BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Gorontalo didirikan pada tahun

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Gorontalo didirikan pada tahun"

Transkripsi

1 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitiain Sejarah Singkat SMAN 3 Gorontalo Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Gorontalo didirikan pada tahun 1975 berlokasi di jalan Ki Hajar Dewantoro Kel.Limba U2 Kec. Kota Selatan Kota Gorontalo. Awalnya Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Gorontalo bernama ssekolah menengah pembangunan persiapan (SMPP) berdasarkan Surat Keputusan Mentrei Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 0258/0/1975 tentang Pembukaan Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan di Gorontalo Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Utara, untuk menanpung animo masyarakat Gorontalo yang sangat besar untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi setelah tamat SMP. Satu hal yang perlu diketahui bahwa pada saat SMPP dibuka pada tahun ajaran 1975/1976 dikepalai oleh Ny. Neng Podungge Niode dengan jumlah siswa yang mendaftar mencapai 300 orang angka yang cukup besar untuk sekolah baru. Seiring berubahnya paradigma pendidikan di Indonesia maka pada tahun 1985 SMPP Negeri Gorontalo diubah menjadi SMA Negeri 3 Gorontalo.Pada tahun 2007 SMA Negeri 3 Gorontalo diberi kepercayaan oleh Pemerintah Pusat untuk menjadi salah satu Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di Provinsi Gorontalo, kemudian pada tahun 2008/2009 kembali dipercaya untuk menjadi satu-satunya Pengelola

2 39 Akselerasi di Provinsi Gorontalo. Ditahun keempat SMA Negeri 3 Gorontalo berstatus R-SBI terus melakukan pembenahan yang dititik beratkan pada peningkatan mutu melalui Sister School dengan SMA Saint Nicolaus Lokon Sulawesi Utara yang disusul Sister School dengan luar negeri Canbridge Australia Visi Misi SMA Negeri 3 Gorontalo Visi SMAN 3 Gorontalo adalah Terwujudnya SMA Negeri 3 Gorontalo sebagai sekolah pusat sumber belajar berbasis keunggulan lokal menuju sekolah berdaya saing internasional yang mampu menyiapkan siswa berwawasan IPTEK, dan memiliki IMTAQ sehat Jasmani dan Rohani. Misi SMAN 3 Gorontalo adalah : a. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif baik secara langsung maupun online melalui internet sehingga setiap siswa berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya. b. Menumbuhkan semangat keunggulan lokal secara intensif kepada seluruh warga sekolah. c. Mengembangkan sikap mandiri dan sportifitas dalam meraih prestasi. d. Menerapkan pembelajaran berbasis teknologi informasi. e. Membekali siswa penguasaan Ilmu Pengetahuan Teknologi, sosial budaya, seni dan pengembangan keunggulan lokal sebagai bekal menghadapi masa depan.

3 Tujuan Sekolah Tujuan SMAN 3 Gorontalo adalah: a. Melahirkan lulusan yang memiliki daya saing tinggi yang siap memasuki dunia kerja serta perguruan tinggi. b. Mengembangkan potensi dan bakat siswa melalui kegiatan intra dan ekstra kurikuler agar dapat mengembangkan diri dalam mencapai cita-cita siswa kelak. c. Melakukan berbagai kegiatan inovatif untuk menunjang kegiatan akademik, merespon perubahan dan dinamika dunia pendidikan untuk meningkatkan proses belajar dan mutu hasil pendidikan. d. Menggali, mengembangkan, serta menerapkan IPTEK dan keagamaan yang berguna bagi kemanusiaan dan masyarakat Keadaan Siswa Siswa merupakan aspek yang tidak terlepas dari keberhasilan suatu sekolah dimana siswa sebagai obyek yang harus dikembangkan dalam proses kehidupan sekolah dan juga sebagai penunjang berdirinya suatu lembaga pendidikan. Berdasarkan hal ini, maka SMA Negeri 3 Gorontalo pada tahun Ajaran 2012/2013 memiliki jumlah siswa yang tersebar di 3 kelas dengan jumlah keseluruhan sebanyak 540 orang siswa, dengan data sebagai berikut:

