INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU"

Transkripsi

1 INSTRUMEN KINERJA GURU A. IDENTITAS Nama Guru : Bidang Studi : Kelas/Semester : Tanggal : Dokumen/Perangkat : RPP, Bahan Ajar, Media Pemelajaran, Lemar Penilaian Pemelajaran, Daftar Hadir Siswa, Daftar Nilai Siswa B. ISIAN Catatan: Instrumen diisi YA apaila keterangan yang terdapat dalam rurik indikator telah dipenuhi secara utuh atau setidak-tidaknya terpenuhi 97%. NO. 1 Guru memformulasikan tujuan pemelajaran dalam RPP sesuai dengan kurikulum/silaus dan memperhatikan karakteristik peserta didik. YA TDK a Tujuan pemelajaran dirumuskan dan dikemangkan erdasarkan SK/KD yang akan dicapai. Tujuan pemelajaran memuat gamaran proses dan hasil elajar yang dapat dicapai oleh peserta didik sesuai dengan keutuhan elajarnya Guru menunjukkan kemampuan maksimal dalam merumuskan tujuan pemelajaran yang mengacu pada KD dengan menunjukkan ciri adanya (1) kata kerja operasional yang sama atau leih terperinci daripada kata kerja operasional yang digunakan pada kompetensi dasar; (2) cakupan performance reference leih sempit daripada KD; (3) cakupan materi leih sedikit daripada yang tercantum pada KD; (4) diuat minimal 3 tujuan setiap KD; dan (5) setiap tujuan pemelajaran dapat diuat tiga utir soal atau leih. Guru menunjukkan kemampuan maksimal dalam merumuskan tujuan pemelajaran yang mengandung komponen: (1) sasaran sujek elajar (audience); (2) komponen target perilaku akhir atau kemampuan dan konten yang harus dikuasai peserta didik pada akhir pemelajaran, aktivitas yang harus dilakukan peserta didik selama proses pemelajaran, konten materi yang harus dikuasai (ehavior - ver dan oject); (3) kondisi/syarat dan hamatan yang dihadapi ketika menunjukkan perilaku yang diharapkan 1

2 c Tujuan pemelajaran disesuaikan dengan keutuhan elajar peserta didik (conditions - ahan, alat, informasi, lingkungan); dan, (4) adanya petunjuk yang jelas tentang standar pencapaian minimal yang dapat diperoleh peserta didik dalam entuk seutan ilangan, tingkat ketepatan atau keakuratan yang secara eksplisit diperlukan (degree). Dengan kata lain, tujuan pemelajaran dirumuskan dalam kalimat dengan kata kerja operasional (isa diukur), memperlihatkan aktivitas yang dapat diamati, aktivitas erorientasi pada peserta didik, tujuan erorientasi pada hasil elajar ukan proses elajar, tujuan pemelajaran erfungsi seagai kriteria untuk mengukur keerhasilan kegiatan pemelajaran. Guru menunjukkan kemampuan maksimal mengidentifikasi keutuhan elajar peserta didik yang tergamar pada rumusan KD meliputi peruahan perilaku terhadap konten pemelajaran yang telah ditentukan sesuai dengan intake peserta didik dengan mempertimangkan usia mental (SMA), keutuhan dan kemampuan terkait pertumuhan fisik, perkemangan mental, kematangan emosional, dan karakteristik unik setiap peserta didik (mis. Ada peserta didik yang keetulan tergolong diffale, keutuhan elajarnya jelas teridentifikasi dan tergamar pada rumusan tujuan - saran kemudahan perhatikan nilai KKM) Jumlah respon YA untuk penilaian indikator kinerja 1/3 33,33% % (0%<x 25%)=1; (25%<x 50%)=2; (50%<x 75%)=3; (75%<x 100%)=4 2 Tanggapan Penilai terhadap dokumen dan/atau keterangan guru a. Rumusan tujuan erdasarkan SK/KD elum menunjukkan kelengkapan 5 ciri. Rumusan tujuan elum memuat gamaran kondisi/syarat dan hamatan yang dihadapi ketika menunjukkan perilaku yang diharapkan c. Identifikasi keutuhan elajar peserta didik yang tergamar pada rumusan KD sesuai dengan intake peserta didik dan usia mental mereka Guru yang ersangkutan sangat memahami keadaan peserta didik namun dalam perumusan Tujuan Pemelajaran masih perlu peminaan, terutama kelengkapan rumusan yang 2

3 mengandung ciri ABCD (Audience, Behavior, Conditions, dan Degree). 2 Guru menyusun ahan ajar secara runut, logis, kontekstual dan mutakhir. a Bahan ajar disusun dari yang Guru menunjukkan kemampuan sederhana ke kompleks, mudah maksimal dalam menyusun ahan ke sulit dan/atau konkret ke ajar yang diawali dengan pemetaan astrak sesuai dengan tujuan konten pemelajaran dengan KD pemelajaran yang ditetapkan, urutan penyusunan ahan ajar memperhatikan hierarki aspek kedalaman, keluasan, dan kerumitan ahan ajar sehingga tersusun ahan ajar yang mendukung pencapaian tujuan pemelajaran ergradasi dari c d Keluasan dan kedalaman ahan ajar disusun dengan memperhatikan potensi peserta didik (termasuk yang cepat dan lamat, motivasi tinggi dan rendah) Bahan ajar dirancang sesuai dengan konteks kehidupan dan perkemangan Ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahan ajar dirancang dengan menggunakan sumer yang ervariasi (tidak hanya uku pegangan peserta didik) rendah ke tinggi. Guru menunjukkan kemampuan maksimal dalam menyusun gradasi ahan ajar yang mengacu pada hasil analisis gamaran kemampuan peserta didik yang digunakan dalam pemetaan ahan ajar untuk diajarkan dan dicapai dengan derajat pencapaian tertentu. Bahan ajar minimal setara KD. Guru menunjukkan kemampuan maksimal dalam merancang ahan ajar yang memperhatikan sisi kemanfaatan dan kelaziman yang erhuungan secara kontekstual dengan kehidupan keseharian peserta didik, termasuk dalam pemanfaatan hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada zamannya atau eranya seperti pemanfaatan teknologi informasi dengan komputer, gadget, seagai piranti keras serta program terapan komputer dan internet seagai piranti lunak. Guru menunjukkan kemampuan maksimal menggunakan sumer elajar dalam merancang ahan ajar yang memperhatikan sisi keragaman materi yang mungkin diperoleh dari eragai sumer artifisial seperti uku teks lainnya dan sumer autentik (koran, majalah, rosur, manual, wesite log, ds.) termasuk peserta didik seagai salah satu sumer elajar. Jumlah respon YA untuk penilaian indikator kinerja 3/4 75% YA TDK 3

4 NO. Tanggapan Penilai terhadap dokumen dan/atau keterangan guru Bahan ajar yang disusun enar menunjukkan gradasi dari jenjang terendah ke yang tinggi, sesuai dengan potensi peserta didik, konteks kehidupan, tetapi elum menggunakan eragai sumer elajar yang relevan kecuali memanfaatkan peserta didik seagai sumer elajar. Dalam hal gradasi ahan ajar, guru yang ersangkutan tidak lagi mengalami masalah. Tindak lanjut yang diperlukan untuk guru yang ersangkutan adalah pengenalan dan penyediaan waktu untuk menggunakan sumer elajar lainnya sehingga ahan ajar tidak memosankan dan sedikit anyaknya meliatkan peserta didik dalam menyediakan ahan ajar. 3 Guru merencanakan kegiatan pemelajaran yang efektif. YA TDK a Strategi, pendekatan, dan metode pemelajaran relevan untuk mencapai tujuan pemelajaran yang ingin dicapai /kompetensi harus dikuasai peserta didik. Strategi dan metode pemelajaran yang dipilih dapat memudahkan pemahaman peserta didik Strategi pemelajaran mencakup rangkaian kegiatan pemelajaran dengan moda tatap muka, pemimingan dan penugasan terstruktur, dan pemimingan dan penugasan mandiri tidak terstruktur. Guru tidak dapat mengandalkan pertemuan tatap muka semata untuk menjamin ketercapaian tujuan pemelajaran atau kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh peserta didik sehingga diperlukan minimal 3 jenis strategi pemelajaran yang akan memaksimalkan potensi peserta didik menyelesaikan tugas-tugas pemelajarannya. Guru menunjukkan kemampuan yang tinggi memilih strategi, pendekatan, dan metode dalam perencanaan dan pelaksanaan pemelajaran harus disesuaikan dengan sifat-sifat mata pelajaran dan target kompetensi yang akan dicapai dengan kemudahan yang mengacu pada rumusan tujuan perilaku pada Taksonomi Bloom pada tiga jenis ranah, yaitu Kognitif, Afektif, dan Psikomotor. Apaila intake peserta didik memungkinkan, maka sangat disarankan guru menggunakan pedekatan holistik dalam pemelajarannya yang mengikat ke tiga ranah dalam taksonomi Bloom. Metode pemelajaran juga ditentukan oleh strategi yang dipilih erdasarkan sifat-sifat mata pelajaran serta intake peserta didik yang dapat ditingkatkan dari waktu ke waktu yang selanjutnya akan menentukan teknik pemelajaran 4

