MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI KENAMPAKAN ALAM DAN KEADAAN SOSIAL NEGARA-NEGARA TETANGGA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
|
|
- Ari Atmadjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI KENAMPAKAN ALAM DAN KEADAAN SOSIAL NEGARA-NEGARA TETANGGA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS VI SDN 04 MANANGGU KABUPATEN BOALEMO Hakop Walangadi, Muchtar Ahmad, Anita K. Pipii 1 ABSTRAK Anita K. Pipii Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Materi Kenampakan Alam Dan Keadaan Sosial Negara-Negara Tetangga Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Di Kelas VI SDN 04 Mananggu Kabupaten Boalemo. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dra. Hj. Hakop Walangadi, M.Si dan pembimbing II Muchtar Ahmad, S.Pd, M.Si. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah pemahaman siswa pada materi kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara tetangga dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD Di Kelas VI SDN 04 Mananggu Kabupaten Boalemo? Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara tetangga melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD di Kelas VI SDN 04 Mananggu Kabupaten Boalemo. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tindakan kelas dengan menggunakan analisis data secara kualitatif yang dilaksanakan dalam 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II, setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan tindakan, pemantauan dan evaluasi, analisis dan refleksi. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I sejumlah 20 orang atau 68.12% yang paham dan 11 orang belum paham atau 35.48%. Sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 28 orang atau 90.32% dan 3 orang belum paham atau 9.68%.. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara tetangga melalui di Kelas VI SDN 04 Mananggu Kabupaten Boalemo. Kata Kunci: Pemahaman, Tipe STAD. 1 Dra. Hj. Hakop Walangadi, M.Si selaku dosen pada jurusan Pendidikan Guru Sekolah dasar fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo, Muchtar Ahmad, S.Pd, M.Si selaku dosen pada jurusan Manajemen fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo dan Anita K. Pipii selaku mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Sekolah dasar fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo
3 Dalam Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Dasar merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dipelajari siswa. Karenanya akan terjadi kecenderungan sikap dalam diri siswa terhadap mata pelajaran tersebut, baik yang positif maupun yang negatif. Siswa yang mempunyai sikap positif atau memiliki motivasi belajar yang tinggi terhadap pelajaran IPS cendrung akan menempuh usahanya belajar dengan keras, mempunyai intensitas belajar yang tinggi, dan penuh konsentrasi terhadap pembelajaran IPS. Sebaliknya siswa yang bersikap negatif terhadap pelajaran IPS cenderung tidak akan menunjukkan kesungguhan dalam belajar. Berdasarkan data hasil observasi awal tentang tingkat SDN 04 Mananggu terhadap materi kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara tetangga pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan lembar pengamatan kegiatan siswa, diperoleh hasil analisis data bahwa dari 31 orang siswa yang terdiri dari 18 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan, diperoleh data hanya 9 orang siswa (20.03 %) yang memahami materi Kenampakan alam dan keadaan sosial, sedangkan 22 orang siswa lainnya (70.97%) memiliki pemahaman belajar yang rendah. Dari nilai prosentase yang dicapai siswa Kelas VI SDN 04 Mananggu tersebut, menunjukkan pemahaman siswa masih rendah tentunya berdampak rendahnya hasil belajar. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa mata pelajaran ips pada materi kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara tetangga melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas VI SDN 04 Mananggu Kabupaten Boalemo. Manfaat Penelitian adalah: a. Bagi Guru. Penelitian ini dapat berguna bagi guru sebagai pengalaman dalam mengerjakan tugas, menambah wawasan dan bahan informasi bagi guru sekolah dasar dalam rangka meningkatkan pemahaman belajar siswa pada mata pelajaran IPS. b. Bagi Siswa. Bagi siswa, penelitian ini merupakan salah satu sarana untuk memotivasi semangat kegiatan belajar IPS sehingga memperoleh pengalaman secara langsung dalam mengamati, mengajukan pertanyaan, menggolongkan, menyelidiki, memecahkan masalah, dan menyimpulkan. c. Bagi Sekolah. Dalam hal penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangsi pemikiran terhadap pengembangan pembelajaran di sekolah. d. Bagi Peneliti. Hasil penelitian ini bisa memberikan gambaran bagi para pembaca tentang penggunaan model pembelajaran STAD, khususnya pada pelajaran IPS di SD. Penelitian ini juga dapat berguna untuk dijadikan bahan rujukan bagi penelitian selanjutnya. 2
