BAB II KAJIAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA Penulis menggunakan berbagai sumber berupa buku atau artikel yang berkaitan dengan pemikiran Jean Bodin. Terdapat beberapa buku tulisan Jean Bodin sendiri, serta beberapa buku atau artikel mengenai sejarah Prancis secara umum dan pemikiran Jean Bodin yang ditulis oleh penulis-penulis lainnya. Selain itu, penulis menggunakan media internet untuk memperoleh data yang tidak penulis dapatkan dalam buku. Pada bab tinjauan pustaka ini disajikan secara tematis berdasarkan pokok bahasan tiap sub-bab. Ada empat sub-bab dalam penulisan ini, keempat sub-bab tersebut diuraikan sebagai berikut: pertama, mengenai keadaan masyarakat Prancis pada abad ke-16. Kedua, mengenai latar belakang kehidupan Jean Bodin. Ketiga, mengenai konsep-konsep dalam politik. Keempat mengenai garis besar pemikiran Jean Bodin mengenai kedaulatan serta politik absolut. Pembahasanpembahasan tersebut mengacu kepada bab I. A. Keadaan Masyarakat Prancis pada Abad ke-16. Sumber-sumber rujukan dalam membahas keadaan masyarakat Prancis pada abad ke-16 diantaranya buku The History of France, From The Accession of Henry The Third in 1574 to The Death of Henry the Fourth In 1610 Vol II ditulis oleh Sir N. Will. Buku ini menjelaskan sejarah perkembangan kerajaan Prancis dari masa awal sampai dengan masa raja Henry III pada abad ke-16. Pembahasan dalam buku ini dimulai pada 50 tahun sebelum lahirnya Yesus. 11

2 Kemudian pada abad kelima Masehi, Clovis berhasil mendirikan kerajaan Prancis setelah berhasil mengalahkan Syagrius seorang gubernur dari wilayah Soissonnois. Setelah itu maka berdirilah kerajaan Prancis dibawah Raja Clovis sebagai pendirinya. Kelebihan dari buku ini adalah memberikan gambaran yang jelas kepada penulis mengenai bagaimana keadaan masyarakat Prancis pada abad ke -16. Hal tersebut dikarenakan pembahasan dalam buku ini sangat luas. Selain itu kelebihannya adalah penjelasan di dalamnya begitu detail. Sedangkan kelemahan dari buku ini adalah penjelasannya terlalu panjang dan berbelit-belit, sehingga menimbulkan kesan monoton. Selain itu, kekurangan buku ini adalah isinya sulit untuk dipahami, hal tersebut dikarenakan penggunaan bahasa serta terbatasnya kemampuan penulis terhadap penggunaan bahasa Inggris. Buku lainnya yang penulis gunakan adalah buku The History of the Civil Wars of France karya H.C Davila. Buku ini menjelaskan mengenai keadaan sosial Prancis ketika terjadi perang sipil pada abad ke-16. Perang tersebut melibatkan kaum kristen katolik dengan kaum kristen protestan yang lebih dikenal dengan sebutan kaum Huguenots. Kelebihan buku ini adalah memberikan gambaran lengkap mengenai bagaimana keadaan msyarakat Prancis pada abad ke-16. Hal tersebut dikarenakan penjelasan dalam buku ini begitu lengkap dan detail. Selain itu, kelebihan dari buku ini adalah terdapatnya petunjuk-petunjuk untuk mempermudah pembacanya memahami isi dari buku ini. Selain itu, penulis menjadikan buku ini sebagai 12

3 sumber rujukan dikarenakan erat sekali kaitannya dengan latar belakang dari munculnya pemikiran Jean Bodin itu sendiri. Sedangkan kekurangan buku ini menurut penulis adalah pembahasannya terlalu panjang dan monoton sehingga memberi kesan kurang menarik untuk dibaca. Selain itu kekurangan yang lain adalah bahasa yang digunakan merupakan bahasa yang lazim digunakan pada abad ke-17, hal tersebut mempersulit untuk memahami isi dari buku ini. Buku lain yang penulis jadikan sumber referensi untuk membahas keadaan masyarakat Prancis pada abad ke-16 adalah buku yang berjudul The History of France, From The Earliest Period To The Present Time, Comprehending Every Interesting And Remarks Abble Occurance In The Annals of That Monarchy. Buku ini menjelaskan perkembangan kerajaan Prancis, mulai dari awal berdiri sampai dengan masa revolusi Prancis di bawah Raja Louis XVI. Buku ini dijadikan sebagai sumber rujukan dikarenakan memberikan informasi penting mengenai keadaan masyarakat Prancis sampai masa terjadinya revolusi Prancis. Buku ini terdiri dari 275 halaman. Pembahasan buku ini dimulai dengan menjelaskan sejarah awal kerajaan Prancis pada masa sebelum masehi, tepatnya pada 47 tahun sebelum lahirnya Yesus Kristus. Pada masa itu Gaul atau yang sekarang dikenal dengan Negara Prancis menjadi bagian dari wilayah kekaisaran Romawi. Hal tersebut berlanjut sampai dengan abad kelima Masehi ketika kaum Burgundi dan kaum Frank berhasil mengambil wilayah tersebut. Kaum Frank sendirilah yang memberi nama wilayah yang kita kenal dengan Prancis sekarang ini dengan nama France atau Frankenland yang artinya tanah 13

4 untuk orang-orang Frank. Selanjutnya buku ini menjelaskan perkembangan kerajaan Prancis di bawah raja-raja Prancis sesudahnya, mulai dari Raja Clovis sampai dengan Raja Louis XVI ketika terjadinya revolusi Prancis pada abad ke-17 Masehi. Kelebihan dari buku ini adalah segi cakupan bahasan yang luas. Pembahasan tersebut dimulai dari sejarah awal Prancis sampai kepada terjadinya revolusi Prancis. Selain itu, penjelasan yang disampaikan pun langsung kepada kejadian-kejadian penting dalam sejarah Prancis. Sedangkan kekurangan dari buku ini menurut penulis adalah penggunaan bahasa. Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang cukup sulit dimengerti. Selain itu, kekurangan yang lain adalah terbatasnya informasi atau fakta-fakta mengenai keadaan masyarakat Prancis pada abad ke-16. B. Latar Belakang Kehidupan Jean Bodin. Sumber rujukan yang penulis gunakan untuk membahas mengenai latar belakang kehidupan Jean Bodin adalah buku yang berjudul Six Books of The Commonwealth, karangan Jean Bodin sendiri. Namun buku ini telah diberi ikhtisar atau ringkasan oleh M.J Tooley dan ditebitkan kembali dengan judul Bodin On Sovereignity, Six Books of The Commonwealth. Buku ini menjelaskan mengenai berbagai permasalahan dalam politik. Seperti sistem politik, organisasi sosial, bentuk pemerintahan, hubungan antar negara, pengaruh iklim serta pengaruh geografi terhadap dinamika politik. Buku ini terdiri dari bagian awal berupa pendahuluan dan 6 bab pembahasan yang 14

5 terdiri dari 251 halaman. Bagian awal yang berupa pendahuluan menjelaskan mengenai biografi Jean Bodin serta argumen dari buku ini sendiri. Sedangkan untuk keenam bab dari buku tersebut dijelaskan seperti di bawah ini. a. Buku Pertama Buku pertama menjelaskan mengenai keluarga, warga negara, serta aturan mengenai bawahan dan aturan-aturan tentang kedaulatan. b. Buku Kedua Buku kedua menjelaskan mengenai tiga jenis bentuk pemerintahan, yaitu, monarki, aristokrasi dan bentuk negara popular. c. Buku ketiga Buku ketiga menjelaskan mengenai sistem hukum, para pelaksana pemerintahan dan para pelaku perekonomian d. Buku Keempat Buku keempat menjelaskan tentang kebangkitan dan kejatuhan suatu negara, serta menjelaskan praktek peraturan pemerintahan dan hukum. Selain itu, dijelaskan pula mengenai raja sebagai pemegang pemerintahan. e. Buku Kelima Buku kelima menjelaskan mengenai imbalan serta hukuman terhadap peraturan, cara-cara atau strategi berperang serta bagaimana membuat dan menjaga perjanjian dengan kerajaan atau aliansi lain. f. Buku Keenam 15