4 41 Tabel 2. Keadaan Siswa SMAN 3 Gorontalo Pada Tahun Ajaran 20012/2013 Kelas X Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas Kelas XI IPA IPS IPA 1 IPA 2 IPS 1` IPS 2 IPS 3 IPS 4 IPS 5 BAHASA Kelas XII IPA IPS IPA 1 IPA 2 IPS 1 IPS 2 IPS 3 BAHASA Sumber data: Tata Usaha SMA Negeri 3 Gorontalo, Keadaan Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana merupakan penunjang kelancaran proses belajar mengajar untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar dan merupakan pelengkap segala aktivitas yang ada di sekolah, maka sarana dan prasarana sebuah sekolah harus lengkap dan selalu menunjang proses kegiatan belajar mengajar. Berikut ini keadaan sarana dan prasarana di SMA N 3 Gorontalo. Tabel 3. Keadaan Sarana dan Prasarana SMAN 3 Gorontalo T.A 2012/2013 No. Sarana dan Prasarana Jumlah Keterangan Baik Tidak Baik 1. Ruang Kepala Sekolah 1-2. Ruang Guru 1-3. Ruang BK 1-4. Ruang Tata Usaha 1-5. Perpustakaan 1-6. Mushola 1 -

5 42 7. Ruang Kelas Lab. Komputer 1-9. WC Guru WC Siswa Ruang Osis Kantin Lab. IPA Ruang Aula Lap. Basket Lap. Volly Ruang Penjaga Sekolah 1 - Jumlah 47 Sumber data: Tata Usaha SMA Negeri 3 Gorontalo, Struktur Organisasi berikut: Struktur organisasi SMAN 3 Gorontalo, dapat dilihat pada gambar Gambar 2. Struktur Organisasi SMAN 3 Gorontalo Tahun Pelajaran 2012/2013 Kepala Sekolah Komite Sekolah Tim Sekolah Model SKM-PSB Kepala Tata Usaha Wakasek Kurikulum Wakasek Kesiswaan Wakasek Sarpra Wakasek Hubmas Bimb. & Konseling Penasehat Akademik Wali Kelas Guru Mapel Siswa Sumber data: Tata Usaha SMA Negeri 3 Gorontalo, 2013

6 Pengujian Instrumen Penelitian Hasil Uji Validitas Instrumen Uji validitas instrumen untuk mengetahui tingkat validitas dari suatu instrumen kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan data apakah item-item yang yang tersaji benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti. Butir instrumen dikatakan valid jika r hitung > r tabel dengan taraf signifikan 5%. Instrumen yang diuji validitasnya masing-masing adalah instrumen Manajemen Berbasis Sekolah (variabel X) dan instrumen Peningkatan Mutu Pendidikan (variabel Y). Adapun hasil uji validitas masing-masing dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4. Hasil Uji Validitas Variabel X Item r hitung r tabel Keterangan 1 0,604 0,297 Valid 2 0,470 0,297 Valid 3 0,586 0,297 Valid 4 0,683 0,297 Valid 5 0,523 0,297 Valid 6 0,593 0,297 Valid 7 0,349 0,297 Valid 8 0,312 0,297 Valid 9 0,499 0,297 Valid 10 0,387 0,297 Valid 11 0,481 0,297 Valid 12 0,412 0,297 Valid 13 0,385 0,297 Valid 14 0,608 0,297 Valid 15 0,579 0,297 Valid 16 0,535 0,297 Valid 17 0,529 0,297 Valid 18 0,435 0,297 Valid Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa setiap butir pertanyaan dalam instrumen variabel X valid (perhitungan terlampir).

7 44 Tabel 5. Hasil Uji Validitas Variabel Y Item r hitung r tabel Keterangan 1 0,575 0,297 Valid 2 0,528 0,297 Valid 3 0,329 0,297 Valid 4 0,472 0,297 Valid 5 0,634 0,297 Valid 6 0,324 0,297 Valid 7 0,417 0,297 Valid 8 0,390 0,297 Valid 9 0,319 0,297 Valid 10 0,311 0,297 Valid 11 0,547 0,297 Valid 12 0,536 0,297 Valid 13 0,617 0,297 Valid 14 0,534 0,297 Valid 15 0,400 0,297 Valid 16 0,576 0,297 Valid 17 0,699 0,297 Valid 18 0,345 0,297 Valid Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa setiap butir pertanyaan dalam instrumen variabel Y (Peningkatan Mutu Pendidikan) valid (perhitungan terlampir) Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliable) apabila nilai r 11 > r tabel dengan dk = N-1, signifikansi 5%. Pengujian reliabilitas untuk variabel X (Manajemen Berbasis Sekolah) diperoleh nilai = 0,82. Nilai ini dikonsultasikan dengan nilai dengan dk =N-1 =44-1 =43, signifikansi 5%, maka diperoleh = 0,301. Jika > maka instrumen tersebut reliabel. Bila dibandingkan ternyata nilai = 0,82 > = 0,301, maka instrumen variabel X (Manajemen Berbasis Sekolah) reliabel. Jika tingkat reliabilitas ini diukur

8 45 dengan metode Alpha Cronbach, maka nilai = 0,82 berada pada kategori sangat reliabel sebagai alat ukur. Sementara, pengujian reliabilitas untuk variabel Y (Peningkatan Mutu Pendidikan) diperoleh nilai = 0,80. Jika nilai > maka instrumen tersebut reliabel. Nilai = 0,80 dikonsultasikan dengan dimana dk = N-1 = 44-1 = 43, signifikansi 5%, maka diperoleh = 0,301. Bila dibandingkan ternyata nilai = 0,80 > = 0,301, maka instrumen reliabel. Jika tingkat reliabilitas ini diukur dengan metode Alpha Cronbach, maka nilai = 0,80 berada pada kategori reliabel sebagai alat ukur. 3.3 Deskripsi Data Hasil Penelitian Deskripsi Data Manajemen Berbasis Sekolah (Variabel X) Berdasarkan hasil sebaran angket diperoleh persepsi responden yang berjumlah 44 orang tentang Manajemen Berbasis Sekolah sebagaimana dalam tabel berikut. Tabel 6. Distribusi Frekuansi Variabel X No Kelas Interval Frekuensi Jumlah 44 Berdasarkan data dalam tabel 6 di atas dengan responden sebanyak 44 orang dengan skor terbesar 83 dan skor terkecil 55, diperoleh rentang 22, banyaknya kelas 6 dan panjang kelas 5 (terlampir).

9 46 Adapun secara berturut-turut kelas interval dengan rentang antara 55 sampai dengan 59 memperoleh frekuensi 3, rentang 60 sampai dengan 64 memperoleh frekuensi 7, rentang 65 sampai dengan 69 memperoleh frekuensi 8, rentang 70 sampai dengan 74 memperoleh frekuensi 13, rentang 75 sampai dengan 79 memperoleh frekuensi 9, dan rentang 80 sampai dengan 84 memperoleh frekuensi 4. Dengan demikian kelas interval yang memperoleh frekuensi terbesar sebanyak 13 adalah kelas interval dengan rentang 70 sampai dengan 74, sedangkan yang memperoleh frekuansi terkecil sebanyak 3 adalah kelas interval dengan rentang 55 sampai dengan 59. Perhitungan tendensi sentral diperoleh nilai mean/rata-rata ( ) sebesar 70,41, median sebesar 71,05 dan modus sebesar 72,30. Sementara itu diperoleh perhitungan simpangan baku (S) sebesar 6,97 (perhitungan terlampir) Deskripsi Data Peningkatan Mutu Pendidikan (Variabel Y) Adapun persepsi responden tentang Peningkatan Mutu Pendidikan berdasarkan hasil sebaran angket dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 7. Distribusi Frekuansi Variabel Y No Kelas Interval Frekuensi Jumlah 44

10 47 Berdasarkan data dalam tabel 7 diatas dengan responden sebanyak 44 orang diperoleh rentang (range) 22, banyaknya kelas 6 dan panjang kelas 5 (perhitungan terlampir). Adapun secara berturut-turut kelas interval dengan rentang antara 57 sampai dengan 61 memperoleh frekuensi 4, rentang 62 sampai dengan 66 memperoleh frekuensi 7, rentang 67 sampai dengan 71 memperoleh frekuensi 10, rentang 72 sampai dengan 76 memperoleh frekuensi 12, rentang 77 sampai dengan 81 memperoleh frekuensi 8, dan rentang 82 sampai dengan 86 memperoleh frekuensi 3. Dengan demikian kelas interval yang memperoleh frekuensi terbesar sebanyak 12 adalah kelas interval dengan rentang 72 sampai dengan 76, sedangkan yang memperoleh frekuansi terkecil sebanyak 3 adalah kelas interval dengan rentang 82 sampai dengan 66. Perhitungan tendensi sentral diperoleh nilai mean/rata-rata ( ) sebesar 71,50, median sebesar 71,92 dan modus sebesar 71,17. Sementara itu diperoleh perhitungan simpangan baku (S) sebesar 6,95 (perhitungan terlampir). 3.4 Pengujian Persyaratan Analisis (Normalitas Data) Sebelum dilakukan uji hipotesis terlebih dahulu harus diuji apakah data hasil penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Untuk kepentingan pengujian normalitas data digunakan uji Chi- Kuadrat (X 2 ). Terima hipotesis populasi berdistribusi normal, jika

11 48 dengan taraf nyata α = 0,01 atau α = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = k Uji Normalitas Data Variabel X (Manajemen Berbasis Sekolah) Berdasarkan hasil pengujian normalitas data untuk variabel Manajemen Berbasis Sekolah diperoleh nilai sebesar 5,68 (perhitungan terlampir). Terima hipotesis berdistribusi normal jika X 2 X² (1- α)(k-3) dengan taraf nyata α = 0,01 dan derajat kebebasan (dk) = k- 3. Dari daftar distribusi chi-kuadrat pada α = 0,01 diperoleh X² (1-0,01)(6-3) = X² (0,99)(3) = 11,341. Dengan demikian harga (5,68) X² daftar (11,341), sehingga dapat disimpulkan bahwa data variabel X (Manajemen Berbasis Sekolah ) berasal dari populasi yang berdistribusi normal Uji Normalitas Data Variabel Y (Peningkatan Mutu Pendidikan) Dari hasil pengujian normalitas data untuk variabel Peningkatan Mutu Pendidikan diperoleh nilai 2 sebesar 1,136 (perhitungan terlampir). Terima hipotesis berdistribusi normal jika X 2 X² (1-α)(k-3) dengan taraf nyata α = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k-3. Dari daftar distribusi chi-kuadrat pada α = 0,01 diperoleh X² (1-0,05)(6-3) = X² (0,95)(3) = 7,815. Dengan demikian harga 2 (1,136) X² daftar (7,815), sehingga dapat disimpulkan bahwa data variabel Y (Peningkatan Mutu Pendidikan) berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

12 Pengujian Hipotesis Uji Regresi Sederhana Uji regresi ini dimaksudkan untuk mengukur hubungan fungsional antara variabel Manajemen Berbasis Sekolah (X) dan variabel Peningkatan Mutu Pendidikan (Y), serta dapat digunakan untuk melakukan prediksi seberapa tinggi nilai variabel Peningkatan Mutu Pendidikan (Y) bila nilai variabel Manajemen Berbasis Sekolah (X) dimanipulasi. Pengujian ini menggunakan analisis regresi sederhana yang dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik Ŷ = a + bx. Dari hasil pengujian diperoleh persamaan regresi Ŷ = 36,51 + 0,50X, yang artinya setiap terjadi perubahan (penurunan atau peningkatan) sebesar satu unit pada variabel X (Manajemen Berbasis Sekolah), maka akan diikuti oleh perubahan (penurunan atau peningkatan) variabel Y (Peningkatan Mutu Pendidikan) rata-rata sebesar 0,50 unit (perhitungan terlampir) Uji Keberartian (Signifikansi) Untuk mengetahui apakah pengaruh variabel X (Manajemen Berbasis Sekolah) berpengaruh signifikan terhadap variabel Y (Peningkatan Mutu Pendidikan), maka perlu diuji signifikansinya dengan persamaan =. Terima hipotesis jika t hitung > t daftar pada taraf nyata α = 0,05. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai t sebesar 5,00 (terlampir). Nilai ini dikonsultasikan dengan nilai t tabel dengan dk = n-2 = 44-2 = 42, α = 0,05, maka diperoleh t tabel = 2,021. Karena nilai t = 13,958 > t tabel = 2,021,

13 50 maka H o ditolak, dan H i diterima, yang artinya variabel X (Manajemen Berbasis Sekolah) berpengaruh signifikan terhadap variabel Y (Peningkatan Mutu Pendidikan) Uji Koefisien Determinasi Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai r 2 = 0,2401 (terlampir). Nilai ini mengandung makna bahwa derajad hubungan antara variabel X dan variabel Y sebesar 24,01%, artinya variabel Manajemen Berbasis Sekolah memiliki sumbangsih sebesar 24,01% terhadap peningkatan mutu pendidikan di SMAN 3 Gorontalo. Selebihnya 75,99% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. 3.6 Pembahasan Berdasarkan analisis regresi sederhana diperoleh nilai a = 36,51 dan b = 0,50 yang berarti bahwa koefisien regresi manajemen berbasis sekolah bernilai positif. Hal ini menunjukan bahwa variabel X (Manajemen Berbasis Sekolah) memiliki pengaruh yang positif terhadap variabel Y (Peningkatan Mutu Pendidikan). Berkaitan dengan penelitian ini dapat didefinisikan bahwa setiap terjadi perubahan sebesar satu unit pada variabel Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), maka akan berpengaruh terhadap perubahan variabel peningkatan mutu pendidikan rata-rata sebesar 0,50 unit. Dengan demikian H o yang berbunyi Manajemen berbasis sekolah tidak berpengaruh positif terhadap peningkatan mutu pendidikan di SMAN 3 Gorontalo ditolak dan H a yang berbunyi

14 51 Manajemen berbasis sekolah berpengaruh positif terhadap peningkatan mutu pendidikan di SMAN 3 Gorontalo diterima. Sementara berdasarkan perhitungan uji keberartian diperoleh nilai t sebesar 5,00 lebih besar dibandingkan dengan nilai t tabel sebesar 2,021 yang artinya variabel X (Manajemen Berbasis Sekolah) berpengaruh signifikan terhadap variabel Y (Peningkatan Mutu Pendidikan). Berdasarkan hasil analisis regresi dan uji keberatian dapat dijelaskan bahwa penerapan manajemen berbasis sekolah di SMAN 3 Gorontalo dengan indikator Manajemen Sekolah, PAKEM, dan Partisipasi Masyarakat ternyata memiliki kontribusi yang positif dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di sekolah tersebut. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan Wiyono (2010: 186) apabila sekolah dengan berbagai keragamannya, diberikan kepercayaan untuk mengatur dan mengurus dirinya sendiri sesuai dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan anak didiknya maka sekolah dapat meningkatkan kualitas/mutu pendidikan. Besarnya sumbangsih Manajemen Berbasis Sekolah (X) terhadap peningkatan mutu pendidikan ditunjukan dengan nilai r 2 = 0,2401 yang artinya variabel Manajemen Berbasis Sekolah memiliki kontribusi sebesar 24,01% terhadap peningkatan mutu pendidikan di SMAN 3 Gorontalo. Selebihnya 75,99% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Penelitian ini memiliki kaitannya dengan penelitian yang dilakukan oleh Sutikno (2004) dengan tesis yang berjudul Pengaruh Manajemen

15 52 Sekolah, Pengelolaan Pembelajaran, dan Komite Sekolah Terhadap Mutu Pendidikan di SMP Rintisan Manajemen Berbasis Sekolah (Studi Kasus di SMPN 2, SMPN 3, SMP Domenico Savio Semarang). Dalam penelitiannya dikemukakan bahwa penerapan manajemen sekolah, pengelolaan pembelajaran dan keberadaan komite sekolah di SMP rintisan MBS Kota Semarang berada dalam kategori baik. Hal itu sebanding dengan mutu pendidikan pada sebagian besar sekolah tersebut. Selain itu dalam penelitiannya ditemukan variabel manajemen sekolah dan kualitas pengelolaan pembelajaran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap mutu sekolah rintisan MBS, sedangkan variabel komite sekolah tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap mutu sekolah rintisan MBS.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Jln. Brigjen Piola Isa Kel. Wongkaditi Kecamatan Kota Utara Kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Jln. Brigjen Piola Isa Kel. Wongkaditi Kecamatan Kota Utara Kota BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.I. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dimana memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian. Adapun lokasi penelitian ini adalah SMA Negeri 4 Gorontalo.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN / Selanjutnya, sekolah ini beralamat di desa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN / Selanjutnya, sekolah ini beralamat di desa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Singkat SMP Negeri 1 Suwawa SMP Negeri 1 Suwawa memiliki NSS/NPSN yakni; 201300401001/40500880. Selanjutnya, sekolah ini beralamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian SMA Negeri 1 Bongomeme beralamat di Desa Dungaliyo Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Pengujian Instrumen Penelitian Pengujian instrumen penelitian dilakukan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari instrumen penelitian yang digunakan agar menghasilkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua 20 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Gorontalo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Gorontalo BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri Gorontalo SMA Negeri Gorontalo adalah Sekolah Menengah Atas yang pertama berdiri di Grorontalo.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. nama SMEA Negeri Gorontalo dengan status swasta. Kemudian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. nama SMEA Negeri Gorontalo dengan status swasta. Kemudian 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat SMK Negeri 1 Gorontalo SMK Negeri 1 Gorontalo secara resmi didirikan tahun 1954 dengan nama SMEA Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian M², SMA Negeri 1 Suwawa adalah sekolah yang dikelilingi oleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian M², SMA Negeri 1 Suwawa adalah sekolah yang dikelilingi oleh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Deskripsi Singkat Lokasi Penelitian SMA Negeri 1 Suwawa didirikan pada tahun 1991 dengan luas 10.812 M², SMA Negeri 1 Suwawa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa) Data yang dikumpul dari penyebaran angket kepada responden yang berada di SMA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terletak di Jalan Arif Rahman Hakim Kecamatan Kota Utara Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terletak di Jalan Arif Rahman Hakim Kecamatan Kota Utara Kota BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Deskripsi Singkat Lokasi Penelitian Sekolan Menengah Atas Tridharma Gorontalo dibangun di atas tanah seluas 4.180,00M 2.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kalinya/dimulainya pembangunan pada tahun 1997 dan mulai beroperasi pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kalinya/dimulainya pembangunan pada tahun 1997 dan mulai beroperasi pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Lokasi Penelitian Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Suwawa berdiri pertama kalinya/dimulainya pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian diperoleh dari hasil sebaran angket kepada siswa,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data hasil penelitian diperoleh dari hasil sebaran angket kepada siswa, 21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data hasil penelitian diperoleh dari hasil sebaran angket kepada siswa, baik itu sebelum diberikan teknik role playing maupun setelah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian terdiri dari deskripsi hasil penelitian uji analisis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian terdiri dari deskripsi hasil penelitian uji analisis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian terdiri dari deskripsi hasil penelitian uji analisis validitas dan reliabilitas angket variabel X, uji analisis validitas dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. nama SMEA Negeri Gorontalo dengan status swasta. Kemudian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. nama SMEA Negeri Gorontalo dengan status swasta. Kemudian 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Lokasi Penelitian SMK Negeri 1 Gorontalo secara resmi didirikan tahun 1954 dengan nama SMEA Negeri Gorontalo dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan berturut-turut (1) hasil penelitian yang meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran tentang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Deskripsi Singkat Lokasi Penelitian Sekolan Menengah Atas Tridharma Gorontalo dibangun di atas tanah seluas 4.180,00M 2.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Majalengka, di Jalan Tonjong Pinangraja No.55 Majalengka. 3.2 Metode Penelitian Penelitian adalah suatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan, yaitu berupa perhitungan statistik data yang diperoleh dari hasil penyebaran instrumen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dikembangkan atas dasar perluasan mandat (Wider Mandate) dari IKIP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dikembangkan atas dasar perluasan mandat (Wider Mandate) dari IKIP BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil Penelitian.. Sejarah Universitas Negeri Gorontalo Universitas Negeri Gorontalo (UNG) merupakan universitas yang dikembangkan atas dasar perluasan mandat (Wider

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMK Negeri 1 Limboto sebelumnya bernama Sekolah Menengah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMK Negeri 1 Limboto sebelumnya bernama Sekolah Menengah 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil Penelitian.. Gambaran Umum Lokasi Penelitian SMK Negeri Limboto sebelumnya bernama Sekolah Menengah Ekonomi Tingkat Atas (SMEA) Negeri Limboto yang berdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data 4.1.1 Layanan Bimbingan Kelompok Data variabel Layanan Bimbingan Kelompok menunjukkan bahwa skor tertinggi adalah 120 dan skor terendah adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis dan desain penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Analisis Validitas Soal Variabel X dan Variabel Y

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Analisis Validitas Soal Variabel X dan Variabel Y BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Uji Analisis Validitas Soal Variabel X dan Variabel Y Uji analisis ini dimaksudkan untuk mengukur validitas setiap item soal,maka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Sejarah Singkat SMK Nenegeri Gorontalo

BAB IV HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Sejarah Singkat SMK Nenegeri Gorontalo BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1. Sejarah Singkat SMK Nenegeri Gorontalo SMK Negeri 4 Gorontalo adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang didirikan pada tahun 2004,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini dibutuhkan suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan ilmiah dalam memecahkan suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung. 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah kesulitan belajar yang dihadapi siswa dalam mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas XI jurusan IPS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan jenis penelitian verifikatif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 014 di SMKN 1 Bojong Picung Tahun Ajaran 014/015. B. Populasi Penelitian Populasi yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Mojolaban. Adapun alasan pemilihan tempat tersebut sebagai lokasi penelitian karena tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan pedoman dalam proses penelitian yang akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam penelitian. Desain penelitian digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. No Kelas Jumlah 1 XII Busana XII Busana XII Busana 3 32 Jumlah 94 Tabel 3.1.

BAB III METODE PENELITIAN. No Kelas Jumlah 1 XII Busana XII Busana XII Busana 3 32 Jumlah 94 Tabel 3.1. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi dalam

Lebih terperinci

ARTIKEL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memenuhi derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

ARTIKEL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Syarat Guna Memenuhi derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KETERAMPILAN MENGAJAR DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2013/2014 ARTIKEL PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Analisis Validitas Soal Variabel X dan Variabel Y

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Analisis Validitas Soal Variabel X dan Variabel Y BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Uji Analisis Validitas Soal Variabel X dan Variabel Y Uji analisis ini dimaksudkan untuk mengukur validitas setiap item soal,maka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan bagian yang harus diperhatikan bagi peneliti supaya dapat mempermudah proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengolahan data berdasarkan hasil pengisian angket tentang pola asuh orangtua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengolahan data berdasarkan hasil pengisian angket tentang pola asuh orangtua BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Variabel Penelitian 4.2.1 Deskripsi tentang Pola Asuh Orangtua Dari hasil pengolahan data berdasarkan hasil pengisian angket tentang pola asuh orangtua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lingkungan Keluarga dengan Perilaku Empati siswa kelas X SMA Negeri 1 Tibawa