4 Menurut Muda (2006: 345) dalam kamus Bahasa Indonesia, pemahaman berasal dari kata Paham yang artinya mengerti benar tentang sesuatu hal. Definisi di atas, tidak bersifat operasional, sebab tidak memperlihatkan perbuatan psikologis yang diambil seseorang jika ia memahami. Menurut Purwanto (2013: 23) pemahaman adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan siswa mampu memahami arti atau konsep, situasi serta fakta yang diketahuinya. Suharsimi (2009: 118) menyatakan bahwa pemahaman ( comprehension) adalah bagaimana seorang mempertahankan, membedakan, menduga ( estimates), menerangkan, memperluas, menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali, dan memperkirakan. Menurut Degeng dan Miarso (dalam Haling, 2004: 9). bahwa pembelajaran adalah suatu proses yang dilaksanakan secara sistematik di mana setiap komponen saling berpengaruh. Sedangkan menurut Gagne (dalam Haling, 2004: 9).bahwa: Pembelajaran adalah usaha guru yang bertujuan untuk menolong siswa belajar. Pembelajaran merupakan seperangkat peristiwa yang mempengaruhi terjadinya proses belajar siswa. Salah satu pembelajaran kooperatif adalah tipe Student Team Achievement Division (STAD) yang dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkin (dalam Slavin, 2005: 42) merupakan pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan pembelajaran kooperatif yang cocok digunakan oleh guru yang baru mulai menggunakan pembelajaran kooperatif. Salah satu tipe model pembelajaran adalah STAD (Student Team Achievement Division). Menurut Slavin (2010:143) STAD merupakan satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD mencakup suatu kelompok kecil siswa yang bekerja sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan sebuah masalah, menyelesaikan suatu tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama lainnya. Menurut Isjoni (2012: 74-76) bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri dari lima tahapan utama sebagai berikut; a) Presentasi kelas. Materi pelajaran dipresentasikan oleh guru dengan menggunakan metode pembelajaran. Siswa mengikuti presentasi guru dengan seksama sebagai persiapan untuk mengikuti tes berikutnya. b) Kerja kelompok. Kelompok terdiri dari 4-5 orang. Dalam kegiatan kelompok ini, para siswa bersama-sama mendiskusikan masalah yang dihadapi, membandingkan jawaban, atau memperbaiki miskonsepsi. Kelompok diharapkan bekerja sama dengan sebaik-baiknya dan saling membantu dalam memahami materi pelajaran, c) Tes. Setelah kegiatan presentasi guru dan kegiatan kelompok, siswa diberikan tes secara individual. Dalam menjawab tes, siswa tidak 3
5 diperkenankan saling membantu, d) Peningkatan skor individu. Setiap anggota kelompok diharapkan mencapai skor tes yang tinggi karena skor ini akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan skor rata-rata kelompok, e) Penghargaan kolompok. Kelompok yang mencapai rata-rata skor tertinggi, diberikan pengghargaan. Menurut (Slavin, 2005:31) bahwa Student Team Achievement Divisions (STAD) adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya seluruh siswa dikenai kuis tentang materi itu dengan catatan, saat kuis mereka tidak boleh saling membantu. Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai tiga tujuan pembelajaran penting yang dirangkum oleh Djadir dan Suradi (2004:34) sebagai berikut: 1. Hasil belajar akademik Pembelajaran kooperatif meliputi berbagai macam tujuan sosial. Namun demikian menurut Ibrahim dkk (2007:12) bahwa pembelajaran koopera tif juga bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. 2. Penerimaan terhadap perbedaan individu Tujuan lain dari model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan terhadap orang yang berbeda ras, budaya, kelas sosial, maupun kemampuan. Allport (dalam Ibrahim, 2007:21) mengemukakan bahwa kontak fisik diantara orang-orang yang berbeda ras atau kelompok etnis tidak cukup untuk mengurangi kecurigaan dan perbedaan ide. 3) Pengembangan keterampilan sosial. Pembelajaran kooperatif dalam IPS akan dapat membantu para murid meningkatkan sikap positif murid terhadap IPS secara individu membangun kepercayaan diri terhadap kemampuannya untuk menyelesaikan masalah-masalah Pelajaran IPS, sehingga akan mengurangi bahkan menghilangkan rasa cemas terhadap IPS ( Math Anxiety) yang banyak dialami para murid. Beradasrkan tahapan-tahapan yang dikemukakan oleh Muhamad, selanjutnya juga Suprijono (2013: ) mengatakan bahwa langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe STADadalah sebagai berikut: a. Membentuk kelompok yang anggotanya 4-5 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dan lain-lain). b. Guru menyajikan pelajaran. 4
