BAB 4 HASIL PENELITIAN. narasumber, observasi partisipan, wawancara, dan dokumen. wawancarai adalah sebagai berikut:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 HASIL PENELITIAN. narasumber, observasi partisipan, wawancara, dan dokumen. wawancarai adalah sebagai berikut:"

Transkripsi

1 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Penyajian data yang akan penulis sajikan yaitu dimulai dari profil narasumber, observasi partisipan, wawancara, dan dokumen Profil Narasumber Wawancara penelitian ini dilakukan kepada pegawai yang bekerja pada DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI. Adapun narasumber yang penulis wawancarai adalah sebagai berikut: 1. Narasumber Pertama Narasumber pertama yang ditentukan adalah Ibu Isni Nur Aini,M.Psi. Di dalam direktorat ini beliau memiliki posisi sebagai kepala bagian humas DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI serta sebagai key informan dalam penulisan skripsi ini. Beliau bertanggung jawab dengan semua kegiatan yang dilaksanakan oleh DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI. Tugasnya disini adalah membuat dan merencanakan kegiatan yang akan dilakukan oleh DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI serta sebagai fasilitator komunikasi antara pegawai dengan pihak manajemen atau antara pegawai dengan pegawai. Beliau memiliki peranan yang sangat penting dalam menciptakan citra positif direktorat di mata publik

2 internal maupun eksternal. Beliau bekerja di direktorat ini sejak tahun 2001 sampai saat terakhir penulis melakukan penelitian, beliau masih bekerja di DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI. 2. Narasumber Kedua Narasumber kedua yang ditentukan dalam penelitian ini yaitu Nurul Azni, S.Kom salah satu pegawai bagian humas DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI serta sebagai informan pertama dalam penulisan skripsi ini. Beliau merupakan seseorang yang bertugas dalam membantu kepala bagian humas dalam hal membuat dan merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI serta membuat laporan evaluasi dari kegiatan yang sudah dilaksanakan. Beliau bekerja di direktorat ini sejak tahun 2008 sampai saat terakhir penulis melakukan penelitian, beliau masih bekerja di DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI. 3. Narasumber Ketiga Narasumber ketiga dalam penelitian ini adalah Rara Saraswati, S.Kom. Beliau merupakan pegawai di Sub Bagian Tata Usaha DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI serta sebagai informan kedua dalam penulisan skripsi ini. Beliau juga merupakan seseorang yang memiliki tugas dalam menyediakan formulir kontrak sosial, surat rujukan untuk klien serta bertanggung jawab terhadap klien pada saat klien datang untuk menerima, mengecek jumlah dan nama klien dan menandatangani berita

3 cara penerimaan, dan segala sesuatu yang berkaitan dengan penatausahaan arsip dan dokumentasi di direktorat. Beliau bekerja di direktorat ini sejak tahun 2007 hingga saat terakhir penulis melakukan penelitian, beliau masih bekerja di DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI. 4. Narasumber Keempat Narasumber keempat ditentukan dalam penelitian ini adalah Priska Suryatin, S.St. Beliau merupakan salah satupegawai perlindungan sosial Direktorat PSKTK-PM Kementerian Sosial RI serta sebagai informan ketiga dalam penulisan skripsi ini. Beliau merupakan seseorang yang bertugas dalam melaksanakan identifikasi dan analisis kasus klienserta melakukan bimbingan konseling terhadap klien yang berada dalam Rumah Perlindungan Trauma Center Kementerian Sosial RI.Beliau bekerja sejak tahun 2009 hingga sampai saat terakhir penulis melakukan penelitian, beliau masih bekerja di Rumah Perlindungan Trauma Center Kementerian Sosial RI Observasi Partisipan Penelitian ini menggunakan metode observasi partisipan dalam pengumpulan data dengan cara penulis bekerja di Direktorat Perlindungan Sosial Korban Tindak Kekerasan Dan Pekerja Migran (DPSKTK-PM) Kementerian Sosial RI pada sub bagian humas. Dalam hal ini penulis bisa

4 disebut juga sebagai peneliti dengan cara terjun langsung ke lapangan dalam DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI ini. Dalam hal ini peneliti menjadi partisipan sebagai periset (observer), yang artinya adalah orang dalam (insider) dari kelompok yang diamati dan melakukan pengamatan terhadap kelompok tersebut. Penulis dalam hal ini mengamati dan ikut berpartisipasi dalam beberapa kegiatan yang dilakukan oleh DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI.Selain mengamati dan ikut berpartisipasi dalam beberapa kegiatan, penulis juga melakukan sendiri bagaimana cara membuat disposisi surat untuk melaksanakan case conference yang ditujukan kepada seluruh kepala bagian yang ada dalam direktorat ini. Hal tersebut dilakukan penulis untuk mengamati kegiatan employee relations yang diharapkan mampu meningkatkan motivasi kerja para pegawai direktorat. Penulis mendapatkan hasil dari pengamatan yang dilakukan dan dirangkum menjadi tahapan dalam observasi partisipan, yaitu sebagai berikut : 1. Pemilihan terhadap fenomena yang akan diteliti. Pemilihan ini berkaitan dengan permasalahan yang akan dipilih dan penulis memilih kegiatan employee relationshumas DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI sebagai objek penelitian.

5 2. Membuat disposisi surat yang ditujukan kepada masing-masing kepala sub bagian yang ada dalam direktorat untuk pelaksanaan case conference. 3. Ikut serta dalam kegiatan senam pagi yang rutin dilaksanakan pada hari jumat pukul WIB sampai WIB. Senam pagi ini diikuti oleh seluruh pegawai Direktorat Perlindungan Sosial Korban Tindak Kekerasan Dan Pekerja Migran (DPSKTK-PM) Kementerian Sosial RI. 4. Berpartisipasi dalam perayaan hari ulang tahun pegawai. Special event ini dilakukan pada minggu keempat setiap bulan. Pada hari minggu pegawai yang berulang tahun pada bulan itu berkumpul untuk merayakan ulang tahunnya. Kegiatan ini merupakan hiburan untuk pegawai serta salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai. 5. Capacity Building Sebagai pengamat kegiatan capacity building. Capacity building ini dilaksanakan di Rumah Perlindungan Trauma Center Kementerian Sosial RI pada tanggal 16 Maret 2012 dan dihadiri oleh seluruh pegawai. Dalam kegiatan ini pegawai diberikan pembekalan ilmu misalnya seperti praktek konseling dan juga ada narasumber yang memberikan materi seputar penanganan korban tindak kekerasan dan pekerja migran. 6. Pemantapan Petugas

