BAPPEDA KAB. LAMONGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAPPEDA KAB. LAMONGAN"

Transkripsi

1 BUPATI LAMONGAN SAMBUTAN BUPATI LAMONGAN PENGANTAR LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DAERAH AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013 Assalamu alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh, - Yang Saya Hormati Saudara Ketua, Para Wakil Ketua dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lamongan; - Yang Saya Hormati Saudara Wakil Bupati Lamongan; - Yang Saya Hormati Jajaran Forum Pimpinan Daerah Kabupaten Lamongan. - Yang Saya Hormati Saudara Sekretaris Daerah,dan seluruh Pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lamongan - Yang Saya Hormati Saudara Ketua Majelis Ulama Indonesia - Yang Saya Hormati Rekan-rekan Wartawan serta hadirin undangan yang berbahagia Halaman - 1

2 Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat, taufiq dan hidayah-nya kepada kita sekalian, sehingga pada hari ini kita dapat mengikuti Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lamongan dengan agenda Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Akhir Tahun Anggaran 2013 dalam keadaan sehat wal afiat. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammmad SAW yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan kepada kita semua di jalan yang lurus. Pimpinan dan Anggota Dewan Yang Saya Hormati, Sebagaimana ketentuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Kepala Daerah kepada DPRD dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) kepada masyarakat, mengamanatkan bahwa Kepala Daerah memiliki kewajiban untuk menyusun Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah selama 1 (satu) tahun anggaran kepada DPRD. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah merupakan upaya pemerintah dalam rangka mewujudkan tata pemerintahan yang bersih, bertanggung jawab serta mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif dan efisien sesuai dengan prinsip tata Halaman - 2

3 pemerintahan yang baik. Dalam perspektif amanah dan substansi kepemerintahan, penyampaian progres hasil kinerja pemerintahan kepada DPRD ini dimaksudkan untuk merefleksikan akuntabilitas pemerintah daerah kepada DPRD. Hal ini merupakan konsekuensi logis dan yuridis atas berbagai kesepakatan bersama dalam memaknai kebutuhan dan aspirasi masyarakat yang telah dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. SIDANG DEWAN YANG TERHORMAT Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2013 disusun berdasarkan hasil evaluasi secara obyektif dan transparan, terhadap pelaksanaan target kinerja yang telah dicapai selama Tahun Pengukuran terhadap tingkat capaian kinerja lebih difokuskan pada pelaksanaan urusan pemerintahan daerah, baik urusan wajib maupun urusan pilihan. Capaian kinerja ini semakin mempertajam penerapan tiga pilar tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) yaitu transparansi, partisipasi dan akuntabilitas. Sedangkan implementasinya dilaksanakan secara simultan oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui penyampaian LKPJ kepada DPRD Kabupaten Lamongan. SIDANG DEWAN YANG TERHORMAT Sistematika Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah dapat saya sampaikan, sebagai berikut : Halaman - 3

4 BAB I : Pendahuluan yang berisikan Dasar Hukum dan Gambaran Umum Daerah; BAB II : Kebijakan Pemerintah Daerah berisikan Visi dan Misi, Strategi dan Arah Kebijakan Daerah Sesuai RPJMD serta Prioritas Daerah; BAB III : Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah yang berisikan Pengelolaan Pendapatan Daerah dan Pengelolaan Belanja Daerah; BAB IV : Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah, menjelaskan Penyelenggaraan Urusan Wajib dan Urusan Pilihan yang dilaksanakan oleh daerah sesuai kondisi daerah; BAB V : Penyelenggaraan Tugas Pembantuan, yang diterima daerah dari Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Pusat; BAB VI : Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan diantaranya adalah Kerja Sama Antar Daerah, Kerjasama Daerah dengan Pihak Ketiga, Koordinasi dengan Instansi Vertikal di Daerah, Pembinaan Batas Wilayah, Pencegahan dan Penanggulangan Bencana, Pengelolaan Kawasan Khusus dan Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum; dan BAB VII : Penutup Halaman - 4

5 SIDANG DEWAN YANG TERHORMAT Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Akhir Tahun Anggaran 2013 memuat capaian kinerja pembangunan, baik capaian kinerja makro maupun mikro yang diukur berdasarkan pelaksanaan program dan kegiatan RKPD Tahun 2013 yang merupakan penjabaran tahunan dari RPJMD Kabupaten Lamongan yang telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 01 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun , Pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Tahun 2013 telah berjalan dengan baik sesuai dengan harapan masyarakat. Keberhasilan dan kesuksesan jalannnya pemerintahan dan pembangunan tentunya tidak lepas dari dukungan seluruh pimpinan dan anggota DPRD, seluruh jajaran Forum Pimpinan Daerah serta adanya kebersamaan dan partisipasi seluruh stake holder. Selanjutnya secara lengkap Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Akhir Tahun Anggaran 2013 adalah sebagai berikut: Halaman - 5

6 BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM Penyusunan dan penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Akhir Tahun Anggaran 2013 kepada DPRD berdasarkan : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten di Lingkungan Propinsi Jawa Timur; 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; Halaman - 6

7 7. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD; 8. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan LPPD Kepada Pemerintah, LKPJ Kepala Daerah Kepada DPRD, dan Informasi LPPD Kepada Masyarakat; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Halaman - 7

8 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013; 15. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 1 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangungan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lamongan Tahun ; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 01 Tahun 2012 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Lamongan Tahun Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 18 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2013; 18. Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 07 Tahun 2013 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2013; 19. Peraturan Bupati Lamongan Nomor 17 Tahun 2012 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2013 Halaman - 8

9 20. Peraturan Bupati Kabupaten Lamongan Nomor 35 Tahun 2012 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2013; 21. Peraturan Bupati Lamongan Nomor 16 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Lamongan Nomor 35 Tahun 2012 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lamongan Tahun Anggaran Peraturan Bupati Lamongan Nomor 37 Tahun 2013 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran B. GAMBARAN UMUM DAERAH 1. Kondisi Geografis Daerah Secara geografis, Kabupaten Lamongan memiliki luas wilayah kurang lebih 1.812,80 kilometer persegi atau kurang lebih 3,78 persen dari luas wilayah Propinsi Jawa Timur. Daratan Wilayah Kabupaten terdiri dari daratan rendah dan bonorowo dengan tingkat ketinggian 0-25 meter seluas 50,17 persen, sedangkan ketinggian meter seluas 45,68 persen, selebihnya 4,15 persen berketinggian lebih dari 100 meter di atas permukaan air laut, dengan panjang garis pantai sepanjang 47 kilometer. Halaman - 9

10 Daratan Kabupaten Lamongan dibelah oleh Sungai Bengawan Solo, dan secara garis besar daratannya dibedakan menjadi 3 karakteristik yaitu: Bagian Tengah Selatan merupakan dataran rendah yang relatif subur, Bagian Selatan dan Utara merupakan daerah pegunungan kapur berbatuan dengan tingkat kesuburan sedang, Sedangkan Bagian Tengah-Utara merupakan daerah Bonorowo yang subur namun rawan banjir. 2. Gambaran Umum Demografis Jumlah Penduduk Kabupaten Lamongan Tahun 2013 sebanyak 1 juta 348 ribu 259 jiwa, dengan tingkat kepadatan 743,74 jiwa perkilo meter persegi sesuai dengan hasil verifikasi pemutakhiran data penduduk Program Administrasi Kependudukan dan integrasi dengan e-ktp. 3. Kondisi Ekonomi a. Potensi Unggulan Daerah Secara umum struktur perekonomian Kabupaten Lamongan Tahun 2013 masih didominasi sektor pertanian, dengan kontribusi sebesar 7 trilyun 30 milyar 96 juta 800 ribu rupiah atau 39,89 persen dari total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai 17 trilyun 622 milyar 634 juta 540 ribu rupiah. Halaman - 10

