BAB I PENDAHULUAN Investor Optimis Bisnis Properti Terus Bangkit. Diakses 9 Agustus 2007, dari e-bursa.
|
|
- Harjanti Sumadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tahun 2007 mendatangkan semangat dan optimisme kalangan para pelaku bisnis properti. Mereka yakin kondisi bisnis akan lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Optimisme tersebut dibangun atas realitas makro ekonomi yang terjadi di akhir 2006 dan awal Di antaranya tingkat suku bunga yang semakin rendah, laju inflasi yang semakin terkendali, serta pertumbuhan ekonomi yang semakin mantap 1. Penurunan suku bunga juga menyebabkan investasi deposito menjadi kurang menarik dibanding sebelumnya. Kurang menariknya investasi di deposito itu memungkinkan investor mengalihkan investasinya ke instrumen lain, termasuk ke sektor properti, sehingga akan menyebabkan permintaan meningkat 2. Kondisi tersebut diyakini akan berdampak positif bagi perkembangan business park (kawasan bisnis). Pelaku bisnis di bidang ini meyakini perkembangan tahun ini akan melebihi dari pencapaian tahun sebelumnya 3. Mengambil keputusan investasi proyek yang keliru maka tidak dapat direvisi begitu saja, tanpa harus menderita suatu kerugian 4. Oleh karena itu, sebelum mengambil keputusan jadi tidaknya suatu investasi, salah satu syarat yang terpenting adalah mengkaji aspek finansial dan ekonomi 5.Dari segi finansial mutu rencana pembangunan proyek di ukur dari kemampuan proyek itu memenuhi kewajiban finansialnya (biaya modal) dan menghasilkan keuntungan yang 1 Optimisme Business Park. Diakses 9 Agustus 2007, dari Republika Online, Jumat 19 Januari Investor Optimis Bisnis Properti Terus Bangkit. Diakses 9 Agustus 2007, dari e-bursa.com, Selasa 7 August Optimisme Business Park. Diakses 9 Agustus 2007, dari Republika Online, Jumat 19 Januari Siswanto Sutojo, Project Feasibility Study (Jakarta: PT Damar Mulia Pustaka, 2006), hal 6 5 Imam Soeharto, Manajemen Proyek (dari konseptual sampai operasional) jilid 1 (Jakarta: Erlangga., 1998), hal. 10 1
2 memadai 6. Disinilah letaknya keterkaitan antara keputusan investasi dan pendanaan. Karena dilihat dari segi dunia usaha, proyek hanya akan dilakukan apabila memenuhi salah satu syarat penting, yaitu tingkat keuntungan melebihi biaya modal (cost of capital-coc). Sumber pendanaan untuk pembangunan properti komersial di Indonesia bukan berasal dari uang haram atau pencucian uang, tetapi dari modal investor sendiri. Dunia perbankan juga tidak memberikan pinjaman untuk pembangunan properti komersial karena dianggap memiliki risiko tinggi. Menurut Direktur Eksekutif PT Procon Indah, Handa Sulaiman, Kamis (27/7) di Jakarta, sumber pendanaan yang dipakai untuk membangun properti komersial berasal dari modal sendiri, bukan dari pinjaman bank. Pada umumnya proyek properti komersial, kata Handa, dibangun melalui kerja sama beberapa investor. "Sekarang tidak ada lagi individu yang memiliki gedung perkantoran sendirian," ujarnya 7. Keputusan investasi bagi seorang investor menyangkut masa yang akan datang mengandung ketidakpastian, yang berarti mengandung unsur risiko bagi investor. Pengetahuan tentang risiko merupakan suatu hal yang penting dimiliki oleh setiap investor maupun calon investor. Seorang investor yang rasional sebelum mengambil keputusan investasi, paling tidak harus mempertimbangkan 2 (dua) hal, yaitu pendapatan yang diharapkan (expected retun) dan risiko (risk) yang terkandung dari alternatif investasi yang dilakukannya. Umumnya risiko selalu terdapat pada setiap alternatif investasi, tetapi besar kecilnya risiko tersebut tergantung pada jenis investasinya 8. MTH Tower merupakan salah satu proyek yang berada pada kawasan Kawasan MT. Haryono, selain memiliki perizinan sebagai daerah perdagangan serta perkantoran, proyek ini berada tidak jauh dari kawasan CBD (Sudirman, Gatot Subroto dan Kuningan) yang merupakan kawasan pusat bisnis Jakarta, sehingga proyek ini memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi produk properti sebagai gedung perkantoran. Dengan potensi yang ada, sehingga studi kasus dilakukan pada proyek MTH Tower. 6 Siswanto Sutojo, Project Feasibility Study (Jakarta: PT Damar Mulia Pustaka, 2006), hal 1 7 Properti Bukan dari (Uang Haram) Developer Asing Sulit Mendapatkan Proyek Layak. Diakses 13 Nopember 2007, dari Kompas Online Jumat, 28 Juli Ibid 2
