BAB III SAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN DATA. Badan Koordinasi Keluarga Nasional Provinsi DIY. Maka dibab tiga ini

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III SAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN DATA. Badan Koordinasi Keluarga Nasional Provinsi DIY. Maka dibab tiga ini"

Transkripsi

1 BAB III SAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN DATA Pada bab sebelumnya penulis membahas tentang gambaran umum Badan Koordinasi Keluarga Nasional Provinsi DIY. Maka dibab tiga ini penulis akan membahas mengenai data yang telah penulis peroleh dari BKKBN Provinsi DIY dan Anggota Pokja Kampung KB di Yogyakarta. Adapun data yang telah penulis kumpulkan baik berupa hasil wawancara dengan narasumber pada penelitian ini, kemudian data dari hasil observasi dan data-data dari dokumentasi yang bersangkutan dengan penelitian ini. Bab tiga ini akan menyajikan data dan membahas Strategi Komunikasi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi DIY dalam Menginformasikan Program Pembentukan Kampung KB di Yogyakarta Tahun Pembahasan akan menggunakan berbagai teori yang telah penulis paparkan sebelumnya di kerangka teori pada bab satu. A. SAJIAN DATA 1. Perencanaan Strategi Komunikasi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi DIY dalam Menginformasikan Program Pembentukan Kampung KB di Yogyakarta Tahun 2015 Strategi komunikasi merupakan panduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen (communication management) untuk mencapai suatu tujuan. Strategi komunikasi sangat diperlukan dalam proses penyampaian pesan kepada khalayak, apalagi untuk sebuah lembaga 63

2 pemerintahan yang merupakan lembaga pelayanan publik. Strategi komunikasi yang efektif selalu diawali oleh perencanaan karena perencanaan yang matang merupakan kunci dari keberhasilan suatu kegiatan. Program Kampung KB yang dilakukan oleh Badan Koordinnasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi DIY bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat ditingkat kampung atau setara, melalui program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga serta membangun sektor terkait dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas agar dalam menginformasikan program Kampung KB berjalan dengan lancar, diperlukan sebuah strategi komunikasi yang tepat. Strategi komunikasi merupakan rancangan yang mendetail tentang rencana-rencana teknis dan langkah-langkah komunikasi yang dijalankan organisasi dalam jangka panjang maupun jangka pendek untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Ketua bidang koordinator program Kampung KB BKKBN Provinsi DIY Ibu Dra. Ellya Nunuk Irihastuti menjelaskan program Kampung KB ini yang diharapkan menjadi miniatur pelaksanaan program KKBPK ditingkat terendah. Program Kependudukan Keluarga Berencana Pembangunan Keluarga atau yang disingkat KKPBK yang dikoordinaor oleh Drs. Mitoto Cipto Suroso. Dibawah pimpinan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi DIY Evi Ratnawati, yang dimana program Kampung KB ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat ditingkat kampung atau setara, melalui program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga serta membangun sektor terkait dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas. (wawancara ketua bidang koordinator program Kampung KB, 16 juni 2016) 64

3 Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi DIY menentukan secara keseluruhan kegiatan menginformasikan program Kampung KB berdasarkan petunjuk dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pusat. Program Kampung KB dilaksanakan dengan intruksi bapak Presiden Jokowi kepada kepada BKKBN dengan alasan Program KB tidak lagi bergema dan terdengar gaungnya seperti pada era Orde Baru. Untuk mendukung sebuah strategi komunikasi, langkah-langkah yang dilakukan dalam perencanaan menginformasikan program Kampung KB dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut. 1.1 Analisis Situasi Langkah pertama dalam perencanaan komunikasi adalah melakukan analisis situasi. Dalam analisis situasi BKKBN Provinsi DIY melihat survei yang dilakukan BKKBN pusat pada ruang lingkup kependudukan, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, pembangunan keluarga, kegiatan lintas sektor (permungkiman, sosial ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan perlindungan anak). Seperti yang diungkapkan Drs. Mitoto Cipto Suroso berikut ini: Program ini sebenarnya merupakan langkah penguatan program KKBPK , dan menurut Bapak Jokowi program KB yang lama udah gak efektif seperti pada era Orde Baru, makanya Bapak JokoWi menunjuk BKKBN untuk menyusun suatu program/kegiatan yang dapat memperkuat upaya pembangunan bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana , maka dibentuklah program kampung KB agar menjadi salah satu inovasi untuk mengembangkan program KKBPK secara utuh dilini lapangan. Kalo di Jogja sendri sih kita melihat survei dari BKKBN. menurut data SP 2010 jumlah kepadatan penduduk di Jogja mencapai 1.067,18 jiwa dengan tingkat kemiskinan mencapai 532,59 ribu jiwa dengan akses 65

4 kesehatan yang masih kurang untuk daerah terpencil, ya dengan penemuan survei itu maka kita bersama-sama memulai meningkatkan program ini. (wawancara ketua bidang koordinator program Kampung KB, 16 juni 2016) Tingginya tingkat kepadatan penduduk serta jumlah kemiskinan yang masih cukup tinggi dan akses kesehatan yang masih kurang, jelas menjunjukan program Kampung KB ini merupakan program yang cukup tepat untuk mengatasi kepadatan penduduk, kemiskinan dan akses kesehatan. Seperti yang diungkapkan Ibu Dra. Ellya Nunuk Irihastuti sebagai berikut : Ya kita melihat tinggiya jumlah penduduk dan rendahnya kualitas hidup masyarakat di Indonesia masih jauh dari kata sejahtera ya, Di Jogja juga angka kemiskinan dan kualitas hidup masyarakat masih jauh dari kata sejahtera, adanya Program Kampung KB ini juga ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau setara, melalui program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga serta membangun sektor terkait dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas (wawancara ketua bidang koordinator program Kampung KB, 16 juni 2016) Untuk merespon permasalahan ini, BKKBN Provinsi DIY telah melaksanakan dan mengembangkan progam Kampung KB ini yang diarahkan untuk menurunkan rata-rata laju pertumbuhan penduduk tingkat nasional, Menurunkan Total Fertility Rate (TFR) per perempuan usia reproduksi, Meningkatnya Contraceptive Prevalence Rate (CPR) semua metode, Menurunya kebutuhan ber KB tidak terlayani/unmet need dari jumlah pasangan usia subur, Menurunya Age Specific Fertility Rate (ASFR), Menurunya persentase kehamilan yang tidak diinginkan dari wanita usia subur. 66

5 1.2 Menentukan Komunikator Dalam proses menginformasikan program Kampung KB yang berperan sebagai komunikator adalah BKKBN Provinsi DIY. Sebagai komunikator, BKKBN Provinsi DIY bertugas untuk menginformasikan dan menjelaskan program Kampung KB kepada khalayak sasaran. Tetapi disini BKKBN Provinsi DIY tidak menjadi komunikator tunggal dalam menginformasikan program Kampung KB, BKKBN Provinsi DIY juga berkerja sama dengan beberapa instansi pemerintahan dan narasumber lain untuk membantu menyampaikan program Kampung KB, Seperti yang diungkapkan Ibu Dra. Ellya Nunuk Irihastuti sebagai berikut: Untuk pembicara kita tidak berkerja sendri, pada program kampung KB ini komunikator yang kita pilih untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat itu ada komunikator dari ahli Psikologi, Sosiolognya, ada Dokter Ginekolog (reproduksi wanita) dan Bidan dari BKKBN. Mereka yang kita pandang lebih memahami dalam bidang kesehatan ini kita tunjuk untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat, disamping itu sebagai orang BKKBN itu sendri kita mempunyai lembaga lembaga yang terlibat yaitu, Departemen Sosial, Dinas Kesehatan, dan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia. (wawancara ketua bidang koordinator program Kampung KB, 16 juni 2016) Setiap komunikator dalam menginformasikan program Kampung KB kepada masyarakat memiliki kompentensi masing-masing sesuai dengan bidang pekerjaanya, setiap narasumber memberikan materi sesuai dengan ilmu yang dimilikinya. 1. BKKBN Provinsi DIY dalam program Kampung KB memberikan materi tentang kependudukan, keluarga berencana dan kesehatan 67

6 reproduksi, pembangnan keluarga, kegiatan lintas sektor (permungkiman, sosial ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan perlindungan anak). 2. Pisikolog dalam program Kampung KB memberikan materi yang menyangkut pola pikir masyarakat dan member motivasi kepada masyarakat. 3. Sosiolog dalam program Kampung KB memberikan materi yang menyangkut fenomena-fenomena yang terjadi dimasyarakat, membuka wawasan masyarakat tentang keluarga yang harmonis dan lain-lain. 4. Dokter Ginekolog merupakan dokter spesialis yang ditunjuk oleh BKKBN Provinsi DIY untuk memberikan materi yang menyangkut masalah reproduksi wanita dan konsultasi seputar penyakit khusus wanita. 5. Bidan dalam program Kampung KB merupakan bidan dari BKKBN Provinsi DIY yang memberikan materi menyangkut program KB, alat kontrasepsi, usia layak perkawinan dan pengetahuan tentang pentingnya program keluarga berencana. 6. Departemen Sosial dalam program Kampung KB memberikan materi yang menyangkut jaminan sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan sosial dan penanganan fakir dalam program kampung KB. 68

7 7. Dinas Kesehatan dalam program Kampung KB memberikan materi yang menyangkut tentang pentingnya program KB, kesehatan reproduksi, lingkungan sehat dan lain-lain. 8. Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia dalam program Kampung KB memberikan materi yang menyangkut perencanaan keluarga, penyiapan keluarga dan lain-lain. Pada saat pelaksanaan dilapangan terdapat beberapa kendala dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat, agar pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat diterima dengan baik maka diperlukannya strategi-strategi komunikasi yang baik. Berikut ini tanggapan dari ketua kelompok kerja (Pojka) terhadap penyampaian pesan oleh narasumber sebagai berikut: Untuk narasumber itu biasa berbeda-beda mas, tergantung sama materi yang disampiakan pada saat sosialisasi, kadang dari Pisikolog, Sosiolog, Dokter Ginekolog, Bidan, Departemen Sosial dan Dinas Kesehatan, ya kendala pasti mas, kan kita mesti adaptasi lagi, kadang kalau pas kena narasumber yang terlalu cepat menyampaikan materi dan bahasanya terlalu susah dicerna juga gak enak mas, yang ada malah bingung kitanya, terus ada juga komunikator yang penyampaian pesannya sudah efektif, karena narasumbernya menggunakan alat peraga sehingga mudah dipahami (wawancara langsung kepada Ibu Sujiyah, Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Kampung KB, 12 Agustus 2016) Sebagai komunikator yang baik maka diperlukannya strategi-strategi komunikasi yang efektif agar pesan yang ingin disampaikan dapat dipahami dengan mudah oleh komunikan, dengan cara menggunakan alat peraga saat menyampaikan pesan serta tidak terlalu cepat dalam berbicara saat menyampaikan materi merupakan cara yang tepat dalam menyampaikan sebuah pesan. 69