11 Dominasi sektor pertanian ditunjang oleh subsektor tanaman bahan makanan dan perikanan. Subsektor bahan makanan dipengaruhi oleh produksi gabah mencapai 967 ribu 497 ton gabah kering giling, meningkat 6,10 persen dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 911 ribu 853 ton. Sedangkan subsektor perikanan dipengaruhi oleh produksi perikanan tangkap dan budidaya yang mencapai 112 ribu 384 ton, naik sebesar 2,6 persen dibanding tahun Sektor perdagangan, hotel dan restoran memberikan kontribusi terbesar kedua terhadap perekonomian di Kabupaten Lamongan. Kontribusi sektor ini ditopang oleh subsektor perdagangan besar dan eceran sebesar 6 trilyun 33 milyar 336 juta 630 ribu rupiah atau 34,24 persen dari total PDRB Kabupaten Lamongan. Sektor industri pengolahan merupakan penyumbang terbesar keempat setelah sektor jasa-jasa. Nilai kontribusi sektor industri sebesar 922 milyar 452 juta 460 ribu rupiah atau 5,23 persen dari total PDRB Kabupaten Lamongan. Sumbangan terbesar sektor ini adalah industri makanan minuman dan tembakau dengan sumbangan sebesar 490 milyar 817 juta 270 ribu rupiah. Halaman - 11

12 b. Pertumbuhan Ekonomi Perekonomian Kabupaten Lamongan trendnya terus meningkat. Hal ini berdasarkan estimasi nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan Kabupaten Lamongan pada Tahun 2013 yang mencapai 7 trilyun 584 milyar 230 juta 310 ribu rupiah, atau tumbuh 6,85 persen dibanding Tahun Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lamongan masih diatas pertumbuhan ekonomi Nasional yang hanya 5,78 persen maupun Propinsi Jawa Timur sebesar 6,55 persen. Pertumbuhan ekonomi ini, didorong oleh semakin berkembangnya Sektor Pertanian, Industri Pengolahan serta Perdagangan, Hotel dan Restoran. Berkembangnya sektor-sektor tersebut tidak lepas dari program Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam upaya untuk optimalisasi potensi-potensi yang ada sebagai upaya mengurangi disparitas antar wilayah, sehingga tercipta pusat-pusat pertumbuhan yang baru dengan tidak mengesampingkan pusat-pusat ekonomi yang sudah ada. Halaman - 12

13 BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI KABUPATEN LAMONGAN Dalam kurun waktu lima tahun dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015, Pemerintah Kabupaten Lamongan berupaya untuk melaksanakan pembangunan daerah yang mengacu pada visi yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 01 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lamongan Tahun Visi Kabupaten Lamongan adalah : TERWUJUDNYA MASYARAKAT LAMONGAN YANG SEJAHTERA, BERKEADILAN, BERETIKA DAN BERDAYA SAING Untuk mewujudkan visi pembangunan daerah tersebut telah ditetapkan empat misi sebagai berikut: 1. Meningkatkan kualitas hidup dan daya saing masyarakat, serta menjamin ketersediaan sarana dan prasarana dasar. 2. Memacu pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan investasi, produktivitas sektor-sektor andalan, dan pendayagunaan sumber daya alam. Halaman - 13

14 3. Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik menuju Pemerintahan yang bersih. 4. Memelihara tatanan kehidupan masyarakat yang tenteram, tertib, dan aman dengan menjunjung tinggi kearifan nilai-nilai budaya lokal, dan kesetaraan gender. B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN DAERAH Strategi Pembangunan daerah adalah rumusan perencanaan komprehensif untuk mencapai tujuan dan sasaran dengan efektif dan efisien. Selain itu juga sebagai sarana untuk melakukan transformasi, reformasi dan perbaikan kinerja birokrasi. Strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Lamongan pada Tahun 2013 disusun berdasarkan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan dan mengacu pada arah dan tujuan pembangunan daerah yang diselaraskan dengan kebijakan baik regional maupun nasional guna mengoptimalkan potensi sumber daya yang dimiliki dan peluang yang ada. RPJMD Kabupaten Lamongan Tahun menegaskan, secara garis besar terdapat 4 strategi utama yaitu mengembangkan manajemen pelayanan pendidikan, manajemen kesehatan, pengembangan ekonomi dan pemantapan daya dukung infrastruktur daerah. Untuk itu, pemerintah menetapkan arah kebijakan yaitu : Halaman - 14

15 1. Meningkatkan pemerataan dan kualitas pendidikan, kesehatan, sarana prasarana dasar permukiman serta transportasi daerah dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup. 2. Meningkatkan produksi dan produktivitas sektor andalan. 3. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik. 4. Meningkatkan tatanan kehidupan masyarakat yang tenteram, tertib dan aman dengan memperhatikan nilai budaya lokal. C. PRIORITAS PEMBANGUNAN Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lamongan, maka Program Prioritas Pembangunan Kabupaten Lamongan Tahun 2013 adalah : 1. Peningkatan mutu pendidikan. 2. Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan hidup. 3. Pembangunan dan peningkatan infrastruktur daerah. 4. Peningkatan kualitas tenaga kerja dan mendorong pengembangan dunia usaha 5. Peningkatan produktivitas pertanian dan perikanan serta pengamanan ketahanan pangan. Halaman - 15

16 6. Peningkatan pelayanan kepemerintahan, baik ditingkat kabupaten, kecamatan hingga desa / kelurahan. 7. Peningkatan kesadaran dan kerukunan umat beragama. 8. Peningkatan peran perempuan dalam pembangunan. 9. Peningkatan peran pemuda dan prestasi olahraga. 10. Peningkatan kualitas hidup masyarakat dan pengembangan kekayaan budaya daerah. Selain prioritas pembangunan daerah diatas, Pemerintah Kabupaten Lamongan juga memiliki Program Inovasi terkait dengan peningkatan perekonomian masyarakat pedesaan, peningkatan pengelolaan lingkungan hidup, peningkatan pengelolaan tatanan kabupaten yang sehat dan pengembangan sistem informasi. Halaman - 16

17 BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Pengelolaan Keuangan Daerah merupakan rangkaian siklus Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang pelaksanaannya dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan sampai dengan pertanggungjawaban yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Pengelolaan keuangan daerah diupayakan untuk mengoptimalkan potensi suatu daerah, sehingga dapat mencapai target dalam peningkatan kualitas pembangunan, dengan mengedepankan skala prioritas, alokasi serta distribusi sumber daya dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Pendapatan Kabupaten Lamongan pada tahun 2013 ditargetkan sebesar 1 trilyun 653 milyar 569 juta 457 ribu 550 rupiah, terealisasi sebesar 1 trilyun 674 milyar 655 juta 717 ribu 104 rupiah 90 sen atau 101,28 persen. Realisasi pendapatan daerah tersebut terbagi dalam Pendapatan Asli Daerah sebesar 161 milyar 87 juta 916 ribu 84 rupiah 90 sen, Dana Perimbangan sebesar 1 trilyun 139 milyar 467 juta 107 ribu 964 rupiah, dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah sebesar 374 milyar 100 juta 693 ribu 56 rupiah. Belanja daerah diarahkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, pemerataan pendapatan, serta pembangunan di Halaman - 17

18 berbagai sektor. Belanja Daerah Tahun 2013 direncanakan sebesar 1 trilyun 710 milyar 483 juta 335 ribu 56 rupiah 2 sen, terdiri atas Belanja Tidak Langsung sebesar 1 trilyun 144 milyar 474 juta 148 ribu 785 rupiah 2 sen dan Belanja Langsung sebesar 566 milyar 9 juta 186 ribu 271 rupiah. Adapun Realisasi belanja adalah sebesar 1 trilyun 606 milyar 782 juta 530 ribu 255 rupiah 67 sen atau sebesar 93,94 persen, yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar 1 trilyun 64 milyar 722 juta 172 ribu 263 rupiah 67 sen atau sebesar 93,03 persen, dan Belanja Langsung sebesar 542 milyar 60 juta 357 ribu 992 rupiah atau sebesar 95,77 persen. Dengan demikian di Tahun Anggaran 2013 terdapat surplus sebesar 67 milyar 873 juta 186 ribu 849 rupiah 23 sen. Dari sisi pembiayaan, penerimaan pembiayaan terealisasi sebesar 108 milyar 355 juta 241 ribu 506 rupiah 2 sen. Sedangkan pada pos pengeluaran pembiayaan sebesar 51 milyar 28 juta 944 ribu 266 rupiah 24 sen, sehingga pembiayaan netto sebesar 57 milyar 326 juta 297 ribu 239 rupiah 78 sen. Secara keseluruhan, kebijakan umum pengelolaan keuangan daerah dalam APBD Tahun Anggaran 2013 terdapat Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (S ILPA) Tahun Berkenaan sebesar 125 milyar 199 juta 484 ribu 89 rupiah 1 sen, yang kemudian dimasukkan pada APBD tahun anggaran berikutnya. Halaman - 18

