KEMAMPUAN BERBAHASA DALAM BERORGANISASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEMAMPUAN BERBAHASA DALAM BERORGANISASI"

Transkripsi

1 KEMAMPUAN BERBAHASA DALAM BERORGANISASI O L E H MUH. SUTRISNO,S.PD. NIP Disajikan dalam Pelatihan Kepemimpinan OSIS SMP Negeri 2 Gerokgak, Sumberkima (30 31 Januari 2010)

2 Kemampuan Bahasa dalam Berorganisasi Oleh : Muh Sutrisno,S.Pd Bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat, yang berupa bunyi suara atau tanda/ lambang yang dikeluarkan oleh manusia untuk menyampaikan isi hatinya kepada manusia lain. Dalam hal ini jelas terjadi interaksi antar anggota masyarakat dengan yang lain, baik sebagai individu ataupun sebagai kelompok (organisasi). Bahasa digunakan oleh si A untuk berinteraksi dengan si B atau sebaliknya. Bahasa dipakai oleh organisasi A untuk berkomunikasi dengan organisasi B atau sebaliknya. Bahkan bisa terjadi komunikasi lintas individu dengan organisasi. Menurut pemakaiannya, bahasa dibedakan atas dua macam yakni bahasa lisan dan bahasa tulis.bahasa lisan ialah bahasa yang penyampaiannya dilakukan dengan jalan berbicara, sedangkan yang menerimanya melakukan dengan jalan mendengarkan. Bahasa tulis ialah bahasa yang penyampaiannya dilakukan dengan jalan menulis, sedangkan yang menerimanya melakukan dengan jalan membaca. Bahasa yang asli ialah bahasa yang diucapkan atau bahasa lisan, karena sebelum pandai menulis, orang sudah pandai berkomunikasi dengan suara yang mengandung arti. Baru kemudian timbul bahasa tulis. Itu tidak berarti bahwa bahasa lisan lebih penting dari pada bahasa tulis atau sebaliknya. Keduanya memegang peranan penting sebagai alat komunikasi, lebih-lebih pada zaman modern dewasa ini. Keduanya saling membantu. Jika seseorang misalnya karena berjauhan tempat, tidak mungkin melakukan komunikasi dengan bahasa lisan, maka dipergunakan bahasa tulis, yakni dengan jalan mengirim surat, SMS; sebaliknya apabila orang yang menerima surat, SMS tidak dapat menangkap maksud pengirimnya, maka si pengirim surat,sms dapat menjelaskan maksudnya itu dengan bahasa lisan melalui telepon atau pada waktu berjumpa. Bahasa sebagai alat komunikasi menjalankan dua macam fungsi, yakni fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi umum bahasa ialah funsi bahasa yang berlaku bagi semua bangsa di semua Negara, dan dapat diperinci sebagai berikut : a.untuk tujuan praktis,yakni untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari.fungsi ini ada tiga macam : 1. Fungsi produktif Dalam fungsi ini bahasa dipakai oleh manusia untuk menyampaikan isi hatinya kepada manusia yang lain. 2.Fungsi reseptif Dalam fungsi ini bahasa dipakai oleh manusia untuk menerima isi hati manusia yang lain yang disampaikan kepadanya. 3.Fungsi reproduktif Dalam fungsi ini bahasa dipakai oleh manusia untuk menyatakan isi hatinya setelah menerima pernyataan isi hati orang lain. b. Untuk tujuan artistik, yakni untuk mengolah dan mempergunakan bahasa Itu dengan cara yang seindah-indahnya guna pemuasan rasa keindahan/estetis manusia. c. Untuk tujuan filologis, yakni mempelajari naskah-naskah kuno untuk menyelidiki latar belakang sejarah manusia, sejarah kebudayaan dan adat istiadat serta perkembangan bahasa itu sendiri. d. Sebagai kunci untuk mempelajari ilmu pengetahuan lain di luar bahasa. Fungsi khusus bahasa, adalah fungsi bahasa yang disesuaikan dengan kepentingan nasional suatu Negara. Demikian pula bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional mempunyai fungsi khusus sesuai dengan kepentingan bangsa Indonesia yakni sebagai :

3 1) lambang kebanggaan kebangsaan ; 2) lambang identitas nasional; 3) alat yang memungkinkan penyatuan berbagai suku bangsa dengan latar belakang social budaya; 4) alat perhubungan antar daerah dan antar budaya. Bahasa Indonesia juga berkedudukan sebagai bahasa Negara, sesuai dengan ketentuan yang tertera di dalam Undang-Undang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36. Di dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai 1) Sebagai alat menjalankan Administrasi Negara, karena dipakai dalam suratmenyurat resmi, dalam peraturan-peraturan dan undang-undang, demikian pula dalam pidato pertemuan resmi; 2) Bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan; 3) Alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional; 4) Sebagai wahana untuk menampung kebudayaan baru dalam membina Kebudayaan Nasional. Demikian pentingnya suatu bahasa Indonesia sebagai alat berhubungan satu dengan yang lain (apakah individu atau organisasi ), wajar jika ada pedoman-pedoman dalam pemakaian bahasa. Termasuk dalam hal ini komunikasi dalam Organisasi Internal sekolah yakni OSIS. Organisasi Siswa Itra Sekolah Pedoman berbahasa itu dimaksudkan agar komunikasi dapat efektif, tepat makna dan tercapai maksud satu sama lain. Oleh karena itu, siswa yang berkecimpung dalam OSIS seyogyanya memiliki kemampuan berbahasa yang memadai, baik lisan maupun tulis. Kemampuan berbahasa Indonesia dalam berorganisasi itu meliputi beberapa hal, antara lain, a)kemampuan berpidato ;b) kemampuan dalam memimpin diskusi/musyawarah ; c) kemampuan dalam surat-menyurat; d) kemampuan dalam kreasi seni bahasa. A. Kemampuan Berpidato Berpidato merupakan kegiatan berbahasa secara aktif yang disampaikan secara lisan. Sebenarnya berpidato mempunyai banyak persamaan dengan mengarang. Adapun perbedaannya ialah, mengarang disampaikan dalam bentuk tulisan, dan pidato disampaikan dalam bentuk lisan. Dengan demikian sebelum berpidato harus menentukan tema maupun kerangka pidatonya. Bagian-bagian dalam berpidato : 1. Pembukaan ialah uraian ringkas yang berisikan pengantar ke arah isi/pokok pembicaraan, yang biasanya diawali dengan : salam pembuka, ucapan penghormatan(sapaan), ucapan terima kasih, yel-yel, atau semuanya dipergunakan. 2. Isi pidato ialah penjabaran pokok masalah yang dipidatokan yang disampaikan kepada pendengarnya. 3. Penutup ialah kesimpulan isi pidato yang dilanjutkan dengan kata-kata penutup atau salam penutup. Hal-hal yang perlu diketahui sebelum berpidato : 1. Jangan menghafal, sebab jika ada bagian yang lupa dapat berakibat pidatonya berantakan. 2. Jangan memandang pendengar satu per satu, tetapi pandanglah semua yang ada di hadapan Anda dengan pandangan kabur. 3. Untuk menghilangkan gemetar, pegang dan tekanlah benda yang memungkinkan, atau memang sengaja telah Anda persiapkan.misalnya : kertas, fulpen, kabel, atau mik.

