BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. berbagai macam cara menginvestasikan sejumlah dana pada real aset seperti
|
|
- Benny Dharmawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Investasi Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang. Investasi bisa berkaitan dengan berbagai macam cara menginvestasikan sejumlah dana pada real aset seperti tanah, emas, dan bangunan maupun finansial aset seperti deposito, saham, dan obligasi Tandelilin(2010:2). Investasi juga mempelajari mengelola kesejahteraan investor, kesejahteraan ini adalah kesejahteraan yang bersifat moneter. Kesejahteraan moneter bisa ditunjukkan oleh penjumlahan pendapatan yang dimiliki saat ini dan nilai saat ini atau pendapatan di masa datang. Faktor yang harus diperhatikan oleh investor dalam memilih investasi adalah risiko dan return.menurut Ekandini (2008) risiko terbesar dalam berinvestasi adalah hilangnya seluruh nilai investasi yang ditanamkan, karena masing-masing jenis investasi memiliki profil hasil dan risiko yang berbeda. Salah satu cara untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan risiko adalah dengan melakukan diversifikasi jenis-jenis instrumen dan penempatannya. Diversifikasi adalah salah satu alat keseimbangan dalam portofolio,suatu portofolio memiliki investasi di berbagai jenis berdasarkan alokasi aset yang terdistribusi secara baik. 11
2 2.2 Analisis Fundamental Analisis fundamental merupakan analisis yang dilakukan investor secara top-down untuk menilai prospek perusahaan. Faktor pertama yang perlu dilakukan analisis adalah analisis ekonomi, kemudian dilanjutkan dengan analisis industri, dan terakhir melakukan analisis perusahaan. Analisis ekonomi merupakan hubungan yang terjadi pada lingkungan makro ekonomi dan pasar modal. Menurut (Jones, 2014:355) mengatakan hubungan antara makro ekonomi dan pasar modal secara keseluruhan berpengaruh terhadap harga saham, jika ekonomi menurun maka kebanyakan kinerja perusahaan dan pasar modal akan menurun. Lingkungan makro ekonomi adalah lingkungan yang mempengaruhi operasi perusahaan setiap hari, beberapa indikator makro ekonomi yang dapat membantu investor dalam memahami dan meramalkan kondisi ekonomi makro. Produk domestik bruto (PDB), adalah ukuran produksi barang dan jasa total suatu negara, meningkatnya PDB memiliki pengaruh positif terhadap daya beli konsumen sehingga meningkatkan permintaan produk perusahaan. Inflasi, adalah kecenderungan peningkatan harga produk secara keseluruhan, inflasi yang tinggi dikaitkan dengan kondisi ekonomi yang overvalued dan membuat pendapatan yang diperoleh investor menurun. Tingkat bunga, tingkat bunga yang tinggi akan mempengaruhi present value aliran kas perusahaan. Suku bunga yang meningkat menyebabkan investor menarik investasinya pada saham dan memindahkan pada investasi berupa tabungan atau deposito (Tandelilin,2010:343). Analisis industri merupakan salah satu bagian dari analisis fundamental, investor mencoba membandingkan kinerja dari berbagai industri untuk bisa 12
3 mengetahui jenis industri yang memberikan prospek paling menjanjikan. Pentingnya analisis industri karena analisis tersebut dapat membantu investor untuk mengidentifikasi peluang-peluang investasi dalam industri yang mempunyai karakteristik risiko dan return yang menguntungkan bagi investor (Tandelilin,2010:352). Analisis perusahaan merupakan tahap terakhir dalam analisis fundamental, analisis perusahaan terkait dengan perusahaan yang dipilih dalam industri yang mampu menawarkan keuntungan. (Jones,2014:389) mengatakan analisis fundamental dalam perusahaan berkaitan juga dengan analisis dasar keuangan untuk mengestimasi nilai intrinsik perusahaan. Dalam analisis perusahaan ada dua komponen utama yaitu earning per share perusahaan dan price earning ratio perusahaan. Earning per share (EPS) merupakan laba bersih perusahaan yang siap dibagikan kepada pemegang saham dibagi dengan jumlah lembar saham perusahaan, besarnya EPS suatu perusahaan bisa diketahui dari informasi laporan keuangan perusahaan (Tandelilin,2010:373). Price earning ratio (PER) mengindikasikan besarnya uang yang harus dibayarkan investor untuk memperoleh earning perusahaan, PER merupakan besarnya harga setiap earning perusahaan dan merupakan ukuran harga relative dari saham perusahaan (Tandelilin, 2010:375). 2.3 Teori Portofolio Portofolio saham adalah investasi yang terdiri dari berbagai saham perusahaan yang berbeda dengan harapan bila harga salah satu saham menurun, yang lain meningkat, maka investasi tersebut tidak mengalami kerugian.(gumanti,2011:390) mengatakan portofolio adalah gabungan beberapa aset 13
4 sekuritas yang dimiliki oleh investor yang memiliki tingkat pengembalian dan risiko yang berbeda beda. Pembentukan portofolio memerlukan adanya perhitungan tingkat pengembalian dan risiko, (Tandelilin,2010:157) dalam pembentukan portofolio, investor selalu menginginkan portofolio dengan risiko terendah dan tingkat return yang diharapkan. Mengukur return dan risiko untuk sekuritas tunggal memang penting, tetapi bagi manajer portofolio return dan risiko seluruh sekuritas dalam portofolio lebih diperlukan, menghitung risiko dan return untuk sekuritas tunggal juga berguna karena nilai-nilai tersebut akan digunakan untuk pengukuran return dan risiko portofolio (Hartono,2015:311), oleh karena itu, dalam investasi saham kemampuan analisis fundamental perusahaan menjadi dasar yang penting untuk memilih saham-saham yang akan dimasukkan ke dalam portofolio (Zubir,2011:3). 2.4 Pengertian Reksa Dana Reksa dana merupakan suatu jasa pengelolaan dana bagi investor yang ingin berinvestasi yang tersedia di pasar dengan membeli unit penyertaan reksa dana. Dana ini kemudian dikelola oleh Manajer Investasi ke dalam portofolio investasi, baik berupa saham, obligasi, pasar uang maupun pasar efek sekuritas lainnya. Reksa dana yang dalam bahasa asalnya disebut dengan mutual fund adalah salah satu investasi dimana para investor secara bersama-sama melakukan investasi dalam suatu himpunan dana untuk diinvestasikan. Menurut Cuthbertson dan Sullivan (2010) sekumpulan investasi reksa dana dapat memberikan seorang investor menikmati peningkatan akses diversifikasi portofolio dari sekuritas dalam skala ekonomi (economies of scale). 14
