PEMBELAJARAN TENTANG PENGANGGARAN BERPIHAK PADA DAERAH

Transkripsi

1 PEMBELAJARAN TENTANG PEMANFAATAN ALAT PERENCANAAN PENGANGGARAN BERPIHAK PADA MASYARAKAT MISKIN (P3BM) DI DAERAH - Mid Term Review - Oleh: Donny Setiawan Disampaikan pada: Workshop Nasional Fact Finding Studies on Improved Development Planning, Downwards Accountability and Local Government Capacity BAPPENAS dan PNPM Support Facility Agustus 2011

2 LATAR BELAKANG P3BM: upaya peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam perencanaan, penganggaran serta pemantauan yang lebih fokus pada penanggulangan kemiskinan menggunakan indikator MDGs. Tujuan akhir: percepatan pencapaian target MDGs Membantu Pemda dalam: Diagnosa status/capaian MDGs di daerah Peningkatan kapasitas aparatur dalam menyusun rencana program dan anggaran yang pro masyarakat miskin Peningkatan kapasitas untuk monitoring proses dan hasil pembangunan Lokasi Kegiatan : 29 Kab/Kota

3 ALAT ANALISA P3BM 1. Score Cards MDGs Akses terhadap sanitasi (%) 3. Pivot analisis Konawe Sultra 2007 Nasional 2007 MDGs Target Pemetaan Kemiskinan 4. Pengelolaan BasisData MDGs

4 TUJUAN ASSESSMENT Pembelajaran tentang pemanfaatan pendekatan dan perangkat analisis P3BM dan merekam aktivitas lainnya yang berhubungan. Identifikasi tantangan dan hambatan dalam pemanfaatan tools P3BM serta menggali informasi untuk perbaikan dan penyempurnaan perangkat analisis P3BM.

5 METODOLOGI Lokasi: Sulawesi Tenggara: Wakatobi, Kota Bau Bau, Bombana NTT: Sikka, Manggarai and Sumba Barat Daya NTB: Sumbawa Barat and Lombok Barat Papua Barat: Manokwari, Raja Ampat, Fak Fak Papua: Kep. Yapen, Sarmi JawaTengah: Wonosobo,Banjarnegara, Pekalongan Sumatra Sumatera: Kota Palembang Teknik penggalian data: Wawancara mendalam dan FGD Studi dokumen Observasi pilot training

6 TEMUAN SEMENTARA

7 1. KONTRIBUSI P3BM Pengetahuan dan kesadaran baru yang menginspirasi i iperbaikan bik proses dan dokumen perencanaan dan penganggaran daerah; Memperkuat tinisiatif i i tiflokal: l RAD MDGs dan Program ANGGUR MERAH di NTT Sharing anggaranprovinsi dan kabupaten di NTB Pembangunan Berbasis RT di Sumbawa Barat Membantu aparatperencana dalamperencanaan Membantu aparat perencana dalam perencanaan dan monitoring program dan anggaran

8 2. PEMANFAATAN DALAM PROSES PERENCANAAN PENGANGGARAN Alat koordinasi perencanaan, monitoring dan evaluasi terhadap aktivitas program pemerintah daerah dan NGO, Contoh: keberadaan Sekretariat Bersama di TTS Hasil analisis sebagai input dalam proses perencanaan program (musrenbang dan proses konsultasi dengan DPRD), contoh: dipaparkan dalam musrenbang kec/kab di SBD dan Sikka Realokasianggaranyang tidakefisien, contoh: Realokasi anggaran perjalanan dinas luar daerah untuk belanja publik pada APBD 2010 di TTS Kenaikan alokasi anggaran pencapaian target MDGs, contoh: Lombok Barat (2008: 19,2%, 2010: 22%) Alat evaluasi Kepala Daerah terkait capaian program, realisasi pendapatan dan belanja SKPD.

9 3. PEMANFAATAN DALAM PERBAIKAN BASIS DATA Inisiatif untuk mengorganisir g para alumni peserta pelatihan untuk penyempurnaan pengelolaan basis data daerah, contoh: Pembentukan Kelompok Pecinta GIS di Kab. Sikka Pembentukan Tim Basis Data Daerah di SBD Keberadaan Sekretariat Bersama di TTS Data untuk poverty mapping diperbaharui setiap tahun dan satuannya sampai dengan tingkat kecamatan, contoh: TTS Penyusunan sistem database MDGs dan database program pembangunan, contoh: SBD

10 4. PEMANFAATAN DALAM PERBAIKAN KUALITAS DOKUMEN PERENCANAAN Hasil analisis dijadikan pertimbangan dalam perumusan beberapa dokumen perencanaan dan anggaran, a.l.: Sikka; hasil poverty mapping untuk dasar penyusunan dokumen Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah TTS; hasil pivot analysis untuk kdasar perumusan alokasi APBD 2010 dan 2011

11 PEMBELAJARAN (1) Kegiatan peningkatan kapasitas oleh P3BM dinilai efektif oleh seluruh responden; Pelatihan P3B dengan pembiayaan sendiri : Sumba Barat Daya, Sumbawa Barat, Pekalongan, Bekasi, Belitung Timur Alat P3BM membantu perencanaan program dan anggaran menjadi lebih terarah, efektif dan efisien Alat P3BM mudah digunakan sebagai alat perencanaan, monitoring dan evaluasi; Sulitnya memperoleh data yang up to date dan akurat; Alat P3BM belum bisa digunakan untuk tracking anggaran pertanggungjawaban (baru tracking alokasi);

12 PEMBELAJARAN (2) Dimanfaatkan atau tidaknya alat analisis P3BM tergantung the man behind the gun /inisiatif perorangan (alumni pelatihan/beberapa kepala SKPD) Mutasi berdampak hilangnya pengetahuan/inisiatif pemanfaatan alatp3bm Strategi program P3BM belum mendorong pelembagaan pemanfaatan alat P3BM, karena; Masih berbasis event (pelatihan dan lokakarya) dan proyek Bl Belum adanya dukungan kbijk kebijakan (pusatdan daerah) Penetapan kebijakan program dan anggaran: Alat P3BMuntuk penguatan pendekatan teknokratisvs dominasi pendekatan politik;

13 REKOMENDASI Skema program tidak hanya berbasis event, perlu pendampingan (Technical Assistance) yang intensif Proses pendampingan sebaiknya sinkron dengan siklus perencanaan penganggaran daerah Perlu dukungan kebijakan dari pemerintah pusat dan daerah; terkait pelembagaan alat P3BM dalam proses perencanaan penganggaran daerah Memperluas kelompok sasaran, tidak hanya aparatur pemerintah hkab/kota, tapi diperluas untuk DPRD dan pemerintah provinsi untuk dalam rangka penguatan peran pengawasan Optimalisasi peran TKPKD dalam program P3BM

14 PRASYARAT Dukungan politik dan kebijakan dari pemerintah pusat dan daerah; Ketersediaan data yang akurat dan up to date; Ketersediaan fasilitas pendukung untuk sistem operasi alat P3BM;

15 TERIMA KASIH Donny Setiawan