5 yang sesuai. c Strategi dan metode Dalam memilih metode pemelajaran yang dipilih sesuai dengan tingkat perkemangan kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik. pemelajaran erdasarkan strategi yang dipilih, guru menunjukkan rancangan metode dan teknik pemelajaran dengan menggunakan pengetahuan dan pengalamannya melalui oservasi tertentu terhadap tingkat perkemangan usia mental peserta didik dalam tiga ranah tujuan pemelajaran. d Setiap tahapan pemelajaran dieri alokasi waktu secara proporsional dengan memperhatikan tingkat kompleksitas materi dan/atau keutuhan elajar peserta didik. Alokasi waktu yang ditulis guru dalam satuan menit dalam rancangan pemelajaran proporsional dengan anyak sedikitnya, sulit mudahnya materi yang akan disajikan, serta jenis kegiatan yang akan dilakukan oleh peserta didik dan guru di dalam kelas maupun di luar kelas. Jumlah respon YA untuk penilaian indikator kinerja 4/4 100% Tanggapan Penilai terhadap dokumen dan/atau keterangan guru Strategi pemelajaran yang direncanakan sudah memenuhi persyaratan untuk pemelajaran efektif. Guru menyusun 3 jenis strategi pemelajaran; tatap muka, terstruktur, dan mandiri dengan deskripsi rinciannya masing-masing. Masih perlu penegasan waktu pelaksanaan untuk pemimingan dan penugasan terstruktur dalam strategi pemelajaran sehingga tidak tumpang tindih dengan kegiatan tatap muka. 4 Guru memilih sumer elajar/media pemelajaran sesuai dengan materi dan strategi pemelajaran. YA TDK a Sumer elajar/media pemelajaran yang dipilih dapat dipakai untuk mencapai tujuan pemelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai (misalnya uku, modul untuk kompetensi kognitif; media audio visual, Komputer untuk kompetensi keterampilan). Perlu kejelasan peredaan sumer elajar dengan media pemelajaran seelum menentukan pilihan. Peredaan utama sumer elajar dan media pemelajaran terletak pada fungsi keduanya. Sumer elajar merupakan sasaran atau ojek ahan ajar yang fungsinya menyediakan ahan ajar yang sesuai dengan tujuan pemelajaran yang akan dicapai. Media pemelajaran merupakan prasarana, sarana, fasilitas yang fungsinya menfasilitasi peserta didik dalam elajar untuk memudahkan pencapaian tujuan pemelajaran atau melepaskannya dari hamatan dalam mencapai tujuan pemelajaran. Dalam pemilihannya, 5

6 c Sumer elajar/media pemelajaran termasuk TIK yang dipilih dapat memudahkan pemahaman peserta didik. Sumer elajar/media pemelajaran yang dipilih sesuai dengan tingkat perkemangan kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik. aik sumer elajar maupun media pemelajaran guru menunjukkan kemampuan yang maksimal dalam menentukan kelayakan untuk digunakan mencapai tujuan pemelajaran. Untuk utir indikator ini, yang disasar adalah sisi keterpakaian sumer elajar dan media pemelajaran. Dalam pemilihan sumer elajar maupun media pemelajaran, keduanya harus menunjukkan fungsinya yang memudahkan peserta didik mencapai tujuan pemelajaran. Jadi, untuk utir indikator ini, yang disasar adalah sisi fungsional sumer elajar dan media pemelajaran terhadap pencapaian tujuan pemelajaran. Dalam pemilihan sumer elajar maupun media pemelajaran, keduanya harus menunjukkan kesesuaian fungsi dengan karaketeristik peserta didik dalam upaya mencapai tujuan pemelajaran. Jadi, untuk utir indikator ini, yang disasar adalah sisi kesesuaian sumer elajar dan media pemelajaran terhadap tingkat perkemangan mental, sikap, dan keterampilan peserta didik pada tataran SM. Jumlah respon YA untuk penilaian indikator kinerja 0/3 0% (0%<x 25%)=1; (25%<x 50%)=2; (50%<x 75%)=3; (75%<x 100%)=4 1 Tanggapan Penilai terhadap dokumen dan/atau keterangan guru Guru yang ersangkutan elum mencantumkan atau elum merencanakan penggunaan sumer elajar/media pemelajaran di dalam RPP. Guru yang ersangkutan perlu diingatkan tentang pentingnya dan manfaat mencantumkan sumer elajar/media pemelajaran di dalam RPP. Guru tidak selamanya dalam keadaan prima untuk melakukan pemelajaran sehingga dalam kondisi tertentu, guru akan mewakilkan kepada kolega untuk menjalankan tugasnya sehingga sumer elajar dan media pemelajaran yang diutuhkan juga perlu dicantumkan untuk menfasilitasi jalannya pemelajaran. 5 Guru memulai pemelajaran dengan efektif. YA TDK a Melakukan apersepsi Indikator ini mengarah pada keterampilan guru dalam memuka pemelajaran. Kegiatan apersepsi pada dasarnya upaya menyiapkan peserta didik memperoleh informasi aru dengan cara mereduksi hamatan psikologis yang dapat 6

7 Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dalam rencana kegiatan mengganggu jalannya pemelajaran, erdoa memohon dilancarkan pemahaman, penerimaan, dan pengolahan informasi aru, mengingatkan dan mengaitkan materi pemelajaran seelumnya dengan materi yang akan dipelajari serta mengaitkan materi pemelajaran dengan konteks kehidupan peserta didik. Kegiatan ini memantu guru mendapatkan informasi langsung tentang kesiapan peserta didik dalam mengikuti pemelajaran dan menciptakan suasana awal yang kondusif. Dengan demikian pemelajaran akan dimulai sesuai dengan kondisi awal peserta didik di kelas terseut. Indikator ini juga mengarah pada keterampilan guru dalam memuka pemelajaran. Setelah kegiatan apersepsi, guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai pada pemelajaran hari itu dengan tujuan mengarahkan kesiapan peserta didik secara psikologis mengantisipasi hal-hal yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan pemelajaran serta manfaat yang diperoleh setelah mencapai tujuan terseut. Peserta didik juga perlu mengetahui gamaran waktu yang diperlukan serta model keikutsertaan mereka dalam kegiatan pemelajaran sehingga peserta didik hanya fokus pada pencapaian tujuan pemelajaran yang ditetapkan pada hari itu. Jumlah respon YA untuk penilaian indikator kinerja 2/2 100% Tanggapan Penilai terhadap kegiatan/aktivitas guru dan peserta didik selama pengamatan: Guru yang ersangkutan tampaknya tidak mengalami kesulitan dalam memulai pemelajaran dan melakukan apersepsi pada jam pelajaran ke 2. Guru memeri salam, menanyakan keadaan peserta didik, mengingatkan pemelajaran yang lalu, memohon maaf karena harus meninggalkan sekolah selama 2 pekan, dan mengasen peserta didik. Jumlah peserta didik yang hadir hanya 20 dari 39 orang yang terdaftar. Keadaan asen peserta didik untuk yang tidak hadir pada pertemuan terseut sama dengan pertemuan seelumnya sehingga yang dikategorikan aktif dalam 1,5 ulan pemelajaran hanya 20 orang. Yang tidak dilakukan adalah erdoa. Respon peserta didik juga positif dan mengundang peserta didik untuk menyiapkan diri memulai pemelajaran. Peristiwa yang agak lucu dan mengundang tawa adanya pengulangan 7

