HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN PUSKESMAS PURIALA KECAMATAN PURIALA KABUPATEN KONAWE TAHUN 2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN PUSKESMAS PURIALA KECAMATAN PURIALA KABUPATEN KONAWE TAHUN 2016"

Transkripsi

1 HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN PUSKESMAS PURIALA KECAMATAN PURIALA KABUPATEN KONAWE TAHUN 2016 Jusriani 1 Junaid 2 Lisnawaty 3 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo 123 Jusriani_syamsul@yahoo.com 1 Junaid@gmail.com 2 Lisnawaty@gmail.com 3 ABSTRAK Masyarakat Indonesia pada saat ini membutuhkan pelayanan kesehatan yang bermutu dapat dilihat berdasarkan lima dimensi mutu yaitu cepat tanggap (responsiveness), keandalan (reliability), terjamin (assurance), kemampupahaman (empathy), dan bukti langsung (tangible). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi mutu pelayanan asuhan keperawatan dengan kean pasien rawat jalan Puskesmas Puriala Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe tahun 2016.Rancangan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan data kuantitatif berdasarkan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 100 orang dengan teknik penentuan sampel yaitu simple random sampling. Hasil penelitian dianalisis dengan SPSS dengan menggunakan uji chisquer.hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel indepeden yaitu persepsi mutu pelayanan yang terdiri dari lima dimensi mutu yang mempunyai hubungan dengan kean pasien adalah kehandalan dengan nilai p yaitu 0,018 <0,05, daya tanggap dengan nilai p yaitu 0,046<0,05, jaminan dengan nilai p yaitu 0,027<0,05, empati dengan nilai p yaitu 0,079<0,05 dan bukti fisik dengan nilai p yaitu 0,024<0,05. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa bukti fisik ada hubungan dengan kean pasien, kehandalan ada hubungan dengan kean pasien, daya tanggap ada hubungan dengan kean pasien, jaminan ada hubungan dengan kean pasien dan kemampupahaman tidak ada hubungan dengan kean pasien. Kata Kunci: Mutu Pelayanan Kesehatan, Kean Pasien Rawat Jalan THE CORRELATION BETWEEN HEALTH SERVICES QUALITY AND PATIENTS SATISFACTION OF OUTPATIENT IN LOCAL GOVERNMENT CLINIC OF PURIALA SUB-DISTRICT OF PURIALA REGENCY OF KONAWE IN 2016 ABSTRACT At this time, Indonesian society require excellent health services can be viewed based on five dimensions of quality namely responsiveness, reliability, assurance, empathy, and tangible. This study aimed to determine the correlation between perception of nursing care services quality and patients satisfaction of outpatient in Local Government Clinic of Puriala Sub-district of Puriala Regency of Konawe in Design of this study was an analytic observational by using quantitative data based on cross-sectional approach. The number of samples in this study were 100 people by the sampling technique was simple random sampling. The results were analyzed by SPSS using Chi Square test. The results showed that the independent variables namely perception of services quality which were consisted of five dimensions of quality that had the correlation to patients satisfaction namely reliability with p value was < 0.05, responsiveness with p value was < 0.05, assurance with p value was < 0.05, empathy with p value was < 0.05 and tangible with p value was < The conclusion of this study were there was correlation between tangible and patients satisfaction, there was correlation between reliability and patients satisfaction, there was correlation between responsiveness and patients satisfaction, there was correlation between assurance and patients satisfaction and there was no correlation between empathy and patients satisfaction. Keywords: health services quality, patients satisfaction of outpatient

2 PENDAHULUAN Mutu pelayanan adalah yang menunjukkan pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang disatu pihak menimbulkan kean pada setiap pasien sesuai dengan tingkat kean penduduk, serta pada pihak lain, atau tata penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesional yang telah ditetapkan. Pengertian ini dijadikan pedoman untuk pelayanan bagi Departemen Kesehatan RI dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat 1. Peningkatan mutu pelayanan menjadi isu dalam pembangunan bidang kesehatan baik dalam lingkup nasional maupun global. Hal ini didorong dengan semkin besarnya tuntutan terhadap organisasi pelayanan kesehatan untuk mampu memberikan pelayanan kesehatan secara prima terhadap konsumen. Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan itu sendiri terdiri dari upaya peningkatan mutu organisasi pelayanan kesehatan dan tenaga profesinal kesehatan 2. Ketidakan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di Indonesian menjadi pemacu organisasi pelayanan kesehatan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pelayanannya. Organisasi pelayanan kesehatan menggunakan alat sendiri seperti akreditasi dan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9000 yang menekankan pada standar struktur serta belum terkait dengan kean pelanggan. Organisasi pelayanan kesehatan yang telah mengimplementasikan SMM ISO 9000 adalah rumah sakit, puskesmas, dan balai kesehatan. Hasil yang diperoleh yaitu kean pelanggan meningkat, kinerja terukur, koordinasi menjadi baik dan perbaikan berkelanjutan dapat dilaksanakan 3. Pengguna jasa pelayanan kesehatan di Puskesmas menuntut pelayanan yang berkualitas tidak hanya menyangkut kesembuhan dari penyakit secara fisik akan tetapi juga menyangkut kean terhadap sikap, pengetahuan dan keterampilan petugas dalam memberikan pelayanan serta tersedianya sarana dan prasarana yang memadai dan dapat memberikan kenyamanan. Dengan semakin meningkatnya kualitas pelayanan maka fungsi pelayanan di puskesmas perlu di tingkatkan agar menjadi lebih efektif dan efisien serta memberikan kean terhadap pasien dan masyarakat. Fungsi Puskesmas yang sangat berat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dihadapkan pada beberapa tantangan dalam hal sumberdaya manusia dan peralatan kesehatan yang semakin canggih, namun harus tetap memberikan pelayanan yang terbaik 4. Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut

3 diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan. Pengelolaan puskesmas biasanya berada di bawah Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota 5. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe diperoleh jumlah puskesmas pada tahun 2013 dan 2014 sebanyak 24 puskesmas, sedangkan pada tahun 2015 sampai bulan juni jumlah puskesmas di Kabupaten konawe meningkat menjadi 27 puskesmas. Ditahun 2013 angkat kesakitan sebesar jiwa, sedangkan jumlah kunjungan 41%. Pada tahun 2014 angka kesakitan sebesar 13,827 jiwa, sedangkan jumlah kunjungan puskesmas 46%. Data ini belum mencapai cakupan pemanfaatan puskesmas yang ditargetkan oleh pemerintah Dinas Kabupaten Konawe yaitu sebesar 60% 6. Kecamatan Puriala merupakan salah satu dari 30 kecamatan yang ada dikabupaten Konawe terdiri dari 1 kelurahan dan 15 desa. Secara geografis Kecamatan Puriala tergolong daratan dengan topografi datar dan berbukit. Apabila dilihat dari peta Kabupaten Konawe, maka Kecamatan Puriala Terletak dibagian Selatan. Kecamatan Puriala memiliki luas wilayah sebesar 26,79 km 2 atau 2,48 % dari luas kabupaten Konawe dan jumlah penduduk Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe sebanyak jiwa. Puskesmas Puriala merupakan organisasi struktural dan sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan Kabupaten Konawe, aspek funsional bidang pelayanan kesehatan masyrakat yang merupakan unit pelaksana pelayanan kesehatan masyarakat tingkat yang bina oleh DKK, bertanggung jawab untuk melaksanakan identifikasi kondisi masalah kesehatan masyarakat dan lingkungan serta fasilitas pelayanan kesehatan meliputi cakupan, mutu pelayanan, identifikasi mutu sumber daya manusia dan provider, serta menetapkan kegiatan untuk meyelesaikan masalah. Jumlah kunjungan masyarakat ke Puskesmas Puriala pada tahun 2013 sebanyak jiwa, dengan jumlah penduduk jiwa. Dan pada tahun 2014 yang melakuan kunjungan ke puskesmas Puriala berjumlah jiwa, dengan jumlah penduduk sebanyak jiwa. Sedangkan paada tahun 2015 jumlah kunjungan sebanyak jiwa dengan jumlah penduduk jiwa.berdasarkan survai awal yang dilakukan terhadap 10 pasien non gakin di Puskesmas Puriala terdapat 6 pasien menyatakan kurang terhadap pelayanan kesehatan puskesmas. Adapun dalam kegiatan survai tersebut yang ditanyakan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa jumlah kunjungan pasien dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan bahwa mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas Puriala belum optimal dan belum terlaksana dengan baik, salah satu penyebabnya bisa dilihat dari pasien yang tidak dalam menerima pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pihak puskesmas sehingga masyarakat mencari alternatif lain untuk mencari layanan pengobatan seperti masyarakat berobat ke dukun.oleh karena pentingnya pemberian pelayanan kesehatan yang bermutu terhadap masyarakat maka penulis tertarik untuk melakikan penelitian tentang Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan Dengan Kean Pasien Rawat Jalan Di Puskesmas Puriala Kecamatan Puriala Kabuaten Konawe Tahun METODE Jenis penelitian ini adalah analitik dengan menggunakan metode survei, dimana survei dilakukan untuk mendapatkan data tanpa adanya perlakuan pada responden. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif yang menguji hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Penelitian ini menggunakan pendekatan Cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara variabel bebas dan terikat dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekali pengambilan data.populasi dalam penelitian ini adalah jumlah semua pasien rawat jalan yang berkunjung ke Puskesmas Puriala berjumlah orang pada tahun HASIL Karakteristik Responden Umur No. Kel Umur (Tahun) Jumlah 1 < , , , , ,0 6 >69 3 3,0 Tabel 1. menunjukkan distribusi responden berdasarkan kelompok umur pada pasien rawat jalan di puskesmas Puriala Tahun 2016 dari 100 responden terdapat beberapa proporsi kelompok umur, yaitu kelompok umur <16 tahun sebesar 1,0%, kelompok umur tahun sebesar 44,0%, kelompok umur tahun sebesar 40,0%, kelompok umur 43-55