3 1.2 IDENTIFIKASI MASALAH Adanya ketidakpastian dalam investasi menyebabkan diperlukannya pertimbangan risiko dalam keputusan investasi pada proyek MTH Tower. Kriteria penilaian investasi yang biasanya didasarkan pada metode-metode umum yang sering digunakan seperti metode Payback Period (PP), Average Rate of Return (ARR), Net Present Value (NPV), dan Internal Rate of Return (IRR) hanya didasarkan pada prediksi tingkat pengembalian (expected return) saja. Selain itu, estimasi cash flow yang dilakukan tidak mempertimbangkan analisis terhadap risiko dan ketidakpastian yang ada, sehingga hanya menghasilkan satu nilai tunggal (single point estimate) melalui analisis deterministik. Metode-metode tersebut didasarkan pada asumsi bahwa cash flow suatu proyek bersifat pasti (certain), namun cash flow suatu proyek dapat berbeda dari yang diestimasi sebelumnya. Sedangkan teknik yang dapat memberikan berbagai kemungkinan hasil (outcome) melibatkan pendekatan secara stokastik/ probabilistik 9. Beberapa metode yang lazim untuk mengukur risiko proyek tunggal adalah decision tree, simulasi dan analisis sensitivitas 10. Simulasi adalah suatu peniruan sesuatu yang nyata, keadaan sekelilingnya (state of affairs), atau proses. Aksi melakukan simulasi sesuatu secara umum mewakilkan suatu karakteristik kunci atau kelakuan dari sistem-sistem fisik atau abstrak 11. Salah satu teknik simulasi yang lazim digunakan untuk menyelesaikan permasalahan numerik adalah simulai Monte Carlo, teknik tersebut merupakan suatu teknik spesial dimana kita dapat membangkitkan beberapa hasil numerik tanpa secara aktual melakukan suatu tes experimen. 1.3 PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dijabarkan sebelumnya, maka masalah penelitian dapat dirumuskan menjadi: bagaimana kelayakan 9 Heni Fitriani, Puti Farida, dan Andreas Wibowo, Kajian penerapan model npv-at-risk sebagai alat untuk melakukan evaluasi investasi pada proyek infrastruktur jalan tol, (Jurnal Infrastruktur dan Lingkungan Binaan Vol. II No. 1, Juni 2006), hal Iman Soeharto, Manajemen Proyek (dari konseptual sampai operasional) jilid 1 (Jakarta: Erlangga., 1998), hal Simulasi. Diakses 13 Nopember 2007, dari Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia. " 3
4 pembangunan proyek MTH tower untuk di kerjakan, dari aspek finansial dan pendanaan, bila di pengaruhi oleh faktor risiko perubahan inflasi, tingkat suku bunga, dan pertumbuhan ekonomi dengan simulasi monte carlo. 1.4 TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penulisan skripsi ini, adalah: untuk mengetahui kelayakan pembangunan proyek MTH tower dari aspek finansial dan pendanaan, bila di pengaruhi oleh risiko perubahan inflasi, tingkat suku bunga, dan pertumbuhan ekonomi dengan simulasi monte carlo 1.5. BATASAN MASALAH Batasan masalah dalam penulisan skripsi ini, meliputi: 1. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil dari studi kelayakan aspek finansial pada proyek konstruksi bangunan gedung perkantoran MTH Tower terkait dengan pendanaan proyek tersebut 2. Penelitian ini tidak membahas masalah pendanaan proyek tersebut secara rinci, namun hanya sebatas menggunakan nilai Debt Equity Ratio (DER) pada proyek tersebut sebagai kondisi pendanaannya. 3. Berbagai nilai dan asumsi yang dipergunakan dalam analisis keuangan dan pendanaan mengacu pada studi kelayakan finansial terhadap proyek konstruksi bangunan gedung perkantoran MTH Tower dan pengalaman para pakar. 4. Dalam penelitian ini, variabel risiko dinyatakan sebagai variabel yang independent atau tidak saling mempengaruhi antar variabel. 1.6 MANFAAT PENELITIAN Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi sebagai berikut: 1. Memberikan gambaran atau contoh kasus dalam pemakaian simulasi kelayakan investasi dan pendanaan pada proyek konstruksi bangunan gedung perkantoran, baik bagi mahasiswa dan para praktisi yang terkait dalam suatu proyek tersebut. 4
5 2. Memberikan wacana dan referensi tambahan mengenai manajemen proyek khususnya yang berkaitan dengan studi kelayakan proyek konstruksi gedung bagi para mahasiswa dan praktisi. 1.7 SISEMATIKA PENULISAN Adapun sistematika penulisan penelitian ini, memiliki susunan seperti di bawah ini, yaitu: BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang penulisan, permasalahan dan pembatasan masalah, tujuan penulisan, metodelogi penulisan, penegasan judul, serta sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Berisikan dasar teori yang berhubungan dengan permasalan yang di ajukan. BAB III METODE PENELITIAN Berisikan tentang kerangka pemikiran, research question dan srategi penelitian yang akan digunakan. BAB IV DATA PENELITIAN Bagian ini menjelaskan mengenai hasil data yang didapat, baik data primer yang berasal dari proyek dan data sekunder yang berasal dari media masa berupa website. BAB V PELAKSANAAN PENELITIAN Bab ini membahas hasil analisa menggunakan metode yang telah diuraikan dalam Bab III Metodologi Penelitian dengan menerapkan data dari Bab IV Pelaksanaan Penelitian BAB VI TEMUAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini memaparkan temuan yang didapat dari pelaksanaan penelitian dan memberikan bahasan agar menjawab rumusan permasalan yang ada 5
