TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENCAPAI KESELARASAN STRATEGI BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENCAPAI KESELARASAN STRATEGI BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI"

Transkripsi

1 TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENCAPAI KESELARASAN STRATEGI BISNIS DAN TEKNOLOGI INFORMASI Suriski Sitinjak STMIK Palangkaraya, Jl. G. Obos No.114 Palangkaraya, Abstrak Tata kelola Teknologi Informasi (TI) masih menjadi permasalahan pada kebanyakan organisasi. Topik mengenai tata kelola TI nampaknya masih menjadi sesuatu hal yang susah dipahami apalagi untuk dijalankan. Padahal di satu sisi, salah satu kriteria untuk mengukur kematangan penyelarasan strategi bisnis dan TI adalah tata kelola TI. Tata kelola TI memastikan bahwa alokasi bisnis dan TI diprioritaskan secara tepat. Paper ini menguraikan tentang tata kelola TI yang merupakan pendukung organisasi atau perusahaan dalam mencapai keselarasan strategi bisnis dan TI dengan melihat beberapa atribut yang digunakan serta karakteristik dari masing-masing atribut tersebut. Dimana keselarasan strategis bisnis dan TI merupakan salah satu fokus area dari tata kelola TI. Dengan memaparkan setiap atribut yang dibutuhkan untuk penilaian tingkat kematangan penyelerasan bisnis-ti, melalui tinjauan ini diharapkan dapat membantu tercapainya penyelarasan strategi bisnis dan TI agar tujuan organisasi atau perusahaan dapat tercapai dengan melihat lebih dalam lagi tata kelola TI-nya. Selain itu, diharapkan juga membantu organisasi atau perusahaan untuk mengetahui hal-hal yang menjadi fokus ketika melakukan pengukuran kematangan penyelarasan strategi bisnis dan TI dari segi tata kelola TI. Kata Kunci: : Tata Kelola Teknologi Informasi, Penyelarasan strategi bisnis-ti 1. PENDAHULUAN Penyelarasan strategis (strategic alignment/sa) adalah salah satu area yang menjadi fokus dari tata kelola Teknologi Informasi (TI), selain Risk Management (RK), Resource Management (RM), Value Delivery (VD) dan Performance Measurement (PM) (ITGI, 2008). Penyelarasan strategis ini bertujuan untuk mencapai keefektifan ( melakukan hal yang benar ) dan efesiensi ( melakukan hal dengan benar ) dalam menjembatani antara bisnis dan TI agar dapat bekerjasama dengan baik sehingga tujuan perusahaan atau organisasi dapat tercapai (Luftman, 2004; Schwartz, 2007). Sebagai salah satu kriteria yang dijadikan parameter untuk mengukur kematangan penyelarasan strategi bisnis dan TI (Luftman, 2004), menunjukkan bahwa tata kelola TI merupakan hal yang penting untuk dipahami lebih dalam. Setiap organisasi, besar maupun kecil, umum maupun swasta, memerlukan tata kelola TI untuk memastikan bahwa TI menopang strategi dan tujuan dari organisasi. Tingkatan dalam penerapan tata kelola TI pada tiap-tiap organisasi mungkin saja berbeda bergantung pada ukuran, industri atau peraturan yang diterapkan pada organisasi tersebut. Pada umumnya, semakin besar dan ketat peraturan pada organisasi tersebut, struktur tata kelola TI seharusnya semakin terperinci (Schwartz, 2007). Namun faktanya, pada beberapa organisasi, pentingnya tata kelola TI masih belum dipahami seutuhnya, bahkan tidak dilaksanakan dan masih menjadi perdebatan. Budaya bisnis 232

2 masih belum menilai TI sebagai kesatuan dalam bisnis dan memandang TI sebagai sekedar pendukung dalam menjalankan bisnis. Bahkan (Luftman, 2004). Beberapa penelitian mengenai tata kelola TI yang menjadi acuan dalam penulisan ini adalah penelitian oleh Wilkin and Chenhall (2010) yang melalukan review mengenai tata kelola TI dengan melihat lima fokus area dalam tata kelola TI, yaitu Strategic Alignment (SA), Risk Management (RK), Resource Management (RM), Value Delivery (VD) dan Performance Measurement (PM). Dalam penelitiannya, Wilkin dan Chenhall mengulas beberapa penelitian lain yang berkenaan dengan 5 fokus area tersebut dan mengelompokkannya ke masing-masing fokus area dan memberikan saran untuk penelitian selanjutnya. Pada penelitian ini, terlihat bahwa area SA mendapatkan perhatian yang cukup besar (31%) dari area lainnya. Penelitian yang dilakukan oleh Haes dan Grembergen (2009), memaparkan hubungan antara praktik tata kelola TI dan penyelarasan bisnis-ti dengan membuat perbandingan kematangan penyelarasan bisnis-ti dan membandingkan secara kualitatif mengenai kegunaan praktik tata kelola TI dalam kasus yang ekstrim. Dengan berfokus pada area penyelarasan strategi, paper ini memberi pemaparan setiap atribut yang menjadi konsen dalam tata kelola TI, sehingga diharapkan dapat membantu organisasi atau perusahaan dalam memahami apa yang menjadi fokus dalam pengukuran penyelarasan strategi bisnis dan TI untuk pencapaian tujuan perusahaan. 2. PEMBAHASAN 2.1. Tata Kelola TI dan Penyelarasan Strategi Bisnis-TI Institut Tata Kelola TI (IT Governance Institute/ITGI) mendefinisikan tata kelola TI sebagai sebuah struktur hubungan dan proses yang mengarahkan dan mengatur organisasi untuk mencapai tujuan dengan menghitung nilai ketika terjadi penyeimbangan antara resiko dan keuntungan yang diperoleh dari TI dan prosesnya. Tata kelola TI memberi kesepakatan tentang kewenangan dalam proses penyelarasan bisnis dan TI, disertai dengan adanya otoritas yang jelas dalam pengambilan keputusan serta rencana bisnis skala enterprise yang terpadu (Firdaus dkk, 2005). Tata kelola TI mengulas permasalahan mengenai bagaimana organisasi menyelaraskan antara strategi TI dengan strategi bisnis, memastikan bahwa perusahaan tetap pada jalur yang benar untuk memperoleh strategi dan tujuan, dan menerapkan cara yang tepat untuk mengukur kinerja TI (Schwartz, 2007). Tata kelola TI tidak dapat dilakukan dengan pendekatan yang serampangan. Dalam pelaksanaannya menuntut kehati-hatian mengenai beberapa hal berikut (Luftman, 2004; Robinson, 2005): who : siapa yang membuat keputusan (kekuasaan) why : kenapa keputusan tersebut dibuat (penyelarasan) how : bagaimana mereka membuat keputusan (proses pengambilan keputusan) SA memerlukan penyelarasan antara perencanaan strategi TI dengan tujuan perencanaan strategi bisnis, sehingga TI mampu memberikan nilai bisnis pada organisasi. Strategis berarti menunjukkan adanya peran pemimpin dalam menggerakkan dan menunjukkan bagaimana semua komponen fungsi TI (proses bisnis beserta teknologi dan aplikasi pendukungnya, kepegawaian, dan pendanaan) disesuaikan dengan toleransi resiko dan arah strategi dari organisasi (Wilkin and Chenhall, 2010). Penyelarasan berarti bahwa strategi TI tidak semata-mata dibangun untuk memenuhi rencana bisnis saja, tetapi dalam hubungannya dengan perkembangan TI itu sendiri sehingga peran TI dapat dinilai sebagai pendorong atau penggerak bisnis (Henderson and Venkatraman, 1993; ITGI, 2008) Atribut-atribut Tata Kelola TI dalam Mengukur Kematangan Strategi Bisnis-TI Atribut atau parameter efek untuk tata kelola TI yang digunakan untuk mengukur kematangan penyelarasan TI dan bisnis adalah sebagai berikut (Luftman, 2004). Perencanaan penyelarasan strategis (bisnis dan TI) 233

