PENGARUH POLEMIK DJAWI HISWORO TERHADAP KONDISI SAREKAT ISLAM TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH POLEMIK DJAWI HISWORO TERHADAP KONDISI SAREKAT ISLAM TAHUN"

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id PENGARUH POLEMIK DJAWI HISWORO TERHADAP KONDISI SAREKAT ISLAM TAHUN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Disusun oleh: WIDO ADITYA C FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit 2011 to user

2 digilib.uns.ac.id PENGARUH POLEMIK DJAWI HISWORO TERHADAP KONDISI SAREKAT ISLAM TAHUN Disusun oleh WIDO ADITYA C Telah disetujui oleh pembimbing Pembimbing Dra. Sri Wahyuningsih, M.Hum NIP Mengetahui Ketua Jurusan Ilmu Sejarah Dra. Sri Wahyuningsih, M.Hum NIP ii

3 digilib.uns.ac.id PENGARUH POLEMIK DJAWI HISWORO TERHADAP KONDISI SAREKAT ISLAM TAHUN Disusun oleh WIDO ADITYA C Telah disetujui oleh Tim Penguji Skripsi Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Pada tanggal. Jabatan Nama TandaTangan Ketua Penguji Dra. Sawitri Pri Prabawati, M. Pd ( ) NIP Sekretaris Penguji Tiwuk Kusuma Hastuti, SS. M.Hum ( ) NIP Penguji I Dra. Sri Wahyuningsih, M.Hum ( ) NIP Penguji II Drs. Soedarmono, SU ( ) NIP Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Drs. Sudarno, M.A. NIP iii

4 digilib.uns.ac.id PERNYATAAN Nama : WIDO ADITYA NIM : C Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul Pengaruh Polemik Djawi Hisworo Terhadap Kondisi Sarekat Islam Tahun adalah betul-betul karya sendiri, bukan plagiat, dan tidak dibuatkan oleh orang lain. Halhal yang bukan karya saya dalam skripsi ini diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang diperoleh dari skripsi tersebut. Surakarta, Januari 2011 Yang membuat pernyataan Wido Aditya C iv

5 digilib.uns.ac.id MOTTO Dan orang-orang yang berjuang untuk mencari keridhaan Kami, pasti akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang suka berbuat baik. (QS. Al-Ankabut, 29:69) Hidup ibarat orang berjalan, jika yang dilihat panjangnya jalan maka akan terasa melelahkan, tapi jika kita membayangkan tempat tujuan maka akan membuat kita semangat agar cepat sampai ke tujuan. (Penulis) v

6 digilib.uns.ac.id PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan untuk: Ayah dan Ibuku tercinta Adikku tersayang vi

7 digilib.uns.ac.id KATA PENGANTAR Puji Syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan berkat dan rahmat-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat meraih gelar sarjana pada Jurusan Ilmu Sejarah Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pada pelaksanaannya, penulis telah banyak mendapatkan bantuan dan fasilitas, bimbingan maupun kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala ketulusan dan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Drs. Sudarno, MA, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret, yang telah memberikan fasilitas dan kemudahan dalam perijinan untuk penelitian dan penyusunan skripsi. 2. Ibu Dra. Sri Wahyuningsih, M.Hum. selaku Ketua Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret dan selaku pembimbing utama yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis. 3. Bapak M. Bagus Sekar Alam, SS., M.Si selaku pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan selama penulis menjalani masa perkuliahan. 4. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Sejarah, yang telah memberikan bimbingan dan bekal ilmu yang sangat berguna bagi penulis. 5. Perpustakaan Pusat Universitas Sebelas Maret, Perpustakaan Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Perpustakaan Jurusan Sejarah, Sonopustoko Kasunanan Surakarta dan Perpustakan Nasional RI yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam penyediaan dan peminjaman buku-buku yang diperlukan. 6. Kedua orang tua penulis yaitu Bapak dan Ibu Widodo serta dik Frida yang selalu memberikan kasih sayang dan semangat dengan tulus ikhlas serta doa yang tak pernah putus kepada penulis. vii

8 digilib.uns.ac.id 7. Memik Zunainingsih yang selalu memberikan saran, bantuan, dukungan, dan semangatnya. 8. Teman-teman sejarah angkatan 2005, Achmad, Bayu, Darmawan, Rika, Yusuf, Doni, Wanto, Cahyo, Budi D, Yusuf Arie, Khanifan dkk, terima kasih atas persahabatan dan dukungannya. 9. Kakak-kakak tingkat terima kasih atas saran dan nasehatnya. 10. Teman-teman UKM MENWA dan INKAI, terima kasih atas persahabatannya. 11. Semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang sifatnya membangun akan penulis perhatikan dengan baik. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pembaca. Surakarta, Januari 2011 Penulis viii

9 digilib.uns.ac.id DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv HALAMAN MOTTO... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DARTAR ISTILAH... xii DAFTAR SINGKATAN... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xv ABSTRAK... xvi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Peumusan Masalah... 6 C. Tujuan Penelitian... 7 D. Manfaat Penelitian... 7 E. Kajian Pustaka... 8 F. Metode Penelitian G. Sistematika Penulisan BAB II PERKEMBANGAN SAREKAT ISLAM SURAKARTA A. Perkembangan Sarekat Islam Surakarta Kemunculan dan Perkembangan SI di Surakarta Perpindahan Kekuatan SI Pusat dari Surakarta ke Surabaya Eksistensi SI Surakarta Pasca Pindahnya SI Pusat dari Surakarta ke Surabaya B. Perubahan Aktivitas Pergerakan di Surakarta Setelah Lemahnya SI Surakarta tahun ix

10 digilib.uns.ac.id BAB III POLEMIK SURAT KABAR DJAWI HISWORO TAHUN A. Sejarah Perkembangan Surat Kabar Djawi Hisworo Latar Belakang Munculnya Surat Kabar Djawi Hisworo Perjalanan Martodarsono sebagai Seorang Jurnalis Pergerakan Martodarsono di Sarekat Islam Surakarta B. Munculnya Polemik di Surat Kabar Djawi Hisworo Fenomena Polemik Surat Kabar di Surakarta sebelum Djawi Hisworo Konflik Wacana Antara Kaum Nasionalisme Jawa dan Nasionalisme Islam Polemik Surat Kabar Djawi Hisworo seiring Menurunnya Kekuatan SI Surakarta C. Gejolak Awal di Tubuh Sarekat Islam Sebagai Akibat dari Kemunculan Polemik Surat Kabar Djawi Hisworo Isu Volksraad sebelum Munculnya Respon Terhadap Polemik Djawi Hisworo Respon terhadap polemik di artikel Djawi Hisworo BAB IV PERANG KEPENTINGAN DI SAREKAT ISLAM SETELAH POLEMIK SURAT KABAR DJAWI HISWORO TAHUN A. Perang Kepentingan Dalam Elit SI Pasca Polemik Surat Kabar Djawi Hisworo Perselisihan Antara Kubu Cokroaminoto-Abdoel Moeis dengan Kubu Goenawan-Samanhudi dalam Tubuh SI Pusat Tampilnya Tjokroaminoto sebagai Anggota Volksraad (Dewan Rakyat) B. Kritik Balik Sarekat Islam Surakarta terhadap TKNM Terkait Polemik Surat Kabar Djawi Hisworo Gerakan dari Haji Misbach Gesekan Kepentingan commit Kepemimpinan to user SI Surakarta x

11 digilib.uns.ac.id C. Dampak Umum sebagai Akibat Polemik Surat Kabar Djawi Hisworo D. Akhir Polemik Surat Kabar Djawi Hisworo Tahun BAB V KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi

12 digilib.uns.ac.id DAFTAR ISTILAH Amar maruf Bumiputra Centrale Commissie Clash Inlander Jawaisme Jihad Kamuflase Kaum abangan Kaum putihan Kontroversi Metode Beating Metode Rally Militansi Misionaris Musyrik Nahi munkar Nasionalisme jawa Pagebluk Polemik pers Presdelict Ratu Adil Reaksioner Rekest : Mendekati yang baik. : penduduk asli. : Badan kordinasi pusat. : Perpecahan. : Warga asli atau pribumi. : Paham yang menganut pemikiran orang jawa kuno. : Perjuangan dalam Islam : Siasat tipu muslihat untuk mengecoh perhatian lawan. : Kelompok yang menganut Islam kejawen. : Kelompok yang penganut Islam murni. : Perdebatan. : Metode protes yang lebih menekankan pada kekerasan atau perkelahian. : Metode protes yang menggunakan rapat akabr atau rapat umum sebagai media perantara. : jiwa pantang menyerah. : Pengemban misi penyebaran agama kristen. : Menyekutukan Tuhan. : Menjauhi yang kurang baik. : kebanggaan menjadi orang jawa. : Kesialan yang diakibatkan oleh wabah penyakit. : Kegiatan pers yang menyimpang dari pers pada umumnya. : Pembredelan surat kabar : Pembawa kejayaan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat. : Sangat tanggap dengan sesuatu. : Surat commit permohonan. to user xii

13 digilib.uns.ac.id Selfgofernment Vergadering Volksraad Vorstenlanden Zending : Pemerintahan sendiri. : Rapat terbuka. : Dewan rakyat. : Wilayah kerajaan yang memiliki status istimewa di Jawa pada masa kolonial (Surakarta dan Yogyakarta). : Misi penyebaran agama kristen. xiii

14 digilib.uns.ac.id DAFTAR SINGKATAN BO CSI Dr. H IJB IP ISDV JN KH M M.H M.Ng. MULO OSVIA PBT PD PKBT R R.M.A R.M.T R.Ng RM SATV SAW SDI SI TKNM VOC : Boedi Oetomo. : Centrale Sarekat Islam. : Doktor. : Hadji. : Inlandsche Joernalist Bond. : Indische Partij. : Indische Sociaal Democratische Vereeniging. : javaansche Nationlisme. : Kyai Hadji. : Mas. : Mas Haryo. : Mas Ngabehi. : Meer Uitgebreid Lager Onderwijs. : Opleiding School Voor Indlandsche Ambtenaren. : Pemogokan Buruh Percetakan. : Perang Dunia. : Perkoempoelan Kaoem Boeroeh Tani. : Raden. : Raden Mas Arya. : Raden Mas Tumenggung. : Raden Ngabehi. : Raden Mas. : Sidiq Amanah Tabligh Vatonah. : Sallallahu Allaihi Wassalam. : Sarekat Dagang Islam. : Sarekat Islam. : Tentara Kandjeng Nabi Muhammad. : Vereenigde Oost Indische Compagnie. xiv

15 digilib.uns.ac.id DAFTAR LAMPIRAN Sinar Djawa, edisi 8 April Islam Bergerak, edisi 26 Februari Djawi Hisworo, edisi 11 Januari Pantjaran Warta, edisi 12 Agustus Neratja, edisi 3-4 April Sinar Djawa, edisi 13 Februari Sinar Hindia, edisi 22 Januari Darmo Kondo, edisi 20 Januari xv

