BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ada-lah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial atau hubungan antara fenomena yang diuji (Soegiyono, 2008). Dalam penelitian ini, peneliti telah memiliki definisi jelas tentang subjek penelitian dan akan menggunakan pertanyaan who dalam menggali informasi yang dibutuhkan. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah menghasilkan gambaran akurat tentang sebuah kelompok, menggambarkan mekanis-me sebuah proses atau hubungan, memberikan gam-baran lengkap baik dalam bentuk verbal atau nume-rikal, menyajikan informasi dasar akan suatu hubung-an, menciptakan seperangkat kategori dan mengklasi-fikasikan subjek penelitian, menjelaskan seperangkat tahapan atau proses, serta untuk menyimpan infor-masi bersifat kontradiktif mengenai subjek penelitian Populasi a. Populasi Menurut Furqon (2002) populasi atau universe didefinisikan sebagai sekumpulan objek, orang, atau keadaan yang paling tidak memiliki suatu karakteris-tik umum yang sama, dengan kata lain populasi adalah

2 jumlah keseluruhan dari objek yang diteliti. Populasi penelitian ini adalah seluruh guru yang tersebar di Gugus Puspitaloka Bandungan berjumlah 52 orang, kepala sekolah 9 orang, masyarakat/wali muridsebanyak 29 orang dan komite 18 orang. b. Subjek Penelitian Subjek penelitian melibatkanguru kelas I VI sebanyak 52 orang, kepala sekolah 9 orang, masyarakat/wali muridsebanyak 29 orang dan komite sekolah 18 orang. Responden dimohon mengisi kuesio-ner sebagai instrumen pengambilan data. Sedangkan jumlah responden penelitian sebagai berikut. Tabel 3.1 Jumlah Sampel Penelitian No Nama Sekolah Kepala Guru Masyarakat Komite sekolah 1 SD. Bandungan I 1 orang 6 orang 5 orang 2 orang 2 SD. Bandungan II 1 orang 6 orang 5 orang 2 orang 3 SD. Bandungan III 1 orang 6 orang 5 orang 2 orang 4 SD. Jetis I 1 orang 5 orang 3 orang 2 orang 5 SD. Jetis II 1 orang 6 orang 3 orang 2 orang 6 MI Jetis 1 orang 6 orang 2 orang 2 orang 7 SDIT Assalam 1 orang 6 orang 2 orang 2 orang 8 SD Al Mina 1 orang 5 orang 2 orang 2 orang 9 MI Bandungan 1 orang 6 orang 2 orang 2 orang Sampel 9 orang 52 orang 29 orang 18 orang Jumlah semua responden 108 orang. Sebagai responden penelitian yang terdiri dari kepala sekolah, guru, masyarakat/wali murid, komite sekolah. Untuk mendapatkan jawaban sesuai dengan tujuan peniliti-an, responden diminta mengisi kuesioner sebagai instrumen

3 pengambilan data pada kesiapan sekolah, guru, mayarakat/wali murid dan komite sekolah dalam melaksanakan manajemen berbasis sekolah (MBS) Teknik Pengumpulan Data Responden hanya memberikan jawaban contreng pada jawaban yang disediakan alternatif jawaban berupa Sangat Siap (SS), Siap (S), Cukup Siap (C), Tidak Siap (TS) dan Sangat Tidak Siap (STS). 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian Dilaksanakan di SDN Bandungan 01 sebagai SD inti Gugus Puspitaloka Bandungan pada waktu pertemuan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) dan Kelompok Kerja Guru (KKG) sekaligus mengundang wali murid masing-masing SD 2 orang dan komite 2 orang untuk mewakili penelitian se-gugus Puspitaloka Bandungan 3.3 Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini berbentuk kuesioner dengan 5 pilihan (options) berjumlah 75 indikator. Masing-masing jawaban memiliki bobot nilai 1-5. Berdasarkan jawaban responden tersebut, akan diperoleh skor jawaban responden per item/perta-nyaan. Perolehan skor tersebut dianalisis untuk mengetahui kualitas kesiapan kepala sekolah, guru, peran serta masyarakat dan komite dalam pelaksa-naan Manajemen