8 1.3 Menentukan Khalayak Komunikasi atau penerima pesan merupakan khalayak baik individu maupun yang menjadi sasaran dalam kegiatan komunikasi. Menentukan sigmen khalayak dalam program Kampung KB tentu mengacu pada konsepkonsep serta tujuan awal program ini. Adanya komunikasi yang disampaikan oleh BKKBN Provinsi DIY kepada masyarakat dimaksudkan agar masyarakat mengetahui program yang dilaksanakan oleh BKKBN Provinsi DIY yaitu Program Kampung KB. Dalam merancang strategi komunikasi Program Kampung KB, BKKBN Provinsi DIY menentukan target yang spesifik berdasarkan wilayah miskin dan jumlah KB dibawah rata-rata. Seperti yang disampaikan oleh Ibu Dra. Ellya Nunuk Irihastuti sebagai berikut: Dalam program Kampung KB ini yang menjadi komunikan adalah masyarakat kampung yang Jumlah Pra-KS dan KS-1 (miskin) di atas rata-rata Pra KS- dan KS-1 tingkat desa/kelurahan. dan Jumlah peserta KB di bawah rata-rata pencapaian peserta KB tingkat desa/kelurahan. Soalnya Program Kampung KB ini untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. (wawancara ketua bidang koordinator program Kampung KB, 16 juni 2016) Target khalayak adalah masyarakat yang jumlah Pra-KS dan KS-1 (miskin) diatas rata-rata Pra KS- dan KS-1 tingkat desa/kelurahan serta jumlah peserta KB di bawah rata-rata pencapaian peserta KB tingkat desa/kelurahan dikarenakan program Kampung KB ini merupakan program khusus diperuntukan pada kampung-kampung yang jumlah kemiskinan masih dibawah rata-rata sehingga perlu diadakan penanganan khusus, seperti yang disampaikan oleh Ibu Dra. Ellya Nunuk Irihastuti sebagai berikut: 70

9 Program Kampung KB sebenarnya bukan semata-mata program yang mengajak warga untuk ber-kb atau memiliki dua anak, namun program Kampung KB ini mengajak seluruh warga kampung untuk membangun bersama-sama kampung mereka dengan memanfaatkan potensi yang ada dikampung tersebut, sehingga tinggkat kemiskinan bisa dihindarkan. (wawancara ketua bidang koordinator program Kampung KB, 16 juni 2016) 1.4 Menentukan Tujuan Agar suatu kegiatan komunikasi dapat berjalan lebih fokus dan efektif, maka tujuan yang masih bersifat umum perlu dipersempit untuk mempermudah dalam membuat program komunikasi, karena dengan tujuan yang lebih sempit, maka strategi yang digunakan akan lebih fokus. Selain itu tujuan juga harus jelas, sederhana, realistis,dan ada keseimbangan antara anggaran, waktu, dan tenaga. Namun dalam menginformasikan program Kampung KB yang dilaksanakan oleh BKKBN provinsi DIY tidak menetapkan tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Tujuan umum BKKBN Provinsi DIY dalam menginformasikan program Kampung KB yaitu untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat ditingkat kampung atau setara, melalui program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga serta membangun sektor terkait dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas. Adapun tujuan khusus BKKBN Provinsi DIY dalam menginformasikan program Kampung KB yaitu meningkatkan peran pemerintah, pemerintah daerah, lembaga non pemerintah dan swasta dalam memfasilitasi, pendampingan dan pembinaan masyarakat untuk menyelenggarakan program kependudukan, keluarga berencana, pembangunan keluarga dan pembangunan sektor terkait, meningkatkan 71

10 kesadaran masyarakat tentang pembangunan berwawasan kependudukan, meningkatkan jumlah peserta KB aktif modern, meningkatkan ketahanan keluarga melalui program Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL), dan Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja, Meningkatkan pemberdayaan keluarga melalui Kelompok UPPKS, Menurunkan angka Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Meningkatkan rata-rata lama sekolah penduduk usia sekolah, meningkatkan sarana dan prasarana pembangunan kampung, meningkatkan sanitasi dan lingkungan kampung yang sehat dan bersih, meningkatkan kualitas keimanan para remaja/mahasiswa dalam kegiatan keagamaan (pesantren, kelompok ibadah/kelompok doa/ceramah keagamaan) dikelompok PIK KRR/remaja, meningkatkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air para remaja/mahasiswa dalam kegiatan sosial budaya (festival seni dan budaya, dan lain-lain) dikelompok PIK KRR/mahasiswa dan seterusnya. Selain itu menetapkan tujuan BKKBN Provinsi DIY dalam menginformasikan program Kampung KB kepada masyarakat Yogyakarta efek yang diharapkan BKKBN Provinsi DIY yaitu agar masyarakat dapat memahami tentang pentingnya program KB dan dapat meningkatkan kualitas hidup mereka agar dapat menjadi bangsa yang maju. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Dra. Ellya Nunuk Irihastuti sebagai berikut: Kita sangat berharap masyarakat punya kehidupan yang layak dan pengetahuan yang baik tentang program keluarga berencana, dan bersama-sama meningkatkan kualitas hidup ditingkat kampung, 72

11 sehingga menjadi keluarga keluarga kecil berkualitas. (wawancara ketua bidang koordinator program Kampung KB, 16 juni 2016) 1.5 Menentukan Pesan Pesan adalah suatu yang akan disampaikan kepada khalayak berupa ide, gagasan, informasi, aktifitas, atau kegiatan tertentu yang dipublikasikan untuk dipahami, dimengerti dan diketahui. Dalam hal ini pesan yang ingin disampaikan oleh BKKBN Provinsi DIY berkaitan dengan program Kampung KB. Dalam menginformasikan program Kampung KB, pesan yang secara umum disampaikan adalah kependudukan, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, ketahanan keluarga dan pemberdayaan keluarga, kegiatan lintas sektor (permungkiman, sosial ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan perlindungan anak). Pesan dalam menginformasikan program Kampung KB dibuat oleh BKKBN Provinsi DIY berdasarkan tujuan dari program Kampung KB itu sendri dan kondisi komunikan yang dituju. Seperti yang disampaikan Drs. Mitoto Cipto Suroso sebagai berikut: Pesan yang secara umum disampaikan adalah program kependudukan, keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, ketahanan keluarga dan pemberdayaan keluarga, kegiatan lintas sektor (permungkiman, sosial ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan perlindungan anak). Materi yang kita sampaikan sudah dikemas sedemikian rupa sesuai program Kampung KB, kalau soal bahasa ya kita menggunakan yang tidak terlalu formal banget, pada intinya kita menjalin komunikasi yang nyaman bagi masyarakat supaya dipahami oleh seluruh masyarakat. (wawancara kepada ketua bidang koordinator program KKBPK, 16 juni 2016) 73

12 Hal ini dilakukan karena yang menjadi target khalayak dari kegiatan informasi program Kampung KB adalah masyarakat diperkampungan akan lebih baik jika pesan yang disampaikan menggunakan bahasa sehari-hari agar pesan yang disampaikan mudah dipahami. Isi pesan yang disampaikan BKKBN Provinsi DIY dalam kegiatan menginformasikan program Kampung KB sebagai berikut: 1. Kependudukan Memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang kependudukan dimana berkaitan dengan jumlah, struktur, umur, jenis kelamin, agama, kehamilan, kematian, persebaran, kualitas serta ketahanan yang menyangkut politik, sosial, ekonomi dan budaya sehingga masyarakat memiliki wawasan lebih baik. 2. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Masyarakat diberikan pengetahuan tentang keluarga berencana dan kesehatan reproduksi agar dapat mengukur jumlah dan jarak anak yang di inginkan sehingga dapat menjadi keluarga kecil bahagia dan sejahtera, serta dibekali ilmu tentang alat kontrasepsi seperti pil, suntikan KB, implant, AKDR (alat kontrasepsi dalam rahim), kondom dan tubektomi. 3. Ketahanan Keluarga dan Pemberdayaan Keluarga Memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya partisipasi keluarga dalam pembinaan keluaraga dan pemberdayaan keluarga sebagai usaha peningkatan ekonomi keluarga sehingga keluarga memiliki 74

13 ketahanan yang kokoh guna membangun hidup harmonis dan mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan sehat. 4. Kegiatan Lintas Sektor (permungkiman, sosial ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan perlindungan anak). Memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait masalah permungkiman, dimana permungkiman yang sehat serta menjaga lingkungan permungkiman kampung yang bersih, pendidikan sosial ekonomi, mengajarkan masyarakat untuk mendapatkan pendapatan lebih dengan memanfaatkan potensi yang ada, serta menjaga kesehatan, mengenyam wajib pendidikan untuk anak-anak dan perlindungan anak. untuk materi yang biasa disampaikan oleh narasumber itu kadang tentang kependudukan, ada juga keluarga berencana juga kesehatan reproduksi, pemberdayaan keluarga juga ada mas, sama itu loo pendidikan, kesehatan, perlindungan anak dan sosial ekonomi, menurut kami materi yang dibawakan sangat bermanfaat, Cuma terkadang cara penyampaiannya aja mas kurang jelas, mungkin dengan adanya alat bantu peraga saya rasa materi yang disampaikan akan lebih efektif. (wawancara langsung kepada Ibu Sujiyah, Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Kampung KB, 12 Agustus 2016) 1.6 Menentukan Saluran Komunikasi Media adalah sarana atau saluran yang mendukung proses komunikasi agar pesan yang disampaikan komunikator dapat sampai dengan baik kepada komunikan, dengan melalui media, BKKBN Provinsi DIY bisa menyampaikan pesan kepada khlayak atau komunikan yang luas dan dalam jumlah yang banyak. Media yang digunakan meliputi tatap muka workshop Kampung KB yang baru satu kali diadakan oleh BKKBN Provinsi DIY yang bertemakan Pembangunan Berwawasan Kependudukan, pemahaman 75

14 tentang kampung KB yang juga baru satu kali diadakan disetiap kampung KB, sosialisasi KB, ajang kreatifitas, media cetak (printed materials) seperti baliho, spanduk, stiker, gapura kampung KB dan media elektronik (televisi dan radio). Media tatap muka digunakan sebagai media media utama dalam proses menginformasikan program Kampung KB, sedangkan media cetak dan elektronik digunakan BKKBN Provinsi DIY sebagai pendukung dalam menginformasikan kepada masyarakan dalam jangkauan luas. Dalam menginformasikan program Kampung KB kita menggunakan beberapa media. salah satunya tatap muka workshop Kampung KB yang baru satu kali diadakan oleh BKKBN Provinsi DIY yang bertemakan Pembangunan Berwawasan Kependudukan, ada juga, pelatihan tentang pemahaman kampung KB, sosialisasi KB, ajang kreatifitas, dan media elektronik yang digunakan seperti televisi dan radio, media internet melalui website resmi BKKBN dari Pusat maupun BKKBN Provinsi DIY, media cetak seperti baliho, spanduk, stiker dan gapura kampung KB yang terpasang di Kampung KB yang sudah ditetapkan. (wawancara kepada Ibu Dra. Ellya Nunuk Irihastuti, Ketua bidang koordinator program Kampung KB, 16 juni 2016) Media sebagai alat penyampai pesan dan informasi merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan proses penyampaian pesan. Untuk proses menginformasikan program Kampung KB, BKKBN Provinsi DIY menggunakan dua jenis tipe media yaitu tatap muka (face to face) dan bermedia (mediated). Pendekatan yang dilakukan BKKBN Provinsi DIY dengan menggunakan media untuk menginformasikan program Kampung KB berdasarkan jenisnya sebagai berikut: 76