16 digilib.uns.ac.id ABSTRAK Wido Aditya. C Pengaruh Polemik Djawi Hisworo terhadap kondisi Sarekat Islam Tahun Skripsi: Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra Dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian ini membahas tentang perkembangan dari kasus Polemik Surat Kabar Djawi Hisworo terhadap kondisi Sarekat Islam Tahun Sebagai organisasi massa terbesar pada dasawarsa kedua tahun 1900, kasus polemik surat kabar Djawi Hisworo memiliki pengaruh besar dalam mengubah kondisi internal Sarekat Islam. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui perkembangan Sarekat Islam Surakarta pada tahun , untuk mengetahui perkembangan awal kasus polemik surat kabar Djawi Hisworo tahun , serta untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan persdelict surat kabar Djawi Hisworo terhadap kondisi Sarekat Islam dan kehidupan perpolitikan Surakarta Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang meliputi empat tahap yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yaitu heuristik atau pengumpulan sumber-sumber sejarah melalui penelusuran dokumen tentang Sarekat Islam dan Polemik Surat Kabar Djawi Hisworo serta studi pustaka. Tahap kedua adalah kritik sumber, yaitu memeriksa keaslian dan validitas sumber yang diperoleh. Tahap ketiga adalah interpretasi berupa penafsiran terhadap data yang diperoleh sehingga didapat fakta-fakta sejarah. Tahap keempat penulisan atau historiografi, yaitu menyajikan fakta-fakta yang telah diperoleh dalam bentuk tulisan sejarah. Untuk menganalisa data digunakan pendekatan ilmu sosial yang lain sebagai ilmu bantu ilmu sejarah. Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosial dan politik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas dan perkembangan Sarekat Islam Surakarta mengalami penurunan kemampuan pergerakan menjelang awal tahun Permasalahan ini dipicu oleh pergeseran kepemimpinan SI dari Samanhudi ke Cokroaminoto. Perubahan ini juga menggeser poros kekuatan SI dari Surakarta ke Surabaya, menyusul munculnya cabang lain yang juga pantas untuk diperhitungkan yaitu Sarekat Islam Semarang. Kondisi nasionalisme yang dijunjung oleh para aktivis pergerakan Islam ternyata berbenturan dengan pemikiran kaum nasionalis sekuler dan kaum nasionalisme Jawa. Keadaan kemudian semakin meruncing dengan munculnya kasus polemik surat kabar Djawi Hisworo, dimana kaum Islam merasa dilecehkan dengan artikel yang menghina Nabi Muhammad. Kasus ini semakin naik ke permukaan sebagai akibat konflik politik di tubuh Sarekat Islam. Dukungan dari umat Islam tidak seluruhnya murni dipergunakan untuk menyerang balik Djawi Hisworo dan Martodharsono, tetapi juga dipakai untuk memperkuat kedudukan beberapa tokoh SI seperti Abdul Muis dan Cokroaminoto di Volksraad. Semakin lama, ketidakjelasan penyelesaian dari SI pusat justru memancing reaksi balik dari sebagian tokoh SI yang kritis. Pertentangan di wilayah internal SI pun semakin meruncing yang menyebabkan kasus Djawi Hisworo akhirnya hilang seiring dengan berjalannya waktu. xvi

17 digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi pergerakan di Hindia Belanda pada awal abad ke-19 mulai menunjukkan keberadaannya. Kaum-kaum pribumi yang mengenyam pendidikan serta mereka yang mulai memiliki kesadaran akan kemerdekaan dan kebebasan menjadi pelopor dalam pembentukan ruang berkumpul berbentuk organisasi. Lahirlah Budi Utomo, Sarekat Islam dan perkumpulan-perkumpulan baru bagi masyarakat Hindia Belanda dengan lebih terorganisir secara baik. Kemunculan organisasi-organisasi di Hindia Belanda juga bersamaan dengan munculnya surat kabar-surat kabar yang menggeser pola masyarakat Hindia Belanda dari mendengar menjadi membaca. Pada satu segi kelahiran surat kabar pribumi dapat dipandang sebagai lambang kelahiran modernitas dan kebebasan bersuara bagi kaum Bumiputera pada masa kolonial. Periodisasi pers yang terbit pada abad-19 hingga dengan awal abad ke-20 sebagai periode prasejarah pers nasional. Periode tersebut turut mengubah budaya kebiasaan masyarakat yang awalnya sebagai pendengar kabar menjadi membaca kabar/berita. 1 Surat kabar pada masa itu menjadi media komunikasi organisasi politik yang strategis dalam membawakan visi misi pada pemimpin gerakan, pendidikan kreatifitas, pembinaan sikap kritis, intelektual dan kemandirian. Akibatnya, hlm Septiawan K Santana, 2005, Jurnalisme Kontemporer, Yogyakarta: Yayasan Obor, 1

18 digilib.uns.ac.id 2 pergeseran pola ini menumbuhkan daya kritis masyarakat Hindia ke tingkat yang lebih baik. Organisasi dan surat kabar pada abad ke-19 menjadi sepasang alat untuk melakukan perlawanan terhadap pemerintah kolonial Belanda. Kondisi tersebut menyebar merata di seluruh kawasan Hindia Belanda. Di Solo, kondisi yang demikian terbukti dengan munculnya Sarekat Islam (SI) di bawah kepemimpinan Samanhudi pada tahun Sarekat Islam yang awalnya diklaim sebagai cabang dari Sarekat Dagang Islam (SDI) di Bogor milik Tirto Adi Soerjo, berkembang menjadi organisasi raksasa pertama kali di Hindia Belanda, menyaingi Boedi Oetomo (BO) 2. Dengan mengusung asas keislaman dan mencoba mengakomodir kepentingan para pengusaha pribumi di Hindia, jumlah massa Sarekat Islam semakin banyak. Berdirinya SI adalah tanda tanda solidaritas dari bumiputera terutama terhadap perlakuan orang Eropa yang di luar batas 3. Cabang-cabangnya pun bermunculan di daerah-daerah lain seperti Surabaya, Batavia, Semarang, dan diluar Jawa. Kondisi yang demikian juga dibarengi dengan munculnya surat kabar di bawah naungan SI. Di SI Solo misalnya memiliki surat kabar Sarotomo, SI Surabaya memiliki surat kabar Oetoesan Hindia dan begitu juga cabang-cabang SI yang lain. Pengurus SI pun cukup banyak yang berkecimpung di dunia jurnalistik pada waktu itu. Kondisi tersebut terus mengalir bersamaan dengan pasang surutnya kekuatan SI Surakarta. Bangkrutnya surat kabar yang satu diikuti dengan munculnya surat kabar baru. Kehidupan dunia tulis menulis sendiri mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Berbagai tema menjadi bahan 2 Soewarsono, 2000, Berbareng Bergerak: Sepenggal Riwayat dan Pemikiran Semaon, Lkis: Yogyakarta, hlm: 14 3 Daniel Dhakidae Dalam Seribu Tahun Nusantara. Jakarta: Kompas. Hlm. 636

19 digilib.uns.ac.id 3 bacaan dan diskusi bagi masyarakat Hindia. Di antara berbagai tema yang muncul dalam surat kabar tersebut kerap kali mengundang kemarahan pemerintah kolonial atau terkadang menuai kontroversi tersendiri di kalangan kaum pribumi. Salah satu kontroversi yang menyulut panasnya suhu pergerakan di Hindia Belanda dan di Solo pada khususnya adalah kasus artikel di surat kabar Djawi Hisworo pada tahun Surat kabar yang berbahasa campuran (bahasa Jawa dan bahasa Indonesia) ini, pada 11 Januari 1918 pernah memuat artikel dengan judul Pertjakapan Marto dan Djojo. Dalam artikel tersebut, termuat beberapa kalimat yang mengegerkan Hindia. Disebutkan bahwa Goesti Kandjeng Nabi Rasul itoe minoem tjioe A.V. H dan minoem opeioem. 4 Tulisan ini kemudian memancing kaum pribumi khususnya yang beragama Islam untuk bertindak karena artikel tersebut dianggap menghina Islam. Djawi Hisworo merupakan surat kabar terbitan tahun 1909 yang dipimpin oleh Martodharsono, salah seorang tokoh jurnalis dan pengurus SI Solo. Martodharsono juga pernah menjadi anak didik Tirto Adi Soerjo di Bandung serta menjadi redaktur surat kabar Sarotomo. Sedangkan Djojosoediro adalah salah satu anggota redaksi surat kabar Djawi Hisworo. Setelah meninggalnya Tirto Adi Soerjo, Martodharsono kembali ke Solo, dan menerbitkan surat kabar berbahasa Jawa, Djawi Hisworo. Surat kabar ini muncul sebagai bentuk media baca dan pembelajaran bagi masyarakat surakarta. Sama halnya seperti Sin Po dan Djawi Kondo, Djawi Hisworo merupakan surat kabar yang tidak diterbitkan di bawah organisasi pergerakan, melainkan milik perseorangan atau instansi non pergerakan. Ideologi yang diusung Djawi Hisworo 4 Djawi Hisworo Januari 1918

20 digilib.uns.ac.id 4 adalah Nasionalisme Jawa, sesuai dengan karakter Martodharsono yang menganut kejawen. Sebelum bergabung dengan Sarekat Islam, Martodharsono adalah sosok guru yang menganut paham Jawa secara mendalam. Aktivitas Martodharsono sebagai guru spiritual juga dilakukan di Keraton Surakarta dan tetap dijalankan meskipun ia telah bergabung dengan Sarekat Islam. Djawi Hisworo selain surat kabar Sarotomo dan majalah Doenia Bergerak menjadi salah satu pilar komunikasi yang turut serta mendukung panji-panji kebesaran SI hingga akhir 1917, saat dimana perselisihan antara Martodharsono dan Tjokroaminoto terjadi. 5 Pada tahun 1918, perbedaan pemahaman antara aktivis pergerakan yang mengusung nasionalisme Islam dan nasionalisme Jawa dalam melakukan perlawanan terhadap kolonial semakin terbuka. Perbedaan pemahaman tersebut juga muncul dalam bentuk serangan dalam bentuk artikel di surat kabar. Djojodikoro menulis sebuah artikel di Djawi Hisworo mengenai kontroversi penghinaan terhadap nabi Muhammad. Dalam hal ini yang merasa menjadi pihak yang disudutkan adalah umat Islam. Meskipun ada permohonan ralat tentang kemunculan artikel tersebut, sebagian umat Islam di Hindia Belanda terlanjur geram. SI juga dibuat geram dengan aksi tulisan dari Djawi Hisworo. Berbagai sikap muncul dari cabang-cabang SI yang berujung pada tuntutan cekal terhadap Djawi Hisworo sekaligus Martodharsono. Para aktivis pergerakan sendiri pun menanggapi hal tersebut dengan versi yang beragam. Muncul reaksi diantara mereka yang berpandangan keseluruhan dari kacamata 5 Iswara N Raditya. Aktor Obrolan kafir. < marto-dharsono-aktor--obrolan-kafir.html>. (diakses pada tanggal diunduh pada tanggal 28 Januari 2010 pukul 22.17).

