 Spesifikasi Sistem Untuk dapat mengimplementasikan server virtual di PT. Agiva Indonesia dengan baik, maka berikut ini dipaparkan spesifikasi dari hardware, software,

Lebih terperinci

BAB I Persyaratan Produk

BAB I Persyaratan Produk BAB I Persyaratan Produk I.1 Pendahuluan DVD film merupakan salah satu hiburan yang paling sering dibeli oleh penggemar film yang lebih senang menontonnya dirumah sendiri dengan menggunakan home theater

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM BAB 4 PERANCANGAN SISTEM 4.1. Perancangan Topologi Penulis mengambil kesimpulan dari analisa permasalahan sampai system yang sedang berjalan bahwa perusahaan PT. XYZ membutuhkan server virtulisasi untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. & Begg, 2005). Dalam dunia bisnis modern, database menjadi penunjang

BAB I PENDAHULUAN. & Begg, 2005). Dalam dunia bisnis modern, database menjadi penunjang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Databasemenjadi bagian integraldarikehidupan kita sehari-hari(connolly & Begg, 2005). Dalam dunia bisnis modern, database menjadi penunjang operasional perusahaan

Lebih terperinci

TABLE & INDEX PARTITIONING Juni 2010 Tingkat: Oleh : Feri Djuandi Pemula Menengah Mahir Platform : Ms SQL Server 2008

TABLE & INDEX PARTITIONING Juni 2010 Tingkat: Oleh : Feri Djuandi Pemula Menengah Mahir Platform : Ms SQL Server 2008 TABLE & INDEX PARTITIONING Juni 2010 Tingkat: Oleh : Feri Djuandi Pemula Menengah Mahir Platform : Ms SQL Server 2008 1. PENDAHULUAN Apakah Partitioning Partitioning adalah sebuah teknik untuk menempatkan

Lebih terperinci

BAB 4 4 PEMBAHASAN. implementasi program, dan evaluasi. Analisis lanjutan berisi analisis dari waktu ETL,

BAB 4 4 PEMBAHASAN. implementasi program, dan evaluasi. Analisis lanjutan berisi analisis dari waktu ETL, BAB 4 4 PEMBAHASAN Pada bab ini dibahas analisis lanjutan berdasarkan hasil uji coba pada bab 3, implementasi program, dan evaluasi. Analisis lanjutan berisi analisis dari waktu ETL, besar penggunaan disk

Lebih terperinci

1. PROCESSOR / CPU ( CENTRAL PROCESSING UNIT)

1. PROCESSOR / CPU ( CENTRAL PROCESSING UNIT) 1. PROCESSOR / CPU ( CENTRAL PROCESSING UNIT) Yaitu sebuah alat / hardware computer yg berfungsi sbg otak utama pada computer, biasa disebut juga sebagai pusat pengendali utama dimana ketika computer beroperasi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil dari Penerapan Metode Apriori Data Mining Pada Sistem Pembelian Obat Pada PT. Mersi Farma TM Medan dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perangkat lunak isql*plus merupakan antar muka berbasis web untuk aplikasi SQL*Plus. isql*plus adalah bagian dari produk SQL*Plus pada basis data Oracle yang

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Instalasi Software Dalam penulisan tugas akhir ini dalam pembuatan programnya menggunakan aplikasi XAMPP dan MySQL sebagai databasenya dengan bahasa pemrograman Visual

Lebih terperinci

RESUME SISTEM OPERASI MAIN MEMORI

RESUME SISTEM OPERASI MAIN MEMORI RESUME SISTEM OPERASI MAIN MEMORI OLEH : Hasan Sulthoni 08.04.111.00007 Agung Satrio U 08.04.111.00100 Didin Yustisianto 08.04.111.00116 Eri Albar Firdaus 08.04.111.00137 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

Perlunya kemudahan dalam penataan dan pemeliharaan data industri, khususnya yang terkait dengan ijin usaha

Perlunya kemudahan dalam penataan dan pemeliharaan data industri, khususnya yang terkait dengan ijin usaha Latar Belakang 1 Perlunya kemudahan dalam penataan dan pemeliharaan data industri, khususnya yang terkait dengan ijin usaha 2 Tingginya kebutuhan akan informasi seputar perindustrian dan perdagangan 3

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengembangan Sistem Proses pengembangan sistem pada penelitian ini menggunakan model SDLC (Software Development Life Cycle). SDLC merupakan sebuah siklus pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Trimuda Lestari merupakan Perusahaan yang bergerak dibidang garment, yaitu menjual dan memproduksi t-shirt. Trimuda Lestari mulai beroperasi pada tahun 2005 hingga

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Perancangan

Bab 3 Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan dan Desain Sistem Metode rekayasa perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini adalah metode prototyping. Metode prototyping adalah metode

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI. Bab ini membahas mengenai implementasi dan hasil dari pengujian sistem.

