BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. melalui perum perumnas. Kawasan Depok Tengah mulai dihuni sekitar april 1979,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. melalui perum perumnas. Kawasan Depok Tengah mulai dihuni sekitar april 1979,"

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Paroki Santo Matheus Depok Tengah merupakan pemukiman baru, yang dibangun oleh pemerintah melalui perum perumnas. Kawasan Depok Tengah mulai dihuni sekitar april 1979, penghuninya dari Jakarta, dan 90% dari pegawai negeri dan angkatan bersenjata. Sekitar bulan Mei-Juni 1979 umat katholik mulai berdatangan. Semuanya saling mencari-cari gereja yang terdekat, ternyata diseluruh kawasan Depok ini hanya satu gereja katholik yaitu Gereja Santo Paulus di Jalan Melati Depok Lama. Maka umat katholik Depok Tengah pun mengikuti perayaan Ekaristi di Paroki Santo Paulus di Jalan Melati Depok Lama itu. Dengan sering nya umat katholik Depok Tengah bertemu di Gereja Santo Paulus, maka dalam kesempatan tersebut, mereka saling memikirkan untuk menghimpun umat katholik Depok Tengah. Atas saran-saran dan dorongan Romo R.J. Koesnen, OFM pada bulan Juli 1979 diselengarakan pertemuan di rumah Bapak RJ. Suhardji Jalan Rebab I No. 232 Depok Tengah. Pertemuan dihadiri oleh enambelas untuk membentuk pengurus sementara sebagai wadah untuk menampung umat katholik yang baru datang/pindah. Pertama kali umat katholik Depok Tengah menyelenggarakan perayaan Ekaristi dirumah Bapak R.J. suhardji yang dipimpin oleh Romo R.J. Koesnen, OMF. Saat itu 55

2 56 hadir pula Romo j.suparman, PR dari Paroki Keluarga Kudus Cibinong. Perayaan ekaristi yang kedua kalinya dilaksanakan di rumah Bapak Sukoco di Jalan Beringin dan dipimpin oleh Romo J.Suparman, PR sebagai Pastor pembantu Paroki Keluarga Kudus Cibinong dan sebagai vikjen keuskupan bogor. Dengan telah terbentuknya pengurus, melalui pengumuman di Gereja Santo Paulus Jalan Melati Depok Lama, diumumkan agar umat katholik Depok Tengah yang baru pindah agar mendaftarkan diri kepada pengurus sementara dan dalam waktu kurang lebih satu bulan telah tercatat 42 kepala keluarga. Atas inisiatif pribadi umat dan untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan, pada tanggal 21 September 1979 diadakan pertemuan umat katholik penghuni perumnas bertempat diruang pertemuan perum perumnas dengan dihadiri oleh Romo R.J. Koesnen, OFM.(alm) dan Romo B.Sudjarwo, PR(alm). Rapat dipimpin oleh Bapak RJ. Suhardji dan mereka bersepakat membagi wilayah Depok Tengah dibagi didalam 4 kelompok berdasarkan blok rumah. Kelompok I terdiri dari daerah jalan dengan nama kerajaan dan tarian, kelompok II terdiri dari daerah jalan dengan nama alat musik, kelompok III terdiri dari daerah dengan nama pohon dan kelompok IV terdiri dari daerah jalan dengan nama wayang. Pada masa lalu. Sebelum memiliki gedung gereja sendiri, disamping mengikuti perayaan ekaristi di Gereja Paroki Santo Paulus Depok lama. Paroki terdekat, mereka juga melaksanakan perayaan Ekaristi di rumah-rumah antara lain dirumah Bapak M. Ruswanto dan Bapak Muryanto dijalan kolintang II dan sesekali mengikuti perayaan Ekaristi di Paroki Keluarga Kudus Cibinong dengan menyewa kendaraan truk. Reksa Pastoral umat

3 57 perdana Stasi Santo Matheus dilayani oleh Romo R.J. Koesnen, OFM, Pastor Paroki Santo Paulus Sesuai dengan letak geografisnya, Depok Tengah termasuk Paroki Keluarga Kudus, Cibinong, dan mengingat perkembangan umat Katholik, maka pengurus sementara memandang perlu mengadakan pemilihan pengurus yang tetap. Dalam pemilihan pengurus tersebut dihadiri oleh Romo J. Suparman, PR dari Paroki Keluarga Kudus Cibinong dan Romo R.J. Koesnen,OFM dari Paroki Santo Paulus Depok lama dan Bapak St. Yos sutardjo terpilih menjadi ketua. Pada tanggal 29 November 1979, gereja perdana di Depok Tengah dinyatakan oleh Pastor Paroki Keluarga Kudus Cibinong Romo B. Sudjarwo, PR, sebagai lingkungan dari Paroki Keluarga Kudus Cibinong dengan nama Lingkungan Santo Matheus. Lingkungan Santo Matheus memiliki 4(empat) kelompok yaitu kelompok I Santo Petrus, Kelompok II Santo Paulus, Kelompok III Santo Ignatius dan kelompok IV Santo Yohanes. Reksa Pastoral dilayani dari Paroki Keluarga Kudus Cibinong dibantu beberapa Pastor antara lain Romo J. Suparman, PR sebagai Pastor Pembina lingkungan Santo Matheus, Romo brotowiratmo, PR dan Romo R.J Koesnen, OFM. Kita bersyukur bahwa diantara penghuni perumnas Depok Tengah ini terdapat sejumlah warga katholik yang menjadi cikal bakal berdirinya gereja Santo Matheus Depok Tengah yang diawali berhimpunnya 42 keluarga Katholik penghuni perumnas tersebut diatas, menandai adanya gereja katholik Depok Tengah. Walaupun status lingkungan Santo Matheus berada dibawah Reksa Pastoral Paroki Keluarga Kudus Cibinong, umat Lingkungan Santo Matheus cenderung

4 58 mengikuti kegiatan peribadatan ke Paroki Santo Paulus Depok lama, dikarenakan transportasi lebih mudah dan jaraknya lebih dekat, sementara jarak dari Depok Tengah ke Paroki Cibinong sangat jauh dan sarana transportasi waktu itu sangat sulit. Tetapi pembinaan iman terus berjalan antara lain, Pembabtisan Pelajaran Agama, Perkawinan, Orang meninggal dan semua ini dilaporkan ke Paroki Keluarga Kudus Cibinong. Dengan semakin tambahnya umat, maka pengurus memandang perlu untuk membangun sebuah gedung gereja maka dibentuklah panitia pembangunan Gereja Katholik Depok Tengah. Dengan modal kepercayaan. Panitia pembangunan gereja diketuai oleh Bapak S.Parnoto berusaha keras untuk membangun gedung gereja, maka tanggal 11 Januari 1981 dimulai dengan peletakan batu pertama oleh Romo J. Suparman, PR. Pembangunan Gereja Santo Matheus dilaksanakan diatas seluas tanan 1000meter persegi, terletak di Jalan Sadewa Raya No. 1. tanah ini merupakan tanah fasilitas social yang dihibahkan dari perum perumnas. Pembangunan Gereja dengan dana swadaya umat dan bantuan keuskupan. Romo B. Sudjarwo, PR selaku Pastor Paroki cukup berperan dalam proses awal pembangunan gedung Gereja. Sebagai Pastor Paroki Romo B. Sudjarwo, PR banyak membantu dalam mungusahakan dana dan perizinan. Bulan Januari 1981, lingkungan Santo Matheus dikembangkan menjadi sebuah Stasi dari Paroki Keluarga Kudus Cibinong. Maka diadakan juga pemilihan pengurus yang baru dan terbentuklah pengurus Stasi Santo Matheus Depok Tengah dengan ketua Bapak R.J, Suhardji, sekertaris Bapak J.H Sjarief dan bendahara Bapak G. Sudibjo.

5 59 Kelompok-kelompok yang adapun ditingkatkan menjadi Lingkungan I Santo Pertrus, Lingkungan II Santo Paulus,Lingkungan III Santo Ignatius, Lingkungan IV Santo Yohanes dan Lingkungan V Santo Gregoris Agung. Lingkungan V Santo Gregoris Agung adalah perkembangan dari Lingkungan I dipecah menjadi 2 menjadi Lingkungan Santo Pertrus dan Lingkungan Santo Gregorius Agung. 3.2 Visi Misi Paroki Santo Matheus Visi dan Misi sangat diperlukan oleh setiap organisasi, hal ini bertujuan untuk mengarahkan organisasi tersebut agar menjadi lebih jelas, terarah, terukur dan terpadu Visi Paroki Santo Matheus Menjadi communion dari aneka komunitas basis yang beriman mendalam, solider dan dialogal, memasyarakat dan missioner. Communio Yaitu suatu persekutuan, paguyuban, dan persaudaraan yang : 1. Memelihara hubungan kesatuan dengan Allah, melalui Yesus Kristus dalam Roh Kudus. 2. Memelihara hubungan kesatuan dengan Gereja Universal, Gereja Partikular, dan antar umat sendiri. 3. Memelihara hubungan kesatuan dengan orang-orang lain, dengan kebudayaan dan agama-agama lain.

6 60 Komunitas Basis Yaitu satuan umat yang : 1. Relatif kecil dan mudah berkumpul secara berkala untuk mendengarkan Sabda Tuhan. 2. Berbagi pengalaman dan masalah hidup sehari-hari dan mencari pemecahannya dalam terang Kitab Suci. 3. Berusaha mengambil bagian dalam mewujudkan misi Yesus Kristus. Beriman Mendalam Umat Paroki Santo Matheus yang beriman mendalam adalah umat yang mempunyai hubungan akrab dengan Allah. Hidupnya selalu meneladan hidup Yesus dan dijiwai oleh Roh Kudus. Iman yang mendalam adalah iman yang merasuk dalam hati dan budi, mendarah daging dalam diri pribadi serta nampak dalam sikap dan perilaku. Solider Umat Paroki Matheus berusaha : 1. Memiliki kepekaan dan melibatkan diri dalam keprihatinan masyarakat, terutama terhadap kaum yang lemah dan tersisih dalam perjuangan mencapai kehidupan yang lebih baik. 2. Memiliki kepedulian terhadap kelestarian dan keutuhan lingkungan hidup. 3. Turut merasakan kegembiraan dan kecemasan sesama. Dialogal Umat Paroki Santo Matheus menyadari bahwa Gereja bagaikan sakramen keselamatan. Ia diutus untuk membangun relasi dengan sesama yang berbeda budaya, suku, asal, dan agama/keyakinan dalam usaha menciptakan kerukunan dan persaudaraan yang sejati.

7 61 Dengan demikian ia bersama seluruh anggota masyarakat berusaha membangun tatanan masyarakat yang lebih bersatu dan bersaudara, serta melihat orang lain sebagai teman seperjalanan menuju dunia yang lebih baik. Memasyarakat Umat Paroki Santo Matheus yang memasyarakat adalah umat yang hadir, melibatkan diri, dan berperan aktif dalam membangun masyarakat. Imannya bertumbuh dan berakar dalam budaya setempat, diperkaya dan memperkaya budaya setempat. Kehadirannya tidak menjadi orang asing bagi masyarakat di sekelilingnya. Ia mampu menjadi garam dan terang dunia, menjadi saksi Kristus di tengah masyarakat, diterima dan disenangi orang lain karena sifatnya yang baik dan terpuji. Misioner Umat Paroki Santo Matheus yang misioner adalah umat yang siap sedia diutus mewartakan Kabar Gembira dan membagikan cinta kasih, tidak saja di daerah Jawa Barat dan Banten, tetapi juga mau ikut bertanggungjawab secara nyata terhadap perkembangan Gereja di seluruh dunia Misi Paroki Santo Matheus Paroki Santo Matheus menghadirkan Kerajaan Allah, dengan mengabdikan diri secara aktif dalam meningkatkan keimanan dan martabat manusia melalui pemberdayaan semua potensi. Keuskupan Paroki Santo Matheus Hal ini menunjuk pada persekutuan umat beriman (awam, lembaga hidup bakti, dan klerus) yang reksa Pastoralnya dipercayakan kepada uskup sebagai gembalanya dengan dibantu oleh imam-imamnya.

8 62 Oleh uskup itu, semua disatukan dalam Roh Kudus melalui Sabda dan Perayaan Ekaristi, sehingga terbentuk Gereja Partikular yang di dalamnya Gereja Kristus yang satu, kudus, katolik dan apostolik sungguh sungguh hadir dan berkarya (bdk. KHK 1983, kan. 369). Menghadirkan Kerajaan Allah Paroki Santo Matheus berusaha untuk menjadikan nilai-nilai kristiani sungguh-sungguh terwujud, dan secara nyata dihayati sebagai dasar, pedoman, dan tujuan dalam hidup dan karya sehari-hari oleh Gereja itu sendiri dan masyarakat sekitarnya. Mengabdikan diri secara aktif Menjadikan hidup dan karyanya sebagai pelayanan bagi orang lain dalam pengembangan hidup, iman, dan penghayatannya. Pelayanan tersebut dilaksanakan bukan dengan menunggu adanya permintaan, anjuran, atau paksaan, tetapi atas inisiatif sendiri, bersifat mendatangi dan menawarkan, serta terdorong oleh gerakan hati yang tulus. Prinsipnya, hanya dengan melayani dan memberikan diri kepada sesama, dirinya sendiri semakin berkembang ke arah kepenuhannya. Meningkatkan keimanan dan martabat manusia Pusat perhatiannya adalah manusia: perkembangan pribadi dan imannya. Hak dan kewajiban asasi bukan hanya dipertahankan dan dibela dari berbagai tantangan yang menghambat atau merusaknya, tetapi didukung dan dipromosikan dengan menciptakan atau mengadakan apa yang perlu untuk perkembangannya. Melalui pemberdayaan semua potensi, Potensi yang dimaksud adalah semua sumber daya. Cara yang ditempuh adalah menjaga, merawat, dan mengatur agar sumber

9 63 daya itu tidak segera terkuras habis tetapi tetap ada dan menghasilkan. Diupayakan juga agar sumber daya itu semakin meningkat dalam jumlah dan mutunya. Belajar terus-menerus dan sikap kreatif harus terus diupayakan agar sumber daya sungguh-sungguh relevan, mendukung, dan berdaya guna bagi hidup, kelangsungan, serta perkembangan pribadi dan iman manusia yang semakin lama semakin banyak jumlahnya 3.3 Stuktur Organisasi Paroki Santo Matheus Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi.struktur organisasi merupakan hal yang penting dalam rangka mencapai tujuan utama dari organisasi tersebut.

10 Gambar 3.1 Struktur Organisasi 64

11 Pembagian Tugas dan Wewenang Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai struktur Paroki Santo Matheus Depok, tugas dan wewenang dari masing-masing jabatan yang ada dalam Paroki Santo Matheus Depok diuraikan sebagai berikut : 1. Ketua a. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Uskup dan Dewan Pastoral Paroki Pleno. b. Memimpin, melakukan pengawasan umum dan memutuskan hal-hal yang prinsip/penting. c. Bertanggung jawab atas koordinasi, pengarahan, penyelenggaraan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan di bidang perencanaan keuangan, penyusunan anggaran pendapatan dan belanja tahunan Paroki, pembukuan dan penyusunan laporan keuangan. d. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan di bidang umum yang meliputi perolehan, penggunaan, peminjaman, pemeliharaan, penyimpanan dan pengawasan dari barang-barang tak bergerak maupun barang-barang bergerak yang dibutuhkan atau dimiliki Paroki. e. Mengangkat dan memberhentikan karyawan yang bekerja pada badan ini. 2. Wakil Ketua a. Dalam pelasksanaan tugas bertanggung jawab kepada ketua. b. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan pengelolaan keuangan, harta benda dan kekayaan Paroki.

12 66 c. Mendampingi atau mewakili ketua, apabila ketua berhalangan atau tidak dapat menjalankan tugas. d. Bersama-sama ketua bertanggung jawab atas semua kegiatan Dewan Pastoral Paroki. 3. Sekertaris Sekretaris Dijabat oleh Sekretaris I Dewan Pastoral Paroki Harian a. Dalam pelasksanaan tugas bertanggung jawab kepada ketua. b. Bertanggung jawab atas pelayanan kesekretariatan yang diperlukan oleh dan untuk kepentingan badan Seperti : 1) Surat-menyurat, pengetikan dan pengarsipan surat-surat/dokumen-dokumen bidang umum dan bidang diakonia. 2) Pengiriman surat, fax. 3) Mempersiapkan rapat, membuat notulen rapat serta pekerjaan kesekretariatan lainnya antara lain menyusun dan memelihara data umat/data status animarum serta menyusun direktori. 4) Dalam hal tertentu mendampingi atau mewakili ketua. Sekretaris II Dewan Pastoral Paroki a. Dalam pelasksanaan tugas bertanggung jawab kepada ketua. b. Bertanggung jawab atas pelayanan kesekretariatan yang diperlukan oleh dan untuk kepentingan badan, seperti : 1) Surat-menyurat, pengetikan dan pengarsipan surat-surat/dokumen-dokumen Bidang Liturgia, Bidang Koinonia dan Bidang Kerugma

13 67 2) Pengiriman surat, fax. 3) Mempersiapkan rapat, membuat notulen rapat serta pekerjaan kesekretariatan lainnya antara lain menyusun dan memelihara data umat/data status animarum serta menyusun direktori. 4) Secara berkala setiap 3(tiga) bulan melaporkan kegiatannya kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki. 4. Ketua Bidang Administrasi Keuangan Dijabat Oleh Bendahara I Dewan Pastoral Paroki a. Dalam pelasksanaan tugas bertanggung jawab kepada ketua. b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan Kebijakan dibidang Administrasi Keuangan : 1) Penerimaan, pengeluaran dan penyimpanan uang sesuai dengan sistem dan prosedur pembukuan yang berlaku. 2) Menyusun rencana anggaran pendapatan dan belanja tahunan Paroki. 3) Membuat laporan keuangan Paroki baik untuk kepentingan Paroki maupun Keuskupan. 4) Tata-tertib penerimaan dan pengeluaran keuangan Paroki Penerimaan Keuangan Paroki : A. Kolekte 1) Pengumpulan kolekte Gereja dilaksanakan oleh petugas dari lingkungan, kelompok organisasi Katolik, yang diberi tugas sebagai petugas

14 68 persembahan/kolektan pada misa yang telah ditentukan oleh seksi Liturgi Dewan Pastoral Paroki. 2) Hasil perhitungan diserahkan kepada petugas tata tertib oleh petugas kolektan. 3) Petugas tata tertib yang bertugas sebagai pengawas pada saat perhitungan, menerima hasil perhitungan kolekte dari petugas kolektan. 4) Petugas tata tertib memastikan kebenaran jumlah hasil penghitungan yang dilaporkan oleh petugas kolektan, membukukan dalam buku penerimaan kolekte yang ditandatangani oleh petugas kolektan dan petugas tata tertib. 5) Petugas tata tertib menerima hasil kolekte dan menyerahkan kepada bendahara setelah Misa. B. Penerimaan Kartu Partisipasi Umat 1) Bendahara Dewan Pastoral Paroki menyediakan, menyiapkan, mendistribusikan amplop/kartu partisipasi umat kepada Kepala Keluarga Paroki melalui Pengurus Lingkungan. 2) Bendahara Dewan Pastoral Paroki menentukan kode KPU, yang menunjukkan kode wilayah, Lingkungan dan nomor Urut KPU berdasarkan nomor urut kartu keluarga dan diberitahu kepada pengurus lingkungan.

15 69 3) Pengurus lingkungan memberi kode yang telah ditetapkan dan membagikan/mendistribusikan KPU kepada warga lingkungan yang bersangkutan. 4) Ketua lingkungan menerima, mengumpulkan, menghitung dan mencatat sumbangan partisipasi umat kedalam KPU sesuai dengan kolom jenis sumbangan yang ada dalam KPU dan membuat Daftar Rekapitulasi nama umat di lingkungannya beserta jenis dan jumlah sumbangan yang harus untuk kemudian disetorkan kepada Bendahara Paroki. C. Penerimaan dan sumber keuangan lainnya. 1) Bendahara dalam mengadakan kegiatan untuk mencari sumber keuangan lainnya dapat membentuk Panitia Pelaksana yang disetujui oleh Ketua/Wakil Ketua Dewan Pastoral Paroki. 2) Panitia pelaksana hanya boleh melaksanakan kegiatannya sesuai dengan proposal yang telah disetujui dan disahkan oleh Wakil Ketua Dewan Pastoral Paroki. 3) Panitia pelaksana membuat laporan pertanggung jawaban atas hasil kegiatannya dan menyerahkan kepada Ketua/Wakil Ketua Dewan Pastoral Paroki. 4) Bagi setiap pihak yang berusaha di lingkungan Paroki Santo Matheus Depok yang akan menghasilkan keuntungan wajib memberikan sumbangan kepada Dewan Pastoral Paroki yang besar kecilnya dibicarakan dengan Ketua/Wakil Ketua Dewan Pastoral Paroki.

16 70 Pengeluaran Keuangan : 1) Seksi atau organisasi yang membuat permintaan pengeluaran keuangan agar melampirkan rincian rencana kebutuhan dana dan harus mendapat persetujuan Koordinator Bidang yang bersangkutan sebagai penanggung jawab. 2) Koordinator Bidang/Penanggung jawab memeriksa dan meneliti kewajaran permintaan pengeluaran terebut, dan memberi catatan atau tanda tangan persetujuaan pada memorandum permintaan pengeluaran keuangan tersebut. Apabila ada catatan harus diperbaiki, harus diperbaiki terlebih dahulu baru kemudian diajukan kepada Bendahara Dewan Pastoral Paroki. 3) Bendahara membuat/menyiapkan bukti pengeluaran uang, mengajukan kepada Ketua/Wakil Ketua Dewan Pastoral Paroki sebagai pemegang hak otoritas persetujuan pembayaran. 4) Setelah mendapat persetujuan pembayaran, Bendahara melakukan pembayaran kepada Seksi, kelompok yang membutuhkan, penerima uang memberi/menandatangani tanda terima pada bukti pengeluaran dengan mencantumkan nama terang. Pengadaan Barang Keperluan Paroki : 1) Seksi yang membutuhkan, membuat permintaan pembelian barang dengan melampirkan rencana kebutuhan barang, atas persetujuan Koordinator Bidang.

17 71 2) Koordinator Bidang yang bersangkutan meneliti, memeriksa jumlah barang yang diminta dan kewajaran atas permintaan barang tersebut disesuaikan dengan tingkat kebutuhannya. Bila disetujui agar diberikan tanda tangan persetujuan. Baru kemudian diajukan kepada Ketua/Wakil Ketua Dewan Pastoral Paroki sebagai pemegang hak otoritas persetujuan pembayaran untuk kemudian disampaikan kepada Bagian Perawatan Gedung, Penangan dan Pengadaan Barang. 3) Setelah menerima permintaan barang, Bagian Perawatan Gedung, Penanganan dan Pengadaan Barang melakukan negoisasi kepada rekanan dan memilih yang paling menguntungkan bagi Paroki, baru kemudian mengajukan permintaan uang muka pembelian kepada Bendahara Dewan Pastoral Paroki. 4) Bagian Perawatan Gedung, Penanganan, Pengadaan Barang melakukan pembelian dan menyerahkan barang yang dibeli kepada seksi yang membutuhkan. 5) Bagian Perawatan Gedung, Penanganan, Pengadaan Barang mempertanggung jawabkan uang muka pembelian kepada Bendahara. Bendahara I Dewan Pastoral Paroki Bertugas 1) Menyimpan penerimaan uang yang bersumber dari kolekte, Kartu Partisipasi Umat (KPU), dan sumber-sumber dana lainnya. 2) Melaksanakan pembayaran yang berkaitan dengan kebutuhan Bidang Umum dan Bidang Diakonia.

18 72 Bendahara II Dewan Pastoral Paroki bertugas : 1) Menyimpan penerimaan yang yang bersumber dari Bendahara I sebagai kas kecil. 2) Melaksanakan pembayaran yang berkaitan dengan Bidang Liturgia, Bidang Koinonia dan Bidang Kerugma. 3) Secara berkala setiap 3 (tiga) bulan melaporkan kegiatannya kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki. 5. Bidang Perawatan Gedung, Penanganan dan Pengadaan Barang Dijabat Oleh a. Koordinator Bidang Umum. Koordinator Bidang Umum mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan penanganan harta benda Gerejawi antara lain melalui kegiatan-kegiatan perawatan gedung Gereja Penanganan dan Pengadaan Barang, pengelolaan dan mengurusi rumah tangga dan karyawan Pastoral dan Keamanan Gereja dan Lingkungan. Secara berkala setiap 3 (tiga) bulan melaporkan segala kegiatan tersebut kepada Ketua Dewan Pastoral Paroki. Dalam Pelaksanaan tugas dibantu oleh : 1) Bagian Perawatan Gedung, Penaganan Barang bertugas : a) Memelihara dan merawat gedung dan Pastoral serta lingkungannya. b) Mengkoordinasi berbagai kegiatan dalam rangka perawatan dan pemeliharaan gedung gereja, Pastoral, dan lingkungannya.

19 73 c) Melaksanakan inventarisasi kekayaan/asset milik Paroki Matheus Depok, melaksanakan administrasi secara tertib atas asset Gereja dan membuat daftar inventaris atas asset gereja yang berada di tiap-tiap ruangan Gereja atau Pastoral dan melaksanakan pengadaan barang keperluan gereja Secara berkala setiap 3 (tiga) bulan melaporkan segala kegiatan tersebut kepada Koordinator Bidang umum. 2) Bagian Rumah Tangga Pastoral bertugas : a) Memperhatikan terpenuhinya kebutuhan pokok rumah tangga Pastoral, membantu pengadaan perlengkapan rumah tangga Pastoral, membantu perawatan peralatan rumah tangga Pastoral. b) Melaksanakan pembayaran listrik dan telepon setiap bulan. Secara berkala setiap 3 (tiga) bulan melaporkan segala kegiatan tersebut kepada Koordinator Bidang umum. 3) Bagian Keamanan Gereja dan Lingkungan sekitar Gereja bertugas : Mengkoordinir keamanan gereja dan lingkungan gereja dan lingkungan sekitar gereja. Secara berkala setiap 3 (tiga) bulan melaporkan segala kegiatan tersebut kepada Koordinator Bidang umum.

20 Tata Laksana Sistem Saat ini sistem yang berjalan di Paroki Santo Matheus belum menggunakan sistem yang terkomputerisasi, semua proses kegiatan dilakukan secara manual. Pertukaran informasi antar pelaku pelaksana sistem dengan cara face to face atau menggunakan telepon. Seluruh proses kegiatan yang ada berada di bawah pengawasan Paroki Santo Matheus Tata Laksana Sistem yang Sedang Berjalan Setiap proses kegiatan memiliki prosedurnya masing-masing, prosedur ini telah dijalankan semenjak Paroki Santo Matheus berdiri. 1. Prosedur Pendaftaran Kartu Keluarga Prosedur yang sedang berjalan saat ini adalah, ketua dari tiap-tiap lingkungan menyerahkan form kartu keluarga baru yang telah diisi oleh calon warga paroki. Dan diserahkan kepada Staff Paroki yang bertanggungjawab terhadap dokumen warga. Lalu dilakukan proses pengecekan kelengkapan dokumen, bila semua telah valid maka keluar Kartu Keluarga Paroki Santo Mateus baru yang akan menjadi dokumen milik warga. 2. Prosedur Pendaftaran Surat Pindah Paroki Prosedur saat ini yaitu, ketua lingkungan menyerahkan form pendaftaran surat pindah paroki yang telah diisi oleh warga paroki. Dan diserahkan kepada Staff Paroki yang bertanggungjawab terhadap dokumen warga. Lalu dilakukan proses pengecekan kelengkapan dokumen, bila semua telah valid maka keluar Surat

21 75 Pindah Paroki yang nantinya akan diserahkan kepada warga paroki melalui ketua lingkungan. 3. Prosedur Permohonan Sakramen Prosedur yang sedang berjalan saat ini adalah, warga paroki pendaftar sakramen menyerahkan form permohonan sakramen kepada ketua lingkungannya masingmasing. Ketua lingkungan menyerahkan pada staff yang bertugas, dilakukan pengecekan kelengkapan dokumen persyaratan sakramen, setelah persyaratan valid maka dilaksanakan sakramen yang dimohonkan. Pelaksanaan selesai, maka keluar surat sakramen yang akan diserahkan kepada warga paroki melalui ketua lingkungannya masing-masing Diagram Aliran Dokumen Proses-proses kegiatan Paroki Santo Matheus dapat dijelaskan dengan menggunakan bagan alir dokumen. Berikut ini adalah bagan alir dokumen sistem yang sedang berjalan sekarang pada Paroki Santo Matheus.

22 76 1. Diagram Aliran Dokumen Pendaftaran Kartu Keluarga Warga Paroki Ketua Lingkungan Staff Paroki Mulai Formulir Kartu Keluarga Formulir Kartu Keluarga Formulir Kartu Keluarga Pengisian Formulir Validasi Data Formulir Kartu Keluarga Kartu Keluarga Kartu Keluarga Kartu Keluarga Berakhir Gambar 3.2 Diagram Aliran Dokumen Pendaftaran Kartu Keluarga

23 77 2. Diagram Aliran Dokumen Pendaftaran Surat Pindah Paroki Warga Paroki Ketua Lingkungan Staff Paroki Mulai Formulir Surat Pindah Paroki Formulir Surat Pindah Paroki Formulir Surat Pindah Paroki Pengisian Formulir Validasi Data Formulir Surat Pindah Paroki Surat Pindah Paroki Surat Pindah Paroki Surat Pindah Paroki Berakhir Gambar 3.3 Diagram Aliran Dokumen Pendaftaran Surat Pindah Paroki

24 78 3. Diagram Aliran Dokumen Permohonan Sakramen Warga Paroki Ketua Lingkungan Staff Paroki Mulai Formulir Permohonan Sakramen Formulir Permohonan Sakramen Formulir Permohonan Sakramen Pengisian Formulir Validasi Data Formulir Permohonan Sakramen Pelaksanaan Sakramen Surat Sakramen Surat Sakramen Surat Sakramen Berakhir Gambar 3.4 Diagram Aliran Dokumen Permohonan Sakramen

25 Permasalahan yang Dihadapi Masalah-masalah yang dihadapi Paroki Santo Matheus Depok meliputi : a. Data warga paroki hanya disimpan dalam buku besar, sehingga proses update data warga paroki dilakukan secara manual yaitu dengan membuka buku besar. b. Pencarian data dokumen anggota warga pada Paroki Santo Matius sulit karena data belum terpusat dan proses pencariannya satu persatu. c. Data sering berulang (redudansi data) dikarenakan ada beberapa nama yang sama tanpa memiliki identitas yang unik. d. Data sering hilang karena karena sistem belum bekerja secara komputerisasi, penyimpanan masih menggunakan kertas. e. Mekanisme dalam mendapatkan surat-surat masih lambat karena belum ada sistem yang mengaturnya. f. Laporan tidak bisa ditampilkan berdasarkan kategori-kategori tertentu. g. Keamanan data kurang terjamin karena siapapun bisa mengubah data tanpa dibatasi hak akses. 3.7 Usulan Pemecahan Masalah Usulan Pemecahan masalah : a. Penulis mengusulkan untuk membuat suatu basis data sebagai tempat penyimpanan data warga paroki yang mampu untuk menyimpan data dalam jumlah banyak dan memudahkan dalam meng-update data warga paroki.

26 80 b. Dengan penggunaan basis data pencarian data akan lebih mudah karena datadata sudah tersimpan dalam bentuk yang lebih teratur dan terpusat dalam satu basis data. c. Dengan penggunaan basis data, masing-masing data akan mendapatkan identitas yang unik, sehingga tidak terjadi redudansi data. d. Dengan penyimpanan data secara komputerisasi di dalam basis data yang terpusat, data akan lebih terjaga dan tidak hilang. e. Penulis mengusulkan agar mekanisme dalam pembuatan atau pun pembuatan surat-surat dilakukan secara komputerisasi dan berbasis web, sehingga memudahkan warga paroki untuk mengurus surat-surat dan menghemat waktu. f. Penggunaan sistem yang memungkinkan laporan bisa ditampilkan berdasarkan kategori-kartegori tertentu. g. Untuk keamanan data bisa diatasi dengan memberikan hak akses yang berbeda sesuai dengan kedudukan di dalam paroki.

PANDUAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI SANTO YUSUP - GEDANGAN STASI SANTO IGNATIUS - BANJARDAWA SEMARANG

PANDUAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI SANTO YUSUP - GEDANGAN STASI SANTO IGNATIUS - BANJARDAWA SEMARANG PANDUAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI SANTO YUSUP - GEDANGAN STASI SANTO IGNATIUS - BANJARDAWA SEMARANG PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang

Lebih terperinci

PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang

PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang Tahun 2009 Dewan Paroki Santo Yusup - Gedangan Jl. Ronggowarsito 11 Semarang - 50127 Telp. 3552252,

Lebih terperinci

PEMBEKALAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI ST. YAKOBUS. Jakarta, Agustus-September 2010

PEMBEKALAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI ST. YAKOBUS. Jakarta, Agustus-September 2010 PEMBEKALAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI ST. YAKOBUS KELAPA GADING Jakarta, Agustus-September 2010 AGENDA Renungan Sabda Tuhan dan Pengarahan Pastor Moderator Arah Pastoral Keuangan Lingkungan Tanya Jawab

Lebih terperinci

BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA

BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA A. KOMPETENSI 1. Standar Kompetensi Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan

Lebih terperinci

KELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL

KELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL Warta 22 November 2015 Tahun VI - No.47 KELUARGA KATOLIK: SUKACITA INJIL Hasil Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia IV (sambungan minggu lalu) Tantangan Keluarga dalam Memperjuangkan Sukacita Anglia 9.

Lebih terperinci

KERANGKA NARASI PROGRAM KERJA DAN RANCANGAN ANGGARAN PENERIMAAN DAN BIAYA (RAPB)/ RANCANGAN ANGGARAN INVESTASI (RAI) PAROKI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG

KERANGKA NARASI PROGRAM KERJA DAN RANCANGAN ANGGARAN PENERIMAAN DAN BIAYA (RAPB)/ RANCANGAN ANGGARAN INVESTASI (RAI) PAROKI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG KERANGKA NARASI PROGRAM KERJA DAN RANCANGAN ANGGARAN PENERIMAAN DAN BIAYA (RAPB)/ RANCANGAN ANGGARAN INVESTASI (RAI) PAROKI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG 1. PENDAHULUAN Sekurang-kurangnya memuat: Informasi

Lebih terperinci

KERANGKA NARASI PROGRAM KERJA DAN RANCANGAN ANGGARAN PENERIMAAN DAN BIAYA (RAPB)/ RANCANGAN ANGGARAN INVESTASI (RAI) PAROKI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG

KERANGKA NARASI PROGRAM KERJA DAN RANCANGAN ANGGARAN PENERIMAAN DAN BIAYA (RAPB)/ RANCANGAN ANGGARAN INVESTASI (RAI) PAROKI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG Page 1 of 5 KERANGKA NARASI PROGRAM KERJA DAN RANCANGAN ANGGARAN PENERIMAAN DAN BIAYA (RAPB)/ RANCANGAN ANGGARAN INVESTASI (RAI) PAROKI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG 1. PENDAHULUAN Sekurang-kurangnya memuat:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi

BAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Gereja adalah persekutuan umat beriman yang percaya kepada Kristus. Sebagai sebuah persekutuan iman, umat beriman senantiasa mengungkapkan dan mengekspresikan

Lebih terperinci

ARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA

ARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA ARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA Tahun 2011 2015 1 Latar Belakang Ecclesia Semper Reformanda >> gerak pastoral di KAJ >> perlunya pelayanan pastoral yg semakin baik. 1989 1990: Sinode I KAJ

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Ada berbagai macam pengertian tentang sistem. Menurut Eka Iswandy, sistem merupakan kumpulan unsur yang saling melengkapi dalam mencapai suatu tujuan dan sasaran (Iswandy,

Lebih terperinci

KELUARGA KATOLIK INDONESIA HOUSTON

KELUARGA KATOLIK INDONESIA HOUSTON ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA KELUARGA KATOLIK INDONESIA HOUSTON DAFTAR ISI Pembukaan Anggaran Dasar KKIH Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab VI Bab VII Bab VIII Bab IX Bab X Bab XI Nama dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. Yohanes Bosco, yang merupakan bagian dari Paroki Katedral Hati Kudus Yesus.

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. Yohanes Bosco, yang merupakan bagian dari Paroki Katedral Hati Kudus Yesus. BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI 2.1 Sejarah Singkat Organisasi Gereja Katolik Redemptor Mundi awalnya dikenal sebagai Wilayah V Yohanes Bosco, yang merupakan bagian dari Paroki Katedral Hati Kudus Yesus.

Lebih terperinci

GEREJA PAROKI KRISTUS RAJA UNGARAN

GEREJA PAROKI KRISTUS RAJA UNGARAN LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEREJA PAROKI KRISTUS RAJA UNGARAN Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan oleh : R BUDI SANTOSA

Lebih terperinci

KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN

KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN KEADILAN, PERDAMAIAN DAN KEUTUHAN CIPTAAN DALAM KONSTITUSI KITA Kita mengembangkan kesadaran dan kepekaan terhadap masalah-masalah keadilan, damai dan keutuhan ciptaan.para suster didorong untuk aktif

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG BAB I PEMBUKAAN Mahasiswa Kristen Institut Teknologi Bandung sebagai bagian dari umat Allah di Indonesia memiliki tugas dan tanggung

Lebih terperinci

SPIRITUALITAS EKARISTI

SPIRITUALITAS EKARISTI SPIRITUALITAS EKARISTI SUSUNAN PERAYAAN EKARISTI RITUS PEMBUKA LITURGI SABDA LITURGI EKARISTI RITUS PENUTUP RITUS PEMBUKA Tanda Salib Salam Doa Tobat Madah Kemuliaan Doa Pembuka LITURGI SABDA Bacaan I

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan Yayasan Saddhapala merupakan sebuah Yayasan yang bergerak dalam bidang sosial keagamaan. Nama Yayasan Saddhapala ditetapkan berdasarkan pemungutan

Lebih terperinci

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD) 11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN. Kata Pengantar dari Pastor Paroki Santa Theresia (merangkap sebagai Ketua Dewan Paroki)

PETUNJUK PELAKSANAAN. Kata Pengantar dari Pastor Paroki Santa Theresia (merangkap sebagai Ketua Dewan Paroki) PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBANGUNAN GEREJA DAN PASTORAN GEREJA KATOLIK SANTA THERESIA BALIKPAPAN KALIMANTAN TIMUR INDONESIA Kata Pengantar dari Pastor Paroki Santa Theresia (merangkap sebagai Ketua Dewan

Lebih terperinci

dibacakan pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 Maret 2014

dibacakan pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 Maret 2014 SURAT GEMBALA PRAPASKA 2014 KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG dibacakan pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 Maret 2014 Allah Peduli dan kita menjadi perpanjangan Tangan Kasih-Nya untuk Melayani Saudari-saudaraku yang terkasih,

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR. TAHUN. TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA BUPATI PAMEKASAN,

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR. TAHUN. TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA BUPATI PAMEKASAN, RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR. TAHUN. TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA BUPATI PAMEKASAN, Menimbang : a. bahwa usaha untuk menumbuhkembangkan inisiatif

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR MOBILIO INDONESIA

ANGGARAN DASAR MOBILIO INDONESIA ANGGARAN DASAR MOBILIO INDONESIA BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN Pasal 1 Perkumpulan ini bernama MOBILIO INDONESIA, merupakan suatu wadah yang menghimpun semua pemilik, pengguna maupun pemerhati mobil

Lebih terperinci

L I N G K U N G A N S t. A N A S T A S I A

L I N G K U N G A N S t. A N A S T A S I A P E N G E N A L A N L I N G K U N G A N S t. A N A S T A S I A W I L A Y A H IX P A R O K I P U L O M A S G E R E J A S A N T O B O N A V E N T U R A 2 0 1 4 KATA PENGANTAR Setelah mengenal dan melihat

Lebih terperinci

GEREJA PAROKI SANTO YUSUP BATANG Dengan Penekanan Desain Tadao Ando

GEREJA PAROKI SANTO YUSUP BATANG Dengan Penekanan Desain Tadao Ando LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEREJA PAROKI SANTO YUSUP BATANG Dengan Penekanan Desain Tadao Ando Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 68 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA KETAHANAN MASYARAKAT KELURAHAN,

Lebih terperinci

Gereja Katolik Kristus Raja di Wasuponda, Luwu Timur, Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN

Gereja Katolik Kristus Raja di Wasuponda, Luwu Timur, Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Dalam buku Gereja yang Melayani dengan Rendah Hati bersama Mgr Ignatius Suharyo, editor E. Martasudjita menuliskan, Perjanjian Baru selalu berbicara

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA. BAB I NAMA dan KEDUDUKAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA. BAB I NAMA dan KEDUDUKAN ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I NAMA dan KEDUDUKAN Pasal 1 (1) Organisasi ini bernama Asosiasi Dewan Editor Indonesia yang disingkat ADEI (2) ADEI adalah organisasi non-pemerintah, non-partisan dan non-profit,

Lebih terperinci

TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH

TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH SOSIALISASI DALAM ARDAS KAJ UNTUK TIM PENGGERAK PAROKI KOMUNITAS DAN TAREKAT DIBAWAKAN OLEH TIM KERJA DKP GERAKAN ROHANI TAHUN KERAHIMAN DALAM ARDAS KAJ tantangan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB PEMBUKAAN Sesungguhnya Allah didalam Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat dunia. Ia adalah sumber kasih, kebenaran, dan hidup, yang dengan kuat kuasa

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KUNINGAN 2006

PROGRAM KERJA HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KUNINGAN 2006 PROGRAM KERJA HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KUNINGAN 2006 GARIS-GARIS BESAR PROGRAM KERJA HIMPUNAN MAHASISWA SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Kristen Protestan

Pendidikan Agama Kristen Protestan Pendidikan Agama Kristen Protestan Modul ke: 01Fakultas Psikologi GEREJA DAN HAKIKATNYA Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Program Studi Psikologi HAKEKAT GEREJA A.pengertian Gereja Kata Gereja berasal dari bahasa

Lebih terperinci

KAMIS DALAM PEKAN SUCI. Misa Krisma

KAMIS DALAM PEKAN SUCI. Misa Krisma KAMIS DALAM PEKAN SUCI 1. Seturut tradisi Gereja yang sangat tua, pada hari ini dilarang merayakan misa tanpa umat. Misa Krisma 2. Pemberkatan minyak orang sakit dan minyak katekumen serta konsekrasi minyak

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL. kemampuan

KISI-KISI PENULISAN SOAL. kemampuan KISI-KISI PENULISAN SOAL Jenis Sekolah : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti Kurikulum : 2006 Alokasi Waktu : 120 Menit Jumlah soal : 40 + 5 Bentuk Soal : Pilihan Ganda dan Uraian

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Kristen Protestan

Pendidikan Agama Kristen Protestan Modul ke: 04Fakultas Psikologi Pendidikan Agama Kristen Protestan GEREJA SESUDAH ZAMAN PARA RASUL (2) Program Studi Psikologi Drs. Sugeng Baskoro,M.M. A. Latar Belakang Dalam kepercayaan Iman Kristen,

Lebih terperinci

ARAH DASAR KEUSKUPAN SURABAYA

ARAH DASAR KEUSKUPAN SURABAYA ARAH DASAR KEUSKUPAN SURABAYA 2010-2019 1. HAKIKAT ARAH DASAR Arah Dasar Keuskupan Surabaya merupakan panduan hidup menggereja yang diterima, dihayati dan diperjuangkan bersama oleh segenap umat Keuskupan

Lebih terperinci

KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1

KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1 1 KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1 Pontianak, 16 Januari 2016 Paul Suparno, S.J 2. Abstrak Keluarga mempunyai peran penting dalam menumbuhkan bibit panggilan, mengembangkan, dan menyertai dalam perjalanan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM. Pasal 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERFILMAN INDONESIA BAB I UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Pasal 28 Anggaran Dasar Badan Perfilman Indonesia, merupakan rincian atas hal-hal yang telah

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Jenjang Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kurikulum : 2006 Jumlah Kisi-Kisi : 60 KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018 NO KOMPETENSI DASAR

Lebih terperinci

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA - 165 - C. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA KELAS VII Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 5 2015 SERI : E PERATURAN DAERAH KOTA BEKASI NOMOR 05 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

2016, No Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara R

2016, No Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara R No.1253, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. LP3K PESPARANI. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG LEMBAGA PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PESTA PADUAN SUARA GEREJANI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh data lapangan guna. penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh data lapangan guna. penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Untuk memperoleh data lapangan guna penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif sangat mengandalkan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Singkat Seminari Menengah Santo Paulus Palembang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Singkat Seminari Menengah Santo Paulus Palembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Singkat Seminari Menengah Santo Paulus Palembang Keberadaan Seminari Menengah Santo Paulus diawali oleh empat anak yang setelah lulus Sekolah Rakyat berkeinginan untuk menjadi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. A. Faktor-faktor Penghambat

BAB IV ANALISIS. A. Faktor-faktor Penghambat 59 BAB IV ANALISIS A. Faktor-faktor Penghambat Dalam pembahasan sebelum bab ini telah diuraikan tentang sistem pelaksanaan manajemen organisasi remaja Masjid Agung Kendal dan manajemen organisasi Gereja

Lebih terperinci

Pelayanan Dewan Pastoral GA Reposisi

Pelayanan Dewan Pastoral GA Reposisi 1 Pelayanan Dewan Pastoral GA Reposisi Arahan Sebagaimana sudah kita alami bersama, bahwa Gereja Antonius kita kembangkan menjadi Gereja umat Allah. Dasar pengembangannya adalah visi dan misi GA, 1998

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2

DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2 !!! DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2 I. HAKEKAT, TUJUAN, DAN SPIRITUALITAS 3 II. ALASAN DAN DASAR 4 III. MANFAAT 5 IV. KEGIATAN-KEGIATAN POKOK 5 V. KEGIATAN-KEGIATAN LAIN 6 VI. ORGANISASI 6 VII. PENDAFTARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gereja Katolik Santo Paulus bediri pada tahun 1939 terletak di Jalan Mohamad Toha nomor 19,Bandung. Awal mula gereja berdiri hanya memiliki sekitar kurang lebih 200

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI) (INDONESIAN PROCUREMENT SPECIALISTS ASSOCIATION) ANGGARAN RUMAH TANGGA halaman 1 dari 14 IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA DISINGKAT IAPI ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB

Lebih terperinci

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MAGELANG, Menimbang : Mengingat : a. bahwa untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Arsip Resmi Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika FKOM UNIKU PROGRAM KERJA

Arsip Resmi Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika FKOM UNIKU PROGRAM KERJA PROGRAM KERJA HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KUNINGAN 2005 GARIS-GARIS BESAR PROGRAM KERJA HIMPUNAN MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. A. Latar belakang permasalahan

BAB I Pendahuluan. A. Latar belakang permasalahan BAB I Pendahuluan A. Latar belakang permasalahan Manusia membutuhkan sarana untuk mengungkapkan setiap pengalaman yang dia rasakan dan dia alami, yang di dalamnya manusia bisa berbagi dengan manusia yang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2009 NOMOR 27 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI Tanggal : 29 Desember 2009 Nomor : 27 Tahun 2009 Tentang : PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBENTUKAN DAN BUKU ADMINISTRASI RUKUN WARGA

Lebih terperinci

TANTANGAN RELIGIUS DALAM MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA DI ZAMAN GADGET

TANTANGAN RELIGIUS DALAM MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA DI ZAMAN GADGET 1 TANTANGAN RELIGIUS DALAM MEWARTAKAN KABAR GEMBIRA DI ZAMAN GADGET Seminar Religius di BKS 2016 Kanisius, 8 September 2016 Paul Suparno, SJ Pendahuluan Tema BKS tahun 2016 ini adalah agar keluarga mewartakan

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

IBADAT PEMBERKATAN PERTUNANGAN

IBADAT PEMBERKATAN PERTUNANGAN IBADAT PEMBERKATAN PERTUNANGAN Orang tua Kristiani mempunyai tanggung jawab, yang dipandang juga sebagai bentuk kerasulan khusus, untuk mendidik anak-anak dan membantu anak-anak dapat mempersiapkan diri

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA

Lebih terperinci

RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal Paul Suparno, S.J.

RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal Paul Suparno, S.J. 1 RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Suster Mistika dikenal oleh orang sekitar sebagai seorang yang suci, orang yang dekat dengan Tuhan,

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 65 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN, KEDUDUKAN, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT PELAKSANA TEKNIS RUSUNAWA

Lebih terperinci

DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA KONTRAKTOR DAN KONSTRUKSI NASIONAL

DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA KONTRAKTOR DAN KONSTRUKSI NASIONAL DPN APPEKNAS ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENGUSAHA PELAKSANA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 SYARAT MENJADI ANGGOTA Syarat menjadi anggota APPEKNAS, adalah sebagai berikut : 1. Anggota Biasa a. Badan Usaha

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Kedaton terdiri dari 7 kelurahan, yaitu:

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Kedaton terdiri dari 7 kelurahan, yaitu: IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN Kecamatan Kedaton terdiri dari 7 kelurahan, yaitu: (1) Kelurahan Kedaton, (2) Kelurahan Surabaya, (3) Kelurahan Sukamenanti, (4) Kelurahan Sidodadi, (5) Kelurahan Sukamenanti

Lebih terperinci

PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN (BNKP) NOMOR 04/BPMS-BNKP/2008

PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN (BNKP) NOMOR 04/BPMS-BNKP/2008 PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN (BNKP) NOMOR 04/BPMS-BNKP/2008 tentang J E M A A T Dengan Kasih Karunia Yesus Kristus, Tuhan dan Raja Gereja BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE BNKP Menelaah : Kejadian

Lebih terperinci

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan

11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan 11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik Sekolah Menengah Pertama (SMP) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM Pasal 1 Pengertian Umum Pendidik dan peneliti adalah ilmuwan berprofesi pendidik dan peneliti

Lebih terperinci

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH Anggaran Dasar Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH Bahwa kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat adalah salah satu hak asasi manusia yang sangat

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SENSUS BARANG DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS

- 1 - BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SENSUS BARANG DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS - 1 - BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SENSUS BARANG DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka tertib administrasi

Lebih terperinci

PROFILE LINGKUNGAN ST.YOHANES PEMANDI WILAYAH IX ST BONAVENTURA PULOMAS

PROFILE LINGKUNGAN ST.YOHANES PEMANDI WILAYAH IX ST BONAVENTURA PULOMAS PROFILE LINGKUNGAN ST BONAVENTURA PULOMAS 14 PROFILE LINGKUNGAN SANTO YOHANES PEMANDI 2 Mengenal Santo Yohanes Pemandi Yohanes pemandi lahir pada tanggal 24 Juni. Ayah yohanes ialah Zakarias seorang imam

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 92 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA (RT) DAN RUKUN WARGA (RW) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

Lebih terperinci

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 11/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 11/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN NOMOR : 11/Kpts/KPU Kab 014329920/2010 TENTANG TATA KERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN, PANITIA PEMILIHAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS PEMBUKAAN ANGGARAN DASAR IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS PEMBUKAAN Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Maha Pengasih dan Maha Bijaksana, umat Katolik menyadari dan menghayati secara

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI BERJALAN 3.1 Tentang Sekolah 3.1.1 Sejarah Sekolah Sekolah Menengah Kejuruan Malaka berdiri sejak Tahun 1985 yang berada di bawah naungan Yayasan Budi Utomo. Sekolah ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Informasi pada era globalisasi selalu digunakan pada semua bidang. Terlebih dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi. Kemudahan, kecepatan dan keakuratan data

Lebih terperinci

BUPATI GUNUNGKIDUL PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 07 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

BUPATI GUNUNGKIDUL PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 07 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB BADAN PERMUSYAWARATAN DESA BUPATI GUNUNGKIDUL PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 07 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN TATA TERTIB BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.719, 2015 KPU. Peserta Pilkada. Dana Kampanye. PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR,

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) Ikatan Alumni Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang BAB I. Pengertian Umum. Pasal 1

ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) Ikatan Alumni Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang BAB I. Pengertian Umum. Pasal 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) Ikatan Alumni Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang BAB I Pengertian Umum Pasal 1 Dalam Anggaran Rumah Tangga ini yang dimaksud dengan : a. Anggaran Dasar, ialah anggaran

Lebih terperinci

BAB1 PENDAHULUAN. Sebuah entitas organisasi dibentuk bukan untuk mencapai tujuan pribadi individuindividu

BAB1 PENDAHULUAN. Sebuah entitas organisasi dibentuk bukan untuk mencapai tujuan pribadi individuindividu BAB1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah entitas organisasi dibentuk bukan untuk mencapai tujuan pribadi individuindividu tetapi untuk mencapai tujuan bersama yang telah disepakati dan menjadi

Lebih terperinci

5 Bab Empat. Penutup. Dalam bab empat ini akan dibahas mengenai kesimpulan yang

5 Bab Empat. Penutup. Dalam bab empat ini akan dibahas mengenai kesimpulan yang 5 Bab Empat Penutup Dalam bab empat ini akan dibahas mengenai kesimpulan yang merupakan uraian singkat dari bab pendahuluan dan ketiga bab di atas, guna membuktikan kebenaran hipotesis penelitian dan hal-hal

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Institusi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat yang dimaksud

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2004 SERI D NOMOR 8

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2004 SERI D NOMOR 8 No. 10, 2004 LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2004 SERI D NOMOR 8 PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG PENGELOLAAN BARANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB V : KEPEMIMPINAN GEREJAWI

BAB V : KEPEMIMPINAN GEREJAWI BAB V : KEPEMIMPINAN GEREJAWI PASAL 13 : BADAN PENGURUS SINODE Badan Pengurus Sinode adalah pimpinan dalam lingkungan Sinode yang terdiri dari wakil-wakil jemaat anggota yang bertugas menjalankan fungsi

Lebih terperinci

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS 4 IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPEN-PG

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPEN-PG ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPEN-PG HIMPEN-PG Alamat Sekretariat JL. PISANG NO. 2 KOMPLEK PERUMAHAN PETROKIMIA GRESIK G R E S I K Telp. (031) 3982200. Pswt 1328, Flexi : (031) 72016311 e-mail : himpen@petrokimia-gresik.com

Lebih terperinci

UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran

UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran 2008 2009 L E M B A R S O A L Mata pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kelas : 8 Hari / tanggal : Waktu : 60 menit PETUNJUK UMUM : 1. Tulislah nama

Lebih terperinci

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN LEMBAGA RUKUN TETANGGA

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 56 /Kpts/KPU-Kota /2016

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 56 /Kpts/KPU-Kota /2016 SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 56 /Kpts/KPU-Kota-012.329537/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR

Lebih terperinci

PASTORAL DIALOGAL. Erik Wahju Tjahjana

PASTORAL DIALOGAL. Erik Wahju Tjahjana PASTORAL DIALOGAL Erik Wahju Tjahjana Pendahuluan Konsili Vatikan II yang dijiwai oleh semangat aggiornamento 1 merupakan momentum yang telah menghantar Gereja Katolik memasuki Abad Pencerahan di mana

Lebih terperinci

PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN Nomor : 14/BPMS - BNKP/2014 tentang KOMISI DI JEMAAT. Dengan Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus Raja Gereja

PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN Nomor : 14/BPMS - BNKP/2014 tentang KOMISI DI JEMAAT. Dengan Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus Raja Gereja PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN Nomor : 14/BPMS - BNKP/2014 tentang KOMISI DI JEMAAT Dengan Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus Raja Gereja BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE BNKP Menelaah : Matius 16:21-28;

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkepentingan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi

BAB I PENDAHULUAN. berkepentingan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi sangat diperlukan perusahaan, pemerintahan, perseorangan, maupun organisasi lain dalam hal memperoleh data-data keuangan yang penting, dan kemudian

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG KEGIATAN

LATAR BELAKANG KEGIATAN PENDAHULUAN Kegiatan Lomba dalam rangka Perayaan Bulan Kitab Suci Nasional 2015 Berikut kami sadur sejarah BKSN sebagai pendahuluan. Saudara saudari terkasih dalam Kristus, bagi umat Katolik di Indonesia,

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 34 /Kpts/KPU-SLG /2016

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 34 /Kpts/KPU-SLG /2016 SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SALATIGA NOMOR 34 /Kpts/KPU-SLG -012.329537/2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN WALIKOTA DAN WAKIL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) memiliki 44 wilayah klasis, 2.504 jemaat, dengan jumlah warga mencapai 1.050.411 jiwa yang dilayani oleh 1.072 pendeta, (Lap. MS-

Lebih terperinci

POKOK POKOK PERATURAN (P2P) MAMRE GBKP

POKOK POKOK PERATURAN (P2P) MAMRE GBKP Rumusan Amandemen P2P MAMRE GBKP POKOK POKOK PERATURAN (P2P) MAMRE GBKP 2015 2020 BAB I HAKEKAT, KEDUDUKAN DAN TUGAS PANGGILAN Pasal 1 Nama dan Kedudukan 1. Perbapan (Kaum Bapak) merupakan salah satu Lembaga

Lebih terperinci

PERATURAN HURIA KRISTEN INDONESIA (HKI)

PERATURAN HURIA KRISTEN INDONESIA (HKI) PERATURAN HURIA KRISTEN INDONESIA (HKI) Nomor. Tahun 2016 Tentang : Pengelolaan Keuangan Sentralisasi HKI Dengan Kasih dan Karunia Tuhan Jesus Kristus, Pucuk Pimpinan Huria Kristen Indonesia, M e n i m

Lebih terperinci

di Surga dengan kemalangan dan keprihatinan hidup manusia di dunia memperhatikan yang lemah berkaitan dengan martabat manusia..

di Surga dengan kemalangan dan keprihatinan hidup manusia di dunia memperhatikan yang lemah berkaitan dengan martabat manusia.. Karya Sosial Paroki Visi, Misi dan Spiritualitas Visi, Misi dan Spiritualitas karya sosial Gereja adalah solidaritas Allah Bapa di Surga dengan kemalangan dan keprihatinan hidup manusia di dunia Visi Paroki

Lebih terperinci

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB AUTIS

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB AUTIS - 1822 - C. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB AUTIS KELAS: VII Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 1 ANGGARAN DASAR Halaman 1 dari 2 halaman 2 IKATAN ALUMNI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Lebih terperinci

10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E) 10. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 28 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN Dalam bab tiga ini akan menjelaskan analisis sistem yang sedang berjalan dan pemecahan masalah. Analisis dan pemecahan masalah di dapat dari sumber data yang diperoleh

Lebih terperinci

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNARUNGU

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNARUNGU - 554 - C. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNARUNGU KELAS: VII Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci