Bab 3. Praktek Nyanyian dan Musik Gerejawi di GKMI Pecangaan. musik gerejawi yang ada di Gereja Kristen Muria Indonesia Pecangaan berdasarkan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 3. Praktek Nyanyian dan Musik Gerejawi di GKMI Pecangaan. musik gerejawi yang ada di Gereja Kristen Muria Indonesia Pecangaan berdasarkan"

Transkripsi

1 Bab 3 Praktek Nyanyian dan Musik Gerejawi di GKMI Pecangaan 3.1. Pendahuluan Pada bab ini, penulis akan mengulas bentuk-bentuk nyanyian dan penerapan musik gerejawi yang ada di Gereja Kristen Muria Indonesia Pecangaan berdasarkan penelitian yang dilakukan selama periode Juli Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara kepada pendeta jemaat, musisi gerejawi, majelis dan jemaat yang ada, serta menjadi partisipan dalam ibadah yang dilaksanakan. Tulisan ini dimulai dengan ibadah yang terasa sebagai rutinitas belaka tanpa adanya rasa keterlibatan penuh dari jemaat, ibadah yang tidak bervariasi atau monoton, sampai pada nyanyian dan musik gerejawi yang dipahami hanya sebagai pelengkap ibadah dalam mempersiapkan diri untuk mencapai klimaks ibadah yaitu pemberitaan firman. Pada akhir bab ini, penulis akan menyimpulkan beberapa hal yang akan digunakan pada bab selanjutnya, yaitu tinjauan kritis praktek nyanyian dan musik di GKMI Pecangaan berdasarkan teori yang ada Sekilas mengenai GKMI Pecangaan Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI Pecangaan) terletak di Kabupaten Jepara, tepatnya di Kecamatan Pecangaan. Gereja ini berdomisili di Jalan Waluyo No. 52 Pecangaan Kulon, tepat di belakang PT. Dasaplast Pecangaan yang dulunya merupakan Pabrik Karung Goni. GKMI Pecangaan merupakan GKMI tertua kedua di wilayah Persekutuan Gereja Muria Wilayah (PGMW) IV setelah GKMI Jepara. Gereja ini dirintis oleh GKMI Jepara di bawah pimpinan Sie Giok Gian dan Sie Lian

2 Ing yang mampu mengumpulkan masyarakat etnis Tiong Hoa di daerah Pecangan untuk percaya kepada Kristus. Selain itu ada seseorang yang berpengaruh dalam perkembangan umat Kristen di wilayah Pecangaan bernama Samilin. Ia merupakan seorang mantri di Puskesmas Pecangaan yang memimpin persekutuan Kristen dengan anggota orang-orang pribumi. Ia berpikir bahwa kelompok etnis Tiong Hoa pun perlu mendapatkan pengenalan akan Kristus, sehingga kemudian ia menghubungi Gombak Sugeng atau Sie Giok Gian pendiri GKMI Jepara untuk mengabarkan Injil kepada masyarakat Tiong Hoa di Pecangaan. 1 Satu peristiwa penting yang mempengaruhi orang-orang Tiong Hoa di Pecangaan untuk beralih kepercayaan menjadi Kristen adalah ketika seorang jemaat bernama Tan King Ling terkena serangan asma di tengah-tengah peribadatan yang dipimpin Gombak Sugeng. Seketika itu juga Tan King Ling sembuh setelah mendapatkan pertolongan Bapak Samilin dan didoakan oleh Gombak Sugeng. Peristiwa yang begitu mengherankan ini membawa banyak jiwa untuk percaya kepada Kristus, sehingga akhirnya tujuh orang percaya dibaptiskan dan dilantik sebagai pengurus dan gereja dewasa bernama GKMI Pecangaan di Tiong Hoa Kie Tok Kauw Hwe Kudus pada tanggal 3 Desember Peribadatan yang ada di GKMI Pecangaan pada awalnya dilaksanakan dari rumah ke rumah jemaat, sampai pada akhirnya pindah ke rumah Bapak Samilin. Karena tidak dapat menampung jemaat yang semakin bertambah, maka diputuskan untuk menyewa gedung tembakau dan baru di tahun 1966 GKMI Pecangaan membangun sebuah gedung gereja yang mengalami renovasi beberapa kali. 2 1 Lawrence M. Yoder, The Muria Story: A History of the Chinese Mennotie Churches of Indonesia, (Ontario: Pandora Press, 2006), Panitia HUT, Berakar, Bertumbuh, Dibangun dan Berbuah di dalam Kristus: Kebaktian Penahbisan Gedung dan HUT ke-55 GKMI Pecangaan, (Pecangaan: GKMI Pecangaan, 2005), 21.

3 Terakhir di tahun 2005, GKMI Pecangaan kembali membangun sebuah gedung gereja baru tepat di samping gedung gereja lama, yang kini telah menjadi lahan parkir. Dalam perjalanannya, GKMI Pecangaan membutuhkan pendeta untuk memimpin dan menggembalakan jemaatnya. Sampai saat ini sudah lima orang yang melayani di tempat ini, antara lain Bapak Oei Djan Hwe, Pdt. Hartono Sayit, S.Th, Pdt. Joko Priyatno, M.Si, Sdr. Eddy Sumartono, S.Th, dan Pdt. Kornelius Suratman, S.Si yang masih melayani sampai sekarang. GKMI Pecangaan memiliki lima komisi, terdiri dari Komisi Anak, Komisi Remaja, Komisi Pemuda, Komisi Wanita, dan Komisi Lansia. Kebaktian Umum hanya diadakan satu kali di hari Minggu pukul WIB mengingat jumlah anggota jemaat hanya berkisar tiga ratus orang, selebihnya adalah Ibadah Kategorial, Doa dan Puasa pada setiap hari Selasa dan Jumat pukul WIB, serta Persekutuan Doa pada hari Rabu pukul Dalam hal liturgi, nyanyian, dan musik gereja, GKMI Pecangaan kemungkinan besar dipengaruhi oleh GKMI Jepara sebagai gereja perintis. Liturgi yang digunakan merupakan liturgi yang diberikan oleh Sinode GKMI dan dibuat oleh seorang Pendeta dari GKMI Jepara. Demikian pula nyanyian dan musik yang digunakan, tidak jauh berbeda dengan kondisi GKMI Jepara. GKMI Pecangaan pada awalnya menggunakan dua buku nyanyian dalam peribadatan mereka, yaitu Pujipujian Rohani (PPR) 1 dan Puji-pujian Rohani 2 sama dengan buku nyanyian yang digunakan oleh GKMI Jepara dan GKMI pada umumnya. Menurut penulis, penggunaan solo electone sampai pada musik band untuk ibadah juga banyak dipengaruhi oleh GKMI Jepara, meskipun dalam prakteknya GKMI Jepara tidak menggunakan musik band untuk mengiringi Kebaktian Umum di hari Minggu.

4 3.3. Ibadah yang Menjadi Rutinitas Belaka Pada bab sebelumnya disampaikan bahwa ibadah merupakan bentuk pertemuan umat percaya yang di dalamnya terdapat dua peristiwa, yaitu penyataan kasih Allah dan tanggapan umat atas penyataan tersebut. 3 Klimaks ibadah bagi umat Kristen adalah pelayanan Firman 4, namun bukan berarti liturgi, nyanyian dan musik dapat dipandang sebelah mata. Keterlibatan jemaat dalam menghasilkan sebuah persembahan ibadah bagi Tuhan merupakan sebuah tuntutan. Dengan kata lain, bukan pihak gereja saja yang mempersiapkan liturgi dan pengkhotbah tetapi jemaat mempersiapkan hati untuk menyambut Firman melalui pujian dan penyembahan itu. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis dapatkan, ibadah yang ada di GKMI Pecangaan belum bisa menjadi bentuk tanggapan umat atas penyataan Allah. Beberapa anggota jemaat menyampaikan bahwa ibadah yang mereka alami tidak menyentuh, kurang bermakna, tidak ada rasa keterlibatan, bahkan membosankan. 5 Tanggapan atas kasih Allah diwujudkan melalui bentuk keterlibatan seluruh anggota jemaat dalam ibadah yang diselenggarakan. Keterlibatan ini bukan dimaknai dengan pemberian tugas bagi anggota jemaat sebagai pendoa, pengedar kantong kolekte, pemimpin pujian, singers, atau penata ruang. Namun pada prakteknya, ibadah terasa sebagai sebuah pertunjukan yang dibintangi oleh musisi, liturgos, pemimpin pujian dan pendeta sedangkan jemaat bertindak sebagai penonton. 6 Kurangnya keterlibatan jemaat dalam penyelenggaraan ibadah berimplikasi pada munculnya kesan ibadah hanyalah sebuah rutinitas yang dilaksanakan tiap hari 3 White, Pengantar Ibadah Kristen, 7. 4 Marianne H. Micks, The Joy of Worship, (Philadelphia: The Westminster Press, 1982), Wawancara dengan Sdri. PNS Sabtu 21 Juli 2012; Wawancara dengan Sdri. MY Sabtu 28 Juli 2012; Wawancara kepada Ibu V, Ibu T, Anggota Jemaat GKMI Pecangaan, Sabtu 28 Juli 2012; Bapak S, Bapak SS, Bapak AP, Sdr. HA, Sdr. SDH, Sdri. MPS, Anggota Jemaat GKMI Pecangaan, Minggu 29 Juli Wawancara dengan Sdri. PNS, anggota jemaat GKMI Pecangaan, Sabtu 21 Juli 2012 pukul 21.40

