PELATIHAN PEKERTI PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Halaman Judul MODUL. OLEH: CHOMSIN S WIDODO, M.Si, Ph.D

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PELATIHAN PEKERTI PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Halaman Judul MODUL. OLEH: CHOMSIN S WIDODO, M.Si, Ph.D"

Transkripsi

1 Halaman Judul PELATIHAN PEKERTI TENAGA KEPENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MARET 2017 MODUL PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) OLEH: CHOMSIN S WIDODO, M.Si, Ph.D Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu Universitas Brawijaya Maret,

2 Kata Pengantar Assalamualaikum wr.wb. Perencanaan sebuah pembelajaran memerlukan aktivitas tertentu, salah satunya adalah membuat Rencana Pembelajaran Semester atau biasa disebut dengan RPS. RPS ini merupakan kegiatan yang dilakukan setelah tujuan instruksional diketahui. Berdasaran sasaran dan tujuan pembelajaran maka semua aspek pembelajaran dikonsentrasikan untuk mencapai tujuan tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut maka perencanaan pembelajaran menjadi aspek yang cukup penting. Modul Penyusunan RPS secara khusus dibuat untuk pelatihan PEKERTI bagi Tenaga Kependidikan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dalam pelaksanaan Maret 2017 di LP3M UB. Modul ini diharapkan dapat membantu peserta memahami makna RPS sekaligus dapat membantu peserta dalam membuat RPS. Kami sebagai penyusun modul merasa banyak kekurangan dalam modul ini. Diskusi dalam pelatihan tentunya sangat diharapkan, dengan harapan menambah pengertian tentang penyusunan RPS serta dalam rangka mengevaluasi dan memperbaiki modul ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, mohon maaf bila masih terdapat kesalahan dan kekurangan. Salam Chomsin S Widodo 2

3 Daftar Isi Halaman Judul...1 Kata Pengantar...2 Daftar Isi...3 Diskripsi Modul dan Capaian Pembelajaran Pendahuluan Prinsip Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Prinsip Penyusunan RPS Dokumen RPS...7 A. Deskripsi Mata Kuliah dan Silabus...7 B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)...8 C. Instrumen Penilaian...8 D. Rancangan Tugas Mahasiswa...8 E. Lembar Kegiatan Mahasiswa...9 F. Kontrak Kuliah Deskripsi Jenjang Kualifikasi KKNI Silabus Komponen Silabus Penyusunan Silabus Contoh Silabus Tugas Rencana Pembelajaran Semester Format Rencana Pembelajaran Semester Tugas Contoh RPS Penutup

4 Diskripsi Modul dan Capaian Pembelajaran Setiap dosen dalam mengampu mata kuliah yang diasuh harus mampu merencanakan perkuliahan dengan baik, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Tingkat keberhasilan pembelajaran dimulai dengan perencanaan yang baik, tentunya realisasi kegiatan pembelajaran sesuai rencana yang dibuat. Modul ini merupakan petunjuk penyusunan Rancangan pembelajaran yang terdiri dari: 1. Pendahuluan 2. Prinsip Penyusunan RPS 3. Silabus 4. Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Setelah mempelajari modul ini dan melaksanakan tugas-tugas yang diberikan, dosen peserta pelatihan mampu: 1. Mendiskripsikan tujuan, manfaat dan komponen-komponen Rancangan Pembelajaran dengan benar 2. Mendiskripsikan langkah-langkan menyusun Rancangan Pembelajara dengan benar 3. Menyusun dan mengembangkan Rancangan Pembelajaran mata kuliah yang diampu dengan benar 4

5 1. Pendahuluan Sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia, rencana mempunyai arti rancangan; buram (rangka sesuatu yang akan dikerjakan). Rencana disusun untuk mencapai tujuan tertentu dengan melalui tahapan tahapan yang sudah ditentukan. Sedangkan pembelajaran adalah proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Rencana pembelajaran adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan telah dijabarkan dalam silabus Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Pasal 1 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan mendefinisikan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Rencana pembelajaran mengandung arti sebuah kegiatan mendesain tindakan yang akan dilaksanakan dalam suatu proses belajar mengajar menjadi efektif dan efisien dengan mengkoordinasikan komponen-komponen pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, cara penyampaian kegiatan (metode, model dan teknik), serta bagaimana mengukurnya menjadi jelas dan sistematis. Rencana pembelajaran semester (RPS) suatu mata kuliah adalah recana pembelajaran yang disusun untuk kegiatan pembelajaran selama satu semester guna memenuhi capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada suatu mata kuliah/modul. Rencana pembelajaran semester (RPS) atau istilah lain wajib ditinjau dan disesuaikan secara berkala dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pemakaian Istilah: o Sebelum 2005 : Garis Besar Program Perkuliahan (GBPP) dan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) o Sebelum 2013 : Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) PP No.19 / 2005 o Sesudah 2013 : Rencana Pembelajaran Semester (RPS) 5

6 PP No. 32 / 2013, Permendikbud No. 49 / 2014, Permenristekdikti No. 44 /

7 2. Prinsip Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Dalam sub Bab ini akan dibahas tentang prinsip penyusunan RPS dan dokumen yang dibutuhkan dalam menyusun RPS. 2.1 Prinsip Penyusunan RPS Prinsip penyusunan RPS mencakup hal-hal sebagai berikut: o RPS adalah dokumen program pembelajaran yang dirancang untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan sesuai Capaian Pembelajaran (CP) lulusan yang ditetapkan, sehingga harus dapat ditelusuri keterkaitan dan kesesuaian dengan konsep kurikulum. o Wajib disusun oleh dosen secara mandiri atau bersama dalam kelompok keahlian suatu bidang ilmu pengetahuan dan/atau teknologi dalam program studi. o Rancangan dititik beratkan pada bagaimana memandu mahasiswa belajar agar memiliki kemampuan sesuai dengan CP lulusan yang ditetapkan dalam kurikulum, bukan pada kepentingan kegiatan dosen mengajar. o Pembelajaran yang direncanakan adalah pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student centred learning disingkat SCL), dosen sebagai fasilitator. o Dosen bersama dengan mahasiswa dapat merencanakan strategi pembelajaran dalam usaha memenuhi CP lulusan yang dibebankan dalam matakuliah ini. 2.2 Dokumen RPS A. Deskripsi Mata Kuliah dan Silabus Deskripsi matakuliah berisi tentang informasi yang terkait dengan matakuliah yang sedang diampu atau direncanakan. Silabus dapat diartikan sebagai gambaran tentang suatu mata kuliah yang mencakup Nama Mata Kuliah, Kode Mata Kuliah, Semester, SKS, Fakultas/Program Studi, Mata Kuliah Prasyarat, Capaian Pembelajaran Mata Kuliah, Deskripsi Mata Kuliah, Bahan Kajian dan Sumber Pustaka. 7

8 B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau biasa disebut dengan Rencana Pembelajaran Semester (RPS), jika kegiatan pembelajaran tiap semester, adalah kegiatan atau tindakan mengkoordinasikan komponen-komponen pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, cara penyampaian kegiatan (metode, model dan teknik) serta cara menilainya menjadi jelas dan sistematis, sehingga proses belajar mengajar selama satu semester menjadi efektif dan efisien C. Instrumen Penilaian Instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data, dapat berupa tes atau nontes. Tes atau penilaian merupakan alat ukur pengumpulan data yang mendorong peserta memberikan penampilan maksimal. Sedangkan Instrumen non-tes merupakan alat ukur yang mendorong peserta didik untuk memberikan penampilan tipikal, yaitu melaporkan keadaan dirinya dengan memberikan respons secara jujur sesuai dengan pikiran dan perasaannya. Menurut (BSNP 2007: 9), penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Jadi penilaian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Dosen untuk memperoleh informasi untuk dijadikan sebagai pengambil keputusan tentang hasil belajar peserta didik. D. Rancangan Tugas Mahasiswa Model pembelajaran yang efektif dan meningkatkan motivasi mahasiswa untuk belajar sangat dibutuhkan. Berkaitan dengan hal tersebut maka perlu disusun Rencana Tugas Mahasiswa (RTM) yang menggambarkan kegiatan yang dilakukan mahasiswa dalam membahas bahan kajian tertentu untuk mencapai kemampuan akhir yang diharapkan. Model pembelajaran SCL yang dapat diaplikasikan antara lain: o Small Group Discussion; o Role-Play & Simulation; o Case Study; o Discovery Learning (DL); o Self-Directed Learning (SDL); 8