4 4. Sebelum ke podium tentukanlah dahulu tema serta kerangka pidato secara garis besar.(dapat ditulis dalam kertas kecil, jika lupa dapat dilihat kembali) 5. Jangan memperhatikan siapapun pendengarnya.anggaplah tidak seorangpun yang mengetahui masalah yang Anda sampaikan, kecuali Anda. 6.Jangan mulai berpidato sebelum Anda berdiri dengan tenang, dan jangan meninggalkan podium sebelum tuntas berpidato. 7. Uraikan tema pidato Anda sesuai dengan kerangka pidato yang telah Anda rencanakan. 8. Bebaskan gerakan anggota tubuh Anda mengikuti jalannya pikiran Anda. 9. Bicaralah dengan suara lepas dan tidak dibuat-buat. B. Kemampuan dalam memimpin diskusi/musyawarah Diskusi dan musyawarah sebenarnya ada perbedaan makna.diskusi adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai suatu masalah sedangkan musyawarah bermakna pembahasan bersama dangan maksud mencapai keputusan atas penyelesaian masalah bersama.namun demikian ada garis kesamaan antara keduanya yakni cara mengelolanya. Pihak-pihak yang terlibat dalam pengelolaan diskusi sebagai berikut : 1. Moderator/pemandu diskusi/ ketua diskusi Syarat dan kewajibannya : a. Menguasai masalah yang didiskusikan; b. Sabar, adil dan tidak memihak; c. Membuka dan menutup terselenggaranya diskusi; d. Memberi kesempatan kepada peserta diskusi yang akan mengajukan pendapatnya; e. Melerai jika terjadi perbedaan pendapat yang tidak didapat titik temunya; f. Mengumumkan hasil diskusi. 2. Penyaji/ pembawa masalah yang didiskusikan Syarat dan kewajibannya: a. Menguasai pokok permasalahan yang didiskusikan; b. Menghargai pendapat orang lain; c. Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh peserta diskusi lainnya setelah diijinkan oleh moderator; d. Tidak mudah tersinggung; e. Memahami aturan yang telah ditetapkan. 3. Penyanggah/ peserta diskusi Syarat dan kewajibannya: a. Mematuhi aturan berdiskusi; b. Mau menerima pendapat orang laian; c. Memberikan :sanggahan, kritik, saran, pendapat, atau pertanyaan atas pokok permasalahan yang diajukan oleh penyaji setelah diijinkan oleh moderator; d. Menghindari sikap emosional; e. Tidak memaksakan pendapat. Santun berdiskusi secara umum 1. Menghargai pendapat orang lain. 2. Tidak memaksakan pendapatnya. 3. Pendapat yang diajukan mengandung unsure kebenaran. 4. Berbicara setelah diijinkan oleh moderator. 5. Tidak mengeluarkan kata-kata yang menusuk perasaan. 6. Tidak mudah tersinggung. 7. Mengusahakan terwujudnya kesamaan pendapat. 8. Menghindari sikap bermusuhan.

5 C. Kemampuan dalam Surat-menyurat Surat adalah satu sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan informasi dari satu pihak, (orang, instansi, atau organisasi) kepada pihak lain (orang, instansi, atau organisasi ). Apabila surat dari satu pihak kepada pihak lain itu berisi informasi yang menyangkut kepentingan tugas dan kegiatan dinas instansi yang bersangkutan, surat semacam itu disebut surat dinas atau surat resmi. Fungsi Surat Dinas Surat dinas mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut. 1) Surat dinas sebagai bukti tertulis hitam di atas putih, terutama surat-surat perjanjian. 2) Surat dinas sebagai alat pengingat karena surat dapat diarsipkan dan dapat dilihat jika diperlukan. 3) Surat dinas sebagai bukti sejarah, seperti pada surat-surat tentang perubahan dan perkembangan suatu instansi. 4) Surat dinas sebagai pedoman kerja, seperti surat putusan atau surat intruksi. 5) Surat dinas sebagai duta atau wakil penulis untuk berhadapan dengan lawan bicaranya. Oleh karena itu surat merupakan gambaran mentalitas pengirimnya. Beberapa Format Surat Dinas Yang dimaksud format surat dinas adalah tata letak atau posisi bagian bagian surat dinas. Termasuk di dalamnya penempatan tanggal, nomor, salam pembuka, salam penutup, tembusan, dan lainlaian. Sebagai gambaran, berikut akan diperlihatkan berbagai contoh format surat dinas yang dipakai oleh berbagai instansi di Indonesia, antara lain 1) format lurus penuh,2) format lurus,3) format setengah lurus a,4) format setengah lurus b, 5) format takuk atau format bergerigi, dan 6) format paragraf menggantung. Format surat dinas yang sering dijumpai dan digunakan oleh berbagai instansi, baik pemerintah maupun swasta, adalah format lurus penuh, format lurus, dan format setengah lurus, baik format setengah lurus a maupun format setengah lurus b, sedangkan format takuk atau bergerigi dan format paragraph menggantung agak langka pemakaiannya. Dapat diinformasikan bahwa format setengah lurus a (gambar 3) termasuk format surat resmi Indonesia versi lama, sedangkan format setengah lurus b (gambar 4) termasuk format surat resmi Indonesia versi baru.pada dasarnya, tidak ada format yang dibakukan. Namun pusat bahasa, lembaga yang membidangi kajian bahasa Indonesia, menganjurkan pemakaian format setengah lurus b (gambar 4).