19 BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah pada pasal 11 ayat (3), Pemerintah Kabupaten Lamongan melaksanakan urusan wajib dan urusan pilihan sebagai berikut : A. URUSAN WAJIB Urusan wajib yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Lamongan pada Tahun Anggaran 2013 adalah : 1. Urusan Pendidikan Pembangunan pendidikan di Kabupaten Lamongan diarahkan untuk menghasilkan insan yang cerdas dan kompetitif melalui peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, kualitas dan kepastian memperoleh layanan pendidikan. Implementasi pembangunan urusan pendidikan di Kabupaten Lamongan diprioritaskan pada penguatan pelaksanaan proses belajar mengajar dengan iklim sekolah yang mendukung tumbuh kembangnya sikap saling menghargai, kerjasama, kemandirian, partisipatif, kreatif dan inovatif serta jiwa kewirausahaan. Halaman - 19

20 Secara umum pencapaian kinerja urusan pendidikan pada Tahun 2013 telah memenuhi target yang ditetapkan yaitu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD); Angka Partisipasi Murni; Angka Putus Sekolah; Angka Kelulusan Sekolah; Angka Melanjutkan Sekolah; Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV; serta Angka Rata-Rata Lama Sekolah. Beberapa prestasi dibidang pendidikan yang ditorehkan oleh siswa-siswi Kabupaten Lamongan tahun 2013 antara lain, ditingkat nasional yaitu peringkat 1 Olimpiade Sains Nasional bidang Fisika dan Matematika, juara 2 Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI), peringkat 4 Ujian Nasional tingkat SMP, peringkat 6 dan 7 Ujian Nasional tingkat SMA serta ditingkat propinsi peringkat 1 Olimpiade Sains Nasional bidang IPA dan Biologi. 2. Urusan Kesehatan Pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten Lamongan diarahkan pada peningkatan status kesehatan masyarakat, peningkatan akses, kualitas dan cakupan layanan kesehatan, peningkatan kualitas kesehatan lingkungan dan perilaku hidup sehat melalui pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan serta peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, mutu obat dan alat kesehatan. Halaman - 20

21 Kinerja pelaksanaan pembangunan urusan kesehatan Tahun 2013 telah mencapai target yang ditetapkan, adapun kinerja tersebut antara lain : peningkatan angka harapan hidup, pelayanan kesehatan masyarakat, penanganan balita gizi buruk, posyandu aktif, ketersediaan obat dan sarana kesehatan yang memadai. Prestasi pelaksanaan dibidang kesehatan Tahun 2013 diwujudkan dengan diterimanya penghargaan yaitu Kabupaten Sehat Swasti Saba kategori Padapa. 3. Urusan Lingkungan Hidup Pembangunan di Kabupaten Lamongan diupayakan terus ditingkatkan dengan memperhatikan aspek kelestarian lingkungan hidup. Sehubungan dengan itu, Pemerintah Kabupaten Lamongan berupaya memperbaiki kualitas lingkungan hidup melalui program kali bersih, memasyarakatkan penanganan masalah limbah padat berupa sampah melalui Reduce, Reuse dan Recycle untuk mewujudkan Lamongan yang bersih, indah dan sehat. Kinerja pelaksanaan urusan lingkungan hidup Tahun 2013 telah mencapai target kinerja yang ditetapkan. Adapun kinerja tersebut adalah : cakupan pengawasan terhadap AMDAL; penegakan hukum lingkungan; prosentase jumlah usaha yang mentaati persyaratan administrasi pencegahan Halaman - 21

22 pencemaran air serta penanganan persampahan. Keberhasilan tersebut tidak lepas dari partisipasi dan kerja keras dari masyarakat dalam memelihara lingkungan hidup serta adanya program pemerintah yaitu Lamongan Green and Clean. Prestasi pelaksanaan dibidang lingkungan hidup Tahun 2013 diwujudkan dengan diterimanya beberapa penghargaan yaitu Anugerah Piala Adipura Kencana dari Presiden Republik Indonesia, Penghargaan Adiwiyata Mandiri Nasional, dan Otonomy Awards dari Jawa Post Institute of Pro Otonomi (JPIP) untuk kategori daerah dengan terobosan inovatif Bidang Pengelolaan Lingkungan Hidup melalui Pemberdayaan HIPPA, HIPPAMS dan LGC. 4. Urusan Pekerjaan Umum Urusan pekerjaan umum diarahkan untuk peningkatan aksesibilitas pelayanan infrastruktur yang memadai mencakup penyediaan prasarana jalan, sumberdaya air, perumahan dan permukiman yang ditujukan untuk peningkatan daya saing perekonomian daerah. Kinerja pelaksanaan urusan pekerjaan umum Tahun 2013 telah melampaui target kinerja yang ditetapkan. Adapun kinerja tersebut adalah : panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik mencapai 90,59 persen; panjang jalan poros Halaman - 22

23 desa strategis dalam kondisi baik mencapai 78,69 persen; panjang jalan poros desa dalam kondisi baik mencapai 89,92 persen. Demikian pula kinerja rumah tangga bersanitasi, jalan lingkungan, ketersediaan PJU, drainase, jembatan, ketersediaan sumber air baku dan jaringan irigasi, serta luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik, telah mencapai target yang ditetapkan. 5. Urusan Penataan Ruang Urusan penataan ruang diarahkan untuk mewujudkan keterpaduaan pembangunan dalam wilayah dan keserasian pembangunan antar wilayah sehingga tercipta tata ruang wilayah kabupaten yang berkualitas. Kinerja pembangunan urusan penataan ruang Tahun 2013 telah mencapai target kinerja yang ditetapkan. Adapun kinerja tersebut adalah : Ruang Terbuka Hijau per satuan luas wilayah; bangunan ber-imb; serta tersedianya dokumen perencanaan tata ruang. 6. Urusan Perencanaan Pembangunan Perencanaan pembangunan dilakukan dengan melibatkan partisipasi seluruh stake holder secara transparan dan akuntabel, sehingga terwujud pembangunan yang terukur sesuai dengan RPJMD Kabupaten Lamongan Halaman - 23

24 Kinerja pelaksanaan urusan Perencanaan Pembangunan Tahun 2013 sudah mencapai target kinerja yang telah ditetapkan. Adapun kinerja tersebut antara lain : tersedianya dokumen RPJMD; RKPD dan penjabaran program RPJMD ke dalam RKPD. 7. Urusan Perumahan Perumahan dan permukiman selain merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, juga mempunyai fungsi yang sangat strategis dalam perannya sebagai pusat pendidikan keluarga, persemaian budaya, dan peningkatan kualitas generasi yang akan datang. Pemerintah Kabupaten Lamongan memberikan kemudahan perijinan dan perbaikan kualitas rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah, melalui program pengembangan perumahan secara bertahap dalam bentuk pembangunan sarana prasarana dan utilitas umum di lingkungan hunian. Capaian kinerja pelaksanaan urusan perumahan Tahun 2013 dapat dilihat dari meningkatnya rumah tangga pengguna air bersih; menurunnya lingkungan pemukiman kumuh; serta cakupan ketersediaan rumah layak huni yang kesemuanya telah memenuhi target yang telah ditetapkan. Halaman - 24