6 Pada kegiatan pemantapan petugas ini, penulis hanya sebagai pengamat dan tidak mengikuti kegiatan tersebut karena penulis hanya melakukan internship selama beberapa bulan, sedangkan pemantapan petugas ini ditujukan untuk pegawai tetap yang bekerja di DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI. Pemantapan petugas ini biasanya dilaksanakan di luar kota seperti yang telah dilaksanakan pada saat penulis melakukan kerja praktek yaitu pada bulan Februari Pemantapan petugas ini dilaksanakan rutin setiap satu tahun sekali. 7. Mengamati media yang digunakan dalam menyampaikan kegiatan internal dalam direktorat. Media tersebut berupa media cetak seperti undangan yang berisikan mengenai pelaksanaan kegiatan, disposisi surat, papan pengumuman, dan telepon. 8. Melakukan pencatatan dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI. Pencatatan yang dilakukan penulis adalah menggunakan alat tulis. 9. Instrumen observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan buku pelaksanaan kerja praktek. Buku ini berisikan mengenai kegiatankegiatan apa saja yang dilakukan oleh penulis selama penulis melaksanakan kerja praktek. 10. Subjek pada penelitian ini adalah humas dan pegawai DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI.

7 Penulis sebagai observer, selain ikut serta dalam beberapa kegiatan yang dilaksanakan dalam DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI, penulis juga membantu para pegawai bagian humas dalam melakukan pekerjaannya yaitu seperti membuat disposisi surat pelaksanaan case conference dan melakukan persiapan teknis sebelum case conference ini dimulai. Disini penulis melihat bagaimana cara bekerja humas di DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI Wawancara Untuk memperoleh data yang lebih akurat, maka penulis melakukan wawancara kepada beberapa narasumber yang penulis ketahui memiliki peran yang cukup penting. Pemilihan narasumber merupakan rangkaian penyajian data untuk memperoleh informasi yang lebih detail mengenai kegiatan internal direktorat. Wawancara yang dilakukan oleh penulis meliputi pertanyaanpertanyaan yang diajukan kepada key informan dan informan ada yang tidak memiliki kesamaan dan ada pula yang memiliki kesamaan, pertanyaan yang diajukan disesuaikan dengan posisi narasumber tersebut dalam DPSKTK- PM Kementerian Sosial RI. Namun pada dasarnya semua pertanyaan tersebut sesuai dengan topik yang penulis bahas dan relevan dengan teori yang penulis gunakan dalam penulisan skripsi ini. Penulis melakukan wawancara dengan Narasumber pertama yang penulis pilih adalah Ibu Isni Nur Aini,M.Psi selaku kepala bagian humas dan

8 dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai key informan, karena beliau yang mengeluarkan ide-ide agar terlaksananya kegiatan employee relations dalam direktorat serta sebagai tempat proses untuk pengambilan keputusan. Dari pertanyaan-pertanyaan yang penulis ajukan kepada Ibu Isni adalah penulis mendapatkan penjelasan mengenai peranan humas dalam direktorat, mengenai kegiatan employee relations yang sudah dilaksanakan oleh DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI serta mengenai bagaimana cara humas dalam menginformasikan kegiatan yang akan dilaksanakan, dan penulis juga menanyakan pengaruh dari kegiatan employee relations yang sudah dilaksanakan terhadap motivasi kerja pegawai. Selain itu penulis juga menanyakan dari beberapa kegiatan tersebut mana yang lebih efektif dalam meningkatkan motivasi kerja pegawai DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI. Wawancara selanjutnya yaitu dengan beberapa pegawai yang bekerja dalam direktorat dan dalam penulisan skripsi ini sebagai informan. Wawancara ini dilakukan oleh penulis agar penulis mendapatkan kesamaan jawaban dari beberapa narasumber tersebut. Narasumber yang sebagai informan dalam penulisan skripsi ini adalah Nurul Azni, S.Kom selaku pegawai bagian humas DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI, Rara Saraswati, S.Kom yang merupakan salah satu pegawai di Sub Bagian Tata Usaha DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI, dan Priska Suryatin, S.St selaku pegawai perlindungan sosial Direktorat PSKTK-PM Kementerian Sosial RI. Penulis mengajukan pertanyaan yang secara garis besar sama dengan apa yang ditanyakan kepada kepala bagian humas DPSKTK-PM

9 Kementerian Sosial RI yaitu Ibu Isni yang dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai key informan. Hal ini dilakukan untuk mengambil satu kesimpulan tentang apa yang ingin diteliti oleh penulis dalam hal peranan humas melalui kegiatan employee relations dalam meningkatkan motivasi kerja pegawai DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI. Daftar pertanyaan yang diajukan kepada informan dalam penulisan skripsi ini adalah mengenai peranan humas DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI, mengenai kegiatan employee relations yang dilaksanakan oleh direktorat serta menanyakan cara humas dalam menginformasikan kegiatan yang akan dilaksanakan, dan menanyakan pengaruh dari kegiatan yang sudah dilaksanakan terhadap motivasi kerja mereka. Setelah penulis melakukan wawancara kepada narasumber dan penulis cross-check dengan data observasi dalam rangka menganalisa validitas keabsahan data. Selanjutnya yang penulis lakukan adalah menyatukan antara data yang diperoleh oleh penulis dari hasil wawancara dan observasi dengan mengkaitkannyaberdasarkan teori yang penulis dapatkan selama belajar dan akan digabungkan kembali dalam sebuah pengolahan data berupa beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan oleh pegawai direktorat sebagai salah satu cara humas untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai Dokumen Pengumpulan data yang penulis gunakan selanjutnya adalah dokumen sebagai salah satu instrumen yang mendukung dalam permasalahan ini serta sebagai alat bukti bahwa penulis pernah melakukan sebuah penelitian

10 terhadap direktorat ini. Dokumen tersebut merupakan bentuk media komunikasi tertulis yang diberlakukan secara umum dalam DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI. Dalam hal ini penulis akan menyajikan sebuah undangan yang diberikan kepada seluruh pegawai untuk memberitahukan bahwa akan dilaksanakan kegiatan seperti pemantapan petugas. Pemantapan petugas ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknis sebagai tenaga pelaksana perlindungan sosial korban tindak kekerasan dan pekerja migran, mengembangkan informasi dan kerjasama dalam rangka penanganan korban tindak kekerasan dan pekerja migran, serta menyamakan persepsi dan pemahaman yang sama dalam penanganan korban tindak kekerasan dan pekerja migran. Dibawah ini merupakan contoh undangan pelaksanaan kegiatan pemantapan petugas yang diberikan kepada seluruh pegawai yang mengikuti kegiatan tersebut.