15 1. Tatap Muka (face to face) Teknik penyampaian pesan yang dilakukan BKKBN Provinsi DIY yaitu teknik tatap muka, dengan narasumber sebagai sarana pemberi informasi kepada masyarakat di Yogyakarta khususnya masyarakat kampung KB. Narasumber yang dipilih merupakan orang-orang pilihan dan diberi pemahaman oleh BKKBN Provinsi DIY tentang program Kampung KB. Narasumber tersebut adalah beberapa instansi pemerintah seperti Dinas Kesehatan, Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Sosial, Perkumpulan Keluarga Berencana (PKBI) Dokter Ginekolog (reproduksi wanita), Pisikolog, Sosiolog, dan Bidan dari BKKBN. Beberapa instansi diatas digunakan BKKBN Provinsi DIY dalam menginformasikan program Kampung KB karena dipandang mempunyai kompetensi didalam bidangnya untuk membantu berjalanya program Kampung KB. Seperti yang diungkap Ibu Dra. Ellya Nunuk Irihastuti sebagai berikut: Kegiatanya melalui penyuluhan sosialisasi, karena itu kan kegiatanya peningkatan pengetahuan, ya macam-macam kita kegiatanya, ada workshop ada ajang kreatifitas, sosialisasi KB, pemberian pemahaman tentang Kampung KB, itu semua mengacu pada pendekatan BKKBN Provinsi DIY kepada warga dalam program Kampung KB. Untuk narasumber ada dari beberapa instansi pemerintah seperti Dinas Kesehatan, Departemen Pendidikan Nasional, Departemen Sosial, Perkumpulan Keluarga Berencana (PKBI) Dokter Ginekolog (reproduksi wanita), Pisikolog, Sosiolog, dan Bidan dari BKKBN (wawancara kepada ketua bidang koordinator program Kampung KB, 16 juni 2016) Dalam melancarkan program Kampung KB, BKKBN Provinsi DIY memberikan workshop, pemahaman tentang kampung KB, sosialisasi KB, 77

16 ajang kreatifitas sebagai saluran untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat merupakan proses sosialisasi yang cukup tepat. Seperti yang diungkap ketua pokja Kampung KB sebagai berikut: 2. Bermedia proses sosialisasi yang dilakukan BKKBN Provinsi DIY dikampung kita ini menurut saya sudah cukup baik mas, setahu saya untuk workshop baru satu kali diadakan terus untuk pelatihan tentang pemahaman tentang kampung KB dan sosialisasi KB itu diadakan sebulan sekali sudah dimulai dari bulan januari mas sedangkan untuk ajang kreatifitas itu merupakan kegiatan keterampilan yang baik seni tari, kerajinan tangan dan pemanfaatan sampah yang bisa menjadi nilai jual. (wawancara langsung kepada Bapak Gitu, ketua kelompok kerja (Pokja) Kampung KB, 12 Agustus 2016) a. Media Elektronik Media yang digunakan BKKBN Provinsi DIY dalam menginformasikan Program Kampung KB adalah media elektronik seperti radio Sonora FM dan TVRI Nasional, alasan BKKBN memilih radio Sonora FM dan TVRI sebagai media elektronik karena KB karena stasiun TVRI telah menjadi lembaga penyiaran publik (LPP) yang dikatagorikan sebagai National Public Service Broadcasting (PSB) yang berarti system penyiaran dikontrol oleh publik melalui KPI. TVRI juga stasiun televisi berbentuk hukum dan netral dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat. sedangkan Sonora FM dipilih karena sudah tersebar dikota-kota besar di Indonesia tidak hanya itu Radio Sonora FM juga bisa diakses dengan live radio streaming sehingga memudahkan orang untuk mengaksesnya, untuk masalah anggaran sudah ditentukan dari pusat. 78

17 kalau media elektronik seperti Radio Sonora FM dan TVRI itu sudah ditentukan oleh BKKBN Pusat dari Jakarta mas, setahu saya yang menjadi alasan kenapa BKKBN Pusat memilih TVRI sebagai media elektronik untuk mengiklankan program Kampung KB karena stasiun TVRI telah menjadi lembaga penyiaran publik (LPP) yang dikatagorikan sebagai National Public Service Broadcasting (PSB) yang berarti system penyiaran dikontrol oleh public melalui KPI. TVRI juga stasiun televisi berbentuk hukum dan netral dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat. sedangkan radio Sonora FM dipilih karena sudah tersebar dikota-kota besar di Indonesia tidak hanya itu radio Sonora FM juga bisa diakses dengan live radio streaming sehingga memudahkan orang untuk mengaksesnya, untuk masalah anggaran sudah ditentukan dari pusat mas (wawancara kepada Ibu Dra. Ellya Nunuk Irihastuti, Ketua bidang koordinator program Kampung KB, 16 juni 2016) Dalam menginformasikan program kampung KB ini, tidak hanya dilakukan dengan tatap muka (face to face) pemilihan media media elektronik juga dipilih sebagai sarana menginformasikan program ini. Seperti yang diungkap ketua pokja Kampung KB sebagai berikut: Setahu saya mas, untuk ditelevisi itu sudah ada iklanya di TVRI, saya dengar dari teman juga diradio juga ada, kan sekarang radio kita udah bisa streaming mas, zaman kan udah canggih haha (wawancara langsung kepada Bapak Gito ketua kelompok kerja (Pokja) Kampung KB Sleman, 12 Agustus 2016). b. Media Printed Material Media Printed Material seperti baliho, spanduk, dan stiker juga dipilih BKKBN Provinsi DIY sebagai media untuk menginformasikan program Kampung KB. Media Printed Material ini digunakan sebagai promosi program Kampung KB dengan tujuan untuk menarik perhatian masyarakat secara luas. Isi pesan dari baliho, spanduk, dan stiker ini berisikan ajakan untuk ikut KB, stop pernikahan dini dan dua anak cukup. Untuk pemasangan 79

18 baliho ini biasanya dipasang pada pintu masuk gapura gerbang kampung KB, sedangkan untuk spanduk terpasang dipinggir jalan sebelum memasuki wilayah kampung KB dan untuk stiker dipasang di kaca jendela rumah warga untuk penyebaran printed material ini terpasang pada setiap wilayah kampung KB disetiap kabupaten DIY. Seperti yang diungkapkan Ibu Dra. Ellya Nunuk Irihastuti sebagai berikut Untuk baliho ini kita lakukan pasang dekat gerbang pintu masuk gapura kampung KB, sedangkan untuk spanduk terpasang dipinggir jalan sebelum memasuki wilayah kampung KB dan untuk stiker dipasang di kaca jendela rumah warga, isi pesan dalam baliho ini berisikan ajakan untuk ayo ikut KB, stop pernikahan dini dan dua anak cukup dengan tujuan agar masyarakat yang keluar masuk kampung tau dan tertarik sama program ini. Untuk pemasangan baliho, spanduk dan stiker ini disetiap kampung KB pasti ada mas, (wawancara kepada ketua bidang koordinator program Kampung KB, 16 juni 2016) Pemilihan media printed material seperti baliho, spanduk, dan stiker ini juga dinilai sangat efektif untuk menarik perhatian masyarakat secara luas. Seperti yang diungkap ketua pokja Kampung KB sebagai berikut: kalau untuk media cetak seperti baliho, spanduk, dan stiker sih sudah banyak mas disini, itu pas mas masuk dari gerbang gapura sudah ada tulisan baliho Kampung KB terus dipinggir jalan sebelum mas masuk kampung sini juga ada spanduk gede kampung KB, ini stiker juga sudah nempel dirumah saya haha. (wawancara langsung kepada Bapak Gito Kelompok Kerja (Pokja) Kampung KB Sleman, 12 Agustus 2016) c. Pembangunan Gapura Kampung KB Pembangunan pintu masuk gapura Kampung KB juga merupakan strategi komunikasi yang dilakukan BKKBN Provinsi DIY dalam menginformasikan program Kampung KB. Pembangunan gapura yang bertuliskan kampung KB ini dibuat sebagai icon dari kampung yang terpilih 80

19 sebagai Kampung KB. Seperti yang diungkapkan Ibu Dra. Ellya Nunuk Irihastuti sebagai berikut: pembanguan gapura kampung KB ini dibiayakan dari BKKBN Provinsi DIY, dengan tujuan dari pembangunan gapura ini agar menjadi icon dari program kampung KB itu sendri, pembangunan gapura ini dibangun secara gotong-royong oleh warga kampung, untuk pembangunan gapura ini disetiap kampung KB sudah kita bangun. (wawancara kepada ketua bidang koordinator program Kampung KB, 16 juni 2016) Pembangunan pintu masuk gapura Kampung KB ini bertujuan sebagai symbol atau icon partisipasi warga dalam mencanangkan program kampung KB. Seperti yang diungkap ketua pokja Kampung KB sebagai berikut: setahu saya pembangunan gapura yang bertuliskan kampung KB ini merupakan tanda atau icon kalau kampung ini adalah kampung KB mas, itu dananya dari BKKBN mas, tapi untuk pembangunanya itu dikerjakan secara gotong-royong oleh warga kampung. (wawancara langsung kepada Ibu Sri Kelompok Kerja (Pokja) Kampung KB Sleman, 12 Agustus 2016) d. Media Cyber : website Adapun yang terakhir adalah website, BKKBN Provinsi DIY membuat website sebagai wadah atau tempat memberikan informasi seputar program yang dilakukan oleh BKKBN itu sendri. BKKBN Provinsi DIY membuat website dengan situs dengan tujuan agar masyarakat dapat mengetahui informasi dengan mudah. Pada situs ini juga masyarakat dapat mengetahui informasi tentang Program Kampung KB, melakukan konsultasi secara langsung melalui situs ini. kita juga menggunakan Website sebagai media untuk menginformasikan program Kampung KB. masyarakat dapat mengakses website dengan situs website tersebut 81

20 berisikan informasi tentang program Kampung KB, pada website tersebut masyarakat bisa berkonsultasi secara langsung. (wawancara kepada Ibu Dra. Ellya Nunuk Irihastuti, Ketua bidang koordinator program Kampung KB, 16 juni 2016) Website merupakan media internet yang digunakan BKKBN Provinsi DIY sebagai wadah atau tempat memberikan informasi seputar program yang dilakukan oleh BKKBN itu sendri. Seperti yang diungkap ketua pokja Kampung KB Bapak Gito Prasojo sebagai berikut: saya ngeliat infonya itu dari internet, saya kira hanya ada di tv aja eh di website nya juga sudah lengkap, saya buka website nya itu juga karena saya sendri yang pengen tau infonya lebih dalam. (wawancara langsung kepada Ibu Sri Kelompok Kerja (Pokja) Kampung KB Sleman, 12 Agustus 2016) 2. Pelaksanan Strategi Komunikasi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi DIY dalam Menginformasikan Program Pembentukan Kampung KB di Yogyakarta Tahun 2015 Pelaksanaan dalam menginformasikan program Kampung KB di Yogyakarta yang dilakukan oleh BKKBN Provinsi DIY dilaksanakan dengan dua jenis strategi yaitu tatap muka (face to face) dan bermedia (mediated). Kegiatan penyampaian pesan dalam menginformasikan program Kapung KB lebih sering dilaksanakan dengan strategi tatap muka, namun strategi bermedia juga digunakan sebagai alat bantu dalam proses penyampaian pesan program Kampung KB kepada masyarakat. 82