21 digilib.uns.ac.id 5 Islam dan pandangan dari mereka yang memakai pegangan kebebasan pers serta pola gerakan melawan kolonial. Kampanye anti Martodharsono dan Djawi Hisworo misalnya muncul dari Haji Misbach, Hadji Hisamzaijnie, serta Raden Ng. Poerwodihadjo yang tergabung dalam SI Solo 6. Di lain pihak, pandangan berbeda ditunjukkan oleh SI Semarang yang lebih terfokus pada aksi buruh dan pemogokan. 7 Gelombang boikot dan penolakan menyebar di berbagai tempat. Setiap cabang SI menunjukkan sikap yang berbeda satu sama lain. Aksi mobilisasi massa Islam di Hindia Belanda lewat tubuh SI menjadi aksi kepedulian dan solidaritas. Kontroversi dari artikel Djawi Hisworo tersebut memunculkan reaksi-reaksi politik lain. Reaksi yang muncul diantaranya ditandai dengan adanya Kemunculan gerakan Tentara Kandjeng Nabi Muhammad (TKNM), tekanan massa Islam terhadap pemerintah kolonial, masuknya beberapa tokoh SI ke Volksraad seperti Cokroaminoto dan Abdoel Moeis, Gerakan Sidiq, Amanah, Tabligh, Vatonah (SATV) dan beberapa bentuk-bentuk perlawanan lainnya. TKNM sendiri pada rapat akbarnya di bulan Februari 1918 berhasil memobilisasi ribuan massa dan mampu mengumpulkan uang yang berjumlah ribuan gulden. 8 Sebagian dari reaksi-reaksi ini memang menimbulkan kekuatan yang besar, namun dalam 6 Takashi Shiraishi,1997, Zaman Bergerak Radikalisme Rakyat di Jawa , Jakarta: PT.Pustaka Utama Grafiti. Hlm Eka Kurniawan, 2002, Pramoedya Ananta Toer dan Sastra Realisme Sosialis, Yogyakarta: Jendela, Hlm Soewarsono, 2000, Berbareng Bergerak: Sepenggal Riwayat dan Pemikiran Semaoen, Lkis; Yogyakarta, hlm. 48

22 digilib.uns.ac.id 6 perkembangannya, tidak sedikit protes dan kritik yang digulirkan oleh kalangan pergerakan sendiri. 9 Kontroversi polemik surat kabar Djawi Hisworo akhirnya diboncengi kepentingan-kepentingan lain oleh sebagian aktivis pergerakan di Hindia Belanda. Akibatnya, kasus artikel Djawi Hisworo ini bergeser dari tuduhan kasus penodaan terhadap agama menjadi kasus yang dimanfaatkan demi keuntungan politik tertentu. Pemerintah kolonial sendiri tidak memberikan perhatian khusus terhadap kontroversi tersebut. Di satu sisi kasus ini membawa semangat persatuan umat Islam Hindia Belanda kembali menguat, namun di sisi lain penyingkapan terhadap polemik surat kabar Djawi Hisworo juga memecah belah garis perlawanan kaum pribumi terhadap pemerintah kolonial Belanda. Gejolak yang mewarnai SI pun semakin beragam di tengah masuknya paham (isme) baru di Hindia Belanda. Polemik surat kabar Djawi Hisworo ikut serta memicu konflik-konflik internal yang mulai muncul dalam tubuh Sarekat Islam. B. Perumusan Masalah Berangkat dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana perkembangan Sarekat Islam Surakarta pada tahun ? 2. Bagaimana polemik yang ditimbulkan surat kabar Djawi Hisworo tahun ? 9 Islam Bergerak 10 Juni 1918

23 digilib.uns.ac.id 7 3. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari adanya polemik Surat Kabar Djawi Hisworo terhadap kondisi Sarekat Islam dan kehidupan perpolitikan Surakarta ? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian yang berjudul Pengaruh Polemik Djawi Hisworo Terhadap Kondisi Sarekat Islam Tahun adalah : 1. Untuk mengetahui perkembangan Sarekat Islam Surakarta pada tahun Untuk mengetahui polemik yang terjadi dalam surat kabar Djawi Hisworo tahun Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari polemik surat kabar Djawi Hisworo terhadap kondisi Sarekat Islam dan kehidupan perpolitikan Surakarta D. Manfaat Penelitian Dari kajian tentang pengaruh polemik Djawi Hisworo terhadap kondisi Sarekat Islam Tahun , maka penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi mengenai perkembangan surat kabar Djawi Hisworo dan kehidupan politik saat itu serta sebagai bahan kajian bagi peneliti lain terhadap segala bentuk-bentuk aktivitas pergerakan, jurnalistik dan agama.

24 digilib.uns.ac.id 8 2. Manfaat Praktis Hasil kajian dari penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi historiografi sejarah sosial politik dan pergerakan. E. Kajian Pustaka Penelitian ini menggunakan beberapa literatur yang relevan dengan tema penelitian. Takashi Shiraishi dalam karyanya Zaman Bergerak Radikalisme Rakyat di Jawa (1997), menjadi salah satu referensi dalam penelitian. Buku ini mengkaji asal dan evolusi pergerakan di panggung nasional dan lokal. Selain membahas Sarekat Islam secara kritis, Takashi juga menggambarkan tentang pergerakan di wilayah Surakarta dengan menyoroti kemunculan dan kehancuran sejumlah partai dan perhimpunan politik, termasuk Sarekat Islam Surakarta. Menurutnya, Sarekat Islam tumbuh dari Rekso Roemekso. Permusuhan terjadi dengan organisasi serupa yaitu Kong Sing, antara orang-orang Jawa dari Roemekso dan orang-orang Tionghoa dari Kong Sing. Perkelahian itu mengundang penyelidikan dari pemerintah kolonial terhadap status hukum. Kemudian penyelidikan itu mengubah organisasi ronda yang sederhana menjadi organisasi raksasa, Sarekat Islam. Organisasi-organisasi pergerakan pun lambat laun mulai menyesuaikan diri menjadi organisasi pergerakan modern dengan tujuan politik yang jelas. Organisasi pergerakan tersebut dinamakan partai. Implikasi perubahan ini sangat besar bagi organisasi pergerakan karena selain harus merubah struktur dan sifat organisasi juga harus menghadapi kebijakan kolonial yang semakin represif. Terkadang perubahan-perubahan ini menimbulkan perdebatan dan bahkan

25 digilib.uns.ac.id 9 memuncak menjadi perpecahan organisasi. Karya Takashi ini mampu menjadi bahan rujukan dalam melihat gambaran Surakarta sebagai wilayah vorstenlanden pada era-era pendudukan kolonial Belanda. Selain itu, berbagai gejolak di SI Surakarta juga dijelaskan dalam buku ini. Termasuk beberapa informasi terkait kasus Pertjakapan Marto dan Djojo di Surat kabar Djawi Hisworo. Buku karangan Dewi Yuliati yang berjudul Semaoen Pers Bumiputera Dan Radikalisasi Sarekat Islam (2000), menjelaskan latar belakang perkembangan dunia pergerakan dan pers di Semarang pada masa kolonial. Pergerakan nasional dan pers seakan menjadi kembar siam dan saling melengkapi. Semarang merupakan salah satu tempat berkembangnya aktivitas politik Marco. Selain sebagai kota pelabuhan, juga merupakan satu dari empat kota pusat persurat kabaran nasional pertama (tiga diantaranya: Betawi/Jakarta, Surabaya dan Padang. Dewi Yuliati memberikan deskripsi panjang lebar mengenai proses SI Semarang dari murni sampai menjadi reaktif dibawah pimpinan Semaoen. Penjelasan ini amatlah penting mengingat perkembangan organisasi kiri (sosialiskomunis) tercuat di Semarang, dan SI Merah adalah benih awalnya. Alur perkembangan SI Semarang ini dapat menjadi bahan kajian untuk melihat berbagai sikap SI, baik SI Semarang dan SI cabang lainnya. Sehingga dengan buku ini mampu memberi gambaran mengenai radikalisme Sarekat Islam Semarang dibawah pengaruh sosialisme, yang tentunya membuat sudut pandang SI menjadi beragam. Buku yang dikembangkan dari tesis Mark W. Woodward yang berjudul Islam Jawa, Kesalehan Normatif vs Kebatinan (2003) dapat dijadikan referensi mengenai perkembangan agama masyarakat Jawa. Buku ini menjelaskan bahwa

26 digilib.uns.ac.id 10 Islam Jawa (kejawen) juga merupakan Islam yang mengambil bentuknya yang khas Jawa. Tesis dari Howard ini dibuktikan dengan penelusuran pada doktrin dan ritual agama Islam (yang bersumber pada al-qur an dan Hadits) serta kajian historis kenapa Islam Jawa mengambil bentuknya seperti yang saat ini. Dari penelusuran teks-teks Jawa, seperti Babad Tanah Jawa, Serat Centhini, Serat Cebolek, Serat Wirid Hidayat Jati, dan babad-babad lainnya membawa Woodward pada sebuah kesimpulan bahwa ajaran-ajaran kejawen sangat dipengaruhi oleh doktrin Sufi dan pandangan kosmis tentang hubungan antara kemanusiaan dan keilahian. Dengan kata lain, buku ini menggambarkan perkembangan Agama Kejawen dan Islam Jawa di Pulau Jawa. Islam Jawa muncul dengan misi bagaimana harus menyelesaikan permasalahan syirik dalam warisan-warisan kebudayaan pra-islam. Kajian ini menggunakan pendekatan dan sudut pandang yang benar-benar berbeda dari kajian tentang Jawa sebelumnya, sehingga akan memberikan gambaran lain tentang keagamaan orang Jawa. Wacana dan informasi dari buku ini dapat menambah pengetahuan mengenai perkembangan Islam Jawa dan proses tarik ulurnya dalam kehidupan kepercayaan masyarakat Jawa. Buku karya Ahmad Mansyur Suryanegara yang berjudul Api Sejarah I (2008) menyajikan fakta bahwa Islam dan ulama memiliki peran besar dalam sejarah kemerdekaan dan perjuangan bangsa Indonesia. Namun, banyak perjuangan mereka dilupakan atau sengaja dilupakan. Sejarah Islam di Indonesia,termasuk sejarah Sarekat Islam didalamnya banyak mengalami konflik dan pertempuran dengan golongan di luar Islam. Konflik tersebut diantaranya yang terjadi dengan kelompok nasionalisme Jawa dan kelompok pro kolonial. Di

27 digilib.uns.ac.id 11 dalam buku ini, gerakan-gerakan kebatinan yang berlawanan dengan Islam di masa pergerakan dibahas dengan jelas. Salah satunya adalah kasus yang terjadi pada surat kabar Djawi Hisworo. Meskipun lebih menggunakan perspektif agama Islam, namun informasi dari buku ini dapat dijadikan acuan data tambahan terkait kasus pelecehan terhadap Islam di Indonesia. Buku yang berjudul Berbareng Bergerak karangan Soewarsono (2000), menjadi satu referensi yang juga mendukung informasi mengenai perkembangan Sarekat Islam, khususnya Sarekat Islam Semarang. Periodisasi bahasan pada buku ini terfokus tahun 1920-an. Meminjam istilah Soe Hok Gie, periode tahun-tahun ini di Semarang dan beberapa tempat lahirnya Sarekat Islam, muncul orangorang dipersimpangan kiri jalan. Penjamuran SI pada tahun di berbagai tempat di Hindia Belanda, terutama di Pulau Jawa, merupakan pertanda kelahiran pergerakan. Sedangkan periode 1920-an adalah masa dimana para aktivis SI mulai memerah karena kecocokan orang-orang tersebut dengan sosialisme yang dibawa masuk oleh Sneevliet. Buku ini membahas Sarekat Islam Semarang dengan lebih mendalam. Tetapi gesekan kepentingan antara Sarekat Islam satu dengan yang lain sekaligus perbedaan arah gerak memunculkan reaksi yang berbeda dalam memahami berbagai kasus. Beberapa diantaranya dijelaskan dalam buku karya Soewarsono ini. Sarekat Islam Semarang adalah salah satu cabang SI yang tidak terlalu tenggelam dan fokus terhadap kasus Djawi Hisworo. Buku Seabad Pers Kebangsaan (2007) karangan Muhidin M. Dahlan, memaparkan teori tentang pers. Pers merupakan wadah bagi kaum terpelajar untuk menyampaikan aspirasi dan inspirasi dari rakyat kepada pemerintah. Selain itu, pers juga sebuah bentuk media untuk menyampaikan

28 digilib.uns.ac.id 12 perkembangan keadaan sosial politik ekonomi dan budaya suatu negara tempat pers tersebut berada. Pers tersebut dibuat guna mencukupi kebutuhan rakyat akan berita. Pers dapat berbentuk media seperti koran dan majalah. Pers juga dapat diartikan kegiatan sekelompok orang dalam melakukan penyusunan berita di surat kabar atau majalah. Dalam pers suatu fenomena yang bisa memancing kontroversi atau perdebatan. Hal ini dapat berujung pada persdelict atau pembredelan bagi pers yang bersangkutan jika kontroversi dalam pers tersebut ditentang oleh orang banyak. Persdelict diartikan sebagai pembredelan atau pelarangan peredaran media masa tertentu dan pencekalan/penghukuman bagi redaktur yang terlibat di dalamnya. F. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang mencakup empat tahap yaitu menghimpun sumber-sumber sejarah yang sesuai dengan permasalahan (heuristik), kritik sumber, interpretasi yang merupakan analisa dan sintesa serta penyusunan atas penulisan sejarah (historiografi). 10 Tahap pertama adalah heuristik. Tahap heuristik yaitu menghimpun sumber-sumber sejarah berkaitan dengan aktivitas dan perkembangan surat kabar dan Sarekat Islam serta dokumen-dokumen lainnya yang sesuai dengan permasalahan yang sedang dikaji. 10 Kuntowijoyo, 2001, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, hlm Lihat juga Sartono Kartodirdjo,1993, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, commit hlm 2 to user