4 tahun sebesar 10,0%, kelompok umur tahun sebesar 2,0%, dan umur > 69 tahun sebesar 3,0%. Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Jumlah 1 Laki Laki 42 42,0 2 Perempuan 58 58,0 Tabel 2 menunjukkan distribusi responden berdasarkan jenis kelamin pada responden puskesmas puriala adalah responden yang berjenis kelamin lakilaki sebesar 42%, dan responden yang berjenis kelamin perempuan sebesar 58%. Pendidikan Tabel 3 menunjukkan distribusi responden berdasarkan pendidikan pada pasien rawat jalan puskesmas puriala adalah responden yang memiliki tingkat pendidikan Tidak Sekolah SLTA sebesar 42,0%, responden dengan tingkat pendidikan SLTA D2 sebesar 53,0%, dan responden dengan tingkat pendidikan D3 sebesar 5,0% Pekerjaan No. Pekerjaan Jumlah 1 Petani 21 21,0 2 Tidak Berkerja 27 27,0 3 Buruh 14 14,0 4 PNS/TNI/POLRI 17 17,0 5 Pedagang 13 12,0 6 Pensiunan 1 1,0 7 Wiraswasta 7 7,0 Tabel 4 menunjukkan distribusi responden berdasarkan pekerjaan pada pasien rawat jalan puskesmas Puriala adalah responden dengan pekerjaan petani sebesar 21,0%, responden dengan tidak berkerja sebesar 27,0%, responden dengan pekerjaa buruh sebesar 14,0%, responden dengan pekerjaan PNS/TNI/POLRI sebesar 17,0%, responden dengan pekerjaan pedagan sebesar 12,0%, responden dengan pekerjaan pensiunan sebesar 1,0%, dan responden yang berkerja wiraswasta sebesar 7,0%. 1. Analisis Univariat Kean Pasien No. Kean Pasien Jumlah 1 Cukup Puas 30 30,0 2 Kurang Puas 70 70,0 Tabel 5 menunjukkan bahwa dari 100 kean terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Puriala dengan responden yang menyatakan Kurang Sebanyak 70 responden (70,0%), dan Responden yang menyatakan kean terhadap pelayanan kesehatan di puskesmas puriala dengan responden mengatan cukup sebesar 30 responden (30,0%) Bukti fisik No. Bukti Fisik Jumlah 1 Cukup 42 42,0 No Pendidikan Jumlah 1 Tidak Sekolah 42 42,0 SLTP 2 SLTA D ,0 3 D3 5 5,0 2 Kurang 58 58,0 Tabel 6 menunjukkan bahwa dari 100 kean terhadap bukti fisik di puskesmas puriala dengan responden yang menyatakan Kurang Sebanyak 58 responden (58,0%), dan Responden yang menyatakan bukti fisik pelayanan kesehatan di puskesmas puriala dengan responden mengatan cukup sebesar 42 responden (42,0%). Kehandalan No. Kehandalan Jumlah 1 Cukup 53 53,0 2 Kurang 47 47,0 Tabel 7 menunjukkan bahwa dari 100 kehandalan terhadap pelayanan kesehatan di puskesmas puriala dengan responden yang cukup Sebanyak 53 responden (53,0%), dan Responden yang menyatakan kehandalan terhadap pelayanan kesehatan di puskesmas puriala dengan responden menyatankan kurang sebesar 47 responden (47,0%). Kemampupahaman No. Kemampupahaman Jumlah Perse ntase

5 1 Cukup 45 45,0 2 Kurang 55 55,0 Tabel 8 menunjukkan bahwa dari 100 kemampupahaman terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Puriala dengan responden yang kurang Sebanyak 55 responden (55,0%), dan Responden yang menyatakan kemampupahaman terhadap pelayanan kesehatan di Puskesmas Puriala dengan responden menyatankan cukup sebesar 45 responden (45,0%). Daya Tanggap No. Daya Tanggap Jumlah 1 Cukup 28 28,0 2 Kurang 72 72,0 Tabel 9 menunjukkan bahwa dari 100 daya tanggap terhadap pelayanan kesehatan di puskesmas puriala dengan responden yang kurang Sebanyak 72 responden (72,0%), dan Responden yang menyatakan daya tanggap terhadap pelayanan kesehatan di puskesmas puriala dengan responden menyatankan cukup sebesar 28 responden (28,0%). Jaminan Kepastian No. Jaminan Kepastian Jumlah 1 Cukup 66 66,0 2 Kurang 34 34,0 Tabel 10 menunjukkan bahwa dari 100 jaminan kepastian terhadap pelayanan kesehatan di puskesmas puriala dengan responden yang cukup Sebanyak 66 responden (66,0%), dan Responden yang menyatakan jaminan kepastian terhadap pelayanan kesehatan di puskesmas puriala dengan responden menyatankan cukup sebesar 34 responden (34,0%). 2. Analisis Bivariat Hubungan Bukti Fisik Dengan Kean Pasiesn Rawat Jalan di Puskesmas Puriala Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe Tahun 2016 Bukti Fisik Kean pasien Total Cukup Kurang n % n % n % Cukup 7 12, , Kurang 23 17, , Total 30 30, , Berdasarkan tabel 11 diketahui bahwa, dari total 100 responden terdapat 42 responden yang memiliki bukti fisik yang cukup, dengan kean pasien yang cukup yakni 7 orang (12,9%) dan kean pasien yang kurang yakni 35 orang (29,4%). Sedangkan dari 58 responden yang memiliki bukti fisik kurang baik, terdapat kean pasien yang cukup yakni 23 orang (17,4%) dan kean pasien kategori kurang yakni 35 orang (40,6%). Hasil analisis Chi-Square (X 2 ), diperoleh hasil X 2 hitung = dan ρ Value = 0,024. Dengan menggunakan α = 0,05 dan dk = 1, maka diperoleh X 2 tabel = 3,841. Oleh karena X 2 hitung > X 2 tabel dan ρ Value < 0,05, maka H 0 ditolak yaitu ada hubungan antara bukti fisik dengan kean pasien Rawat Jalan di Puskesmas Puriala, dengan hasil uji keeratan sebesar 0,248 (berhubungan sedang). Dari hasil uji analisis ini, menyatakan bahwa bukti fisik memang memiliki hubungan yang sedang dengan kean pasien Rawat Jalan di Puskesmas Puriala. Hubungan Kehandalan Dengan Kean Pasiesn Rawat Jalan di Puskesmas Puriala Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe Tahun 2016 Kehandalan Kean pasien Total Cukup Kurang n % n % n % Cukup 10 15, , Kurang 20 14, , Total 30 30, , Sumber : Data Primer, diolah Mei 2016 Berdasarkan tabel 12 diketahui bahwa, dari total 100 responden terdapat 53 responden yang memiliki kehandalan yang cukup, dengan kean pasien yang cukup yakni 10 orang (15,9%) dan kean pasien yang kurang yakni 43 orang (37,1%). Sedangkan dari 47 responden yang memiliki kehandalan kurang baik, terdapat kean pasien yang cukup yakni 20 orang (14,1%) dan kean pasien kategori kurang yakni 27 orang (32,9%). Hasil analisis Chi-Square (X 2 ), diperoleh hasil X 2 hitung = dan ρ Value = 0,018. Dengan menggunakan α = 0,05 dan dk = 1, maka diperoleh X 2 tabel = 3,841. Oleh karena X 2 hitung > X 2 tabel dan ρ Value < 0,05, maka H 0 ditolak yaitu ada hubungan antara kehandalan dengan kean pasien Rawat Jalan di Puskesmas Puriala, dengan hasil uji keeratan sebesar 0,258 (berhubungan sedang). Dari hasil uji analisis ini, menyatakan bahwa kehadalan memang memiliki