BAB V IMPLEMENTASI. Bab ini membahas mengenai implementasi dan hasil dari pengujian sistem. BAB V IMPLEMENTASI Bab ini membahas mengenai implementasi dan hasil dari pengujian sistem. 5. Lingkungan Implementasi Implementasi merupakan tahapan dimana hasil perancangan yang telah dibangun mulai diterapkan

Lebih terperinci

PENGARUH JOIN ORDERING TERHADAP WAKTU RESPON QUERY

PENGARUH JOIN ORDERING TERHADAP WAKTU RESPON QUERY PENGARUH JOIN ORDERING TERHADAP WAKTU RESPON QUERY Meyliani Tanjung 1) Wasino 2) Tony 3) 1) 2) 3) Sistem Informasi Universitas Tarumanagara Jalan Letjen S. Parman No. 1, Jakarta 11440 Indonesia email :

Lebih terperinci

Schema Objects. MI2154 SQL LANJUT Dedy Rahman Wijaya, S.T., M.T., OCA

Schema Objects. MI2154 SQL LANJUT Dedy Rahman Wijaya, S.T., M.T., OCA Schema Objects MI2154 SQL LANJUT Dedy Rahman Wijaya, S.T., M.T., OCA dedyrw@tass.telkomuniversity.ac.id Sasaran Memahami tujuan penciptaan index Mampu menciptakan index Mampu membedakan private & public

Lebih terperinci

SEGMENTASI KOLEKSI DATA UNTUK MENDUKUNG PERFORMANSI SISTEM

SEGMENTASI KOLEKSI DATA UNTUK MENDUKUNG PERFORMANSI SISTEM SEGMENTASI KOLEKSI DATA UNTUK MENDUKUNG PERFORMANSI SISTEM Aradea Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi no. 24 Tasikmalaya aradea@unsil.ac.id Iping Supriana,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE LOAD BALANCING DALAM MENDUKUNG SISTEM KLUSTER SERVER

IMPLEMENTASI METODE LOAD BALANCING DALAM MENDUKUNG SISTEM KLUSTER SERVER IMPLEMENTASI METODE LOAD BALANCING DALAM MENDUKUNG SISTEM KLUSTER SERVER Sampurna Dadi Riskiono Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Teknokrat Indonesia Jl. Z. A. Pagar Alam No.9-11, Labuhan

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kehadiran komputer semakin dibutuhkan, hal ini dikarenakan karena perkembangan teknologi yang semakin canggih. Hal ini dapat dibuktikan dari sangat

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Implementasi Implementasi merupakan penerapan aplikasi database di lapangan sebagai solusi pengganti prosedur yang dijalankan sebelumnya. Dalam hal ini dari

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah KT Gongsin E-Learning Center adalah salah satu lembaga kursus bahasa asing yang ada di Yogyakarta. Lembaga kursus ini tidak hanya memberikan satu jenis program

Lebih terperinci

ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER

ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER PART 3: THE CENTRAL PROCESSING UNIT CHAPTER 8: OPERATING SYSTEM SUPPORT PRIO HANDOKO, S.KOM., M.T.I. CHAPTER 8: OPERATING SYSTEM SUPPORT Kompetensi Dasar Mahasiswa memiliki

Lebih terperinci

1. Address Binding. Sebuah program ditempatkan dalam disk dalam bentuk berkas biner Sebelum dieksekusi, sebuah program harus ditempatkan di memori.

1. Address Binding. Sebuah program ditempatkan dalam disk dalam bentuk berkas biner Sebelum dieksekusi, sebuah program harus ditempatkan di memori. Manajemen Memori Latar Belakang Memori merupakan pusat kegiatan pada sebuah komputer. Setiap proses yang akan dijalankan harus melalui memori. CPU mengambil instruksi dari memori sesuai yang ada pada program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hotel sangatlah erat hubungannya dengan sistem reservasi, baik itu reservasi kamar maupun ballroom. Setiap hotel memiliki sistem reservasi yang berbeda-beda,

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mata kuliah kerja praktik yang ada di Universitas Kristen Duta Wacana merupakan mata kuliah yang bersifat mandiri. Dimana mahasiswa yang mengambil mata kuliah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PANGKALAN DATA

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PANGKALAN DATA BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PANGKALAN DATA 3.1 Analisis Ada dua analisis yang digunakan yaitu analisis permasalahn dan analisis persyaratan yang akan dijelaskan di bawah ini. 3.1.1 Analisis Permasalahan

Lebih terperinci

VIRTUAL MEMORY. Gambar 1. Struktur Umum Overlay

VIRTUAL MEMORY. Gambar 1. Struktur Umum Overlay VIRTUAL MEMORY Overlay : Program dipecah menjadi bagian-bagian yang dapat dimuat memori, jika memori terlalu kecil untuk menampung seluruhnya sekaligus. Overlay disimpan pada disk dan dikeluar-masukkan

Lebih terperinci

Pemodelan Basis Data. Rima Dias Ramadhani, S.Kom., M.Kom Wa:

Pemodelan Basis Data. Rima Dias Ramadhani, S.Kom., M.Kom   Wa: Pemodelan Basis Data Rima Dias Ramadhani, S.Kom., M.Kom Email: rima@ittelkom-pwt.ac.id Wa: 087731680017 http://rima.dosen.st3telkom.ac.id/ Sistem Basis Data Dapat diartikan sebagai kumpulan file/table

Lebih terperinci

Administrasi Basis Data. Yoannita

Administrasi Basis Data. Yoannita Administrasi Basis Data Yoannita Database Properties Jika anda seorang administrator database atau programmer software aplikasi yang menggunakan database SQL Server dan sering dibingungkan dengan bagaimana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penjualan Penjualan adalah suatu proses pertukaran suatu produk berupa barang atau jasa dari suatu perusahaan. Proses penjualan melibatkan dua departemen di dalam perusahaan yaitu

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang hal yang menyangkut dengan latar belakang pembuatan laporan dan aplikasi. Dalam bab ini juga dijelaskan mengenai Latar Belakang Masalah, Tujuan Pembahasan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV. 1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan dari Sistem Pendukung Keputusan

Lebih terperinci

DATABASE ADMINISTRATOR

DATABASE ADMINISTRATOR DATABASE ADMINISTRATOR Arsitektur Database Oracle By: Arif Basofi 2-2 Tujuan Mengenal Struktur dan Arsitektur Database Oracle 2-3 Arsitektur Database Oracle Oracle Server: DBMS Oracle menyediakan manajemen

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. dibutuhkan Hardware dan software untuk menggunakan program Sistem Informasi

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. dibutuhkan Hardware dan software untuk menggunakan program Sistem Informasi BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem yang Digunakan Implementasi sistem merupakan prosedur pemakaian program. Selain itu dibutuhkan Hardware dan software untuk menggunakan program Sistem Informasi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... v Ucapan Terima Kasih... vi Daftar Isi... vii. I. Pengenalan... 1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... v Ucapan Terima Kasih... vi Daftar Isi... vii. I. Pengenalan... 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... v Ucapan Terima Kasih... vi Daftar Isi... vii I. Pengenalan... 1 II. Database Design... 7 2.1 Bufferpool... 7 2.2 Tablespace... 8 2.3 Log... 10 2.4 Concurrency... 10 2.4.1

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 DBMS & PERANCANGAN BASIS DATA

PERTEMUAN 2 DBMS & PERANCANGAN BASIS DATA PERTEMUAN 2 DBMS & PERANCANGAN BASIS DATA Jum at, 30 Sept. 2016 DATABASE MANAGEMENT SYSTEM (DBMS) DBMS adalah perangkat lunak yang memungkinkan pemakai untuk mendefinisikan, mengelola, dan mengontrol akses

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Jadwal merupakan salah satu hal penting dalam suatu kegiatan belajar mengajar. Membuat jadwal memerlukan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan pada saat

Lebih terperinci

Proposal Tugas Akhir

Proposal Tugas Akhir KOMPARASI ALGORITMA PENJADWALAN ROUND-ROBIN & LEAST CONNECTION PADA WEB SERVER LOAD BALANCING LVS METODE DIRECT ROUTING, NAT DAN TUNNELING Proposal Tugas Akhir Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna

Lebih terperinci

Virtual Machine Hyper-V. Written by Khoirur Rosyidin Monday, 12 November :45

Virtual Machine Hyper-V. Written by Khoirur Rosyidin Monday, 12 November :45 Virtual machine (VM) adalah suatu environment, biasanya sebuah program atau sistem operasi, yang tidak ada secara fisik tetapi dijalankan dalam environment lain. Dalam konteks ini, VM disebut guest sementara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil IV.1.1. Tampilan Hasil Form Login Form ini berfungsi sebagai tempat untuk melakukan login pada sistem. Pemakai sistem diwajibkan untuk memasukan username

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Antrian adalah sesuatu yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya antrian pembelian tiket konser artis ternama, antrian pembayaran supermarket.

Lebih terperinci