6 Buku keenam menjelaskan mengenai perbandingan dari tiga jenis bentuk negara (Aristokrasi. Monarki, Negara Popular), serta penjelasan mengenai bagaimana pergantian seorang Raja. Buku ini penulis jadikan sebagai sumber rujukan untuk membahas latar belakang Jean Bodin dikarenakan isinya memberikan informasi kepada penulis mengenai bagaimana latar belakang kehidupan Jean Bodin dilihat dari berbagai aspek. Sedangkan kekurangan dari buku ini terutama dalam hal yang membahas latar belakang Jean Bodin adalah terbatasnya informasi yang ada mengenai kehidupan Jean Bodin itu sendiri. Akan tetapi terlepas dari kekurangan tersebut, menurut penulis buku ini layak dijadikan sebagai sumber rujukan dalam penulisan ini. Sumber lainnya yang penulis gunakan untuk membahas latar belakang kehidupan Jean Bodin berasal dari artikel, diantaranya adalah artikel yang ditulis Mario Turcheti yang berjudul Jean Bodin, artikel ini terdapat dalam situs Artikel ini isinya memberikan informasi mengenai kehidupan Jean Bodin terutama dalam hal pendidikan dan pekerjaannya. Artikel ini secara umum menjelaskan kehidupan Jean Bodin yang berasal dari keluarga kalangan menengah di Prancis. Pada masa remaja Jean Bodin belajar filsafat dan hukum di Toulouse. Setelah lulus studi di Tolouse dia bekerja sebagai redaktur. Semasa bekerja sebagai redaktur dan kemudian sebagai pengacara salah satu keluarga raja, Jean Bodin rajin membuat tulisan-tulisan berupa artikel dan buku. Salah satu karya besarnya adalah buku yang berjudul Les Six Livres de la 16

7 Republique. Buku ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul Six Books of The Commonwealth. Buku ini dianggap sebagai karya besarnya karena ini adalah buku terlengkap pertama pada masa itu yang membahas mengenai politik. Walaupun artikel ini tidak mengulas secara lengkap latar belakang kehidupan Jean Bodin. Akan tetapi, menurut penulis artikel ini layak dijadikan sebagai salah satu sumber rujukan untuk membahas latar belakang Jean Bodin. C. Pemikiran Jean Bodin Mengenai Negara. Sumber rujukan yang penulis gunakan untuk membahas pemikiran Jean Bodin mengenai negara adalah karangan Jean Bodin sendiri yang berjudul Six Livres de la République. Buku tersebut sudah diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh M.J Tooley dengan judul Six Book of The Commonwealth. Buku ini menjelaskan mengenai berbagai hal menyangkut politik, seperti membahas mengenai organisasi sosial, berbagai bentuk pemerintahan, pengaruh iklim dan geografi terhadap politik, hubungan antar negara serta badan atau lembagalembaga bawahan. Profesor Henry J Schmandt, seorang guru besar ilmu politik di universitas Wisconsin dalam bukunya A History of Political Philosopy yang sudah diterjemahkan kebahasa Indonesia menjadi Filsafat Politik, Kajian Historis dari Zaman Yunani Kuno Sampai Zaman Modern menyebutkan bahwa karya terbaik bodin yang dikenal adalah Six Books of Commonwealth (Shmandt, 2009 : 278). 17

8 Berkaitan dengan judul buku Six Book of The Commonwealth buku ini dibagi menjadi enam buku, keenam buku tersebut yaitu: a. Buku Pertama Buku pertama menjelaskan mengenai keluarga, warga negara, serta aturan mengenai bawahan dan aturan-aturan tentang kedaulatan. b. Buku Kedua Buku kedua menjelaskan mengenai tiga jenis bentuk pemerintahan, yaitu, monarki, aristokrasi dan bentuk negara popular c. Buku Ketiga Buku ketiga menjelaskan mengenai sistem hukum, para pelaksana pemerintahan dan para pelaku perekonomian d. Buku Keempat Buku keempat menjelaskan mengenai kebangkitan dan kejatuhan suatu negara, serta menjelaskan mengenai praktek-praktek terhadap peraturan pemerintahan dan hukum. Selain itu, dijelaskan pula mengenai raja sebagai pemegang pemerintahan. e. Buku Kelima Buku kelima menjelaskan mengenai imbalan serta hukuman terhadap peraturan, cara-cara atau strategi berperang serta bagaimana membuat dan menjaga perjanjian dengan kerajaan atau aliansi lain. 18

9 f. Buku Keenam Buku keenam menjelaskan mengenai perbandingan dari tiga jenis bentuk negara (Aristokrasi. Monarki, Negara Popular), serta penjelasan mengenai bagaimana pergantian seorang raja. Kelebihan dari buku ini adalah memberikan pengetahuan yang luas dari pengarangnya mengenai pemahamannya terhadap teori dan teknik pelaksanaan politik. Selain itu, buku ini membahas secara jelas dan detail terhadap bagaimana sistem dan pelaksanaan politik yang baik menurut pengarangnya. Sedangkan kelemahan dari buku ini adalah dari segi pembahasannya. Kelemahan tersebut terlihat dari pembahasannya yang terlalu panjang, acak serta terkadang membingungkan antara satu teori atau konsep dengan konsep yang laiinya. Akan tetapi, terlepas dari kekurangannya tersebut. Buku ini pantas dijadikan sebagai sumber rujukan yang utama karena, buku ini merupakan karya pertama yang membahas teori kedaulatan modern sebagai pijakan terhadap pemikiran politik selanjutnya. Buku berikutnya yang penulis jadikan sebagai sumber rujukan adalah buku karangan Henry Hallam F.R.A.S yang berjudul Introduction To The Literature Of Europe, In The Fiteenth, Sixteenth, And Seventeenth Centuries. Buku ini lebih membahas kepada perkembangan hasil budaya manusia terutama hasil pemikiran dari abad ke-15sampai dengan abad ke-17. Buku ini terdiri dari 8 bab pembahasan dan 534 halaman. Pembagian bab tersebut berdasarkan kepada perbedaan pokok bahasan. Bab pertama, membahas mengenai perkembangan philology. Bab kedua membahas mengenai masalah 19

10 teologi di Eropa. Bab ketiga membahas sejarah perkembangan filsafat. Bab keempat membahas mengenai sejarah pemikiran politik dan moral. Bab kelima membahas mengenai Poetry. Bab keenam membahas mengenai sejarah perkembangan drama. Bab ketujuh membahas mengenai seni prosa, serta bab kedelapan membahas membahas mengenai ilmu-ilmu alam seperti fisika. Ke semua bab tersebut mempunyai kesamaan waktu yaitu pada tahun 1550 sampai dengan tahun 1600 Masehi. Buku ini dijadikan sumber rujukan dikarenakan, isinya memberikan informasi kepada penulis mengenai bagaimana perkembangan pemikiran terutama pemikiran dalam ilmu politik. Dalam buku ini terdapat penjelasan mengenai pemikiran Jean Bodin mengenai politik, mulai dari landasan dasar sampai dengan tatanan praktek politik menurut Jean Bodin. Kelebihan dari buku ini adalah penjelasan di dalamnya mudah untuk dipahami, hal tersebut dikarenakan penjelasannya sangat sederhana. Selain itu kelebihan dari buku ini adalah cara menjelaskan yang menurut penulis sangat menarik. Menariknya dikarenakan penjelasannya tidak berbelit-belit dan cenderung langsung kepada inti permasalahan yang ingin disampaikan oleh pengarang buku tersebut. Sedangkan kekurangannya hanya terbatas pada informasi yang diberikan cenderung terlalu singkat dan sedikit. Sumber rujukan lainnya adalah buku karangan J.J Von Schmidd dengan judul asli Grote Denkers Over Staat En Recht, Van Plato too Kant. Buku ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh R. Wiratno SH, Djamaludin Dt Singomangkuto SH dan Djamadi dengan judul Ahli Ahli Pikir Besar Tentang 20