3 Struktur organisasi (mekanisme pelaporan) Pengendalian anggaran Manajemen investasi Steering Commite Prioritas proyek. Setiap atribut yang ada saling mendukung satu sama lain, yang pada akhirnya dapat menghasilkan keselarasan antara bisnis dan TI jika penerapannya dilakukan dengan tepat Perencanaan Strategi Bisnis dan TI Tata kelola TI yang baik memiliki perencanaan strategi bisnis-ti. Dari segi TI, atribut ini berisi perencanaan lingkup teknologi, kompetensi sistematis, dan tata kelola komponen-komponen TI. Lingkup TI dalam hal ini adalah keseluruhan esensi dari informasi aplikasi-aplikasi serta teknologi-teknologi yang digunakan untuk menjalankan kepentingan bisnis. Sedangkan kompetensi sistematis yang dimaksud adalah seluruh kemampuan yang dapat menghasilkan layanan TI lainnya. Yang melibatkan besarnya peran bisnis terhadap informasi tersebut dalam kaitannya pada strategi bisnis yang dibangun (Siregar, 2007). Jadi penekanan yang muncul dari atribut ini adalah tentang bagaimana membangun otoritas di balik TI dan bagaimana sumber daya, resiko serta tanggaung jawab dijalankan terhadap rekan bisnis, manajemen TI mapun penyedia layanan yang kemudian akan berpengaruh teradap proses pemilihan dan prioritas dari proyek TI dalam bisnis. Sedangkan untuk perencanaan strategi bisnis, merupakan perencanaan dalam lingkup bisnis dan tata kelola binis, yang merupakan segala sesuatu yang mempengaruhi lingkungan bisnis. Misalnya pada perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi, meliputi penjualan, produk, layanan, pelanggan, pembeli, kompetitor dan pemasok. Di samping itu perusahaan juga perlu perencanaan dalam komponen karakteristik kompetensi serta perencanaan komponen tata kelola bisnis misalnya hubungan antara pihak internal perusahaan juga dengan rekan bisnis. Dalam penelitiannya, Gregor et all (2007) mengungkapkan bahwa dasar dari konsep penyelarasan dapat ditelusuri ke belakang dengan melihat perencanaan strategi bisnis dan TI. Sebagai contoh di tahun 1970-an dan 1980-an, dia menyatakan bahwa menurut Ansof (1979), Porter (1980), Miller (1986) dan Drucker (1986) perencanaan sumber daya strategis dipandang sebagai unsur yang paling penting dalam manajemen, untuk memperoleh kinerja bisnis yang diinginkan. Dia juga mengatakan bahwa beberapa ahli manajemen (Horovitz, 1984) juga mengemukakan bahwa perencanaan strategis dapat dibagi menjadi dua dimensi, intelektual dan sosial. Dimensi intelektual mengacu pada metodologi formal khusus dan teknik-teknik yang digunakan dalam menyusun strategi atau perencanaan strategis, sedangkan dimensi sosial mengacu pada pemilihan karyawan, keterlibatan sosial, komunikasi, dan pengambilan keputusan dalam proses perencanaan Struktur Organisasi/Mekanisme Pelaporan Struktur organisasi tata kelola TI meliputi kelengkapan struktural (formal) dan mekanisme untuk menghubungkan dan mendukung koneksi antara bisnis dan fungsi manajemen TI (pengambilan keputusan) (Haes and Grembergen, 2009). Struktur organisasi terdiri dari CIO (Chief Information Officer) sebagai pemimpin, komite manajemen eksekutf, komite strategi TI, komite pemimpin TI dan steering committee TI (Brown, 2006). Relasi antara CEO dan CIO berpengaruh terhadap penyelarasan strategi dan TI (Kearns and Sabherwal 2007). Manajemen tingkat atas yang kuat sangat berarti, namun hal itu bergantung pada jangkauan pola dasar untuk pengambilan keputusan dari sistem sentralisasi ke federal dan yang lainnya, tergantung kekuasaan dan tanggungjawab manajemen senior (Weill and Ross 2005; Xue et al, 2008). Dalam mekanisme struktur pelaporan pemimpin, dahulu CIO tidak secara langsung melapor ke CEO, akan tetapi saat ini telah banyak perusahaan yang menerapkan struktur pelaporan CIO langsung ke 234

4 CEO (Luftman, 2004) dan ini menunjukkan bahwa perusahaan yang menerapkan mekanisme ini telah memiliki tata kelola TI yang baik Pengendalian Anggaran Pengendalian anggaran berkaitan dengan elemen how dan why pada unsur penting untuk memulai tata kelola TI (dalam bab 2), yaitu mengenai bagaimana dan kenapa sumber daya (uang atau investasi yang ada) dialokasikan untuk proyek TI tersebut. Hal ini harus diputuskan dengan hati-hati oleh pihak manejerial tingkat atas juga CIO, karena apabila terdapat kesalahan dalam mekanisme ini, bisa membawa dampak yang kurang baik baik TI, karena bisa menimbulkan persepsi bahwa TI hanya berpusat pada biaya (cost center) ketimbang berpusat pada nilai yang membawa keutungan bisnis (Luftman, 2004) Manajemen Investasi TI Bagaimana perusahaan mempertimbangkan untuk investasi proyek TI dapat dilihat dari motivasi dalam investasi proyek TI tersebut. Apakah hanya sekedar pengurangan biaya operasional, atau sudah meningkatkan produktivitas bisnis dan bahkan sebagai pendukung proses bisnis, atau proyek TI tersebut diperkirakan dapat mendatangkan keuntungan kompetitif. Pihak eksekutif berperan dalam hal ini, dengan memastikan bahwa investasi TI tersebut menunjukkan keseimbangan antara resiko dan keuntungan dengan anggaran yang pantas atau dapat diterima (Messabia and Elbekkali, 2008) Steering Committee (SC) Dalam penyelarasan bisnis-ti, adanya Steering Comittees menggambarkan mekanisme yang baik dalam tata kelola TI pada organisasi tersebut. Steering committee berfungsi sebagai pembuat keputusan mengenai investasi organisasi dan penggunaan TI. Steering committees yang efektif seharusnya terdiri dari (Luftman, 2004): Komisi eksekutif bisnis: CEO, COO, CFO, Chief Marketing Officer, dan lainnya. CIO (Chief Information Officer) CTO (Chief Technology Officer), apabila perusahaan memisahkan peran antara CIO dan CTO Kepala bagian bisnis Kepala Sistem Informasi dan/atau Kepala Jaringan Keanggotaan dalam steering committee TI merupakan indikator penting yang menunjukkan bagaimana perusahaan menilai manajemen eksekutif menempatkan TI Prioritas dalam Pemilihan Proyek Pertimbangan prioritas dalam pemilihan proyek merupakan contoh dasar tata kelola TI. Pertimbangan prioritas dalam pemilihan proyek bisa juga dilakukan atas dasar pengalaman yang sebelumnya dalam manajemen proyek yang telah dikerjakan. Manajemen prioritas pemilihan proyek yang tepat dapat membawa dampak penyelarasan bisnis-ti yang baik pula. Beberapa hal dasar yang dapat menjadi acuan dalam menentukan prioritas proyek adalah (Luftman, 2004): Membertimbangkan semua proyek yang ada Mengelompokkan proyek berdasarkan : o Kebutuhan, peluang, perimbangan bahwa proyek tersebut memang benar-benar diinginkan. Salah satu teknik yang dapat digunakan adalah dengan mengevaluasi isu-isu bisnis. o o Dampak terhadap organisasi Kemungkinan kejadian. Proyek dengan dampak organisasi yang tinggi dan paling mungkin terjadi harus mendapat perhatian khusus dari steering committee Hubungan antara Atribut dan Karakteristik Tata Kelola TI 235