6 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan tentang kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya dan saran mengenai temuan-temuan penting untuk dijadikan pertimbangan. 1.8 KEASLIAN PENELITIAN Beberapa penelitian terdahulu, baik berupa seminar dan thesis yang relevan dengan judul penelitian ini, antara lain : 1. Nama : Donald Harny Anakotta Jenis : Penelitian thesis Koleksi : Perpustakaan Fakultas Teknik UI No panggil : T / ana / P Judul : Project finence driven Feasibility Study Bangunan gedung komersial dalam rangka optimalisasi pemanfaatan lahan melalui kerjasama investasi (studi kasus : financial engineering) Kesimpulan : Dari hasil analisis, pembahasan dan pengujian hipotesis penelitian Project finence driven Feasibility Study Bangunan gedung komersial dalam rangka optimalisasi pemanfaatan lahan strategis milik pegadaian yang terletak pada Jalan DI Panjaitan Kav 50/42 Jakarta Timur. melalui kerjasama investasi sistem BOT, maka dapat disimpulkan bahwa rekayasa pendanaan (financial engineering) model project finance yang menghasilkan pola pendanaan optimum, dapat mendorong kelayakan dari suatu investasi yang telah layak, menjadi lebih layak lagi. Hal ini terlihat dari nilai NPV dan IRR yang dihasilkan melalui skenario pendanaan dengan komposisi 30% equity dan 70% loan. Dengan masa konsesi 25 tahun akan menghasilkan nilai NPV sebesar Rp143,635,427, dan IRR sebesar 22%. Sedangkan untuk masa konsesi selama 30 tahun, terlihat bahwa skenario pola pendanaan yang sama, menghasilkan nilai NPV sebesar Rp149,419,362, dan IRR sebesar 22%. 6
7 2. Nama : Bayu Aditya Firmansyah Jenis : Penelitian skripsi Koleksi : Perpustakaan Fakultas Teknik UI No panggil : Judul : Analisis risiko pada studi kelayakan proyek konstruksi gedung, studi kasus : lahan PT perusahan gas Negara. Kesimpulan : Dari hasil penelitian, simulasi dan pembahasan mengenai analisa Analisis risiko pada studi kelayakan proyek konstruksi gedung, studi kasus : lahan PT perusahan gas Negara, dapat diambil kesimpulan, berupa: a. Rencana investasi atas lahan PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) di Jl. KH Zainul Arifin no 20 Jakarta Pusat, dinilai sangat layak untuk dilakukan dengan jenis penggunaan mixed use Mall perkantoran dengan komposisi 70% - 30%. b. Analisis studi kelayakan yang dilakukan atas objek penelitian dengan memperhitungkan faktor risiko menyebabkan penurunan parameter kelayakan investasi sedangkan dilakukannya upaya penanganan (treatment) atas risiko meningkatkan kembali nilai parameter kelayakan yang diperoleh. c. Faktor risiko memberikan pengaruh yang cukup signifikan pada rencana investasi atas objek penelitian dan faktor risiko yang dinilai mempunyai pengaruh paling tinggi atas proyek konstruksi merupakan risiko yang berkaitan dengan aspek ekonomi dan finansial. Faktor ekonomi yang mempunyai sensitivitas tinggi atas kelayakan investasi adalah perubahan tingkat suku bunga dan perubahan persentase kenaikan penjualan. Sedangkan faktor yang lebih rendah adalah perubahan inflasi dan persentase penyertaan modal. 3. Nama : Ferdinand Murni Hamundu Jenis : Penelitian skripsi Koleksi : Perpustakaan Fakultas Teknik UI No panggil : R Ham a 7
8 Judul : Analisa kelayakan investasi water parks dengan simulasi monte carlo studi kasus : proyek Water fun park Sidoarjo Kesimpulan: Dari hasil penelitian, simulasi dan pembahasan mengenai analisa risiko kelayakan investasi water parks dengan simulasi monte carlo yang dilakukan pada proyek Water Fun Parks Sidoarjo. Dapat diambil kesimpulan, sebagai berikut: Proyek investasi untuk pengopersian Water Fun Park mengandung risiko yang besar. Untuk itu perlu adanya suatu aktivitas menejemen risiko guna mengantisipasi munculnya risiko dan untuk merencanakan upaya penangannya. Risiko yang terjadi dalam investasi Water Fun Park antara lain dapat dikelompokkan menjadi: a. Risiko kebijakan pemerintah, yang terdiri dari subrisiko subrisiko: penentuan tarif masuk, perencanaan fasilitas pendukung, penentuan pajak fasilitas, perubahan kebijakkan dan politik, birokrasi persetujuan, perseyaratan pemerintah daerah b. Risiko dalam pelaksanaan konstruksi, yang terdiri dari subrisiko biaya; desain dan konstruksi; material, tenaga kerja, dan peralatan. Subrisiko biaya terdiri dari subrisiko proses pembebasan tanah, biaya konstruksi, penundanaan pembayaran kontrak, pra-studi kelayakan dan studi kelayakan, penentuan investor, perubahan harga satuan dasar pekerjaan dan harga penawaran pada pelelangan. Subrisiko desain konstruksi terdiri dari subrisiko kualitas desain, ketidak cocokan desain dan lapangan; perubahan desain, volume, dan skup pekerjaan; kualitas akhir pekerjaan; serta kualitas pengawasan. Subrisiko material, tenaga kerja, dan peralatan terdiri dari subrisiko subrisiko perubahan lokasi sumber material, ketersediaan tenaga kerja terampil, kecelakaan tenaga kerjadan kerusakaan material alat; c. Risiko keuangan dan ekonomi, yang terdiri subrisiko inflasi, fluktuasi nilai tukar mata uang asing, perubahaan tingkat suku 8