21 2.1 Pelaksanan Strategi Komunikasi Tatap Muka dalam Menginformasikan Program Pembentukan Kampung KB di Yogyakarta Tahun Workshop Kampung KB Salah satu kegiatan tatap muka yang dilakukan BKKBN Provinsi DIY adalah dengan workshop. Workshop yang diselenggarakan BKKBN Provinsi DIY di Universitas Gadjah Mada ini bertemakan Pembangunan Berwawasan Kependudukan yaitu ditujukan bagi wilayah-wilayah yang kumuh, miskin, dan padat penduduknya seperti dikampung-kampung nelayan. Melalui program ini, BKKBN hadir untuk menyampaikan dan menggerakkan KKBPK atau Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga mengacu pada Program Kampung KB. dengan tujuan menjelaskan apa itu Program Kampung KB dan memberikan penjelasan tentang Pembangunan Berwawasan Kependudukan (PBK), latihan analisis hasil Indeks Pembangunan Berwawasan Kependudukan (IPBK), konsep analisis kebijakan, latihan merumuskan masalah kebijakan kependudukan, teknik pengembangan alternatif dan kriteria kebijakan kependudukan, penyusunan rekomendasi kebijakan kependudukan, sampai policy dialog tentang kebijakan kependudukan. Seperti yang diungkap Ibu Dra. Ellya Nunuk Irihastuti sebagai berikut: Workshop ini baru kita adakan satu kali yaitu pada tanggal Oktober 2015 dengan tema Pembangunan Berwawasan Kependudukan yang kita undang adalah Kelompok Kerja (Pokja) Kampung KB dari setiap kabupaten dengan tujuan menjelaskan apa itu Program Kampung KB dan memberikan penjelasan tentang Pembangunan Berwawasan Kependudukan (PBK), latihan analisis hasil Indeks Pembangunan Berwawasan Kependudukan (IPBK), 83

22 konsep analisis kebijakan, latihan merumuskan masalah kebijakan penduduk, teknik pengembangan alternative dan kriteria kebijakan kependudukan, penyusunan rekomendasi kebijakan kependudukan, sampai policy dialog tentang kebijakan kependudukan (wawancara kepada ketua bidang koordinator program Kampung KB, 16 juni 2016 Gambar 3.1 Workshop Pembangunan Berwawasan Kependudukan Program Kampung KB Sumber : BKKBN Provinsi DIY, pada tanggal Oktober Pelatihan Tentang Pemahaman Kampung KB Pelatihan tentang pemahaman kampung KB ini merupakan wadah untuk memberikan informasi dan pelatihan kepada kelompok masyarakat yang berada diwilayah kampung KB, kegiatan yang dilakukan dalam pelatihan tentang pemahaman kampung KB ini antara lain dengan adanya pemberian informasi tentang kependudukan, keluarga berencana, kesehatan reproduksi, pemberdayaan keluarga, pendidikan, kesehatan, perlindungan anak dan sosial ekonomi serta forum diskusi dan tanya jawab mengenai materi Program Kampung KB kepada masyarakat yang masih belum memahami tentang 84

23 program tersebut. Pelatihan kampung KB ini sudah mulai diadakan dari bulan januari 2016, pelaksanaanya setiap satu bulan sekali yang diadakan oleh BKKBN Provinsi DIY, untuk waktu pelaksanaanya disetiap kampung sudah ditentukan. Dalam kegiatan ini yang menjadi narasumber adalah BKKBN Provinsi DIY dibantu dengan narasumber lainya seperti Dokter Ginekolog (reproduksi wanita), Bidan dari BKKBN dll. Menurut Ibu Dra. Ellya Nunuk Irihastuti sebagai berikut: Pelatihan tentang pemahaman kampung KB ini merupakan wadah dan sarana untuk memberikan informasi kepada kepada kelompok masyarakat yang berada diwilayah kampung KB, untuk pelatihan kampung KB ini sudah mulai diadakan dari bulan januari kemaren mas, pelaksanaanya setiap satu bulan sekali yang diadakan oleh BKKBN Provinsi DIY, untuk waktu pelaksanaanya disetiap kampung sudah ditentukan mas, narasumbernya dari BKKBN Provinsi DIY dan dibantu oleh lembaga lain seperti Dokter Ginekolog (reproduksi wanita), Bidan dari BKKBN dll. (wawancara kepada Ketua bidang koordinator program Kampung KB, 16 juni 2016) Dengan adanya pelatihan tentang pemahaman kampung KB ini diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat dan agar lebih memahami program kampung KB dan dapat meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengatasi masalah yang ada. kami sangat terbantu dengan adanya pelatihan tentang pemahaman kampung KB ini, kami jadi lebih paham tentang apa itu kependudukan, apa itu keluarga berencana, kesehatan reproduksi, pemberdayaan keluarga, pendidikan, kesehatan, perlindungan anak dan sosial, saya sebagai anggota ibu PKK juga sangat senang dengan adanya pelatihan kampung KB ini. (wawancara langsung kepada Ibu Sujiyah Rochaniyah Kelompok Kerja (Pokja) Kampung KB, 12 Agustus 2016) 85

24 Pada gambar 3.2 dibawah ini merupakan contoh kegiatan yang dilakukan pada saat acara berlangsung. Gambar 3.2 Pelatihan Tentang Pemahaman Kampung KB Kepada PKK 3. Sosialisasi KB Sumber : BKKBN Provinsi DIY, tanggal 10 Januari 2016 Kegiatan sosialisasi KB dilaksanakan oleh BKKBN Provinsi DIY bertujuan untuk memberikan informasi dan pemahaman yang baik dan benar tentang kesehatan reproduksi dan jangka waktu kelahiran. Sebenarnya program Kampung KB ini merupakan lanjutan dari program keluarga berencana, akan tetapi program Kampung KB ini lebih bersifat mengajak masyarakat kampung untuk menerapkan program keluarga berencana, Tujuan lain dari sosialisasi ini untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang keuntungan ber-kb dan dapat menjadi keluarga sejahtera. Seperti yang diungkap Ibu Dra. Ellya Nunuk Irihastuti sebagai berikut: Sebenarnya program Kampung KB ini merupakan lanjutan dari program keluarga berencana, akan tetapi program Kampung KB ini lebih bersifat mengajak masyarakat kampung untuk menerapkan program keluarga berencana, kenapa kami mengadakan sosialisasi KB ini ya dengan tujuan kami berharap sosialisasi KB ini masyarakat 86

25 dapat memahami dan mau menjadi peserta KB aktif serta mendapat informasi yang lebih mendalam tentang kesehatan reproduksi sehingga untuk kedepanya program Kampung KB ini dapat diterima dengan baik dalam kehidupan masyarakat. untuk pelatihan kampung KB ini sudah mulai diadakan dari bulan januari kemaren mas, pelaksanaanya setiap satu bulan sekali yang diadakan oleh BKKBN Provinsi DIY, (wawancara kepada ketua bidang koordinator program Kampung KB, 16 juni 2016) Pada gambar 3.3 dibawah ini merupakan contoh kegiatan yang dilakukan pada saat acara berlangsung. Gambar 3.3 Sosialisasi KB Sumber : BKKBN Provinsi DIY, pada 19 Januari 2016 Adanya sosialisasi KB diharapkan masyarakat dapat lebih memahami dan mau menjadi peserta KB aktif serta mendapat informasi yang lebih mendalam tentang kesehatan reproduksi sehingga untuk kedepanya program Kampung KB ini dapat diterima dengan baik dalam kehidupan masyarakat. kami sebagai warga sangat merasa senang dengan adanya program sosialisai KB ini, setidaknya kami jadi mengerti dan paham lah tentang program KB dan kesehatan reproduksi, pada saat sosialisasi juga narasumbernya baik dan ramah jadi kami tidak takut untuk bertanya (wawancara langsung kepada Bapak Suron Kelompok Kerja (Pokja) Kampung KB, 12 Agustus 2016) 87

26 4. Ajang Kreatifitas Ajang kreatifitas yang digelar oleh BKKBN Provinsi DIY merupakan suatu kegiatan yang ditujukan kepada masyarakat Yogyakarta. Acara ini merupakan ajang kreatifitas melalui keterampilan keterampilan yang dipamerkan oleh ibu-ibu PKK dan anggota lainya. Bentuk dari kegiatan ini yaitu ajang berbagi seni kreatifitas baik seni tari, kerajinan tangan dan pemanfaatan sampah yang bisa menjadi nilai jual. Ajang kreatifitas juga menjadi ajang dalam mengembangkan berbagai inovasi dalam bidang seni terutama dalam program Kampung KB. Dalam ajang kreatifitas ini kita mencoba menarik minat masyarakat dan mengorek sejauh mana pengetahuan mereka tentang kerajinan tangan dan pemanfaatan sampah yang bisa menjadi nilai jual, sehingga dari hasil kreatifitas mereka bisa menjadi biaya tambahan untuk keluarga mereka selain itu ajang kreatifitas ini juga dimaksudkan untuk menumbuhkan semangat masyarakat dalam ajang lomba-lomba dan partisipasi warga, ajang kreatifitas ini diadakan pada tanggal Maret (wawancara kepada Ibu Dra. Ellya Nunuk Irihastuti, Ketua bidang koordinator program Kampung KB, 16 juni 2016) Gambar 3.4 Ajang Kreatifitas Masyarakat Sumber : BKKBN Provinsi DIY, pada 12 Februari

27 Kegiatan ajang kreatifitas masyarakat Kampung KB diharapkan dapat melahirkan kerajinan-kerajinan yang bisa memiliki nilai jual dan bermanfaat. kami sangat senang dengan adanya ajang kreatifitas ini, pada kegiatan ajang kreatifitas ini kami banyak mendapat manfaat yang pertama menambah kemampuan masyarakat dalam menghasilkan sebuah karya, dan kedua melatih masyarakat untuk membuat suatu perancangan kerja, melaksanakan apa yang telah direncanakan dan membangkitkan motivasi dalam berkarya. (wawancara langsung kepada Bapak Suron Kelompok Kerja (Pokja) Kampung KB, 12 Agustus 2016) 2.2 Pelaksanan Strategi Komunikasi Bermedia dalam Menginformasikan Program Pembentukan Kampung KB di Yogyakarta Tahun 2015 Strategi komunikasi dalam menginformasikan program Kampung KB dilakukan BKKBN Provinsi DIY dengan memanfaatkan media dimaksudkan agar pesan yang disampaikandapat tesebar diseluruh masyarakat. Berikut adalah pelaksanaan strategi komunikasi BKKBN Provnsi DIY dalam menginformasikan program Kampung KB di Yogyakarta: 1. Media Elekronik A. Radio Penginformasian program Kampung KB melalui media dengan menggunakan radio merupakan kegiatan yang dilakukan oleh BKKBN Pusat, karena BKKBN merupakan instansi vertikal jadi seluruh kegiatan yang dilakukan BKKBN Provinsi DIY langsung berhubungan dengan BKKBN Pusat. Radio dipilih untuk menginformasikan program Kampung KB di Yogyakarta adalah Sonora FM. Radio lokal tersebut digunakan dan disesuiakan dengan jangkauan frekuensi radio yang dapat dijangkau 89

28 diseputaran wilayah Yogyakarta sehingga informasi yang disampaikan dapat dijangkau oleh semua masyarakat Yogyakarta. Tujuan dari penggunaan media radio sebagai alat untuk menginformasikan program Kampung KB untuk memberikan informasi sejelas-jelasnya mengenai permasalahan sesuai dengan program Kampung KB melalui pesan yang dikemas dan dibawakan dengan perbincangan dengan ketua koordinator program Kampung KB. Radio Sonora FM dipilih menjadi media Menginformasikan Program Kampung KB dikarenakan Radio Sonora FM merupakan radio dengan jangkauan yang cukup luas ferquensinya, radio Sonora FM juga bisa diakses dengan live radio streaming sehingga memudahkan orang untuk mengaksesnya, untuk waktu siaran hanya 2 jam saja dari pukul , segmentasi pendengar berdasarkan usia radio Sonora FM dari usia tahun keatas, program kampung KB ini diinformasikan melalui acara live streaming Kampung KB. Pemilihan radio Sonora FM karena sudah tersebar dikota-kota besar di Indonesia tidak hanya itu radio Sonora FM juga bisa diakses dengan live radio streaming sehingga memudahkan orang untuk mengaksesnya, segmentasi pendengar berdasarkan usia radio Sonora FM dari usia tahun keatas, untuk waktu siaran hanya 2 jam saja dari pukul , untuk masalah anggaran sudah ditentukan dari pusat mas (wawancara kepada Ibu Dra. Ellya Nunuk Irihastuti, Ketua bidang koordinator program Kampung KB, 16 juni 2016) B. Televisi Upaya yang dilakukan BKKBN Pusat dalam menginformasikan Program Kampung KB salah satunya dengan menggunakan media televisi. Media televisi yang digunakan adalah TVRI sebagai alat untuk menginformasikan program Kampung KB. Televisi adalah media yang sangat 90

29 baik untuk menyampaikan pesan dan menanamkan pemahaman. Karena televisi adalah media komunikasi yang paling gampang diakses oleh masyarakat dan disetiap rumah selalu mempunyai televisi, jadi pesan yang disampaikan tentu akan mudah diterima oleh masyarakat dimana saja. Isi iklan kampung KB berisikan pesan keluarga yang harmonis dengan memiliki dua anak dan perkampungan yang tentram. Pesan ini ditujukan kepada masyarakat dengan tujuan mengajak untuk mengikuti program Kampung KB. Pemilihan televisi nasional seperti TVRI Nasional oleh BKKBN karena dianggap dapat menginformasikan pentingnya penyiaran kehidupan keluarga berencana diseluruh masyarakat Indonesia. Untuk jam penayangan dari pukul , dimulai dari bulan januari Seperti yang diungkapkan Ibu Dra. Ellya Nunuk Irihastuti sebagai berikut: kalau media elektronik televisi kita menggunakan stasiun televisi TVRI karena sudah ditentukan oleh BKKBN Pusat dari Jakarta mas, setau saya yang menjadi alasan kenapa BKKBN Pusat memilih TVRI sebagai media elektronik untuk mengiklankan program Kampung KB karena stasiun TVRI telah menjadi lembaga penyiaran public (LPP) yang dikatagorikan sebagai National Public Service Broadcasting (PSB) yang berarti system penyiaran dikontrol oleh public melalui KPI. TVRI juga stasiun televisi berbentuk hukum dan netral dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat. untuk jam penayangan dari pukul , dimulai dari bulan januari (wawancara kepada ketua bidang koordinator program Kampung KB, 16 juni 2016) 91

30 Gambar 3.5 Iklan Kampung KB pada Stasiun Televisi TVRI Sumber : BKKBN Provinsi DIY, pada 24 September Penyebaran Printed Material A. Baliho Baliho merupakan media Printed Material yang digunakan BKKBN Provinsi DIY sebagai promosi program Kampung KB, pemasangan baliho ini ditujukan untuk menarik perhatian masyarakat secara luas. isi pesan dari baliho ini berisikan ajakan untuk ikut KB, stop pernikahan dini dan dua anak cukup. Untuk pemasangan baliho ini biasanya dipasang pada pintu masuk gapura gerbang kampung KB, untuk penyebaran baliho ini terpasang pada setiap wilayah kampung KB disetiap kabupaten DIY. Seperti yang diungkapkan Ibu Dra. Ellya Nunuk Irihastuti sebagai berikut Untuk baliho ini kita lakukan pasang dekat gerbang pintu masuk gapura kampung KB, dengan tujuan agar masyarakat yang keluar masuk kampung tau dan tertarik sama program ini. isi pesan dalam baliho ini berisikan ajakan untuk ayo ikut KB, stop pernikahan dini dan dua anak cukup. Untuk pemasangan baliho ini disetiap kampung KB pasti ada mas, (wawancara ketua bidang koordinator program Kampung KB, 16 juni 2016) 92

31 Gambar 3.6 Baliho Kampung KB Sumber : BKKBN Provinsi DIY, pada 19 Januari 2016 B. Spanduk Selain baliho, pemilihan media Printed Material spanduk juga menjadi pilihan dari BKKBN Provinsi DIY dalam menginformasikan program Kampung KB ini. untuk pemasangan spanduk ini biasanya terpasang pada pinggir jalan sebelum memasuki wilayah kampung KB, tujuan pemasangan spanduk ini ditujukan untuk menarik perhatian masyarakat secara luas khususnya bagi pengendara yang melintas, ini pesan pada spanduk ini juga berisikan ajakan untuk ikut KB dengan selogan dua anak cukup. untuk penyebaran Spanduk ini terpasang pada setiap wilayah kampung KB disetiap kabupaten DIY, Seperti yang diungkapkan Ibu Dra. Ellya Nunuk Irihastuti sebagai berikut: 93

32 Spanduk juga merupakan salah satu media yang kita gunakan untuk menginformasikan program Kampung KB, dengan target sasaran para pengendara yang melintas, untuk pemasangan spanduk ini biasanya terpasang pada pinggir jalan sebelum memasuki wilayah kampung KB, isi pesan dalam spanduk ini berisikan ajakan untuk ayo ikut KB dengan selogan dua anak cukup. untuk penyebaran Spanduk ini terpasang pada setiap wilayah kampung KB disetiap kabupaten DIY, (wawancara kepada ketua bidang koordinator program Kampung KB, 16 juni 2016) Gambar 3.7 Spanduk Kampung KB Sumber : BKKBN Provinsi DIY, pada 19 Januari 2016 C. Stiker Kampung KB Stiker juga merupakan media cetak yang digunakan oleh BKKBN Provinsi DIY dalam menginformasikan program Kampung KB, stiker dipilih menjadi media komunikasi karena dinilai cukup efektif dalam penyebaranya dan menghemat biaya, isi pesan pada stiker ini sama seperti isi pesan pada baliho dan spanduk yaitu ajakan untuk ikut KB dan stop pernikahan dini dengan selogan dua anak cukup, disain dari stiker ini juga dibuat semenarik mungkin sehingga dapat mencuri perhatian masyarakat, untuk penyebaran 94

33 stiker ini dibagikan pada wilayah kampung KB dan ditempel pada kaca jendela rumah warga. Seperti yang diungkapkan Ibu Dra. Ellya Nunuk Irihastuti sebagai berikut: kita juga menggunakan stiker sebagai media untuk menginformasikan program Kampung KB ini mas, menurut saya stiker juga dinilai cukup efektif dalam menyampaikan pesan, tapi sebisa mungkin disain dari stiker itu sendri juga harus menarik, untuk pesan nya sama seperti di baliho dan spanduk mas, stiker ini kita sebarkan pada wilayah kampung KB, biasanya ditempel oleh warga dikaca jendela rumah masing-masing yang menandakan mereka ikut berpartisipasi dalam program Kampung KB ini. stiker ini juga dibagikan secara gratis saat sosialisasi berlangsung. (wawancara kepada ketua bidang koordinator program Kampung KB, 16 juni 2016) Gambar 3.8 Stiker Kampung KB Sumber : BKKBN Provinsi DIY, pada 19 Januari Pembangunan Gapura Kampung KB Pembangunan pintu masuk gapura Kampung KB juga merupakan strategi komunikasi yang dilakukan BKKBN Provinsi DIY dalam 95

34 menginformasikan program Kampung KB. Pembangunan gapura yang bertuliskan kampung KB ini dibuat sebagai icon dari kampung yang terpilih sebagai Kampung KB, tujuan dibuat gapura kampung KB ini hanya sebagai symbol atau icon partisipasi warga dalam mencanangkan program kampung KB, untuk pembuatan gapura kampung KB ini disetiap kampung disetiap kabupaten DIY sudah dibangun gapura yang bertuliskan Kampung KB tersebut. Seperti yang diungkapkan Ibu Dra. Ellya Nunuk Irihastuti sebagai berikut: Pembanguan gapura kampung KB ini dibiayakan dari BKKBN Provinsi DIY, dengan tujuan dari pembangunan gapura ini agar menjadi icon dari program kampung KB itu sendri, pembangunan gapura ini dibangun secara gotong-royong oleh warga kampung, untuk pembangunan gapura ini disetiap kampung KB sudah kita bangun. (wawancara kepada Ibu Dra. Ellya Nunuk Irihastuti, Ketua bidang koordinator program Kampung KB, 16 juni 2016) Gambar 3.9 Pembangunan Gapura Kampung KB sebagai Icon Kampung KB Sumber : BKKBN Provinsi DIY, pada 19 Januari

35 4. Media Cyber Media aktual yang digunakan sebagian besar instansi pemerintahan maupun swasta saat ini adalah media internet. Dalam menginformasikan program Kampung KB kepada masyarakat diseluruh wilayah Yogyakarta, BKKBN Provinsi DIY membuat website dengan situs dengan tujuan agar masyarakat dapat mengetahui informasi dengan mudah. Pada situs ini juga masyarakat dapat mengetahui informasi tentang Program Kampung KB, melakukan konsultasi secara langsung melalui situs ini. Seperti yang diungkapkan Ibu Dra. Ellya Nunuk Irihastuti sebagai berikut: Website ini juga merupakan media kami untuk menginformasikan program Kampung KB ini, website ini juga berisikan informasi tentang program Kampung KB, tidak hanya program tersebut namun banyak juga informasi tentang program lainya seperti Program KB, Kependudukan, Konsultasi dan banyak lainya yang dilakukan oleh BKKBN Provinsi DIY dan informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang berlangsung di BKKBN Provinsi DIY. (wawancara kepada ketua bidang koordinator program Kampung KB, 16 juni 2016) Gambar 3.10 Website BKKBN Provinsi DIY Sumber : BKKBN Provinsi DIY, pada 16 Juni

36 3. Evaluasi Pelaksanan Strategi Komunikasi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi DIY dalam Menginformasikan Program Pembentukan Kampung KB di Yogyakarta Tahun 2015 Proses evaluasi program Kampung KB di Yogyakarta dilakukan oleh Bidang Kependudukan Keluarga Berencana Pembangunan Keluarga (KKPBK) dan Bidang Pembentukan Program Kampung KB. Evaluasi tersebut dilakukan setiap satu tahun sekali melalui Rapat Koordinasi (Rakor) bidang Kampung KB untuk mengetahui sejauh mana Program Kampung KB berkembang dimasyarakat. Evaluasi diadakan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) yang dilakukan oleh Kelompok Kerja (Pokja) Kampung KB. Evaluasi yang kita lakukan dalam program ini dilakukan setiap satu tahun sekali melalui rapat koordinasi yang diadakan bidang Kependudukan Keluarga Berencana Pembangunan Keluarga (KKPBK). Program ini juga dijalankan oleh Kelompok Kerja (Pokja) Kampung KB. (wawancara kepada Bapak Drs. Mitoto Cipto Suroso, Ketua bidang koordinator program KKBPK, 16 juni 2016) Evaluasi yang oleh BKKBN Provinsi DIY yaitu melakukan analisis terhadap hasil dari perkembangan informasi yang dilakukan oleh Kelompok Kerja (Pokja) Kampung KB sesuai dengan indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan. Dari hasil evaluasi kampung KB tahun 2015 didapatkan hasil pencapaian peserta baru aktif pada program kampung KB yang tersebar dilima kabupaten diwilayah DIY. Seperti yang diungkapkan Ibu Dra. Ellya Nunuk Irihastuti sebagai berikut: 98

37 pada evaluasi program kampung KB tahun 2015 kemaren hasil pencapaian yang kita dapat itu baik ya yaitu pencapaianya untuk DIY dengan rata-rata 41,31%, dapat dilihat dari data jumlah peserta kb baru aktif mengalami peningkatan, saya rasa untuk ditahun 2016 ini semoga lebih baik lagi. (wawancara kepada ketua bidang koordinator program Kampung KB, 16 juni 2016) Tabel 3.1 Data Evaluasi Pencapaian Peserta KB Baru Tahun 2015 Sumber : Rek.Kab F/11/kb/11 BKKBN Provinsi DIY Selain peningkatan jumlah peserta KB baru aktif pencapaian yang didapat oleh BKKBN Provinsi DIY dalam evaluasi pelaksanaan strategi komunikasi BKKBN Provinsi DIY dalam menginformasikan program kampung KB tahun 2015 ini diketahui juga peningkatan pemberdayaan keluarga melalui kelompok usaha peningkatan pendapatan keluarga sejahtera atau yang disingkat UPPKS dengan pencapaian 109,77% untuk seluruh wilayah DIY. Seperti yang diungkapkan Ibu Dra. Ellya Nunuk Irihastuti sebagai berikut: 99

38 tidak hanya dari hasil peningkatan peserta KB aktif baru mas, untuk hasil evaluasi juga kita mendapatkan data peningkatan UPPKS dengan pencapaian sangat baik yaitu 109,77 % untuk hasil rata-rata di DIY ini. saya rasa untuk ditahun 2016 ini semoga lebih baik lagi. (wawancara kepada ketua bidang koordinator program Kampung KB, 16 juni 2016) Tabel 3.2 Data Evaluasi Pencapaian Peserta KB Baru Tahun 2015 Sumber : Rek.Kab F/1/DAL/10 BKKBN Provinsi DIY 100

Interview Guide. (Pertanyaan Untuk Ketua Koordinator KKBPK dan Ketua Koordinator. Program Kampung KB BKKBN Provinsi DIY)

Interview Guide. (Pertanyaan Untuk Ketua Koordinator KKBPK dan Ketua Koordinator. Program Kampung KB BKKBN Provinsi DIY) LAMPIRAN Interview Guide (Pertanyaan Untuk Ketua Koordinator KKBPK dan Ketua Koordinator Program Kampung KB BKKBN Provinsi DIY) A. Strategi Komunikasi 1. Bagaimana tahap identifikasi masalah/analisis situasi

Lebih terperinci

KAMPUNG K B OLEH DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUN DAN PERLINDUNGAN ANAK,PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BUKITTINGGI

KAMPUNG K B OLEH DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUN DAN PERLINDUNGAN ANAK,PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BUKITTINGGI KAMPUNG K B OLEH DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUN DAN PERLINDUNGAN ANAK,PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BUKITTINGGI Pengertian Kampung KB adalah satuan wilayah setingkat RW, dusun atau setara,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 188/155/KEP/ /2016 TENTANG TIM KELOMPOK KERJA KAMPUNG KELUARGA BERENCANA KABUPATEN BANYUWANGI

KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 188/155/KEP/ /2016 TENTANG TIM KELOMPOK KERJA KAMPUNG KELUARGA BERENCANA KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 188/155/KEP/429.011/2016 TENTANG TIM KELOMPOK KERJA KAMPUNG KELUARGA BERENCANA KABUPATEN BANYUWANGI Membaca : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

A. UMUM B. LANDASAN HUKUM

A. UMUM B. LANDASAN HUKUM BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Presiden Republik Indonesia dalam berbagai kesempatan selalu menekankan pentingnya Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), terutama pengendalian

Lebih terperinci

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 4.1.12 URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 4.1.12.1 KONDISI UMUM Pembangunan Kependudukan tidak lagi dipahami sebagai usaha untuk mempengaruhi pola dan arah demografi saja, akan tetapi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) PROVINSI DIY. A. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi DIY

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) PROVINSI DIY. A. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi DIY BAB II GAMBARAN UMUM BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) PROVINSI DIY Pada bab II ini penulis menjelaskan mengenai gambaran umum Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi DIY

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Sejarah Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan terbentuk

Lebih terperinci

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 4.1.12 URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 4.1.12.1 KONDISI UMUM Pembangunan Kependudukan tidak lagi dipahami sebagai usaha untuk mempengaruhi pola dan arah demografi saja, akan tetapi

Lebih terperinci

TINJAUAN HASIL SURVAI INDIKATOR KINERJA RPJMN 2015 BKKBN PROVINSI JAMBI

TINJAUAN HASIL SURVAI INDIKATOR KINERJA RPJMN 2015 BKKBN PROVINSI JAMBI TINJAUAN HASIL SURVAI INDIKATOR KINERJA RPJMN 2015 BKKBN PROVINSI JAMBI Dr. Junaidi, SE, M.Si (Disampaikan pada Rapat Koordinasi Perwakiltan BKKBN Provinsi Jambi tanggal 1 September 2016) I. LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 20 TAHUN : 2016 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG STRATEGI KOMUNIKASI INFORMASI DAN EDUKASI BERBASIS KOMUNITAS DALAM PENGEMBANGAN PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan Negara yang dilihat dari jumlah penduduknya ada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan Negara yang dilihat dari jumlah penduduknya ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang dilihat dari jumlah penduduknya ada pada posisi keempat di dunia, dengan laju pertumbuhan yang masih relative tinggi. Esensi tugas program

Lebih terperinci

Potret KB DIY dan Tantangan ke Depan

Potret KB DIY dan Tantangan ke Depan Artikel Potret KB DIY dan Tantangan ke Depan Arkandini & Mardiya Tahun 2010 yang baru saja kita lewati merupakan tahun pertama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010 2014. Sama

Lebih terperinci

Grafik 1. Cakupan Laporan JANUARI 45,67 39,75 FKB SWASTA DPS BPS LAINNYA

Grafik 1. Cakupan Laporan JANUARI 45,67 39,75 FKB SWASTA DPS BPS LAINNYA 1 I. Pelayanan Kontrasepsi A. Cakupan Laporan Fasilitas Kesehatan KB Pada bulan Januari 2016, laporan hasil pelayanan kontrasepsi dilaporkan oleh 10 Kab/Kota. Dengan rincian Faskes KB pemerintah 60,23

Lebih terperinci

Grafik 1. Cakupan Laporan Kaltim FEBRUARI 24,86 FKB FKB SWASTA DPS BPS LAINNYA PEMERINTAH. Grafik 2. Cakupan Laporan Kaltara FEBRUARI

Grafik 1. Cakupan Laporan Kaltim FEBRUARI 24,86 FKB FKB SWASTA DPS BPS LAINNYA PEMERINTAH. Grafik 2. Cakupan Laporan Kaltara FEBRUARI 1 I. Pelayanan Kontrasepsi A. Cakupan Laporan Fasilitas Kesehatan KB Pada bulan Februari 2016, laporan hasil pelayanan kontrasepsi Prov. Kaltim dilaporkan oleh 9 Kab/Kota dan Prov. Kaltara oleh 2 Kab/Kota.

Lebih terperinci

RENCANA AKSI TAHUN 2018 DP2KBP3A KABUPATEN KEDIRI

RENCANA AKSI TAHUN 2018 DP2KBP3A KABUPATEN KEDIRI RENCANA AKSI TAHUN 2018 DP2KBP3A KABUPATEN KEDIRI No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 1. Meningkatnya partisipasi 1. Persentase Peserta KB Aktif MKJP - - - 25,60% masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penduduk merupakan modal dasar dalam mewujudkan pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penduduk merupakan modal dasar dalam mewujudkan pembangunan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penduduk merupakan modal dasar dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Pembangunan yang baik hanya akan bisa diwujudkan oleh penduduk yang berkualitas baik pula

Lebih terperinci

MATRIKS 2.3. RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011

MATRIKS 2.3. RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011 MATRIKS 2.3. TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN KEMENTERIAN/LEMBAGA : BADAN KOORDINASI KELUARGA BE NASIONAL (BKKBN) 2012 2013 2014 2012 2013 2014 I. PROGRAM Tercapainya penduduk Contraceptive

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN KATA PENGANTAR Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) merupakan salah satu Kementerian/Lembaga (K/L) yang mendapat mandat untuk mewujudkan Agenda Prioritas Pembangunan (Nawacita) Pemerintahan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dari BAB IV yang telah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dari BAB IV yang telah BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dari BAB IV yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Tujuan yang diinginkan

Lebih terperinci

BAB II INFORMASI TENTANG GENERASI BERENCANA. remaja masa kini yang kian kompleks, yang bertujuan akhir untuk mengatasi laju

BAB II INFORMASI TENTANG GENERASI BERENCANA. remaja masa kini yang kian kompleks, yang bertujuan akhir untuk mengatasi laju BAB II INFORMASI TENTANG GENERASI BERENCANA Dalam Bab II ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan Program Generasi Berencana (GenRe) di Indonesia dan di Kabupaten Banjarnegara. Mengingat GenRe merupakan

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF V.1 Rencana Program V.1.1. Rencana Program Keluarga

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF V.1 Rencana Program V.1.1. Rencana Program Keluarga BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF V.1 Rencana Program V.1.1. Rencana Program Keluarga Berencana : 1. Program Keluarga Berencana Program ini bertujuan

Lebih terperinci

Grafik 1. Cakupan Laporan Kaltim MARET 64,96 57,01 28,49 FKB SWASTA DPS BPS LAINNYA. Grafik 2. Cakupan Laporan Kaltara MARET 46,30

Grafik 1. Cakupan Laporan Kaltim MARET 64,96 57,01 28,49 FKB SWASTA DPS BPS LAINNYA. Grafik 2. Cakupan Laporan Kaltara MARET 46,30 1 I. Pelayanan Kontrasepsi A. Cakupan Laporan Fasilitas Kesehatan KB Pada bulan Maret 2016, laporan hasil pelayanan kontrasepsi Prov. Kaltim dilaporkan oleh 9 Kab/Kota dan Prov. Kaltara oleh 4 Kab/Kota.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa ini perkembangan teknologi komunikasi telah berkembang sehingga membuat sebuah informasi bertumbuh pesat, hal ini membuat kebutuhan setiap individu terhadap