6 hubungan yang sedang dengan kean pasien Rawat Jalan di Puskesmas Puriala. Hubungan Kemampupahaman Dengan Kean Pasiesn Rawat Jalan di Puskesmas Puriala Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe Tahun 2016 Kemampupahaman Kean pasien Total Cukup Kurang n % n % n % Cukup 18 13, , Kurang 12 16, , Total 30 30, , Sumber : Data Primer, diolah Mei 2016 Berdasarkan tabel 13 diketahui bahwa, dari total 100 responden terdapat 45 responden yang memiliki kemampupahaman yang cukup, dengan kean pasien yang cukup yakni 18 orang (13,5%) dan kean pasien yang kurang yakni 27 orang (31,5%). Sedangkan dari 55 responden yang memiliki kemampuamahaman kurang baik, terdapat kean pasien yang cukup yakni 12 orang (16,5%) dan kean pasien kategori kurang yakni 43 orang (38,5%). Hasil analisis Chi-Square (X 2 ), diperoleh hasil X 2 hitung = dan ρ Value = 0,079. Dengan menggunakan α = 0,05 dan dk = 1, maka diperoleh X 2 tabel = 3,841. Oleh karena X 2 hitung < X 2 tabel dan ρ Value < 0,05, maka H 0 diterima yaitu tidak ada hubungan antara kemampupahaman dengan kean pasien Rawat Jalan di Puskesmas Puriala. Hubungan Daya Tanggap Dengan Kean Pasiesn Rawat Jalan di Puskesmas Puriala Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe Tahun 2016 Daya Kean pasien Total Tanggap Cukup Kurang n % n % n % Cukup 13 8, , Kurang 17 21, , Total 30 30, , Sumber : Data Primer, diolah Mei 2016 Berdasarkan tabel 14 diketahui bahwa, dari total 100 responden terdapat 28 responden yang memiliki daya tanggap yang cukup, dengan kean pasien yang cukup yakni 13 orang (8,4%) dan kean pasien yang kurang yakni 15 orang (19,6%). Sedangkan dari 72 responden yang memiliki daya tanggap kurang baik, terdapat kean pasien yang cukup yakni 17 orang (21,6%) dan kean pasien kategori kurang yakni 55 orang (50,4%). Hasil analisis Chi-Square (X 2 ), diperoleh hasil X 2 hitung = dan ρ Value = 0,046. Dengan menggunakan α = 0,05 dan dk = 1, maka diperoleh X 2 tabel = 3,841. Oleh karena X 2 hitung > X 2 tabel dan ρ Value < 0,05, maka H 0 ditolak yaitu ada hubungan antara daya tanggap dengan kean pasien Rawat Jalan di Puskesmas Puriala, dengan hasil uji keeratan sebesar 0,224 (berhubungan sedang). Dari hasil uji analisis ini, menyatakan bahwa daya tanggap memang memiliki hubungan yang sedang dengan kean pasien Rawat Jalan di Puskesmas Puriala. Hubungan Jaminan Kepastian Dengan Kean Pasiesn Rawat Jalan di Puskesmas Puriala Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe Tahun 2016 Jaminan Kean pasien Total Kepastian Cukup Kurang n % n % n % Cukup 15 19, , Kurang 15 10, , Total 30 30, , Sumber : Data Primer, diolah Mei 2016 Berdasarkan tabel 15 diketahui bahwa, dari total 100 responden terdapat 66 responden yang memiliki jaminan kepastian yang cukup, dengan kean pasien yang cukup yakni 15 orang (19,8%) dan kean pasien yang kurang yakni 51 orang (46,2%). Sedangkan dari 34 responden yang memiliki jaminan kepastian kurang baik, terdapat kean pasien yang cukup yakni 15 orang (10,2%) dan kean pasien kategori kurang yakni 19 orang (23,8%). sshasil analisis Chi-Square (X 2 ), diperoleh hasil X 2 hitung = dan ρ Value = 0,048. Dengan menggunakan α = 0,05 dan dk = 1, maka diperoleh X 2 tabel = 3,841. Oleh karena X 2 hitung > X 2 tabel dan ρ Value < 0,05, maka H 0 ditolak yaitu ada hubungan antara jaminan kepastian dengan kean pasien Rawat Jalan di Puskesmas Puriala, dengan hasil uji keeratan sebesar 0,221 (berhubungan sedang). Dari hasil uji analisis ini, menyatakan bahwa jaminan kepastian memang memiliki hubungan yang sedang dengan kean pasien Rawat Jalan di Puskesmas Puriala. DISKUSI 1. Bukti Fisik Hasil dari uji chi square menunjukkan bukti fisik mempunyai hubungan dengan kean pasien rawat jalan Puskesmas Puriala tahun 2016 dengan hasil uji keeratan sebesar 0,248 (berhubungan sedang). Hasil ini menunjukkan bukti fisik dalam kean pasien mempunyai pengaruh besar dalam meningkatkan mutu pelayanan terhadap kean pasien. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 100 responden hanya 30 orang (30,0%) responden yang mengatakan cukup dan 70 (70,0%) responden diantaranya masih mengatakan kurang.

7 Berdasarkan data yang diperoleh terdapat 30 orang (30,0%) yang mengatakan cukup dimana 23 orang (17,4%) merasa kurang terhadap bukti fisik hal ini disebabkan karena kurangnya kean pasien tentang sikap petugas dalam memeriksa dan kurangnya kean pasien tentang ketersediaan alat kesehatan pada saat berobat, sebaliknya terdapat 70 (70,0%) re sponden yang mengatakan kurang, dimana 35 orang (29,4%) merasa cukup pada bukti fisik hal ini disebabkan karena kean terhadap kerapian dan kebersihan pakaian petugas kesehatan pada saat melayani pasien. Hasil analisis bivariat pada penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara bukti fisik dengan kean pasien. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan dimana persepsi bukti fisik yang mempunyai hubungan signifikan dengan kean dan juga penelitian oleh di RSUD Temanggung yang memperoleh dimensi bukti fisik mempunyai hubungan yang signifikan dengan kean. Responden pada penelitian ini yang persepsi tidak baik cenderung tidak, hal ini menurut penilaian pasien, petugas kurang sopan dalam melayani pasien dengan kurang ramah, ruang tunggu pasien yang terbatas membuat kondisi ruang tunggu sangat sesak dan padat. Hal ini membuat beberapa pasien harus menunggu dengan berdiri Kehandalan Hasil dari uji chi square menunjukkan kehandalan mempunyai hubungan dengan kean pasien rawat jalan Puskesmas Puriala tahun 2016 dengan hasil uji keeratan sebesar 0,258 (berhubungan sedang). Hasil ini menunjukkan kehandalan dalam kean pasien mempunyai pengaruh besar dalam meningkatkan mutu pelayanan terhadap kean pasien. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 100 responden hanya 30 orang (30,0%) responden yang memiliki kean cukup dan 70 (70,0%) responden diantaranya masih memiliki kean kurang. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa 30 orang (30,0%) mengatakan cukup dimana 20 orang (14,1%) yang merasa kurang terhadap kehandalan petugas hal ini disebabkan karena petugas kesehatan selau pilih kasih dalam memberikan pengobatan, sebaliknya terdapat 70 (70,0%) responden mengatakan kurang dimana 43 orang (37,1%) yang yang mengatakan cukup hal ini disebabkan karena petugas kesehatan selalu menjelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien, Dimensi kehandalan merupakan kemampuan untuk memberikan pelayanan yang tepat dan tepercaya. Pelayanan yang tepercaya adalah pelayanan yang konsisten dan kompeten (Asmuji, 2013). Penilaian persepsi kehandalan ini merupakan bagian dari dimensi Kehandalan dengan metode service quality merupakan kemampuan untuk memberikan pelayanan yang akurat dan sesuai dengan janji 8. Penilaian yang dilakukan pada penelitian persepsi kehandalan meliputi prosedur penerimaan pasien dilayani secara cepat dan tepat tidak berbeli-belit, kesiapan perawat melayani pasien setiap saat, perawat melaporkan secara detail perubahan pasien kepada dokter pada saat berkunjung, perawat selalu memberi obat pasien sesuai prosedur pemberian obat dan perawat segera menghubungi dokter mengenai obat dan makanan pasien 2 jam. Kehandalan atau reliability pelayanan akan dapat diberikan jika dapat dipercaya oleh pelanggan meliputi pelayanan harus konsisten, selain itu berpendapat pelayanan yang berbelit-belit dan lamanya masa tunggu pasien dapat menentukan mutu pelayanan kesehatan karena membuat pasien merasa tidak dilayani dengan baik sehingga hal ini akan dapat menimbulkan ketidak an. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara persepsi kehandalan dengan kean pasien, hal ini perlu ditingkatkan karena kehandalan asuhan keperawatan sangat penting dalam membantu proses kesembuhan pasien dengan tepat dan terpercaya sehingga dapat memberikan pelayanan yang bermutu dan memuaskan 9. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara persepsi kehandalan dengan kean pasien. Kehandalan pelayanan yang bersifat negatif ditandai dengan proporsi yang tidak berbeda jauh antara persepsi pasien tentang kehandalan pelayanan yang baik dan persepsi pasien tentang kehandalan pelayanan tidak baik. Selain itu kemungkinan besar disebabkan oleh adanya faktor lain yang mempengaruhi kean pasien salah satunya yaitu karena perbedaan karakteristik pasien. 3. Kemampupahaman Hasil dari uji chi square menunjukkan kemampupahaman tidak mempunyai hubungan dengan kean pasien rawat jalan Puskesmas Puriala tahun Hasil penelitian kemampupahaman menunjukan bahwa dari 100 responden hanya 30 orang (30,0%) responden yang mengatakan cukup dan 70 (70,0%) responden diantaranya kurang. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa 30 orang (30,0%) mengatakan cukup dimana 12 orang (16,5%) mengatakan kurang terhadap kemampupaham petugas hal ini disebabkan karena petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan senantiasa tidak memperhatikan kebtuhan pasien, sebaliknya terdapat 70 (70,0%) responden tersebut dikatakan