9 bunga pinjaman, monopoli, potensial konsumen, kegagalan pencairan jaminan pelaksanaan dan pemeliharaan, serta kontingen liability; dan d. Risiko lingkungan, yang terdiri dari : subrisiko bencana (banjir, tanah longsor, kebakaran, dll), gangguan dan kerusuhan masyarakat, serta perselisihan dan pemogokan kerja. Dari risiko risiko, subrisiko subrisiko dan subsubresioko subsubrisiko diatas, di dapatkan subrisiko subrisiko dan subsubrisiko subsubrisiko yang berkaitan dengan pendanaan proyek dan pembuatan model dengan probabilitas terbesar, yaitu: a. Subrisiko perubahan suku bunga SBI dengan probabilitas 0.091; b. Subrisiko penentuan tarif masuk dengan probabilitas ; c. Subrisiko inflasi dengan dengan probabilitas 0.071; d. Subrisiko potensial konsumen dengan probabilitas 0.043; e. Subrisiko proses pembebasan tanah dengan probabilitas 0.029; Simulasi monte carlo untuk subrisiko dan subsubrisiko dengan probabilitas terbesar, untuk keseluruhan skenario menghasilkan : a. Distribusi NPV dengan probabilitas kelayakan hampir 100% dengan NPV rata rata berkisar dari Rp86,817,527,382. hingga Rp173,435,545,636. b. Distribusi IRR<14% dengan probabilitas kelayakan 8.6% hingga % dan dengan IRR rata rata 15.32% c. Periode pengembalian untuk keseleruhan skenario terjadi mulai sekitar 2014 hingga tahun 2018 sedangkan tahun BEP terjadi mulai tahun 2017 hingga tahun Banyaknya risiko dan subrisiko yang muncul dan seberapa besar risiko dan subrisiko itu muncul mempengaruhi kelayakan investasi karena menurunkan NPV, menurunkan IRR, menurunkan probabilitas kelayakan, menaikkan probabilitas ketidaklayakan, dan memperlambat periode pengembalian. Risiko skenario yang mempengaruhi penurunan NPV dan semakin besarnya tingkat kepastian IRR<14% adalah keterlibatan risiko 9
10 penurunan persentase tarif tiket masuk. Risiko tersebutlah yang menjadi kperhatian penting dan utama untuk diantisipasi Risiko variabel model yang mempengaruhi kenaikan dan penurunan NPV di bawah ini berdasarkan urutan ranking rata rata seluruh skenario : a. Laju inflasi b. Pengunjung hari libur c. Discount Factor berdasarkan suku bunga SBI d. Pengunjung hari biasa Skenario optimum dalam menghitung nilai NPV IRR adalah skenario keenam dengan assumsi tarif water fun park hanya 80% dari yang diharapkan dan biaya pembebasan naik, menjadi 25%. Dari proses simulasi monte carlo keseluruhan skenario dapat disimpulkan bahwa kelayakan yang diperoleh kelayakan water fun park Sidoarjo. Menurut pandangan dukungan keterlibatan analisa risiko, dapat dieksekusi. Berdasarkan penelitian yang relevan, maka sejauh yang saya ketahui penelitian ini bukan merupakan tiruan atau duplikasi dari skripsi yang sudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai untuk mendapatkan gelar kesarjanaan di lingkungan Universitas Indonesia maupun di Perguruan Tinggi atau Instansi manapun, kecuali bagian yang sumber informasinya dicantumkan sebagaimana mestinya. 10
Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Sedangkan perumahan merupakan kumpulan atau kelompok rumah yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang digunakan dalam analisa dan pembahasan penelitian ini satu persatu secara singkat dan kerangka berfikir
Lebih terperinciVII. RENCANA KEUANGAN
VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Maka dari
Lebih terperinci772/FT.01/SKRIP/01/2008
772/FT.01/SKRIP/01/2008 STRATEGI PENDANAAN DENGAN PERMODELAN ARUS KAS BERDASARKAN KEMAMPUAN DAN MINAT MARKET PADA PROYEK 1000 TOWER RUSUNAMI (STUDI KASUS PADA PROYEK APARTEMEN PRIMA 1 PULOGEBANG-JAKARTA)
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan
Lebih terperinciANALISA PILIHAN INVESTASI ANTARA APARTEMEN DAN LANDED HOUSE UNTUK KAWASAN MILIK PT. X DI SIDOARJO
ANALISA PILIHAN INVESTASI ANTARA APARTEMEN DAN LANDED HOUSE UNTUK KAWASAN MILIK PT. X DI SIDOARJO Dwi Joko Fachrur Rozi 1) dan I Ketut Gunarta 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut
Lebih terperinciVIII. ANALISIS FINANSIAL
VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. Sumber : ALAM RAYA GROUP tahun 2011
Bab I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi 1.1.1 Gambaran Perusahaan Gambar 1.1 Logo PT. DINAR TRUST Sumber : ALAM RAYA GROUP tahun 2011 PT. DINAR TRUST adalah perusahaan yang bergerak di bidang
Lebih terperinciANALISA PENENTUAN MASA KONSESI DENGAN MODEL SIMULASI PADA PROYEK PPP JALAN TOL KERTOSONO- MOJOKERTO
ANALISA PENENTUAN MASA KONSESI DENGAN MODEL SIMULASI PADA PROYEK PPP JALAN TOL KERTOSONO- MOJOKERTO Rizki Hari Wahyunarso 1), Tri Joko Wahyu Adi 2), dan Farida Rachmawati 3) 1) Jurusan Teknik Sipil, Institut
Lebih terperinciBAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini
BAB V RENCANA AKSI Bab ini menjelaskan rencana aksi atau realisasi dari perancangan model bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini meliputi rencana kegiatan dan waktu pelaksanaan,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk mencapai tujuan suatu penelitian, diperlukan suatu desain penelitian yang didalamnya memuat proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian yang sistematis, terorganisasi
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL
STUDI KELAYAKAN INVESTASI PERUMAHAN GREEN SEMANGGI MANGROVE SURABAYA DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL Disusun oleh: ANDINI PRASTIWI NRP : 3111105038 Dosen Pembimbing: Christiono Utomo, ST., MT., PhD. Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini tentu akan meningkatkan resiko dari industri pertambangan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan merupakan salah satu industri yang membutuhkan investasi besar, teknologi yang memadai serta beresiko tinggi terutama pada tahap eksplorasi. Untuk
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PANDAAN
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PEMBANGUNAN JALAN TOL GEMPOL-PANDAAN Djoko Susilo 1 dan Christiono Utomo Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email: 1) djokoyysusilo@yahoo.com
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V Kesimpulan dan Saran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil perhitungan analisis Capital Budgeting dan analisis sensitivitas pada perusahaan Dian
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Teori Manfaat dan Biaya Dalam menganalisa suatu usaha, tujuan analisa harus disertai dengan definisi-definisi mengenai biaya-biaya dan manfaat-manfaat.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prospek pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) sangat besar dan beragam. Berdasarkan data cadangan dan produksi energi terbarukan Indonesia 2007, (http://www.ebtke.esdm.go.id/energi/...pltmh.html)
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN MUTIARA ALAM REGENCY KABUPATEN TULUNGAGUNG NASKAH TERPUBLIKASI
STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PERUMAHAN MUTIARA ALAM REGENCY KABUPATEN TULUNGAGUNG NASKAH TERPUBLIKASI TEKNIK SIPIL KONSENTRASI MANAJEMEN KONSTRUKSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar
Lebih terperinciANALISIS FINANSIAL PADA INVESTASI JALAN TOL CIKAMPEK-PADALARANG
ANALISIS FINANSIAL PADA INVESTASI JALAN TOL CIKAMPEK-PADALARANG Lulu Widia Roswita NRP : 9721055 Pembimbing : V. Hartanto, Ir., M. Sc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG
Lebih terperinciVIII. ANALISIS FINANSIAL
VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii
ABSTRAK Penelitian ini membahas mengenai perusahaan yang bergerak di bidang makloon konveksi. Karena kapasitas produksi yang tidak mencukupi, maka perusahaan bermaksud untuk melakukan ekspansi berupa penambahan
Lebih terperinciIV METODOLOGI PENELITIAN
IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciBab V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Analisa kelayakan untuk rencana ekspansi yang akan dilaksanakan oleh perusahaan X menggunakan lima metode Capital Budgeting yaitu Payback Period, Accounting Rate
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen
Lebih terperinci6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI
6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum melakukan analisis
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Kata bisnis berasal dari bahasa Inggris busy yang artinya sibuk, sedangkan business artinya kesibukan. Bisnis dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN
1 BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jika dilihat pada Gambar 1.1, Supply gedung perkantoran di Jakarta mengalami kenaikan 4% dari Desember 2007 dan mencapai 5,87 juta m 2 dengan
Lebih terperinciA. Kerangka Pemikiran
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Penelitian ini mengkaji studi kelayakan pendirian industri pengolahan keripik nangka di kabupaten Semarang. Studi kelayakan dilakukan untuk meminimumkan
Lebih terperinciANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *)
ANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *) A. Dasar Dasar Proyek 1. Batasan Proyek Clive Gray mendifinisikan proyek sebagai kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam satu
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada Warnet Pelangi, maka penulis menyimpulkan bahwa: 1. Warnet Pelangi belum menerapkan
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Agrifarm, yang terletak di desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran... 75
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN... ii SURAT KETERANGAN PERBAIKAN/REVISI LAPORAN TUGAS AKHIR iii LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR... iv ABSTRAK... v UCAPAN TERIMAKASIH... vi DAFTAR ISI...
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber untuk mendapatkan kemanfaatan (benefit),
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Kampung Budaya Sindangbarang, Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat. PT Trikarya Idea Sakti selaku Developer telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Banyaknya investasi proyek yang gagal, baik pada tahap pembangunan maupun tahap operasi, membuat perlunya ketepatan dan ketelitian dalam tahap analisis kelayakan
Lebih terperinciAspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si
Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang
Lebih terperinciIV. ANALISA FAKTOR KELAYAKAN FINANSIAL
32 IV. ANALISA FAKTOR KELAYAKAN FINANSIAL 4.1. Identifikasi Indikator Kelayakan Finansial Pada umumnya ada enam indikator yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian kelayakan finansial dari
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI A. Metode Kelayakan Investasi Evaluasi terhadap kelayakan ekonomi proyek didasarkan pada 2 (dua) konsep analisa, yaitu analisa ekonomi dan analisa finansial. Analisa ekomoni bertujuan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoretis Kerangka pemikiran teoretis merupakan suatu penalaran peneliti yang didasarkan pada pengetahuan, teori, dalil, dan proposisi untuk menjawab suatu
Lebih terperinciANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET. Nama : SUKMIATI NPM : Kelas : 3 EB 18
ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET Nama : SUKMIATI NPM : 26210727 Kelas : 3 EB 18 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan teknologi dan komunikasi telah menempatkan internet menjadi
Lebih terperinciANALISA KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN BERLIAN KUOK SEJAHTERA
ANALISA KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN BERLIAN KUOK SEJAHTERA Hendra Taufik 1 dan Ria Larici 2 1,2 Program Studi S1 Teknik Sipil, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau
Lebih terperinciAnalisis Kelayakan Finansial Produk Pakan Ternak Sapi Perah di Koperasi Susu Kota Batu
Petunjuk Sitasi: Ardianwiliandri, R., Tantrika, C. F., & Arum, N. M. (2017). Analisis Kelayakan Finansial Produk Pakan Ternak Sapi Perah di Koperasi Susu Kota Batu. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp.
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. memerlukan suatu perencanaan keuangan yang disebut capital budgeting. Dengan
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah untuk memaksimalkan kekayaan shareholders. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan perencanaan dan implementasi kegiatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Analisa faktor..., Esther Noershanti, FT UI, 2009
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas kegiatan investasi eksplorasi minyak dan gas yang dilakukan memiliki risiko dimana terdapat kemungkinan tidak ditemukannya sumber minyak dan gas baru,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peranan penting dalam perkembangan perekonomian Indonesia karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual III. METODE PENELITIAN Nilai tambah yang tinggi yang diperoleh melalui pengolahan cokelat menjadi berbagai produk cokelat, seperti cokelat batangan merupakan suatu peluang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Budget Budget adalah ungkapan kuantitatif dari rencana yang ditujukan oleh manajemen selama periode tertentu dan membantu mengkoordinasikan apa yang dibutuhkan untuk diselesaikan
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan dan Investasi Studi kelayakan diadakan untuk menentukan apakah suatu usaha akan dilaksanakan atau tidak. Dengan kata lain
Lebih terperinci1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor ketenagalistrikan menjadi bagian yang menyatu dan tak terpisahkan dari pertumbuhan ekonomi suatu negara, juga merupakan komponen yang sangat penting bagi pembangunan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tidak ada prestasi, tidak ada kemajuan dan tidak ada imbalan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Risiko adalah bagian dari kehidupan. Menghindari semua resiko akan mengakibatkan tidak ada prestasi, tidak ada kemajuan dan tidak ada imbalan. The Institute
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Domba Tawakkal, yang terletak di Jalan Raya Sukabumi, Desa Cimande Hilir No.32, Kecamatan Caringin, Kabupaten
Lebih terperinciManajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO
Manajemen Investasi Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com LOGO 2 Manajemen Investasi Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.
Lebih terperinciASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.
ASPEK KEUANGAN Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. PENDAHULUAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran
Lebih terperinciBAB V. Kesimpulan Dan Saran
BAB V Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, maka dapat diperoleh kesimpulan antara lain: 1. Kebutuhan dana untuk investasi awal untuk proyek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah dibuka maka investasi harus terus dilanjutkan sampai kebun selesai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bisnis perkebunan kelapa sawit merupakan salah satu bisnis yang dinilai prospektif saat ini. Karakteristik investasi dibidang perkebunan kelapa sawit teramat berbeda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam semua aspek kehidupan manusia, air bersih merupakan kebutuhan yang sangat hakiki karena sel-sel dalam tubuh manusia terdiri dari 68% kadar air. Bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka
1 BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Masalah Peluang usaha di bidang peternakan ayam pada saat ini terbilang cukup baik, karena kebutuhan akan daging ayam setiap tahunnya meningkat, sementara produksi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan terhadap kelayakan investasi PT. ABC
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil análisis dan pembahasan terhadap kelayakan investasi PT. ABC maka dapat disimpulkan : 1. Berdasarkan instrument-instrument kelayakan investasi menunjukkan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Proyek Dalam menilai suatu proyek, perlu diadakannya studi kelayakan untuk mengetahui apakah proyek tersebut layak untuk dijalankan atau tidak. Dan penilaian tersebut
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Menurut Husnan dan Suwarsono (2000), proyek pada dasarnya merupakan kegiatan yang menyangkut pengeluaran modal (capital
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum, pasar modal merupakan tempat atau sarana bertemunya permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang yang umumnya lebih dari 1 (satu)
Lebih terperinciMATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL
MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL Analisis kelayakan finansial adalah alat yang digunakan untuk mengkaji kemungkinan keuntungan yang diperoleh dari suatu penanaman modal. Tujuan dilakukan analisis kelayakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN FINANSIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN MALL DINOYO KOTA MALANG
STUDI KELAYAKAN FINANSIAL PADA PROYEK PEMBANGUNAN MALL DINOYO KOTA MALANG Shinta Retno Putri, Saifoe El Unas, M. Hamzah Hasyim Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya Jl. M.T. Haryono
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulu Hellen Mayora Violetha (2014) Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Kelayakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, persaingan yang terjadi di dalam dunia usaha begitu ketat, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengambil tindakan yang tepat agar
Lebih terperinciAspek Keuangan. Studi Kelayakan (Feasibility Study) Sumber Dana. Alam Santosa
Alam Santosa Aspek Keuangan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Analisis Aspek Keuangan Menentukan sumber dana Menghitung kebutuhan dana untuk aktiva tetap dan modal kerja Aliran Kas Penilaian Investasi
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan milik Bapak Sarno yang bertempat di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di D.I. Yogyakarta pada
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota wisata di Indonesia. Permintaan akan fasilitas yang memadai seperti tempat tinggal sementara atau hotel untuk para wisatawan
Lebih terperinciPENILAIAN INVESTASI. Bentuk investasi dibedakan 1. Berdasarkan asset yang dimiliki 2. Berdasarkan lamanya waktu investasi
PENILAIAN INVESTASI I. Pengertian Investasi Investasi adalah penanaman (pengeluaran) modal (uang) waktu sekarang yang hasilnya baru diketahui diwaktu kemudian. Bentuk investasi dibedakan. Berdasarkan asset
Lebih terperinciD194. JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)
D194 Studi Pengambilan Keputusan Investasi Dengan Risiko Pada Pengembangan Proyek Caspian Tower, Grand Sungkono Lagoon Surabaya Fenny Herwitasari, Christiono Utomo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Provisioning Provisioning (Quickguide Standar Instalasi PT-1) adalah proses penyediaan suatu layanan jaringan FTTH (Fiber To The Home) yang mencakup persiapan material, aksesoris
Lebih terperinciAnalisa Pembeayaan Investasi Proyek Perumahan Green Pakis Regency Malang
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-67 Analisa Pembeayaan Investasi Proyek Perumahan Green Pakis Regency Malang M. Altof Syahrizal dan Christiono Utomo Jurusan
Lebih terperinciMakalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha
Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH ARTI PENTING DAN ANALISIS DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS OLEH ALI SUDIRMAN KELAS REGULER 3 SEMESTER 5 KATA
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Bisnis Gittinger (1986) menyebutkan bahwa proyek pertanian adalah kegiatan usaha yang rumit karena menggunakan sumber-sumber
Lebih terperinciEVALUASI INVESTASI PADA PT. IMAN SERTA SEMINAR PENULISAN ILMIAH
EVALUASI INVESTASI PADA PT. IMAN SERTA SEMINAR PENULISAN ILMIAH AMRUL HAKIM 20210623 LATAR BELAKANG Pada hakekatnya, setiap kegiatan usaha yang dilakukan oleh setiap para pengusaha ditujukan untuk memperoleh
Lebih terperinciEvaluasi Kelayakan Investasi The Safin Hotel di Kabupaten Pati, Jawa Tengah
Evaluasi Kelayakan Investasi The Safin Hotel di Kabupaten Pati, Jawa Tengah A222 Yudha Pramana dan I Putu Artama Wiguna Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keputusan keuangan. Keputusan-keputusan yang perlu diambil pada dasarnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perjalanan hidupnya, para individu harus mengambil berbagai keputusan keuangan. Keputusan-keputusan yang perlu diambil pada dasarnya dapat dibagi menjadi
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Kota depok yang memiliki 6 kecamatan sebagai sentra produksi Belimbing Dewa. Namun penelitian ini hanya dilakukan pada 3 kecamatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Dwi Susianto pada tahun 2012 dengan judul Travel AsiA Day Madiun-Malang, penelitian menggunakan metode-metode penilaian
Lebih terperinciALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL
ALTERNATIF PENGADAAN BATU PECAH DI KABUPATEN KAPUAS DITINJAU DARI ASPEK FINANSIAL Teras, R. Sutjipto Tantyonimpuno Laboratorium Manajemen Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil FTSP ITS Telp 031-5939925, fax
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini, jumlah penduduk Indonesia berkembang pesat. Kondisi perkembangan ini akan memberikan dampak pada berbagai bidang kehidupan. Salah satunya adalah dampak
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Investasi
Lebih terperinciPERHITUNGAN HARGA SEWA DAN SEWA-BELI RUMAH SUSUN SEDERHANA SERTA DAYA BELI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DI DKI JAKARTA
PERHITUNGAN HARGA SEWA DAN SEWA-BELI RUMAH SUSUN SEDERHANA SERTA DAYA BELI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DI DKI JAKARTA Jenis : Tugas Akhir Tahun : 2008 Penulis : Soly Iman Santoso Pembimbing : Ir. Haryo
Lebih terperinci9 Universitas Indonesia
BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1. Studi Kelayakan Studi kelayakan atau feasibility study adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha atau bisnis yang akan dijalankan,
Lebih terperinciPractical Assessment Konsep Evaluasi Kelayakan yang Mempertimbangkan Ketidakpastian
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Practical Assessment Konsep Evaluasi Kelayakan yang Mempertimbangkan Ketidakpastian Ahmad Fathu Zuhri dan Yudha Andrian Saputra Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang berhubungan dengan penelitian studi kelayakan usaha pupuk kompos pada Kelompok Tani
Lebih terperincilayak atau tidak maka digunakan beberapa metode dengan harapan mendapatkan
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Umum Analisis kelayakan investasi proyek jalan tol pada dasaraya adalah mencoba mengkaji ulang suatu rencana penanaman sejumlah uang dengan memperhatikan manfaat yang dinikmati oleh
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Setelah melakukan wawancara dan mengumpulkan data, penulis menggunakan suatu alat analisis untuk mengevaluasi kelayakan investasi produk Fitaliv yakni capital budgeting.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan suatu bisnis maupun dalam usaha menginvestasikan dana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan suatu bisnis maupun dalam usaha menginvestasikan dana atau modal, kita perlu melakukan suatu studi kelayakan untuk melihat apakah proyek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan tidak dapat bersaing, maka perusahaan tersebut dapat kalah dalam persaingan dan
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP PLTU RIAU 2x110 MW Studi Kasus : Proyek PLTU RIAU 2x110 MW Pekanbaru
STUDI KELAYAKAN INVESTASI PROYEK PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP PLTU RIAU 2x110 MW Studi Kasus : Proyek PLTU RIAU 2x110 MW Pekanbaru Aris Febrian 1), Rian Tri Komara Iriana 2), dan Alfian Malik
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN AKASIA RESIDENCE
ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN AKASIA RESIDENCE TUGAS AKHIR OLEH : NI PUTU FITRI MAHA INDRAWATI ( 1004105083) JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA 2015 UCAPAN
Lebih terperinci