BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal secara umum dapat diartikan sebagai pasar uang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal secara umum dapat diartikan sebagai pasar uang"

Transkripsi

1 Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan serta menjadi referensi bagi para peneliti selanjutnya yang dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk penelitian yang akan datang. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal Pasar modal secara umum dapat diartikan sebagai pasar uang memperjualbelikan produk berupa dana yang bersifat abstrak (Tandelilin, 2001: 25). Sedangkan menurut Abdul (2005: 1), Pasar modal secara formal dapat diartikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang yang diperjual belikan. Sekuritas di indonesia yang umumnya diperdagangkan ialah saham, obligasi, dan reksa dana. Menurut Dermawan (2007: 188) pasar modal yang efisien didefinisikan sebagai pasar modal yang harga sekuritas-sekuritasnya mencerminkan semua informasi yang relevan Reksa Dana Undang Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal menyebutkan bahwa Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh

2 Manajer Investasi. Reksa Dana menurut Gunawan dan Almira (2006: 7) merupakan suatu bentuk pemberian jasa yang didirikan untuk membantu investor yang ingin berpartisipasi dalam pasar modal tanpa adanya keterlibatan secara langsung dlam prosedur,administrasi,dan analisis dalam sebuah pasar modal. Dalam kamus keuangan Reksa Dana didefinisikan sebagai portofolio aset keuangan yang terdiversifikasi, dicatatkan sebagai perusahaan investasi yang terbuka, yang menjual saham kepada masyarakat dengan harga penawaran dan penarikannya pada harga nilai aktiva bersih Jenis-Jenis Reksa Dana Pada umumnya semua reksa dana memiliki kesamaan struktur namun berbeda tujuannya. Membedakan reksa dana dibedakan melalui beberapa sudut pandang yaitu dari segi sifat, instrumen reksa dana, segi hukum dan dari klasifikasi lainnya Reksa Dana Dilihat dari Segi Sifat Menurut Gunawan dan Almira (2006: 10) dilihat dari segi sifatnya, reksa dana dibagi atas: 1. Open-end Fund Open-end Fund atau Reksa dana terbuka mempunyai arti bahwa reksa dana memberi kemungkinan bagi investor untuk membeli saham atau unit penyertaan dari reksa dana dan dapat menjual kembali pada reksa dana tanpa dibatasi jumlah saham atau unit penyertaan yang diterbitkan.

3 2. Closed-end Fund Closed-end Fund adalah suatu bentuk reksa dana di Amerika Serikat yang serupa dengan reksa dana tertutup di Indonesia. closed-end fund disebut juga dengan reksa dan tertutup yang hanya ada dalam reksa dana berbentuk perseroan terbatas dan reksa dana ini melakukan operasi dengan jumlah saham yang tetap dan tidak mengatur secara reguler penerbitan saham baru. 3. Unit Investment Trusts Unit Investment Trusts merupakan suatu perusahaan dibidang investasi yang memebeli portofolio efek (berdasarkan pada perjanjian Trust Indenture) dengan menggunakan kumpulan dana dari pemegang saham atau unit penyertaan Reksa Dana Dilihat dari Instrumen Reksa Dana Melakukan Investasi Berdasarkan instrumen dimana reksa dana melakukan investasi, maka reksa dana dibagi menjadi empat kategori (Gunawan dan Almira, 2006: 24): 1. Reksa Dana Pasar Uang ( Money Market) Reksa dana ini melakukan pilihan investasi pada jenis instrumen investasi pasar uang dengan masa jatuh tempo kurang dari satu tahun dan mempunyai tingkat resiko lebih rendah dibanding investasi lainnya. Bentuk instrumen investasinya antara lain ialah Time Deposit (Deposito Berjangka), Certificate of Deposit (Sertifikat Deposito), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU). 2. Reksa Dana Obligasi

4 Reksa dana ini mempunyai jenis portofolio investasi dalam efek yang berbentuk surat utang, seperti obligasi dengan komposisi jumlah minimal sebanyak 80% dari total asetnya. Instrumen obligasi yang paling banyak diminati oleh Manajer Investasi adalah jenis Surat Utang Negara (Government Bond) yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia. 3. Reksa Dana Saham Reksa Dana Saham ialah reksa dana yang portofolio investasinya pada instrumen berbentuk saham (equity) dengan jumlah sekurang-kurangnya 80% dari total aset investasi. Investor yang membeli reksa dana saham akan mendapatkan hasil keuntungan yang berbentuk dividen dan capital gain. 4. Reksa Dana Campuran Reksa dana ini mengalokasikan dana investasinya dalam bentuk portofolio investasi yang bervariasi. Instrumen reksa dana campuran dapat berbentuk saham dan dikombinasikan dengan instrumen obligasi Reksa dana Berdasarkan Bentuk Hukum Menurut Mangasa (2010: 188) Reksa dana berdasarkan bentuk hukum dibagi atas: 1. Reksa Dana Berbentuk Perseroan (PT) Reksa Dana berbentuk perseroan adalah suatu perusahaan yang kegiatannya usahanya secara khusus menghimpun dana dengan menjual saham reksa dana, dan selanjutnya dana yang diperoleh dengan penjualan saham reksa dana tersebut

5 diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang seperti saham-saham, surat utang obligasi, deposito dan lain-lain. Ketentuan mekanisme kegiatan reksa dana berbentuk perseroan juga dapat bersifat tertutup dan terbuka dimana semua kekayaannya wajib disimpan pada bank kustodian sesuai dengn kontrak pengelolaan dan penyimpanan kekayaan reksa dana yang dibuat oleh direksi dengan manajer investasi sebagai pihak yang mengelola reksa dana dan bank kustodian sebagai pihak yang menyimpan atau pengamanan dari seluruh aset reksa dana. 2. Reksa Dana Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) Reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif (KIK) adalah kontrak antara Manajer Investasi dengan Bank Kustodian yang mengikat pemegang unit penyertaan dimana manajer investasi diberikan wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan bank kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif. Reksa dana berbentuk KIK juga hanya diperkenakan bersifat terbuka, yang berarti penjualan unit penyertaan reksa dana (redemtion) oleh nasabah wajib dibeli oleh manajer investasi yang bersangkutan. Disamping klasifikasi reksa dana yang telah dikemukan tersebut, reksa dana juga dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis reksa dana sebagai berikut (Mangasa, 2010: 194): 1. Reksa Dana Saham Reksa Dana Saham (Equity Fund) adalah reksa dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat

6 ekuitas atau saham. Reksa dana ini mengupayakan untuk memperoleh capital gain dalam jangka panjang. Dengan komposisi saham sebagai komposisi utama dalam portofolio reksa dana saham, maka secara teoritis pergerakan harga atau NAB reksa dana saham akan lebih fluktuatif atau lebih beresiko dibandingkan dengan jenis reksa dana lainnya, dalam jangka panjang reksa dana saham akan memberikan potensi pertumbuhan NAB yang lebih besar dibandingkan dengan jenis reksa dana lainnya. 2. Reksa Dana Pendapatan Tetap Reksa dana pendapatan tetap (fixed income) adalah reksa dana yang portofolio efeknya sekurang-kurangnya 80% terdiri dari efek-efek yang bersifat utang. Reksa dana ini mengkhususkan pada efek yang memberikan pendapatan secara tetap. 3. Reksa Dana Pasar Uang Reksa dana pasar uang adalah reksa dana dimana portofolio asetnya terdiri dari sekurang-kurangnya 80% dalam bentuk efek bersifat utang jangka pendek dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun. Reksa dana ini mengutamakan investasi pada jenis-jenis efek di pasar uang dengan orientasi pendapatan jangka pendek, seperti deposito,sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan surat-surat utang jangka pendek lainnya. 4. Reksa Dana Campuran Reksa dana campuran (Balance Fund) adalah komposisi yang portofolionya tidak mengacu kepada komposisi sekurangkurangnya 80% untuk saham, surat utang

7 dan pasar uang pada masing-masing reksa dana saham, reksa dana berpendapatan tetap atau reksa dana pasar uang. Reksa dana campuran dapat melakukan investasi baik pada efek utang maupun ekuitas atau saham dan pasar uang dengan porsi yang berbeda-beda. Tujuan reksa dana campuran dimaksudkan agar Manajer Investasi dapat lebih fleksibel melakukan diversifikasi terhadap portofolio reksa dana yang dikelolanya. 5. Reksa Dana Terproteksi Pengertian reksa dana terproteksi menurut peraturan Bapepem-LK No.IV.C.4 adalah reksa dana yang memberikan jaminan kepada para investor bahwa dana yang diinvestasikannya tidak akan mengalami kerugian, karena dana yang diinvestasikan para investor pada produk reksa dana terproteksi diharapkan sekurang-kurangnya tetap sama denga jumlah investasi awal. 6. Reksa Dana Penjaminan Reksa dana penjaminan adalah reksa dana yang memberikan jaminan atas nilai investasi awal pada saat jatuh tempo. Namun penjaminan bukan oleh manajer investasi, tetapi melalui penjaminan oleh pihak ketiga seperti bank asuransi dan sebagainya. Investasi reksa dana penjaminan adalah pada efek utang dengan peringkat layak investasi, sekurang-kurangnya 80% dari NAB. 7. Reksa Dana Indeks Reksa Dana Indeks adalah reksa dana yang portofolio efeknya terdiri atas efek yang menjadi bagian dari suatu indeks yang menjadi acuannya sekurangkurangnya 80% dari NAB diinvestasikan pada efek yang merupakan bagian dari

8 kumpulan efek yang ada dalam indeks tersebut. Dimana pembobotan masingmasing efek antara 80%-120%. 8. Reksa Dana Syariah Reksa dana syariah merupakan suatu produk keuangan yang harus mengacu pada sistem keuangan islam. Misalnya tidak diinvestasikan pada saham-saham atau obligasi dari perusahaan yang produknya bertentangan dengan syariah islam, seperti pabrik makanan dan minuman yang mengandung alkohol, daging babi, rokok, jasa keuangan konvensional seperti produk perbankan yang menggunakan bunga sebagai imbal hasilnya, seperti bisnis hiburan yang berbau maksiat. 9. Reksa Dana Exchange Trade Fund (ETF) Reksa dana Exchange Trade Fund (ETF) adalah suatu bentuk reksa dana karena seluruh portofolio reksa dana dikelola oleh manajer investasi dan disimpan oleh bank kustodian, aset portofolio reksa dana ETF mengacu kepada suatu indeks tertentu seperti reksa dana yang kinerjanya pada indeks LQ Reksa Dana Real Estat (Dire) Reksa dana real estat adalah suatu jenis reksa dana dimana manajer investasi membeli dan mengelola gedung seperti misalnya gedung perkantoran atau apartemen Nilai Aktiva Bersih (NAB)

9 Menurut Mangasa (2010: 158) Ukuran dari nilai portofolio efek suatu reksa dana adalah Nilai Aktiva Bersih (NAB) atau Net Asset Value (NAV). Dengan demikian kinerja suatu produk reksa dana dapat dilihat dari NAB masing-masing reksa dana yang menjadi satuan dari nilai aset suatu reksa dana. Nilai Aktiva Bersih suatu reksa dana dapat berfluktuasi walaupun fluktuasi reksa dana tersebut tidak sesering dan sebesar fluktuasi dari saham. Secara umum NAB suatu reksa dana dangat tergantung kepada kinerja sekuritas yang menjadi portofolio reksa dana yang bersangkutan yaitu apabila harga pasar dari aset-aset yang menjadi portofolio reksa dana mengalami kenaikan, maka secara otomatis NAB reksa dana yang bersangkutan juga akan mengalami kenaikan dan sebaliknya apabila aset-aset dalam prtofolio reksa dana mengalami penurunan di pasar maka otomatis total NAB reksa dana yang bersangkutan juga akan mengalami penurunan. Nilai Aktiva Bersih (NAB) dapat ditulis dengan formula: NAB = Market value of asset liabilities / shares outstanding Return Reksa Dana Reksa dana (mutual fund) merupakan portofolio yang dibentuk oleh perusahaan reksa dana dan dijual kembali kepada masyarakat dalam bentuk unit penyertaan. Salah satu tujuan dari reksa dana adalah untuk meminimumkan resiko tidak sistematik (dengan membentuk portofolio) dan untuk menghasilkan return yang tinggi (Jogiyanto, 2013: 605). Perhitungan return portofolio dapat dihitung dengan cara sebagai berikut ini:

10 R p = NABt NAB t 1 NAB t 1 Notasi : R p = Return portofolio NAB t = NAB yang merupakan nilai portofolio periode sekarang (t) NAB t-1 = NAB yang merupakan nilai portofolio periode tahun lalu (t-1) Perhitungan portofolio diatas hanya melibatkan satu periode saja, yaitu antara waktu membeli portofolionya sampai waktu menjual portofolionya. Jika investasi portofolio melibatkan beberapa periode, maka perhitungan return rata-rata dapat dilakukan dengan cara rata-rata geometrik dan rata-rata timbangan rupiah (rupiahweighted). Return rata-rata geometrik (geometric mean) disebut juga dengan istilah return timbangan waktu (time-weighted return) yang dapat dihitung dengan rumus: RG = [(1+R 1 ) + (1+R 2 )... (1+ Rn)] 1/n 1 Notasi : RG Ri n = Rata-rata Geometrik = return untuk periode ke-i = Jumlah dari return Kinerja Reksa Dana Untuk mengukur kinerja reksa dana terdapat beberapa model return sesuaian -resiko (risk-adjusted return): a. Reward To variability ( Sharpe Measure )