5 Minggu. Jemaat yang datang dengan membawa harapan bahwa segala kepenatan dan masalah yang ada akan dipulihkan melalui penguatan dalam nyanyian dan firman, pulang dengan perasaan yang sama. 7 Mengenai hal ini penulis berpendapat, anggota jemaat kurang menikmati ibadah atau ibadah yang diselenggarakan tidak mengena. Mengena maksudnya ada menginspirasi jemaat melalui nyanyian, musik atau Firman Sifat Monoton Kritik sebagian anggota jemaat terhadap ibadah yang dilaksanakan di GKMI Pecangaan adalah liturgi yang monoton. 9 Sinode GKMI menyediakan lebih dari satu liturgi (lihat lampiran) yang dapat digunakan dan dikreasikan oleh gereja lokal 10, tetapi GKMI Pecangaan hanya menggunakan satu liturgi dari Minggu I sampai Minggu V. Tidak adanya variasi liturgi yang digunakan membuat anggota jemaat merasa jenuh. Di samping itu, liturgi yang digunakan belum mewakili sebuah liturgi yang autentik atau kontekstual. Liturgi yang ada masih berdasarkan buku panduan liturgi yang diterbitkan oleh Sinode GKMI. Ketiadaan variasi tidak hanya terdapat pada liturgi, tetapi pada praktek musik gereja yang ada. Hampir setiap Minggu, ibadah hanya menggunakan iringan solo synthesizer meskipun tim musik telah terjadwal. Beberapa anggota jemaat mengungkapkan bahwa mereka sangat menikmati nyanyian yang diiringi oleh tim 7 Wawancara dengan Sdri. MY, anggota jemaat GKMI Pecangaan, Sabtu 28 Juli 2012, pukul Wawancara dengan Pdt. KS, Pendeta Jemaat GKMI Pecangaan, Minggu 22 Juli 2012 pukul Wawancara dengan Sdri. MY, anggota jemaat GKMI Pecangaan, Sabtu 28 Juli 2012 pukul BPH Sinode GKMI, Tata Dasar dan Tata Laksana Sinode GKMI, (Semarang: Sinode GKMI, 2001), 27.

6 keroncong pada sebuah ibadah. 11 Ini menyatakan bahwa Jemaat membutuhkan suatu variasi penggunaan alat musik dalam sebuah ibadah, sehingga ibadah benar-benar inspiratif dan menyegarkan Pengharapan dalam Nyanyian dan Musik Nyanyian jemaat sebagai ekspresi iman orang percaya menjadi bagian yang penting dalam ibadah Kristen. Melalui nyanyian, jemaat diberi kesempatan untuk mengekspresikan kerinduannya untuk memuji Tuhan, mengungkapkan syukur, dan merefleksikan pengalaman hidup, oleh karena itu pemilihan nyanyian untuk peribadatan tidak seharusnya dipandang sebelah mata, sama seperti yang dipaparkan pada bab sebelumnya. Dalam hal pemilihan nyanyian untuk ibadah di GKMI Pecangaan, Pendeta Jemaat lebih mendominasi daripada Komisi Kesenian atau Tim Musik. 12 Pemilihan nyanyian dilandaskan pada tema ibadah. 13 Tetapi seorang anggota jemaat berpendapat, beberapa terjadi ketidakcocokan antara nyanyian dengan unsur liturgi, contohnya adalah nyanyian yang dipilih untuk mengiringi pemberian persembahan dirasa tidak mewakili ungkapan syukur. 14 Untuk hal ini penulis berpendapat bahwa nyanyian tematik merupakan ide yang baik untuk memperkuat pelayanan Firman, sehingga biasa dinyanyikan sebelum atau sesudah pelayan Firman. Tetapi menggunakan nyanyian tematik pada sebuah unsur liturgi yang tidak tepat akan mengganggu penghayatan jemaat terhadap unsur liturgi yang dilalui. 11 Wawancara dengan Ibu DPA, Ibu Y, Bapak W, Bapak S, Bapak AS, Bapak SH, Sdri. MY, Sdr. H, Anggota Jemaat GKMI Pecangaan, Minggu 29 Juli Wawancara dengan Pdt. KS, pendeta jemaat GKMI Pecangaan, Minggu 22 Juli 2012 pukul Wawancara dengan Pdt. KS, pendeta jemaat GKMI Pecangaan, Minggu 22 Juli 2012 pukul Wawancara dengan Sdri. MY, anggota jemaat GKMI Pecangaan, Sabtu 28 Juli 2012 pukul 20.13

7 Kondisi ini ditambah dengan musisi yang hanya dibekali pelatihan musik dan latihan mandiri atau otodidak. 15 Tim Musik yang kurang memahami nyanyian yang diiringi, cenderung menggunakan intuisi untuk menentukan irama. Di samping itu Tim Musik tidak melaksanakan tugasnya sesuai jadwal yang telah disusun. Menurut seorang musisi gerejawi, Tim Senior bertugas di Minggu I dan III sedangkan Tim Junior pada Minggu II dan IV. 16 Namun pada kenyataannya iringan untuk ibadah didominasi permainan solo synthesizer. Tim Musik yang seharusnya berada di bawah koordinasi Komisi Kesenian tidak dapat bertugas sesuai jadwal dengan alasan kesibukan pekerjaan. 17 Komisi Kesenian sendiri tidak dapat melaksanakan tugasnya karena ketua komisi yang sedang dalam masa penggembalaan. 18 Kondisi ini membuat jemaat merindukan pelayanan musik yang lebih baik di masa yang akan datang. Pelayanan musik yang dipersiapkan dengan benar, sehingga tidak terkesan sebagai musisi yang ditunjuk mendadak untuk mengiringi ibadah. Sebagian anggota jemaat menyatakan bahwa nyanyian menjadi satu bagian penting dalam ibadah untuk mengantar mereka dalam suasana peribadatan. 19 Nyanyian menjadi sarana mempersiapkan hati untuk menyambut kehadiran Allah dalam ibadah dan firmannya yang disampaikan pengkhotbah. Nyanyian dalam ibadah juga membantu jemaat untuk merefleksikan hidup mereka melalui ajaran Kekristenan, maksudnya melalui nyanyian, mereka dapat melihat apakah hidup 15 Wawancara dengan PK, majelis dan musisi gerejawi GKMI Pecangaan, Sabtu 21 Juli 2012 pukul Wawancara dengan PK, majelis dan musisi gerejawi GKMI Pecangaan, Sabtu 21 Juli 2012 pukul Wawancara dengan Pdt. KS, pendeta jemaat di GKMI Pecangaan, Minggu 22 Juli 2012 pukul WIB dan PK majelis dan musisi gerejawi GKMI Pecangaan, Sabtu 21 Juli 2012 pukul Wawancara dengan PK, majelis dan musisi gerejawi GKMI Pecangaan, Sabtu 21 Juli 2012 pukul Wawancara dengan Sdri. PNS, Anggota Jemaat GKMI Pecangaan, 21 Juli 2012; Sdri. MY, Anggota Jemaat GKMI Pecangaan, Sabtu 28 Juli 2012; Bapak DE, Bapak AP, Ibu S, Anggota Jemaat dan Simpatisan GKMI Pecangaan, Minggu 29 Juli 2012.