9 o Cooperative Learning (CL); o Collaborative Learning (CbL); o Contextual Instruction (CI); o Project Based Learning (PjBL); o Problem Based Learning and Inquiry (PBL) Seorang dosen pengampu secara prinsip mempunyai kebebasan dalam memilih model yang cocok bagi dirinya dan mahasiswa. Namun tujuan akhir dari pendidikan tetap menjadi patokan utama. Sehingga dosen dapat memilih salah satu, atau bahkan menggabungkan beberapa model pembelajaran tersebut. E. Lembar Kegiatan Mahasiswa Lembar Kerja Mahasiswa (LKM) dibuat dalam rangka meningkatkan kemampuan dan penerimaan mahasiswa untuk modul atau materi yang sedang atau akan diterimnya. Lembar Kegiatan Mahasiswa ini dapat digunakan untuk kegiatan perorangan dan atau kelompok, namun sasaran utamanya adalah mahasiswa mampu bekerja mandiri. Lembar Kegiatan mahasiswa ini didalamya terdapat petunjuk dan langkah-langkah menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen pengampu mata kuliah. F. Kontrak Kuliah Kontrak kuliah merupakan kesepakatan antara dosen dan mahasiswa mengenai berbagai aspek perkuliahan termasuk di dalamnya mengenai bentuk dan isi program belajar. Dalam kontrak perkuliahan harus dijelaskan peranan dan tanggungjawab mahasiswa dan dosen dalam rangka mencapai tujuan belajar serta meningkatkan efisiensi belajar. 9

10 2.3 Deskripsi Jenjang Kualifikasi KKNI KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA BIDANG KEDOKTERAN DESKRIPSI UMUM Sesuai dengan ideologi Negara dan budaya Bangsa Indonesia, maka implementasi sistem pendidikan nasional dan sistem pelatihan kerja yang dilakukan di Indonesia pada setiap level kualifikasi pada KKNI mencakup proses yang membangun karakter dan kepribadian manusia Indonesia sebagai berikut : Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam menyelesaikan tugasnya Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air serta mendukung perdamaian dunia Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, dan agama serta pendapat/temuan original orang lain Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat luas. DESKRIPTOR KUALIFIKASI SDM LEVEL 6 PADA KKNI DIHASILKAN OLEH PROGRAM S1 KEDOKTERAN Deskripsi generik level 6 (paragraf pertama) Mampu memanfaatkan IPTEKS dalam bidang keahliannya dan mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi dalam penyelesaian masalah. Deskripsi spesifik: 1. Menguasai keterampilan dalam menerapkan IPTEK laboratorium Biomedik Anatomi dan Histologi, Fisiologi, Biokimia, Genetika, Reproduksi, Patologi Klinik, Patologi Anatomi, Mikrobiologi, Parasitologi, Imunologi, Farmakologi dan Gizi. 2. Mampu melakukan identifikasi agen, yaitu; virus, bakteri, parasit, jamur dan toksin, dan radiasi sebagai penyebab penyakit. 3. Mampu menganalisa metabolisme dan cara kerja (Farmakodinamika) obat dan tumbuhan bahan obat. 4. Mampu menyusun formula gizi untuk diet makanan baik untuk orang sehat maupun orang sakit. Deskripsi generik level 6 (paragraf kedua) Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural. Deskripsi spesifik: 1. Menguasai pengetahuan tentang prinsip-prinsip kedokteran dasar yang berhubungan dengan terjadinya masalah kesehatan, beserta patogenesis dan patofisiologisnya. 10

11 2. Menguasai pengetahuan tentang masalah kesehatan baik secara molekuler maupun seluler melalui pemahaman mekanisme normal dalam tubuh. 3. Menguasai dan memahami pengetahuan tentang penyakit kongenital, trauma, infeksi dan degeneratif. 4. Menguasai pengetahuan tentang prinsip-prinsip promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif terhadap masalah-masalah kesehatan. 5. Menguasai pengetahuan tentang sistim kesehatan nasional dan prioritas masalah kesehatan. Deskripsi generik level 6 (paragraf ketiga) Mampu mengambil keputusan strategis berdasarkan analisis informasi dan data, dan memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi: Deskripsi spesifik: 1. Menguasai keterampilan melakukan kajian ilmiah dengan menyusun perencanaan dan pelaporan penelitian serta penyusunan karya tulis ilmiah. 2. Menguasai keterampilan dalam melakukan identifikasi agen penyakit, antara lain; virus, bakteri, parasit, jamur dan toksin, dan radiasi. 3. Menguasai keterampilan dalam menganalisa cara kerja obat dan tumbuhan bahan obat. 4. Menguasai keterampilan dalam menganalisa epidemiologi dan menyusun pelaporan kejadian penyakit. 5. Mampu menganalisa laporan epidemiologi suatu masalah kesehatan. 6. Mampu melakukan analisis resiko terjadinya kejadian luar biasa (KLB) dan Wadah 7. Menguasai keterampilan dalam menerapkan manajemen Puskesmas dan layanan primer kesehatan. 8. Menguasai keterampilan survei epidemiologi untuk menentukan prioritas masalah kesehatan dalam sistim kesehatan nasional. Deskripsi generik level 6 (paragraf keempat) Bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggungjawab atas pencapaian hasil kerja organisasi Deskripsi spesifik: 1. Bertanggungjawab kepada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggungjawab atas pencapaian hasil kerja laboratorium biomedik, antara lain : Anatomi dan Histologi, Fisiologi, Biokimia, Genetika, Reproduksi, Patologi Klinik, Patologi Anatomi, Mikrobiologi, Parasitologi, Imunologi, Farmakologi dan Gizi. 2. Menguasai dan menerapkan manajemen puskesmas dan layanan primer kesehatan dalam prinsipprinsip promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif terhadap masalah-masalah kesehatan. DESKRIPTOR KUALIFIKASI SDM LEVEL 7 PADA KKNI DIHASILKAN OLEH PROGRAM PROFESI DOKTER Deskripsi generik level 7 (paragraf pertama) Mampu merencanakan dan mengelola sumberdaya di bawah tanggung jawabnya, dan mengevaluasi secara komprehensif kerjanya dengan memanfaatkan IPTEKS untuk menghasilkan langkah-langkah pengembangan strategis organisasi. 11

12 Deskripsi spesifik: 1. Mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan non verbal dengan pasien pada semua usia, anggota keluarga, masyarakat, kolega dan profesi lain. 2. Mampu melakukan prosedur klinis sesuai masalah, kebutuhan pasien dan sesuai dengan kewenangannya 3. Mampu melakukan rekam medik, dan memberikan persetujuan tindakan medik, resep, surat keterangan dokter, dan edukasi pasien. 4. Mampu memperhatikan faktor biopsikososiobudaya dan norma-norma setempat untuk menetapkan dan mempertahankan terapi paripurna dan hubungan dokter-pasien yang paripurna. 5. Mampu menerapkan standar keselamatan pasien dengan menerapkan metode-metode penilaian kinerja klinis. 6. Mampu merancang, menerapkan dan memantau perkembangan profesi secara berkesinambungan. 7. Mampu menerapkan ilmunya untuk mengelola masalah kesehatan pada individu, keluarga, ataupun masyarakat secara komprehensif, holistik, berkesinambungan, koordinatif, dan kolaboratif dalam konteks pelayanan kesehatan tingkat primer 8. Mampu memberikan edukasi kepada pasien dan masyarakat dalam rangka promotif, preventif,kuratif dan rehabilitatif. 9. Mampu menerapkan keterampilan survey epidemiologi untuk menentukan prioritas masalah kesehatan dalam sistim kesehatan nasional. 10. Mampu mengelola masalah kesehatan secara mandiri dan bertanggung jawab sesuai dengan tingkat kewenangannya. Deskripsi generik level 7 (paragraf kedua) Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan monodisipliner. Deskripsi spesifik: 1. Merangkum dari interpretasi anamnesis, pemeriksaan fisik, uji laboratorium dan prosedur yang sesuai serta pengobatan yang mengacu pada evidance-based medicine 2. Mampu memecahkan permasalahan penyakit dan kesehatan masyarakat dengan menerapkan ilmu dan teknologi kedokteran dasar. 3. Mampu mengembangkan strategi untuk menghentikan sumber penyakit, poin-poin patogenesis dan patofisiologis, faktor yang ditimbulkan, serta resiko spesifik secara efektif. 4. Mampu mempertimbangkan pemilihan intervensi berdasarkan farmakologi, fisiologi, gizi dan perbahan tingkah laku. 5. Mampu menjelaskan secara rasional dan ilmiah dalam menentukan penanganan penyakit baik klinik, epidemiologis, farmakologis, fisiologis, diet, oleh raga, atau perubahan tingkah laku. 6. Mampu mengidentifikasi berbagai indikator keberhasilan pengobatan, memonitor perkembangan penanganan, memperbaiki dan mengubah terapi dengan tepat. Deskripsi generik level 7 (paragraf ketiga) Mampu melakukan riset dan mengambil keputusan strategis dengan akuntabilitas dan tanggung jawab penuh atas semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang keahliannya. Deskripsi spesifik: 12