11 Kinerja portofolio yang dihitung dengan pengukuran ini dilakukan dengan membagi return lebih (excess return) dengan variabilitas (variability) return portofolio. Pengukur kinerja portofolio ini disebut dengan pengukur Sharpe (Sharpe Measure) atau disebut dengan Reward to Variability ( RVAR). Adapun rumus perhitungan RVAR ialah sebagai berikut: RVAR = TRp Rbr σp Notasi: RVAR TRp Rbr σp = reward to variability atau pengukur Sharpe = rata-rata return total portofolio dalam periode tertentu = rata-rata return aktiva bebas risiko dalam periode tertentu = variabilitas yang diukur dengan deviasi standar dari return potofolio dalam perioda tertentu TRp Rbr = return lebih (excess return) portofolio Nilai RVAR menunjukkan kinerja dari portofolio, semakin besar nilai RVAR maka semakin baik kinerja dari portofolionya. b. Reward To Volatility (Treynor Measure) kinerja portofolio yang dihitung dengan pengukur ini dilakukan dengan membagi return lebih ( excess return) dengan volatilitas ( risikio sitematik beta dari aktiva) portofolio. Pengukur kinerja portofolio ini disebut dengan pengukur Treynor (Treynor Measure) atau disebut juga dengan reward to valatility (RVOL). Adapun rumus perhitungan RVOL ialah sebagai berikut:

12 RVOL = TRp Rbr βp Notasi : RVOL TRp Rbr βp = reward to volatility atau pengukur Treynor = rata-rata return total portofolio perioda tertentu = rata-rata return aktuiva bebas risiko perioda tertentu = volatilitas yang diukur dengan beta portofolio perioda tertentu TRp Rbr = return lebih (excess return) portofolio Nilai RVOL menunjukkan kinerja portofolio, semakin besar nilai RVOL semakin baik kinerja portofolionya. Berbeda dengan Sharpe, Treynor membagi return lebih portofolio (reward) dengan beta portofolio. Treynor beragumentasi bahwa portofolio yang dibentuk mestinya adalah portofolio optimal, maka risiko unik (unsystematic risk) dapat diabaikan dan yang maih tertinggal adalah resiko sistematik (systematic risk) yang diukur dengan beta. c. Reward to Market Risk Karena skala pembagi antara pengukur Sharpe dan pengukur Treynor berbeda, maka hasil keduanya tidak dapat dibandingkan. Sehingga solusinya ialah dengan memodifikasi pengukuran Treynor dengan menggunakan pembagi yang sama dengan yang digunakan sharpe. Nilai pembagi di pengukur Treynor ini akan dimodifikasi supaya mempunyai skala persentase dengan merubah risiko sistematik dan skala desimal menjadi rieiko sistematik dalam skala persentase.

13 Nilai risiko sistematik adalah sebesar βp 2 σ M 2. Adapun pengukuran Reward to Market Risk (RMAR) ialah sebagai berikut: RMAR = TRp Rbr βp.σm RMAR = reward to market risk atau pengukur Treynor modifikasian βp σ M = risiko pasar (risiko sistematik) portofolio dalam perioda tertentu. d. Reward to Diversification Pengukur Reward to Market Risk (RMAR) sebagai modifikasi dari pengukur Treynor masih belum dapat menjelaskan seberapa besar diversifikasi yang seharusnya dicapai oleh portofolio. Besarnya diversifikasi yang tidak dilakukan oleh portofolio adalah sebesar risiko total yang terjadi (σ p ) dikurangi dengan risiko sistematiknya(βp. σ M ) atau sebesar (σ p - βp. σ M ). Nilai ini adalah besarnya diversifikasi yang tidak mampu dilakukan oleh portofolio. Semakin besar nilai (σ p - βp. σ M ) semakin jelek kinerja dari portofolionya. Dengan demikian Reward to Diversification (RDIV) dapat dirumuskan sebagai: RDIV = TRp Rbr σp βp.σm Notasi : RDIV βp. σ M = reward to diversification = risiko pasar portofolio jika terjadi diversifikasi penuh (σ p - βp. σ M ) = risiko yang tidak mampu didiversifikasi oleh portofolio e. Jensen s Alpha

14 Pengukuran Jensen s Alpha adalah pengukuran yang dikembangkan dari CAPM. Pengukuran Jensen s Alpha atau disebut juga dengan nama pengukur return diferensial (Jensen s differential return measure) adalah selisih antara return ratarata portofolio dengan nilai menurut CAPM sebagai berikut: α P α P TRp Rbr = ( TRp Rbr ) - βp(rm Rbr ) = Jensen s Alpha = rata-rata return portofolio perioda tertentu = rata-rata return aktiva bebas risiko perioda tertentu TRp Rbr = rata-rata premium risiko portofolio (portofolio risk premium) Rm Rbr ) = rata-rata premium risiko pasar (market risk premium) f. Rasio Informasi Pengukuran ini merupakan rasio antar alpha (α p ) dengan risiko unik portofolio atau risiko nonsistematik portofolio yang disebut sebagai tracking error dari industri (σ ep ) sebagai berikut ini: RI= p σep Notasi: RI α p σ ep = rasio informasi = alpha portofolio = risiko unik portofolio Nilai rasio informasi ini mengukur return tidak normal per unit risiko yang dapat didiversifikasi dengan memegang portofolio indeks pasar.

15 Resiko Reksa Dana Resiko-resiko investasi di Reksa Dana Gunawan dan Almira (2009: 21): 1. Resiko menurunnya Nilai Aktiva Bersih / Net Asset Value Unit Penyertaan Penurunan NAB/NAV Unit Penyertaan dapat disebabkan oleh harga pasar dari instrumen investasi yang dimasukkan ke dalam portofolio Reksa Dana mengalami penurunan dibandingkan dari harga pembelian awal. 2. Resiko Likuiditas Likuiditas merupakan salah satu syarat penting dalam melakukan investasi agar pengelolaan dana dapat dlakukan secara maksimal. Tanpa adanya likuiditas, investor dapat mengalami kesulitan dana dalam bentuk kerugian tunai akibat tidak dapat menjual portofolio investasinya. Pemilik reksa dana yang akan menjual kembali unit penyertaannya diharapkan dapat menerima uang tunai secepat mungkin. Potensi risiko likuiditas dapat terjadi apabila pemegang unit penyertaan pada salah satu manajer investasi tersebut mengalami rush (penarikan dana secara besar-besaran) atas unit penyertaan reksa dana. Penundaan pembayaran atau kesulitan likuiditas dapat dialami oleh manajer investasi dan bank pembayar apabila belum terdapat dana yang cukup pada hari penarikan dana secara besarbesaran tersebut. Hal ini bisa terjadi apabila pemegang unit penyertaan reksa dana

16 melakukan penjualan kembali kepada satu manajer investasi dalam jumlah yang cukup besar. 3. Resiko pasar Resiko pasar adalah situasi ketika harga instrumen investasi mengalami penurunan yang disebabkan oleh menurunnya kinerja pasar saham atau pasar obligasi secara drastis. Keadaan ini biasa disebut dengan kondisi bearish, yaitu harga-harga saham atau instrumen investasi lainnya mengalami penurunan harga yang sangat drastis. 4. Resiko default Jenis resiko default merupakan kategori resiko yang paling fatal. Risiko default terjadi, misalnya jika pihak manajer investasi membeli obligasi yang emitmennya mengalami kesulitan keuangan sehingga tidak mampu membayar bunga. Untuk menghindari risiko default, pihak manajer investasi biasanya melakukan seleksi peringkat (rating) obligasi yang layak dijadikan portofolio investsi reksa dana mereka Variabel yang mempengaruhi kinerja reksa dana Menurut Allison dalam Woelandari (2009) adapun variabel yang memengaruhi kinerja reksa dana ialah: 1. Fund Return

