METODE PEMBELAJARAN IN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODE PEMBELAJARAN IN"

Transkripsi

1 ILMU NEGARA PENGANTAR Terdapat dua teori besar yaitu : Teori Negara Bicara struktur negara yaitu memandang negara sebagai organisasi dan pusat kekuasaan. Bersifat yuridis Teori Bernegara Pembicaraan dipusatkan pada pandangan bahwa negara sebagai wadah perwujudan masyarakat. Bersifat sosial 1. METODE PEMBELAJARAN IN a. Metode Induksi khusus - umum b. Metode Deduksi umum - khusus c. Metode Dialektis Tanya jawab, unsur menurut hegel (Dalil ; Ngra Kekuasaan, Anti Dalil ; Ngra Hkum arti sempit, Jalan Tengah ; Ngra Hkum arti luas) d. Metode Filosofis e. Metode Perbandingan f. Metode Sejarah g. Metode Sistematik menghimpun bahan kemudian diklasifikasi h. Metode Hukum dititk beratkan pada factor yuridis saja i. Metode Sinkretis Pengabungan factor yuridis dan non yuridis 2. PENGERTIAN ILMU NEGARA Asal Bahasa Belanda Jerman Inggris Perancis Istilah Staatsleer Steetslehre Theory of State The General Theory of State Political Theory Theorie d etat

2 Berdasarkan Konsep Bernegara ; Ilmu tentang segala tentang negara meliputi arti negara atau sifat hakikat negara, pembenaran adanya negara, terjadinya suatu negara dan tujuan negara Berdasarkan Konsep Politik ; Ilmu yang membahas tentang negara baik dilihat dari segi yuridis, sosilogis, maupun kombinasi keduannya. Oleh Jellinek ilmu-ilmu pengetahuan tentang negara disebut staatswissenschaften (dalam bukunya Die Algemeine Staatslehre) dimana dalam pengertian luas staatwissenchaften dibagi atas dua yaitu : Staatswissenschaft (dalam arti sempit), dibagi 3 : Beschreibende staats wissenschaft ; melukiskan dan menguraikan susunan negara, menunjukkan unsur-unsurnya dan membahas berbagai aspeknya. Yaitu secara deskriptif apa adanya dari negara-negara yang sudah ada/masih ada. Theoritische staats wissenschaft ; bersifat positif, nyata, dan diperoleh dari sesuatu yang dialami/diperoleh dari empiris. Bahan kajian dari Beschreibende S.W. dibandingkan untuk mendapatkan persamaan dan perbedaan-perbedaan. Theoritische staats wissenschaft dibagi 2 yaitu : algemeine staatslehre (ilmu negara umum), yang di bagi 2 juga : Allgemeine sociale staatlehre, ditinjau dari segi sosial Allgemeine staatsrechtslehre, ditinjau dari segi hukum Besondere staatslehre (pengertian khusus dari negara), yang dibagi 2 juga : Individualle staatslehre, ditinjau dari totalitasnya Spezialle staatslehre, ditinjau dari segi strukturnya, misal DPR, MPR Angewandte staats wissenschaft ; Ilmu politik ini mempraktekkan segala hasil penyelidikan yang diperoleh staatslehre sebagai ilmu pengetahuan yang teoritis. Staats rechts wissenschaft, dibagi atas : Hukum tata negara Hukum administrasi negara Hukum Keprajaan/pamong praja

3 Hukum internasional 3. KEILMUAN YANG BEROBYEK NEGARA Hukum Administrasi Negara ; Sekumpulan peraturan hukum yang mengikat badan yang melaksanakan wewenang - Oppenheim Hukum Tata Negara ; Hukum yang mengatur organisasi negara - Logemann Ilmu Politik ; Ilmu yang mempelajari kegiatan dalam sistem politik Mirrian Budihardjo Hukum Internasional Hubungan IN dan Keilmuan berobyek negara adalah hubungan saling melengkapi dan berjenjang. IN dan Ilmu Politk adalah dasar (Seinswissenchaft) bersifat teoritis. HTN bersifat normative (Nomativen Wissenchaft) HAN dan sebagian Ilmu Politik bersifat aplikatif SIFAT ILMU NEGARA ; ABSTRAK, TEORITIS, TIDAK TERIKAT WAKTU, TIDAK TERIKAT TEMPAT, UMUM MENGENAL NEGARA 1. PENGERTIAN NEGARA Organisasi kemasyarakatan yang paling tinggi dan khus yang terletak pada syarat dan sifat

4 Menurut Para Ahli : George Jellinek Organisasi kekuatan dari sekelompok manusia diwilayah tertentu Max Weber Suatu masyarakat yang mempunyai kekuatan monopoli dalam pengunaan kekuasaan Kranenburg Organisasi yang timbul atas kehendak dari suatu golongan Djokosutono Organisasi yang berada dalam pemerintahan yang sama 2. UNSUR NEGARA 3. SIFAT NEGARA 1. Sifat Memaksa Negara dapat dibenarkan menggunakan kekuasaan untuk memakai kekerasan fisik secara sah. Negara memiliki peraturan dan daya pelaksanaan yang berbeda dengan organisasi lainnya 2. Sifa Monopoli Dijadikannya ideology sebagai satu-satunya asas kehidupan berbangsa dan bernegara. Sehingga tujuan yang ditetapkan harus berkaitan dengan ideology. 3. Sifat Mencakup Semua Diberlakukannya pertaturan bagi semua warga negara tanpe pengecualian. HAKIKAT NEGARA ; Pengambaran tentang sifat negara 1. TINJAUAN HISTORIS, SOSILOGIS, YURIDIS a. Tinjauan Historis

5 Yunani Kuno Negara = Polis, Sifat ; Demokrasi langsung Romawi Kuni Negara = Empirium, Sifat ; Country state (wilayah sudah luas) dan Dinasti Pertengahan Civitas Dei ; Thomas Aquinas dengan dua pedang yaitu dunia dan akhirat. Agustinus dengan teori matahari rembulan Civitas Terena/ Diabolis ; Kedaulatan negara duniawi, ex: Cina Renaisance Sekularisme dikemukakan oleh Marsilius van Padua Machiavelli Negara = La Stato / ada ikatan tertentu ; Istilah ini berkembang bersamaan dengan teori H.Alam yaitu peralihan dari status alamiah ke civilis Masa Pasca PD 1 / jerman Negara = Rijk/ Reich artinya memerintah ; timbul teori kedaulatan negara Masa Modern ; Berkembangnya teori sosiologi b. Tinjauan Sosiologis / teori sosilogis ; Negara adalah organisasi kehidupan masyarakat. Mac Iver ; Sederhana (family to state) dan kompleks Mac Dougal ; Wajar dan Disengaja Ferdinand Tonnis ; Gemeinschatf (Paguyuban) dan Gesellschaft (Patembayan) Kranenburg ; Setempat dan Tidak Setempat, Teratur dan Teratur c. Tinjauan Yuridis ; Negara sebagai wadah penerapan dan pelaksanaan norma hukum. Negara sebagai objek hukum (recht object) Negara sebagai alat manusia utk mencapai tujuan Negara sebagai subjek hukum (recht subject) Negara sebagai penghalus hukum (recht verhaltnis) 2. TEORI SATU, DUA, DAN TIGA SEGI Teori Satu Segi ; hanya ditinjau dari satu sisi yaitu segi yuridis (Negara sebgai alat hukum) atau segi sosiologi (Negara sbgai alat masyaraka) Teori Dua Segi ; melihat dari kedua sisi baik segi yuridis maupun sosiologis Teori Tiga Segi ; Ide, Kenyataan Sosial, Hukum