5 Tabel 1 menunjukkan hubungan antara atribut dan karakteristik untuk kriteria tata kelola TI dalam pengukuran tingkat kematangan penyelarasan bisnis-ti (Luftman, 2004). Tabel 1. Atribut dan Karakteristik dalam Penilaian Tata Kelola TI Atribut Karakteristik Perencanaan strategi 1. Adhoc/tanpa perencanaan 2. Hanya ada perencanaan pada tingkat fungsional (sedikit input dari IT) bisnis 3. Ada pada beberapa departemen/unit bisnis saja 4. Ada pada setiap unit dan diatur oleh perusahaan 5. Ada, terintegrasi baik internal maupun eksternal perusahaan 1. Adhoc/tanpa perencanaan 2. Hanya ada perencanaan secara taktis pada tingkat fungsional saja (sedikit input dari bisnis) Perencanaan strategi 3. Perencanaan terfokus pada beberapa departemen/unit bisnis TI saja 4. Ada pada setiap unit dan diatur oleh perusahaan 5. Ada, terintegrasi baik internal maupun eksternal perusahaan 1. Sentralisasi/desentralisasi; CIO melapor ke CFO 2. Sentralisasi/desentralisasi, beberapa co-location (menempatkan orang IT di bisnis, CIO melapor ke CFO) Struktur organisasi / mekanisme pelaporan 3. Federasi (campuran antara sentralisasi dan desentralisasi); CIO melapor ke COO 4. Federasi (di bawah direktur operasional); CIO melapor ke COO atau CEO 5. Federasi (di bawah direktur utama); CIO melapor ke CEO Pengendalian anggaran Manajemen investasi TI (dasar pertimbangan untuk investasi TI) Steering (SC) Committee Prioritas dalam pemilihan proyek 3. KESIMPULAN 1. Cost center, pengeluaran tidak tentu 2. Cost center, dikendalikan oleh fungsional organisasi 3. Cost center, beberapa proyek IT tertentu diperlakukan sebagai investasi 4. IT sebagai investasi 5. IT merupakan profit center 1. Mengurangi biaya operasional 2. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas 3. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas serta memungkinkan terjadinya proses bisnis 4. Proses bisnis mengendalikan kebutuhan IT dalam penerapan strategi perusahaan 5. Mendapatkan keunggulan kompetitif 1. Tidak resmi atau tidak teratur 2. Komunikasi pada waktu-waktu tertentu 3. Kominikasi jelas dan pertemuan secara teratur 4. Formal, membuktikan adanya efektifitas 5. Melibatkan rekan kerja (pihak eksternal) 1. Jika proyek berpengaruh pada kebutuhan bisnis atau IT 2. ditentukan berdasarkan fungsi IT 3. ditentukan bedasarkan fungsi bisnis 4. dintentukan bersama berdasarkan fungsi bisnis & IT 5. lebih mempertimbangkan prioritas rekan bisnis 236

6 Atribut dan karakteristik yang mewkili tiap atribut yang digunakan dalam pengukuran kematangan penyelarasan bisnis dan TI tidak selalu sama persis seperti yang sudah dibahas, bisa saja mengalami modifikasi sesuai dengan organisasi atau perusahaan dimana pengukuran tingkat kematangan penyelarasan bisnis dan TI dilakukan. Pada sebuah institusi pendidikan seperti universitas tentu saja memiliki kondisi penerapan TI yang berbeda dengan sebuah perusahaan. Namun demikian setiap atribut yang telah diuraikan di atascukup mewakili kebutuhan yang ada. Penjelasan mengenai setiap atribut tersebut bermanfaat bagi perusahaan dalam memahami lebih dalam mengenai komponen yang harus menjadi perhatian khusus dalam tata kelola TI untuk penyelarasan strategi bisnis-ti. DAFTAR PUSTAKA 1. Brown, W. C., IT governance, architectural competency, and the Vasa, Information Management & Computer Security, Vol. 14 No. 2 tahun Firdaus, T., Adri, P. dan Hasmoro T., 2005, Dampak Kematangan TI Organisasi pada Proses Aligment Bisnis dengan TI. 3. Gregor, S., Hart, D. dan Martin, N., Enterprise architectures: enablers of business strategy and IS/IT alignment in government, Information Technology & People, Emerald Group Publishing Limited, Vol. 20 No. 2 tahun Haes, S. D dan Grembergen, W. V, Exploring the relationship between IT governance practices and business/it alignment through extreme case analysis in Belgian mid-to-large size financial Enterprises, Journal of Enterprise Information Management, Vol. 22 No. 5 tahun Henderson, J. C. dan Venkatraman, N., Strategic alignment: Leveraging information technology for transforming organizations, IBM Systems Journal, volume 32 no.1 tahun IT Governance Institute (ITGI), 2008, Enterprise value : Governance of IT investments. Getting started withvalue management, (Online), ( 7. Kearns, G. S. dan Sabherwal, R., Strategic alignment between business and information technology: A knowledge-based view of behaviors, outcome, and consequences, Journal of Management Information Systems, Vol 23 No. 3 tahun Luftman, J. N, 2004, Managing the Information Technology Resource, Edisi 1, Pearson Prentice Hall, New Jersey. 9. Messabia and Elbekkali, 2008, Information Technology Governance: A Stakeholder Approach, JEL. 10. Robinson, N., IT excellence starts with governance, Journal of Investment Compliance, VOL. 6 NO.3 tahun Schwartz, K. D., 2007, IT Governance Definition and Solutions, (Online), ( diakses 14 Mei 2009). 12. Siregar, D. K., 2007, Pengukuran Tingkat Kematangan Preusahaan Terhadap Keselarasan Strategi Bisnis dan TI : Studi Kasus PT. Nusantara Card Semesta (NCS), Program Studi Magister Teknologi Informasi, Universitas Indonesia. 13. Weill, P., dan Ross, J., A matrixed approach to designing IT governance, MIT Sloan Management Review, Vol.46 no. 2 tahun Wilkin, C. L. dan Chenhall, R. H., A Review of IT Governance:A Taxonomy to Inform Accounting Information Systems, Journal Of Information Systems, Vol. 24 No. 2 tahun Xue, Y., Liang H. dan Boulton, W. R., Information technology governance in investment decision processes: The impact of investment characteristics, external environment, and internal context, Management Information Systems Quarterly, vol 32 no.1 tahun

11-12 Struktur, Proses dan Mekanisme Tata Kelola Teknologi Informasi

11-12 Struktur, Proses dan Mekanisme Tata Kelola Teknologi Informasi Information System Strategic Design 11-12 Struktur, Proses dan Mekanisme Tata Kelola Teknologi Informasi Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom dahlia.widhyaestoeti@gmail.com dahlia74march.wordpress.com Sumber :

Lebih terperinci

DAMPAK TATA KELOLA TI TERHADAP KESELARASAN TI/BISNIS Titien S. Sukamto

DAMPAK TATA KELOLA TI TERHADAP KESELARASAN TI/BISNIS Titien S. Sukamto DAMPAK TATA KELOLA TI TERHADAP KESELARASAN TI/BISNIS Titien S. Sukamto Pengukuran Performa TI (IT Performance Measurement) Sebelum mulai mengukur keselarasan strategis, penting untuk lebih dahulu melakukan

Lebih terperinci

Pengaruh Tata Kelola Teknologi Informasi Dalam Keselarasan Proses Bisnis Perusahaan

Pengaruh Tata Kelola Teknologi Informasi Dalam Keselarasan Proses Bisnis Perusahaan Pengaruh Tata Kelola Teknologi Informasi Dalam Keselarasan Proses Bisnis Perusahaan Jonh Fredrik Ulysses -125301917 Magister Teknik Informatika Universitas Atmajaya Yogyakarta 02 April 2013 Abstrak Pengelolaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Bab ini memberikan beberapa landasan teori, meliputi teori di bidang tata kelola TI, dan pengelolaan investasi TI yang digunakan dalam penelitian. 2.1 Definisi Sebelum lebih jauh,

Lebih terperinci

Vol.16 No.2. Agustus 2014 Jurnal Momentum ISSN : X IT GOVERNANCE BALANCED SCORECARD UNTUK MENGUKUR KINERJA TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI

Vol.16 No.2. Agustus 2014 Jurnal Momentum ISSN : X IT GOVERNANCE BALANCED SCORECARD UNTUK MENGUKUR KINERJA TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI IT GOVERNANCE BALANCED SCORECARD UNTUK MENGUKUR KINERJA TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI Oleh: Indri Rahmayuni, Ikhsan Yusda PP Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Negeri Padang rahmayuni@gmail.com,

Lebih terperinci

IT GOVERNANCE (TATA KELOLA IT)

IT GOVERNANCE (TATA KELOLA IT) with COBIT Framework introductory IT GOVERNANCE (TATA KELOLA IT) Oleh: Ahmad Syauqi Ahsan 1 Tujuan Memahami manfaat IT Governance Mengerti kapan perlu mengaplikasikan IT Governance Mengerti prinsip2 dasar

Lebih terperinci

BEST PRACTICES ITG di Perusahaan. Titien S. Sukamto

BEST PRACTICES ITG di Perusahaan. Titien S. Sukamto BEST PRACTICES ITG di Perusahaan Titien S. Sukamto Beberapa Best Practices Guideline untuk Tata Kelola TI 1. ITIL (The Infrastructure Library) ITIL dikembangkan oleh The Office of Government Commerce (OGC),

Lebih terperinci

KONSEP TATA KELOLA TI

KONSEP TATA KELOLA TI KONSEP TATA KELOLA TI Pertemuan ke 2 Mata Kuliah Tata Kelola dan Audit Sistem Informasi Diema Hernyka S, M.Kom Konsep IT Governance Outline : Pentingnya Tata Kelola TI Perbedaan Manage dan Govern Definisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas dan efisiensi kerja, serta teknologi informasi sudah menjadi pilihan

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas dan efisiensi kerja, serta teknologi informasi sudah menjadi pilihan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, teknologi informasi sudah semakin pesat berkembang di berbagai bidang kehidupan dan menjadi hal yang penting bagi suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. TEORI DASAR 2.1.1. Peranan COBIT dalam tata kelola TI COBIT adalah seperangkat pedoman umum (best practice) untuk manajemen teknologi informasi yang dibuat oleh sebuah lembaga

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN

1. BAB I PENDAHULUAN 1 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan teknologi informasi (information technology) telah menembus semua jenis organisasi, hampir setiap proses bisnis yang ada didukung oleh teknologi informasi

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. Gambar I.1 Hasil survei tentang pentingnya TI bagi organisasi

Bab I Pendahuluan. Gambar I.1 Hasil survei tentang pentingnya TI bagi organisasi 1 Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Seiring dengan bergulirnya waktu, peranan Teknologi Informasi (TI) pada organisasi baik di sektor swasta maupun di sektor publik mengalami peningkatan dalam hal kepentingannya

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN KESELARASAN STRATEGI TI DAN BISNIS (STUDI KASUS UNIVERSITAS XYZ)

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN KESELARASAN STRATEGI TI DAN BISNIS (STUDI KASUS UNIVERSITAS XYZ) 33 PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN KESELARASAN STRATEGI TI DAN BISNIS (STUDI KASUS UNIVERSITAS XYZ) Hanhan Maulana Program Studi Teknik Informatika UNIKOM Jl. Dipati Ukur 112-114 Bandung E-mail : hanhan.maulana@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Pada bab ini akan dibahas beberapa teori yang akan digunakan sebagai

BAB II DASAR TEORI. Pada bab ini akan dibahas beberapa teori yang akan digunakan sebagai BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori yang akan digunakan sebagai landasan teori dalam melakukan analisis pada bab pembahasan nantinya. Teori-teori tersebut, antara lain : Tinjauan

Lebih terperinci

RESUME BUKU MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM 10/e CHAPTER 14: ENTERPRISE AND GLOBAL MANAGEMENT OF INFORMATION TECHNOLOGY

RESUME BUKU MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM 10/e CHAPTER 14: ENTERPRISE AND GLOBAL MANAGEMENT OF INFORMATION TECHNOLOGY RESUME BUKU MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM 10/e CHAPTER 14: ENTERPRISE AND GLOBAL MANAGEMENT OF INFORMATION TECHNOLOGY TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TAKE HOME TEST NOMOR 4 CAHYO DWI SULISTIYO

Lebih terperinci

RISK MANAGEMENT TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI

RISK MANAGEMENT TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI RISK MANAGEMENT TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI NIM : 13410100079 Nama : Andhika Maheva Wicaksono Porgram Studi : Sistem Informasi Fakultas : Teknologi dan Informatika INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tantangan terbesar yang dihadapi oleh perusahaan dalam mencapai tujuannya menurut ISACA (2009) adalah bagaimana mengelola secara optimal aset kunci organisasi dan mengukur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Rencana Strategis Organisasi di Politeknik Sawunggalih Aji Perencanaan strategis teknologi informasi di Politeknik Sawunggalih Aji ini dimulai dengan melakukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis 2.1.1 Sistem Informasi Information System (IS) atau yang dikenal dengan Sistem Informasi (SI) oleh Oetomo (2002, p11) didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang

Lebih terperinci

COBIT 5 SEBAGAI FRAMEWORK TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto

COBIT 5 SEBAGAI FRAMEWORK TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto COBIT 5 SEBAGAI FRAMEWORK TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto The COBIT 5 Framework COBIT 5 membantu perusahaan menciptakan nilai optimal dari TI dengan menjaga keseimbangan antara menyadari manfaat dan mengoptimalkan

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN Tugas : Individu Ujian Tengah Triwulan / E52 Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Prof.Dr. Ir. Imam Suroso, Msc(CS) Batas : 17 Januari 2015 FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN

Lebih terperinci

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto Pengembangan Strategi SI/TI Mengembangkan sebuah strategi SI/TI berarti berpikir secara strategis dan merencanakan manajemen yang efektif untuk jangka waktu

Lebih terperinci

Manajemen Sumber Daya Teknologi Informasi TEAM DOSEN TATA KELOLA TI

Manajemen Sumber Daya Teknologi Informasi TEAM DOSEN TATA KELOLA TI Manajemen Sumber Daya Teknologi Informasi TEAM DOSEN TATA KELOLA TI What is IT Resource People Infrastructure Application Information Why IT Should be managed? Manage Information Technology Effectiveness

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Teknologi informasi menjadi bagian yang signifikan bagi perusahaan maupun instansi pemerintahan. Teknologi informasi berperan dalam mendukung tujuan bisnis perusahaan

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN KESELARASAN STRATEGI TI DAN BISNIS (STUDI KASUS UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA(UNIKOM))

PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN KESELARASAN STRATEGI TI DAN BISNIS (STUDI KASUS UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA(UNIKOM)) PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN KESELARASAN STRATEGI TI DAN BISNIS (STUDI KASUS UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA(UNIKOM)) Hanhan Maulana, Ana Hadiana, Imelda Magister Sistem Informasi Universitas Komputer

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 2. Kajian Pustaka

1. Pendahuluan 2. Kajian Pustaka 1. Pendahuluan Seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi informasi (TI), Seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi informasi (TI) dan sistem informasi (SI), penggunaan komputer dalam

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Manfaat Investasi TI, Val IT Framework 2.0, Aplikasi Metatrader 4.0, Business Case, Portofolio Investasi TI.

ABSTRAK. Kata Kunci : Manfaat Investasi TI, Val IT Framework 2.0, Aplikasi Metatrader 4.0, Business Case, Portofolio Investasi TI. PENGGUNAAN VAL IT FRAMEWORK 2.0 UNTUK MENGUKUR PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI APLIKASI METATRADER 4.0 (ONLINE TRADING) PADA PERUSAHAAN SEKURITAS ONLINE Oleh : Rani Puspita Dhaniawaty, Yeffry

Lebih terperinci

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Pengelolaan Strategik SI/TI

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Pengelolaan Strategik SI/TI Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Pengelolaan Strategik SI/TI 1 Tantangan Pengelolaan IT Perubahan teknologi (TI) semakin cepat. Aplikasi dan data semakin banyak overload informasi. Perkembangan bisnis yang semakin

Lebih terperinci

Tata Kelola Teknologi Informasi

Tata Kelola Teknologi Informasi MODUL PERKULIAHAN Modul ke: 01Fakultas FASILKOM Tata Kelola Teknologi Informasi KONSEPTUALISASI TATA KELOLA TI Agus Hamdi.S.Kom,MMSI Program Studi Teknik Informatika KONSEPTUALISASI TATA KELOLA TI NILAI

Lebih terperinci

PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PROSES MANAJEMEN PROYEK TI MENGGUNAKAN COBIT 4.1 (STUDI KASUS PUSDATA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM)

PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PROSES MANAJEMEN PROYEK TI MENGGUNAKAN COBIT 4.1 (STUDI KASUS PUSDATA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM) PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PROSES MANAJEMEN PROYEK TI MENGGUNAKAN COBIT 4.1 (STUDI KASUS PUSDATA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM) Ingwang Diwang Katon 1 dan R. V. Hari Ginardi 2 Magister

Lebih terperinci

COBIT 5: ENABLING PROCESSES

COBIT 5: ENABLING PROCESSES COBIT 5: ENABLING PROCESSES COBIT 5: Enabling Processes (cont.) Source: COBIT 5, figure 29. 2012 ISACA All rights reserved. 2 Enabling Process COBIT 5 cont... Stakeholder : tiap proses memiliki stakeholder

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A ) Media Indormatika Vol. 8 No. 3 (2009) PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A ) Hartanto Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan layanan teknologi informasi (TI) terasa sangat berpengaruh untuk

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan layanan teknologi informasi (TI) terasa sangat berpengaruh untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan layanan teknologi informasi (TI) terasa sangat berpengaruh untuk menunjang aktivitas bisnis perusahaan. Hal-hal yang tadinya tidak mungkin dilakukan secara

Lebih terperinci

Framework Solusi TI Tata Kelola TI Untuk Organisasi. Taryana Suryana. M.Kom

Framework Solusi TI Tata Kelola TI Untuk Organisasi. Taryana Suryana. M.Kom Framework Solusi TI Tata Kelola TI Untuk Organisasi Taryana Suryana. M.Kom E-mail:taryanarx@yahoo.com 1 Tata Kelola IT IT governance diartikan sebagai struktur dari hubungan dan proses yang mengarahkan

Lebih terperinci

KERANGKA KERJA COBIT : SUATU TINJAUAN KUALITATIF AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI

KERANGKA KERJA COBIT : SUATU TINJAUAN KUALITATIF AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI KERANGKA KERJA COBIT : SUATU TINJAUAN KUALITATIF AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI 1 Detty Purnamasari, 2 Dessy Wulandari A.P. 1,2 Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No.100 Depok Indonesia E-mail: {detty,

Lebih terperinci

BAB 7. STANDAR DAN PROSEDUR (BAGIAN KETIGA)

BAB 7. STANDAR DAN PROSEDUR (BAGIAN KETIGA) BAB 7. STANDAR DAN PROSEDUR (BAGIAN KETIGA) PENDAHULUAN Diskripsi Singkat Manfaat Audit dan kontrol pada teknologi informasi dan komunikasi dilaksanakan dengan didasarkan pada standar dan prosedur yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Layanan Sistem dan Teknologi Informasi Layanan Sistem dan Teknologi Informasi (STI) merupakan sebuah layanan yang memanfaatkan kegunaan dari software, hardware, dan fasilitas

Lebih terperinci

BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto

BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto Balanced Scorecard (BSC) BSC dikembangkan oleh Kaplan dan Norton pada tahun 1992. BSC merupakan sebuah Performance Management System yang memungkinkan

Lebih terperinci

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI

TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI N. Tri Suswanto Saptadi PENGERTIAN Tata Kelola IT diartikan sebagai bagian terintegrasi dari pengelolaan perusahaan. Cakupan meliputi kepemimpinan, serta proses yang mengarahkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Perusahaan-perusahaan masa kini menghadapi tantangan yang tidak mudah untuk

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Perusahaan-perusahaan masa kini menghadapi tantangan yang tidak mudah untuk I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Perusahaan-perusahaan masa kini menghadapi tantangan yang tidak mudah untuk memenangkan persaingan bisnis yang makin kompetitif (Bruce, 1998, cit. Arafat,

Lebih terperinci

VAL IT SEBAGAI FRAMEWORK TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto

VAL IT SEBAGAI FRAMEWORK TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto VAL IT SEBAGAI FRAMEWORK TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto Pengantar Val IT merupakan Framework yang dikembangkan oleh IT Governance Institute (ITGI), dimana fokus utama framework ini adalah tanggungjawab

Lebih terperinci

PERANCANGAN TATA KELOLA TI UNTUK STANDARISASI INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN COBIT 4.1 PADA PT TERMINAL PETIKEMAS SURABAYA

PERANCANGAN TATA KELOLA TI UNTUK STANDARISASI INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN COBIT 4.1 PADA PT TERMINAL PETIKEMAS SURABAYA PERANCANGAN TATA KELOLA TI UNTUK STANDARISASI INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN COBIT 4.1 PADA PT TERMINAL PETIKEMAS SURABAYA Imam Rosyadi 1) dan Febriliyan Samopa 2) 1)Program Studi Magister Manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk

BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Berpikir Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk menjawab pertanyaan Apakah Strategi TI Bank Indonesia sudah sesuai dan sejalan dengan

Lebih terperinci

SI, Organisasi, Manajemen

SI, Organisasi, Manajemen APK D3/IT/MIS/E1/0806 Manajemen Sistem Informasi SI, Organisasi, Manajemen Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Pokok Bahasan Sistem Informasi Pengertian SI, Tujuan dan Manfaat SI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan melalui 3 tahap, yaitu : 1). Tahap awal, 2). Tahap pengembangan, dan 3). Tahap akhir. Secara singkat tahapan metode penelitian ini dapat dilihat pada

Lebih terperinci

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi Pada Universitas Sangga Buana YPKP

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi Pada Universitas Sangga Buana YPKP Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi Pada Universitas Sangga Buana YPKP IV.1. Usulan Pelaksanaan Proses-Proses Val IT Berdasarkan hasil pengidentifikasian proses-proses Val IT pada bagian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 IT-Business Strategic Allignment Luftman berpendapat bahwa penyelarasan strategi TI dan bisnis adalah sebuah hal yang harus dilakukan agar peranan TI dalam bisnis optimal.

Lebih terperinci

BEST PRACTICES TATA KELOLA TI DI PERUSAHAAN Titien S. Sukamto

BEST PRACTICES TATA KELOLA TI DI PERUSAHAAN Titien S. Sukamto BEST PRACTICES TATA KELOLA TI DI PERUSAHAAN Titien S. Sukamto Pengantar Meskipun high-level model tata kelola telah dikembangkan, belum tentu tata kelola tersebut benar-benar berhasil diterapkan. Pemahaman

Lebih terperinci

THE RECOMMENDATION PHASE. Titien S. Sukamto

THE RECOMMENDATION PHASE. Titien S. Sukamto THE RECOMMENDATION PHASE Titien S. Sukamto THE RECOMMENDATION PHASE (FASE REKOMENDASI) Setelah arah SI jelas, penting untuk mendokumentasikan perincian Roadmap sebagai pedoman bagaimana mencapai kondisi

Lebih terperinci

BAB IV IDENTIFIKASI VAL IT DAN BUSINESS CASE. Hasil analisis matrikulasi sebagaimana telah dikemukakan pada Bab III

BAB IV IDENTIFIKASI VAL IT DAN BUSINESS CASE. Hasil analisis matrikulasi sebagaimana telah dikemukakan pada Bab III BAB IV IDENTIFIKASI VAL IT DAN BUSINESS CASE 4.1 Identifikasi Proses Val IT 4.1.1 Analisis Identifikasi Value governance (VG) Hasil analisis matrikulasi sebagaimana telah dikemukakan pada Bab III pada

Lebih terperinci

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi IV.1 Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi dengan Val IT Perencanaan investasi TI yang dilakukan oleh Politeknik Caltex Riau yang dilakukan

Lebih terperinci

PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5 DI PT SIER

PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5 DI PT SIER PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5 DI PT SIER M. Afifuddin 1) dan Hari Ginardi 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

Strategic Management of IS/IT. Aspek Manajemen IS / IT 11/23/2011. O rganization and R esources Chapter 8. Context of This Session

Strategic Management of IS/IT. Aspek Manajemen IS / IT 11/23/2011. O rganization and R esources Chapter 8. Context of This Session Context of This Session External Business Environment Internal Business Environment Internal IS/IT environment Strategic Management of IS/IT O rganization and R esources Chapter 8 We are here Strategic

Lebih terperinci

MODEL PENILAIAN KAPABILITAS PROSES OPTIMASI RESIKO TI BERDASARKAN COBIT 5

MODEL PENILAIAN KAPABILITAS PROSES OPTIMASI RESIKO TI BERDASARKAN COBIT 5 MODEL PENILAIAN KAPABILITAS PROSES OPTIMASI RESIKO TI BERDASARKAN COBIT 5 Rahmi Eka Putri Program Studi Sistem Komputer Fakultas Teknologi Informasi Universitas Andalas e-mail : rahmi230784@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

DASAR SISTEM DALAM BISNIS

DASAR SISTEM DALAM BISNIS DASAR SISTEM DALAM BISNIS SISTEM INFORMASI Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan (O Brien dan Marakas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN 3.1. Analisis dan Pemberian Bobot Nilai Metode yang digunakan dalam memberikan bobot nilai untuk IE versi kedua (Parker, 1996) diambil dari IE versi pertama (Parker, 1988).

Lebih terperinci

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) N. Tri Suswanto Saptadi POKOK PEMBAHASAN 1.Kendali Manajemen Atas 2.Kendali Manajemen Pengembangan Sistem 3.Kendali Manajemen Pemrograman 4.Kendali Manajemen Sumber

Lebih terperinci

ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI UNTUK PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI TI BERDASARKAN COBIT 4.1 DI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UPN VETERAN JAWA TIMUR

ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI UNTUK PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI TI BERDASARKAN COBIT 4.1 DI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UPN VETERAN JAWA TIMUR ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI UNTUK PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI TI BERDASARKAN COBIT 4.1 DI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UPN VETERAN JAWA TIMUR Budi Nugroho 1), Lukman Junaedi 2) 1) Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN:

Seminar Nasional Ilmu Komputer (SNIK 2015) - Semarang, 10 Oktober 2015 ISBN: METODE ANALISIS KESENJANGAN TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA PROYEK PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN COBIT 4.1 (Studi Kasus: Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia) Surya Kusuma Wisnuwardhana

Lebih terperinci

Jurusan Sistem Informasi, Universitas Bina Nusantara; 2) Fakultas Ekonomi, Universitas Bina Nusantara; 3)

Jurusan Sistem Informasi, Universitas Bina Nusantara; 2) Fakultas Ekonomi, Universitas Bina Nusantara; 3) ANALISIS INVESTASI SISTEM APLIKASI YANG BERJALAN DAN PROYEK SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS PADA ADANDU (PT NUANSA ASPIRASI BENING, JAKARTA) Hudiarto 1) ; E.A. Kuncoro 2)

Lebih terperinci

PEMBUATAN DESAIN SISTEM CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT UNTUK MEMPERTAHANKAN DAN MEMPERLUAS HUBUNGAN DENGAN PELANGGAN PADA SEKURITAS ABC

PEMBUATAN DESAIN SISTEM CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT UNTUK MEMPERTAHANKAN DAN MEMPERLUAS HUBUNGAN DENGAN PELANGGAN PADA SEKURITAS ABC PEMBUATAN DESAIN SISTEM CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT UNTUK MEMPERTAHANKAN DAN MEMPERLUAS HUBUNGAN DENGAN PELANGGAN PADA SEKURITAS ABC Hengky Alexander M dan Mahendrawathi ER Program Studi Magister

Lebih terperinci

Materi Minggu 10. Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan

Materi Minggu 10. Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan M a n a j e m e n S t r a t e g i k 77 Materi Minggu 10 Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan 10.1 Implementasi Strategi Implementasi strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan

Lebih terperinci

PEMETAAN MODEL TATA KELOLA PENGAWASAN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI

PEMETAAN MODEL TATA KELOLA PENGAWASAN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI PEMETAAN MODEL TATA KELOLA PENGAWASAN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI Fachrul Kurniawan Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sain dan Teknologi Universitas Islam Negeri Malang Email: fachrulkurniawan873@gmail.com

Lebih terperinci

Pengantar. Sekilas E-Bisnis. Fungsi E-Bisnis. Komponen-komponen E-Bisnis. Hubungan E-Bisnis dengan E-Commerce

Pengantar. Sekilas E-Bisnis. Fungsi E-Bisnis. Komponen-komponen E-Bisnis. Hubungan E-Bisnis dengan E-Commerce Pengantar Sekilas E-Bisnis E-bisnis menghubungkan semua karyawan, pelanggan, pemasok, dan stakeholders lainnya tanpa pandang wilayah geografis. E-bisnis pakai standar data elektronik umum dan otomatisasi

Lebih terperinci

COST BENEFIT INVESTASI TIK 8-A

COST BENEFIT INVESTASI TIK 8-A Modul PJJ Mata Ajar COST BENEFIT INVESTASI TIK Topik Bahasan STRATEGI MENILAI MANFAAT TEKNOLOGI INFORMASI Versi 2013/1.0 Nama File CBIT-8A-StrategiMenilai.pdf Referensi Pembelajaran 8-A 82 15. Strategi

Lebih terperinci

Bab III Proses Penyusunan Metodologi pelaksanaan Tata Kelola TI

Bab III Proses Penyusunan Metodologi pelaksanaan Tata Kelola TI 26 Bab III Proses Penyusunan Metodologi pelaksanaan Tata Kelola TI Bab ini berisi uraian mengenai proses penyusunan metodologi pelaksanaan tata kelola teknologi informasi untuk pemerintah daerah. Sebagaimana

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WARD AND PEPPARD

LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WARD AND PEPPARD LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WARD AND PEPPARD Ari Wedhasmara Jurusan Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya E-mail: a_wedhasmara@ilkom.unsri.ac.id,

Lebih terperinci

REKOMENDASI PENGEMBANGAN IT GOVERNANCE

REKOMENDASI PENGEMBANGAN IT GOVERNANCE REKOMENDASI PENGEMBANGAN IT GOVERNANCE MENGGUNAKAN COBIT ( CONTROL OBJECTIVES FOR INFORMATION AND RELATED TECHNOLOGY ) VERSI 3.0 PADA INSTITUSI PENDIDIKAN Wahyuni Program Studi Sistem Informasi, Fakultas

Lebih terperinci

Principles and Models for Organizing the IT Function

Principles and Models for Organizing the IT Function Principles and Models for Organizing the IT Function Oleh : Ritu Agarwal University of Maryland V. Sambamurthy University of Maryland Sumber : MIS Quarterly Executive Vo.1 No.1/March 2002 Kelompok 164

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT

LAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT LAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT Faktor Domain Bisnis 1. Strategic Values 1.1. Strategic Match Dititikberatkan pada tingkat/derajat dimana semua proyek teknologi informasi atau sistem informasi

Lebih terperinci

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab II Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Pengertian Nilai (Value) Nilai dalam bahasa yunani axia yang berarti berharga, namun ada perbedaan konsep antara harga dan nilai dalam bahasa Indonesia. Nilai bermakna sesuatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang terus berkembang. Dengan kondisi ini, sebuah teknologi. perusahaan untuk menghasilkan keputusan-keputusan bisnis.

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang terus berkembang. Dengan kondisi ini, sebuah teknologi. perusahaan untuk menghasilkan keputusan-keputusan bisnis. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belak ang Perkembangan sebuah teknologi informasi dan penggunaannya sudah sangat luas, sehingga teknologi informasi menjadi bagian kehidupan bagi perusahaan dan teknologi informasi

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN (MATURITY LEVEL) TEKNOLOGI INFORMASI PADA PUSTAKA MENGGUNAKAN COBIT 4.1

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN (MATURITY LEVEL) TEKNOLOGI INFORMASI PADA PUSTAKA MENGGUNAKAN COBIT 4.1 ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN (MATURITY LEVEL) TEKNOLOGI INFORMASI PADA PUSTAKA MENGGUNAKAN COBIT 4.1 Angga Pratama Teknik Informatika, Universitas Malikussaleh Jl. Cot Tengku Nie Reuleut Muara Batu, Aceh

Lebih terperinci

SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI BADAN USAHA MILIK NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER-02/MBU/02/2018 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI KEMENTERIAN BADAN USAHA MILIK NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG. A. Latar Belakang

BAB I LATAR BELAKANG. A. Latar Belakang BAB I LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Kebutuhan organisasi akan informasi meningkat sejalan dengan perkembangan organisasi. Informasi yang cepat dan akurat dibutuhkan organisasi dalam pengambilan keputusan

Lebih terperinci

1. Pendahuluan Teknologi Informasi saat ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dan terintegrasi dengan tujuan bisnis organisasi. Bagaimana teknologi

1. Pendahuluan Teknologi Informasi saat ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dan terintegrasi dengan tujuan bisnis organisasi. Bagaimana teknologi 1. Pendahuluan Teknologi Informasi saat ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dan terintegrasi dengan tujuan bisnis organisasi. Bagaimana teknologi informasi diaplikasikan dalam suatu organisasi akan

Lebih terperinci

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI Titien S. Sukamto Pengantar Dalam proses mencapai keselarasan dan dampaknya, diperlukan adanya pemahaman akan lingkungan bisnis dan teknologi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Fokus pembahasan pada BAB ini adalah pada teori yang terkait metode yang akan digunakan untuk penyusunan Tesis, yaitu teori-teori yang berkaitan dengan IT Governance Framework. 2.1

Lebih terperinci

STUDI PENERAPAN IT GOVERNANCE UNTUK MENUNJANG IMPLEMENTASI APLIKASI PENJUALAN DI PT MDP SALES

STUDI PENERAPAN IT GOVERNANCE UNTUK MENUNJANG IMPLEMENTASI APLIKASI PENJUALAN DI PT MDP SALES STUDI PENERAPAN IT GOVERNANCE UNTUK MENUNJANG IMPLEMENTASI APLIKASI PENJUALAN DI PT MDP SALES Dafid Sistem Informasi, STMIK GI MDP Jl Rajawali No.14 Palembang dafid@stmik-mdp.net Abstrak Layanan penjualan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka Dalam Penelitiannya (Grembergen & Haes, 2005) mengemukakan bahwa Dengan tata kelola menggunakan IT Balanced Scrocard sebuah organisasi dapat memberdayakan dewan,

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERENCANAAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN TOGAF STUDI KASUS: POLITEKNIK SURABAYA

ANALISIS DAN PERENCANAAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN TOGAF STUDI KASUS: POLITEKNIK SURABAYA ANALISIS DAN PERENCANAAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN TOGAF STUDI KASUS: POLITEKNIK SURABAYA Agus Hermanto 1) dan Hari Ginardi 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN TATA KELOLA TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASI DENGAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.0 STUDI KASUS PT. SEMESTA TEKNOLOGI PRATAMA

ANALISIS PENGUKURAN TATA KELOLA TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASI DENGAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.0 STUDI KASUS PT. SEMESTA TEKNOLOGI PRATAMA ANALISIS PENGUKURAN TATA KELOLA TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASI DENGAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.0 STUDI KASUS PT. SEMESTA TEKNOLOGI PRATAMA Erzan Rissano Sistem Informasi STMIK ATMA LUHUR PANGKALPINANG Jl.

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. penting bagi hampir semua organisasi perusahaan karena dipercaya dapat

1 BAB I PENDAHULUAN. penting bagi hampir semua organisasi perusahaan karena dipercaya dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi (TI) saat ini sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi hampir semua organisasi perusahaan karena dipercaya dapat membantu meningkatkan

Lebih terperinci

5.2 HIPOTESA PENELITIAN

5.2 HIPOTESA PENELITIAN BAB V PEMBAHASAN 5.1 PENDAHULUAN Pembahasan meliputi hipotesa penelitian berdasarkan literatur, hasil temuan berdasarkan analisa data, pembahasan, tindakan pencegahan dan koreksi hasil temuan dan kesimpulan.

Lebih terperinci

ANALISIS TATA KELOLA TI PADA INNOVATION CENTER (IC) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL 6 MATURITY ATTRIBUTE

ANALISIS TATA KELOLA TI PADA INNOVATION CENTER (IC) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL 6 MATURITY ATTRIBUTE ANALISIS TATA KELOLA TI PADA INNOVATION CENTER (IC) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL 6 MATURITY ATTRIBUTE Aullya Rachmawati1), Asro Nasiri2) 1,2) Magister Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta

Lebih terperinci

Developing an IS/IT Strategy: Establishing Effective Process

Developing an IS/IT Strategy: Establishing Effective Process Developing an IS/IT Strategy: Establishing Effective Process Strategic Information Systems Planning John Ward, 2003 Dikompilasi: Arrianto Mukti Wibowo amwibowo@cs.ui.ac.id, amwibowo@makarauiconsulting.com

Lebih terperinci

ANALISIS INFORMATION TECHNOLOGY GOVERNANCE PADA PT. PERTAMINA (PERSERO)

ANALISIS INFORMATION TECHNOLOGY GOVERNANCE PADA PT. PERTAMINA (PERSERO) ANALISIS INFORMATION TECHNOLOGY GOVERNANCE PADA PT. PERTAMINA (PERSERO) S.Thya Safitri Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom, Purwokerto sisil@stttelematikatelkom.c.id

Lebih terperinci

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE STMIK SUMEDANG. Oleh : Asep Saeppani, M.Kom. Dosen Tetap Program Studi Sistem Informasi S-1 STMIK Sumedang ABSTRAK Arsitektur enterprise merupakan suatu upaya memandang

Lebih terperinci

PENGUKURAN KESELARASAN STRATEGI TEKNOLOGI INFORMASI DAN STRATEGI BISNIS DENGAN MODEL LUFTMAN (STUDI KASUS : AMIK XYZ)

PENGUKURAN KESELARASAN STRATEGI TEKNOLOGI INFORMASI DAN STRATEGI BISNIS DENGAN MODEL LUFTMAN (STUDI KASUS : AMIK XYZ) PENGUKURAN KESELARASAN STRATEGI TEKNOLOGI INFORMASI DAN STRATEGI BISNIS DENGAN MODEL LUFTMAN (STUDI KASUS : AMIK XYZ) Dicky Pratama STMIK GI MDP Dqpratama@stmik-mdp.net Abstrak Keselarasan strategi teknologi

Lebih terperinci

omenerangkan Hubungan Antara Sistem Pengendalian Manajemen dengan Tujuan Organisasi.

omenerangkan Hubungan Antara Sistem Pengendalian Manajemen dengan Tujuan Organisasi. Learning Objective 1 omenerangkan Hubungan Antara Sistem Pengendalian Manajemen dengan Tujuan Organisasi. 2005 Prentice Hall Business Publishing, Introduction to Management Accounting 13/e, Horngren/Sundem/Stratton

Lebih terperinci

KONSEP STRATEGI BISNIS DAN IMPLIKASI STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto

KONSEP STRATEGI BISNIS DAN IMPLIKASI STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto KONSEP STRATEGI BISNIS DAN IMPLIKASI STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto Manajemen Strategi Bisnis Saat ini sebagian besar organisasi menyadari bahwa strategi sistem informasi harus dikembangkan dalam konteks

Lebih terperinci

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan Control Objectives for Information and related Technology (COBIT) adalah seperangkat praktik terbaik (kerangka) untuk teknologi informasi

Lebih terperinci

Manajemen Sumber Daya Informasi. Muhammad Bagir, S.E., M.T.I

Manajemen Sumber Daya Informasi. Muhammad Bagir, S.E., M.T.I Manajemen Sumber Daya Informasi Muhammad Bagir, S.E., M.T.I Tujuan Memahami Tantangan dan Peluang Manajemen SD Informasi Memahami Keselarasan Strategis/Strategic Aligment Memahami Keselarasan SI/TI dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BRI), adalah salah satu bank yang mempunyai sistem informasi dan infrastruktur Information Technology (IT) terbesar dan tersebar di seluruh

Lebih terperinci

Integrasi Zachman Framework dan TOGAF ADM (Architecture Development Method)

Integrasi Zachman Framework dan TOGAF ADM (Architecture Development Method) INFORMATION SYSTEM FOR EDUCATORS AND PROFESSIONALS Vol.1, No. 2, Juni 2016, 157-166 E-ISSN: 2548-3587 157 Integrasi Zachman Framework dan TOGAF ADM (Architecture Development Method) Rully Pramudita 1,*,Nadya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini telekomunikasi sangatlah penting untuk medukung kehidupan sehari hari. Industri yang maju tidak luput oleh adanya teknologi telekomunikasi yang baik, dengan

Lebih terperinci

PENERAPAN IT BALANCE SCORECARD UNTUK PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI SMK MEDIKACOM BANDUNG

PENERAPAN IT BALANCE SCORECARD UNTUK PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI SMK MEDIKACOM BANDUNG PENERAPAN IT BALANCE SCORECARD UNTUK PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DI SMK MEDIKACOM BANDUNG 1 Hanif fakhrurroja, S,Si.,M.T. 2 Irvan Akbar Maulana 1 Program Studi Manajemen Informatika STMIK LKPIA

Lebih terperinci