25 8. Urusan Kepemudaan dan Olah Raga Pembangunan urusan kepemudaan dan olahraga diarahkan untuk mewujudkan generasi muda yang berdaya saing, sehingga dapat mencapai prestasi yang maksimal dalam kompetisi bertaraf regional maupun internasional. Kinerja pelaksanaan urusan Kepemudaan dan Olah Raga Tahun 2013 telah mencapai target kinerja yang ditetapkan. Adapun kinerja dimaksud meliputi : tersedianya gelanggang / balai remaja; lapangan olahraga; pembinaan kepemudaan serta pembinaan dan pemasyarakatan olahraga. Prestasi atlet Kabupaten Lamongan Tahun 2013 dalam kejuaraan olahraga baik ditingkat propinsi maupun nasional diwujudkan dengan diterimanya penghargaan sebanyak 135 medali dari berbagai even olahraga. Prestasi pemuda Kabupaten Lamongan dibuktikan dengan diterimanya 18 penghargaan tingkat nasional dan internasional, sedangkan paskibraka meraih prestasi di tingkat propinsi. Prestasi pelaksanaan dibidang Kepemudaan dan Olah Raga pada tahun 2013 dengan diterimanya Penghargaan Instansi Pemerintah Peduli Olahraga dan Penghargaan Pemuda Pelopor yang diberikan oleh Gubernur Jawa Timur. Halaman - 25

26 9. Urusan Penanaman Modal Penanaman modal merupakan aspek penting dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, baik ditingkat nasional maupun daerah. Kabupaten Lamongan terus berupaya untuk meningkatkan iklim investasi yang kondusif melalui regulasi yang memudahkan investor, peningkatan infrastruktur dan pemberian insentif daerah. Kinerja pelaksanaan urusan penanaman modal Tahun 2013 ditunjukkan dengan kenaikan nilai realisasi PMDN yang mencapai 11,46 persen dengan didukung oleh peningkatan investor yang masuk di Kabupaten Lamongan sebanyak 28 investor atau mengalami peningkatan sebesar 55,56 persen dibanding tahun Peningkatan jumlah investor yang masuk membuktikan tingginya kepercayaan ( trust ) investor untuk berinvestasi di Kabupaten Lamongan yang memang memiliki daya tarik investasi. Komitmen Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam memberikan pelayanan kepada investor telah mendapat apresiasi dari Pemerintah Propinsi dan Nasional dengan diraihnya penghargaan Invesment Award kategori Pelayanan Terpadu Satu Pintu ( PTSP ). Halaman - 26

27 10. Urusan Koperasi dan UKM Pengembangan Koperasi dan UMKM, merupakan salah satu strategi dalam meningkatkan perekonomian, mengurangi pengangguran dan meningkatkan pendapatan sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Program Gerakan Membangun Ekonomi Rakyat Lamongan Berbasis Pedesaan (GEMERLAP) yang dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan telah memberikan fasilitasi dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah melalui kegiatan pelatihan, bantuan alat dan permodalan serta pemasaran bagi kelompok-kelompok usaha, sehingga kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud. Kinerja pelaksanaan urusan koperasi dan UKM Tahun 2013 telah melampaui target yang ditetapkan. Adapun kinerja tersebut adalah : peningkatan jumlah koperasi aktif dan peningkatan usaha mikro dan kecil. Prestasi pelaksanaan urusan koperasi dan UKM Tahun 2013 diwujudkan dengan diterimanya beberapa penghargaan ditingkat nasional, antara lain : Satya Lancana Pembangunan Bidang Koperasi dan Peringkat II Lomba Koperasi Berprestasi Kelompok Koperasi Pemasaran Tahun Halaman - 27

28 2013 serta penghargaan dan lomba tingkat propinsi antara lain : Parasamya Karta Nugraha, juara harapan 1 Lomba Koperasi Simpan Pinjam, juara 2 Lomba Koperasi Produsen, juara harapan 2 Lomba Berpacu dalam Koperasi dan juara 2 karya tulis koperasi. 11. Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil Data kependudukan yang akurat dan valid sangat diperlukan guna berbagai kepentingan, diantaranya adalah perencanaan pembangunan disegala bidang. Karena pentingnya hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Lamongan berkomitmen untuk senantiasa melakukan pembangunan urusan kependudukan dan catatan sipil, diantaranya melalui program elektronik KTP (e -KTP) serta verifikasi data kependudukan yang berbasis Administrasi Kependudukan. Kinerja pelaksanaan urusan kependudukan dan catatan sipil Tahun 2013 telah mencapai target yang ditetapkan. Adapun kinerja tersebut adalah : kepemilikan KTP; kepemilikan akta kelahiran penduduk dan penerapan KTP nasional berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK). 12. Urusan Ketenagakerjaan. Kebijakan yang ditempuh terkait peningkatan kualitas dan pengembangan kompetensi tenaga kerja adalah Halaman - 28

29 meningkatkan akses pelatihan dan pemagangan bagi kaum muda yang potensial. Kinerja pelaksanaan urusan ketenagakerjaan Tahun 2013 telah mencapai target kinerja yang ditetapkan. Adapun kinerja tersebut adalah : peningkatan tingkat partisipasi angkatan kerja dan prosentase pencari kerja yang ditempatkan. Prestasi ketenagakerjaan di Kabupaten Lamongan Tahun 2013 ditunjukkan dengan diterimanya Penghargaan Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Zero Accident dari GubernurJawa Timur. 13. Urusan Ketahanan Pangan Kebijakan Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam urusan Ketahanan Pangan tidak hanya diarahkan pada peningkatan produktivitas lahan pertanian dan luasan areal pertanian baru namun juga mencegah kurangnya ketersediaan pangan melalui penyediaan dan penguatan modal lumbung pangan, pengembangan cadangan pangan daerah, pengembangan sumber pangan alternatif serta cipta olahan pangan lokal. Pelaksanaan urusan Ketahanan Pangan Tahun 2013 telah mencapai target kinerja yang ditetapkan. Adapun Halaman - 29

30 kinerja tersebut adalah : adanya regulasi ketahanan pangan dan ketersediaan pangan utama. Komitmen Pemerintah Kabupaten Lamongan tersebut membuahkan hasil dengan diterimanya penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara Kategori Pembina Ketahanan Pangan. Penghargaan ini diberikan sebagai upaya peningkatan motivasi dan partisipasi petani/kelompok tani, masyarakat umum dan aparat dalam mewujudkan ketahanan pangan. 14. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dalam rangka mempercepat pelaksanaan pengarusutamaan gender, maka perspektif gender diintegrasikan kedalam sistem perencanaan dan penganggaran sehingga sumber daya pembangunan menjadi lebih efektif dan adil. Kinerja pelaksanaan urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak Tahun 2013 telah mencapai target yang ditetapkan, diantaranya adalah : partisipasi perempuan di lembaga pemerintah, angka melek huruf perempuan usia 15 tahun keatas, partisipasi angkatan kerja perempuan dan peningkatan peran perempuan di bidang ekonomi, dan Rasio Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Halaman - 30

31 Program inovatif yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam upaya melaksanakan percepatan kepemilikan akta kelahiran gratis sejak umur 0-60 hari berhasil meraih Penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. 15. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan, namun jika laju pertumbuhan penduduk yang tinggi tidak disertai peningkatan kualitas SDM, akan membawa dampak negatif. Upaya pengendalian jumlah penduduk dilakukan melalui Keluarga Berencana (KB). Dengan melaksanakan KB, setiap keluarga dapat merencanakan kehidupannya menjadi lebih berkualitas dan sejahtera, yaitu dengan membentuk keluarga kecil yang berkualitas. Pelaksanaan urusan KB dan keluarga sejahtera sudah mencapai target kinerja yang ditetapkan. Adapun kinerja tersebut adalah peningkatan prevalensi peserta KB aktif, penurunan cakupan Pasangan Usia Subur yang istrinya dibawah usia 20 tahun dan cakupan Pasangan Usia Subur yang kebutuhan ber-kb nya belum terpenuhi. Prestasi Kabupaten Lamongan pada tahun 2013 dibidang Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera adalah Halaman - 31

32 dengan diterimanya Manggala Karya Kencana yang diberikan oleh Kepala BKKBN Pusat. 16. Urusan Perhubungan Pembangunan transportasi di Kabupaten Lamongan diarahkan untuk meningkatkan pelayanan jasa transportasi secara efektif dan efisien guna mendukung kelancaran arus orang, barang dan jasa. Pelaksanaan urusan perhubungan Tahun 2013 secara umum sudah mencapai target kinerja yang telah ditetapkan dalam RPJMD, antara lain : peningkatan marka jalan, kendaraan wajib uji kir, kepemilikan PAS dan SKK Kapal. Pada tahun 2013, Kabupaten Lamongan berhasil mendapatkan penghargaan Wahana Tata Nugraha, yang diberikan oleh Menteri Perhubungan kepada kabupaten/kota yang mampu menata transportasi publik dengan baik. 17. Urusan Komunikasi dan Informatika Pembangunan urusan komunikasi dan informatika yang baik melalui penerapan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dapat meningkatkan akses dan kualitas pendidikan melalui e-library. Pada gilirannya hal tersebut akan membawa efek positif terhadap peningkatan Halaman - 32

33 SDM serta pemerataan pendidikan untuk semua lapisan masyarakat. Kinerja pelaksanaan urusan komunikasi dan informatika Tahun 2013 telah mencapai target yang ditetapkan yaitu adanya website milik pemerintah daerah dan penyelenggaraan pameran per tahun. Pada Tahun 2013, Pemerintah Kabupaten Lamongan menerima penghargaan Information Communication Technology (ICT) Pura dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, Indonesia Open Source Award (IOSA) dan e-proc Award kategori Kinerja Sistem Elektronik LPSE, karena Kabupaten Lamongan telah melaksanakan Pengadaan barang/jasa melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik 18. Urusan Pertanahan Badan Pertanahan Nasional merupakan instansi vertikal yang menjalankan tugas pemerintah di bidang pertanahan baik di pusat maupun di daerah. Namun demikian, Pemerintah Kabupaten Lamongan terus melakukan koordinasi dalam hal pelayanan publik di bidang pertanahan dengan Badan Pertanahan Nasional guna kepentingan pembangunan daerah. Halaman - 33

34 Kinerja pelaksanaan urusan pertanahan meliputi kenaikan luas lahan bersertifikat dan peningkatan penyelesaian ijin lokasi. 19. Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Keberlanjutan pembangunan secara menyeluruh tidak terlepas dari stabilitas sosial, politik dan keamanan. Keamanan dalam negeri terus diperkuat untuk menciptakan situasi aman dan damai. Dalam rangka memantapkan konsolidasi demokrasi, pelaksanaan Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2014 telah dipersiapkan sebaik-baiknya sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah ditetapkan. Kinerja pelaksanaan urusan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri telah mencapai target yang ditetapkan meliputi : terbinanya organisasi masyarakat, orpol, pemuda, organisasi kemasyarakatan; Penyelenggaran forum antar kelompok masyarakat; pemberian bantuan tempat-tempat peribadatan dan kegiatan keagamaan; serta menurunnya Pelanggaran Perda Trantib. Halaman - 34

35 20. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian. Pelaksanaan otonomi daerah merupakan sebuah harapan dan tantangan bagi daerah. Perubahan yang mendasar, adalah daerah telah memiliki keleluasaan dan kebebasan mengurus dan mengatur rumah tangganya sendiri sesuai dengan aspirasi yang berkembang di daerah. Karena itu Pemerintah Daerah dituntut berinovasi di dalam menggali dan memanfaatkan potensi yang ada untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat. Inovasi tiada henti yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan membuahkan penghargaan IGA Award (Innovative Government Award) dari Menteri Dalam Negeri untuk kategori pemberdayaan masyarakat. Kinerja pelaksanaan urusan otonomi daerah pada Tahun 2013 secara umum telah mencapai target kinerja yang ditetapkan. Sedangkan kinerja kasus hukum yang diselesaikan belum tercapai, karena rata-rata penyelesaiannya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memperoleh putusan yang berkekuatan hukum tetap. Halaman - 35

36 21. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Kurang meratanya pembangunan merupakan permasalahan yang bersifat multi aspek, baik ekonomi, politik maupun sosial budaya. Oleh sebab itu program pemerataan pembangunan di berbagai pelosok tidak hanya diberikan melalui bantuan ekonomi melainkan perlu dilakukan pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kapasitas serta potensi masyarakat terutama masyarakat pedesaan. Kinerja pelaksanaan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa telah mencapai target yang ditetapkan, yaitu : meningkatnya PKK yang aktif; desa swasembada dan keswadayaan masyarakat dalam pembangunan. 22. Urusan Sosial Masalah kesejahteraan sosial merupakan fenomena yang kompleks dan bersifat multi dimensional. Oleh karenanya, pemerintah daerah terus berupaya meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial antara lain melalui penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial dan pemberdayaan fakir miskin. Kinerja pelaksanaan urusan Sosial Tahun 2013 telah mencapai target yang ditetapkan, meliputi : penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial, peningkatan jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial yang Halaman - 36

37 dibantu, pemberian bantuan operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana panti asuhan dan panti jompo. 23. Urusan Kebudayaan Pembangunan kebudayaan diarahkan untuk memperkuat karakter dan jati diri bangsa, membentuk manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memperkokoh jiwa persatuan dan kesatuan bangsa, melestarikan dan mengembangkan budaya lokal maupun nusantara. Kinerja pelaksanaan urusan kebudayaan Tahun 2013 telah mencapai target yang ditetapkan, yaitu : terselenggaranya festival seni dan budaya; tersedianya sarana penyelenggaraan seni dan budaya; pelestarian benda, situs dan kawasan cagar budaya; serta pembinaan kelompok seni dan budaya. 24. Urusan Statistik Manajemen pembangunan memiliki fungsi perencanaan, pelaksanaan, pengendalian (pengawasan dan pemantauan), serta evaluasi kinerja merupakan satu sistem yang saling berkaitan. Dalam pelaksanaan sistem tersebut, membutuhkan sistem pendukung manajemen yang baik, antara lain terkait ketersediaan data dan informasi statistik. Oleh karena itu pemerintah terus berupaya agar data dan Halaman - 37

38 informasi statistik tersedia dalam kualitas yang baik dan keragaman data yang memadai. Kinerja pelaksanaan urusan statistik Tahun 2013 telah mencapai target kinerja yang telah ditetapkan yakni : tersedianya data Lamongan Dalam Angka serta dokumen PDRB Kabupaten Lamongan yang dapat dipergunakan sebagai bahan perencanaan pembangunan dan evaluasi hasil-hasil pembangunan daerah. 25. Urusan Kearsipan Pengelolaan kearsipan yang modern harus didukung oleh sistem ketatalaksanaan yang profesional, transparan dan akuntabel, melalui pengembangan managamen kearsipan sehingga tercipta kelembagaan pemerintahan yang efektif dan efisien. Kinerja pelaksanaan urusan kearsipan Tahun 2013 telah mencapai target kinerja yang ditetapkan. Kinerja tersebut adalah penerapan pengelolaan arsip secara baku. 26. Urusan Perpustakaan Perpustakaan merupakan sarana dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan nasional. Sebagai wahana belajar sepanjang hayat, perpustakaan mampu mengembangkan potensi masyarakat agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Halaman - 38

39 berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk itu dalam rangka meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa, budaya gemar membaca terus ditumbuhkan melalui pengembangan dan pendayagunaan perpustakaan sebagai sumber informasi. Kinerja pelaksanaan urusan perpustakaan Tahun 2013 telah mencapai target yang ditetapkan, yaitu meningkatnya koleksi buku sebesar 86,06 persen dan pengunjung perpustakaan sebesar 74,62 persen. B. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN Urusan pilihan yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Lamongan pada Tahun Anggaran 2013 adalah : 1. Urusan Kelautan dan Perikanan Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lamongan tidak terlepas dari peran sub sektor perikanan dan kelautan. Oleh karena itu, produksi dan produktivitas sektor perikanan dan kelautan terus dipacu melalui peningkatan sarana dan prasarana produksi, pengolahan hasil perikanan, serta pemasarannya dalam mendukung program minapolitan. Halaman - 39

40 Kinerja pelaksanaan urusan Kelautan dan Perikanan Tahun 2013 telah mencapai target yang ditetapkan, yaitu : Peningkatan produksi perikanan dan Tingkat Konsumsi Ikan. 2. Urusan Pertanian Urusan pertanian diarahkan untuk peningkatan produksi dan produktifitas pertanian. Pemerintah Kabupaten Lamongan telah memfasilitasi ketersediaan sarana produksi baik on farm maupun off farm antara lain bantuan hand traktor, alat panen multiguna, jalan usaha tani, saluran irigasi, pengembangan agen hayati, dan pengembangan agrobis peternakan. Kinerja pelaksanaan urusan pertanian pada Tahun 2013 secara umum sudah mencapai target kinerja yang telah ditetapkan, antara lain : peningkatan produksi dan produktivitas padi, palawija, hortikultura dan tebu; produksi dan konsumsi hasil ternak berupa daging dan telur. 3. Urusan Kehutanan Untuk menjaga kesinambungan pembangunan (sustainable development), pemerintah melakukan upaya pencegahan dan konservasi terhadap hutan dan lahan kritis, melalui pembuatan hutan rakyat dan pengadaan sarana prasarana pengamanan kawasan hutan. Halaman - 40

41 Kinerja pelaksanaan urusan kehutanan Tahun 2013 telah mencapai target, yaitu : produksi hasil hutan; penurunan kerusakan kawasan hutan; serta rehabilitasi hutan dan lahan kritis. 4. Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral Pengelolaan energi dan sumber daya mineral menjadi sangat penting, karena cadangannya semakin hari semakin menipis dan berpotensi merusak lingkungan. Untuk itu harus dilakukan pengendalian melalui perijinan dan pengawasan praktek-praktek penambangan liar. Kinerja pelaksanaan urusan energi dan sumberdaya mineral Tahun 2013 telah mencapai target yang ditetapkan. Kinerja tersebut adalah : terpenuhinya kebutuhan energi listrik bagi rumah tangga di pedesaan; penertiban ijin pertambangan; serta penertiban ijin air bawah tanah. 5. Urusan Pariwisata Pembangunan kepariwisataan diarahkan melalui pengembangan obyek-obyek wisata serta menambah wahana wisata baru dengan didukung peningkatan nilai tambah produk-produk ekonomi kreatif, sehingga menjadikan Lamongan sebagai destinasi wisata favorit dan salah satu icon pariwisata Jawa Timur yang mampu mendongkrak penerimaan PAD. Halaman - 41

42 Pada tahun 2013 jumlah kunjungan wisata mencapai 1 juta 550 ribu 933 pengunjung. Naik sebesar 0,92% dari tahun 2012 yaitu sebesar 1 juta 536 ribu 758 pengunjung. Kenaikan tersebut dikarenakan tingginya komitmen Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam memajukan sektor pariwisata. 6. Urusan Industri Pemerintah Kabupaten Lamongan terus berupaya untuk mengembangkan industri di Kabupaten Lamongan terutama industri besar melalui fasilitasi penyediaan lahan, kemudahan perijinan, pemberian insentif dan peningkatan infrastruktur. Disamping industri besar, Industri Kecil dan Menengah (IKM) serta Industri Rumah Tangga (IRT) terus dikembangkan dengan berbagai fasilitasnya guna menghadapi persaingan usaha. Kinerja pelaksanaan urusan industri pada Tahun 2013 sudah mencapai target kinerja yang ditetapkan, yaitu : meningkatnya pertumbuhan industri dan peningkatan mutu industri kecil menengah. 7. Urusan Perdagangan Salah satu penyumbang terbesar PDRB Kabupaten Lamongan adalah sub sektor perdagangan. Besarnya kontribusi sub sektor perdagangan ditunjang dengan adanya Halaman - 42

43 kawasan perdagangan dan jasa yang strategis terutama diwilayah Babat, Sukodadi, Lamongan, Brondong, Paciran dan Ngimbang. Disamping itu Pemerintah Kabupaten Lamongan juga fokus memberikan perhatian terhadap pusatpusat perdagangan baru melalui pembangunan pasar-pasar tradisional baik milik daerah maupun desa, guna menghadapi Asean Free Trade Area ( AFTA ). Kinerja pelaksanaan urusan perdagangan Tahun 2013 telah mencapai target yang ditetapkan, yaitu : ekspor bersih perdagangan; peningkatan pedagang atau wirausaha baru dan peningkatan institusi yang melakukan ekspor. 8. Urusan Ketransmigrasian Guna mensukseskan program transmigrasi yang dicanangkan oleh pemerintah pusat, Pemerintah Kabupaten Lamongan telah melakukan upaya penyuluhan, pelatihan bagi calon transmigran dan melaksanakan kunjungan kerjasama penempatan transmigran. regional Pada tahun 2013, telah diberangkatkan transmigran sebanyak 20 kepala keluarga ke Kabupaten Nunukan Propinsi Kalimantan Timur dan Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan. Halaman - 43

44 BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah kepada daerah dan/atau desa, dari pemerintah propinsi kepada kabupaten / kota dan / atau desa serta dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu dengan kewajiban melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaannya kepada yang menugaskan, sedangkan Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang dari Pemerintah kepada gubernur sebagai wakil Pemerintah dan/atau kepada Instansi Vertikal di wilayah tertentu. Pemerintah Kabupaten Lamongan melaksanakan tugas pembantuan dan dekonsentrasi dengan uraian sebagai berikut : A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA 1. Dinas Pendidikan melalui Program Penyelenggaraan Kegiatan Pendidikan Keaksaraan Dasar, Kegiatan Pendidikan Keaksaraan Usaha Mandiri, Penguatan Bagi Lembaga Taman Bacaan Masyarakat, Bantuan Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pemberian Tunjangan Kinerja Guru TK/PAUD. 2. Dinas Kesehatan melalui Program Penyelenggaraan Bantuan Operasional Kesehatan, Pembinaan Upaya Kesehatan, Jaminan Kesehatan Masyarakat dan Jaminan Persalinan. Halaman - 44

45 3. Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soegiri melalui Program Pembinaan Upaya Kesehatan. 4. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana melalui Program Kependudukan dan KB. 5. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja. 6. Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan. 7. Badan Pemberdayaan Masyarakat melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan dan Desa Mandiri Energi. 8. Dinas Perikanan dan Kelautan melalui Program Bantuan Langsung Masyarakat Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat, Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya, Peningkatan Daya Saing Produk Perikanan dan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan. 9. Dinas Pertanian dan Kehutanan melalui Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman Pangan untuk Mencapai Swasembada Berkelanjutan, Penyediaan dan Pengembangan Sarana Prasarana Pertanian dan Perkebunan, Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian, Pengembangan dan Peningkatan Produksi Tebu, Kapas dan Kelapa. Halaman - 45

46 B. DEKONSENTRASI 1. Dinas Pendidikan melalui Program Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD dan Rintisan PAUD Baru, Bantuan Organisasi Mitra PAUD, Penguatan Kelembagaan, Pembinaan Gugus, Bantuan Alat Permainan Edukatif, Pemberian Tunjangan Fungsional Guru TK, Guru Dikdas, Profesi Guru, Rintisan Bantuan Operasional Siswa SMA SMK, BOS SMA SMK, dan Bantuan Siswa Miskin SMP SMA SMK. 2. Kantor Ketahanan Pangan melalui Pendampingan Desa Mandiri Pangan, Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi, Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan, Pengembangan Lumbung Pangan dan Penguatan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat. 3. Dinas Pertanian dan Kehutanan melalui Program Pengembangan SDM Pertanian dan Kelembagaan Petani, dan Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan. 4. Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan melalui Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri. Secara umum Tugas Pembantuan dan Dekonsentrasi telah dikoordinasikan, disinergikan dan dilaksanakan dengan baik sesuai petunjuk pelaksanaan yang ditentukan baik dari Pemerintah Pusat maupun Propinsi. Halaman - 46

47 BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN Tugas umum pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 pasal 6 ayat (1), meliputi : 1. Kerjasama antar daerah; 2. Kerjasama daerah dengan pihak ketiga; 3. Koordinasi dengan instansi vertikal di daerah; 4. Pembinaan batas wilayah; 5. Pencegahan dan penanggulangan bencana; 6. Pengelolaan kawasan khusus yang menjadi kewenangan daerah; 7. Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum; Penyelenggaraan tugas umum Pemerintahan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan dapat diuraikan sebagai berikut : A. KERJASAMA ANTAR DAERAH Sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 195 ayat (1) yang menjelaskan, bahwa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat, daerah dapat mengadakan kerjasama dengan daerah lain yang didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektifitas Halaman - 47

48 pelayanan publik, sinergi dan saling menguntungkan. Berikut adalah kerjasama Kabupaten Lamongan dengan daerah lain : Pertama kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Lamongan dengan Gubernur Jawa Timur tentang Pembiayaan Program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dan Pelayanan Kesehatan Primer. Kedua kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Lamongan dengan Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan tentang Pembangunan Unit Permukiman Transmigrasi Majuna pada Kawasan Transmigrasi Karang Agung Ilir Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan terintegrasi dengan Fasilitasi Perpindahan dan Penempatan Transmigrasi dari Kabupaten Lamongan Provinsi Jawa Timur Tahun Ketiga kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Lamongan dengan Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Timur tentang Penyelenggaraan Transmigrasi di Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Timur. Keempat kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Lamongan dengan Kabupaten Buol Provinsi Sulawesi Tengah tentang Penyelenggaraan Transmigrasi Umum. Halaman - 48

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA Laporan Kinerja Kabupaten Purbalingga Tahun mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaiman pemerintah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1 Visi 2014-2018 adalah : Visi pembangunan Kabupaten Bondowoso tahun 2014-2018 TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Pemerintah Kabupaten Demak Perencanaan strategik, sebagai bagian sistem akuntabilitas kinerja merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN - 115 - BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran perlu dipertegas dengan upaya atau cara untuk mencapainya melalui strategi pembangunan daerah dan arah kebijakan yang diambil

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO. selamat siang dan salam sejahtera bagi kita sekalian,

BUPATI WONOSOBO. selamat siang dan salam sejahtera bagi kita sekalian, BUPATI WONOSOBO SAMBUTAN BUPATI WONOSOBO DALAM RAPAT PARIPURNA DPRD KABUPATEN WONOSOBO PENYAMPAIAN LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI WONOSOBO TAHUN ANGGARAN 2013 Yang terhormat, Saudara Ketua,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG WALIKOTA TANGERANG Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ILPPD) Kota Tangerang Tahun 2012 Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah memberikan kewenangan kepada

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan dirumuskan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2012 merupakan periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 REVISI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan : Tgk.

Lebih terperinci

3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3)

3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3) 3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3) URUSAN WAJIB 1. Urusan Pendidikan Capaian kinerja penyelenggaraan Urusan Pendidikan diukur dari 14 (empat belas) Indikator

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret 2014 Bupati Bogor, RACHMAT YASIN KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 RPJMD Tahun 2008-2013 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Pekalongan Tahun 2015 merupakan tahun keempat pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pekalongan tahun 2011-2016.

Lebih terperinci

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA

BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA BAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN SETDA KOTA LANGSA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi pada hasil, yang bertanda

Lebih terperinci

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan NO 2018 A ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT 1 PDRB per Kapita (juta rupiah) - PDRB

Lebih terperinci

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun =

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun = TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013 KABUPATEN : BANGGAI KEPULAUAN IKK RUMUS/PERSAMAAN KETERANGAN URUSAN

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

Kebijakan Pemerintah Daerah VII-2

Kebijakan Pemerintah Daerah VII-2 Penyampaian LKPJ Walikota Bandung Tahun 2012, merupakan wujud akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan ketentuan pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

Lebih terperinci

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2016-2021 Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DASAR PENYUSUNAN Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah kebijakan pembangunan jangka menengah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang II. Dasar Hukum III. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Gambaran Umum Demografis 3. Kondisi Ekonomi BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi 2017 adalah : Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- ACEH TAMIANG SEJAHTERA DAN MADANI MELALUI PENINGKATAN PRASARANA DAN SARANA

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 Oleh: BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN MALANG Malang, 30 Mei 2014 Pendahuluan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2013 periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Lebih terperinci

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA KABUPATEN INDRAMAYU 2016

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA KABUPATEN INDRAMAYU 2016 PERANGKAT DAERAH TAHUN 2017 BAGIAN ORGANISASI SETDA 2016 DAERAH ========================================== SEKRETARIS DAERAH JABATAN FUNGSIONAL ASISTEN PEMERINTAHAN ASISTEN EKONOMI, PEMBANGUNAN, DAN KESEJAHTERAAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR

KATA PENGANTAR. Cibinong, Maret Bupati Bogor, Hj. NURHAYANTI LAPORAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2015 dapat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Dasar Hukum 1.3. Gambaran Umum 1.3.1. Kondisi Geografis Daerah 1.3.2. Gambaran Umum Demografis 1.3.3.

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Rencana program dan kegiatan Prioritas Dearah Tahun 2013 yang dituangkan dalam Bab V, adalah merupakan formulasi dari rangkaian pembahasan substansi

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN PEMERINTAH PROVINSI BANTEN INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH (ILPPD) PROVINSI BANTEN TAHUN 2013 I. Pendahuluan Berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1 Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Untuk Masing masing Misi Arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Lamongan tahun

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN BONE BOLANGO NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1. Optimalisasi peran dan fungsi Persentase produk hukum kelembagaan pemerintah daerah daerah ditindaklanjuti

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum... 1 B. Gambaran Umum 1. Kondisi Geografis dan Demografis... 4 2. Perkembangan Indikator Pembangunan Jawa Barat...

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR

DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum B. Gambaran Umum Daerah 1. Kondisi Geografis Daerah 2. Kondisi Demografi 3. Status Pembangunan Manusia 4. Kondisi Ekonomi a. Potensi Unggulan

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 29 Desember 2016 Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2016 tentang

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep Tabel 6.1 Strategi dan Kabupaten Sumenep 2016-2021 Visi : Sumenep Makin Sejahtera dengan Pemerintahan yang Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil dan Profesional Tujuan Sasaran Strategi Misi I :

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Bengkulu Utara selama lima tahun, yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena pada tanggal 30 Desember 2013 Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2013 tentang

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan,

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN. INDIKATOR KINERJA Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN MAGETAN No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 2 3 4 1 Meningkatkan kualitas rumah ibadah dan 1. Jumlah rumah ibadah yang difasilitasi 400 jumlah kegiatan

Lebih terperinci

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017

PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun Wates, 27 September 2017 PAPARAN Rancangan Awal RPJMD Tahun 2017-2022 Wates, 27 September 2017 1 PDRB PER KAPITA MENURUT KABUPATEN/ KOTA DI D.I. YOGYAKARTA ATAS DASAR HARGA BERLAKU, 2012-2016 (JUTA RUPIAH) 1 PERSENTASE PENDUDUK

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI PEMBANGUNAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

1. Mewujudkan tata pemerintahan yang amanah didukung oleh aparatur pemerintah yang profesional dan berkompeten. 2. Mewujudkan keamanan dan ketertiban

1. Mewujudkan tata pemerintahan yang amanah didukung oleh aparatur pemerintah yang profesional dan berkompeten. 2. Mewujudkan keamanan dan ketertiban 1. Mewujudkan tata pemerintahan yang amanah didukung oleh aparatur pemerintah yang profesional dan berkompeten. 2. Mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat serta kehidupan politik yang demokratis.

Lebih terperinci

BAB VI KEBIJAKAN UMUM

BAB VI KEBIJAKAN UMUM BAB VI KEBIJAKAN UMUM Visi sekaligus tujuan pembangunan jangka menengah Kota Semarang tahun 2005-2010 adalah SEMARANG KOTA METROPOLITAN YANG RELIGIUS BERBASIS PERDAGANGAN DAN JASA sebagai landasan bagi

Lebih terperinci

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH. 1. Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan;

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH. 1. Menanggulangi kemiskinan secara terpadu dan berkelanjutan; BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH VII.1 Program Pembangunan Daerah Berdasarkan visi, misi serta tujuan yang telah ditetapkan, maka upaya pencapaiannya dijabarkan secara sistematik melalui

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA SELATAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BANGKA SELATAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA PEMERINTAH DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Visi dan Misi ini dibuat sebagai pedoman dalam penetapan arah kebijakan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah serta pelayanan kepada masyarakat

Lebih terperinci

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI) KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI) KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH BAB 7 KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH A. KEBIJAKAN UMUM Pembangunan Daerah harus didasarkan pada sasaran tertentu yang hendak dicapai; untuk itu, kebijakan yang dibuat dalam rangka melaksanakan

Lebih terperinci

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 BAB V VISI, MISI, DAN V - 1 Revisi RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 5.1. VISI Dalam rangka mewujudkan pembangunan jangka panjang sebagaimana tercantum di dalam

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 Visi Berdasarkan kondisi Kabupaten Lamongan saat ini, tantangan yang dihadapi dalam dua puluh tahun mendatang, dan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki, maka visi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah 3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2011 dan Perkiraan Tahun 2012 Kerangka Ekonomi Daerah dan Pembiayaan

Lebih terperinci

BAPPEDA Planning for a better Babel

BAPPEDA Planning for a better Babel DISAMPAIKAN PADA RAPAT PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RKPD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2018 PANGKALPINANG, 19 JANUARI 2017 BAPPEDA RKPD 2008 RKPD 2009 RKPD 2010 RKPD 2011 RKPD 2012 RKPD 2013 RKPD

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH 6.1. STRATEGI Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif utuk mewujudkan visi dan misi. Satu strategi dapat terhubung

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah

Lebih terperinci

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , ,

Anggaran (Sebelum Perubahan) , , ,00 98, , , Anggaran (Sebelum 21 Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Dan 4.654.875.000,00 18.759.324.259,00 15.731.681.490,00 83,86 Prasarana Rumah Sakit 22 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rumah 39.808.727.000,00

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS RPJMD ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 yang disusun dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 20122

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN Tabel 6.1 Strategi, Arah dan Kebijakan Kabupaten Ponorogo VISI : PONOROGO LEBIH MAJU, BERBUDAYA DAN RELIGIUS MISI I : Membentuk budaya keteladanan pemimpin yang efektif, guna mengembangkan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Perumusan Kebutuhan Pendanaan dalam perencanaan jangka menengah ini berlandaskan kaidah Budget follows Program. Selaras dengan penganggaran

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS

BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS BAB VIII INDIKASI PROGRAM PRIORITAS Pembangunan yang diprioritaskan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang mendesak yang memberikan dampak luas bagi masyarakat, sebagai berikut : 8.1. Indikasi Program

Lebih terperinci

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan

Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Bab VIII Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan Perumusan Kebutuhan Pendanaan dalam perencanaan jangka menengah ini berlandaskan kaidah Budget follows Program. Selaras dengan penganggaran

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 65.095.787.348 29.550.471.790 13.569.606.845 2.844.103.829 111.059.969.812 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 64.772.302.460

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 66.583.925.475 29.611.683.617 8.624.554.612 766.706.038 105.586.869.742 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 66.571.946.166

Lebih terperinci

REKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI BERDASARKAN MISI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG TAHUN 2012

REKAPITULASI ANGGARAN DAN REALISASI BERDASARKAN MISI PEMBANGUNAN KOTA BANDUNG TAHUN 2012 Misi 1 163 358,829,768,129 302,555,469,461 84.32% Urusan Pendidikan 79 233,617,961,655 200,628,537,308 85.88% 1 Program Pendidikan Anak Usia Dini 5 1,300,000,000 1,275,743,850 98.13% 2 Program Wajib Belajar

Lebih terperinci

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO 1 VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO V I S I Riau Yang Lebih Maju, Berdaya Saing, Berbudaya Melayu, Berintegritas dan Berwawasan Lingkungan Untuk Masyarakat yang Sejahtera serta Berkeadilan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Sesuai dengan Permendagri 54/2010, visi dalam RPJMD ini adalah gambaran tentang kondisi Provinsi Sulawesi Selatan yang diharapkan terwujud/tercapai pada akhir

Lebih terperinci

S A L I N A N LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 21 TAHUN 2016

S A L I N A N LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN UTARA NOMOR 21 TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (TIPE A) LAMPIRAN I NOMOR 21 TAHUN 2016 LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH TENTANG NOMOR : PERENCANAAN, DAN BMD PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN PEMBINAAN SMA PEMBINAAN SMK PEMBINAAN

Lebih terperinci

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

Pemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan serta pencapaian target-target pembangunan pada tahun 2016, maka disusun berbagai program prioritas yang

Lebih terperinci

~ 1 ~ BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

~ 1 ~ BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ~ 1 ~ BUPATI BONDOWOSO Rancangan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) TAHUN 2005-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA LAMPIRAN I PERATURAN STRUKTUR ORGANISASI DAERAH STAF AHLI 1. STAF AHLI HUKUM, POLITIK DAN PEMERINTAHAN 2. STAF AHLI EKONOMI, DAN PEMBANGUNAN 3. STAF AHLI KEMASYARAKATAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA SEKRETARIS

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN A. Visi Mengacu kepada Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Semarang Tahun

Lebih terperinci

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N

BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N BUPATI PAMEKASAN S A M B U T A N Assalamu alaikum Wr. Wb. Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, pada tanggal 9 Januari 2012 Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2012 tentang Anggaran

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (pilkada).

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan

Lebih terperinci

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun DAFTAR TABEL

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Sleman... 2 Tabel 1.2. Ketinggian Wilayah Kabupaten Sleman... 3 Tabel 1.3. Jumlah Penduduk Kabupaten Sleman Menurut Jenis Kelamin, Kepadatan

Lebih terperinci

OUTLINE. Selayang Pandang Kabupaten Lamongan. Visi - Misi. Indikator Kinerja Utama. Cascading Kinerja. Percepatan Implementasi SAKIP

OUTLINE. Selayang Pandang Kabupaten Lamongan. Visi - Misi. Indikator Kinerja Utama. Cascading Kinerja. Percepatan Implementasi SAKIP Bupati Lamongan 1 Selayang Pandang Kabupaten Lamongan Visi - Misi 2 3 4 5 6 7 8 9 Indikator Kinerja Utama Cascading Kinerja Percepatan Implementasi SAKIP Manfaat Penerapan SAKIP Kinerja 2016 Rencana Tindak

Lebih terperinci

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM

KET. Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN No AGENDA PROGRAM Lampiran 2 : MATRIKS ANGGARAN RPJMD KAB. KOLAKA TAHUN 2009-2014 No AGENDA PROGRAM Pagu Indikatif Tahunan dan Satu Tahun Transisi (%) 2009 2010 2011 2012 2013 2014 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Meningkatkan Kualitas

Lebih terperinci

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS DAN KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1. INDIKASI DAN PROGRAM PRIORITAS Program prioritas perlu ditetapkan untuk mengarahkan pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan yang

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Dalam periode Tahun 2013-2018, Visi Pembangunan adalah Terwujudnya yang Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berwawasan Lingkungan dan Berakhlak Mulia. Sehingga

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011 BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2011 A. Isu Strategis Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Samarinda Tahun 2011 merupakan suatu dokumen perencanaan daerah

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN A. Visi Visi merupakan kondisi ideal masa depan yang menantang, yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan, berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini. Kondisi

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2016 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Lebih terperinci

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH B A B I X 1 BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Kepala dan Wakil Kepala

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 1 Tahun 2009 LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 1 Tahun 2009 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2009-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II DAFTAR TABEL... V DAFTAR GAMBAR... VI BAB I PENDAHULUAN... I-1

DAFTAR ISI PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II DAFTAR TABEL... V DAFTAR GAMBAR... VI BAB I PENDAHULUAN... I-1 DAFTAR ISI PENGANTAR... I DAFTAR ISI... II DAFTAR TABEL... V DAFTAR GAMBAR... VI BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. LATAR BELAKANG... I-1 1.2. DASAR HUKUM... I-1 1.3. GAMBARAN UMUM JAWA BARAT... I-4 1.3.1.

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PERIODE : 2017-2022 NO 1 1 1106 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera,

KATA PENGANTAR. Salam Sejahtera, KATA PENGANTAR Salam Sejahtera, Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunianya, penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Kabupaten Rote Ndao Tahun 2015 dapat diselesaikan

Lebih terperinci