PENDATAAN JEMAAT DENGAN OPTIMALISASI SISTEM PENDATAAN JEMAAT DI PAROKI MARIA ASSUMPTA BABARSARI YOGYAKARTA
|
|
- Yulia Lesmono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENDATAAN JEMAAT DENGAN OPTIMALISASI SISTEM PENDATAAN JEMAAT DI PAROKI MARIA ASSUMPTA BABARSARI YOGYAKARTA Ignatia Dhian E.K.R. 1 dan Kristian Adi Nugraha 2 1,2 Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta 1 ignatiadhian@staff.ukdw.ac.id, 2 adinugraha@staff.ukdw.ac.id ABSTRAK Pendataan jemaat di setiap gereja merupakan hal yang penting untuk dilakukan terutama di Gereja Maria Assumpta Babarsari. Pencatatan data jemaat diperlukan untuk mengetahui kebutuhan jemaat dalam gereja tersebut sehingga kegiatan yang dilakukan gereja dapat berjalan tepat sasaran. Pendataan jemaat di Gereja Maria Assumpta Babarsari masih mengalami kesulitan untuk diimplementasi dengan pergerakan jemaat yang cukup dinamis di gereja tersebut. Hal ini dikarenakan sejumlah besar jemaat di Gereja Paroki Babarsari berlatarbelakang mahasiswa yang berasal dari luar kota, sehingga data jemaat selalu berubah-ubah setiap waktu. Oleh karena itu dilakukan pengabdian untuk melakukan optimalisasi sistem pendataan jemaat. Selama ini Gereja Paroki Babarsari telah memiliki sistem pendataan jemaat yaitu Sistem Informasi Administrasi Paroki. Sistem ini masih berjalan offline sehingga tidak dapat dilakukan perubahan data secara dinamis. Oleh karena itu untuk mengatasi permasalahan tersebut maka pada pengabdian ini dilakukan optimalisasi sistem pendataan jemaat sehingga dapat berjalan secara online. Manfaat dari kegatan ini adalah pencatatan data jemaat dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Hasil kegiatan telah menghasilkan sebuah sistem yang dapat membantu Gereja Maria Assumpta Babarsari Yogyakarta untuk dapat melakukan pendataan jemaat melalui online. Setelah dilakukan pengabdian dan percobaan untuk simulasi sistem maka didapatkan bahwa sistem ini membantu pihak Gereja dalam melakukan pendataan secara terintegrasi karena dapat melakukan pendataan pribadi jemaat serta mencatat pelayanan sakramen yang telah diterima oleh jemaat yang bersangkutan. Kata kunci: Optimalisasi sistem pendataan jemaat, Gereja Maria Assumpta Babarsari, pendataan jemaat ABSTRACT Optimalization Community Logging in Maria Assumpta Babarsari Yogyakarta Church Church community logging is an essential thing to be done specially in Maria Assumpta Babarsari Church. Community logging is required to identify the community requirement so the church could make program that right on target. The dynamically movement of the church community became the implementation constraints of the community logging. Most of the community members are from the university students which come from another city so the community numbers can vary. Because of the constraints, so the existing community logging system needs to be optimized. During this time, Maria Assumpta Babarsari Church already has community logging system which is named Sistem Informasi Administrasi Paroki. This exist system cannot perform the dynamically data modification because it is still offline. The optimization is to make the system works online so later the community logging can carry out anytime and anywhere. Keywords: Optimization community logging system, Maria Assumpta Babarsari Churc, community logging LATAR BELAKANG Pendataan umat Gereja menjadi hal yang pokok dalam peningkatan pelayanan Gereja terhadap umat. Pendataan umat dapat digunakan oleh bagian Penelitian dan Pengembangan Gereja untuk membuat beberapa kegiatan Paroki. Kegiatan Gereja terutama di Gereja Maria Assumpta Babarsari atau yang biasa 392
2 disebut Paroki Babarsari banyak dilakukan untuk mengembangkan iman baik di lingkungan ataupun di dalam kelompok-kelompok kategorial di Babarsari. Kelompok kategorial yang selama ini ada di Paroki Babarsari terdiri dari Paguyuban Lansia, Worosemedi, Santo Yusuf, Orang Muda Katolik (OMK), Pendamping Keluarga dan M.E, Pemusik/Kesenian, Keluarga Mahasiswa, dan Wredatama. Pengembangan kelompok kategorial tersebut diharapkan akan memberikan pendalaman wawasan dan sentuhan rohani bagi umat, sehingga diharapkan iman umat semakin tumbuh berkembang beriman mendalam dan tangguh. Gereja Paroki Babarsari merupakan gereja dengan tingkat pertumbuhan umat yang cukup signifikan dalam 10 tahun terakhir ini. Hal ini disebabkan karena di sekitar gereja Paroki Babarsari terdapat 16 kampus atau perguruan tinggi. Berdasarkan pada pendataan jemaat yang dilakukan pada tahun 2011, seluruh umat paroki Babarsari berjumlah 1711 orang, di mana terdiri dari umat yang berdomisili tetap di Babarsari sejumlah 947 orang dan mahasiswa pendatang yang kost berjumlah 696 orang (babarsari.org, 2016). Gereja Paroki Babarsari mengalami kesulitan dalam pendataan jemaat yang terbaru karena hampir sebagian besar umat yang mengikuti misa di gereja adalah mahasiswa. Mahasiswa jarang melakukan pelaporan administrasi kepada Gereja ketika mengikuti kegiatan di Paroki Babarsari karena hanya aktif selama 4-5 tahun saja selama mereka kuliah. Padahal pertambahan umat di Babarsari cukup signifikan, terutama pada tahun 2015 jumlah umat yang ikut dalam misa hampir mencapai 3500an orang sedangkan dalam data gereja hanya terupdate pada pendataan tahun 2011 yaitu 1711 orang saja. Melihat situasi berikut maka diperlukan sistem pendataan jemaat yang lebih dinamis sehingga dapat digunakan untuk melakukan pendataan jemaat dengan lebih efektif dan efisien. Saat ini telah dilakukan kerja sama antara Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta dengan Gereja Maria Assumpta Babarsari dalam pembuatan sistem pendataan jemaat. Aplikasi ini nantinya akan dapat digunakan oleh Ketua lingkungan dan Administrator Paroki di Paroki Babarsari untuk mencatat umat yang terdapat dalam lingkungan tersebut secara online. Sebagai tambahan informasi, Paroki Babarsari memiliki beberapa lingkungan yang membagi wilayah umat yang masuk dalam lingkup paroki Babarsari, antara lain terdiri dari lingkungan Sang Timur Janti, St. Bartholomeus Babarsari, St. Yusuf Tambak Bayan, Menara Gading Mundhu Saren Tempel, St. Maria Bantulan, St. Maria Immaculata Kledokan, St. Elisabeth Seturan dan St. Stefanus Puluh Dadi. Sebelumnya pada tahun 2015 telah dibuat sistem pendataan jemaat yang hanya berfokus pada data jemaat. Kemudian dalam perkembangannya pihak administrasi Gereja ternyata memiliki kebutuhan mendasar lainnya yang perlu ditambahkan dalam sistem yaitu pelayanan data sakramen yang diterima oleh jemaat di Paroki Babarsari. Selama ini sistem yang ada berjalan sendiri sendiri sehingga pencatatan mengalami kesulitan untuk melakukan pencatatan jemaat serta data pelayanan sakramen. Melalui program pengabdian masyarakat yang saat ini dijalankan diharapkan nantinya dapat membantu Administrasi di Gereja Maria Assumpta Babarsari untuk melakukan penambahan serta perubahan data jemaat dengan lebih cepat dan dinamis. MASALAH Sebelumnya setiap paroki di Keuskupan Agung Semarang termasuk Gereja Paroki Maria Assumpta Babarsari telah memiliki sistem pendataan yang bernama Sistem Informasi Administrasi Pastoral (SIAP). Kelemahan dalam program ini adalah program ini berjalan secara offline, sehingga data hanya berpusat pada satu komputer di administrasi Gereja. Kemudian program SIAP ini hanya mampu melakukan pencatatan pelayanan sakramen di gereja akan tetapi sistem untuk pendataan jemaat tidak terhubung dengan program SIAP. Sehingga sistem yang ada selama ini untuk pendataan jemaat dan sistem pelayanan sakramen di Gereja berjalan sendiri-sendiri. Hal ini menyebabkan pihak Administrasi Gereja kesulitan dalam melakukan penambahan data dan perubahan data karena harus melakukan secara berulang kali pada sistem yang berbeda. Kebutuhan mendasar dari pihak Gereja adalah pendataan jemaat untuk memudahkan Gereja dalam memberikan pelayanan kepada umat gereja. Berdasarkan kondisi yang dihadapi oleh administrasi paroki dalam melakukan pendataan jemaat secara cepat dan efisien dengan menggunakan teknologi TIK, maka dalam Program Ipteks bagi 393
3 Masyarakat (I bm) ini akan dilakukan upaya pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan adalah dengan melakukan pembuatan sistem pendataan jemaat yang dapat mengakomodir kegiatan pendataan jemaat serta pelayanan yang dilakukan gereja. Selain itu pelatihan serta pendampingan dalam menggunakan aplikasi pendataan Jemaat Paroki Babarsari agar dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam pendataan umat di Paroki Babarsari. METODE PELAKSANAAN Khalayak Sasaran Sasaran pengabdian masyarakat ini adalah sekretaris Gereja di Paroki Babarsari Yogyakarta. Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini melibatkan beberapa pihak untuk meningkatkan optimalisasi pendataan jemaat di Gereja Maria Assumpta Babarsari Yogyakarta yaitu beberapa sekretaris dari Paroki selain Paroki Maria Assumpta Babarsari. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan Sistem Pendataan Jemaat yang dapat membantu melakukan pencatatan secara efektif dan efisien Metode Kegiatan Permasalahan yang ada saat ini adalah pencatatan data jemaat masih terpisah-pisah, terdapat sistem pencatatan data jemaat sedangkan terdapat sistem lain untuk pencatatan mengenai data sakramen untuk masing-masing jemaat. Beberapa sistem yang berjalan untuk mencatat data mengenai jemaat baik data pribadi maupun untuk data penerimaan sakramen setiap jemaat dirasa kurang efisien. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah Simulasi Ipteks dengan menyediakan sistem informasi yang terintegrasi sehingga dapat melakukan pencatatan data jemaat baik untuk data pribadi jemaat ataupun data penerimaan sakramen setiap jemaat di Paroki Maria Assumpta Babarsari. Metode lain yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah Konsultasi dengan melakukan konsultasi dengan beberapa pihak untuk mengetahui penerapan Sistem Informasi yang dapat membantu permasalahan pencatatan data jemaat di Paroki Maria Assumpta Babarsari. Langkah-langkah Kegiatan Pelaksanaan pengabdian dilakukan dengan tiga tahapan, di mana tahap pertama adalah tahap persiapan. Pada tahap ini kelompok pengabdian melakukan survey terlebih dahulu untuk melihat kondisi yang ada dan mengambil beberapa macam data untuk pembuatan sistem. Tahap ini juga digunakan untuk mencari permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh pihak Administrasi Gereja Katholik Maria Assumpta Babarsari Yogyakarta dalam mencatat data jemaat gereja. Tahap berikutnya adalah tahap pelaksanaan di mana dalam tahap ini pengabdi melakukan pembuatan sistem dengan tetap melakukan konsultasi secara berkelanjutan dengan pihak Gereja. Tahap yang terakhir adalah evaluasi. Pada tahap ini dilakukan evaluasi atas sistem yang telah dibuat. Masukan dan perbaikan lebih lanjut dapat dilakukan pada tahap ini. Data diambil dengan cara menyimpulkan hasil wawancara dan masukan dari sekretaris paroki yang diminta untuk mencoba sistem yang telah dibuat. HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan kegiatan pengabdian di Gereja Maria Assumpta Babarsari dilakukan dengan membantu optimalisasi pembuatan sistem pendataan jemaat di Gereja Maria Assumpta Babarsari dan melakukan konsultasi terhadap penggunaan sistem pendataan jemaat tersebut. Sasaran utama dalam kegiatan pelatihan ini adalah Administrasi Gereja di Gereja Maria Assumpta Babarsari. Secara umum penyelenggaraan kegiatan IbM Optimalisasi Pendataan Jemaat Dengan Penggunaan Sistem Pendataan Jemaat Di Paroki Maria Assumpta Babarsari terdiri dari dua aktivitas utama, yaitu Simulasi Iptek dan Konsultasi. Aktifitas ini dilakukan oleh pihak Fakultas Teknologi Informasi UKDW setelah mengetahui kebutuhan dari Gereja Maria Assumpta Babarsari untuk menyediakan sebuah sistem informasi baru untuk melakukan pendataan jemaat. Langkah yang perlu dilakukan pertama kali adalah melakukan pendekatan dengan pihak Gereja untuk mengetahui kebutuhan apa saja yang perlu dimasukkan ke dalam 394
4 sistem baru yang akan dibuat. Pertama kali data data yang dibutuhkan dikumpulkan untuk kebutuhan pengambilan data. Berikut ini adalah proses pengambilan data yang dilakukan di kantor Administrasi Paroki Babarsari yang telah dilakukan : Gambar 1. Wawancara dengan pihak administrasi gereja untuk proses pengambilan data Seperti yang telah terlihat pada Gambar 1, tim pengabdian melakukan proses wawancara dengan pihak Administrasi Gereja Maria Assumpta Babarsari untuk mengetahui sistem administrasi yang biasanya dilakukan biasanya. Dari hasil pengumpulan data didapatkan beberapa model form yang digunakan untuk pendataan jemaat di Gereja Maria Assumpta Babarsari, yaitu pendataan untuk sensus penduduk seperti yang telah dilakukan pada tahun Adapun form yang digunakan untuk sensus penduduk dapat dilihat pada Gambar
5 Gambar 2. Form Sensus Pendataan Jemaat Proses pengambilan data ini dilakukan beberapa kali untuk mendapatkan data dengan lebih terperinci. Contoh data yang diambil untuk pendataan jemaat ditunjukkan pada Gambar
6 Gambar 3. Form pendaftaran baptis jemaat Gambar 3 menunjukkan form data untuk pendaftaran baptis jemaat di Gereja Maria Assumpta Babarsari. Selain form ini terdapat form lainnya yang digunakan pendataan administrasi gereja. Adapun form tersebut nantinya akan dibuat menjadi sebuah laporan buku untuk pelaporan pada tingkat paroki dengan bentuk manual yang disajikan dalam Gambar 4. Gambar 4. Tampilan Output Buku Liber Baptismorum Tampilan pada Gambar 4. menunjukkan salah satu output dari form baptis pada Gambar 3 dalam buku Liber Baptismorum. Pada dasarnya setiap Gereja memiliki beberapa buku untuk 397
7 menyimpan data pelayanan sakramen di Gereja tersebut. Fungsi dari buku tersebut adalah untuk memudahkan administrasi Gereja dalam melakukan pencatatan dan pendataan sakramen yang telah diterima oleh jemaat. Setelah dikumpulkan beberapa kebutuhan dari Gereja Maria Assumpta Babarsari dilakukan pembuatan sistem untuk membantu pendataan jemaat tersebut. Saat ini sistem yang dibuat sementara ini adalah sistem pendataan data pribadi jemaat, sedangkan sistem yang melayani pendataan sakramen sedang dalam tahap penyelesaian dikarenakan ada beberapa perubahan dari masukan Administrator Gereja yang telah mencoba menggunakan sistem tersebut. PEMBAHASAN Kegiatan pengabdian optimalisasi sistem pendataan jemaat di Gereja Paroki Maria Assumpta Babarsari untuk dapat meningkatkan efektifitas Administrasi Gereja dalam melakukan pencatatan data pribadi jemaat serta data layanan sakramen yang telah diterima jemaat. Pembuatan sistem ini digunakan untuk membantu Gereja agar dapat melakukan pelayanan kepada jemaat dengan lebih baik lagi. Sistem yang telah dibuat antara lain memiliki fitur untuk melakukan pendataan jemaat yang dapat dilihat pada gambar 5. Gambar 5. Tampilan Sistem dalam Pendataan Jemaat Pada Gambar 5. di atas menunjukkan tampilan sistem dalam melakukan pendataan jemaat. Fitur ini digunakan untuk menambahkan data setiap jemaat di Gereja Maria Assumpta Babarsari. Kelebihan dalam sistem ini adalah nantinya sistem ini dapat berjalan online sehingga pihak Administrasi Gereja ataupun Ketua lingkungan dapat melakukan update data jemaat kapanpun dan di mana pun. Selain itu untuk membantu pendataan layanan sakramen yang dilakukan di Gereja Maria Assumpta Babarsari juga terdapat beberapa tambahan fitur untuk menambahkan layanan sakramen yang dapat dicatatkan dalam sistem. Tambahan fitur untuk pencatatan Sakramen Baptis dapat dilihat pada Gambar
8 Gambar 6. Tampilan Sistem Pendataan Sakramen Baptis Pada tampilan Gambar 6 di atas ditampilkan untuk menyimpan data sakramen Baptis setiap jemaat yang ada di Gereja Maria Assumpta Babarsari. Selain fitur ini, terdapat fitur lainnya yang dapat digunakan antara lain penyimpanan data sakramen Komuni Pertama, Krisma, dan pencatatan data pernikahan yang dilakukan oleh jemaat Gereja Maria Assumpta Babarsari. Konsultasi dilakukan untuk memberikan informasi dan penjelasan penggunaan fitur-fitur yang terdapat dalam sistem pendataan jemaat yang telah dilakukan. Kegiatan ini untuk sementara ini baru dilakukan dengan pihak Administrasi Gereja, selain untuk mengetahui kesesuaian sistem dengan kebutuhan juga digunakan untuk mengetahui level kemudahan sistem untuk dapat digunakan oleh pihak Gereja Maria Assumpta Babarsari. Faktor Pendukung Kegiatan Kegiatan pengabdian ini dapat berjalan lancar dikarenakan beberapa faktor yang mendukung berjalannya kegiatan pengabdian ini. Hal-hal yang mendukung berjalannya kegiatan pengabdian ini dapat diidentifikasikan antara lain adalah antusiasme dari Administrasi Gereja dalam membantu penyediaan data untuk melakukan optimalisasi sistem pendataan jemaat, selain itu pihak Gereja juga membantu menyediakan waktu untuk tim pengabdi dalam melakukan wawancara untuk mendapatkan gambaran umum dari sistem yang sudah berjalan. Faktor Penghambat Kegiatan Tantangan yang ada dalam pelaksanaan metode simulasi Iptek ini adalah mengetahui kebutuhan dari sistem yang akan dibuat, karena terdapat banyak sekali kebutuhan data yang harus dimasukkan ke dalam sebuah sistem untuk mengetahui kondisi jemaat secara keseluruhan. Pada awalnya pendataan jemaat digunakan hanya untuk pendataan pribadi jemaat akan tetapi terdapat penambahan kebutuhan dari Gereja untuk menambahkan fitur penambahan data layanan sakramen di Gereja. Sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menambahkan fitur pendataan layanan sakramen di Gereja Maria Assumpta Babarsari. Setelah dilakukan kegiatan pengabdian dengan pihak Gereja Maria Assumpta Babarsari terdapat berbagai kesulitan yang dihadapi antara lain : 1. Kesulitan mengetahui cara kerja program yang sebelumnya telah digunakan. Untuk mengetahui cara kerja program SIAP maka tim pengabdian harus mengambil foto satu 399
9 per satu cara kerja program tersebut. Hal ini diperlukan untuk pembuatan sistem baru yang nantinya dapat menyesuaikan dengan cara kerja yang pernah dilakukan sebelumnya. 2. Terdapat banyak konstrain untuk setiap cara kerja yang dilakukan dalam pencatatan data umat sehingga harus dilakukan konfirmasi secara berulang-ulang untuk menyesuaikan dengan cara kerja pencatatan data secara manual di Gereja Maria Assumpta Babarsari KESIMPULAN DAN SARAN Sistem yang dibuat sudah dapat diimplementasikan di Gereja Maria Assumpta Babarsari Yogyakarta, dalam hal ini sistem sudah dapat melakukan pencatatan baptis, krisma, komuni, pernikahan, kelahiran dan manajemen akun. Begitu pula dengan sistem-sistem terkait yang sudah dijabarkan pada bab sebelumnya. Sistem yang dibuat mencoba untuk membantu dalam mencatat pendataan jemaat di Paroki Maria Assumpta Babarsari Yogyakarta. Walaupun terdapat kekurangan yaitu data jemaat yang ada masih terbatas untuk data jemaat yang memang tinggal di wilayah Paroki Maria Assumpta Babarsari Yogyakarta. Sistem belum mampu menampung data jemaat yang temporer atau dengan kata lain jemaat yang selalu berpindah-pindah Dalam implementasi sistem terdapat beberapa level user yang belum di implementasikan, yaitu kantor paroki dan romo. Level user ini belum diimplementasikan karena di anggap lebih penting level user ketua lingkungan, admin dan jemaat. Selain itu harus lebih diperjelas requirement untuk tiap field dalam masing-masing modul. Untuk kedepannnya sistem dapat dikembangkan lebih lanjut untuk memenuhi perkembangan dari kebutuhan yang ada di masa mendatang, seperti penambahan sistem pelaporan untuk tiap-tiap modul. Kemudian sistem juga dapat dikembangkan dengan menambah modul yang dapat membedakan jemaat temporer dan jemaat tetap, mengingat banyak jemaat yang mengambil kuliah di universitas-universitas sekitar gereja yang berasal dari luar kota. DAFTAR PUSTAKA babarsari.org. (n.d.). Retrieved October 23, 2015, from SESI TANYA JAWAB Ignatia Dhian EKR Pemaparan makalah sudah sangat jelas, tidak ada diskusi. 400
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini, penulis akan menjabarkan beberapa peneliti yang melakukan penelitian atau membangun aplikasi yang serupa mengenai pendataan umat suatu paroki. Berikut adalah beberapa
Lebih terperinciGEREJA PAROKI SANTO YUSUP BATANG Dengan Penekanan Desain Tadao Ando
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEREJA PAROKI SANTO YUSUP BATANG Dengan Penekanan Desain Tadao Ando Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI DAN PENDATAAN UMAT GEREJA KATOLIK BERBASIS WEBSITE (STUDI KASUS PADA PAROKI SANTO MIKAEL SURABAYA)
SKRIPSI SISTEM INFORMASI DAN PENDATAAN UMAT GEREJA KATOLIK BERBASIS WEBSITE (STUDI KASUS PADA PAROKI SANTO MIKAEL SURABAYA) Ditulis untuk memenuhi sebagai persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gereja Katolik Santo Paulus bediri pada tahun 1939 terletak di Jalan Mohamad Toha nomor 19,Bandung. Awal mula gereja berdiri hanya memiliki sekitar kurang lebih 200
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI
BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Ada berbagai macam pengertian tentang sistem. Menurut Eka Iswandy, sistem merupakan kumpulan unsur yang saling melengkapi dalam mencapai suatu tujuan dan sasaran (Iswandy,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia teknologi informasi di Indonesia sangatlah didukung oleh perkembangan di bidang komputer, sehingga dapat memajukan suatu perusahaan atau instansi
Lebih terperinciPada kurun waktu sekitar tahun 1965 sampai dengan tahun 1980, kami sekelompok etnis dari Flores Timur berjumlah kurang lebih 20 kepala keluarga
Pada kurun waktu sekitar tahun 1965 sampai dengan tahun 1980, kami sekelompok etnis dari Flores Timur berjumlah kurang lebih 20 kepala keluarga Katholik yang berdiam di jl. Kebon Kacang termasuk dalam
Lebih terperinciGEREJA PAROKI KRISTUS RAJA UNGARAN
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEREJA PAROKI KRISTUS RAJA UNGARAN Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan oleh : R BUDI SANTOSA
Lebih terperinciKEUSKUPAN AGUNG JAKARTA
FORMULIR PENDAFTARAN PERKAWINAN Hal yang perlu dilampirkan (pribadi) --1-- Katolik Gereja Kristen Islam/Budha/Hindu/Lainnya Surat baptis yang diperbaharui (6 bulan terakhir) FC Surat penguatan/krisma (tidak
Lebih terperinciMETODE USER-CENTERED DESIGN UNTUK PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI UMAT GEREJA PAROKI MARIA ASSUMPTA BABARSARI YOGYAKARTA
METODE USER-CENTERED DESIGN UNTUK PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI UMAT GEREJA PAROKI MARIA ASSUMPTA BABARSARI YOGYAKARTA Kristian Adi Nugraha 1, Ignatia Dhian Estu Karisma Ratri 2 1,2 Fakultas Teknologi Informasi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Informasi pada era globalisasi selalu digunakan pada semua bidang. Terlebih dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi. Kemudahan, kecepatan dan keakuratan data
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : sistem informasi, sensus, Dewan Pastoral Paroki, recruitment, C#, SQL Server 2008
ABSTRAK Gereja Katolik Santo Paulus sampai saat ini memiliki jumlah umat yang cukup banyak, tetapi dalam pengolahan data umat masih menggunakan cara manual. Salah satunya ialah dalam pengolahan data sensus
Lebih terperinciLINGKUNGAN ST. MARGARETHA
PROFIL LINGKUNGAN LINGKUNGAN ST. MARGARETHA WILAYAH VII GEREJA SANTO BONAVENTURA PAROKI PULOMAS SANTA MARIA MARGARETHA (1647-1690) Pesta Nama: 16 Oktober ALACOQUE Menghormati Hati Kudus Yesus, khususnya
Lebih terperinciI. Buku Katekumen : Yang berisi tentang :
I. Buku Katekumen : Yang berisi tentang : I B A P T I S A N a. Keterangan Calon Baptis Nama diri (Lengkap) :.. Nama baptis yang dipilih :. Tempat / Tgl lahir :.... Pendidikan terakhir :.. Pekerjaan Alamat
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan
Lebih terperinciPANDUAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI SANTO YUSUP - GEDANGAN STASI SANTO IGNATIUS - BANJARDAWA SEMARANG
PANDUAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI SANTO YUSUP - GEDANGAN STASI SANTO IGNATIUS - BANJARDAWA SEMARANG PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengikuti perkembangan teknologi saat ini, penyimpanan data-datanya dalam bentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai organisasi yang bergerak di bidang pelayanan masyarakat, gereja memiliki berbagai macam kegiatan untuk mewadahi kebutuhan jemaatnya. Tentunya gereja memiliki
Lebih terperinciPEMBEKALAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI ST. YAKOBUS. Jakarta, Agustus-September 2010
PEMBEKALAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI ST. YAKOBUS KELAPA GADING Jakarta, Agustus-September 2010 AGENDA Renungan Sabda Tuhan dan Pengarahan Pastor Moderator Arah Pastoral Keuangan Lingkungan Tanya Jawab
Lebih terperinciGereja Katolik Kristus Raja di Wasuponda, Luwu Timur, Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Dalam buku Gereja yang Melayani dengan Rendah Hati bersama Mgr Ignatius Suharyo, editor E. Martasudjita menuliskan, Perjanjian Baru selalu berbicara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu Negara dengan tingkat perkembangan yang sangat signifikan, perkembangan di Indonesia terjadi secara merata di setiap kota termasuk kota-kota
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM INFORMASI SEMINAR DAN TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO ABSTRACT
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SEMINAR DAN TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO Rifki Kurniawan 1, Adian Fatchur Rochim 2, R. Rizal Isnanto 2 ABSTRACT In recent time, all information
Lebih terperinciPANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang
PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang Tahun 2009 Dewan Paroki Santo Yusup - Gedangan Jl. Ronggowarsito 11 Semarang - 50127 Telp. 3552252,
Lebih terperinciGEREJA KATOLIK PAROKI SAMBIROTO SEMARANG
P LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEREJA KATOLIK PAROKI SAMBIROTO SEMARANG PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh
Lebih terperinciPROFIL LINGKUNGAN ST. ANNA WILAYAH 1 GEREJA ST. BONAVENTURA PAROKI PULOMAS. Lingk St. Anna
PROFIL LINGKUNGAN ST. ANNA WILAYAH 1 GEREJA ST. BONAVENTURA PAROKI PULOMAS Denah dan batas teritorial Lingkungan St. Anna. Lingk St. Anna Lingkungan St. Anna merupakan bagian dari Wilayah 1 Paroki Pulomas.
Lebih terperinciRedesain Gereja Khatolik Mater Dei Paroki lamper Sari di Semarang
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Redesain Gereja Khatolik Mater Dei Paroki lamper Sari di Semarang Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciImplementasi Accelarated Learning Model untuk Meningkatkan Hasil Belajar Berbasis Video Web
Received: March 2017 Accepted: March 2017 Published: April 2017 Implementasi Accelarated Learning Model untuk Meningkatkan Hasil Belajar Berbasis Video Web Nurjayadi 1*, Karpen 2 1.2 STMIK Amik Riau *
Lebih terperinciAndroid pada perangkat telepon genggam pintar.
BAB 6 PENUTUP 6.1. Kesimpulan Berdasarkan analisa, implementasi aplikasi MEDIKOMKI pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu : 1. Telah berhasil dibangun aplikasi yang dapat
Lebih terperinciARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA
ARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA Tahun 2011 2015 1 Latar Belakang Ecclesia Semper Reformanda >> gerak pastoral di KAJ >> perlunya pelayanan pastoral yg semakin baik. 1989 1990: Sinode I KAJ
Lebih terperinciL I N G K U N G A N S t. A N A S T A S I A
P E N G E N A L A N L I N G K U N G A N S t. A N A S T A S I A W I L A Y A H IX P A R O K I P U L O M A S G E R E J A S A N T O B O N A V E N T U R A 2 0 1 4 KATA PENGANTAR Setelah mengenal dan melihat
Lebih terperinciPEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM GERAKAN PEMBERDAYAAN KELOMPOK BURUH TANI DAN NELAYAN
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM GERAKAN PEMBERDAYAAN KELOMPOK BURUH TANI DAN NELAYAN Hironimus Leong 1, Cecilia Titiek Murniati 2 1 Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, 2 Sastra Inggris, Fakultas
Lebih terperinciSTIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dalam berbagai bidang kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dalam berbagai bidang kehidupan mendorong manusia untuk memanfaatkan teknologi informasi. Teknologi informasi, dalam hal ini
Lebih terperinciPROFIL LINGKUNGAN SANTO YUSUF WILAYAH V PAROKI SANTO BONAVENTURA PULOMAS JAKARTA
PROFIL LINGKUNGAN SANTO YUSUF WILAYAH V PAROKI SANTO BONAVENTURA PULOMAS JAKARTA A. VISI MISI Visi : Menjadi Lingkungan Yang beriman, aktif, dan setia dalam hidup menggereja Misi : 1. Penggerak umat untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Barong Tongkok merupakan sebuah Kota kecamatan yang termasuk dalam kawasan Kabupaten Kutai Barat dengan Ibu kota Sendawar yang merupakan pemekaran dari wilayah Kabupaten
Lebih terperinciPROFIL LINGKUNGAN. St. Carolus Boromeus. Wilayah 1 Paroki St. Bonaventura
PROFIL LINGKUNGAN St. Carolus Boromeus Wilayah 1 Paroki St. Bonaventura Jakarta, 30-11-2014 Batas batas lingkungan : Utara : Jl. Perintis Kemerdekaan Timur : Arena Pacuan Kuda / Jl. Kayu Putih Raya Selatan
Lebih terperinciAPLIKASI PERANGKAT LUNAK MANAJEMEN RESTORAN PADA RUMAH MAKAN 88 PURWOKERTO
APLIKASI PERANGKAT LUNAK MANAJEMEN RESTORAN PADA RUMAH MAKAN 88 PURWOKERTO SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Disusun oleh: Bonar Krisnoadhy Darukusumo J2F005255
Lebih terperinciPROFIL LINGKUNGAN. St. Carolus Boromeus. Wilayah 1 Paroki St. Bonaventura
PROFIL LINGKUNGAN St. Carolus Boromeus Wilayah 1 Paroki St. Bonaventura Jakarta, 30-11-2014 Batas batas lingkungan : Utara : Jl. Perintis Kemerdekaan Timur : Arena Pacuan Kuda / Jl. Kayu Putih Raya Selatan
Lebih terperinciè KAJ: Tata pastoral berbasis data belum punya manajemen sistem informasi terintegrasi
Input data mulai dari ketua Lingkungan, lalu biasanya dimasukkan ke dalam MS Excel. Data disalin ke flash disk/dicetak, baru diberikan ke sekretariat Paroki. Lalu data itu disatukan dan dilaporkan ke keuskupan.
Lebih terperinciBab I Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENGADAAN PROYEK 1.1.1 Tinjauan Umum Gereja Dengan adanya perkembangan zaman dan pertumbuhan penduduk yang semakin cepat, mengakibatkan manusia berlomba-lomba dalam
Lebih terperinciUSULAN PROGRAM KERJA KOMISI-KOMISI DEWAN KARYA PASTORAL KAS 2009 SASARAN FAKTOR SUKSES KRITIKAL TOLOK UKUR KEBERHASILAN PELAKSANA
A. ORANG MUDA Pembangunan karakter dan jatidiri orang Pembangunan kemandirian Pengembangan potensi dan kreativitas pengalaman akan Allah (pengalaman pribadi OMK akan Allah) USULAN PROGRAM KERJA KOMISI-KOMISI
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. Yohanes Bosco, yang merupakan bagian dari Paroki Katedral Hati Kudus Yesus.
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI 2.1 Sejarah Singkat Organisasi Gereja Katolik Redemptor Mundi awalnya dikenal sebagai Wilayah V Yohanes Bosco, yang merupakan bagian dari Paroki Katedral Hati Kudus Yesus.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. A. Faktor-faktor Penghambat
59 BAB IV ANALISIS A. Faktor-faktor Penghambat Dalam pembahasan sebelum bab ini telah diuraikan tentang sistem pelaksanaan manajemen organisasi remaja Masjid Agung Kendal dan manajemen organisasi Gereja
Lebih terperinciPROSEDUR : PERKAWINAN GEREJA
PROSEDUR : PERKAWINAN GEREJA 1. Mendaftarkan rencana Perkawinan 2. Mengikuti Kursus Persiapan Perkawinan (KPP) dengan mengisi form surat pengantar kursus persiapan perkawinan yang ditandatangani Pastor
Lebih terperinciRANCANG BANGUN APLIKASI PERHITUNGAN ANGKA KREDIT BAGI DOSEN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
RANCANG BANGUN APLIKASI PERHITUNGAN ANGKA KREDIT BAGI DOSEN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Jenjang Strata 1 pada Jurusan Teknik Informatika
Lebih terperinciPANITIA PEMBANGUNAN GEDUNG PELAYANAN PASTORAL
PANITIA PEMBANGUNAN GEDUNG PELAYANAN PASTORAL St. Arnoldus Janssen - Bekasi Bekasi, 15 Maret 2015 Topik Diskusi 1. Alasan pembangunan 2. Dasar pelaksanaan 3. Susunan kepanitiaan 4. Disain bangunan 5. Anggaran
Lebih terperinciRUMUSAN HASIL AKHIR & REKOMENDASI PERTEMUAN KOMISI KATEKETIK REGIO NUSRA WISMA NELE, 26 s.d. 30 Agustus 2013
RUMUSAN HASIL AKHIR & REKOMENDASI PERTEMUAN KOMISI KATEKETIK REGIO NUSRA WISMA NELE, 26 s.d. 30 Agustus 2013 Menjadi Fasilitator Katekese Umat Yang Handal Di Era Digital Komisi Kateketik Regio Nusa Tenggara
Lebih terperinciSTIKOM SURABAYA DAFTAR ISI. Halaman. ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN...
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 3 1.3 Pembatasan Masalah...
Lebih terperinciREDESAIN KOMPLEKS GEREJA KATOLIK PAROKI SANTA THERESI BONGSARI SEMARANG
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) REDESAIN KOMPLEKS GEREJA KATOLIK PAROKI SANTA THERESI BONGSARI SEMARANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkepentingan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi sangat diperlukan perusahaan, pemerintahan, perseorangan, maupun organisasi lain dalam hal memperoleh data-data keuangan yang penting, dan kemudian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menuntun manusia ke dalam era informasi, dimana kebutuhan manusia akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi di bidang komputer dewasa ini telah menimbulkan dampak yang cukup besar bagi kehidupan manusia. Kemajuan teknologi ini telah menuntun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Semarang dan sebagian masuk wilayah Kabupaten Kendal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Teritorial paroki Bongsari yang terbentang luas masuk wilayah kota Semarang, Kabupaten Semarang dan sebagian masuk wilayah Kabupaten Kendal mengakibatkan kurangnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tersebut guna mencapai target yang diinginkan. Teknologi Internet merupakan. memasarkan produk yang dimiliki oleh perusahaan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dunia bisnis sekarang ini memang semakin cepat dan ketat. Apalagi dengan perkembangan jaman yang semakin canggih, khususnya dalam dunia Teknologi
Lebih terperinciRUMAH RETRET KHATOLIK DI TUNTANG DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO-VERNACULAR
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR RUMAH RETRET KHATOLIK DI TUNTANG DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO-VERNACULAR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar
Lebih terperinciSKRIPSI PENGELOMPOKAN DATA JEMAAT GEREJA KRISTEN MURIA INDONESIA (GKMI) KUDUS BERDASARKAN KESAMAAN GEOGRAFIS. Oleh : SANGGA ARIYAWIJAYA
SKRIPSI PENGELOMPOKAN DATA JEMAAT GEREJA KRISTEN MURIA INDONESIA (GKMI) KUDUS BERDASARKAN KESAMAAN GEOGRAFIS Oleh : SANGGA ARIYAWIJAYA 2010-51-102 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciRANCANG BANGUN APLIKASI PERHITUNGAN ANGKA KREDIT BAGI DOSEN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
RANCANG BANGUN APLIKASI PERHITUNGAN ANGKA KREDIT BAGI DOSEN DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Makalah Program Studi Teknik Informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika Diajukan Oleh : Nama : Tri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Dunia dalam berbagai bidang kehidupan mempengaruhi kehidupan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kemajuan Dunia dalam berbagai bidang kehidupan mempengaruhi kehidupan dan nilai-nilai rohani masyarakat. Kehidupan rohani menjadi semakin terdesak dari perhatian umat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gereja sebagai lembaga pelayanan jemaat memerlukan manajemen yang baik untuk melakukan tugasnya. Seiring berjalannya waktu, tujuan terhadap pelayanan bagi jemaat
Lebih terperinciAPLIKASI TEST ONLINE BAGI CALON SISWA BARU UNIVERSITAS LANCANG KUNING ABSTRAK ABSTRACT
APLIKASI TEST ONLINE BAGI CALON SISWA BARU UNIVERSITAS LANCANG KUNING David Setiawan 1, Mhd. Arief Hasan 2, Zamzami 3 1,2,3 Universitas Lancang Kuning ABSTRAK Aplikasi Tes Online merupakan sarana media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kristiani. Gereja tidak hanya digunakan sebagai tempat untuk. beribadah,tetapi digunakan juga sebagai wadah untuk pelayanan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gereja sebagai bangunan merupakan tempat ibadah umat kristiani. Gereja tidak hanya digunakan sebagai tempat untuk beribadah,tetapi digunakan juga sebagai wadah untuk
Lebih terperinci@UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada setiap awal semester di Universitas Kristen Duta Wacana(UKDW), mahasiswa diwajibkan untuk melakukan registrasi matakuliah. Registrasi dilakukan oleh mahasiswa
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin pesat menyebabkan kebutuhan akan kecerdasan buatan (artificial intelligence) semakin pesat. Permainan komputer merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komisi Kepemudaan KWI (seperti dikutip dalam komkepbandung.com), orang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Pedoman Karya Pastoral Kaum Muda (PKPKM) yang dikeluarkan oleh Komisi Kepemudaan KWI (seperti dikutip dalam komkepbandung.com), orang muda Katolik adalah para
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan perhimpunan dari keluarga-keluarga Katolik. Terlepas dari kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Katolik adalah sebuah perhimpunan atau komunitas ibadah pemeluk agama katolik. Dalam Gereja Katolik dikenal dengan istilah Paroki yaitu komunitas kaum
Lebih terperinciPERAN SIGNIFICANT OTHERS
PERAN SIGNIFICANT OTHERS DALAM PEMBENTUKAN KONSEP DIRI (Studi Kasus tentang Peran Romo dalam Pembentukan Konsep Diri Kaum Muda melalui Komunikasi Interpersonal di Gereja Paroki Santa Maria Assumpta Babarsari)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebuah kreasi baru, yang memiliki makna baru. dilakukan dengan mudah, yaitu dengan memilih objek (sasaran) pada sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam berkarya terutama pada bidang gambar manusia sering kali mengambil beberapa gambar untuk dijadikan sebuah kreasi baru. Gambar yang ada diambil (digunting)
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Langkah implementasi merupakan langkah yang dilaksanakan sebagai bentuk integrasi dari perancangan sistem yang akan diaplikasikan pada sistem yang dirancang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Gereja merupakan fasilitas pendukung kebutuhan manusia dalam mendekatkan diri dan beribadah kepada Tuhan. Gereja menjadi komunitas, wadah, dan sarana yang
Lebih terperinciMakalah disampaikan dalam rangka LPPM Week Unika Soegijapranta Semarang, Juli Oleh; Sentot Suciarto A Veronica Kusdiartini
SHARING PENGABDIAN MASYARAKAT PENGABDIAN PADA MASYARAKAT GEREJA KATOLIK PELATIHAN PENYUSUNAN PROGRAM KERJA (PROGRAMASI) PAROKI DAN MONEV KEVIKEPAN SEMARANG Oleh; Sentot Suciarto A Veronica Kusdiartini
Lebih terperincidilatarbelakangi oleh bertambahnya di kawasan BSD dan sekitarnya, sehingga dibutuhkan sebuah bangunan gereja yang dapat mengakomodasi kegiatan Gereja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gereja adalah tempat ibadah bagi umat Kristiani. Dalam penyebarannya, gereja Katolik selalu mengikuti penyebaran agama Katolik di suatu daerah. Pada awalnya, agama
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. melalui perum perumnas. Kawasan Depok Tengah mulai dihuni sekitar april 1979,
BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Paroki Santo Matheus Depok Tengah merupakan pemukiman baru, yang dibangun oleh pemerintah melalui perum perumnas. Kawasan Depok Tengah mulai dihuni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. proses dan pemaknaan tentang arti perkawinan itu sendiri selama pasangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan adalah sesuatu yang sangat sakral. Kesakralan itu berada dalam proses dan pemaknaan tentang arti perkawinan itu sendiri selama pasangan menjalaninya
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH PROGRAM PPM
ARTIKEL ILMIAH PROGRAM PPM PELATIHAN INTERNET DAN PEMBUATAN BAHAN AJAR BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK GURU SEKOLAH DASAR Oleh : Edi Saputra, S.T., M.Sc./ NIDN. 0008018505 Reni Aryani, S.Kom., M.S.I./NIDN. 0022018801
Lebih terperinciSistem Perwalian Online Mahasiswa Pada Program Pendidikan Jarak Jauh
86 JURNAL SISTEM DAN INFORMATIKA Sistem Perwalian Online Mahasiswa Pada Program Pendidikan Jarak Jauh Shofwan Hanief STMIK STIKOM Bali Jl. Raya Puputan No. 86 Renon, Denpasar, telp/fax 0361 24445/0361
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hanna, 2004, p Prapti Nitin, Buku Lustrum ke-25 Panti Wreda Hanna dalam Pendampingan Para Lanjut Usia di Panti Wreda
1 BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Permasalahan Panti Wreda Hanna yang didirikan oleh Persekutuan Doa Wanita Oikumene Hanna (PDWOH) merupakan sebuah Panti Wreda khusus untuk kaum wanita. Panti Wreda
Lebih terperinciABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK GKPB belum memaksimalkan media internet sebagai wadah atau tempat untuk membagikan informasi informasi yang ada, salah satu halnya dalam kegiatan atau event, dan informasi informasi lainnya. Dalam
Lebih terperinciUKDW. Bab I. Pendahuluan
Bab I Pendahuluan 1. Latar Belakang Permasalahan Tak dapat dipungkiri bahwa manusia diciptakan sebagai makhluk sosial, maka dari itu kehidupan seorang manusia yang dimulai dari kelahiran dan diakhiri dengan
Lebih terperinciPROGRAM KERJA DEWAN PASTORAL Paroki Ratu Rosari Kesatrian - Malang
BIDANG KESAKSIAN 1. Kegiatan Umum PROGRAM KERJA DEWAN PASTORAL - 2017 Paroki Ratu Rosari Kesatrian - Malang MAR. - NOV. minggu ke III Menyamakan persepsi dalam pelaksanaan program yang telah ditetapkan
Lebih terperinciEFEKTIFITAS SISTEM INFORMASI PARKIR BERBASIS WEBSITE DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
KomuniTi, Vol. I V No.2 Juli 2012 1 EFEKTIFITAS SISTEM INFORMASI PARKIR BERBASIS WEBSITE DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Ady Purna Kurniawan, Bambang Sriwigani, Sudjalwo Jurusan Teknik Informatika,
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada tanggal 11 April 2009 GKJ Bejiharjo yang merupakan Pepanthan GKJ Wiladeg bersama 2 Pepanthan lainnya yaitu Karanganom dan Grogol di dewasakan oleh Majelis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan kesadaran masyarakat akan hidup sehat melalui olahraga semakin meningkat, diciptakan variasi dari olahraga yang sifatnya bukan permainan dan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI NORMALISASI DATABASE AKADEMIK TERHADAP MySQL
IMPLEMENTASI NORMALISASI DATABASE AKADEMIK TERHADAP MySQL Dwita Mentari 1 Jurusan Sistem Informasi Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jl. HM Jhoni No 70 Medan, Indonesia 1 dwitamentari@ymail.com Abstrak
Lebih terperinciGereja Katolik Paroki Rasul Barnabas di Tangerang BAB I PENDAHULUAN
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara yang berke-tuhanan Yang Maha Esa. Hal ini dapat dilihat dari adanya beberapa agama dan kepercayaan yang diakui dan dilindungi oleh
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA KLINIK RUMAH SEHAT YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Tuti Astriyani
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA KLINIK RUMAH SEHAT YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Tuti Astriyani 11.12.5395 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA
Lebih terperinciTAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH
TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH SOSIALISASI DALAM ARDAS KAJ UNTUK TIM PENGGERAK PAROKI KOMUNITAS DAN TAREKAT DIBAWAKAN OLEH TIM KERJA DKP GERAKAN ROHANI TAHUN KERAHIMAN DALAM ARDAS KAJ tantangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan Semakin berkembangnya teknologi informasi, pemakaian komputer sebagai pengolah dan pemroses data sangat diperlukan dalam sebuah instansi perusahaan atau
Lebih terperinciDesain dan Implementasi Modul Mahasiswa Pada Sistem Informasi Akademik Studi Kasus Politeknik Negeri XYZ
Desain dan Implementasi Modul Mahasiswa Pada Sistem Informasi Akademik Studi Kasus Politeknik Negeri XYZ Sofa Muzaqi Akhmad 1, Agus Pratondo 2 1,2 Program Studi Manajemen Informatika, Jurusan Teknologi
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PEMBUATAN SISTEM UJIAN ONLINE BERBASIS WEB
TUGAS AKHIR PEMBUATAN SISTEM UJIAN ONLINE BERBASIS WEB Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai Gelar Ahli Madya Program Diploma III Teknik Informatika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciData Storage Engine Sebagai Media Penyimpanan Dalam Jaringan Lokal
Data Storage Engine Sebagai Media Penyimpanan Dalam Jaringan Lokal Laurentius Risal Subrata, Yohanes Adhi Nugraha Program Studi Teknologi Informasi Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Maranatha
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PENDATAAN SISWA SMA KATOLIK GIOVANNI KUPANG. (Studi Kasus Pada SMA KATOLIK GIOVANNI KUPANG) TUGAS AKHIR OLEH
SISTEM INFORMASI PENDATAAN SISWA SMA KATOLIK GIOVANNI KUPANG (Studi Kasus Pada SMA KATOLIK GIOVANNI KUPANG) TUGAS AKHIR OLEH YOHANES STIVEN NDAPA ( 231 06 067 ) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciWARTA PAROKI Media Informasi Umat Paroki Santo Markus - Depok Timur
WARTA PAROKI Media Informasi Umat Paroki Santo Markus - Depok Timur Hari Minggu Paskah III/ 06 Mei 2017 KLIK: www.sanmardepok.com Paroki St Markus Gelar Pelatihan Jurnalistik Peserta Pelatihan Jurnalistik
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM E-LEARNING JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER
RANCANG BANGUN SISTEM E-LEARNING JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER Huzaeni Hasanun 1, Salahuddin 2 1,2 urusan Teknologi Informasi dan Komputer Politeknik Negeri Lhokseumawe Jln. B.Aceh Medan Km.280
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN 4. 1 SEJARAH GEREJA SAN INIGO DIRJODIPURAN
BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN 4. 1 SEJARAH GEREJA SAN INIGO DIRJODIPURAN Gereja San Inigo Dirjodipuran Surakarta yang terletak di jalan A.M Sangaji No.27 Surakarta. Dengan alamat itu saja, orang
Lebih terperinciManual Book Aplikasi Pendaftaran Ujian. Manual Book Aplikasi Pendaftaran Ujian
Manual Book Aplikasi Pendaftaran Ujian 1. Pendahuluan 1.1 Tentang Dokumen Dokumen ini mendeskripsikan tentang aplikasi untuk Pendaftaran Ujian dan Pengelolaan data ujian. Pada Aplikasi Pendaftaran Ujian
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI MUTASI DAN PENSIUN PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA SEMARANG ABSTRACT
SISTEM INFORMASI MUTASI DAN PENSIUN PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA SEMARANG A Rizki Iskandar Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Semarang Email : arizki.iskandar@gmail.com ABSTRACT
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi web yang semakin berkembang cepat, aplikasi-aplikasi web yang bermunculan juga semakin banyak, dimulai dari aplikasi web
Lebih terperinciSKRIPSI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI (STUDI KASUS SMA PGRI 03 TAYU) INFORMATION PROCESSING SYSTEM VALUE (CASE STUDY SMA PGRI 03 TAYU)
SKRIPSI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN NILAI (STUDI KASUS SMA PGRI 03 TAYU) INFORMATION PROCESSING SYSTEM VALUE (CASE STUDY SMA PGRI 03 TAYU) ADI CATUR PAMUNGKAS 125610141 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI SEKOLAH
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. manfaat penelitian, dan tujuan penelitian.
1 BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai pendahuluan. Pokok bahasan yang terdapat pada bab ini adalah latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, manfaat penelitian, dan tujuan penelitian.
Lebih terperinciDaftar Isi PROFIL LINGKUNGAN ST. THEOFILUS 1
Daftar Isi Daftar Isi Hal. 1 Mengenal Santa Dorothea dan Theopilus. Hal. 2 Peta Wilayah.. Hal. 3 Susunan Pengurus Lingkungan St. Theofilus Hal. 4 Laporan Keuangan.. Hal. 5 Demografi Lingkungan St. Theofilus..
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem Informasi saat ini semakin banyak diminati dan dibutuhkan oleh manusia. Semakin banyak orang yang mengenal dunia IT, semakin banyak pula orang yang memanfaatkan
Lebih terperinciAKUNTABILITAS KEUANGAN ORGANISASI KEAGAMAAN DALAM PERSPEKTIF STEWARDSHIP THEORY (Studi Kasus Gereja Katolik Paroki St.
AKUNTABILITAS KEUANGAN ORGANISASI KEAGAMAAN DALAM PERSPEKTIF STEWARDSHIP THEORY (Studi Kasus Gereja Katolik Paroki St. Yusup, Ambarawa) T e s i s Diajukan Kepada Program Studi Magister Akuntansi Untuk
Lebih terperinci