8 NO. salah seorang peserta didik menyiapkan rekan-rekannya padahal sudah dilakukan seelumnya. Peserta didik lainnya ingung dan merespon secara eragam. Suasana kelas agak gaduh tetapi dapat diatasi ketika guru mulai menyampaikan tujuan pemelajaran yang akan dicapai pada hari ini dan kegiatan elajar yang akan dilakukan peserta didik selama 1,5 jam. Guru perlu mempelajari taktik mengasen kehadiran peserta didik sehingga tidak menggunakan waktu yang lama untuk satu kegiatan terseut. Perlu juga penelusuran peserta didik yang selama ini tidak mengahadiri pemelajaran. 6 Guru menguasai materi pelajaran. YA TDK a c d Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan pemelajaran. Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkemangan Iptek, dan kehidupan nyata. Tingkat ketepatan pemahasan dengan materi pemelajaran. Kemampuan menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari konkret ke astrak) Penguasaan materi pemelajaran merupakan salah satu kompetensi profesional guru. Materi yang dipilih seagai konten pemelajaran harus sesuai dengan tujuan pemelajaran. Artinya, materi yang dipilih tidak menyimpang dari tujuan pemelajaran yang akan dicapai dan dalam penyampaiannya, guru menyediakan porsi waktu yang cukup agi peserta didik untuk menanyakan hal-hal yang elum dipahaminyadan guru mejelaskan sesuai dengan keutuhan dan tujuan pemelajaran yang telah ditetapkan. Materi pemelajaran yang disajikan kepada peserta didik haruslah ermanfaat agi kehidupan peserta didik sehingga dalam pemilihannya, selain harus sesuai dengan tujuan pemelajaran, guru juga harus mengaitkan materi dengan pengetahuan lainnya yang relevan sea tidak ada pengetahuan yang erdiri sendiri, mengaitkan materi dengan kemajuan teknologi, dan mengaitkan materi dengan sisi kemanfaatannya dalam kehidupan kontekstual peserta didik. Dalam menyampaikan atau memahas materi ajar, guru menunjukkan keterampilan mengurai materi dan menghindari pemahasan yang tidak relevan dengan materi pemelajaran. Dalam menyampaikan atau memahas materi ajar, guru menunjukkan keterampilan sitematis dalam penyajian materi yang dimulai dari pengenalan fakta, penanaman konsep, penjelasan prinsip, lalu aplikasi prosedur. Selain itu, guru juga menunjukkan 8

9 keterampilan sitematis dalam penyajian materi yang dimulai dari tingkatan ernalar yang mudah hingga ke yang rumit. Jumlah respon YA untuk penilaian indikator kinerja 4/4 100% Tanggapan Penilai terhadap kegiatan/aktivitas guru dan peserta didik selama pengamatan: Guru terlihat sangat menguasai materi pemelajaran dan mampu mengaitkan konten dengan aspek kehidupan nyata. Peserta didik juga tampak terliat aktif dalam pemelajaran yang ikut mengeksplorasi contoh-contoh fenomena yang pernah dialaminya di luar kelas atau di kehidupan nyata. Untuk eksplorasi leih lanjut, guru diharapkan menyediakan dan menyajikan video dari kejadian yang real perilaku menyimpang seagai ahan diskusi lanjutan. 7 Guru menerapkan pendekatan/strategi pemelajaran yang efektif YA TDK a Melaksanakan pemelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai Melaksanakan pemelajaran secara runtut Pelaksanaan pemelajaran erjalan sesuai dengan pendekatan dan strategi pemelajaran yang dipilih serta mengarah kepada kompetensi yang akan dicapai oleh peserta didik. Guru melaksanakan pemelajaran secara runtut sesuai dengan langkah-langkah yang direncanakan erdasarkan pendekatan dan strategi pemelajaran serta mengarah kepada kompetensi yang akan dicapai oleh peserta didik. c Menguasai kelas Guru menunjukkan penguasaan dan pengendalian kelas selama pemelajaran erlangsung aik pada sujek elajar, kegiatan pemelajaran, interaksi elajar mengajar, dan pengelolaan kelas terkait gerakan atau movement guru dari satu titik ke titik lainnya di dalam kelas. d e Melaksanakan pemelajaran yang ersifat kontekstual Melaksanakan pemelajaran yang memungkinkan tumuhnya keiasaan positif (nurturant effect) Guru menunjukkan kemapanan dalam pengaitan materi pemelajaran dengan sisi kemanfaatan materi, kompetensi, dengan kehidupan peserta didik. Dalam pelaksanaan pemelajaran, guru menerapkan pendekatan dan strategi pemelajaran yang tidak hanya ertujuan mencapai kompetensi yang telah ditetapkan, tetapi leih dari itu guru mampu melaksanakan pemelajaran yang mampu memunculkan dampak 9

10 f Melaksanakan pemelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan pengiring dari konten yang dipelajari misalnya erpikir kritis, ersifat teruka menerima pendapat orang lain, kreatif, disiplin dan seagainya karena peserta didik diiasakan menghayati pengalaman diskusi kelompok atau diskusi kelas.(pembiasaan) Guru memuka, melanjutkan, dan menutup pemelajaran tepat waktu dan dalam pengelolaannya, guru melakukannya dengan efektif tanpa mendominasi atau siuk dengan kegiatannya sendiri sehingga semua waktu untuk peserta didik peserta dapat termanfaatkan secara produktif. Jumlah respon YA untuk penilaian indikator kinerja 6/6 100% Tanggapan Penilai terhadap kegiatan/aktivitas guru dan peserta didik selama pengamatan: Guru telah menggunakan strategi pemelajaran yang tepat pada kegiatan tatap muka, menyajikan pemelajaran secara runtut, sangat menguasai kelas, kontekstual, potensial menumuhkan nurturant effects, dan sesuai dengan alokasi waktu yang telah disiapkan. Hanya saja, dalam pengelolaannya, guru terlihat leih anyak menempati agian depan dan elum terlihat gerakan menuju ke agian elakang jajaran angku peserta didik. Respon peserta didik sangat partisipatif dan tidak menolak ketika salah seorang di antara mereka diminta ke depan seagai sumer elajar. Peserta didik yang ersangkutan dijadikan seagai contoh untuk mencari perilaku yang menyimpang atau melanggar aturan, dan peserta didik lainnya menyeutkan satu per satu penyimpangan aturan yang dilakukan oleh rekannya di depan, antara lain memakai sendak ke sekolah dengan alasan anjir. Menghadirkan peserta didik ke depan kelas seagai contoh dari perilaku menyimpang dapat menghasilkan efek jera ataupun rasa malu. Untuk mengimangi hal ini, guru yang ersangkutan perlu media pemelajaran lainnya yang konkret menghadirkan contoh-contoh perilaku menyimpang di dalam masyarakat sekitar mereka dan di tempat lainnya. Hal ini penting untuk menunjukkan konteks ahwa hal-hal yang menjadi penyimpangan di satu tempat tidak otomatis dipandang seagai penyimpangan nilai di tempat lainnya. 8 Guru memanfaatan sumer elajar/media dalam pemelajaran. YA TDK a Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumer elajar/media pemelajaran Menghasilkan pesan yang menarik Guru menunjukkan kemapanan dan keterampilan menggunakan sumer dan media pemelajaran tanpa hamatan dan kesulitan yang erarti dengan memperhatikan ketepatan waktu, ketepatan sasaran, dan ketepatan tujuan. Guru menunjukkan kemapanan dan keterampilan menggunakan sumer dan media pemelajaran yang menghasilkan pesan atau informasi yang menarik perhatian peserta 10