17 Fund Return merupakan dasar perhitungan kinerja portofolio termasuk reksa dana adalah dalam bentuk imbal hasil (return). Adapun pengukuran fund return dapat dilihat dari: a. Annual return annual return merupakan peningkatan nilai dari sebuah investasi yang dinyatakan dalam bentuk persentase setiap tahunnya b. Annual return after tax (distribusi dan penjualan) Annual return after tax merupakan peningkatan nilai dari sebuah investasi yang dinyatakan dalam bentuk persentase tiap tahunnya setelah dikenakan pajak Variabel kontrol : a. Low (variabel kepemilikan) Variabel ini menjelaskan mengenai besarnya kepemilikan unit penyertaan oleh Manajer Investasi. b. Fund Expense Ratio yang merupakan ratio beban investasi c. Systematic risk (beta) Systematic risk merupakan risiko yang berasal dari faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan secara langsung, seperti ketidakpastian kondisi ekonomi (gejolak kurs tukar mata uang,tingkat inflasi dan tingkat suku bunga yang tidak menentu) dan ketidakpastian politik. d. Inflows

18 Inflows = [Total Net Assets t / Total Net Assets t-1 ( NAV t + Div t + Gains t ) / NAV t-1 ] / (1+ANNRTN t /2) e. Bond Bond merupakan persentase jumlah asset yang diinvestasikan ke dalam obligasi 2. Fund Turn Over Fund Turn Over merupakan persentase dari besarnya dana yang dimiliki setelah mengalami perubahan selama kurun waktu satu tahun atau dapat juga diartikan jumlah kotor dari penjualan dibagi dengan seluruh aset dalam reksa dana. Adapun variabel kontrol ialah sebagai berikut: a. Low (variabel kepemilikan) Variabel ini menjelaskan mengenai besarnya kepemilikan unit penyertaan oleh Manajer Investasi. b. Inflows Inflows = [Total Net Assets t / Total Net Assets t-1 ( NAV t + Div t + Gains t ) / NAV t-1 ] / (1+ANNRTN t /2) c. Netta yaitu total aktiva bersih 3. Fund Tax Cost Fund Tax Cost dapat diukur melalui tiga ukuran sebagai berikut: a. Ratio of Long Term to Total Capital Gain (Lttot) Ratio of Long Term to Total Capital Gain (Lttot) merupakan rasio dari investasi jangka panjang terhadap total keuntungan

19 b. Paid Cost to Gain (Pctgain) Pctgain merupakan pembayaran keuntungan dari saham yang dipersentasekan pada nilai aktiva bersih c. Paid Cost to Tax (Pcttax) Paid Cost to Tax (Pcttax) merupakan besarnya beban pengenaan pajak pada nilai aktiva bersih (NAB). Pcttax = (long term capital gain x tax)+ (short term capital gain x tax)+ (dividen x tax) Net Asset Value 2.3. Kepemilikan Insider Kepemilikan Insider atau Insider Ownership adalah kepemilikan manajerial dan merupakan variabel determinan yang penting dalam kebijakan deviden suatu perusahaan. Serta Insider Ownership juga merupakan persentase atas kepemilikan saham dan option yang dimiliki oleh direksi dan komisaris perusahan. Insider Ownership terjadi apabila pemegang saham suatu perusahaan sekaligus bertindak sebagai manajer perusahaan. Teori pecking order hypotheses mengasumsikan bahwa keberadaan kepemilikan insider tidak memberikan pengaruh terhadap keputusan capital expenditures perusahaan karena teori hipotesis ini berasumsi bahwa perusahaan telah melakukan pembelanjaan modal sesuai dengan yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan tanpa mengorbankan kepentingan pihak manapun. Sedangkan berdasarkan teori managerial hypotheses yang menitikberatkan pada pemisahan antara fungsi kepemilikan dan fungsi kontrol pada perusahaan mengasumsikan bahwa

20 manajer yang kepemilikan sahamnya pada kepemilikan insider kurang dari seratus persen akan mendapat insentif dan kesempatan untuk melakukan tindakan yang menguntungkan bagi kepentingan dirinya serta mengesampingkan keuntungan pemilik lain. Insentif tersebut muncul karena manajer menikmati keuntungan nonfinansial dari tindakan pengambilan keputusan yang mengesampingkan pemaksimalan nilai, tanpa harus menanggung beban finansial yang mungkin muncul. Ketidakmampuan pemegang saham untuk melakukan tindakan pengawasan terhadap setiap tindakan yang dilakukan oleh pihak manajemen memunculkan celah bagi manajer untuk melakukan tindakan moral hazard. Oleh karena itu, Perbedaan kepentingan antara manajer dengan pemegang saham menyebabkan munculnya perbedaan preferensi antara manajer dan pemegang saham mengarah pada penggunaan beberapa mekanisme untuk menyelaraskan kepentingan kedua pihak tersebut yang mana salah satu mekanismenya ialah adanya kepemilikan insider atau insider ownership. Rumus kepemilikan insider atau insider ownership: INSIDER = Jumlah saham yang dimiliki komisaris dan direktur Total saham 2.4. Agency Costs Menurut Dermawan (2007: 234) Agency Costs atau Biaya Keagenan adalah biaya yang timbul karena perusahaan menggunakan utang dan melibatkan hubungan antara pemilik perusahaan (pemegang saham) dan kreditor. Biaya keagenan ini mucul

21 dari problem keagenan (agency problem). Dalam mengatasi masalah keagenan, adanya kepemilikan saham oleh manajerial (kepemilikan insider) dapat digunakan untuk mengurangi agency cost Penelitian Terdahulu Penelitian Evans (2008) menyimpulkan bahwa kepemilikan manajerial berhubungan positif terhadap return perusahaan dan berhubungan negatif terhadap turn over perusahaan serta tidak memiliki hubungan terhadap fund tax burden. Berdasarkan hasil penelitian Harjito (2006) disimpulkan bahwa hubungan saling mengganti antara kebijakan hutang, insider ownership dan kebijakan hutang dalam peranan pengawasan masalah agensi tidak sepenuhnya terjadi di Indonesia. Sementara itu penelitian yang dilakukan oleh Woelandari Oetami (2009) menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara kepemilikan unit penyertaan oleh manajer investasi dengan return sebelum dikenakan pajak pada reksa dana saham dan besarnya kepemilikan unit penyertaan manajer investasi berpengaruh pada dana yang diinvestasikan pada investasi jangka panjang serta terdapat hubungan antara kepemilikan unit penyertaan oleh manajer investasi dengan turn over reksa dana saham. Adapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian terdahulu ialah terletak pada periode yang digunakan dalam penelitian ini selama empat tahun, penelitian ini juga menggunakan sampel data yang lebih baru, serta pada penelitian

22 ini fund tax cost yang digunakan ialah berfokus dengan mengukur besarnya beban pengenaan pajak pada nilai aktiva bersih Kerangka Konseptual Berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya terdapat beberapa penelitian yang membuktikan bahwa ada pengaruh dan ada yang tidak berpengaruh kepemilikan insider dengan fund return, fund turn over, dan fund tax cost. Fund return merupakan dasar perhitungan kinerja portofolio dalam bentuk imbal hasil (return) dan menjelaskan bagaimana return saham reksa dana dipengaruhi oleh besarnya kepemilikan unit penyertaan oleh manajer investasi. Semakin meningkatnya kepemilikan unit penyertaan oleh manajer investasi maka imbal hassil akan meningkat. Fund turn over merupakan jumlah kotor dari penjualan yang dibagi dengan seluruh asset reksa dana. Semakin tinggi perputaran portofolio maka akan semakin sering manajer investasi melakukan aktivitas trading. Fund tax cost adalah analisis untuk mengetahui sejauh mana pajak mempengaruhi pemilihan investasi oleh manajer investasi dan hubungannya dengan kepemilikan unit penyertaan dengan manajer investasi. Koefisien kepemilikan unit penyertaan manajer investasi yang negatif menunjukkan bahwa setiap peningkatan kepemilikan unit penyertaan oleh manajer investasi akan menyebabkan rasio dari

23 investasi jangka panjang terhadap total keuntungan reksa dana mengalami penurunan dans sebaliknya. Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Analisis Kepemilikan Insider dengan Fund Return, Fund Turn Over, dan Fund Tax Cost Reksa Dana Saham Periode FUND RETURN FUND TURN OVER KEPEMILIKAN INSIDER FUND TAX COST 2.7. Hipotesis Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank.

BAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis. Hal ini disebabkan oleh kegiatan pasar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Reksa Dana Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27). Reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bertahan dari terpaan krisis tersebut. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan. Tabel 1

BAB 1 PENDAHULUAN. bertahan dari terpaan krisis tersebut. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan. Tabel 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meskipun sejak tahun 2008 perekonomian dunia sedang mengalami perlambatan dikarenakan krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat dan negara-negara di kawasan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah pengumpulan dana dalam mengantisipasi penerimaan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah pengumpulan dana dalam mengantisipasi penerimaan yang 15 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi Investasi adalah pengumpulan dana dalam mengantisipasi penerimaan yang lebih besar pada masa mendatang. Investasi merupakan penanaman dana yang bertujuan untuk mendapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Lingkungan Investasi 2.1.1 Pengertian Investasi Lingkungan investasi meliputi berbagai jenis sekuritas atau efek yang ada, di mana dan bagaimana mereka diperjualbelikan. Proses

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Pustaka. Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2002 yaitu dalam PSAK Nomor

BAB II Tinjauan Pustaka. Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2002 yaitu dalam PSAK Nomor 14 BAB II Tinjauan Pustaka 2.1. Pengertian Reksa Dana Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2002 yaitu dalam PSAK Nomor 49, pengertian reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan salah satu kegiatan yang sangat menarik bagi seorang investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan mengharapkan return

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan menggunakan tipe sampel yang berbasis pada kemungkinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan yang ingin kita capai, ialah kesuksesan finansial. Sukses finansial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan yang ingin kita capai, ialah kesuksesan finansial. Sukses finansial BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tujuan yang ingin kita capai, ialah kesuksesan finansial. Sukses finansial adalah kondisi ketika kita hidup berkecukupan, mempunyai pendapatan yang lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund b. Panin Dana Maksima c. Trim Syariah Saham

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund b. Panin Dana Maksima c. Trim Syariah Saham BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund Makinta Growth Fund merupakan reksa dana yang dikelola oleh Makinta Securities. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pilihan instrumen investasi. Menurut Tandelilin (2010, h.1), investasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pilihan instrumen investasi. Menurut Tandelilin (2010, h.1), investasi merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investor dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan sumber daya yang dimiliki untuk konsumsi saat ini atau di investasikan pada berbagai jenis pilihan instrumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini banyak orang tertarik untuk melakukan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini banyak orang tertarik untuk melakukan investasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat sekarang ini banyak orang tertarik untuk melakukan investasi. Mereka berharap dengan melakukan investasi dapat memperoleh keuntungan di waktu mendatang. Sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets menjadi sebuah cara yang banyak digemari oleh para pemilik modal untuk mengembangkan dana yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa. memberikan keuntungan tertentu di masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa. memberikan keuntungan tertentu di masa yang akan datang. BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Di zaman yang serba moidern ini investasi sudah menjadi salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat. Menurut Sharpe (2005: 1) investasi merupakan pengorbanan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. berbagai macam cara menginvestasikan sejumlah dana pada real aset seperti

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. berbagai macam cara menginvestasikan sejumlah dana pada real aset seperti BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Investasi Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang. Investasi bisa berkaitan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Definisi reksa dana berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1995

II. TINJAUAN PUSTAKA. Definisi reksa dana berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1995 18 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Reksa Dana Definisi reksa dana berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1995 pasal 1 ayat 27 adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27):

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27): II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Reksadana Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27): Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal Indonesia dalam menggalang dana mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal Indonesia dalam menggalang dana mempunyai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan suatu alternatif bagi para pemodal untuk berinvestasi. Perkembangan pasar modal Indonesia dalam menggalang dana mempunyai peranan yang penting

Lebih terperinci

REKSADANA. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pasar Modal dan Uang. Disusun Oleh:

REKSADANA. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pasar Modal dan Uang. Disusun Oleh: REKSADANA Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pasar Modal dan Uang Disusun Oleh: Fitria Mayasari Evi Atikah Sari Arif Puji Utomo B.241.09.0051 B.241.10.0017 B.241.10.0047 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengorbankan konsumsi sekarang (sacrifice current consumption) dengan tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengorbankan konsumsi sekarang (sacrifice current consumption) dengan tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Teori Investasi 2.1.1.1 Pengertian Investasi Menurut Tandelilin (2010: 1) investasi merupakan komitmen untuk mengorbankan konsumsi sekarang (sacrifice

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSIDER DENGAN FUND RETURN, FUND TURN OVER, DAN FUND TAX COST REKSA DANA SAHAM PERIODE

ANALISIS HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSIDER DENGAN FUND RETURN, FUND TURN OVER, DAN FUND TAX COST REKSA DANA SAHAM PERIODE ANALISIS HUBUNGAN KEPEMILIKAN INSIDER DENGAN FUND RETURN, FUND TURN OVER, DAN FUND TAX COST REKSA DANA SAHAM PERIODE 2010-2013 Desy Natalia Sihotang Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec Abstract: This research

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Single Index Model Pada dasarnya Single Index Model menyederhanakan masalah portofolio dengan mengkaitkan hubungan antara setiap saham dalam portofolio

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM REKSA DANA DI INDONESIA

BAB 3 GAMBARAN UMUM REKSA DANA DI INDONESIA BAB 3 GAMBARAN UMUM REKSA DANA DI INDONESIA 3. 1 Perkembangan Umum Reksa Dana Reksa Dana pertama kali diperkenalkan di Indonesia yaitu pada tahun 1976 melalui PT Danareksa dengan penerbitan sertifikat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat explanatory research terhadap sampel yang telah ditentukan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat explanatory research terhadap sampel yang telah ditentukan 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat explanatory research terhadap sampel yang telah ditentukan dalam penelitian selama bulan Januari 2011 sampai Desember 2013, mengenai

Lebih terperinci

REKSA DANA. PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007

REKSA DANA. PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007 REKSA DANA PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007 Reksa Dana UNDANG-UNDANG PASAR MODAL No. 8 tahun1995, BAB I, Pasal 1 Ayat 27 : Reksa Dana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Reksa Dana 2.1.1 Pengertian Reksa Dana Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dalam pemecahan masalah penelitian dan perumusan hipotesis.

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dalam pemecahan masalah penelitian dan perumusan hipotesis. BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis Tinjauan teoretis menjelaskan teori-teori yang berkaitan dengan pokok masalah yang akan dibahas di dalam penelitian ini. Tinjauan teoretis

Lebih terperinci

REKSA DANA SEBAGAI PILIHAN BENTUK INSTRUMEN INVESTASI. Yovita Vivianty Indriadewi Atmadjaja * Keywords: investment, mutual fund, investment manager

REKSA DANA SEBAGAI PILIHAN BENTUK INSTRUMEN INVESTASI. Yovita Vivianty Indriadewi Atmadjaja * Keywords: investment, mutual fund, investment manager REKSA DANA SEBAGAI PILIHAN BENTUK INSTRUMEN INVESTASI Yovita Vivianty Indriadewi Atmadjaja * ABSTRACT There are various types of investment instruments that can be chosen by investors in accordance with

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Pasar Modal no.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Pasar Modal no.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27) 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Definisi Reksadana Menurut Undang-Undang Pasar Modal no.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27) disebutkan bahwa Reksadana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana masyarakat

Lebih terperinci

BAB 2 KERANGKA TEORI DAN METODE PENELITIAN

BAB 2 KERANGKA TEORI DAN METODE PENELITIAN BAB 2 KERANGKA TEORI DAN METODE PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian mengenai struktur kepemilikan terhadap kinerja reksa dana merujuk pada beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, serta

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. ketidakpastian sehingga dibutuhkan kompensasi atas penundaan tersebut.

II. TINJAUAN PUSTAKA. ketidakpastian sehingga dibutuhkan kompensasi atas penundaan tersebut. 15 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi 2.1.1 Pengertian Investasi Investasi adalah bentuk penundaan konsumsi masa sekarang untuk memperoleh konsumsi di masa yang akan datang, di mana di dalamnya terkandung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Reksadana Definisi Reksadana menurut UU Pasar Modal No.8/1995 adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Reksa dana Secara umum Reksa dana adalah wadah dan pola pengelolaan dana bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen

Lebih terperinci

REKSA DANA. Reksa : Jaga/pelihara Dana : Uang, Reksa Dana : Kumpulan Uang yang dipelihara bersama untuk suatu kepentingan.

REKSA DANA. Reksa : Jaga/pelihara Dana : Uang, Reksa Dana : Kumpulan Uang yang dipelihara bersama untuk suatu kepentingan. Definisi: REKSA DANA Reksa : Jaga/pelihara Dana : Uang, Reksa Dana : Kumpulan Uang yang dipelihara bersama untuk suatu kepentingan. Menurut UU No 8 Tahun 1995 Suatu wadah yang digunakan untuk menghimpun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu media yang mempertemukan antara

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu media yang mempertemukan antara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu media yang mempertemukan antara pihak yang memerlukan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Pihak yang memerlukan dana menjual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan atau dana dengan cara penjualan saham. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan atau dana dengan cara penjualan saham. Pasar modal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu tempat bagi suatu perusahaan untuk memperoleh pembiayaan atau dana dengan cara penjualan saham. Pasar modal menjadi alternatif bagi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan sesuai dengan kemampuan akan modal. ditempatkan, (2) tingkat inflasi, (3) tingkat risiko.

BAB II LANDASAN TEORI. dan sesuai dengan kemampuan akan modal. ditempatkan, (2) tingkat inflasi, (3) tingkat risiko. BAB II LANDASAN TEORI II.1. Landasan Teori dan Literatur II.1.1 Investasi Secara harafiah, investasi adalah penyimpanan uang dengan tujuan memperoleh return yang diharapkan lebih besar dibanding bunga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau

BAB I PENDAHULUAN. tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Investasi adalah hal yang dilakukan oleh masyarakat agar mendapatkan tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau kekayaaan yang dimilikinya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi mereka. Pada dasarnya investasi pada Reksa Dana bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. investasi mereka. Pada dasarnya investasi pada Reksa Dana bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi yang semakin berkembang saat ini. Salah satu upaya menarik minat investor domestik di pasar modal dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah pendapatan tetap yang terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan. Reksa dana yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengusahakan agar pasar modal menjadi salah satu sektor kegiatan penting

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengusahakan agar pasar modal menjadi salah satu sektor kegiatan penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya kegiatan investasi membuat pemerintah selalu bertekad untuk mengusahakan agar pasar modal menjadi salah satu sektor kegiatan penting di bidang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Tandelilin (2001 : 3), investasi merupakan komitmen atas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Tandelilin (2001 : 3), investasi merupakan komitmen atas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Investasi 2.1.1.1 Pengertian Investasi Menurut Tandelilin (2001 : 3), investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Investasi menurut Bodie (2005) adalah suatu komitmen terhadap dana

I. PENDAHULUAN. Investasi menurut Bodie (2005) adalah suatu komitmen terhadap dana I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi menurut Bodie (2005) adalah suatu komitmen terhadap dana tertentu yang ditanamkan pada periode waktu tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan pembayaran di kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) merupakan anak perusahaan dari

BAB I PENDAHULUAN. PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) merupakan anak perusahaan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) merupakan anak perusahaan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, yang terbentuk pada bulan Desember 2004. Sebagai bagian dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi yang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi yang semakin berkembang saat ini. Salah satu upaya menarik minat investor domestik di pasar modal dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir berkembang cukup dinamis. Kedinamisan tersebut salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir berkembang cukup dinamis. Kedinamisan tersebut salah satunya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar Modal (Capital Market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi secara keseluruhan dapat dilihat dari perkembangan pasar modal dan industri sekuritas pada suatu negara. Pasar modal memiliki peranan penting

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Franchis dalam Ahmad, Kammarudin (2004:1), investment is a

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Franchis dalam Ahmad, Kammarudin (2004:1), investment is a BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Investasi 2.1.1.1 Pengertian Investasi Menurut Franchis dalam Ahmad, Kammarudin (2004:1), investment is a commitment of money that is

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Semakin baik tingkat perekonomian suatu negara, maka semakin baik pula

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber pembiayaan bagi perusahaan dan alternatif investasi bagi para. (Pratomo dan Ubaidillah Nugraha, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. sumber pembiayaan bagi perusahaan dan alternatif investasi bagi para. (Pratomo dan Ubaidillah Nugraha, 2009). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu pilar ekonomi di Indonesia yang dapat menjadi penggerak perekonomian nasional melalui peranannya sebagai sumber pembiayaan bagi

Lebih terperinci

Program Pelatihan Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana (WAPERD)

Program Pelatihan Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana (WAPERD) Program Pelatihan Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana (WAPERD) Pengetahuan Dasar Mengenai Reksa Dana Oleh : Welin Kusuma ST, SE, SSos, SH, SS, SAP, SStat, MT, MKn, RFP-I, CPBD, CPPM, CFP,, Aff.WM, BKP,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada. saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.