6 TEORI ASAL MULA NEGARA 1. TEORI ASAL MULA NEGARA a. Teori Spekulatif Teori Ketuhanan ; Asal mula negara dan kekuasaan seorang penguasa adalah semata-mata berasal dari Tuhan Augustinus Teori Matahari Rembulan (Gereja>Negara) Thomas Aquinas Teori Dua Pedang ; yaitu pedang dunia dan akhirat (Gereja=Negara) Marsilius Van Padua Sekularisme (Gereja beda dengan Negara) Teori Kekuatan ; Negara dilahirkan karena pertarungan kekuatan. Kekuatan dapat berupa ; Ekonomi, Otak, Fisik Pangkal teori ini pada man in abstracto yg telah hidup berkelompok. Leon Duguit = Yang memaksa adalah yang terkuat Voltaire = Raja pertama adalah pahlawam Ludwig Gumplowitz = Adanya penaklukan oleh yang kuat Karl Max = Pemegang produksi yang berkuasa. akan menimbulkan hilangnya kelas ekonomi Harlod J Laski = Perlunya organisasi pemaksa Teori Yuridis Matriachal ; Pemimpin pertama adalah ibu Patriachal ; Pemimpin pertama adalah ayah Patrimonial Teori Perjanjian Thomas Hobbes Man in abstracto ; Homo homoni lupus manusia serigala bagi manusia lainnya. Bellum omnium kontra omnus Semua hancurkan semu Bentuk Perjanjian ; Pactom Subjectionis Perjanjian masyarakat dalam negara dengan penguasa Hasil Perjanjian ; Monarki Absolut

7 John Locke (Bapak HAM) Man in abstracto ; Manusia sudah berakal namun ada potensi menyerang Bentuk Perjanjian ; Berlapis Pactom Unions Perjanjian masyarakat utk membentuk negara. & Pactom Subjetionis Perjanjian masyarakat dengan penguasa Hasil Perjanjian ; Monarki Konstitusional J.J Rosseau (Bapak Demokrasi) Man in abstracto ; Manusia lahir bebas kemudian terikat dan beratio dengan dua kemauan yaitu individu dan umum Bentuk Perjanjian ; Pactom Unions Perjanjian masyarakat untuk membentuk negara Hasil Perjanjian ; Negara Republik Demokrasi b. Teori Historis Sosiologis / Teori Evolusi ; ditarik dari kejadian konkrit dengan factor Keluarga, Agama, Peperangan, dan akhirnya kesadaran politik 2. TEORI TERJADINYA NEGARA Perkembangan Negara secara Primer 1. GEMEINSCHAFT/GENOSSENSCHAFT (TITIK BERAT PD UNSUR RAKYAT), Dibawah pimpinan Primus Interpares (Yang Paling Kuat) 2. REICH ATAU RIJK Belum ada pemerintahan tetap, muncul sistem feodal 3. STAAT Negara definisi modern terpenuhi 4. DEMOKRATIE NATIE Dalam bentuknya sebagai negara nasional, perkembangan secara prima Perkembangan Negara secara Skunder 1. Perngakuan secara De Facto Berdasarkan Kenyataan yang ada, Bersifat Sementara. 2. Pengakuan secara De Jure Pengakuan lebih meluas yaitu dari negara lainnya, Bersifat Tetap 3. TEORI BERAKHIRNYA NEGARA Teori Organis ; Warga negara sebagai sel yang hidup sendiri untuk menentukan kelangsungan organism negara Teori Anarkis ; Tanpa pemerintahan dan lenyapnya tata paksa negara Teori Matinya Tuan Negara

8 Teori Historis ; Faktor alam dan Faktor Sosial TEORI TUJUAN DAN FUNGSI NEGARA Tujuan tanpa fungsi adalah steril, fungsi tanpa tujuan adalah mustahil 1. TEORI TUJUAN NEGARA ; Tujuan menunjukkan dunia cita, bersifat abstrak idiil TANPA TUJUAN negara tidak perlu diberi suatu tujuan, atau tujuan negara ialah ada pada negara itu sendiri ( the state is end in it self). Ajaran ini dipelopori oleh Hans kelsen. Tokoh lain ; George Wilhelm dan Hegel TEORI KEKUASAAN NEGARA Yang paling utama adalah bagaimana mempertahankan dan memperbesar kekuasaan Lord Shang Yang ; dalam buku a classic of the chinese school of law, dengan teori a weak people a strong state and a strong state means a weak people caranya dengan ajaran 10 devils Maciavelli ; dalam buku Il Principe, Pemerintah terkadang harus bersikap seperti singa yang menakutkan dan kancil yang cerdik Nietzche ; dalam buku Also Sprach Zarasthustra, Hidup adalah tentang penaklukan TUJUAN TERTENTU Immanuel Kant Tujuan negara untuk mempertahankan hak dengan memelihara ketertiban. Melahirkan tipe negara penjaga malam Aristoteles Tujuan negara ditekankan dalam hal etis / kebaikan John Locke Tujuan negara untuk memelihara hak alamian / HAM yang tersisa Jeremy Betham dan J.S Mills Tujuan negara adalah kesejahteraan masyarakat 2. TEORI FUNGSI NEGARA ; Pelaksanaan dari tujuan yang hendak dicapai, bersifat rill konkrit.

9 Anarkhisme Penyangkalan dari negara dan pemerintahannya Individualisme (Doktrin Laissez faire) Memelihara dan mempertahankan keamanan dan ketertiban individu dan masyarakat bedasar : Etis, Ekonomi, Ilmiah Sosialisme Fungsi negara untuk pemenuhan kesejahteraan bersama sehingga fungsi negara harus diperluas Komunisme Memperluas fungsi negara dan menuntut penguasaan bersama Sosialisme yang bersifat revolusioner Sindikalisme Buruh sebagai pemegang peran utama bukan negara Guild sosialisme Badan koperasi umum yang menguasai alat produksi dan menyelenggarakan tugas kenegaraan dibidang kesejahteraan Fascisme Negara = makhluk hidup yang punya bidang hidup dan kemauannya, pembenaran penguasaan semua alat produksi oleh negara Kollektifisme empiris menyetujui penguasaan umum atas dinas umum yang vital FUNGSI NEGARA MENURUT JOHN LOCKE ; Legislatif, Eksekutif, Federatif (Urusan luar negeri, perang dan damai) FUNGSI NEGARA MENURUT MONTESQUIEU ; Legislative, Eksekutif, Yudikatif FUNGSI NEGARA MENURUT GOODNOW ; Teori dikotomi atau dwipraja, Masa pemerintahan Andrew Jackson dikenal spoil system (Tahu sama tahu) Policy making (Membuat atau menentukan GBHN atau program), Policy Eksekutif (Menjalankan program) FUNGSI NEGARA MENURUT VAN VOLLENHOVEN ; Regelling (Membuat Peraturan), Bestuur (Eksekutif), Rechtspraak (Mengadili), Politie (Pegawas) FUNGSI NEGARA ABAD XVI PRANCIS ; Diplomatic, Diffence (Pertahanan), Finance (Mengatur keuangan), Justice (Menjaga ketertiban), Police TEORI PEMBENARAN NEGARA 1. TEORI PEMBENARAN NEGARA (rechtsvaardigings theorieen) teori yang digunakan dasar pembenar perilaku negara a. Teori Pembenaran dari sudut keagamaan b. Teori Pembenaran dari sudut kekuatan

10 c. Teori Pembenaran dari sudut hukum ( H.Keluarga, H. Kebendaan, H. Perjanjian) 2. TEORI KEDAULATAN NEGARA ASAL Arab Latin Italia Inggris Perancis Belanda KATA Daulah Supremus Souvranita Souvereignity Souverainite Souvereiniteit Kedaulatan mengandung 3 Makna yaitu : Kemerdekaan,artinya negara itu bebas dan tidak tergantung pada atau terikat oleh apapun juga atau siapapun juga. Negara bebas untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu dan berhak menentukan sepenuhnya nasib sendiri Kuasa tertinggi, artinya tidak ada kuasa diatas kuasa negara. Siapapun atau kuasa apapun harus tunduk pada kuasa negara Kekuatan, atinya kemerdekaan dan kekuasaan itu harus mempunyai kekuatan. Kekuasaan dan kemerdekaan tidak cukup hanya pada pernyaataan dan pengakuan saja, tetapi haruslah terbukti bahwa ia benar-banar berlaku, ditaati dan diikui oleh semua rakyat. Ciri Kedaulatan Absolut/Monolitik/Monistis (Dr. Jean Bodin dalam Les Six Livres De La Republique 1576 ) Asli Tidak diturunkan dari kekuasaan lain Tertinggi Tidak dibawahi dan tidak ada kekuasaan yang lebih tinggi yang dapat membatasi Kekal / Permanent Berlangsung terus-menerus tanpa interupsi dan tidak terputus walau pergantian pemerintahan Tidak dapat dibagi (Indivisble) Hanya ada satu kekuasaan tertinggi TIdak dapat dialihkan Ciri Kedaulatan Relatuf Berbeda ciri dengan kedaulatan absolute