Lebih terperinci

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA (Berdasarkan Peraturan Bupati Sigi Nomor 28 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat

Lebih terperinci

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMPAI DENGAN BULAN DESEMBER

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMPAI DENGAN BULAN DESEMBER ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMPAI DENGAN BULAN DESEMBER PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan baik pembangunan fisik maupun pembangunan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan baik pembangunan fisik maupun pembangunan sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan disegala bidang termasuk didalamnya adalah pembangunan bidang kesehatan baik pembangunan fisik maupun pembangunan sumber daya manusia (SDM). Pembangunan

Lebih terperinci

ANALISA DAMPAK PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI TERHADAP TOTAL ANGKA KELAHIRAN DI PROVINSI MALUKU

ANALISA DAMPAK PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI TERHADAP TOTAL ANGKA KELAHIRAN DI PROVINSI MALUKU ANALISA DAMPAK PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI TERHADAP TOTAL ANGKA KELAHIRAN DI PROVINSI MALUKU Oleh BIDANG PENGENDALIAN PENDUDUK BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROVINSI MALUKU 2013 KATA

Lebih terperinci

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMPAI DENGAN BULAN DESEMBER

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMPAI DENGAN BULAN DESEMBER 1 ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMPAI DENGAN BULAN DESEMBER PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN

1. BAB I PENDAHULUAN 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah penduduk di Provinsi Bali dari periode ke periode, selalu mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 1971 jumlah penduduk

Lebih terperinci

URUSAN WAJIB KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

URUSAN WAJIB KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 4.1.25 URUSAN WAJIB KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 4.1.25.1 KONDISI UMUM Informasi merupakan hal yang penting dan praktis bagi masyarakat sebagai alat untuk mengontrol setiap langkah dan kebijakan yang diambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pangan, pendidikan, bahan bakar dan juga subsidi kesehatan. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. pangan, pendidikan, bahan bakar dan juga subsidi kesehatan. Oleh karena itu BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Program pengendalian penduduk merupakan salah satu strategi dalam mensukseskan pembangunan di Indonesia. Semakin besar jumlah penduduk, maka biaya pembangunan akan semakin

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENGUATAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DI PROVINSI

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PENILAIAN MULTI INDIKATOR PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL SEMESTER II TAHUN 2013

ANALISIS DAN PENILAIAN MULTI INDIKATOR PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL SEMESTER II TAHUN 2013 ANALISIS DAN PENILAIAN MULTI INDIKATOR PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL SEMESTER II TAHUN 2013 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA i NASIONAL DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, Menimbang : Mengingat : a. bahwa

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PENDUDUK MELALUI PROGRAM KEPENDUDUKAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA (KKBPK)

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PENDUDUK MELALUI PROGRAM KEPENDUDUKAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA (KKBPK) UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PENDUDUK MELALUI PROGRAM KEPENDUDUKAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA (KKBPK) Oleh : Ir. Sudarmi Pengertian Keluarga Berencana (KB) menurut UU no 52 Tahun 2009 tentang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (1969) yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. (1969) yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program Keluarga Berencana (KB) merupakan bagian program pembangunan nasional di Indonesia yang sudah dimulai sejak masa awal pembangunan lima tahun (1969) yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (bkkbn.go.id 20 Agustus 2016 di akses jam WIB). besar pada jumlah penduduk dunia secara keseluruhan. Padahal, jumlah penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN. (bkkbn.go.id 20 Agustus 2016 di akses jam WIB). besar pada jumlah penduduk dunia secara keseluruhan. Padahal, jumlah penduduk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah penduduk dunia saat ini 7,2 milyar jiwa (menurut CIA World Factbook Tahun 2015). Indonesia menduduki urutan keempat dengan jumlah penduduk terbanyak setelah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2019

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2019 PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 9 Organisasi / SKPD :.8.. -DINAS KELUARGA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Halaman dari

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA KERANGKA ACUAN KERJA Rakor Pengurangan Melalui Keluarga Berencana Provinsi Jawa Tahun 2016 BIRO BINA SOSIAL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH 0 A. LATAR BELAKANG 1. Dasar Hukum a. Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

KEGIATAN STRATEGIS BIDANG DALDUK

KEGIATAN STRATEGIS BIDANG DALDUK KEGIATAN STRATEGIS BIDANG DALDUK Adapun kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain: 1. Fasilitasi Integrasi Kebijakan Pembangunan Berwawasan Kependudukan Tingkat Provinsi dan Kabupaten/kota. 2. Pengembangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian 18 I. PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Dalam pidato kenegaraan tanggal 16 Agustus 2010, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjelaskan, jumlah penduduk Indonesia tahun 2010 mencapai 237,6 juta jiwa

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU TAHUN ANGGARAN DPA - SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan Organisasi : : 1.12 - KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan. Realita yang ada saat ini masih banyak masyarakat yang belum bisa

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan. Realita yang ada saat ini masih banyak masyarakat yang belum bisa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang penduduknya sangat padat. Hal ini terlihat dari angka kelahiran yang terjadi di setiap tahunnya mengalami peningkatan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. besar. AKI menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. besar. AKI menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 yaitu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kematian dan kesakitan ibu di Indonesia masih merupakan masalah besar. AKI menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 yaitu 228 per 100.000

Lebih terperinci

TABEL 5. REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD TAHUN 2018 KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

TABEL 5. REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD TAHUN 2018 KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TABEL 5. REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD TAHUN 2018 KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Nama SKPD : Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Rancangan Awal RKPD Hasil Analisis Kebutuhan No Program

Lebih terperinci

Oleh; Drs. Ipin.Z.A Husni, MPA Kepala Biro Perencanaan BKKBN

Oleh; Drs. Ipin.Z.A Husni, MPA Kepala Biro Perencanaan BKKBN Oleh; Drs. Ipin.Z.A Husni, MPA Kepala Biro Perencanaan BKKBN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL Jakarta, 2 Mei 2016 KEBIJAKAN DAK T.A 2017 Mendukung implementasi Nawacita: Ketiga: membangun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari berbagai masalah kependudukan. Masalah di bidang. Indonesia sebesar 1,49% per tahun.

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari berbagai masalah kependudukan. Masalah di bidang. Indonesia sebesar 1,49% per tahun. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang tidak lepas dari berbagai masalah kependudukan. Masalah di bidang kependudukan yang dihadapi Indonesia adalah jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi kependudukan di Indonesia saat ini baik yang menyangkut jumlah, kualitas, maupun persebarannya merupakan tantangan yang harus diatasi bagi tercapainya keberhasilan

Lebih terperinci

RUMUSAN RAPAT KERJA DAERAH PROGRAM KB NASIONAL PROPINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2009

RUMUSAN RAPAT KERJA DAERAH PROGRAM KB NASIONAL PROPINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2009 RUMUSAN RAPAT KERJA DAERAH PROGRAM KB NASIONAL PROPINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2009 Rapat Kerja Daerah Program KB Nasional (RAKERDA) Provinsi Sulawesi Barat tahun 2009 diselenggarakan tanggal 18 Maret 2009

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaksanaan hingga saat ini juga masih mengalami hambatan hambatan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam pelaksanaan hingga saat ini juga masih mengalami hambatan hambatan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meskipun program KB dinyatakan cukup berhasil di Indonesia, namun dalam pelaksanaan hingga saat ini juga masih mengalami hambatan hambatan. Dari hasil penelitian diketahui

Lebih terperinci

MENGGUGAH KEPEDULIAN REMAJA TERHADAP MASALAH KEPENDUDUKAN

MENGGUGAH KEPEDULIAN REMAJA TERHADAP MASALAH KEPENDUDUKAN MENGGUGAH KEPEDULIAN REMAJA TERHADAP MASALAH KEPENDUDUKAN Oleh: Wahyu Roma Ratnasari Ada cita-cita besar yang ingin diraih oleh pemerintah dalam hal pengendalian Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) hingga

Lebih terperinci

GEREBEG PASAR: DONGKRAK KESERTAAN KB PRIA

GEREBEG PASAR: DONGKRAK KESERTAAN KB PRIA Artikel GEREBEG PASAR: DONGKRAK KESERTAAN KB PRIA Tjondrorini dan Mardiya Selasa, 20 November 2012 bakal menjadi hari yang istimewa bagi DIY khususnya Kabupaten Kulonprogo. Sebab pada hari itu, Perwakilan

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan terhadap kebijakan Nasional Sesuai dengan arah kebijakan Pemerintah (Kabinet Kerja) 2015-2019, seluruh Kementerian/Lembaga diarahkan untuk turut

Lebih terperinci

DAFTAR ISI B. PROGRAM KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA C. PROGRAM KETEHANAN DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA D. PROGRAM PENGUATAN PELEMBAGAAN KELUARGA KECIL

DAFTAR ISI B. PROGRAM KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA C. PROGRAM KETEHANAN DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA D. PROGRAM PENGUATAN PELEMBAGAAN KELUARGA KECIL DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN. PERKEMBANGAN PENCAPAIAN PROGRAM PROGRAM KELUARGA BERENCANA B. PROGRAM KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA C. PROGRAM KETEHANAN DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA D. PROGRAM PENGUATAN PELEMBAGAAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH Menimbang : a. Mengingat : 1. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini peneliti akan mendeskripsikan dan membahas data hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini peneliti akan mendeskripsikan dan membahas data hasil BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti akan mendeskripsikan dan membahas data hasil penelitian yang dilakukan tentang Strategi Komunikasi Badan Keluarga Berencana Pemerintah Kota

Lebih terperinci

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 5 TAHUN

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 5 TAHUN SALINAN WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 5 TAHUN 201724 TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERANAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

ANALISIS DAN EVALUASI PELAYANAN KELUARGA BERENCANA BAGI KELUARGA PRA SEJAHTERA DAN KELUARGA SEJAHTERA I DATA TAHUN 2013

ANALISIS DAN EVALUASI PELAYANAN KELUARGA BERENCANA BAGI KELUARGA PRA SEJAHTERA DAN KELUARGA SEJAHTERA I DATA TAHUN 2013 ANALISIS DAN EVALUASI PELAYANAN KELUARGA BERENCANA BAGI KELUARGA PRA SEJAHTERA DAN KELUARGA SEJAHTERA I DATA TAHUN 2013 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. dengan angka fertilitas atau total fertility rate (TFR) 2,6. Indonesia masih berada

BAB 1 : PENDAHULUAN. dengan angka fertilitas atau total fertility rate (TFR) 2,6. Indonesia masih berada 1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laju pertumbuhan penduduk dunia semakin meningkat. Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) memprediksikan tahun 2016 jumlah penduduk dunia mencapai 7,3 miliyar, tahun

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Di era teknologi informasi saat ini, media massa tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Lee dan Johnson (2007) menyatakan bahwa media massa banyak berperan dalam kehidupan

Lebih terperinci

SALINAN NOMOR TENTANG. dan. Menimbang. Dasar : 1. Negara. Provinsi. Bangkaa. Indonesia Tahun Belitung (Lembaran 4268); Indonesia.

SALINAN NOMOR TENTANG. dan. Menimbang. Dasar : 1. Negara. Provinsi. Bangkaa. Indonesia Tahun Belitung (Lembaran 4268); Indonesia. BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGAA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari satu pihak ke pihak lain melalui suatu media. Proses komunikasi bertujuan agar pesan

Lebih terperinci

VISI, MISI DAN GRAND STRATEGI BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL

VISI, MISI DAN GRAND STRATEGI BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR : 28/HK-010/B5/2007 TENTANG VISI, MISI DAN GRAND STRATEGI BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KKBPK SEMESTER I-TAHUN 2016

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KKBPK SEMESTER I-TAHUN 2016 EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KKBPK SEMESTER I-TAHUN 2016 Oleh: Plt. Sekretaris Utama BKKBN Ipin ZA Husni Rapat Telaah Tengah Tahun (Review) Program KKBPK Tahun 2016 Jakarta, 4-7 September 2016 SISTEMATIKA

Lebih terperinci

(BPMPDP dan KB) Kabupaten Kulonprogo. Prestasi yang dimaksud adalah diperolehnya predikat

(BPMPDP dan KB) Kabupaten Kulonprogo. Prestasi yang dimaksud adalah diperolehnya predikat Artikel KB KULONPROGO, BERSINERGI MERAIH PRESTASI Rosyaduddin & Mardiya Ada prestasi membanggakan yang diraih Kulonprogo terkait dengan pengelolaan KB yang secara kelembagaan ditangani oleh Bidang Keluarga

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT. NOMOR : 21/Kpts/KPU-Prov-019/2012 TENTANG

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT. NOMOR : 21/Kpts/KPU-Prov-019/2012 TENTANG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR : 21/Kpts/KPU-Prov-019/2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SOSIALISASI PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Lebih terperinci

15. URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

15. URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 15. URUSAN KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA Pembangunan dalam urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera diarahkan pada peningkatan kualitas dan jangkauan layanan KB melalui klinik pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antar umat manusia satu sama lain. Komunikasi begitu sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antar umat manusia satu sama lain. Komunikasi begitu sangat penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat

Lebih terperinci

DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN NGAWI TAHUN 2018

DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN NGAWI TAHUN 2018 Amanat Presiden RI pada tanggal 29 September 2015 dan Pencanangan Kampung KB di Kabupaten Cirebon pada tanggal 14 Januari 2016 DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. serta India, hal ini telah dipraktekkan sejak berabad-abad yang lalu, tetapi waktu itu

BAB 1 PENDAHULUAN. serta India, hal ini telah dipraktekkan sejak berabad-abad yang lalu, tetapi waktu itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keluarga Berencana (KB) bukanlah hal baru karena menurut catatan-catatan dan tulisan-tulisan yang berasal dari Mesir Kuno, Yunani Kuno, dan Tiongkok Kuno serta India,

Lebih terperinci

TANTANGAN KIE KB KULONPROGO 2010

TANTANGAN KIE KB KULONPROGO 2010 Artikel TANTANGAN KIE KB KULONPROGO 2010 Mardiya Diakui atau tidak, dalam rangka menyukseskan program-program pemerintah, masalah Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) memiliki kedudukan yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi untuk memilih wakil rakyat yang akan duduk di lembaga perwakilan rakyat. Selain itu pemilu

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL, PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PENDAYAGUNAAN TENAGA PENYULUH KEPENDUDUKAN, KELUARGA BERENCANA DAN PEMBANGUNAN KELUARGA BADAN KEPENDUDUKAN

Lebih terperinci

MONEV RENCANA AKSI TAHUN 2017 DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KB

MONEV RENCANA AKSI TAHUN 2017 DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KB MONEV RENCANA AKSI TAHUN 2017 DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KB NO. TUJUAN/SASARAN STATEGIS/KINERJA UTAMA 1 Meningkatnya Partisipasi INDIKATOR KINERJA UTAMA

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1232, 2017 BKKBN. Pendayagunaan Tenaga Penyuluh KKBPK. PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2013 yaitu sebanyak 248 juta jiwa. akan terjadinya ledakan penduduk (Kemenkes RI, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2013 yaitu sebanyak 248 juta jiwa. akan terjadinya ledakan penduduk (Kemenkes RI, 2013). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya laju pertumbuhan penduduk yang terjadi merupakan suatu permasalahan yang dihadapi Indonesia, maka diperlukan perhatian serta penanganan yang sungguh sungguh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak masalah sosial diantaranya pengangguran, kriminalitas, dan kekurangan bahan pangan bahkan gizi buruk.

BAB I PENDAHULUAN. banyak masalah sosial diantaranya pengangguran, kriminalitas, dan kekurangan bahan pangan bahkan gizi buruk. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah yang dihadapi Kabupaten Bandung saat ini masih sangat kompleks, dimulai dari permasalahan di bidang ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan. Kendala utama

Lebih terperinci

S A L I N A N. Lampiran : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 03/Kpts/KPU-Kab/ /2012 Tanggal : 7 Mei 2012

S A L I N A N. Lampiran : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 03/Kpts/KPU-Kab/ /2012 Tanggal : 7 Mei 2012 Lampiran : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 03/Kpts/KPU-Kab/014.329801/2012 Tanggal : 7 Mei 2012 PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SOSIALISASI PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM BUPATI DAN

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA LAKIP 2016 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja disusun sebagai wujud pertanggungjawaban keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi sekarang ini kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Karena komunikasi adalah usaha

Lebih terperinci

CATATAN HASIL KEGIATAN KESATUAN GERAK PKK-KKB-KESEHATAN

CATATAN HASIL KEGIATAN KESATUAN GERAK PKK-KKB-KESEHATAN Lampiran 1 CATATAN HASIL KEGIATAN KESATUAN GERAK PKK-KKB-KESEHATAN Kecamatan : SAGARANTEN Kabupaten/Kota : SUKABUMI Propinsi : JAWA BARAT Tahun : 2017 I. PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK) A.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Delapan tujuan Millenium Development Goals (MDG s) telah disepakati

BAB I PENDAHULUAN. Delapan tujuan Millenium Development Goals (MDG s) telah disepakati BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Delapan tujuan Millenium Development Goals (MDG s) telah disepakati oleh 191 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk dicapai pada tahun 2015 (WHO, 2013).

Lebih terperinci

MATERI TELAAH PROGRAM KKBPK TAHUN 2016 BIDANG KELUARGA SEJAHTERA DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA. Jakarta, 5 September 2016

MATERI TELAAH PROGRAM KKBPK TAHUN 2016 BIDANG KELUARGA SEJAHTERA DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA. Jakarta, 5 September 2016 MATERI TELAAH PROGRAM KKBPK TAHUN 2016 BIDANG KELUARGA SEJAHTERA DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA A. LATAR BELAKANG Jakarta, 5 September 2016 Penduduk merupakan asset terpenting suatu bangsa, pentingnya penduduk

Lebih terperinci

Rencana Kerja (Renja) Perubahan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2017

Rencana Kerja (Renja) Perubahan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2017 2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan fungsi SKPD Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan urusan Pengendalian Kependudukan dan

Lebih terperinci

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017 URUSAN PEMERINTAHAN ORGANISASI : 2.08. - PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah adalah dalam rangka memenuhi amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DAN ANGGARAN

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DAN ANGGARAN RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DAN ANGGARAN Data Bulan Maret 2015 BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL JAKARTA, 6 MEI 2015 SISTEMATIKA 1 2 CAKUPAN LAPORAN HASIL PENCAPAIAN PROGRAM KKBPK 3 4 KETERSEDIAAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 41 TAHUN TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara ke-5 di dunia dengan jumlah penduduk

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara ke-5 di dunia dengan jumlah penduduk 2 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara ke-5 di dunia dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu 249 juta. Dengan Angka Fertilitas atau Total Fertelitity Rate (TFR) 2,6, Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga Berencana (KB). Progam KB yang baru didalam paradigma ini

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga Berencana (KB). Progam KB yang baru didalam paradigma ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak masalah kependudukan dan belum bisa teratasi hingga saat ini. Hasil sensus Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keterbatasan. Pertumbuhan penduduk yang pesat dan terbatasnya lahan sebagai sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. keterbatasan. Pertumbuhan penduduk yang pesat dan terbatasnya lahan sebagai sumber BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertambahan jumlah penduduk mengakibatkan kepadatan populasi semakin meningkat. Hal ini akan berpengaruh pada daya dukung lingkungan yang memiliki keterbatasan.

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA Jl. Teuku Umar No.55 Magetan - 63351 Telepon/Fax. 0351 895114 Website : http//magetankab.go.id e-mail : bppkb@magetankab.go.id.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR KEPALA BKKBD KAB.MINAHASA TENGGARA. Dr.SAUL E ARIKALANG,M.Kes. PEMBINA UTAMA MUDA NIP

KATA PENGANTAR KEPALA BKKBD KAB.MINAHASA TENGGARA. Dr.SAUL E ARIKALANG,M.Kes. PEMBINA UTAMA MUDA NIP KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas Kasih dan Penyertaannya, sehingga Rencana Kerja ( RENJA ) dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka dampak buruk akan segera terjadi. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. maka dampak buruk akan segera terjadi. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan jumlah penduduk sudah seharusnya menjadi perhatian. Hal tersebut dikarenakan, pertumbuhan penduduk dapat menjadi hal yang menakutkan. Dimana ketika pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setelah Amerika, China, dan India. Jumlah penduduk Indonesia dari hasil Sensus

BAB I PENDAHULUAN. setelah Amerika, China, dan India. Jumlah penduduk Indonesia dari hasil Sensus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia berada di urutan ke empat dengan penduduk terbesar di dunia setelah Amerika, China, dan India. Jumlah penduduk Indonesia dari hasil Sensus 2016 mencapai

Lebih terperinci

SAMBUTAN BUPATI KULON PROGO

SAMBUTAN BUPATI KULON PROGO SAMBUTAN BUPATI KULON PROGO PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KERJA DAERAH PROGRAM KELUARGA BERENCANA TAHUN 2009 KABUPATEN KULON PROGO Selasa, 21 April 2008 Assalamu alaikum Wr. WB Salam sejahtera bagi kita sekalian

Lebih terperinci

BAB IV Penutup. sebuah kebutuhan yang penting untuk dipenuhi. Melalui media massa seperti

BAB IV Penutup. sebuah kebutuhan yang penting untuk dipenuhi. Melalui media massa seperti BAB IV Penutup A. Kesimpulan Media massa merupakan suatu hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Tak dapat dipungkiri lagi bahwa media massa mempunyai fungsi penting dalam kehidupan masyarakat.

Lebih terperinci

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DAN ANGGARAN (RADALGRAM) DATA sd. SEPTEMBER 2015

RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DAN ANGGARAN (RADALGRAM) DATA sd. SEPTEMBER 2015 RAPAT PENGENDALIAN PROGRAM DAN ANGGARAN (RADALGRAM) DATA sd. SEPTEMBER 2015 PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROVINSI SUMATERA SELATAN SISTEMATIKA 1 2 PREVIEW KKP SD. SEPT

Lebih terperinci