8 kurang dimana 27 orang (31,5%) yang mengatakan cukup terhadap kemampupahaman hal ini disebabkan karena petugas kesehatan selalu mendengar semua keluhan pasien dengan penuh perhatian. Penilaian persepsi kemampupahaman pada penelitian ini meliputi perawat meluangkan waktu khusus untuk berkomunikasi dengan pasien, perawat selalu mengingatkan keamanan akan menyimpan barang berharga pasien dan keluarganya, waktu untuk berkonsultasi keluarga pasien terpenuhi, dan menghibur dan memberikan dorongan kepada pasien supaya cepat sembuh dan mendoakan mereka. Dimensi empati ini merupakan penggabungan dari dimensi akses (Acces), meliputi kemudahan untuk memanfaatkan jasa yang ditawarkan, komunikasi (Communication), merupakan kemampuan melakukan komunikasi untuk menyampaikan informasi kepada pelanggan atau memperoleh masukan dari pelanggan serta Pemahaman kepada pelanggan (Understanding the Customer), meliputi usaha perusahaan untuk mengetahui dan memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan. Berdasarkan hasil penelitian ini masih ada pelayanan asuhan keperawatan yang dirasakan kurang baik oleh responden yaitu perawat tidak meluangkan waktu khusus untuk berkomunikasi dengan pasien dan tidak menghibur serta tidak memberikan dorongan kepada pasien supaya cepat sembuh dan mendoakan mereka. Menurut pasien petugas bersikap hangat kepada pasien, dokter yang selalu mendengar keluhan dan cerita pasien, petugas farmasi yang selalu mendoakan pasien agar cepat sembuh. Akan tetapi terdapat beberapa petugas yang bersikap tidak ramah kepada pasien. Banyaknya pasien yang datang dan proses administrasi yang rumit membuat komunikasi antara pasien dan petugas tidak besrjalan dengan baik. Petugas melayani tanpa melakukan kontak mata dengan pasien, tidak memberikan senyum dan bersikap tidak ramah. Harapan pasien, petugas khususnya dokter, bidan dan perawat mampu menghibur pasien yang sedang dalam keadaan gelisah sehubungan dengan kondisi kesehatannya. Pasien membutuhkan ketenangan jiwa dimana ketenangan jiwa adalah salah satu hal yang rela dibayar oleh pelanggan. Sebagai pelanggan, dengan senang hati akan kembali kepada Puskesmas yang dengan tulus mau menolong pelanggan, serta yang benar benar memperjuangkan kepentingan pelanggan. Pelanggan mendambakan keamanan, integritas dan jaminan bahwa seandainyapun terjadi masalah, maka masalah tersebut akan ditangani tanpa biaya tambahan. Jika pelanggan membeli sebuah produk atau jasa, jasa itu bebas dari kesalahan, resiko dan keragu raguan serta terjaga kerahasiaannya. Inilah yang disebut kredibilitas atau keterpercayaan. Kredibilitas atau kepercayaan membuat pelanggan ingin kembali membeli produk atau memanfaatkan kembali jasa pelayanan. Responden memiliki harapan tentang perhatian pelayanan yang seharusnya diberikan Puskesmas Purialaterhadap pasien, diantaranya adalah petugas mampu menghibur pasien yang sedang gelisah. Sebagaimana pendapat Parasuraman dan Zeithaml et.al bahwa pelayanan dikatakan memiliki daya tanggap apabila karyawan sigap dalam membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap, meliputi kesigapan petugas dalam melayani pelanggan, kecepatan petugas dalam menangani transaksi dan penanganan keluhan pelanggan / pasien 8. Tanggap berarti ada di tempat, bisa dihubungi dan rela menolong pelanggan setiap kali mereka menghadapi masalah. Tanggap juga berarti senantiasa memberikan informasi yang cukup dan menyediakan pelayanan secepat mungkin. Setiap pelanggan merupakan pribadi khusus yang ingin diperlakukan secara khusus, pelanggan mempunyai kepribadian, keinginan dan alasannya sendiri yang unik dalam menjatuhkan pilihan untuk membeli jasa pelayanan Puskesmas. Dan bila Puskesmas memperlakukannya sebagai seorang yang khusus dan memecahkan masalahnya yang unik itu, maka pelanggan pasti akan terus menjadi pelanggan Puskesmas. Tantangan terbesarpasien atau keluarga pasien masih mengalami kesulitan apabila ingin menghubungi manajemen Puskesmas, karena adanya birokrasi yang berbelit belit. Sementara dokter juga susah dihubungi karena jadwal kunjungan dokter di pelayanan rawat jalan sangat terbatas karena dokter erangkap sebagai Kepala Puskesmas. Hasil penelitian sesuai dengan hasil penelitian dimana persepsi pasien terhadap mutu pelayanan khususnya empati pelayanan berhubungan dengan minat beli ulang di RS MMC dan hasil penelitian yang menyatakan bahwa persepsi pasien terhadap mutu pelayanan khususnya empati pelayanan berhubungan dengan minat pemanfaatan ulang pasien di RS Kelet Jepara. 10 Hasil penelitian juga sesuai dengan pendapat Azwar dan Parasuraman et al yang menyatakan bahwa penilaian jasa pelayanan kesehatan lebih terkait pada ketanggapan petugas memenuhi kebutuhan pasien, kelancaran komunikasi petugas dengan pasien, empati dan keramah tamahan petugas dalam melayani pasien dalam kesembuhan penyakit yang diderita oleh pasien serta perhatian secara individual yang diberikan perusahaan kepada pelanggan seperti kemudahan untuk menghubungi

9 perusahaan, kemampuan karyawan untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Penelitian juga membuktikan bahwa tidak adanya hubungan antara persepsi pasien tentang empati pelayanan dengan minat kunjungan ulang di RS Bhineka Bakti Husada. menjelaskan bahwa dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dimana empati atau perhatian tenaga kesehatan sangat diharapkan oleh pemakai jasa atau pasien. Azwar dan Parasuraman menyatakan bahwa penilaian jasa pelayanan kesehatan lebih terkait pada kelancaran komunikasi petugas dengan pasien, empati dan keramah tamahan petugas dalam melayani pasien dalam kesembuhan penyakit yang diderita oleh pasien kualitas keramah tamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberikan pelayanan Daya Tanggap Hasil dari uji chi square menunjukkan daya tanggap mempunyai hubungan dengan kean pasien rawat jalan Puskesmas Puriala tahun 2016 dengan hasil uji keeratan sebesar 0,224 (berhubungan sedang). Hasil ini menunjukkan daya tanggap dalam kean pasien mempunyai pengaruh besar dalam meningkatkan mutu pelayanan terhadap kean pasien. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 100 responden hanya 30 orang (30,0%) responden yang memiliki kean cukup dan 70 (70,0%) responden diantaranya masih memiliki kean kurang. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa 30 orang (30,0% ) memiliki cukup dimana 17 orang (21,6%) merasa kurang terhadap daya tanggap petugas hal ini disebabkan karena petugas kesehatan kurang berdiskusi tentang keluhan penyakit pasien yang dialami, sebaliknya terdapat 70 (70,0%) responden dikatakan kuran g dimana 15orang (19,6%) merasa cukup terhadap daya tanggap petugas hal ini disebabkan karena petugas kesehatan selalu memberikan alternatif pemecahan masalah jika terjadi hambatan dalam pelayanan kesehatan, Persepsi daya tanggap merupakan bagian dari dimensi daya tanggap dengan metode service quality kesediaan untuk membantu pelanggan, merespon dan memberikan pelayanan yang cepat yang meliputi kecepatan karyawan dalam menangani keluhan pelanggan serta kesigapan karyawan dalam melayani pelanggan 8. Hasil analisis bivariat menyatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara persepsi daya tanggap dengan kean pasien. Hasil tersebut sejalan dengan dimensi daya tanggap mempunyai hubungan yang signifikan dengan kean pasien. Persepsi daya tanggap yang perlu ditingkatkan pada pelayanan asuhan keperawatan adalah pelayanan asuhan keperawatan yang ramah dan sopan, hal ini sangat penting dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang memuaskan pasien, karena pasien sangat membutuhkan dukungan dan pelayanan yang ramah dengan senyum, sapa dan salam itu akan dapat membuat pasien merasa dilayani dengan baik dan penuh rasa sabar serta tanggap sehingga akan membantu dalam proses penyembuhan Jaminan Kepastian Hasil dari uji chi square menunjukkan jaminan kepastian mempunyai hubungan dengan kean pasien rawat jalan Puskesmas Puriala tahun 2016 dengan hasil uji keeratan sebesar 0,221 (berhubungan sedang). Hasil ini menunjukkan jaminan kepastian dalam kean pasien mempunyai pengaruh besar dalam meningkatkan mutu pelayanan terhadap kean pasien. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 100 responden hanya 30 orang (30,0%) responden yang memiliki kean cukup dan 70 (70,0%) responden diantaranya masih memiliki kean kurang. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa 30 orang (30,0%) mengatakan cukup dimana 15 orang (10,2%) mengatakan kurang terhadap jaminan kepastian hal ini disebabkan karena petugas kesehatan tidak memiliki/ menguasai pengetahuan dibidan nya dalam memberikan pemeriksaan kesehatan terhadap pasien, sebaliknya terdapat 70 (70,0%) responden mengatakan kurang dimana 51 orang (46,2%) mengatakan cukup hal ini disebabkan karena petugas kesehatan selalu bertanggung jawab atas setiap tindakan yang dilakukan kepada pasien. Pada banyak penelitian didapatkan adanya hubungan yang erat antara keramahan petugas, kemudahan pasien mendapatkan pelayanan dan informasi dapat terpenuhi dengan penamfaatan ulang pelayanan. Sebagaimana pend pelayanan, petugas terampil dalam memberikan informasi, petugas mampu memberikan keamanan di dalam memanfaatkan jasa yang ditawarkan, dan petugas mampu menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan. Hasil penelitian sesuai dengan hasil penelitian dimana persepsi pasien terhadap mutu pelayanan khususnya jaminan pelayanan berhubungan dengan minat beli ulang di RS MMC di Jakarta Tahun 2002 dan hasil penelitian yang menyatakan bahwa persepsi pasien terhadap mutu pelayanan khususnya jaminan pelayanan berhubungan dengan minat pemanfaatan ulang pasien di RS Kelet Jepara 10. Hasil penelitian juga sesuai dengan pendapat Azwar dan Parasuraman et al yang menyatakan bahwa penilaian jasa pelayanan kesehatan lebih terkait pada ketanggapan petugas memenuhi kebutuhan pasien, kelancaran komunikasi petugas dengan pasien, empati dan keramah tamahan petugas dalam melayani pasien dalam kesembuhan penyakit yang diderita oleh pasien serta kemampuan

10 karyawan atas : pengetahuan terhadap produk / jasa secara tepat, kualitas keramah tamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberikan pelayanan, keterampilan dalam memberikan informasi, kemampuan dalam memberikan keamanan di dalam memanfaatkan jasa yang ditawarkan, dan kemampuan dalam menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan 12. Dimensi jaminan inidan sikap para karyawan serta kredibilitas (Credibility), meliputi hal hal yang berhubungan dengan kepercayaan kepada perusahaan, seperti reputasi, prestasi dan sebagainya. Berdasarkan hasil analisis univariat persepsi jaminan sebagian besar responden menyatakan persepsi tidak baik, hal ini dipengaruhi oleh pendidikan responden sebagian besar adalah SLTA yaitu 54,1%, yang artinya semakin tinggi pengetahuan seseorang akan semakin kritis dalam menilai suatu produk atau jasa pelayanan kesehatan karena pendidikan yang tinggi turut menentukan seseorang untuk berpersepsi, sehingga perawat dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang terjamin. Penilaian persepsi jaminan pada penelitian ini meliputi perawat terdidik dan mampu melayani pasien, menjaga kerahasiaan pasien selama berada diruang rawat inap, dan meningkatkan kepercayaan pasien serta membantu dalam proses kesembuhan pasien 8. Hasil penelitian sesuai dengan hasil penelitian dimana persepsi pasien terhadap mutu pelayanan khususnya jaminan pelayanan berhubungan dengan minat beli ulang di RS MMC dan hasil penelitian yang menyatakan bahwa persepsi pasien terhadap mutu pelayanan khususnya jaminan pelayanan berhubungan dengan minat pemanfaatan ulang pasien di RS Kelet Jepara. Hasil penelitian juga sesuai dengan pendapat Azwar dan Parasuraman yang menyatakan bahwa penilaian jasa pelayanan kesehatan lebih terkait pada ketanggapan petugas memenuhi kebutuhan pasien, kelancaran komunikasi petugas dengan pasien, empati dan keramah tamahan petugas dalam melayani pasien dalam kesembuhan penyakit yang diderita oleh pasien serta kemampuan karyawan atas : pengetahuan terhadap produk / jasa secara tepat, kualitas keramah tamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberikan pelayanan, keterampilan dalam memberikan informasi, kemampuan dalam memberikan keamanan di dalam memanfaatkan jasa yang ditawarkan, dan kemampuan dalam menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan 10. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang hubungan mutu pelayanan keperawatan dengan kean pasien rawat inap di Puskesmas Puriala Kecamatan Puriala kabupaten Konawe tahun 2016 dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada hubungan bukti fisik dengan kean pasien rawat jalan puskesmas Puriala Kecamatan Puriala kabupaten Konawe tahun 2016 dengan hasil uji keeratan sebesar 0,248 (berhubungan sedang). 2. Ada hubungan kehandalan dengan kean pasien rawat jalan puskesmas Puriala Kecamatan Puriala kabupaten Konawe tahun 2016 dengan hasil uji keeratan sebesar 0,258 (berhubungan sedang). 3. Tidak Ada hubungan kemampupahaman dengan kean pasien rawat jalan puskesmas Puriala Kecamatan Puriala kabupaten Konawe tahun Ada hubungan daya tanggap dengan kean pasien rawat jalan puskesmas Puriala Kecamatan Puriala kabupaten Konawe tahun 2016 dengan hasil uji keeratan sebesar 0,224 (berhubungan sedang). 5. Ada hubungan jaminan kepastian dengan kean pasien rawat jalan puskesmas Puriala Kecamatan Puriala kabupaten Konawe tahun 2016 dengan hasil uji keeratan sebesar 0,221 (berhubungan sedang). SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan maka dapat dikemukakan saransaran sebagai berikut : 1. Bagi pihak puskesmas disarankan melengkapi alat-alat kesehatan yang masih kurang untuk menunjang pemeriksaan kesehatan. 2. Bagi pihak Puskesmas mengusulkan pegawai untuk mengikuti pelatihan- pelatihan untuk meningkatkan kehandalan dalam menangani pasien. 3. Bagi pihak petugas kesehatan lebih meningkatkan kemampupahaman dalam memberikan pelayanan kesehatan agar senantiasa memperhatikan kebutuhan pasien. 4. Bagi pihak petugas dapat meningkatkan daya tanggap agar meluangkan waktu untuk berdiskusi tentang keluhan penyakit pasien yang dialami. 5. Bagi pihak dinas kesehatan dapat meningkatkan jaminan kepastian petugas kesehatan agar menguasai pengetahuan dibidannya dalam memberikan pemeriksaan kesehatan terhadap pasien.

11 6. Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan referensi yang berhubungan dengan mutu pelayanan kesehatan dengan kean pasien rawat jalan. DAFTAR PUSTAKA 1. Departemen Kesehatan RI, Sistem Kesehatan Nasional, Jakarta, Azwar, Azrul Pengantar Administrasi Kesehatan. Jakarta: Binarupa 3. Chatila, Maharani Sistem manajemen Mutu ISO 9000 sebagai alat peningkatan Kualitas Organisasi Pelayanan kesehatan. Universitas Negeri Semarang. 4. Khusnawati, Analisis Kean Pasien Terhadap Pelayanan pada Puskesmas Sungai Durian, Kab. Kubu Raya. Skripsi Sarjan. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Hasanuddin, Makassar 5. Dinas Kesehatan Konawe, Profil Kesehatan Konawe Tahun Profil Kesehatan Puskesmas Puriala Kecamatan Puriala Kabupaten Konawe Tahun Akhmad Hubungan antara Persepsi Pasien Terhadap Dimensi Mutu Pelayanan Keperawatan dengan Kean Pasien di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Temanggung. Availabl from: unimus.ac.id/index 8. Asmuji Manajemen Keperawatan Cetakan ke II. Ar-Ruzz Media. Yogjakarta 9. Melanie Michael, Susan D Schaffer, Patricilia L.Egan, Barbara B, and Patrick Improving Wait Time And Patients Satisfaction In Primary Care.Journal for Health Care Quality Vol: 35, Issue 2, Page Widyo Kunto Hubungan Antara Persepsi Mutu Pelayanan Pengobatan Dengan Kean Pasien di Balai Kesehatan Karyawan Rokok Kudus. (tesis). Semarang. Universitas Diponegoro. 11. Rosita, Saragih, Arlina, Nurbaity, Raras, Sutatningsih Pengaruh Mutu Pelayanan Kesehatan Terhadap Loyalitas Pasien Rumah Sakit Umum Herna Medan. Available From: uda.ac.id /jurnal/ files/ tesisdesemberrosita.pdf. Accesed Mei 8, Rasheed. N, Arya S, Acharya A, Khandekar J Client Satisfaction and Perceptions About Quality of Health Care at a Primary Health Centre of Delhi, India.Indian Journal of Community Health, Vol: 24, No: 3.

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR Relationship between Service Quality with Re-Utilization Interest of Health Services

Lebih terperinci

The Relationship between Inpatient Expectations of Staff Responsiveness and Empathy with Inpatient Satisfaction at Wangaya District Hospital Denpasar

The Relationship between Inpatient Expectations of Staff Responsiveness and Empathy with Inpatient Satisfaction at Wangaya District Hospital Denpasar Laporan hasil penelitian Hubungan antara Persepsi Daya Tanggap dan Persepsi Empati dengan Kepuasan Pasien di RSUD Wangaya Denpasar Dwidyaniti Wira 1, Suarjana 1,3, Ganda Wijaya 1,2 1 Program Studi Magister

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Hubungan Antara Kepuasan Pasien Dengan Pineleng Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa Daniel Turangan*, Ardiansa A.T. Tucunan, Ricky C. Sondakh** *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Lebih terperinci

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 74-84

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 74-84 Community Health VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 74-84 Artikel Penelitian Hubungan Persepsi Pengguna Layanan Tentang Mutu Pelayanan Unit Rawat Inap (VIP) Gryatama Dengan Minat Pemanfaatan Ulang Di

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK III MANADO Palar Chika*, Adisty A.Rumayar*, Sulaemana Engkeng* *Fakultas Kesehatan Masyarakat,

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK BERSAMA DOKTER KELUARGA DI KLINIK HUSADA KIMIA FARMA SARIO DAN SAM RATULANGI Arthur P. Dumais*, Franckie

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS TEPUS I KABUPATEN GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS TEPUS I KABUPATEN GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS TEPUS I KABUPATEN GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA Dwi Wahyuni 1, Liena Sofiana 2 1,2 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad

Lebih terperinci

Promotif, Vol.1 No.2 Apr 2012 Hal ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUMAH BERSALIN NISA KOTA PALU

Promotif, Vol.1 No.2 Apr 2012 Hal ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUMAH BERSALIN NISA KOTA PALU ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUMAH BERSALIN NISA KOTA PALU Nur Afni Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, FKM Unismuh Palu ABSTRAK Kepuasan pasien diukur dengan

Lebih terperinci

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI Oleh : MEILINA DYAH EKAWATI K 100 050 204 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi HUBUNGAN KUALITAS JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO Michael R. R. Pelle*, Jane Pangemanan*, Franckie R. R. Maramis* * Fakultas Kesehatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN An Nadaa, Vol 1 No.1, Juni 2014, hal 26-31 Artikel VI HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN Relation of Quality of Health

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI DI PUSKESMAS SONDER

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI DI PUSKESMAS SONDER HUBUNGAN ANTARA KUALITAS JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI DI PUSKESMAS SONDER Regina V. M. Pajow*, Chreisye K.F. Mandagi*, Adisti A. Rumayar* *Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas

Lebih terperinci

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RS PKU MUHAMMADIYAH UNIT II YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RS PKU MUHAMMADIYAH UNIT II YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RS PKU MUHAMMADIYAH UNIT II YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Amallia Wijiwinarsih 201510104007 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PERAWATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS BAHU

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PERAWATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS BAHU GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PERAWATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS BAHU 1 Mariane Sembel 2 Henry Opod 3 Bernart S. P. Hutagalung 1 Kandidat Skripsi Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas

Lebih terperinci

PUSKESMAS. Data masyarakat ( Responden) (lingkari kode angka sesuai jawaban masyarakat/responden) Nomor Responden...

PUSKESMAS. Data masyarakat ( Responden) (lingkari kode angka sesuai jawaban masyarakat/responden) Nomor Responden... Lampiran KUESIONER KEPUASAN MASYARAKAT DENGAN KUALITAS PELAYANAN PUSKESMAS Data masyarakat ( Responden) (lingkari kode angka sesuai an masyarakat/responden) Nomor Responden... Diisi oleh petugas Umur...

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA Merry Tiyas Anggraini, Afiana Rohmani Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak*

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak* HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak* *Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Abstrak Mutu pelayanan kesehatan merupakan salah

Lebih terperinci

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN INSTALASI FARMASI DENGAN PENGAMBILAN OBAT PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SURAKARTA TAHUN 2013

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN INSTALASI FARMASI DENGAN PENGAMBILAN OBAT PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SURAKARTA TAHUN 2013 HUBUNGAN MUTU PELAYANAN INSTALASI FARMASI DENGAN PENGAMBILAN OBAT PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SURAKARTA TAHUN 2013 ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. DR. R.

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. DR. R. HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. KANDOU KOTA MANADO RELATIONSHIP BETWEEN DOCTOR SERVICE WITH THE

Lebih terperinci

201 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik)

201 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik) ANALISIS KEPUASAN PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PERAWATAN GIGI DI KLINIK GIGI MY DENTAL CARE SURABAYA Adityarani Putranti (S Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Manajemen Pemasaran dan Keuangan,

Lebih terperinci

Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap

Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Riska Rosita APIKES Citra Medika Surakarta ross_rzkrosita@gmail.com Masyarakat selalu mengharapkan agar pelayanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Kepuasan Konsumen Kotler (2004) mengatakan bahwa kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang

Lebih terperinci

: Dimensi Kualitas, Kepuasan Pasien, Askes Sosial, Pelayanan Rawat Jalan, Rumah Sakit

: Dimensi Kualitas, Kepuasan Pasien, Askes Sosial, Pelayanan Rawat Jalan, Rumah Sakit HUBUNGAN PERSEPSI DIMENSI KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN ASKES SOSIAL PADA PELAYANAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2012 Rara Apriani Ramadhan 1) H. Kamiel Roesman

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan pasien adalah suatu perasaan pasien yang timbul akibat kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan pasien adalah suatu perasaan pasien yang timbul akibat kinerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepuasan Pasien Kepuasan pasien adalah suatu perasaan pasien yang timbul akibat kinerja layanan kesehatan yang diterima setelah pasien membandingkannya dengan apa yang diharapkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila

Lebih terperinci

Correlation Analysis between Patient Characteristic with Patient Satisfactory Level in RSGMP UMY

Correlation Analysis between Patient Characteristic with Patient Satisfactory Level in RSGMP UMY Correlation Analysis between Patient Characteristic with Patient Satisfactory Level in RSGMP UMY Analisa Hubungan Karakteristik Pasien dengan Tingkat Kepuasan Pasien di RSGMP UMY Ike Primalia Alveonita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan dasar yang sangat penting di Indonesia. Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap

BAB I PENDAHULUAN UKDW. tersebut mempengaruhi kondisi perkembangan dunia bisnis. Setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, persaingan dunia bisnis menjadi semakin ketat karena persaingan bisnis sekarang ini bersifat mendunia sehingga hal tersebut mempengaruhi

Lebih terperinci

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI

EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI EVALUASI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT NIRMALA SURI SUKOHARJO SKRIPSI Oleh PRATIWI K 100060070 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

TINGKAT KEPUASAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INSTALASI FARMASI RSUD DR. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

TINGKAT KEPUASAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INSTALASI FARMASI RSUD DR. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA ARTIKEL PENELITIAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INSTALASI FARMASI RSUD DR. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA Dewi Sari Mulia Dosen Program Studi D-III Farmasi Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SYEKH YUSUF KABUPATEN GOWA

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SYEKH YUSUF KABUPATEN GOWA PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SYEKH YUSUF KABUPATEN GOWA INFLUENCE OF SERVICE QUALITY TO PATIENT SATISFACTION IN INTENSIVE CARE ROOM OF SYEKH YUSUF PUBLIC

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI MUTU PELAYANAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

HUBUNGAN PERSEPSI MUTU PELAYANAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015 UNIVERSITAS UDAYANA HUBUNGAN PERSEPSI MUTU PELAYANAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015 I NYOMAN SATRIA ARIMBAWA PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk serta

Lebih terperinci

PENGARUH MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP RSU. BUNDA THAMRIN MEDAN TAHUN 2012

PENGARUH MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP RSU. BUNDA THAMRIN MEDAN TAHUN 2012 PENGARUH MUTU PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP RSU. BUNDA THAMRIN MEDAN TAHUN 2012 Citra Triwahyuni 1, Siti Khadijah Nasution 2, Fauzi 3 1. Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Lebih terperinci

PERSEPSI PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN RAWAT JALAN DI RS MISI LEBAK

PERSEPSI PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN RAWAT JALAN DI RS MISI LEBAK Jurnal Keperawatan Komprehensif Vol. 4 No. 1, Januari 2018:41-46 PERSEPSI PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN RAWAT JALAN DI RS MISI LEBAK Sarma Eko Natalia Sinaga 1 Akademi Keperawatan Yatna Yuana Lebak Email