11 Negara Dan Hukum. Buku ini membahas mengenai pemikiran-pemikiran politik dari masa Yunani kuno dengan Plato sebagai tokohnya sampai awal abad ke-19 dengan Imanuel Kant sebagai tokohnya. Buku ini terdiri dari lima bab, penggolongan bab tersebut berdasarkan kepada pembabakan waktu perkembangan ilmu politik sendiri. Bab pertama membahas perkembangan politik pada zaman purbakala dengan Yunani dan Romawi sebagai topik pembahasannya. Bab kedua membahas perkembangan politik pada zaman pertengahan, dengan doktrin gereja yang menjadi topik utamanya. Bab ketiga membahas perkembangan politik pada abad ke-16 dengan munculnya pemikiran-pemikiran baru mengenai politik pasca reformasi gereja, terutama sistem politik yang cenderung absolut ditangan seorang raja. Salah satu dari pemikiran abad ke-16 adalah pemikiran Jean Bodin mengenai kedaulatan dan politk absolut. Bab keempat membahas perkembangan politik pada abad ke-17. Pada masa ini muncul pemikiran-pemikiran baru tentang politik, salah satu pemikiran politik yang dominan pada masa ini adalah sistem kontrak sosial. Bab kelima membahas perkembangan politik pada abad ke-18. pada masa ini pemikiran-pemikiran mengenai negara yang demokrasi berkembang dengan pesat, salah satu tokoh pada masa ini J.J Rousseau dengan teori pembagian kekuasaannya. Kelebihan buku ini menurut penulis adalah pemaparan dan penjelasannya disusun secara sistematis, sehingga mudah untuk dipahami antara satu masa dengan masa lainnya. Sedangkan kelemahan dari buku ini adalah hanya sedikit membahas mengenai pemikiran Jean Bodin. Akan tetapi, walaupun demikian hal 21

12 tersebut cukup memberikan rujukan kepada penulis untuk memahami bagaimana pemikiran Jean Bodin tersebut. Buku selanjutnya yang digunakan sebagai sumber rujukan adalah buku tulisan Prof. DR. Sjahran Basah, SH, CN yang berjudul Ilmu Negara Pengantar, Metode Dan Sejarah Perkembangan. Buku ini isinya menjelaskan mengenai berbagai hal tentang negara. Hampir sama dengan buku tulisan F Isjwara. Akan tetapi, buku ini seperti terlihat dari judulnya lebih cenderung membahas terhadap metode yang digunakan untuk menyelidiki pertumbuhan suatu negara, perkembangan dan sejarah perkembangan ilmu negara. Selain itu, buku ini juga membahas mengenai sejarah serta perkembangan ilmu negara menurut para ahli mulai dari masa Yunani dengan Socrates sebagai tokohnya sampai dengan masa hukum kenegaraan positif dengan George Jelinek dan Hans Kelsen sebagai tokohnya. Menurut penulis buku tulisan Prof. DR. Sjahran Basah, SH, CN ini memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan. Keunggulan utama dari buku ini adalah, bahwa penjelasan di dalamnya menggunakan kata-kata yang biasa dipergunakan dalam percakapan sehari-hari. Sehingga dengan hal tersebut buku ini mudah dimengerti dan dipahami. Sedangkan kelemahan buku ini yang utama adalah penggunaan bahasa-bahasa asing seperti Belanda dan Perancis, dan belum diterjemahkan secara menyeluruh ke dalam bahasa Indonesia. Akan tetapi, terlepas dari penggunaan bahasa asing tersebut. Buku ini pantas dijadikan sebagai sumber referensi pada penulisan ini. 22

13 D. Politik Absolut Di Tinjau Dari Teori Kedaulatan Jean Bodin Sebagai sumber rujukan untuk membahas pandangan teori kedaulatan Jean Bodin terhadap sistem politik absolut adalah buku yang sama digunakan oleh penulis untuk membahas latar belakang serta pemikiran Jean Bodin mengenai negara yaitu buku yang berjudul Bodin on Sovereignity, Six Books of The Commonwealth. Akan tetapi, pembahasan mendalam mengenai teori kedaulatan Jean bodin terdapat pada bab satu dari buku tersebut. Oleh karena itu penulis akan lebih membahas secara mendalam mengenai teori kedaulatan tersebut berdasarkan bab satu dari buku tersebut. Pada bab ini dijelaskan mengenai berbagai hal mengenai kedaulatan, dimulai dengan memberikan definisi dari apa itu kedaulatan. Menurut Bodin kedaulatan adalah kekuasaan mutlak dan abadi yang diberikan kepada negara atau dalam bahasa latin disebut majestas (Bodin, 2009 : 65). Selain menjelaskan mengenai definisi dari kedaulatan dijelaskan juga mengenai ciri-ciri seorang Raja atau pemimpin yang berdaulat. Sumber rujukan lainnya adalah buku karangan Henry J Schmandt yang judulnya adalah Filsafat Politik, Kajian Historis dari Zaman Yunani Kuno Sampai Zaman Modern. Buku ini merupakan terjemahan dari karya aslinya yang berjudul A History of Political Philosophy. Penulis menjadikan buku ini sebagai salah satu sumber rujukan dikarenakan dua hal, yaitu pertama dari sisi penulisnya dan yang kedua dari sisi isi atau bahasannya. Dari sisi penulis, Henry J Schmandt merupakan salah satu guru besar ilmu politik yang sudah tentu mempunyai wawasan serta pengetahuan 23

14 yang luas terhadap ilmu politik itu sendiri. Sedangkan dari sisi isi buku sendiri, memberikan informasi berharga kepada penyusun mengenai bagaimana pemikiran Jean Bodin tentang politik. Kelebihan buku ini menurut penulis adalah penjelasannya mudah dipahami, hal tersebut dikarenakan cara pemaparan terhadap apa yang ingin penulis buku tersebut sampaikan tidak berbeli-belit. Selain itu, bahasa yang digunakan dalam penjelasannya pun memakai bahasa sederhana dan biasa digunakan sehari-hari. Sehingga semakin memudahkan buku ini untuk dipahami. Kelemahan dari buku ini adalah informasi atau penjelasan yang diberikan sangat terbatas. Hal tersebut dikarenakan buku ini membahas pemikiran serta filsafat politik dari zaman Yunani kuno sampai zaman modern, sehingga tidak heran apabila penjelasan yang dipaparkan pun sangat terbatas termasuk penjelasan mengenai pemikiran Jean Bodin. Sumber lain yang dijadikan rujukan adalah tulisan yang terdapat dalam situs Artikel ini membahas kedaulatan mulai dari sejarah kemunculannya, definisi, pelaksanaan serta batasan dari kedaulatan itu sendiri. Pembahasan awal artikel ini dimulai dengan membahas sejarah awal munculnya pemikiran para tokoh mengenai teori kedaulatan, tokohnya seperti Machiavelli, Luther, Bodin, dan Hobbes. Tulisan para tokoh pemikir yang terdapat pada situs tersebut penulis rasa mudah untuk dipahami, karena pembahasan di dalamnya sederhana dan jelas. Walaupun artikel ini hanya memberikan gambaran secara umum mengenai apa itu 24