11 Kedaulatan yang bisa dualistic bahkan pluralistic Macam Macam Kedaulatan Kedaulatan ke dalam (Interanal Souvereignty) Bersifat Staatrechtelijk yang menunjukkan diri sebagai kemampuan untuk mengatur organisasi negara, pembentukan hukum, susunan peradilan dan sistem pemerintahan menurut kehendak negara sendiri. Bentuknya adalah kekuasaan tertinggi dari negara terhadap rakyat dan penduduk lainnya serta asosiasi lainnya didaerah yuridksi. Dan kedaulatan ke luar (External Souvereignty) Bersifat Volkenrechtelijk, berupa kemampuan untuk mengadakan hubungan diplomatic dan perjanjian antar banga termasuk peperangan dan damai. Aspek ini penting untuk menjadi Family of Nations disebut juga kemerdekaan Kedaulatan de facto adanya kedaulatan yang nyata untuk ditaati, atau berdasarkan adanya pelaksanaan yang nyata dari kekuasaan, tidak perlu didasarkan atas hukum. Dan kedaulatan de jure berarti kadaulatan yang diakui oleh hukum (konstitusi) tidak perlu yang berdaulat senyatanya menjalankan kekuasaan atau ditaati secara nyata. Yang penting secara hukum berdaulat. Kedaulatan politik (political souverignity) maksudnya kekuasaan tertinggi dalam bidang politik yaitu berupa kekuasaan dari rakyat secara keseluruhan dan disaat-saat terkahir menentukan kedaulatan politik (misal Pemilihan Umum adalah perwujudan kedaulatan politik rakyat). Dan kedaulatan hukum (legal souverignity) adalah kekuasaan tertinggi untuk membuat peraturanperaturan hukum. (misal DPR bersama Presiden mempunyai legal souverignity untuk membuat hukum yang berupa undang-undang)

12 BENTUK NEGARA, BENTUK PEMERINTAHAN, DAN SISTEM PEMERINTAHAN 1. BENTUK NEGARA ; Melukiskan dasar dasar negara, susunan dan tata tertib suatu negara berhubungan dengan organ tertinggi dengan organ tertinggi dalam negara dan kedudukan masing-masing organ itu dalam kekuasaan negara No Dasar Pembanding Kesatuan (eenheidstaat) Serikat (federal/boondstaat) 1 Kedaulatan Kedalam dan keluar dipegang oleh pemerintah Tidak berdaulat, kekuasaan asli pada negara bagian pusat 2 Konstitusi Hanya satu Tiap negara bagian wewenang utk membuat selama tidak bertentangan dengan pusat 3 Kepala Negara dan kementrian Hanya satu dan umum tidak memiliki hak veto Hanya satu memiliki hak veto pembatalan putusan yang diajukan parlemen.

13 Masing-masing bagian punya parlemen/senat yang dipilih langsung dan berhak memiliki kementrian 2. BENTUK PEMERINTAHAN ; Melukiskan bekerjanya organ organ tertinggi sejauh organ - organ itu mengikuti ketentuan ketentuan yang tetap MONARKI & REPUBLIK Klasik Demokrasi Modern Teori Autokrasi Monarki Oligarki Teori Klasik : Plato ; Aristokrasi, Timokrasi (Orang yang ingin mencapai kemakmuran), Oligarki, Demokrasi Aristoteles ; Monarki, Tirani, Aristokrasi, Oligarki, Politeia, Demokrasi Polybios Siklus Polybios

14 Monarki Okhlorasi Tirani Demokrasi Aristokrasi Oligarki 3. SISTEM PEMERINTAHAN Dasar Pembanding Parlementer Presidensiil Kepala Negara Bukan kepala pemerintahan Otomatis kepala pemerintahan Fungsi Kepala Negara Simbol nasional Kepala Pemerintahan Tanggung Jawab Pemerintahan Pada parlemen Tidak perlu pada parlemen Kedudukan eksekutif dan legislative Eksekutif lebih rendah dari legislatif Sejajar TIPE NEGARA 1. Berdasarkan Sejarah a. TIPE NEG TIMUR PURBA : TEOKRATIS, ABSOLUT, DESPOTIS; b. TIPE NEG YUNANI KUNO : POLIS, DEMOKRATIS; c. TIPE NEG ROMAWI KUNO : COUNTRY STATE, DESPOTIS, ABSOLUT; d. TIPE NEG ABAD MENENGAH : DUALISTIS, FEODALISTIS, DESPOTIS; e. TIPE NEG MODERN : PERKEMB. PEMIKIRAN HOBBES, LOCKE, YG MERUP NEG HK. YG DEMOKRATIS DAN OTOKRATIS 2. Berdasarkan Unsurnya ; Dititkberatkan pada unsur wilayah, bangsa, pemerintah

15 3. Tiper Negara Kemakmuran / Kesejahteraan (Wohlfare staat) Negara mengabdi pada rakyat, negara adalah alat satu-satunya untuk menyelenggarakan kemakmuran rakyat 4. Berdasarkan Tujuan dan Fungsi Negara serta Hubungan antar Penguasa dan Rakyat THEORIE STATUS GEORGE JELLINECK a. Status Positif : Negara aktif menyelenggarakan soal kesejahteraan rakyat b. Status Negatif : Negara tidak ikut campur urusan perekonomian rakyat c. Status Aktif : Rakyat ikut aktif berpartisipasi dalam pemerintahan d. Status Pasif : Rakyat hanya tunduk pada pemerintah MELAHIRKAN TIPE NEGARA a. Negara Polisi (POLIZEI STAAT) ; Negara menentukan segalanya sedangkan rakyat pasif (Postifi- Pasif), Salus Publica Suprema Lex, Princie Legibus Solutus Est, Dipengaruhi aliran merkantilisme dalam ilmu ekonomi b. Negara Hukum Liberal (LIBERAL RECHTSTAAT) ; Negara tidak boleh campur tangan dalam bidang ekonomi dan rakyat bebas aktif dalam pemerinahan (Negatif Aktif), Negara sebagai wasit dalam kompetisi rakyat / Negara Penjaga Malam/ The Nachtwachterstaat, Wetmatigheid (Hukum = UU) c. Negara Hukum Formiil ; Jaminan Ham, Pemisahan Kekuasaan, Pemerintahan didasarkan UU, harus ada peradilan administrative d. Negara Hukum Materiil ; Ciri negara hukum formil dan tindakan penguasa dilandaskan UU (Asas Legalitas) Kecuali dalam keadaan mendesak (Asas Oportunitas) HUBUNGAN ANTAR NEGARA 1. SERIKAT ; Ikatan antara beberapa negara yang masing-masing tetap mempunyai kedaulatan baik keluar maupun kedalam 2. UNI ; Gabungan dua atau lebih negara merdeka dan berdaulat dengan satu kepala negara yang sama a. Uni personil dua negara yang kebetulan memiliki raja yang sama sebagai kepala negara

16 b. Uni riil dua negara berdasarkan traktat mengadakan ikatan yang dikepalai seorang raja dan membentuk alat perlengkapan uni guna mengatur kepentingan bersama 3. NEGARA DIBAWAH PENGAWAS a. Protektoraat ; Negara yang berada dibawah lindungan negara yang kuat i. Protekroraat colonial menyerahkan urusan hubungan luar negeri, pertahanan, keamanan, serta dalam negeri kepada pemerintah pelindungnya (Union Francaise) ii. Protektoraat Internasional berdasarkan hukum internasional b. Koloni ; Suatu negara jajahan dari negara lainnya c. Mandat ; Negara yang tadinya merupakan jajahan negara yang kalah dalam PD1 dan diletakkan dibawah perlindungan suatu negara yang menang perang dengan pengawasan dewan mandat liga bangsa-bangsa d. Trusteeship ; wilayah jajahan dari negara yang kalah perang PD2 dan berada dibawah naungan perwalian PBB dan negara yang menang perang 4. DOMINION ; Suatu negara yang tadinya merupakan jajahan inggris yang telah merdeka dan berdaulat serta mengakui raja inggris sebagai rajanya (lambang persatuan) 5. ORGANISASI INTERNASIONAL 6. FENOMENA HUBUNGAN ANTAR NEGARA

TEORI ASAL MULA DAN TERJADINYA NEGARA. Pokok Bahasan : Asal mula Negara Terjadinya Negara

TEORI ASAL MULA DAN TERJADINYA NEGARA. Pokok Bahasan : Asal mula Negara Terjadinya Negara TEORI ASAL MULA DAN TERJADINYA NEGARA Pokok Bahasan : Asal mula Negara Terjadinya Negara Asal mula Negara Secara garis besar teori tentang asal mula negara dapat dikelompokkan dalam dua kelompok : Teori

Lebih terperinci

Teori Kedaulatan. Makna Kedaulatan MACAM MACAM TEORI KEDAULATAN. Secara Sempit. Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi suatu Negara.