Lebih terperinci

Inpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang

Inpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang Kepuasan Pasien Rawat Inap terhadap Pelayanan Keperawatan di RSUP Dr. Kariadi Semarang Andra Novitasari 1, Muhammad Hidayat 1, Anada Kaporina 1 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. termasuk dalam kriteria inklusi pada penelitian ini, 15 responden untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. termasuk dalam kriteria inklusi pada penelitian ini, 15 responden untuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Validitas dan Realibilitas Pada penelitian kali ini dilakukan uji validasi dengan dilanjutkan uji realibilitas pada instrumen penelitian. Instrumen penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang mutlak diperlukan di

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang mutlak diperlukan di 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang mutlak diperlukan di masyarakat dan merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat, yang mengakibatkan semakin meningkat

Lebih terperinci

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 51-62

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 51-62 Community Health VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 51-62 Artikel Penelitian Analisis Harapan Dan Persepsi Pasien Kerjasama (PKS) Terhadap Mutu Pelayanan Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Puri Raharja Tahun

Lebih terperinci

KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH POLEWALI. Patien Satisfaction in the General Hospital Ward Regional Polewali

KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH POLEWALI. Patien Satisfaction in the General Hospital Ward Regional Polewali KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH POLEWALI Patien Satisfaction in the General Hospital Ward Regional Polewali Surianti, Muh. Alwy Arifin, Darmawansyah Bagian AKK Fakultas Kesehatan

Lebih terperinci

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal 78-83

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal 78-83 HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI POLI UMUM DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS BUNOBOGU KABUPATEN BUOL Ramla 1, Abdul Kadri 2 1,2) Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan FKM Unismuh Palu ABSRTAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan dan tempat yang digunakan untuk menyelenggarakannya disebut sarana kesehatan.

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA S K R I P S I

ANALISIS KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA S K R I P S I ANALISIS KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI INSTALASI FARMASI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA S K R I P S I Oleh : NILA HIDAYATI K100040056 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB 5 METODE PENELITIAN

BAB 5 METODE PENELITIAN BAB 5 METODE PENELITIAN 5.1 Jenis Penelitian Pada penelitian ini, menggunakan jenis penelitian cross sectional dengan metode analisis secara deskriptif dan pengumpulan data primer dilakukan dengan survey

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menerima pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu aktivitas yang dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam menerima pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan merupakan suatu aktivitas yang dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan suatu kebutuhan yang sangat didambakan setiap orang. Setiap orang mempunyai hak kemana dan dimana mendapatkan pelayanan kesehatan terhadap dirinya.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN INTISARI MUFLIH

PENDAHULUAN INTISARI MUFLIH PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN PENGGUNA ASKES DAN PASIEN UMUM DALAM MENERIMA KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATANDI INSTALANSI RAWAT INAP KELAS II RSUD PANEMBAHAN SENOPATI KABUPATEN BANTUL MUFLIH INTISARI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,

Lebih terperinci

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS LEMBASADA KABUPATEN DONGGALA HERMAN, SUDIRMAN, NIZMAYANUN

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS LEMBASADA KABUPATEN DONGGALA HERMAN, SUDIRMAN, NIZMAYANUN HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS LEMBASADA KABUPATEN DONGGALA HERMAN, SUDIRMAN, NIZMAYANUN Bagian Promosi Kesehatan, Program Studi Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RUMAH SAKIT X

KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RUMAH SAKIT X KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RUMAH SAKIT X Setianingsih, Fitriana Noor Khayati. ABSTRAK Latar Belakang Kepuasan pasien merupakan nilai subjektif terhadap kualitas pelayanan keperawatan yang

Lebih terperinci

PENGARUH PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN DI APOTEK BUNDA SURAKARTA SKRIPSI

PENGARUH PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN DI APOTEK BUNDA SURAKARTA SKRIPSI PENGARUH PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN DI APOTEK BUNDA SURAKARTA SKRIPSI Oleh : DIDIK SANTOSO K 100 050 243 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2010

Lebih terperinci

Hubungan Antara Persepsi Ibu Hamil Tentang Mutu Pelayanan Antenatal Dengan Kepuasan Ibu Hamil Di Puskesmas Krobokan Kota Semarang

Hubungan Antara Persepsi Ibu Hamil Tentang Mutu Pelayanan Antenatal Dengan Kepuasan Ibu Hamil Di Puskesmas Krobokan Kota Semarang Hubungan Antara Persepsi Ibu Hamil Tentang Mutu Pelayanan Antenatal Dengan Kepuasan Ibu Hamil Di Puskesmas Krobokan Kota Semarang *) **) Riama Haposanita S. *), Sutopo Patria Jati **), Anneke Suparwati

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Layanan Kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Layanan Kesehatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kualitas Layanan Kesehatan 1. Pengertian Kualitas Layanan Kesehatan Kualitas layanan adalah cara melayani, membantu menyiapkan, mengurus, menyelesaikan keperluan, kebutuhan seseorang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Puskesmas Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima

Lebih terperinci

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSUD AMPANA KABUPATEN TOJO UNA-UNA. Siti Nurhaida 1, Sudirman 2

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSUD AMPANA KABUPATEN TOJO UNA-UNA. Siti Nurhaida 1, Sudirman 2 Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 1 No. 2, Juli 2015 : 1-78 HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSUD AMPANA KABUPATEN TOJO UNA-UNA Siti Nurhaida 1, Sudirman 2 1 Bagian Administarsi

Lebih terperinci

MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK

MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK Dyah Ayu Wulandari 1, Nadhifah 2 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Husada Semarang

Lebih terperinci

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN LOYALITAS PASIEN DI PUSKESMAS BARANTI KABUPATEN SIDRAP TAHUN 2013

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN LOYALITAS PASIEN DI PUSKESMAS BARANTI KABUPATEN SIDRAP TAHUN 2013 HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN LOYALITAS PASIEN DI PUSKESMAS BARANTI KABUPATEN SIDRAP TAHUN 2013 RELATIONSHIP QUALITY OF HEALTH CARE WITH PATIENTS LOYALTY IN PUSKESMAS BARANTI CENTER SIDRAP 2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkendali biaya dan kualitasnya, seperti yang tercantum dalam Undang -

BAB I PENDAHULUAN. terkendali biaya dan kualitasnya, seperti yang tercantum dalam Undang - BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan kebutuhan dasar manusia untuk dapat hidup layak dan produktif, untuk itu diperlukan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang terkendali biaya dan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Ilma Nurpahmi 1 Emilia 2

ABSTRAK. Ilma Nurpahmi 1 Emilia 2 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN IBU HAMIL TERHADAP KUALITAS PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS KELURAHAN CIBUBUR KECAMATAN CIRACAS BULAN JUNI TAHUN 2015 Ilma Nurpahmi 1 Emilia 2 1,2 STIKes

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang termasuk bidang Kesehatan yang semakin ketat. Untuk. mempertahankan eksistensinya, setiap organisasi pelayanan Kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. bidang termasuk bidang Kesehatan yang semakin ketat. Untuk. mempertahankan eksistensinya, setiap organisasi pelayanan Kesehatan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi mengakibatkan arus kompetensi terjadi di segala bidang termasuk bidang Kesehatan yang semakin ketat. Untuk mempertahankan eksistensinya, setiap organisasi

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Kepuasan Pasien Kepuasan merupakan persepsi atau perasaan pasien yang timbul terhadap pelayanan

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Kepuasan Pasien Kepuasan merupakan persepsi atau perasaan pasien yang timbul terhadap pelayanan BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Kepuasan Pasien Kepuasan merupakan persepsi atau perasaan pasien yang timbul terhadap pelayanan kesehatan yang diterimanya, oleh karena itu kualitas pelayanan

Lebih terperinci

KEPUASAN PASIEN BPJS (BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL) TERHADAP PELAYANAN DI UNIT RAWAT JALAN (URJ) RUMAH SAKIT PERMATA MEDIKA SEMARANG TAHUN 2014

KEPUASAN PASIEN BPJS (BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL) TERHADAP PELAYANAN DI UNIT RAWAT JALAN (URJ) RUMAH SAKIT PERMATA MEDIKA SEMARANG TAHUN 2014 KEPUASAN PASIEN BPJS (BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL) TERHADAP PELAYANAN DI UNIT RAWAT JALAN (URJ) RUMAH SAKIT PERMATA MEDIKA SEMARANG TAHUN 2014 Fuzna Elsa Ulinuha Abstract Quality is the overall

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIO DEMOGRAFI, STATUS KEPESERTAAN DENGAN KEPUASAAN PASIEN DALAM PELAYANAN KIA DI PUSKESMAS III DENPASAR SELATAN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIO DEMOGRAFI, STATUS KEPESERTAAN DENGAN KEPUASAAN PASIEN DALAM PELAYANAN KIA DI PUSKESMAS III DENPASAR SELATAN HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIO DEMOGRAFI, STATUS KEPESERTAAN DENGAN KEPUASAAN PASIEN DALAM PELAYANAN KIA DI PUSKESMAS III DENPASAR SELATAN G. A Martha Winingsih¹ ), Ni Nyoman Deni Witari² ) 1) Dosen Akademi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN 1 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO SEMARANG TAHUN 2015 Ramdhania Ayunda Martiani