6 Kepala Surat Tanggal : Nomor Surat : Lampiran : Yth.... Alamat yang Dituju Salam Pembuka, Pembuka Isi Penutup Salam Penutup, Nama Penanda Tangan Nama Jabatan Tembusan Inisial Gambar 1 Format lurus Penuh (Full block style)

7 Kepala Surat Nomor : Tanggal Lampiran : Yth... Alamat yang Dituju Salam Pembuka, Pembuka Isi Penutup Salam Penutup, Nama Penanda Tangan Nama Jabatan Tembusan Inisial Gambar 2 Format lurus ( Block style)

8 Kepala Surat Nomor : Tanggal Lampiran : Yth... Alamat yang Dituju Salam Pembuka,... Pembuka Isi Penutup Salam Penutup, Nama Penanda Tangan Nama Jabatan Tembusan Inisial Gambar 3 Format Setengah Lurus a ( Semi Block style)

9 Kepala Surat Nomor : Tanggal Lampiran : Yth... Alamat yang Dituju Salam Pembuka,... Pembuka Isi Penutup Salam Penutup, Nama Penanda Tangan Nama Jabatan Tembusan Inisial Gambar 4 Format Setengah Lurus b ( Semi Block style)

10 Bagian-bagian Surat Dinas Surat Dinas memiliki bagian-bagian sebagai berikut 1) kepala surat, 2) tanggal surat, 3) nomor surat, 4) lampiran surat, 5) hal atau perihal surat, 6) alamat yang dituju, 7) salam pembuka, 8) paragraph pembuka surat, 9) paragraf isi surat, 10) paragraf penutup surat, 11) salam penutup, 12) tanda tangan, 13) nama jelas penanda tangan, 14) jabatan penanda tangan, 15) tembusan, 16) inisial Kepala Surat Contoh : PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG DINAS PENDIDIKAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH(OSIS) SMP NEGERI 2 GEROKGAK JALAN RAYA SERIRIT - GILIMANUK, DESA SUMBERKIMA, KEC. GEROKGAK, KAB. BULELENG KODE POS : TELEPON : Tanggal Surat Contoh : Kepala Surat 28 Oktober 2010 Nomor Surat Perhatikan penulisan yang salah : Nomor : 3241 / F8 / UI.5/ 10,- No : 3241 / F8 / UI.5 / 10,- Perhatikan penulisan yang benar : Nomor : 3241/F8/UI.5/2010 No. : 3241/F8/UI.5/2010 Lampiran Perhatikan penulisan lampiran yang salah. Lampiran : satu berkas. Lamp : dua eksemplar Lamp : sertus dua puluh lima eksemplar. Perhatikan penulisan yang benar. Lampiran : Satu berkas Lamp. : Dua eksemplar Lampiran : 125 eksemplar Ketentuan di atas berlaku jika pada surat tersebut dilampirkan sesuatu.jika tidak ada yang dilampirkan, kata Lampiran tidak perlu dicantumkan sehingga tidak akan terdapat kata Lampiran yang dikuti tanda hubung atau angka nol, seperti Lampiran : - Lampiran : 0

11 Hal Surat Perhatikan penulisan Hal yang salah Penentuan petugas pameran ( dalam rangka HUT OSIS X ) Yang akan diselenggarakan Tanggal 5 10 Februari 2010 Permohonan ijin pemakaian Lapangan basket untuk bazaar OSIS SMPN 2 Gerokgak Perhatikan penulisan Hal yang benar Petugas pameran Dies Natalis Permohonan Ijin Alamat (dalam) Surat Perhatikan contoh penulisan alamat yang salah. Kepada Yth. Bapak Made Tiro, S.H. Kepada Yth. Bapak Drs. Darwino Kepada Yth. Ibu Ir. Dewi Rinjani Yth. Bapak Kepala Desa Sumberkima Yth. Bapak Kapten Dewa Rai Perhatikan contoh penulisan alamat yang benar. Yth. Bapak Made Tiro, S.H. Yth. Bapak Darwino Yth. Ir. Dewi Rinjani Yth. Kepala Desa Sumberkima Yth. Kapten Dewa Rai Perhatikan contoh penulisan alamat yang salah. Kepada Yth. Bapak Ir. Wayan Bawa Jl. Bunter V. No. 2 Badung BALI. Kepada Yth. Bapak Kepala SMP Negeri 4 Gerokgak Jl. Raya Seririt- Gilimanuk GONDOL ======== Perhatikan contoh penulisan alamat yang benar. Yth. Ir. Wayan Bawa Jalan Bunter V, No. 2 Badung Bali Yth. Kepala SMP Negeri 4 Gerokgak Jalan Seririt Gimanuk Gondol Salam Pembuka Ungkapan yang lazim digunakan sebagai salam pembuka dalam surat-surat dinas yang bersifat netral Adalah. Dengan hormat, ( D capital, h kecil) Salam sejahtera, ( S capital, s kecil ) Saudara, Saudara yang terhormat, Bapak yang terhormat, Dra. A.A Sri Sukmawati yang terhormat, Dalam surat dinas yang bersifat khusus digunakan salam pembuka yang sesuai dengan lingkungannya, seperti

12 Assalamualaikum w.w, Salam Pramuka, Para jemaat yang dikasihi Tuhan, Om Swastiastu, Isi Surat Isi surat terbagi menjadi tiga bagian, yaitu a. paragraf pembuka b. paragraf isi surat yang sesungguhnya,dan c. paragraf penutup a) paragraf Pembuka Surat Kalimat pegantar yang lazim digunakan untuk mengawali paragraph pembuka pada surat dinas antara lain sebagai berikut. 1) Dengan ini perkenankanlah kami melaporkan kepada Bapak tentang pelaksanaan lomba baca puisi di Lingkungan SMP. 2) Dalam rangka Bulan Bahasa dan HUT ke-25 SMP Negeri 2 Gerokgak, pada bulan Oktober 2010, kami akan menyelenggarakan lomba pidato antarsiswa se-buleleng. 3) Berkenaan dengan surat Saudara tanggal 31 Januari 2010 No.162/OSIS/SMP 1/XII/2010 tentang pertandingan persahabatan, kami ingin menanggapinya sebagai berikut. b) paragraf Isi Surat yang Sesungguhnya isi merupakan pokok surat yang memuatsesuatu yangdi beritahukan, yang di kemukakan, atau yang dikehendaki oleh pengirim surat. Sesuatu yang disampaikan inilah yang diharapkan memperoleh tanggapa,jawaban,atau reaksi dari penerima surat. Oleh karena itu, hindari pengunaan singkatan atau istilah yang tidak lazim. Kalimat-kalimat dalam paragraf hendaknya pendek,tetapi jelas. c) paragraph penutup Contoh penutup. 1) Demikian laporan kami, semoga mendapat perhatian Bapak. 2) Atas perhatian Saudara, saya ucapkan terima kasih. 3) Harapan kami, semoga kerja sama kita dapat kita tingkatkan terus. Salam Penutup Huruf awal kata salam penutup ditulis dengan huruf capital, sedangkan kata-kata lainnya di tulis kecil. Sesudah salam penutup dibubuhkan tanda koma. Benar Salam takzim, Salam kami, Hormat kami, Salah Salam Takzim, Salam Kami, Hormat Kami,, Nama Jelas, dan Jabatan Perhatikan pecantuman tanda tangan, nama jelas, dan jabatan yang salah. (Drs. Sungaji).- Kepala (Prof. DR.SANGKUNI,M.Sc). REKTOR NIP Perhatikan pencantuman tanda tangan, nama yang jelas, dan jabatan yang benar. Drs. Sungaji Prof. Dr. Sangkuni, M.Sc Kepala NIP Rektor

