BAB 2 LANDASAN TEORI. data yang bertujuan untuk mengetahui hasil dari variabel yang mempengaruhi suatu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI. data yang bertujuan untuk mengetahui hasil dari variabel yang mempengaruhi suatu"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Analisis Survival Analisis survival adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data yang bertujuan untuk mengetahui hasil dari variabel yang mempengaruhi suatu awal kejadian sampai akhir kejadian, misal waktu yang dicatat dalam hari, minggu, bulan, atau tahun. Untuk kejadian awal misalkan awal pasien terjangkit penyakit dan untuk kejadian akhir misalkan kematian pasien dan kesembuhan pasien (Kleinbaum & Klein, 2011: 4). Menurut Jakperik dan Ozoje (2012) dalam analisis survival, ada istilah failure (meskipun peristiwa sebenarnya mungkin saja sukses) yaitu suatu kejadian dimana tercatatnya kejadian yang diinginkan. Dalam menentukan waktu survival, ada tiga faktor yang dibutuhkan yaitu : 1. Waktu awal pencatatan (start point). Waktu awal pencatatan adalah waktu awal dimana dilakukannya pencatatan untuk menganalisis suatu kejadian. 2. Waktu akhir pencatatan (end point). Waktu akhir pencatatan adalah waktu pencatatan berkahir. Waktu ini berguna untuk mengetahui status tersensor atau tidak tersensor seorang pasien untuk bisa melakukan analisis. 3. Dan skala pengukuran sebagai batas dari waktu kejadian dari awal sampai akhir kejadian. Skala diukur dalam hari, minggu, atau tahun. 6

2 7 Gambar 2.1. Contoh waktu survival (Sumber: David G. Kleinbaum and Mitchel Klein, Survival Analysis, 2011) Gambar diatas menggambarkan pencatatan sebuah kejadian dari awal pencatatan sampai akhir waktu pencatatan. Skala waktu diatas berdasarkan minggu dan setiap individu memiliki failure yang berbeda-beda pada pencatatan Censoring Data ( Data Tersensor ) Data tersensor adalah data tercatat saat adanya informasi tentang waktu survival individual, tetapi tidak tahu persis waktu survival yang sebenarnya (Kleinbaum & Klein, 2011: 5-6). Menurut Catala, Orcau, Millet, Olalla, Mondragon, dan Cayla (2011) ada 3 alasan terjadinya data tersensor : 1. Seseorang tidak mengalami suatu peristiwa dari awal pencatatan sampai akhir pencatatan. 2. Sesorang hilang tanpa ada alasan ketika pencatatan sampai akhir pencatatan. 3. Seseorang tercatat keluar dari penelitian karena kematian atau beberapa alasan lain seperti reaksi obat yang merugikan objek. Tersensor kanan apabila yang diteliti keluar dari penelitian atau penelitian berhenti sebelum kejadian yang diinginkan terjadi atau sampai akhir penelitian

3 8 (dalam hal ini kesembuhan pasien). Dikatakan tersensor kiri apabila suatu kejadian terjadi (dalam hal ini pasien telah terjangkit penyakit) diantara penelitian sampai akhir penelitian (Kleinbaum & Klein,2011: 7-8) Kaplan Meier Kaplan-Meier adalah komputasi untuk menghitung peluang survival. Metode Kaplan-Meier didasarkan pada waktu kelangsungan hidup individu dan mengasumsikan bahwa data sensor adalah independen berdasarkan waktu kelangsungan hidup (yaitu, alasan observasi yang disensor tidak berhubungan dengan penyebab failure time) (Stevenson, 2009: 6). Berikut ini adalah rumus dari Kaplan Meier : P j = (rj d j) (2.1) j= 1 rj S(t) = P j P j-1 (2.2) Dimana : S(t) = cumulative peluang survival P j = peluang survival hingga waktu ke j t = waktu survival r j = resiko pada waktu ke j, ditunjukkan dengan rumus = n j - w j d j = jumlah amatan yang mengalami failure pada waktu ke j n j = jumlah amatan yang survive hingga waktu ke j w j = jumlah amatan yang tersensor pada waktu ke j, dan j+1 Contoh dari Plot Kaplan-Meier digambarkan pada Gambar 2.2.

4 9 Gambar 2.2 Plot Kaplan-Meier (Sumber: David G. Kleinbaum and Mitchel Klein, Survival Analysis, 2011) Gambar diatas menjelaskan bahwa peluang survive akan semakin kecil ketika dilakukan dalam waktu yang lama, dalam artian jika semakin lama pasien melakukan pengobatan maka semakin kecil peluang pasien untuk sembuh Pemodelan Survival Menurut Walters, Maringe, Coleman, Peake, Butler, Yoaung, Bergstrom, Hanna, Jakobsen, Kolbeck, Sundtrom, Engholm, Gavin, Gjerstorff, Hatcher, Johannesen, Linklater, McGahan, Steward, Tracey, Turner, Richards, Rachet (2013) Pemodelan survival adalah mejelaskan pengaruh variabel independent terhadap waktu survive. Kateristik dari model survival adalah : - variabel dependen adalah waktu survive hingga suatu kejadian terjadi. - Obrservasi yang diamati bisa tersensor atau tidak tersensor. - Ada beberapa variabel predictor yang berpengaruh terhadap waktu survive. Pemodelan survival terbagi menjadi yaitu model semi parametrik dan model parametrik. Model parametrik adalah suatu model survival dengan survival time yang mengikuti asumsi distribusi tertentu. Beberapa model parametrik terdiri dari model weibull, exponential, log-normal, log-logistik, gamma. Keuntungan model

5 10 parametrik adalah survival time mengikuti sebaran tertentu, selain itu model parametrik dapat memprediksi waktu suatu kejadian sampai periode suatu kejadian terjadi pada data obesrvasi. Model weibull adalah model survival dengan survival time yang mengikuti sebaran weibull dengan parameter scale (λ) dan shape (p). Model weibull terbagi menjadi dua model yaitu Acceleration Failure Time dan Proportional Hazard Pemodelan Proportional Hazard Weibull Data dengan distribusi weibull dapat menggunakan model Proportional Hazard (Kleinbaum & Klein, 2005: 273). Dari penelitian Eldira (2012) model persamaan dari weibull hazard proportional adalah : h(t) = λpt p-1 (2.3) Dimana : λ = exp(β 0 + β 1 X 1i + β 2 X 2i β k X ki ) dimana : t = waktu survival i = 1, 2,... (amatan) X = variabel independent p = shape parameter λ = scale parameter k = banyaknya variable independent Accelerated Failure Time (AFT) Fungsi dari model AFT adalah menunjukkan efek covariat multiplikatif (proportional) mengenai waktu survival (Kleinbaum & Klein, 2005: 266). Rumus dari AFT untuk distribusi weibull adalah : S(t) = exp[-(λ 1/p t) p ] (2.4) Dimana :