Lebih terperinci

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP DI RSUD TOTO KABILA GORONTALO

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP DI RSUD TOTO KABILA GORONTALO FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP DI RSUD TOTO KABILA GORONTALO Factors Related to the Loyalty of Inpatients in RSUD Toto Kabila Gorontalo Mohammad Nurul Hidayah, Asiah Hamzah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

Lebih terperinci

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TAMALANREA KOTA MAKASSAR

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TAMALANREA KOTA MAKASSAR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TAMALANREA KOTA MAKASSAR Factors Associated With The Utilization of Health Services in The Health Tamalanrea Makassar City St.Rachmawati,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi, persaingan bisnis menjadi sangat ketat baik di pasar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi, persaingan bisnis menjadi sangat ketat baik di pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi, persaingan bisnis menjadi sangat ketat baik di pasar domestik (nasional) maupun pasar internasional (global). Rumah sakit sebagai salah satu bisnis

Lebih terperinci

BAB 4 PERSEPSI PASIEN JAMKESMAS RAWAT INAP TERHADAP KUALITAS PELAYANAN RSCM

BAB 4 PERSEPSI PASIEN JAMKESMAS RAWAT INAP TERHADAP KUALITAS PELAYANAN RSCM 41 BAB 4 PERSEPSI PASIEN JAMKESMAS RAWAT INAP TERHADAP KUALITAS PELAYANAN RSCM 4.1. Metodologi Penelitian 4.1.1. Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survey dan observasi yang merupakan

Lebih terperinci

TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS BATURETNO

TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS BATURETNO TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS BATURETNO THE LEVEL OF PATIENT SATISFACTION WITH HEALTH SERVICES IN BATURETNO HEALTH CENTERS Sri Handayani Dosen Akper Giri Satria Husada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan suatu tempat untuk melakukan upaya peningkatan kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan. Kondisi masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan masyarakat banyak, maka peranan pemerintah dalam pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan masyarakat banyak, maka peranan pemerintah dalam pelayanan 16 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan merupakan setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatan kesehatan,

Lebih terperinci

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAMIANG LAYANG

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAMIANG LAYANG HUBUNGAN MUTU PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAMIANG LAYANG Grace Siama Juwita, Lenie Marlinae 2, Fauzie Rahman 3 Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Riset dalam pelayanan pelanggan secara berulang-ulang menunjukan

BAB I PENDAHULUAN. Riset dalam pelayanan pelanggan secara berulang-ulang menunjukan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Riset dalam pelayanan pelanggan secara berulang-ulang menunjukan bahwa 60-70 persen pelanggan yang hilang dikarenakan masalah selain kualitas atau harga produk ( Robert

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,

Lebih terperinci

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG Tina Krisnawati 1), Ngesti W. Utami 2), Lasri 3) 1) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Putu Rivan Gregourian Budiarta 1), Chreisye K. F. Mandagi 1),

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Data 1. Uji Kualitas Instrumen a. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang diukur

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya

I. PENDAHULUAN. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang ada dimana-mana, namun sebaliknya persaingan menjadi

Lebih terperinci

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013 ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013 SKRIPSI Oleh : SERLI NIM. 111021024 FAKULTAS KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan semakin tingginya tingkat pendidikan, ilmu pengetahuan, pesatnya teknologi kedokteran serta kondisi sosial ekonomi masyarakat, kesadaran tentang pentingnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dimulai pada 1 Januari 2014 yang secara bertahap menuju ke Universal Health Coverage. Tujuan JKN secara umum yaitu mempermudah masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan ilmu dan teknologi mendorong masyarakat umtuk memperhatikan derajat kesehatan demi menaikkan kualitas hidupnya melalui lembaga penyedia layanan kesehatan. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan (preventif) untuk meningkatkan kualitas hidup serta memberikan

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan (preventif) untuk meningkatkan kualitas hidup serta memberikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat, maka semakin meningkat pula tuntutan masyarakat

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado GAMBARAN TENTANG KEPUASAN PASIEN TERHADAP JASA KUALITAS PELAYANAN DOKTER POLIKLINIK PENYAKIT DALAM DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TINGKAT III MANADO Hartoyo Gilda*,Adisty A.Rumayar*,Sulaemana Engkeng* *Fakultas

Lebih terperinci

JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO

JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN BPJS TERHADAP MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI PRAKTEK DOKTER MANDIRI DAN KLINIK SWASTA (STUDI KASUS KECAMATAN TEMBALANG SEMARANG) Nimas Ayu Rina 1, Firdaus Wahyudi 2, Ani

Lebih terperinci

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM AMAL SEHAT SRAGEN SKRIPSI

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM AMAL SEHAT SRAGEN SKRIPSI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM AMAL SEHAT SRAGEN SKRIPSI Oleh : MUTTI ATUN HAFSAH K 100 050 213 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia kesehatan. Sumber daya manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia kesehatan. Sumber daya manusia merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan tahun 2005-2025 diselenggarakan dengan meningkatkan sumber daya manusia kesehatan. Sumber daya manusia merupakan elemen organisasi yang sangat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis 122 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis pembahasan serta uraian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menarik beberapa kesimpulan

Lebih terperinci

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**. HUBUNGAN PELAYANAN PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP (ANGGREK, BOUGENVILLE, CRISAN, EDELWEIS) RSUD KEPULAUAN TALAUD CORELATIONS BETWEEN NURSE SERVICE AND

Lebih terperinci

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2) ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2) Abstrak :Peranan tenaga kesehatan dalam penyelenggarraan pelayanan

Lebih terperinci

Hubungan Persepsi Ibu Hamil Tentang Mutu Pelayanan Antenatal dengan Minat Kunjungan Ulang di Puskesmas Tlogosari Kulon Kota Semarang

Hubungan Persepsi Ibu Hamil Tentang Mutu Pelayanan Antenatal dengan Minat Kunjungan Ulang di Puskesmas Tlogosari Kulon Kota Semarang Hubungan Persepsi Ibu Hamil Tentang Mutu Pelayanan Antenatal dengan Minat Kunjungan Ulang di Puskesmas Tlogosari Kulon Kota Semarang Rizki Pamulat Sari, Septo Pawelas Arso, Putri Asmita Wigati Bagian Administrasi

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI MUTU PELAYANAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN BALAI PENGOBATAN (BP) UMUM PUSKESMAS DI KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2009

ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI MUTU PELAYANAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN BALAI PENGOBATAN (BP) UMUM PUSKESMAS DI KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2009 ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI MUTU PELAYANAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN BALAI PENGOBATAN (BP) UMUM PUSKESMAS DI KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2009 ARTIKEL Untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi HUBUNGAN KUALITAS JASA PELAYANAN TENAGA KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN PADA RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) KASIH IBU MANADO TAHUN 2017 Vania S P.Lahinda*, F. J. O. Pelealu*,

Lebih terperinci

DESKRIPSI MUTU PELAYANAN DAN KEPUASAN PASIEN HIPERTENSI PESERTA PROLANIS BPJS DI PUSKESMAS PATARUMAN III KOTA BANJAR

DESKRIPSI MUTU PELAYANAN DAN KEPUASAN PASIEN HIPERTENSI PESERTA PROLANIS BPJS DI PUSKESMAS PATARUMAN III KOTA BANJAR DESKRIPSI MUTU PELAYANAN DAN KEPUASAN PASIEN HIPERTENSI PESERTA PROLANIS BPJS DI PUSKESMAS PATARUMAN III KOTA BANJAR Eti Suhaeti 1) Nur lina dan Anto Purwanto 2) Mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Peminatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan dorongan atau motivasi kepada pasien untuk menjalin ikatan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan dorongan atau motivasi kepada pasien untuk menjalin ikatan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepuasan pasien memiliki hubungan yang erat dengan kualitas. Kualitas memberikan dorongan atau motivasi kepada pasien untuk menjalin ikatan dan hubungan yang baik dan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Persaingan ini muncul karena semakin banyaknya perusahaan yang menawarkan

1. PENDAHULUAN. Persaingan ini muncul karena semakin banyaknya perusahaan yang menawarkan 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era global, persaingan dalam dunia industri barang maupun jasa begitu ketat. Persaingan ini muncul karena semakin banyaknya perusahaan yang menawarkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES 122 HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES 1 Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2 Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Arif Nurcahyono 1, Sri Arini 2,

Lebih terperinci

Perbandingan Kualitas Pelayanan Publik Pada Puskesmas Ungaran dan. Puskesmas Leyangan di Kabupaten Semarang

Perbandingan Kualitas Pelayanan Publik Pada Puskesmas Ungaran dan. Puskesmas Leyangan di Kabupaten Semarang Perbandingan Kualitas Pelayanan Publik Pada dan di Kabupaten Pembangunan merupakan sebuah pekerjaan yang harus dilakukan secara berkelanjutan dan berkesinambungan. Selain itu, pembangunan yang dilakukan

Lebih terperinci