BAB II GAMBARAN UMUM BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) PROVINSI DIY. A. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi DIY
|
|
- Hendri Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II GAMBARAN UMUM BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) PROVINSI DIY Pada bab II ini penulis menjelaskan mengenai gambaran umum Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi DIY dan gambaran terhadap program Kampung KB di Yogyakarta. A. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi DIY 1. LATAR BELAKANG BKKBN PROVINSI DIY Berdirinya BKKBN Provinsi DIY dimulai dari kesanggupan pemerintah bahwa program KB adalah sebagai bagian intergral dan pembangunan lima tahun (REPELITA I) pemerintahan kemudian memutuskan untuk mengambil alih program KB menjadi program pemerintah sepenuhnya. Dengan keputusan Presiden No. 8 Tahun 1970 dibentuklah badan yang mengelola perkembangan program KB yaitu Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. Keputusan Presiden tersebut yaitu tentang pembentukan badan untuk mengelola Program KB yang telah dirancang sebagai program nasional. Petanggung jawab umum penyelenggaraan program ada pada presiden dan dilakukan sehari-hari oleh Mentri Negara Kesejahteraan Rakyat dibantu Dewan Pembimbing Keluarga Berencana. Dasar pembentukan BKKBN yaitu: 1. Program keluaraga berencana perlu ditingkatkan dengan jalan lebih bermanfaat dan memperluas kemampuan fasilitas dan sumber yang tersedia. 45
2 2. Program perlu digiatkan pula dengan pengikutsertaan baik masyarakat maupun pemerintahan secara maksimal. 3. Program keluarga berencana perlu diselenggarakan secara teratur dan terencana kearah terwujudnya tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Tugas pokok Badaan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional yaitu sebagai berikut: 1. Menjalankan koordinasi, integrasi dan sinkrinisasi terhadap usaha pelaksanaan program KB Nasional yang dilakukan Unit-unit pelaksanaan. 2. Mengajukan saran-saran kepada pemerintah mengenai pokok kebijaksanaan dan masalah-masalah penyelenggaraan Program KB Nasional. 3. Menyusun pedoman pelaksanaan Kb atas dasar pokok-pokok kebijaksanaan yang ditetapkan oleh pemerintah. 4. Mengadakan kerja sama antara Indonesia dengan Negara-negara asing maupun badan-badan internasional dalam bidang KB selaras dengan kepentingan Indonesia sesuai dengan prosedur yang berlaku. 5. Mengatur penampungan dan mengawasi penggunaan segala jenis bantuan baik yang berasal dari dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah. Berdasarkan ketentuan yang berlaku sesuai dengan ketatapan pemerintah maka dibentuklah BKKBN pada Pelita I tahun meliputi 6 Provinsi yaitu: Jawa Bali (DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali). Keenam provinsi tersebut merupakan daerah yang terbesar 46
3 jumlah penduduknya di Indonesia, yang merupakan daerah perintis pertama dari program BKKBN. Perkembangan selanjutnya dibentuk BKKBN kabupaten/kotamadya secara berangsur-angsur. Kemudian pada tahun 1972 keluarlah putusan presiden No. 33 Tahun 1972, status badan ini diperjelas menjadi lembaga pemerintahan non departmen yang berkedudukan langsung dengan presiden dengan fungsi yaitu membantu presiden dalam menetapkan kebijakan pemerintahan di bidang KB nasional dan mengkoordinir pelaksanaan program KB nasional. Disusul kemudian pada tahun 1978 Presiden mengeluarkan keputusan No. 38 Tahun 1987 sebagai tindak penyempurnaan organisasi dari tata kerja BKKBN, perkembangan program kependudukan dan KB serta penyesuaian personil. Tugas dari BKKBN yaitu: 1. Melakukan koordinasi program BKKBN di daerah program KB di provinsi. 2. Melakukan koordinasi program kependudukan yang mendukung program KB di provinsi. 3. Melakukan pembinaan program KB dan program kependudukan yang mendukung di provinsi. 4. Mengelola keuangan, perlengkapan dan pembekalan program 5. Melaksanakan supervisi semua jenis 6. Melaksanakan urusan TU perwakilan BKKBN Provinsi yang memberikan servis atau pelayanan pengelolahan KB Sumber: Sejarah perkembangan Keluarga Berencana dan Program Kependudukan. 47
4 2. LOKASI a. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Jalan Parmata No. 1 Halim Perdanakusuma Jakarta Timur. b. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi DIY Jl.kenari No. 58 Timoho Yogyakarta, Telp (0278)513422, VISI dan MISI Visi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi DIY adalah Mewujudkan Kualitas Hidup Masyarakat yang Tinggi, Maju dan Sejahtera. Misi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi DIY adalah Menyelenggarakan Keluaraga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. 4. FUNGSI a. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera. b. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BKKBN c. Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintahan, swasta, LSOM dan Masyarakat di bidang Keluaraga Berencana dan Keluaraga Sejahtera d. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum dibidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hokum, persandian, perlengkapan dan rumah tangga. 48
5 5. KEWENANGAN a. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya. b. Perumusan kebijakan di bidang nya untuk mendukung pembangunan secara makro c. Perumusan kebijakan pengendalian angka kelahiran dan penurunan angka kematian ibu, bayi dan anak d. Penetapan sistem informasi di bidangnya e. Kewenangan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangn yang berlaku yaitu: 1. Perumusan dan pelaksanaan kegiatan tertentu di bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera 2. Perumusan pedoman pengembangan kualitas keluarga 6. FILOSOFI dan STRATEGI a. Filosofi Menggerakan Peran Serta Masyarakat Dalam Keluarga Berencana b. Grand Strategi 1. Menggerakan dan memberdayakan seluruh masyarakat dalam program KB 2. Menata kembali pengelolaan program KB 3. Memperkuat SDM Oprasional Program KB 4. Meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui pelayanan KB 5. Meningkatkan pembiayaan program KB 49
6 7. TUGAS POKOK Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku perumusan kebijakan teknis pemberdayaan masyarakat dan perempuan dan keluaraga berencana. Sumber: ( 2016) 8. STRUKTUR ORGANISASI Berdasarkan (KEPMEN PP/KA. BKKBN NOMOR 70/HK-010/B5/2001), susunan organisasi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi DIY adalah sebagai berikut: a. Kepala b. Sekertariat 1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan 2. Sub Bagian hukum dan Kepegawaian 3. Sub Bagian Tata usaha 4. Sub Bagian Perlengkapan dan Perbekalan c. Bidang Informasi Keluarga dan Analisis program 1. Seksi Pengelolahan, Pelayanan Informasi dan Dokumentasi 2. Seksi Analisis dan Evaluasi Program 3. Seksi Pelaporan dan Statistik d. Bidang Pengendalian Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi 1. Seksi Peningkatan Partisipasi Pria 2. Seksi Remaja dan Perlindungan Hak-hak Reproduksi 50
7 3. Seksi Jaminan dan Pelayanan Keluarga Berencana 4. Seksi Penganggulangan Masalah Kesehatan Reproduksi dan Kelangsungan Hidup Ibu, Bayi dan Anak e. Bidang Pengendalian Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga 1. Seksi Advokasi, Komunikasi, Informasi, dan Edukasi 2. Seksi Institusi dan Peranserta 3. Seksi Pemberdayaan Ekonomi Keluarga 4. Seksi Pengembangan Ketahanan Keluarga dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Keluarga f. Balai Pelatihan dan Pengembangan 1. Sub Bagian Tata Usaha 2. Seksi Program dan Evaluasi 3. Seksi Penyelenggaraan g. Bidang Supervisi 1. Seksi Supervisi Program dan Ketenagaan 2. Seksi Supervisi Umum 9. Fungsi dan Tugas Masing-masing pegawai dalam Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi DIY memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut: A. Kepala Kepala Dinas merupakan pemegang kebijakan dan kewenangan umum tertinggi dalam Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Provinsi 51
8 DIY baik ke dalam maupun ke luar dan memberikan bimbingan, petunjuk, perintah, mengawasi serta mengendalikam tugas bawahannya. B. Sekretaris Bagian sekretaris mempunyai fungsi melaksanakan pelayanan administrasi dan pengelolaan sumber daya di lingkungan BKKBN Propinsi. Bagian ini mempunyai tugas sebagai berikut: 1. Menyusun, menganalisa dan mengevaluasi konsep-konsep petunjuk teknis dibidang kesekretariatan program keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera di wilayah Propinsi. 2. Menyusun, menganalisa dan mengevaluasi konsep-konsep kebijaksanaan operasional dibidang pelaksanaan pengelolaan kesekretariatan program keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera diwilayah propinsi meliputi: urusan dalam, protokol, surat-menyurat, hukum, organisasi, tatalaksana, kepegawaian dan tenaga program, keuangan dan anggaran serta sarana. 3. Menyusun, menganalisa dan mengevaluasi konsep rencana kebutuhan pegawai BKKBN diwilayah propinsi, jangka pendek dan jangka panjang. 4. Menyampaikan laporan kepada Kepala BKKBN propinsi mengenai tugastugas pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan. 5. Melakukan tugas-tugas pekerjaan lainnya sesuai dengan petunjuk Kepala BKKBN Propinsi. 52
9 C. Bidang Informasi Keluarga dan Analisis Program Bidang Informasi Keluarga dan Analisis Program mempunyai fungsi melaksanakan pengelolaan informasi keluarga dan analisis program keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera di Propinsi. Bagian ini mempunyai tugas sebagai berikut: 1. Menyusun konsep-konsep petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis di bidang informasi keluarga dan analisis program keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera di Propinsi. 2. Menyusun Perkiraan Permintaan Masyarakat (PPM) dan sasaran program keluarga berencana nasional di propinsi. 3. Melakukan pengendalian pelaksanaan analisis dan evaluasi informasi program keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera. 4. Melakukan pelaksanaan pelaporan dan pengelolaan statistik di bidang informasi program keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera. 5. Melakukan hubungan kerja dengan komponen intern dan instansi teknis terkait dalam bidang informasi keluarga dan analisis program keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera di propinsi. D. Bidang Pengendalian Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Bidang Pengendalian Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi mempunyai fungsi melaksanakan penyiapan kebijakan operasional dan 53
10 pengendalian program keluarga berencana dan kesehatan reproduksi di propinsi. Bagian ini mempunyai tugas sebagai berikut: 1. Menyusun rencana kebijakan dan strategi operasional serta pengendalian program keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, dan menyusun kegiatan dan anggaran bidang pembangunan program keluarga berencana dan kesehatan reproduksi. 2. Menyusun pedoman, juklak, dan juknis pelaksanaan program keluarga berencana dan kesehatan reproduksi di regional wilayah Propinsi. 3. Menyusun konsep kebijaksanaan dan strategi pengelolaan kebijakan operasional keluarga berencana dan kesehatan reproduksi. 4. Menyempurnakan pedoman petunjuk pelaksanaan kebijakan operasional keluarga berencana dan kesehatan reproduksi. 5. Melakukan upaya-upaya terciptanya keterpaduan dan sinkronisasi kebijakan operasional keluarga berencana dan kesehatan reproduksi di regional wilayah propinsi. E. Bidang Pengendalian Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga Bidang Pengendalian Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga mempunyai fungsi melaksanakan penyiapan kebijakan operasional dan pengendalian program keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga di propinsi. Bagian ini mempunyai tugas sebagai berikut: 1. Menyusun/merevisi konsep kebijaksanaan dan strategi pelaksanaan program advokasi dan komunikasi informasi edukasi serta institusi dan 54
11 peran serta, pemberdayaan ekonomi keluarga, pengembangan ketahanan keluarga, dan peningkatan kualitas lingkungan keluarga. 2. Menyusun/ merevisi pedoman petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis pelaksanaan program advokasi dan komunikasi informasi edukasi serta institusi dan peran serta, pemberdayaan ekonomi keluarga, pengembangan ketahanan keluarga, dan peningkatan kualitas lingkungan keluarga. 3. Melakukan upaya-upaya terciptanya keterpaduan dan sinkronisasi pelaksanaan program advokasi dan komunikasi informasi edukasi serta institusi dan peran serta, pemberdayaan ekonomi keluarga, pengembangan ketahanan keluarga, dan peningkatan kualitas lingkungan keluarga. 4. Melakukan upaya-upaya tercapainya pengembangan pelaksanaan program advokasi dan komunikasi informasi edukasi serta institusi dan peran serta, pemberdayaan ekonomi keluarga, pengembangan ketahanan keluarga, dan peningkatan kualitas lingkungan keluarga. 5. Melakukan hubungan kerja dengan komponen dan instansi teknis terkait dalam pelaksanaan program advokasi dan komunikasi informasi edukasi serta institusi dan peran serta, pemberdayaan ekonomi keluarga, pengembangan ketahanan keluarga, dan peningkatan kualitas lingkungan keluarga. 55
12 F. Balai Pelatihan dan Pengembangan Balai Pelatihan dan Pengembangan mempunyai fungsi melaksanakan pendidikan dan pelatihan, serta penelitian dan pengembangan program keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera di propinsi. Bagian ini mempunyai tugas sebagai berikut: 1. Melakukan identifikasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan program keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera di propinsi. 2. Menyusun rencana dan anggaran kegiatan pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan program keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera di propinsi. 3. Menyusun dan mengembangkan kurikulum, materi dan media pembelajaran pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan program keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera di propinsi. 4. Menyusun dan mengembangkan metodologi pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan program keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera di propinsi. 5. Menyusun konsep pengembangan kediklatan pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan program keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera di propinsi. 56
13 G. Bidang Supervisi Bidang Supervisi mempunyai fungsi melaksanakan pengawasan fungsional terhadap pelaksanaan program keluarga berencana nasional dan pembangungan keluarga sejahtera di lingkungan BKKBN propinsi. Bagian ini mempunyai tugas sebagai berikut: 1. Menyusun petunjuk pelaksanaan, dan petunjuk teknis dibidang supervisi program keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera di propinsi. 2. Menyusun kebijaksanaan operasional di bidang pelaksanaan supervisi program keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera di wilayah propinsi, meliputi: supervisi program dan ketenagaan serta supervisi umum. 3. Melakukan pengendalian pelaksanaan supervisi program keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera. 4. Melakukan hubungan kerja dengan komponen intern dan instansi terkait dalam bidang pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan program keluarga berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera di propinsi. 5. Melakukan upaya lanjut hasil pemeriksaan pengelolaan program keluarga berencana nasionai dan pembangunan keluarga sejahtera. Sumber: Uraian Pekerjaan Pejabat di BKKBN Propinsi DIY. 57
14 B. Program Kampung Keluaraga Berencana (KKB) 1. Latar Belakang Kampung KB Kampung KB menjadi salah satu inovasi strategis untuk dapat mengimplentasikan kegiatan-kegiatan prioritas KKBPK secara utuh di lini lapangan. Kampung KB merupakan salah satu bentuk/model miniature pelaksanaan total Program KKBPK secara utuh yang melibatkan seluruh bidang di lingkungan BKKBN dan bersinergi dengan kementrian/lembaga, mitra kerja, stakeholdersbinstansi terkait sesuai dengan kebutuhan dan kondisi wilayah, serta dilaksanakan di tingkatan pemerintahan terendah (sesuai persyaratan penentu lokasi kampung KB) diseluruh kabupaten atau kota. Definisi Kampung KB pada kamus istilah Kependudukan dan KB yang diterbitkan oleh Direktorat Teknologi Informasi dan Dokumentasi. Kampung KB adalah salah satu upaya penguatan program KKBPK yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh dan untuk masyarakat dalam memberdayakan dan member kemudahan kepada masysrakat untuk memperoleh pelayanan total program KB sebagai upaya memwujudkan keluarga kecil yang berkualitas. 2. Tujuan a. Tujuan Umum: Meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau setara, melalui program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga serta membangun sektor terkait dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas. 58
15 b. Tujuan Khusus: 1. Meningkatkan peran pemerintah, pemerintah daerah, lembaga non pemerintah dan swasta dalam memfasilitasi, pendampingan, dan pembinaan masyarakat untuk menyelenggarakan program kependudukan, keluarga berencana, pembangunan keluarga dan pembangunan sector terkait. 2. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pembangunan berwawasan kependudukan. 3. Meningkatkan jumlah peserta KB aktif modern. 4. Meningkatkan ketahanan keluarga melaui program Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, Bina Keluarga Lansia, dan Pusat Informasi Konseling Remaja. 5. Meningkatkan pemberdayaan keluarga melaui kelompok. 6. Menurunkan angka kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). 7. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. 8. Meningkatkan rata-rata lama sekolah penduduk usia sekolah. 9. Meningkatkan sarana dan prasarana pembangunan kampung. 10. Meningkatkan sanitasi dan lingkungan kampung yang sehat dan bersih. 11. Meningkatkan kualitas keimanan para remaja/mahasiswa dalam bidang keagamaan. 59
16 3. Kriteria Kampung KB Kriteria pemilihan Kampung KB ialah: a. Kriteria Utama 1. Jumlah Pra-KS dan KS-1 (miskin) diatas rata-rata, Pra KS dan KS-1 tingkat desa/kelurahan dimana kampong itu berada 2. Jumlah peserta KB dibawah rata-rata pencapaian peserta KB tingkat desa/kelurahan dimana kampong tersebut berada b. Kriteria Wilayah Kumuh, Pesisir/Nelayan, Daerah Aliran Sungai/ DAS, Bantaran Kereta Api, Kawasan Miskin (termasuk miskin perkotaan), Terpencil, Perbatasan, Kawasan Industri, Kawasan Wisata, Padat Penduduk. 4. Sasaran Kampung KB a. Sasaran 1. Keluarga 2. Remaja 3. Penduduk, lanjut usia (lansia) 4. Pasangan usia subur (PUS) 5. Keluarga dengan balita 6. Keluarga dengan remaja 7. Keluarga dengan lansia 8. Sasaran sektor sesuai dengan bidang tugas masing-masing. b. Pelaksanaan 1. Kepala Desa/lurah 60
17 2. Ketua RW 3. Ketua RT 4. PKB/PLKB/TPD 5. Petugas Lapangan Sektor Terkait 6. Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Tingkat Desa/kelurahan 7. Institusi Masyarakat Pedesaan (PPKBD dan Sub PPKBD) 8. Tokoh Masyarakat 9. Kader 5. Subtansi Kampung KB a. Program Kependudukan b. Keluarga Berencana c. Menjaga Lingkungan Kampung yang Sehat dan Bersih d. Life Skills Educations e. Family Life Educations 6. Kegiatan Pokok a. Perumusan dan penetapan kebijakan program Kampung KB b. Peningkatan akses dan kualitas Program Kampung KB c. Penguatan dukungan dan pertisipasi masyarakat terhadap program Kampung KB. 7. Strategi Kampung KB Strategi yang telah ditetapkan pada program kampung KB dan diharapkan mampu terwujud yaitu: 61
18 1) Menurunkan rata-rata laju pertumbuhan penduduk tingkat nasional (persen per tahun) dari 1,38 persen/tahun tahun 2015 menjadi 1,21 persen pada tahun ) Menurunkan Total Fertility Rate (TFR) per perempuan usia reproduksi dari 2,37 tahun 2015 menjadi 2,28 pada tahun ) Meningkatnya Contraceptive Prevalence Rate (CPR) semua metoda dari 65,2 persen menjadi 66 persen 4) Menurunya kebutuhan ber-kb tidak terlayani/unmetneed dari jumlah pasangan usia subur dari 10,6 persen tahun 2015 menjadi 9,91 persen tahun ) Menurunya Age Specific Fertility Rate (ASFR) dari 46 pada tahun 2015 menjadi 38 per 1000 perempuan kelompok usia umur tahun pada tahun ) Menurunya persentase kehamilan yang tidak diinginkan dari wanita usia subur dari 7,1 persen tahun 2015 menjadi 6,6 persen tahun Kelompok Kerja (Pokja) Kelompok Kerja atau yang disingkat Pokja ini merupakan sebuah kelompok kerja yang dibentuk oleh BKKBN Provinsi DIY sebagai kelompok yang menjalankan program Kampung KB langsung kepada masyarakat. Jadi setiap program yang diberikan oleh BKKBN Provinsi DIY kelompok Pokja ini yang menjalankan, mengawasi dan melaporkan setiap kegiatan yang berlangsung di Kampung KB kepada BKKBN Provinsi DIY. 62
BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan
BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Sejarah Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan terbentuk
Lebih terperinciMEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1
BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Lebih terperinciVISI, MISI DAN GRAND STRATEGI BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL
PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR : 28/HK-010/B5/2007 TENTANG VISI, MISI DAN GRAND STRATEGI BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA
Lebih terperinciMENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KEPALA BKKBN
MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KEPALA BKKBN KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN/ KEPALA BADAN KGQRDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR: 70/HK-010/B5/2001 TENTANG ORGANISASI DAN
Lebih terperinciBERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENGUATAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA METODE KONTRASEPSI JANGKA PANJANG DI PROVINSI
Lebih terperinciBUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1266, 2016 BKKBN. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana. Nomenklatur dan Tusi. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 18 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATAKERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN GUNUNGKIDUL
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2000 TENTANG BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2000 TENTANG BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa program keluarga berencana nasional dan
Lebih terperinciBUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 45 TAHUN 2008 T E N T A N G
BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 45 TAHUN 2008 T E N T A N G PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciKAMPUNG K B OLEH DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUN DAN PERLINDUNGAN ANAK,PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BUKITTINGGI
KAMPUNG K B OLEH DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUN DAN PERLINDUNGAN ANAK,PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BUKITTINGGI Pengertian Kampung KB adalah satuan wilayah setingkat RW, dusun atau setara,
Lebih terperinciQANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2004 T E N T A N G
QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2004 T E N T A N G PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KELUARGA SEJAHTERA KABUPATEN ACEH TIMUR BISMILLAHIRRAHMA NIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHUWATA
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,
BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 41 TAHUN TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan baik pembangunan fisik maupun pembangunan sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan disegala bidang termasuk didalamnya adalah pembangunan bidang kesehatan baik pembangunan fisik maupun pembangunan sumber daya manusia (SDM). Pembangunan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG
PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 60 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH
SALINAN BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 46 NOMOR 46 TAHUN 2008
BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 46 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA
Lebih terperinciDINAS PENCATATAN SIPIL, ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 216
DINAS PENCATATAN SIPIL, ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN KUPANG Bagian Pertama Dinas Pasal 216 Dinas Pencatatan Sipil, Administrasi Kependudukan Dan Keluarga Berencana mempunyai
Lebih terperinciBUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA
BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK
Lebih terperincijtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt
jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 100 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT BADAN KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Lebih terperinciW A L I K O T A Y O G Y A K A R T A
W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA KANTOR KELUARGA BERENCANA KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang
Lebih terperinciWALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU
WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 105 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK,
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL
1 2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL No.118,2016 Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. PEMERINTAH DAERAH. ORGANISASI. TATA LAKSANA. Kedudukan. Susunan Organisasi. Tugas. Fungsi. Tata
Lebih terperinciWALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA
WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN,
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN KABUPATEN JOMBANG
RENCANA STRATEGIS BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN 2014-2018 KABUPATEN JOMBANG Rencana Strategis 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 BAB I... 4 PENDAHULUAN... 4 1.1. Latar Belakang...
Lebih terperinciBUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH
BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Lebih terperinciTUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA (Berdasarkan Peraturan Bupati Sigi Nomor 28 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat
Lebih terperinciTUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SIJUNJUNG
TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SIJUNJUNG No Nama Jabatan Tugas Pokok Fungsi Uraian Tugas Ket. 1 Kepala Dinas Kepala Dinas Pengendalian
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL
PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR 163 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN NOMENKLATUR, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA DI PROVINSI, KABUPATEN
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG
PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciWALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA
WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK,
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG
BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN
Lebih terperinciRencana Kerja (Renja) Perubahan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2017
2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan fungsi SKPD Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan urusan Pengendalian Kependudukan dan
Lebih terperinciWALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG PEMBERDAYAAN INSTITUSI MASYARAKAT KELURAHAN DALAM BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciKEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 609 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS TENAGA KERJA, KEPENDUDUKAN, CATATAN SIPIL DAN KELUARGA BERENCANA
KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 609 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS TENAGA KERJA, KEPENDUDUKAN, CATATAN SIPIL DAN KELUARGA BERENCANA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan
Lebih terperinciBAB II. Gambaran Umum BKKBN. Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta. A. Sejarah Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
BAB II Gambaran Umum BKKBN Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta A. Sejarah Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN merupakan organisasi
Lebih terperinciDINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN NGAWI TAHUN 2018
Amanat Presiden RI pada tanggal 29 September 2015 dan Pencanangan Kampung KB di Kabupaten Cirebon pada tanggal 14 Januari 2016 DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Lebih terperinciWALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 40 TAHUN 2016 TENTANG
WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 40 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 66 Tahun : 2016
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 66 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS,
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG
SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEREMPUAN, DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG DINAS KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA KOTA MOJOKERTO
PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG DINAS KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA KOTA MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO Menimbang : bahwa dalam rangka
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,
BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PARIWISATA KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK
Lebih terperinciBUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
27 BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Lebih terperinciBUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR
p BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 109 TAHUN 1993 TENTANG BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 109 TAHUN 1993 TENTANG BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa gerakan keluarga berencana dan pembangunan
Lebih terperinciWALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG
WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG
PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN
Lebih terperinciBUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
Lebih terperinciBUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG
DRAFT PER TGL 11 SEPT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PERLINDUNGAN IBU DAN ANAK BUPATI
Lebih terperinciWALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,
WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, KELUARGA BERENCANA DAN KETAHANAN PANGAN WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JAYAPURA,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA DINAS KEPENDUDUKAN CATATAN SIPIL DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN JAYAPURA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,
PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR 82/PER/B5/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL PROVINSI DENGAN
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1;" TAHUN 2014 TENTANG
WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1;" TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KOTA MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPROPOSAL KAMPUNG KB/KKB NUSA INDAH DESA GALANGGANG KECAMATAN BATUJAJAR KAB BANDUNG BARAT
YUSEP HAMIDJI PROPOSAL KAMPUNG KB/KKB NUSA INDAH DESA GALANGGANG KECAMATAN BATUJAJAR KAB BANDUNG BARAT 1. LATAR BELAKANG Keluarga berencana merupakan suatu upaya untuk mengatur jumlah penduduk Menurut
Lebih terperinciURUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
4.1.12 URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 4.1.12.1 KONDISI UMUM Pembangunan Kependudukan tidak lagi dipahami sebagai usaha untuk mempengaruhi pola dan arah demografi saja, akan tetapi
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH
PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, Menimbang : Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciBUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 83 TAHUN 2007 TENTANG
BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 83 TAHUN 2007 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KESEJAHTERAAN KELUARGA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN BANTUL BUPATI
Lebih terperinciBADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG 1.1. LATAR BELAKANG BP3AKB (Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana) Kabupaten
Lebih terperinciTENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KELURAHAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 95 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KELURAHAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Kota
Lebih terperinciTUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN BUPATI KABUPATEN JEMBER NOMOR TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBER,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 T E N T A N G
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 16 TAHUN 2008 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, INSPEKTORAT, DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SUBANG
PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SUBANG Menimbang : a. BUPATI SUBANG, bahwa Badan Pemberdayaan Masyarakat
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 74 Tahun : 2016
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 74 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS,
Lebih terperinciKATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN
KATA PENGANTAR Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) merupakan salah satu Kementerian/Lembaga (K/L) yang mendapat mandat untuk mewujudkan Agenda Prioritas Pembangunan (Nawacita) Pemerintahan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Profil Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Lampung Selatan
45 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Profil Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Lampung Selatan Arahan Garis Besar Haluan Negara (GBHN) Tahun 1999 dan Perundang-
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATENBANYUWANGI
LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR : 52 TAHUN 2012 TANGGAL : 16 Oktober 2012 PETUNJUK TEKNIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATENBANYUWANGI
Lebih terperinciBUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT
BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciURUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
4.1.12 URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 4.1.12.1 KONDISI UMUM Pembangunan Kependudukan tidak lagi dipahami sebagai usaha untuk mempengaruhi pola dan arah demografi saja, akan tetapi
Lebih terperinciBUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 559 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN KABUPATEN GARUT
BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 559 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciBIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
O BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN KABUPATEN OKU 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN
Lebih terperinciWALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG
WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK,
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciKEPPRES 20/2000, BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL
Copyright (C) 2000 BPHN KEPPRES 20/2000, BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL *49520 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 20 TAHUN 2000 (20/2000) TENTANG BADAN KOORDINASI KELUARGA
Lebih terperinciBUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN
Lebih terperinciBUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT
SALINAN BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN
BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Deskripsi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 1. Visi dan Misi BKKBN Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciDAFTAR ISI. 1. Rencana Program Dan Kegiatan SKPD Kabupaten Sijunjung Tahun 2015 Pembiayaan APBD Kabupaten Sijunjung.
DAFTAR ISI DAFTAR ISI RENCANA KERJA PROGRAM/KEGIATAN (RENJA) DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN 2015 KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BAB.I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan
Lebih terperinciNOMOR : 27 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 27
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 27 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 27 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 27 TAHUN 2005 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR KELUARGA SEJAHTERA KABUPATEN
Lebih terperinciBUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA
Lebih terperinciBUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU
SALINAN BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU PERATURAN BUPATI BENGKULU UTARA NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN DAN STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI, TATA KERJA, DAN ESELON JABATAN
Lebih terperinciSUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi
- 55-12. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 1. Pelayanan Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan Partisipasi Pria, Penanggulangan Masalah Kesehatan Reproduksi,
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 62 TAHUN 2010 TENTANG BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 56 Undang-Undang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,
SALINAN PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 83 TAHUN 2008 TENTANG
BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 83 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN KEBUMEN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR: 55/HK-010/B5/2010 TENTANG
PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR: 55/HK-010/B5/2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATEN/KOTA KEPALA BADAN
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKKBPP) Kota Bandar Lampung
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKKBPP) Kota Bandar Lampung 1. Profil BKKBPP Kota Bandar Lampung Upaya pemerintah dalam
Lebih terperinciO. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3
O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Pelayanan Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Pelaksanaan Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan Partisipasi
Lebih terperinciA. UMUM B. LANDASAN HUKUM
BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Presiden Republik Indonesia dalam berbagai kesempatan selalu menekankan pentingnya Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK), terutama pengendalian
Lebih terperinciBAB III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN
BAB III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1. Telaahan terhadap kebijakan Nasional Sesuai dengan arah kebijakan Pemerintah (Kabinet Kerja) 2015-2019, seluruh Kementerian/Lembaga diarahkan untuk turut
Lebih terperinciBUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KABUPATEN SIDOARJO
Lebih terperinci