Bab 2 Nyanyian dan Musik Gerejawi dalam Ibadah Kristen

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 2 Nyanyian dan Musik Gerejawi dalam Ibadah Kristen"

Transkripsi

1 Bab 2 Nyanyian dan Musik Gerejawi dalam Ibadah Kristen 2.1. Pendahuluan Kehadiran nyanyian dan musik di dalam sebuah ibadah Kristen bukan suatu hal yang mengherankan. Nyanyian dan musik digunakan sejak masa Perjanjian Baru hingga sekarang sebagai sarana untuk memuliakan Allah. Di dalam bab ini, penulis akan menjabarkan hal-hal yang berkaitan dengan nyanyian dan musik gerejawi di dalam sebuah ibadah Kristen. Penjabaran ini dimulai dengan mendefinisikan pengertian ibadah Kristen, keutamaan ibadah Kristen dan isu tentang perlunya mewujudkan sebuah ibadah Kristen yang autentik menurut para teolog dan musisi gerejawi. Selanjutnya penulis akan membahas tentang definisi Nyanyian Jemaat yang diikuti dengan penjabaran bentuk nyanyian itu sendiri seperti Mazmur, kidung pujian (himne), nyanyian rohani dan lagu rohani kontemporer, kemudian diakhiri dengan peran nyanyian dalam membangun suasana ibadah yang tepat. Setelah itu penulis akan mendefinisikan pengertian Musik Gereja dengan berbagai bentuknya seperti musik vokal dan musik instrumental, serta peranannya dalam sebuah ibadah. Pada akhirnya penulis akan memberikan kesimpulan-kesimpulan yang dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisa praktek nyanyian jemaat dan musik gereja di GKMI Pecangaan Ibadah Kristen Definisi Ibadah Kristen Ibadah Kristen dapat diartikan sebagai sebuah pertemuan bersama guna mengekspresikan iman manusia akan Tuhannya, melalui tindakan puji-pujian,

2 mendengarkan penyampaian Firman dan merespon kasih Allah dengan berbagai karunia yang Allah berikan. 1 White menggunakan ide Hoon dalam merumuskan pengertian ibadah Kristen dalam dua kata, yaitu penyataan dan tanggapan. 2 Dua kata itu dapat diterangkan sebagai berikut, Allah menyatakan kasih dan rahmatnya melalui Yesus Kristus dan melalui Yesus Kristus pula kita menanggapi penyataan Allah itu. Jadi sebuah ibadah Kristen merupakan wujud tanggapan manusia dalam mengimani Yesus Kristus sebagai perwujudan kasih Allah kepada manusia. Peristiwa penting dalam sebuah Ibadah Kristen adalah puji-pujian dan penyembahan yang merupakan ungkapan syukur dan tanggapan umat Allah yang telah ditebus dari dosa. Melalui nyanyian pujian dan doa, manusia tengah menjalin komunikasi dua arah dengan Allah Keutamaan Ibadah Kristen Ibadah Kristen merupakan kegiatan yang diutamakan atau diprioritaskan oleh gereja, oleh sebab itu, ibadah harus dipersiapkan dengan baik dan melibatkan anggota jemaatnya sebagai pelaku utama dalam ibadah tersebut. Sebagai pelaku utama maksudnya adalah seluruh anggota jemaat yang beribadah, bukan sebagian kecil anggota jemaat yang terpilih sebagai pelayan ibadah. Dengan demikian seluruh anggota jemaat telah berhasil mewujudkan definisi ibadah Kristen yang benar yaitu menanggapi karya penebusan Allah secara pribadi maupun komunal. David Ray meminjam ide Søren Kierkegaard yang menganalogikan ibadah Kristen sebagai sebuah pertunjukan, Allah diposisikan sebagai penonton dan anggota 1 Ray, Gereja yang Hidup, 9. 2 James F. White, Pengantar Ibadah Kristen, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2007), 7. 3 White, Pengantar Ibadah Kristen, 8.

3 jemaat adalah aktornya. 4 Sedangkan dalam budaya barat, David menganalogikan ibadah Kristen sebagai tarian rakyat di mana semua orang menari bersama-sama, tidak seperti dalam sebuah pertunjukan balet. 5 Dua analogi ini hendak menggambarkan kondisi ibadah Kristen yang ideal, yaitu seluruh anggota jemaat berpartisipasi aktif untuk mewujudkan ibadah Kristen yang berkenan di hadapan Allah. Penulis berusaha menganalogikan ibadah Kristen sebagai sebuah tradisi yang dikenal dengan gotong royong. Gotong Royong merupakan bentuk kerja sama dalam budaya Indonesia yang melibatkan seluruh anggota masyarakat dalam suatu lokal. Gotong Royong biasa dilakukan ketika ada anggota masyarakat yang memiliki hajatan, membangun rumah, dan kedukaan. Demikian juga ibadah Kristen, seluruh anggota jemaat bekerja sama untuk menghasilkan ibadah yang dapat dinikmati Allah sebagai penonton tunggal Ibadah Kristen yang Autentik Dewasa ini, penyajian sebuah ibadah yang autentik atau kontekstual disuarakan oleh para teolog yang menyadari bahwa sudah seharusnya gereja bertumbuh dalam rumusan teologi yang berasal dari kearifan lokal masing-masing. Pemikiran menciptakan teologi yang autentik dan kontekstual ini juga telah memacu pemimpin gereja untuk membuat suatu ibadah yang autentik dan kontekstual pula. Kontekstualisasi dalam dimensi peribadatan gereja tidak berhenti pada tataran teologis saja, tetapi juga berimplikasi pada dimensi liturgi dan musik gerejawi. 6 Agastya menyetujui ide I-to Loh dan D.T Niles yang menyatakan bahwa Gereja- 4 Ray, Gereja yang Hidup, Ray, Gereja yang Hidup, Agastya Rama Listya, Kontekstualisasi Musik Gereja: Sebuah Keniscayaan dalam Jurnal Ilmiah Seni Musik Volume 1 No. 3, (Salatiga: Fak. Seni Pertunjukan UKSW, 2010), 165.

4 gereja di Asia telah kehilangan jati dirinya karena melestarikan bejana Kekristenan yang memuat teologi, liturgi dan nyanyian jemaat dari barat. 7 Pada mulanya liturgi berasal dari bahasa Yunani leituorgia yang terdefinisi dalam kata ergon yang berarti bekerja dan laos yang berarti umat atau rakyat, sehingga makna kata liturgi pada awalnya adalah suatu pekerjaan yang dilakukan oleh rakyat untuk kepentingan kota atau negara, seperti membayar pajak. 8 Di masa kemudian, liturgi diadaptasi oleh gereja untuk menyatakan suatu aktivitas pelayanan bagi Allah. Liturgi yang baik adalah liturgi yang mampu membuat tiap anggota jemaat merefleksikan kasih Allah yang telah menyatakan cintanya melalui kematian Yesus Kristus bagi dosa manusia. Namun liturgi yang baik tidak hanya berdasarkan liturgi yang dikenalkan oleh misionaris barat dan diturunkan kepada anak-cucu sampai sekarang. Liturgi sebaiknya disusun dengan rumusan teologi yang memperhatikan konteksnya sehingga dapat membuat anggota jemaat memaknai kasih Allah secara mendalam. 9 Liturgi dengan menggunakan bahasa yang dikenal oleh jemaat, akan membuat sebuah ibadah yang biasa menjadi ibadah yang berkesan dan penuh penghayatan Nyanyian Jemaat Definisi Nyanyian Jemaat Dalam sebuah ibadah Kristen, nyanyian jemaat adalah aktivitas penting yang sudah melekat bagi umat Kristen sebagai sebuah identitas. Bukan sebuah keanehan jika orang Kristen bernyanyi, bahkan Kenneth W. Osbeck memberi pernyataan 7 Listya, Kontekstualisasi Musik Gereja, White, Pengantar Ibadah Kristen, Clemens Sedmak, Doing Local Theology: A Guidefor Artisans of a New Humanity, (New York: Orbis Books, 2002), 74.

5 bahwa iman Kristen adalah iman yang bernyanyi. 10 Nyanyian Jemaat merupakan pencerminan dari vitalitas spiritual suatu jemaat dan menjadi respon atas anugerah yang diberikan Tuhan. 11 Dengan demikian Nyanyian Jemaat tidak dapat digantikan oleh pemimpin ibadah, pemimpin pujian dan paduan suara yang mendominasi, karena ini merupakan bentuk ekspresi pujian dan penyembahan seluruh anggota jemaat. Secara psikologis, bernyanyi merupakan kemampuan alami dari setiap manusia dan yang dapat dinikmati. Jemaat yang bernyanyi tidak hanya mendatangkan keuntungan bagi tiap pribadi, tetapi nyanyian jemaat merupakan karakteristik utama yang membedakan Kekristenan dari kepercayaan lain. Fakta mencengangkan bahwa anggota jemaat yang datang dalam ibadah Minggu memiliki tujuan utama untuk bernyanyi, sedangkan hal teologis berada di urutan kedua, 12 maksudnya adalah banyak anggota jemaat yang datang ke gereja untuk bernyanyi bersama-sama daripada memperhatikan hal-hal teologis yang ada lewat liturgi dan khotbah. Melihat pentingnya nyanyian dalam sebuah ibadah, tugas gereja adalah memilih nyanyian yang bukan merupakan nyanyian kesukaan pendeta, pemimpin pujian, pemain musik atau paduan suara, tetapi menjadi nyanyian kesukaan jemaat Bentuk Nyanyian Jemaat Bentuk nyanyian di masa Kekristenan mula-mula dapat kita temukan di surat Rasul Paulus untuk Jemaat Kolose 3:16, yaitu mazmur, kidung pujian dan nyanyian rohani. 10 Kenneth W. Osbeck, 101 Hymns Stories, (Michigan: Kregel Publications, 1982), xi. 11 Listya, Nyanyian Jemaat dan Perkembangannya, (Salatiga: Fakultas Teologi UKSW, 1999), Ray, Gereja yang Hidup, Ray, Gereja yang Hidup, 151.

6 Mazmur Nyanyian Mazmur merujuk kepada sebuah kitab yang ada di Perjanjian Lama yang pada awalnya kitab ini merupakan kumpulan dari syair lagu dengan berbagai tema. Mengetahui Kitab Mazmur adalah kumpulan syair lagu, maka di masa gereja mula-mula cara membaca kitab ini adalah dengan melagukannya serta dengan berbalas-balasan antara pemimpin ibadah atau paduan suara dan jemaat (antiphonal psalmody). Pada masa kini, kita menyanyikan mazmur yang merupakan ayat-ayat Alkitab yang digubah ke dalam lagu-lagu kontemporer. 14 Ada pula cara lain dalam menyanyikan Mazmur yaitu dinyanyikan oleh seorang solis (direct psalmody), dinyanyikan bergantian antara solis dan paduan suara (responsorial psalmody), dan beberapa ayat yang merupakan pengulangan dinyanyikan oleh paduan suara (litanical psalmody) Kidung Pujian (Himne) Istilah ini pada awalnya digunakan untuk menyebut himne. Tetapi pada masa kemudian, pengertian himne dibatasi pada semua pujian yang digubah menggunakan syair puitis baru yang membedakannya dengan Mazmur. 16 Himne merupakan salah satu ciri khas Kekristenan mula-mula, karena himne dinyanyikan pertama kali ketika peristiwa Pentakosta dan setelah jemaat merasa bahwa Mazmur sudah tidak relevan untuk dinyanyikan pada masa itu. Dalam perkembangannya tidak hanya himne yang disebut sebagai Kidung Pujian, tetapi nyanyian-nyanyian pendek berupa pujian dan 14 Bob Sorge, Mengungkap Segi Pujian dan Penyembahan, (Yogyakarta: Andi, 1991), Listya, Nyanyian Jemaat dan Perkembangannya, Listya, Nyanyian Jemaat dan Perkembangannya, 4.

7 penyembahan yang dibuat berdasarkan urapan Roh Kudus juga disebut sebagai Kidung Pujian. 17 Pada masa kini, himne dapat kita temukan sebagai nyanyian jemaat yang dibukukan dalam Kidung Jemaat, Pelengkap Kidung Jemaat dan Nyanyikanlah Kidung Baru yang diterbitkan oleh Yayasan Musik Gereja (YAMUGER) atau bukubuku lainnya seperti Puji-pujian Rohani (PPR) yang digunakan GKMI. Oleh banyak gereja di masa kini, himne mulai banyak ditinggalkan dan digantikan oleh nyanyian rohani kontemporer yang dinilai lebih kontekstual dan mudah dipelajari. Tetapi Bob Sorge menyanggah anggapan tersebut dengan mengutarakan beberapa kelebihan dari himne, antara lain himne memuat banyak tema yang dapat digunakan dalam tiap peribadatan, himne memiliki syair yang lebih mendalam daripada nyanyian rohani kontemporer yang ada di masa kini, himne memiliki usia untuk bertahan lebih lama daripada nyanyian rohani kontemporer, kidung Pujian atau himne lebih efektif digunakan untuk mengajarkan Kekristenan kepada generasi penerus, dan himne merupakan warisan Kekristenan yang penting karena digubah oleh teolog-teolog yang lebih memahami Firman Tuhan dan mengekspresikannya lewat himne yang dibuat Nyanyian Rohani Nyanyian rohani merupakan nyanyian yang diciptakan tanpa bersumber pada ayat-ayat Alkitab. Nyanyian ini merupakan ekspresi individual yang mencerminkan pengalaman bersama Allah. Di masa kini, nyanyian rohani banyak dikenal melalui nyanyian gospel yang liriknya lebih sederhana. Nyanyian ini pada mulanya 17 Sorge, Mengungkap Segi Pujian, Sorge, Mengungkap Segi Pujian,

8 diciptakan untuk membantu kaum muda untuk mengekspresikan keinginan mereka memuji Tuhan dengan bentuk yang lebih mudah dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi Saragih berpendapat bahwa nyanyian rohani merupakan nyanyian dilantunkan berdasarkan tuntunan Roh Kudus secara spontan Lagu Rohani Kontemporer Di masa kini banyak ditemukan lagu rohani kontemporer yang digunakan gereja sebagai nyanyian jemaat. Nyanyian rohani kontemporer pada dasarnya merupakan nyanyian rohani yang dimaskud oleh Rasul Paulus dalam Kolose 3:16. Yang membedakan nyanyian rohani ini adalah penggunaan lirik yang lebih lugas, kontekstual, dan struktur melodi yang lebih mudah diingat dengan irama pop yang bersifat kekinian. Tak jarang penggunaan lagu kontemporer rohani ini dilandaskan pada kaum muda yang menggemari lagu-lagu berirama pop. Istilah kontemporer merujuk pada pengertian mengikuti zamannya, sesuatu yang bersifat modern, atau hadir pada masa yang sama, sehingga istilah lagu kontemporer adalah lagu yang bersifat kekinian. 20 Lagu rohani kontemporer lahir dalam konteks Jesus Movement di California, yaitu orang-orang yang mencari jalan keluar dari masalah yang menimpa. 21 Dengan bahasa yang lebih mudah untuk dipahami oleh orang-orang yang hidup di masa kini, musisi gerejawi berusaha menyajikan musik yang merepresentasikan kerinduan kaum muda yang ingin memuji Tuhan. 19 Sorge, Mengungkap Segi Pujian, Agastya Rama Listya, Menyanyi dan Memuji Tuhan dengan Roh dan Akal Budi dalam Kritis: Jurnal Studi Pembangunan Interdisiplin, (Salatiga: Program Pasca Sarjana UKSW, 2004), Saragih, Misi Musik, 76.

9 Kemunculan lagu rohani kontemporer sebagai nyanyian yang dipilih dalam peribadatan tidak bebas dari hambatan. Kritik dari pihak yang skeptis terhadap kehadiran lagu kontemporer rohani pun bermunculan, 22 misalnya adanya unsur subyektivitas yang tinggi, humanisme yang menonjol, sifat anti keintelektualitas, psikologisme, profesionalisme, konsumerisme, dan pragmatisme. Lagu Rohani Kontemporer dikritik hanya sebagai sarana untuk menarik minat orang untuk masuk ke dalam gereja, sehingga lebih nampak sebagai sebuah tontonan atau sarana promosi gereja. 23 Kesegaran memang diperlukan bagi tiap jemaat untuk memuji Tuhan lewat nyanyian, tetapi sebagai generasi penerus, meninggalkan apa yang telah diwariskan oleh pendahulu bukanlah hal yang bijak. Kecenderungan gereja Kharismatik dalam menyingkirkan buku Kidung Pujian dan Mazmur dengan anggapan bahwa penggubah nyanyian di masa lalu kuang menikmati wahyu yang disampaikan Allah dan menyatakan bahwa lagu kontemporer lebih relevan untuk membuka hati jemaat saat beribadah. 24 Harus diperhatikan bahwa jika gereja sudah mulai menentukan bentuk nyanyian mana yang paling baik dan yang tidak baik maka gereja sudah tidak berada dalam upaya menyenangkan Allah lewat ibadah dan nyanyian disampaikan. Gereja seyogyanya dapat memfasilitasi kebutuhan seluruh anggota jemaat, bukan sekelompok anggota jemaat. Di tengah-tengah jemaat yang heterogen, gereja harus mampu mempersembahkan suatu ibadah sebagai persembahan yang homogen bagi Allah. 22 Listya, Menyanyi dan Memuji Tuhan, Listya, Menyanyi dan Memuji Tuhan, Sorge, Mengungkap Segi Pujian,

10 Peran Nyanyian Jemaat Nyanyian jemaat dalam sebuah ibadah merupakan ungkapan hidup beriman umat yang tak tergantikan. Nyanyian jemaat menyatakan kesiapan jemaat dalam menghadap Tuhan dan menyambut kehadirannya di tengah peribadatan, sehingga nyanyian jemaat bukanlah sarana hiburan tetapi refleksi iman secara personal maupun komunal untuk menanggapi penyataan kasih Allah. Nyanyian dapat mewakili isi hati jemaat yang tak terucap ketika mengakui perbuatan dosa yang dilakukan atau luapan ungkapan syukur. Nyanyian juga berperan sebagai doa yang dilagukan. Seseorang yang bernyanyi dengan indah/baik pada dasarnya sedang berdoa dua kali, sebab seseorang yang bernyanyi lebih menyadari kata demi kata yang dikeluarkan daripada ketika ia sedang berbicara. 25 Bagi penulis, doa yang dilagukan lebih bermakna dan mendalam sebab diikuti dengan kesungguhan hati pelantun nyanyian itu daripada ketika ia berdoa dengan berbicara. Di sisi lain, nyanyian jemaat memberikan kesempatan bagi tiap anggota jemaat untuk mempersembahkan suara terbaik yang dapat diberikan bagi Allah. 26 Ini dapat diartikan bahwa nyanyian dapat menjadi bentuk persembahan tiap individu untuk memuji dan menyembah Tuhan, sebab dalam sebuah ibadah terkandung unsur pujian dan penyembahan. 27 Melalui nyanyian, seseorang memuji dan menyembah Tuhan yang diimani telah memberikan hidup dan anugerah dalam kehidupannnya. Inilah yang disebut dengan dimensi vertikal. Sedangkan dimensi horisontal adalah 25 White, Pengantar Ibadah Kristen, White, Pengantar Ibadah Kristen, Sorge, Mengungkap Segi Pujian dan Penyembahan, 21.

11 nyanyian dapat membangun kehidupan bersama umat Allah. 28 Melalui nyanyian jemaat dapat dibangun dalam kesatuan yang solid dan dikuatkan satu sama lain. Ayat-ayat dalam Alkitab yang disandarkan pada melodi lagu dapat menjadi nyanyian yang mengajarkan pokok-pokok ajaran Kekristenan yang lebih efektif, sebab ini akan lebih mudah untuk diingat daripada ajaran yang disampaikan lewat khotbah atau kata-kata. 29 Nyanyian yang merupakan kutipan ayat memberikan kesempatan bagi tiap orang untuk merefleksikan pengalaman iman dan spiritualitasnya pada Firman Tuhan. Tak jarang sebuah nyanyian dapat memberikan pengaruh yang baik atau yang buruk secara emosional, rasional, kepribadian seseorang. Fungsi lain dari nyanyian yang penulis berikan adalah sebagai bentuk penginjilan. Nyanyian memiliki keuntungan untuk mengenalkan sosok Yesus kepada orang yang belum mengenal Dia. Melalui nyanyian seseorang lebih mudah memahami siapakah Yesus dan ajaran yang Ia sampaikan pada masa pelayanan di dunia. Dengan demikian nyanyian sangat membantu misi Gereja dalam mengenalkan Yesus bagi dunia Musik Gerejawi Definisi Musik Gerejawi Pada mulanya musik gerejawi dipahami sebatas instrumen yang digunakan untuk mengiringi nyanyian jemaat dan paduan suara di sebuah gereja. Tetapi harus dipahami bahwa musik gerejawi adalah baik musik instrumental, nyanyian, maupun 28 David F. Detwiler, Church Music and Colossian 3:16 dalam Bibliotecha Sacra Volume 158 No. 631 (USA: Dallas Theological Seminary, 2001), Listya, Nyanyian Jemaat dan Perkembangannya, 5.

12 paduan suara yang menjadi bagian dalam sebuah ibadah. 30 Tidak semua musik dapat disebut sebagai musik gerejawi jika tidak menjadi bagian dari ibadah atau liturgi yang ada. Musik membantu seseorang menghayati perasaannya termasuk perasaannya tentang Tuhan. Ester Gunawan Nasrani mengutip suatu pernyataan Martin Luther dalam artikelnya yaitu musik sebagai anugerah yang diberikan oleh Tuhan, oleh karena itu setiap manusia memiliki tanggung jawab untuk mengupayakan musik sebagai sarana untuk mengembangkannya secara kreatif dalam ibadah kita. 31 Tak jarang musik disebut sebagai kunci untuk membangkitkan atau justru melemahkan semangat (mendemotivasi jemaat) sebuah ibadah. Jika musik itu bisa membuat jemaat merasa berada di sebuah panggung dan mendapatkan porsinya untuk bernyanyi, maka semangat jemaat dalam menyanyikan pujiannya dibangkitkan. Tetapi jika musik yang ada membuat jemaat merasa di sebuah padang gurun (bernyanyi seorang diri), justru melemahkan semangat ibadah yang sudah dibawa oleh jemaat. Oleh karena itu tantangan bagi keberadaan musik gereja adalah membuat suatu ibadah menjadi pertunjukan bersama (semua orang), bukan sebagai pertunjukan sekelompok orang yang bisa memainkan alat musik dan bernyanyi dalam paduan suara. Musik gereja yang baik atau tidak tergantung dari kesepakatan bersama seluruh anggota gereja, apakah mereka menganggap bahwa musik itu penting atau sekedar menjadi pengiring nyanyian jemaat. Ketika seluruh anggota gereja berpikiran bahwa musik gerejawi membuat jemaat dapat menghayati unsur liturgi, nyanyian dan ibadah, serta telah menjadi nyanyian jiwa atau doa hati, maka akan 30 Agastya Rama Listya, Kontekstualisasi Musik Gereja, (Salatiga: Fak. Teologi UKSW, 1999), Ester Gunawan Nasrani, Suatu Tinjauan Teologis dan Historis, diunduh resmi dari tanggal 30 Januari 2012 pukul WIB

13 muncul usaha-usaha untuk menghasilkan suatu musik gerejawi yang lebih baik. Musik yang baik, akan mengubah suatu ibadah yang rata-rata menjadi ibadah yang luar biasa dan kemudian menjadi wahana anugerah Allah. 32 Ketika Allah menganugerahkan musik bagi manusia, tentu memiliki maksud dan tujuan. Tujuan ini tidak lain adalah untuk membantu manusia dalam memuji Dia. 33 Namun demikian musik tidak boleh menjadi satu pertunjukan yang ditonton oleh jemaat. Musik harus bisa menjadi suatu tempat di mana emosi dirasakan. Jika tidak ada perasaan berbeda ketika musik digunakan dan tidak, maka fungsi utama dari musik gerejawi tidak terpenuhi. Musik gereja harus diusahakan sebaik mungkin, tetapi tidak boleh membawa kesan sebuah konser dalam peribadatan Bentuk Musik Gerejawi Musik Instrumentalia Bentuk dari musik gerejawi yang pertama adalah musik instrumentalia. Jenis musik ini didefinisikan sebagai berbagai instrumen musik yang digunakan untuk mendukung penyelenggaraan sebuah ibadah. Dalam prakteknya biasa diwujudkan dalam fungsi mengiringi nyanyian jemaat dan fungsi liturgis. Di dalam Alkitab banyak sekali instrumen musik yang digunakan dalam peribadatan, misalnya gambus, kecapi, harpa, seruling, sangkakala, dsb. Tidak ada satu ayat pun di dalam Alkitab yang membatasi jenis musik instrumentalia yang boleh digunakan dalam kebaktian. Pada perkembangannya organ dipilih sebagai salah satu instrumen yang digunakan, meskipun demikian, organ bukan dibuat oleh orang barat, tetapi oleh seorang ahli teknik berkebangsaan Yunani bernama Ktesibios pada abad ke 3 SM. 32 Ray, Gereja yang Hidup, Lamar Boshman, Musik Bangkit Kembali, (Jakarta: Pekabaran Injil Imanuel, 2001), 19.

14 Seiring dengan perkembangan jaman, musik pun turut berkembang dengan sebutan musik kontemporer. Begitu juga halnya dengan musik gerejawi. Banyak Gereja Protestan yang mulai menggunakan jenis musik rohani kontemporer dalam peribadatan, seperti halnya nyanyian. Lagu bergenre pop banyak yang digunakan sebagai pengganti himne yang dinilai sudah tidak relevan bagi kaum muda. 34 Usaha gereja untuk menarik perhatian kaum muda dengan mengadopsi musik kontemporer agar tidak berpindah ke gereja lain. Penyajian musik di dalam gereja sering menjadi penyebab bentrokan antar generasi. 35 Tidak semua orang dapat mengikuti nyanyian dan merasa nyaman dengan instrumen yang digunakan oleh gereja di masa kini. Namun demikian, musik kristen kontemporer sudah menjadi satu bagian dari Pekabaran Injil yang berusaha menarik perhatian kaum muda. Tanggapan yang muncul antara lain protes yang diajukan oleh pemimpin gereja. Mereka menilai musik kristen kontemporer bukanlah musik yang diberkati oleh Tuhan, karena menimbulkan dampak yang negatif melalui syair dan penampilan penyanyinya, sangat duniawi, kurang rohani dan dipakai untuk mencari popularitas pribadi. 36 Dilema yang dialami gereja masa kini harus dapat disikapi dengan bijaksana. Musik kristen kontemporer memang menarik perhatian kaum muda, tetapi juga harus memperhatikan kebutuhan generasi sebelumnya dan memberikan penghargaan kepada himne dan mazmur yang menjadi warisan Kekristenan sejak masa lalu. 34 Winnardo Saragih, Misi Musik: Menyembah atau Menghujat Allah, (Yogyakarta: Andi, 2008), Saragih, Misi Musik, Saragih, Misi Musik, 91.

15 Musik Vokal Bentuk musik yang termasuk dalam musik gerejawi adalah musik vokal. Musik vokal biasanya berupa nyanyian yang dilagukan oleh jemaat. Syair akan lebih menyentuh dan mudah dimaknai jika disandarkan pada sebuah rangkaian melodi menjadi sebuah lagu. Kita sudah mengenal penggunaan Mazmur, himne dan nyanyian rohani. Pada masa kini nyanyian rohani kontemporer berupa lagu-lagu pop juga sudah banyak digunakan gereja. Tetapi yang harus diingat adalah terlalu banyak nyanyian baru dapat membuat jemaat membisu karena nyanyian yang sulit. 37 Musik instrumentalia berfungsi untuk mengiringi nyanyian jemaat, tetapi tidak semua nyanyian harus dibawakan dengan iringan musik. Inilah yang disebut musik acapella (berasal dari kata alla dan capella) yang merujuk kepada jenis musik yang digunakan di dalam gereja atau kapel, yaitu bernyanyi tanpa iringan. Beberapa nyanyian tetap terdengar merdu meskipun dibawakan tanpa iringan. Paduan Suara merupakan bagian dari musik vokal dalam musik gerejawi. Fungsi utama paduan suara yang benar pada dasarnya adalah untuk membantu jemaat dalam bernyanyi, misalnya dalam mengenalkan lagu baru atau lagu yang sulit, sehingga bukan justru berfungsi sebagai tontonan yang dilihat di depan jemaat. Ini juga membawa pengaruh pada penempatan paduan suara yang sebenarnya, yaitu di belakang atau di tengah-tengah jemaat sehingga paduan suara turut bernyanyi bersama jemaat. 38 Suatu kesalahan jika Paduan Suara hanya menjadi tontonan atau mengambil alih semua nyanyian jemaat seperti di abad-abad sebelum reformasi, 37 Ray, Gereja yang Hidup, White, Pengantar Ibadah Kristen, 106.

16 nyanyian jemaat sempat kehilangan perannya, karena diambil oleh pengaruh Roma, nyanyian jemaat diserahkan kepada paduan suara Peran Musik Gerejawi Musik merupakan medium yang lebih ekspresif untuk menyampaikan intensitas perasaan daripada mengucapkan kata-kata melalui kepelbagaian kecepatan, pola titi nada, keras lembut, melodi dan ritme. 40 Ini tidak dapat diraih melalui aktivitas berkata-kata atau berbicara, meskipun bentuk pujian dapat diberikan berupa kata-kata, musik menjadi satu media yang lebih efektif dalam menyampaikan makna kata-kata tersebut. Tetapi musik yang menyulitkan akan kehilangan fungsinya karena menjadi penghalang bagi jemaat mengekspresikan isi hatinya. Adapun peranan musik dalam ibadah dengan meminjam ide Anton Ampu Lembang adalah sebagai berikut, 41 pertama adalah sebagai sarana memuji Tuhan, sebab tujuan utama dari sebuah ibadah adalah untuk memuji Tuhan. Kedua, sebagai sarana persekutuan. Sarana ini digunakan untuk menyebutkan dimensi horisontal dari Musik Gerejawi, yaitu mempersatukan jemaat dalam pujian dan penyembahan. Ketiga, sebagai sarana pembinaan, yaitu untuk menasehati, menguatkan, memberikan dorongan, memerintah, menghibur satu sama lain untuk menghadapi kenyataan dan tantangan hidup sebagai pengikut Kristus. Keempat, sebagai sarana pengajaran, sebab pengajaran menjadi lebih efektif dan mudah dimengerti melalui rangkaian melodi, harmoni dan ritme daripada pendekatan verbal (kata-kata). 39 J.L. Ch. Abineno, Unsur-unsur Liturgia: yang Dipakai Gereja-gereja di Indonesia, (Jakarta: BPK Gunung Mulia), White, Pengantar Ibadah Kristen, Anton Ampu Lembang, Musik Rock dalam Konteks Ibadah dan Keketatan Teologis dalam Jurnal Amanat Agung Volume 2 No. 2 (Jakarta: STT Amanat Agung, 2006),

17 Fungsi lain dari Musik Gerejawi sebagai musik liturgis yaitu mengantarkan jemaat untuk menghayati tiap unsur liturgi yang sedang dijalani. Tidak semua nyanyian harus diiringi oleh musik instrumen. Tak jarang nyanyian a capella menjadi sangat menyentuh daripada diiringi oleh instrumen apapun tetapi tidak memberikan suasana yang tepat. Ini salah satu tujuan penting dari Musik Gerejawi yaitu membangun suasana ibadah yang tepat Penutup Ibadah merupakan aktivitas penting sebuah gereja yang perlu dipersiapkan secara serius dan diprioritaskan. Ibadah Kristen sebagai bentuk tanggapan atas penyataan kasih Allah yang diwujudkan dalam karya penebusan oleh Kristus diharapkan mampu membuat seluruh anggota jemaatnya merasa sebagai aktor utama dalam ibadah, bukan sekelompok pelayan ibadah. Kontekstualisasi pada masa kini banyak diserukan oleh para teolog yang juga membuat kesadaran para pemimpin gereja untuk mewujudkan suatu ibadah yang kontekstual dan autentik. Ibadah yang kontekstual dan autentik ini diharapkan mampu menyentuh kehidupan anggota jemaat karena menggunakan liturgi dan nyanyian dengan bahasa yang mereka kenal dalam kehidupan sehari-hari. Nyanyian yang dipilih dalam sebuah peribadatan sebaiknya merupakan nyanyian kesukaan jemaat, bukanlah kesukaan pemimpin ibadah, pemimpin pujian atau musisi gerejawi. Hal ini dikarenakan nyanyian jemaat merupakan bagian penting dalam sebuah peribadatan untuk membantu jemaat menghayati unsur liturgi 42 Listya, Kontekstualisasi Musik Gereja, 6.

18 yang tengah dilalui. Nyanyian juga membantu jemaat merefleksikan pengalaman iman dan spiritualitasnya terhadap ajaran Kekristenan yang terkandung di dalamnya. Baik Mazmur, kidung pujian/himne, nyanyian rohani atau lagu rohani kontemporer memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk memuliakan nama Tuhan. Terlepas dari perdebatan yang muncul atas lagu kontemporer rohani, gereja perlu menyeleksi nyanyian ini secara bijak. Pemilihan lagu yang tematis mungkin dapat dijadikan sebagai salah satu solusi yang baik dengan memperhatikan kesulitan yang ada di dalam melodinya. Menolak kehadiran lagu kontemporer rohani bukan suatu pilihan yang tepat mengingat usaha kontekstualisasi diperlukan untuk menjamah orang-orang yang hidup di masa kini, tetapi menyingkirkan Mazmur dan kidung pujian/himne juga bukan tindakan yang bijaksana sebab nyanyian yang sudah digubah sejak masa lalu terbukti dapat bertahan ratusan tahun untuk digunakan sebagai sarana memuji Tuhan. Fungsi nyanyian dalam sebuah ibadah antara lain, dapat mewakili doa anggota jemaat yang tak tersampaikan lewat kata-kata, membantu jemaat mempersembahkan suara terbaik bagi Tuhan dalam pujian dan penyembahan (dimensi vertikal), menguatkan saudara seiman dalam komunitas umat Allah (dimensi horisontal), menyampaikan ajaran Kekristenan dan sebagai sarana penginjilan. Fungi ini tidak akan tercapai jika masih ada asumsi tentang nyanyian mana yang lebih baik dan yang tidak baik, sebab semua nyanyian dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan tema dan jenis ibadahnya. Musik gereja terbagi dalam dua jenis, yaitu musik instrumentalia dan musik vokal. Semua jenis musik ini dapat membangkitkan atau justru melemahkan semangat (mendemotivasi) beribadah. Musik sangat berguna jika membuat seluruh

19 anggota jemaat merasa berada di panggung untuk memuji Tuhan. Inilah yang disebut dengan fungsi menambah dimensi keterlibatan jemaat dalam ibadah. Musik menjadi medium yang lebih efektif untuk membantu jemaat mengekspresikan imannya akan Yesus Kristus. Tetapi ketika paduan suara atau musik yang hingar bingar telah mengambil alih dalam pujian dan penyembahan, maka ini fungsi ini tidak akan tercapai. Adapun peran penting musik dalam sebuah ibadah antara lain sebagai sarana memuji Tuhan, sarana persekutuan, sarana pembinaan, dan sarana pengajaran. Musik Liturgis membantu sebuah ibadah untuk mencapai suasana yang tepat dalam tiap unsur liturginya. Meskipun demikian, tidak semua nyanyian harus dibawakan dengan musik instrumen, sebab beberapa nyanyian acapella juga memiliki kekuatan untuk membentuk suasana ibadah yang sakral dan hikmat. Jenis musik yang digunakan dalam sebuah ibadah tak jarang mendatangkan perdebatan. Jemaat tua merasa lebih hikmat dan teduh ketika nyanyian diiringi oleh organ atau piano, sedangkan jemaat muda menghendaki penggunaan instrumen musik yang lebih variatif sehingga membangkitkan semangat dalam memuji Tuhan. Langkah bijak yang dapat diambil gereja menurut penulis adalah memilih jenis instrumen yang tepat sesuai dengan kebutuhan atau disusun secara terjadwal sehingga semua kalangan mendapatkan kesempatan untuk memuji dan menyembah Tuhan dengan tepat, misalnya dengan menjadwal tim musik atau musisi yang bertugas tiap Minggunya secara bergantian, sehingga tidak monoton dengan permainan solo synthesizer atau band.

yang tunggal Yesus Kristus, maka tugas jemaat adalah menanggapi penyataan kasih

yang tunggal Yesus Kristus, maka tugas jemaat adalah menanggapi penyataan kasih Bab 5 Penutup 5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisa yang penulis sampaikan pada bab 4 tentang praktek nyanyian dan musik gereja di GKMI Pecangaan dalam peribadatan, maka penulis menarik beberapa kesimpulan

Lebih terperinci

Bab 4. Tinjauan Kritis Ibadah, Nyanyian dan Musik Gereja di GKMI Pecangaan

Bab 4. Tinjauan Kritis Ibadah, Nyanyian dan Musik Gereja di GKMI Pecangaan Bab 4 Tinjauan Kritis Ibadah, Nyanyian dan Musik Gereja di GKMI Pecangaan 4.1. Pendahuluan Pada bab ini penulis akan menyampaikan hasil tinjauan kritis atas penelitian yang dilakukan di GKMI Pecangaan

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan. pada Bab 2 dan sistematika penulisan skripsi ini.

Bab 1 Pendahuluan. pada Bab 2 dan sistematika penulisan skripsi ini. Bab 1 Pendahuluan 1.1. Pendahuluan Penyelenggaraan sebuah ibadah Kristen identik dengan praktek nyanyian dan musik, meskipun keduanya tidak selalu ditemukan dalam ibadah Kristen. Nyanyian dan musik menjadi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis tentang peranan musik dalam ibadah

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis tentang peranan musik dalam ibadah BAB V PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis tentang peranan musik dalam ibadah minggu di GKMI Salatiga dari perspektif psikologis dan teologis di atas maka penulis menyimpulkan

Lebih terperinci

MUSIK DAN MISI. Oleh. Florentina Wijayani Kusumawati 21. Pendahuluan

MUSIK DAN MISI. Oleh. Florentina Wijayani Kusumawati 21. Pendahuluan MUSIK DAN MISI Oleh Florentina Wijayani Kusumawati 21 Pendahuluan Tidak dapat disangkal bahwa musik merupakan bagian integral dalam ibadah Kristen. Peranan dan pengaruh musik dalam ibadah tidak dapat disepelekan.

Lebih terperinci

UKDW. BAB I Pendahuluan. A. Latar Belakang

UKDW. BAB I Pendahuluan. A. Latar Belakang BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Kehidupan umat beragama tidak bisa dipisahkan dari ibadah. Ibadah bukan hanya sebagai suatu ritus keagamaan tetapi juga merupakan wujud respon manusia sebagai ciptaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal.1. 1 Dalam artikel yang ditulis oleh Pdt. Yahya Wijaya, PhD yang berjudul Musik Gereja dan Budaya Populer,

BAB I PENDAHULUAN. hal.1. 1 Dalam artikel yang ditulis oleh Pdt. Yahya Wijaya, PhD yang berjudul Musik Gereja dan Budaya Populer, BAB I PENDAHULUAN I. PERMASALAHAN I.1. Masalah Ibadah adalah salah bentuk kehidupan bergereja yang tidak terlepas dari nyanyian gerejawi. Nyanyian di dalam sebuah ibadah mempunyai beberapa fungsi yang

Lebih terperinci

MEMAHAMI NYANYIAN JEMAAT SEBAGAI SENTRAL MUSIK GEREJA APA DAN BAGAIMANA? Rohani Siahaan PENDAHULUAN

MEMAHAMI NYANYIAN JEMAAT SEBAGAI SENTRAL MUSIK GEREJA APA DAN BAGAIMANA? Rohani Siahaan PENDAHULUAN MEMAHAMI NYANYIAN JEMAAT SEBAGAI SENTRAL MUSIK GEREJA APA DAN BAGAIMANA? Rohani Siahaan sttjaffraymakassar@yahoo.co.id PENDAHULUAN Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan. Menyanyilah bagi Tuhan, hai segenap

Lebih terperinci

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan bernyanyi menjadi bagian yang penting dalam rangkaian peribadahan. Peribadahan-peribadahan yang dilakukan di gereja-gereja Protestan di Indonesia mempergunakan

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan UKDW

BAB I. Pendahuluan UKDW BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Permasalahan Belakangan ini banyak gereja mencoba menghadirkan variasi ibadah dengan maksud supaya ibadah lebih hidup. Contohnya dalam lagu pujian yang dinyanyikan dan

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 27 September 2015

GPIB Immanuel Depok Minggu, 27 September 2015 PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU XVIII SESUDAH PENTAKOSTA Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian kata-kata untuk mempertegas ritual yang dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian kata-kata untuk mempertegas ritual yang dilakukan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak zaman Mesir kuno bahkan sebelumnya, manusia sudah mengenal seni musik dan seni syair. Keduanya bahkan sering dipadukan menjadi satu untuk satu tujuan

Lebih terperinci

Bab 3. Praktek Nyanyian dan Musik Gerejawi di GKMI Pecangaan. musik gerejawi yang ada di Gereja Kristen Muria Indonesia Pecangaan berdasarkan

Bab 3. Praktek Nyanyian dan Musik Gerejawi di GKMI Pecangaan. musik gerejawi yang ada di Gereja Kristen Muria Indonesia Pecangaan berdasarkan Bab 3 Praktek Nyanyian dan Musik Gerejawi di GKMI Pecangaan 3.1. Pendahuluan Pada bab ini, penulis akan mengulas bentuk-bentuk nyanyian dan penerapan musik gerejawi yang ada di Gereja Kristen Muria Indonesia

Lebih terperinci

HIMNE GMIT : Yesus Kristus Tiang Induk Rumah Allah. Bagian I. Pendahuluan

HIMNE GMIT : Yesus Kristus Tiang Induk Rumah Allah. Bagian I. Pendahuluan HIMNE GMIT : Yesus Kristus Tiang Induk Rumah Allah (Suatu Kajian Sosio-Teologis mengenai Pemahaman Jemaat GMIT Kota Baru tentang Himne GMIT) Bagian I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum,

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG

BAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG BAB IV TINJAUAN TEOLOGIS TERHADAP PENGHAYATAN ROH KUDUS JEMAAT KRISTEN INDONESIA INJIL KERAJAAN DI SEMARANG Pada Bab ini, penulis akan menggunakan pemahaman-pemahaman Teologis yang telah dikemukakan pada

Lebih terperinci

Bagian II. Himne dan Musik Gereja

Bagian II. Himne dan Musik Gereja Bagian II. Himne dan Musik Gereja Himne tidak dapat dipisahkan dari musik dan nyanyian, sebab himne adalah bagian dari keduanya. Di dalam bagian 2 ini penulis akan memaparkan beberapa teori yang berkaitan

Lebih terperinci

PL1 : TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; U : Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh.

PL1 : TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku; U : Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh. PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng berbunyi. d. Penyalaan Lilin dan Pembacaan Pokok-pokok Warta Jemaat Berdiri 1. MAZMUR PEMBUKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jurnal Teologi Gema Duta Wacana edisi Musik Gerejawi No. 48 Tahun 1994, hal. 119.

BAB I PENDAHULUAN. Jurnal Teologi Gema Duta Wacana edisi Musik Gerejawi No. 48 Tahun 1994, hal. 119. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya, musik merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari suatu kegiatan peribadatan. Pada masa sekarang ini sangat jarang dijumpai ada suatu

Lebih terperinci

GKI MENGALAMI PEMBARUAN BUDI Roma 12:1-2

GKI MENGALAMI PEMBARUAN BUDI Roma 12:1-2 GKI MENGALAMI PEMBARUAN BUDI Roma 12:1-2 Tata Ibadah Minggu GKI Kebayoran Baru 27 AGUSTUS 2017 PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 23 Juli 2017 TATA IBADAH HARI MINGGU VII SESUDAH PENTAKOSTA PERSIAPAN : Doa Pribadi Umat Latihan Lagu-lagu baru Doa para

GPIB Immanuel Depok Minggu, 23 Juli 2017 TATA IBADAH HARI MINGGU VII SESUDAH PENTAKOSTA PERSIAPAN : Doa Pribadi Umat Latihan Lagu-lagu baru Doa para TATA IBADAH HARI MINGGU VII SESUDAH PENTAKOSTA PERSIAPAN : Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. dalam keluarga dengan orang tua beda agama dapat dipahami lebih baik.

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. dalam keluarga dengan orang tua beda agama dapat dipahami lebih baik. BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS Dalam bab IV ini akan dipaparkan suatu refleksi teologis tentang PAK dalam keluarga dengan orang tua beda agama. Refleksi teologis ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu PAK keluarga

Lebih terperinci

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 30 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH III) BERELASI DENGAN TUHAN YESUS KRISTUS

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 30 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH III) BERELASI DENGAN TUHAN YESUS KRISTUS TATA IBADAH MINGGU, 30 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH III) BERELASI DENGAN TUHAN YESUS KRISTUS Latihan Lagu-Lagu. Pembacaan Warta Lisan. Saat Hening. A. JEMAAT BERHIMPUN 1. AJAKAN BERIBADAH (JEMAAT DUDUK) Pnt.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Khotbah merupakan salah satu bagian dari rangkaian liturgi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Khotbah merupakan salah satu bagian dari rangkaian liturgi dalam BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Khotbah merupakan salah satu bagian dari rangkaian liturgi dalam kebaktian yang dilakukan oleh gereja. Setidaknya khotbah selalu ada dalam setiap kebaktian minggu.

Lebih terperinci

@UKDW BAB I PENDAHULUAN

@UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Ibadah atau ibadat berasal dari kata bahasa Arab, yaitu ebdu atau abdu yang sejajar dengan arti kata dalam bahasa Ibrani, abodah yang artinya sebuah pengabdian

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. mempunyai kepercayaan agama. Agama apapun mengajarkan bahwa kita harus

BAB IV PENUTUP. mempunyai kepercayaan agama. Agama apapun mengajarkan bahwa kita harus BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Penyembahan merupakan hal yang harus dilakukan oleh manusia yang mempunyai kepercayaan agama. Agama apapun mengajarkan bahwa kita harus tunduk, menghargai, menghormati, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Tuhan Allah menyatakan diri sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2000), hal.2. 1 Emanuel Gerit Singgih, Berteologi dalam Konteks (Jakarta: BPK Gunung Mulia,

BAB I PENDAHULUAN. 2000), hal.2. 1 Emanuel Gerit Singgih, Berteologi dalam Konteks (Jakarta: BPK Gunung Mulia, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kontekstualisasi ajaran Kristen dalam kehidupan bergereja di Indonesia merupakan isu yang selalu hangat dibicarakan. Kontekstualisasi menjadi isu yang penting karena

Lebih terperinci

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 18 JUNI 2017 (MINGGU BIASA) BERSEDIA DIPILIH DAN DIUTUS

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 18 JUNI 2017 (MINGGU BIASA) BERSEDIA DIPILIH DAN DIUTUS TATA IBADAH MINGGU, 18 JUNI 2017 (MINGGU BIASA) BERSEDIA DIPILIH DAN DIUTUS Latihan Lagu-Lagu. Pembacaan Warta Lisan. Saat Hening. A. JEMAAT BERHIMPUN 1. AJAKAN BERIBADAH (JEMAAT DUDUK) Pnt. : Jemaat terkasih,

Lebih terperinci

Berdiri. 2. NYANYIAN JEMAAT Alangkah Baik dan Indahnya KMM 81:1-3. (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan)

Berdiri. 2. NYANYIAN JEMAAT Alangkah Baik dan Indahnya KMM 81:1-3. (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan) PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng berbunyi. d. Penyalaan Lilin Kristus dan Pembacaan Pokok-pokok Warta Jemaat Berdiri 1. MAZMUR

Lebih terperinci

HARI MINGGU Iv SESuDAH PASKAH

HARI MINGGU Iv SESuDAH PASKAH TATA IBADAh HARI MINGGU Iv SESuDAH PASKAH Minggu 14 Mei 201 TATA IBADAH PERSIAPAN - Memastikan kesiapan; semua yang akan melayani - Prasarana ibadah ( P1 ) - Doa pribadi warga jemaat - Prokantor mengajarkan

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Gereja Bethel Indonesia Pahlawan, Magelang lahir pada bulan maret 2001 di kota UKDW

BAB I. Pendahuluan. Gereja Bethel Indonesia Pahlawan, Magelang lahir pada bulan maret 2001 di kota UKDW BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Gereja Bethel Indonesia Pahlawan, Magelang lahir pada bulan maret 2001 di kota Magelang dengan anggota jemaat awal sebesar 26 jiwa. Saat ini jumlah jemaat yang

Lebih terperinci

Gereja Tunduk Kepada Roh Kudus

Gereja Tunduk Kepada Roh Kudus Gereja Tunduk Kepada Roh Kudus Kami menuliskan pelajaran ini pada waktu musim semi! Cabang-cabang pohon mengeluarkan tunas-tunas baru yang berwarna hijau muda dan hijau tua. Kuncup-kuncup mulai tumbuh

Lebih terperinci

Kuk Tuhan Memberi Kelegaan Matius 11 : 20-30

Kuk Tuhan Memberi Kelegaan Matius 11 : 20-30 Kuk Tuhan Memberi Kelegaan Matius 11 : 20-30 Tata Ibadah Minggu GKI Kebayoran Baru 9 JULI 2017 PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng

Lebih terperinci

I. MENGHADAP TUHAN. NYANYIAN UMAT : MAZMUR 98 : 1, 3 & 4 (do=g) Kantoria

I. MENGHADAP TUHAN. NYANYIAN UMAT : MAZMUR 98 : 1, 3 & 4 (do=g) Kantoria TATA IBADAH HARI MINGGU XIV SESUDAH PENTAKOSTA PERSIAPAN : Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

Tugas Akhir Desain Komunikasi Visual 2007

Tugas Akhir Desain Komunikasi Visual 2007 7 Tabel kerangka berpikir II 6 4. Mengamati kekurangan & kelebihan penyanyi rohani lain. Antara lain, Nikita, Finna Arifin, Martha, Dhemy & Stacie Orrico Tabel kerangka berpikir I 5 1.4 MAKSUD DAN TUJUAN

Lebih terperinci

Berdiri. 2. NYANYIAN JEMAAT Hakim Dalam T rang Abadi NKB 146:1-3. (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan)

Berdiri. 2. NYANYIAN JEMAAT Hakim Dalam T rang Abadi NKB 146:1-3. (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan) PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng berbunyi. d. Penyalaan Lilin dan Pembacaan Pokok-pokok Warta Jemaat Berdiri 1. MAZMUR PEMBUKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar belakang permasalahan Dalam diri manusia terdapat dua element dasar yang sangat berpengaruh dalam membentuk kepribadian manusia. Element tersebut adalah rasio dan rasa.

Lebih terperinci

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 23 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH II) KEBANGKITAN-NYA MENGOBARKAN KEBERANIAN DAN PENGHARAPAN

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 23 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH II) KEBANGKITAN-NYA MENGOBARKAN KEBERANIAN DAN PENGHARAPAN TATA IBADAH MINGGU, 23 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH II) KEBANGKITAN-NYA MENGOBARKAN KEBERANIAN DAN PENGHARAPAN Latihan Lagu-Lagu. Pembacaan Warta Lisan. Saat Hening. A. JEMAAT BERHIMPUN 1. AJAKAN BERIBADAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Oikumenikal dan Evangelikal.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Oikumenikal dan Evangelikal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1. Gereja Oikumenikal dan Evangelikal. Data statistik keagamaan Kristen Protestan tahun 1992, memperlihatkan bahwa ada sekitar 700 organisasi 1 Kristen

Lebih terperinci

pemanasan global. Kita dibuat gerah dengan bumi yang semakin tidak

pemanasan global. Kita dibuat gerah dengan bumi yang semakin tidak Zaman sekarang memang susah. Ini fakta yang dialami semua orang. Di Indonesia maupun belahan dunia mana pun mengalami hal yang sama. Jeritan kesusahan menggema di seantero jagad raya. Berita demonstrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal dengan keanekaragaman Suku, Agama, Ras dan Antar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal dengan keanekaragaman Suku, Agama, Ras dan Antar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal dengan keanekaragaman Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA). Luasnya wilayah Indonesia yang terdiri atas beribu pulau tersebar dari

Lebih terperinci

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 3 SEPTEMBER 2017 Tema: MENYELAMI PEMIKIRAN ALLAH JEMAAT BERHIMPUN

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 3 SEPTEMBER 2017 Tema: MENYELAMI PEMIKIRAN ALLAH JEMAAT BERHIMPUN LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 3 SEPTEMBER 2017 Tema: MENYELAMI PEMIKIRAN ALLAH PERSIAPAN - Umat bersaat teduh - Lonceng berbunyi - Penyalaan Lilin JEMAAT BERHIMPUN PANGGILAN

Lebih terperinci

TATA IBADAH Minggu Adven I

TATA IBADAH Minggu Adven I TATA IBADAH Minggu Adven I PERSIAPAN Doa Konsistori dan Doa Pribadi Saat Teduh UNGKAPAN SITUASI P.2. Saudara - saudara yang terkasih dalam Yesus kristus Minggu, 29 Nopember 2015 kita memasuki minggu Adven

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU XX SESUDAH PENTAKOSTA

TATA IBADAH HARI MINGGU XX SESUDAH PENTAKOSTA PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU XX SESUDAH PENTAKOSTA Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah di

Lebih terperinci

Minggu, 27 Oktober 2013

Minggu, 27 Oktober 2013 GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (GPIB) TATA IBADAH HARI MINGGU XXIII SESUDAH PENTAKOSTA NUANSA MUDA Minggu, 27 Oktober 2013 PEMBERITA FIRMAN Pukul 18.00 WIB Pendeta Johny Alexander Lontoh (Ketua

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 03 September 2017 NYANYIAN UMAT : GB. 61 : 1, 2 TUHAN, AJARKANLAH KEHENDAKMU Kantoria

GPIB Immanuel Depok Minggu, 03 September 2017 NYANYIAN UMAT : GB. 61 : 1, 2 TUHAN, AJARKANLAH KEHENDAKMU Kantoria TATA IBADAH HARI MINGGU XIII SESUDAH PENTAKOSTA PERSIAPAN : Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ibadah merupakan sebuah bentuk perjumpaan manusia dengan Allah, pun juga dengan corak masing-masing sesuai dengan pengalaman iman dari setiap individu atau

Lebih terperinci

LITURGI BULAN KELUARGA GMIT JEMAAT BET EL OESAPA TENGAH MINGGU, 01 OKTOBER 2017 TEMA: MENJADI KELUARGA YANG MENGGARAMI DAN MENERANGI

LITURGI BULAN KELUARGA GMIT JEMAAT BET EL OESAPA TENGAH MINGGU, 01 OKTOBER 2017 TEMA: MENJADI KELUARGA YANG MENGGARAMI DAN MENERANGI LITURGI BULAN KELUARGA GMIT JEMAAT BET EL OESAPA TENGAH MINGGU, 01 OKTOBER 2017 TEMA: MENJADI KELUARGA YANG MENGGARAMI DAN MENERANGI Fokus: Kategori Lanjut Usia (Lansia) CATATAN: Diharapkan para Diaken

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 14 Agustus 2016

GPIB Immanuel Depok Minggu, 14 Agustus 2016 PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU XIII SESUDAH PENTAKOSTA Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

Seri Kedewasaan Kristen (3/6)

Seri Kedewasaan Kristen (3/6) Seri Kedewasaan Kristen (3/6) Nama Kursus   : ORANG KRISTEN YANG BERTANGGUNG JAWAB (OKB) Nama Pelajaran : Bertanggung Jawab untuk Hidup Benar dan Menggunakan                 Karunia-karunia

Lebih terperinci

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 03 JUNI 2018 (MINGGU BIASA - HIJAU) SAHABAT UNTUK MANUSIA

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 03 JUNI 2018 (MINGGU BIASA - HIJAU) SAHABAT UNTUK MANUSIA TATA IBADAH MINGGU, 03 JUNI 2018 (MINGGU BIASA - HIJAU) SAHABAT UNTUK MANUSIA Latihan Lagu-lagu dan doa persiapan Pembacaan/penayangan warta lisan Saat hening A. JEMAAT BERHIMPUN 1. AJAKAN BERIBADAH (DUDUK)

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU XV SESUDAH PENTAKOSTA

TATA IBADAH HARI MINGGU XV SESUDAH PENTAKOSTA PERSIAPAN : ] TATA IBADAH HARI MINGGU XV SESUDAH PENTAKOSTA Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 17 Juli 2016 TATA IBADAH HARI MINGGU IX SESUDAH PENTAKOSTA

GPIB Immanuel Depok Minggu, 17 Juli 2016 TATA IBADAH HARI MINGGU IX SESUDAH PENTAKOSTA PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU IX SESUDAH PENTAKOSTA Doa Pribadi Umat Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU IV SESUDAH PASKAH

TATA IBADAH HARI MINGGU IV SESUDAH PASKAH TATA IBADAH HARI MINGGU IV SESUDAH PASKAH PERSIAPAN : Doa Pribadi Latihan lagu-lagu baru (Jika tidak ada kantoria, bagian kantoria dinyanyikan oleh umat). Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN

Lebih terperinci

PEMAHAMAN MAKNA LITURGI (Studi Mengenai Makna Warna-warna Liturgis dalam Pemahaman Jemaat Gereja Kristen Protestan Bali/GKPB)

PEMAHAMAN MAKNA LITURGI (Studi Mengenai Makna Warna-warna Liturgis dalam Pemahaman Jemaat Gereja Kristen Protestan Bali/GKPB) PEMAHAMAN MAKNA LITURGI (Studi Mengenai Makna Warna-warna Liturgis dalam Pemahaman Jemaat Gereja Kristen Protestan Bali/GKPB) Diajukan Kepada Fakultas Teologi Sebagai Salah Satu Persyaratan Uji Kelayakan

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU. Minggu Pemuliaan Kristus

TATA IBADAH HARI MINGGU. Minggu Pemuliaan Kristus TATA IBADAH HARI MINGGU Minggu Pemuliaan Kristus 13 Mei 2018 TATA IBADAH PERSIAPAN Pengenalan / Latihan lagu-lagu untuk beribadah Doa para Presbiter di Konsistori Ucapan Selamat Datang P.2 Jemaat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan hal yang tidak asing bagi kita. Setiap orang pasti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan hal yang tidak asing bagi kita. Setiap orang pasti 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan hal yang tidak asing bagi kita. Setiap orang pasti memiliki pengalaman dalam bermusik karena musik mampu menjangkau semua kalangan masyarakat

Lebih terperinci

The Pastor s Heart. A Tribute. Timothy Athanasios & Dhila Cherish

The Pastor s Heart. A Tribute. Timothy Athanasios & Dhila Cherish The Pastor s Heart A Tribute Timothy Athanasios & Dhila Cherish Chapter 1 Gembala yang Menjawab Tantangan Zaman Saya membayangkan sosok Rasul Petrus yang terlempar melalui sebuah mesin waktu dan terdampar

Lebih terperinci

TEMA : JADILAH TELADAN DAN TERANG

TEMA : JADILAH TELADAN DAN TERANG Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) TEMA : JADILAH TELADAN DAN TERANG 17 September 2017 Jam 19.00 WIB Jemaat GIDEON Kelapadua Depok Jl. Komjen Pol M. Jasin Kelapadua, Pasirgunung Selatan

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU I SESUDAH PASKAH

TATA IBADAH HARI MINGGU I SESUDAH PASKAH PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU I SESUDAH PASKAH Doa Pribadi Umat Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah di

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU ADVENT III

TATA IBADAH HARI MINGGU ADVENT III TATA IBADAH HARI MINGGU ADVENT III PERSIAPAN Doa pribadi umat Latihan lagu-lagu baru Doa para Presbiter di konsistori (P.1.) Penyalaan Lilin : (setelah menyalakan lilin, Petugas menyanyikan GB. 127 : 3

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 18 Maret 2018

GPIB Immanuel Depok Minggu, 18 Maret 2018 PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU II PRAPASKAH Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah di hari Minggu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gereja adalah persekutuan orang percaya yang dipanggil oleh Allah dan diutus untuk menghadirkan Kerajaan Allah di dunia, ini merupakan hakikat gereja. Gereja juga dikenal

Lebih terperinci

Berdiri. (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan)

Berdiri. (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan) PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis melantunkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng berbunyi. d. Penyalaan Lilin dan Pembacaan Pokok-pokok Warta Jemaat Berdiri 1. MAZMUR PEMBUKA

Lebih terperinci

Surat-surat Am DR Wenas Kalangit

Surat-surat Am DR Wenas Kalangit Surat-surat Am DR Wenas Kalangit 22 Januari 2008 Jakarta 1 Surat-surat Ibrani dan Am Catatan Umum Delapan surat terakhir dalam PB disebut juga dengan nama: Surat-surat Am atau Umum. Disebut demikian karena

Lebih terperinci

MENANTI DIA DENGAN BERJAGA DAN BERDOA

MENANTI DIA DENGAN BERJAGA DAN BERDOA LITURGI ADVEN I MINGGU, 29 NOVEMBER 2015 tema: MENANTI DIA DENGAN BERJAGA DAN BERDOA (Yeremia 33:14-16 ; Mazmur 25:1-10; 1 Tesalonika 3:9-13; Lukas 21:25-36) GEREJA KRISTEN INDONESIA TAMAN CIBUNUT BANDUNG

Lebih terperinci

.. prosesi Alkitab dibawa masuk ke dalam ruang Ibadah diiringi instrumen...

.. prosesi Alkitab dibawa masuk ke dalam ruang Ibadah diiringi instrumen... TATA IBADAH HARI MINGGU XVIII SESUDAH PENTAKOSTA PERSIAPAN : Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 12 Februari 2017

GPIB Immanuel Depok Minggu, 12 Februari 2017 PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU VI SESUDAH EPIFANIA Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah di

Lebih terperinci

Liturgi Minggu Nuansa Pemuda. Hidup Bergairah dalam Sukacita dan Kegembiraan Tuhan. GKI Bintaro Utama 30 Agustus 2015 Pukul 17.

Liturgi Minggu Nuansa Pemuda. Hidup Bergairah dalam Sukacita dan Kegembiraan Tuhan. GKI Bintaro Utama 30 Agustus 2015 Pukul 17. Liturgi Minggu Nuansa Pemuda Hidup Bergairah dalam Sukacita dan Kegembiraan Tuhan GKI Bintaro Utama 30 Agustus 2015 Pukul 17.00 WIB 2 Liturgi Minggu (Nuansa Pemuda) Persiapan Ibadah Organis/pianis mengalunkan

Lebih terperinci

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 20 NOVEMBER 2016 (MINGGU KRISTUS RAJA) YESUS KRISTUS RAJA SURGAWI SEJATI

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 20 NOVEMBER 2016 (MINGGU KRISTUS RAJA) YESUS KRISTUS RAJA SURGAWI SEJATI TATA IBADAH MINGGU, 20 NOVEMBER 2016 (MINGGU KRISTUS RAJA) YESUS KRISTUS RAJA SURGAWI SEJATI PERSIAPAN Saat Teduh/Doa Pribadi Latihan Lagu & Pembacaan Warta Lisan Saat Hening Pnt. : Jemaat, marilah kita

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU IX SESUDAH PENTAKOSTA

TATA IBADAH HARI MINGGU IX SESUDAH PENTAKOSTA TATA IBADAH HARI MINGGU IX SESUDAH PENTAKOSTA Minggu 6 Agustus 2017 PERSIAPAN TATA IBADAH UCAPAN SELAMAT DATANG AJAKAN BERIBADAH I MENGHADAP TUHAN MENYANYI KJ 10 ; 1,2,3 PUJILAH TUHAN, SANG RAJA. Kantoria

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 06 Maret 2016 TATA IBADAH HARI MINGGU III PRA PASKAH

GPIB Immanuel Depok Minggu, 06 Maret 2016 TATA IBADAH HARI MINGGU III PRA PASKAH PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU III PRA PASKAH Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah di hari

Lebih terperinci

BAHAN SHARING KEMAH. Oktober VISI & MISI GPdI MAHANAIM - TEGAL. Membangun Keluarga Kristen yang mengasihi dan melayani Tuhan dan sesama

BAHAN SHARING KEMAH. Oktober VISI & MISI GPdI MAHANAIM - TEGAL. Membangun Keluarga Kristen yang mengasihi dan melayani Tuhan dan sesama VISI & MISI GPdI MAHANAIM - TEGAL VISI : Membangun Keluarga Kristen yang mengasihi dan melayani Tuhan dan sesama MISI : Menjangkau jiwa dengan Injil, membina hingga dewasa didalam Kristus dan melayani

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 29 Mei 2016 TATA IBADAH HARI MINGGU II SESUDAH PENTAKOSTA

GPIB Immanuel Depok Minggu, 29 Mei 2016 TATA IBADAH HARI MINGGU II SESUDAH PENTAKOSTA PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU II SESUDAH PENTAKOSTA Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah di

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 04 September 2016 NYANYIAN UMAT : GB. 36 DI KAKI SALIB YESUS (1 = Kantoria

GPIB Immanuel Depok Minggu, 04 September 2016 NYANYIAN UMAT : GB. 36 DI KAKI SALIB YESUS (1 = Kantoria TATA IBADAH HARI MINGGU XVI SESUDAH PENTAKOSTA PERSIAPAN : Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEOLOGIS DAN REPERTOAR

BAB II KAJIAN TEOLOGIS DAN REPERTOAR BAB II KAJIAN TEOLOGIS DAN REPERTOAR Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai dua hal yaitu kajian deskriptif liturgi dan kajian repertoar. Kajian deskriptif akan memaparkan dasar litugi ibadah yang digunakan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jubelando O Tambunan, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jubelando O Tambunan, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai ciri keanekaragaman budaya yang berbeda tetapi tetap satu. Indonesia juga memiliki keanekaragaman agama

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI KUNCI MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI BAGI MEREKA YANG MEMBUAT KEPUTUSAN Saudara yang terkasih, pada waktu Saudara menerima Yesus Kristus menjadi Juruselamat pribadi,

Lebih terperinci

2. NYANYIAN JEMAAT Ajaib Nama-Nya PKJ 3 [2x] Semua

2. NYANYIAN JEMAAT Ajaib Nama-Nya PKJ 3 [2x] Semua PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng berbunyi. d. Penyalaan Lilin Kristus dan Pembacaan Pokok-pokok Warta Jemaat Berdiri 1. MAZMUR

Lebih terperinci

BAB V. Penutup. GKJW Magetan untuk mengungkapkan rasa syukur dan cinta kasih karena Yesus

BAB V. Penutup. GKJW Magetan untuk mengungkapkan rasa syukur dan cinta kasih karena Yesus BAB V Penutup 5.1 Kesimpulan dan Refleksi Upacara slametan sebagai salah satu tradisi yang dilaksanakan jemaat GKJW Magetan untuk mengungkapkan rasa syukur dan cinta kasih karena Yesus sebagai juruslamat

Lebih terperinci

Pnt. : Biarlah orang yang takut akan TUHAN berkata:

Pnt. : Biarlah orang yang takut akan TUHAN berkata: Tema : Keluarga : Bersatu Kita Teguh, Terpisah Pun Kita Kuat (1 Timotius 1 : 5) Sub Tema : Menghidupi Kasih Ibadah ini dikemas dalam bentuk ibadah keluarga. Oleh karena itu mohon diusahakan agar masing-masing

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU III PRAPASKAH

TATA IBADAH HARI MINGGU III PRAPASKAH PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU III PRAPASKAH Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah di hari Minggu

Lebih terperinci

TATA IBADAH HARI MINGGU PASKAH V

TATA IBADAH HARI MINGGU PASKAH V PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU PASKAH V Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah di hari Minggu

Lebih terperinci

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat GIDEON Kelapadua Depok TATA IBADAH MINGGU 18 Juni 2017

Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat GIDEON Kelapadua Depok TATA IBADAH MINGGU 18 Juni 2017 Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jemaat GIDEON Kelapadua Depok TATA IBADAH MINGGU 18 Juni 2017 h a l, 1 PERSIAPAN Doa pribadi warga jemaat Pengenalan lagu-lagu yang akan dinyanyikan dalam

Lebih terperinci

PENGENALAN AKAN ROH KUDUS

PENGENALAN AKAN ROH KUDUS Sebagai orang yang sudah percaya harus mengetahui kebenaran tentang siapakah Roh Kudus itu maupun pekerjaannya. 1. Jelaskan bagaimanakah caranya supaya kita dapat menerima Roh Kudus? - Efesus 1 : 13-14

Lebih terperinci

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 25 JUNI 2017 Tema: PENGHARAPAN DI TENGAH RATAPAN JEMAAT BERHIMPUN

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 25 JUNI 2017 Tema: PENGHARAPAN DI TENGAH RATAPAN JEMAAT BERHIMPUN LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 25 JUNI 2017 Tema: PENGHARAPAN DI TENGAH RATAPAN PERSIAPAN - Umat bersaat teduh - Lonceng berbunyi - Penyalaan Lilin JEMAAT BERHIMPUN (Jemaat Berdiri)

Lebih terperinci

PENGORBANAN KRISTUS YANG SEMPURNA MENJADI DASAR KEPERCAYAAN UMAT TUHAN

PENGORBANAN KRISTUS YANG SEMPURNA MENJADI DASAR KEPERCAYAAN UMAT TUHAN LITURGI MINGGU, 8 NOVEMBER 2015 tema: PENGORBANAN KRISTUS YANG SEMPURNA MENJADI DASAR KEPERCAYAAN UMAT TUHAN GEREJA KRISTEN INDONESIA TAMAN CIBUNUT BANDUNG JL. VAN DEVENTER NO. 11 BANDUNG-40112 PERSIAPAN

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 02 April 2017

GPIB Immanuel Depok Minggu, 02 April 2017 PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU II PRAPASKAH Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah di hari Minggu

Lebih terperinci

Alkitab. Persiapan untuk Penelaahan

Alkitab. Persiapan untuk Penelaahan Persiapan untuk Penelaahan Alkitab Sekarang setelah kita membicarakan alasan-alasan untuk penelaahan Alkitab dan dengan singkat menguraikan tentang Alkitab, kita perlu membicarakan bagaimana menelaah Alkitab.

Lebih terperinci

Wahai dunia, soraklah! Angkat suaramu, nyanyilah! Tabuhlah tifa dan gendang, iringi puji dalam tembang! Ref. :

Wahai dunia, soraklah! Angkat suaramu, nyanyilah! Tabuhlah tifa dan gendang, iringi puji dalam tembang! Ref. : yur TATA IBADAH HARI MINGGU XXI SESUDAH PENTAKOSTA PERSIAPAN : Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

2) Nada-nada sumbang dan sendu disebabkan dosaku; Yesus sudah menggantikannya jadi kidung yang merdu.

2) Nada-nada sumbang dan sendu disebabkan dosaku; Yesus sudah menggantikannya jadi kidung yang merdu. TATA IBADAH MINGGU, 25 JUNI 2017 (MINGGU BIASA) PENGHARAPAN DI TENGAH RATAPAN Latihan Lagu-Lagu. Pembacaan Warta Lisan. Saat Hening. A. JEMAAT BERHIMPUN 1. AJAKAN BERIBADAH (JEMAAT DUDUK) Pnt. : Jemaat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Kebebasan merupakan hal yang menarik bagi hampir semua orang. Di Indonesia, kebebasan merupakan bagian dari hak setiap individu, oleh karena itu setiap

Lebih terperinci

PL1 : Sebab TUHAN, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, U : Raja yang besar atas seluruh bumi.

PL1 : Sebab TUHAN, Yang Mahatinggi, adalah dahsyat, U : Raja yang besar atas seluruh bumi. PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng berbunyi. d. Penyalaan Lilin Kristus dan Pembacaan Pokok-pokok Warta Jemaat 1. MAZMUR PEMBUKA

Lebih terperinci

Minggu, 21 Januari 2018 ALLAH MENYESAL. Yunus 3:1-10 PERSIAPAN T A T A I B A D A H M I N G G U G K I K E B A Y O R A N B A R U 0

Minggu, 21 Januari 2018 ALLAH MENYESAL. Yunus 3:1-10 PERSIAPAN T A T A I B A D A H M I N G G U G K I K E B A Y O R A N B A R U 0 Minggu, 21 Januari 2018 ALLAH MENYESAL Yunus 3:1-10 PERSIAPAN T A T A I B A D A H M I N G G U G K I K E B A Y O R A N B A R U 0 a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 31 Januari 2016 TATA IBADAH MINGGU IV SESUDAH EPIFANI

GPIB Immanuel Depok Minggu, 31 Januari 2016 TATA IBADAH MINGGU IV SESUDAH EPIFANI PERSIAPAN : TATA IBADAH MINGGU IV SESUDAH EPIFANI Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah di hari Minggu

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 21 Mei 2017

GPIB Immanuel Depok Minggu, 21 Mei 2017 PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU V SESUDAH PASKAH Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/ selamat sore warga jemaat yang Tuhan

Lebih terperinci

Bermegah Dalam Allah Roma 5 : 1-11

Bermegah Dalam Allah Roma 5 : 1-11 PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng berbunyi. d. Pembacaan Pokok-pokok Warta Jemaat 1. MAZMUR PEMBUKA Bermegah Dalam Allah Roma 5

Lebih terperinci

Surat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh. Mungkin karena alasan-alasan itulah surat ini

Surat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh. Mungkin karena alasan-alasan itulah surat ini Catatan: Bahan ini diambil dari http://www.sabda.org/sabdaweb/biblical/intro/?b=47, diakses tanggal 3 Desember 2012. Selanjutnya mahasiswa dapat melihat situs www.sabda.org yang begitu kaya bahan-bahan

Lebih terperinci

TATA IBADAH MINGGU PASKAH V

TATA IBADAH MINGGU PASKAH V PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng berbunyi. d. Penyalaan Lilin Kristus dan Pembacaan Pokok-pokok Warta Jemaat Berdiri 1. MAZMUR

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI KUNCI MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI BAGI MEREKA YANG MEMBUAT KEPUTUSAN Saudara yang terkasih, pada waktu Saudara menerima

Lebih terperinci