13 1. Mampu menginterpretasi data klinis dan merumuskannya menjadi diagnosis sementara dan diagnosis banding. 2. Mampu mengidentifikasi kesenjangan dari ilmu pengetahuan yang sudah ada dan mengembangkannya menjadi pertanyaan penelitian yang tepat. 3. Mampu merencanakan, merancang dan mengimplementasikan penelitian untuk menemukan jawaban dari pertanyaan penelitian. 4. Mampu menuliskan dan mempresentasikan hasil penelitian sesuai dengan kaidah-kaidah artikel ilmiah. 5. Mampu mengidentifikasi, menjelaskan dan merancang penyelesaikan masalah kesehatan secara ilmiah menurut ilmu kedokteran kesehatan mutakhir untuk mendapatkan hasil yang optimum. DESKRIPTOR KUALIFIKASI SDM LEVEL 8 PADA KKNI DIHASILKAN OLEH PROGRAM SPESIALIS KEDOKTERAN Deskripsi generik level 8 (paragraf pertama) Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya atau praktik profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji. Deskripsi spesifik: 1. Mampu mencermati dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini dalam meningkatkan keterampilan klinis praktis dalam bidang spesialisasinya. 2. Mampu mengembangkan profesi melalui kegiatan riset dan pengetahuan terkini dalam bidang spesialisasinya. Deskripsi generik level 8 (paragraf kedua) Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter- atau multidisiplin Deskripsi spesifik: 1. Mampu merangkum interpretasi anamnesis, pemeriksaan fisik, uji laboratorium, dan prosedur yang sesuai spesialisasinya, untuk menegakkan diagnosis dan tata laksana, dengan mengacu pada evidence-based medicine dan value-based medicine. 2. Mampu melakukan prosedur klinis dalam bidang spesialisasinya sesuai masalah, kebutuhan pasien dan kewenangannya, berdasarkan kelompok/nama penyakit serta masalah/tanda atau gejala klinik termasuk kedaruratan klinis 3. Mengembangkan konsep dan prinsip ilmu biomedik, klinik, ilmu perilaku, ilmu komunikasi serta ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan bidang spesialisasinya. 4. Mampu berkontribusi dalam tim untuk menangani masalah kesehatan pada individu, keluarga, ataupun masyarakat secara komprehensif dalam konteks pelayanan kesehatan sekunder. 5. Mampu mengidentifikasi, menjelaskan dan merancang penyelesaian masalah kesehatan secara ilmiah menurut ilmu kedokteran mutakhir untuk mendapat hasil yang optimum. 6. Mampu mengakses, mengelola, menilai secara kritis kesahihan dan kemamputerapan informasi untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah, atau mengambil keputusan dalam kaitan dengan pelayanan kesehatan di tingkat sekunder, dengan menggunakan teknologi informasi mutakhir. 7. Mampu mengelola sumber daya manusia dan sarana prasarana secara efektif dan efisien dalam pelayanan kesehatan sekunder. 13

14 8. Mampu melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan dan pencegahan penyakit serta menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan. 9. Mampu membimbing mahasiswa tingkat vokasi bidang kesehatan, profesi dokter dan dokter spesialis. Deskripsi generik level 8 (paragraf ketiga) Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi masyarakat dan keilmuan, serta mampu mendapat pengakuan nasional atau internasional. Deskripsi spesifik: 1. Mampu merencanakan dan berkontribusi dalam sebuah riset multidisiplin terkait bidang spesialisasinya. 2. Mampu mengelola riset melalui pengkajian dan pengembangan di bidang spesialisasinya yang hasilnya dapat diaplikasikan dan layak dipublikasikan di tingkat nasional dan internasional. DESKRIPTOR KUALIFIKASI SDM LEVEL 9 PADA KKNI DIHASILKAN OLEH PROGRAM SUB SPESIALIS KEDOKTERAN Deskripsi generik level 9 (paragraf pertama) Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan atau seni baru di dalam bidang keilmuannya atau praktik profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya kreatif, original, dan teruji. Deskripsi spesifik: 1. Mampu memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran terkini guna meningkatkan ketrampilan klinik praktis dalam bidang subspesialisasinya. 2. Mampu mengembangkan ilmu pengetahuan baru melalui kegiatan riset dalam bidang subspesialisasinya. 3. Mampu mengembangkan teknologi kedokteran baru yang inovatif, kreatif dan teruji dalam bidang subspesialisasinya melalui kegiatan riset dalam bidang subspesialisasinya Deskripsi generik level 9 (paragraf kedua) Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter-, multi-, atau transdisiplin. Deskripsi spesifik: 1. Mampu merangkum interpretasi anamnesis, pemeriksaan fisik, uji laboratorium, dan prosedur yang sesuai subspesialisasinya, untuk menegakkan diagnosis, dengan mengacu pada evidence-based medicine. 2. Mampu melakukan prosedur klinis dalam bidang subspesialisasinya sesuai masalah, kebutuhan pasien dan kewenangannya, berdasarkan kelompok/nama penyakit serta masalah/tanda atau gejala klinik termasuk kedaruratan klinis. 3. Mengembangkan konsep atau prinsip baru dalam bidang ilmu biomedik, klinik, ilmu perilaku, dan ilmu kesehatan masyarakat sesuai dengan bidang subspesialisasinya. 4. Mampu memimpin tim untuk menyelasaikan masalah kesehatan pada individu, keluarga, ataupun masyarakat secara komprehensif dalam konteks pelayanan kesehatan tersier. 14

15 5. Mampu mengidentifikasi, menjelaskan dan merancang penyelesaian masalah kesehatan secara ilmiah menurut ilmu kedokteran mutakhir untuk mendapat hasil yang optimum. 6. Mampu mengelola sumber daya manusia dan sarana prasarana pelayanan kesehatan dalam bidang subspesialisanya secara efektif dan efisien dalam pelayanan kesehatan sekunder dan tersier 7. Mampu dan berwenang mendidik peserta program pendidikan dokter, dokter spesialis dan dokter spesialis konsultan. Deskripsi generik level 9 (paragraf ketiga) Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan nasional atau internasional. Deskripsi spesifik: 1. Mampu merencanakan dan berkontribusi dalam sebuah riset multidisiplinterkait bidang spesialisasinya untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran bidang supspesialiasinya yang bermanfaat bagi masyarakat dan ilmu kesehatan serta mampu mendapat pengakuan nasional maupun internasional 2. Mampu mengelola riset melalui pengkajian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan tekologi kedokteran di bidang subspesialisasinya yang hasilnya dapat diaplikasikan pada tahap internasional dan layak dipublikasikan di tingkat nasional dan internasional. 3. Mampu mengelola riset untuk menapis ilmu pengetahuan dan tekologi kedokteran terkini di bidang subspesialisasinya yang aplikasinya sesuai dan bermanfaat bagi masyarakat dan ilmu pengetahuan ditingkat nasional dan intrenasional. S1 dr Sp1 Sp2 AFEKSI SPESIFIK 1. Memahami dan Menunjukkan sikap yang sesuai dengan Kode Etik Kedokteran Indonesia 2. Memahami aspek medikolegal dalam praktik kedokteran dalam masyarakat Indonesia dengan budaya yang aneka ragam. 3. Menyadari kemampuan dan keterbatasan diri berkaitan dengan praktik kedokterannya dan mempraktikkan belajar sepanjang hayat dengan selalu mengikuti perkembangan ilmu dan praktek kedokteran mutakhir. 4. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan, agama, dan pendapat/temuan orang lain. 1. Memahami dan Menunjukkan sikap yang sesuai dengan Kode Etik Kedokteran Indonesia 2. Memahami aspek medikolegal dalam praktik kedokteran dalam masyarakat Indonesia dengan budaya yang aneka ragam. 3. Menyadari kemampuan dan keterbatasan diri berkaitan dengan praktik kedokterannya dan mempraktikkan belajar sepanjang hayat dengan selalu mengikuti perkembangan ilmu dan praktek kedokteran mutakhir. 4. Berperilaku professional dalam praktik kedokteran serta mendukung kebijakan kesehatan baik sebagai pribadi maupun dalam suatu tim pelayanan kesehatan. 5. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras dan kondisi fisik tertentu atau latar belakang keluarga dan status sosial ekonomi. 15

16 3. Silabus Silabus adalah dokumen yang menjabarkan capaian pembelajaran kedalam substansi materi pembahasan yang terangkum dalam matakuliah atau praktikum. 3.1 Komponen Silabus Komponen yang ada dalam silabus antara lain: komponen identitas mata kuliah atau praktikum, standar capaian pembelajaran, deskripsi mata kuliah atau praktikum, bahan kajian atau pokok bahasan dan sumber pustaka. Komponen-komponen silabus secara rinci diperlihatkan seperti tersebut di bawah ini: SILABUS Mata Kuliah/Praktikum : Kode Mata Kuliah : Semester : SKS : Fakultas / Program Studi : Mata Kuliah Prasyarat : Capaian Pembelajaran : Deskripsi Mata Kuliah : Bahan Kajian : Referensi : Penyusunan Silabus Penyusunan silabus dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: 1) Mengisi Kolom Identitas Mata Kuliah atau Praktikum Mata kuliah atau praktikum merupakan bagian dari unsur kurikulum yang memiliki capaian pembelajaran mata kuliah dan kemampuan akhir tahap tertentu, guna mendukung 16

17 pembentukan profil lulusan pada suatu program studi, memiliki keterkaitan antara satu matakuliah atau praktikum dengan yang lain dan terdistribusi dalam satuan waktu semester. Maka identitas mata kuliah harus terdiri dari nama mata kuliah, kode mata kuliah, kedudukan pada semester, jumlah SKS, fakultas/program studi dan mata kuliah prasyarat. 2) Merumuskan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah Capaian Pembelajaran (CP) mata kuliah menggambarkan kompetensi akhir dari sebuah proses pembelajaran. Sehingga dapat dikatakan bahwa CP adalah tujuan akhir pembelajaran. CP harus senantiasa perlu dikaji dan dianalisis, sebelum dirumuskan. Pengkajian dan analisis didasarkan pada jenjang kualifikasi yang ada pada KKNI. CP ini dapat dianalogikan dengan standar kompetensi atau tujuan instruksional umum yang disempurnakan dengan meliputi empat unsur KKNI, yang meliputi sikap dan tata nilai, ketrampilan, penguasaan pengetahuan dan kemampuan manajerial. 3) Mendeskripsikan Mata Kuliah atau Mata Praktikum Deskripsi Mata Kuliah merupakan gambaran umum suatu perkuliahan yang berisi informasi penjelasan topik utama mata kuliah. Hal ini dilakukan untuk menjaga proses pembelajaran atau proses perkuliahan/praktikum mendukung capaian pembelajaran mata kuliah. 4) Menentukan Bahan Kajian Bahan kajian dapat diperoleh dengan mendiskripsikan topic topic yang lebih rinci yang mendukung tercapainya topic utama. 5) Menentukan Referensi Referensi yang digunakan yang digunakan secara prinsip harus embantu mahasiswa untuk belajar mandiri, dan tentunya materi atau referensi tersebut haurs mudah untuk didapatkan. 3.2 Contoh Silabus Radiobiologi Pada bagian berikut akan disajikan Silabus suatu mata kuliah, yaitu mata kuliah 17

18 3.4 Tugas Susun atau kembangkan silabus salah satu dari mata kuliah yang saudara ampu sesuai dengan pembahasan. 18

19 4. Rencana Pembelajaran Semester Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi tanggal 9 Juni 2014, komponen Rencana Pembelajaran Semester terdiri dari : o nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen pengampu; o capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah; o kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan; o bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai; o metode pembelajaran; o waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran; o pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester; o kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan o daftar referensi yang digunakan. 19

20 Lembar Cetak RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER Fakultas / Prodi :... Mata Kuliah :... Kode Mata Kuliah :... Semester :... SKS :... Mata Kuliah Prasyarat :... Deskripsi Mata Kuliah :... Dosen Pengampu :... Capaian Pembelajaran :... Pertemuan Ke 1 2 Dst Kompetensi yang direncanakan Indikator Bahan Kajian Metode Pembelajaran Tugas Mahasiswa Metode Penilaian Bobot Penilaian 20

21 4.1 Format Rencana Pembelajaran Semester Secara umum RPS disusun seperti pada Lembar Cetak RPS. Sesuai dengan Peraturan Menteri No 49 tahun 2014, maka RPS secara prinsip mencantumkan capaian pembelajaran (CP). CP ini harus sama dengan yang tertera dalam silabus. Dosen pengampu dapat secara kreatif membuat pentabelan sendiri, akan tetapi secara prinsip harus tetap berdasarkan peraturan Menteri No 49 tahun 2014 maka silabus yang dimaksudkan adalah silabus yang sudah dievaluasi yang mencakup: o Pentahapan dan Kemampuan Akhir yang Direncanakan Pentahapan dimulai dari kemampuan yang paling rendah sesuai matakuliah yang sedang diampu. Ujung dari capaian pembelajaran adalah kemampuan akhir. Hal ini berarti, Kemampuan akhir yang direncanakan setara dengan kompetensi dasar atau tujuan instruksional khusus, yang telah dilengkapi dengan unsur-unsur yang dipersyaratkan pada KKNI dan SNPT. o Indikator, Bahan Kajian dan Referensi, Bahan Kajian dan Referensi, Metode Pembelajaran, Tugas Mahasiswa silahkan lihat pembahasan sebelumnya. o Metode dan Bobot Penilaian Metode penilaian merupakan uraian singkat tentang penilaian yang didasarkan pada indikator yang telah ditetapkan. Metode penilaian membutuhkan kriteria dan rubrik. Kriteria dan rubrik ini selanjutnya dituangkan dalam Lembar Penilaian Hasil Belajar (LPHB). Sedangkan bobot penilaian adalah prosentase dari nilai yang didapat untuk suatu kemampuan akhir yang direncanakan terhadap seluruh nilai akhir suatu mata kuliah. 4.2 Tugas Susunlah RPS untuk satu mata kuliah yang saudara ampu. Diskusikan hasilnya. 21

22 4.3 Contoh RPS 22

23 23

24 5. Penutup RPS merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perencanaan sebuah pembelajaran. RPS harus mengaktualisasi tujuan pembelajaran, walaupun kadang tujuan pembelajaran terkesan abstrak. Setiap dosen harus mampu membuat perencanaan untuk mata kuliah yang diampu. Semoga dengan modul ini dapat membantu peserta untuk membuat RPS pada mata kuliah yang diampu. 24

KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA

KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA DESKRIPTOR KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA BIDANG KEDOKTERAN ( Review 270510) - Draft LEVEL DESKRIPTOR HASIL PEMBELAJARAN (Learning Outcomes) 6 (S1) Mampu memanfaatkan IPTEKS dalam bidang keahliannya

Lebih terperinci

DESKRIPSI KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA PENDIDIKAN KEDOKTERAN

DESKRIPSI KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA PENDIDIKAN KEDOKTERAN 7 LAMPIRAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA UNTUK PENDIDIKAN KEDOKTERAN DESKRIPSI UMUM DESKRIPSI KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA

Lebih terperinci

SALINAN PERATURANKONSILKEDOKTERANINDONESIA TENTANG PENERAPANKERANGKAKUALIFIKASINASIONALINDONESIA UNTUKPENDIDIKANKEDOKTERAN

SALINAN PERATURANKONSILKEDOKTERANINDONESIA TENTANG PENERAPANKERANGKAKUALIFIKASINASIONALINDONESIA UNTUKPENDIDIKANKEDOKTERAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA SALINAN PERATURANKONSILKEDOKTERANINDONESIA NOM OR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENERAPANKERANGKAKUALIFIKASINASIONALINDONESIA UNTUKPENDIDIKANKEDOKTERAN DENGANRAHMATTUHANYANGMAHAESA

Lebih terperinci

KKNI DAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN BLOK DAN MODUL

KKNI DAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN BLOK DAN MODUL KKNI DAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN BLOK DAN MODUL AHSAN 1 Pendahuluan Tingkat Pendidikan Tenaga Kerja 2 3 4 5 6 7 PROFESI 8 9 10 11 Kompetensi dan Capaian Pembelajaran (Learning OutCome) 12 13 14 15 16

Lebih terperinci

KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA BIDANG PERTANIAN SUB BIDANG PERTANIAN

KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA BIDANG PERTANIAN SUB BIDANG PERTANIAN KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA BIDANG PERTANIAN SUB BIDANG PERTANIAN DESKRIPSI UMUM Sesuai dengan ideologi Negara dan budaya Bangsa Indonesia, maka implementasi sistem pendidikan nasional dan

Lebih terperinci

Deskriptor Kualifikasi S1 Kedokteran Hewan (SKH)

Deskriptor Kualifikasi S1 Kedokteran Hewan (SKH) Deskriptor Kualifikasi S1 Kedokteran Hewan (SKH) No Komponen Kualifikasi General Descriptor 1 Landasan kepribadian 1 Beriman dan takwa kepada Tuhan YME 2 Berakhlak mulia, bermoral, beretika, berkepribadian

Lebih terperinci

PRAKTEK PENYUSUNAN RANCANGAN PEMBELAJARAN

PRAKTEK PENYUSUNAN RANCANGAN PEMBELAJARAN PELATIHAN DASAR PEDAGOGIK ATAU PEKERTI Modul PRAKTEK PENYUSUNAN RANCANGAN PEMBELAJARAN Dr. Ir. Bambang Sujanarko, M.M. LEMBAGA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2014 i Kata Pengantar

Lebih terperinci

Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar

Pembelajaran adalah proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar ELMEN UTAMA PENGEMBANGAN KURIKULUM Nama :Feri dwi haryanto NIM :15105241029 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Standar Nasional Pendidikan, adalah kriteria minimal tentang pembelajaran pada jenjang pendidikan

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister

A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister a. Profil Lulusan Profil utama lulusan Program Magister Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BIDAN DI INDONESIA. Djoko Santoso Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BIDAN DI INDONESIA. Djoko Santoso Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BIDAN DI INDONESIA Djoko Santoso Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional Bandung, 1 Desember 2010 OUTLINE Pendidikan Bidan Saat ini Masalah yang Dihadapi

Lebih terperinci

KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI SESUAI KKNI (KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA)

KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI SESUAI KKNI (KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA) KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI SESUAI KKNI (KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA) KELOMPOK III Lutfi NIM 41038104114115 Clara Vidhia NIM 4103810414097 Subiyanto NIM 4103810414127 Sumarmi NIM 4103810414118

Lebih terperinci

REKOGNISI KUALIFIKASI SDM INDONESIA MENINGKATKAN REKOGNISI dan PENYETARAAN KUALIFIKASI DI DALAM & LUAR NEGERI

REKOGNISI KUALIFIKASI SDM INDONESIA MENINGKATKAN REKOGNISI dan PENYETARAAN KUALIFIKASI DI DALAM & LUAR NEGERI Indonesian ualification Framework GATS & AFTA, UU SISDIKNAS, REGIONAL CONVENTIONS KESIAPAN INDONESIA MENERIMA INFLUX TENAGA KERJA ASING DALAM BERBAGAI JENJANG PEKERJAAN DI INDUSTRI/PERUSAHAAN REKOGNISI

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 ayat (3) Peraturan

Lebih terperinci

SISTEMATIKA KATALOG KURIKULUM PROGRAM STUDI

SISTEMATIKA KATALOG KURIKULUM PROGRAM STUDI SISTEMATIKA KATALOG KURIKULUM PROGRAM STUDI Halaman Cover... SK Penentapan oleh Dekan... Kata Pengantar... Daftar Isi... Bab I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang (Jelaskan dasar berpikir baik secara empiris

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEJURUAN

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH BALAI PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEJURUAN Indonesian ualification Framework GATS & AFTA, UU SISDIKNAS, REGIONAL CONVENTIONS KESIAPAN INDONESIA MENERIMA INFLUX TENAGA KERJA ASING DALAM BERBAGAI JENJANG PEKERJAAN DI INDUSTRI/PERUSAHAAN REKOGNISI

Lebih terperinci

KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA PRODI: PASCASARJANA BUDIDAYA PERAIRAN FPIK-UB

KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA PRODI: PASCASARJANA BUDIDAYA PERAIRAN FPIK-UB KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA PRODI: PASCASARJANA BUDIDAYA PERAIRAN FPIK-UB DESKRIPSI UMUM Sesuai dengan ideologi Negara dan budaya Bangsa Indonesia, maka implementasi sistem pendidikan nasional

Lebih terperinci

FASE I FASE II FASE III Bersambung rasa dengan pasien dan keluarganya

FASE I FASE II FASE III Bersambung rasa dengan pasien dan keluarganya LAMPIRAN 1. PEMETAAN HASIL BE LAJAR (LO) KE DALAM TEMA FASE/TAHUN Pemetaan Learning outcome ke dalam fase dilakukan dengan cara mendistribusikan kemampuan atau learning outcome sesuai dengan fase masing-masing.

Lebih terperinci

KOMPETENSI SARJANA BIOLOGI

KOMPETENSI SARJANA BIOLOGI KOMPETENSI SARJANA BIOLOGI Bambang Irawan Program Studi Biologi, FST, Universitas Airlangga, SURABAYA Disampaikan di Pertemuan KOBI di UIN ALAUDDIN, MAKASAR Tanggal 25 Agustus, 2016 PENGANTAR Kompetensi

Lebih terperinci

Lampiran SM UB. (1) Rumusan Capaian Pembelajaran minimal aspek keterampilan kerja

Lampiran SM UB. (1) Rumusan Capaian Pembelajaran minimal aspek keterampilan kerja (1) Rumusan Capaian Pembelajaran minimal aspek keterampilan kerja umum untuk lulusan pendidikan akademik, vokasi, dan profesi adalah sebagai berikut. Lulusan pendidikan akademik pada: a. Program Diploma

Lebih terperinci

tip.ub.ac.id Rumusan Hasil Workshop Peningkatan Daya Saing Global Lulusan PS Industri Pertanian Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Tekno

tip.ub.ac.id Rumusan Hasil Workshop Peningkatan Daya Saing Global Lulusan PS Industri Pertanian Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Tekno tip.ub.ac.id tip.ub.ac.id Rumusan Hasil Workshop Peningkatan Daya Saing Global Lulusan PS Industri Pertanian Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian IPB Bogor, 19 Februari

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Identitas Mata Kuliah Identitas Pengampu Mata

Lebih terperinci

WORK SHOP KURIKULUM MIH

WORK SHOP KURIKULUM MIH WORK SHOP KURIKULUM MIH MENYUSUN KURIKULUM PROGRESIF MIH BERBASIS KKNI DAN SNPT 2015 DI UNIVERSITAS NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG 1 APRIL 2017 Oleh: PROF.DR.SUTEKI, S.H.,M.HUM. KETUA PROGRAM MAGISTER ILMU

Lebih terperinci

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA KUDUS

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA KUDUS SPESIFIKASI PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA KUDUS SPS PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INFORMATIKA SF 1 1 Revisi : IV Tanggal : 18 Agustus 2012 Dikaji ulang oleh : Pembantu

Lebih terperinci

PADA TAHUN 2020 MENHHASILKAN PERAWAT PROFESIONAL, PENUH CINTA KASIH DAN MAMPU BERSAING SECARA NASIONAL.

PADA TAHUN 2020 MENHHASILKAN PERAWAT PROFESIONAL, PENUH CINTA KASIH DAN MAMPU BERSAING SECARA NASIONAL. VISI AKPER DIRGAHAYU PADA TAHUN 2020 MENHHASILKAN PERAWAT PROFESIONAL, PENUH CINTA KASIH DAN MAMPU BERSAING SECARA NASIONAL. MISI AKPER DIRGAHAYU 1. MENYELENGGARAKAN TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI YANG BERKUALITAS

Lebih terperinci

DRAFT 2014 PANDUAN PENYUSUNAN CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN PROGRAM PENDIDIKAN TINGGI

DRAFT 2014 PANDUAN PENYUSUNAN CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN PROGRAM PENDIDIKAN TINGGI DRAFT 2014 PANDUAN PENYUSUNAN CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN PROGRAM PENDIDIKAN TINGGI Disusun oleh Endrotomo Capaian Pembelajaran (learning outcomes): Capaian Pembelajaran (Learning Outcomes) kompetensi

Lebih terperinci

KURIKULUM INSTITUSI PROGRAM DIPLOMA III GIZI JURUSAN GIZI

KURIKULUM INSTITUSI PROGRAM DIPLOMA III GIZI JURUSAN GIZI KURIKULUM INSTITUSI PROGRAM DIPLOMA III GIZI JURUSAN GIZI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN PALANGKA RAYA TAHUN 2015 Laporan Kegiatan Pilkajur Gizi 2013 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan

Lebih terperinci

DAFTAR CAPAIAN PEMBELAJARAN BIDANG KURSUS DAN PELATIHAN SESUAI DENGAN LAMPIRAN PERMENDIKBUD NO

DAFTAR CAPAIAN PEMBELAJARAN BIDANG KURSUS DAN PELATIHAN SESUAI DENGAN LAMPIRAN PERMENDIKBUD NO DAFTAR CAPAIAN PEMBELAJARAN BIDANG KURSUS DAN PELATIHAN SESUAI DENGAN LAMPIRAN PERMENDIKBUD NO. 131 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR KOMPETENSI LULUSAN KURSUS DAN PELATIHAN 17. Bidang Pijat Pengobatan Refleksi

Lebih terperinci

KEPUTUSAN ASOSIASI PENYELENGGARA PENDIDIKAN TINGGI PSIKOLOGI INDONESIA (AP2TPI) NOMOR: 01/Kep/AP2TPI/2015 TENTANG

KEPUTUSAN ASOSIASI PENYELENGGARA PENDIDIKAN TINGGI PSIKOLOGI INDONESIA (AP2TPI) NOMOR: 01/Kep/AP2TPI/2015 TENTANG KEPUTUSAN ASOSIASI PENYELENGGARA PENDIDIKAN TINGGI INDONESIA (AP2TPI) NOMOR: 01/Kep/AP2TPI/2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS SURAT KEPUTUSAN ASOSIASI PENYELENGGARA PENDIDIKAN TINGGI INDONESIA (AP2TPI) NOMOR

Lebih terperinci

MEMILIH METODE/BENTUK/MODEL PEMBELAJARAN

MEMILIH METODE/BENTUK/MODEL PEMBELAJARAN Modul 6 MEMILIH METODE/BENTUK/ PEMAN KEMAMPUAN YANG HARUS DICAPAI CERAMAH SEMINAR / DISKUSI METODE/ PEMAN PRAKTIKUM PROBLEM BASE LEARNING PROJECT BASE LEARNING COLLABORATIVE LEARNING SIMULASI. Kemampuan

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH ` KODE MK : MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN : HK1461202 Penyusun: Gita Danupranata PROGRAM ILMU HUKUM FH UNIVERSITAS MUHAMMADYIAH YOGYAKARTA 2015 RPS Manajemen

Lebih terperinci

DIAGRAM ALUR PENYUSUNAN KURIKULUM PT

DIAGRAM ALUR PENYUSUNAN KURIKULUM PT DIAGRAM ALUR PENYUSUNAN KURIKULUM PT Manajer Lini Pertama, dan atau Peneliti Pemula, dan atau Wirausahawan pemula PROFIL MANAJER LINI PERTAMA PENELITI MUDA WIRAUSAHAWAN MUDA DESKRIPSI PROFIL Bertanggung

Lebih terperinci

LAPORAN RAKORNAS PROGRAM STUDI BIOLOGI, PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI DAN PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI SE INDONESIA Purwokerto, Februari 2017

LAPORAN RAKORNAS PROGRAM STUDI BIOLOGI, PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI DAN PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI SE INDONESIA Purwokerto, Februari 2017 LAPORAN RAKORNAS PROGRAM STUDI BIOLOGI, PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI DAN PROGRAM STUDI BIOTEKNOLOGI SE INDONESIA Purwokerto, Februari 2017 Disusun Oleh: Titta Novianti, S.Si., M.Biomed. Dalam Persiapan

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN PIJAT PENGOBATAN REFLEKSI JENJANG III BERBASIS

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN PIJAT PENGOBATAN REFLEKSI JENJANG III BERBASIS KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN PIJAT PENGOBATAN REFLEKSI JENJANG III BERBASIS Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian

Lebih terperinci

NERS SPESIALIS, LEVEL BERAPA? PROGRAM STUDI KEPERAWATAN (NERS SPESIALIS) LEVEL 8 KKNI SIKAP

NERS SPESIALIS, LEVEL BERAPA? PROGRAM STUDI KEPERAWATAN (NERS SPESIALIS) LEVEL 8 KKNI SIKAP NERS SPESIALIS, LEVEL BERAPA? PROGRAM STUDI KEPERAWATAN (NERS SPESIALIS) LEVEL 8 KKNI SIKAP a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan

Lebih terperinci

TELAAH KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN

TELAAH KOMPETENSI DIII KEPERAWATAN TELAAH DIII KEPERAWATAN PARAMETER DESKRIPTOR a Mampu melakukan. dengan metode. menunjukka n hasil. dalam kondisi Unsurunsur Deskripsi Kemampuan kerja pada bidang terkait (profil) Cara kerja Tingkatan kualitas

Lebih terperinci

Capaian pembelajaran program Diploma (D3), Sarjana (S1), Master (S2), dan Doktor (S3) di tingkat ITS dan Jurusan

Capaian pembelajaran program Diploma (D3), Sarjana (S1), Master (S2), dan Doktor (S3) di tingkat ITS dan Jurusan Capaian pembelajaran program Diploma (D3), Sarjana (S1), Master (S2), dan Doktor (S3) di tingkat ITS dan Jurusan Unsur KKNI Sikap dan Tata Nilai Kemampuan Kerja ITS Jurusan Bertagwa kepada Tuhan Yang Maha

Lebih terperinci

WORKSHOP RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) USAHID. Agustina Zubair

WORKSHOP RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) USAHID. Agustina Zubair WORKSHOP RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) USAHID Agustina Zubair KURIKULUM PT Kurikulum pendidikan tinggi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan ajar serta cara

Lebih terperinci

SKL: Pasal 5 26/03/2015

SKL: Pasal 5 26/03/2015 1 SKL: Pasal 5 1) Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ADVERTISING PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA 2016

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ADVERTISING PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA 2016 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER ADVERTISING PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS BUDDHI DHARMA 2016 Mata Kuliah : Advertising Semester : 1 Program Studi : Ilmu Tahun ajaran : 2015 / 2016 SKS : 3 Dosen

Lebih terperinci

KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI SESUAI KKNI

KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI SESUAI KKNI KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI SESUAI KKNI sp_mursid@yahoo.co.id Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Fakta : Populasi Industri terbesar ada di Jawa

Lebih terperinci

STANDAR ISI PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

STANDAR ISI PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO STANDAR ISI PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO SPMI-UNW SM 01 01 UNGARAN Standar Isi Pembelajaran Sistem Penjaminan Mutu Internal Universitas Ngudi Waluyo SPMI-UNW SM

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INIDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INIDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INIDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI A. RUMUSAN SIKAP Setiap lulusan program pendidikan akademik, vokasi,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /PERMEN-KP/2017 TENTANG PENETAPAN KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA BIDANG PEMANTAUAN DAN EVALUASI SUMBER DAYA DI WILAYAH PESISIR

Lebih terperinci

CAPAIAN PEMBELAJARAN BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

CAPAIAN PEMBELAJARAN BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR CAPAIAN PEMBELAJARAN BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR I. PROGRAM STUDI PGSD JENJANG SARJANA (S1) A. PROFIL Program Studi S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD-Primary

Lebih terperinci

Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Capaian Pembelajaran

Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Capaian Pembelajaran Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Capaian Pembelajaran Oleh Retno Annik Raharjo http://rannikrhj26.blogs.uny.ac.id NIM 15105241023 Standar Nasional Pendidikan Tinggi Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Lebih terperinci

LEARNING OUTCOME (CAPAIAN PEMBELAJARAN) PROGRAM STUDI S1, S2 DAN S3 ILMU LINGKUNGAN ASOSIASI PROGRAM STUDI ILMU-ILMU LINGKUNGAN INDONESIA (APSILI)

LEARNING OUTCOME (CAPAIAN PEMBELAJARAN) PROGRAM STUDI S1, S2 DAN S3 ILMU LINGKUNGAN ASOSIASI PROGRAM STUDI ILMU-ILMU LINGKUNGAN INDONESIA (APSILI) LEARNING OUTCOME (CAPAIAN PEMBELAJARAN) PROGRAM STUDI S1, S2 DAN S3 ILMU LINGKUNGAN ASOSIASI PROGRAM STUDI ILMU-ILMU LINGKUNGAN INDONESIA (APSILI) PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN SIKAP 1. Bertakwa kepada

Lebih terperinci

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Standar Nasional Pendidikan Tinggi Standar Nasional Pendidikan Tinggi PERMENRISTIK DIKTI No.44 Tahun 2015 SN Pendidikan SNDIKTI Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi Pembelajaran Standar Proses Pembelajaran Standar Penilaian Pembelajaran

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN PIJAT PENGOBATAN REFLEKSI JENJANG II BERBASIS

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN PIJAT PENGOBATAN REFLEKSI JENJANG II BERBASIS KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN PIJAT PENGOBATAN REFLEKSI JENJANG II BERBASIS Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian

Lebih terperinci

R P S ( RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER)

R P S ( RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER) R P S ( RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER) NAMA : FAISAL IRSAN PASARIBU, ST, S.Pd, MT JURUSAN : TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS : TEKNIK MATA KULIAH : TEKNIK TENAGA LISTRIK SEMESTER : II TAHUN AJARAN : 2016/2017

Lebih terperinci

KOMPETENSI NERS BERBASIS. KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA Indonesian Qualification Framework

KOMPETENSI NERS BERBASIS. KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA Indonesian Qualification Framework KOMPETENSI NERS BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA Indonesian Qualification Framework PARAMETER DESKRIPTOR Unsur-unsur Deskripsi DESKRIPTOR JENJANG KUALIFIKASI Ners (LEVEL 7) a Mampu melakukan.

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN (PERAWAT AHLI MADYA) SIKAP

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN (PERAWAT AHLI MADYA) SIKAP PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN (PERAWAT AHLI MADYA) SIKAP a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan

Lebih terperinci

PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan

PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, perencanaan pembelajaran

Lebih terperinci

PROFIL LULUSAN PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

PROFIL LULUSAN PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA PROFIL LULUSAN PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA I. PROFIL LULUSAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT No PROFIL LULUSAN DESKRIPSI

Lebih terperinci

II. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN BIOLOGI. A. Identitas Program Studi

II. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN BIOLOGI. A. Identitas Program Studi II. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN BIOLOGI A. Identitas Program Studi 1. NamaProgram Studi : Pendidikan Biologi 2. Izin Pendirian : 252/DIKTI/Kep 146/1996 3. Status Akreditasi : B 4. Visi : Menjadi Program

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN (PROFESI NERS) SIKAP

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN (PROFESI NERS) SIKAP PROGRAM STUDI KEPERAWATAN (PROFESI NERS) SIKAP a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Slameto (2003) menyatakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Slameto (2003) menyatakan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Belajar merupakan suatu proses kegiatan untuk memperoleh perubahan dengan tujuan, dimana setiap manusia memiliki cara yang berbeda. Kesulitan belajar yang dihadapi mahasiswa

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun

Lebih terperinci

PROGRAM DIPLOMA SATU, DIPLOMA DUA, DAN DIPLOMA TIGA DIPLOMA SATU DIPLOMA DUA DIPLOMA TIGA

PROGRAM DIPLOMA SATU, DIPLOMA DUA, DAN DIPLOMA TIGA DIPLOMA SATU DIPLOMA DUA DIPLOMA TIGA - 59 - SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INIDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI A. RUMUSAN SIKAP Setiap lulusan program

Lebih terperinci

Visi, Misi dan Tujuan

Visi, Misi dan Tujuan Visi, Misi dan Tujuan FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010 i ii iii iv DAFTAR ISI Halaman Judul... Halaman Pengesahan... SK Visi, Misi, dan Tujuan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya...

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

STANDAR PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS BEDAH SARAF

STANDAR PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS BEDAH SARAF KOLEGIUM BEDAH SARAF INDONESIA ( K.B.S.I. ) STANDAR PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS BEDAH SARAF Jakarta : Februari 2007 DAFTAR SINGKATAN IPDS KBSI KPS KKI PBL PPDS RS Pendidikan RS Jejaring WFME Institusi

Lebih terperinci

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL (UNDIKNAS) STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Kode/No : STD/SPMI/A.03 Tanggal : 20-12-2016 Revisi : I Halaman : 1-10 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN undiknas, 2016 all rights reserved

Lebih terperinci

TUJUAN Dalam rangka melaksanakan misi dan pencapaian visi PS MTM Universitas Lampung, maka ditetapkan tujuan Program Studi sebagai berikut:

TUJUAN Dalam rangka melaksanakan misi dan pencapaian visi PS MTM Universitas Lampung, maka ditetapkan tujuan Program Studi sebagai berikut: KURIKULUM PROGRAM STUDI S2 TEKNIK MESIN RUMUSAN VISI Visi Program Studi Magister Teknik Mesin (PS MTM) Universitas Lampung adalah Unggul dalam pengembangan ilmu Teknik Mesin berbasis riset inovatif. Visi

Lebih terperinci

KOMPETENSI DOKTER SPESIALIS NEUROLOGI INDONESIA: DARI ZAMAN KE ZAMAN

KOMPETENSI DOKTER SPESIALIS NEUROLOGI INDONESIA: DARI ZAMAN KE ZAMAN KOMPETENSI DOKTER SPESIALIS NEUROLOGI INDONESIA: DARI ZAMAN KE ZAMAN KOMPETENSI DOKTER SPESIALIS NEUROLOGI INDONESIA: DARI ZAMAN KE ZAMAN Harsono Kolegium Neurologi Indonesia PERSPEKTIF PERUBAHAN & PERKEMBANGAN

Lebih terperinci

LOGO. Oleh: Alni Rahmawati

LOGO. Oleh: Alni Rahmawati Oleh: Alni Rahmawati KURIKULUM PT LOGO EAVLUASI HARUS DILAKUKAN SECARA KONTINYU PERENCANAAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN (PLAN) (DO) (SEE) Rancangan Pembelajar an (RPS, RTM, LKM, Media Pemb.) Dosen Sumber

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S2 MANAJEMEN SIKAP

PROGRAM STUDI S2 MANAJEMEN SIKAP PROGRAM STUDI S2 MANAJEMEN SIKAP a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral, dan

Lebih terperinci

KURIKULUM YANG MEMENUHI KEBUTUHAN STAKEHOLDER

KURIKULUM YANG MEMENUHI KEBUTUHAN STAKEHOLDER KURIKULUM YANG MEMENUHI KEBUTUHAN STAKEHOLDER UUPT (UU DIKTI) no 12/2012 KKNI Perpres no 8/2012 PERGURUAN TINGGI PRODI PRODI SNPT (SN DIKTI) Permen no 49/2014 Penjenjangan Penyetaraan Deskripsi KURIKULUM

Lebih terperinci

Kurikulum Berbasis KKNI

Kurikulum Berbasis KKNI Kurikulum Berbasis KKNI D3 Manajemen Informatika LintangYuniar Banowosari Kurikulum Kurikulum pendidikan tinggi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan ajar serta

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET Identitas Mata Kuliah Identitas Pengampu Mata Kuliah Kode Mata Kuliah

Lebih terperinci

Pandangan KKG tentang rencana revisi standar pendidikan dan standar kompetensi dokter gigi serta langkah-langkahnya

Pandangan KKG tentang rencana revisi standar pendidikan dan standar kompetensi dokter gigi serta langkah-langkahnya Pandangan KKG tentang rencana revisi standar pendidikan dan standar kompetensi dokter gigi serta langkah-langkahnya Afi Savitri Sarsito KKG KKI Surabaya, 5 Agustus 2010 Rasional 1. Kerangka Kualifikasi

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN BADAN PENJAMINAN MUTU (BAJAMTU) UNIVERSITAS GUNADARMA 2017 Deskripsi Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

Lebih terperinci

Model pembelajaran dengan pendekatan SCL

Model pembelajaran dengan pendekatan SCL Modul 6 Model pembelajaran dengan pendekatan SCL 1. Small Group Discussion 2. Role-Play & Simulation 3. Case Study 4. Discovery (DL) 5. Self-Directed (SDL) 6. Cooperative (CL) 7. Collaborative (CbL) 8.

Lebih terperinci

MATERI 2. copyright: dit.akademik.ditjen dikti

MATERI 2. copyright: dit.akademik.ditjen dikti MATERI 2 MEMILIH METODE PEMAN PROGRAM OUTCOMES MACAM METODE KOMPETENSI (contoh) KULIAH SEMINAR / DISKUSI / PRESENTASI PRAKTIKUM / STUDI LAPANGAN Computer Aided MANDIRI Kemampuan komunikasi? Penguasaan

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA YOGYAKARTA 2015 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

IV. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN KIMIA. A. Identitas Program Studi

IV. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN KIMIA. A. Identitas Program Studi IV. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN KIMIA A. Identitas Program Studi 1. NamaProgram Studi : Pendidikan Kimia 2. Izin Pendirian : 252/DIKTI/Kep/1996 (Ditetapkan kembali) 3. Status Akreditasi : B 4. Visi : Menjadi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Kode/No. : STD/SPMI-UIB/01.03 Tanggal : 1 September Revisi : 2 Halaman : 1 dari 7 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

Lebih terperinci

RAPIMNAS PII 10 Oktober 2016

RAPIMNAS PII 10 Oktober 2016 RENCANA PENYELENGGARAAN PS PPI UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN JOHANNES ADHIJOSO TJONDRO RAPIMNAS PII 10 Oktober 2016 LEGALITAS DAN LEMBAGA PENGELOLA TENAGA PENGAJAR KERJASAMA DENGAN KEMENTRIAN TERKAIT

Lebih terperinci

UNIVERSITAS AIRLANGGA SPESIFIKASI PROGRAM STUDI

UNIVERSITAS AIRLANGGA SPESIFIKASI PROGRAM STUDI UNIVERSITAS AIRLANGGA SPESIFIKASI PROGRAM STUDI 1. Nama Program Studi Program Studi Doktor Keperawatan 2. Status Akreditasi beserta Program Studi Doktor Keperawatan dalam poses mengajukan Badan Akreditasinya,

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005,

Lebih terperinci

Konsep Pengembangan Kurikulum dan Pembelajan Pendidikan Tinggi

Konsep Pengembangan Kurikulum dan Pembelajan Pendidikan Tinggi Konsep Pengembangan Kurikulum dan Pembelajan Pendidikan Tinggi I Made Supartha Utama TIM KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI DITJEN BELMAWA KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI Permenristekdikti

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S2 TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM SIKAP

PROGRAM STUDI S2 TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM SIKAP PROGRAM STUDI S2 TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM SIKAP a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; b. menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan

Lebih terperinci

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO SPESIFIKASI PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS HASANUDDIN FAKULTAS TEKNIK MAKASSAR 2015 SPESIFIKASI PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ELEKTRO Perguruan Tinggi : Universitas Hasanuddin Fakultas : Teknik

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN SULAM JENJANG 3 BERBASIS

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN SULAM JENJANG 3 BERBASIS KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN SULAM JENJANG 3 BERBASIS Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN BABY SITTER JENJANG 3

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN BABY SITTER JENJANG 3 KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN BABY SITTER JENJANG 3 Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

KOMPETENSI DOKTER SPESIALIS NEUROLOGI INDONESIA: DARI ZAMAN KE ZAMAN

KOMPETENSI DOKTER SPESIALIS NEUROLOGI INDONESIA: DARI ZAMAN KE ZAMAN KOMPETENSI DOKTER SPESIALIS NEUROLOGI INDONESIA: DARI ZAMAN KE ZAMAN Harsono Kolegium Neurologi Indonesia PERSPEKTIF PERUBAHAN & PERKEMBANGAN KOMPETENSI Ilmu & Teknologi Informasi & komunikasi Perubahan

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN SULAM JENJANG 2 BERBASIS

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN SULAM JENJANG 2 BERBASIS KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN SULAM JENJANG BERBASIS Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI DIII TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA KUDUS

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI DIII TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA KUDUS SPESIFIKASI PROGRAM STUDI DIII TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA KUDUS SPS PROGRAM STUDI DIII TEKNIK MESIN SF 1 1 Revisi : III Tanggal : 17 Agustus 2011 Dikaji ulang oleh : Pembantu Dekan

Lebih terperinci

Rasional. Visi, Misi, dan Tujuan

Rasional. Visi, Misi, dan Tujuan Rasional Program Magister Pendidikan Fisika Pascasarjana UM diselenggarakan dengan beberapa dasar pemikiran. Di antara pemikiran tersebut adalah untuk 1) memenuhi minat dan memfasilitasi peningkatan karir

Lebih terperinci

S1 Manajemen. Visi. Misi

S1 Manajemen. Visi. Misi PAGE 1 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TRISAKTI S1 Manajemen Visi Menuju Program Studi Sarjana yang berstandar internasional dengan tetap memperhatikan nilai-nilai lokal dalam mengembangkan ilmu

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS

UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN 2014 SILABUS Program Studi : Pendidikan Dokter Kode Blok : Blok : THT Bobot : 4 SKS Semester : V Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu: - Menjelaskan organ

Lebih terperinci

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN BADAN PENJAMINAN MUTU (BAJAMTU) UNIVERSITAS GUNADARMA 2017 Deskripsi Standar Proses Pembelajaran adalah acuan proses pembelajaran, yang merupakan kriteria minimal pelaksanaan

Lebih terperinci

Capaian Pembelajaran (CP)

Capaian Pembelajaran (CP) B. Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran 1) Profil Lulusan dan Deskripsinya No Profil Lulusan Deskripsi Profil (daftar Tentang Kemampuan Lulusan Pada Profil Tersebut) 1 Peneliti Keolahragaan Peneliti

Lebih terperinci

III. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN IPA. A. Identitas Program Studi

III. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN IPA. A. Identitas Program Studi III. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN IPA A. Identitas Program Studi 1. NamaProgram Studi : Pendidikan IPA 2. Izin Pendirian : 359/E/O/2014, TGL. 27-8-2014 3. Status Akreditasi : C 4. Visi : Menjadi Program

Lebih terperinci

yahoo.com

yahoo.com endrotomoits@ yahoo.com endrop3ai@ its.ac.id endrotomoits@yahoo.com endrotomoits@yahoo.com endrotomoits@yahoo.com KEMAMPUAN APA YANG BISA DIHASILKAN DENGAN CERAMAH/ KULIAH Mendengarkan Mencatat yang ia

Lebih terperinci

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014 Oleh: Wisnu Prawijaya/ NIM: 15105244008 http://wisnucorner.blogs.uny.ac.id/ A. Pengertian Standar Nasional

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN PIJAT PENGOBATAN REFLEKSI LEVEL II berbasis

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN PIJAT PENGOBATAN REFLEKSI LEVEL II berbasis STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) KURSUS DAN PELATIHAN PIJAT PENGOBATAN REFLEKSI LEVEL II berbasis Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal Dan

Lebih terperinci

CAPAIANPEMBELAJARAN LULUSAN S1 MANAJEMEN

CAPAIANPEMBELAJARAN LULUSAN S1 MANAJEMEN I/03/CPL/02Rev.2 Ttd. 20 September 2017 CAPAIANPEMBELAJARAN LULUSAN S1 MANAJEMEN UNIVERSITAS DIRGANTARA MARSEKAL SURYADARMA 2017 1 I/03/CPL/02Rev.2 Ttd. 20 September 2017 CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

STANDAR AKADEMIK STIKES RS BAPTIS KEDIRI. Standar 3 Kompetensi Lulusan

STANDAR AKADEMIK STIKES RS BAPTIS KEDIRI. Standar 3 Kompetensi Lulusan STANDAR AKADEMIK STIKES RS BAPTIS KEDIRI Standar 3 Kompetensi Lulusan 0 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Daftar Isi... ii Prakata... iii Pendahuluan... iv A. Ruang Lingkup... 1 B. Acuan... 3 C. Istilah dan

Lebih terperinci

DRAFT KKNI PROFESI KEPERAWATAN

DRAFT KKNI PROFESI KEPERAWATAN Kualifikasi Lulusan Program Magister Keperawatan UNDIP (KKNI, LEVEL 8) : 1. Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan atau seni di dalam bidang keilmuannyaatau praktek profesionalnya melalui riset

Lebih terperinci