5 2.4.1 Jenis-jenis Reksa Dana Pada dasarnya setiap reksa dana memiliki kesamaan tetapi berbeda dalam tujuan. Membedakan reksa dana dapat dilakukan dengan melihat beberapa sudut pandang (Darmadji,2011) Reksa Dana dilihat dari Sifat Jenis reksa dana dilihat dari sifatnya antara lain: 1) Reksa Dana bersifat Terbuka (open-end fund) Merupakan reksa dana yang menawarkan dan membeli kembali saham-sahamnya dari investor sampai sejumlah modal yang dikeluarkan. Pemegang saham jenis ini dapat menjual kembali saham/unit penyertaannya setiap saat. Manajer Investasi reksa dana, melalui bank kustodian, wajib membelinya sesuai dengan NAB per saham/unit pada saat itu Darmadji (2011:169). 2) Reksa Dana bersifat Tertutup (close-end fund) Merupakan reksa dana yang tidak dapat membeli kembali sahamsaham yang telah dijual kepada investor. Artinya, pemegang saham tidak dapat menjual kembali sahamnya kepada manajer investasi. Apabila pemilik saham hendak menjual sahamnya, hal tersebut harus dilakukan melalui Bursa Efek tempat saham reksa dana tersebut dicatatkan Darmadji (2011:168) Reksa Dana dilihat dari Bentuk 1) Reksa Dana Berbentuk Perseroan (corporate type) 15
6 Dalam bentuk reksa dana ini, perusahaan penerbit reksa dana menghimpun dana dengan menjual saham, dan selanjutnya dana dari hasil penjualan tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasar modal maupun pasar uang. Reksa dana bentuk perseroan dibedakan lagi berdasarkan sifatnya menjadi reksa dana perseroan yang tertutup dan reksa dana perseroan terbuka Darmadji (2011:168). 2) Reksa Dana Berbentuk Kontak Investasi Kolektif (contractual type) Reksa dana bentuk ini, merupakan kontrak antara manajer investasi dengan bank kustodian yang mengikat pemegang unit penyertaan, dimana manajer investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan bank kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif. Bentuk inilah yang lebih populer dan jumlahnya semakin bertambah dibandingkan dengan reksa dana yang berbentuk perseroan Darmadji (2011:168) Reksa Dana dilihat dari Tujuan Investasi 1) Growth Fund Reksa dana yang menekankan pada pertumbuhan nilai dana, reksa dana ini biasa mengalokasikan dananya pada saham. 2) Income Fund Reksa dana yang mengutamakan pendapatan konstan, reksa dana jenis ini mengalokasikan dananya pada surat hutang dan obligasi. 3) Safety Fund 16
7 Reksa dana yang mengutamakan keamanan dibandingkan pertumbuhan, reksa dana jenis ini umumnya mengalokasikan dananya di pasar uang, seperti deposito berjangka, sertifikat deposito dan surat hutang jangka pendek Reksa Dana dilihat dari Portofolio Investasi (Widjaja,2006:24) Reksa dana dilihat dari portofolio investasi artinya atas inisiatif manajer investasi kemudian dikeluarkannya surat kepemilikian dalam bentuk saham atau unit penyertaan bagi investor yang akan melakukan investasi dalam reksa dana. Reksa dana mempunyai beberapa alternatif investasi di antaranya adalah sebagai berikut. 1) Reksa dana Pasar uang Reksa dana jenis ini hanya melakukan investasi pada efek bersifat hutang dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun. Tujuannya untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal Darmadji (2011:169). 2) Reksa dana Pendapatan tetap Reksa dana jenis ini melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari aset dalam bentuk efek bersifat hutang. Reksa dana ini mempunyai risiko yang relatif lebih besar dari reksa dana pasar uang. Tujuannya untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil Darmadji (2011:169). 3) Reksa dana Saham 17
8 Reksa dana ini melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari asetnya dalam bentuk efek bersifat ekuitas. Karena investasinya dilakukan pada saham, risiko yang dihadapi lebih tinggi dari dua jenis reksa dana sebelumnya namun menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi Darmadji (2011:169). 4) Reksa dana Campuran Reksa dana jenis ini melakukan investasi dalam efek bersifat ekuitas dan hutang Darmadji (2011:169) Keuntungan Investasi Reksa Dana Pada reksa dana, manajemen investasi mengelola dana yang ditempatkan pada suatu surat berharga dan merealisasikan keuntungan ataupun kerugian dan menerima dividen atau bunga yang dibukukannya ke dalam nilai aktiva bersih reksa dana tersebut. Kekayaan reksa dana yang dikelola manajer investasi tersebut wajib untuk disimpan pada bank kustodian yang tidak terafiliasi dengan manajer investasi, dimana bank kustodian inilah yang akan bertindak sebagai tempat penitipan kolektif dan administrator. NAB (nilai aktiva bersih) atau bisa disebut net asset value tidak dapat dipisahkan dari reksa dana karena merupakan alat ukur kinerja reksa dana. NAB merupakan jumlah asset setelah dikurangi kewajiban-kewajiban yang ada. Nilai NAB akan mengalami kenaikan atau penurunan, karena nilai NAB tersebut tergantung pada kinerja aset portofolio reksa dana tersebut. Beberapa keuntungan yang didapat dari reksa dana antara lain: 18
9 1) Mendapat dividen dan bunga Investasi pada saham kemungkinan memberikan pendapatan berupa dividen, sedangkan bunga merupakan hasil investasi seperti deposito dan obligasi. 2) Distribusi laba kapital Merupakan keuntungan yang dibayarkan kepada pemegang reksa dana untuk setiap lembar saham reksa dana yang dimiliki. 3) Diversifikasi investasi dan penyebaran risiko Diversifikasi suatu reksa dana akan mengurangi risiko karena kekayaan reksa dana diinvestasikan pada berbagai jenis efek, sehingga risikonya juga tersebar. 4) Biaya rendah Reksa dana merupakan kumpulan dari banyak pemodal dan dikelola secara profesional maka sejalan dengan besarnya kemampuan untuk melakukan investasi maka akan menghasilkan biaya transaksi yang efisien. Biaya transaksi akan lebih rendah dibandingkan dengan investor individu yang melakukan transaksi sendiri pada bursa. 5) Harga reksa dana tidak tergantung dengan harga saham di bursa Apabila harga saham di bursa mengalami penurunan secara umum maka manajer investasi akan mengalihkan ke instrumen investasi lain. 6) Likuiditas terjamin 19