29 digilib.uns.ac.id 13 Penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data sebagai berikut : a. Studi Dokumen Studi dokumen mempunyai arti metodologis yang penting karena dokumen menyimpan sejumlah besar fakta dan data sejarah serta diharapkan mampu menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah. Pada penelitian ini dokumen yang digunakan adalah dokumen-dokumen yang tersimpan di Sonopustoko Kasunanan Surakarta dan perpustakaan Nasional Indonesia Jakarta. Sumber Dokumen disini merupakan sumber dokumen dalam arti sempit, yang berhasil penulis kumpulkan untuk penelitian ini antara lain : Laporan pemerintah kolonial, arsip-arsip terkait SI, surat kabar Djawi Hisworo, Sinar Djawa, Sinar Hindia, Medan Bergerak, Islam Bergerak, Medan Moeslimin dan lain-lain. b. Studi Pustaka Studi pustaka dalam suatu penelitian dijadikan sumber penulisan yang tentunya berhubungan dengan tema yang dikaji. Sumber pustaka dapat berupa buku, artikel dan media lainnya. Dengan studi pustaka ini diharapkan mampu menambahkan pemahaman teori dan konsep yang diperlukan dalam penelitian. Studi pustaka dilakukan di Perpustakaan Pusat UNS, Perpustakaan FSSR, Perpustakaan Jurusan Sejarah, Perpustakaan Monumen Pers Indonesia dan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

30 digilib.uns.ac.id 14 Tahap kedua adalah Verifikasi atau kritik sumber yang merupakan metode sejarah untuk mencapai obyektivitas. Kritik sumber terbagi menjadi dua, yaitu : kritik ekstern dan kritik intern. Kritik ekstern bertujuan untuk mencari autentisitas atau keaslian sumber. Kritik intern dilakukan untuk mencari kredibilitas suatu sember dengan cara menyelidiki objek dan dokumen sejarah untuk membuktikan keaslian fakta sejarah. Tahap ketiga Interpretasi adalah proses penguraian sumber setelah terseleksi sumber-sumber tersebut disatukan dalam satu kelompok atau penggabungan sumber atau fakta-fakta sehingga tercapailah interpretasi yang menyeluruh. Analisis yang di gunakan dalam penelitia ini adalah analisis kualitatif dalam bentuk deskriptif analisis. Maksudnya adalah dari sumber sumber bahan dokumen dan studi kepustakaan selanjutnya diadakan analisis dan diinterpretasikan dalam jalinan kausalitas sebab akibat dari peristiwa penelitian ini secara kronologis kedalam isinya. Data data yang telah dikumpulkan dan dikaji kebenarannya itu adalah fakta fakta yang akan digunakan dan dihubungkan menjadi sebuah kisah sejarah yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Tahap yang terakhir adalah Historiografi yang merupakan bentuk penyajian hasil penelitian. Dalam penulisan sejarah perlu diperhatikan sifat diakronik dan sinkroniknya. Jadi selain memanjang dalam waktu juga melebar dalam ruang. Dalam studi ini historiografi dilakukan dalam bentuk penulisan skripsi.

31 digilib.uns.ac.id 15 G. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini akan menyajikan permasalahan dalam tiap bab nya. Penulisan ini terdiri dari lima bab. Bab pertama berisi latar belakang penelitian yang menjelaskan informasi singkat perubahan Sarekat Islam Surakarta dan keberadaan surat kabar Djawi Hisworo beserta kasus polemik yang menimpanya sampai tahun Selain latar belakang, bab pertama juga berisi rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, studi pustaka, metode penelitian dan sistematika penulisan penelitian. Bab kedua menjelaskan perkembangan Sarekat Islam Surakarta pada tahun Kondisi Sarekat Islam Surakarta pada masa ini mengalami kelesuan organisasi yang dikarenakan oleh beberapa sebab dan permasalahan. Baik yang bersifat internal yaitu tidak adanya pengurus yang memadai dan factor eksternal berupa konflik kepentingan antara cabang Sarekat Islam di Hindia Belanda. Kondisi Sarekat Islam Surakarta yang mengalami kelesuan organisasi ini kemudian akan memanas kembali setelah munculnya polemik surat kabar Djawi Hisworo tahun Bab ketiga berisi penjelasan mengenai surat kabar Djawi Hisworo yang merupakan surat kabar berbahasa campuran, Indonesia lama dan Jawa. Surat kabar yang berdiri sebelum Sarekat Islam Surakarta berdiri ini juga dikelola oleh tokoh Sarekat Islam Surakarta yaitu Martodharsono. Dalam perkembangannya, Djawi Hisworo dalam sebuah edisi terbitannya memuat artikel kontroversi yang dianggap melecehkan agama Islam. Kontroversi ini kemudian memancing aksi massa besar-besaran atas nama Islam dan Sarekat Islam.

32 digilib.uns.ac.id 16 Bab Keempat menjelaskan kelanjutan dari kasus Djawi Hisworo. Dalam penanganannya, banyak dijumpai penyelewengan dari gerakan yang pada awalnya ditujukan untuk menyelesaikan kasus Djawi Hisworo ini. Dampak yang muncul kemudian adalah konflik antara cabang Sarekat Islam di Hindia Belanda. Permasalahan kemudian bergeser menjadi pemanfaatan kasus Djawi Hisworo sebagai kendaraan politik atas nama Islam dan Sarekat Islam. Kasus Djawi Hisworo sendiri berakhir tanpa ada penyelesaian yang jelas. Bab Kelima berisi kesimpulan dari berbagai bab yang ada dalam penelitian ini.

33 digilib.uns.ac.id BAB II PERKEMBANGAN SAREKAT ISLAM SURAKARTA TAHUN A. Perkembangan Sarekat Islam Surakarta Sarekat Islam yang lahir pada tahun 1912, merupakan organisasi pertama yang bersifat lintas kelas dan etnis, bahkan ideologi. Keempat tokoh pendiri Sarekat Islam di Surakarta, yakni Haji Samanhudi, Tirto Adi Suryo, Martodarsono, dan Joyomargoso, pada awalnya tidak merencanakan sebuah kelompok yang kemudian dikenal dengan nama Sarekat Islam, sebagaimana Wahidin Sudirohusodo dan para siswa Sekolah Dokter Pribumi dengan Budi Utomo. Benih Sarekat Islam terbentuk dari sebuah insiden perpecahan dan konflik. Peristiwa itu adalah perkelahian antara dua perkumpulan sosial, yaitu Kong Sing dan Rekso Rumekso. Kong Sing merupakan perkumpulan tolongmenolong untuk penguburan milik orang Tionghoa, sedang Rekso Rumekso perkumpulan jaga malam (ronda) milik para pengusaha batik Pribumi di bawah pimpinan Haji Samanhudi di Laweyan, Surakarta Kemunculan dan Perkembangan SI di Surakarta Sarekat Islam dipandang sebagai sebuah agensi yang memiliki karakteristik pemersatu yang berjiwakan semangat nasional. Jika Boedi Oetomo (BO) dilihat oleh sebagian kalangan sebagai organisasi pergerakan yang cenderung bersifat elitis dan bahkan punya kecenderungan menjadi pendukung hlm Safrizal Rambe, 2008, Sarekat Islam, Jakarta : Yayasan Kebangkitan Insan Cendikia, 17

34 digilib.uns.ac.id 18 terbentuknya nasionalisme-jawa, maka Sarekat Islam merupakan organisasi yang berkontribusi dalam menegakan akar kebangsaan dan persatuan Indonesia. Orang Eropa di nusantara merasakan kepanikan yang luar biasa pada saat lahirnya Sarekat Islam. Sebelumnya, kemunculan Boedi Oetomo (BO) yang menuntut perluasan hak ajar bagi priyayi rendahan pada tahun 1908, tidak memancing perhatian pemerintah kolonial secara penuh. Hak untuk memperoleh pendidikan bagi pemerintah Belanda, masih dapat ditunggangi sebagai kepentingan Belanda di tanah Hindia. Barulah ketika mulai banyak pribumi yang dianggap sebagai inlander, yang warga negara kelas terendah melakukan perlawanan lewat Sarekat Islam, perubahan dengan lambat tapi pasti mulai dirasakan. Kepanikan pemerintah kolonial terjadi karena kemunculan SI menunjukan awal dari datang sebuah masa menuju pembebasan nasional, sekaligus menjadi bukti bagaimana sebuah organisasi yang mengatasnamakan Islam mampu berperan sebagai motor emansipasi dalam perjuangan mengukuhkan jati diri dan merebut keadilan. Sambutan yang demikian antusias dan cepat sampai keluar Jawa, mulai dari Aceh, Palembang, Banten, Jakarta, Surabaya, Balikpapan, Makassar, hingga Donggala, menjadi bukti tingginya pengharapan anak bangsa terhadap SI. Fenomena ini telah memaksa Gubernur Jenderal Idenburg dan pemerintah kolonial meningkatkan kewaspadaan. Apabila Boedi Oetomo mendapatkan pengakuan dengan mudah, maka SI dipaksa dipecah sejak kelahirannya di Surakarta. Meskipun kemudian muncul cabang dimana-mana, serta disusul dengan Central Sarekat Islam, kepentingan SI di berbagai daerah seringkali bergesekan.

35 digilib.uns.ac.id 19 Pada awalnya, Samanhudi merupakan anggota Budi Utomo, hal ini rupanya membuat para pengusaha batik Tionghoa cemas apabila Budi Utomo mendirikan organisasi pengusaha batik di bawah pimpinan Samanhudi. Segera mereka mengajak Samanhudi bergabung ke dalam Kong Sing. Samanhudi setuju, dan dengan dia ikut-serta banyak pengusaha batik Pribumi, konon jumlahnya melebihi pengusaha batik Tionghoa. Pergeseran paradigma masyarakat Tionghoa di Hindia Belanda setelah Revolusi Tiongkok terhadap penguasa Dinasti Qing pada 10 Oktober 1911, menimbulkan rasa kebangsaan Tionghoa yang memuncak dan bagi orang Pribumi mungkin terkesan berlebihan. Samanhudi dan pengikutnya keluar dari Kong Sing, dan Rekso Rumekso segera dibentuk. Pada saat perdagangan kain dan batik pada masa tersebut, muncul kain halus impor yang menggeser kain batik lokal. Menyusul kemudian bahan celupan nila digeser dengan bahan sintetis buatan Eropa. Dua jenis barang ini merupakan bahan pokok industri batik, yang mulai dikuasai pedagang-pedagang Cina. Faktor lain yang juga mendorong semangat kemunculan SI adalah gerakan penginjil yang mendapatkan izin dari Gubernur Jenderal Idenberg untuk membuka cabang di Surakarta. Reaksi keras datang dari para pedagang batik Laweyan yang mayoritas beragama Islam. Para pedagang Laweyan khawatir dengan meluasnya agama Kristen di Surakarta dapat mempengaruhi orang-orang Jawa, sehingga akan menimbulkan terganggunya stabilitas keamanan. Reaksi juga muncul dari pihak keraton mengenai masalah penginjilan tersebut. Pakubuwono X memiliki persamaan pandangan dengan para pedagang Laweyan. Ketika para penginjil