11 CONTOH UNDANGAN PEMANTAPAN PETUGAS

12 CONTOH DISPOSISI SURAT Dokumen disposisi surat diatas merupakan bentuk media komunikasi tertulis yang juga diberlakukan dalam direktorat. Disposisi surat tersebut ditujukan kepada setiap masingmasing kepala sub bagian yang ada dalam DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI apabila

13 akan dilaksanakannya kegiatan case conference. Hal tersebut dilakukan agar seluruh kepala bagian yang ada dalam direktorat menghadiri dan mengetahui bahwa akan dilaksanakannya case conference. 4.2 Pengolahan Terhadap Data Yang Terkumpul Dari semua data yang sudah disajikan sebelumnya dengan metode-metode yang telah dipilih dalam penelitian ini, maka selanjutnya yang akan dilakukan dalam pengolahan terhadap semua data yang sudah terkumpul yang terdiri dari observasi partisipan, wawancara, dan dokumen. Hasil daripada metode pengumpulan data yaitu dokumen, terlihat dengan jelas bagaimana cara humas dalam menginformasikan kegiatan employee relations yang akan dilaksanakan kepada seluruh pegawai DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI. Sedangkan wawancara yang telah dilakukan terhadap kepala humas DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI dan pegawai yang bekerja di sub bagian lain yang terdapat dalam DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI ini, menunjukkan bahwa kegiatan employee relations sudah cukup memberikan kontribusi terhadap motivasi kerja pegawai DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI (hasil wawancara tersebut terlampir). Semua hal tersebut akan diolah dengan cara mengaitkannya berdasarkan teori yang ada pada bab sebelumnya yaitu kegiatan employee relations dalam meningkatkan motivasi kerja pegawai. Kegiatan employee relations yang sudah dilaksanakan oleh humas DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI adalah sebagai berikut: 1. Case Conference

14 Case conference adalah salah satu kegiatan employee relations yang terdapat di Direktorat Perlindungan Sosial Korban Tindak Kekerasan Dan Pekerja Migran (DPSKTK-PM) Kementerian Sosial RI. Case conference ini tidak terlepas dari peranan seorang humas DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI. Karena humas yang membuat jadwal yang bertujuan agar adanya kejelasan dari kegiatan case conference tersebut. Lalu humas membuat disposisi surat untuk masing-masing kepala subdit yang ada dalam direktorat selanjutnya yang menginformasikan kepada masing-masing pegawai yaitu kepala subdit tersebut, hal ini dilakukan agar para pegawai mengetahui bahawa akan dilaksanakan kegiatan case conference. Maksud dari diadakannya case conference ini adalah untuk mendapatkan solusi atau pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh klien Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC). Tujuan dilakukannya case conference ini adalah agar terselesaikannya permasalahan-permasalahan yang di hadapi oleh klien Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC). Isi dari pelaksanaan kegiatan case conference di RPTC ini adalah untuk menginfentarisir kasus-kasus klien RPTC dan membahas solusi dari kasus tersebut agar dapat terselesaikan dan dipulangkan ke daerah asal. Case conference ini diadakan rutin setiap tiga bulan sekali. Khususnya ditujukan kepada pegawai yang tidak dapat menemukan solusi atas kliennya. 2. Capacity Building Salah satu kegiatan employee relations selanjutnya yang ada di DPSKTK- PM Kementerian Sosial RI adalah capacity building. Kegiatan ini ditujukan

15 untuk seluruh pegawai dan dilaksanakan setiap enam bulan sekali. Yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas skill dan keterampilan pekerja sosial dalam menangani kasus yang dihadapi oleh kliennya. Capacity building ini dilaksanakan di Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) Kementerian Sosial RI. Cara humas dalam hal menginformasikan kegiatan ini kepada pegawai adalah dengan memberikan disposisi surat kepada masing-masing kepala sub bagian yang ada dalam DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI lalu masing-masing kepala bagian yang akan memberitahu kepada masing-masing staff yang ada pada sub bagian tersebut. 3. Pemantapan Petugas Penyelenggaraan kegiatan pemantapan petugas penanganan korban tindak kekerasan dan pekerja migran dimaksudkan untuk lebih mempersiapkan tenaga pelaksana yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang profesional serta berkesinambungan dalam bidang bantuan sosial korban tindak kekerasan dan pekerja migran. Pemantapan petugas ini dilaksanakan rutin setiap satu tahun sekali. Tujuan diadakannya kegiatan employee relations ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknis sebagai tenaga pelaksana perlindungan sosial korban tindak kekerasan dan pekerja migran, mengembangkan informasi dan kerjasama dalam rangka penanganan korban tindak kekerasan dan pekerja migran, serta menyamakan persepsi dan pemahaman yang sama dalam penanganan korban tindak kekerasan dan pekerja migran. Cara humas dalam menginformasikan

16 kegiatan ini kepada pegawai yaitu dengan cara humas memberikan undangan kepada pegawai yang dipilih untuk melaksanakan kegiatan pemantapan petugas ini. 4. Special Event (Hari Ulang Tahun Pegawai) Peringatan hari ulang tahun ini ditujukan untuk membina keakraban antar pegawai. Acara ini dilakukan pada minggu keempat setiap bulan. Pada hari minggu pegawai yang berulang tahun pada bulan itu berkumpul untuk merayakan ulang tahunnya. Pada acara ini diberikan juga bingkisan ulang tahun dari perusahaan kepada masing-masing pegawai yang berulang tahun. Kegiatan ini merupakan hiburan untuk pegawai dan salah satu cara untuk meningatkan motivasi pegawai. 5. Senam Pagi Kegiatan senam pagi ini rutin dilaksanakan setiap satu minggu sekali yaitu pada hari jumat jam sampai Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk memberikan penyegaran kepada pegawai dan untuk menjaga kestabilan tubuh agar lebih fit. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI tidak terlepas dari peran seorang humas. Karena humas yang mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan dan humas juga yang mengkoordinasikan kegiatan tersebut sehingga lebih terarah. Berdasarkan uraian diatas, kegiatan employee relations yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai, maka selanjutnya yang dilakukan dalam