13 Tembusan Tembusan berfungsi untuk memberitahukan kepada pembaca bahwa surat tersebut dikirimkanjuga kepada pihak lain yang perlu ikut mengetahui pula isi surat. Jadi, tembusan itu dicantumkan hanya jika memang ada instansi lain yang harus mengetahui isi surat. Perhatikan penulisan tembusan yang salah. Tembusan: 1. Kepada Yth. Kepala Desa Sumberkima (sebagai laporan) 2. Yth. Kepala Bagian Tata Usaha (sebagai undangan) 3. Sdr. Gusti Rai (agar dilaksanakan) 4. Arsip Perhatikan penulisan tembusan yang benar. Tembusan: 1. Kepala Desa Sumberkima. 2. Kepala Bagian Tata Usaha 3. Sdr. Gusti Rai Inisial Inisial di sebut juga sandi, yaitu kode pengenal yang berupa singkatan nama pengonsep dan singkatan nama pengetik surat. Inisial berguna untuk mengetahui siapa pengonsep dan pengetik surat sehingga jika terjadi kesalahan dalam surat tersebut, pengonsep dan pengetik surat dapat di hubungi dengan mudah. Inisial ditempatkan pada bagian palingbawah disebelah kiri. Misalnya: SR/Gt Singkatan nama pengonsep: Siti Rahayati Singkatan nama pengetik: Gatot D. Kemampuan Kreasi Seni Sebagai produk seni, bahasa tidakmemiliki acuan yang baku. Nilai estetis (keindahan) dan artistik (nilai seni) bahasa tergantung pada penciptanya. Kreasi seni bahasa biasanya tertuang dalam ranah sastra atau susastra. Bisa dalam bentuk puisi, prosa, dan drama. Media sekolah yang dikelola oleh OSIS, misalnya Mading (Majalah Dinding) dapat manjadi sarana corat-coret kreasi seni bahasa tersebut. Adapun Mading sendiri biasanya membagikan beberapa kolom karya. Ada karya tulis, artikel, opini, berita, info, dan sastra.

14 Daftar Pustaka Arifin, E. Zaenal Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Surat Dinas. Jakarta : Akademi Pressindo. Bagyono, Sis Materi Lengkap Bahasa Indonesia : Untuk SMP kelas 1,2,&3. Solo: SETI-AJI Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Tirtawijaya, Totong Bahasa Indonesia : Untuk Perguruan Tinggi. Surabaya : University Press IKIP Surabaya. Wirjosoedarmo, Soekarno Tata Bahasa Indonesia. Surabaya : Sinar Wijaya

15 Lampiran : Contoh Surat PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG DINAS PENDIDIKAN ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) SMP NEGERI 2 GEROKGAK JALAN RAYA SERIRIT-GILIMANUK, DESA SUMBERKIMA, KEC.GEROKGAK, KAB.BULELENG KODE POS :81155 TELEPON : ===================================================================================== Sumberkima, 2 Februari 2010 No. : 405/OSIS/I/2010 Undangan Rapat Yth. Pengurus OSIS SMP 2 Gerokgak Sumberkima Dengan hormat, Bulan Bahasa Kami mengharap kehadiran seluruh pengurus OSIS untuk rapat tentang Peringatan pada hari : Sabtu tanggal : 6 Februari 2010 pukul : tempat : Ruang perpustakaan Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terimakasih. Salam Kami, Agung Prasetya Ketua Tembusan : Bapak I Nyoman Triyasa, S.Pd SR/Gt

SURAT DINAS. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen.

SURAT DINAS. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen. Modul ke: SURAT DINAS Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. 1. Pengertian surat dinas surat dinas adalah kertas yang tertulis; secarik kertas

Lebih terperinci

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA Modul ke: MATA KULIAH BAHASA INDONESIA 14 SURAT DINAS Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id SUPRIYADI, S.Pd., M.Pd. HP. 0815 1300 7353/ 0812 9479 4583 E-Mail: supriyadibahasa@gmail.com

Lebih terperinci

Bahasa Surat Dinas H

Bahasa Surat Dinas H Bahasa Surat Dinas H KRITERIA SURAT YANG BAIK 1. Surat sebaiknya ditulis dalam bentuk dan isi yang menarik serta disusun secara sistematis sesuai dengan aturan yang berlaku dalam penyusunan surat. 2. Surat

Lebih terperinci

BAB 13 SURAT DINAS 1. Bahasa Surat Dinas a. Pemilihan kata b. Penerapan Ejaan c. Penyusunan Kalimat d. Penyusunan Paragraf 2. Format Surat Dinas

BAB 13 SURAT DINAS 1. Bahasa Surat Dinas a. Pemilihan kata b. Penerapan Ejaan c. Penyusunan Kalimat d. Penyusunan Paragraf 2. Format Surat Dinas BAB 13 SURAT DINAS 1. Bahasa Surat Dinas a. Pemilihan kata b. Penerapan Ejaan c. Penyusunan Kalimat d. Penyusunan Paragraf 2. Format Surat Dinas Bahasa dalam Surat Dinas Yang harus diperhatikan dalam surat

Lebih terperinci

SURAT DINAS* Hartono Jurdik Bahasa dan Sastra Indonesia FBS, UNY

SURAT DINAS* Hartono Jurdik Bahasa dan Sastra Indonesia FBS, UNY SURAT DINAS* Hartono Jurdik Bahasa dan Sastra Indonesia FBS, UNY e-mail: hartono-fbs@uny.ac.id 1. Pengertian Surat Surat merupakan salah satu alat komnikasi tertulis untuk menyampaikan psan dari sesorang

Lebih terperinci

Modul ke: SURAT DINAS. Fakultas Ekonomi. Dra. Hj. Ekawati, M. Pd. Program Studi Akuntansi.