36 digilib.uns.ac.id 20 mengajukan permohonan izin untuk mendirikan rumah sakit kepada Kraton Surakarta, permohonan pendirian ditolak. Akhirnya izin pendirian rumah sakit mendapat restu dan tanah dari Mangkunegaran dan berdirilah rumah sakit zending di Jebres. Kraton mempunyai andil yang cukup dalam mendorong munculnya SI. Bahkan hubungan diantara keduanya tidak hanya persoalan keterkaitan karena memiliki misi yang sama dalam melahirkan gerakan kebebasan dan kemerdekaan, melainkan juga keterlibatan dalam berorganisasi dan izin. Munculnya organisasi kebangsaan di wilayah Vorstenlanden (Surakarta dan Yogyakarta) bukan hal yang mengherankan. Meskipun dalam tingkat pemanfaatan teknologi kurang maju dibanding dengan wilayah gubernemen, namun secara kultural daerah kerajaan ini sangat besar potensinya. Terkait dengan hal tersebut, bahkan ada yang beranggapan berdirinya Sarekat Islam di Surakarta salah satunya karena restu dari Pakubuwono X. Konflik antara pribumi dan Tionghoa di Surakarta pada tahun 1911 secara tidak sengaja memicu tumbuhnya cikal bakal SI. Perkelahian diantara keduanya dijalanan berakhir di kantor polisi. Samanhudi merasa terpojok karena dimintai bukti status badan hukum Rekso Rumekso. Pada tahapan ini, Samanhudi dan semua pengikutnya samasekali tidak paham mengenai seluk-beluk status badan hukum tersebut. Ia pun minta tolong kepada temannya, Joyomargoso, pegawai di Kepatihan. Bantuan berpindah dari Joyomargoso kepada Martodarsono, bekas anggota redaksi suratkabar Medan Prijaji, dan akhirnya Martodarsono minta tolong kapada Tirto Adi Suryo, pemilik suratkabar itu dan pendiri beberapa organisasi berstatus badan hukum di Batavia dan Bogor, seperti Sarekat Prijaji, Sarekat Dagang Islamijah, dan Sarekat Dagang Islam.

37 digilib.uns.ac.id 21 Berkat bantuan Tirto Adi Suryo, pada akhir Januari 1912 Rekso Rumekso mendapatkan status badan hukum sebagai organisasi Sarekat Islam (disebut SI), tapi dengan tanggal yang lebih dini pada akte notaris, 9 November Dalam dokumen itu, SI disebutkan bertujuan untuk mengejar kemajuan bagi seluruh rakyat Hindia-Belanda, tujuan yang dianggap merupakan kewajiban kaum Muslim untuk menyumbang ke arah kemajuan, karena Islam merupakan pengikat rakyat Hindia-Belanda, sebagaimana Konfusianisme bagi Tiongkok, serta Kristen bagi Belanda. Sarekat Islam ada beberapa, yakni di Batavia, Bogor, dan Surakarta. Tirto Adi Suryo sekalian saja menjadikan SI Surakarta sebagai Badan Kordinasi Pusat (Centrale Commissie). Ketuanya H. Samanhudi, sekretaris Djojomargoso, sedang Tirto Adi Suryo hanya sebagai penasehat. Namun kerjasama Samanhudi dan Tirto Adi Suryo tidak berhenti sampai di sini. Mereka membentuk usaha baru, yaitu menerbitkan suratkabar SI, Sarotomo (panah Arjuna), yang penyelenggaraannya praktis tergantung penuh pada Tirto Adi Suryo. Segera timbul pertengkaran di antara keduanya tentang sejumlah perkara, termasuk ricuhnya pengeluaran uang oleh Tirto Adi Suryo, dan juga sikapnya yang membuat Samanhudi merasa seolah-olah bawahannya. Samanhudi memutus kerjasama itu dan memindahkan kantor redaksi Sarotomo ke Surakarta. Pada awal berdirinya Sarekat Islam, dari pimpinan yang terdiri dari 11 orang, empat orang diantaranya adalah pegawai Kasunanan. Pada kongres tanggal 23 Maret 1913 di Surakarta, SI menawarkan kepada RM Woerjaningrat, kemenakan sekaligus calon menantu Pakubuwono X untuk duduk dalam pimpinan Sarekat Islam. Pangeran Hangabehi juga diangkat sebagai pelindung SI.

38 digilib.uns.ac.id 22 Pada kongres tersebut, Samanhudi terpilih sebagai ketua dan Cokroaminoto sebagai wakil ketua. Sebagai pengurus pusat untuk seluruh Jawa Tengah dipilih R.M.A Poespodiningrat, putera dari salah satu penasehat kepercayaan Pakubuwono X, R.M.T Wiriodiningrat. Kedekatan SI dengan Kraton Surakarta ternyata memunculkan kegelisahan dari pihak Mangkunegaran. Sri Mangkunegoro yang takut melihat bertambah besarnya keanggotaan SI yang pro dengan Kasunanan, mencoba mendirikan Sarekat Islam tandingan dengan nama Darmo Hatmoko. Tetapi Darmo Hatmoko ini tidak dapat berkembang karena terkenal atas sifat kekerasannya. Tidak itu saja, di dalam organisasi yang muncul di jantung Pulau Jawa ini, berkumpulah tokoh-tokoh besar pergerakan (yang belakangan kemudian menjadi ideologi dari berbagai macam keyakinan politik) seperti Samanhudi, R HOS Tjokroaminoto, Agus Salim, Abdoel Moeis, KH Ahmad Dahlan, sampai dr Sukiman, Kartosoewiryo, Ki Hajar Dewantara, Semaoen, Darsono. Semuanya mengusung sebuah keyakinan akan pembebasan, persatuan, perlawanan, dan kemandirian atas dasar identitas dan keyakinan bersama dalam SI, meski kemudian beberapa di antara tokoh itu keluar atau dikeluarkan. Dengan luasnya cakupan dukungan itu tidak mengherankan jika pada tahun keempat keberadaannya organisasi ini telah mendapatkan anggota sekitar orang yang tersebar di 180 cabang. 2. Perpindahan Kekuatan SI Pusat dari Surakarta ke Surabaya Pertemuan antara Samanhudi dengan Cokroaminoto sebagai wakilnya di SI bermula pada 10 September Cokroaminoto adalah anggota SI Surabaya, Jebolan OSVIA dan pangreh praja, lalu anggota pertunjukan wayang keliling dan teknisi pabrik gula. Cokroaminoto diundang oleh Samanhudi untuk mencari jalan

39 digilib.uns.ac.id 23 keluar dari larangan residen Surakarta atas kegiatan SI. Cokroaminoto cepat melihat celah hukum bahwa SI di daerah lain tidak dilarang. Lalu ia membenahi SI Surabaya dan daerah lain dengan anggaran dasar baru yang jauh lebih rapi, sehingga ia ditunjuk oleh Samanhudi sebagai komisaris di Centrale Commissie khusus untuk menyusun anggaran dasar yang baru juga. Dalam kongres SI pertama di Surakarta, 25 Maret 1913, Cokroaminoto terpilih jadi Wakil Ketua Centrale Commissie. Kebetulan pemerintah tidak mengakui SI sebagai satu kesatuan di bawah Centrale Commissie, tapi masing-masing cabangnya sebagai SI lokal. Untuk menghubungkan SI lokal itu, dibentuklah semacam badan kordinasi bernama Centrale Sarekat Islam (CSI) dalam kongres kedua di Yogyakarta, April Ternyata dalam kongres kedua itu, Cokroaminoto sendiri berhasil jadi ketua CSI, Raden Gunawan sebagai wakil ketua, sedang Samanhudi jatuh ke atas sebagai ketua kehormatan. Setelah Kongres kedua SI di Yogyakarta April 1914, SI semakin pesat berkembang. Pemerintah Belanda menyebut fenomena SI tersebut sebagai kebakaran prairi yang melambangkan besarnya kekuatan SI sebagai organisasi massa. Setelah Cokroaminoto menggantikan Samanhudi, karir Cokroaminoto dalam SI semakin melesat. Cokroaminoto hanya dalam kurun watu satu tahun tidak hanya berhasil konsolidasi, tapi juga membawa SI jadi organisasi besar sehingga sempat membuat pemerintah jajahan cemas, serta membuat dirinya sangat masyhur sehingga digelari Ratu Adil. Namun keberhasilan itu bukan tanpa korban. Pusat kegiatan SI bergeser dari Surakarta ke Surabaya, sehingga Samanhudi praktis

40 digilib.uns.ac.id 24 tersisih. Di Surabaya ia mengambil-alih suratkabar Oetoesan Hindia dari tangan Hasan Ali Surati, seorang pedagang Arab. Samanhudi sebenarnya termasuk pandai, kerjanya efektif, tetapi sebagai pimpinan organisasi besar, Samanhudi tidak memiliki kemampuan berorganisasi dan kurang handal dalam berpidato, jadi untuk memimpin suatu organisasi massa, bukan kemampuannya. Lain dari Cokroaminoto yang mahir berpidato sekaligus memiliki karisma dalam memimpin. Pidato-pidatonya luas akan pengetahuan dan wacana. Seringkali Cokroaminoto menggugah kembali kepercayaan psiko religius tradisional yang dimiliki orang Jawa dengan cara membangkitkan kembali nasionalisme dari masa dinasti Majapahit yang silam. Kata-kata serta pandangan Cokroaminoto mampu meninggalkan kesan mendalam pada rakyat, sehingga membangkitkan semangat meluap-luap. Sampai-sampai banyak pula yang beranggapan bahwa Cokroaminoto merupakan messiah atau ratu adil di Jawa. SI dan Cokroaminoto mampu menggugah dan menumbuhkan kembali asa kaum pribumi. Cokroaminoto bahkan dianggap sebagai Ratu Adil pembawa kejayaan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat sebagaimana Ramalan Joyoboyo. Sehubungan dengan itu diberitakan di Situbondo misalnya massa yang menyemut bahkan rela mencium kaki Cokroaminoto untuk mendapatkan berkahnya, suatu hal yang amat tidak disukai oleh si pemilik kaki. Di lain pihak, Raden Gunawan dari SI Batavia di Sumatera Selatan juga dianggap sebagai sosok yang mesianistik. Fenomena kecil itu sekadar memperlihatkan bagaimana kepercayaan dan pengharapan yang diberikan rakyat kepada SI cukup besar, jauh lebih besar dari yang didapatkan oleh organisasi semacam BO. Hal ini terbukti kemudian dengan cepatnya pertumbuhan cabang-

Siapa pendiri SDI??? Tirto Adisuryo pernah mendirikan Sarekat Dagang Islamiyah di Bogor 1909 Tirto mendapat dukungan dari keluarga Badjanet

Siapa pendiri SDI??? Tirto Adisuryo pernah mendirikan Sarekat Dagang Islamiyah di Bogor 1909 Tirto mendapat dukungan dari keluarga Badjanet Sarekat Islam Siapa pendiri SDI??? Tirto Adisuryo pernah mendirikan Sarekat Dagang Islamiyah di Bogor 1909 Tirto mendapat dukungan dari keluarga Badjanet (keturunan arab) Tujuan SDI Bogor adalah meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PARTAI POLITIK PADA MASA PENJAJAHAN

BAB I PARTAI POLITIK PADA MASA PENJAJAHAN BAB I PARTAI POLITIK PADA MASA PENJAJAHAN Kepartaian yang terjadi di Indonesia, sudah mulai tumbuh dan berkembang sejak masa kolonial Belanda, untuk hal yang menarik untuk disimak dalam buku ini, dimulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abad XX merupakan sebuah zaman baru dalam politik kolonial yang dengan diberlakukannya politik etis. Politik etis merupakan politis balas budi Kolonial dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan menyatakan tidak berpolitik

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan menyatakan tidak berpolitik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan menyatakan tidak berpolitik praktis artinya tidak terlibat dalam kegiatan politik yang berkaitan dengan proses