10 Pemodal dapat mencairkan kembali saham atau unit penyertaan setiap saat sesuai ketetapan yang dibuat masing-masing reksa dana sehingga memudahkan investor mengelola kasnya. 7) Pengelolaan portofolio yang profesional Pengelolaan portofolio suatu reksa dana dilakukan oleh manajer investasi yang memang keahliannya dalam pengelolaan dana. Peran manajer investasi sangat penting mengingat pemodal individual pada umumnya mempunyai keterbatasan waktu, sehingga mungkin tidak dapat melakukan riset secara langsung dalam analisa efek serta mengakses informasi di pasar modal Risiko Investasi Reksa Dana Risiko yang ada di reksa dana menurut Widjaja (2009:21) antara lain: 1) Menurunnya Nilai Aktiva bersih. Risiko ini dipengaruhi oleh harga pasar dari instrumen investasi yang dimasukkan ke dalam portofolio reksa dana mengalami penurunan dibandingkan dari harga pembelian awal. 2) Risiko Likuiditas. Potensi risiko likuiditas terjadi apabila pemegang unit penyertaan pada salah satu manajer investasi tertentu melakukan penarikan dana dalam jumlah besar pada hari dan waktu yang sama. 3) Risiko Pasar. 20
11 Risiko pasar adalah situasi ketika harga instrumen investasi mengalami penurunan yang disebabkan oleh menurunnya kinerja pasar saham atau obligasi. Risiko pasar yang terjadi secara tidak langsung mengakibatkan NAB pada reksa dana ikut mengalami penurunan. 4) Risiko default. Jenis risiko default terjadi jika pihak manajer investasi membeli obligasi yang emitennya mengalami kesulitan keuangan sehingga tidak mampu membayar bunga atau pokok obligasi tersebut. Manajer investasi mengatasi masalah tersebut dengan melakukan seleksi peringkat. 2.5 Kinerja Reksa Dana Pengukuran kinerja dilakukan untuk evaluasi portofolio secara kualitatif dan kuantitatif. Penilaian kinerja reksa dana tidak didasarkan pada tingkat pengembalian yang diperoleh, karena posisi atau peringkat kinerja suatu reksa dana lebih tergantung pada target tingkat risiko yang terkandung dalam portofolio reksa dana tersebut, perbandingan dengan kinerja pasar saat ini, dan tingkat keahlian manajer investasi Haugen (1993). Ding dan Wermers (2005) mengungkapkan manajer berperan penting dalam menghasilkan kinerja suatu reksa dana, maka kualitas pengelolaan dana berperan penting dalam kinerja suatu reksa dana. 21
12 Menurut Elton dan Gruber (1995) terdapat dua cara yaitu pertama, menggunakan perbandingan langsung.cara ini dilakukan dengan membandingkan kinerja suatu portofolio yang biasanya diwakili oleh reksa dana terhadap portofolio lain yang mempunyai risiko yang kurang lebih sama. Kedua, menggunakan parameter tertentu seperti indeks sharpe, indeks treynor, dan indeks jensen Indeks Sharpe Indeks Sharpe dikembangkan oleh William Sharpe. Indeks Sharpe mendasarkan perhitungan pada konsep garis pasar modal atau lebih dikenal dengan istilah reward to variability ratio (RVAR) dengan cara membagi premi risiko portofolio dengan standar deviasinya. Premi risiko adalah perbedaan antara rata-rata kinerja yang dihasilkan oleh portofolio dengan rata-rata kinerja investasi yang berbasis risiko (risk free asset). Jadi indeks Sharpe bisa dipakai untuk mengukur premi risiko untuk setiap unit risiko pada portofolio tersebut Tendelilin (2010:494). Perhitungan indeks Sharpe digunakan persamaan sebagai berikut. Sp = Rp RF σ1r Premi risiko portofolio Rp-Rf, merupakan kompensasi untuk memikul risiko, sedangkan standar deviasi return portofolio adalah pengkur risiko. Indeks Sharpe dapat digunakan untuk membuat peringkat dari beberapa portofolio berdasarkan kinerjanya, semakin tinggi indeks Sharpe suatu portofolio dibandingkan portofolio lainnya, maka semakin baik kinerja portofolio tersebut. 22
13 2.5.2 Indeks Treynor Treynor sebagai salah satu indeks yang digunakan untuk mengukur kinerja portofolio, Treynor mengasumsikan bahwa portofolio diverifikasi yang dikenal dengan istilah reward to volatility ratio (RVOR). Tidak jauh dengan indeks Sharpe, kinerja pada portofolio indeks Treynor dilihat dengan cara menghubungkan tingkat return portofolio dengan besarnya risiko dari portofolio tersebut. Perbedaannya dengan Sharpe adalah penggunaan garis pasar sekuritas sebagai alat ukur, dan bukan garis pasar modal. Menurut Treynor (1966) bahwa ketika nilai alpha (α) positif berarti menunjukkan adanya kemampuan selektif dan ketika market timing positif berarti menunjukkan adanya kemampuan market timing, maka manajer investas menghasilkan excess return portofolio lebih baik. Cara mengukur indeks Treynor sama dengan menghitung indeks Sharpe, hanya risiko yang diukur dengan standar deviasi pada indeks Sharpe diganti dengan beta portofolio, berikut perhitungan dari indeks Treynor, Tendelilin (2010:497) Tp = Rp Rf βp Seperti halnya indeks Sharpe, indeks Treynor juga merupakan rasio kompensasi terhadap risiko. Tetapi dalam indeks Treynor, risiko diukur tidak dengan total risiko melainkan hanya risiko sistematis Indeks Jensen Jensen merupakan indeks yang menunjukkan perbedaan antara tingkat return yang diperoleh portofolio dengan tingkat return harapan jika portofolio 23
14 tersebut berada pada garis pasar modal. Persamaan untuk Jensen adalah sebagai berikut. Jp = Rp [Rf + Rm Rf βp] Jensen adalah kelebihan return di atas atau di bawah garis pasar sekuritas. Indeks Jensen yang bernilai positif berarti portofolio memberikan return lebih besar dari return harapannya sedangkan yang bernilai negatif menunjukkan bahwa portofolio mempunyai return yang relatif rendah untuk tingkat risiko sistematisnya. 2.6 Inflasi Menurut Sukirno (2010:14) inflasi didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Tingkat inflasi berbeda dari satu periode ke periode lainnya dan berbeda di setiap Negara. Tingkat inflasi dikategorikan menjadi inflasi rendah (4 persen 6 persen), inflasi moderat (5 persen-10 persen) dan inflasi yang tinggi mencapai tingkat beberapa ratus atau ribu dalam setahunnya.inflasi dapat disebabkan oleh banyak faktor dan bersumber dari satu atau gabungan dari masalah berikut: 1) Meningkatnya jumlah uang beredar 2) Tingkat pengeluaran yang melebihi kemampuan menghasilkan suatu barang dan jasa 3) Tingkat penggunaan tenaga kerja dan kompensasi meningkat. 24
15 2.7 Suku Bunga Suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) merupakan suku bunga yang dikeluarkan oleh bank sentral untuk mengontrol peredaran uang di masyarakat Rismawati (2013). Suku bunga dapat mempengaruhi pasar modal melalui beberapa cara yaitu: 1) Peningkatan suku bunga maka investor akan cenderung mengalihkan dananya dari saham ke deposito karena bunga yang tinggi dan memberikan risiko yang lebih rendah. 2) Melalui peningkatan suku bunga kredit maka beban biaya bunga perusahaan meningkat dan menurunkan laba perusahaan, penurunan laba perusahaan akan berakibat pada tidak menariknya perusahaan tersebut. 2.8 Ukuran Reksa Dana Saham Total aset reksa dana merupakan salah satu alat ukur besar kecilnya reksa dana. Semakin besar total aset yang dimiliki perusahaan, memperlihatkan seberapa besar ukuran perusahaan tersebut. Menurut Elton dan Gruber (1995) aktiva sebuah perusahaan mempresentasikan besaran kekayaan yang dimiliki perusahaan tersebut. Kekayaan reksa dana dapat dinilai dari besarnya Total Net Assets yang dimiliki. Kekayaan yang dimiliki perusahaan pada umumnya menunjukkan skala ekonomi suatu perusahaan. Semakin besar skala ekonomi perusahaan maka semakin besar ukuran perusahaan tersebut. 25
16 Total Net Assets yang menggambarkan ukuran reksa dana mempresentasikan jumlah kapitalisasi reksa dana. Menurut Philpot (1998) mengungkapkan bahwa pengaruh dari ukuran terhadap return dapat dievaluasi secara langsung dengan mengukur hubungan antara net asset reksa dana dengan return reksa dana. Menurut Indro,et al (1999) dana yang besar membuat perusahaan dapat melakukan investasi dengan volume yang lebih besar, komisi untuk broker akan menjadi lebih kecil dan overhead tidak meningkat secara proporsional dengan peningkatan jumlah dana. Investor juga perlu mencermati, bahwa reksa dana dengan jumlah dana yang kecil belum tentu tidak menarik, karena mungkin saja reksa dana tersebut memberikan kinerja yang tidak kalah menariknya daripada reksa dana dengan aset yang besar. 2.9 Umur Reksa Dana Saham Umur reksa dana mengindikasikan kapan suatu reksa dana mulai diperdagangkan. Umur reksa dana dapat memainkan peranan dalam menentukan kinerja karena dana dengan umur yang muda mungkin akan menghadap biaya yang lebih tinggi pada periode awal mereka. Banyak investor yang lebih menyukai reksa dana yang berumur lebih lama. Reksa dana yang memiliki umur yang lebih lama akan memiliki track record yang lebih panjang, maka dari itu akan dapat memberikan gambaran kinerja yang lebih baik kepada investornya Rao (2000). 26
17 2.10 Hipotesis Pengaruh Inflasi Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham. Inflasi merupakan penurunan nilai mata uang atau naiknya harga barang dan jasa secara keseluruhan, karena apabila inflasi suatu Negara tinggi maka investor akan lebih berhati-hati dalam menanamkan sahamnya.sehingga jika inflasi meningkat maka kinerja reksa dana akan menurun begitu pula sebaliknya, yang mengakibatkan investor kurang tertarik dalam menanamkan modal ketika inflasi sedang tinggi. Berkaitan dengan pengukuran inflasi terhadap kinerja reksa dana saham tersebut, maka perlu diketahui tentang tingkat inflasi adalah presentase perubahan dalam tingkat harga. Susetyo (2013) mengungkapkan inflasi memiliki pengaruh negatif terhadap kinerja reksa dana saham, sedangkan menurut Akbar (2005) inflasi tidak berpengaruh terhadap reksa dana saham dikarenakan inflasi adalah kenaikan harga barang secara terus menerus sehingga mempengaruhi kondisi pasar dan membuat inflasi dapat diatasi oleh praktisi. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat ditarik hipotesis: H1: Inflasi berpengaruh negatif terhadap kinerja Reksa Dana Saham Pengaruh Suku Bunga Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham. Menurut Eric E. Haas (2004) salah satu instrumen yang dapat mempengaruhi atau memotivasi masyarakat maupun pengusaha untuk menabung dan melakukan investasi adalah suku bunga. Suku bunga yang dikeluarkan oleh bank sentral digunakan untuk mengontrol peredaran uang di masyarakat, dengan meningkatnya suku bunga akan berdampak pada lesunya investasi dan aktivitas 27
18 ekonomi sehingga menyebabkan turunnya kinerja reksa dana saham. Menurut Archania (2012) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa variabel suku bunga berpengaruh negatif terhadap kinerja reksa dana saham, sedangkan menurut Mutholib (2005) menyatakan bahwa suku bunga tidaka berpengaruh terhadap kinerja reksa dana saham. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat ditarik hipotesis: H2: Suku bunga berpengaruh negatif terhadap Kinerja Reksa Dana Saham Pengaruh Ukuran Reksa Dana Saham Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham. Semakin besar ukuran aset yang dikelola memberikan fleksibilitas, meningkatkan bargaining power serta memudahkan terciptanya economies of scale yang dapat berdampak pada penurunan biaya yang sehingga akan berdampak positif terhadap kinerja (Galagher,1998). Menurut Elton dan Gruber (1995) besar kecilnya ukuran suatu reksa dana akan mempresentasikan jumlah kapitalisasi pasar reksa dana. Banyak penelitian yang dilakukan untuk melihat pengaruh ukuran yang lebih besar akan menyebabkan risiko yang dihadapi oleh perusahaan akan lebih kecil dibandingkan dengan risiko yang dihadapi oleh perusahaan yang lebih kecil. See dan Josh (2012) ukuran reksa dana yang lebih besar dapat menikmati skala ekonomi yang menyebabkan biaya rendah sehingga memberikan return yang lebih tinggi dibandingkan dengan ukuran dana yang lebih kecil, hasil menunjukkan bahwa ukuran berpengaruh positif mempengaruhi kinerja reksa dana. Penelitian yang dilakukan Suppa-aim (2010) menyatakan bahwa ukuran reksa dana memiliki pengaruh positif terhadap kinerja reksa dana 28
19 saham, hasil tersebut didukung oleh penelitian Panjaitan (2011) yang menyatakan ukuran reksa dana berpengaruh terhadap kinerja reksa dana saham.berdasarkan penjelasan tersebut dapat ditarik hipotesis: H3: Ukuran Reksa Dana berpengaruh Positif Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham Pengaruh Umur Reksa Dana Saham Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham. Reksa dana yang memiliki usia yang lebih lama memiliki pengalaman yang lebih banyak dibandingkan dengan yang masih baru, semakin lama usia reksa dana semakin banyak pengalama manajer investasi akan menghasilkan kinerja yang lebih baik. Menurut Otten dan Bams (2002) menunjukkan pengaruh antara usia reksa dana terhadap kinerja reksa dana. Kinerja reksa dana yang lebih muda tidak lebih baik dibandiangkan dengan usia reksa dana yang lebih tua. Menurut Peterson (2001) adanya pengaruh positif terhadap usia reksa dana dengan kinerja reksa dana yang dimana tingkat pengembalian reksa dana usia lebih muda cenderung lebih rendah dibandingkan dengan reksa dana dengan usia yang lebih tua. Reksa dana yang memiliki umur yang lebih lama akan memiliki track record yang lebih panjang, maka dari itu akan dapat memberikan gambaran kinerja yang lebih baik kepada investornya. Berdasarkan penjelasan diatas dapat ditarik hipotesis: H4: Umur Reksa Dana berpengaruh positif terhadap Kinerja Reksa Dana Saham. 29
20 Berdasarkan teori dan penelitian empiris yang telah dijelaskan, maka dapat digambarkan kerangka konseptual sebagai berikut: Gambar 2.1 Kerangka Konseptual yang dibentuk dari Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Ukuran Reksa Dana Saham, dan Umur Reksa Dana Saham Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Inflasi (X1) H1 Suku Bunga (X2) Ukuran Reksa Dana Saham (X3) H2 H3 H4 Kinerja Reksa Dana Saham (Y) Umur Reksa Dana Saham (X4) Sumber : Gambar diolah peneliti,
BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat atau investor masih banyak yang memiliki masalah dalam memilih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan investasi yang semakin maju terutama investasi di pasar modal Indonesia menjadi salah satu alternatif investasi yang menguntungkan. Masyarakat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bertahan dari terpaan krisis tersebut. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan. Tabel 1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meskipun sejak tahun 2008 perekonomian dunia sedang mengalami perlambatan dikarenakan krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat dan negara-negara di kawasan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah pengumpulan dana dalam mengantisipasi penerimaan yang
15 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi Investasi adalah pengumpulan dana dalam mengantisipasi penerimaan yang lebih besar pada masa mendatang. Investasi merupakan penanaman dana yang bertujuan untuk mendapat
Lebih terperinciBAB II Tinjauan Pustaka. Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2002 yaitu dalam PSAK Nomor
14 BAB II Tinjauan Pustaka 2.1. Pengertian Reksa Dana Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2002 yaitu dalam PSAK Nomor 49, pengertian reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis. Hal ini disebabkan oleh kegiatan pasar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Reksa Dana Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27). Reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu media yang mempertemukan antara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu media yang mempertemukan antara pihak yang memerlukan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Pihak yang memerlukan dana menjual
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah
30 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah pendapatan tetap yang terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan. Reksa dana yang
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada. saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Namun dalam dunia yang sebenarnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi pada pasar modal merupakan salah satu cara bagi masyarakat pemodal untuk memperoleh keuntungan dengan cepat. Investasi pada aktiva keuangan (financial assets)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan berisikan latar belakang permasalahan, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, batasan masalah serta sistematika penulisan dalam pembuatan laporan tugas akhir. 1.1 Latar
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagi keuntungan masa depan, dengan demikian maka pengertian investasi dapat
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Investasi Menanamkan uang sekarang, berarti uang tersebut seharusnya dapat dikonsumsi namun karena kegiatan investasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Single Index Model Pada dasarnya Single Index Model menyederhanakan masalah portofolio dengan mengkaitkan hubungan antara setiap saham dalam portofolio
Lebih terperinciANALISIS FUNDAMENTAL UNTUK INVESTASI SAHAM
ANALISIS FUNDAMENTAL UNTUK INVESTASI SAHAM Iman Murtono Soenhadji 1 Dalam melakukan analisis dan memilih saham ada 2 aspek yang sering digunakan yaitu: 1. AspekFundamental 2. AspekTeknikal Iman Murtono
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usia yang semakin lanjut. Hal ini juga dapat dikarenakan kesehatan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu kemampuan seseorang yang saat ini masih berusia produktif dalam bekerja dapat menurun kinerjanya dikarenakan usia yang semakin lanjut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Investasi adalah hal yang dilakukan oleh masyarakat agar mendapatkan tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau kekayaaan yang dimilikinya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan yang ingin kita capai, ialah kesuksesan finansial. Sukses finansial
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tujuan yang ingin kita capai, ialah kesuksesan finansial. Sukses finansial adalah kondisi ketika kita hidup berkecukupan, mempunyai pendapatan yang lebih
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Definisi reksa dana berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1995
18 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Reksa Dana Definisi reksa dana berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1995 pasal 1 ayat 27 adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Pasar Modal no.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27)
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Definisi Reksadana Menurut Undang-Undang Pasar Modal no.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27) disebutkan bahwa Reksadana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana masyarakat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Reksa dana Secara umum Reksa dana adalah wadah dan pola pengelolaan dana bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund b. Panin Dana Maksima c. Trim Syariah Saham
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund Makinta Growth Fund merupakan reksa dana yang dikelola oleh Makinta Securities. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya
I. PENDAHULUAN I.1 latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2005 hingga 2007 mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya surplus neraca pembayaran serta membaiknya
Lebih terperinciREKSADANA. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pasar Modal dan Uang. Disusun Oleh:
REKSADANA Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pasar Modal dan Uang Disusun Oleh: Fitria Mayasari Evi Atikah Sari Arif Puji Utomo B.241.09.0051 B.241.10.0017 B.241.10.0047 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHAS AN. Padahal reksa dana syariah memiliki perkembangan yang cukup pesat, tercatat
BAB IV PEMBAHAS AN IV.1 Analisis Kinerja Portofolio Melihat kinerja portofolio perlu dilakukan sebelum melakukan keputusan investasi. Dengan membandingkan kinerja antar reksa dana, maka investor mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau lebih dari satu aset (asset) selama periode tertentu dengan harapan dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investasi dapat diartikan sebagai suatu kegitan menempatkan dana pada satu atau lebih dari satu aset (asset) selama periode tertentu dengan harapan dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperoleh pembiayaan atau dana dengan cara penjualan saham. Pasar modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu tempat bagi suatu perusahaan untuk memperoleh pembiayaan atau dana dengan cara penjualan saham. Pasar modal menjadi alternatif bagi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Lingkungan Investasi 2.1.1 Pengertian Investasi Lingkungan investasi meliputi berbagai jenis sekuritas atau efek yang ada, di mana dan bagaimana mereka diperjualbelikan. Proses
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga semakin kuat.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk sarana mendapatkan dana dalam jumlah besar dari masyarakat pemodal (investor), baik dari dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi pada hakikatnya memiliki tujuan untuk memperoleh suatu keuntungan tertentu. Tujuan mencari keuntungan merupakan hal yang membedakan kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atas investasi yang mereka lakukan. Hal ini sekarang bukan menjadi masalah yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia memerlukan dana investasi yang sangat besar agar mampu menciptakan kesempatan kerja baru dan meningkatkan tingkat pertumbuhan Produk Nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi investor untuk menanamkan dananya untuk memperoleh return berupa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi mempunyai peranan yang penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi suatu negara. Tanpa adanya investasi maka pertumbuhan perekonomian suatu negara akan berhenti.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Reksa Dana 2.1.1 Pengertian Reksa Dana Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan salah satu kegiatan yang sangat menarik bagi seorang investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan mengharapkan return
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27):
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Reksadana Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27): Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses penghimpunan dan pengalokasian dana masyarakat terutama dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses penghimpunan dan pengalokasian dana masyarakat terutama dalam perekonomian suatu negara saat ini ditunjang oleh peranan penting pasar modal dimana pasar modal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengorbankan konsumsi sekarang (sacrifice current consumption) dengan tujuan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Teori Investasi 2.1.1.1 Pengertian Investasi Menurut Tandelilin (2010: 1) investasi merupakan komitmen untuk mengorbankan konsumsi sekarang (sacrifice
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa. memberikan keuntungan tertentu di masa yang akan datang.
BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Di zaman yang serba moidern ini investasi sudah menjadi salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat. Menurut Sharpe (2005: 1) investasi merupakan pengorbanan
Lebih terperinciEVALUASI KINERJA REKSA DANA PENDAPATAN TETAP BERDASARKAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR DAN METODE JENSEN
EVALUASI KINERJA REKSA DANA PENDAPATAN TETAP BERDASARKAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR DAN METODE JENSEN Fitaning Intan Pradani R. Rustam Hidayat Topowijono Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets menjadi sebuah cara yang banyak digemari oleh para pemilik modal untuk mengembangkan dana yang
Lebih terperinciBAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis
10 BAB 2 Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal Indonesia dalam menggalang dana mempunyai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan suatu alternatif bagi para pemodal untuk berinvestasi. Perkembangan pasar modal Indonesia dalam menggalang dana mempunyai peranan yang penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pilihan instrumen investasi. Menurut Tandelilin (2010, h.1), investasi merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investor dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan sumber daya yang dimiliki untuk konsumsi saat ini atau di investasikan pada berbagai jenis pilihan instrumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang pesat dan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang pesat dan memegang peranan penting dalam memobilisasi dana investor yang ingin berinvestasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 1. Reksa dana tersebut merupakan produk reksa dana saham. terbesar pada akhir Desember 2012, 2013 dan 2014.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sample Adapun kriteria yang digunakan dalam memilih sample adalah sebagai berikut: 1. Reksa dana tersebut merupakan produk reksa dana saham 2. Reksa dana tersebut
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian Indonesia yang masih belum stabil ini,
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam situasi perekonomian Indonesia yang masih belum stabil ini, masyarakat dihadapkan pada berbagai pilihan mengenai cara menginvestasikan dana yang dimiliki agar dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup. besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara. Pasar modal memiliki beberapa daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar keuangan terbagi menjadi dua jenis segmen pasar yang berbeda yaitu pasar uang dan pasar modal dimana pasar uang merupakan pasar untuk efek utang jangka pendek
Lebih terperinciINSTRUMEN INVESTASI BAGI PEMODAL YANG MEMILIKI DANA TERBATAS (INVESTOR INDIVIDUAL)
INSTRUMEN INVESTASI BAGI PEMODAL YANG MEMILIKI DANA TERBATAS (INVESTOR INDIVIDUAL) Oleh: DEDEN MULYANA Disampaikan pada Seminar Bulanan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi 15 Mei 2013 Pendahuluan Investasi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. diperdagangkan di Bursa Efek dan Pasar Uang, dengan tujuan menyebarkan
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Portofolio Teori investasi lebih menganjurkan investor untuk membentuk portofolio dalam berinvestasi saham. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Di era globalisasi ini, perkembangan perusahaan go public semakin pesat. Saham-saham diperdagangkan untuk menarik para investor menanamkan modal pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan suatu lembaga perantara (intermediasi) antara pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Pasar modal menyediakan alternatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan go public semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini pasar modal di negara Indonesia mengalami perkembangan yang cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari perusahaan go public semakin bertambah yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena ada pepatah yang mengatakan Time is Money atau Waktu adalah Uang.
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia tidak akan pernah terlepas dari sesuatu yang bernama uang. Hal ini wajar karena ada pepatah yang mengatakan Time is Money atau Waktu adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal (capital market) telah terbukti memiliki andil yang cukup besar dalam perkembangan perekonomian suatu negara. Pasar modal memiliki beberapa daya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini masyarakat semakin sadar akan kebutuhan untuk berinvestasi. Hal ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini masyarakat semakin sadar akan kebutuhan untuk berinvestasi. Hal ini dapat terlihat dari berbagai ragam sarana investasi yang ditawarkan kepada masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mengusahakan agar pasar modal menjadi salah satu sektor kegiatan penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya kegiatan investasi membuat pemerintah selalu bertekad untuk mengusahakan agar pasar modal menjadi salah satu sektor kegiatan penting di bidang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Investasi menurut Bodie (2005) adalah suatu komitmen terhadap dana
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi menurut Bodie (2005) adalah suatu komitmen terhadap dana tertentu yang ditanamkan pada periode waktu tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan pembayaran di kemudian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Tandelilin (2001 : 3), investasi merupakan komitmen atas
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Investasi 2.1.1.1 Pengertian Investasi Menurut Tandelilin (2001 : 3), investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri manufaktur telah mengalami pasang surut yang membuat perkembangan industri manufaktur membutuhkan dana yang besar. Hal ini menyebabkan industri-industri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini setiap negara harus mampu mengacu pada pembangunan dan perekonomian. Pasar modal memiliki peran yang penting dalam kegiatan perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi yang semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi yang semakin berkembang saat ini. Salah satu upaya menarik minat investor domestik di pasar modal dapat dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh keuntungan tertentu. Investasi memiliki 2 bentuk yaitu investasi pada real asset produktif seperti
Lebih terperinciREKSA DANA. PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007
REKSA DANA PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007 Reksa Dana UNDANG-UNDANG PASAR MODAL No. 8 tahun1995, BAB I, Pasal 1 Ayat 27 : Reksa Dana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Sebuah negara yang memiliki keuangan yang kuat dan modern, berarti telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini menjadi sangat di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal di Indonesia makin menunjukkan perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar modal di Indonesia makin menunjukkan perkembangan yang signifikan ditunjukkan dengan kapitalisasi pasar modal mencapai Rp 5.071 triliun (Oktober
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. jangka panjang dengan menjual saham maupun obligasi. Perusahaan akan
16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan jangka panjang dengan menjual saham maupun obligasi. Perusahaan akan menerbitkan surat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan dengan ditandai semakin maraknya kegiatan investasi di Pasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan keberadaan isu globalisasi tidak dapat di elakkan lagi. Hal itu dapat kita lihat dampaknya pada perkembangan perekonomian dunia yang semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Banyak cara yang dapat dilakukan investor dalam melakukan investasi, salah satunya adalah dengan melakukan investasi di Pasar Modal. Dalam hal ini Pasar
Lebih terperinciREVIEW REKSADANA SAHAM TAHUN 2014
REVIEW REKSADANA SAHAM TAHUN 2014 Edisi No.2, Tahun 2015, Tanggal: 2 Maret 2015 Definisi Reksadana Campuran : Reksadana campuran adalah reksadana yang melakukan investasi dalam efek ekuitas dan efek hutang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dalam pemecahan masalah penelitian dan perumusan hipotesis.
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis Tinjauan teoretis menjelaskan teori-teori yang berkaitan dengan pokok masalah yang akan dibahas di dalam penelitian ini. Tinjauan teoretis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maka hal yang perlu dilakukan oleh calon investor adalah menilai kinerja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penilaian kinerja suatu organisasi sangat perlu dilakukan untuk memperoleh informasi tentang bagus atau tidaknya kinerja suatu organisasi. Kinerja merupakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DAN KINERJA PORTOFOLIO SAHAM
58 BAB IV ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DAN KINERJA PORTOFOLIO SAHAM A. Saham-saham yang membentuk portofolio optimal Portofolio optimal merupakan portofolio yang terdiri atas saham-saham yang memiliki kombinasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Istilah saham blue chips sudah menjadi hal jamak di pasar modal. Meski begitu, dalam aktivitas sehari-hari masih sering ditemukan adanya salah pengertian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin membaiknya perekonomian dunia, khususnya perekonomian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin membaiknya perekonomian dunia, khususnya perekonomian Indonesia, masyarakat dunia semakin menyadari kebutuhannya untuk berinvestasi. Hal ini
Lebih terperinciREKSA DANA. Reksa : Jaga/pelihara Dana : Uang, Reksa Dana : Kumpulan Uang yang dipelihara bersama untuk suatu kepentingan.
Definisi: REKSA DANA Reksa : Jaga/pelihara Dana : Uang, Reksa Dana : Kumpulan Uang yang dipelihara bersama untuk suatu kepentingan. Menurut UU No 8 Tahun 1995 Suatu wadah yang digunakan untuk menghimpun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasi mereka. Pada dasarnya investasi pada Reksa Dana bertujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi yang semakin berkembang saat ini. Salah satu upaya menarik minat investor domestik di pasar modal dapat dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akibat inflasi di masa depan. Dari semua hal di atas, dapat disimpulkan bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan utama seseorang melakukan investasi adalah adanya kebutuhan yang direncanakan di masa depan yang ingin dipenuhi dari hasil investasi. Investasi juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur perkembangan perekonomian di sebuah negara. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. akan datang (Tandelilin, 2010:2). Menurut Hartono (2013:7) tipe-tipe investasi
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Investasi Investasi adalah suatu komitmen atas sejumlah dana atau sumber dana yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. menerima dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya mengelola dana
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Reksa Dana 2.1.1. Pengertian Reksa Dana Secara umum, reksa dana adalah kegiatan manajer investasi dalam menerima dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya mengelola dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber pembiayaan bagi perusahaan dan alternatif investasi bagi para. (Pratomo dan Ubaidillah Nugraha, 2009).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu pilar ekonomi di Indonesia yang dapat menjadi penggerak perekonomian nasional melalui peranannya sebagai sumber pembiayaan bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. dan penerimaan devisa. Di Negara yang sedang berkembang usaha yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan suatu Negara memerlukan dana investasi dalam jumlah yang banyak sehingga perlu ada usaha yang mengarah pada dana investasi yang bersumber dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan dimasa mendatang. Secara umum, investasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Tandelilin (2010), investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Bentuk instrumen di pasar
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal 2.1.1 Pengertian Pasar Modal Pasar modal adalah pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Investasi dapat diartikan sebagai suatu komitmen penempatan dana pada satu atau beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan di masa mendatang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran aktif lembaga pasar modal merupakan sarana untuk mengalokasikan sumber daya ekonomi secara optimal dengan mempertemukan kepentingan investor selaku pihak
Lebih terperinciANALISIS FUNDAMENTAL
1 Pertemuan 5 ANALISIS FUNDAMENTAL Dalam menentukan nilai saham, investor perlu memperhatikan dividen dan earning yang diharapkan dari suatu perusahaan di masa datang. Besarnya dividen dan earning yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persen ke depan, dibutuhkan investasi sekitar Rp Trilyun per tahun. Investasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai Negara yang sedang berkembang, Indonesia membutuhkan dukungan dana / modal yang cukup besar untuk menumbuhkan perekonomiannya. Dukungan dana / modal ini sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara ekonomi terkuat di dunia menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai salah satu negara ekonomi terkuat di dunia menjadi tujuan lahan investasi yang diminati oleh masyarakat di dalam negeri maupun luar negeri.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini persaingan dalam dunia bisnis semakin tinggi. Semakin banyak perusahaan baru yang muncul untuk bersaing dengan perusahaan lama. Tujuan perusahaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang. dan dampaknya terhadap harga surat berharga tersebut.
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Valuasi II.1.1 Konsep Investasi merupakan suatu komitmen penempatan dana pada periode waktu tertentu untuk mencapai suatu tingkat pengembalian (rate of return) yang diinginkan.
Lebih terperinciRikas Dwi Cahyo¹. ¹Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika), Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Telkom
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2010 ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA PORTOFOLIO OPTIMAL YANG DIBENTUK OLEH SINGLE INDEX MODEL DAN ROYS CRITERION (STUDI KASUS SAHAM- SAHAM LQ45 PERIODE FEBRUARI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara sederhana, investasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara sederhana, investasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menempatkan dana pada satu asset atau lebih, selama periode tertentu dengan harapan dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin ketatnya persaingan usaha di Indonesia mendorong perusahaan untuk terus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan usaha di Indonesia mendorong perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja usahanya. Peluang untuk meningkatkan kinerja usaha dapat dilakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketidakpastian kondisi penghasilan dan kebutuhan akan konsumsi di masa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketidakpastian kondisi penghasilan dan kebutuhan akan konsumsi di masa datang merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh banyak orang. Salah satu cara
Lebih terperinciMATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN
MATERI 10 ANALISIS PERUSAHAAN Prof. DR. H. DEDEN MULYANA, SE., M.Si. OVERVIEW Analisis sekuritas berdasarkan analisis fundamental. Analisis perusahaan merupakan tahap ketiga dari analisis fundamental,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Saham Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar Modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. modal dan menawarkan sahamnya di masyarakat/publik (go public). Perusahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini pasar modal memegang peranan penting bagi keberlangsungan perusahaan, baik perusahaan perbankan maupun perusahaan non bank. Munculnya
Lebih terperinci