11 didik. c Meliatkan peserta didik dalam pemuatan dan pemanfaatan sumer elajar/media pemelajaran Guru menunjukkan kemapanan dan keterampilan dalam meliatkan peserta didik menyusun dan memanfaatkan sumer dan media pemelajaran yang menghasilkan pesan atau informasi yang menarik perhatian peserta didik. Jumlah respon YA untuk penilaian indikator kinerja 2/ (0%<x 25%)=1; (25%<x 50%)=2; (50%<x 75%)=3; (75%<x 100%)=4 3 Tanggapan Penilai terhadap kegiatan/aktivitas guru dan peserta didik selama pengamatan: Meskipun pada RPP tidak dicantumkan adanya poin sumer elajar dan media pemelajaran, namun guru yang ersangkutan tidak kehaisan akal menunjuk salah seorang peserta didik menjadi sumer elajar sekaligus seagai media pemelajaran. Hal ini cukup memingungkan pengawas dalam menilai diseakan oleh tidak ditemukannya unsur terseut dalam perencanaan tetapi ada pada pelaksanaan sekalipun elum maksimal. Dengan alasan kejelasan dan keteracaan perencanaan, guru yang ersangkutan diharapkan menuliskan rancangan pemelajaran yang kemudian dihadirkan pada sesi pelaksanaan. Hal ini dimaksudkan seagai entuk antisipasi dari kemungkinan guru yang ersangkutan tidak erkesempatan hadir melaksanakan pemelajaran sehingga contoh-contoh penggunaan sumer elajar dan media pemelajaran dapat dilaksanakan oleh guru pengganti tanpa kesulitan yang erarti. 9 Guru memicu dan/atau memelihara keterliatan peserta didik dalam pemelajaran. YA TDK a Menumuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumer elajar Dalam pelaksanaan pemelajaran, guru mampu mengarahkan peserta didik untuk terliat dalam pemelajaran secara aktif dan efektif melalui interaksi multiarah antarguru-peserta didik, antarpeserta didik, dan dengan c Merespon positif partisipasi peserta didik Menunjukkan sikap teruka terhadap respons peserta didik sumer elajar. Guru melaksanakan aktivitas pemelajaran yang ertujuan untuk memantu proses elajar peserta didik yang dilakukan dengan menyikapi respon peserta didik secara positif misalnya 'agus', 'jawaan yang menarik', 'kamu heat' atau dengan ungkapanungkapan penguatan positif seagai agian dalam tahapan proses pemelajaran. Guru melaksanakan aktivitas pemelajaran yang ertujuan untuk memantu proses elajar peserta didik, ukan untuk menguji, memarahi, ataupun mempermalukan sehingga 11

12 d e Menunjukkan huungan antar priadi yang kondusif Menumuhkan keceriaan dan antusiasme peserta didik dalam elajar memuat peserta didik merasa tertekan. Hal ini dilakukan dengan menyikapi respon secara erimang untuk semua peserta didik tanpa memedakan satu dengan lainnya. Guru menunjukkan kedekatannya dengan peserta didik seperti kedekatan orangtua dengan anak yang mengayomi dan mendidik tanpa memedakan satu dengan lainnya atau dengan memerikan porsi waktu yang erimang agi semua peserta didik. Guru dalam melaksanakan pemelajaran terlihat terampil dalam menstimulasi keceriaan dan antusiasme peserta didik dengan memerikan pertanyaanpertanyaan stimulan dengan ahasa dan konten yang sesuai dengan kapasitas peserta didik. Termasuk di dalamnya kemampuan memanfaatkan aspek humor dalam pemelajaran atau penyampaian materi. Jumlah respon YA untuk penilaian indikator kinerja 5/5 100% Tanggapan Penilai terhadap kegiatan/aktivitas guru dan peserta didik selama pengamatan: Selama pemelajaran erlangsung, partisipasi aktif peserta didik tercipta melalui interaksi guru, peserta didik, dan sumer elajar yang tidak direncanakan di dalam RPP. Semua peserta didik yang erpartisipasi dalam pemelajaran direspon positif oleh guru secara teruka dan dalam suasana keakraan. Peserta didik juga menunjukkan keceriaan dan antusiasme dalam elajar tanpa kesan adanya perasaan tertekan atau eralih perhatian pada ojek lainnya. Guru perlu mempertahankan situasi pemelajaran yang kondusif setiap pertemuan. 10 Guru menggunakan ahasa yang enar dan tepat dalam a pemelajaran. Menggunakan ahasa lisan secara jelas dan lancar Guru dalam pelaksanaan pemelajaran menunjukkan kompetensi yang mapan dalam menggunakan ahasa lisan yang lancar dan artikulasi yang jelas, intonasi yang sesuai, suara yang tidak monoton, dan tidak anyak menggunakan filler yang tidak relevan seperti 'eeh...', '...jadiiii...' 'eehhhh'... yang memungkinkan peserta didik terdorong melakukan keiasaan uruk menghitung filler YA TDK 12

13 (talli) dan mengidentifikasi guru dengan penggunaan filler terseut. Menggunakan ahasa tulis yang Guru dalam menyampaikan materi aik dan enar pemelajaran menunjukkan kemampuan yang aik dan enar dalam menulis, aik di papan tulis, maupun pada lemar komunikasi dengan peserta didik. c Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai Penampilan guru pada saat menyampaikan materi pemelajaran menunjukkan kemampanan dalam pengungkapan yang dipertegas atau diperkuat dengan mimik, gesture, serta pesan yang disampaikan. Jumlah respon YA untuk penilaian indikator kinerja 3/3 100% Tanggapan Penilai terhadap kegiatan/aktivitas guru dan peserta didik selama pengamatan: Dalam mengajar, guru yang ersangkutan tidak mengalami hamatan dalam penggunaan ahasa Indonesia, termasuk aksentuasi, intonasi, kejelasan suara, dan sangat mapan dalam menggunakan istilah teknis yang disederhanakan sesuai dengan kapasitas peserta didik. Misalnya, istilah sosialisasi yang dijelaskan terleih dahulu seelum lanjut digunakan. Hanya saja, guru yang ersangkutan masih perlu peraikan pada elemen parroting (keiasaan peserta didik menyamung kata akhir yang tidak diselesaikan oleh guru). Guru hanya perlu menghentikan keiasaan parroting dalam penggunaan ahasa ketika mengajar. 11 Guru mengakhiri pemelajaran dengan efektif. YA TDK a Melakukan refleksi atau memuat rangkuman dengan meliatkan peserta didik Keterampilan menutup pemelajaran dilakukan dengan mengajak peserta didik melakukan refleksi kesesuaian pengalaman elajar peserta didik dengan tujuan yang telah ditetapkan pada hari itu dan mengajak peserta didik memuat rangkuman atau mengungkapkan kemali intisari pemelajaran sesuai dengan Melaksanakan tindak lanjut dengan memerikan arahan, atau kegiatan, atau tugas seagai agian remidi/pengayaan kompetensi yang akan dicapai. Guru tidak lupa memerikan arahan pelaksanaan tugas lanjutan dari materi pemelajaran hari itu sesuai dengan strategi pemelajaran yang telah ditetapkan dalam RPP serta pancapaian peserta didik untuk diarahkan pada program remedial atau pengayaan. Jumlah respon YA untuk penilaian indikator kinerja 2/2 100% 13

14 NO. Tanggapan Penilai terhadap kegiatan/aktivitas guru dan peserta didik selama pengamatan: Guru menunjukkan keterampilan yang efektif dalam mengakhiri pemelajaran. Guru melakukan refleksi dengan menanyai peserta didik ketercapaian tujuan pemelajaran seperti yang dituliskan di papan tulis. Guru juga mengajak peserta didik memuat rangkuman dengan menanyai peserta didik poin-poin penting yang tergamar dalam tujuan pemelajaran. Penugasan lanjutan dilakukan dengan penugasan terstruktur untuk pertemuan selanjutnya. Guru perlu melakukan kegiatan penilaian hasil di akhir pemelajaran setiap pertemuan sesuai dengan tujuan pemelajaran yang ditetapkan dengan teknik dan instrument serta alokasi waktu yang sesuai. 12 Guru merancang alat evaluasi untuk mengukur kemajuan dan YA TDK keerhasilan elajar peserta didik. a c Kesesuaian teknik dan jenis penilaian (tes lisan, tes tertulis, tes peruatan) dengan tujuan pemelajaran. Alat tes dirancang untuk dapat mengukur kemajuan elajar peserta didik dari aspek kognitif, afektif dan/atau psikomotorik. Rancangan penilaian portofolio peserta didik minimal 1 kali per semester. Guru menunjukkan kemampuan yang maksimal dalam memilih teknik dan jenis penilaian yang sesuai dengan tujuan pemelajaran. Guru memahami keleihan dan kelemahan teknik dan jenis penilaian yang dipilih dan mampu menyediakan tindakan antisipatif mereduksi hamatan pengukuran pencapaian tujuan pemelajaran dalam penggunaanya. Misalnya, guru memilih tes lisan tetapi suasana kelas riut sehingga potensial mengganggu konsentrasi peserta didik yang sedang diuji kompetensi. Untuk itu, guru telah menyediakan ruangan khusus untuk tes lisan dan agi peserta didik lainnya disediakan aktivitas lain sehingga tidak mengganggu kelas lainnya, ds. Ketepatan instrument pengukuran kinerja peserta didik dalam aspek pemelajaran tertentu telah disusun oleh guru dan melalui serangkaian uji validitas, reliailitas, dan praktikalitas sehingga alat tes enar-enar merefleksikan kemajuan elajar peserta didik aik dari aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. Guru memiliki ukti fisik rancangan penilaian portofolio dan contoh portofolio yang dilakukan oleh peserta didik sesuai dengan tujuan pemelajaran dan kompetensi yang akan dicapai. d Hasil analisis penilaian Guru memiliki ukti fisik proses dan 14

15 seelumnya (UH, UAS, UN) digunakan untuk keperluan program peraikan (remedial, pengayaan, dan/atau menyempurnakan rancangan dan/atau pelaksanaan pemelajaran) hasil analisis penilaian peserta didik dalam eragai ulangan yang dimanfaatkan seagai acuan dalam menyusun program peraikan (remedial, pengayaan, dan/atau menyempurnakan rancangan dan/atau pelaksanaan pemelajaran). Jumlah respon YA untuk penilaian indikator kinerja 2/4 50% (0%<x 25%)=1; (25%<x 50%)=2; (50%<x 75%)=3; (75%<x 100%)=4 3 Tanggapan Penilai terhadap dokumen dan/atau keterangan guru Guru menyusun dan melaksanakan penilaian lisan sesuai dengan tujuan pemelajaran dan juga menggunakan hasil analisis ulangan seelumnya (di Semester Ganjil) untuk program peraikan dan menyempurnakan rancangan pemelajaran. Hanya saja, guru yang ersangkutan tidak merancang penilai portofolio dan tidak terlihat jelas jenis penilaian untuk ranah afektif dan psikomotor. Guru perlu merencanakan penilaian portofolio minimal sekali dalam satu semester serta merancang penilain untuk aspek afektif dan psikomotor peserta didik. 13 Guru menggunakan eragai strategi dan metode penilaian untuk memantau kemajuan dan hasil elajar peserta didik dalam mencapai kompetensi tertentu seagaimana yang tertulis dalam RPP. YA TDK a Menggunakan teknik penilaian otentik (kuis, pertanyaan lisan, pemerian tugas, ds.) untuk memantau kemajuan elajar peserta didik. Guru memiliki piranti penilaian otentik dan secara terencana serta kasat mata melaksanakan penilaian terseut aik dalam entuk penilaian proses maupun penilaian hasil elajar peserta didik yang dimanfaatkan untuk memantau kemajuan elajar peserta didik. Misalnya, lemar pengamatan, penilaian diri, penilaian sejawat, ataupun jurnal yang merekam informasi kemajuan elajar peserta Menggunakan teknik penilaian (ulangan harian, tengah semester, dan ulangan semester) yang disusun untuk mengukur hasil elajar peserta didik dalam aspek kognitif, afektif dan/atau psikomotor. didik secara otentik. Guru mampu menunjukkan ukti fisik teknik penilaian yang dilakukan oleh guru secara erkala dalam entuk ulangan harian, ulangan tengah semester, dan ulangan semester pada tiga ranah tujuan secara. Selain contoh instrument dari teknik penilaian yang direncanakan dan telah dilaksanakan, guru juga harus mampu menunjukkan ukti fisik rekaman kemajuan hasil elajar peserta didik dalam entuk daftar nilai atau kumpulan nilai peserta didik secara sistematis, erurutan, 15

16 hierarkis, dan teraca (dapat ditafsirkan pencapaiannya). c Menerapkan penilaian portofolio dalam entuk eragai tugas terstruktur Guru mampu menunjukkan ukti fisik hasil pelaksanaan penerapan penilaian portofolio peserta didik sesuai dengan rancangan penilaian yang dicantumkan di dalam RPP. d Menggunakan alat penilaian yang sesuai dengan tujuan pemelajaran dan materi ajar seagaimana disusun dalam RPP. Guru mampu menunjukkan ukti fisik lampiran perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan yang dicantumkan di dalam RPP. Jumlah respon YA untuk penilaian indikator kinerja 3/4 75% Tanggapan Penilai terhadap dokumen dan/atau keterangan guru Strategi penilain yang digunakan sudah tetap sasar hanya minus pada penggunaan alokasi waktu. Selain itu, penilain portofolio tidak dilakukan dan memang tidak direncanakan. Guru perlu menata ulang alokasi waktu yang disediakan untuk kegiatan penilaian sesuai jenis dan strategi penilaian yang dipilih. 14 Guru memanfatkan eragai hasil penilaian untuk memerikan umpan alik agi peserta didik tentang kemajuan elajarnya dan ahan penyusunan rancangan pemelajaran selanjutnya. YA TDK a Menggunakan hasil analisis penilaian untuk mengidentifikasi topik/kompetensi dasar yang mudah, sedang dan sulit sehingga diketahui kekuatan dan kelemahan masing-masing peserta didik untuk keperluan remedial dan pengayaan. Guru memiliki ukti fisik pemanfaatan hasil analisis penilaian peserta didik yang digunakan untuk mengidentifikasi atau memetakan tingkat kesulitan kompetensi secara hierarkis yang selanjutnya digunakan untuk memutuskan jenis program peraikan atau pengayaan yang tepat agi peserta didik yang c d Menggunakan hasil penilaian untuk menyempurnakan rancangan dan/atau pelaksanaan pemelajaran Melaporkan kemajuan dan hasil elajar peserta didik kepada orang tua, teman guru dan agi peserta didik seagai refleksi elajarnya. Memanfaatkan hasil penilaian secara efektif untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, tantangan dan memerlukannya Guru memiliki ukti fisik peraikan rancangan pemelajaran yang ereda dari waktu ke waktu sesuai dengan keadaan atau situasi yang dihadapi dengan menggunakan hasil penilaian seagai asis dalam penyempurnaan program. Guru memiliki ukti fisik laporan kemajuan dan hasil elajar peserta didik kepada pihak-pihak yang erkepentingan, terutama orang tua, guru, dan peserta didik yang ermanfaat dalam merefleksi pengalaman elajar. Guru memiliki ukti fisik hasil analisis penilaian peserta didik yang selanjutnya dimanfaatkan dalam menyusun analisis SWOT untuk 16

17 masalah potensial untuk peningkatan keprofesian dalam menunjang proses pemelajaran pengemangan diri guru yang mampu menjamin keterlaksanaan proses pemelajaran yang aktif dan efektif. Jumlah respon YA untuk penilaian indikator kinerja 3/4 75% Tanggapan Penilai terhadap dokumen dan/atau keterangan guru Pemanfaatan hasil penilaian tergamar pada peruahan yang dilakukan dalam RPP terkait perencanaan lanjutan dari hal-hal yang dianggap elum memenuhi target pencapaian. Selain itu, kegiatan pelaporan juga telah dilaksanakan dengan aik sekalipun elum menyeluruh untuk setiap KD yang diselesaikan. Pelaporan setiap KD hanya dilakukan kepada peserta didik dan pelaporan untuk hasil satu semester dilakukan kepada semua elemen yang erkepentingan. Guru perlu meningkatkan kinerja pada aspek penilaian, aik perencanaa, pelaksanaan, maupun pelaporan. Administrasi penilaian sedapat mungkin dilengkapi untuk menghindari ketidaksesuaian perencanaan tindak lanjut dengan hasil yang telah dicapai. 17

18 REKAPITULASI NILAI KINERJA GURU MATA PELAJARAN A. Nama Guru : Tempat Tanggal Lahir : TMT seagai Guru : Masa Kerja : Jenis Kelamin : Pendidikan Terakhir/Spesialisasi : Program Keahlian yang Diampu : B. Nama Instansi/Sekolah : Alamat : Telp / Fax : Kelurahan : Kecamatan : Kota : Provinsi : Periode Penilaian Januari 2015 s.d. Juni 2015 Formatif Tahun Pelajaran Sumatif Kemajuan TUGAS UTAMA/ KINERJA GURU NILAI I. PERENCANAAN PEMBELAJARAN 1. Guru memformulasikan tujuan pemelajaran dalam RPP sesuai dengan kurikulum/silaus dan memperhatikan karakteristik peserta didik. 2. Guru menyusun ahan ajar secara runut, logis, kontekstual dan mutakhir. 3. Guru merencanakan kegiatan pemelajaran yang efektif 4. Guru memilih sumer elajar/media pemelajaran sesuai dengan materi dan strategi pemelajaran. Sutotal Nilai Kinerja Perencanaan Pemelajaran II. PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN YANG AKTIF DAN EFEKTIF A. Kegiatan Pendahuluan 5. Guru memulai pemelajaran dengan efektif B. Kegiatan Inti 6. Guru menguasai materi pelajaran 7. Guru menerapkan pendekatan/strategi pemelajaran yang efektif 8. Guru memanfaatkan sumer elajar/media dalam pemelajaran 9. Guru memicu dan/atau memelihara keterliatan siswa dalam pemelajaran 10. Guru menggunakan ahasa yang enar dan tepat dalam pemelajaran 18

19 TUGAS UTAMA/ KINERJA GURU C. Kegiatan Penutup 11. Guru mengakhiri pemelajaran dengan efektif NILAI Sutotal Nilai Kinerja Pelaksanaan Pemelajaran yang Aktif dan Efektif III. PEMBELAJARAN 12. Guru merancang alat evaluasi untuk mengukur kemajuan dan keerhasilan elajar peserta didik 13. Guru menggunakan eragai strategi dan metode penilaian untuk memantau kemajuan dan hasil elajar peserta didik dalam mencapai kompetensi tertentu seagaimana yang tertulis dalam RPP. 14. Guru memanfatkan eragai hasil penilaian untuk memerikan umpan alik agi peserta didik tentang kemajuan elajarnya dan ahan penyusunan rancangan pemelajaran selanjutnya. Sutotal Nilai Kinerja Penilaian Pemelajaran Nilai Kinerja Guru (NKG) Nilai Kinerja Guru Tertinggi (NKGT) Konversi Total Nilai Kinerja Guru ke Skala 100 (Permenneg PAN dan RB No. 16 Tahun 2009, pasal 15) NKG NKGT Amat Baik Baik Cukup Sedang 50 Kurang Kategori Nilai Kinerja Guru *Nilai diisi erdasarkan laporan dan evaluasi PK Guru. Nilai minimum per komponen = 1 dan nilai maksimum = 4 Makassar, Guru yang Dinilai Penilai Kepala Sekolah

VII. INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU

VII. INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU VII. INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU NO TUGAS UTAMA / INDIKATOR KINERJA GURU HASIL ANALISIS KAJIAN ATAU KESIMPULAN DARI DATA/BUKTI- BUKTI/DOKUMEN DAN/ATAU CATATAN HASIL PENGAMATAN I PERENCANAAN PEMBELAJARAN.

Lebih terperinci

VIII. RUBRIK PENILAIAN KINERJA GURU

VIII. RUBRIK PENILAIAN KINERJA GURU VIII. RUBRIK PENILAIAN KINERJA GURU PETUNJUK 1. Kumpulkan dokumen perangkat dari guru sebelum pengamatan, cacatan hasil pengamatan selama dan sesudah, serta cacatan kemajuan dan hasil belajar peserta didik.

Lebih terperinci

ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU (APKG)

ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU (APKG) ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU (APKG) PETUNJUK 1. Kumpulkan dokumen perangkat dari guru sebelum pengamatan, cacatan hasil pengamatan selama dan sesudah, serta cacatan kemajuan dan hasil belajar peserta

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP Jurnal Pulikasi Pendidikan http://ojs.unm.ac.id/index.php/pupend Volume VI Nomor 2 Juni 2016 ISSN 2088-2092 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENYUSUN RPP

Lebih terperinci

PENGAMATAN DAN REFEKSI TAHAP INDIKATOR SUB INDIKATOR KET.

PENGAMATAN DAN REFEKSI TAHAP INDIKATOR SUB INDIKATOR KET. PENGAMATAN DAN REFEKSI TAHAP INDIKATOR SUB INDIKATOR KET. 1. Menyampaikan Tujuan a. Menyampaikan tujuan di awal pemelajaran. Meminta mencatat Tujuan sesuai dengan topik Awal Inti 2. Menentukan Materi dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena data yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kependudukan di Indonesia merupakan masalah penting yang perlu mendapat perhatian dan pemahasan serius dari pemerintah dan ahli kependudukan. Bila para ahli

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kata-kata. Bogdan, Tylor, dan Moleong dalam Margono (2007: 36)

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kata-kata. Bogdan, Tylor, dan Moleong dalam Margono (2007: 36) 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena data yang

Lebih terperinci

IPKG 2. INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU IPA (Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran) Biologi, Fisika, Kimia

IPKG 2. INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU IPA (Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran) Biologi, Fisika, Kimia IPKG 2 INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU IPA (Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran) Biologi, Fisika, Kimia 1. NAMA GURU :. 2. NIP/NIK :. 3. SEKOLAH TEMPAT UJIAN :. 4. KELAS :. 5. MATA PELAJARAN :. 6. MATERI

Lebih terperinci

Prinsip dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus

Prinsip dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus Prinsip dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus A. Prinsip Pengembangan Silabus Prinsip-prinsip pengembangan silabus adalah: 1. Ilmiah Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 6 (enam) Mata Pelajaran : Matematika Program : Waji Pokok Bahasan : Integral 2 Alokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati 93 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah proses penelitian yang menghasilkan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau Penelitian 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam penelitian ini peneliti berupaya meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kedalaman data yang dapat diperoleh (Maryati dan Suryawati, 2007:105).

BAB III METODE PENELITIAN. kedalaman data yang dapat diperoleh (Maryati dan Suryawati, 2007:105). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada kualitas data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif yaitu metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif yaitu metode penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif yaitu metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui pembelajaran mengabstraksi teks negosiasi pada siswa kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui pembelajaran mengabstraksi teks negosiasi pada siswa kelas 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Untuk mengetahui pembelajaran mengabstraksi teks negosiasi pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Terbanggi Besar, dengan unsur-unsur pokok yang harus ditemukan sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif 68 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang bersifat menggambarkan, memaparkan, dan menguraikan objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan secara

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan secara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Orientasi utama dari evaluasi konteks adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Orientasi utama dari evaluasi konteks adalah: BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Model Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian evaluasi dengan model CIPP. Komponen evaluasi yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Konteks (context)

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PK GURU KELAS/MATA PELAJARAN

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PK GURU KELAS/MATA PELAJARAN LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PK GURU KELAS/MATA PELAJARAN 41 LAPORAN DAN EVALUASI PENILAIAN KINERJA GURU KELAS/MATA PELAJARAN Lampiran 1B Nama Guru NIP/Nomor Seri Karpeg Pangkat /Golongan Ruang Terhitung Mulai

Lebih terperinci

PERSAMAAN FUNGSI KUADRAT-1

PERSAMAAN FUNGSI KUADRAT-1 PERSAMAAN FUNGSI KUADRAT- Mata Pelajaran K e l a s Nomor Modul : Matematika : X (Sepuluh) : MAT.X.0 Penulis Pengkaji Materi Pengkaji Media : Drs. Suyanto : Dra.Wardani Rahayu, M.Si. : Drs. Soekiman DAFTAR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau sering disebut dengan Classroom Action Reseacrh. Menurut

Lebih terperinci

Lampiran I. Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi.

Lampiran I. Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi. Lampiran I Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi. NO Aspek yang diamati Ada ( ) 1. Nama Institusi / Sekolah Keterangan

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA BELAJAR VISUAL, AUDIOTORIAL DAN KINESTETIK TERHADAP KEMAMPUAN ANALISIS SISWA KELAS VII MTs NEGERI GENENG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

PENGARUH GAYA BELAJAR VISUAL, AUDIOTORIAL DAN KINESTETIK TERHADAP KEMAMPUAN ANALISIS SISWA KELAS VII MTs NEGERI GENENG TAHUN PELAJARAN 2010/2011 PENGARUH GAYA BELAJAR VISUAL, AUDIOTORIAL DAN KINESTETIK TERHADAP KEMAMPUAN ANALISIS SISWA KELAS VII MTs NEGERI GENENG TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Inti Anif Fujiati 1, Sri Utami 2 FPMIPA IKIP PGRI MADIUN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan, kondisi, atau hal lain-lain yang telah disebutkan, yang hasilnya

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan, kondisi, atau hal lain-lain yang telah disebutkan, yang hasilnya 86 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Prosedur Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. 55 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,

Lebih terperinci

INSTRUMEN SUPERVISI GURU MENGAJAR

INSTRUMEN SUPERVISI GURU MENGAJAR INSTRUMEN SUPERVISI GURU MENGAJAR A. BIODATA GURU YANG DISUPERVISI 1. Nama Guru Yang Disupervisi : 2. NIP / NBM : 3. Pangkat / Golongan : - 4. Jenis Kelamin : 5. Tempat, tgl lahir : 6. Pendidikan Terakhir

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff Deskripsi dan analisis data penelitian ini menggambarkan data yang diperoleh di lapangan melalui instrumen