Lebih terperinci

ZAMAN PERGERAKAN NASIONAL

ZAMAN PERGERAKAN NASIONAL ZAMAN PERGERAKAN NASIONAL Faktor ekstern dan intern lahirnya nasionalisme Indonesia. Faktor ekstern: Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905 yang menyadarkan dan membangkitkan bangsa-bangsa Asia untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dapat dikatakan identik dengan asal usul dan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dapat dikatakan identik dengan asal usul dan pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asal usul dan pertumbuhan gerakan politik di kalangan Muslimin Indonesia dapat dikatakan identik dengan asal usul dan pertumbuhan Sarekat Islam, terutama pada

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. permasalahan penelitian yang terdapat pada bab 1. Beberapa hal pokok yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. permasalahan penelitian yang terdapat pada bab 1. Beberapa hal pokok yang BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Kesimpulan ini merupakan inti pembahasan yang disesuaikan dengan permasalahan penelitian yang terdapat pada bab 1. Beberapa hal pokok yang menjadi kesimpulan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. telah dikaji oleh banyak sejarawan. Hubungan historis ini dilatarbelakangi dengan

BAB V PENUTUP. telah dikaji oleh banyak sejarawan. Hubungan historis ini dilatarbelakangi dengan 201 BAB V PENUTUP A. Simpulan Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hubungan historis antara Turki Utsmani dan Hindia Belanda sejatinya telah terjalin lama sebagaimana yang telah dikaji oleh banyak

Lebih terperinci

PENGARUH PERHIMPUNAN INDONESIA TERHADAP PERGERAKAN NASIONAL DI INDONESIA TAHUN SKRIPSI. Oleh. Chita Putri Lustiahayu NIM

PENGARUH PERHIMPUNAN INDONESIA TERHADAP PERGERAKAN NASIONAL DI INDONESIA TAHUN SKRIPSI. Oleh. Chita Putri Lustiahayu NIM PENGARUH PERHIMPUNAN INDONESIA TERHADAP PERGERAKAN NASIONAL DI INDONESIA TAHUN 1908-1928 SKRIPSI Oleh Chita Putri Lustiahayu NIM 090210302024 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab terakhir dalam penulisan skripsi yang berjudul Peristiwa Mangkok Merah (Konflik Dayak Dengan Etnis Tionghoa Di Kalimantan Barat Pada Tahun 1967), berisi mengenai simpulan

Lebih terperinci

PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS POLITIK K.H. HASYIM ASY ARI PADA MASA PERJUANGAN MEREBUT DAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA TAHUN SKRIPSI

PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS POLITIK K.H. HASYIM ASY ARI PADA MASA PERJUANGAN MEREBUT DAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA TAHUN SKRIPSI PEMIKIRAN DAN AKTIVITAS POLITIK K.H. HASYIM ASY ARI PADA MASA PERJUANGAN MEREBUT DAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA TAHUN 1926-1947 SKRIPSI Oleh Achmad Nuril Zamzami NIM 050210302088 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR

ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR ANGGARAN DASAR Tunas Indonesia Raya TIDAR BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Organisasi ini bernama TUNAS INDONESIA RAYA disingkat TIDAR, selanjutnya disebut Organisasi. 2. Organisasi ini

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA

PERKEMBANGAN PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA PERKEMBANGAN PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA A. LATAR BELAKANG MUNCULNYA PERGERAKAN KEBANGSAAN Politik DRAINAGE Belanda mengeruk kekayaan dari negara Indonesia untuk kepentingan dan kesejahteraan negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah Indonesia pada periode merupakan sejarah yang menentukan

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah Indonesia pada periode merupakan sejarah yang menentukan BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Sejarah Indonesia pada periode 1945-1950 merupakan sejarah yang menentukan masa depan bangsa ini, karena pada periode inilah bangsa Indonesia mencapai titik puncak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan Nasional merupakan salah satu bagian dari perjalanan sejarah

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan Nasional merupakan salah satu bagian dari perjalanan sejarah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pergerakan Nasional merupakan salah satu bagian dari perjalanan sejarah bangsa ini yang penting adanya. Karena pada masa ini meliputi berdirinya organisasi-organisasi

Lebih terperinci

PROBLEMATIKA SOSIAL DALAM CERPEN KURMA KIAI KARNAWI KARYA AGUS NOOR (Pendekatan Sosiologi Sastra)

PROBLEMATIKA SOSIAL DALAM CERPEN KURMA KIAI KARNAWI KARYA AGUS NOOR (Pendekatan Sosiologi Sastra) PROBLEMATIKA SOSIAL DALAM CERPEN KURMA KIAI KARNAWI KARYA AGUS NOOR (Pendekatan Sosiologi Sastra) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra

Lebih terperinci

BAB 6: SEJARAH PERGERAKAN NASIONAL

BAB 6: SEJARAH PERGERAKAN NASIONAL www.bimbinganalumniui.com 1. Kemenangan Jepang atas Rusia dalam perang tahun 1904 1905 membuktikan bahwa Jepang sanggup menyamai bahkan melebihi salah satu negara Barat. Kemenangan Jepang tahun 1905 menyadarkan

Lebih terperinci

PERJUANGAN EMANSIPASI ORGANISASI WANITA TAMAN SISWA DI YOGYAKARTA TAHUN

PERJUANGAN EMANSIPASI ORGANISASI WANITA TAMAN SISWA DI YOGYAKARTA TAHUN PERJUANGAN EMANSIPASI ORGANISASI WANITA TAMAN SISWA DI YOGYAKARTA TAHUN 1922-1945 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebijaksanaan mengenai Pribumi (Inlandsch Politiek) sangat. besar artinya dalam menjamin kelestarian kekuasaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebijaksanaan mengenai Pribumi (Inlandsch Politiek) sangat. besar artinya dalam menjamin kelestarian kekuasaan tersebut. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah Indonesia mencatat bahwa negara kita ini telah mengalami masa kolonialisasi selama tiga setengah abad yaitu baik oleh kolonial Belanda maupun kolonial

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 105 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran dari skripsi dengan judul GEJOLAK PATANI DALAM PEMERINTAHAN THAILAND (Kajian Historis Proses Integrasi Rakyat Patani

Lebih terperinci

ILMU SEJARAH FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2013

ILMU SEJARAH FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2013 DINAMIKA MASYARAKAT DUSUN MANCINGAN DESA PARANGTRITIS KECAMATAN KRETEK KABUPATEN BANTUL DALAM PELAKSANAAN UPACARA BEKTI PERTIWI PISUNGSUNG JALADRI TAHUN 2002-2012 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI SERAT CARETA SAMA UN: SUNTINGAN TEKS DISERTAI ANALISIS RESEPSI. Oleh MUHAMMAD HASAN NIM

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI SERAT CARETA SAMA UN: SUNTINGAN TEKS DISERTAI ANALISIS RESEPSI. Oleh MUHAMMAD HASAN NIM SKRIPSI SERAT CARETA SAMA UN: SUNTINGAN TEKS DISERTAI ANALISIS RESEPSI Oleh MUHAMMAD HASAN NIM 121111077 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengenang sejarah Jerman akan selalu tertuju pada Perang Dunia II dan sosok pemimpinnya yaitu Adolf Hitler. Adolf Hitler menjabat sebagai kanselir Jerman di usia

Lebih terperinci

REPRESENTASI ETNIS TIONGHOA DALAM NOVEL DIMSUM TERAKHIR. Diajukan Oleh : YOHANNA ILMU KOMUNIKASI

REPRESENTASI ETNIS TIONGHOA DALAM NOVEL DIMSUM TERAKHIR. Diajukan Oleh : YOHANNA ILMU KOMUNIKASI REPRESENTASI ETNIS TIONGHOA DALAM NOVEL DIMSUM TERAKHIR (Studi Analisis Wacana Tentang Representasi Etnis Tionghoa dalam Novel Dimsum Terakhir oleh Clara Ng) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan

BAB I PENDAHULUAN. Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ulama di Indonesia dan negara-negara muslim lainnya telah memainkan peranan penting dan strategis. Bukan hanya dalam peningkatan spiritual umat, melainkan juga

Lebih terperinci

MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN SUKOHARJO

MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN SUKOHARJO MUHAMMADIYAH DI KABUPATEN SUKOHARJO (Studi Strategi Dakwah Pembaharuan Islam Tahun 1966-1996) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Ilmu Sejarah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pers cetak atau surat kabar merupakan media komunikasi massa yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pers cetak atau surat kabar merupakan media komunikasi massa yang cukup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pers cetak atau surat kabar merupakan media komunikasi massa yang cukup efektif dalam penyebaran paham, pemikiran, gagasan, dan nilai-nilai suatu gerakan. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah di Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten. Sedangkan datanya dikumpulkan dari berbagai

Lebih terperinci

PERANAN PEMUDA DALAM PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA TAHUN

PERANAN PEMUDA DALAM PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA TAHUN PERANAN PEMUDA DALAM PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA TAHUN 1908 1928 SKRIPSI Oleh Citra Yuliyanti Eka Pertiwi NIM 080210302021 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Budi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang dipelopori oleh Wahidin

BAB I PENDAHULUAN. Budi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908 yang dipelopori oleh Wahidin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan di Indonesia, peran pemuda tidak dapat diabaikan begitu saja. Hal ini dapat kita ketahui dari sejak masa lahirnya Budi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permulaan abad ke-20 merupakan salah satu periode penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Permulaan abad ke-20 merupakan salah satu periode penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permulaan abad ke-20 merupakan salah satu periode penting dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Dalam periode tersebut, terjadi perubahan sosial yang besar

Lebih terperinci

SEBAB MUNCULNYA NASIONALISME

SEBAB MUNCULNYA NASIONALISME NASIONALISME Nasionalisme diartikan sebagai perangkat nilai atau sistem legitimasi baru yang mendasari berdirinya sebuah negara baru Dekolonisasi diartikan sebagai proses menurunnya kekuasaan negara-negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan

BAB I PENDAHULUAN. Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bulan September tahun 1948 merupakan saat-saat yang tidak akan terlupakan oleh masyarakat kota Madiun, terutama bagi umat Islam di Madiun. Pada bulan September tahun

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia pada periode merupakan sejarah yang menentukan

PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia pada periode merupakan sejarah yang menentukan PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Sejarah Indonesia pada periode 1945-1950 merupakan sejarah yang menentukan masa depan bangsa ini, karena pada periode inilah bangsa Indonesia mencapai titik puncak perjuangan

Lebih terperinci

PERANAN ADOLF HITLER DALAM PERJUANGAN POLITIK PARTAI NAZI DI JERMAN TAHUN Endah Yani Anggraeni NIM

PERANAN ADOLF HITLER DALAM PERJUANGAN POLITIK PARTAI NAZI DI JERMAN TAHUN Endah Yani Anggraeni NIM PERANAN ADOLF HITLER DALAM PERJUANGAN POLITIK PARTAI NAZI DI JERMAN TAHUN 1933-1945 SKRIPSI Oleh: Endah Yani Anggraeni NIM 080210302001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

commit to user BAB I PENDAHULUAN

commit to user BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra berfungsi sebagai penuangan ide penulis berdasarkan realita kehidupan atau imajinasi. Selain itu, karya sastra juga dapat diposisikan sebagai dokumentasi

Lebih terperinci

PERJUANGAN PERGERAKAN BANGSA INDONESIA. Taat, Nasionalisme dan Jatidiri Bangsa,

PERJUANGAN PERGERAKAN BANGSA INDONESIA. Taat, Nasionalisme dan Jatidiri Bangsa, PERJUANGAN PERGERAKAN BANGSA INDONESIA Budi Utomo Tanda-tanda lahirnya gerakan nasional yang teratur mulai tampak saat Budi Utomo mucul pada tahun 20 Mei 1908. Perkumpulan ini beranggotakan kaum intelektual

Lebih terperinci

PERBEDAAN PEMIKIRAN SUTAN SJAHRIR DAN TAN MALAKA TENTANG PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA SKRIPSI. Oleh

PERBEDAAN PEMIKIRAN SUTAN SJAHRIR DAN TAN MALAKA TENTANG PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA SKRIPSI. Oleh PERBEDAAN PEMIKIRAN SUTAN SJAHRIR DAN TAN MALAKA TENTANG PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA SKRIPSI Oleh QOMARIATUL BADRIYAH NIM 090210302017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

DINAMIKA TIONGHOA ISLAM PASCA REFORMASI DI YOGYAKARTA ( ) SKRIPSI

DINAMIKA TIONGHOA ISLAM PASCA REFORMASI DI YOGYAKARTA ( ) SKRIPSI DINAMIKA TIONGHOA ISLAM PASCA REFORMASI DI YOGYAKARTA (1998-2010) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Perjuangan Wong Agung Wilis Melawan VOC Belanda di Banyuwangi

Perjuangan Wong Agung Wilis Melawan VOC Belanda di Banyuwangi Perjuangan Wong Agung Wilis Melawan VOC Belanda di Banyuwangi 1767 1769 SKRIPSI Oleh: A n g g a M a y R a w a n NIM : 050210302229 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Lebih terperinci

PENGARUH POLITIK ETIS TERHADAP PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DI INDONESIA TAHUN SKRIPSI. Oleh: Melinda Vikasari NIM

PENGARUH POLITIK ETIS TERHADAP PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DI INDONESIA TAHUN SKRIPSI. Oleh: Melinda Vikasari NIM PENGARUH POLITIK ETIS TERHADAP PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DI INDONESIA TAHUN 1901-1942 SKRIPSI Oleh: Melinda Vikasari NIM 060210302106 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

RAGAM BAHASA REMAJA DALAM SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK SKRIPSI. oleh ELIA PUTRI MAHARANI NIM

RAGAM BAHASA REMAJA DALAM SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK SKRIPSI. oleh ELIA PUTRI MAHARANI NIM RAGAM BAHASA REMAJA DALAM SITUS JEJARING SOSIAL FACEBOOK SKRIPSI oleh ELIA PUTRI MAHARANI NIM 070210402091 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS

Lebih terperinci

IMPLIKATUR PERCAKAPAN SEBAGAI UNSUR PENGUNGKAPAN HUMOR DALAM KOMEDI OKB DI TRANS 7 (Sebuah Tinjauan Pragmatik)

IMPLIKATUR PERCAKAPAN SEBAGAI UNSUR PENGUNGKAPAN HUMOR DALAM KOMEDI OKB DI TRANS 7 (Sebuah Tinjauan Pragmatik) IMPLIKATUR PERCAKAPAN SEBAGAI UNSUR PENGUNGKAPAN HUMOR DALAM KOMEDI OKB DI TRANS 7 (Sebuah Tinjauan Pragmatik) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Belanda yang kedua ke Indonesia, tahun 1598, dengan tujuan Banten dan Maluku.

BAB I PENDAHULUAN. Belanda yang kedua ke Indonesia, tahun 1598, dengan tujuan Banten dan Maluku. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Belanda pertama kali datang ke Indonesia pada tahun 1596. 1 Dipimpin oleh Cornelis de Houtman, mereka mendarat di Banten. Awalnya mereka bertujuan berdagang,

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Sebagai Syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Sebagai Syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah PENINGKATAN PEMBELAJARAN MEMERANKAN NASKAH DRAMA DENGAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 2 GATAK SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010 2011 SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Sebagai Syarat Guna

Lebih terperinci

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM TEKS SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA ACARA KEDINASAN SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM TEKS SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA ACARA KEDINASAN SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM TEKS SAMBUTAN GUBERNUR JAWA TENGAH PADA ACARA KEDINASAN SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

KONFLIK POLITIK DALAM NOVEL LAMPUKI KARYA ARAFAT NUR: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA

KONFLIK POLITIK DALAM NOVEL LAMPUKI KARYA ARAFAT NUR: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA i KONFLIK POLITIK DALAM NOVEL LAMPUKI KARYA ARAFAT NUR: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA SKRIPSI Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Oleh: SUBEKTI NUR SURYANI A

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. Oleh: SUBEKTI NUR SURYANI A UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN PKn MATERI KONSTITUSI YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA MELALUI PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN POINT COUNTER POINT PADA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI

Lebih terperinci

DINAMIKA PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN PADA ERA ORDE BARU SKRIPSI. Oleh. Tian Fitriara Huda NIM

DINAMIKA PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN PADA ERA ORDE BARU SKRIPSI. Oleh. Tian Fitriara Huda NIM DINAMIKA PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN PADA ERA ORDE BARU SKRIPSI Oleh Tian Fitriara Huda NIM 060210302259 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SANG MAHARANI KARYA AGNES JESSICA: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SANG MAHARANI KARYA AGNES JESSICA: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL SANG MAHARANI KARYA AGNES JESSICA: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dudih Sutrisman, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dudih Sutrisman, 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai sebuah negara berdaulat telah melalui perjalanan sejarah panjang dalam kepemimpinan nasional sejak kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17

Lebih terperinci

PEMIKIRAN MAHATMA GANDHI TENTANG NILAI-NILAI KEMANUSIAAN SKRIPSI

PEMIKIRAN MAHATMA GANDHI TENTANG NILAI-NILAI KEMANUSIAAN SKRIPSI PEMIKIRAN MAHATMA GANDHI TENTANG NILAI-NILAI KEMANUSIAAN SKRIPSI Oleh Safina Lukman Hakim NIM 100210302072 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

Kajian IPS Mengenai Zaman Pergerakan Nasional

Kajian IPS Mengenai Zaman Pergerakan Nasional Kajian IPS Mengenai Zaman Pergerakan Nasional Oleh: Didin Saripudin Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Konsep IPS-Sejarah dalam Memaknai Zaman Pergerakan Nasional di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi merupakan fenomena budaya yang tidak dapat terhindarkan

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi merupakan fenomena budaya yang tidak dapat terhindarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Modernisasi merupakan fenomena budaya yang tidak dapat terhindarkan lagi, dimana arus modernisasi tidak mengenal batasan antar kebudayaan baik regional, nasional

Lebih terperinci

TEKNIK SLASHQUILT PADA BLAZER SEBAGAI PAKAIAN KERJA UNTUK WANITA

TEKNIK SLASHQUILT PADA BLAZER SEBAGAI PAKAIAN KERJA UNTUK WANITA digilib.uns.ac.id i TEKNIK SLASHQUILT PADA BLAZER SEBAGAI PAKAIAN KERJA UNTUK WANITA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan guna Mencapai Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Kriya Seni Tekstil Fakultas

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TEKNIK PENGAMATAN OBJEK LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA PADA SISWA KELAS VIIIC DI SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA

PENGGUNAAN TEKNIK PENGAMATAN OBJEK LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA PADA SISWA KELAS VIIIC DI SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA PENGGUNAAN TEKNIK PENGAMATAN OBJEK LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA PADA SISWA KELAS VIIIC DI SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

WACANA ARGUMENTASI DALAM RUBRIK OPINI PADA SURAT KABAR HARIAN JAWA POS DAN PEMANFAATANNYA DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KRITIS DI SMA SKRIPSI

WACANA ARGUMENTASI DALAM RUBRIK OPINI PADA SURAT KABAR HARIAN JAWA POS DAN PEMANFAATANNYA DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KRITIS DI SMA SKRIPSI WACANA ARGUMENTASI DALAM RUBRIK OPINI PADA SURAT KABAR HARIAN JAWA POS DAN PEMANFAATANNYA DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KRITIS DI SMA SKRIPSI Oleh Winarti NIM 070210402096 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH UNDANG-UNDANG NOMOR 44 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN KEISTIMEWAAN PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa sejarah panjang perjuangan rakyat Aceh

Lebih terperinci

HUBUNGAN INTERTEKSTUAL ANTARA NOVEL NEGERI LIMA MENARA KARYA A. FUADI DAN LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA

HUBUNGAN INTERTEKSTUAL ANTARA NOVEL NEGERI LIMA MENARA KARYA A. FUADI DAN LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA HUBUNGAN INTERTEKSTUAL ANTARA NOVEL NEGERI LIMA MENARA KARYA A. FUADI DAN LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian

BAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Islam sebagai agama tidak dapat dipisahkan dari politik. Dalam artian bahwa Islam tidak hanya tentang sistem nilai, tetapi juga memuat sistem politik. Islam

Lebih terperinci

PERUBAHAN MAKNA KATA DALAM WACANA BERITA POLITIK DI SURAT KABAR JAWA POS EDISI FEBRUARI-MARET 2011 SKRIPSI. Oleh. Decca Ayu Wulan A NIM

PERUBAHAN MAKNA KATA DALAM WACANA BERITA POLITIK DI SURAT KABAR JAWA POS EDISI FEBRUARI-MARET 2011 SKRIPSI. Oleh. Decca Ayu Wulan A NIM PERUBAHAN MAKNA KATA DALAM WACANA BERITA POLITIK DI SURAT KABAR JAWA POS EDISI FEBRUARI-MARET 2011 SKRIPSI Oleh Decca Ayu Wulan A NIM 070210402108 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN

Lebih terperinci

PERANAN TNI-AD DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN SKRIPSI

PERANAN TNI-AD DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN SKRIPSI PERANAN TNI-AD DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945-1950 SKRIPSI Oleh Aprilia Nur Hasanah NIM 070210302089 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan sebuah negara maritim karena memiliki wilayah laut yang lebih luas dibandingkan dengan wilayah daratan. Hal ini menjadikan bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara sederhana jurnalistik adalah proses kegiatan meliput, membuat, dan menyebarluaskan berita dan pandangan kepada khalayak melalui saluran media massa (Romli: 2009:

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN IDENTITAS TOKOH IAN DALAM NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA

PEMBENTUKAN IDENTITAS TOKOH IAN DALAM NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA PEMBENTUKAN IDENTITAS TOKOH IAN DALAM NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra

Lebih terperinci

PERANAN MUHAMMADIYAH DALAM BIDANG PENDIDIKAN TAHUN SKRIPSI. Oleh : Ahmad Halilurrahman NIM

PERANAN MUHAMMADIYAH DALAM BIDANG PENDIDIKAN TAHUN SKRIPSI. Oleh : Ahmad Halilurrahman NIM PERANAN MUHAMMADIYAH DALAM BIDANG PENDIDIKAN TAHUN 1912-1950 SKRIPSI Oleh : Ahmad Halilurrahman NIM 060210302146 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

KAJIAN ESTETIKA KOSTUM PENARI JATHILAN Studi Kasus Pertunjukan Jathilan di Sleman, Yogyakarta

KAJIAN ESTETIKA KOSTUM PENARI JATHILAN Studi Kasus Pertunjukan Jathilan di Sleman, Yogyakarta KAJIAN ESTETIKA KOSTUM PENARI JATHILAN Studi Kasus Pertunjukan Jathilan di Sleman, Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan guna Mencapai Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Kriya Tekstil Fakultas

Lebih terperinci

REKONSILIASI KERATON DALAM KONSTRUKSI MEDIA

REKONSILIASI KERATON DALAM KONSTRUKSI MEDIA REKONSILIASI KERATON DALAM KONSTRUKSI MEDIA (Studi Analisis Framing Pada Kasus Rekonsiliasi Keraton Kasunanan Surakarta Dalam Surat Kabar Solopos Edisi Bulan Mei Juni 2012) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

ANALISIS MAKNA BAHASA SAPAAN DALAM WACANA BERITA OLAHRAGA DI SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2014

ANALISIS MAKNA BAHASA SAPAAN DALAM WACANA BERITA OLAHRAGA DI SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2014 ANALISIS MAKNA BAHASA SAPAAN DALAM WACANA BERITA OLAHRAGA DI SURAT KABAR SOLOPOS EDISI OKTOBER-DESEMBER 2014 Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA)

NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA) NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE (KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA) SKRIPSI Oleh: UMI LAELY LUTFIANA K1209069 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Lebih terperinci

Diajukan Bidang D PROGRAM. commit to i user

Diajukan Bidang D PROGRAM. commit to i user SISTEM REKRUTMEN KARYAWAN DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX PABRIK GULA TASIKMADU KARANGANYAR TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya ( A.Md.) Dalam

Lebih terperinci

POLITIK EKSPANSI RAJA SULTAN AGUNG ( ) SKRIPSI. Oleh Andriana Nafelian NIM

POLITIK EKSPANSI RAJA SULTAN AGUNG ( ) SKRIPSI. Oleh Andriana Nafelian NIM POLITIK EKSPANSI RAJA SULTAN AGUNG (1613-1645) SKRIPSI Oleh Andriana Nafelian NIM 100210302093 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memeroleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memeroleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) APLIKASI KODE ETIK JURNALISTIK DEWAN PERS (Analisis Isi Berita tentang Ahok Terkait Kasus Penistaan Agama Islam pada Surat Kabar Tribun Jateng Edisi November 2016) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN POTENSI SENI PERTUNJUKAN SANGGAR SENI SEKAR JAGAD DUSUN KOTAKAN DESA BAKALAN KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO

STRATEGI PENGEMBANGAN POTENSI SENI PERTUNJUKAN SANGGAR SENI SEKAR JAGAD DUSUN KOTAKAN DESA BAKALAN KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO STRATEGI PENGEMBANGAN POTENSI SENI PERTUNJUKAN SANGGAR SENI SEKAR JAGAD DUSUN KOTAKAN DESA BAKALAN KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai peristiwa sejarah tentu tidak terjadi dengan sendirinya. Peristiwaperistiwa tersebut sangat dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran, baik itu watak, kepercayaan,

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah NUR HASANAH (A )

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah NUR HASANAH (A ) NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA TEKS PIDATO PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO BULAN SEPTEMBER 2011 DAN PENGEMBANGANNYA SEBAGAI MATERI AJAR BAHASA INDONESIA DI SMP SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

SKRIPSI PERWUJUDAN NILAI-NILAI ISLAM DALAM KONSTITUSI INDONESIA PASCA AMANDEMEN

SKRIPSI PERWUJUDAN NILAI-NILAI ISLAM DALAM KONSTITUSI INDONESIA PASCA AMANDEMEN SKRIPSI PERWUJUDAN NILAI-NILAI ISLAM DALAM KONSTITUSI INDONESIA PASCA AMANDEMEN Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Syarat-syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMPN 1 NGUNUT TAHUN 2014/2015

KORELASI ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMPN 1 NGUNUT TAHUN 2014/2015 KORELASI ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMPN 1 NGUNUT TAHUN 2014/2015 SKRIPSI OLEH DEWI ZAHROTUL INAYAH NIM. 3211113055 JURUSAN

Lebih terperinci

PEMIKIRAN DAN PERJUANGAN SOEKARNO TENTANG DEMOKRASI TAHUN

PEMIKIRAN DAN PERJUANGAN SOEKARNO TENTANG DEMOKRASI TAHUN PEMIKIRAN DAN PERJUANGAN SOEKARNO TENTANG DEMOKRASI TAHUN 1933-1967 SKRIPSI Oleh Erfan Rolis NIM 100210302024 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PROBLEM-PROBLEM SOSIAL DALAM NOVEL TUHAN, IZINKAN AKU MENJADI PELACUR KARYA MUHIDIN M DAHLAN : Tinjauan Sosiologi Sastra

PROBLEM-PROBLEM SOSIAL DALAM NOVEL TUHAN, IZINKAN AKU MENJADI PELACUR KARYA MUHIDIN M DAHLAN : Tinjauan Sosiologi Sastra PROBLEM-PROBLEM SOSIAL DALAM NOVEL TUHAN, IZINKAN AKU MENJADI PELACUR KARYA MUHIDIN M DAHLAN : Tinjauan Sosiologi Sastra SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan guna Mencapai Gelar Sarjana Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paham kebangsaan di Indonesia, Islam menjadi salah satu katalisator dan

BAB I PENDAHULUAN. paham kebangsaan di Indonesia, Islam menjadi salah satu katalisator dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada awal abad ke-20, sewaktu mulai timbul akan kesadaran dan paham kebangsaan di Indonesia, Islam menjadi salah satu katalisator dan pembuka jalan bagi

Lebih terperinci

PROSEDUR PENGELOLAAN UANG RUSAK DI KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA SOLO

PROSEDUR PENGELOLAAN UANG RUSAK DI KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA SOLO PROSEDUR PENGELOLAAN UANG RUSAK DI KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA SOLO TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan Vokasi Ahli Madya (A.Md) Dalam Bidang Manajemen

Lebih terperinci

Perancangan Batik Dengan Sumber Inspirasi Cerita Rakyat dan Flora Fauna Indonesia

Perancangan Batik Dengan Sumber Inspirasi Cerita Rakyat dan Flora Fauna Indonesia Perancangan Batik Dengan Sumber Inspirasi Cerita Rakyat dan Flora Fauna Indonesia Tugas Akhir Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Rupa Program Studi Kriya Seni/Tekstil

Lebih terperinci

ASPEK MORAL TOKOH ANGEL DALAM NOVEL AYAH MENGAPA AKU BERBEDA? KARYA AGNES DAVONAR: TINJAUAN SEMIOTIK. Skripsi

ASPEK MORAL TOKOH ANGEL DALAM NOVEL AYAH MENGAPA AKU BERBEDA? KARYA AGNES DAVONAR: TINJAUAN SEMIOTIK. Skripsi ASPEK MORAL TOKOH ANGEL DALAM NOVEL AYAH MENGAPA AKU BERBEDA? KARYA AGNES DAVONAR: TINJAUAN SEMIOTIK Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra

Lebih terperinci

LIRIK LAGU RELIGI GRUP BAND UNGU DALAM ALBUM AKU DAN TUHANKU: Sebuah Pendekatan Stilistika

LIRIK LAGU RELIGI GRUP BAND UNGU DALAM ALBUM AKU DAN TUHANKU: Sebuah Pendekatan Stilistika LIRIK LAGU RELIGI GRUP BAND UNGU DALAM ALBUM AKU DAN TUHANKU: Sebuah Pendekatan Stilistika SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI i PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS X ADMINISTRASI SMK KRISTEN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SKRIPSI Disusun Oleh : RATIH RIANDINI PUTRI

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMBUATAN DOKUMEN SURAT PERJALANAN REPUBLIK INDONESIA (SPRI) PADA KANTOR IMIGRASI KELAS I YOGYAKARTA

PROSEDUR PEMBUATAN DOKUMEN SURAT PERJALANAN REPUBLIK INDONESIA (SPRI) PADA KANTOR IMIGRASI KELAS I YOGYAKARTA PROSEDUR PEMBUATAN DOKUMEN SURAT PERJALANAN REPUBLIK INDONESIA (SPRI) PADA KANTOR IMIGRASI KELAS I YOGYAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Ahli Madya Usaha

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTER TOKOH DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG

ANALISIS KARAKTER TOKOH DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG ANALISIS KARAKTER TOKOH DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL AYAHKU (BUKAN) PEMBOHONG KARYA TERE LIYE SERTA KESESUAIANNYA SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA (TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam merupakan agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam merupakan agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong umatnya untuk berbuat kebaikan dan mengajak orang lain agar menjadi insan yang baik. Implikasi dari

Lebih terperinci

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT AS-SAJDAH

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT AS-SAJDAH RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT AS-SAJDAH SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH Diajukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sejak masuknya bangsa Belanda dan tata-hukumnya di nusantara tahun 1596

I. PENDAHULUAN. Sejak masuknya bangsa Belanda dan tata-hukumnya di nusantara tahun 1596 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak masuknya bangsa Belanda dan tata-hukumnya di nusantara tahun 1596 berlakulah dualisme hukum di Indonesia, yaitu di samping berlakunya hukum Belanda kuno

Lebih terperinci

KAJIAN MOTIF BATIK KAPAL SANGGAT PADA BATIK JAMBI

KAJIAN MOTIF BATIK KAPAL SANGGAT PADA BATIK JAMBI KAJIAN MOTIF BATIK KAPAL SANGGAT PADA BATIK JAMBI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Rupa Program Studi Kriya Tekstil Fakultas Seni Rupa dan Desain

Lebih terperinci

PERANCANGAN MOTIF BATIK TULIS DENGAN INSPIRASI LINGKUNGAN DI KEPULAUAN SERIBU

PERANCANGAN MOTIF BATIK TULIS DENGAN INSPIRASI LINGKUNGAN DI KEPULAUAN SERIBU PERANCANGAN MOTIF BATIK TULIS DENGAN INSPIRASI LINGKUNGAN DI KEPULAUAN SERIBU PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Rupa Program Studi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN USAHA GULA OEI TIONG HAM CONCERN DI JAWA SKRIPSI

PERKEMBANGAN USAHA GULA OEI TIONG HAM CONCERN DI JAWA SKRIPSI PERKEMBANGAN USAHA GULA OEI TIONG HAM CONCERN DI JAWA 1900-1942 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh beberapa peneliti dalam berbagai aspek. Darsiti Soeratman, seorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh beberapa peneliti dalam berbagai aspek. Darsiti Soeratman, seorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beberapa kajian mengenai sejarah Solo pada abad XX pernah dilakukan oleh beberapa peneliti dalam berbagai aspek. Darsiti Soeratman, seorang akademisi Universitas Gadjah

Lebih terperinci

POTENSI DAN PENGELOLAAN MAKAM K.H SAMANHUDI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KOTA SOLO

POTENSI DAN PENGELOLAAN MAKAM K.H SAMANHUDI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KOTA SOLO POTENSI DAN PENGELOLAAN MAKAM K.H SAMANHUDI SEBAGAI WISATA RELIGI DI KOTA SOLO LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan

Lebih terperinci

GERAKAN VSTP SEMARANG ( )

GERAKAN VSTP SEMARANG ( ) GERAKAN VSTP SEMARANG (1908-1923) Oleh: Sugiyarto Desember 2011 GERAKAN VSTP SEMARANG (1908-1923) Penulis Sugiyarto Editor Sugiyarto Tata Letak & Desain Pivie Rumpoko Penerbit CV. Madina Jl. Bulusan XI/5

Lebih terperinci

SISTEM PENGUPAHAN KARYAWAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX PABRIK GULA TASIKMADU KARANGANYAR

SISTEM PENGUPAHAN KARYAWAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX PABRIK GULA TASIKMADU KARANGANYAR SISTEM PENGUPAHAN KARYAWAN PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IX PABRIK GULA TASIKMADU KARANGANYAR TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abad ke 20 bukan hanya menjadi saksi perjuangan bangsa Indonesia, akan tetapi dalam hal gerakan-gerakan anti penjajahan yang bermunculan di masa ini menarik perhatian

Lebih terperinci

KAJIAN MASALAH SOSIAL DALAM NOVEL SEKAR KARYA MARIA A. SARDJONO DAN RELEVANSINYA SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA SKRIPSI.

KAJIAN MASALAH SOSIAL DALAM NOVEL SEKAR KARYA MARIA A. SARDJONO DAN RELEVANSINYA SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA SKRIPSI. KAJIAN MASALAH SOSIAL DALAM NOVEL SEKAR KARYA MARIA A. SARDJONO DAN RELEVANSINYA SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA SKRIPSI Oleh: MERPHATY SUKMA WARDHANI K1205026 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci