PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang
|
|
- Susanto Gunawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang Tahun 2009 Dewan Paroki Santo Yusup - Gedangan Jl. Ronggowarsito 11 Semarang Telp , Fax
2 Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 2
3 DAFTAR ISI Bab I : Pengantar. 4 Bab II : Pengertian Lingkungan 5 Bab III : Pengertian Warga Lingkungan 7 Bab IV : Pengertian Pengurus Lingkungan.. 9 A. Pembentukan Pengurus Lingkungan. 10 B. Tugas Pengurus Lingkungan.. 11 C. Struktur Organisasi Pengurus Lingkungan 14 Bab V : Keuangan Lingkungan. 17 Bab VI : Penutup.. 18 Lampiran - Gereja Basis 20 - Umat Lingkungan yang Ideal.. 22 Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 3
4 BAB I PENGANTAR Sehubungan dengan pembentukan Pengurus Lingkungan yang baru, maka dirasakan perlu untuk menyusun buku panduan ini. Buku kecil ini disusun dengan tujuan sebagai panduan dan pegangan bagi para Ketua Lingkungan yang baru. Selain itu juga karena adanya Pedoman Pelaksanaan Dewan Paroki Santo Yusup - Gedangan Semarang yang baru saja disahkan oleh Uskup Agung Semarang pada tanggal 29 Mei 2008 yang lalu. Harapan kami agar buku kecil ini dapat menjadi pemandu bagi para Ketua Lingkungan untuk dapat lebih lagi melayani umat lingkungannya. Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 4
5 BAB II PENGERTIAN LINGKUNGAN 1. Pengertian Lingkungan menurut Pedoman Dasar Dewan Paroki Keuskupan Agung Semarang adalah paguyuban umat beriman yang bersekutu berdasarkan kedekatan tempat tinggal jumlah antara kepala keluarga. Demi pelayanan umat yang lebih intensif, Lingkungan dibagi dalam persekutuan-persekutuan yang lebih kecil dengan nama Blok atau Kelompok. Syarat pembentukkan Lingkungan adalah sebagai berikut: a. Jumlah umat Katolik se-lingkungan antara kepala keluarga. b. Bila jumlah kepala keluarga dalam Lingkungan lebih dari 50, lingkungan dimekarkan menjadi lebih dari satu Lingkungan. c. Kehendak umat lingkungan yang bersangkutan dengan pertimbangan Dewan Paroki. d. Kesangggupan / kemampuan mengelola Lingkungan dan melaksanakan tugas yang dipercayakan oleh Paroki. Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 5
6 2. Kelompok : Lingkungan dapat dibagi lagi kedalam Blok / Kelompok umat yang lebih kecil, baik berdasarkan lokasi atau personil. Tujuan dari pembentukan Blok / Kelompok ini adalah: a. Mempermudah terwujudnya keguyuban. b. Mempermudah koordinasi. c. Memperlancar komunikasi antar warga. d. Meningkatkan partisipasi umat dalam hidup menggereja. Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 6
7 BAB III PENGERTIAN WARGA LINGKUNGAN 1. Yang termasuk Warga Lingkungan : adalah semua orang beriman Katolik yang tinggal di lingkup Lingkungan yang bersangkutan meliputi yang sudah dibaptis, katekumen dan simpatisan. 2. Hak Warga : semua warga lingkungan berhak mendapatkan pelayanan dari pihak Pengurus Lingkungan dalam hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan hidup beriman / menggereja. 3. Kewajiban Warga : warga Lingkungan berkewajiban untuk ikut memikirkan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan guna pengembangan hidup menggereja di Lingkungan yang bersangkutan, antara lain mengikuti persekutuan, pewartaan, liturgi, penggembalaan dan diakonia serta keuangan, misalnya: a. Dibidang Persekutuan, ikut menciptakan kehidupan yang guyub dan rukun. b. Dibidang Pewartaan, berusaha memberikan kesaksian iman dalam hidup sehari-hari. Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 7
8 c. Dibidang Liturgi, melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ibadat di Lingkungan dan dalam tugas-tugas ibadat di Paroki. d. Dibidang Penggembalaan, membantu tugas penggembalaan Pengurus Lingkungan. e. Dibidang Diakonia, ikut memberikan pelayanan kepada umat dan masyarakat sekitar. f. Dibidang Keuangan, ikut memikirkan dan menanggung kebutuhan keuangan lingkungan melalui persembahan bulanan, kolekte dan lain-lainnya. Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 8
9 BAB IV PENGERTIAN PENGURUS LINGKUNGAN 1. Pengurus Lingkungan adalah DEWAN" yang terdiri dari wakil-wakil umat yang bersedia melayani dan berkomitmen untuk memajukan kegiatan-kegiatan yang perlu dan bermanfaat untuk pengembangan hidup menggereja di Lingkungan. 2. Pengurus Lingkungan terdiri atas: a. Ketua b. Wakil Ketua c. Sekretaris d. Bendahara e. Ketua-ketua Kelompok / Blok f. Ketua-ketua Tim Kerja 3. Tim Kerja : adalah bagian dari Lingkugan yang dipercaya mengelola salah satu bidang hidup menggereja di lingkungan. Jenis Tim Kerja disesuaikan dengan kebutuhan: a. Tim Kerja Liturgi b. Tim Kerja Pewartaan c. Tim Kerja Sosial Kematian Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 9
10 d. Tim Kerja Mudika e. Tim Kerja Ibu Ibu Lingkungan dll. A. Pembentukan Pengurus Lingkungan 1) Pengurus dibentuk melalui pemilihan, yang persyaratannya sudah tercantum dalam PPDP Santo Yusup - Gedangan pasal 35 ayat 1. 2) Tata cara pemilihan Pengurus Lingkungan a) Dipilih dari dan oleh umat Lingkungan. b) Caranya diserahkan sepenuhnya kepada ingkungan masing-masing dan disesuaikan dengan kondisi serta situasi yang ada di Lingkungan yang bersangkutan. 3) Pengukuhan Pengurus : Pengurus Lingkungan dikukuhkan bersama-sama oleh Pastor Kepala Paroki. 4) Masa Bakti: a) Masa Bakti Pengurus Lingkungan adalah 3 tahun. b) Seseorang menjabat Pengurus Lingkungan paling lama 2 (dua) periode dalam jabatan yang sama, dan dapat dipilih kembali setelah berselang satu periode. Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 10
11 5) Cara dan Suasana Kerja Pengurus Lingkungan: a) Berdasarkan semangat Kristiani dan kekeluargaan, solidaritas dan subsidiaritas. b) Rapat pengurus minimal 1 bulan 1 kali. c) Pengambilan keputusan dilaksanakan dengan jalan musyawarah dan mufakat. B. Tugas-tugas Pengurus Lingkungan 1. Bidang Komunikasi: a. Menampung saran dan pendapat umat serta masalah yang ada di lingkungan dan meneruskannya kepada Pastor dan Dewan Paroki. b. Menyampaikan informasi yang diperoleh dari Dewan Paroki. 2. Bidang Administrasi: a. Mengadakan pendataan yang jefas tentang jumlah umat. b. Membuat daftar Kepala Keluarga. c. Denah Lingkungan. d. Membuat surat keterangan Perkawinan, Pembabtisan, Kematian, Krisma, Komuni Pertama dan rekomendasi untuk Pastor Paroki. Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 11
12 e. Mencatat warga yang baru dan yang pindah. 3. Bidang Koordinasi a. Menyusun program kegiatan jangka pendek 1 tahun. b. Mengkoordinasi dan pelaksanaannya. c. Mengadakan rapat koordinasi sesuai kebutuhan. d. Menggerakkkan tim kerja yang macet. e. Menjadi motor penggerak warga. f. Bersama umat menangani masalah yang timbul. g. Membina kader muda untuk regenerasi. h. Menjembatani antara umat dan warga. i. Mengusahakan terlaksananya kebijakan Paroki. j. Mengevaluasi program kerja. 4. Bidang Pembinaan a. Guyub dan Rukun (koinonia); Pengurus Lingkungan dapat menjadi pemersatu, bertanggungjawab dalam kegiatan Lingkungan sehingga umat menjadi semakin guyub dan rukun. Semakin Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 12
13 banyak umat yang terlibat semakin mudah untuk berkomunikasi satu sama lain. b. Tekun beribadat (liturgia); melaui kegiatan liturgi ini semangat berjemat semakin kuat dan menjadi sarana untuk mendapatkan kekuatan yang baru, caranya Ibadat Lingkungan yang teratur. Melibatkan umat dalam tugas tugas peribadatan. Mengusahakan adanya kelompok Kitab Suci. c. Dewasa dalam Iman; pengurus bertanggungjawab membina warganya agar menjadi kaum beriman yang tangguh. d. Peduli terhadap masyarakat sekitar (diakonia); iman baru dapat dilihat bila diwujudkan dalam hidup sehari-hari, untuk itu Pengurus Lingkungan harus dapat mengajak warganya untuk terjun dalam kegiatan bermasyarkat. Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 13
14 5. Besar semangat misionernya (kesaksian hidup); pengurus lingkungan berkewajiban untuk mengajak umatnya agar bertanggungjawab terhadap kehidupan Gereja dengan menjadi saksi dan pewarta Kerajaan Allah, serta mengusahakan agar terang Kristus memancar ditengah masyarakat. C. Struktur Organisasi Pengurus Lingkungan Pembagian tugas-tugas pengurus Lingkungan 1. Ketua: a) Menampung dan mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan warga Lingkungan dalam kesatuan dengan ketua Wilayah dan / atau Stasi, b) Mengadakan pendataan Lingkungan setahun sekali dengan menggunakan pedoman statistik Keuskupan, e) Bertangggungjawab atas terjadinya pertemuan-pertemuan Lingkungan. d) Mengadakan dan bertanggungjawab atas setiap kegiatan umat Lingkungan. Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 14
15 e) Membangun kerjasama antar Lingkungan dan antar Kelompok Ketegorial untuk perkembangan umat dan masyarakat 2) Sekretaris a) Mengelola administrasi Lingkungan termasuk pendataan dan inventarisasi. b) Membuat undangan dan surat pengantar. c) Membuat notulen rapat. 3) Bendahara a) Membuat pembukuan keuangan b) Membuat laporan keuangan 4) Ketua Blok / Kelompok a) Menggerakkan warganya untuk terlibat dalam kegiatan Lingkungan. b) Memperlancar komunikasi antar Pengurus Lingkungan dan Dewan Paroki atau sebaliknya. c) Memperlancar jalannya surat undangan. Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 15
16 5) Ketua Tim Kerja Mengelola dan mengembangkan bidang hidup Gereja yang dipercayakan kepadanva. Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 16
17 BAB V KEUANGAN LINGKUNGAN Keuangan Lingkungan dikelola atas prinsip kemandirian, yaitu segala kebutuhan keuangan Lingkungan ditanggung oleh segenap warga Lingkungan sendiri. SUMBER KEUANGAN: 1) Didapat dari iuran warga, yang dikumpulkan sebulan sekali dari kepala keluarga atau kelompok atau blok. 2) Hasil kolekte dalam ibadat Lingkungan 3) Sumbangan khusus 4) Usaha-usaha yang lain yang sah dan tidak mengikat. PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN 1) Dalam setiap rapat / pertemuan pengurus, bendahara memberikan laporan keuangan kepada warga Lingkungan dan Paroki. 2) Pada akhir masa jabatan, Ketua Lingkungan menyampaikan pertanggungjawaban Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 17
18 BAB VI PENUTUP 1) Panduan Pengurus Lingkungan ini disusun berdasarkan dan sesuai dengan isi dan jiwa Pedoman Dasar Dewan Paroki Keuskupan Agung Semarang dan Pedoman Pelaksanaan Dewan Paroki Santo Yusup Gedangan Semarang. 2) Hal-hal yang menyangkut bidang administrasi berikut ini diberikan lampiran-lampiran sebagai format yang seragam antara lain : a) Permohonan pembabtisan bayi / anak. b) Permohonan Perkawinan. c) Surat keterangan Kematian d) Petuk / kartu iuran warga /kematian e) Surat pengantar / rekomendasi ke Pastor. 3) Untuk hal lainnya yang masih belum tercantum / tercatat dalam buku panduan ini, kami Dewan Paroki, tetap menampung saran dari para Ketua Lingkungan. Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 18
19 Semarang, 11 Pebruari 2009 ttd ttd Ign Sri Haryanta Ketua II MC Jeanne Dianasari Sekretaris I Mengetahui ttd Kari Theodor Wolf, SJ Pastor Kepala Paroki Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 19
20 Lampiran 1 GEREJA BASIS Adalah sekelompok umat beriman yang hidup ditengah-tengah umat beriman yang lain, yang sungguh menghayati persekutuan dalam Roh yang satu dan sama yang telah mengikat mereka menjadi satu tubuh. Gereja Basis ini biasanya kecil, baik dalam lingkup wilayahnya maupun jumlah anggotanya. Karena merupakan kelompok kecil maka memungkinkan mereka untuk saling mengenal, akrab dan peka terhadap kebutuhan bersama. Hubungan ini didasari oleh semangat persaudaraan yang tinggi. Semua anggota merasa bertanggung jawab atas kehidupan dan perkembangan persekutuan. Ada kesetaraan antar pribadi. Seluruh umat duduk sama rendah berdiri sama tinggi. Perbedaan hanya terjadi pada tugas. Masing-masing anggota punya kharisma sendiri dari Allah. Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 20
21 Kharisma yang berbeda-beda ini harus diabdikan untuk kepentingan umat, sehingga umat dapat bertumbuh bersama dalam iman akan Yesus Kristus. Dengan demikian seluruh umat saling melengkapi. Kesimpulan : Umat lingkungan ini merupakan suatu persekutuan yang guyub, rukun, akrab, saling memahami dan saling melayani. Semangat Kasih yang ada diantara anggota umat lingkungan ini terpancar keluar dalam bentuk kesaksian dan pelayanan yang nyata kepada masyarakat sekitar, sehingga mereka disukai oleh semua orang. Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 21
22 Lampiran 2 UMAT LINGKUNGAN YANG IDEAL Umat Lingkungan yang ideal mempunyai lima ciri pokok yaitu : 1. Iman yang kuat Masing-masing pribadi menyadari sebagai orang beriman akan Yesus Kristus, maka himpunan pribadi-pribadi beriman ini menyebut diri sebagai umat beriman. 2. Ikatan persaudaraan yang erat Menyadari diri sebagai umat beriman dalam suatu paguyuban, hubungan mereka antar anggota umat adalah hubungan saudara dalam Yesus Kristus. Begitu kuatnya persaudaraan itu sehingga mampu menembus benteng suku, asalusul, umur, golongan, bahasa, status sosial, dan lain sebagainya. 3. Iman yang memasyarakat Umat menyadari bahwa dirinya merupakan bagian dari masyarakat setempat, terkait dan terikat dengan suka duka sesama di sekitarnya. Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 22
23 Kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan menusia dewasa ini terutama yang miskin dan terlantar, adalah kegembiraan dan harapan, duka dan kecemasan murid-murid Kristus pula. 4. Ide yang cemerlang Dalam melakukan kegiatan, menyadari akan tugasnya sebagai utusan Allah maka umat beriman harus melakukan banyak kegiatan baik dalam bidang pewartaan, liturgi, penggembalaan dan diakonia. 5. Inisiatif dan improvisasi Yang berkelanjutan dalam membuat program kegiatan, sehingga dapat menghasilkan buah yang nyata dalam kehidupan Gereja dan masyarakat Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 23
24 Panduan Pengurus Lingkungan Paroki 24
PANDUAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI SANTO YUSUP - GEDANGAN STASI SANTO IGNATIUS - BANJARDAWA SEMARANG
PANDUAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI SANTO YUSUP - GEDANGAN STASI SANTO IGNATIUS - BANJARDAWA SEMARANG PANDUAN Pengurus Lingkungan Paroki Santo Yusup - Gedangan Stasi Santo Ignatius - Banjardawa Semarang
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. melalui perum perumnas. Kawasan Depok Tengah mulai dihuni sekitar april 1979,
BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Riwayat Paroki Santo Matheus Depok Tengah merupakan pemukiman baru, yang dibangun oleh pemerintah melalui perum perumnas. Kawasan Depok Tengah mulai dihuni
Lebih terperinciBAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA
BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA A. KOMPETENSI 1. Standar Kompetensi Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan
Lebih terperinciARAH DASAR KEUSKUPAN SURABAYA
ARAH DASAR KEUSKUPAN SURABAYA 2010-2019 1. HAKIKAT ARAH DASAR Arah Dasar Keuskupan Surabaya merupakan panduan hidup menggereja yang diterima, dihayati dan diperjuangkan bersama oleh segenap umat Keuskupan
Lebih terperinciKELUARGA KATOLIK INDONESIA HOUSTON
ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA KELUARGA KATOLIK INDONESIA HOUSTON DAFTAR ISI Pembukaan Anggaran Dasar KKIH Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab VI Bab VII Bab VIII Bab IX Bab X Bab XI Nama dan
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI
BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Ada berbagai macam pengertian tentang sistem. Menurut Eka Iswandy, sistem merupakan kumpulan unsur yang saling melengkapi dalam mencapai suatu tujuan dan sasaran (Iswandy,
Lebih terperinciARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA
ARAH DASAR PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA Tahun 2011 2015 1 Latar Belakang Ecclesia Semper Reformanda >> gerak pastoral di KAJ >> perlunya pelayanan pastoral yg semakin baik. 1989 1990: Sinode I KAJ
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkepentingan. Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap informasi
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Akuntansi sangat diperlukan perusahaan, pemerintahan, perseorangan, maupun organisasi lain dalam hal memperoleh data-data keuangan yang penting, dan kemudian
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI. Yohanes Bosco, yang merupakan bagian dari Paroki Katedral Hati Kudus Yesus.
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI 2.1 Sejarah Singkat Organisasi Gereja Katolik Redemptor Mundi awalnya dikenal sebagai Wilayah V Yohanes Bosco, yang merupakan bagian dari Paroki Katedral Hati Kudus Yesus.
Lebih terperinciGereja Katolik Kristus Raja di Wasuponda, Luwu Timur, Sulawesi Selatan BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Dalam buku Gereja yang Melayani dengan Rendah Hati bersama Mgr Ignatius Suharyo, editor E. Martasudjita menuliskan, Perjanjian Baru selalu berbicara
Lebih terperinciGEREJA PAROKI SANTO YUSUP BATANG Dengan Penekanan Desain Tadao Ando
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEREJA PAROKI SANTO YUSUP BATANG Dengan Penekanan Desain Tadao Ando Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciTAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH
TAHUN SUCI LUAR BIASA KERAHIMAN ALLAH SOSIALISASI DALAM ARDAS KAJ UNTUK TIM PENGGERAK PAROKI KOMUNITAS DAN TAREKAT DIBAWAKAN OLEH TIM KERJA DKP GERAKAN ROHANI TAHUN KERAHIMAN DALAM ARDAS KAJ tantangan
Lebih terperinciKAMIS DALAM PEKAN SUCI. Misa Krisma
KAMIS DALAM PEKAN SUCI 1. Seturut tradisi Gereja yang sangat tua, pada hari ini dilarang merayakan misa tanpa umat. Misa Krisma 2. Pemberkatan minyak orang sakit dan minyak katekumen serta konsekrasi minyak
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA MALANG
S A L I N A N Nomor 01/D, 2002. PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 4 TAHUN 2002 T E N T A N G KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DI KOTA MALANG
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. A. Faktor-faktor Penghambat
59 BAB IV ANALISIS A. Faktor-faktor Penghambat Dalam pembahasan sebelum bab ini telah diuraikan tentang sistem pelaksanaan manajemen organisasi remaja Masjid Agung Kendal dan manajemen organisasi Gereja
Lebih terperinciSPIRITUALITAS EKARISTI
SPIRITUALITAS EKARISTI SUSUNAN PERAYAAN EKARISTI RITUS PEMBUKA LITURGI SABDA LITURGI EKARISTI RITUS PENUTUP RITUS PEMBUKA Tanda Salib Salam Doa Tobat Madah Kemuliaan Doa Pembuka LITURGI SABDA Bacaan I
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Gereja adalah persekutuan umat beriman yang percaya kepada Kristus. Sebagai sebuah persekutuan iman, umat beriman senantiasa mengungkapkan dan mengekspresikan
Lebih terperinciKERANGKA NARASI PROGRAM KERJA DAN RANCANGAN ANGGARAN PENERIMAAN DAN BIAYA (RAPB)/ RANCANGAN ANGGARAN INVESTASI (RAI) PAROKI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG
KERANGKA NARASI PROGRAM KERJA DAN RANCANGAN ANGGARAN PENERIMAAN DAN BIAYA (RAPB)/ RANCANGAN ANGGARAN INVESTASI (RAI) PAROKI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG 1. PENDAHULUAN Sekurang-kurangnya memuat: Informasi
Lebih terperincidibacakan pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 Maret 2014
SURAT GEMBALA PRAPASKA 2014 KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG dibacakan pada hari Sabtu-Minggu, 1-2 Maret 2014 Allah Peduli dan kita menjadi perpanjangan Tangan Kasih-Nya untuk Melayani Saudari-saudaraku yang terkasih,
Lebih terperinciL I N G K U N G A N S t. A N A S T A S I A
P E N G E N A L A N L I N G K U N G A N S t. A N A S T A S I A W I L A Y A H IX P A R O K I P U L O M A S G E R E J A S A N T O B O N A V E N T U R A 2 0 1 4 KATA PENGANTAR Setelah mengenal dan melihat
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2003 NOMOR 4 SERI D
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2003 NOMOR 4 SERI D KEPUTUSAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR : 16 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DI KELURAHAN BUPATI BANJARNEGARA,
Lebih terperinciKELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1
1 KELUARGA DAN PANGGILAN HIDUP BAKTI 1 Pontianak, 16 Januari 2016 Paul Suparno, S.J 2. Abstrak Keluarga mempunyai peran penting dalam menumbuhkan bibit panggilan, mengembangkan, dan menyertai dalam perjalanan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA
PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEMALANG, Menimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kristiani. Gereja tidak hanya digunakan sebagai tempat untuk. beribadah,tetapi digunakan juga sebagai wadah untuk pelayanan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gereja sebagai bangunan merupakan tempat ibadah umat kristiani. Gereja tidak hanya digunakan sebagai tempat untuk beribadah,tetapi digunakan juga sebagai wadah untuk
Lebih terperinciKERANGKA NARASI PROGRAM KERJA DAN RANCANGAN ANGGARAN PENERIMAAN DAN BIAYA (RAPB)/ RANCANGAN ANGGARAN INVESTASI (RAI) PAROKI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG
Page 1 of 5 KERANGKA NARASI PROGRAM KERJA DAN RANCANGAN ANGGARAN PENERIMAAN DAN BIAYA (RAPB)/ RANCANGAN ANGGARAN INVESTASI (RAI) PAROKI KEUSKUPAN AGUNG SEMARANG 1. PENDAHULUAN Sekurang-kurangnya memuat:
Lebih terperinciSILABUS MATA PELAJARAN Satuan Pendidikan
1 SILABUS MATA PELAJARAN Satuan Pendidikan : SMP Kelas : VIII Mata Pelajaran : Kompetensi Inti : KI 1:Menerima dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2: Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tangungjawab,
Lebih terperinciPelayanan Dewan Pastoral GA Reposisi
1 Pelayanan Dewan Pastoral GA Reposisi Arahan Sebagaimana sudah kita alami bersama, bahwa Gereja Antonius kita kembangkan menjadi Gereja umat Allah. Dasar pengembangannya adalah visi dan misi GA, 1998
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN TENTANG PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA
PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN, Menimbang : a. bahwa dengan dicabutnya Peraturan Menteri Dalam
Lebih terperinciPOKOK POKOK PERATURAN (P2P) MAMRE GBKP
Rumusan Amandemen P2P MAMRE GBKP POKOK POKOK PERATURAN (P2P) MAMRE GBKP 2015 2020 BAB I HAKEKAT, KEDUDUKAN DAN TUGAS PANGGILAN Pasal 1 Nama dan Kedudukan 1. Perbapan (Kaum Bapak) merupakan salah satu Lembaga
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN. Kata Pengantar dari Pastor Paroki Santa Theresia (merangkap sebagai Ketua Dewan Paroki)
PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBANGUNAN GEREJA DAN PASTORAN GEREJA KATOLIK SANTA THERESIA BALIKPAPAN KALIMANTAN TIMUR INDONESIA Kata Pengantar dari Pastor Paroki Santa Theresia (merangkap sebagai Ketua Dewan
Lebih terperinciAnggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman Pembukaan ANGGARAN DASAR Bab I (Tata Organisasi) 1. Nama, Waktu dan Kedudukan 2. Sifat dan Bentuk 3. Lambang Bab II (Dasar,
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR. TAHUN. TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA BUPATI PAMEKASAN,
RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR. TAHUN. TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA BUPATI PAMEKASAN, Menimbang : a. bahwa usaha untuk menumbuhkembangkan inisiatif
Lebih terperinciUJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran
UJIAN SEMESTER I SEKOLAH BINA NUSANTARA Tahun Ajaran 2008 2009 L E M B A R S O A L Mata pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kelas : 8 Hari / tanggal : Waktu : 60 menit PETUNJUK UMUM : 1. Tulislah nama
Lebih terperinciBUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2007
BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN RUKUN WARGA DAN RUKUN TETANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN RUKUN WARGA DAN RUKUN TETANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PRABUMULIH, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciPEMBEKALAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI ST. YAKOBUS. Jakarta, Agustus-September 2010
PEMBEKALAN PENGURUS LINGKUNGAN PAROKI ST. YAKOBUS KELAPA GADING Jakarta, Agustus-September 2010 AGENDA Renungan Sabda Tuhan dan Pengarahan Pastor Moderator Arah Pastoral Keuangan Lingkungan Tanya Jawab
Lebih terperinciANGGARAN DASAR IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS PEMBUKAAN
ANGGARAN DASAR IKATAN SARJANA KATOLIK INDONESIA SANCTUS ALBERTUS MAGNUS PEMBUKAAN Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Maha Pengasih dan Maha Bijaksana, umat Katolik menyadari dan menghayati secara
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA (Indonesian Agricultural Extensionist Association) PERHIPTANI IAEA
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA (Indonesian Agricultural Extensionist Association) PERHIPTANI IAEA ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN KETUGASAN RUKUN TETANGGA (RT) DAN RUKUN WARGA (RW)
WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN KETUGASAN RUKUN TETANGGA (RT) DAN RUKUN WARGA (RW) WALIKOTA YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa dalam rangka tercapainya
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG
WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KETUGASAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN ( LPMK ) WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. b. Mengingat
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK
LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK TAHUN 2002 NOMOR 13 SERI D PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 10 TAHUN 2002 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA ( RT ), RUKUN WARGA ( RW ) DAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Lebih terperinciMASTEL MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA The Indonesian Infocom Society
MASTEL MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA The Indonesian Infocom Society ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA 2003-2006 ANGGARAN DASAR MASTEL MUKADIMAH Bahwa dengan berkembangnya teknologi, telah terjadi
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PELAYANAN (GBP) KAKR GBKP
GARIS-GARIS BESAR PELAYANAN (GBP) KAKR GBKP 2010-2015 Pendahuluan Kebaktian Anak Kebaktian Remaja (KAKR) adalah salah satu wadah beribadah dan pengembangan iman para anak dan remaja GBKP, yang juga adalah
Lebih terperinci11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD)
11. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar (SD) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan
Lebih terperinciLATAR BELAKANG KEGIATAN
PENDAHULUAN Kegiatan Lomba dalam rangka Perayaan Bulan Kitab Suci Nasional 2015 Berikut kami sadur sejarah BKSN sebagai pendahuluan. Saudara saudari terkasih dalam Kristus, bagi umat Katolik di Indonesia,
Lebih terperinciSemarang, Juni 2014 Ketua Dewan Paroki, ...
KATA PENGANTAR Gereja merupakan guyuban orang-orang yang mengimani Yesus Kristus. Yesus Kristus Tuhan mulia yang telah datang ke dunia mempunyai keprihatinan tunggal Kerajaan Allah, simbol relasional antara
Lebih terperinciKarya Pastoral Paroki
Karya Pastoral Paroki Pengantar Apa yang saya sampaikan ini mohon dimengerti sebagai sebuah sharing pengalaman saya yang baru setahun menggulati karya paroki. Maka silakan nanti diperkaya sendiri dengan
Lebih terperincidi Surga dengan kemalangan dan keprihatinan hidup manusia di dunia memperhatikan yang lemah berkaitan dengan martabat manusia..
Karya Sosial Paroki Visi, Misi dan Spiritualitas Visi, Misi dan Spiritualitas karya sosial Gereja adalah solidaritas Allah Bapa di Surga dengan kemalangan dan keprihatinan hidup manusia di dunia Visi Paroki
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 06 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 06 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan peranan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG RUKUN TETANGGA (RT) DAN RUKUN WARGA (RW) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG RUKUN TETANGGA (RT) DAN RUKUN WARGA (RW) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO Menimbang : bahwa untuk memantapkan penyelenggaraan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT NOMOR 06 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN KAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI BARAT
Lebih terperinciNOVENA PENTAKOSTA 2015 ROH KUDUS MEBANGKITKAN SIKAP SYUKUR DAN PEDULI
NOVENA PENTAKOSTA 2015 ROH KUDUS MEBANGKITKAN SIKAP SYUKUR DAN PEDULI *HATI YANG BERSYUKUR TERARAH PADA ALLAH *BERSYUKURLAH SENANTIASA SEBAB ALLAH PEDULI *ROH ALLAH MENGUDUSKAN KITA DALAM KEBENARAN *ROH
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA (RT) DAN RUKUN WARGA (RW) DI KABUPATEN BEKASI
PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA (RT) DAN RUKUN WARGA (RW) DI KABUPATEN BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BEKASI, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciGEREJA PAROKI KRISTUS RAJA UNGARAN
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEREJA PAROKI KRISTUS RAJA UNGARAN Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik diajukan oleh : R BUDI SANTOSA
Lebih terperinciIV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Kedaton terdiri dari 7 kelurahan, yaitu:
IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN Kecamatan Kedaton terdiri dari 7 kelurahan, yaitu: (1) Kelurahan Kedaton, (2) Kelurahan Surabaya, (3) Kelurahan Sukamenanti, (4) Kelurahan Sidodadi, (5) Kelurahan Sukamenanti
Lebih terperinci(Disampaikan sebagai pengganti Homili, pada Misa Sabtu/Minggu, 28/29 September 2013)
(Disampaikan sebagai pengganti Homili, pada Misa Sabtu/Minggu, 28/29 September 2013) Makin Beriman, Makin Bersaudara, Makin Berbela Rasa Melalui Pangan Sehat Para Ibu dan Bapak, Suster, Bruder, Frater,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MALANG
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALANG, Menimbang Mengingat : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciPEDOMAN DASAR DEWAN PAROKI Keuskupan Agung Jakarta
PEDOMAN DASAR DEWAN PAROKI Keuskupan Agung Jakarta 1 Agustus 2008 2 PENGANTAR Pedoman Dasar Dewan Paroki (PDDP) yang baru ini disusun untuk menggantikan PDDP 1998. Banyak hal baik tertuang dalam PDDP 1998
Lebih terperinciTENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,
SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 68 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA KETAHANAN MASYARAKAT KELURAHAN,
Lebih terperinciI. Buku Katekumen : Yang berisi tentang :
I. Buku Katekumen : Yang berisi tentang : I B A P T I S A N a. Keterangan Calon Baptis Nama diri (Lengkap) :.. Nama baptis yang dipilih :. Tempat / Tgl lahir :.... Pendidikan terakhir :.. Pekerjaan Alamat
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 28 TAHUN : 2014 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN OPERASIONAL LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciTahun C Pesta Pembaptisan Tuhan LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Yes. 40 :
1 Tahun C Pesta Pembaptisan Tuhan LITURGI SABDA Bacaan Pertama Yes. 40 : 1-5. 9-11 Kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya. Bacaan diambil dari Kitab Nabi Yesaya: Beginilah
Lebih terperinciKEPUTUSAN BADAN PEKERJA HARIAN MAJELIS SINODE BNKP NOMOR : 22/KEP/VII/2009 LAMPIRAN 1 (SATU)
KEPUTUSAN BADAN PEKERJA HARIAN MAJELIS SINODE BNKP NOMOR : 22/KEP/VII/2009 LAMPIRAN 1 (SATU) tentang PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN JEMAAT DAN RESORT BADAN PEKERJA HARIAN MAJELIS SINODE BNKP Menimbang
Lebih terperinciLITURGI SABDA. Tahun C Minggu Paskah III. Bacaan Pertama Kis. 5:27b b-41. Kami adalah saksi dari segala sesuatu: kami dan Roh Kudus.
1 Tahun C Minggu Paskah III LITURGI SABDA Bacaan Pertama Kis. 5:27b-32. 40b-41 Kami adalah saksi dari segala sesuatu: kami dan Roh Kudus. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul: Setelah ditangkap oleh pengawal
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA
LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 25 Tahun 2002 Seri: D ---------------------------------------------------------------- PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA
Lebih terperinciPROFIL LINGKUNGAN ST. ANNA WILAYAH 1 GEREJA ST. BONAVENTURA PAROKI PULOMAS. Lingk St. Anna
PROFIL LINGKUNGAN ST. ANNA WILAYAH 1 GEREJA ST. BONAVENTURA PAROKI PULOMAS Denah dan batas teritorial Lingkungan St. Anna. Lingk St. Anna Lingkungan St. Anna merupakan bagian dari Wilayah 1 Paroki Pulomas.
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MATARAM, Menimbang : a. bahwa keberadaan dan peranan
Lebih terperinciMUKADIMAH PERHIMPUNAN AHLI BEDAH ONKOLOGI INDONESIA ( PERABOI ) Bahwa sesungguhnya penyakit tumor/kanker adalah suatu penyakit yang dapat disembuhkan.
Revisi 2009 MUKADIMAH PERHIMPUNAN AHLI BEDAH ONKOLOGI INDONESIA ( PERABOI ) Bahwa sesungguhnya penyakit tumor/kanker adalah suatu penyakit yang dapat disembuhkan. Bahwa untuk menanggulangi penyakit kanker
Lebih terperinciWALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 39 TAHUN : 2013 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA PADA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SUKABUMI
BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2009 NOMOR 27 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI Tanggal : 29 Desember 2009 Nomor : 27 Tahun 2009 Tentang : PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBENTUKAN DAN BUKU ADMINISTRASI RUKUN WARGA
Lebih terperinciUJIAN AKHIR SEKOLAH. Tahun Ajaran 2006/2007 LEMBAR SOAL
UJIAN AKHIR SEKOLAH Tahun Ajaran 2006/2007 LEMBAR SOAL Mata Pelajaran : Agama Katolik Satuan Pendidikan : SMP Program Studi : Hari/Tanggal : Senin/21 Mei 2007 Waktu : 120 Menit PETUNJUK UMUM 1. Tulislah
Lebih terperinciPROFILE LINGKUNGAN ST.YOHANES PEMANDI WILAYAH IX ST BONAVENTURA PULOMAS
PROFILE LINGKUNGAN ST BONAVENTURA PULOMAS 14 PROFILE LINGKUNGAN SANTO YOHANES PEMANDI 2 Mengenal Santo Yohanes Pemandi Yohanes pemandi lahir pada tanggal 24 Juni. Ayah yohanes ialah Zakarias seorang imam
Lebih terperinciTahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a
1 Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a. 6-7. 9-11 Bagian-bagian Kitab Taurat Allah dibacakan dengan jelas, dengan diberi keterangan-keterangan sehingga pembacaan dimengerti.
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN JEMBER
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBER, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Dunia dalam berbagai bidang kehidupan mempengaruhi kehidupan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kemajuan Dunia dalam berbagai bidang kehidupan mempengaruhi kehidupan dan nilai-nilai rohani masyarakat. Kehidupan rohani menjadi semakin terdesak dari perhatian umat
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN TENTANG
RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN, RUKUN WARGA DAN RUKUN TETANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,
Lebih terperinciANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG BAB I PEMBUKAAN Mahasiswa Kristen Institut Teknologi Bandung sebagai bagian dari umat Allah di Indonesia memiliki tugas dan tanggung
Lebih terperinciGEREJA INDONESIA DAN PENDIDIKAN
1 GEREJA INDONESIA DAN PENDIDIKAN Seminar Peringatan Konsili Vatikan II Fakultas Teologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 23 April 2013 Paul Suparno, S.J. Pendahuluan Konsili Vatikan II telah mengeluarkan
Lebih terperinciIKATAN KELUARGA BESAR ALUMNI SMAN 5 MEDAN IKALIMA
M U K A D D I M A H Bahwa dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa, serta atas dorongan dan rasa tanggung jawab sebagai anak bangsa yang merdeka, kami para alumni SMAN 5 MEDAN bertekad untuk berpartisipasi dalam
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 38 SERI D
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 38 SERI D KEPUTUSAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR : 449 TAHUN 2002 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DI DESA BUPATI BANJARNEGARA,
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA
ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nama Organisasi Asosiasi Antropologi Indonesia disingkat AAI selanjutnya disebut AAI. Pasal 2 Makna AAI adalah wadah tunggal
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG
LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG Nomor 3 Tahun 2011 PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG, Menimbang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 7 TAHUN 2005 T E N T A N G PEMBENTUKAN RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 18 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (LPMK) DI KOTA MALANG
S A L I N A N Nomor 19/C, 2001 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 18 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KELURAHAN (LPMK) DI KOTA MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciGEREJA KATOLIK PAROKI SAMBIROTO SEMARANG
P LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR GEREJA KATOLIK PAROKI SAMBIROTO SEMARANG PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh
Lebih terperinciMATERI V BERTUMBUH DALAM CINTA AKAN KRISTUS MELALUI DOA
BERTUMBUH DALAM CINTA AKAN KRISTUS MELALUI DOA 1. PENGANTAR Keluarga Kristiani dipanggil untuk menjadi rasul kehidupan Setiap pasangan suami-istri dipanggil oleh Tuhan untuk bertumbuh dan berkembang dalam
Lebih terperinciPEDOMAN RUMAH TANGGA PAROKI MARIA KUSUMA KARMEL. (Ad Experimentum) Jakarta, 31 Desember 2012
PEDOMAN RUMAH TANGGA PAROKI MARIA KUSUMA KARMEL (Ad Experimentum) Jakarta, 31 Desember 2012 Jl. Kusuma No. 1 Kaveling DKI Kecamatan Kembangan, Kelurahan Meruya Selatan Jakarta Barat (11650) DAFTAR ISI
Lebih terperinciBERKAS PERKAWINAN DIBERKATI OLEH CALON PRIA: AGAMA LINGK ALAMAT TELP/HP CALON WANITA: SURAT YANG DIPERLUKAN:
BERKAS PERKAWINAN TANGGAL :.JAM:... DIBERKATI OLEH :... CALON PRIA: NAMA AGAMA LINGK ALAMAT TELP/HP CALON WANITA: NAMA AGAMA LINGK ALAMAT TELP/HP SURAT YANG DIPERLUKAN: 1 Surat Pengantar Ketua Lingkungan
Lebih terperinciBUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENDIRIAN RUMAH IBADAH DALAM WILAYAH KABUPATEN SIAK
BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENDIRIAN RUMAH IBADAH DALAM WILAYAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : a. bahwa Pemerintah
Lebih terperinciB. RINGKASAN MATERI 1. Gereja yang satu 2. Gereja yang kudus 3. Gereja yang katolik 4. Gereja yang apostolic
BAB II SIFAT SIFAT GEREJA A. KOMPTENTSI 1. Standar Kompetensi Memahami karya Yesus Kristus yang mewartakan Kerajaan Allah dan penerusannya oleh Gereja, sehingga dapat mengembangkan hidup bersama dan bergereja
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HISWARA MIGAS INDONESIA MUKADIMAH
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HISWARA MIGAS INDONESIA MUKADIMAH Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan kenikmatan bagi Bangsa Indonesia dalam kandungan bumi pertiwi Indonesia berupa sumber daya alam
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA
LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 04 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 04 TAHUN 2010 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, Menimbang
Lebih terperinciRANGKUMAN PELAJARAN AGAMA KATOLIK KELAS 3 SEMESTER
RANGKUMAN PELAJARAN AGAMA KATOLIK KELAS 3 SEMESTER 2 Pelajaran 12. Sakramen Bapis 1) Ada 7 sakramen yang diakui oleh Gereja, yaitu: a) Sakramen Bapis b) Sakramen Ekarisi c) Sakramen Krisma d) Sakramen
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO
ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga ini bersumber pada Anggaran Dasar IKA- STEMBAYO yang berlaku oleh karena itu tidak bertentangan dengan ketentuan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP-K Permata Bunda Cimanggis Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kelas/ Semester : VIII/ 2 Tahun Pelajaran : 2012/2013 Alokasi Waktu : 2 X 40 menit
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2
!!! DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN 2 I. HAKEKAT, TUJUAN, DAN SPIRITUALITAS 3 II. ALASAN DAN DASAR 4 III. MANFAAT 5 IV. KEGIATAN-KEGIATAN POKOK 5 V. KEGIATAN-KEGIATAN LAIN 6 VI. ORGANISASI 6 VII. PENDAFTARAN
Lebih terperinciWALIKOTA TASIKMALAYA
Menimbang Mengingat : : WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 23 TAHUN 2011 LAMPIRAN : 1 (satu) berkas TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMBENTUKAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS LEMBAGA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 4 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 4 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BOGOR,
Lebih terperinci12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
12. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) A. Latar Belakang Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
Lebih terperinci