TEORI BELAJAR & PEMBELAJARAN. Dr. Ratnawati Susanto, MM,M.Pd

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TEORI BELAJAR & PEMBELAJARAN. Dr. Ratnawati Susanto, MM,M.Pd"

Transkripsi

1 1 TEORI BELAJAR & PEMBELAJARAN Dr. Ratnawati Susanto, MM,M.Pd

2

3 SIKAP ERAT KAITANNYA DENGAN NILAI YG DIMILIKI SESEORANG SIKAP SEBAGAI REFLEKSI DARI NILAI YANG DIMILIKI PENDIDIKAN SIKAP ADALAH PENDIDIKAN NILAI

4 KONSEP DALAM PIKIRAN MANUSIA, TERSEMBUNYI, TIDAK DAPAT DIRABA, TIDAK DALAM DUNIA EMPIRIS, NAMUN DAPAT DI BERHUBUNGAN DENGAN PANDANGAN SESEORANG YANG MENCAKUP BAIK BURUK, INDAH TIDAK, LAYAK TIDAK LAYAK, ADIL TIDAK ADIL... STANDAR PERILAKU, UKURAN ATAU KRITRIA YG MENENTUKAN, STANDAR YG MEWARNAI PERILAKU SESEORANG PENDIDIKAN NILAI : PROSES PENANAMAN NILAI AGAR PEMBELAJAR BERPERILAKU SESUAI DENGAN PANDANGAN BAIK DAN TIDAK BERTENTANGAN DENGAN NORMA YANG BERLAKU

5 NORMATIVIST : kepatuhan pada nilai itu sendiri, pada proses tanpa memperdulikan normanya, pada hasil atau tujuan dari peraturan itu. INTEGRALIST : kepatuhan yang didasarkan pada kesadaran dengan pertimbangan-pertimbangan yang rasional FENOMENALIST : kepatuhan berdasarkan suara hati atau sekedar basa basi HEDONIST : Kepatuhan berdasarkan kepentingan diri sendiri

6

7 OTORITATIAN CONFORMIST COMPULSIVE DEVIANT : HEDONIK PSIKOPATIK SUPRAMORALIST Kepatuhan ikutikutan Conformist directed : penyesuaian thd orang lain Conformist hedonist : kepatuhan karena untung rugi Conformist integral : kepatuhan yg menyesuaikan kepentingan diri sendiri dengan masyarakat. Kepatuhan yg tidak konssiten Kepatuhan pada kekayaan tanpa memperhitungkan kepentingan orang lain Kepatuhan karena keyakinan yang tinggi terhadap nilai-nilai moral

8 Nilai tidak bisa diajarkan tetapi diketahui dari penampilannya Masalah nilai adalah masalah emosional, karenanya dapat berubah, berkembang, shg dapat dibina. Pengembangan domain afektif pada nilai tidak bisa dipisahkan dari domain kognitif dan psikomotorik Perkembangan nilai atau moral tidak terjadi sekaligus, tetapi melalui tahap tertentu

9 POLA PEMBIASAAN : Operant conditioning - Reinforcement MODELLING : figur - Imitasi

10 KONSIDERASI ALIRAN HUMANIS PENGEMBANGAN KOGNITIF ALIRAN KOGNITIF TEKNIK MENGKLARFIKASI NILAI ALIRAN VALUE

11 KONSIDERASI

12 MODEL

13 PENGEMBANGAN KOGNITIF

14 TINGKAT PRAKONVENSIONAL TINGKAT KONVENSIONAL TINGKAT POSTKONVENSIONAL Memandang moral berdasarkan kepentingan sendiri. KESADARAN PERILAKU HARUS SESUAI DENGAN NORMA & ATURAN YG BERLAKU SESUAI MASYARAKAT Nilai didasarkan atas kepatuhan norma masyarakat yg berlaku dam lesadaram sesuai dengan nilai yg dimiliknya secara individu TAHAP 1: ORIENTASI HUKUMAN & KEPATUHAN: PERATURAN HRS DIPATUHI AGAR TIDAK MENIMBULKAN KONSEKUENSI NEGATIF TAHAP 3: KESELARASAN INTERPERSONAL: ADA HBUNGAN ANTARA DIRI DENGAN ORANG LAIN DAN HUBUNGAN ITU TDK BOLEH DIRUSAK TAHAP 5 : KONTRAK SOSIAL ; PERILAKU DIDASARKAN PADA KEBENARAN YANG DIAKUI MASYARAKAT, MENERAPKAN PRINSIP SOSIAL, MORAL SBG KONTRAK SOSIAL YG HRS DIPATUHI BKN SEKEDAR SISTEM NILAI TAHAP 2: ORIENTASI INSTRUMENTAL RELATIF - ADIL BERDASARKAN ATYRAN, PERBUATAN DIDASARKAN SIKAP SALING MENOLONG & MEMBERI TAHAP 4: SISTEM SOSIAL dan KATA HATI didasarkan pada tuntutan dan harapan masyarakat, artinya menerima adanya sistem sosial yg mengatur perilaku individu TAHAP 6 : PRINSIP ETIS YG UNIVERSAL : PERILAKU DIDASARKAN PADA KONTRAK SOSIAL, KEWAJIBAN SBG MANUSIA.

15 TEKNIK MENGKLARIFIKASI NILAI (VCT) ALIRAN VALUE

16 TUJUAN VCT 1. Mengukur dan mengetahui tk kesadaran tentang sistem nilai 2. PEMBINAAN TINGKATAN DAN SIFAT (POSITIF- NEGATIF) NILAI YG TELAH DIMILIKI DAN MELAKUKAN PEMBINAAN 3. PENANAMAN NILAI SECARA RASIONAL SEHINGGA TERINTERNALISASI 4.. MELATIH SISWA CARA MENILAI, MENERIMA, MENGAMBIL KEPUTUSAN ATAS PERSOALAN.

17 TAHAP KEBEBASAN MEMILIH TAHAP MENGHARGAI TAHAP BERBUAT 1. MEMILIH SECARA BEBAS ATAS PILIHAN YG DIANGGAPNYA BAIK 4. ADANYA PERASAAN SENANG DAN BANGGA ATAS PILIHAN & MENGINTEGRASIKAN DALAM DIRI 6. KEMAUAN & KEMAMPUAN UNTUK MENCOBA MELAKSANAKANNYA 2. MEMILIH DARI BEBERAPA ALTERNATIF 5. MENEGASKAN NILAI YG TERINTEGRASI DALAM DIRI DI DEPAN UMUM 7. MENGULANGI PERILAKU SECARA TERUS MENERUS DALAM HIDUPNYA 3. MEMILIH DARI ANALISIS PERTIMBANGAN KONSEKUENSI

18

19

PEMBELAJARAN AFEKTIF

PEMBELAJARAN AFEKTIF PEMBELAJARAN AFEKTIF A. Pengertian Pembelajaran Afektif Strategi pembelajaran afektif adalah strategi yang bukan hanya bertujuan untuk mencapai pendidikan kognitif saja, akan tetapi juga bertujuan untuk

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN SIKAP PESERTA DIDIK PADA KURIKULUM

PERENCANAAN PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN SIKAP PESERTA DIDIK PADA KURIKULUM PERENCANAAN PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN SIKAP PESERTA DIDIK PADA KURIKULUM 2013 Oleh : Sri Karyono Abstrak Makalah ini berjudul Perencaaan pembelajaran pengembangan sikap siswa pada kurikulum 2013, yang

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN AFEKSI oleh MISBAHUL MUNIR ABSTRACT

PEMBELAJARAN AFEKSI oleh MISBAHUL MUNIR ABSTRACT PEMBELAJARAN AFEKSI oleh MISBAHUL MUNIR ABSTRACT Peoples who think that attitude is not to tought, such as mathematics, physics and the others, but to be formed. Therefore, it is more appropriate to the

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk sosial,

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk sosial, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk sosial, yaitu makhluk yang saling membutuhkan dan saling berinteraksi. Dalam interaksi antar manusia

Lebih terperinci

Selamat membaca, mempelajari dan memahami materi Rentang Perkembangan Manusia II

Selamat membaca, mempelajari dan memahami materi Rentang Perkembangan Manusia II Selamat membaca, mempelajari dan memahami materi Rentang Perkembangan Manusia II PERKEMBANGAN MORAL PADA REMAJA oleh: Triana Noor Edwina D.S, M.Si Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Lebih terperinci

UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 Ayat 6:

UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 Ayat 6: www.uny.ac.id MEDIA TRANSPARANSI / BIMBINGAN DI SEKOLAH DASAR / 2004 UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 Ayat 6: Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi

Lebih terperinci

KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN SEKOLAH PADA SISWA DI SMK XX PADANG ABSTRAK

KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN SEKOLAH PADA SISWA DI SMK XX PADANG ABSTRAK KEPATUHAN TERHADAP PERATURAN SEKOLAH PADA SISWA DI SMK XX PADANG Rifa Juniartika 1), Rina Mariana 2), Krisnova Nastasia 3) 1) Fakultas Psikologi Universitas Putra Indonesia YPTK Padang rifajuniartika@gmail.com

Lebih terperinci

Faktor penentu : Internal : persepsi, sikap, nilai, motivasi, proses belajar, gaya hidup Eksternal : budaya/norma, nilai sosial, kelompok 3/3/2011 2

Faktor penentu : Internal : persepsi, sikap, nilai, motivasi, proses belajar, gaya hidup Eksternal : budaya/norma, nilai sosial, kelompok 3/3/2011 2 3/3/2011 1 Faktor penentu : Internal : persepsi, sikap, nilai, motivasi, proses belajar, gaya hidup Eksternal : budaya/norma, nilai sosial, kelompok 3/3/2011 2 3/3/2011 3 3/3/2011 4 PERSEPSI Proses kognitif

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN AFEKTIF

MODEL PEMBELAJARAN AFEKTIF A. Artikel MODEL PEMBELAJARAN AFEKTIF Belajar dipandang sebagai upaya sadar seorang individu untuk memperoleh perubahan perilaku secara keseluruhan, baik aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Namun hingga

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. pada posisi yang berkuasa cukup mengatakan atau memerintahkan orang

BAB II KAJIAN TEORI. pada posisi yang berkuasa cukup mengatakan atau memerintahkan orang BAB II KAJIAN TEORI A. Kepatuhan Tata Tertib 1. Definisi Kepatuhan Tata Tertib Menurut Baron (2003), kepatuhan adalah bentuk pengaruh sosial dimana satu orang memerintahkan seseorang atau lebih untuk melakukan

Lebih terperinci

Jurnal Al-Ta dib Vol. 8 No. 2, Juli-Desember 2015 STRATEGI PEMBELAJARAN AFEKTIF UNTUK INVESTASI PENDIDIKAN MASA DEPAN

Jurnal Al-Ta dib Vol. 8 No. 2, Juli-Desember 2015 STRATEGI PEMBELAJARAN AFEKTIF UNTUK INVESTASI PENDIDIKAN MASA DEPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AFEKTIF UNTUK INVESTASI PENDIDIKAN MASA DEPAN Hj. St. Fatimah Kadir Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Kendari Email: st.fatimahkdr67@gmail.com Abstrak Aspek afektif merupakan

Lebih terperinci

TEORI BELAJAR & PEMBELAJARAN. Dr. Ratnawati Susanto, MM,M.Pd

TEORI BELAJAR & PEMBELAJARAN. Dr. Ratnawati Susanto, MM,M.Pd 1 TEORI BELAJAR & PEMBELAJARAN Dr. Ratnawati Susanto, MM,M.Pd PAKAR BERBICARA? Glaserfeld, Battencourt PIAGET (1989) (1971) Pengetahuan yg dimiliki seseorang sbg hasil konstruksi orang itu sendiri Pengetahuan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PERSONAL DAN SOSIAL FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN SOSIAL PERKEMBANGAN PERASAAN DAN EMOSI PERKEMBANGAN MORAL

PERKEMBANGAN PERSONAL DAN SOSIAL FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN SOSIAL PERKEMBANGAN PERASAAN DAN EMOSI PERKEMBANGAN MORAL Disusun oleh: PERKEMBANGAN PERSONAL DAN SOSIAL FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN SOSIAL PERKEMBANGAN PERASAAN DAN EMOSI PERKEMBANGAN MORAL No Tahap Perkembangan 1. Kepercayaan vs ketidakpercayaan TAHAP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disebut dengan tata tertib. Siswa dituntut untuk menaati tata tertib sekolah di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. disebut dengan tata tertib. Siswa dituntut untuk menaati tata tertib sekolah di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah adalah sebagai lembaga pendidikan mempunyai kebijakan tertentu yang dituangkan dalam bentuk aturan. Salah satunya adalah aturan sekolah yang disebut

Lebih terperinci

SELAMAT MEMBACA, MEMPELAJARI DAN MEMAHAMI MATERI ELEARNING RENTANG PERKEMBANGAN MANUSIA I

SELAMAT MEMBACA, MEMPELAJARI DAN MEMAHAMI MATERI ELEARNING RENTANG PERKEMBANGAN MANUSIA I SELAMAT MEMBACA, MEMPELAJARI DAN MEMAHAMI MATERI ELEARNING RENTANG PERKEMBANGAN MANUSIA I PERKEMBANGAN MORAL PADA MASA ANAK oleh: Triana Noor Edwina D.S Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Lebih terperinci

V. Perkembangan Sosial & Pribadi anak

V. Perkembangan Sosial & Pribadi anak V. Perkembangan Sosial & Pribadi anak Perkembangan Sosial dan Pribadi Anak Perubahan kehidupan yang esensial pada usia SD dng meluasnya pergaulan. Anak lepas dari pra-sekolah/tk memasuki SD anak mendapatkan

Lebih terperinci

TAHAPAN ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIA

TAHAPAN ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIA TAHAPAN ASPEK-ASPEK PERKEMBANGAN MANUSIA Aspek-aspek perkembangan PERKEMBANGAN KOGNITIF JEAN PIAGET Perkembangan Moral Jean Piaget yang terkait perkembangan kognitif Tahap realisme moral (0-12 thn) Tahap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. remaja yang berkisar antara tahun. Hurlock (1980: 206) mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. remaja yang berkisar antara tahun. Hurlock (1980: 206) mengemukakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia sekolah Menengah pertama pada umumnya berada pada rentang usia remaja yang berkisar antara 12-15 tahun. Hurlock (1980: 206) mengemukakan bahwa secara

Lebih terperinci

Pengertian etika = moralitas

Pengertian etika = moralitas Pengertian etika Meet-1 Creat By.Hariyatno.SE,Mmsi 1. Pengertian Etika Etika berasal dari dari kata Yunani Ethos (jamak ta etha), berarti adat istiadat Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik,

Lebih terperinci

Model Pengujian Kepatuhan Terhadap Pengendalian Intern. Abstrak

Model Pengujian Kepatuhan Terhadap Pengendalian Intern.     Abstrak Model Pengujian Kepatuhan Terhadap Pengendalian Intern Yunus Indra Purnama 1) dan Lilis Endang Wijayanti 2) 1 Fakultas Bisnis dan Teknologi Informasi, Universitas Teknologi Yogyakarta e-mail: indra_uty@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan sekolah di MTs Kabupaten Labuhanbatu Utara.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan sekolah di MTs Kabupaten Labuhanbatu Utara. 95 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data, temuan dan pembahasan penelitian maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan yang signifikan

Lebih terperinci

Keterlekatan (embeddesness)

Keterlekatan (embeddesness) Keterlekatan (embeddesness) Konsep Keterlekatan Konsep Keterlekatan Karl Polanyi Pasar dibatasi oleh aturan yang terhubung dengan moral masyarakat Mark Granoveter Ekonomi terhubung oleh aktor yang membentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuasi eksperimen (Quasi Experimental Design). Bentuk disain kuasi eksperimen yang

BAB III METODE PENELITIAN. kuasi eksperimen (Quasi Experimental Design). Bentuk disain kuasi eksperimen yang BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan menggunakan metode kuantitatif dalam bentuk kuasi eksperimen (Quasi Experimental Design). Bentuk disain kuasi eksperimen

Lebih terperinci

PENGAJARAN NILAI. Sunardi, plb fip upi, 2010

PENGAJARAN NILAI. Sunardi, plb fip upi, 2010 PENGAJARAN AFEKSI / PENGAJARAN NILAI Sunardi, plb fip upi, 2010 NILAI NILAI : WUJUD DARI AFEKTIF, disampingsikap, penghayatan, citra, citarasa, emosi, feeling, kemauan& keyakinan. NILAI : SISTEM (GABUNGAN

Lebih terperinci

etika kebijakan publik Dra. Ayun Sriatmi, M.Kes

etika kebijakan publik Dra. Ayun Sriatmi, M.Kes etika kebijakan publik Dra. Ayun Sriatmi, M.Kes etika Menyangkut kelakuan yg menuruti norma-norma kehidupan yg baik. ETHICA = ETHOS (Yunani) = adat = cara hidup Kesediaan utk taat & patuh pd seperangkat

Lebih terperinci

DIFERENSIASI SOSIAL (Kemajemukan)

DIFERENSIASI SOSIAL (Kemajemukan) DIFERENSIASI SOSIAL (Kemajemukan) Perbedaan-perbedaan yg dimiliki warga masyarakat kedudukan Diferensiasi sosial Diperankan melalui profesi masing-masing Perbedaan yang dimiliki warga masyarakat a.l. seperti

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI, MORAL DAN SIKAP

PERKEMBANGAN NILAI, MORAL DAN SIKAP MAKALAH PERKEMBANGAN NILAI, MORAL DAN SIKAP Disusun Sebagai Syarat Pelaksanaan Presentasi Kelompok Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik Disusun oleh: YULI ARDIKA P. DESTYANA KHAIRUNISA WINDA FITRIFITANOVA

Lebih terperinci

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB.

ASSALAMU ALAIKUM WR.WB. ASSALAMU ALAIKUM WR.WB. PENDIDIKAN BERMUTU efektif atau ideal harus mengintegrasikan tiga bidang kegiatan utamanya secara sinergis, yaitu (1) bidang administratif dan kepemimpinan, (2) bidang instruksional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini ( PAUD ) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang sekolah dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 131 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Keterampilan sosial dalam pembelajaran IPS aspek perilaku yang berhubungan

Lebih terperinci

Menjelaskan sistem penilaian Menjelaskan pengertian penilaian kelas Menjelaskan Prinsip penilaian kelas Menjelaskan Teknik penilaian kelas

Menjelaskan sistem penilaian Menjelaskan pengertian penilaian kelas Menjelaskan Prinsip penilaian kelas Menjelaskan Teknik penilaian kelas 1 Menjelaskan sistem penilaian Menjelaskan pengertian penilaian kelas Menjelaskan Prinsip penilaian kelas Menjelaskan Teknik penilaian kelas Menjelaskan manfaat penilaian kelas Menjelaskan Fungsi penilaian

Lebih terperinci

Peranan Psikologi Dalam Kegiatan Penyuluhan Pertanian. Tidak bisa kita sangkal lagi bahwa telah sejak lama bidang psikologi, terutama psikologi

Peranan Psikologi Dalam Kegiatan Penyuluhan Pertanian. Tidak bisa kita sangkal lagi bahwa telah sejak lama bidang psikologi, terutama psikologi Peranan Psikologi Dalam Kegiatan Penyuluhan Pertanian Oleh : Dandan Hendayana, SP (PPL Kec. Cijati Kab. Cianjur) Tidak bisa kita sangkal lagi bahwa telah sejak lama bidang psikologi, terutama psikologi

Lebih terperinci

Business Ethic & Good Governance

Business Ethic & Good Governance Modul ke: Business Ethic & Good Governance Philosophical Ethics and Business Fakultas PASCA Dr. Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi Program Studi MANAGEMENT www.mercubuana.ac.id Utilitarianisme Dikembangkan

Lebih terperinci

E T I K A E T I K A E T I K A E T I K A E T I K A 8/19/2010. Oleh : PRINSIP ETIKA MORAL DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KEBIDANAN

E T I K A E T I K A E T I K A E T I K A E T I K A 8/19/2010. Oleh : PRINSIP ETIKA MORAL DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KEBIDANAN PRINSIP ETIKA MORAL DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KEBIDANAN Oleh : Lestari Puji Astuti, S. SiT Istilah etika berasal dari bahasa yunani kuno ethos mempunyai arti kebiasaan kebiasaan tingkah laku manusia;

Lebih terperinci

ETIKA BISNIS DAN PROFESI PPAK

ETIKA BISNIS DAN PROFESI PPAK ETIKA BISNIS DAN PROFESI 1 PPAK Pengertian Etika Etika bisa berarti sama atau berbeda dengan moralitas. Pengertian 1: Etika = moralitas Etika berasal dari kata Yunani Ethos (jamak: ta etha) yang berarti

Lebih terperinci

MIDDLE LATE CHILDHOOD (Masa Kanak-kanak Tengah Akhir) Psikologi Perkembangan 2 Unita Werdi Rahajeng

MIDDLE LATE CHILDHOOD (Masa Kanak-kanak Tengah Akhir) Psikologi Perkembangan 2 Unita Werdi Rahajeng MIDDLE LATE CHILDHOOD (Masa Kanak-kanak Tengah Akhir) Psikologi Perkembangan 2 Unita Werdi Rahajeng www.unita.lecture.ub.ac.id FISIK ANAK TENGAH-AKHIR PERTUMBUHAN FISIK Butuh 2400 kalori/hari untuk menunjang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada dua teori etika yang dikenal sebagai deontologi dan teleologi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada dua teori etika yang dikenal sebagai deontologi dan teleologi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Etika Keraf (1998) dalam Bakri dan Hasnawati (2015) menyebutkan bahwa ada dua teori etika yang dikenal sebagai deontologi dan teleologi. a. Etika Deontologi

Lebih terperinci

HUKUM EMOSI SUNARDI, PLB FIP UPI

HUKUM EMOSI SUNARDI, PLB FIP UPI HUKUM EMOSI SUNARDI, PLB FIP UPI FRANKEN (1993) MANFAAT MEMAHAMI BGMN EMOSI SEBENARNYA BEKERJA HUKUM EMOSI NO HUKUM DESKRIPSI CONTOH 1 THE LAW OF SITUATIONAL MEANING (HUKUM MAKNA SITUASIONAL) 2 THE LAW

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI 166 BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab lima memuat simpulan penelitian dan rekomendasi yang dapat diberikan peneliti berdasar temuan di lapangan. Simpulan menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap

Lebih terperinci

Organizational Theory & Design

Organizational Theory & Design Modul ke: Organizational Theory & Design Budaya Organisasi Fakultas PASCA FEB Dr. Adi Nurmahdi MBA Program Studi MM www.mercubuana.ac.id PENGANTAR Stoner: budaya mempengaruhi pelaksanaan organisasi dan

Lebih terperinci

Tinjauan Umum Etika. Arif 2013

Tinjauan Umum Etika. Arif 2013 Tinjauan Umum Etika Arif Basofi @PENS 2013 Referensi Teguh Wahyono, Etika Komputer dan Tanggung Jawab Profesional di Bidang Teknologi Informasi, Penerbit Andi Yogyakarta, 2006. Materi Pengertian etika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam (Undang-Undang Dasar 1945 Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1) yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam (Undang-Undang Dasar 1945 Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1) yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek penunjang keberhasilan pembangunan, selain itu pendidikan yang telah berkembang juga menggambarkan tingkat kemajuan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usia Sekolah Menengah Atas pada umumnya berada pada rentang usia

BAB I PENDAHULUAN. Usia Sekolah Menengah Atas pada umumnya berada pada rentang usia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Usia Sekolah Menengah Atas pada umumnya berada pada rentang usia remaja yaitu berkisar antara 15-18 tahun. Santrock (2005) mengemukakan usia remaja merupakan

Lebih terperinci

MATA KULIAH ETIKA BISNIS

MATA KULIAH ETIKA BISNIS MATA KULIAH ETIKA BISNIS [KODE/SKS : IT023270/ 2 SKS] BISNIS SEBUAH PROFESI ETIS BISNIS : SEBUAH PROFESI ETIS? Etika Terapan Etika Profesi Menuju Bisnis Sebagai Profesi Luhur Bisnis, bisa menjadi sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbicara mengenai kualitas sumber daya manusia, pendidikan memegang peranan penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat diperlukan untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat diperlukan untuk mencerdaskan kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat diperlukan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan pendidikan bangsa ini akan cerdas dalam berpikir, dan bijak dalam bertindak. Agar

Lebih terperinci

Perubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi UDINUS Semarang

Perubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi UDINUS Semarang Perubahan Sosial Mutia Rahmi Pratiwi Pengantar Sosiologi UDINUS Semarang Apakah kalian bagian dari perubahan??? Apa yg dimaksud perubahan? Perbandingan masa lalu - masa sekarang Masy statis, tidak maju,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi mengembangkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang. Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi mengembangkan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

Lebih terperinci

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) sebagai Sarana Pendidikan Moral

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) sebagai Sarana Pendidikan Moral Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) sebagai Sarana Pendidikan Moral Surahni Magelang Email: surahni@yahoo.com Keywords: PJOK, Moral, Pendidikan Moral. Abstrak Dewasa ini Indonesia telah dilanda

Lebih terperinci

BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI

BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI Subtitle MENGAPA INDIVIDU BERPERILAKU AGRESIF? PENDEKATAN-PENDEKATAN BIOLOGIS PSIKODINAMIKA BEHAVIOR HUMANISTIK KOGNITIF Memandang perilaku dari sudut pandang pemfungsian

Lebih terperinci

Internalisasi Kreativitas, Mentalitas dan Sosiologi Kritis dalam Kurikulum & PBM Perekonomian Berbasis Kewirausahaan dan Syariah

Internalisasi Kreativitas, Mentalitas dan Sosiologi Kritis dalam Kurikulum & PBM Perekonomian Berbasis Kewirausahaan dan Syariah Internalisasi Kreativitas, Mentalitas dan Sosiologi Kritis dalam Kurikulum & PBM Perekonomian Berbasis Kewirausahaan dan Syariah Oleh: Kurniyati Indahsari, M.Si. Ketua Jurusan / Program Studi Ekonomi Pembangunan

Lebih terperinci

TUGAS, FUNGSI DAN KOMPETENSI DOSEN DALAM INOVASI MUTU PEMBELAJARAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

TUGAS, FUNGSI DAN KOMPETENSI DOSEN DALAM INOVASI MUTU PEMBELAJARAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN TUGAS, FUNGSI DAN KOMPETENSI DOSEN DALAM INOVASI MUTU PEMBELAJARAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN Tuntutan peningkatan mutu PT Laju pertumbuhan iptek Persaingan utk memperoleh kesempatan kerja Mutu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Mathis dan Jackson (2006:3), Manajemen Sumber Daya Manusia adalah rancangan sistem-sistem formal

Lebih terperinci

ETIKA BAGI PENGEVALUASI AMDAL HADI S. FAKULTAS KEHUTANAN IPB

ETIKA BAGI PENGEVALUASI AMDAL HADI S. FAKULTAS KEHUTANAN IPB ETIKA BAGI PENGEVALUASI AMDAL HADI S. ALIKODRA@2014 FAKULTAS KEHUTANAN IPB APA ITU AMDAL Amdal: Analisis mengenai Dampak Lingkungan Hidup Hakekatnya: kajian ilmiah Amdal bukan studi bisnis dn politik Profesi

Lebih terperinci

OLAHRAGA DAN MEDIA MASSA

OLAHRAGA DAN MEDIA MASSA OLAHRAGA DAN MEDIA MASSA Hubungan simbolis antara media massa dengan olahraga yaitu saling menguntungkan thd kedua unsur sosial. Disela-sela waktu siaran untuk ulasan olahraga dan liputan berita olahraga

Lebih terperinci

Pertemuan 5 PENDEKATAN TRANSORIENTASIONAL

Pertemuan 5 PENDEKATAN TRANSORIENTASIONAL Pertemuan 5 PENDEKATAN TRANSORIENTASIONAL Mempelajari psikologi individu melalui fungsi biologi/tubuh Fokus : Bagaimana tubuh mempengaruhi perilaku, perasaan dan pikiran seseorang Biologi mempengaruhi

Lebih terperinci

Ruang Lingkup dan Proses Pembelajaran IPS

Ruang Lingkup dan Proses Pembelajaran IPS Ruang Lingkup dan Proses Pembelajaran IPS IPS sebagai program pendidikan, tidak hanya menyajikan pengetahuan sosial semata-mata, melainkan harus pula membina peserta didik menjadi warga masyarakat dam

Lebih terperinci

LANDASAN PSIKOLOGI. Imam Gunawan

LANDASAN PSIKOLOGI. Imam Gunawan LANDASAN PSIKOLOGI Imam Gunawan PSIKOLOGI PERKEMBANGAN Pendekatan tentang perkembangan manusia menurut Sukmadinata (2008) ialah: 1. Pendekatan pentahapan: perkembangan individu berjalan melalui tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini akuntan dituntut untuk profesional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini akuntan dituntut untuk profesional 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini akuntan dituntut untuk profesional dalam menjalankan perannya. Peran akuntan sebagai penyedia informasi keuangan sangat mempengaruhi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN KOGNITIF (INTELEKTUAL) (PIAGET) Tahap operasional formal (operasi = kegiatan- kegiatan mental tentang berbagai gagasan) Dapat berpikir lo

PERKEMBANGAN KOGNITIF (INTELEKTUAL) (PIAGET) Tahap operasional formal (operasi = kegiatan- kegiatan mental tentang berbagai gagasan) Dapat berpikir lo KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN MASA REMAJA (ADOLESENCE) PERKEMBANGAN KOGNITIF (INTELEKTUAL) (PIAGET) Tahap operasional formal (operasi = kegiatan- kegiatan mental tentang berbagai gagasan) Dapat berpikir logis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya manusia merupakan individu ciptaan Tuhan Yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya manusia merupakan individu ciptaan Tuhan Yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya manusia merupakan individu ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang memiliki potensi diri serta perilaku yang berbeda satu dengan yang lainnya. Mahasiswa

Lebih terperinci

01FEB. Template Standar Business Ethics and Good Governance

01FEB. Template Standar Business Ethics and Good Governance Modul ke: Fakultas 01FEB Template Standar Business Ethics and Good Governance Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata

Lebih terperinci

Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut

Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut Jurnal Pendidikan Universitas Garut Fakultas Pendidikan Islam dan Keguruan Universitas Garut ISSN: 1907-932X PENGARUH PELAKSANAAN TATA TERTIB SEKOLAH TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA (Penelitian Deskriftif

Lebih terperinci

Pendidikan Karakter KARAKTER??? Ketertentuan sesuatu. Kejelasan sesuatu. Jati diri, akhlak, sifat jiwa. Who are you?

Pendidikan Karakter KARAKTER??? Ketertentuan sesuatu. Kejelasan sesuatu. Jati diri, akhlak, sifat jiwa. Who are you? PENDIDIKAN KARAKTER Pendidikan Karakter Karakter merupakan sifat yang melekat pada setiap manusia, sebagai faktor penentu seseorang untuk bersikap dan bertingkah laku, dengan dipengaruhi oleh situasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menolong merupakan salah satu tindakan yang diharapkan muncul dalam

BAB I PENDAHULUAN. Menolong merupakan salah satu tindakan yang diharapkan muncul dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menolong merupakan salah satu tindakan yang diharapkan muncul dalam kehidupan sehari-hari. Tindakan menolong ini berarti memberikan sesuatu yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang penanaman nilainilai moral dalam pembelajaran biologi di SMA, dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

Lebih terperinci

MEMAHAMI PERKEMBANGAN NILAI MORAL KEAGAMAAN PADA ANAK

MEMAHAMI PERKEMBANGAN NILAI MORAL KEAGAMAAN PADA ANAK Artikel MEMAHAMI PERKEMBANGAN NILAI MORAL KEAGAMAAN PADA ANAK Oleh: Drs. Mardiya Masalah moral dan agama merupakan salah satu aspek penting yang perlu di tumbuh kembangkan dalam diri anak. Berhasil tidaknya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat vital bagi sebuah Negara. Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat vital bagi sebuah Negara. Pendidikan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat vital bagi sebuah Negara. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting untuk menciptakan sumber daya manusia yang mumpuni.

Lebih terperinci

Disarikan dari Ashur, dan Berbagai Sumber Yang Relevan

Disarikan dari Ashur, dan Berbagai Sumber Yang Relevan Disarikan dari Ashur, dan Berbagai Sumber Yang Relevan Tanggung jawab sosial perusahaan mempunyai kaitan yg erat dg penegakan keadilan dlm masyarakat umumnya dan bisnis khususnya. Tanggung jawab sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsisbilities atau CSR)

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsisbilities atau CSR) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan perkembangan zaman, wacana mengenai peran etika dan tanggung jawab sosial perusahaan semakin marak diperbincangkan oleh para pelaku bisnis, organisasi

Lebih terperinci

BAB IV. 1. Makna dan Nilai wariwaa dalam adat. Pada umumnya kehidupan manusia tidak terlepas dari adat istiadat,

BAB IV. 1. Makna dan Nilai wariwaa dalam adat. Pada umumnya kehidupan manusia tidak terlepas dari adat istiadat, BAB IV ANALISIS 1. Makna dan Nilai wariwaa dalam adat Pada umumnya kehidupan manusia tidak terlepas dari adat istiadat, yang secara sadar maupun tidak telah membentuk dan melegalkan aturan-aturan yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS. Komunitas belajar dalam Tugas Akhir ini dapat didefinisikan melalui beberapa referensi yang telah dibahas pada Bab II.

BAB III ANALISIS. Komunitas belajar dalam Tugas Akhir ini dapat didefinisikan melalui beberapa referensi yang telah dibahas pada Bab II. BAB III ANALISIS Sesuai dengan permasalahan yang diangkat pada Tugas Akhir ini, maka dilakukan analisis pada beberapa hal sebagai berikut: 1. Analisis komunitas belajar. 2. Analisis penerapan prinsip psikologis

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Pustaka 1. Bimbingan Pribadi a. Pengertian Bimbingan Pribadi Dalam buku seri pemandu bimbingan SMK dijelaskan bahwa bimbingan pribadi adalah suatu kegiatan membantu siswa

Lebih terperinci

resensi buku psikologi pendidikan

resensi buku psikologi pendidikan resensi buku psikologi pendidikan Resensi Buku oleh: charles Judul Buku Pengarang Penerbit : Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru : Muhibbin Syah : Remaja Rosdakarya (Bandung) Tahun Terbit : 2008

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dari pembahasan komitmen organisasional dan work engagement terhadap job

BAB II LANDASAN TEORI. dari pembahasan komitmen organisasional dan work engagement terhadap job 9 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisikan tentang teori-teori yang digunakan untuk mendukung dan menjelaskan variabel dalam penelitian. Pembahasan dalam bab ini dimulai dari pembahasan komitmen organisasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan anak yang memiliki karakteristik yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan anak yang memiliki karakteristik yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini merupakan anak yang memiliki karakteristik yang berbeda antara anak yang satu dengan anak yang lain, dimana pada masa nya mereka melewati tahapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan memiliki potensi diri serta perilaku yang berbeda-beda satu dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan memiliki potensi diri serta perilaku yang berbeda-beda satu dengan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dan memiliki potensi diri serta perilaku yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. tindakan kelas atau class room action research adalah suatu pencermatan

III. METODE PENELITIAN. tindakan kelas atau class room action research adalah suatu pencermatan III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas atau class room action research adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam taraf kecil, maka hampir dipastikan kedepan bangsa ini akan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. dalam taraf kecil, maka hampir dipastikan kedepan bangsa ini akan mengalami BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini di Indonesia terjadi beberapa permasalahan dalam berbagai bidang. Beberapa kasus terjadi di bidang hukum, politik dan tata pemerintahan. Dalam ranah

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-6 PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS

PERTEMUAN KE-6 PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS PERTEMUAN KE-6 PRINSIP-PRINSIP ETIKA BISNIS PRINSIP UMUM ETIKA BISNIS 1. Prinsip Otonomi 2. Prinsip Kejujuran 3. Prinsip Keadilan 4. Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual benefit principle) 5. Prinsip Integral

Lebih terperinci

ORGANIZATIONAL BEHAVIOR S T E P H E N P. R O B B I N S

ORGANIZATIONAL BEHAVIOR S T E P H E N P. R O B B I N S Penempatan School of Communication Pegawai & Business Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved. ORGANIZATIONAL BEHAVIOR S T E P H E N P. R O B B I N S E

Lebih terperinci

TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN

TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN Teori Manusia Agung Sejarah dan struktur sosial dibentuk oleh kepemimpinan manusia agung. (Musa, Muhammad, Gandhi) Dowd (1936) menyatakan bahwa kepemimpinan oleh rakyat banyak

Lebih terperinci

Kejahatan Mayantara (Cybercrime)

Kejahatan Mayantara (Cybercrime) Kejahatan Mayantara (Cybercrime) Dalam era globalisasi memberikan pengaruh thd perkembangan teknologi informasi, shg telah memberikan pengaruh thd terjadinya berbagai bentuk kejahatan yg sifatnya modern

Lebih terperinci

Perkembangan Moral. Oleh : Farida Harahap Tim Nanang Erma Gunawan, S.Pd.

Perkembangan Moral. Oleh : Farida Harahap Tim Nanang Erma Gunawan, S.Pd. Perkembangan Moral Oleh : Farida Harahap Tim Nanang Erma Gunawan, S.Pd. PERKEMBANGAN MORAL Moral = mores : Tata cara, adat istiadat, kebiasaan. Bayi yang baru lahir dikatakan belum memiliki moral karena

Lebih terperinci

Apa bedanya? Apa yang ada dalam pikiran mahasiswa tentang karya ilmiah? MENGGALI POTENSI DIRI MELALUI KARYA ILMIAH. Mahasiswa yang baik?

Apa bedanya? Apa yang ada dalam pikiran mahasiswa tentang karya ilmiah? MENGGALI POTENSI DIRI MELALUI KARYA ILMIAH. Mahasiswa yang baik? MENGGALI POTENSI DIRI MELALUI KARYA ILMIAH Oleh: Pujianto Apa yang ada dalam pikiran mahasiswa tentang karya ilmiah??? pujianto@uny.ac.id Mahasiswa Lebih matang Serius Penuh pertimbangan Apa bedanya? o

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Tahunan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Tahun 2017 Vol. 1 No , Hal

Prosiding Seminar Nasional Tahunan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan Tahun 2017 Vol. 1 No , Hal INTEGRASI WAWASAN KEBANGSAAN DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL BAGI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN Fitra Delita, Nurmala Berutu, Tumiar Sidauruk,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Reinforcement theory menjelaskan bahwa penguatan (reinforcement) dapat

BAB II LANDASAN TEORI. Reinforcement theory menjelaskan bahwa penguatan (reinforcement) dapat 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Reinforcement Contingency Reinforcement theory menjelaskan bahwa penguatan (reinforcement) dapat mengendalikan perilaku (Purnamasari dan Crismastuti, 2006

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anggota suatu kelompok masyarakat maupun bangsa sekalipun. Peradaban suatu

BAB I PENDAHULUAN. anggota suatu kelompok masyarakat maupun bangsa sekalipun. Peradaban suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Moral dalam kehidupan manusia memiliki kedudukan yang sangat penting. Nilai-nilai moral sangat diperlukan bagi manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota suatu

Lebih terperinci

Konsep-konsep Modifikasi Perilaku. Danang Setyo Budi Baskoro, S.Psi., M.Psi

Konsep-konsep Modifikasi Perilaku. Danang Setyo Budi Baskoro, S.Psi., M.Psi Konsep-konsep Modifikasi Perilaku Danang Setyo Budi Baskoro, S.Psi., M.Psi POKOK BAHASAN 1. Dasar Pemikiran 2. Definisi Modifikasi Perilaku 3. Perilaku 4. Pendekatan behavioristik 5. Prinsip dasar Modifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fenomena---teori adalah untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena.

BAB I PENDAHULUAN. fenomena---teori adalah untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai suatu kegiatan profesional dan ilmiah, pelaksaan konseling bertitik tolak dari teori-teori yang dijadikan sebagai acuannya. Pada umumnya teori diartikan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN MORAL: TEORI PIAGET & KOHLBERG

PERKEMBANGAN MORAL: TEORI PIAGET & KOHLBERG PERKEMBANGAN MORAL: TEORI PIAGET & KOHLBERG TENTANG MORAL Moral berasal dari kata Latin mores yang berarti: Tata cara, kebiasaan dan adat. Perilaku moral berarti perilaku yg sesuai dengan kode moral kelompok

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN PERKEMBANGAN MORAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA (UMS)

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN PERKEMBANGAN MORAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA (UMS) HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN PERKEMBANGAN MORAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA (UMS) Naskah Publikasi Oleh : RAHMAD SETYAWAN F 100 070 035 FAKULTAS

Lebih terperinci

MORALITAS SEBAGAI PEMAHAMAN SOSIAL DAN PENALARAN MORAL PADA ANAK USIA DINI

MORALITAS SEBAGAI PEMAHAMAN SOSIAL DAN PENALARAN MORAL PADA ANAK USIA DINI MORALITAS SEBAGAI PEMAHAMAN SOSIAL DAN PENALARAN MORAL PADA ANAK USIA DINI MORALITAS SEBAGAI PEMAHAMAN SOSIAL Menurut perspektif pengembangan kognitif, teori kedewasaan dan pengalaman sosial menjurus kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Optimalisasi pendidikan sangat penting dilakukan dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Optimalisasi pendidikan sangat penting dilakukan dalam rangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Optimalisasi pendidikan sangat penting dilakukan dalam rangka membentuk ouput sumber daya manusia yang unggul, baik dalam pengetahuan, keterampilan, maupun sikap

Lebih terperinci

Bahwa proses belajar yg terjadi dlm diri seseorang tak pernah ada orang yang dapat menyaksikannya (teori Black-Box dari Behaviorisme).

Bahwa proses belajar yg terjadi dlm diri seseorang tak pernah ada orang yang dapat menyaksikannya (teori Black-Box dari Behaviorisme). PENILAIAN DAN CIRI PENILAIAN PEMBELAJARAN Oleh : Amat Jaedun Program Pascasarjana UNY Pandangan ttg Belajar : Bahwa proses belajar yg terjadi dlm diri seseorang tak pernah ada orang yang dapat menyaksikannya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan 1. Kesimpulan Umum Berdasarkan analisis serta hasil pembahasan, maka secara umum dapat disimpulkan bahwa penerapan pendidikan antikorupsi sangat penting untuk

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Penetapan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku. kepribadian siswa dalam menerapkan pendidikan karakter

BAB V PEMBAHASAN. A. Penetapan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku. kepribadian siswa dalam menerapkan pendidikan karakter 147 BAB V PEMBAHASAN A. Penetapan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku kepribadian siswa dalam menerapkan pendidikan karakter Berdasarkan data yang telah diperoleh dari kedua lokasi penelitian,

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SOSIOLOGI STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN SOSIOLOGI STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN KISI-KISI MATERI PLPG SOSIOLOGI NO STANDAR GURU INTI GURU GURU 1 PEDAGOGIK 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. 1.1

Lebih terperinci

ANALISIS KEPATUHAN PESERTA DIDIK TERHADAP TATA TERTIB SEKOLAH (STUDI PADA SMAN 1 PENRANG KABUPATEN WAJO )

ANALISIS KEPATUHAN PESERTA DIDIK TERHADAP TATA TERTIB SEKOLAH (STUDI PADA SMAN 1 PENRANG KABUPATEN WAJO ) 13 ANALISIS KEPATUHAN PESERTA DIDIK TERHADAP TATA TERTIB SEKOLAH (STUDI PADA SMAN 1 PENRANG KABUPATEN WAJO ) Oleh : EKA RUSNAENI Mahasiswa Jurusan PPKn FIS UNM MUHAMMAD AKBAL Dosen PPKn FIS UNM ABSTRAK:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertolongan orang lain dalam menjalani kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertolongan orang lain dalam menjalani kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa pertolongan orang lain dalam menjalani kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari tidak bisa lepas

Lebih terperinci