8 mereka telah sesuai dengan nilai-nilai Kekristenan atau sebaliknya. Melalui nyanyian mereka dibantu untuk menyatakan syukur dan mengakui perbuatan dosa mereka setelah beraktivitas enam hari lamanya. Nyanyian yang berpadu dengan musik pengiring menjadi satu kesatuan untuk membangun suasana beribadah yang diharapkan tiap unsur liturgi. Tetapi sayangnya, musisi gereja yang ada hanya menganggap bahwa nyanyian dan musik hanya menjadi pelengkap dalam sebuah ibadah, sehingga nyanyian dan musik tidak perlu dipandang sebagai bagian yang penting selain pelayanan Firman. GKMI Pecangaan menggunakan tiga buku nyanyian dalam peribadatan mereka, yaitu PPR 1, PPR 2, dan Pujian bagi Kristus. PPR 1 merupakan buku nyanyian jenis himne yang diterbitkan oleh Sinode Muria sejak tahun 1974 dan telah dicetak sebanyak sepuluh kali. Di tahun 2011, Sinode Muria menerbitkan PPR 1 yang terbaru dengan berbagai revisi dalam lirik dan notasinya, sehingga lebih mudah untuk dipelajari dan dipahami liriknya. PPR 2 menghadirkan himne dengan bentuk yang lebih kontemporer dan kontekstual karena struktur melodi yang lebih bernuansa pop dan etnik. PPR 2 diterbitkan oleh Sinode Muria tahun 1994 dan telah mengalami revisi sebanyak dua kali dengan harapan membantu mengakomodasi kebutuhan nyanyian bagi kaum muda akan lagu-lagu yang bersifat kekinian. Menyadari bahwa kehadiran PPR 1, PPR 2, dan PBK belum cukup memenuhi kebutuhan jemaat dalam memuji Tuhan, maka pada tahun 2009 dalam Rapat Majelis Pelaksana Lengkap (MPL) 20 diputuskan untuk membuat suatu buku nyanyian baru yang berisi lagu-lagu rohani kontemporer berjudul Pujian bagi Kristus (PBK) untuk 20 Rapat MPL merupakan rapat majelis jemaat bersama seluruh pengurus komisi dan perwakilan anggota kelompok di GKMI Pecangaan yang diselenggarakan tiga kali selama satu tahun. Rapat di bulan Januari biasa diselenggarakan untuk membicarakan program kerja komisi, kelompok dan gereja selama satu tahun. Di dalamnya akan diperoleh keputusan yang disepakati oleh seluruh anggota rapat.

9 memenuhi kebutuhan tersebut. 21 Buku ini dicetak secara mandiri oleh GKMI Pecangaan dengan meminjam buku dari GKMI Jepara sebagai contoh. Di setiap Ibadah Minggu, GKMI Pecangaan memadukan PPR 1, PPR 2 dan PBK dalam memilih nyanyiannya, dengan harapan baik kaum muda maupun tua sama-sama mendapatkan bagian untuk bernyanyi. Itu pun belum cukup, sehingga tak jarang pendeta jemaat yang memilih nyanyian untuk ibadah memilih lagu kontemporer rohani yang ada di luar PBK sebagai nyanyian jemaat dengan dalih asal sesuai dengan tema. 22 Jemaat tidak memiliki keberatan atas pemilihan himne dan lagu kotemporer rohani sebagai nyanyian jemaat dalam peribadatan sejauh nyanyian itu dirasa sesuai dan tepat. Tepat maksudnya adalah dapat membangun ibadah menjadi lebih inspiratif, relevan dengan unsur liturgi atau sesuai dengan tema yang diangkat. Pengalaman yang banyak disampaikan adalah sebagian jemaat menyanyikan nyanyian yang dipilih selama ibadah tanpa penghayatan atau tanpa memahami makna dari nyanyian itu sendiri. 23 Mereka menyatakan bahwa mereka bernyanyi dengan sekedar bernyanyi, meskipun lirik atau syair dari nyanyian tersebut mudah dipahami. Mereka berusaha untuk menikmati nyanyian dan musik yang dipilih meskipun pada dasarnya mereka kurang memaknai apa yang sedang mereka nyanyikan. Dalam prakteknya, GKMI Pecangaan tak jarang menggunakan pemimpin pujian atau singers untuk membantu jemaat bernyanyi. Menurut sebagian jemaat, pemimpin pujian dan singers sangat membantu mereka untuk memandu dan 21 Wawancara dengan Pdt. KS, pendeta jemaat di GKMI Pecangaan, Minggu 22 Juli 2012 pukul Wawancara dengan Pdt. KS, pendeta jemaat di GKMI Pecangaan, Minggu 22 Juli 2012 pukul Wawancara dengan Sdri. PNS, Anggota Jemaat GKMI Pecangaan, Sabtu 21 Juli 2012; Sdri. MY, Anggota GKMI Pecangaan, Sabtu 28 Juli 2012; Ibu LS, Anggota Jemaat GKMI Pecangaan, Jumat 27 Juli 2012; Bapak DE, Bapak AP, Ibu S, Anggota Jemaat dan Simpatisan GKMI Pecangaan, Minggu 29 Juli 2012.

10 memotivasi jemaat untuk bernyanyi. 24 Tetapi bagi sebagian jemaat, kehadiran pemimpin pujian saja sudah lebih dari cukup tanpa perlu menggunakan singers, karena konteks GKMI Pecangaan yang bukan gereja kharismatik. 25 Demikian halnya dengan paduan suara, masih dipahami sebagai aspek musik gereja yang bertugas hanya untuk mempersembahkan pujian. Paduan suara atau grup vokal yang ada di GKMI Pecangaan hanya mendapatkan posisi sebagai pengisi/pelengkap dalam peribadatan. Belum ada kesadaran bahwa paduan suara merupakan salah satu komponen musik gereja yang bertugas membantu dan bernyanyi bersama-sama dengan jemaat. Mengenai praktek musik instrumen pengiring ibadah, sebagian jemaat senior mengaku terganggu dengan penggunaan band dalam ibadah. 26 Mereka menuturkan bahwa permainan drum yang kurang baik justru mengganggu kekhidmatan dalam beribadah. Kebisingan terjadi ketika drum dipukul keras dan suaranya yang dipantulkan oleh dinding gereja yang tinggi menghasilkan gema yang kurang enak didengar. Mereka merindukan pelayanan musik yang tidak terlalu kompleks tetapi benar-benar membantu dalam bernyanyi dan mempersembahkan suara terbaik mereka bagi Tuhan. Jemaat tidak merasa keberatan ketika nyanyian jemaat diiringi oleh musik irama tertentu, selama itu bisa membangun mereka dan tidak membuat mereka untuk berdiam diri. Kendala yang dialami GKMI Pecangaan adalah sulitnya mencari musisi atau sumber daya manusia (SDM) yang memiliki komitmen untuk melayani secara rutin 24 Wawancara dengan Pdt. KS, Pendeta Jemaat GKMI Pecangaan, Minggu 22 Juli 2012; Wawancara dengan Bapak PK, Musisi Gerejawi GKMI Pecangaan, Sabtu 21 Juli 2012; Wawancara dengan Sdri. MY, Anggota Jemaat GKMI Pecangaan, Sabtu 28 Juli 2012; Wawancara dengan Sdr. A, Musisi Gerejawi GKMI Pecangaan, Minggu 22 Juli Wawancara dengan Sdri. PNS, Anggota Jemaat GKMI Pecangaan, Sabtu 21 Juli 2012; Wawancara dengan Ibu DPA, Bapak DE, Bapak W, Anggota Jemaat GKMI Pecangaan Minggu 29 Juli Wawancara dengan Bapak W, Bapak H, Bapak S, Ibu W, Ibu S, Anggota Jemaat GKMI Pecangaan, Minggu 29 Juli 2012.

11 di GKMI Pecangaan. 27 Rata-rata kaum muda yang mau melayani sebagai musisi gereja hanya memilih instrumen gitar, bass dan drum dengan alasan instrumen yang praktis, yaitu mudah diperoleh dan dimainkan, sedangkan permainan synthesizer diserahkan kepada musisi senior. 28 Bagi mereka, instrumen seperti electone telah ketinggalan zaman dan terlalu sulit untuk dipelajari. Selain itu tim junior yang terdiri dari kaum muda itu lebih tertarik untuk mengiringi lagu-lagu kontemporer rohani daripada himne. Dengan alasan itu pula gereja menjual electone yang mereka miliki dan menggantikannya dengan synthesizer. 29 Pendeta Jemaat yang ada sendiri menuturkan bahwa kaum muda yang ada lebih memilih untuk melayani di tempat lain daripada di gereja asal mereka ketika mereka telah menempuh studi atau bekerja di luar kota. 30 Dalam kondisi yang demikian, jemaat mengharapkan bahwa pada suatu saat nanti musik gereja di GKMI Pecangaan akan berkembang lebih baik. Menemukan orang-orang dalam (anggota jemaat) yang berkomitmen untuk melayani di bidang Musik Gereja dengan kemampuan yang lebih baik pula. Musisi yang mengetahui bagaimana seharusnya memainkan setiap instrumen musik dengan tepat dan musisi yang terus mengembangkan potensi mereka. Lebih dari itu, harapan tentang musisi yang takut akan Tuhan lebih besar daripada harapan yang lain, mengingat proses penggembalaan kepada salah satu musisi sekaligus ketua komisi kesenian masih berjalan sampai saat ini. Jemaat berharap bahwa melalui nyanyian dan musik gereja mereka dibangun untuk beribadah lebih baik lagi, menjadi partisipan aktif dalam 27 Wawancara dengan Pdt. KS, pendeta jemaat di GKMI Pecangaan, Minggu 22 Juli 2012 pukul Wawancara dengan PK, musisi gereja di GKMI Pecangaan, Sabtu 21 Juli 2012 pukul Wawancara dengan PK, majelis dan musisi gereja di GKMI Pecangaan, Sabtu 21 Juli 2012 pukul Wawancara dengan Pdt. KS, pendeta jemaat di GKMI Pecangaan, Minggu 22 Juli 2012 pukul 10.32

12 ibadah, serta ibadah yang ada bersifat inspiratif bagi tiap jemaat dalam menghadapi kehidupan sehari-hari Penutup Berdasarkan hasil penelitian di atas maka penulis menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut, Ibadah yang ada di GKMI Pecangaan belum bisa mewujudkan kerinduan sebagian anggota jemaat untuk beribadah. Ibadah di GKMI Pecangaan masih terkesan sebagai sebuah pertunjukan karena belum dapat membuat jemaat merasa sebagai partisipan aktif untuk menyajikan sebuah ibadah yang indah bagi Tuhan. Ibadah yang ada di GKMI Pecangaan hanya terasa sebagai rutinitas dan tidak ada variasi dalam hal liturgi sehingga membuat anggota jemaat merasa jenuh ketika mengikuti ibadah yang ada. Pendeta Jemaat dan Musisi Gereja memahami nyanyian hanya sebagai pelengkap dalam sebuah ibadah, sehingga persiapan yang diperlukan cukup satu kali selama satu minggu. Nyanyian untuk ibadah secara dominan dipilih oleh pendeta jemaat. Nyanyian di dalam peribadatan GKMI Pecangaan memiliki peran yang beragam, antara lain membangun suasana peribadatan yang tepat, membantu jemaat merefleksikan kehidupan mereka dengan ajaran Kekristenan, dan mempersiapkan diri untuk mendengarkan Firman. Namun sebagian jemaat belum bisa menghayati nyanyian yang dinyanyikan, sehingga ini membuat jemaat bernyanyi tanpa memahami syair atau liriknya. Meskipun demikian, kelebihan dari jemaat di GKMI Pecangaan adalah jemaat tidak memiliki rasa keberatan atas digunakannya PPR 1, PPR 2 dan PBK maupun lagu kontemporer rohani baru sebagai nyanyian di dalam peribadatan.

13 Musik Gerejawi yang ada di GKMI Pecangaan berada di taraf cukup baik untuk mengiringi nyanyian jemaat. Musisi yang ada hanya memiliki bekal pelatihan dan otodidak, belum ada yang merupakan lulusan pendidikan formal jurusan musik. Tim musik yang ada di GKMI Pecangaan belum memiliki komitmen yang kuat untuk melayani, karena dari jadwal tugas yang sudah dibuat jarang dilaksanakan. Ada rasa kecewa kepada Komisi Kesenian yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik, bahkan ketua komisi yang menjalani masa penggembalaan karena pelanggaran yang diperbuat. Jemaat tidak terkurung dalam pemahaman musik tertentu saja yang bisa digunakan dalam ibadah, tetapi sudah membuka diri terhadap berbagai jenis musik, misalnya musik keroncong. Hambatan perkembangan pelayanan musik gereja di GKMI Pecangaan adalah sulitnya menemukan SDM yang berkomitmen kuat untuk melayani dan memiliki kemampuan yang memadai. Kaum muda yang ada cenderung memilih-milih jenis instrumen dan nyanyian untuk ibadah sehingga potensi mereka tidak berkembang dengan baik. Jemaat merindukan adanya pembaharuan atau variasi pelayanan musik gereja untuk ibadah, sehingga tidak terkesan membosankan.

yang tunggal Yesus Kristus, maka tugas jemaat adalah menanggapi penyataan kasih

yang tunggal Yesus Kristus, maka tugas jemaat adalah menanggapi penyataan kasih Bab 5 Penutup 5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisa yang penulis sampaikan pada bab 4 tentang praktek nyanyian dan musik gereja di GKMI Pecangaan dalam peribadatan, maka penulis menarik beberapa kesimpulan

Lebih terperinci

Bab 4. Tinjauan Kritis Ibadah, Nyanyian dan Musik Gereja di GKMI Pecangaan

Bab 4. Tinjauan Kritis Ibadah, Nyanyian dan Musik Gereja di GKMI Pecangaan Bab 4 Tinjauan Kritis Ibadah, Nyanyian dan Musik Gereja di GKMI Pecangaan 4.1. Pendahuluan Pada bab ini penulis akan menyampaikan hasil tinjauan kritis atas penelitian yang dilakukan di GKMI Pecangaan

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan. pada Bab 2 dan sistematika penulisan skripsi ini.

Bab 1 Pendahuluan. pada Bab 2 dan sistematika penulisan skripsi ini. Bab 1 Pendahuluan 1.1. Pendahuluan Penyelenggaraan sebuah ibadah Kristen identik dengan praktek nyanyian dan musik, meskipun keduanya tidak selalu ditemukan dalam ibadah Kristen. Nyanyian dan musik menjadi

Lebih terperinci

UKDW. BAB I Pendahuluan. A. Latar Belakang

UKDW. BAB I Pendahuluan. A. Latar Belakang BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Kehidupan umat beragama tidak bisa dipisahkan dari ibadah. Ibadah bukan hanya sebagai suatu ritus keagamaan tetapi juga merupakan wujud respon manusia sebagai ciptaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal.1. 1 Dalam artikel yang ditulis oleh Pdt. Yahya Wijaya, PhD yang berjudul Musik Gereja dan Budaya Populer,

BAB I PENDAHULUAN. hal.1. 1 Dalam artikel yang ditulis oleh Pdt. Yahya Wijaya, PhD yang berjudul Musik Gereja dan Budaya Populer, BAB I PENDAHULUAN I. PERMASALAHAN I.1. Masalah Ibadah adalah salah bentuk kehidupan bergereja yang tidak terlepas dari nyanyian gerejawi. Nyanyian di dalam sebuah ibadah mempunyai beberapa fungsi yang

Lebih terperinci

Evaluasi Kuesioner Pembangunan Jemaat GKI Blimbing

Evaluasi Kuesioner Pembangunan Jemaat GKI Blimbing Evaluasi Kuesioner Pembangunan Jemaat GKI Blimbing Rangkuman: a. Catatan Umum: - Survei dilakukan setelah ibadah hari Minggu, 24 juli 2016, meskipun ada beberapa yang mengisi survey saat PD Lingkungan.

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan UKDW

BAB I. Pendahuluan UKDW BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Permasalahan Belakangan ini banyak gereja mencoba menghadirkan variasi ibadah dengan maksud supaya ibadah lebih hidup. Contohnya dalam lagu pujian yang dinyanyikan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jurnal Teologi Gema Duta Wacana edisi Musik Gerejawi No. 48 Tahun 1994, hal. 119.

BAB I PENDAHULUAN. Jurnal Teologi Gema Duta Wacana edisi Musik Gerejawi No. 48 Tahun 1994, hal. 119. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya, musik merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari suatu kegiatan peribadatan. Pada masa sekarang ini sangat jarang dijumpai ada suatu

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis tentang peranan musik dalam ibadah

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis tentang peranan musik dalam ibadah BAB V PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis tentang peranan musik dalam ibadah minggu di GKMI Salatiga dari perspektif psikologis dan teologis di atas maka penulis menyimpulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jubelando O Tambunan, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jubelando O Tambunan, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai ciri keanekaragaman budaya yang berbeda tetapi tetap satu. Indonesia juga memiliki keanekaragaman agama

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Ibadah etnik merupakan salah satu bentuk ibadah yang memberi ruang bagi kehadiran unsurunsur budaya. Kehadiran unsur-unsur budaya yang dikemas sedemikian rupa

Lebih terperinci

Gereja Menyediakan Persekutuan

Gereja Menyediakan Persekutuan Gereja Menyediakan Persekutuan Pada suatu Minggu pagi sebelum kebaktian Perjamuan Tuhan, lima orang yang akan diterima sebagaianggota gereja berdiri di depan pendeta dan sekelompok diaken. Salah seorang

Lebih terperinci

Bab 2 Nyanyian dan Musik Gerejawi dalam Ibadah Kristen

Bab 2 Nyanyian dan Musik Gerejawi dalam Ibadah Kristen Bab 2 Nyanyian dan Musik Gerejawi dalam Ibadah Kristen 2.1. Pendahuluan Kehadiran nyanyian dan musik di dalam sebuah ibadah Kristen bukan suatu hal yang mengherankan. Nyanyian dan musik digunakan sejak

Lebih terperinci

RINGKASAN HASIL SURVEI, 24 JULI 2016

RINGKASAN HASIL SURVEI, 24 JULI 2016 GKI BLIMBING, www.gkiblimbing.com RINGKASAN HASIL SURVEI, 24 JULI 2016 1 Hasil Survei dalam grafik 1. Usia Responden sebagian besar di atas 51 tahun (46%). Usia Responden 51 th

Lebih terperinci

MUSIK DAN MISI. Oleh. Florentina Wijayani Kusumawati 21. Pendahuluan

MUSIK DAN MISI. Oleh. Florentina Wijayani Kusumawati 21. Pendahuluan MUSIK DAN MISI Oleh Florentina Wijayani Kusumawati 21 Pendahuluan Tidak dapat disangkal bahwa musik merupakan bagian integral dalam ibadah Kristen. Peranan dan pengaruh musik dalam ibadah tidak dapat disepelekan.

Lebih terperinci

Minggu, 19 November 2017

Minggu, 19 November 2017 Minggu, 19 November 2017 SALAM KASIH DALAM KRISTUS YESUS Segenap Pengurus Gereja mengucapkan Selamat datang dan selamat beribadah kepada seluruh Jemaat Kami menyambut dengan penuh sukacita bagi Saudara

Lebih terperinci

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan bernyanyi menjadi bagian yang penting dalam rangkaian peribadahan. Peribadahan-peribadahan yang dilakukan di gereja-gereja Protestan di Indonesia mempergunakan

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR MUSIK GEREJA

BAB III LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR MUSIK GEREJA BAB III LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR MUSIK GEREJA A. Persiapan Dalam mempersiapkan TAMG ini, langkah pertama yang dilakukan oleh penulis adalah dengan mengamati keadaan Gerakan Pemuda (GP) GPIB Tamansari

Lebih terperinci

Pnt. : Biarlah orang yang takut akan TUHAN berkata:

Pnt. : Biarlah orang yang takut akan TUHAN berkata: Tema : Keluarga : Bersatu Kita Teguh, Terpisah Pun Kita Kuat (1 Timotius 1 : 5) Sub Tema : Menghidupi Kasih Ibadah ini dikemas dalam bentuk ibadah keluarga. Oleh karena itu mohon diusahakan agar masing-masing

Lebih terperinci

BAB IV CAWAN DAN SLOKI DALAM PERJAMUAN KUDUS. istilah orang Jawa wong jowo iku nggoning semu artinya orang Jawa itu peka

BAB IV CAWAN DAN SLOKI DALAM PERJAMUAN KUDUS. istilah orang Jawa wong jowo iku nggoning semu artinya orang Jawa itu peka BAB IV CAWAN DAN SLOKI DALAM PERJAMUAN KUDUS Dalam bagian ini akan mengemukakan pengaruh perubahan penggunaan cawan menjadi sloki dalam Perjamuan Kudus dalam kehidupan jemaat masa modern dengan melihat

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Gereja Bethel Indonesia Pahlawan, Magelang lahir pada bulan maret 2001 di kota UKDW

BAB I. Pendahuluan. Gereja Bethel Indonesia Pahlawan, Magelang lahir pada bulan maret 2001 di kota UKDW BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Gereja Bethel Indonesia Pahlawan, Magelang lahir pada bulan maret 2001 di kota Magelang dengan anggota jemaat awal sebesar 26 jiwa. Saat ini jumlah jemaat yang

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Ada beberapa definisi untuk kata gereja. Jika kita amati, definisi pertama

Bab I PENDAHULUAN. Ada beberapa definisi untuk kata gereja. Jika kita amati, definisi pertama Bab I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Ada beberapa definisi untuk kata gereja. Jika kita amati, definisi pertama kata gereja yang diberikan oleh banyak kamus, khususnya kamus daring (online),

Lebih terperinci

Tugas Akhir Desain Komunikasi Visual 2007

Tugas Akhir Desain Komunikasi Visual 2007 7 Tabel kerangka berpikir II 6 4. Mengamati kekurangan & kelebihan penyanyi rohani lain. Antara lain, Nikita, Finna Arifin, Martha, Dhemy & Stacie Orrico Tabel kerangka berpikir I 5 1.4 MAKSUD DAN TUJUAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perjamuan kudus merupakan perintah Tuhan sendiri, seperti terdapat dalam Matius 26:26-29, Mar

BAB 1 PENDAHULUAN. Perjamuan kudus merupakan perintah Tuhan sendiri, seperti terdapat dalam Matius 26:26-29, Mar BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam pengajaran gereja sakramen disebut sebagai salah satu alat pemelihara keselamatan bagi umat Kristiani. Menurut gereja-gereja reformasi hanya ada dua sakramen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ibadah yang sejati seperti yang ditegaskan oleh Rasid Rachman 1 sebagai refleksinya atas Roma 12:1, adalah merupakan aksi dan selebrasi. Ibadah yang sejati tidak

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR MUSIK GEREJA

BAB III LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR MUSIK GEREJA BAB III LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR MUSIK GEREJA A. Persiapan Tugas Akhir Musik Gereja Pada bab ini penulis akan memaparkan proses berlangsungnya Tugas Akhir Musik Gereja (TAMG). Membuat sebuah ibadah

Lebih terperinci

Di Dalam Tuhan Jerih Lelah Kita Tidak Sia-sia

Di Dalam Tuhan Jerih Lelah Kita Tidak Sia-sia TATA IBADAH DAN PENGANTAR TEMA KHOTBAH Dalam rangka Hari Doa Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia 2012 Di Dalam Tuhan Jerih Lelah Kita Tidak Sia-sia TATA IBADAH HARI MINGGU GEREJA KALIMANTAN EVANGELIS L =

Lebih terperinci

BAND SEBAGAI MUSIK PENGIRING IBADAH DI GEREJA BAPTIS INDONESIA NGADINEGARAN YOGYAKARTA

BAND SEBAGAI MUSIK PENGIRING IBADAH DI GEREJA BAPTIS INDONESIA NGADINEGARAN YOGYAKARTA BAND SEBAGAI MUSIK PENGIRING IBADAH DI GEREJA BAPTIS INDONESIA NGADINEGARAN YOGYAKARTA TUGAS AKHIR Program Studi S-1 Seni Musik Oleh: Steven Jacob Hardy NIM. 0911280013 JURUSAN MUSIK FAKULTAS SENI PERTUNJUKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ibadah merupakan sebuah bentuk perjumpaan manusia dengan Allah, pun juga dengan corak masing-masing sesuai dengan pengalaman iman dari setiap individu atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk religius (homo religious), manusia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk religius (homo religious), manusia memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk religius (homo religious), manusia memiliki keterbatasan sehingga manusia dapat melakukan ritual - ritual atau kegiatan keagamaan lain

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 27 September 2015

GPIB Immanuel Depok Minggu, 27 September 2015 PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU XVIII SESUDAH PENTAKOSTA Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar belakang permasalahan Dalam diri manusia terdapat dua element dasar yang sangat berpengaruh dalam membentuk kepribadian manusia. Element tersebut adalah rasio dan rasa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Khotbah merupakan salah satu bagian dari rangkaian liturgi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Khotbah merupakan salah satu bagian dari rangkaian liturgi dalam BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Khotbah merupakan salah satu bagian dari rangkaian liturgi dalam kebaktian yang dilakukan oleh gereja. Setidaknya khotbah selalu ada dalam setiap kebaktian minggu.

Lebih terperinci

BAB Ι PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman musik Kristiani di Indonesia kian lama juga

BAB Ι PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman musik Kristiani di Indonesia kian lama juga BAB Ι PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan jaman musik Kristiani di Indonesia kian lama juga mengalami perubahan dan perkembangan. Sekitar pertengahan tahun 60-an lagu-lagu

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK 1.1.1 Tinjauan Umum Gereja Dengan adanya perkembangan zaman dan pertumbuhan penduduk yang semakin cepat, mengakibatkan manusia berlomba-lomba dalam

Lebih terperinci

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 30 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH III) BERELASI DENGAN TUHAN YESUS KRISTUS

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 30 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH III) BERELASI DENGAN TUHAN YESUS KRISTUS TATA IBADAH MINGGU, 30 APRIL 2017 (MINGGU PASKAH III) BERELASI DENGAN TUHAN YESUS KRISTUS Latihan Lagu-Lagu. Pembacaan Warta Lisan. Saat Hening. A. JEMAAT BERHIMPUN 1. AJAKAN BERIBADAH (JEMAAT DUDUK) Pnt.

Lebih terperinci

BAB IV Musik gamelan sebagai bagian dari Liturgi ibadah. ibadah, sehingga suasana dalam ibadah semakin semangat dan bergairah.

BAB IV Musik gamelan sebagai bagian dari Liturgi ibadah. ibadah, sehingga suasana dalam ibadah semakin semangat dan bergairah. BAB IV Musik gamelan sebagai bagian dari Liturgi ibadah Pemahaman Warga Jemaat terhadap musik gamelan dalam liturgi ibadah Liturgi ibadah sesungguhnya memerlukan kehadiran musik untuk mengiringi ibadah,

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. mempunyai kepercayaan agama. Agama apapun mengajarkan bahwa kita harus

BAB IV PENUTUP. mempunyai kepercayaan agama. Agama apapun mengajarkan bahwa kita harus BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Penyembahan merupakan hal yang harus dilakukan oleh manusia yang mempunyai kepercayaan agama. Agama apapun mengajarkan bahwa kita harus tunduk, menghargai, menghormati, dan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN 1.1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) adalah Gereja mandiri bagian dari Gereja Protestan Indonesia (GPI) sekaligus anggota Persekutuan Gereja-Gereja

Lebih terperinci

Jemaat EKKLESIA di DKI JAKARTA Jl. Kalibata Timur I No.41 Jakarta Selatan 12740

Jemaat EKKLESIA di DKI JAKARTA Jl. Kalibata Timur I No.41 Jakarta Selatan 12740 GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (G P I B) TATA IBADAH HARI MINGGU XI SESUDAH PENTAKOSTA MINGGU, 24 Agustus 2014 NUANSA MUDA PEMBERITA FIRMAN : Pukul 18.00 WIB Pendeta Johanna Nirahua (Pendeta

Lebih terperinci

Liturgi Minggu. Jadilah Penurut-Penurut Allah. GKI Bintaro Utama 9 Agustus 2015 Pukul 06.30, 09.00, dan WIB

Liturgi Minggu. Jadilah Penurut-Penurut Allah. GKI Bintaro Utama 9 Agustus 2015 Pukul 06.30, 09.00, dan WIB Liturgi Minggu adilah Penurut-Penurut Allah GKI Bintaro Utama 9 Agustus 2015 Pukul 06.30, 09.00, dan 17.00 WIB 2 Liturgi Minggu Persiapan Ibadah Organis/pianis mengalunkan lagu-lagu pujian Saat teduh/doa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal dengan keanekaragaman Suku, Agama, Ras dan Antar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal dengan keanekaragaman Suku, Agama, Ras dan Antar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal dengan keanekaragaman Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA). Luasnya wilayah Indonesia yang terdiri atas beribu pulau tersebar dari

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB PEMBUKAAN Sesungguhnya Allah didalam Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat dunia. Ia adalah sumber kasih, kebenaran, dan hidup, yang dengan kuat kuasa

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Setelah penulis mengkaji nilai keadilan yang diterapkan dalam kehidupan

BAB V PENUTUP. Setelah penulis mengkaji nilai keadilan yang diterapkan dalam kehidupan BAB V PENUTUP Setelah penulis mengkaji nilai keadilan yang diterapkan dalam kehidupan keluarga di Jemaat GPIB Immanuel Semarang, maka penulis membuat suatu kesimpulan berdasarkan pembahasan-pembahasan

Lebih terperinci

BAB V : KEPEMIMPINAN GEREJAWI

BAB V : KEPEMIMPINAN GEREJAWI BAB V : KEPEMIMPINAN GEREJAWI PASAL 13 : BADAN PENGURUS SINODE Badan Pengurus Sinode adalah pimpinan dalam lingkungan Sinode yang terdiri dari wakil-wakil jemaat anggota yang bertugas menjalankan fungsi

Lebih terperinci

III. PROFIL GKI PALSIGUNUNG DEPOK

III. PROFIL GKI PALSIGUNUNG DEPOK III. PROFIL GKI PALSIGUNUNG DEPOK 3.1 Sejarah dan Perkembangan GKI Palsigunung Depok Gereja Kristen Indonesia (GKI) merupakan buah penyatuan dari GKI Jawa Barat, GKI Jawa Tengah, dan GKI Jawa Timur. Berdirinya

Lebih terperinci

MEREFLEKSIKAN KEHIDUPAN KELUARGA BERSAMA YUSUF DAN MARIA

MEREFLEKSIKAN KEHIDUPAN KELUARGA BERSAMA YUSUF DAN MARIA Tata Ibadah Umum I GKI Soka Salatiga Minggu, 31 Desember 2017 Pukul 07.00 WIB MEREFLEKSIKAN KEHIDUPAN KELUARGA BERSAMA YUSUF DAN MARIA PERSIAPAN Lonceng 1 kali, para pelayan kebaktian mempersiapkan diri

Lebih terperinci

TIDAK ADA BAB 5 BAB I. Pendahuluan. I.1. Permasalahan I.1.1. Latar Belakang Permasalahan

TIDAK ADA BAB 5 BAB I. Pendahuluan. I.1. Permasalahan I.1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB I Pendahuluan I.1. Permasalahan I.1.1. Latar Belakang Permasalahan Gereja Kristen Sumba (selanjutnya disingkat GKS) Waikabubak adalah sebuah gereja yang berada di pusat kota kabupaten Sumba Barat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gereja adalah sebuah persekutuan orang-orang percaya, sebagai umat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gereja adalah sebuah persekutuan orang-orang percaya, sebagai umat yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gereja adalah sebuah persekutuan orang-orang percaya, sebagai umat yang terpanggil dan dihimpun oleh Allah Bapa, keluar dari kegelapan menuju kepada Yesus Kristus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. GPIB, 1995 p. 154 dst 4 Tata Gereja GPIB merupakan peraturan gereja, susunan (struktur) gereja atau sistem gereja yang ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. GPIB, 1995 p. 154 dst 4 Tata Gereja GPIB merupakan peraturan gereja, susunan (struktur) gereja atau sistem gereja yang ditetapkan 10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Secara umum gereja berada di tengah dunia yang sedang berkembang dan penuh dengan perubahan secara cepat setiap waktunya yang diakibatkan oleh kemajuan

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR MUSIK GEREJA

BAB III LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR MUSIK GEREJA BAB III LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS AKHIR MUSIK GEREJA A. Persiapan Dalam mempersiapkan TAMG ini, langkah pertama yang dilakukan adalah menyusun liturgi ibadah. Proses penyusunan litugi ibadah diawali dengan

Lebih terperinci

-AKTIVITAS-AKTIVITAS

-AKTIVITAS-AKTIVITAS KEHIDUPAN BARU -AKTIVITAS-AKTIVITAS BARU Dalam Pelajaran Ini Saudara Akan Mempelajari Bagaimanakah Saudara Mempergunakan Waktumu? Bila Kegemaran-kegemaran Saudara Berubah Kegemaran-kegemaran Yang Baru

Lebih terperinci

HIMNE GMIT : Yesus Kristus Tiang Induk Rumah Allah. Bagian I. Pendahuluan

HIMNE GMIT : Yesus Kristus Tiang Induk Rumah Allah. Bagian I. Pendahuluan HIMNE GMIT : Yesus Kristus Tiang Induk Rumah Allah (Suatu Kajian Sosio-Teologis mengenai Pemahaman Jemaat GMIT Kota Baru tentang Himne GMIT) Bagian I. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum,

Lebih terperinci

Tata Ibadah Umum I & II GKI Soka Salatiga Minggu, 17 September 2017 Pukul & WIB MELEPAS MAAF

Tata Ibadah Umum I & II GKI Soka Salatiga Minggu, 17 September 2017 Pukul & WIB MELEPAS MAAF Tata Ibadah Umum I & II GKI Soka Salatiga Minggu, 17 September 2017 Pukul 07.00 & 09.00 WIB MELEPAS MAAF PERSIAPAN Lonceng 1 kali, para pelayan kebaktian mempersiapkan diri dengan berdoa di konsistori.

Lebih terperinci

KENAIKAN YESUS : PERTUNJUKAN DAN PERUTUSAN

KENAIKAN YESUS : PERTUNJUKAN DAN PERUTUSAN Tata Ibadah Kenaikan Tuhan Yesus GKI Soka Salatiga - Kamis, 10 Mei 2018, pukul 07.30 WIB KENAIKAN YESUS : PERTUNJUKAN DAN PERUTUSAN PERSIAPAN Lonceng 1 kali, para pelayan kebaktian mempersiapkan diri dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dalam kehidupan manusia. Pada masa-masa sekarang musik ini telah

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dalam kehidupan manusia. Pada masa-masa sekarang musik ini telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upacara adalah aktivitas yang dilakukan diwaktu-waktu tertentu dan dapat dilakukan untuk memperingati sebuah kejaian ataupun penyambutan. Musik dalam Ibadah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film dokumenter merupakan rekaman kejadian yang diambil langsung saat kejadian nyata sedang terjadi. Film dokumenter juga berarti menampilkan kembali fakta yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian kata-kata untuk mempertegas ritual yang dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian kata-kata untuk mempertegas ritual yang dilakukan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak zaman Mesir kuno bahkan sebelumnya, manusia sudah mengenal seni musik dan seni syair. Keduanya bahkan sering dipadukan menjadi satu untuk satu tujuan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN Berbicara mengenai gereja tentu saja ada berbagai permasalahan yang terdapat dalam setiap jemaat-jemaat, bukan hanya soal perkembangan jumlah anggota jemaat,

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini, di berbagai tempat di dunia, terkhusus di Indonesia, terjadi perubahan yang cukup mencolok dalam partisipasi jemaat

Lebih terperinci

TEMA : JADILAH TELADAN DAN TERANG

TEMA : JADILAH TELADAN DAN TERANG Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) TEMA : JADILAH TELADAN DAN TERANG 17 September 2017 Jam 19.00 WIB Jemaat GIDEON Kelapadua Depok Jl. Komjen Pol M. Jasin Kelapadua, Pasirgunung Selatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi baik itu organisasi profit. maupun non profit memiliki kebijakan mutasi.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi baik itu organisasi profit. maupun non profit memiliki kebijakan mutasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi baik itu organisasi profit maupun non profit memiliki kebijakan mutasi. Kebijakan mutasi ini dalam organisasi profit berkaitan erat dengan pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beliau ciptakan, seperti halnya lagu Tuhan adalah kekuatanku yang diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. beliau ciptakan, seperti halnya lagu Tuhan adalah kekuatanku yang diciptakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuhan Kekuatan Dan Mazmurku merupakan salah satu lagu yang diciptakan oleh Theodora Sinaga. Theodora Sinaga adalah salah satu pencipta lagu yang ada di kota

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 12 Februari 2017

GPIB Immanuel Depok Minggu, 12 Februari 2017 PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU VI SESUDAH EPIFANIA Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah di

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan Bdk. Pranata Tentang Sakramen dalam Tata dan Pranata GKJW, (Malang: Majelis Agung GKJW, 1996), hlm.

Bab I Pendahuluan Bdk. Pranata Tentang Sakramen dalam Tata dan Pranata GKJW, (Malang: Majelis Agung GKJW, 1996), hlm. Bab I Pendahuluan 1. 1 Latar Belakang Masalah Selama ini di Greja Kristen Jawi Wetan (GKJW) dilakukan Perjamuan Kudus sebanyak empat kali dalam satu tahun. Pelayanan sebanyak empat kali ini dihubungkan

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 08 Januari 2017

GPIB Immanuel Depok Minggu, 08 Januari 2017 PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU I SESUDAH EPIFANIA Doa Pribadi Umat Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Katolik, Hindu, dan Budha. Negara menjamin kebebasan bagi setiap umat bergama untuk

BAB I PENDAHULUAN. Katolik, Hindu, dan Budha. Negara menjamin kebebasan bagi setiap umat bergama untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam UUD 1945, disebutkan bahwa Indonesia sebagai Negara yang berlandaskan pada Pancasila mengakui adanya lima agama di dalamnya, antara lain: Islam, Kristen,

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Padoman Wawancara

LAMPIRAN 1. Padoman Wawancara LAMPIRAN 1 Padoman Wawancara Sampel. Anggota tetap dan anggota simpatisan Anggota yang beralih Pertanyaan Mengapa sampai anda beralih? Menurut seoang guru, mengatakan bahwa mengapa saya beralih? Bagi saya

Lebih terperinci

FINDING YOUR LIFE PURPOSE #3 - MENEMUKAN TUJUAN HIDUPMU #3 GROWING IN THE FAMILY OF GOD BERTUMBUH DALAM KELUARGA ALLAH

FINDING YOUR LIFE PURPOSE #3 - MENEMUKAN TUJUAN HIDUPMU #3 GROWING IN THE FAMILY OF GOD BERTUMBUH DALAM KELUARGA ALLAH FINDING YOUR LIFE PURPOSE #3 - MENEMUKAN TUJUAN HIDUPMU #3 GROWING IN THE FAMILY OF GOD BERTUMBUH DALAM KELUARGA ALLAH PEMBUKAAN: Hari ini saya ingin melanjutkan bagian berikutnya dalam seri khotbah Menemukan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Pendampingan dan konseling pastoral adalah alat-alat berharga yang melaluinya gereja tetap relevan kepada kebutuhan manusia. 1 Keduanya, merupakan cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Arransemen adalah usaha yang dilakukan terhadap sebuah karya musik untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Arransemen adalah usaha yang dilakukan terhadap sebuah karya musik untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Arransemen adalah usaha yang dilakukan terhadap sebuah karya musik untuk suatu pergelaran yang pengerjaanya bukan sekedar perluasan teknis, tetapi juga menyangkut

Lebih terperinci

Krisen Indonesia, 2009), hlm. 147

Krisen Indonesia, 2009), hlm. 147 IV. PERAN MAJELIS JEMAAT SEBAGAI PEMIMPIN DALAM PEMBERDAYAAN WARGA JEMAAT 4.1 Pemberdayaan sebagai Pembangunan Gereja Dalam Tata Gereja GKI Pemberdayaan berarti memampukan, memberi kesempatan, dan mengijinkan,

Lebih terperinci

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 30 JULI 2017 (MINGGU BIASA) POLA HIDUP KERAJAAN ALLAH

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 30 JULI 2017 (MINGGU BIASA) POLA HIDUP KERAJAAN ALLAH TATA IBADAH MINGGU, 30 JULI 2017 (MINGGU BIASA) POLA HIDUP KERAJAAN ALLAH Latihan Lagu-Lagu. Penayangan Warta Lisan. Saat Hening A. JEMAAT BERHIMPUN 1. AJAKAN BERIBADAH (JEMAAT DUDUK) Pnt. : Jemaat terkasih,

Lebih terperinci

Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi. (Mazmur 124 : 8) Umat A - MIN

Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi. (Mazmur 124 : 8) Umat A - MIN TATA IBADAH HARI MINGGU III SESUDAH PASKAH PERSIAPAN : Doa Pribadi Latihan lagu-lagu baru (Jika tidak ada kantoria, bagian kantoria dinyanyikan oleh umat). Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Pada umumnya dipahami bahwa warga gereja terdiri dari dua golongan, yaitu mereka yang dipanggil penuh waktu untuk melayani atau pejabat gereja dan anggota jemaat biasa.

Lebih terperinci

Tata Ibadah Umum I GKI Soka Salatiga Minggu,17 Juni 2018 Pukul WIB USIA INDAH JEMAAT BERHIMPUN

Tata Ibadah Umum I GKI Soka Salatiga Minggu,17 Juni 2018 Pukul WIB USIA INDAH JEMAAT BERHIMPUN Tata Ibadah Umum I GKI Soka Salatiga Minggu,17 Juni 2018 Pukul 07.00 WIB USIA INDAH PERSIAPAN Lonceng 1 kali, para pelayan kebaktian mempersiapkan diri dengan berdoa di konsistori. Lonceng 3 kali. JEMAAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa Indonesia, baik sebagai bahasa nasional maupun sebagai Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa Indonesia, baik sebagai bahasa nasional maupun sebagai Bahasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Indonesia, baik sebagai bahasa nasional maupun sebagai Bahasa Negara sangat strategis dalam kehidupan bangsa dan negara Indonesia. Sebagai salah satu pilar pendukung

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN PADUAN SUARA ANAK SEKOLAH MINGGU PHILEO DI GEREJA KRISTEN JAWA DAYU YOGYAKARTA HALAMAN JUDUL. Tugas Akhir S-1 Seni Musik.

MODEL PEMBELAJARAN PADUAN SUARA ANAK SEKOLAH MINGGU PHILEO DI GEREJA KRISTEN JAWA DAYU YOGYAKARTA HALAMAN JUDUL. Tugas Akhir S-1 Seni Musik. i MODEL PEMBELAJARAN PADUAN SUARA ANAK SEKOLAH MINGGU PHILEO DI GEREJA KRISTEN JAWA DAYU YOGYAKARTA HALAMAN JUDUL Tugas Akhir S-1 Seni Musik Oleh : Yesika Dwi Kristianti NIM : 1211878013 Program Studi

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Musik merupakan salah satu ragam seni yang cukup dekat dengan kehidupan manusia. Melalui musik manusia dapat mengekspresikan dirinya. Dalam perkembangannya, baik alat,

Lebih terperinci

TATA GEREJA PEMBUKAAN

TATA GEREJA PEMBUKAAN TATA GEREJA PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya gereja adalah penyataan Tubuh Kristus di dunia, yang terbentuk dan hidup dari dan oleh Firman Tuhan, sebagai persekutuan orang-orang percaya dan dibaptiskan ke

Lebih terperinci

Bergabunglah dengan Saudara yang Lain Bila Berdoa

Bergabunglah dengan Saudara yang Lain Bila Berdoa Bergabunglah dengan Saudara yang Lain Bila Berdoa III Berdoalah dengan Seorang Teman II Berdoalah dengan Keluarga Saudara III Berdoalah dengan Kelompok Doa II Berdoalah dengan Jemaat Pelajaran ini akan

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 PENJELASAN ISTILAH

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 PENJELASAN ISTILAH BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 PENJELASAN ISTILAH (1) Tata Gereja GKJ adalah seperangkat peraturan yang dibuat berdasarkan Alkitab sesuai dengan yang dirumuskan di dalam Pokok-pokok Ajaran GKJ dengan tujuan

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 02 April 2017

GPIB Immanuel Depok Minggu, 02 April 2017 PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU II PRAPASKAH Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah di hari Minggu

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 04 September 2016 NYANYIAN UMAT : GB. 36 DI KAKI SALIB YESUS (1 = Kantoria

GPIB Immanuel Depok Minggu, 04 September 2016 NYANYIAN UMAT : GB. 36 DI KAKI SALIB YESUS (1 = Kantoria TATA IBADAH HARI MINGGU XVI SESUDAH PENTAKOSTA PERSIAPAN : Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisa Makna Pernikahan di Gereja Bethany Nginden Surabaya. untuk menghasilkan keturunan. kedua, sebagai wujud untuk saling

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisa Makna Pernikahan di Gereja Bethany Nginden Surabaya. untuk menghasilkan keturunan. kedua, sebagai wujud untuk saling BAB IV ANALISA DATA A. Analisa Makna Pernikahan di Gereja Bethany Nginden Surabaya Makna Pernikahan di Gereja Bethany Nginden Surabaya bisa tergolong memiliki makna, Diantara makna tersebut bisa di bilang

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN OBJEK PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN OBJEK PENELITIAN BAB IV GAMBARAN OBJEK PENELITIAN Penelitian in dilakukan dengan mengambil sumber data dari sebuah komunitas Persekutuan Solafide dan 3 orang Indonesia yang tergabung dalam persekutuan Solafide yang berdomisili

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEOLOGIS DAN REPERTOAR

BAB II KAJIAN TEOLOGIS DAN REPERTOAR BAB II KAJIAN TEOLOGIS DAN REPERTOAR Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai dua hal yaitu kajian deskriptif liturgi dan kajian repertoar. Kajian deskriptif akan memaparkan dasar litugi ibadah yang digunakan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film dokumenter merupakan rekaman kejadian yang diambil langsung saat kejadian nyata sedang terjadi. Film dokumenter juga berarti menampilkan kembali fakta yang ada

Lebih terperinci

PERMASALAHAN GKPB JEMAAT PHILIA DI AMLAPURA

PERMASALAHAN GKPB JEMAAT PHILIA DI AMLAPURA BAB II PERMASALAHAN GKPB JEMAAT PHILIA DI AMLAPURA Pada bab ini akan diuraikan mengenai permasalahan GKPB Jemaat Philia di Amlapura yaitu mengenai Kondisi Existing GKPB Jemaat Philia, Sarana dan Prasarana

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ALAT MUSIK DAN TARIAN

BAB IV ANALISIS ALAT MUSIK DAN TARIAN BAB IV ANALISIS ALAT MUSIK DAN TARIAN A. ALAT MUSIK A.1 SASANDU Sasandu adalah alat musik berdawai yang dimainkan dengan cara dipetik. Alat musik dari Rote ini berbentuk tabung panjang yang terbuat dari

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 13 Nopember 2016

GPIB Immanuel Depok Minggu, 13 Nopember 2016 PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU XXVI SESUDAH PENTAKOSTA Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah

Lebih terperinci

Minggu, 27 Oktober 2013

Minggu, 27 Oktober 2013 GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (GPIB) TATA IBADAH HARI MINGGU XXIII SESUDAH PENTAKOSTA NUANSA MUDA Minggu, 27 Oktober 2013 PEMBERITA FIRMAN Pukul 18.00 WIB Pendeta Johny Alexander Lontoh (Ketua

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 29 Mei 2016 TATA IBADAH HARI MINGGU II SESUDAH PENTAKOSTA

GPIB Immanuel Depok Minggu, 29 Mei 2016 TATA IBADAH HARI MINGGU II SESUDAH PENTAKOSTA PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU II SESUDAH PENTAKOSTA Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah di

Lebih terperinci

GKI MENGALAMI PEMBARUAN BUDI Roma 12:1-2

GKI MENGALAMI PEMBARUAN BUDI Roma 12:1-2 GKI MENGALAMI PEMBARUAN BUDI Roma 12:1-2 Tata Ibadah Minggu GKI Kebayoran Baru 27 AGUSTUS 2017 PERSIAPAN a. Saat Teduh b. Sebelum ibadah dimulai, organis/pianis memainkan lagu-lagu gerejawi. c. Lonceng

Lebih terperinci

Spiritualitas Organis, Pengiring Lagu Liturgi dalam dokumen Gereja

Spiritualitas Organis, Pengiring Lagu Liturgi dalam dokumen Gereja Spiritualitas Organis, Pengiring Lagu Liturgi dalam dokumen Gereja RD.Sridanto Aribowo, MA.Lit Temu paguyuban organis Gereja Keuskupan Agung Jakarta Rawamangun, 20 Juli 2013 AJARAN GEREJA TENTANG MUSIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, 1999, hlm 30

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, 1999, hlm 30 1 BAB I PENDAHULUAN A. Pendahuluan A.1. Latar belakang permasalahan Harus diakui bahwa salah satu faktor penting di dalam kehidupan masyarakat termasuk kehidupan bergereja adalah masalah kepemimpinan.

Lebih terperinci

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 03 JUNI 2018 (MINGGU BIASA - HIJAU) SAHABAT UNTUK MANUSIA

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 03 JUNI 2018 (MINGGU BIASA - HIJAU) SAHABAT UNTUK MANUSIA TATA IBADAH MINGGU, 03 JUNI 2018 (MINGGU BIASA - HIJAU) SAHABAT UNTUK MANUSIA Latihan Lagu-lagu dan doa persiapan Pembacaan/penayangan warta lisan Saat hening A. JEMAAT BERHIMPUN 1. AJAKAN BERIBADAH (DUDUK)

Lebih terperinci

GPIB Immanuel Depok Minggu, 28 Mei 2017

GPIB Immanuel Depok Minggu, 28 Mei 2017 PERSIAPAN : TATA IBADAH HARI MINGGU PEMULIAAN Doa Pribadi Latihan Lagu-lagu baru Doa para Presbiter di Konsistori (P.1.) UCAPAN SELAMAT DATANG P.2. Selamat pagi/sore dan selamat beribadah di hari Minggu

Lebih terperinci

GKI Pasteur MAJELIS JEMAAT DAN TUGASNYA. Penatalayanan Bina

GKI Pasteur MAJELIS JEMAAT DAN TUGASNYA. Penatalayanan Bina GKI Pasteur Penatalayanan Bina MAJELIS JEMAAT DAN TUGASNYA Siapakah Majelis Jemaat Fungsi Majelis Jemaat Struktur organisasi Majelis Jemaat - Tugas tiap bagian Majelis Jemaat 1 PENDAHULUAN Pada setiap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Metode Komposisi Musik Musik memiliki lima unsur yaitu: ritme, melodi, harmoni, ekspresi dan bentuk. Pembagian kelima unsur-unsur musik disini sesuai dengan pendapat Jamalus 1

Lebih terperinci