BAB 4 HASIL PENELITIAN. Direktorat Perlindungan Sosial dan Pekerja Migran (DPSKTK-PM) RI, peneliti telah melakukan beberapa teknik

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 HASIL PENELITIAN. Direktorat Perlindungan Sosial dan Pekerja Migran (DPSKTK-PM) RI, peneliti telah melakukan beberapa teknik"

Transkripsi

1 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Dalam rangka memperkuat hasil penelitian yang telah dilakukan di Direktorat Perlindungan Sosial dan Pekerja Migran (DPSKTK-PM) Kementerian Sosial RI, peneliti telah melakukan beberapa teknik pengumpulan data melalui wawancara semistruktur, observasi partisipan, dan dokumentasi Wawancara Semistruktur (Semistructured interview) Peneliti melakukan wawancara semistruktur dengan dua orang publik internal dan tiga orang publik eksternal. Publik internal, yaitu Ibu Isni Nur Aini (Kepala bagian humas DPSKTK-PM), Ibu Ade Cholilah (Koordinator Pelaksana Program KTK-PM), Ibu Ria Saptawati (Jurnalis Radio Republik Indonesia), Ibu Sri Wahyuni (Korban Tindakan Kekerasan) dan Bapak Soleh Wahyudin (Pekerja Migran bermasalah). Tabel Pola Wawancara Strategi Media Relations dalam Mensosialisasikan Program Perlindungan Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran Di DKI Jakarta (Studi Kasus Pada Direktorat Perlindungan Sosial Korban Tindak Kekerasan Dan Pekerja Migran (DPSKTK-PM) Kementerian Sosial RI) Strategi HubunganMasyarakat Sosialisasi Program KTK-PM di DKI Hubungan Masyarakat Jakarta Hambatan yang dialami oleh humas Tujuan yang ingin dicapai oleh humas Strategi Media Relations Media Relations Kegiatan Media Relations Tujuan Media Relations Sosialisasi Sosialisasi Program KTK-PM di DKI Jakarta melalui Media Massa 69

2 70 Berikut ini adalah hasil wawancara yang telah diperoleh peneliti. a. Publik Internal Key Informan : Ibu Isni Nur Aini, M.Psi, Kepala bagian Humas di DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI. Wawancara dilakukan di kantor Direktorat PSKTK-PM Kementerian Sosial RI, Jalan Salemba Raya No.28 Jakarta Pusat pada tanggal 12 November 2012 pada jam WIB. 1. Menurut ibu, Sejauh mana hubungan humas DPSKTK-PM dengan media? Sejauh ini cukup baik 2. Menurut ibu, sejauh mana media berperan dalam mensosialisasikan program perlindungan korban tindak kekerasaan dan pekerja migran di DKI Jakarta? Peran media cukup baik sehingga masyarakat di DKI Jakarta mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang program yang dilakukan oleh DPSKTK-PM. 3. Menurut Ibu, apa saja yang sudah dilakukan dalam menjalin hubungan baik dengan media? (mengelola relasi) Menurut saya institusi kami membutuhkan publikasi dari media dan begitupun sebaliknya media membutuhkan informasi dari kami, kami saling membutuhkan dalam menjalankan tugas. Untuk itu kami berusaha menjalin hubungan baik dengan pihak media dengan berusaha memberikan sarana yang memudahkan kedua belah pihak bisa berkomunikasi dengan baik seperti melalui majalah intern

3 71 perusahaan(newsletter) wartawan dapat mengetahui data terbaru dan aktivitas kehumasan untuk dijadikan acuan dalam menulis berita. 4. Bagaimana Persepsi ibu tentang Program Perlindungan Korban Tindak Kekerasaan Dan Pekerja Migran? Program Perlindungan Korban Tindak Kekerasaan Dan Pekerja Migran merupakan salah satu program yang dibentuk oleh Direktorat Perlindungan Sosial Korban Tindak Kekerasaan Dan Pekerja Migran (DPKTK-PM) Kementerian Sosial RI, Program tersebut dibuat pada tahun 2005, dan bertujuan sebagai upaya perlindungan terhadap para korban yang mengalami tindak kekerasaan dan para pekerja migran yang bermasalah untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang dialaminya dan berusaha untuk memperluas jangkauan pelayanan serta menggali sumber dan potensi pembangunan kesejahteraan sosial dalam rangka meningkatkan kemampuan eks korban tindak kekerasan dan pekerja migran bermasalah dapat kembali pulih dalam menjalankan kehidupan sosialnya di masyarakat. 5. Apa Tujuan Program Perlindungan Korban Tindak Kekerasaan dan Pekerja migran secara menyeluruh? Program ini merupakan program pencegahan dan perlindungan terhadap korban yang mengalami tindakan kekerasan dan pekerja migran yang bermasalah. Melalui Program ini masyarakat diharapkan dapat memahami sekaligus menumbuhkan kesadaran terhadap masyarakat yang secara ekonomi, tingkat pendapatannya lebih tinggi, sehingga timbul rasa kesetiakawanan sosial untuk ikut berpartisipasi pada program ini. Meskipun data korban tindak kekerasan dan pekerja

4 72 migran bermasalah di DKI Jakarta tidak sebesar di daerah-daerah lainnya, namun kegiatan ini menjadi sangat penting untuk membangun kesadaran masyarakat dan tersebarnya informasi yang tepat, guna mencegah hal-hal tersebut muncul di kemudian hari. 6. Menurut ibu, apa program perlindungan korban tindak kekerasaan dan pekerja migran sudah tersosialisasikan dengan efektif? Sejauh ini sosialisasi program perlindungan korban tindak kekerasan dan pekerja migran di DKI Jakarta masih kurang efektif. 7. Menurut ibu, apa program tersebut sudah dikenal masyarakat di DKI Jakarta? Saya rasa belum semua lapisan masyarakat di DKI Jakarta tahu akan program KTK-PM. 8. Bagaimana strategi yang dilakukan humas DPSKTK-PM dalam mensosialisasikan program perlindungan korban tindak kekerasaan dan pekerja migran di DKI Jakarta? (mengembangkan strategi) Strategi yang dilakukan humas yaitu dengan melakukan sosialisasi dengan melalui newsletter, banner, kami juga melakukan sosialisasi program melalui event seminar, talkshow dengan mengundang pihak terkait, membuat publikasi tentang program tersebut. 9. Menurut ibu, apa strategi media relations tersebut efektif dalam membantu mensosialisasikan program perlindungan korban tindak kekerasaan dan pekerja migran di DKI Jakarta? Sejauh ini cukup efektif.

5 Apa saja tugas humas dalam menjalankan strategi media relations tersebut? Dalam program sosialisasi ini, saya mengundang para wartawan untuk dapat meliput event yang dilakukan, biasanya humas menghubungkan pihak media melalui kontak pribadi wartawan yang bersangkutan, atau bisa melalui surat yang kami kirimkan ke pihak media. 11. Kegiatan media relations apa saja yang sudah dilakukan dalam mensosialisasikan program perlindungan korban tindak kekerasaan dan pekerja migran di DKI Jakarta? Kegiatan media relations yang pernah dilakukan dalam mensosialisasikan program perlindungan dan pekerja migran di DKI Jakarta selama ini yaitu press release, press conference, press interview, seminar dan talkshow. 12. Dari kegiatan media relations tersebut kira kira event apa yang paling berpengaruh dalam mensosialisasikan program tersebut? Semua kegiatan media relations penting dan berpengaruh dalam mensosialisasikan program tersebut, tetapi mungkin seminar dan talkshow paling berpengaruh karena disitu kami menghadirkan narasumber yang ahli dalam bidangnya dan kami juga bertatap muka langsung dengan pihak terkait 13. Apakah media selalu diundang dalam event yang dibuat oleh DPSKTK-PM? Kami selalu mengundang, namun tidak semua pihak media dapat hadir dalam setiap kegiatan yang kami laksanakan.

6 Apakah sejauh ini pernah ada pemberitaan buruk dari pihak media mengenai DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI? Setau saya tidak pernah 15. Adakah hambatan yang di rasakan dalam mensosialisasikan program tersebut? jika ada hambatan seperti apa? Ada, media yang kami gunakan dalam mensosialisasikan pogram umumnya terbatas media online dan cetak sehingga program tersebut belum menyeluruh diketahui masyarakat. 16. Menurut ibu apakah ada hal yang belum terealisasikan dalam menjalankan kegiatan media relations? Mungkin kita dapat melaksanakan sosialisasi lebih meluas melalui iklan layanan masyarakat dimedia televisi, sehingga masyarakat bukan hanya di DKI Jakarta yang mengetahui program yang kami laksanakan akan tetapi seluruh masyarakat di Indonesia. Informan 1 : Ibu Dra. Ade Cholilah, Koordinator Pelaksana Program Perlindungan Korban Tindak Kekerasaan Dan Pekerja Migran (PSKTK-PM). Wawancara dilakukan di Direktorat PSKTK-PM, Kementerian Sosial RI pada tanggal 10 Desember 2012 pada jam WIB. 1. Menurut Ibu sejauh mana media berperan dalam mensosialisasikan program perlindungan korban tindak kekerasaan dan pekerja migran di DKI Jakarta? Media berperan sangat penting dalam mensosialisasikan program karena melalui media kami dapat menjangkau seluruh masyarakat bukan hanya di DKI Jakarta tetapi juga masyarakat yang ada di

7 75 daerah, melalui media kami sangat terbantu dalam berhubungan dengan masyarakat. 2. Menurut ibu, Sejauh mana hubungan humas DPSKTK-PM dengan media? Menurut saya baik, tetapi belum maksimal 3. Bagaimana Persepsi ibu tentang Program Perlindungan Korban Tindak Kekerasaan Dan Pekerja Migran? Program Perlindungan Korban Tindak Kekerasaan Dan Pekerja Migran ini adalah salah satu program dari Kementerian Sosial RI yang bertujuan mensejahterakan masyarakat indonesia terutama dalam membantu para korban tindak kekerasan (human trafficking, pelecehan seksual, kekerasaan dalam rumah tangga) dan juga membantu para pekerja migran Indonesia yang bermasalah umumnya mereka para pekerja indonesia yang bekerja diluar negeri dengan menggunakan paspor illegal (tidak resmi) untuk bekerja. 4. Menurut ibu, apa program tersebut sudah tersosialisasikan dengan baik di DKI Jakarta? Di DKI jakarta sudah kami sosialisasikan melalui beberapa media seperti pernah di Liputan 6, dan yang belum lama ini kami sosialisasikan melalui radio RRI akan tetapi masih kurang efektif dikarenakan masih banyak masyarakat di DKI Jakarta maupun didaerah yang belum mengetahui akan program tersebut, para korban masih belum tahu kemana harus datang jika mengalami masalah tersebut, bahkan keberadaan Rumah Perlindungan Trauma Center di DKI Jakarta sebagai salah satu fasilitas untuk menampung para

8 76 korban minim diketahui oleh masyarakat luas, sehingga umumnya kami mendapatkan para korban tersebut dari rujukan rumah sakit, kantor kepolisian ataupun pihak terkait lain yang bekerjasama dengan kami. 5. Menurut ibu, apa program tersebut sudah dikenal masyarakat di DKI Jakarta? Hanya sebagian besar, sebagian belum 6. Bagaimana strategi yang dilakukan humas DPSKTK-PM dalam mensosialisasikan program perlindungan korban tindak kekerasaan dan pekerja migran di DKI Jakarta?(mengelola relasi) Dari pengetahuan saya humas biasanya mensosialisasikan program PSKTK-PM dengan mengundang media setiap kali kami mengadakan event ataupun kegiatan baik itu seminar ataupun talkshow, humas mengundang seluruh instansi terkait seperti Kementerian agama, Kementerian Kesehatan, BNP2TKI, Departemen tenaga kerja, Kementerian Pemberdayaan Perempuan, Pihak Kepolisian bahkan biasanya kami mengundang mantan korban tindak kekerasaan dan pekerja migran bermasalah untuk dijadikan narasumber. 7. Menurut ibu, apa strategi media relations tersebut sudah efektif dalam mensosialisasikan program perlindungan korban tindak kekerasaan dan pekerja migran di DKI Jakarta? Masih belum efektif, dan mungkin akan lebih efektif jika kami mengadakan sosialisasi langsung ke masyarakat di setiap kelurahan di DKI Jakarta, dengan mengundang rt ataupun rw terkait untuk dapat

9 77 mengetahui program tersebut, akan tetapi mungkin hal tersebut butuh banyak koordinasi dengan banyak pihak sehingga untuk saat ini masih belum bisa dilaksanakan. 8. Strategi apa saja yang sudah dilakukan dalam mensosialisasikan program tersebut di DKI Jakarta? (mengelola relasi) Strategi yang sudah kami lakukan di DKI Jakarta sampai dengan saat ini yaitu mengundang media dalam setiap event yang dilaksanakan DPSKTK-PM, membuat banner, membuat pamlet, leaflet dan membagikan kepada para tamu yang diundang dalam setiap event yang kami lakukan, kami juga membuat pertemuan dengan media, dan juga humas membuat press release. 9. Dari kegiatan media relations tersebut kira kira event apa yang paling penting dan berpengaruh dalam mensosialisasikan program PSKTK-PM tersebut? Saya rasa semua event yang dilaksanakan DPSKTK-PM penting dan berpengaruh, tetapi mungkin event yang disorot melalui media seperti press release akan lebih efektif diketahui oleh masyarakat secara luas. 10. Apakah media selalu diundang dalam event yang dibuat oleh DPSKTK-PM?. Biasanya selalu diundang 11. Apakah sejauh ini pernah ada pemberitaan buruk dari pihak media mengenai DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI? Setau saya belum pernah. 12. Menurut ibu apakah ada hal yang belum terealisasikan dalam menjalankan kegiatan media relations?

10 Saya rasa tidak ada Bagaimana persepsi Ibu mengenai program korban tindak kekerasaan dan pekerja migran secara keseluruhan? Program seperti ini sangat bagus sekali, dan menurut saya harus dilaksanakan secara berkelanjutan diseluruh wilayah di Indonesia. 14. Apa tujuan dari program korban tindak kekerasaan dan pekerja migran? Program perlindungan korban tindak kekerasaan dan pekerja migran bertujuan untuk pencegahan korban tindak kekerasan dan pekerja migran bermasalah, program ini berusaha untuk memperluas jangkauan pelayanan serta menggali sumber dan potensi pembangunan kesejahteraan sosial dalam rangka meningkatkan kemampuan eks korban tindak kekerasan dan pekerja migran bermasalah dapat kembali pulih dalam menjalankan kehidupan sosialnya 15. Apa keuntungan untuk perusahaan dari program perlindungan korban tindak kekerasaan dan pekerja migran? Berbicara mengenai keuntungan tentu saja sepertinya tidak ada keuntungan yang kami dapatkan secara profit dari program ini karena kami adalah instansi pemerintah yang tidak berfokus kepada keuntungan semata, akan tetapi kami mengedepankan pelayanan yang kami berikan agar dapat maksimal diterima dihati masyarakat, kalo dengan pelayanan yang kami berikan dalam hal perlindungan terhadap korban tindak kekerasan dan pekerja migran ini dapat memberikan image positif untuk institusi kami itu adalah bonus.

11 Adakah hambatan yang di rasakan dalam mensosialisasikan program tersebut? jika ada hambatan seperti apa? Hambatan pasti ada, namun sejauh ini tidak menjadi kendala besar bagi kami. Rendahnya pengetahuan masyarakat sehingga menjadi salah satu hambatan kami dalam mensosialisasikan program tersebut. 17. Apakah ada saran dan kritik Ibu terhadap humas DPSKTK-PM dalam mensosialisasikan program? Mungkin bukan kritik tetapi masukan saja, kalo kritik sepertinya saya terlalu mencampuri wewenang pekerjaan orang lain, saran saya mungkin humas bisa melakukan sosialisasi program perlindungan korban tindak kekerasaan dan pekerja migran melalui iklan layanan masyarakat di media televisi. b. Publik Eksternal Informan 2 : Ibu Ria Saptawati, jurnalis Radio Republik Indonesia (RRI). Wawancara dilakukan via mengingat keterbatasan waktu beliau sebagai jurnalis. 1. Menurut Anda, bagaimana hubungan antara DPSKTK-PM dengan media Anda? Hubungan yang terjalin sejauh ini sudah cukup baik 2. Bagaimana persepsi anda secara umum tentang Kegiatan Media Relations DPSKTK-PM? Kegiatan media relations DPSKTK-PM berjalan dengan cukup baik dan rutin diadakan.

12 80 3. Apakah menurut anda humas sudah efektif dalam menjalin hubungan dengan media? Belum efektif. 4. Apakah anda sering dilibatkan dalam event yang diselenggarakan dalam media relations DPSKTK-PM? Dalam setiap event Humas DPSKTK-PM biasanya mengundang kami, tetapi kami selaku media belum tentu dapat meliput kegiatan yang diadakan oleh DPSKTK-PM hal itu biasanya disebabkan karena kami mempunyai jadwal peliputan lain yang bersamaan dengan waktu yang ditentukan DPSKTK-PM dalam mengundang kami. 5. Bagaimana persepsi anda mengenai program perlindungan korban tindak kekerasaan dan pekerja migran? Menurut saya program tersebut merupakan upaya pemerintah untuk memperkecil angka tindak kekerasan dengan memberikan informasi dan juga pelayanan yang ditujukan bagi para korban tindak kekerasan dan pekerja migran. 6. Menurut anda apakah sudah semua lapisan masyarakat khususnya di DKI Jakarta sudah mengenal program tersebut? Program tersebut pastinya sudah sampai ke lingkup masyarakat namun belum secara keseluruhan. 7. Mengenai event yang diadakan DPSKTK-PM, apakah media Anda selalu diundang? Dan apakah media Anda selalu hadir? (seminar, talkshow, dll) Sebisa mungkin saya hadir dalam seminar, bedah kampung, talkshow, dll

13 81 8. Apa saja kegiatan media relations yang dilakukan dalam mensosialisasikan program perlindungan korban tindak kekerasan pekerja migran di DKI Jakarta? Salah satu diantaranya ialah press conference yang beberapa waktu lalu saya liput di hotel sahid pada bulan oktober Menurut Anda, apakah event-event tersebut efektif dalam mensosialisasikan program? Ya, event tersebut sangat efektif 10. Kegiatan media relations apa lagi yang perlu dilakukan DPSKTK- PM selain event-event tersebut? Kegiatan media relations yang perlu di lakukan selain event tersebut yaitu media gathering, agar relations ke para awak media dapat berjalan dengan baik. 11. Apa hambatan yang anda rasakan selama menjalin hubungan dengan humas DPSKTK-PM? Saya rasa tidak ada. 12. Sebagai mediator antara DPSKTK-PM dengan masyarakat, sebaiknya apa yang perlu dilakukan Humas dalam memaksimalkan perannya dalam mensosialisasikan program tersebut di DKI Jakarta? Mungkin DPSKTK-PM, sebaiknya lebih gencar melakukan sosialisasi di media untuk pencapaian hasil yang maksimal. 13. Apakah menurut anda jika program perlindungan korban tindak kekerasan dan pekerja migran tersebut disosialisasikan melalui media akan lebih efektif?

14 Pasti akan lebih efektif karna media menjangkau keseluruhan masyarakat secara luas. 82 Informan 3 : Sri Wahyuni (32 thn) salah satu korban tindak kekerasan yan saat ini masih berada di Rumah Perlindungan.. Wawancara dilakukan di Rumah Perlindungan Trauma Center, milik DPSKTK-PM Jakarta. Peneliti memilih Narasumber sebagai informan dikarenakan asal beliau dari DKI Jakarta, untuk mengetahui sejauh mana masyarakat di DKI Jakarta mengetahui program tersebut. 1. Darimana anda berasal? Asal saya dari Cilincing, Jakarta Utara. 2. Apakah anda mengetahui Program Korban Tindak Dan Pekerja Migran di DKI Jakarta? Tidak tahu, tidak pernah dengar. 3. Bagaimana anda mengetahui keberadaan Rumah Perlindungan bagi Korban Tindak Kekerasaan Dan Pekerja Migran di DKI Jakarta? Saya hanya taunya setelah sampai di sini, pertama datang ke sini langsung dikasih pengarahan sama petugas, diberitahu kalo sekarang saya berada di rumah aman milik pemerintah Kementerian Sosial RI. 4. Bagaimana menurut anda mengenai Program Perlindungan terhadap para korban tindak kekerasan dan pekerja migran seperti yang anda alami saat ini? Bagus, sangat menolong untuk para korban tindak kekerasan khususnya orang awam seperti saya yang pengetahuannya kurang.

15 83 5. Bagaimana proses anda bisa berada dalam Rumah Perlindungan Trauma Center Jakarta? Awalnya saya melaporkan suami saya yang suka mukulin saya ke Pak RT, terus Pak RT nganter saya ke Polres Jakarta Utara untuk ngelapor, karna saya bilang ke Ibu Polisi kalo saya balik kerumah sama aja saya nganter nyawa. Saya nggak brani pulang, nah dari situ Ibu Polisi bilang kalo ibu ngerasa nggak aman dan butuh perlindungan, ibu bisa saya antar ke rumah perlindungan untuk sementara. Karna saya setuju sama arahan Ibu Polisi akhirnya saya dijemput sama petugas Kemensos untuk ke rumah perlindungan. 6. Apa masalah yang anda alami sehingga mendapatkan perlindungan korban tindak kekerasaan dan pekerja migran? Yaitu neng, saya suka dipukulin sama suami. 7. Bagaimana menurut anda mengenai penanganan dari pihak DPSKTK-PM Kementerian Sosial mengenai kasus yang anda alami? Ya alhamdulillah saya merasa tertolong, selama disini saya dikasih penguatan untuk bisa menghadapi cobaan yang sedang saya hadapi, terus sama petugasnya juga sama-sama untuk memecahkan dan mengambil jalan yang terbaik untuk saya kedepannya. Saya ngerasa dirangkul selama menghadapai masalah ini. 8. Apa harapan anda saat ini dalam kasus yang anda alami? Saya berharap bisa cepet selesai, semoga suami saya sadar dan pas waktunya nanti untuk mediasi antara saya dengan suami, kita bisa baik lagi.

16 84 9. Menurut anda apakah banyak korban yang belum mengetahui program dari Direktorat PSKTK-PM, Kementerian Sosial RI tentang perlindungan bagi para korban tindak kekerasaan dan pekerja migran? Kalo menurut saya sih banyak orang-orang diluar sana yang nggak tau kalo misalkan kita khususnya perempuan mengalami tindak kekerasan oleh siapapun, ternyata ada tempat untuk ngadu dan minta perlindungan. 10. Apakah anda pernah mendengar dari media ataupun sumber lain mengenai Program tersebut di sosialisasikan di DKI Jakarta? Belum pernah dengar, saya tidak tahu. Informan 4 : Bapak Soleh Wahyudin (29 tahun) Salah satu korban pekerja migran bermasalah di DKI Jakarta. Wawancara dilakukan di Rumah Perlindungan Trauma Center, milik Direktorat PSKTK-PM, Kementerian Sosial RI Jakarta. Peneliti memilih Narasumber sebagai informan dikarenakan asal beliau dari DKI Jakarta, sehingga peneliti mengetahui sejauh mana masyarakat di DKI Jakarta mengetahui program KTK-PM tersebut. 1. Darimana anda berasal? Asal saya dari Pasar Rebo, Jakarta Timur. 2. Apakah anda mengetahui Program Korban Tindak Dan Pekerja Migran di DKI Jakarta? Nggak tau.

17 85 3. Bagaimana anda mengetahui keberadaan Rumah Perlindungan bagi Korban Tindak Kekerasaan Dan Pekerja Migran di DKI Jakarta? Saya mah nggak ngerti ini tempat apa, saya cuma ngikutin arahan dari petugas Satgas Tj.Priok untuk ikut naik mobil Damri terus nyampe sini deh. 4. Bagaimana menurut anda mengenai Program Perlindungan terhadap para korban tindak kekerasan dan pekerja migran seperti yang anda alami saat ini? Ya bagus Pemerintah Indonesia bisa bantu orang kaya kita yang gagal kaya gini. Dari berangkat udan kena tipu sama agent, pas di Malaysia juga selama kerja nggak digaji, passport ditahan sama toke (majikan). Pokoknya saya mah bersyukurlah pemerintah punya program yang bisa bantu kita. 5. Bagaimana proses anda bisa berada dalam Rumah Perlindungan Trauma Center Jakarta? Awalnya kan saya kena tangkap sama polisi imigrasi di Malaysia, karna passport saya kosong, saya kena penjara 5 bulan. Keluar dari penjara, saya di buang ke Tanjung Pinang setelah itu ke Jakarta (Pelabuhan Tj.Priok) terus sama orang Damri diantar kesini. 6. Apa masalah yang anda alami sehingga mendapatkan perlindungan korban tindak kekerasaan dan pekerja migran? Saya kena tangkap di Malaysia. Awalnya saya kerja di kelapa sawit selama 1 tahun 2 bulan tapi nggak digaji sama toke. Karena passport

18 86 saya ditahan sama toke, jadi pas saya pergi ke pasar saya kena razia oleh polisi imigrasi terus ditangkap dan dipenjara. 7. Bagaimana menurut anda mengenai penanganan dari pihak DPSKTK-PM Kementerian Sosial mengenai katsus yang anda alami? Bagus bu, petugasnya juga sabar nanganin TKI-TKI. Selama disini kita dapet bekal ilmu bagaimana cara untuk menjadi TKI yang Legal. Kalo ada TKI yang sakit juga ditolong, nggak cuma sakit badannya (fisik) aja tapi juga yang sakit jiwa di obatin sampai sembuh. 8. Apa harapan anda saat ini dalam kasus yang anda alami? Saya sih pengen cepet pulang, kangen sama keluarga. Semoga nggak ada temen, keluarga atau siapapun yang berangkat kerja di Malaysia mengalami apa yang saya alami. Saya berharap ada bantuan modal dari pemerintah untuk saya buka usaha di rumah biar saya nggak usah balik lagi kerja di Malaysia. 9. Menurut anda apakah banyak korban yang belum mengetahui program dari Direktorat PSKTK-PM, Kementerian Sosial tentang perlindungan bagi para korban tindak kekerasaan dan pekerja migran? Ya kayanya sih banyak yang belum tau bu. Temen-temen saya juga kan masih banyak yang di penjara di Malaysia, mereka juga kayanya ngak tau kalo nanti prosesnya akan seperti saya yang sebelum pulang ke daerah asal singgah dulu di Rumah Perlindungan. 10. Apakah anda pernah mendengar dari media ataupun sumber lain mengenai Program tersebut di sosialisasikan di DKI Jakarta?

19 Belum pernah Observasi Partisipan Penelitian ini menggunakan metode observasi partisipan dalam pengumpulan data dengan cara penulis ikut terlibat di Direktorat Perlindungan Sosial Korban Tindak Kekerasaan Dan Pekerja Migran (DPSKTK-PM) Kementerian Sosial RI pada sub bagian humas. Dalam hal ini penulis bisa disebut juga sebagai peneliti dengan cara terjun langsung ke lapangan dalam DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI. Dalam hal ini peneliti menjadi partisipan sebagai periset (observer), yang artinya adalah orang dalam disebut juga sebagai peneliti dengan cara terjun langsung ke lapangan dalam DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI. Dalam hal ini peneliti menjadi periset (observer), yang artinya adalah orang dalam (insider) dari kelompok yang diamati dan melakukan pengamatan terhadap kelompok tersebut. Penulis dalam hal ini mengamati dan ikut berpartisipasi dalam beberapa kegiatan yang dilakukan oleh DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI. Penulis mendapatkan hasil dari pengamatan yang dilakukan dan dirangkum menjadi tahapan dalam observasi partisipan, yaitu sebagai berikut 1. Seminar mengenai TKI Over Stay yang merupakan salah satu event yang dilakukan oleh Humas DPSKTK-PM. Pada kegiatan Seminar ini, penulis hanya sebagai pengamat dan tidak mengikuti kegiatan tersebut karena penulis hanya melakukan internship selama beberapa bulan, sedangkan seminar ini ditujukan secara berkelanjutan dan dilaksanakan di BNP2TKI,Jakarta pada oktober Mengamati kegiatan press conference dan press release program sosialisasi perlindungan korban tindak kekerasan dan pekerja migran

20 88 di DKI Jakarta yang diadakan di Hotel Sahid Jakarta pada Oktober Penulis mengamati media yang digunakan dalam menyampaikan sosialisasi mengenai Program Korban Tindak Kekerasaan Dan Pekerja Migran di DKI Jakarta. Media tersebut kebanyakan dari media cetak dan media online. Media Televisi masih sangat jarang meliput Dokumentasi Selama melakukan penelitian, peneliti telah mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk memperkuat hasil penelitian. Data-data tersebut meliputi struktur organisasi, logo, visi, misi, data-data internal yang berhubungan dengan korban tindak kekerasan dan pekerja migran di DKI Jakarta, contoh banner, dan dokumen-dokumen lain yang dapat dijadikan sebagai tambahan informasi mengenai obyek penelitian. Peneliti juga menggunakan beberapa foto terkait proses penelitian sebagai bukti dari hasil penelitian sehingga data yang disajikan menjadi lebih credible atau terpercaya. Dibawah ini merupakan contoh banner yang penulis dapatkan dalam pelaksanaan sosialisasi program perlindungan korban tindak kekerasan dan pekerja migran di DKI Jakarta.

21 89 Gambar 4.1 Banner STOP Trafficking Sumber database Direktorat Perlindungan Sosial Korban Tindak Kekerasan Dan Pekerja Migran, Kementerian Sosial RI tahun 2012.

22 Pengolahan Terhadap Data Yang Terkumpul Tema Hubungan Masyarakat Tabel Tema Hubungan Masyarakat Strategi Media Relations Dalam Mensosialisasikan Program Perlindungan Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran Di DKI Jakarta (Studi Kasus Pada Direktorat PSKTK-PMl) Strategi Hubungan Masyarakat Tema Hubungan Masyarakat (Humas) Aktivitas Hubungan Masyarakat Hambatan yang dialami oleh Humas Tujuan Yang Ingin Dicapai Oleh Hubungan Masyarakat Tabel di atas adalah hasil dari pengolahan data dengan pembahasan mengenai Hubungan Masyarakat dalam konteks strategi yang digunakan oleh Humas DPSKTK-PM, media yang digunakan dalam mensosialisasikan program, hambatan yang dialami dalam sosialisasi program di DKI Jakarta dan tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan Hubungan Masyarakat. Semua data peneliti dapatkan dari hasil wawancara dan hasil observasi selama peneliti melakukan kerja praktek di DPSKTK-PM Kementerian Sosial Republik Indonesia. Pertama membahas mengenai strategi dan aktivitas yang dilakukan oleh humas, hasil wawancara dengan Key informan yaitu Ibu Isni Nur Aini, M.Psi, Kepala bagian Humas di Direktorat PSKTK-PM Kementerian Sosial RI. Beliau menyebutkan strategi yang diprogramkan dan dilaksanakan oleh Humas DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI dalam mensosialisasikan program Perlindungan Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran Di DKI Jakarta adalah dengan selalu membangun dan menjaga hubungan yang

23 91 harmonis antara pihak Humas dengan seluruh awak media(mengelola relasi), hal ini dilakukan untuk memberikan sarana dan mempermudah kedua belah pihak untuk saling berkomunikasi karena pada dasarnya institusi kami membutuhkan publikasi dari media dan begitupun sebaliknya media membutuhkan informasi dari kami. Oleh karena itu, agar terjaganya hubungan antara pihak kami dengan media adalah dengan memberikan newsletter (majalah intern perusahaan) kepada pihak media sebagai data dan acuan dalam penulisan berita mengenai publikasi (publications) kegiatan yang kami laksanakan, saling bertukar kontak pribadi seperti nomer telpon dan saling memberikan kabar terbaru melalui . Selanjutnya adalah membahas hasil wawancara dengan Informan pertama yaitu Ibu Dra. Ade Cholilah, Koordinator Pelaksana Program Perlindungan Korban Tindak Kekerasaan Dan Pekerja Migran (PSKTK-PM). Dari hasil wawancara yang telah dilakukan didapat bahwa strategi humas dalam mensosialisasikan program Perlindungan Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran ini adalah dengan mengundang media setiap kali mengadakan event seperti talkshow dan seminar. Hal ini dikarenakan event tersebut sebagai kunci utama dari strategi humas dalam mensosialisasikan programnya. Strategi lain yang dijalankan Humas dalam mensosialisasikan program KTK-PM di DKI Jakarta juga dengan mengundang pihak terkait (mengelola relasi) seperti Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan, BNP2TKI, Departemen Tenaga Kerja, Departemen Pemberdayaan Perempuan dan Anak-Anak, Kepolisian dan mantan korban tindak kekerasan. Hal ini juga dilakukan untuk lebih menyentuh pihak terkait sehingga

24 92 memperluas jaringan DPSKTK-PM dalam program Perlindungan Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran di DKI Jakarta. Informasi selanjutnya disampaikan oleh pihak eksternal yaitu Ibu Ria saptawati, jurnalis Radio Republik Indonesia (RRI), beliau menyampaikan bahwa pihak media telah lama menjalin hubungan dengan pihak DPSKTK- PM Kementerian Sosial RI. Beliau mengatakan, para awak media selalu diundang untuk mengikuti setiap event yang dilaksanakan oleh Direktorat Perlindungan Sosial Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran (DPSKTK-PM). Menurut beliau event yang terakhir diliput oleh RRI di Hotel Sahid pada bulan Oktober 2012 lalu. Lebih lanjut lagi beliau mengatakan strategi yang dilakukan oleh Humas DPSKTK-PM Kementerian Sosial belum maksimal karena banyak masyarakat di DKI Jakarta belum mengetahui program tersebut. Selanjutnya membahas hasil wawancara mengenai sosialisasi yang dilakukan dan hambatan yang dialami Ibu Isni Nur Aini menyampaikan tentang Humas DPSKTK-PM juga melakukan sosialisasi langsung seperti pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, kecamatan, dan kelurahan (memperluas jaringan). Hal ini dilakukan agar menumbuhkan kesadaran masyarakat, membangun rasa peduli satu sama lain, terlebih kepada korban tindak kekerasan dan pekerja migran yang bermasalah di DKI Jakarta. Lebih lanjut lagi beliau menyampaikan bahwa program Perlindungan Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran ini sudah dilaksanakan dari tahun 2005 oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia sehingga program ini telah berjalan 7 tahun sampai tahun Namun sejauh penerapan program ini dilaksanakan belum mencapai maksimal.

25 93 Selanjutnya hasil wawancara dengan informan Ibu Ade Cholilah beliau mengatakan bahwa sosialisasi program perlindungan korban tindak kekerasan dan pekerja migran di DKI Jakarta juga masih belum efektif dikarenakan masih banyak para korban tindak kekerasan dan pekerja migran yang bermasalah datang melalui rujukan kantor polisi, rumah sakit, ataupun lembaga lain. Ibu Ria Saptawati, Jurnalis RRI menyatakan bahwa program tersebut sudah diketahui di lingkungan masyarakat di DKI Jakarta namun belum secara keseluruhan. Dari hasil wawancara, key informan dan informan di atas menyebutkan sosialisasi dan hambatan yang terjadi selama penerapan strategi Humas dalam mensosialisasikan program Perlindungan Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran di DKI yaitu media yang digunakan dalam mensosialisasikan program umumnya terbatas media online dan cetak, media elektronik (televisi) jarang meliput, sehingga program tersebut belum menyeluruh diketahui masyarakat di DKI Jakarta khususnya. Rendahnya pengetahuan masyarakat dalam mendapatkan informasi juga menjadi hambatan dalam mensosialisasikan program, karena adanya hambatan tersebut sosialisasi yang dilakukan belum dapat berjalan dengan maksimal. Tujuan yang ingin dicapai oleh Humas berdasarkan hasil wawancara dengan key informan yaitu Isni Nur Aini, M.Psi sebagai berikut; melalui program ini masyarakat diharapakan dapat memahami program PSKTK-PM sekaligus menumbuhkan kesadaran terhadap masyarakat sehingga timbul rasa kesetiakawanan sosial untuk berpartisipasi dalam program ini. Kegiatan ini menjadi sangat penting untuk membangun kesadaran masyarakat dan

26 94 tersebarnya informasi yang tepat guna mencegah hal-hal tersebut yang akan muncul dikemudian hari. Menurut informan yaitu Dra.Ade Cholilah tujuan program PSKTK-PM yaitu berusaha untuk memperluas jangkauan pelayanan serta menggali sumber dan potensi pembangunan kesejahteraan sosial dalam rangka meningkatkan kemampuan eks korban tindak kekerasan dan pekerja migran bermasalah dapat pulih kembali dalam menjalankan kehidupan sosialnya. Maka penulis menyimpulkan dengan demikian strategi yang dilakukan humas dalam sosialisasi program KTK-PM di DKI Jakarta adalah mengelola relasi, mengembangkan strategi, serta memperluas jaringan dengan melakukan publikasi dalam kegiatan yang dilakukan, mengundang wartawan dalam setiap event yang dilaksanakan, juga menciptakan berita melalui newsletter (majalah intern perusahaan). Sedangkan bentuk kegiatan media relations yang dilakukan oleh humas DPSKTK-PM adalah press release, press conference, special events (seminar, talkshow), hambatan yang dialami dalam mensosialisasikan program tersebut yaitu media yang digunakan dalam sosialisasi masih terbatas media cetak dan media online, media televisi masih sangat jarang meliput, sehingga bisa dikatakan program tersebut kurang tersentuh oleh media, serta masih rendahnya pengetahuan masyarakat membuat sosialisasi belum maksimal, tujuan dibentuknya program PSKTK-PM oleh Direktorat Perlindungan Sosial Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran, adalah untuk melakukan pencegahan dan perlindungan terhadap para korban tindak kekerasan dan pekerja migran bermasalah.

27 4.2.2 Tema Media Relations 95 Tabel Tema Media Relations Strategi Media Relations Dalam Mensosialisasikan Program Perlindungan Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran Di DKI Jakarta (Studi Kasus Pada DPSKTK-PM) Strategi Media Relations Media Relations Kegiatan Media Relations Tujuan Dari Media Relations Dari hasil wawancara dengan key informan yaitu Ibu Isni Nur Aini, M.Psi, Kepala bagian Humas di DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI. Didapatkan hasil mengenai strategi media relations yang dilakukan oleh Humas Kementerian Sosial Republik Indonesia yaitu selalu mengundang media dalam setiap sosialisasi program diantaranya yaitu melalui event seminar dan talkshow dan memperluas jaringan dengan mengundang pihakpihak terkait dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan DPSKTK-PM. Menurut beliau, event seminar dan talkshow sangat membantu dalam penyampaian informasi tentang program Perlindungan Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran yang sedang dilaksanakan di DKI Jakarta terlebih dengan bantuan media untuk lebih menyebarluaskan informasi sehingga target sasaran dari program ini lebih tercapai luas. Selain itu menurut informan pertama yaitu Ibu Dra. Ade Cholilah, selaku Koordinator Pelaksana Program Perlindungan Korban Tindak Kekerasaan Dan Pekerja Migran (PSKTK-PM), Menurut beliau kegiatan media relations yang sudah dilaksanakan dalam mensosialisasikan program tersebut selain melakukan seminar dan talkshow, juga melakukan kegiatan press conference, press interview dan press release. Event yang terakhir

28 96 dilaksanakan tentang sosialisasi program Perlindungan Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran untuk wilayah DKI Jakarta dilaksanakan di Hotel Sahid pada Dari informan eksternal yaitu Ibu Ria saptawati, jurnalis Radio Republik Indonesia (RRI), beliau juga membenarkan bahwa kegiatan media relations yang selama ini gencar dilaksanakan oleh Humas DPSKTK-PM Kementerian Sosial Republik Indonesia adalah dengan menjalin Hubungan baik dengan awak media dengan selalu mengundang dalam setiap event yang diadakan. Lebih lanjut lagi beliau mengatakan bahwa sejauh ini kegiatan media relations yang dilaksanakan berjalan cukup efektif tetapi hasil yang didapat belum maksimal dan menyeluruh karena menurut beliau banyak masyarakat DKI Jakarta yang tidak mengetahui akan program tersebut. Kegiatan media relations yang bertujuan untuk menjalin hubungan baik dengan media. Berbagai macam kegiatan dilakukan dalam media relations ini yaitu mengundang media dalam setiap event seminar, talkshow tentang program yang sedang dilaksanakan dan mengundang para awak media untuk menghadiri press conference mengenai sosialisasi program Perlindungan Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran di DKI Jakarta. Kegiatan media relations yang dilakukan ini juga ditujukan untuk mempermudah Pihak Humas DPSKTK-PM untuk menyampaikan informasi mengenai program-programnya kepada masyarakat secara menyeluruh.

29 Tema Sosialisasi Program Perlindungan Korban Tindak Kekerasan Dan Pekerja Migran di DKI Jakarta Hasil yang didapat dari wawancara key informan,yaitu sejauh ini sosialisasi program perlindungan korban tindak kekerasan dan pekerja migran di DKI Jakarta kurang efektif. Hal tersebut dipertegas oleh Ibu Ade Cholilah yang mengatakan bahwa Di DKI jakarta sudah kami sosialisasikan melalui beberapa media seperti pernah di Liputan 6, dan yang belum lama ini kami sosialisasikan melalui radio RRI akan tetapi masih kurang efektif dikarenakan masih banyak masyarakat di DKI Jakarta maupun didaerah yang belum mengetahui akan program tersebut, para korban masih belum tahu kemana harus datang jika mengalami masalah tersebut, bahkan keberadaan Rumah Perlindungan Trauma Center di DKI Jakarta sebagai salah satu fasilitas untuk menampung para korban minim diketahui oleh masyarakat luas, sehingga umumnya kami mendapatkan para korban tersebut dari rujukan rumah sakit, kantor kepolisian ataupun pihak terkait lain yang bekerjasama dengan kami. Jadi kesimpulan yang bisa ditarik oleh penulis dari tiga tema hasil wawancara diatas adalah dari strategi yang dilakukan oleh Humas DPSKTK- PM Kementerian Sosial RI dalam mensosialisasikan program Perlindungan Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran Di DKI Jakarta dihubungkan dengan strategi public relations (bauran PR) adalah menjalankan kegiatan publikasi event, serta membuat newsletter sebagai bahan acuan bagi media dalam membuat berita mengenai DPSKTK-PM. Sedangkan bentuk kegiatan media relations yang dilakukan adalah press release, press conference, special events, seminar dan talkshow dan juga sosialisasi Program

30 98 Perlindungan Korban Tindak Kekerasan Dan Pekerja Migran di DKI Jakarta masih belum efektif, karena belum banyak diketahui oleh masyarakat di DKI Jakarta seperti yang ada dalam hasil wawancara terlampir diatas. 4.3 Pembahasan Hasil Penelitian Dari data data yang dimasukan dalam pengolahan data, serta berdasarkan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu triangulasi sumber. Sumber yang di dapat akan digunakan sebagai perbandingan pandangan yang diberikan oleh key informan serta para informan dan di cross check berdasarkan observasi langsung dilapangan. Berikut ini hasil yang telah didapatkan dari semua metode pengumpulan data yang dikaitkan dengan tujuan dari penelitian skripsi ini, adalah sebagai berikut : Teknik Validasi Data a. Tema Hubungan Masyarakat (Public Relations) Dari semua data yang sudah disajikan sebelumnya dengan metodemetode yang telah dipilih dalam penelitian ini yaitu triangulasi sumber. Sumber yang didapat akan digunakan sebagai perbandingan pandangan yang diberikan oleh key informan dan di cross-check berdasarkan observasi langsung dilapangan. Berikut ini hasil yang telah didapatkan dari semua metode pengumpulan data yang dikaitkan dengan tujuan dari penelitian skripsi ini. Dari hasil wawancara narasumber internal dan eksternal yang telah diwawancara dan menguji hasil wawancara dari semua informan tersebut dengan metode observasi yaitu langsung melakukan penelitian ke lapangan dan melakukan penelusuran dokumen. Hasil yang didapat dari wawancara

31 dan mengujinya dengan observasi dan penelusuran dokumen diketahui bahwa adanya kecocokan informasi mengenai bentuk bauran PR atau strategi humas yang sudah dilakukan humas dalam mensosialisasikan Program Perlindungan Korban Tindak Kekerasaan Dan Pekerja Migran di DKI Jakarta sesuai dengan Teori Strategi PR yang dikemukakan oleh Rosady Ruslan. Menurut pernyataan yang diberikan key informan, Strategi yang dilakukan humas yaitu dengan melakukan sosialisasi dengan melalui newsletter(news), banner, kami juga melakukan sosialisasi program melalui event seminar, talkshow dengan mengundang pihk media untuk dapat membuat publikasi tentang program tersebut, tutur Ibu Isni Kepala Bagian Humas DPSKTK-PM Keemnterian Sosial RI. Memperkuat informasi di atas Ibu Ade Cholilah sebagai Koordinator Pelaksana Program Perlindungan KTK-PM Menyatakan, Dari pengetahuan saya humas biasanya mensosialisasikan program PSKTK-PM dengan mengundang media (publikasi) setiap kali kami mengadakan event ataupun kegiatan baik itu seminar ataupun talkshow, humas mengundang seluruh instansi terkait seperti Kementerian agama, Kementerian Kesehatan, BNP2TKI, Departemen tenaga kerja, Kementerian Pemberdayaan Perempuan, Pihak Kepolisian bahkan biasanya kami mengundang mantan korban tindak kekerasaan dan pekerja migran bermasalah untuk dijadikan narasumber Berdasarkan hasil wawancara dengan kedua narasumber tersebut, penulis menemukan kecocokan informasi yang diberikan oleh kedua Narasumber internal (valid) mengenai strategi humas yang dilaksanakan oleh DPSKTK-PM dalam mensosialisasikan program KTK-PM di DKI Jakarta yaitu mengundang media dalam setiap event, melakukan publikasi, menciptakan berita melalui Newsletter ( majalah intern Kementerian Sosial RI). b. Tema Media Relations Hubungan yang sudah terjalin antara humas DPSKTK-PM dengan pihak media selama ini menurut key informan Ibu Isni Nur Aini, sudah cukup baik, menurut saya institusi kami membutuhkan publikasi dari media dan begitupun sebaliknya media membutuhkan informasi dari kami, kami saling membutuhkan dalam menjalankan tugas. Untuk itu kami berusaha menjalin hubungan baik dengan pihak media dengan berusaha memberikan sarana yang memudahkan kedua belah pihak bisa berkomunikasi dengan baik seperti melalui majalah intern perusahaan(societa) wartawan dapat 99

32 100 mengetahui data terbaru dan aktivitas kehumasan untuk dijadikan acuan dalam menulis berita. Memperkuat Pernyataan tersebut narasumber eksternal Ibu Ria Saptawati (Jurnalis RRI) menuturkan, Hubungan yang terjalin cukup baik, dalam setiap event Humas DPSKTK-PM biasanya mengundang kami, tetapi kami selaku media belum tentu dapat meliput kegiatan yang diadakan oleh DPSKTK-PM hal itu biasanya disebabkan karena kami mempunyai jadwal peliputan lain yang bersamaan dengan waktu yang ditentukan DPSKTK-PM dalam mengundang kami. Dari pernyataan narasumber internal dan eksternal di atas, penulis menemukan kecocokan informasi (valid) mengenai hubungan yang terjalin antara humas DPSKTK-PM dengan pihak media sudah cukup baik, hal tersebut dapat terlihat dari humas DPSKTK-PM yang selalu mengundang media dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan. Sedangkan bentuk kegiatan Media Relations yang digunakan dalam mensosialisasikan program perlindungan korban tindak kekerasan dan pekerja migran di DKI Jakarta apabila dikaitkan dengan strategi yang disesuaikan dengan upaya Humas dalam melakukan berbagai kegiatan yang bersentuhan dengan media menurut Ardianto (2011: ), beberapa hal yang telah dilakukan menurut key informan yaitu Ibu Isni Nur Aini, Kepala bagian Humas DPSKTK-PM adalah sebagai berikut:, Kegiatan media relations yang pernah dilakukan dalam mensosialisasikan program perlindungan dan pekerja migran di DKI Jakarta selama ini yaitu Press release, press conference, press interview, seminar dan talkshow,. Ibu Ade Cholilah sebagai Kordinator Pelaksana Program KTK-PM juga menuturkan, Strategi yang sudah kami lakukan di DKI Jakarta sampai dengan saat ini yaitu mengundang media dalam setiap event yang dilaksanakan DPSKTK-PM, membuat banner, membuat pamlet dan membagikan kepada para tamu yang diundang dalam setiap event yang kami lakukan, kami juga membuat pertemuan dengan media (press conference) humas membuat press release setiap selesai mengadakan kegiatan. Berdasarkan informasi yang penulis dapatkan dari kedua narasumber di atas mengenai kegiatan media relations yang sudah dijalankan humas sebagai langkah humas dalam mensosialisasikan program KTK-PM di DKI Jakarta, penulis menemukan kecocokan informasi yang didapat (valid). Hal tersebut terlihat dari kegiatan yang sudah dilakukan oleh Humas DPSKTK- PM yaitu press release, press conference,special events (seminar, talkshow). c. Tema Sosialisasi Program Perlindungan Korban Tindak Kekerasan Dan Pekerja Migran di DKI Jakarta.

33 101 Hasil yang didapat dari wawancara dengan key informan, yaitu Sejauh ini sosialisasi program perlindungan korban tindak kekerasan dan pekerja migran di DKI Jakarta kurang efektif. Hal tersebut dipertegas oleh Informan eksteral Ibu Sri Wahyuni (Korban yang mengalami tindakan kekerasan) yang menuturkan, Kalo menurut saya sih banyak orang-orang diluar sana yang nggak tau kalo misalkan kita khususnya perempuan mengalami tindak kekerasan oleh siapapun, ternyata ada tempat untuk ngadu dan minta perlindungan Memperkuat pernyataan narasumber sebelumnya Bapak Soleh Wahyudin (salah satu Pekerja Migran Bermasalah asal Tegal) menuturkan, Ya kayanya sih banyak yang belum tau bu. Temen-temen saya juga kan masih banyak yang di penjara di Malaysia, mereka juga kayanya ngak tau kalo nanti prosesnya akan seperti saya yang sebelum pulang ke daerah asal singgah dulu di RPTC. Dari hasil wawancara dengan tiga narasumber tersebut di atas penulis menemukan kecocokan informasi yang disampaikan. Penulis berasumsi bahwa pelaksanaan sosialisasi program perlindungan korban tindak kekerasan dan pekerja migran di DKI Jakarta belum efektif, hal tersebut terlihat dari masih rendahnya pengetahuan dan informasi yang didapat para korban tentang program tersebut sehingga korban yang ditangani oleh DPSKTK-PM umumnya berasal dari rujukan lembaga lain.

34 4.3.2 Teknik Analisis Data 102 Penulis menganalisis data berdasarkan hasil wawancara dengan semua narasumber dikaitkan dengan teori-teori yang sudah dikutip pada bab sebelumnya. Berikut hasil yang telah didapatkan dari semua metode pengumpulan data dikaitkan dengan tujuan dari penelitian skripsi ini Strategi Public Relations (Hubungan Masyarakat) Apabila dikaitkan dengan strategi Public Relations (humas) atau yang lebih dikenal dengan Bauran Public Relations yang dikemukakan oleh Ruslan (2008: 13-15), Humas DPSKTK-PM telah melakukan peran-perannya sebagai berikut: 1. Publications Dalam hal ini, tugas PR dalah menciptakan berita untuk mencari publisitas melalui kerjasama dengan pihak pers/wartawan dengan tujuan menguntungkan citra lembaga atau organisasi yang diwakilinya. Peran humas DPSKTK-PM sejauh ini sudah cukup baik dalam melakukan publikasi program KTK-PM. Diantaranya humas kerap kali mengirim artikel-artikel tentang kegiatan yang sudah dilaksanakan untuk dimuat di beberapa media cetak dan online. Humas juga rutin memperbaharui kegiatan atau program yang sudah dilakukan di website milik Kementerian Sosial RI Selain itu, dalam setiap event yang diselenggarakan, humas selalu mengundang pihak media, perwakilan beberapa instansi terkait untuk turut hadir.

35 2. Event 103 Merancang sebuah event yang bertujuan untuk memperkenalkan produk dan layanan perusahaan, mendekatkan diri ke publik dan lebih jauh lagi dapat mempengaruhi opini publik. Berikut beberapa jenis event yang dilakukan: a. Calendar Event Calender event meliputi kegiatan rutin selalu diselenggarakan pada waktu tertentu. Berdasakan informasi yang didapatkan peneliti, Humas rutin membuat rencana event yang disesuaikan dengan tanggal-tanggal perayaan hari besar. Misalnya Hari Anti Tindakan Kekerasan dan Hari Perempuan sedunia. b. Special Event Event yang sifatnya khusus dan dilaksanakan pada momen tertentu di luar acara rutin dari program kerja humas. Sebagai sebuah instansi pemerintah special event yang pernah dilakukan oleh Humas DPSKTK-PM, Kementerian Sosial RI dalam mensosialisasikan Program KTK-PM yaitu acara seminar dan talkshow yang dihadiri oleh beberapa rekan media, dan tamu undangan penting lainnya. c. Moment Event Event atau acara yang bersifat momentum atau lebih khusus lagi, misalnya menyambut pesta perak, pesta emas, pesta berlian, hingga menghadapi milenium. Sampai saat ini, momentum event ini yang dilakukan oleh Direktorat PSKTK-PM Kementerian Sosial belum ada.

36 3. News (menciptakan berita) 104 Berupaya menciptakan berita melalui press release, news letter, bulletin, dan lain-lain. Untuk itulah seorang humas harus mempunyai kemampuan menulis untuk menciptakan publisitas. Sejauh ini, kegiatan yang paling rutin dilakukan humas dalam mensosialisasikan program perlindungan korban tindak kekerasaan dan pekerja migran di DKI Jakarta melalui newsletter (majalah intern perusahaan) membuat press release, yang dijadikan sebagai acuan pihak media dalam membuat berita mengenai kegiatan yang telah dilaksanakan oleh humas DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI, namun untuk bulletin tidak pernah dibuat dikarenakan pihak Humas Kementerian Sosial sudah mempunyai majalah intern yaitu majalah SOCIETA. 4. Community Involvement (kepedulian pada komunitas) Keterlibatan tugas sehari-hari seorang Public Relations adalah mengadakan kontak sosial dengan kelompok masyarakat tertentu guna menjaga hubungan baik (community relations and humanity relations) dengan pihak organisasi atau lembaga yang diwakilinya. Dalam melaksanakan event yang berkaitan tersebut, salah satu yang sudah dilakukan DPSKTK-PM mengadakan Komunitas Peduli Korban Trafficking. 5. Inform or Image (memberitahukan atau meraih citra) Ada dua fungsi utama dari Public Relations, yaitu memberikan informasi kepada publik atau menarik perhatian, sehingga diharapkan dapat memperoleh tanggapan berupa citra positif. Untuk publik internal, Humas memberikan informasi melalui internal

DPSKTK-PM Kementerian SosialRI) 1. Menurut ibu, Sejauh mana hubungan humas DPSKTK-PM dengan media?

DPSKTK-PM Kementerian SosialRI) 1. Menurut ibu, Sejauh mana hubungan humas DPSKTK-PM dengan media? Draft pertanyaan dengan Key Informan Ibu Isni Nur Aini, M.Psi (Kepala Bagian Humas DPSKTK-PM Kementerian SosialRI) L1 1. Menurut ibu, Sejauh mana hubungan humas DPSKTK-PM dengan media? 2. Menurut ibu,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. narasumber, observasi partisipan, wawancara, dan dokumen. wawancarai adalah sebagai berikut:

BAB 4 HASIL PENELITIAN. narasumber, observasi partisipan, wawancara, dan dokumen. wawancarai adalah sebagai berikut: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Penyajian data yang akan penulis sajikan yaitu dimulai dari profil narasumber, observasi partisipan, wawancara, dan dokumen. 4.1.1 Profil Narasumber

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN KEY INFORMAN. : Kepala Bagian Humas Direktorat PSKTK-PM. Adalah benar sebagai Narasumber dalam penulisan skripsi yang dilakukan oleh

SURAT PERNYATAAN KEY INFORMAN. : Kepala Bagian Humas Direktorat PSKTK-PM. Adalah benar sebagai Narasumber dalam penulisan skripsi yang dilakukan oleh SURAT PERNYATAAN KEY INFORMAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Isni Nur Aini, M.Psi Jabatan : Kepala Bagian Humas Direktorat PSKTK-PM Perusahaan : Kementerian Sosial RI Adalah benar sebagai

Lebih terperinci

STRATEGI MEDIA RELATIONS

STRATEGI MEDIA RELATIONS STRATEGI MEDIA RELATIONS DALAM MENSOSIALISASIKAN PROGRAM PERLINDUNGAN KORBAN TINDAK KEKERASAN DAN PEKERJA MIGRAN DI DKI JAKARTA (Periode Oktober-Desember 2012) MARGARETA Direktorat Perlindungan Sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi di instansi pemerintahan umumnya berisi tentang acara kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam penelitian ini, fokus penelitiannya adalah Pendekatan Media Relations Yayasan Puteri Indonesia dalam meningkatkan publisitas Puteri Indonesia. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini, peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang diperoleh

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini, peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang diperoleh BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Pada Bab ini, peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara dengan berpedoman kepada format wawancara yang telah disusun sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih informan yang memiliki

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih informan yang memiliki BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek dan Objek 4.1.1 Deskripsi Subjek Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih informan yang memiliki hubungan langsung dengan hotel Ibis Jakarta Slipi yang mengetahui

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Simpulan. Berdasarkan data penelitian yang telah diuraikan pada bab-bab

BAB V PENUTUP. A. Simpulan. Berdasarkan data penelitian yang telah diuraikan pada bab-bab BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan data penelitian yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, serta didasarkan pada analisis data penelitian tentang Kapabilitas Public Relation Officer di Universitas

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sales and Marketing

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sales and Marketing BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Wawancara 4.1.1.1 Wawancara terhadap Public Relations Executive dan Director of Sales and Marketing Ketika penulis mengajukan pertanyaan tentang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya komunikasi di dalam kehidupan ini sangatlah penting. Dengan komunikasi kita bisa membentuk sebuah relasi dengan individu maupun kelompok lainnya. Dalam

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai bagian terakhir dari penyusunan skripsi ini tentang Aktifitas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebagai bagian terakhir dari penyusunan skripsi ini tentang Aktifitas 77 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai bagian terakhir dari penyusunan skripsi ini tentang Aktifitas Marketing Public Relations (MPR) Dalam Mengkomunikasikan Brand Identity Sumitomo Pipe oleh PT. PARADISE

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. menjadi fokus dalam penelitian ini. Kesimpulan-kesimpulan ini meliputi

BAB V PENUTUP. menjadi fokus dalam penelitian ini. Kesimpulan-kesimpulan ini meliputi BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari berbagai data dan fakta yang sudah diperoleh dari lapangan dan dikonfirmasikan dengan teori-teori yang menjadi acuan peneliti, dengan demikian dapat diperoleh beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public relations atau humas merupakan suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya bergerak di dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, namun bukan angka-angka.

BAB III PENYAJIAN DATA. yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, namun bukan angka-angka. BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini, peneliti menyajikan data dengan metode penelitian deskripsi kualitatif, melalui eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena sosial dan data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan citra organisasi yaitu Televisi Republik Indonesia ( TVRI).

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan citra organisasi yaitu Televisi Republik Indonesia ( TVRI). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia perkembangan media televisi sekarang ini yang semakin maju dan berkembang memiliki tingkat persaingan yang cukup besar di kalangan masyarakat.sehingga

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh peneliti mengenai aktivitas Media Relations KPID DKI Jakarta, peneliti menguraikan kesimpulan mengenai bagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada sebuah perusahaan bahwa tanggungjawab seorang public relations sangat diperlukan dengan tujuan membina hubungan yang baik dengan stakeholder termasuk dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti pengambilan keputusan pimpinan, juga pada tingkat pekerjaan

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti pengambilan keputusan pimpinan, juga pada tingkat pekerjaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu organisasi atau perusahaan selalu menuntut motivasi kerja anggotanya atau karyawannya dalam pencapaian tujuan perusahaan. Usaha pencapaian tujuan perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi suatu lembaga bisa menjadi lebih dikenal oleh

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi suatu lembaga bisa menjadi lebih dikenal oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyebaran informasi menjadi penting bagi suatu organisasi, perusahaan maupun lembaga dalam menginformasikan kebijakan serta acara acara yang dilakukan oleh organisasi,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan ini menekankan pada proses perolehan data untuk memperoleh hasil

Lebih terperinci

AGREINI DWI ERZA. Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kemanggisan Jakarta Barat, (+62-21) ,

AGREINI DWI ERZA. Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kemanggisan Jakarta Barat, (+62-21) , KEGIATAN EMPLOYEE RELATIONS DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA (Studi Kasus Pada Pegawai Direktorat Perlindungan Sosial Korban Tindak Kekerasan Dan Pekerja Migran (DPSKTK-PM) Pada Kementerian Sosial RI)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di Jakarta perkembangan hotel sangat padat dan berkembang, ini dikarenakan sebagai ibu kota negara Republik Indonesia yang merupakan pusat pemerintahan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Komunikasi Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan dalam Bahasa latin berasal dari kata Communicatus yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi sekarang ini, Public Relations (PR) atau yang sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan membawa dampak yang signifikan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan membawa dampak yang signifikan bagi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kemajuan ilmu pengetahuan membawa dampak yang signifikan bagi segala hal khususnya dalam dunia kerja. Kemajuan ini dianggap sebagai salah satu cara perusahaan, instansi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas) Pada beberapa buku yang biasanya mengkritik PR (atau kadang pada esai tentang PR yang dibuat mahasiswa) sering kali memulai isinya dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media. Media itu sendiri sebagai alat humas yang berguna dalam

BAB I PENDAHULUAN. media. Media itu sendiri sebagai alat humas yang berguna dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Suatu instansi tentu sangat membutuhkan peran humas untuk menjembatani arus informasi. Humas sebagai salah satu wahana komunikasi ke dalam dan ke luar yang

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG. A. Deskripsi Laporan Pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM) selama 2 bulan dalam menjalankan Kuliah Kerja Media, yaitu:

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG. A. Deskripsi Laporan Pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM) selama 2 bulan dalam menjalankan Kuliah Kerja Media, yaitu: BAB IV PELAKSANAAN MAGANG A. Deskripsi Laporan Pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM) Pada saat pelaksanaan Kuliah Kerja Media di Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kota Surakarta, ada beberapa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. untuk menelaah data yang telah diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih

BAB IV ANALISA DATA. untuk menelaah data yang telah diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih BAB IV ANALISA DATA A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang bermanfaat untuk menelaah data yang telah diperoleh dari beberapa informan yang telah dipilih selama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media relations merupakan bagian dari public relations eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN. Media relations merupakan bagian dari public relations eksternal yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media relations merupakan bagian dari public relations eksternal yang membina dan mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai sarana komunikasi antara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi, sehingga peran dan fungsinya semakin maksimal. perusahaan salah satunya melalui kegiatan media relations.

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi, sehingga peran dan fungsinya semakin maksimal. perusahaan salah satunya melalui kegiatan media relations. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah hubungan masyarakat atau humas sebagai profesi telah dikenal di Indonesia sejak awal kemerdekaan. Humas yang kemudian dikenal sebagai Public Relations (PR)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur

BAB I PENDAHULUAN. sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Humas merupakan salah satu fungsi manajemen yang mengevaluasi opini, sikap, dan perilaku publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan prosedurprosedur suatu individu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di sebuah organisasi, perusahaan, maupun instansi pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Di sebuah organisasi, perusahaan, maupun instansi pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di sebuah organisasi, perusahaan, maupun instansi pemerintah dibutuhkan komunikasi antar organisasi lain, banyak cara yang dilakukan perusahaan maupun instansi pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahan swasta maupun pemerintah diwajibkan memberikan ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan melibatkan masyarakat umum atau khalayak luas, biasanya diperlukan kegiatan Media Relations ( Menjalin Hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hubungan baik dengan media atau sering juga disebut dengan media relations.

BAB I PENDAHULUAN. hubungan baik dengan media atau sering juga disebut dengan media relations. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kegiatan yang dilakukan Humas dalam sebuah perusahaan merupakan membangun citra positif terhadap khalayak dengan cara membangun hubungan baik dengan media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Humas memegang peranan penting dalam setiap organisasi, baik pada

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Humas memegang peranan penting dalam setiap organisasi, baik pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dengan adanya informasi yang semakin terbuka dan kompetitif ini, profesi Humas sudah tidak terdengar asing lagi di telinga. Kehadiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hubungan masyarakat memiliki peranan penting dalam keberlangsungan hidup suatu perusahaan, sekaligus harus mampu menjembatani dan mempertahankan citra positif

Lebih terperinci

INTERVIEW GUIDE. Jabatan : Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kabupaten Kendal. menjadi dasar kegiatan humas setda Kendal?

INTERVIEW GUIDE. Jabatan : Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kabupaten Kendal. menjadi dasar kegiatan humas setda Kendal? INTERVIEW GUIDE A. Bagian Hubungan Masyarakat Kabupaten Kendal I. Data Informan Nama : Heri Wasito Jabatan : Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kabupaten Kendal II. Pertanyaan 1. Apakah humas setda Kendal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia, maka kebutuhuhan jasa

BAB I PENDAHULUAN. jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia, maka kebutuhuhan jasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri pariwisata berkembang sangat pesat di Indonesia terlebih persaingan dunia perhotelan. Dengan adanya peningkatan jumlah wisatawan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kementerian Sosial RI merupakan Instansi Pemerintah yang mempunyai tugas pokok melaksanakan tugas umum Pemerintahan dan Pembangunan di bidang Kesejahteraan Sosial.

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. memeberikan informasi kepada Publik Internal. Hubungan Masyarakat (Wawancara, selasa, 11 Februari 2014), Humas

BAB III PENYAJIAN DATA. memeberikan informasi kepada Publik Internal. Hubungan Masyarakat (Wawancara, selasa, 11 Februari 2014), Humas BAB III PENYAJIAN DATA A.Peran humas pemerintah Kota Pekanbaru dalam memeberikan informasi kepada Publik Internal. Bapak Azhar,S.sos.M.PA sebagai Kepala Sub bagian Penerangan Hubungan Masyarakat (Wawancara,

Lebih terperinci

WAWANCARA MENDALAM DENGAN MANAGER PUBLIC RELATIONS YAYASAN PUTERI INDONESIA. 1. Apa saja yang mencakup ruang lingkup pekerjaan PR YPI?

WAWANCARA MENDALAM DENGAN MANAGER PUBLIC RELATIONS YAYASAN PUTERI INDONESIA. 1. Apa saja yang mencakup ruang lingkup pekerjaan PR YPI? WAWANCARA MENDALAM DENGAN MANAGER PUBLIC RELATIONS YAYASAN PUTERI INDONESIA Public Relations 1. Apa saja yang mencakup ruang lingkup pekerjaan PR YPI? Ruang lingkup pekerjaan PR Yayasan Puteri Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. militer, sampai dengan lembaga-lembaga pemerintah pun memerlukan Public

BAB I PENDAHULUAN. militer, sampai dengan lembaga-lembaga pemerintah pun memerlukan Public 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya fungsi PR (Public Relations) diperlukan oleh setiap organisasi, baik itu organisasi yang bersifat komersial (perusahaan) maupun organisasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan publik dan sebaliknya. Hubungan komunikasi sangat dibutuhkan guna

BAB I PENDAHULUAN. dengan publik dan sebaliknya. Hubungan komunikasi sangat dibutuhkan guna 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tak ada yang mampu menyangkal pentingnya suatu kemampuan komunikasi, baik antara individu dengan individu, maupun antara suatu instansi dengan publik dan sebaliknya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dalam membentuk citra positiif dan mencapai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dalam membentuk citra positiif dan mencapai tujuan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sebuah perusahaan dibutuhkan seorang praktisi public relations untuk membantu dalam membentuk citra positiif dan mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan, public

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 15 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 15 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL KEPALA BADAN SAR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 15 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif berdasarkan judul penelitian yang digunakan yaitu Implementasi Etika Public Relations PT

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. mempunyai peranan penting dalam pengembangan brand awareness dari PT.Q2

BAB IV HASIL PENELITIAN. mempunyai peranan penting dalam pengembangan brand awareness dari PT.Q2 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Wawancara Peneliti melakukan praktek wawancara dengan beberapa narasumber yang mempunyai peranan penting dalam pengembangan brand awareness dari

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dari penelitian strategi public relations PT Indonesia Media Televisi untuk membentuk brand positioning Big TV sebagai berikut : 1. Big TV menjangkau

Lebih terperinci

Produksi Media PR AVI

Produksi Media PR AVI Produksi Media PR AVI Modul ke: Pengantar dan Signifikanasi Produksi Media PR AVIl Fakultas Fakultas Ilmu KOmunikasi Hendrata Yudha S.sos, M.ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Tolok

Lebih terperinci

HASIL WAWANCARA MENDALAM. -Informan pertama mendefinisikan konferensi pers yaitu suatu kegiatan yang

HASIL WAWANCARA MENDALAM. -Informan pertama mendefinisikan konferensi pers yaitu suatu kegiatan yang HASIL WAWANCARA MENDALAM Konfrensi Perss 1. Apa yang diketahui tentang konfrensi pers? -Informan pertama mendefinisikan konferensi pers yaitu suatu kegiatan yang berhubungan dengan pers bertujuan menyebarkan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang pengelolaan informasi kegiatan internal oleh humas Universitas Mercu Buana Jakarta untuk kebutuhan informasi bagi stakeholder

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dimaksud. Adapun kesimpulan dari peneliti adalah sebagai berikut :

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dimaksud. Adapun kesimpulan dari peneliti adalah sebagai berikut : BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 SIMPULAN Sebagai bagian akhir dalam penyusunan skripsi tentang Kampanye Public Relations Kantor Pusat Bank Indonesia Jakarta dalam Kompetisi Nasional Bertarung Inovasi Sambal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan antar manusia di dalam masyarakat dan mempunyai proses yang jelas, baik itu proses secara primer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Keberadaan Humas dalam sebuah instansi atau organisasi terus berkembang pesat, meskipun belum ada standarisasi yang jelas dan baku bagi mereka yang akan menggeluti

Lebih terperinci

Untuk menjadi penulis harus: 1. Menguasai topik yang akan ditulis, yaitu memahami topik secara komprehensif. Prinsip yang selalu dipegang oleh penulis

Untuk menjadi penulis harus: 1. Menguasai topik yang akan ditulis, yaitu memahami topik secara komprehensif. Prinsip yang selalu dipegang oleh penulis Pengantar Semua orang bisa menulis, tapi tidak semua orang bisa menulis dengan baik. Menulis yang dimaksud, bukan hanya membuat catatan untuk diri sendiri, tapi menulis informasi untuk disampaikan kepada

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Untuk memperoleh data yang sesuai dengan permasalahan, maka penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang dalam analisis

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dalam penulisan ini, peneliti menggunakan validitas data trustworthiness.

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Dalam penulisan ini, peneliti menggunakan validitas data trustworthiness. 56 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Teknik Validitas Data Dalam penulisan ini, peneliti menggunakan validitas data trustworthiness. Artinya adalah menguji kebenaran dan kejujuran subjek dalam mengungkap realitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Suatu organisasi atau perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri tanpa dukungan dan citra publik yang berkaitan dengan aktivitas dan perkembangan organisasi atau perusahaan.

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Strategi Humas Pemerintahan Kabupaten Boyolali Dalam Menjalin Hubungan Dengan Media) Disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hotel adalah suatu badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi yang dikelola secara komersial, dengan menyediakan layanan makanan, minuman, dan fasilitas lainnya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media sebagai bagian dari alat perputaran informasi memiliki peranan yang sangat penting dalam mencari dan menyampaikan informasi kepada publik. Setiap perusahaan memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah tentang keunikkan dan keanekaragaman budaya dan suku yang ada

BAB I PENDAHULUAN. adalah tentang keunikkan dan keanekaragaman budaya dan suku yang ada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah sebuah Negara maritim dimana sebagian besar negaranya adalah perairan, negeri yang beriklim tropis ini memiliki banyak kekayaan alam, wisata,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pada bab III telah dibahas mengenai metedologi penelitian yang dilakukan dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pada bab III telah dibahas mengenai metedologi penelitian yang dilakukan dalam BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab III telah dibahas mengenai metedologi penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu strategi public relations dalam membangun customer relationship management di

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM Sejarah Terbentuknya Biro Humas dan Protokol. Diberlakukannya peraturan daerah Provinsi Lampung Nomor 11 Tahun 2014

BAB IV GAMBARAN UMUM Sejarah Terbentuknya Biro Humas dan Protokol. Diberlakukannya peraturan daerah Provinsi Lampung Nomor 11 Tahun 2014 45 BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 Biro Humas dan Protokol Provinsi Lampung 4.1.1 Sejarah Terbentuknya Biro Humas dan Protokol Diberlakukannya peraturan daerah Provinsi Lampung Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pembentukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra (image) yang baik di semua aspek yang terkait atau berhubungan dengan organisasi atau

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian berikut Menurut Semiawan (2010:1), pengertian metodologi adalah sebagai kata metode dan metodologi sering dicampur adukkan dan disamakan. Padahal keduanya

Lebih terperinci

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus.

Kata kunci: public relations, manajemen, staff public relations, Mirota Kampus. Studi Perbandingan Pemahaman Konsep Public Relations Menurut Manajemen dan Staff Public Relations di Mirota Kampus Florensia Samodra / Ike Devi Sulistyaningtyas, S.Sos., M.Si. Program Studi Ilmu Komunikasi,

Lebih terperinci

Narasumber : Dadan Abdul Kohar Jabatan : Kepala Seksi Perizinan Bangunan di Dinas Tata Kota dan Bangunan kota Depok Waktu : 21 Mei 2008, jam 09.

Narasumber : Dadan Abdul Kohar Jabatan : Kepala Seksi Perizinan Bangunan di Dinas Tata Kota dan Bangunan kota Depok Waktu : 21 Mei 2008, jam 09. Narasumber : Dadan Abdul Kohar Jabatan : Kepala Seksi Perizinan Bangunan di Dinas Tata Kota dan Bangunan kota Depok Waktu : 21 Mei 2008, jam 09.00 WIB Bagaimana proses identifikasi wajib retribusi Izin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempublikasikan setiap ada agenda yang diadakan oleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. mempublikasikan setiap ada agenda yang diadakan oleh perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman modern ini keterbukaan informasi publik sangatlah penting terutama untuk memenuhi kebutuhan akan informasi yang terus berkembang. Dalam hal ini keterbukaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat (Humas) sangat berkembang di masyarakat. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat (Humas) sangat berkembang di masyarakat. Pesatnya perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, Public Relations yang sebelumnya dikenal dengan Hubungan Masyarakat (Humas) sangat berkembang di masyarakat. Pesatnya perkembangan PR dapat dilihat dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan perbankan di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat saat ini. Bank merupakan lembaga keuangan yang berfungsi menyalurkan dana kepada masyarakat, khususnya

Lebih terperinci

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Kata Pengantar Proses demokratisasi telah mengubah paradigma semua Kementerian/Lembaga Pemerintah saat ini dimana transparansi, akuntabilitas dan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari analisa keadaan dan pembahasan yang sudah dijelaskan pada BAB III, maka pada bab ini akan disimpulkan perbandingan pengamatan empiris aktivitas Public Relation

Lebih terperinci

RENCANA KEGIATAN PUBLIKASI DAN SOSIALISASI INFORMASI PEMILU

RENCANA KEGIATAN PUBLIKASI DAN SOSIALISASI INFORMASI PEMILU RENCANA KEGIATAN PUBLIKASI DAN SOSIALISASI INFORMASI PEMILU DISAMPAIKAN PADA KEGIATAN KONSOLIDASI DAN PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMILU TAHUN 2015 SURABAYA, 12 14 MEI 2015 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu kewajiban

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu kewajiban BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu kewajiban Negara serta tanggung jawab pemerintah kepada masyarakat dalam memberikan perlindungan sosial

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG DRAFT PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bermasyarakat atau dimana saja manusia

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bermasyarakat atau dimana saja manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Komunikasi merupakan salah satu aktivitas dasar manusia, dengan adanya proses komunikasi manusia dapat saling berhubungan saru dengan lainnya baik dalam kehidupan

Lebih terperinci

UPAYA HUMAS KEMENTERIAN PERDAGANGAN DALAM MENGEDUKASI MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI. (Periode Januari 2010 Maret 2011)

UPAYA HUMAS KEMENTERIAN PERDAGANGAN DALAM MENGEDUKASI MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI. (Periode Januari 2010 Maret 2011) UPAYA HUMAS KEMENTERIAN PERDAGANGAN DALAM MENGEDUKASI MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI (Periode Januari 2010 Maret 2011) Skripsi Skripsi Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

KOMUNIKASI PARIWISATA PURWAKARTA MELALUI EVENT FESTIVAL BUDAYA DUNIA PURWAKARTA 2015 SITI SYAMSIAH, YANTI SETIANTI, LILIS PUSPITASARI, KOKOM KOMARIAH

KOMUNIKASI PARIWISATA PURWAKARTA MELALUI EVENT FESTIVAL BUDAYA DUNIA PURWAKARTA 2015 SITI SYAMSIAH, YANTI SETIANTI, LILIS PUSPITASARI, KOKOM KOMARIAH KOMUNIKASI PARIWISATA PURWAKARTA MELALUI EVENT FESTIVAL BUDAYA DUNIA PURWAKARTA 2015 SITI SYAMSIAH, YANTI SETIANTI, LILIS PUSPITASARI, KOKOM KOMARIAH Program Studi Hubungan Masyarakat, Fikom Unpad Email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah salah satu cara untuk menyampaikan informasiinformasi penting di dalam sebuah perusahaan. Setiap perusahaan atau organisasi memiliki dua jenis komunikasi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 TIPE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu kegiatan (ilmiah) yang ditempuh melalui rangkaian proses yang panjang. Mengukitp dari Burhan Bungin, dalam konteks ilmu sosial,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pemerintahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM)

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Pemerintahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga Pemerintahan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) adalah suatu institusi dalam melindungi masyarakat dari produk obat dan makanan yang membahayakan

Lebih terperinci

: Communication Coordinator. WAKTU WAWANCARA : 23 Mei 2012, pukul Apakah fungsi dan tugas Public Relations menurut Mbak?

: Communication Coordinator. WAKTU WAWANCARA : 23 Mei 2012, pukul Apakah fungsi dan tugas Public Relations menurut Mbak? NARASUMBER JABATAN TEMPAT WAWANCARA : Novitri Lilaksari : Communication Coordinator : Hotel Sultan WAKTU WAWANCARA : 23 Mei 2012, pukul 17.00 1. Apakah fungsi dan tugas Public Relations menurut Mbak? PR

Lebih terperinci

INTERVIEW GUIDE. Informan Internal Humas Pemerintah Kabupaten Lombok Utara. : Kepala Bagian Humas dan Protokol

INTERVIEW GUIDE. Informan Internal Humas Pemerintah Kabupaten Lombok Utara. : Kepala Bagian Humas dan Protokol INTERVIEW GUIDE Informan Internal Humas Pemerintah Kabupaten Lombok Utara A. Data Informan Nama : Ihwan Budiman, S.Pd Umur : 45 Tahun Jabatan : Kepala Bagian Humas dan Protokol Pertanyaan Umum 1. Apakah

Lebih terperinci

MOTTO. (Siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil, siapa yang bersabar akan. beruntung, siapa yang menapaki jalan-nya akan sampai ke tujuan)

MOTTO. (Siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil, siapa yang bersabar akan. beruntung, siapa yang menapaki jalan-nya akan sampai ke tujuan) MOTTO Man Jadda Wajadda, Man Shabara Zhafira, Man Saara alaa Darbi Washola (Siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil, siapa yang bersabar akan beruntung, siapa yang menapaki jalan-nya akan sampai ke

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tujuan penelitian. Penelitian Deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tujuan penelitian. Penelitian Deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian dalam skripsi ini adalah deskriptif, karena sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian Deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Informasi tidak mengalir begitu saja dan yang bergerak adalah prosesnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Informasi tidak mengalir begitu saja dan yang bergerak adalah prosesnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi tidak mengalir begitu saja dan yang bergerak adalah prosesnya dan penyampaian pesan interpretasi terhadap penyampaian tersebut dan penciptaan penyampaian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisa data dan penelitian yang dilakukan di Suku Dinas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisa data dan penelitian yang dilakukan di Suku Dinas 107 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data dan penelitian yang dilakukan di Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Jakarta Barat tentang Public Relations Kominfomas dalam

Lebih terperinci

TRANSKIP WAWANCARA. Lokasi/Tempat : Divisi Corporate Communications PT. Garuda Indonesia

TRANSKIP WAWANCARA. Lokasi/Tempat : Divisi Corporate Communications PT. Garuda Indonesia L1 TRANSKIP WAWANCARA Nama : Adhi Pratama Jabatan : Public Relations Lokasi/Tempat : Divisi Corporate Communications PT. Garuda Indonesia (Persero), tbk Tanggal : 10 Mei 2011 Tipe : Face Two Face (F2F)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata, dimana paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para pengaruh dan praktisinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia terutama di Indonesia itu sendiri. Persaingan untuk menjadi media yang paling diminati di Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. asing lagi. Terbukti beberapa hotel berbintang tidak melewatkan sosok Public

BAB 1 PENDAHULUAN. asing lagi. Terbukti beberapa hotel berbintang tidak melewatkan sosok Public BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Public Relations dalam dunia perhotelan telah menjadi hal yang tidak asing lagi. Terbukti beberapa hotel berbintang tidak melewatkan sosok Public Relations sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas

BAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Humas (Hubungan Masyarakat) dibedakan menjadi dua yaitu Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan tentunya memiliki peran yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sudah semakin menjamur dan sepertinya hukum di Indonesia tidak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sudah semakin menjamur dan sepertinya hukum di Indonesia tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi dewasa ini, kian meningkatnya penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda. Sehingga maraknya penyimpangan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Pedoman Pertanyaan Wawancara

LAMPIRAN. Pedoman Pertanyaan Wawancara LAMPIRAN Pedoman Pertanyaan Wawancara Kategori : Citra 1. Bagaimana citra yang ingin dibangun oleh CP Prima dimata publik? 2. Secara spesifik, hal apa saja yang dilakukan guna mengelola citra dan mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. dari indepth interview, observasi dan pengumpulan document

BAB III PENYAJIAN DATA. dari indepth interview, observasi dan pengumpulan document 37 BAB III PENYAJIAN DATA Dengan melangkah ke bab tiga ini, penulis berusaha memaparkan hasil dari indepth interview, observasi dan pengumpulan document yang pernah penulis adakan di Dinas Kebudayaan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komponen penting untuk membentuk citra dan image dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. komponen penting untuk membentuk citra dan image dalam suatu BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Public Relations atau sering disebut dengan Humas merupakan komponen penting untuk membentuk citra dan image dalam suatu instansi/perusahaan. Sesuai dengan fungsinya,

Lebih terperinci