Lebih terperinci

INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KERJA PENGAWAS PENDIDIKAN ISLAM DI SEKOLAH KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2015

INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KERJA PENGAWAS PENDIDIKAN ISLAM DI SEKOLAH KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2015 INSTRUMEN MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KERJA PENGAWAS PENDIDIKAN ISLAM DI SEKOLAH KABUPATEN BOGOR PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2015 Nama Guru NUPTK :.. NIP( bagi PNS) Asal Sekolah NPSN :.. Pangkat dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2013: 14). Penelitian dilakukan pada obyek yang alamiah. Obyek alamiah

BAB III METODE PENELITIAN. 2013: 14). Penelitian dilakukan pada obyek yang alamiah. Obyek alamiah 55 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA MAHASISWA PADA KEGIATAN WORKSHOP SSP DAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PROGRAM PPG SM3T

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA MAHASISWA PADA KEGIATAN WORKSHOP SSP DAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PROGRAM PPG SM3T Pengantar INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA MAHASISWA PADA KEGIATAN WORKSHOP SSP DAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PROGRAM PPG SM3T A. Instrumen penilaian kinerja mahasiswa PPG SM3T pada kegiatan Praktik

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. A. Perbandingan Penjabaran Kompetensi Mata Pelajaran Al-Qur an Hadits

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. A. Perbandingan Penjabaran Kompetensi Mata Pelajaran Al-Qur an Hadits 76 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Perbandingan Penjabaran Kompetensi Mata Pelajaran Al-Qur an Hadits Kelas VIII dalam Bentuk Indikator Pencapaian Kompetensi pada Kelas Religi dan Kelas Excellent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ditujukan pada pembentukan teori subtansi berdasarkan konsep-konsep yang

BAB III METODE PENELITIAN. ditujukan pada pembentukan teori subtansi berdasarkan konsep-konsep yang 51 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan penulis adalah rancangan deskriptif kualitatif. Penelitian deskriprif kualitatif adalah penelitian yang lebih banyak

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. a. Latar Belakang Berdirinya Madrasah. oleh H. Mar ie beserta tokoh masyarakat Desa Malintang pada tahun 1973.

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. a. Latar Belakang Berdirinya Madrasah. oleh H. Mar ie beserta tokoh masyarakat Desa Malintang pada tahun 1973. BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Gambaran Umum Madrasah a. Latar Belakang Berdirinya Madrasah Madrasah Ibtidaiyah Al Bustanussaniyah Kecamatan Gambut didirikan oleh

Lebih terperinci

KELAS MICRO TEACHING

KELAS MICRO TEACHING KELAS MICRO TEACHING I. PENGERTIAN Pembelajaran Micro Teaching diartikan sebagai suatu proses pembelajaran yang didesain dalam ukuran mikro/kecil yang memuat seluruh aspek dalam pembelajan, kecuali aspeknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom Action Research,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2011: 46) PTK adalah suatu

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-04/MEN/1993 TAHUN 1993 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA, Menimang: a ahwa seagai pelaksanaan Pasal 19

Lebih terperinci

SOSIALISASI DAN PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 / 34

SOSIALISASI DAN PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 / 34 HALAMAN 1 / 34 1 2 3 4 5 Pengertian Landasan Prinsip Pengembangan Unit Waktu Pengembangan g Silabus 6 7 8 9 Komponen Silabus Mekanisme Pengembangan Silabus Langkah Pengembangan Silabus Contoh Model HALAMAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif.

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, teknik pembelajaran yang relevan secara kreatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan mutu proses dan hasil

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Berdasarkan : Permendikbud no. 22/2016 Tentang Standar Proses endidikan Dasar &

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani&

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani& 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan yang difokuskan pada situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani& Wihardit, 2007:

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research) yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research) yang 27 BAB III PROSEDUR PENELITIAN.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research) yang diimplementasikan dalam proses pembelajaran membaca teks berita siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Selanjutnya Suharsimi

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Selanjutnya Suharsimi 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 UNTUK SMP

INSTRUMEN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 UNTUK SMP INSTRUMEN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 UNTUK SMP KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT PEMBINAAN SMP 2013 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran

Lebih terperinci

Supervisi KBM Kurikulum 2013

Supervisi KBM Kurikulum 2013 Supervisi KBM Kurikulum 2013 Instrumen Supervisi KBM Guru Kurikulum 2013 Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan Kegiatan Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi 1 Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 63 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif artinya metode yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. 61 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENILAIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

INSTRUMEN PENILAIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN INSTRUMEN PENILAIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN Nama Nim Tempat Praktek :... Kelas :... Mata Pelajaran :... Tanggal :... Berilah skor pada butir-butir perencanaan pembelajaran dengan cara melingkari angka

Lebih terperinci

TES AKHIR. Kartu-kartu diatas dapat disusun dengan aturan susunan kartu adalah jumlah bilangan kebawah sama dengan jumlah bilangan kesamping

TES AKHIR. Kartu-kartu diatas dapat disusun dengan aturan susunan kartu adalah jumlah bilangan kebawah sama dengan jumlah bilangan kesamping TES AKHIR NAMA KELAS TANGGAL :... : : 1. Perhatikan angka pada kartu ilangan erikut : 1 2 4 5 a. Angka mana saja yang merupakan ilangan ganjil?.. Angka mana saja yang merupakan ilangan genap?.. Kartu-kartu

Lebih terperinci

1 2 3 A Identitas Mata Pelajaran Tidak Kurang

1 2 3 A Identitas Mata Pelajaran Tidak Kurang 155 LAMPIRAN I A. Insrumen Penilian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1. Berilah tanda (V) pada kolom skor (1,2,3) sesuai dengan kriteria yang tertera pada kolom tersebut. Berikan catatan atau saran untuk

Lebih terperinci

PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP

PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

NOMOR 8 TAHUN 1997 TENTANG DOKUMEN PERUSAHAAN

NOMOR 8 TAHUN 1997 TENTANG DOKUMEN PERUSAHAAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1997 TENTANG DOKUMEN PERUSAHAAN Menimang: DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. ahwa upaya untuk mewujudkan kesejahtaeraan umum

Lebih terperinci

STANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

STANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN STANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN A. Rasional Standar proses proses pembelajaran merupakan acuan penyelenggaraan serta bentuk akuntabilitas perguruan tinggi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Identitas dan Lokasi Madrasah Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten

Lebih terperinci

2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik 2 dari 14

2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik 2 dari 14 Penilaian Kinerja Guru Kelas/ Mata Pelajaran 1. Menguasai karakteristik peserta didik 1 dari 14 1. Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya. 2. Guru memastikan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN SAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung tahun

BAB V SIMPULAN SAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung tahun 85 BAB V SIMPULAN SAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014 dapat disimpulkan bahwa pembelajaran membaca teks pidato pada siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Penelitian deskritif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Penelitian deskritif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskritif kualitatif. Penelitian deskritif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Kegiatan pratindakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal objek penelitian sebelum diberi tindakan. Kegiatan

Lebih terperinci

perbaikan pada siklus kedua, berdasarkan hasil diskusi, kemudian RPP yang telah

perbaikan pada siklus kedua, berdasarkan hasil diskusi, kemudian RPP yang telah I. Kegiatan Siklus II 1. Perencanaan Siklus II Pembahasan RPP Teman-teman yang diperoleh pada saat kegiatan siklus pertama kemudian didiskusikan dengan supervisor untuk dijadikan sebagai dasar menyusun

Lebih terperinci

PERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Tabita R.

PERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Tabita R. PERSEPSI TERHADAP PELAYANAN RUMAH KOST DI KELURAHAN GEBANG REJO (PERCEPTION BOARDING HOUSE SERVICES IN VILLAGE GEBANGREJO) BY Taita R. Matana ABSTRACT The purpose of this study was to determine the pereptions

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA 59 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Perencanaan Pembelajaran Deskripsi dan analisis data penelitian ini menggambarkan data yang diperoleh di lapangan melalui instrumen pengumpulan data yang berupa

Lebih terperinci

PROSEDUR PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013

PROSEDUR PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 PROSEDUR PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 Lampiran 1: Format RPP RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1. Identitas Sekolah :... (isi dengan nama sekolah) 2. Identitas Mapel :... (isi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Waktu : SMP : Matematika-Wajib : VIII/1 : Fungsi : 10 40 menit A. Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Orientasi dan Identifikasi Masalah Penelitian yang dilakukan penulis meliputi tiga kegiatan, yaitu : 1) kegiatan orientasi dan identifikasi masalah, 2) tindakan

Lebih terperinci

PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS

PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS PENGANTAR PENGEMBANGAN SILABUS A. Pengertian Silabus Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar. perencanaan program. rangka implementasi

Kompetensi Dasar. perencanaan program. rangka implementasi MERENCANAKAN PROGRAM PEMBELAJARAN DALAM RANGKA IMPLEMENTASI KTSP Pertemuan XI Desain Pembelajaran STAI SMQ Bangko Kompetensi Dasar Mahasiswa memahami perencanaan program pembelajaran dalam rangka implementasi

Lebih terperinci

FORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN DI KELAS DAN OBSERVASI PESERTA DIDIK. No Aspek yang diamati Deskripsi Hasil Pengamatan A.

FORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN DI KELAS DAN OBSERVASI PESERTA DIDIK. No Aspek yang diamati Deskripsi Hasil Pengamatan A. Universitas Negeri Yogyakarta FORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN DI KELAS DAN OBSERVASI PESERTA DIDIK NPma.1 untuk mahasiswa NAMA MAHASISWA : Prastiti Yuana Dewi PUKUL : 07.45-09-15 WIB NO. MAHASISWA : 13208241012

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 UNTUK SMP TAHUN 2014

INSTRUMEN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 UNTUK SMP TAHUN 2014 INSTRUMEN PENDAMPINGAN PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 UNTUK SMP TAHUN 2014 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DIREKTORAT PEMBINAAN SMP 2014 ii FORMAT 1 PENDAMPINGAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan merupakan pendeskripsian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan merupakan pendeskripsian yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan merupakan pendeskripsian yang mencakup seluruh temuan dan pembahasan hasil pada peserta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. dalam Sukardi (2008: 167) adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. dalam Sukardi (2008: 167) adalah penelitian yang 82 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Best dalam Sukardi (2008: 167) adalah penelitian yang menggambarkan

Lebih terperinci

LAPORAN DAN EVALUASI PENILAIAN KINERJA GURU KELAS / GURU MATA PELAJARAN. NIP/Nomor Seri Karpeg. Pangkat /Golongan Ruang Terhitung Mulai Tanggal

LAPORAN DAN EVALUASI PENILAIAN KINERJA GURU KELAS / GURU MATA PELAJARAN. NIP/Nomor Seri Karpeg. Pangkat /Golongan Ruang Terhitung Mulai Tanggal LAPORAN DAN EVALUASI PENILAIAN KINERJA GURU KELAS / GURU MATA PELAJARAN Lampiran 1B Nama Guru NIP/Nomor Seri Karpeg Pangkat /Golongan Ruang Terhitung Mulai Tanggal NUPTK/NRG Nama sekolah dan alamat Tanggal

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

BAB IV PROSES PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN BAB IV PROSES PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN Dalam bab ini diuraikan proses pengembangan model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca pemahaman yang telah

Lebih terperinci

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TUNJANGAN DAERAH BAGI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR.

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TUNJANGAN DAERAH BAGI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR. BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG TUNJANGAN DAERAH BAGI JABATAN FUNGSIONAL PERENCANA DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN ANGGARAN KAS SEBAGAI TOLOK UKUR PENGENDALIAN BIAYA PADA PDAM KOTA BLITAR. Desi Apriani Retno Murni Sari. STIE Kesuma Negara Blitar

ANALISIS PENGGUNAAN ANGGARAN KAS SEBAGAI TOLOK UKUR PENGENDALIAN BIAYA PADA PDAM KOTA BLITAR. Desi Apriani Retno Murni Sari. STIE Kesuma Negara Blitar ANALISIS PENGGUNAAN ANGGARAN KAS SEBAGAI TOLOK UKUR PENGENDALIAN BIAYA PADA PDAM KOTA BLITAR Desi Apriani Retno Murni Sari STIE Kesuma Negara Blitar Astrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Identitas dan Lokasi Madrasah Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja 23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD dikelas V dengan kajian berdaur

Lebih terperinci

(Contoh) DESAIN PEMBELAJARAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C UPT SKB KABUPATEN BANDUNG

(Contoh) DESAIN PEMBELAJARAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C UPT SKB KABUPATEN BANDUNG (Contoh) DESAIN PEMBELAJARAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C UPT SKB KABUPATEN BANDUNG UPT SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN BANDUNG 2017 DESAIN PEMBELAJARAN Oleh: Yaya Sukarya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs. Ubudiyah Kec. Bati-

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs. Ubudiyah Kec. Bati- BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs. Ubudiyah Kec. Bati- Bati. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII yang berjumlah 31 siswa. Adapun

Lebih terperinci

BAB III Metode Penelitian

BAB III Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Setting dan karakteristik subjek penelitian mengenai tempat penelitian dan waktu penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

Lebih terperinci

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS Pengertian Landasan Prinsip Pengembangan Unit waktu Pengembang Silabus Komponen Silabus Mekanisme Pengembangan Silabus Langkah-langkah Pengembangan Silabus

Lebih terperinci

Format 1: Evaluasi Diri Guru untuk Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (diisi oleh Guru)

Format 1: Evaluasi Diri Guru untuk Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (diisi oleh Guru) Format 1: Evaluasi Diri Guru untuk Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (diisi oleh Guru) Nama Sekolah: MAN 10 JAKARTA Nomor Statistik Sekolah : 131131730002 Alamat : Jl. Joglo Baru No. 77 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan istilah classroom action

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan istilah classroom action 22 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan istilah classroom action research

Lebih terperinci

Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya,

Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya, Kata 'Pedagogik' tidak akan asing di telinga guru, tetapi apakah semua guru memahami apa yang dimaksud dengan Kompetensi Pedagogik walau sebenarnya sudah pernah di lakukannya. Kompetensi Pedagogik pada

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini, rancangan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Saryono, (dalam Yanti dan Munaris, 0:) PTK merupakan

Lebih terperinci

PEDOMAN DOKUMENTASI. 1. Mengamati langsung keadaan sarana dan prasarana

PEDOMAN DOKUMENTASI. 1. Mengamati langsung keadaan sarana dan prasarana PEDOMAN DOKUMENTASI 1. Mengamati langsung keadaan sarana dan prasarana No Hal yang diamati 1 Ruang kelas 2 Ruang guru 3 Ruang kepala sekolah 4 Ruang perpustakaan 5 Ruang UKS 6 Lapangan 7 WC 8 Mushola/tempat

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Lingkungan mikro di dalam rumah tanaman khususnya di daerah tropika asah perlu mendapat perhatian khusus, mengingat iri iklim tropika asah dengan suhu udara yang relatif panas,

Lebih terperinci

MATERI UKG Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual

MATERI UKG Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual MATERI UKG 2015 KOMPETENSI GURU 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual Aspek dan Indikator Kompetensi Pedagogik Guru Kompetensi Pedagogik

Lebih terperinci

Kelompok Materi : Materi Pokok

Kelompok Materi : Materi Pokok Silabus Pelatihan Silabus Pelatihan Kelompok Materi : Materi Pokok 87 Materi Pelatihan Alokasi Waktu :. d. Inspirasi Pembelajaran melalui Tayangan Video : JP (90 menit) No Kompetensi Uraian Materi Kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Sekolah Dasar Negeri Clapar terletak di Desa Clapar, wilayah Kecamatan Karanggayam bagian utara. Berjarak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, yang

Lebih terperinci

PANDUAN PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN

PANDUAN PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PANDUAN PENGEMBANGAN SILABUS MATA PELAJARAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 1 PENGEMBANGAN SILABUS 1. Landasan Pengembangan Silabus 2. Pengertian Silabus 3. Pengembang Silabus 4. Prinsip Pengembangan Silabus

Lebih terperinci

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 95 Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Apabila nilai afektif siswa pada rentang 11,8-15 (Kategori Baik) dan. Apabila nilai psikomotor siswa pada rentang 9,4-12 (Kategori Baik)

Apabila nilai afektif siswa pada rentang 11,8-15 (Kategori Baik) dan. Apabila nilai psikomotor siswa pada rentang 9,4-12 (Kategori Baik) Apabila nilai afektif siswa pada rentang 11,8-15 (Kategori Baik) dan meningkat pada setiap siklusnya. c. Ranah Psikomotor Apabila nilai psikomotor siswa pada rentang 9,4-12 (Kategori Baik) dan meningkat

Lebih terperinci