PENDAHULUAN. Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada. saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Namun dalam dunia yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Reksadana 2.1.1 Definisi Reksadana Undang-undang nomor 8 tahun 1995 pasal 1 ayat 27 tentang Pasar Modal menyebutkan bahwa reksadana merupakan kumpulan dana dari masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usia yang semakin lanjut. Hal ini juga dapat dikarenakan kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. usia yang semakin lanjut. Hal ini juga dapat dikarenakan kesehatan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu kemampuan seseorang yang saat ini masih berusia produktif dalam bekerja dapat menurun kinerjanya dikarenakan usia yang semakin lanjut.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets menjadi sebuah cara yang banya k digemari oleh para pemilik modal untuk mengembangkan dana yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Reksa dana tersebut merupakan produk reksa dana saham. terbesar pada akhir Desember 2012, 2013 dan 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Reksa dana tersebut merupakan produk reksa dana saham. terbesar pada akhir Desember 2012, 2013 dan 2014. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sample Adapun kriteria yang digunakan dalam memilih sample adalah sebagai berikut: 1. Reksa dana tersebut merupakan produk reksa dana saham 2. Reksa dana tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suku bunga menyebabkan pengembalian (return) yang diterima oleh investor pun

BAB I PENDAHULUAN. suku bunga menyebabkan pengembalian (return) yang diterima oleh investor pun BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal atau bursa efek merupakan bagian dari pasar keuangan (financial market). Peran pasar modal sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu Negara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Di era globalisasi ini, perkembangan perusahaan go public semakin pesat. Saham-saham diperdagangkan untuk menarik para investor menanamkan modal pada

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 3.1. Kajian Teori 3.1.1. Pengertian Investasi Investasi adalah penanaman modal, biasanya dalam jangka panjang untuk pengadaan aktiva lengkap atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat atau investor masih banyak yang memiliki masalah dalam memilih

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat atau investor masih banyak yang memiliki masalah dalam memilih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan investasi yang semakin maju terutama investasi di pasar modal Indonesia menjadi salah satu alternatif investasi yang menguntungkan. Masyarakat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya

I. PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya I. PENDAHULUAN I.1 latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2005 hingga 2007 mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya surplus neraca pembayaran serta membaiknya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menerima dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya mengelola dana

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menerima dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya mengelola dana BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Reksa Dana 2.1.1. Pengertian Reksa Dana Secara umum, reksa dana adalah kegiatan manajer investasi dalam menerima dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya mengelola dana

Lebih terperinci

Aprisya Falahearlya. Pasar dan Lembaga Keuangan SUMMARY Reksadana (Mutual Fund) By : Aprisya Falahearlya

Aprisya Falahearlya. Pasar dan Lembaga Keuangan SUMMARY Reksadana (Mutual Fund) By : Aprisya Falahearlya Pasar dan Lembaga Keuangan SUMMARY Reksadana (Mutual Fund) By : Aprisya Falahearlya Pengertian Reksa Dana Menurut UU No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk

Lebih terperinci

Pertemuan ke-1 INVESTASI & PERANAN PASAR MODAL

Pertemuan ke-1 INVESTASI & PERANAN PASAR MODAL Pertemuan ke-1 INVESTASI & PERANAN PASAR MODAL Kompetensi Dasar Mahasiswa dapat memahami konsep dasar investasi, lingkungan investasi, dan peranan pasar modal terhadap investor dan perusahaan yang saling

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Reksa Dana Saham dan Reksa Dana

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Reksa Dana Saham dan Reksa Dana 29 III. METODE PENELITIAN 3.1 Teknik dan Pengambilan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Reksa Dana Saham dan Reksa Dana Pendapatan Tetap yang terdaftar di Badan Pengawas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. INVESTASI Beberapa ahli menyebutkan tentang pengertian investasi dan menurut Jogiyanto (2009), investasi yaitu penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukan ke

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara Umum reksa dana syariah dan reksa dana konvesional tidak jauh

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara Umum reksa dana syariah dan reksa dana konvesional tidak jauh BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Pengertian Reksa Dana Syariah Secara Umum reksa dana syariah dan reksa dana konvesional tidak jauh berbeda, namun secara fundamental terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Melihat perkembangan perekonomian di Indonesia saat ini, pasar modal merupakan salah satu alternatif terbaik dalam berinvestasi. Hal ini didukung oleh rendahnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi

BAB I PENDAHULUAN. ini menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar untuk bermacam instrumen keuangan jangka panjang. Peran pasar modal sangat besar dalam perekonomian karena pasar ini menjalankan dua fungsi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara ekonomi terkuat di dunia menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara ekonomi terkuat di dunia menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai salah satu negara ekonomi terkuat di dunia menjadi tujuan lahan investasi yang diminati oleh masyarakat di dalam negeri maupun luar negeri.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah hasil (return) dan risiko (risk). Return merupakan hasil yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. adalah hasil (return) dan risiko (risk). Return merupakan hasil yang diperoleh dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang (Tandelilin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahunan rata-rata sebesar 5,6% (BPS 2015). Peningkatan pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. tahunan rata-rata sebesar 5,6% (BPS 2015). Peningkatan pertumbuhan ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring pertumbuhan tingkat perekonomian Indonesia yang tinggi maka kesejahteraan masyarakat akan semakin meningkat. Berdasarkan data dari BPS pada tahun 2011 2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang

BAB I PENDAHULUAN. lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan suatu lembaga perantara (intermediasi) antara pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Pasar modal menyediakan alternatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan berisikan latar belakang permasalahan, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah serta sistematika penulisan dalam pembuatan laporan tugas akhir. 1.1 Latar

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA REKSA DANA PENDAPATAN TETAP BERDASARKAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR DAN METODE JENSEN

EVALUASI KINERJA REKSA DANA PENDAPATAN TETAP BERDASARKAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR DAN METODE JENSEN EVALUASI KINERJA REKSA DANA PENDAPATAN TETAP BERDASARKAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR DAN METODE JENSEN Fitaning Intan Pradani R. Rustam Hidayat Topowijono Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atas investasi yang mereka lakukan. Hal ini sekarang bukan menjadi masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. atas investasi yang mereka lakukan. Hal ini sekarang bukan menjadi masalah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia memerlukan dana investasi yang sangat besar agar mampu menciptakan kesempatan kerja baru dan meningkatkan tingkat pertumbuhan Produk Nasional

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam portofolio sering disebut dengan return. Return merupakan hasil yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam portofolio sering disebut dengan return. Return merupakan hasil yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tingkat Pengembalian Saham Pada dasarnya tujuan investasi adalah memperoleh imbalan atas dana yang ditanamkanya, imbalan ini sering disebut dengan tingkat pengembalian saham

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi pada pasar modal merupakan salah satu cara bagi masyarakat pemodal untuk memperoleh keuntungan dengan cepat. Investasi pada aktiva keuangan (financial assets)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi syariah yang semakin berkembang di negara-negara maju menyadarkan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi syariah yang semakin berkembang di negara-negara maju menyadarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi syariah yang semakin berkembang di negara-negara maju menyadarkan para calon investor di Indonesia yang mayoritas beragama Islam untuk mendapatkan hasil

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Investasi adalah kegiatan penempatan uang atau dana dengan harapan untuk

I. PENDAHULUAN. Investasi adalah kegiatan penempatan uang atau dana dengan harapan untuk I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi adalah kegiatan penempatan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh keuntungan tertentu atau dana tersebut dimasa yang akan datang. Saat ini banyak

Lebih terperinci

BAB II. pengetahuan yang terbatas. Reksa dana mulai lahir di Indonesia pada tahun

BAB II. pengetahuan yang terbatas. Reksa dana mulai lahir di Indonesia pada tahun 15 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Unit trust, mutual fund atau investment fund adalah istilah-istilah yang memiliki pengertian sama dengan reksa dana. Reksa dana merupakan sarana untuk menghimpun

Lebih terperinci

PASAR MODAL INDONESIA. Edward Gagah Purwana Taunay ) Abstrak

PASAR MODAL INDONESIA. Edward Gagah Purwana Taunay ) Abstrak PASAR MODAL INDONESIA Edward Gagah Purwana Taunay ) Abstrak Pasar modal merupakan salah satu alternatif bagi para investor untuk mendapatkan keuntungan yang optimal. Setiap investor membutuhkan informasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih peneliti untuk penelitian adalah di Pojok BEI UIN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih peneliti untuk penelitian adalah di Pojok BEI UIN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi yang dipilih peneliti untuk penelitian adalah di Pojok BEI UIN malang. Untuk mencari sampel dan populasi Reksadana Saham sebagai bahan penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHAS AN. Padahal reksa dana syariah memiliki perkembangan yang cukup pesat, tercatat

BAB IV PEMBAHAS AN. Padahal reksa dana syariah memiliki perkembangan yang cukup pesat, tercatat BAB IV PEMBAHAS AN IV.1 Analisis Kinerja Portofolio Melihat kinerja portofolio perlu dilakukan sebelum melakukan keputusan investasi. Dengan membandingkan kinerja antar reksa dana, maka investor mendapatkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Reksa dana adalah wadah pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor

I. PENDAHULUAN. Reksa dana adalah wadah pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reksa dana adalah wadah pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di pasar dengan cara membeli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Komposisi Investasi Komposisi Investasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Komposisi Investasi Komposisi Investasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 PT. Trimegah Asset Management PT. Trimegah Asset Management merupakan anak perusahaan dari PT. Trimegah Securities Tbk, salah satu perusahaan sekuritas

Lebih terperinci

Pasar Modal SMAK BPK Penabur, Cirebon 30 April 2015

Pasar Modal SMAK BPK Penabur, Cirebon 30 April 2015 Pasar Modal SMAK BPK Penabur, Cirebon 30 April 2015 Pasar Modal Pasar Modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. 2 Fungsi Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu

BAB I PENDAHULUAN. sekarang untuk digunakan di dalam produksi yang efisien selama periode waktu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, kegiatan investasi pada instrumen keuangan menjadi suatu pilihan yang banyak dipilih oleh para pemilik modal untuk dapat mengembangkan aset yang mereka

Lebih terperinci

Pasar modal sebagai salah satu pilar perekonomian, yang menggambarkan. suatu Negara membutuhkan investasi yang tidak sedikit. Pasar modal merupakan

Pasar modal sebagai salah satu pilar perekonomian, yang menggambarkan. suatu Negara membutuhkan investasi yang tidak sedikit. Pasar modal merupakan BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal sebagai salah satu pilar perekonomian, yang menggambarkan perekonomian suatu negara, perlu dibangun dan dikembangkan. Pembangunan suatu Negara membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran aktif lembaga pasar modal merupakan sarana untuk mengalokasikan sumber daya ekonomi secara optimal dengan mempertemukan kepentingan investor selaku pihak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Investasi 2.1.1 Definisi dan Tujuan Investasi Investasi adalah komitmen penempatan sejumlah dana pada satu atau lebih aset yang akan disimpan pada jangka waktu tertentu

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. the money in stocks, bonds, short-term-money market instruments, other securities

LANDASAN TEORI. the money in stocks, bonds, short-term-money market instruments, other securities 11 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Reksa Dana A mutual fund is a company that pools money from many investors and invests the money in stocks, bonds, short-term-money market instruments, other securities

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih dari satu aset (asset) selama periode tertentu dengan harapan dapat

BAB I PENDAHULUAN. atau lebih dari satu aset (asset) selama periode tertentu dengan harapan dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investasi dapat diartikan sebagai suatu kegitan menempatkan dana pada satu atau lebih dari satu aset (asset) selama periode tertentu dengan harapan dapat

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM.

PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN DAN INSTRUMEN PASAR MODAL ANALISIS PORTOFOLIO DAN INVESTASI ANDRI HELMI M, SE., MM. PENGERTIAN PASAR MODAL Bursa efek merupakan arti fisik dari pasar modal. Pada tahun 2007, Bursa Efek Jakarta

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Salah satu fungsi manajemen yang berperan penting bagi perusahaan untuk mencapai tujuan menciptakan kesejahteraan adalah manajemen keuangan. Menurut Sartono

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA REKSADANA SAHAM INDONESIA PERIODE

EVALUASI KINERJA REKSADANA SAHAM INDONESIA PERIODE Jurnal INTEKNA (Edisi Khusus), Tahun XIII, No. 3, Desember 2013 : 227-234 EVALUASI KINERJA REKSADANA SAHAM INDONESIA PERIODE 2007 2011 Phaureula Artha Wulandari (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tersedia berbagai pilihan instrumen investasi. Adanya alternatif instrumen

I. PENDAHULUAN. tersedia berbagai pilihan instrumen investasi. Adanya alternatif instrumen I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan semakin berkembangnya perekonomian dunia maka tersedia berbagai pilihan instrumen investasi. Adanya alternatif instrumen investasi memungkinkan seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan ekonomi nasional di Indonesia, sedangkan bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan ekonomi nasional di Indonesia, sedangkan bagi masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar modal mempunyai peranan yang penting bagi kemajuan ekonomi nasional di Indonesia, sedangkan bagi masyarakat pemodal kehadiran pasar modal merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Setiap individu atau badan mempunyai keinginan agar harta yang dimilikinya dapat terus

BAB 2 LANDASAN TEORI. Setiap individu atau badan mempunyai keinginan agar harta yang dimilikinya dapat terus BAB 2 LANDASAN TEORI 2. 1. Investasi 2. 1. 1. Pengertian Investasi Setiap individu atau badan mempunyai keinginan agar harta yang dimilikinya dapat terus berkembang sehingga dapat digunakan untuk keperluan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. authorities, maupun perusahaan swasta (Husnan, 2003). Menurut Undang-

II. LANDASAN TEORI. authorities, maupun perusahaan swasta (Husnan, 2003). Menurut Undang- 9 II. LANDASAN TEORI 2.1 Pasar Modal Indonesia Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang ataupun

Lebih terperinci