Modul ke: SURAT DINAS. Fakultas Ekonomi. Dra. Hj. Ekawati, M. Pd. Program Studi Akuntansi. Modul ke: SURAT DINAS Fakultas Ekonomi Dra. Hj. Ekawati, M. Pd. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Pengertian Surat Surat adalah salah satu sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan informasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam penggunaannya mengikuti syarat dan kaidah bahasa. Dengan mengikuti

I. PENDAHULUAN. dalam penggunaannya mengikuti syarat dan kaidah bahasa. Dengan mengikuti I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi antaranggota masyarakat dapat dipahami jika dalam penggunaannya mengikuti syarat dan kaidah bahasa. Dengan mengikuti syarat dan kaidah

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia. Korespondensi

Bahasa Indonesia. Korespondensi Bahasa Indonesia Korespondensi 1 Daftar isi A. Pendahuluan... 3 B. Arti dan Fungsi Surat... 4 C. Syarat Syarat Surat yang Baik... 5 D. Jenis Jenis Surat... 6 E. Bagian Bagian dan Bentuk Surat... 13 F.

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SMK X Singosari Malang (Mata Pelajaran Korespondensi) Oleh Andisah Choirotun Nisa

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SMK X Singosari Malang (Mata Pelajaran Korespondensi) Oleh Andisah Choirotun Nisa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SMK X Singosari Malang (Mata Pelajaran Korespondensi) Oleh Andisah Choirotun Nisa 140412603513 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN Desember

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk short message service (SMS), melalui internet, dan . Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. bentuk short message service (SMS), melalui internet, dan  . Komunikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara garis besar, keterampilan berbahasa dibedakan atas dua bentuk, yaitu keterampilan berbahasa reseptif dan keterampilan berbahasa produktif. Keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, keinginan, dan perasaan. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, keinginan, dan perasaan. Hal tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi sekaligus menjadi alat pemersatu bangsa. Melalui bahasa kita dapat mengetahui hakikat manusia. Dengan kata lain bahasa adalah cermin

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen, yaitu (a) menyimak, (b) berbicara, (c)

II. KAJIAN PUSTAKA. Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen, yaitu (a) menyimak, (b) berbicara, (c) II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Keterampilan Berbahasa Keterampilan berbahasa terdiri atas empat komponen, yaitu (a) menyimak, (b) berbicara, (c) membaca, dan (d) menulis.keempat keterampilan berbahasa tersebut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dari tiga hal. Pertama surat ditinjau dari sifat isinya, yaitu jenis karangan (komposisi)

BAB II LANDASAN TEORI. dari tiga hal. Pertama surat ditinjau dari sifat isinya, yaitu jenis karangan (komposisi) 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Surat Menurut Soedjito dan Solchan TW. (2003: 1) pengertian surat bisa ditinjau dari tiga hal. Pertama surat ditinjau dari sifat isinya, yaitu jenis karangan (komposisi)

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA PETUNJUK UMUM: 1. Dahulukan menulis nama dan nomor peserta pada lembar jawaban. 2. Semua jawaban dikerjakan pada lembar jawaban yang tersedia. 3. Baca dengan teliti setiap soal sebelum

Lebih terperinci

ADMINISTRASI PERKANTORAN MODERN (Manajemen Persuratan dan Kearsipan)

ADMINISTRASI PERKANTORAN MODERN (Manajemen Persuratan dan Kearsipan) ADMINISTRASI PERKANTORAN MODERN (Manajemen Persuratan dan Kearsipan) Oleh : Iswan, S.Sos., MM Kepala Bagian Tata Usaha Fakultas Teknik Universitas Mataram 12 Nopember 2016 1 BAGAIMANA CARA MENULIS SURAT

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Menimbang

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan dengan

II. LANDASAN TEORI. Menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan dengan II. LANDASAN TEORI A. Menulis 1. Pengertian menulis Menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan tulisan sebagai mediumnya (Akhdiah, 1997: 13), begitu pula Suparno

Lebih terperinci

Materi Penyuluhan Bahasa Indonesia di Aula RRI Manado Selasa, 28 Juni 2005 Penyaji: I Made Sudiana, S.S. PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM SURAT DINAS

Materi Penyuluhan Bahasa Indonesia di Aula RRI Manado Selasa, 28 Juni 2005 Penyaji: I Made Sudiana, S.S. PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM SURAT DINAS Materi Penyuluhan Bahasa Indonesia di Aula RRI Manado Selasa, 28 Juni 2005 Penyaji: I Made Sudiana, S.S. PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM SURAT DINAS Kegiatan kantor pemerintah maupun swasta tidak terlepas

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 20152015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

APAKAH BAHASA INDONESIA DALAM SURAT DINAS SUDAH BENAR?

APAKAH BAHASA INDONESIA DALAM SURAT DINAS SUDAH BENAR? APAKAH BAHASA INDONESIA DALAM SURAT DINAS SUDAH BENAR? Kemampuan berbahasa Indonesia dengan baik dan benar di kalangan masyarakat, mahasiswa, dan pegawai negeri sangat diperlukan. Yang dimaksud dengan

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 4. LAPORAN DAN SURATLatihan Soal 4.2

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 4. LAPORAN DAN SURATLatihan Soal 4.2 1. Perhatikan penggalan surat di bawah ini! SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 4. LAPORAN DAN SURATLatihan Soal 4.2 Melalui surat ini saya beritahukan bahwa kegiatan bakti sosial yang rencananya akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 6. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemprosesan Surat Masuk Rahasia di

BAB I PENDAHULUAN. 6. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemprosesan Surat Masuk Rahasia di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan terbitnya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2013 tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan

Lebih terperinci

Hiburan di Sekolah. Belajar Apa di Pelajaran 4? Kegiatan menulis untuk mengenal format surat dan menyampaikan informasinya

Hiburan di Sekolah. Belajar Apa di Pelajaran 4? Kegiatan menulis untuk mengenal format surat dan menyampaikan informasinya 4 Hiburan di Sekolah Hiburan dapat memberikan manfaat, di antaranya menghilangkan kejenuhan. Salah satu caranya adalah dengan melakukan suatu tindakan yang jenaka atau lucu. Kamu boleh melakukan adegan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 12/IT3/TU/2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 12/IT3/TU/2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 12/IT3/TU/2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR, Menimbang : bahwa dalam

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. Tata Naskah Dinas. Pedoman. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. Tata Naskah Dinas. Pedoman. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA No.215, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Tata Naskah Dinas. Pedoman. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

SMA Santa Angela Jalan Merdeka 24, Bandung MODUL BAHASA INDONESIA XII IPA OLEH : Dra. Franciska Titik Lestari

SMA Santa Angela Jalan Merdeka 24, Bandung MODUL BAHASA INDONESIA XII IPA OLEH : Dra. Franciska Titik Lestari SMA Santa Angela Jalan Merdeka 24, Bandung MODUL BAHASA INDONESIA XII IPA OLEH : Dra. Franciska Titik Lestari 1 Kompetensi dasar : Siswa mampu menulis surat lamaran pekerjaan dan notulen serta daftar hadir.

Lebih terperinci

NSPK TATA NASKAH. Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI

NSPK TATA NASKAH. Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI NSPK TATA NASKAH Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Norma,

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMAA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata : Bahasa Indonesia Kode Mata : DU 23111 Jurusan / Jenjang : D3 TEKNIK KOMPUTER Tujuan Instruksional Umum : Mahasiswa

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA PERSURATAN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PEDOMAN TATA PERSURATAN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SEBELAS MARET Nomor : 437/H27/HK/2010 TENTANG PEDOMAN TATA PERSURATAN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 KATA PENGANTAR Penyusunan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tertulis dari pihak satu ke pihak lain kepada pembaca surat. Oleh karena itu, suratmenyurat

BAB II LANDASAN TEORI. tertulis dari pihak satu ke pihak lain kepada pembaca surat. Oleh karena itu, suratmenyurat 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Surat Menyurat Surat-menyurat merupakan suatu sarana untuk menyampaikan informasi secara tertulis dari pihak satu ke pihak lain kepada pembaca surat. Oleh karena itu, suratmenyurat

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM, Menimbang Mengingat : bahwa untuk tertib

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan (Lembaran Negara

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan (Lembaran Negara No.2099, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Tata Naskah Dinas. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR74 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS UNIVERSITAS DIPONEGORO Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO, bahwa

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

5. Penyajian buku pelajaran, penulisan buku atau penerjemahan, dilakukan dalam bahasa Indonesia. Pernyataan di atas menunjukkan fungsi bahasa Indonesi

5. Penyajian buku pelajaran, penulisan buku atau penerjemahan, dilakukan dalam bahasa Indonesia. Pernyataan di atas menunjukkan fungsi bahasa Indonesi BAHASA INDONESIA PETUNJUK UMUM: 1. Dahulukan menulis nama dan nomor peserta pada lembar jawaban. 2. Semua jawaban dikerjakan pada lembar jawaban yang tersedia. 3. Baca dengan teliti setiap soal sebelum

Lebih terperinci

-1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS BAGI PEMERINTAHAN DESA

-1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS BAGI PEMERINTAHAN DESA -1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS BAGI PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang

Lebih terperinci

Bentuk Form Surat Dinas yang Baru Bentuk Form Surat Dinas Baru yang Baru

Bentuk Form Surat Dinas yang Baru Bentuk Form Surat Dinas Baru yang Baru Bentuk Form Surat Dinas yang Baru Bentuk Form Surat Dinas Baru yang Baru Contoh cara mengisi Form Surat Dinas yang Baru ini berdasarkan Tata Naskah Dinas IPB Revisi Terbaru Tahun 2017 dan Hasil Diklat

Lebih terperinci

MENULIS SURAT DINAS. MODUL untuk SMK. PAKET KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Mata Pelajaran Korespondensi

MENULIS SURAT DINAS. MODUL untuk SMK. PAKET KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Mata Pelajaran Korespondensi MODUL untuk SMK PAKET KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN Mata Pelajaran Korespondensi 2016 MENULIS SURAT DINAS Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Bahan Ajar Administrasi Perkantoran Disusun oleh

Lebih terperinci

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PANITIA PENGAWAS PEMILIHAN UMUM PROVINSI, PANITIA PENGAWAS

Lebih terperinci

Bentuk Form Surat Dinas Baru

Bentuk Form Surat Dinas Baru Bentuk Form Surat Dinas Baru Bentuk Form Surat Dinas Baru Lengkap Tahun 2016 Contoh cara mengisi Form Surat Dinas di IPB berdasarkan Tata Naskah Dinas IPB Revisi Terbaru Tahun 2016 dan Hasil Diklat Fungsional

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013 PRAKATA

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013 PRAKATA PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga

Lebih terperinci

Modul Cara Membuat Komunikasi Tulis 1

Modul Cara Membuat Komunikasi Tulis 1 Modul Cara Membuat Komunikasi Tulis 1 PERANGKAT MODUL SMK KORESPONDENSI KELAS X / SEMESTER 1 Cara Membuat Komunikasi Tulis DISUSUN OLEH: ANDISAH CHOIROTUN NISA 140412603513 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

Lebih terperinci

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR TAHUN 2016 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR.../IT3/TU/2016 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

PENGUMUMAN Nomor : 814/ TENTANG LOWONGAN TENAGA TEKNIS DINAS PARIWISATA KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2018

PENGUMUMAN Nomor : 814/ TENTANG LOWONGAN TENAGA TEKNIS DINAS PARIWISATA KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2018 PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DINAS PARIWISATA JL. Suroto No. 11 Kotabaru Kode Pos 55224 Telp. 0274.588025 EMAIL: pariwisata@jogjakota.go.id HOTLINE SMS: 08122780001 ; HOTLINE EMAIL : upik@jogjakota.go.id

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA SURAT DINAS DI BALAI DESA BUTUH KRAJAN, KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA SURAT DINAS DI BALAI DESA BUTUH KRAJAN, KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA SURAT DINAS DI BALAI DESA BUTUH KRAJAN, KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Lebih terperinci

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D) 34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik

Lebih terperinci

35. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E)

35. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E) 35. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik

Lebih terperinci

32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB-A)

32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB-A) 32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB-A) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik

Lebih terperinci

2014, No

2014, No 2014, No.248 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

KESALAHAN PENULISAN SURAT RESMI DI KANTOR CAMAT LUBUK TAROK KABUPATEN SIJUNJUNG

KESALAHAN PENULISAN SURAT RESMI DI KANTOR CAMAT LUBUK TAROK KABUPATEN SIJUNJUNG KESALAHAN PENULISAN SURAT RESMI DI KANTOR CAMAT LUBUK TAROK KABUPATEN SIJUNJUNG Gusmaweni 1), Gusnetti 2), Syofiani 2) 1. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2. Dosen Program

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) B. Kompetensi Dasar 1.1. Membuat gambar / denah berdasarkan penjelasan yang didengar.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) B. Kompetensi Dasar 1.1. Membuat gambar / denah berdasarkan penjelasan yang didengar. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Sekolah :... Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas / Semester : IV / I Waktu : x 35 menit A. Standar Kompetensi. Mendengarkan penjelasan tentang petunjuk denah.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Ngemplak Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : VIII/ 1 Standar Kompetensi : 4. Mengungkapkan informasi dalam bentuk laporan,

Lebih terperinci

PROVINSI BALI PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

PROVINSI BALI PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PROVINSI BALI PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG KODE ETIK DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PIMPINAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi, sebagai alat komunikasi bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Tidak ada manusia hidup di dunia ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat utama yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat utama yang digunakan manusia untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1.1 Latar belakang Bahasa merupakan alat utama yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dan berinteraksi satu dengan yang lain. Dalam kehidupan seharihari, manusia tidak dapat terlepas

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 11 Tahun : 2007 Seri : E

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 11 Tahun : 2007 Seri : E BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 11 Tahun : 2007 Seri : E PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENCALONAN, PEMILIHAN,

Lebih terperinci

PEDOMAN SURAT - MENYURAT

PEDOMAN SURAT - MENYURAT PEDOMAN SURAT - MENYURAT DANA PENSIUN PERHUTANI 2007 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 1 II. MAKSUD DAN TUJUAN... 2 III. RUANG LINGKUP... 3 3.1 Pengolongan Surat..... 3 3.2 Teknik Pembuatan dan Penyusunan Surat...

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG SALINAN PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG SALINAN PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI TULUNGAGUNG SALINAN PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN

Lebih terperinci

Muhammad Hambali. Disampaikan dalam Pelatihan Tata Naskah Dinas Universitas Brawijaya Malang, 30 November 2016

Muhammad Hambali. Disampaikan dalam Pelatihan Tata Naskah Dinas Universitas Brawijaya Malang, 30 November 2016 Muhammad Hambali Disampaikan dalam Pelatihan Tata Naskah Dinas Universitas Brawijaya Malang, 30 November 2016 BAKU SESUAI KAIDAH LOGIS SANTUN HEMAT DAN CERMAT TIDAK BERTELE-TELE FORMAL TIDAK MENGANDUNG

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA Fungsi Bahasa 1. Alat/media komunikasi 2. Alat u/ ekspresi diri 3. Alat u/ integrasi & adaptasi sosial 4. Alat kontrol sosial (Keraf,

Lebih terperinci

Jl. Untung Surapati Nomor 2 (0366) 24459

Jl. Untung Surapati Nomor 2 (0366) 24459 PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH Jl. Untung Surapati Nomor 2 (0366) 24459 SEMARAPURA Semarpura, 13 Januari 2016 Kepada Nomor Lampiran : : 893.3/ 0049/BKD 1 (satu) gabung Perihal

Lebih terperinci

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG

Lebih terperinci

Nomor : 425/ 124/ /2010 Gandusari, 24 September 2010 Lampiran : 2 Hal : Edaran Lomba

Nomor : 425/ 124/ /2010 Gandusari, 24 September 2010 Lampiran : 2 Hal : Edaran Lomba PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jl. Kelud No 1 Ds. Semen, Kec. Gandusari Blitar Telp. (0342) 692089 Kode Pos 66187 E-mail : smp1gandusari@yahoo.co.id Blog: smpgandusari1.wordpress.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga merupakan alat komunikasi dengan sesama manusia. Sementara bahasa

BAB I PENDAHULUAN. juga merupakan alat komunikasi dengan sesama manusia. Sementara bahasa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang harus diajarkan di sekolah dasar. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang dihasilkan dari alat

Lebih terperinci

DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN

DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN -33- Contoh Format Surat Dinas Pejabat Selain Menteri KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN Jalan Jenderal Sudirman, Pintu Satu, Senayan,

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 8. DISKUSILatihan Soal

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 8. DISKUSILatihan Soal SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 8. DISKUSILatihan Soal 8.4 1. Perhatikan teks acak di bawah ini! 1. Handphone menjadi lebih praktis dan memiliki berbagai macam fitur yang sangat banyak dan menarik.

Lebih terperinci

TINGKAT KEMAMPUAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT DINAS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 BANDA ACEH. Teuku Mahmud 1. Abstrak

TINGKAT KEMAMPUAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT DINAS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 BANDA ACEH. Teuku Mahmud 1. Abstrak TINGKAT KEMAMPUAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT DINAS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 BANDA ACEH Teuku Mahmud 1 Abstrak Penelitian ini merupakan suatu kajian tentang tingkat kemampuan keterampilan menulis

Lebih terperinci

L. SURAT PERINTAH TUGAS

L. SURAT PERINTAH TUGAS L. SURAT PERINTAH TUGAS 1. Pengertian Surat Perintah Tugas adalah Naskah Dinas dari atasan yang ditujukan kepada bawahan yang berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Lebih terperinci

SEKOLAH DASAR (SD) / MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)

SEKOLAH DASAR (SD) / MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA KELAS IV SEMESTER 1 SEKOLAH DASAR (SD) / MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Satuan Pendidikan : Tahun Pelajaran : Kelas : IV Smt

Lebih terperinci

ARTIKEL OLEH RAHMAWATY THAIB NIM PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

ARTIKEL OLEH RAHMAWATY THAIB NIM PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 1 PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM KORESPONDENSI DI LINGKUNGAN JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO TAHUN 2013 SAMPAI DENGAN 2014 ARTIKEL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

KORESPODENSI BAHASA INDONESIA. LIA YULIANA, M.Pd FIP UNY

KORESPODENSI BAHASA INDONESIA. LIA YULIANA, M.Pd FIP UNY KORESPODENSI BAHASA INDONESIA LIA YULIANA, M.Pd FIP UNY lia_yuliana@uny.ac.id KONSEP DASAR PENGERTIAN SURAT FUNGSI SURAT JENIS-JENIS SURAT SYARAT SURAT YANG BAIK KORESPONDENSI (SURAT MENYURAT) Kegiatan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN PUZZLE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS OLEH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN PUZZLE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS OLEH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN PUZZLE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS SURAT DINAS OLEH SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014 Oleh: Elfina Sari Harahap Drs. H. Sigalingging, M.Pd Abstrak

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Pajak Penghasilan. Jasa Kontruksi. Penyetoran. Tata Cara.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Pajak Penghasilan. Jasa Kontruksi. Penyetoran. Tata Cara. No.316, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Pajak Penghasilan. Jasa Kontruksi. Penyetoran. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 153/PMK.03/2009 TENTANG

Lebih terperinci

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB III PENATAAN SURAT JABATAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB III PENATAAN SURAT JABATAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN BAB III PENATAAN SURAT JABATAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN A. Ketentuan Penyusunan Surat Jabatan Presiden dan Wakil Presiden 1. Setiap surat jabatan Presiden dan Wakil Presiden harus disusun dan ditata

Lebih terperinci

Kepada : Nama :... Pangkat :... Jabatan :... Alamat :...

Kepada : Nama :... Pangkat :... Jabatan :... Alamat :... Surat perintah adalah surat yang berisi perintah dari pimpinan kepada bawahan yang berisi petunjuk yang harus dilakukannya. Surat perintah berlaku sementara dan berakhir setelah tugas yang diperintahkannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut tersebar di daerah-daerah sehingga setiap daerah memiliki kebudayaan yang berbeda-beda.

Lebih terperinci

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, Menimbang : a. bahwa pembentukan

Lebih terperinci

KOMPETENSI 11 MENYAMPAIKAN PESAN

KOMPETENSI 11 MENYAMPAIKAN PESAN KOMPETENSI 11 MENYAMPAIKAN PESAN A. BERTELEPON Standar Kompetensi Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan pengalaman melalui kegiatan menanggapi cerita dan bertelepon. Kompetensi Dasar Bertelepon

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 11 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 11 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 11 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS PADA UNIT LAYANAN PENGADAAN KABUPATEN MAGELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 26 TAHUN 2006 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 26 TAHUN 2006 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA, SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 26 TAHUN 2006 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa dalam upaya mewujudkan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENCALONAN, PEMILIHAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN, DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENCALONAN, PEMILIHAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN, DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA BUPATI GUNUNGKIDUL PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENCALONAN, PEMILIHAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN, DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PENDAFTARAN DAN PEMBERIAN PENGHARGAAN NASKAH KUNO

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PENDAFTARAN DAN PEMBERIAN PENGHARGAAN NASKAH KUNO KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 dan Pasal 8 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014

Lebih terperinci

Kelas Tema Materi Waktu P1 Diri sendiri Mendengarkan

Kelas Tema Materi Waktu P1 Diri sendiri Mendengarkan Kelas Tema Materi Waktu P1 Diri sendiri Juli Membedakan berbagai bunyi bahasa Memperkenalkan diri sendiri dengan kalimat sederhana dengan bahasa yang santun nyaring suku kata dengan lafal Menyalin berbagai

Lebih terperinci

2014, No Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan (Lembaran Negara Republik Indon

2014, No Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan (Lembaran Negara Republik Indon BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.248, 2014 BPS.Tata Naskah. Dinas. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK

Lebih terperinci

SILABUS BAHASA INDONESIA KELAS VI SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN

SILABUS BAHASA INDONESIA KELAS VI SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN SILABUS BAHASA INDONESIA KELAS VI SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2009-2010 Kompetensi Dasar MENDENGARKAN 1.1 Menyimpulkan isi berita yang didengar dari televisi atau radio. Indikator Pencapaian (peserta didik

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KEGIATAN KORESPONDENSI PADA KOPERASI UNIT DESA (KUD) SRI TANJUNG KECAMATAN YOSOWILANGUN KABUPATEN LUMAJANG

PELAKSANAAN KEGIATAN KORESPONDENSI PADA KOPERASI UNIT DESA (KUD) SRI TANJUNG KECAMATAN YOSOWILANGUN KABUPATEN LUMAJANG PELAKSANAAN KEGIATAN KORESPONDENSI PADA KOPERASI UNIT DESA (KUD) SRI TANJUNG KECAMATAN YOSOWILANGUN KABUPATEN LUMAJANG LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA Diajukan guna memenuhi salah satu persyaratan akademik

Lebih terperinci

BADAN PERWAKILAN DESA DESA PADI KECAMATAN GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO K E P U T U S A N BADAN PERWAKILAN DESA PADI NOMOR : 01 TAHUN 2001 T E N T A N G

BADAN PERWAKILAN DESA DESA PADI KECAMATAN GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO K E P U T U S A N BADAN PERWAKILAN DESA PADI NOMOR : 01 TAHUN 2001 T E N T A N G BADAN PERWAKILAN DESA DESA PADI KECAMATAN GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO K E P U T U S A N BADAN PERWAKILAN DESA PADI NOMOR : 01 TAHUN 2001 T E N T A N G PERATURAN TATA TERTIB BADAN PERWAKILAN DESA PADI Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 83 TAHUN 2012

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 83 TAHUN 2012 BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 83 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN PAJAK AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PROVINSI PAPUA BUPATI MERAUKE

PROVINSI PAPUA BUPATI MERAUKE PROVINSI PAPUA BUPATI MERAUKE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERAUKE NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MERAUKE, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TULUNGAGUNG, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perasaan dengan memakai tanda-tanda, bunyi-bunyi, gesture, atau tanda-tanda yang

BAB I PENDAHULUAN. perasaan dengan memakai tanda-tanda, bunyi-bunyi, gesture, atau tanda-tanda yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat yang sistematis untuk menyampaikan gagasan atau perasaan dengan memakai tanda-tanda, bunyi-bunyi, gesture, atau tanda-tanda yang disepakati

Lebih terperinci

34 LAMPIRAN - LAMPIRAN

34 LAMPIRAN - LAMPIRAN LAMPIRAN - LAMPIRAN 34 35 LAMPIRAN I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I ( RPP) TEMATIK Nama Sekolah : SD Negeri 3 Tambirejo Tema : Kegemaran Kelas / Semester : I / 1 Alokasi Waktu : 3 x 3 x 35 menit

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, Menimbang : a. bahwa pembentukan produk hukum daerah yang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DENGAN

Lebih terperinci

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN NASIONAL PENGELOLA

Lebih terperinci

PROGRAM SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017

PROGRAM SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017 PROGRAM SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 01/ 017 SEKOLAH : SMP NEGERI CIPANAS MATA PELAJARAN : BAHASA DAN SASTRA INDONESIA KELAS / SEMESTER : IX / 1 (GANJIL) Kompetensi Dasar/ Materi Pokok Waktu 1 3 1 3

Lebih terperinci

KOMPETENSI 4 INFORMASI PENTING. Standar Kompetensi Mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian dan surat pribadi.

KOMPETENSI 4 INFORMASI PENTING. Standar Kompetensi Mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian dan surat pribadi. KOMPETENSI 4 INFORMASI PENTING A. MENULIS PENGUMUMAN Standar Kompetensi Mengungkapkan pikiran dan pengalaman dalam buku harian dan surat pribadi. Kompetensi Dasar Menulis teks pengumuman dengan bahasa

Lebih terperinci