4 Berbasis Sekolah (MBS) di Gugus Puspitaloka Bandungan. Tabel 3.2 Bobot Nilai Skor Jawaban Kuesioner Responden Bobot Item Kuesioner Kriteria Pernyataan Jawaban Kuesioner 5 Sangat Baik SS (sangat siap) 4 Baik S (siap) 3 Cukup C (cukup siap) 2 Kurang TS (tidak siap) 1 Sangat Kurang STS (sangat tidak siap) 3.4 Definisi Konsep dan Definisi Operasi-onal Untuk menguji hipotesis dan mengukur variabel yang digunakan dalam penelitian ini dan menghindari terjadinya kesalahpahaman atau perbedaan pandang-an dalam mendefinisikan variabel yang dianalisis, maka diberikan definisi operasional sebagai berikut: 1. Pelaksanaan MBS Secara umum manajemen berbasis sekolah dapat diartikan sebagai model manajemen yang mem-berikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan parsitipatif yang meli-batkan secara langsung semua warga sekolah (guru, siswa, kepala sekolah, karyawan, orang

5 tua siswa, dan masyarakat) untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan pendidikan nasional (Tanjung, 2006). Pusat Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Agama dan Keagamaan Depag RI (2001) lebih menda-patkan kata kunci diberlakukannya Manajemen Ber-basis Sekolah (MBS) yaitu terletak pada empat kompo-nen yaitu: (1) Pelimpahan dan Pembagian Wewenang, (2) Informasi Dua Arah dan Tanggung Jawab untuk Kemajuan, (3) Bentuk dan Distribusi Penghargaan, dan (4) Penetapan Standar Pengetahuan dan Keteram-pilan. 2. Konsep Kesiapan Kepala Sekolah Kesiapan adalah kondisi seseorang yang merasa dirinya telah mampu untuk menghadapi segala sesu-atu yang akan terjadi padanya. Variabel bebas kesiap-an kepala sekolah dalam penelitian ini secara opera-sional di definisikan sebagai kesiapan yang dibutuh-kan oleh kepala sekolah dalam pelaksanaan Manaje-men berbasis Sekolah (MBS). Sub konsep kesiapan kepala sekolah meliputi: (1) Mengelola dan mening-katkan mutu

6 pelayanan sekolah, (2) Pengelolaan program supervisi untuk peningkatan mutu sekolah, (3) Pengelolaan program kewirausahaan, (4) Hubungan sekolah dengan masyarakat. 3. Konsep Kesiapan Guru Kesiapan adalah kondisi seseorang yang merasa dirinya telah mampu untuk menghadapi segala se-suatu yang akan terjadi padanya. Sedangkan guru adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam proses pembelajaran disekolah. Variabel bebas kesiapan guru dalam penelitian ini secara operasional didefinisikan sebagai kesiapan yang dibutuhkan oleh seorang guru dalam pelaksa-naan manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Sub kon-sepnya meliputi: (1) Pengembangan kurikulum, (2) Pe-laksanaan kegiatan pembelajaran, (3) Peran serta guru terhadap masyarakat/wali murid 4. Konsep Kesiapan Masyarakat Kesiapan masyarakat adalah tingkat kesiapan dalam hal keikutsertaan masyarakat dalam memberi-kan sumbangan terhadap pelaksanaan Manajmen Berbasis Sekolah (MBS). Sub konsepnya meliputi: (1) Partisipasi dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan, (2) Dukungan sumber daya dalam penyelenggaraan pendidikan dan (3) Memberikan dukungan sumber daya dalam penyelenggaraan pendidikan.

7 5. Konsep Kesiapan Komite Sekolah Kesiapan komite sekolah sangat penting dalam peningkatan kualitas sekolah. Bagaimana representasi dari masyarakat, orangtua siswa, dan sekolah sendiri yang bersama-sama dalam satu komite menyusun program bersama peningkatan mutu sekolah. Sub konsep dari komponen ini adalah: (1) Pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan, (2) Memberikan sumbangan pemikiran, dana, dan tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan, (3) Melakukan kontrol terhadap transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan, (4) Merupakan penghubung antara sekolah dengan masyarakat dan pemerintah. 3.5 Indikator Empirik dan Asas Pengukur-an Dalam penelitian ini terdapat empat konsep yang akan menjadi sasaran penelitian yakni kesiapan kepala sekolah, kesiapan guru, peranserta masyarakat dan peran komite sekolah. Untuk dapat menentukan ukuran atas konsep tersebut peneliti menggunakan skala pengukuran variabel sebagai berikut:

8 Tabel 3.3 Indikator Empirik Variabel Kesiapan Kepala Sekolah Konsep Sub Konsep Indikator Empirik Kesiapan Kepala Sekolah adalah kondisi kepala sekolah yang merasa dirinya telah mampu untuk menghadapi segala sesuatu yang akan terjadi dalam penerapan manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Mengelola dan meningkatkan mutu pelayanan sekolah Pengelolaan program supervisi untuk peningkatan mutu sekolah Pengelolaan program kewirausahaan Hubungan sekolah dengan masyarakat 1. Menyusun perencanaan sekolah untuk jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek 2. Mengelola program pembelajaran dalam mengembangkan silabus berdasarkan kurikulum 3. Pengelolaan kesiswaan peserta didik 4. Ketersediaan dan kesiapan sarana prasarana sekolah 5. Pengelolaan keuangan 6. Pengelolaan sistem informasi dan komunikasi 7. Pengelolaan administrasi sekolah 8. Pengelolaan program evaluasi 1. Merencanakan program supervisi 2. Melaksanakan program supervisi 3. Menindak lanjuti program supervisi 4. Mampu melaksanakan pembaharuan di bidang ekstrakurikuler 1. Menumbuhkan jiwa wirausaha untuk pengembangan sekolah 2. Menggali dana dari masyarakat untuk pengembangan sekolah

9 Tabel 3.4 Indikator Empirik Variabel Kesiapan Guru Variabel Sub Konsep Indikator Empirik Kesiapan Guru adalah kesiapan yang dibutuhkan oleh seorang guru sebagai pelaksanan kegiatan pembelajaran dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Pengembangan kurikulum Pelaksanaan kegiatan pembelajaran Peran serta guru terhadap masyarakat/wali murid 1. Mengembangkan silabus dan RPP (Rencana Program Pembelajaran) 1 Apersepsi 2 Penguasaan materi 3 Pengelolaan kelas 4 Penjelasan materi dengan sistematis 5 Penggunaan waktu dengan tepat 6 Penggunaan alat peraga 7 Penggunaan metode dengan tepat 8 Kejelasan pertanyaan yang disampaikan guru 9 Memberikan penguatan 10 Proses KBM 11 Menilai diskusi kelompok 12 Sesuai dengan karakteristik siswa 13 Pemberian reward atau sanksi 14 Mengukur tingkat pemahaman siswa 15 Penilaian PAP dan PAN 16 Refleksi 17 Evaluasi 18 Menganalisis hasil belajar 1 Kemajuan/kesulitan siswa 2 Berperan dalam kegiatan social

10 Tabel 3.5 Indikator Empirik Variabel Kesiapan Masyarakat Variabel Sub Konsep Indikator Empirik Peran Serta Masyarakat adalah keikut sertaan masyarakat dalam memberikan sumbangan terhadap pelaksanaan Manajemen berbasis Sekolah (MBS). Partisipasi dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan Dukungan sumber daya dalam penyelenggaraan pendidikan 1. Mengikuti rapat wali murid 2. Memberikan sumbang saran untuk sekolah 3. Mengetahui semua jenis program dan pelaksanaan 4. Melakukan evaluasi program sekolah 5. Menyetujui RAKS 6. Berpartisipasi dalam kegiatan sekolah 1. Bantuan sarana dan prasarana 2. Tanggung jawab tentang pendidikan 3. Bantuan tenaga untuk sekolah 4. Membentuk paguyuban kelas 5. Konsultasi tentang pekembangan anak

11 Tabel 3.6 Indikator Empirik Variabel Kesiapan Komite Sekolah Variabel Sub Konsep Indikator Empirik Peran Komite Sekolah adalah mitra sekolah,terutama bagi kepala sekolah dan guru dalam merancang dan melaksanakan program pendidikan Pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan Memberikan sumbangan pemikiran, dana, dan tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan Melakukan kontrol terhadap transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan Merupakan penghubung antara sekolah dengan masyarakat dan pemerintah 1. Ikut aktif dalam pertemuan penyusunan program sekolah 2. Menyarankan wali murid membentuk paguyuban kelas 3. Ikut merumuskan visi dan misi sekolah 4. Menyusun RAKS sesuai RIP 1. Mempengaruhi kemajuan sekolah untuk pengambilan keputusan 2. Mendukung program untuk kemajuan sekolah 3. Untuk mengembangkan potensi akademik dan non akademik 1. Membahas program sekolah secara berkala dan kesinambungan 2. Melakukan kontrol terhadap kinerja sekolah 3. Membuat RAKS dengan trasnparan dan akuntabilitas 4. Memberikan dana untuk kepentingan sekolah 5. Mencari tenaga mengajar non akademik 1 Program KBM dikaitkan dengan potensi lingkungan 2 Sosialisasi program sekolah dengan masyarakat lingkungan 3 Mencari dana untuk pengembangan pembangunan sekolah Penilaian dilakukan melalui pemberikan skor dari jawaban angket yang diisi oleh responden dengan ketentuan; jawaban SS diberi skor 5; S skor 4; C diberi skor 3; TS diberi skor 2; dan STS diberi skor 1.

12 3.6 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder dimana data primer diperoleh dari kuesioner, wawancara dan observasi terhadap subjek penelitian. Data sekunder diperoleh dari sumber tertulis melalui studi dokumentasi hal-hal yang ber-kaitan dengan satuan-satuan pendidikan di Gugus Puspitaloka Bandungan Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui kuesioner, wawancara, studi dokumentasi dan observasi. 1. Kuesioner Kuesioner yangdiberikan kepada para respon-den terdiri atas 75 pertanyaan yang telah disesuai-kan dengan peran subjek penelitian apakah dia sebagai kepala sekolah, guru, komite sekolah dan masyarakat. 2. Wawancara Wawancara kepala sekolah, guru, komite sekolah dan masyarakat. Instrumen wawancara sebagai data primer dalam penelitian ini. 3. Studi Dokumen

13 Studi dokumen dilakukan pada tiap aspek kesiapan kepala sekolah dan guru dan juga peran serta masyarakat dan komite sekolah. 4. Observasi Tujuan dilakukannya observasi adalah mendeskripsikan objek yang dipelajari, kejadian-kejadian yang berlangsung, dan aktivitas subjek yang terlibat di dalamnya. Subjek penelitian menyadari kehadiran peneliti, dan peneliti diberi kesempatan untuk berpartisipasi, namun hanya berperan sebagai pengamat.observasi berlangsung selama jalannya penelitian, instrumen yang dibutuhkan adalah buku catat-an untuk mencatat segala hal yang teramati yang lazim dikenal dengan field note Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif baik secara kuanti-tatif maupun secara kualitatif. Analisis deskriptif kuantitatif digunakan pada analisis validitas dan reliabilitas instrumen, serta pengukuran atas kuesio-ner yang diberikan. Selanjutnya analisis deskriptif kualitatif dilakukan untuk menjelaskan hasil pengu-kuran secara deskriptif dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan. Analisis kuantitatif pada penelitian ini menggunakan analisa statistik deskriptif dimana fungsifungsi statistic seperti mean, standar deviasi, modus

14 dan median akan lebih dikedepankan dibanding yang lain. Jawaban responden kemudian akan dikategorikan dalam 5 kategori mulai sangat tidak siap/ sangat rendah sampai dengan sangat siap/sangat tinggi. Kategorisasi didasarkan atas interval berikut: ( nilaitertinggi nilai terendah) Interval jumlah kategori Nilai tiap kategori dapat dilihat pada Tabel 3.7 di bawah ini: Tabel 3.7 Kategori Kesiapan Guru, Kesiapan Kepala Sekolah dan Kesiapan Masayarakat dan Komite Sekolah Kategori Nilai Sangat Siap > 4,2 Siap 3,4 4,2 Sedang 2,6 3,4 Rendah 1,8 2,6 Sangat Rendah < 1,8

Tabulasi Jawaban Kesiapan Kepala Sekolah menurut Kepala Sekolah

Tabulasi Jawaban Kesiapan Kepala Sekolah menurut Kepala Sekolah Tabulasi Jawaban Kesiapan Kepala Sekolah menurut Kepala Sekolah No Komponen Indikator Kuesioner Mengelola dan meningkatka n mutu pelayanan Jawaban Responden SS S C TS STS Jumlah Responden menjabarkan program

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL 4.1 Karakteristik Responden Responden pada penelitian ini terbagi dalam empat kelompok yaitu guru yang berjumlah 52 orang, kepala sekolah sejumlah 9 orang, komite sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rinci (Nana Syaodih, 2007:287). Penelitian ini menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. rinci (Nana Syaodih, 2007:287). Penelitian ini menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rancangan bagaimana penelitian akan dilaksanakan atau langkah-langkah pengumpulan data yang diuraikan secara rinci (Nana Syaodih,

Lebih terperinci

KESIAPAN KEPALA SEKOLAH, GURU, MASYARAKAT DAN KOMITE SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DI GUGUS PUSPITALOKA BANDUNGAN

KESIAPAN KEPALA SEKOLAH, GURU, MASYARAKAT DAN KOMITE SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DI GUGUS PUSPITALOKA BANDUNGAN KESIAPAN KEPALA SEKOLAH, GURU, MASYARAKAT DAN KOMITE SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DI GUGUS PUSPITALOKA BANDUNGAN Tesis Diajukan kepada Magister Manajemen Pendidikan untuk

Lebih terperinci

PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SD NEGERI SE-KECAMATAN MUNTILAN

PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SD NEGERI SE-KECAMATAN MUNTILAN PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SD NEGERI SE-KECAMATAN MUNTILAN THE PARTICIPATION OF SCHOOL BOARD IN CONDUCTING EXTRA CURRICULAR ACTIVITIES IN MOST OF STATE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang: Jenis Penelitian; Subjek Penelitian; Jenis Data dan Prosedur Pengumpulan Data; serta Teknik Analisis Data. 3.1 Jenis Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang dipakai merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa terbaik yang mengajarkan bahasa Prancis kepada siswa siswinya dan

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa terbaik yang mengajarkan bahasa Prancis kepada siswa siswinya dan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini diadakan di SMA N 7 Purworejo. Dipilihnya SMA N 7 Purworejo sebagai lokasi penelitian karena SMA N 7 Purworejo merupakan sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif-dekriptif. Desain penelitian ini dipilih dengan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif-dekriptif. Desain penelitian ini dipilih dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Evaluasi Penelitian ini menggunakan desain penelitian evaluatif dengan pendekatan kuantitatif-dekriptif. Desain penelitian ini dipilih dengan pertimbangan untuk mengevaluasi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Analisis Data Penelitian

Lampiran 1. Analisis Data Penelitian Daftar Lampiran Lampiran 1. Analisis Data Penelitian Lampiran 2. Analisis Validitas dan Reliabilitas Instrumen Lampiran 3. Expert Judgement Instrumen Lampiran 4. Instrumen Penelitian Lampiran 5. Surat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah evaluativ, jenis penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah evaluativ, jenis penelitian ini 64 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah evaluativ, jenis penelitian ini digunakan karena penelitian mengkaji dan mengevaluasi keterlaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DENGAN PEMENUHAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG

HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DENGAN PEMENUHAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI KOMITE SEKOLAH DENGAN PEMENUHAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEPANJEN KABUPATEN MALANG Relationship Between Participation of School Committee with Fulfillment

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif karena data yang kami ambil dalam bentuk angka dan akan

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif karena data yang kami ambil dalam bentuk angka dan akan 82 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan penelitian Pendekatan penelitan ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif karena data yang kami ambil dalam bentuk angka dan akan diproses secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dimana besar angka yang menunjukkan hubungan dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. Sifat penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merumuskan masalah sampai dengan menarik kesimpulan (Purwanto,

BAB III METODE PENELITIAN. merumuskan masalah sampai dengan menarik kesimpulan (Purwanto, BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian merupakan keseluruhan cara atau kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan penelitian mulai dari merumuskan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu: 1. Variabel terikat (Y): Motivasi Kerja Karyawan. Variabel bebas (X):

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian diskriptif, yaitu untuk mendeskripsikan apakah kepala sekolah di Kecamatan Kledung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Dilihat dari jenisnya, penelitian ini termasuk penelitian evaluasi program, dengan menggunakan model evaluasi discrepancy model (model kesenjangan)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang penulis lakukan tentang hubunganb antara kemampuan membaca al-qur an dengan minat belajar bahasa Arab siswa kelas IV dan V SDIT

Lebih terperinci

agar penelitian yang dilakukan benar-benar mendapatkan data sesuai yang dan menjadi objek inferensi, Statistika inferensi mendasarkan diri pada dua

agar penelitian yang dilakukan benar-benar mendapatkan data sesuai yang dan menjadi objek inferensi, Statistika inferensi mendasarkan diri pada dua 68 3.3 Populasi dan Sampel Jenuh (Sampel Sensus) Populasi dan sampel dalam suatu penelitian perlu ditetapkan dengan tujuan agar penelitian yang dilakukan benar-benar mendapatkan data sesuai yang diharapkan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional. Penelitian korelasional adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, karena menggunakan data berupa angka angka yang kemudian dianalisa. Penelitian kuantitatif banyak dituntut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. studi kasus adalah dikarenakan fenomena yang terjadi bersifat kasuistik dan

BAB III METODE PENELITIAN. studi kasus adalah dikarenakan fenomena yang terjadi bersifat kasuistik dan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian studi kasus. Alasan pemilihan studi kasus adalah dikarenakan fenomena yang terjadi bersifat kasuistik dan berbeda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Mahasiswa kerjasama Kabupaten Landak adalah putera daerah dari Kalimantan Barat, khususnya dari Kabupaten

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAERAH (SIMDA) BARANG MILIK DAERAH (BMD) PADA DPPKAD KABUPATEN PEMALANG

ANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAERAH (SIMDA) BARANG MILIK DAERAH (BMD) PADA DPPKAD KABUPATEN PEMALANG ANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAERAH (SIMDA) BARANG MILIK DAERAH (BMD) PADA DPPKAD KABUPATEN PEMALANG Annafia Utami 1, Yeni Priatna Sari 2 Email: anna_shape56@yahoo.com 1,2

Lebih terperinci

OLEH TIM ADVOKASI FE UNY

OLEH TIM ADVOKASI FE UNY LAPORAN PENELITIAN TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI TERHADAP ASPEK FASILITAS, PELAYANAN AKADEMIK, DAN PELAYANAN KEMAHASISWAAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA OLEH TIM ADVOKASI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mengetahui hubungan antara self-efficacy dengan kesiapan dalam menghadapi dunia kerja, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Desain Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang pelaksanaannya direncanakan dalam dua siklus.

Lebih terperinci

PERSEPSI SISWA KELAS X TKJ TENTANG KEMAMPUAN MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN IPPK DI SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA. Oleh : Resti Kurnia Yulianti

PERSEPSI SISWA KELAS X TKJ TENTANG KEMAMPUAN MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN IPPK DI SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA. Oleh : Resti Kurnia Yulianti PERSEPSI SISWA KELAS X TKJ TENTANG KEMAMPUAN MENGAJAR ABSTRAK GURU MATA PELAJARAN IPPK DI SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA Oleh : Resti Kurnia Yulianti Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif karena penelitian ini mendeskripsikan variabel tunjangan kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Desain yang digunakan untuk penelitian ini adalah desain penelitian pengembangan. Sugiyono (2011) menyatakan bahwa penelitian pengembangan merupakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis penelitian lapangan. Sedangkan pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan Kuantitaif.

Lebih terperinci

PERSEPSI GURU TERHADAP PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH PENGAWAS SMK NEGERI DI KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM

PERSEPSI GURU TERHADAP PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH PENGAWAS SMK NEGERI DI KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM PERSEPSI GURU TERHADAP PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH PENGAWAS SMK NEGERI DI KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM Desriani Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang gaya kepemimpinan yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang gaya kepemimpinan yang dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang gaya kepemimpinan yang dapat memberikan motivasi kerja terhadap karyawan, digunakan metode deskriptif dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang terjadi di lapangan. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan desain atau suatu proses yang memberikan arahan atau petunjuk secara sistematis kepada peneliti dalam melakukan proses penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang penulis lakukan tentang Pengaruh komunikasi dalam keluarga terhadap kreativitas Siswa SDIT Cahaya Bangsa Mijen Semarang adalah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis,

III. METODOLOGI PENELITIAN. pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis, III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Suatu penelitian yang dilakukan dengan baik pada dasarnya ada tiga hal pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis, berencana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Classroom Action Research (CAR) atau sering disebut dengan penelitian tindakan kelas (PTK).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini pada dasarnya adalah penelitian kuantitatif, penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan angkaangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas SDM. Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan telah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 018

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 018 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 018 Pulau Rambai Kecamatan Kampar timur Kabupaten Kampar dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara kerja memahami bagaimana suatu penelitian dilakukan, yaitu dengan alat apa dan prosedur bagaimana suatu penelitian dilakukan (Wasito, 1995

Lebih terperinci

PERSEPSI GURU PEMBIMBING TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA PRAKTIK KKN-PPL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI SMK PIRI 1 YOGYAKARTA

PERSEPSI GURU PEMBIMBING TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA PRAKTIK KKN-PPL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI SMK PIRI 1 YOGYAKARTA PERSEPSI GURU PEMBIMBING TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA PRAKTIK KKN-PPL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI SMK PIRI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Niken Ayu Larasati 10502247004 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode suvei dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode suvei dengan 5 BAB III METODE PENELITIAN Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode suvei dengan pendekatan korelasi, meliputi jenis dan penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan dan Jenis Penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical 63 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah cara kerja yang akan ditempuh dalam melaksanakan penelitian guna tercapai suatu tujuan penelitian. Kartono menyatakan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Maranatha akan mengadakan suatu penelitian mengenai Resiliency Building

KATA PENGANTAR. Maranatha akan mengadakan suatu penelitian mengenai Resiliency Building LAMPIRAN 1 KUESIONER DATA PRIBADI KATA PENGANTAR Sehubungan dengan persyaratan mata kuliah Skripsi, saya Tumiar Marassawanty salah satu mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha akan mengadakan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ada dua jenis penelitian yang

III. METODELOGI PENELITIAN. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ada dua jenis penelitian yang 30 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1.1 Jenis Penelitian Untuk mendapatkan data dalam penelitian ada dua jenis penelitian yang digunakan, yaitu: a. Riset Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SD Negeri Samban 02 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang

BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau prosedur untuk mengetahui dan mendapatkan data dengan tujuan tertentu yang menggunakan teori dan konsep yang bersifat empiris, rasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan pada siswa kelas 4 SDN Dukuh 03 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Semester II Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Penelitian survei ini

BAB III METODE PENELITIAN. kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Penelitian survei ini BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian survei dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Menurut Singarimbun (1989: 3) penelitian survei merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1.1.1 Seting Penelitian Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus pada saat proses pembelajaran berlangsung dan setiap siklus dilaksanakan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN TINDAKAN

PELAKSANAAN TINDAKAN 21 BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada hari Rabu 11 dan 18 dan 25 April 2012 untuk Siklus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yaitu penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dijelaskan di atas, maka penelitian ini dapat diklasifikasikan ke dalam penelitian kuantitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi, Waktu, dan Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi, Waktu, dan Subyek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi, Waktu, dan Subyek Penelitian 1. Deskripsi Lokasi SMP Negeri 15 Yogyakarta ada sejak sebelum kemerdekaan atau lebih tepatnya masa Hindia Belanda,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menggali, menghimpun data dan mengumpulkan data yang diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menggali, menghimpun data dan mengumpulkan data yang diperlukan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian yang bersifat penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun ke lapangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), oleh karena itu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan faktor yang secara signifikan mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), oleh karena itu pembangunan pendidikan memerlukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di SD Negeri Delik 02 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Letak sekolah ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu suatu penelitian yang lebih menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. angka-angka analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2012:7). Penelitian

III. METODE PENELITIAN. angka-angka analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2012:7). Penelitian 31 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena data penelitian barupa angka-angka analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 01:7). Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 13 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dengan materi pokok pengukuran waktu, yaitu penggunaan alat ukur waktu dengan satuan jam tiruan dilaksanakan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab metode penelitian ini akan diuraikan beberapa hal tentang: (1) jenis penelitian dan pendekatan penelitian, (2) metode penelitian, (3) data dan sumber data, (4) populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan dilingkungan tertentu dengan cara mendatangi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu : 1. Variabel terikat : Komitmen Organisasi (Y)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu : 1. Variabel terikat : Komitmen Organisasi (Y) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu : 1. Variabel terikat : Komitmen Organisasi (Y) 2. Variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yang suatu penelitian dituntut menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Vania Dwi Tristiana (14541084) Prodi : PGSD FKIP UNISRI ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan keripik tempe ABADI yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan keripik tempe ABADI yang 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan keripik tempe ABADI yang terletak dijalan Ciliwung No. 23 D Malang dan pada perusahaan keripik buah PUTRA FAJAR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi merupakan tempat atau unit analisa yang dijadikan sebagai tempat pelaksana penelitian atau tempat pengumpulan data

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. akan mengungkap dan mendeskripsikan upaya sekolah dalam meningkatkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. akan mengungkap dan mendeskripsikan upaya sekolah dalam meningkatkan III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Berdasarkan masalah penelitian, maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, karena sasaran penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. a. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di. lapangan oleh orang yang melakukan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. a. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di. lapangan oleh orang yang melakukan penelitian. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Menurut sumber perolehannya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu: a. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui bagaimana persepsi guru tentang kinerja kepala sekolah di SMA Negeri 0 Cipondoh Kota Tangerang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Tegalharjo 02 Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati. Kelas yang dijadikan objek penelitian

Lebih terperinci

Research Methodology 7. Metode Penelitian. Sistematika BAB III Tugas Akhir I Program Studi Teknik Informatika S1 UDINUS

Research Methodology 7. Metode Penelitian. Sistematika BAB III Tugas Akhir I Program Studi Teknik Informatika S1 UDINUS Research Methodology 7. Metode Penelitian Sistematika BAB III Tugas Akhir I Program Studi Teknik Informatika S1 UDINUS 1 Metode Penelitian Berisi uraian tentang metode penelitian yang digunakan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Deskriptif Penelitian deskriftif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas 6 semester ganjil SD Negeri 2 Bulungkulon Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I PENDAHULUAN... 1 DAFTAR ISI LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i iv v vii x xii xiii

Lebih terperinci

PENINGKATAN PELAKSANAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH MELALUI METODE OBSERVASI KLINIS

PENINGKATAN PELAKSANAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH MELALUI METODE OBSERVASI KLINIS PENINGKATAN PELAKSANAAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH MELALUI METODE OBSERVASI KLINIS Karsini KepalaSDN Sumberjo IV Margomulyo Bojonegoro Email :karsini_spd@gmail.com Abstrak: Manajemen berbasis sekolah (MBS)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif yaitu penelitian untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok terdapat perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 30 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif, penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskriptifkan apa-apa yang saat ini berlaku, Pada penelitian deskriptif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 2

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Menengah Atas Negeri 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan April tahun 014. Dalam penelitian ini yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap organisasi memiliki sumber daya manusia yang saling mendukung satu sama lain untuk mencapai tujuan organisasi. Sumber daya manusia sebagai tenaga penggerak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Gorontalo didirikan pada tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Gorontalo didirikan pada tahun 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitiain 3.1.1 Sejarah Singkat SMAN 3 Gorontalo Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Gorontalo didirikan pada tahun 1975 berlokasi di jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai tujuan 63 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metodologi penelitian berasal dari kata Metode yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu dan logos yang artinya ilmu atau pengetahuan. Jadi

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. eksplanasi dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Bungin (2005:38), penelitian

BAB II METODE PENELITIAN. eksplanasi dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Bungin (2005:38), penelitian BAB II METODE PENELITIAN II.1 Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksplanasi dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Bungin (005:38), penelitian ekplanasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus

BAB I PENDAHULUAN. mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut

Lebih terperinci

SOAL PILIHAN GANDA. Agus Sukyanto,

SOAL PILIHAN GANDA. Agus Sukyanto, SOAL PILIHAN GANDA 1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah menyebutkan bahwa dimensi kompetensi supervisi meliputi... a. Mengidentifikasi permasalahan,

Lebih terperinci

EVALUASI PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BERDASARKAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI SD NEGERI 4 KALIAMAN JEPARA. Abstrak

EVALUASI PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BERDASARKAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI SD NEGERI 4 KALIAMAN JEPARA. Abstrak EVALUASI PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BERDASARKAN PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI SD NEGERI 4 KALIAMAN JEPARA Novita Wijanarti dan Slameto Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Kristen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Sidomulyo 03 Kecamatan Limpung Kabupaten Batang. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 di kelas IV SDN

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Motode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode penelitian tindakan kelas dalam bahasa Inggris

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Majalengka, di Jalan Tonjong Pinangraja No.55 Majalengka. 3.2 Metode Penelitian Penelitian adalah suatu

Lebih terperinci

Amat Ariyanto Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo

Amat Ariyanto Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo PENGARUH MOTIVASI BERKOPERASI DAN PELAYANAN KOPERASI TERHADAP MINAT MAHASISWA MENJADI PENGURUS KOPERASI MAHASISWA (KOPMA) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO Amat Ariyanto Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah suatu kelompok atau kumpulan subjek atau objek yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah suatu kelompok atau kumpulan subjek atau objek yang 26 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Populasi adalah suatu kelompok atau kumpulan subjek atau objek yang akan dikenai generalisasi hasil penelitian. Dalam penelitian kali ini, populasi

Lebih terperinci