6 11 λ 1/p = exp[-(α 0 + α 1 X 1 + α 2 X α k X k )] Estimasi Parameter (maximum likelihood) metode estimasi maximum likelihood paling sering digunakan untuk mengestimasi parameter pada model exponential, weibull, lognormal, dan distribusi gamma. Bentuk fungsi dari distribusi weibull : f (t) = λpt p 1 exp( λt p ) (2.5) fungsi likelihood dari persamaan 2.5 untuk parameter p, β0, dan β1 adalah : L = f(t 1 ) * f(t 2 ) * f(t 3 ) *. (2.6) L = exp (β 0 + β 1 ) p(t 1 ) p-1 exp (-exp (β 0 + β 1 )t p 1 ) * exp (β 0 ) p(t 2 ) p-1 (2.7) exp(-exp(β 0 )t p 2 ) * exp (β 0 ) p(t 3 ) p-1 exp(-exp(β 0 )t 3 p) * (2.8) untuk mendapatkan estimasi parameter (p, βj) dilakukan penurunan logaritma natural dari L terhadap 0 Ln(L) = 0 β j (2.9) j = 1, 2,, k dimana : λ = scale parameter t > 0 = waktu kejadian mulai dari 1, 2, 3, f(ti) = fungsi hazard dan fungsi survival Pengujian Parameter Menurut Sulistyani dan Purhadi (2013) Fungsi pengujian parameter berguna untuk mengetahui variable independen yang mempengaruhi model atau fungsi survival. Pengujian parameter secara parsial dapat di hipotesiskan sebagai berikut (Kleinbaum dan Klein, 2005: 35) : H0 : βj = 0, j = 1, 2,..., k

7 12 H1 : βj 0, j = 1, 2,..., k Dengan ini dapat menggunakan statistik uji sebagai berikut : Z = β j SEβ j (2.10) Dimana : β = nilai coefficients ke j SE = standar error dari parameter Dengan daerah penolakan H0 ditolak jika Z hitung > Z α Acceleration Factor Menurut Kleinbaum dan Klein (2005: 287) untuk mengetahui kecepatan laju waktu failure survival maka dapat dihitung dengan rumus acceleration factor. Misal untuk model weibull dengan 1 variabel dengan kategori X11 = 1, dan X12 = 2 exp( α0 + α1x11) γ = exp( α + α X ) (2.11) Dimana : α = nilai coefficient X = variable independen Hazard Ratio Menurut Kleinbaum dan Klein (2005: 290) untuk mengetahui kecepatan laju waktu failure survival maka dapat dihitung dengan rumus hazard ratio. Misal untuk model weibull dengan 1 variabel dengan kategori X11 = 1, dan X12 = 2 : HR = exp( β 0 + β 1X 11) e xp( β 0 + β 1X 11) (2.12) Dimana :

8 13 β = -αp α = nilai coefficient X = variable independen p = shape parameter 2.5. Uji Distribusi Data Menurut Djatna, Hardjomidjojo, dan Meylani (2012) untuk mengetahui distribusi waktu survival, maka dapat dilkakukan uji distribusi data dengan pendekatan Anderson-Darling. Rumus untuk uji Aderson-Darling adalah : A 2 = [ln F(Xi) + ln (1-F(X n+1-i ))] (2.13) Dimana : n = banyaknya data i = data ke 1, 2, 3, F(X) = nilai fungsi X ke i = 1, 2, 3, Cara menentukan distribusi dengan nilai Anderson-Darling adalah memilih nilai Anderson-Darling yang terkecil TB Paru Penyakit Tuberkulosis atau yg lebih dikenal dengan nama TB Paru merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycrobacteryum tuberculosis. Penyakit ini merupaka salah satu infeksi pada paru-paru yang kronik. WHO (World Health Organization) mendata bahwa ada sekitar 8,8 juta penderita TB Paru di seluruh dunia pada tahun Indonesia sendiri diperkirakan mempunyai kasus penyakit TB Paru dan pada tahun 2011 indonesia berada diperingkat sembilan di dunia. Meningkatnya penularan infeksi yang telah dilaporkan saat ini, banyak dihubungkan dengan beberapa keadaan, antara lain memburuknya kondisi sosial ekonomi, belum optimalnya fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat, meningkatnya

9 14 jumlah penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal dan adanya epidemi dari infeksi HIV. Disamping itu daya tahan tubuh yang lemah/menurun, virulensi dan jumlah kuman merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam terjadinya infeksi TB Paru (medicastore, 2012). Beberapa faktor penting yang mempengaruhi terjadinya TB Paru diantaranya faktor sosial ekonomi yang terdiri dari keadaan rumah, kepadatan hunian, lingkungan perumahan dan sanitasi. Status gizi juga mempengaruhi terjadinya TB Paru yang meliputi kekurangan kalori, protein, vitamin, zat besi, dan lain-lain. Faktor umur dan jenis kelamin juga mempengaruhi seseorang terjangkit penyakit TB Paru (Prabu, 2013). Gambar 2.3 Populasi TB PARU Paru tahun 2011 (Sumber: ) 2.7. RSUP Persahabatan RSUP Persahabatan adalah salah satu RS rujukan PMDT (Programmatic Management of Drug Resistant) di Indonesia selain RSUD dr.soetomo. RSUP Persahabtan memiliki fasilitas lengkap untuk pasien penderita TB Paru, antara lain Poliklinik Paru, Poliklinik Asma dan PPOK (rri.co.id, 2013).

10 Rekayasa Piranti Lunak Rekayasa piranti lunak didefinisikan oleh Pressman (Pressman, 2010: 13) adalah kegiatan penerapan sistemastis, disiplin dan pendekatan kuantitatif untuk pengembangan, operasi, dan pemeliharaan perangkat lunak. Dalam rekayasa piranti lunak terdapat tiga elemen utama (Pressman, 2010: 13-14), yaitu : a. Proses (Process) Proses perangkat lunak menjadi dasar untuk mengontrol manajemen proyek perangkat lunak dan menetapkan konteks dimana metode teknis dapat diterapkan, produk kerja seperti model, dokumen, data, laporan, dan bentuk bisa diproduksi, mencapai proses yang telah ditetapkan, menjamin kualitas, dan perubahan yang dapat dikelola dengan baik. b. Metode (Methods) Metode rekayasa perangkat lunak menyediakan teknis how-to untuk pembangunan perangkat lunak. Metode yang digunakan mencakup array yang luas dari tugas yang meliputi komunikasi, analisis kebutuhan, pemodelan desain, konstruksi program, pengujian, dan dukungan. c. Alat alat bantu (Tools) Alat rekayasa perangkat lunak memberikan dukungan otomatis atau semi otomatis untuk proses dan metode. Alat-alat dibuat terintegrasi sehingga informasi yang dibuat oleh salah satu alat dapat digunakan oleh alat yang lain dan dapat digunakan oleh sebuah sistem untuk mendukung pengembangan perangkat lunak Agile Software Development Agility telah menjadi kata kunci pada saat menjelaskan proses

11 16 perangkat lunak modern. Sebuah tim yang tangkas adalah tim yang mampu secara tepat menanggapi perubahan. Perubahan yang dimaksud adalah tentang pengembangan perangkat lunak sangat besar, yang meliputi perubahan dalam perangkat lunak yang dibangun, perubahan anggota tim, perubahan karena teknologi baru, perubahan semua jenis yang mungkin berdampak pada produk (Pressman, 2010: 67) Extreme Programming (XP) Menurut Pressman (2010 : 73) Extreme Programming adalah salah satu model yang ada pada agile software development. Extreme Programming adalah pendekatan yang paling banyak digunakan pembangunan agile software development. Extreme Programming menggunakan pendekatan berorientasi objek. Paradigma pembangunan mencakup seperangkat aturan dan praktik yang terjadi dalam konteks kerangka empat kegiatan yaitu: perencanaan, desain, coding, dan pengujian. Berikut adalah tahapan - tahapan dalam kerangka kerja Extreme Programming (Pressman, 2010: 73-76) : 1) Perencanaan (Planning) Kegiatan perencanaan dimulai dengan mendengarkan kegiatan pengumpulan persyaratan yang memungkinkan para anggota teknis tim XP untuk memahami konteks bisnis dari perangkat lunak dan untuk mendapatkan gambaran umum untuk hasil yang diperlukan dan fitur utama dan juga fungsi-fungsinya. 2) Desain (Design)

12 17 XP desain secara ketat mengikuti prinsip KIS (keep it simple). Desain sederhana selalu lebih disukai dari pada penjelasan yang lebih kompleks. Selain itu, desain memberikan pedoman pelaksanaan yang mudah dimengerti. Desain adalah fungsi tambahan (karena pengembang menganggap itu akan diperlukan nanti). 3) Coding Dari pengembangan story dan desain awal, tim tidak pindah ke coding, melainkan mengembangkan serangkaian unit test yang akan dibuat. Setelah uji unit telah dibuat, pengembang lebih fokus pada apa yang harus dilaksanakan untuk menangani permasalah dalam pengujian. Sebuah konsep kunci selama kegiatan pengkodean (dan salah satu yang paling berbicara tentang aspek XP) adalah pemrograman berpasangan. XP merekomendasikan dua orang bekerja bersama di satu workstation komputer untuk membuat kode untuk sebuah story. 4) Pengujian (Testing) Pengujian merupakan elemen kunci dari pendekatan XP. Dalam tahap ini terdapat customer tests yang dikhususkan untuk user dan difokuskan pada sistem fitur dan fungsionalitas yang dapat dilihat dan dinilai oleh user.

13 18 Gambar 2.4 The Extreme Programming Process (Sumber: Roger S. Pressman, Software Engineering: A Practitioner s Approach, 2010) 2.9. Interaksi Manusia dengan Komputer Suatu program haruslah dapat membuat penggunanya merasa senang dan nyaman dalam menggunakannya. Oleh karena itu suatu program yang baik haruslah bersifat user friendly dan usability (Shneiderman and Plaisant, 2010: 32). Lima kriteria yang harus dipenuhi oleh suatu sistem adalah : 1. Waktu pembelajaran Merancang sebuah tampilan yang secara cepat dapat dipelajari oleh pengguna. 2. Kecepatan kinerja Memperhitungkan waktu kinerja sebuah sistem pada saat menjalakan sebuah proses. 3. Tingkat kesalahan Merancang tingkat kesalahan dan memberikan penanganan yang tepat kepada pengguna aplikasi.

14 19 4. Daya Ingat Tampilan dibuat agar lebih memudahkan pengguna dalam mengingat dan mempelajari aplikasi. 5. Kepuasan subjektif Mengetahui seberapa besar kepuasan pengguna dalam sistem. Dalam perancangan sebuah interface, terdapat aturan yang telah dikenal dengan nama Eight Golden Rules of Interface Design (Shneiderman & Plainsant, 2010: 88-89) yaitu : a. Berusaha untuk konsisten Konsisten dalam konteks ini adalah urutan tindakan yang harus dilakukan dalam situasi yang serupa, istilah yang serupa juga harus digunakan dalam prompts, menu, help screen, pemilihan warna, layout, ukuran dan bentuk huruf. b. Melayani kebutuhan yang universal Memahami kebutuhan dalam penggunaan dan desain untuk semua jenis user. c. Memberikan umpan balik yang informatif Setiap tindakan yang dilakukan oleh pengguna, sistem harus diberikan umpan balik. Presentasi visual dari objek yang menarik akan menciptakan lingkungan yang menyenangkan untuk menunjukkan adanya perubahan yang menyeluruh. d. Merancang dialog untuk menghasilkan keadaan akhir Sistem harus dapat mengatur tindakan yang diatur ke dalam suatu kelompok yang terdiri dari bagian awal, tengah dan akhir. Umpan balik yang informatif dari penyelesaian tindakan suatu kelompok akan

15 20 memberikan kepuasan bagi operator, dan akan menandakan bahwa jalannya sudah jelas untuk menyiapkan kelompok lainnya. e. Memberikan pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan Dalam mendesain suatu sistem, sebisa mungkin sistem harus menyediakan error prevention, sehingga pengguna tidak akan membuat kesalahan yang fatal, contohnya, pada menu untuk memasukkan nama, user tidak diperbolehkan untuk memasukkan angka. Jika user melakukan kesalahan, sistem harus dapat mendeteksi kesalahan tersebut dan menampilkan kesalahan pengguna dan memberikan contoh penggunaan yang benar secara sederhana. f. Mengijinkan pembalikan aksi Dalam mendesain, sebisa mungkin tindakan yang telah dilakukan sebelumnya dapat di undo. Hal ini akan memudahkan pengguna jika melakukan kesalahan yang tidak disengaja ketika sedang mengerjakan sesuatu. g. Menyediakan pengendalian internal Sistem yang dirancang haruslah dapat membuat pengguna merasa menguasai sistem dan sistem akan memberikan respon atas aksi yang diberikan. h. Mengurangi beban ingatan jangka pendek Keterbatasan manusia dalam mengingat dan memproses informasi, sistem harus menyediakan dan memerintahkan format sintaksis, singkatan, kode, dan informasi lainnya harus disediakan Unified Modeling Language Menurut Witten dan Bentley (2007: 381) UML seperti bagan untuk

16 21 membangun rumah, dimana satu set bagan menyediakan pembangunan dengan perspektif untuk masing-masing bagian. Beberapa model UML yang digunakan dalam penelitian ini adalah use case diagram, activity diagram, class diagram, sequences diagram Use Case Diagram Use case menggambarkan interaksi antara sistem internal, sistem eksternal dan user (Whitten & Bentley, 2007: 246). Komponenkomponen yang terdapat dalam use case diagram adalah sebagai berikut: a. Actor berperan sebagai user yang berinteraksi dan bertukar informasi dengan sistem. b. Relationships menggambarkan garis dua simbol antara actors dan use cases. Ada lima jenis relationships yaitu : 1. Associations Sebuah relationships antara actors and use case terjadi ketika use case menggambarkan sebuah interaksi antara use case dengan actors. 2. Extends Use case mungkin berisi fungsi-fungsi rumit yang terdiri dari beberapa tahap pembuatan sebuah logika use case yang sulit untuk dimengerti. 3. Includes Use case akan menurunkan redundancy terhadap dua use case atau lebih, dari langkah kombinasi umum dalam kasus itu sendiri.

17 22 4. Depends On Sebuah relationships antara use case yang menunjukkan bahwa satu use case tidak dapat dilakukan sampai use case yang lain dilakukan. 5. Inheritance Sebuah relationships antara actors yang menciptakan gambar yang sederhana ketika sebuah abstract actors mewarisi tugas dari multiple real actors. Gambar 2.5 Use Case Diagram Activity Diagram Menurut Whitten dan Bentley (2007: ), activity diagram menggambarkan kegiatan aliran sekuensial kasus penggunaan atau suatu proses. Sistem analis menggunakan activity diagram untuk lebih mengerti alur dan urutan dari tahapan use case. Ada delapan tahapan yang harus ada di activity diagram. 1. Initial node Sebuah lingkaran yang menjelaskan awal mula suatu proses.

18 23 2. Actions Sebuah persegi panjang yang berbentuk sedikit bulat yang menjelaskan sebuah kegiatan. 3. Flow Sebuah arah panah yang menuju ke diagram untuk mengindikasikan proges dari sebuah kegiatan. 4. Decision Sebuah wajik dengan satu alur yang masuk dan dua atau lebih alur yang keluar. 5. Merge Sebuah wajik dengan dua atau lebih alur yang masuk dan dua atau lebih alur yang keluar. 6. Fork Sebuah garis hitam dengan satu alur masuk sampai pada penggabungan. 7. Join Sebuah garis hitam dengan dua atau lebih alur yang masuk dan satu alur yang keluar, dimana tidak ada proses yang terjadi secara bersamaan. 8. Activity final Sebuah lingkaran yang berada didalam lingkaran berongga yang menjelaskan akhir dari proses.

19 24 Gambar 2.6 Activity Diagram (Sumber: Whitten & Bentley, System Analysis and Design Methods, 2007) Class Diagram Menurut Whitten dan Bentley (2007: 400), class diagram secara grafis menggambarkan struktur objek, menunjukkan kepada objek kelas bahwa sistem tersusun berdasarkan sebuah hubungan antara

20 25 objek kelas itu sendiri. Class diagram terdiri dari : 1. Identifying association and multiplicity Mengidentifikasi association berada antara objek kelas. 2. Identifying generalization/specialization relationships Mengidentifikasi dasar association dan multiplicity, langkah ini menentukan jika adanya generalization/specialization relationships. 3. Identifying aggregation/composition relaltionships Menentukan adanya dasar dari aggregation/composition relationships. 4. Prepare the class diagram Mempersiapkan diagram kelas yang akan dibuat.

21 26 Gambar 2.8 Class Diagram (Sumber: Whitten & Bentley, System Analysis and Design Methods, 2007) Sequence Diagram Menurut Whitten dan Bentley (2007: 659) Sequence Diagram adalah sebuah diagram yang memodelkan sebuah logika dari penggunaan use case dengan menggambarkan interaksi dari pesan antar objek dalam sebuah

22 27 waktu yang terurut. Elemen-elemen yang ada pada Sequence Diagram menurut Whitten and Bentley (2007: 660) adalah: 1. Actor Actor adalah pengguna yang berinteraksi dengan sistem. 2. Interface Class Sebuah kotak yang mengindikasikan kode kelas. Interface class ditandai dengan <<interface>>. 3. Controller Class Setiap use case akan memiliki satu atau lebih controller class yang digambarkan sama dengan interface clas, yaitu <<controller>>. 4. Entity Classes Kotak tambahan untuk setiap entitas yang dibutuhkan untuk menggabungkan urutan langkah-langkah sistem. 5. Messages Panah horizontal yang mengindikasikan pesan masuk berisi metode dari kelas objek. 6. Activation Bars Bentuk batang yang menandakan periode waktu selama masing-masing objek digunakan. 7. Return Messages Panah putus-putus adalan pesan balik. Setiap kejadian seharusnya mengirimkan pesan balik, walaupun hanya pesan indikasi sukses atau tidak.

23 28 8. Self Call Sebuah objek yang dapat memanggil metodenya sendiri. 9. Frame Sebuah frame digunakan untuk mengindikasikan area yang mengalami perulangan. Gambar 2.8 Sequence Diagram (Sumber: Whitten & Bentley, System Analysis and Design Methods, 2007) Berbasis Aplikasi Desktop Yang dimaksud berbasis aplikasi desktop dalam skripsi ini adalah membuat aplikasi program berbasis komputer. Aplikasi program dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Java serta R language untuk membantu dalam perhitungan statistik Java Menurut Horton (2011: 1) Java adalah tujuan umum, bersamaan, berbasis kelas, object-oriented. Bahasa pemrograman komputer yang khusus dirancang untuk memiliki beberapa dependensi pelaksanaannya sebanyak mungkin. Hal ini dimaksudkan untuk memungkinkan pengembang aplikasi

24 29 "tulis sekali, jalankan di mana saja" (WORA), yang berarti bahwa kode yang berjalan pada satu platform tidak perlu dikompilasi ulang untuk berjalan di tempat lain R Language Menurut Torgo (2011: 1), R adalah bahasa pemrograman yang baik untuk komputasi statistik. Hal ini mirip dengan bahasa S yang dikembangkan oleh AT&T Bell Laboratories oleh Rick Becker, John Chambers dan Allan Wilks. Ada beberapa macam versi untuk R antara lain R untuk Unix, Windows, dan berbagai macam Mac. Selain itu R juga dapat berjalan di berbagai arsitektur komputer seperti Intel, PowerPC, Alpha sistem, dan sistem Sparc. Sumber kode dari setiap komponen R tersedia secara bebas sehingga dapat diadaptasikan dengan baik. R memiliki keterbatasan dalam penanganan dataset yang sangat besar karena semua perhitungan dilakukan dalam memori utama komputer.

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Tuberkulosis atau yg lebih dikenal dengan nama TB Paru merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Tuberkulosis atau yg lebih dikenal dengan nama TB Paru merupakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Penyakit Tuberkulosis atau yg lebih dikenal dengan nama TB Paru merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacteryum tuberculosis. Penyakit

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, wilayah yang diamati adalah wilayah Jakarta. Data yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, wilayah yang diamati adalah wilayah Jakarta. Data yang BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Wilayah dan Jadwal Penelitian Dalam penelitian ini, wilayah yang diamati adalah wilayah Jakarta. Data yang digunakan adalah pasien yang tercatat di RSUP Persahabatan, di Jakarta

Lebih terperinci

BAB 4 ANALSIS DAN BAHASAN. Tuberculosis (TB Paru) berdasarkan variabel usia, jenis kelamin, perilaku

BAB 4 ANALSIS DAN BAHASAN. Tuberculosis (TB Paru) berdasarkan variabel usia, jenis kelamin, perilaku BAB 4 ANALSIS DAN BAHASAN 4.1. Analisis Data dan Bahasan 4.1.1. Analsis Deskriptif Analisis deskriptif berikut ini menjelaskan kateristik pasien penderita Tuberculosis (TB Paru) berdasarkan variabel usia,

Lebih terperinci

ANALISIS SURVIVAL UNTUK MENGETAHUI LAJU KESEMBUHAN PENYAKIT TB PARU di JAKARTA BERBASIS DESKTOP APPLICATION

ANALISIS SURVIVAL UNTUK MENGETAHUI LAJU KESEMBUHAN PENYAKIT TB PARU di JAKARTA BERBASIS DESKTOP APPLICATION ANALISIS SURVIVAL UNTUK MENGETAHUI LAJU KESEMBUHAN PENYAKIT TB PARU di JAKARTA BERBASIS DESKTOP APPLICATION Indra Maulana., Rokhana D.B., Franky H.M. Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk No. 27,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Data adalah kumpulan fakta fakta yang berupa fisik maupun non fisik, kejadian dan prosedur yang belum diolah manusia atau peralatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Multimedia 2.1.1 Pengertian Multimedia Menurut Vaughan(2011,p1), Multimedia adalah kombinasi teks, gambar, suara, animasi dan video yang disampaikan kepada user melalui komputer.

Lebih terperinci

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2

PENGANTAR RUP & UML. Pertemuan 2 PENGANTAR RUP & UML Pertemuan 2 PENGANTAR RUP Rational Unified Process (RUP) atau dikenal juga dengan proses iteratif dan incremental merupakan sebuah pengembangan perangkat lunak yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian File Manager File manager adalah sebuah program komputer yang mengorganisir dan membuat daftar dari semua file dan directory (kumpulan dari beberapa file) pada sebuah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Analisis survival atau analisis ketahanan hidup adalah metode yang

BAB II KAJIAN TEORI. Analisis survival atau analisis ketahanan hidup adalah metode yang BAB II KAJIAN TEORI BAB II KAJIAN TEORI A. Analisis Survival Analisis survival atau analisis ketahanan hidup adalah metode yang berhubungan dengan jangka waktu, dari awal pengamatan sampai suatu kejadian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi. Setiap perusahaan ada yang terdaftar di pemerintah dan ada pula

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram DAFTAR ISTILAH Activity Diagram Actor Admin Adobe Dreamweaver AIX Analysis Apache Aplikasi ASP diagram yang digunakan untuk memodelkan aktivitas bisnis pada suatu sesuatu untuk mewakili peran yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah sekumpulan elemen yang saling bekerja sama baik secara manual atau berbasis komputer yang didalamnya ada pengumpulan, pengolahan, pemprosesan

Lebih terperinci

Pemodelan Berorientasi Objek

Pemodelan Berorientasi Objek 1 Pemodelan Berorientasi Objek Pemodelan Kebutuhan Sistem Dengan Activity Diagram Adam Hendra Brata Pemodelan Kebutuhan Sistem 2 Ruang Lingkup Masalah Analisis Kebutuhan Diagram Use Case Pemodelan Perangkat

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori yang Berkaitan dengan Software Engineering 2.1.1 Pengertian Software Menurut Pressman (2015, p.4) software terdiri dari 3 unsur utama, yaitu instruksi, struktur data, dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat beroperasi dalam suatu lingkungan, jika terdapat unsur unsur yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1. Pengertian Manajemen Menurut James A.F. Stoner (2006) Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) Menurut Ben Shneiderman (2010: 4-5), interaksi manusia dan komputer adalah cabang ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dan komputer

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata,

Lebih terperinci

1. SIMULA di perkenalkan pertama kali pada tahun.. a d b e c Hal penting dalampengembangan berorientasi objek

1. SIMULA di perkenalkan pertama kali pada tahun.. a d b e c Hal penting dalampengembangan berorientasi objek LAT UTS AMIK BSI 1. SIMULA di perkenalkan pertama kali pada tahun.. a. 1950 d. 1980 b. 1960 e. 1990 c. 1970 2. Hal penting dalampengembangan berorientasi objek adalah:... a.konsep mengidentifikasi dan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum 2.1.1 Waterfall Software Development Tahapan utama dari waterfall model (Sommerville, 2011, pp. 30-31) langsung mencerminkan aktivitas pengembangan dasar. Terdapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Survival Menurut Collett (2003), analisis survival merupakan salah satu analisis yang menggambarkan suatu proses yang berhubungan dengan waktu, diawali dengan time origin

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Aplikasi Aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih berarti bagi yang menerimanya. Definisi atau pengertian sistem secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lebih berarti bagi yang menerimanya. Definisi atau pengertian sistem secara BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Informasi Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Definisi atau pengertian sistem secara

Lebih terperinci

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. Sufajar Butsianto, M.Kom

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. Sufajar Butsianto, M.Kom ANALISA & PERANCANGAN SISTEM INFORMASI Sufajar Butsianto, M.Kom MODUL 5 UML Unified Modelling Language Tools : Star UML, Rational Rose dll TOOLS 1. Mahasiswa mengetahui tool untuk perancangan sistem informasi

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan sistem Pada bagian ini akan dijelaskan beberapa tahapan untuk membuat sebuah aplikasi mulai dari alur aplikasi, perancangan antar muka, perancangan arsitektural,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem yang Berjalan Adapun analisis dari game mencari perbedaan jenis rumah adalah dengan menggunakan desain dan ActionScript untuk bahasa pemrograman Flash

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE FUNCTION POINT UNTUK PREDIKSI BIAYA DEVELOPMENT PERANGKAT LUNAK

IMPLEMENTASI METODE FUNCTION POINT UNTUK PREDIKSI BIAYA DEVELOPMENT PERANGKAT LUNAK IMPLEMENTASI METODE FUNCTION POINT UNTUK PREDIKSI BIAYA DEVELOPMENT PERANGKAT LUNAK Wendi Wirasta,S.T.,M.T 1, Abdul Wahid Khoeruddin 2 Program Studi Teknik Informatika, STMIK LPKIA Bandung Jl. Soekarno

Lebih terperinci

MEMAHAMI PENGGUNAAN UML

MEMAHAMI PENGGUNAAN UML MEMAHAMI PENGGUNAAN UML Reza Kurniawan Reza.kurniawan@raharja.info Abstrak Saat ini sebagian besar para perancang sistem informasi dalam menggambarkan informasi dengan memanfaatkan UML diagram dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum merupakan landasan utama yang menjadi dasar penelitian. Teori umum dipakai sebagai landasan yang digunakan dalam penelitian dan pembuatan aplikasi. 2.1.1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kecerdasan buatan merupakan sub-bidang ilmu komputer yang khusus ditujukan untuk membuat software dan hardware yang sepenuhnya bisa menirukan beberapa fungsi

Lebih terperinci

SISTEM MONITORING PENGANTARAN OBAT PADA PT. XYZ DENGAN PEMROGRAMAN JAVA ANDROID DAN WEB

SISTEM MONITORING PENGANTARAN OBAT PADA PT. XYZ DENGAN PEMROGRAMAN JAVA ANDROID DAN WEB SISTEM MONITORING PENGANTARAN OBAT PADA PT. XYZ DENGAN PEMROGRAMAN JAVA ANDROID DAN WEB Rivan Junizar 41513120145 FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA 2015 SISTEM MONITORING PENGANTARAN OBAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam perusahaan atau instansi tentu nya memiliki data yang cukup besar, salah satunya adalah inventory. Suatu kegiatan dalam proses pengolahan data pada suatu gudang

Lebih terperinci

Gambar Use Case Diagram

Gambar Use Case Diagram 1. Use Case Diagram Use case adalah abstraksi dari interaksi antara system dan actor. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara user sebuah system dengan sistemnya sendiri melalui

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 20 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Adapun analisis dari Rancang dan Bangun Game Goldminer adalah dengan menggunakan desain dan ActionScript untuk bahasa pemograman

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam membangun sebuah system informasi diperlukan suatu pemahaman mengenai system itu sendiri sehingga tujuan dari pembangunan system informasi dapat tercapai.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Kebutuhan Sistem Tahap analisis sistem merupakan salah satu usaha mengidentifikasi kebutuhan dan spesifikasi sistem yang akan diciptakan. Di dalamnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) atau yang biasa dikenal masyarakat dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Natural User Interface Natural User Interface (NUI) adalah salah satu cara yang lebih alami untuk berinteraksi dengan teknologi. NUI mengacu pada input sensorik seperti sentuhan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 CRM (CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT) CRM merupakan suatu strategi bisnis yang terdiri dari software dan layanan yang di desain untuk meningkatkan keuntungan, pendapatan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. METODE PENELITIAN 2.1.1. Studi Literatur Studi Literatur dilakukan dengan cara mengumpulkan data informasi yang berhubungan dengan sistem informasi berbasis web dan android

Lebih terperinci

1. SIMULA di perkenalkan pertama kali pada tahun.. a d b e c. 1970

1. SIMULA di perkenalkan pertama kali pada tahun.. a d b e c. 1970 1. SIMULA di perkenalkan pertama kali pada tahun.. a. 1950 d. 1980 b. 1960 e. 1990 c. 1970 2. Hal penting dalam pengembangan berorientasi objek adalah:... a. Konsep mengidentifikasi dan mengorganisasi

Lebih terperinci

SOAL PRA UTS PSBO. 1.SIMULA di perkenalkan pertama kali pada tahun.. a d b e c. 1970

SOAL PRA UTS PSBO. 1.SIMULA di perkenalkan pertama kali pada tahun.. a d b e c. 1970 SOAL PRA UTS PSBO 1.SIMULA di perkenalkan pertama kali pada tahun.. a. 1950 d. 1980 b. 1960 e. 1990 c. 1970 2. Hal penting dalam pengembangan berorientasi objek adalah:... a.konsep mengidentifikasi dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p457) adalah sekumpulan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Rekayasa Piranti Lunak Menurut Pressman (2010:13-14), rekayasa piranti lunak adalah teknologi berlapis yang memiliki fondasi yang disebut dengan process layer yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengembangan Sistem Informasi 2.1.1 SDLC (System Development Life Cycle) Menurut Dennis, Barbara, dan Roberta (2012:6) System Development Life Cycle (SDLC) merupakan proses menentukan

Lebih terperinci

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM

Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM Yuli Purwati, M.Kom USE CASE DIAGRAM UML UML (Unified Modeling Language) merupakan pengganti dari metode analisis berorientasi object dan design berorientasi object (OOA&D) yang dimunculkan sekitar akhir

Lebih terperinci

Pemrograman Web Berbasis Framework. Pertemuan 13 : Pengembangan Project (Bag. 1) Hasanuddin, S.T., M.Cs. Prodi Teknik Informatika UAD

Pemrograman Web Berbasis Framework. Pertemuan 13 : Pengembangan Project (Bag. 1) Hasanuddin, S.T., M.Cs. Prodi Teknik Informatika UAD Pemrograman Web Berbasis Framework Pertemuan 13 : Pengembangan Project (Bag. 1) Hasanuddin, S.T., M.Cs. Prodi Teknik Informatika UAD hasan@uad.ac.id Pokok Bahasan Pendahuluan Requirement atau penelusuran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Permainan Catur Permainan catur adalah permainan kuno yang telah dimainkan berabadabad lamanya. Permainan catur dimainkan di atas papan yang memiliki 64 kotak (blok). Terdapat

Lebih terperinci

Materi 1. 1 Rekayasa Perangkat Lunak

Materi 1. 1 Rekayasa Perangkat Lunak 1 Rekayasa Perangkat Lunak Materi 1 Rekayasa Perangkat Lunak Rekayasa perangkat lunak telah berkembang sejak pertama kali ddiciptakan pada tahun 1940-an hingga kini. Focus utama pengembangannya adalah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Gambaran umum sistem Pada tugas akhir ini, akan dibuat sebuah aplikasi berbasis jaringan internet dimana aplikasi ini digunakan untuk membantu seorang admin dalam mengendalikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xvii. DAFTAR SIMBOL... xx BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xvii. DAFTAR SIMBOL... xx BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xvii DAFTAR SIMBOL... xx BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Maksud dan Tujuan...

Lebih terperinci

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh Review Rekayasa Perangkat Lunak Nisa ul Hafidhoh nisa@dsn.dinus.ac.id Software Process Sekumpulan aktivitas, aksi dan tugas yang dilakukan untuk mengembangkan PL Aktivitas untuk mencapai tujuan umum (komunikasi

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN APLIKASI PENCATATAN PENANGANAN GANGGUAN PT. TELKOM REGIONAL BANDUNG

PEMBANGUNAN APLIKASI PENCATATAN PENANGANAN GANGGUAN PT. TELKOM REGIONAL BANDUNG PEMBANGUNAN APLIKASI PENCATATAN PENANGANAN GANGGUAN PT. TELKOM REGIONAL BANDUNG TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program Studi Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kebutuhan Internet merupakan sekumpulan jaringan yang berskala global. Tidak ada satu pun orang, kelompok atau organisasi yang bertanggung jawab untuk menjalankan internet.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware) a) Personal Computer (PC)/Laptop 32/64 bit architecture

Lebih terperinci

DAFTAR SIMBOL. Notasi Keterangan Simbol. Titik awal, untuk memulai suatu aktivitas. Titik akhir, untuk mengakhiri aktivitas.

DAFTAR SIMBOL. Notasi Keterangan Simbol. Titik awal, untuk memulai suatu aktivitas. Titik akhir, untuk mengakhiri aktivitas. DAFTAR SIMBOL DAFTAR SIMBOL DIAGRAM ACTIVITY Initial Titik awal, untuk memulai suatu aktivitas. Final Titik akhir, untuk mengakhiri aktivitas. Activity Menandakan sebuah aktivitas Decision Pilihan untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Ruang contoh adalah himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Ruang contoh adalah himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Ruang Contoh, Kejadian, dan Peluang Definisi 1 (Ruang Contoh) Ruang contoh adalah himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan acak, dan dinotasikan dengan Ω. (Grimmett

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iii iv v vii xi xiii BAB I PENDAHULUAN... I-1

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii iv v vi viii xiii xv BAB I BAB II PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. implementasi serta pasca implementasi.(rizky, 2011:21). performasi dan fungsi yang diinginkan.

BAB II LANDASAN TEORI. implementasi serta pasca implementasi.(rizky, 2011:21). performasi dan fungsi yang diinginkan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Rekayasa Perangkat Lunak Rekayasa perangkat lunak atau software engineering adalah sebuah disiplin ilmu yang mencakup segala hal yang berhubungan dengan proses pengembangan

Lebih terperinci

D-450 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2 (2016) ( X Print)

D-450 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2 (2016) ( X Print) D-450 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5 No. 2 (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) Analisis Faktor yang Memengaruhi Laju Kesembuhan Pasien Tuberkulosis Paru di RSUD Dr. Soetomo Tahun 2015 Menggunakan Regresi

Lebih terperinci

Pemodelan Berorientasi Objek

Pemodelan Berorientasi Objek 1 Pemodelan Berorientasi Objek Perancangan Sistem dengan Analisis Dinamis Adam Hendra Brata Pemodelan Kebutuhan Sistem 2 Ruang Lingkup Masalah Analisis Kebutuhan Diagram Use Case Pemodelan Perangkat Lunak

Lebih terperinci

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dengan memanfaatkan teknologi SMS (Short Message Service) penulis membuat suatu aplikasi untuk membantu pelanggan Studio Photo De Photograph untuk mendapatkan kemudahan dalam mengakses jadwal photo,

Lebih terperinci

Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering)

Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering) Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering) Graha Prakarsa, ST. MT. Sekolah Tinggi Teknologi Bandung Memahami arti pengembangan perangkat lunak. Mengetahui aktivitas pengembangan perangkat lunak. Memahami

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32 /Pojk.04/2014 Tentang Rencana Dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka. Pasal 2. 1.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. menjelaskan beberapa prinsip umum sistem antara lain: menghadapi keadaan-keadaan yang berbeda.

BAB 2 LANDASAN TEORI. menjelaskan beberapa prinsip umum sistem antara lain: menghadapi keadaan-keadaan yang berbeda. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Hariyanto (2004, p59), sistem adalah kumpulan objek atau elemen yang saling beinteraksi untuk mencapai satu tujuan tertentu. Ia menjelaskan beberapa prinsip umum

Lebih terperinci

UNIFIED MODELING LANGUAGE

UNIFIED MODELING LANGUAGE UNIFIED MODELING LANGUAGE UML (Unified Modeling Language) adalah metode pemodelan secara visual sebagai sarana untuk merancang dan atau membuat software berorientasi objek. Karena UML ini merupakan bahasa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pendekatan komponen.dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan

BAB II LANDASAN TEORI. pendekatan komponen.dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem dapat didefinisikan dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen.dengan pendekatan prosedur, sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pada tahap ini menjelaskan beberapa teori umum berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pada tahap ini menjelaskan beberapa teori umum berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Software Engineering Pada tahap ini menjelaskan beberapa teori umum berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. 2.1.1 Rekayasa Perangkat Lunak Menurut Juarna (2010,

Lebih terperinci

Kuliah#3 TSK-612 Sistem Embedded Terdistribusi - TA 2011/2012. Eko Didik Widianto

Kuliah#3 TSK-612 Sistem Embedded Terdistribusi - TA 2011/2012. Eko Didik Widianto Kuliah#3 TSK-612 Sistem Embedded Terdistribusi - TA 2011/2012 Eko Didik Teknik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Review Kuliah Pokok bahasan di kuliah #2 Metodologi desain sistem: waterflow, v-model,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada Bab ini menjelaskan mengenai dasar-dasar teori yang digunakan untuk menunjang pembuatan tugas akhir membangun sistem pengolahan data absensi karyawan pada PT.Solusi Coporindo

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Kendaraan Bermotor Secara umum pengertian tentang kendaraan bermotor adalah semua jenis kendaraan dimana sistem geraknya menggunakan peralatan teknik atau mesin. Fungsi

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Data Siswa (Studi Kasus SMK Negeri 1 Karawang)

Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Data Siswa (Studi Kasus SMK Negeri 1 Karawang) Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Data Siswa (Studi Kasus SMK Negeri 1 Karawang) Ahmad Fauzi Fakultas ilmu Komputer, Universitas Singaperbangsa Karawang ahmad.fauzi@staff.unsika.ac.id Abstrak Sekolah memiliki

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. sub bab ini antara lain : metode perancangan aplikasi (waterfall model), konsep basis

BAB 2 LANDASAN TEORI. sub bab ini antara lain : metode perancangan aplikasi (waterfall model), konsep basis BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori teori Dasar / Umum Teori umum merupakan teori yang digunakan sebagai landasan penelitian skripsi ini, khususnya pada tahap perancangan. Hal-hal yang akan dijelaskan pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Program ini dibuat dengan menggunakan software 3D Max. Software 3D Max ini lebih berorientasi kepada pembuatan animasi 3D presentasi dan juga dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2) Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya, yang berfungsi

Lebih terperinci

MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS

MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS Jurnal Matematika UNAND Vol. VI No. 1 Hal. 33 41 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND MODEL REGRESI COX PROPORTIONAL HAZARD PADA LAJU TAMAT MAHASISWA JURUSAN MATEMATIKA UNIVERSITAS ANDALAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis survival adalah suatu metode yang berhubungan dengan waktu, mulai dari time origin atau start point sampai terjadinya suatu kejadian khusus atau end point.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : penjualan, pembelian, aplikasi desktop, C#, Microsoft SQL. Server

ABSTRAK. Kata kunci : penjualan, pembelian, aplikasi desktop, C#, Microsoft SQL. Server ABSTRAK Saat ini pengolahan data di Es Lilin Kita-kita belum menggunakan sistem informasi sehingga menimbulkan banyaknya kesalahan dalam pencatatan data. Berangkat dari permasalah tersebut, akan dibuat

Lebih terperinci

UML & USE CASE DIAGRAM. Oleh : Bambang Hermawan, S.Si

UML & USE CASE DIAGRAM. Oleh : Bambang Hermawan, S.Si UML & USE CASE DIAGRAM Oleh : Bambang Hermawan, S.Si Unified Modeling Language Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yg telah menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang, dan informasi. Sumber daya tersebut bekerjasama menuju

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. uang, dan informasi. Sumber daya tersebut bekerjasama menuju BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan tujuan yang sama. Organisasi terdiri dari sejumlah sumber daya manusia, material, mesin, uang, dan

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1 Metode dan Analisis Kebutuhan Sistem Metode yang digunakan untuk perancangan sistem ini adalah metode prototype Perancangan sistem dengan menggunakan metode prototype memiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi mobile pada saat ini semakin pesat. Perkembangan teknologi tersebut tidak lepas dari perkembangan perangkat lunak dan perangkat keras yang ada

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah sebagai

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah sebagai BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software Spesifikasi komputer yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah sebagai berikut: Perangkat Keras (Hardware) o RAM 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peran penting diantaranya adalah mengkoordinasikan, memfasilitasi, dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. peran penting diantaranya adalah mengkoordinasikan, memfasilitasi, dan memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) adalah perusahaan yang memiliki peran penting diantaranya adalah mengkoordinasikan, memfasilitasi, dan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: diagram kelas, xml, java, kode sumber, sinkronisasi. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: diagram kelas, xml, java, kode sumber, sinkronisasi. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Salah satu bidang kajian dalam bidang teknologi informasi adalah rekayasa perangkat lunak. Dalam rekayasa perangkat lunak, terdapat konsep yang mendasari berbagai jenis metodologi pengembangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Rekayasa Perangkat Lunak RPL (Rekayasa Perangkat Lunak) adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari semua aspek produksi dalam suatu proses perancangan suatu perangkat lunak /

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Skripsi dan Tugas Akhir Jurusan Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Skripsi dan Tugas Akhir Jurusan Ilmu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Skripsi dan Tugas Akhir Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Waktu

Lebih terperinci

MODUL 4 Unified Software Development Process (USDP)

MODUL 4 Unified Software Development Process (USDP) MODUL 4 Unified Software Development Process (USDP) Daftar Isi 4.1 Pengantar USDP... 2 4.2 Fase USDP... 2 4.2.1 Fase, Workflow dan Iterasi... 3 4.2.2 Perbedaan USDP dan Siklus Hidup Waterfall... 3 4.2.3

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa:

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa: BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data, sesuai dengan pendapat Sugiyono (2003:58) mendefinisikan bahwa: Objek penelitian

Lebih terperinci

PEMODELAN ANALISIS PL

PEMODELAN ANALISIS PL PEMODELAN ANALISIS PL Aprilia Sulistyohati, S.Kom Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Indonesia Your Logo REKAYASA SISTEM VS REKAYASA PERANGKAT LUNAK Rekayasa sistem berkaitan dengan semua aspek

Lebih terperinci

Lampiran 1 - Pengenalan terhadap UML (Unified Model Language)

Lampiran 1 - Pengenalan terhadap UML (Unified Model Language) L1 Lampiran 1 - Pengenalan terhadap UML (Unified Model Language) Latar belakang UML merupakan suatu bahasa penyatuan yang memungkinkan para professional IT untuk menggambarkan aplikasi computer. Suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Utama 2.1.1 UMKM Beberapa lembaga atau instansi bahkan UU memberikan definisi Usaha Kecil Menengah (UKM), diantaranya adalah Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Lebih terperinci

Daftar Isi. Abstract... Abstrak... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Simbol... Daftar Lampiran...

Daftar Isi. Abstract... Abstrak... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar... Daftar Simbol... Daftar Lampiran... Daftar Isi Abstract... Abstrak..... Kata Pengantar.... Daftar Isi... Daftar Tabel.... Daftar Gambar.... Daftar Simbol...... Daftar Lampiran...... i ii iii vi ix x xii xvi Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Untuk mengetahui bentuk hubungan digunakan analisis regresi. Untuk keeratan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Untuk mengetahui bentuk hubungan digunakan analisis regresi. Untuk keeratan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Regresi Persamaan matematik yang memungkinkan untuk melakukan peramalan nilai-nilai suatu variabel tak bebas dari nilai satu atau lebih variabel bebas disebut persamaan regresi

Lebih terperinci

OOAD (Object Oriented Analysis and Design) UML part 2 (Activity diagram, Class diagram, Sequence diagram)

OOAD (Object Oriented Analysis and Design) UML part 2 (Activity diagram, Class diagram, Sequence diagram) OOAD (Object Oriented Analysis and Design) UML part 2 (Activity diagram, Class diagram, Sequence diagram) Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom ADSI-2015 Activity Diagram Activity diagram digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Sistem merupakan salah satu yang terpenting dalam sebuah perusahaan yang dapat membentuk kegiatan usaha untuk mencapai kemajuan dan target yang dibutuhkan.

Lebih terperinci