Teori Kedaulatan. Makna Kedaulatan MACAM MACAM TEORI KEDAULATAN. Secara Sempit. Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi suatu Negara. Teori Kedaulatan Makna Kedaulatan Secara Sempit Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi suatu Negara Secara Luas Kedaulatan adalah hak khusus untuk menajalankan kewenangan tertingi atas suatu wilayah atau

Lebih terperinci

5/11/2011 ISTILAH ILMU NEGARA OBJEK ILMU NEGARA METODE ILMU NEGARA HUBUNGAN DENGAN ILMU LAIN

5/11/2011 ISTILAH ILMU NEGARA OBJEK ILMU NEGARA METODE ILMU NEGARA HUBUNGAN DENGAN ILMU LAIN ISTILAH ILMU NEGARA OBJEK ILMU NEGARA METODE ILMU NEGARA HUBUNGAN DENGAN ILMU LAIN STAATSLEHRE STAATSWISSENSCHAFT POLITICAL SCIENCE POLITICAL THEORY SCIENCES POLITIQUES SCIENCES D ETAT POLIS NEGARA DALAM

Lebih terperinci

Kewarganegaraan. Negara dan Sistem Pemerintahan. Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen

Kewarganegaraan. Negara dan Sistem Pemerintahan. Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen Modul ke: Kewarganegaraan Negara dan Sistem Pemerintahan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengertian Bentuk Negara (staats-vorm)

Lebih terperinci

Hakekat bangsa dan NKRI

Hakekat bangsa dan NKRI Hakekat bangsa dan NKRI A. Hakikat Bangsa Bangsa dapat diartikan sebagai rakyat, namun yang membedakannya adalah dari sudut pandang. Dari sudut pandang sosiologis yang dimaksud dengan bangsa adalah sekelolmpok

Lebih terperinci

NEGARA DAN BENTUK PEMERINTAHAN F I R M A N, S. S O S., M A

NEGARA DAN BENTUK PEMERINTAHAN F I R M A N, S. S O S., M A NEGARA DAN BENTUK PEMERINTAHAN F I R M A N, S. S O S., M A Organisasi yang mengatur hubungan orang-orang dalam sebuah kota atau polis (negara) Socrates Aristoteles: Negara adalah perpaduan beberapa keluarga

Lebih terperinci

Tujuan Perkuliahan. Memberikan pemahaman mengenai pengertianpengertian

Tujuan Perkuliahan. Memberikan pemahaman mengenai pengertianpengertian ILMU NEGARA Tujuan Perkuliahan Memberikan pemahaman mengenai pengertianpengertian pokok (grondbegrippen) dan sendisendi (asas-asas) pokok (grondginselen) tentang negara yang secara teoritis mengantar mahasiswa

Lebih terperinci

RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN. Modul ke: MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN MODUL 2 NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN SUMBER : BUKU ETIKA BERWARGANEGARA, PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI. ( DITERBITKAN OLEH UMB GRAHA ILMU ) Fakultas

Lebih terperinci

KEWARGANEGARAAN NEGARA DAN PEMERINTAHAN. Modul ke: 03Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

KEWARGANEGARAAN NEGARA DAN PEMERINTAHAN. Modul ke: 03Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika KEWARGANEGARAAN Modul ke: 03Fakultas Nurohma, FASILKOM NEGARA DAN PEMERINTAHAN S.IP, M.Si Program Studi Teknik Informatika Pendahuluan DESKRIPSI Menjelaskan pengertian dan alasan terbentuknya negara, teori-teori

Lebih terperinci

PERTAMA HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA. MATRIKULASI supentri

PERTAMA HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA. MATRIKULASI supentri PERTAMA HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA MATRIKULASI supentri MANUSIA, BANGSA DAN NEGARA MANUSIA. MANUSIA BERASAL DARI BAHASA SANSAKERTA YAITU MANU, ARTINYA BERPIKIR DAN BERAKAL BUDI. DALAM SEJARAH, HOMO BERARTI

Lebih terperinci

Ilmu Negara. Andrie Irawan, SH., MH Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Ilmu Negara. Andrie Irawan, SH., MH Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta Ilmu Negara Andrie Irawan, SH., MH Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta Tentang Saya Nama: Andrie Irawan Pendidikan: S1 dan S2 FH UII No. HP: 0813-28-777-614 Email: andrie.ir@gmail.com Pin

Lebih terperinci

Pengertian dan Definisi Negara Menurut Para Ahli

Pengertian dan Definisi Negara Menurut Para Ahli Pengertian dan Definisi Negara Menurut Para Ahli Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri. Selain itu, manusia juga merupakan mahluk politik yang mempunyai naluri utnuk berkuasa. Oleh

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: BENTUK NEGARA & SISTEM PEMERINTAHAN Fakultas TEKNIK Martolis, MT Program Studi Teknik Mesin PENGERTIAN Bentuk Negara (staats-vorm) berbicara mengenai organ negara atau

Lebih terperinci

ASAL MULA NEGARA. Nanik Prasetyoningsih.

ASAL MULA NEGARA. Nanik Prasetyoningsih. ASAL MULA NEGARA Nanik Prasetyoningsih E-mail:nanikprasetyoningsih@yahoo.com TEORI-TEORI ASAL MULA NEGARA DUA GOLONGAN BESAR: TEORI-TEORI SPEKULATIF: TEORI PERJANJIAN MASYARAKAT; TEORI TEOKRATIS; TEORI

Lebih terperinci

TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN. Pamungkas Satya Putra

TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN. Pamungkas Satya Putra 1 TEORI LEGITIMASI KEKUASAAN 2 Legitimasi Legitimize (Bahasa Inggris). Anglo Saxon: kualitas hukum dalam menerima putusan pengadilan. Eropa Kontinental: penerimaan dan pengakuan masyarakat tentang kewenangan,

Lebih terperinci

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN KEWARGANERAAN Modul ke: Fakultas 02FEB NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN SYAMSUNASIR, S.SOS., M. M. Program Studi Management LATAR BELAKANG PERLUNYA NEGARA Menurut ahli tata negara Sokrates, Aristoteles dan

Lebih terperinci

Kewarganegaraan UMB. Bab Negara dan Sistem Pemerintahan. Bambang Sukiyono, ST. MT. Modul ke: Fakultas Teknik. Program Studi Teknik Elektro

Kewarganegaraan UMB. Bab Negara dan Sistem Pemerintahan. Bambang Sukiyono, ST. MT. Modul ke: Fakultas Teknik. Program Studi Teknik Elektro Kewarganegaraan UMB Modul ke: Bab Negara dan Sistem Pemerintahan Fakultas Teknik Bambang Sukiyono, ST. MT. Program Studi Teknik Elektro www.mercubuana.ac.id 1. Pendahuluan Istilah dan Pengertian Negara:

Lebih terperinci

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN. Modul ke: 02TEKNIK. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN. Modul ke: 02TEKNIK. Fakultas. Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU Modul ke: NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN Fakultas 02TEKNIK Yayah Salamah, SPd. MSi. Program Studi MKCU Tujuan Instruksional Khusus Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan

Lebih terperinci

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS.