15 teori kedaulatan, akan tetapi menurut penulis tulisan pada situs tersebut sangat berguna serta layak untuk dijadikan sumber rujukan dalam penulisan ini. Sumber artikel lainnya adalah artikel karangan Willy Juanggo yang berjudul Tentang Kedaulatan, artikel ini terdapat dalam situs Artikel ini membahas mengenai definisi kedaulatan secara etimmologis, kemudian disusul dengan menjelaskan kedaulatan menurut Jean Bodin serta sifat-sifat dari kedaulatan itu sendiri. Menurut Jean Bodin kedaulatan dibagi menjadi dua, yaitu kedaulatan ke dalam dan kedaulatan ke luar ( Walaupun artikel ini hanya memberikan informasi yang sedikit mengenai teori kedaulatan Jean Bodin. Akan tetapi, hal tersebut sudah cukup memberi tambahan informasi penulis untuk membahas permasalahan dalam penulisan ini. 25

PENGANTAR ILMU SEJARAH

PENGANTAR ILMU SEJARAH Resume Buku PENGANTAR ILMU SEJARAH Karya: Prof. Dr. Kuntowijoyo Oleh: Tedi Permadi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan

Lebih terperinci

SEJARAH HAK AZASI MANUSIA

SEJARAH HAK AZASI MANUSIA SEJARAH HAK AZASI MANUSIA Materi Perkuliahan Hukum dan HAM ke-2 FH Unsri URGENSI SEJARAH HAM Kepentingan paling mendasar dari setiap warga negara adalah perlindungan terhadap hak-haknya sebagai manusia.

Lebih terperinci

Ruang Lingkup Ilmu Politik

Ruang Lingkup Ilmu Politik Ruang Lingkup Ilmu Politik Perkembangan Ilmu Politik Apabila ilmu politik dipandang semata-mata sebagai salah satu cabang dari ilmuilmu sosial yang memiliki dasar, rangka, fokus dan ruang lingkup yang

Lebih terperinci

Teori Kedaulatan. Makna Kedaulatan MACAM MACAM TEORI KEDAULATAN. Secara Sempit. Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi suatu Negara.

Teori Kedaulatan. Makna Kedaulatan MACAM MACAM TEORI KEDAULATAN. Secara Sempit. Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi suatu Negara. Teori Kedaulatan Makna Kedaulatan Secara Sempit Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi suatu Negara Secara Luas Kedaulatan adalah hak khusus untuk menajalankan kewenangan tertingi atas suatu wilayah atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nurhidayatina, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nurhidayatina, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Blokade ekonomi adalah perang ekonomi yang pernah diterapkan oleh Napoleon Bonaparte di Eropa pada saat memerintah Prancis tahun 1806-. Penulis ingin mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. imam dan mempunyai hak memberi sakramen penguatan dan menahbiskan imam,

BAB I PENDAHULUAN. imam dan mempunyai hak memberi sakramen penguatan dan menahbiskan imam, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk mengkaji peran kardinal dalam bidang pemerintahan dan bentuk dari pemerintahannya kita lihat dahulu apa itu kardinal dan tugasnya. Uskup atau kardinal

Lebih terperinci

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU POLITIK

SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU POLITIK SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU POLITIK TUJUAN PERKULIAHAN Mahasiswa memahami sejarah perkembangan ilmu politik Mahasiswa menganalisa perkembangan ilmu politik SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU POLITIK Dapat kita kaji

Lebih terperinci

KEBANGKITAN PERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

KEBANGKITAN PERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 KEBANGKITAN PERADABAN EROPA MODERN DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI Zaman Kegelapan dan Dominasi Gereja Dalam Kehidupan Masyarakat Zaman Renaisans, Pencerahan, dan Aufklarung

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN HISTOIRE DE FRANCE (PR217) Prof. Dr. H. Dadang Sunendar, M.Hum. Yadi Mulyadi, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA PERANCIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

HUKUM ADMINISTRASI PUBLIK

HUKUM ADMINISTRASI PUBLIK Pertemuan 2-3 HUKUM ADMINISTRASI PUBLIK Andy Kurniawan Staff Pengajar di Jurusan Administrasi Publik Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Istilah, Pengertian dan Perbedaan HUKUM ADMINISTRASI

Lebih terperinci

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI Matakuliah : Agama (Islam, Kristen, Khatolik)* Deskripsi :Matakuliah ini mengkaji tentang

Lebih terperinci

BAB II TUNJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Sejarah dan Pengertian Masyarakat Madani. Konsep masyarakat madani, tidak terlepas dengan konsep civil society.

BAB II TUNJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Sejarah dan Pengertian Masyarakat Madani. Konsep masyarakat madani, tidak terlepas dengan konsep civil society. BAB II TUNJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Sejarah dan Pengertian Masyarakat Madani 1. Sejarah Masyarakat Madani Konsep masyarakat madani, tidak terlepas dengan konsep civil society. Karena masyarakat madani

Lebih terperinci

Filsafat Umum. Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi

Filsafat Umum. Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1. Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi Filsafat Umum Modul ke: 01 Fakultas Psikologi Kontrak Perkuliahan Pengantar ke Alam Filsafat 1 Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. RAPEM FILSAFAT UMUM Judul Mata Kuliah : Filsafat Umum

Lebih terperinci

MATERI KULIAH ILMU NEGARA MATCH DAY 6 ASAL MULA DAN LENYAPNYA NEGARA

MATERI KULIAH ILMU NEGARA MATCH DAY 6 ASAL MULA DAN LENYAPNYA NEGARA MATERI KULIAH ILMU NEGARA MATCH DAY 6 ASAL MULA DAN LENYAPNYA NEGARA A. TEORI ASAL MULA NEGARA Perihal asal mula negara secara substansial sesungguhnya membahas teori-teori mengenai bagaimana timbulnya

Lebih terperinci

Ilmu Negara. Andrie Irawan, SH., MH Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Ilmu Negara. Andrie Irawan, SH., MH Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta Ilmu Negara Andrie Irawan, SH., MH Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta Tentang Saya Nama: Andrie Irawan Pendidikan: S1 dan S2 FH UII No. HP: 0813-28-777-614 Email: andrie.ir@gmail.com Pin

Lebih terperinci

Pemerintahan berasal dari kata pemerintah, dan yang berasal dari kata perintah - Perintah adalah perkataan yang bermakna

Pemerintahan berasal dari kata pemerintah, dan yang berasal dari kata perintah - Perintah adalah perkataan yang bermakna Pemerintahan berasal dari kata pemerintah, dan yang berasal dari kata perintah - Perintah adalah perkataan yang bermakna menyuruh melakukan sesuatau. - Pemerintah adalah kekuasaan yang memerintah suatu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan masalah 85 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan mengacu pada bab I serta hasil analisis pada bab IV. Sesuai dengan rumusan masalah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. diajukan dalam rumusan masalah skripsi. Dalam rumusan masalah skripsi ini,

BAB V PENUTUP. diajukan dalam rumusan masalah skripsi. Dalam rumusan masalah skripsi ini, BAB V PENUTUP Pada bab V penulis menyimpulkan keseluruhan pembahasan dalam skripsi. Kesimpulan tersebut merupakan jawaban atas pertanyaan penulis ajukan dalam pembatasan masalah. Disamping itu penulis

Lebih terperinci

Kewarganegaraan UMB. Bab Negara dan Sistem Pemerintahan. Bambang Sukiyono, ST. MT. Modul ke: Fakultas Teknik. Program Studi Teknik Elektro

Kewarganegaraan UMB. Bab Negara dan Sistem Pemerintahan. Bambang Sukiyono, ST. MT. Modul ke: Fakultas Teknik. Program Studi Teknik Elektro Kewarganegaraan UMB Modul ke: Bab Negara dan Sistem Pemerintahan Fakultas Teknik Bambang Sukiyono, ST. MT. Program Studi Teknik Elektro www.mercubuana.ac.id 1. Pendahuluan Istilah dan Pengertian Negara:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Republik Perancis saat ini merupakan salah satu negara yang dapat dikatagorikan sebagai salah satu negara yang maju dari benua Eropa. Republik Perancis saat ini adalah

Lebih terperinci

Sejak Zaman Klasik Hingga Abad XX

Sejak Zaman Klasik Hingga Abad XX Konstruksi Hukum Berdasarkan Sejarah Filsafat Hukum Sejak Zaman Klasik Hingga Abad XX MATA KULIAH : FILSAFAT HUKUM DOSEN : Dr. L. Wira Pria Suhartana, SH., MH. OLEH : ACHMAD SYAUQI NIM. 12B012003 PROGRAM

Lebih terperinci

Renaissance. Encep Supriatna

Renaissance. Encep Supriatna Renaissance Encep Supriatna Pengertian Lahir kembali budaya Yunani-Romawi kuno Enligtenment menjunjung tinggi reason, Metode Ilmiah,dan Kemampuan Manusia untuk menyempurnakan dirinya dan masyarakat sekitarnya.

Lebih terperinci

MATERI KULIAH ILMU NEGARA MATCH DAY 2 PERKEMBANGAN ILMU NEGARA DARI MASA KE MASA

MATERI KULIAH ILMU NEGARA MATCH DAY 2 PERKEMBANGAN ILMU NEGARA DARI MASA KE MASA MATERI KULIAH ILMU NEGARA MATCH DAY 2 PERKEMBANGAN ILMU NEGARA DARI MASA KE MASA Kapan timbulnya ilmu negara (pemikiran tentang negara dan hukum)?. Teori-teori pemahaman tentang negara atau ilmu-ilmu yang

Lebih terperinci

HAK AZASI MANUSIA. Materi Perkuliahan Ilmu Politik FH Unsri. Vegitya Ramadhani Putri, MA, LLM

HAK AZASI MANUSIA. Materi Perkuliahan Ilmu Politik FH Unsri. Vegitya Ramadhani Putri, MA, LLM HAK AZASI MANUSIA Materi Perkuliahan Ilmu Politik FH Unsri Latar Historis dan Filosofis (1) Kepentingan paling mendasar dari setiap warga negara adalah perlindungan terhadap hak-haknya sebagai manusia.

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Studi penelitian tentang pemikiran Niccolò Machiavelli merupakan sebuah studi yang selalu menarik untuk dikaji karena karya-karyanya memberikan kontribusi dalam

Lebih terperinci

MATA KULIAH : SEJARAH DUNIA

MATA KULIAH : SEJARAH DUNIA MATA KULIAH : SEJARAH DUNIA SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH : SEJARAH DUNIA DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 PERTEMUAN I Pengantar dan Orientasi Kelas Introductions

Lebih terperinci

MATERI KULIAH ILMU NEGARA MATCH DAY 3 PERKEMBANGAN ILMU NEGARA DARI MASA KE MASA (2)

MATERI KULIAH ILMU NEGARA MATCH DAY 3 PERKEMBANGAN ILMU NEGARA DARI MASA KE MASA (2) MATERI KULIAH ILMU NEGARA MATCH DAY 3 PERKEMBANGAN ILMU NEGARA DARI MASA KE MASA (2) 4. JAMAN RENAISSANCE 1 (± abad ke XVI) Pada jaman ini terjadi perubahan perubahan besar dalam ilmu pengetahuan, terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang banyak dijalankan oleh negara Eropa bagian barat dan bagian

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang banyak dijalankan oleh negara Eropa bagian barat dan bagian 1 BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Pada abad ke-16 hingga abad ke-18 monarki merupakan suatu sistem pemerintahan yang banyak dijalankan oleh negara Eropa bagian barat dan bagian tengah. Kata monarki

Lebih terperinci

FIF 2315: FILSAFAT POLITIK SEMESTER GENAP 2014/2015 (18 Februari-18 Mei 2015) Kelas A: Senin. R.: B101, Waktu:

FIF 2315: FILSAFAT POLITIK SEMESTER GENAP 2014/2015 (18 Februari-18 Mei 2015) Kelas A: Senin. R.: B101, Waktu: FIF 2315: FILSAFAT POLITIK SEMESTER GENAP 2014/2015 (18 Februari-18 Mei 2015) Kelas A: Senin. R.: B101, Waktu: 07.30-09.10 Agus Wahyudi Kantor : R. 508, FISIPOL UGM Telepun : 901198 Email : awahyudi@ugm.ac.id

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pandeglang, November Penulis

KATA PENGANTAR. Pandeglang, November Penulis KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah sehingga kami bisa menyelesaikan makalah kami tentang Teori Kekuasaan Negara. Semoga bisa menjadi acuan dalam

Lebih terperinci

HISTORIOGRAFI EROPA MODERN. Historiografi Pendidikan Sejarah Rhoma Dwi Aria Yuliantri, M. Pd

HISTORIOGRAFI EROPA MODERN. Historiografi Pendidikan Sejarah Rhoma Dwi Aria Yuliantri, M. Pd HISTORIOGRAFI EROPA MODERN Historiografi Pendidikan Sejarah Rhoma Dwi Aria Yuliantri, M. Pd Email : ariayuliantri@uny.ac.id SEKILAS HISTORIOGRAFI EROPA CLASSICAL Transisi dari storytelling ke penggunaan

Lebih terperinci

Kebangkitan: Paskah Easter? atau Buah Pertama?

Kebangkitan: Paskah Easter? atau Buah Pertama? Kebangkitan: Paskah Easter? atau Buah Pertama? Paskah Easter hari Minggu adalah puncak dari tahun religius bagi banyak orang. Banyak tradisi yang disukai yang terkait dengan hari raya ini. Paskah Easter

Lebih terperinci

http://sasmini.staff.hukum.uns.ac.id Mengapa Filsafat Eropa.? KEBUDAYAAN YUNANI (PLATO DAN ARISTOTELES) ==> ALEXANDER AGUNG (ROMAWI) PENYEBARAN HELLENISME PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN 1. ZAMAN YUNAN-_ROMAWI

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Kristen Protestan

Pendidikan Agama Kristen Protestan Modul ke: 07Fakultas PSIKOLOGI Program Studi PSIKOLOGI Pendidikan Agama Kristen Protestan PEKABARAN INJIL DI INDONESIA Oleh : Drs. Sugeng Baskoro, M.M. Istilah "Injil" berasal dari bahasa Arab Inǧīl, yang

Lebih terperinci

ILMU ADMINISTRASI KHUSUS

ILMU ADMINISTRASI KHUSUS ILMU ADMINISTRASI KHUSUS ILMU ADMINISTRASI PUBLIK (PUBLIC ADMINISTRATION) ILMU ADMINISTRASI PUBLIK : (Ilmu Administrasi Tertua dan paling luas) Terdiri atas : 1. Ilmu Administrasi Negara 2. Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Kristen Protestan

Pendidikan Agama Kristen Protestan Modul ke: 05Fakultas Psikologi Pendidikan Agama Kristen Protestan GERAKAN PEMBARUAN GEREJA Program Studi Psikologi Drs. Sugeng Baskoro,M.M. BAHAN KAJIAN Pengertian Gerakan Pembaruan Gereja (Reformasi Gereja).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Pendidikan juga dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Pendidikan juga dipandang sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Pendidikan sangat penting peranannya dalam kehidupan manusia, karena pendidikan merupakan sarana ataupun alat untuk mengubah kehidupan seseorang menjadi lebih baik di

Lebih terperinci

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK Modul ke: Konstitusi dan Rule of Law Pada Modul ini kita akan membahas tentang pengertian, definisi dan fungsi konstitusi dan Rule of Law mekanisme pembuatan konstitusi dan undang-undang serta fungsi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melarat, dan mereka yang berada ditengah tengahnya. Uraian yang dikemukakan Aristoteles itu

BAB I PENDAHULUAN. melarat, dan mereka yang berada ditengah tengahnya. Uraian yang dikemukakan Aristoteles itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak terjadi perubahan dalam kehidupan, kehidupan yang berlangsung di dunia bersifat dinamis. Namun, kita dapat mengetahui perubahan-perubahan yang telah terjadi

Lebih terperinci

LOG Ci O vic Education

LOG Ci O vic Education LOGO Civic Education NEGARA DAN WARGA NEGARA Dosen Pengajar: Dra. Hermawati, MA Kelompok 5a : 1 Nia Cita Anisa (1113102000052) Kelas B No absen :15 2 Ramaza Rizka (1113102000076) Kelas D No absen :10 3

Lebih terperinci

By Daniel Ronda (untuk mata kuliah Sistem-Sistem Teologi) Sejarah Singkat

By Daniel Ronda (untuk mata kuliah Sistem-Sistem Teologi) Sejarah Singkat By Daniel Ronda (untuk mata kuliah Sistem-Sistem Teologi) Sejarah Singkat Istilah ini muncul sebagai akibat dari pertikaian pada awal abad ke 17 di Belanda tentang ajaran predestinasi. Jacobus Arminius

Lebih terperinci

Filsafat Pemerintahan (Sebuah Gambaran Umum) Oleh: Erwin Musdah

Filsafat Pemerintahan (Sebuah Gambaran Umum) Oleh: Erwin Musdah Filsafat Pemerintahan (Sebuah Gambaran Umum) Oleh: Erwin Musdah Pendahuluan Sudah menjadi suatu hal yang lazim dalam pembahasan sebuah konsep dimulai dari pemaknaan secara partikuler dari masing-masing

Lebih terperinci

MATA KULIAH : SEJARAH DUNIA

MATA KULIAH : SEJARAH DUNIA SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) FISIP HI UNJANI CIMAHI 2011 MATA KULIAH : SEJARAH DUNIA DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI PERTEMUAN I Pengantar dan Orientasi Kelas Introductions / Perkenalan Mata Kuliah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. skripsi yang berjudul Sistem Law Pada Masa Pemerintahan Perwalian Louis XV

BAB III METODE PENELITIAN. skripsi yang berjudul Sistem Law Pada Masa Pemerintahan Perwalian Louis XV 37 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan penjelasan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam mengkaji permasalahan yang berkaitan dengan skripsi yang berjudul (Kajian Terhadap

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Kristen Protestan

Pendidikan Agama Kristen Protestan Pendidikan Agama Kristen Protestan Modul ke: 12Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi RENAISSANCE DAN PERUBAHAN MENYELURUH DALAM POLA PIKIR GEREJA Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Latar Belakang Sejak abad

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Kristen Protestan

Pendidikan Agama Kristen Protestan Pendidikan Agama Kristen Protestan Modul ke: 14Fakultas Psikologi SEJARAH GEREJA, ALIRAN, TOKOH DAN PENGARUHNYA Program Studi Psikologi Drs. Sugeng Baskoro,M.M. PENGANTAR : Abad pertama sejarah gereja

Lebih terperinci

Buku yang Diberikan Allah kepada I(ita

Buku yang Diberikan Allah kepada I(ita Buku yang Diberikan Allah kepada I(ita Pernahkah saudara bertanya-tanya dalam hati bagaimana Allah memberikan Alkitab kepada kita? Apakah Alkitab itu mungkin disiapkan oleh malaikat dan kemudian ditinggalkan

Lebih terperinci

Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan Modul ke: Pendidikan Kewarganegaraan Berisi tentang Negara dan Sistem Pemerintahan. Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Dosen : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom Program Studi Hubungan Masyarakat Latar Belakang

Lebih terperinci

BAPA SURGAWI BERFIRMAN KEPADA SAUDARA

BAPA SURGAWI BERFIRMAN KEPADA SAUDARA BAPA SURGAWI BERFIRMAN KEPADA SAUDARA Dalam Pelajaran Ini Saudara Akan Mempelajari Allah Ingin Berbicara kepada Saudara Allah Berfirman dalam Berbagai-bagai Cara Bagaimana Kitab Allah Ditulis Petunjuk-petunjuk

Lebih terperinci

NEGARA SISTEM PEMERINTAHAN KEKUASAAN, WEWENANG, LEGITIMASI LEMBAGA POLITIK

NEGARA SISTEM PEMERINTAHAN KEKUASAAN, WEWENANG, LEGITIMASI LEMBAGA POLITIK NEGARA SISTEM PEMERINTAHAN KEKUASAAN, WEWENANG, LEGITIMASI LEMBAGA POLITIK IDENTIFIKASI MANUSIA HIDUP : 1. CONFORMITAS KERJASAMA 2. ANTAGONISTIS PERTENTANGAN Negara organisasi dalam suatu wilayah dapat

Lebih terperinci

Sosiologi politik MEMAHAMI POLITIK #3 Y E S I M A R I N C E, M. S I

Sosiologi politik MEMAHAMI POLITIK #3 Y E S I M A R I N C E, M. S I Sosiologi politik MEMAHAMI POLITIK #3 Y E S I M A R I N C E, M. S I PERKEMBANGAN ILMU POLITIK CARA MEMANDANG ILMU POLITIK Ilmu yang masih muda jika kita memandang Ilmu Politik semata-mata sebagai salah

Lebih terperinci

Prinsip Kepemimpinan Ul.1:9-18 Ev. Gito T.W.

Prinsip Kepemimpinan Ul.1:9-18 Ev. Gito T.W. Prinsip Kepemimpinan Ul.1:9-18 Ev. Gito T.W. Bulan Oktober kita merayakan hari Reformasi. Reformasi ini tidak hanya di dalam gereja, tetapi juga di dunia. Reformasi tidak terjadi di bidang tertentu saja.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Deklarasi terhadap pembentukan sebuah negara yang merdeka tidak terlepas dari pembicaraan mengenai pembentukan struktur atau perangkatperangkat pemerintahan

Lebih terperinci

SEJARAH ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

SEJARAH ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PERKEMBANGAN ADMINISTRASI ATAU MANAJEMEN SEBAGAI SENI SEJARAH ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN Fase Prasejarah Sejarah Modern A. FASE PRASEJARAH 1. Zaman Peradaban Mesopotamia (Irak) Pemerintahan, perdagangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya, dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Plato,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbedaan pandangan mengenai masalah iman dan perbuatan dalam hubungannya dengan keselamatan memang sudah ada sejak dulu kala 1. Pada satu pihak, ada orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Citra Antika, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Citra Antika, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa ini, demokrasi merupakan salah satu pandangan dan landasan kehidupan dalam berbangsa yang memiliki banyak negara pengikutnya. Demokrasi merupakan paham

Lebih terperinci

SEJARAH PEMILU DUNIA

SEJARAH PEMILU DUNIA SEJARAH PEMILU DUNIA PENGERTIAN PAKAR Secara etimologis kata Demokrasi terdiri dari dua kata Yunani yaitu damos yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat dan cratein atau cratos yang berarti kedaulatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa tahap ketika kekristenan mulai berkembang tanah air Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. beberapa tahap ketika kekristenan mulai berkembang tanah air Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjalanan agama Kristen masuk ke Indonesia memang panjang. Ada beberapa tahap ketika kekristenan mulai berkembang tanah air Indonesia. Agama Kristen memang bukan agama

Lebih terperinci

DASAR-DASAR ILMU POLITIK. By: Ita Mutiara Dewi

DASAR-DASAR ILMU POLITIK. By: Ita Mutiara Dewi DASAR-DASAR ILMU POLITIK By: Ita Mutiara Dewi PERTEMUAN KE - 1 DEFINISI POLITIK Secara etimologis, politik berasal dari bahasa Yunani yaitu polis yang berarti kota atau negara kota. Turunan dari kata tersebut

Lebih terperinci

SEJARAH MUSIK DUNIA. A.Perkembangan Musik Dunia

SEJARAH MUSIK DUNIA. A.Perkembangan Musik Dunia SEJARAH MUSIK DUNIA Sejak abad ke-2 dan abad ke-3 sebelum Masehi, di Tiongkok da Mesir ada musik yang mempunyai bentuk tertentu. Dengan mendapat pengaruh dari Mesir dan Babilon, berkembanglah musik Hibrani

Lebih terperinci

ASAL MULA NEGARA. Nanik Prasetyoningsih.

ASAL MULA NEGARA. Nanik Prasetyoningsih. ASAL MULA NEGARA Nanik Prasetyoningsih E-mail:nanikprasetyoningsih@yahoo.com TEORI-TEORI ASAL MULA NEGARA DUA GOLONGAN BESAR: TEORI-TEORI SPEKULATIF: TEORI PERJANJIAN MASYARAKAT; TEORI TEOKRATIS; TEORI

Lebih terperinci

Kewarganegaraan. Negara dan Sistem Pemerintahan. Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen

Kewarganegaraan. Negara dan Sistem Pemerintahan. Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi Manajemen Modul ke: Kewarganegaraan Negara dan Sistem Pemerintahan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengertian Bentuk Negara (staats-vorm)

Lebih terperinci

2014 ANALISIS STRUKTURALISME GENETIK TERHADAP NILAI-NILAI EKSISTENSIALISME DALAM NASKAH TEATER HUIS CLOS KARYA JEAN-PAUL SARTRE

2014 ANALISIS STRUKTURALISME GENETIK TERHADAP NILAI-NILAI EKSISTENSIALISME DALAM NASKAH TEATER HUIS CLOS KARYA JEAN-PAUL SARTRE 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Karya sastra tidak luput dari pandangan pengarang terhadap kondisi yang terjadi di lingkungannya, seperti sejarah, budaya, agama, filsafat, politik dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan informasi dan pengetahuan tentang sejarah, perkembangan, tokoh, hasil karya, beserta aliran yang terdapat dalam karya sastra prancis masih menjadi

Lebih terperinci

BUKU RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER

BUKU RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER BUKU RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER FILSAFAT BARAT PRA MODERN (FIF 120/2 SKS) Pengampu : Drs. Armaidy Armawi, M.Si. FAKULTAS FILSAFAT UNIVERSITAS GADJAH MADA JOGJAKARTA BUKU RENCANA PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes

BAB I PENDAHULUAN. suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nasionalisme adalah suatu konsep dimana suatu bangsa merasa memiliki suatu persamaan-persamaan dan berbeda dari bangsa-bangsa lainnya. Menurut Hayes (Chavan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi, maka karya sastra sangat banyak mengandung unsur kemanusiaan.

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi, maka karya sastra sangat banyak mengandung unsur kemanusiaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata sastra diambil dari bahasa latin dan juga sansekerta yang secara harafiah keduanya diartikan sebagai tulisan. Sastra merupakan seni dan karya yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

Filsafat Umum. Filsafat Barat MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 05

Filsafat Umum. Filsafat Barat MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 05 MODUL PERKULIAHAN Filsafat Barat Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 05 MK61003 Arie Suciyana S., M.Si Abstract Sejarah Filsafat Barat; Filsafat Yunani; Filsafat

Lebih terperinci

2015 DAMPAK PERANG AUSTRO-PRUSIA TERHADAP HUBUNGAN POLITIK AUSTRIA DAN HONGARIA

2015 DAMPAK PERANG AUSTRO-PRUSIA TERHADAP HUBUNGAN POLITIK AUSTRIA DAN HONGARIA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Periode abad ke-18 hingga abad ke-19 merupakan suatu periode yang memiliki peristiwa-peristiwa besar dan bersejarah di Eropa. Berbagai macam peristiwa itu

Lebih terperinci

BAB III ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK DALAM JUAL BELI PASAL 1493 KUH PERDATA

BAB III ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK DALAM JUAL BELI PASAL 1493 KUH PERDATA 40 BAB III ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK DALAM JUAL BELI PASAL 1493 KUH PERDATA A. Gambaran Umum Tentang KUH Perdata. 1. Sejarah KUH Perdata Sejarah terbentuknya KUH Perdata di Indonesia tidak terlepas dari

Lebih terperinci

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih.

negeri namun tetap menuntut kinerja politisi yang bersih. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persoalan politik di Indonesia saat ini adalah kurangnya kesadaran politik dalam masyarakat khususnya generasi pemuda untuk terlibat dalam partisipasi politik. Tuntutan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pemikiran Jean Jacques Rousseau dalam Bidang Politik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pemikiran Jean Jacques Rousseau dalam Bidang Politik. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini merupakan penguraian mengenai metode penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk mengkaji permasalahan yang berhubungan dengan skripsi yang berjudul Pemikiran Jean

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sejak masuknya bangsa Belanda dan tata-hukumnya di nusantara tahun 1596

I. PENDAHULUAN. Sejak masuknya bangsa Belanda dan tata-hukumnya di nusantara tahun 1596 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak masuknya bangsa Belanda dan tata-hukumnya di nusantara tahun 1596 berlakulah dualisme hukum di Indonesia, yaitu di samping berlakunya hukum Belanda kuno

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang pengarang dalam memaparkan berbagai permasalahan-permasalahan dan kejadian-kejadian dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam Perjanjian Baru terdapat empat Kitab Injil Yang menuliskan tentang kehidupan Yesus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam Perjanjian Baru terdapat empat Kitab Injil Yang menuliskan tentang kehidupan Yesus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam Perjanjian Baru terdapat empat Kitab Injil Yang menuliskan tentang kehidupan Yesus Kristus, keempat injil ini adalah Injil Matius, Markus, Lukas dan

Lebih terperinci

35 hingga 132 Hijriyyah Dinasti Umawiyah

35 hingga 132 Hijriyyah Dinasti Umawiyah 35 hingga 132 Hijriyyah Dinasti Umawiyah # 98 Tahun; mulai Tahun 661 s.d 750 Masehi (35 s.d 132 Hijriyyah) # Buku ini adalah sebuah catatan sejarah tentang salah satu dinasti terbesar dalam rentang sejarah

Lebih terperinci

WAHYU 17 PENGHAKIMAN ATAS BABEL

WAHYU 17 PENGHAKIMAN ATAS BABEL WAHYU 17 PENGHAKIMAN ATAS BABEL PENDAHULUAN Wahyu 17:1 Salah satu dari ketujuh malaikat yang membawa tujuh malapetaka membawa berita putusan terhadap Babel, pelacur besar. Hukuman terhadapnya akan dilakukan

Lebih terperinci

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN

NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN KEWARGANERAAN Modul ke: Fakultas 02FEB NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN SYAMSUNASIR, S.SOS., M. M. Program Studi Management LATAR BELAKANG PERLUNYA NEGARA Menurut ahli tata negara Sokrates, Aristoteles dan

Lebih terperinci

Berkenalan dengan Kitab Wahyu DR Wenas Kalangit

Berkenalan dengan Kitab Wahyu DR Wenas Kalangit Berkenalan dengan Kitab Wahyu DR Wenas Kalangit 19 Februari 2008 Jakarta 1 Berkenalan dengan Kitab Wahyu Sedikit tentang Sastra Apokaliptik Kitab terakhir dalam Alkitab bernama: Wahyu. Ini sebetulnya adalah

Lebih terperinci

Mata Pelajaran : PPKn Kelas / Sem : VIII / 1

Mata Pelajaran : PPKn Kelas / Sem : VIII / 1 LEMBAR KERJA Mata Pelajaran : PPKn Kelas / Sem : VIII / 1 Kompetensi Dasar : Menghargai semangat kebangsaan dan kebernegaraan seperti yang ditunjukkan oleh para pendiri negara dalam menetapkan UUD 1945

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fani Nurlasmi Kusumah Dewi, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Fani Nurlasmi Kusumah Dewi, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Ungkapan modernisasi sangat sulit didefinisikan karena mempunyai cakupan yang sangat luas dan selalu berganti mengikuti perkembangan zaman sehingga pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Tindak pidana korupsi di Indonesia sudah meluas dalam masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah. Tindak pidana korupsi di Indonesia sudah meluas dalam masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Tindak pidana korupsi di Indonesia sudah meluas dalam masyarakat dan perkembangannya terus meningkat dari tahun ke tahun. Meningkatnya tindak pidana korupsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjudul Peranan Kardinal di Kerajaan Prancis pada Masa Pemerintahan Louis XV

BAB III METODE PENELITIAN. berjudul Peranan Kardinal di Kerajaan Prancis pada Masa Pemerintahan Louis XV 31 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan penjelasan mengenai metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam mengkaji permasalahan yang berkaitan dengan skripsi yang berjudul Peranan Kardinal

Lebih terperinci

SEJARAH PUNCAK KEDATANGANNYA DANIEL 12

SEJARAH PUNCAK KEDATANGANNYA DANIEL 12 SEJARAH PUNCAK KEDATANGANNYA DANIEL 12 PENDAHULUAN Daniel 12:1a Pada waktu itu ini menyangkut peperangan yang terus berlanjut antara negeri utara dan selatan (Daniel 11:44,45). Jaminan kehadiran Mikhael

Lebih terperinci

Surat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh. Mungkin karena alasan-alasan itulah surat ini

Surat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh. Mungkin karena alasan-alasan itulah surat ini Catatan: Bahan ini diambil dari http://www.sabda.org/sabdaweb/biblical/intro/?b=47, diakses tanggal 3 Desember 2012. Selanjutnya mahasiswa dapat melihat situs www.sabda.org yang begitu kaya bahan-bahan

Lebih terperinci

HAKEKAT DAN RUANG LINGKUP SEJARAH

HAKEKAT DAN RUANG LINGKUP SEJARAH HAKEKAT DAN RUANG LINGKUP SEJARAH Kompetensi Dasar : Kemampuan mendeskripsikan hakekat, ruang lingkup dan prinsip dasar ilmu dan penelitian sejarah Indikator : Memahami pengertian sejarah Mengidentifikasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah merupakan hal penting dalam berbangsa karena sejarah adalah bagian dari kehidupan yang dapat dijadikan sebuah pelajaran untuk menjadi bangsa yang lebih baik.

Lebih terperinci

Predestinasi Kristus 1 Ptr. 1:20-21 Ev. Calvin Renata

Predestinasi Kristus 1 Ptr. 1:20-21 Ev. Calvin Renata Predestinasi Kristus 1 Ptr. 1:20-21 Ev. Calvin Renata Pada bulan lalu kita telah belajar tentang Kristus yang mati disalibkan untuk menebus kita dari hidup yang sia-sia bukan dengan emas atau perak tetapi

Lebih terperinci

1. Oleh: 2. Taat Wulandari 3.

1. Oleh: 2. Taat Wulandari 3. 1. Oleh: 2. Taat Wulandari 3. E-mail: taat_wulandari@uny.ac.id Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah

Lebih terperinci

SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA SUYATO

SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA SUYATO SISTEM PEMERINTAHAN INDONESIA SUYATO LATAR BELAKANG Latar belakang Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki sistem pemerintahan presidenssil. Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk

Lebih terperinci

Kewarganegaraan. Negara dan Sistem Pemerintahan MODUL PERKULIAHAN II. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 02

Kewarganegaraan. Negara dan Sistem Pemerintahan MODUL PERKULIAHAN II. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 02 MODUL PERKULIAHAN II Kewarganegaraan Negara dan Sistem Pemerintahan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MKCU MKCU 02 90003 Drs Sugeng Baskoro, M.M Abstract Bab ini menguraikan tentang

Lebih terperinci

Pendidikan Pancasila Kode Mata Kuliah: UM0092/2 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi

Pendidikan Pancasila Kode Mata Kuliah: UM0092/2 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi SATUAN ACARA PERKULIAHAN Pendidikan Pancasila Kode Mata Kuliah: UM0092/2 sks Program Studi: S 1 Sistem Informasi INSTITUT KEUANGAN PERBANKAN INFORMATIKA ASIA PERBANAS Jl. Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi,

Lebih terperinci

Tugas Akhir. STMIK AMIKOM Yogyakarta Taufik Rizky Afrizal. Kelompok I. S1 Sistem Informasi. Drs. Muhammad Idris P, MM

Tugas Akhir. STMIK AMIKOM Yogyakarta Taufik Rizky Afrizal. Kelompok I. S1 Sistem Informasi. Drs. Muhammad Idris P, MM Tugas Akhir STMIK AMIKOM Yogyakarta 2011 11.12.6036 Taufik Rizky Afrizal Kelompok I S1 Sistem Informasi Drs. Muhammad Idris P, MM HAK ASASI MANUSIA DALAM PANCASILA ABSTRAK Dalam makalah yang membahas abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewan keamanan PBB bertugas untuk menjaga perdamaian dan keamanan antar negara dan dalam melaksanakan tugasnya bertindak atas nama negaranegara anggota PBB.

Lebih terperinci

RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN. Modul ke: MATA KULIAH : KEWARGANEGARAAN MODUL 2 NEGARA DAN SISTEM PEMERINTAHAN SUMBER : BUKU ETIKA BERWARGANEGARA, PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI PERGURUAN TINGGI. ( DITERBITKAN OLEH UMB GRAHA ILMU ) Fakultas

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN (PERTEMUAN 1)

RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN (PERTEMUAN 1) (PERTEMUAN 1) Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi berbagai definisi politik Indikator Ketercapaian : - Menyebutkan definisi politik berdasar berbagai pendekatan - Menarik kesimpulan definisi politik :

Lebih terperinci

BAB IV PEMIKIRAN JEAN BODIN ( ) MENGENAI SISTEM POLITIK ABSOLUT DI PRANCIS. A. Keadaan Masyarakat Prancis Pada Abad ke -16

BAB IV PEMIKIRAN JEAN BODIN ( ) MENGENAI SISTEM POLITIK ABSOLUT DI PRANCIS. A. Keadaan Masyarakat Prancis Pada Abad ke -16 BAB IV PEMIKIRAN JEAN BODIN (1530-1596) MENGENAI SISTEM POLITIK ABSOLUT DI PRANCIS A. Keadaan Masyarakat Prancis Pada Abad ke -16 Pada abad ke -1 SM Prancis atau yang dulu dikenal dengan nama Galia dikuasai

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni (Wellek&Warren, 1995:3). Dalam

Bab 1. Pendahuluan. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni (Wellek&Warren, 1995:3). Dalam Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni (Wellek&Warren, 1995:3). Dalam Bahasa Indonesia, kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada kesusasteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari kejadian atau peristiwa di masa lalu yang sungguh-sungguh terjadi. Dalam sejarah, terkandung nilai-nilai yang dijadikan

Lebih terperinci