BAB III METODE PENELITIAN. Lingkungan Keluarga dengan Perilaku Empati siswa kelas X SMA Negeri 1 Tibawa BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu suatu metode yang menggambarkan secara sistematis dan obyektif tentang Hubungan Lingkungan Keluarga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar Bangunan Gedung II terhadap Kesiapan Siswa SMK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu suatu metode yang menggambarkan secara sistematis dan obyektif tentang hubungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian pada variabel Lingkungan Sosial untuk nilai tengah dari rangkaian data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian pada variabel Lingkungan Sosial untuk nilai tengah dari rangkaian data yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Tentang Lingkungan Sosial Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket penelitian pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang pertama yaitu kelompok eksperimen dan yang kedua yaitu kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. yang pertama yaitu kelompok eksperimen dan yang kedua yaitu kelompok BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiono (2007:1) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam pelaksanaannya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek dan Lokasi Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini di PT. Nasmoco Pemuda Semarang jalan Pemuda No. 72 Semarang, sedangkan lokasi penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business

BAB 4 HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business Trip Berdasarkan instrumen penelitian yang menggunakan skala 1 (satu) sampai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan. SMPN 1 Rejotangan, dan SMK Rejotangan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan. SMPN 1 Rejotangan, dan SMK Rejotangan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan a. Letak geografis SMAN 1 Rejotangan terletak di Desa Buntaran Kecamatan Rejotangan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaanya, penulis membuat dua kelompok yang pertama yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaanya, penulis membuat dua kelompok yang pertama yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2007:1) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam pelaksanaanya,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan waktu penelitian 3.1.1 Tempat penelitian Penelitian ini di laksanakan di SMA Negeri Kota Gorontalo pada siswa kelas I. Penetapan lokasi ini didasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian dilakukan untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalan-persoalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Dari hasil penelitian, peneliti memperoleh data studi lapangan berupa data tentang penerapan

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Dari hasil penelitian, peneliti memperoleh data studi lapangan berupa data tentang penerapan BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Dari hasil penelitian, peneliti memperoleh data studi lapangan berupa data tentang penerapan sila ke-3, penerapan materi pendidikan kewarganegaraan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian survey verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa : Penelitian survey yaitu suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Obyek Penelitian Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk ditetapkan agar penelitian tersebut terarah pada sasaran yang

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian Metode Kauny Quantum Memory Berdasarkan hasil angket dan tes yang dilakukan di Pondok Pesantren Modern Manahijussadat, Lebak, Rangkas Bitung.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sidoarjo, tepatnya sekolah ini beralamat di Jalan Raya Keboharan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sidoarjo, tepatnya sekolah ini beralamat di Jalan Raya Keboharan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek 1. Profil Sekolah SMP Negeri 3 Krian adalah salah satu sekolah menengah pertama yang berstatus negeri dan memiliki akreditasi A di kecamatan Krian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas masalah yang ada saat ini. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan mengenai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang Kecerdasan Spiritual Siswa dan Kondisi Psikologis Keluarga di SMP Negeri 2 Telaga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang Kecerdasan Spiritual Siswa dan Kondisi Psikologis Keluarga di SMP Negeri 2 Telaga BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini berbentuk skor yang diperoleh dari alat ukur berupa angket tentang Kecerdasan Spiritual Siswa dan Kondisi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMP Negeri 14 Yogyakarta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMP Negeri 14 Yogyakarta BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum SMP Negeri 14 Yogyakarta SMP Negeri 14 Yogyakarta berlokasi di Jalan Tentara Pelajar No. 7, Jetis, Kota Yogyakarta, DIY. Secara

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Uraian Tentang Perusahaan 2.1.1 Sejarah SMA Negeri 1 Pandaan SMA Negeri 1 Pandaan berdiri pada tahun 1974 dengan nama SMPP (Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.2 Pengujian Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Pengujian validitas digunakan untuk mengukur pernyataan-pernyataan yang ada dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian diperlukan adanya metode penelitian, metode penelitian ini berfungsi sebagai pendekatan dalam mendapatkan data dari penelitiannya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi. Penelitian korelasi menurut Suharsimi (2010) adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMK Negeri 1 Limboto sebelumnya bernama Sekolah Menengah Ekonomi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMK Negeri 1 Limboto sebelumnya bernama Sekolah Menengah Ekonomi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Deskripsi Singkat lokasi Penelitian SMK Negeri 1 Limboto sebelumnya bernama Sekolah Menengah Ekonomi Tingkat Atas (SMEA)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Agar suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka

BAB III METODE PENELITIAN. Agar suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Agar suatu penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka terlebih dahulu harus menemukan metode penelitian yang tepat, untuk memperoleh data

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB 5 HASIL PENELITIAN BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 5.1.1. Visi dan Misi ITS Institut Teknologi Sepuluh Nopember merupakan salah satu perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia. Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Februari s/d 17 Maret 2014, dan lokasi penelitian ini adalah di Sekolah Menengah Atas Tri Bhakti Pekanbaru,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Setelah melakukan penelitian, peneliti mendapatkan hasil studi lapangan berupa data tentang hubungan antara prestasi belajar kognitif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana penelitian ini menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan, yaitu berupa hasil perhitungan statistik yang datanya diperoleh dari responden.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Pada pembahasan deskripsi data ini akan dideskripsikan tentang dua hal yaitu data tentang persepsi peserta didik mengenai guru kimia dalam mengelola

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober 2014 05 Januari 2015 di SMA Negeri 1 Rimba Melintang

Lebih terperinci

BAB 1V PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. variabel (Y). Data penelitian kedua variabel yang diperoleh dari 52 responden disajikan

BAB 1V PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. variabel (Y). Data penelitian kedua variabel yang diperoleh dari 52 responden disajikan BAB V PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. Deskripsi Data Data penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis meliputi : () data efektivitas pembelajaran sebagai (X) dan () data hasil belajar siswa pada

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA Penelitian tentang Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Lingkungan Pendidikan di Rumah terhadap Prestasi Belajar di Kelas V MIN Kalibalik, Kec. Banyuputih, Kab. Batang Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

Proses pembelajaran melalui praktikum di bengkel merupakan. perwujudan dari suatu teori ke dalam bentuk nyata. Kegiatan praktik juga akan

Proses pembelajaran melalui praktikum di bengkel merupakan. perwujudan dari suatu teori ke dalam bentuk nyata. Kegiatan praktik juga akan HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG FASILITAS PRAKTIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT OTOMOTIF DASAR PEMBENTUKAN LOGAM KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NASIONAL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang terjadi pada masa sekarang. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Sugiyono (2012: 14) mengemukakan bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Sugiyono (2012: 14) mengemukakan bahwa: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Sugiyono (2012: 14) mengemukakan bahwa: Metode penelitian kuantitatif dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian seorang peneliti terlebih dahulu harus mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh 76 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh hasil belajar Tata Hidang terhadap minat siswa sebagai Waiter/Waitress di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Definisi desain penelitian menurut Nasution (2009:23) adalah Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Tiap penelitian harus direncanakan. Untuk itu diperlukan suatu desain penelitian. Nasution (009 : 3) mengemukakan bahwa Desain penelitian merupakan rencana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gorontalo. Sekolah ini terletak di Jalan M.H. Thamrin No. 8 Kelurahan Ipilo, Kecamatan Kata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian penulis

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari tahun ke tahun perkembangan kedua madrasah berjalan

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari tahun ke tahun perkembangan kedua madrasah berjalan BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Lokasi Penelitian Dari tahun ke tahun perkembangan kedua madrasah berjalan dengan baik, ditambah dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gorontalo 6 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian a. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Gorontalo b. Waktu Penelitian Waktu dalam melakukan penelitian ini yang mana sudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang dipakai merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berjumlah 88 orang. Responden diambil sebanyak 20 orang dari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berjumlah 88 orang. Responden diambil sebanyak 20 orang dari 30 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Penelitian ini melibatkan mahasiswa aktif tahun angkatan 2013 dan 2014 program studi farmasi FKIK UMY. Total mahasiswa farmasi angkatan 2013 berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Pengujian Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba tentang interaksi belajar mengajar guru dan siswa (variabel X) yang disebar

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB 4 ANALISIS HASIL PENELITIAN BAB 4 ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pengisian kuesioner yang telah dibagikan pada tanggal 16 November 2007 di kantor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mulai dari tenaga, media pembelajaran bahkan kurikulum yang akan digunakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. mulai dari tenaga, media pembelajaran bahkan kurikulum yang akan digunakan. 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian a. Gambaran Umum Objek Penelitian SMA Negeri 1 Limboto dan SMA Negeri 2 Limboto merupakan sekolah unggulan di kabupaten Gorontalo. Lokasi kedua

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 143 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) deskripsi data; b) uji prasyarat analisis; dan c) pengujian hipotesis penelitian. A. Deskripsi Data Penyajian statistik deskripsi hasil penelitian

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Verifikatif, dengan jenis pendekatan survei. Menurut Nazir (2005: 63), penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Verifikatif, dengan jenis pendekatan survei. Menurut Nazir (2005: 63), penelitian III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Deskriptif Verifikatif, dengan jenis pendekatan survei. Menurut Nazir (2005: 63), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian, 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penyusunan penelitian seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

Lebih terperinci