17 pengolahan data ini adalah menguraikan mengenai karakteristik orang yang memiliki motivasi. Data mengenai motivasi kerja pada pegawai DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI akan di uariakan berdasarkan teori McClelland adalah sebagai berikut: 1. Memiliki tingkat tanggung jawab pribadi yang tinggi. Berdasarkan observasi yang penulis lihat, dalam hal ini pegawai DPSKTK- PM Kementerian Sosial RI sudah mempunyai tanggung jawab pribadi yang tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari pegawai melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Selain penulis melihat sendiri dengan melalui observasi, penulis juga menanyakan hal tersebut kepada salah satu pegawai yang bekerja dalam direktorat ini agar penulis mendapatkan keabsahan data dari penelitian ini. Adapun pertanyaan yang penulis tanyakan kepada narasumber adalah Jika atasan anda memberi pekerjaan yang sulit bagi anda, apa yang akan anda lakukan? (misal dinas keluar kota). Mengapa anda mau melaksanakannya? dan jawaban dari pertanyaan yang penulis berikan kepada Ibu Nurul selaku pegawai bagian humas DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI adalah Kalau memang itu suatu kewajiban, maka saya akan tetap menjalankan tugas tersebut, kecuali ada halangan yang tidak dapat ditinggalkan, misalnya ada keluarga yang sakit. Tetapi sebisa mungkin saya akan melaksanakan tugas yang telah diberikan. Saya melaksanakannya sebagai bukti tanggung jawab saya kepada institusi. 2. Berani mengambil dan memikul resiko.

18 Dalam hal ini pegawai juga sudah cukup berani untuk mengambil resiko terhadap pekerjaan mereka masing-masing. Hal tersebut terlihat dari pegawai mengambil keputusan sendiri terhadap pekerjaan yang akan mereka kerjakan, dan apabila pegawai diberikan saran oleh atasan maka pegawai menerapkan saran tersebut terhadap pekerjaannya. Pertanyaan yang penulis tanyakan kepada narasumber mengenai hal tersebut adalah Apakah anda pernah menerima saran dari atasan? Bagaimana anda menyikapi saran yang diberikan oleh atasan?. Lalu jawaban yang diberikan olehrara selaku pegawai bagian tata usaha DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI adalah, Ya tentunya saya pernah menerima saran dari atasan. Saya menyikapi saran tersebut secara positif dan apabila saran tersebut baik untuk pekerjaan maka saya akan mengaplikasikannya dalam pekerjaan yang saya kerjakan, ujar Beliau. Penulis menanyakan hal tersebut karena menurut penulis apabila pegawai telah memutuskan untuk mengaplikasikan saran yang diberikan oleh atasan, maka pegawai juga sudah siap dengan segala resiko yang akan terjadi. Apabila kedepannya terjadi suatu kesalahan atau apapun, maka semua itu sudah menjadi tanggung jawab pegawai karena yang mengambil semua keputusan terhadap pekerjaannya masing-masing adalah pegawai itu sendiri. 3. Memiliki tujuan realistik. Setiap manusia pastinya mempunyai tujuan dalam kehidupannya dan salah satunya tujuan untuk mendapatkan karir/pekerjaan yang lebih baik, termasuk pegawai DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI yang tentunya masing-masing

19 pegawai memiliki tujuan untuk karirnya kedepan. Hal ini ditanyakan oleh penulis kepada beberapa pegawai yang bekerja dalam direktorat ini salah satunya yaitu Ibu Nurul sebagai informan dari penulisan skripsi ini, Tentunya setiap pegawai pasti mempunyai tujuan terhadap karirnya sendiri termasuk saya. Kalau tujuan karir saya pribadi itu saya ingin lebih baik lagi dari sekarang, baik dari segi pendapatan maupun jabatan, tutur Beliau. 4. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasikan tujuan. Pegawai DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI sudah memiliki rencana kerja terhadap pekerjaan mereka. Hal ini terlihat dari pegawai membuat suatu program kerja terhadap pekerjaan yang mereka kerjakan. Untuk memastikan kebenaran dari hal tersebut, penulis mananyakan hal ini kepada beberapa pegawai DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI, dan penulis mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang penulis tanyakan yaitu Saya pribadi sebagai pegawai bagian humas menginginkan agar humas lebih memperhatikan pegawainya, mensosialisasikan informasi atau hal lain yang berhubungan dengan pegawai secara jelas. Dan terus melakukan inovasi-inovasi lainnya agar pegawai lebih termotivasi untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik lagi, tutur Ibu Nurul selaku pegawai bagian humas DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI.

20 5. Memanfaatkan umpan balik yang konkrit dalam semua kegiatan yang dilakukan. Dalam hal ini pegawai DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI sudah memberikan respon yang baik terhadap kegiatan yang diadakan oleh humas. Hal tersebut terlihat dari pegawai mengetahui tentang adanya kegiatan employee relations yang akan dilaksanakan. Penulis mengajukan pertanyaan kepada beberapa pegawai DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI yang merupakan narasumber dalam penelitian ini. Pertanyaan yang penulis tanyakan tentunya berkaitan dengan hal ini yaitu sebelumnya penulis menanyakan menganai cara humas dalam menginformasikan kegiatan yang akan dilaksanakan lalu penulis menanyakan apakah dengan cara tersebut pegawai mengetahui bahwa adanya kegiatan employee relations dalam direktorat?. Penulis mendapatkan jawaban dari Priska selaku pegawai perlindungan sosial DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI yaitu Pegawai pasti mengetahui akan adanya kegiatan, karena pegawai menerima undangan langsung dari direktorat dan pegawai membaca jadwal rutin kegiatan informal di papan pengumuman. Penulis menanyakan hal tersebut karena menurut penulis dengan pegawai mengetahui bahwa adanya kegiatan dalam direktorat, itu merupakan umpan balik yang diberikan oleh pegawai terhadap kegiatan employee relations yang dilaksanakan.

21 1.3 Pembahasan Hasil Penelitan Dari data-data yang dimasukan dalam pengolahan data, serta berdasarkan keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu triangulasi sumber. Sumber yang didapat akan digunakan sebagai perbandingan pandangan yang diberikan oleh key informan serta para informan dan di cross-check berdasarkan observasi langsung di lapangan. Berikut ini hasil yang telah didapatkan dari semua metode pengumpulan data yang dikaitkan dengan tujuan dari penelitian skripsi ini, adalah sebagai berikut : Kegiatan employee relations yang mampu meningkatkan motivasi kerja pegawai DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI Penulis melihat dari hasil yang telah didapat melalui data-data dan melalui observasi, pelaksanaan kegiatan employee relations dalam direktorat ini tidak terlepas dari peran seorang praktisi humas. Kegiatan employee relations ini merupakan salah satu strategi manajemen lembaga pemerintahan dalam membina hubungan baik dengan pegawai untuk mencapai tujuan lembaga pemerintahan itu sendiri. Kegiatan employee relations di DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI juga ditujukan untuk mempengaruhi sikap dan tingkah laku sehingga timbul adanya motivasi kerja pegawai agar dapat bekerjasama mencapai tujuan perusahaan. Ada beberapa kegiatan employee relations yang telah dilaksanakan oleh direktorat antara lain:

22 No Aktivitas Employee Relations Secara Teori Realita Employee Relations di DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI Hasil

23 1 Program Pendidikan dan Pelatihan 2 Program Motivasi Kerja Berprestasi 3 Program Penghargaan 4 Program Acara Khusus (Special Events) 1. Pemantapan Petugas 2. Capacity Building Tidak Ada Tidak Ada 1. Hari Ulang Tahun Pegawai 2. Senam Pagi Pegawai lebih memahami dan mengetahui mengenai pekerjaan mereka masingmasing serta adanya peningkatan terhadap keterampilan tentang penanganan klien. Pegawai merasa kegiatan yang sudah dilaksanakan monoton. Pegawai merasa kurang diperhatikan oleh pihak direktorat. Pegawai tidak merasa jenuh dengan pekerjaan yang dikerjakan. 5 Program Media Pegawai menemukan Komunikasi Internal Case Conference solusi dari permasalahan yang ada. Terfokus dalam penelitian ini adalah kegiatan yang mampu meningkatkan motivasi kerja pegawai. Hasil yang didapat dari metode wawancara (in-depth interview) dari kelima kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh direktorat, kegiatan yang mampu

24 meningkatkan motivasi kerja pegawai yaitu pemantapan petugas. Hal ini ditunjukkan dengan pernyataan yang diberikan oleh key informan, Yang saya lihat untuk peningkatan motivasi itu adalah pemantapan petugas. Karena pemantapan petugas ini dilaksanakan di luar kota dan dalam kegiatan pematapan petugas ini pegawai juga diberikan satu hari untuk kegiatan yang lain seperti outbond dan jalan-jalan untuk mencari oleh-oleh. Jadi selain pegawai diberikan ilmu-ilmu berupa materi mengenai pekerjaan mereka, pegawai juga diberikan kesempatan untuk refreshing, tutur Ibu Isni selaku kepala humas DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI. Hal tersebut dipertegas juga oleh Priska selaku pegawai perlindungan Sosial DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI, Yang lebih dominan untuk meningkatkan motivasi itu menurut saya adalah pemantapan petugas. Soalnya pemantapan petugas ini diadakan diluar kota selama beberapa hari, dan pegawai diberi kesempatan untuk jalan-jalan didaerah yang dikunjungi untuk melaksanakan pemantapan petugas ini. Jadi selain pegawai diberikan bekal ilmu, pegawai juga diberi kesempatan untuk melepas beban pekerjaan sejenak, tutur beliau yang dalam penulisan skripsi ini sebagai informan. Sesuai dengan pernyataan yang diberikan oleh kedua narasumber, dalam kegiatan pemantapan petugas ini pegawai diberikan pengarahan dan pelatihan yang berkaitan dengan pekerjaan mereka. Selain pegawai diberikan ilmu, dalam pemantapan petugas ini pegawai juga diberi kesempatan untuk menghilangkan penat dari pekerjaan yang selama ini telah mereka kerjakan. Selain itu, dalam pemantapan petugas ini juga diadakannya kegiatan seperti outbond, yang dimana outbond ini bertujuan untuk menjalin keakraban antar sesama pegawai maupun antara pegawai dengan atasannya, karena dalam outbond ini tidak ada perbedaan jabatan atau apapun. Dari informasi dan data yang telah didapa,

25 kegiatan employee relations yang diadakan oleh humas DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI sudah cukup baik dan mampu meningkatkan motivasi kerja para pegawai. Berdasarkan tujuan tersebut, penulis berasumsi bahwa hasil dari kegiatan employee relations yang sudah diadakan oleh humas DPSKTK-PM Kementerian Sosial RI sudah memberikan kontribusi yang baik terhadap motivasi kerja pegawai, hal tersebut terlihat dari pekerjaan yang diselesaikan oleh pegawai sudah sesuai dengan apa yang diinstruksikan oleh atasnnya dan pegawai menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan deadline yang diberikan, pegawai juga datang ke kantor tepat waktu.

AGREINI DWI ERZA. Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kemanggisan Jakarta Barat, (+62-21) ,

AGREINI DWI ERZA. Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kemanggisan Jakarta Barat, (+62-21) , KEGIATAN EMPLOYEE RELATIONS DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA (Studi Kasus Pada Pegawai Direktorat Perlindungan Sosial Korban Tindak Kekerasan Dan Pekerja Migran (DPSKTK-PM) Pada Kementerian Sosial RI)

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN KEY INFORMAN. : Kepala Bagian Humas Direktorat PSKTK-PM. Adalah benar sebagai Narasumber dalam penulisan skripsi yang dilakukan oleh

SURAT PERNYATAAN KEY INFORMAN. : Kepala Bagian Humas Direktorat PSKTK-PM. Adalah benar sebagai Narasumber dalam penulisan skripsi yang dilakukan oleh SURAT PERNYATAAN KEY INFORMAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Isni Nur Aini, M.Psi Jabatan : Kepala Bagian Humas Direktorat PSKTK-PM Perusahaan : Kementerian Sosial RI Adalah benar sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti pengambilan keputusan pimpinan, juga pada tingkat pekerjaan

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti pengambilan keputusan pimpinan, juga pada tingkat pekerjaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu organisasi atau perusahaan selalu menuntut motivasi kerja anggotanya atau karyawannya dalam pencapaian tujuan perusahaan. Usaha pencapaian tujuan perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Direktorat Perlindungan Sosial dan Pekerja Migran (DPSKTK-PM) RI, peneliti telah melakukan beberapa teknik

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Direktorat Perlindungan Sosial dan Pekerja Migran (DPSKTK-PM) RI, peneliti telah melakukan beberapa teknik BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Dalam rangka memperkuat hasil penelitian yang telah dilakukan di Direktorat Perlindungan Sosial dan Pekerja Migran (DPSKTK-PM) Kementerian Sosial RI,

Lebih terperinci

BAB 3 OBYEK PENELITIAN Sejarah Singkat Kementerian Sosial Repubik Indonesia. dan sederhana, yaitu : Urusan fakir miskin dan anak terlantar.

BAB 3 OBYEK PENELITIAN Sejarah Singkat Kementerian Sosial Repubik Indonesia. dan sederhana, yaitu : Urusan fakir miskin dan anak terlantar. BAB 3 OBYEK PENELITIAN 3.1 Tinjauan Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Kementerian Sosial Repubik Indonesia Berdasarkan keputusan panitia persiapan kemerdekaan Republik Indonesia, tertanggal 19 Agustus 1945,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 TIPE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu kegiatan (ilmiah) yang ditempuh melalui rangkaian proses yang panjang. Mengukitp dari Burhan Bungin, dalam konteks ilmu sosial,

Lebih terperinci

DPSKTK-PM Kementerian SosialRI) 1. Menurut ibu, Sejauh mana hubungan humas DPSKTK-PM dengan media?

DPSKTK-PM Kementerian SosialRI) 1. Menurut ibu, Sejauh mana hubungan humas DPSKTK-PM dengan media? Draft pertanyaan dengan Key Informan Ibu Isni Nur Aini, M.Psi (Kepala Bagian Humas DPSKTK-PM Kementerian SosialRI) L1 1. Menurut ibu, Sejauh mana hubungan humas DPSKTK-PM dengan media? 2. Menurut ibu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif berdasarkan judul penelitian yang digunakan yaitu Implementasi Etika Public Relations PT

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian berikut Menurut Semiawan (2010:1), pengertian metodologi adalah sebagai kata metode dan metodologi sering dicampur adukkan dan disamakan. Padahal keduanya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Latar Deskripsi Penelitian 3.1.1 Sumber Data a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber data pertama atau tangan pertama di lapangan. Sumber data ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang akan digunakan dalam studi ini adalah sebuah pendekatan penelitian kualitatif yang merupakan sebuah pendekatan yang berusaha menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian yang berjudul IMPLEMENTASI INTRANET SEBAGAI SALURAN KOMUNIKASI INTERNAL BERBASIS CYBER-PR (SUATU STUDI PADA ASTRANET PT ASTRA INTERNATIONAL

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian Riset atau penelitian sendiri pada dasarnya merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh data atau informasi yang berguna untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini meneliti tentang fenomena perilaku menyimpang di kalangan pelajar SMA Negeri 8 Surakarta, dengan mengambil lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kualitatif, bahwa penelitian ini hanya terbatas pada usaha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kualitatif, bahwa penelitian ini hanya terbatas pada usaha BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat Penelitian Studi Kasus dengan pendekatan deskriptif kualitatif, bahwa penelitian ini hanya terbatas pada usaha mengungkapkan suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Menurut Moleong (2007: 27) berpendapat bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Menurut Moleong (2007: 27) berpendapat bahwa: BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut Moleong (2007: 27) berpendapat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Menurut Morse (dalam Daymon dan Holloway, 2008:368) penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang ilmiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Humas Keberadaan fungsi humas pada suatu organisasi atau perusahaan biasanya diketahui dari adanya bagian atau departemen humas. Di berbagai perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Artinya penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak

BAB III METODE PENELITIAN. Artinya penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah kualitatif. Artinya penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif merupakan proses penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan ini menekankan pada proses perolehan data untuk memperoleh hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. jelas tentang cara, proses dan level partisipasi masyarakat dalam pengawasan

BAB III METODE PENELITIAN. jelas tentang cara, proses dan level partisipasi masyarakat dalam pengawasan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan gambaran secara jelas tentang cara, proses dan level partisipasi masyarakat dalam pengawasan pelayanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pemahaman dan penafsiran yang mendalam mengenai makna, kenyataan dan

BAB III METODE PENELITIAN. pemahaman dan penafsiran yang mendalam mengenai makna, kenyataan dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian kualitatif digunakan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi cukup bisa didapat melalui gadget yang notabene semua masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. informasi cukup bisa didapat melalui gadget yang notabene semua masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring berkembangnya kemajuan teknologi pada saat ini, segala informasi cukup bisa didapat melalui gadget yang notabene semua masyarakat memilikinya. Masyarakat kini

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, namun bukan angka-angka.

BAB III PENYAJIAN DATA. yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, namun bukan angka-angka. BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini, peneliti menyajikan data dengan metode penelitian deskripsi kualitatif, melalui eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena sosial dan data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode penelitian kualitatif yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti bermaksud untuk mengungkap secara mendalam mengenai peranan media relations activity dalam mencapai sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian. Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar, Sumber Data, Satuan Kajian 3.1.1 Deskripsi Latar Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di PT. LG Electronics Indonesia pada kegiatan Public Relations

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun.

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebagai lembaga negara yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah mengamati orang dalam lingkungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian lapangan (field reseach) yaitu penelitian untuk

Lebih terperinci

: Aji prakoso : 1B : ILMU KOMUNIKASI

: Aji prakoso : 1B : ILMU KOMUNIKASI EFEKTIVITAS PERAN HUMAS PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DALAM MENJAGA HUBUNGAN BAIK ANTAR KARYAWAN ( Studi kasus PT. Kereta Api Indonesia DAOP I Jakarta) Nama NPM PRODI : Aji prakoso : 1B815829 : ILMU

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dengan mengacu kepada judul yang diajukan maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Tylor yang dikutip oleh Nurul Zuriah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan berdasarkan subjek penelitan, data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dimana metode ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat tentang faktafakta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Priskwila Sejahtera (PAS) yang terletak di Jln. Swasembada Timur XXII,

BAB III METODE PENELITIAN. Priskwila Sejahtera (PAS) yang terletak di Jln. Swasembada Timur XXII, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Belakang Penelitian dilakukan di salah satu perusahaan jasa transportasi yaitu PT Priskwila Sejahtera (PAS) yang terletak di Jln. Swasembada Timur XXII, No.34

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan tipe penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan tipe penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan tipe penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan pada uraian berikut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan pada uraian berikut. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas beberapa subbab diantaranya, jenis dan pendekatan penelitian, lokasi dan subyek penelitian, instrumen penelitian, data dan sumber data penelitian, tekhnik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model model tertentu. Model tersebut biasanya dikenal dengan paradigma.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model model tertentu. Model tersebut biasanya dikenal dengan paradigma. 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kota Jakarta Barat merupakan bagian dari Provinsi DKI Jakarta yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Kota Jakarta Barat merupakan bagian dari Provinsi DKI Jakarta yang merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi DKI Jakarta merupakan wilayah ibukota Negara Indonesia sebagai pusat dari pemerintahan, perdagangan, perindustrian, pendidikan dan kebudayaan. Kota Jakarta

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Belakang Penelitian dilakukan di perusahaan yang bergerak dalam bidang media yaitu PT. Talkmen Media Inc (www.talkmen.com) yang terletak di jalan Pos Pengumben

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 PROSES PELAKSANAAN UMUM 3.1.1 KEDUDUKAN HUMAS DAN FUNGSI DALAM STRUKTUR ORGANISASI (FUNGSIONAL) Gambar 2.6 Struktur pusat informasi dan humas Sumber : www.kemenag.go.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dan modernisasi pada sekarang ini jika ingin

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dan modernisasi pada sekarang ini jika ingin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dan modernisasi pada sekarang ini jika ingin mendapatkan dan mencari tahu keberadaan sebuah informasi yang diketahui sudah semakin canggih dan cepat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian kualitatif bertujuan untuk menggambarkan realitas yang kompleks dan memperoleh pemahaman makna dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode merupakan suatu hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Baik buruknya hasil suatu penelitian (research) sebagian tergantung

Lebih terperinci

ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN SENDANGMULYO KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG FKM UNDIP

ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN SENDANGMULYO KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG FKM UNDIP Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 108-117 ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGENDALIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KELURAHAN SENDANGMULYO KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG *), Sudiro **), Lucia Ratna

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak

BAB 3 METODE PENELITIAN. PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar PT MNC (Media Nusantara Citra) adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang media massa, seperti elektronok dan cetak yang memiliki bisnis inti media TV

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan mengenai fungsi dan peran public relations dalam kegiatan employee

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan mengenai fungsi dan peran public relations dalam kegiatan employee BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui wawancara mendalam terhadap pihak-pihak yang terkait, peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan. suatu kegiatan yang bersifat spekulatif (Ruslan, 2003: 206).

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan. suatu kegiatan yang bersifat spekulatif (Ruslan, 2003: 206). tanggungjawab sosial perusahaan dalam bentuk tulisan. Untuk penulisan ini juga dilakukan strategi by supplying good copy agar hasil penulisan layak untuk dimuat di dalam media cetak. BAB III METODE PENELITIAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP MTA Gemolong yang berlokasi di

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP MTA Gemolong yang berlokasi di BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP MTA Gemolong yang berlokasi di Gemolong, RT 02/III, Gemolong, Sragen. SMP MTA Gemolong dipilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kota Pontianak dan faktor-faktor yang

BAB III METODE PENELITIAN. Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kota Pontianak dan faktor-faktor yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam membahas fenomena yang terjadi dalam proses implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media yang paling mudah dijangkau oleh berbagai kalangan, baik kalangan atas, menengah, maupun kalangan bawah. Harga televisi yang ramah di kantung

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 49 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian mengenai kajian metodologi pada Strategi Media Relations PT. Televisi Transformasi Indonesia dalam Brand Positioning

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh informan penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh informan penelitian, BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini ialah menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan dilakukan pada objek yang alamiah (natural setting), yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 METODE PENELITIAN KUALITATIF Metode pengumpulan data atau penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang berkualitas dan valid dengan tujuan agar data tersebut dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, yaitu ingin mengetahui strategi humas Departemen Agama dalam mengkampanyekan penyelenggaraan ibadah haji untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata, dimana paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para pengaruh dan praktisinya

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN 42 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Wawancara Hasil penelitian mengenai konsep penelitian sebagaimana peneliti telah melakukan wawancara untuk mengumpulkan data yang telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau di lingkungan tertentu. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif untuk judul yang diajukan dimana penulis bisa memberikan gambaran mengenai strategi Public Relations

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Kualitatif Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang akan menghasilkan data deskriptif

Lebih terperinci

3.1 Desain Penelitian

3.1 Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui fenomena yang dialami oleh manusia misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media. Media itu sendiri sebagai alat humas yang berguna dalam

BAB I PENDAHULUAN. media. Media itu sendiri sebagai alat humas yang berguna dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Suatu instansi tentu sangat membutuhkan peran humas untuk menjembatani arus informasi. Humas sebagai salah satu wahana komunikasi ke dalam dan ke luar yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan penelitian dengan tipe deskriptif

METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan penelitian dengan tipe deskriptif III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini merupakan penelitian dengan tipe deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Moleong (201 0:6) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses menuju dunia global, setiap perusahaan memerlukan aktualisasi visi dan misi demi memperoleh keberlanjutan bisnis di masa depan. Pada dasarnya, setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar

BAB III METODE PENELITIAN. kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitan Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran tersebut dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Dipilihnya LPK DJ Arie School sebagai lokasi penelitian pada penelitian ini ialah karena LPK ini merupakan LPK yang berbasis public speaking yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Pendekatan ini dipakai karena dapat berpengaruh di pola pengumpulan data dan analisis data.

Lebih terperinci

3.1 Metode Penelitian

3.1 Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan metode kualitatif dengan pendekatan studi deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah salah satu hal yang penting dalam sebuah penelitian, karena metode merupakan jalan ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk memahami dan mengktitisi obyek sasaran

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN KASUS. masalah klien MG adalah sebagai berikut: dapat saling membantu menghadapi masalahnya. materi seputar merancang masa depan.

BAB IV PEMBAHASAN KASUS. masalah klien MG adalah sebagai berikut: dapat saling membantu menghadapi masalahnya. materi seputar merancang masa depan. A. Rencana Intervensi BAB IV PEMBAHASAN KASUS Adapun rencana intervensi yang dibuat praktikan untuk menangani masalah klien MG adalah sebagai berikut: 1. Social Case Work Method Metode Bimbingan Sosial

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Untuk memperkuat hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, penulis melakukan beberapa cara untuk mengumpulkan data yang di lakukan di Pemda

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang bertugas untuk memberikan masukan tentang konsekuensi dari

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang bertugas untuk memberikan masukan tentang konsekuensi dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan semakin berkembangnya perusahaan-perusahaan besar di Indonesia, khususnya di Jakarta, berpengaruh secara signifikan pada meningkatnya fungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Wimmer dan Dominick menyebut pendekatan sebagai paradigma, yaitu seperangkat teori, prosedur, dan asumsi yang diyakini tentang bagaimana peneliti

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER LAPORAN HARIAN OPERASI

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER LAPORAN HARIAN OPERASI MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER LAPORAN HARIAN OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI.01 BUKU PENILAIAN KEMENTERIAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kualitatif, Menurut Ardianto (2011:60), Metode deskriptif kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Kualitatif, Menurut Ardianto (2011:60), Metode deskriptif kualitatif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar Pada penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode Deskriptif Kualitatif, Menurut Ardianto (2011:60), Metode deskriptif kualitatif berguna untuk melahirkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. studi kasus adalah dikarenakan fenomena yang terjadi bersifat kasuistik dan

BAB III METODE PENELITIAN. studi kasus adalah dikarenakan fenomena yang terjadi bersifat kasuistik dan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi kasus. Alasan pemilihan studi kasus adalah dikarenakan fenomena yang terjadi bersifat kasuistik dan berbeda

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dipergunakan guna menjawab tujuan penelitian (Soehartono, 1999: 9). Oleh karena itu, pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dipergunakan guna menjawab tujuan penelitian (Soehartono, 1999: 9). Oleh karena itu, pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara kerja atau prosedur untuk memperoleh data yang dipergunakan guna menjawab tujuan penelitian (Soehartono, 1999: 9). Oleh karena itu, pada bab

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada warga Muhammadiyah kota Bandung.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada warga Muhammadiyah kota Bandung. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada warga Muhammadiyah kota Bandung. Lokasi pelaksanaan penelitian di Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Bandung di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif analitis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif analitis 65 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif analitis dengan didukung metode penelitian kualitatif. Alasan mengapa dipilihnya metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini sesuai dengan masalah yang akan dibahas, penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Sugiyono (2009 hlm. 15) mengatakan bahwa : Penelititian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. CommServ Network Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. CommServ Network Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian mengenai strategi Public Relations ini dilakukan di PT CommServ Network Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Karena penelitian ini ingin mengkaji secara detail mengenai

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Karena penelitian ini ingin mengkaji secara detail mengenai 41 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bertipe deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Karena penelitian ini ingin mengkaji secara detail mengenai

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian dengan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Latar 3.1.1 Metode Penelitian Kualitatif Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diberikan suatu pelatihan atau yang sering disebut Kuliah Kerja Media

BAB I PENDAHULUAN. diberikan suatu pelatihan atau yang sering disebut Kuliah Kerja Media BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki era globalisasi sekarang ini sangat dipengaruhi oleh dampak perkembangan zaman yang sangat pesat, seperti majunya teknologi dan persaingan-persaingan di segala

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan strategi studi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan strategi studi BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan strategi studi kasus, dalam arti pendekatan yang dilakukan terhadap sampel adalah secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunanya, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. realitas subyektif yang dianut oleh objek penelitian, dalam hal ini adalah Jaringan

BAB III METODE PENELITIAN. realitas subyektif yang dianut oleh objek penelitian, dalam hal ini adalah Jaringan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mempertimbangkan : 1) realitas subyektif yang dianut oleh objek penelitian, dalam hal ini adalah Jaringan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan maka peneliti ingin mengetahui secara mendalam mengenai dampak Badan Usaha Milik Desa ( BUMDES) bagi kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan publik dan sebaliknya. Hubungan komunikasi sangat dibutuhkan guna

BAB I PENDAHULUAN. dengan publik dan sebaliknya. Hubungan komunikasi sangat dibutuhkan guna 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tak ada yang mampu menyangkal pentingnya suatu kemampuan komunikasi, baik antara individu dengan individu, maupun antara suatu instansi dengan publik dan sebaliknya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkup pendidikan suatu pembelajaran materi yang diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkup pendidikan suatu pembelajaran materi yang diajarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam lingkup pendidikan suatu pembelajaran materi yang diajarkan oleh pengajar di sebuah universitas memang sangat dibutuhkan untuk memberikan pengetahuan serta pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media relations merupakan bagian dari public relations eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN. Media relations merupakan bagian dari public relations eksternal yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media relations merupakan bagian dari public relations eksternal yang membina dan mengembangkan hubungan baik dengan media massa sebagai sarana komunikasi antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan studi deskriptif. Hal ini berarti bahwa penelitian. menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan studi deskriptif. Hal ini berarti bahwa penelitian. menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode penelitian Penelitian ini akan menerapkan metode kualitatif dengan pendekatan studi deskriptif. Hal ini berarti bahwa penelitian kualitatif berupaya untuk memahami

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan membahas tentang Strategi Produksi Program Reality

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan membahas tentang Strategi Produksi Program Reality BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini akan membahas tentang Strategi Produksi Program Reality Show Bagi-Bagi Berkah di Trans TV dengan menggunakan metode penelitian Kualitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Bogdan & Taylor yang dikutip oleh Lexy J. Moleong mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan masalah pokok yang akan diteliti, yaitu Bagaimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan masalah pokok yang akan diteliti, yaitu Bagaimana 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Berdasarkan masalah pokok yang akan diteliti, yaitu Bagaimana Manajemen Media Relations Humas PT. Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 1 Jakarta dalam

Lebih terperinci