Kewarganegaraan. Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan. Uly Amrina ST, MM. Kode : Semester 1 2 SKS. Modul ke: Kewarganegaraan Pengembangan dan Pemeliharaan sikap dan nilai-nilai kewarganegaraan Fakultas Teknik Uly Amrina ST, MM Program Studi Teknik Industri Kode : 90003 Semester 1 2 SKS Negara Latar

Lebih terperinci

TUJUAN & FUNGSI NEGARA. Andrie Irawan, SH., MH

TUJUAN & FUNGSI NEGARA. Andrie Irawan, SH., MH TUJUAN & FUNGSI NEGARA Andrie Irawan, SH., MH Tujuan & Fungsi Negara Warga Negara dlm Konsep Negara Menetapkan tujuan & melaksanakan Fungsi Negara Untuk siapa tujuan & fungsi negara itu diadakan Negara

Lebih terperinci

HUKUM ADMINISTRASI PUBLIK

HUKUM ADMINISTRASI PUBLIK Pertemuan 2-3 HUKUM ADMINISTRASI PUBLIK Andy Kurniawan Staff Pengajar di Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Istilah, Pengertian dan Perbedaan HUKUM ADMINISTRASI

Lebih terperinci

H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI PEMBENTUKAN NEGARA KEWARGANEGARAAN

H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI PEMBENTUKAN NEGARA KEWARGANEGARAAN H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI PEMBENTUKAN NEGARA KEWARGANEGARAAN NEGARA Istilah Negara : Staat (Belanda/Jerman) State (Inggris) Etat (Perancis) Status /statum: menempatkan dalam berdiri, membuat berdiri,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pandeglang, November Penulis

KATA PENGANTAR. Pandeglang, November Penulis KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah sehingga kami bisa menyelesaikan makalah kami tentang Teori Kekuasaan Negara. Semoga bisa menjadi acuan dalam

Lebih terperinci

Kewarganegaraan. Negara dan Sistem Pemerintahan MODUL PERKULIAHAN II. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 02

Kewarganegaraan. Negara dan Sistem Pemerintahan MODUL PERKULIAHAN II. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 02 MODUL PERKULIAHAN II Kewarganegaraan Negara dan Sistem Pemerintahan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MKCU MKCU 02 90003 Drs Sugeng Baskoro, M.M Abstract Bab ini menguraikan tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Ilmu tidak dapat dipisah-pisahkan dalam kotak-kotak yang terpaku mati (compartmentization). Oleh karena itu tidak mungkin ilmu tersebut berdiri sendiri terpisah satu sama

Lebih terperinci

BENTUK NEGARA H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

BENTUK NEGARA H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI BENTUK NEGARA H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI BENTUK KENEGARAAN 1. Negara Kesatuan, negara yang merdeka dan berdaulat dimana di seluruh wilayah negara, yang berkuasa hanyalah satu pemerintahan pusat yang

Lebih terperinci

MATERI KULIAH ILMU NEGARA MATCH DAY 6 ASAL MULA DAN LENYAPNYA NEGARA

MATERI KULIAH ILMU NEGARA MATCH DAY 6 ASAL MULA DAN LENYAPNYA NEGARA MATERI KULIAH ILMU NEGARA MATCH DAY 6 ASAL MULA DAN LENYAPNYA NEGARA A. TEORI ASAL MULA NEGARA Perihal asal mula negara secara substansial sesungguhnya membahas teori-teori mengenai bagaimana timbulnya

Lebih terperinci

D. Semua jawaban salah 7. Kekuasaan Kehakiman ialah kekuasaan yang merdeka artinya A. Terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah B. Tidak bertanggung

D. Semua jawaban salah 7. Kekuasaan Kehakiman ialah kekuasaan yang merdeka artinya A. Terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah B. Tidak bertanggung TATA NEGARA 1. Negara Indonesia berdasar atas Hukum (Rechtsstaat), tidak berdasar atas A. Kekuasaan belaka B. Lembaga negara C. Kedaulatan rakyat D. Majelis Permusyawaratan Rakyat 2. Pemerintah berdasar

Lebih terperinci

Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan Modul ke: Pendidikan Kewarganegaraan Berisi tentang Negara dan Sistem Pemerintahan. Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom Program Studi Hubungan Masyarakat Latar Belakang

Lebih terperinci

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN Modul ke: 02Fakultas Rizky Psikologi KEWARGANEGARAAN NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN Dwi Pradana, M.Si Program Studi Psikologi Daftar Pustaka 1. Bohenhamer David, J. 2001. Federalism and Democracy. Working

Lebih terperinci

NEGARA HUKUM DAN NEGARA HUKUM INDONESIA

NEGARA HUKUM DAN NEGARA HUKUM INDONESIA NEGARA HUKUM DAN NEGARA HUKUM INDONESIA Angga Setiawan P.U Ari Widido Bayu Gilang Purnomo Arsyadani Hasan Binabar Sungging L Dini Putri P K2510009 K2510011 K2510019 K2111007 K2511011 K2511017 N E G A R

Lebih terperinci

Mata Kuliah Kewarganegaraan

Mata Kuliah Kewarganegaraan Mata Kuliah Kewarganegaraan Modul ke: 02 Fakultas Design Komunikasi dan Visual Program Studi Pokok Bahasan NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN PPT Kewarganegaraan [TM1] Dosen : Cuntoko, SE., MM. Informatika

Lebih terperinci

Ilmu Administrasi Negara Semester IV Fakultas Ilmu Sosial & Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

Ilmu Administrasi Negara Semester IV Fakultas Ilmu Sosial & Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Ilmu Administrasi Negara Semester IV Fakultas Ilmu Sosial & Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta 1 Pokok Bahasan 1. Pengertian Hukum Administrasi Negara 2. Lapangan pekerjaan Administrasi Negara

Lebih terperinci

Oleh : Saddam Febrian

Oleh : Saddam Febrian Oleh : Saddam Febrian 1410831006 Bentuk Negara Menurut teori-teori modern sekarang ini, bentuk negara yang terpenting ialah: negara kesatuan(unitarianisme) dan negara serikat (Federasi) 1. Negara Kesatuan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO Modul ke: Kewarganegaraan Bab Negara dan Sistem Pemerintahan Fakultas FAKULTAS TEKNIK Yustiarti, M.Ikom Program Studi ELEKTRO www.mercubuana.ac.id Bab Negara dan Sistem Pemerintahan Pengertian Negara Berdasarkan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Negara dan Sistem Pemerintahan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Ikhwan Aulia Fatahillah, SH., MH. Program Studi Manajemen Bagian Isi Pengertian Negara Menurut Para Ahli

Lebih terperinci

NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Universitas Indo Global Mandiri Palembang

NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Universitas Indo Global Mandiri Palembang NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA Universitas Indo Global Mandiri Palembang NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA Pengertian Hukum yaitu : Seperangkat asas dan akidah yang mengatur kehidupan manusia dalam

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Modul ke: 03Fakultas Gunawan PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Negara dan Sistem Pemerintahan Wibisono SH MSi Program Studi Negara dan Sistem Pemerintahan TUJUAN PERKULIAHAN: 1. Menjelaskan pengertian dan alasan

Lebih terperinci

SOAL CPNS TATA NEGARA

SOAL CPNS TATA NEGARA Petunjuk! Pilihlah jawaban yang paling tepat! SOAL CPNS TATA NEGARA 1. Suatu organisasi kekuasaan yang memiliki kedaulatan disebut. a. Pemerintah b. Kerajaan c. Negara d. Kekuasaan e. Politik 2. Teori

Lebih terperinci

KEWARGANEGARAAN NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHA. Syahlan A. Sume. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN.

KEWARGANEGARAAN NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHA. Syahlan A. Sume. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN. KEWARGANEGARAAN Modul ke: NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHA by Fakultas FEB Syahlan A. Sume Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id 1. Latar Belakang Perlunya Negara Setiap manusia mempunyai negara, Mengapa?

Lebih terperinci

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU POLITIK

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU POLITIK SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU POLITIK TUJUAN PERKULIAHAN Mahasiswa memahami sejarah perkembangan ilmu politik Mahasiswa menganalisa perkembangan ilmu politik SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU POLITIK Dapat kita kaji

Lebih terperinci

Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan Modul ke: 3Fakultas Dr. EKONOMI Pendidikan Kewarganegaraan NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN Saepudin S.Ag. M.Si. Program Studi Manajemen Pengertian dan Defisi Negara Negara berasal dari kata State (Inggris),

Lebih terperinci

HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA. M.Mamun Salman, M.Pd.I

HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA. M.Mamun Salman, M.Pd.I HAKIKAT BANGSA DAN NEGARA M.Mamun Salman, M.Pd.I TATAP MUKA 1 SKKD Standar Kompetensi Memahami hakikat bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Kompetensi Dasar 1. Mendeskripsikan haikat bangsa

Lebih terperinci

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1994 Tata Negara

Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1994 Tata Negara Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1994 Tata Negara EBTANAS-SMA-94-01 Bagian hukum tata negara yang mengatur tentang tata pelaksanaan undang-undang atau mengenai aktivitas kekuasaan eksekutif

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA Penulis menggunakan berbagai sumber berupa buku atau artikel yang berkaitan dengan pemikiran Jean Bodin. Terdapat beberapa buku tulisan Jean Bodin sendiri, serta beberapa buku atau

Lebih terperinci

MATERI KEWARGANEGARAAN KELAS X

MATERI KEWARGANEGARAAN KELAS X SEMESTER I MATERI KEWARGANEGARAAN KELAS X 1.Memahami hakikat bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) 2. Menampilkan sikap positif terhadap sistem hukum dan peradilan nasional 3. Menampilkan

Lebih terperinci

N E G A R A DAN K O N S T I T U S I

N E G A R A DAN K O N S T I T U S I N E G A R A DAN K O N S T I T U S I Penjelan Istilah : 1. George Gelinek : Negara adalah organisasi kekuasaan dari kelompok manusia yang telah berkediaman dalam wilayah tertentu. : 2. Kranenburg : negara

Lebih terperinci

HAK AZASI MANUSIA. Materi Perkuliahan Ilmu Politik FH Unsri. Vegitya Ramadhani Putri, MA, LLM

HAK AZASI MANUSIA. Materi Perkuliahan Ilmu Politik FH Unsri. Vegitya Ramadhani Putri, MA, LLM HAK AZASI MANUSIA Materi Perkuliahan Ilmu Politik FH Unsri Latar Historis dan Filosofis (1) Kepentingan paling mendasar dari setiap warga negara adalah perlindungan terhadap hak-haknya sebagai manusia.

Lebih terperinci

Negara Demokrasi Modern dan Negara Autokrasi Modern

Negara Demokrasi Modern dan Negara Autokrasi Modern 1 Negara Demokrasi Modern dan Negara Autokrasi Modern Disusun oleh: Pamungkas Satya Putra Pamungkas Satya Putra Fakultas Hukum Universitas Singaperbangsa Karawang Karawang 2014 2 Perkuliahan Tema Pamungkas

Lebih terperinci

NEGARA SISTEM PEMERINTAHAN KEKUASAAN, WEWENANG, LEGITIMASI LEMBAGA POLITIK

NEGARA SISTEM PEMERINTAHAN KEKUASAAN, WEWENANG, LEGITIMASI LEMBAGA POLITIK NEGARA SISTEM PEMERINTAHAN KEKUASAAN, WEWENANG, LEGITIMASI LEMBAGA POLITIK IDENTIFIKASI MANUSIA HIDUP : 1. CONFORMITAS KERJASAMA 2. ANTAGONISTIS PERTENTANGAN Negara organisasi dalam suatu wilayah dapat

Lebih terperinci

NEGARA HUKUM DAN NEGARA HUKUM DEMOKRASI

NEGARA HUKUM DAN NEGARA HUKUM DEMOKRASI NEGARA HUKUM DAN NEGARA HUKUM DEMOKRASI By. FAUZUL FAKULTAS HUKUM UPN VETERAN JATIM 1 PEMBAHASAN Sekilas tentang Negara Hukum Negara Hukum yang Demokratis Istilah dan Pengertian HAN Ruang Lingkup HAN Negara

Lebih terperinci

POLITIK HUKUM BAB IV NEGARA DAN POLITIK HUKUM. OLEH: PROF.DR.GUNARTO,SH.SE.A,kt.MH

POLITIK HUKUM BAB IV NEGARA DAN POLITIK HUKUM. OLEH: PROF.DR.GUNARTO,SH.SE.A,kt.MH POLITIK HUKUM BAB IV NEGARA DAN POLITIK HUKUM. OLEH: PROF.DR.GUNARTO,SH.SE.A,kt.MH BAGI POLITIK HUKUM. Negara perlu disatu sisi karena Negara merupakan institusi pelembagaan kepentingan umum dan di lain

Lebih terperinci

BAB 4 NEGARA DAN KONSTITUSI

BAB 4 NEGARA DAN KONSTITUSI BAB 4 NEGARA DAN KONSTITUSI 1. Negara adalah perpaduan beberapa keluarga mencakupi beberapa desa, hingga pada akhirnya dapat berdiri sendiri sepenuhnya dengan tujuan kesenangan dan kehormatan bersama merupakan

Lebih terperinci

HAKIKAT NEGARA & BENTUK-BENTUK KENEGARAAN

HAKIKAT NEGARA & BENTUK-BENTUK KENEGARAAN EDITOR HAKIKAT NEGARA & BENTUK-BENTUK KENEGARAAN FUNGSI DAN TUJUAN NEGARA 1. Fungsi Negara 2. Tujuan Negara 3. Faham Tentang Tujuan Negara NEGARA DAN BENTUK KENEGARAAN BENTUK NEGARA BENTUK KENEGARAAN 1.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : SMP NEGERI 1 Prambanan, Sleman. Alokasi Waktu : 6 X 40 Menit ( 3 x pertemuan )

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. : SMP NEGERI 1 Prambanan, Sleman. Alokasi Waktu : 6 X 40 Menit ( 3 x pertemuan ) lampiran Lampiran 1.1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan : SMP NEGERI 1 Prambanan, Sleman : Pendidikan Kewarganegaraan : VIII/2 : V Alokasi Waktu : 6

Lebih terperinci

PERKULIAHAN III Devica Rully M., SH. MH. LLM.

PERKULIAHAN III Devica Rully M., SH. MH. LLM. HAKEKAT DAN DASAR BERLAKUNYA HUKUM INTERNASIONAL PERKULIAHAN III Devica Rully M., SH. MH. LLM. DASAR KEKUATAN MENGIKAT HI Alasan Pembahasan : O HI tidak memiliki lembaga2 yang lazim diasosiasikan dengan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARAGANEGARAAN

PENDIDIKAN KEWARAGANEGARAAN PENDIDIKAN KEWARAGANEGARAAN Modul ke: NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN Fakultas Ekonomi & Bisnis Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id D. MACHDUM FUADY, S.H., M.H. Mata Kuliah Ciri Universitas Universitas

Lebih terperinci

DASAR-DASAR ILMU POLITIK. By: Ita Mutiara Dewi

DASAR-DASAR ILMU POLITIK. By: Ita Mutiara Dewi DASAR-DASAR ILMU POLITIK By: Ita Mutiara Dewi PERTEMUAN KE - 1 DEFINISI POLITIK Secara etimologis, politik berasal dari bahasa Yunani yaitu polis yang berarti kota atau negara kota. Turunan dari kata tersebut

Lebih terperinci

Teori Asal Mula Negara Andrie Irawan, SH., MH

Teori Asal Mula Negara Andrie Irawan, SH., MH Teori Asal Mula Negara Andrie Irawan, SH., MH Teori Perjanjian Masyarakat Dalam ilmu politik dikenal 2 jenis perjanjian masyarakat yaitu perjanjian masyarakat sebenarnya (pactum unionis atau social contract

Lebih terperinci

LOG Ci O vic Education

LOG Ci O vic Education LOGO Civic Education NEGARA DAN WARGA NEGARA Dosen Pengajar: Dra. Hermawati, MA Kelompok 5a : 1 Nia Cita Anisa (1113102000052) Kelas B No absen :15 2 Ramaza Rizka (1113102000076) Kelas D No absen :10 3

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : PPKn Kelas / Sem : VIII / 1

Mata Pelajaran : PPKn Kelas / Sem : VIII / 1 LEMBAR KERJA Mata Pelajaran : PPKn Kelas / Sem : VIII / 1 Kompetensi Dasar : Menghargai semangat kebangsaan dan kebernegaraan seperti yang ditunjukkan oleh para pendiri negara dalam menetapkan UUD 1945

Lebih terperinci

http://sasmini.staff.hukum.uns.ac.id Mengapa Filsafat Eropa.? KEBUDAYAAN YUNANI (PLATO DAN ARISTOTELES) ==> ALEXANDER AGUNG (ROMAWI) PENYEBARAN HELLENISME PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN 1. ZAMAN YUNAN-_ROMAWI

Lebih terperinci

KEWARGANEGARAAN IDENTITAS NASIONAL

KEWARGANEGARAAN IDENTITAS NASIONAL KEWARGANEGARAAN IDENTITAS NASIONAL Identitas nasional Indonesia menunjuk pada identitas-identitas yang sifatnya nasional Bahasa nasional atau bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. Bendera negara yaitu

Lebih terperinci

Demokrasi di Indonesia

Demokrasi di Indonesia Demokrasi Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara

Lebih terperinci

Soal Tentir UTS Hukum Tata Negara 2015

Soal Tentir UTS Hukum Tata Negara 2015 Soal Tentir UTS Hukum Tata Negara 2015 1. Sebutkan pengertian HTN menurut ahli yang saudara ketahui, minimal 3 ahli! 2. Apa perbedaan antara HTN dan HAN 3. Jelaskan bagaimana hubungan antara HTN dengan

Lebih terperinci

1. Asas Pancasila 2. Asas Kekeluargaan 3. Asas Kedaulatan Rakyat (Demokrasi) 4. Asas Pembagian Kekuasaan 5. Asas Negara Hukum

1. Asas Pancasila 2. Asas Kekeluargaan 3. Asas Kedaulatan Rakyat (Demokrasi) 4. Asas Pembagian Kekuasaan 5. Asas Negara Hukum 1. Asas Pancasila 2. Asas Kekeluargaan 3. Asas Kedaulatan Rakyat (Demokrasi) 4. Asas Pembagian Kekuasaan 5. Asas Negara Hukum A. Bentuk negara (staats-vormen) B. Bentuk Pemerintahan (regeringsvormen) C.

Lebih terperinci

Negara Federasi dan Negara Kesatuan

Negara Federasi dan Negara Kesatuan Negara Federasi dan Negara Kesatuan Federasi berasal dari kata Latin foedus yang berarti perjanjian atau persetujuan. Dalam federasi atau negara serikat (bondstaat, Bundesstaat), dua atau lebih kesatuan

Lebih terperinci

SEJARAH HAK AZASI MANUSIA

SEJARAH HAK AZASI MANUSIA SEJARAH HAK AZASI MANUSIA Materi Perkuliahan Hukum dan HAM ke-2 FH Unsri URGENSI SEJARAH HAM Kepentingan paling mendasar dari setiap warga negara adalah perlindungan terhadap hak-haknya sebagai manusia.

Lebih terperinci

Asas asas Hukum Tata Negara

Asas asas Hukum Tata Negara Asas asas Hukum Tata Negara MAKALAH Dibuat untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Pengantar Hukum Indonesia di Bawah Bimbingan Dosen Ibu. Mas Anienda TF, SH, M.Hum Oleh : KELOMPOK 8 KELAS A PROGRAM STUDI ILMU

Lebih terperinci

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN Modul ke: 02 Fakultas EKONOMI DAN BISNIS A. Latar Belakang Perlunya Negara B. Pengertian dan Definisi Negara C. Unsur-Unsur Negara D. Klasifikasi Negara E. Sifat Organisasi

Lebih terperinci

Hukum Administrasi Negara

Hukum Administrasi Negara Hukum Administrasi Negara Pertemuan XI & XII Malahayati, S.H., LL.M. (c) 2014 Malahayati 1 Topik Istilah dan Pengertian Hubungan HAN dengan HTN Sumber HAN Ruang Lingkup HAN Asas Pemerintahan Yang Baik

Lebih terperinci

MATERI KULIAH ILMU NEGARA MATCH DAY 2 PERKEMBANGAN ILMU NEGARA DARI MASA KE MASA

MATERI KULIAH ILMU NEGARA MATCH DAY 2 PERKEMBANGAN ILMU NEGARA DARI MASA KE MASA MATERI KULIAH ILMU NEGARA MATCH DAY 2 PERKEMBANGAN ILMU NEGARA DARI MASA KE MASA Kapan timbulnya ilmu negara (pemikiran tentang negara dan hukum)?. Teori-teori pemahaman tentang negara atau ilmu-ilmu yang

Lebih terperinci

M. Individu. M. Sosial

M. Individu. M. Sosial EDITOR Manusia Bangsa M. Individu M. Sosial Pendapat Ahli 1. Hans Kohn 2. Ernest Renann 3. Otto Bauer, dll Bangsa & Negara Pengertian Negara Pendapat Ahli 1. G. Jellinek 2. G.W.E Hegel 3. Kranenburg, dll

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER I TAHUN 2014/2015 MATA KULIAH ILMU NEGARA

PEMBAHASAN SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER I TAHUN 2014/2015 MATA KULIAH ILMU NEGARA Silakan kunjungi My Website www.mnj.my.id PEMBAHASAN SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER I TAHUN 2014/2015 MATA KULIAH ILMU NEGARA Disusun oleh MUHAMMAD NUR JAMALUDDIN NPM. 151000126 KELAS D UNIVERSITY 081223956738

Lebih terperinci

HUKUM ADMINISTRASI NEGARA. Oleh: H. Budi Mulyana, S.IP., M.Si

HUKUM ADMINISTRASI NEGARA. Oleh: H. Budi Mulyana, S.IP., M.Si HUKUM ADMINISTRASI NEGARA Oleh: H. Budi Mulyana, S.IP., M.Si Hukum Administrasi Negara (Prof.Dr. Mr. Prajudi Atmosudirdjo) Dalam arti luas, Hukum Administrasi Negara meliputi: Hukum Tata Pemerintahan Hukum

Lebih terperinci

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Pemerintah Demokrasi adalah pemerintahan dari, oleh dan untuk rakyat, merupakan pernyataan dari.. a. Abraham Lincoln b. Robert

Lebih terperinci

PREDIKSI SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER I TAHUN 2015/2016 MATA KULIAH ILMU NEGARA

PREDIKSI SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER I TAHUN 2015/2016 MATA KULIAH ILMU NEGARA Silakan kunjungi My Website www.mnj.my.id PREDIKSI SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER I TAHUN 2015/2016 MATA KULIAH ILMU NEGARA Disusun oleh MUHAMMAD NUR JAMALUDDIN NPM. 151000126 KELAS D UNIVERSITY 081223956738

Lebih terperinci

RANGKUMAN KN KEDAULATAN ARTI : KEKUASAAN TERTINGGI

RANGKUMAN KN KEDAULATAN ARTI : KEKUASAAN TERTINGGI RANGKUMAN KN KEDAULATAN ARTI : KEKUASAAN TERTINGGI SUPREMUS Tertinggi DAULAT Tertinggi Kekuasaan tertinggi untuk membuat undang-undang dan melaksanakannya dengan semua cara yang tersedia. KEDALAM Mengatur

Lebih terperinci

sebelumnya, yaitu Zaman Pertengahan. Walau demikian, pemikiran-pemikiran yang muncul di Zaman Pencerahan tidaklah semuanya baru.

sebelumnya, yaitu Zaman Pertengahan. Walau demikian, pemikiran-pemikiran yang muncul di Zaman Pencerahan tidaklah semuanya baru. Ada beberapa teori-teori demokrasi yaitu : 1. Teori Demokrasi Klasik Demokrasi, dalam pengertian klasik, pertama kali muncul pada abad ke-5 SM tepatnya di Yunani. Pada saat itu pelaksanaan demokrasi dilakukan

Lebih terperinci

DISUSUN OLEH : NAMA : DESSY RATNASARI NPP : KELAS : A INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI KAMPUS SULAWESI SELATAN

DISUSUN OLEH : NAMA : DESSY RATNASARI NPP : KELAS : A INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI KAMPUS SULAWESI SELATAN DISUSUN OLEH : NAMA : DESSY RATNASARI NPP : 22.0376 KELAS : A INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI KAMPUS SULAWESI SELATAN 1. Bentuk Negara dan Bentuk Pemerintahan Bentuk negara adalah merupakan batas antara

Lebih terperinci

Bentuk Negara dan Sistem Pemerintahan. Pamungkas Satya Putra

Bentuk Negara dan Sistem Pemerintahan. Pamungkas Satya Putra 1 Bentuk Negara dan Sistem Pemerintahan 2 Bentuk negara staatsvormen. Dalam pendekatan historis dapat ditemui bahwa terdapat beberapa bentuk negara yaitu kerajaan (monarki), republik, kehalifahan (Osmani)

Lebih terperinci

KLASIFIKASI SISTEM KETATANEGARAAN. Novia Kencana, MPA Universitas Indo Global Mandiri

KLASIFIKASI SISTEM KETATANEGARAAN. Novia Kencana, MPA Universitas Indo Global Mandiri KLASIFIKASI SISTEM KETATANEGARAAN Novia Kencana, MPA Universitas Indo Global Mandiri PEMBAGIAN SISTEM KETATANEGARAAN Bentuk Negara Bentuk Pemerintahan Sistem Pemerintahan Sistem Politik 1. Negara Kesatuan

Lebih terperinci

Pengertian Hukum Tata Negara

Pengertian Hukum Tata Negara NUR RO IS,S.H.,M.H. Pengertian Hukum Tata Negara Hukum Tata Negara Urusan Penataan Negara Struktur Kenegaraan Substansi Norma Kenegaraan Mekanisme hubungan antar stuktur Mekanisme hubungan antar struktur

Lebih terperinci

PROBLEMATIK & TEORI KEADILAN. Bacaan yang dianjurkan : The Liang Gie, 1982, Teori-teori Keadilan, Penerbit Supersukses, Yogyakarta

PROBLEMATIK & TEORI KEADILAN. Bacaan yang dianjurkan : The Liang Gie, 1982, Teori-teori Keadilan, Penerbit Supersukses, Yogyakarta PROBLEMATIK & TEORI KEADILAN Bacaan yang dianjurkan : The Liang Gie, 1982, Teori-teori Keadilan, Penerbit Supersukses, Yogyakarta CONTOH KASUS Anggap aja ini martabak Tugas : Bagilah martabak ini untuk

Lebih terperinci

B A B N E G A R A. A. Pengertian Negara

B A B N E G A R A. A. Pengertian Negara B A B V N E G A R A A. Pengertian Negara Negara = Staat (Bld-Jerman) = State (Inggris) = Etat (Perancis) Negara adalah suatu organisasi yang hidup yang harus mengalami segala peristiwa yang menjadi pengalamannya

Lebih terperinci

Konsep Ilmu Negara. Modul 1 PENDAHULUAN

Konsep Ilmu Negara. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Konsep Ilmu Negara D PENDAHULUAN Aminoto, S.H., M.Si. alam Modul 1 ini akan diuraikan tentang ilmu negara sebagai mata kuliah pengantar, yang pokok bahasannya masih bersifat abstrak, umum, dan

Lebih terperinci

TEORI HUKUM INTERNASIONAL H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

TEORI HUKUM INTERNASIONAL H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI TEORI HUKUM INTERNASIONAL H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI SIFAT HAKEKAT MENGIKATNYA HUKUM INTERNASIONAL Apakah yang menjadi dasar kekuatan mengikatnya Hukum Internasional? Mengingat Hukum Internasional tidak

Lebih terperinci

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN Modul ke: NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN Mengetahui definisi negara serta unsur, elemen kekuatan negara dan bentuk-bentuk pemerintahan di Indonesia dari zaman perjuangan hingga saat ini Fakultas FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGERTIAN NEGARA DARI BERBAGAI TOKOH

PENGERTIAN NEGARA DARI BERBAGAI TOKOH PENGERTIAN NEGARA DARI BERBAGAI TOKOH 1. Roger H. Soltau Negara adalah agen atau kewenangan yang mengatur atau mengendalikan persoalanpersoalan bersama atas nama masyarakat 2. Harold J. Laski Negara adalah

Lebih terperinci

Negara Hukum. Manusia

Negara Hukum. Manusia Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia Negara hukum / Rule of Law / Rechtsstaat yang bersumber dari pengalaman demokrasi konstitusional di Eropa Negara demokrasi adalah negara hukum, namun negara hukum belum

Lebih terperinci

Nitaria Angkasa, SH, S.Pd

Nitaria Angkasa, SH, S.Pd Nitaria Angkasa, SH, S.Pd Menumbuhkan semangat patriotisme Menumbuhkan rasa cinta tanah air Menumbuhkan rasa cinta bangsa & negara Menumbuhkan kesetiakawanan sosial Menumbuhkan rasa cinta pada sejarah

Lebih terperinci

M Yusrizal Adi S,SH.MH Fakultas Hukum Universitas Medan Area

M Yusrizal Adi S,SH.MH Fakultas Hukum Universitas Medan Area M Yusrizal Adi S,SH.MH Fakultas Hukum Universitas Medan Area HAKEKAT PEMERINTAHAN Pemerintahan memiliki dua arti: 1. Dalam arti Luas disebut regering atau goverment: yakni pelaksanaan tugas selurh badanbadan,

Lebih terperinci

MENGANALISIS SISTEM PEMERINTAHAN DI BERBAGAI NEGARA

MENGANALISIS SISTEM PEMERINTAHAN DI BERBAGAI NEGARA MENGANALISIS SISTEM PEMERINTAHAN DI BERBAGAI NEGARA A. SISTEM PEMERINTAHAN PARLEMENTER Sistem pemerintahan di mana kepala pemerintahan dipegang oleh presiden dan pemerintah tidak bertanggung jawab kepada

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1 Materi Pokok : Makna manusia, bangsa, dan negara Pertemuan Ke- : 1 Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (2x 45 menit) - Memahami hakikat bangsa dan negara kesatuan Republik

Lebih terperinci

DEMOKRASI. Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat, Kratos berarti pemerintahan.

DEMOKRASI. Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat, Kratos berarti pemerintahan. PERTEMUAN KE 4 DEMOKRASI Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya rakyat, Kratos berarti pemerintahan. Jadi, demokrasi, artinya pemerintahan rakyat, yaitu pemerintahan yang rakyatnya

Lebih terperinci

1. Jelaskan pengertian pemerintahan : Jawab: a. Dalam arti luas b. Dalam arti sempit 2. Jelaskan pengertian pemerintahan menurut Utrecht : Jawab:

1. Jelaskan pengertian pemerintahan : Jawab: a. Dalam arti luas b. Dalam arti sempit 2. Jelaskan pengertian pemerintahan menurut Utrecht : Jawab: 1. Jelaskan pengertian pemerintahan : a. Dalam arti luas : Pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badab legislatif, eksekutif, dan yudikatif di suaru negara dalam mencapai tujuan

Lebih terperinci

Hubungan Hukum Internasio nal dan Hukum Nasional H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

Hubungan Hukum Internasio nal dan Hukum Nasional H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI Hubungan Hukum Internasio nal dan Hukum Nasional H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI Lebih dahulu mana, Hukum Nasional atau Hukum Internasional? Lebih tinggi mana, Hukum Nasional atau Hukum Internasional? Pandangan

Lebih terperinci

MK: CIVIC EDUCATION Jurusan: IP Fisipol UMY Semester : II (genap) 2015/2016 Dosen : Drs. Juhari Sasmito Ajie, M.Si

MK: CIVIC EDUCATION Jurusan: IP Fisipol UMY Semester : II (genap) 2015/2016 Dosen : Drs. Juhari Sasmito Ajie, M.Si BAHAN AJAR MK: CIVIC EDUCATION PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Jurusan: IP Fisipol UMY Semester : II (genap) 2015/2016 Dosen : Drs. Juhari Sasmito Ajie, M.Si Nama Mata Kuliah; Civic Education Penddk Kewarga

Lebih terperinci

Ujian Akhir Sekolah Tahun 2003 Tata Negara

Ujian Akhir Sekolah Tahun 2003 Tata Negara Ujian Akhir Sekolah Tahun 2003 Tata Negara UAS-SMA-03-01 Teori individualisme mengatakan, fungsi negara hanyalah sebagai... A. pemeliharaan ide-ide, nilai moral dan etika B. pelaksana perhimpunan yang

Lebih terperinci

Diskripsi Umum Mata Kuliah Hukum Internasional SKS.:3

Diskripsi Umum Mata Kuliah Hukum Internasional SKS.:3 Diskripsi Umum Mata Kuliah Hukum Internasional SKS.:3 Mata kuliah hukum internasional dengan bobot 4 SKS diberikan pada mahasiswa fakultas hukum di semester III setelah mahasiswa menempuh dan lulus mata

Lebih terperinci