6 c. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti. d. Guru memberi kuis/pertanyaan kepada seluruh siswa. pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu. e. Memberi evaluasi. f. Kesimpulan a) Kelebihan model pembelajaran Kooperatif STAD menurut Davidson (dalam Nurasma, 2006: 26): 1. Meningkatkan kecakapan individu 2. Meningkatkan kecakapan kelompok 3. Meningkatkan komitmen 4. Menghilangkan prasangka buruk terhadap teman sebaya 5. Tidak bersifat kompetitif 6. Tidak memiliki rasa dendam b) Kekurangan model pembelajaran kooperatif STAD menurut Slavin (dalam Asma, 2006: 27 ) yaitu: 1. Konstribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi kurang 2. Siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan karena peran anggota yang pandai lebih dominan. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah : Jika menggunakan model STAD diterapkan dalam pembelajaran, maka pemahaman siswa pada materi kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara tetangga di kelas VI SDN 04 Mananggu Kabupaten Boalemo dapat ditingkatkan. Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah apabila pemahaman siswa materi materi kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara tetangga kelas VI SDN 04 Mananggu Kabupaten Boalemo menunjukkan keberhasilan 80% dari jumlah siswa yang dikenai tindakan memperoleh nilai standar ketuntasan minimal yaitu 75. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tindakan kelas dengan menggunakan analisis data secara kualitatif yang dilaksanakan dalam 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II, setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan tindakan, pemantauan dan evaluasi, analisis dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas 5
7 VI yang berjumlah 31 orang, terdiri 18 orang laki-laki dan 13 orang perempuan. Para siswa berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda dan mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda pula. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Seperti pada siklus pertama, siklus kedua ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan refleksi Perencanaan siklus 1 yaitu: 1) Memberikan motivasi kepada anggota kelompok agar lebih aktif lagi dalam pembelajaran. 2) Lebih intensif membimbing kelompok yang mengalami kesulitan. 3) Memberi pengakuan atau penghargaan. 4) Membuat perangkat pembelajaran tipe STAD yang lebih mudah dipahami oleh siswa. Tahap pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 4 November 2013 di kelas VI materi tentang negara-negara tetangga dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. 5) Suasana pembelajaran sudah mengarah kepada pembelajaran kooperatif tipe STAD. Tugas yang diberikan guru kepada kelompok dengan menggunakan lembar kerja akademik mampu dikerjakan dengan baik 6) Sebagian besar siswa termotivasi untuk bertanya dan menanggapi suatu presentasi dari kelompok lain. a. Pengamatan Aktivitas Guru pada Siklus I Hasil observasi aktivitas guru dalam PBM pada siklus pertama tergolong sedang. Hasilnya dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 1: Hasil Pengamatan Kegiatan Guru pada Siklus I No. Indikator / Aspek Yang Diamati Kategori Penilaian B C K TB I Pra Pembelajaran 1 Mempersiapkan siswa untuk belajar 2 Melakukan kegiatan appersepsi II Kegiatan Inti Pembelajaran A Penguasaan materi pembelajaran 3 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 4 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 5 Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa 6
8 6 Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan B Pendekatan / Strategi Pembelajaran 7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan karakteristik siswa 8 Melaksanakan pembelajaran secara runtut 9 Menguasai kelas 10 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 11 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif 12 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan C Pemanfaatan Sumber Belajar / Media Pembelajaran 13 Menggunakan media secara efektif dan efisien 14 Menghasilkan pesan yang menarik 15 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media D Pembelajaran Yang Memicu Keterlibatan SIswa 16 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 17 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa 18 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar E Penilaian Proses dan Hasil Belajar 19 Memantau kemajuan belajar selama proses 20 Melakukan peniaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) F Penggunaan Bahasa 21 Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, baik, dan benar 22 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai III Penutup 23 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman 24 Melaksanakan tindak lanjut Jumlah Persentase 41.66% 58.33% Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan oleh guru mitra dengan memperhatikan data hasil kegiatan belajar mengajar siklus I pada tabel di atas, tampaklah pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan peneliti belum memenuhi target yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari 24 aspek yang diamati dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, aspek yang mencapai kriteria cukup sebanyak 10 aspek dengan persentase 41.66% sedangkan kriteria kurang 14 aspek dengan persentase 58.33%, yang kesemuanya itu adalah aspek yang berhubungan dengan kompetensi guru, sehingga pelaksanaan kegiatan belajar mengajar masih perlu dilanjutkan pada siklus II. b. Hasil Observasi aktivitas Siswa pada Siklus I tabel berikut: Hasil observasi aktivitas siswa dalam PBM selama siklus pertama dapat dilihat pada 7
9 Tabel 2 : Perolehan Skor Aktivitas Siswa dalam PBM Siklus I Kelompok Skor Perolehan Skor Ideal Persentase (%) Ket. Malaysia Singapura Filipina Tertinggi Thailand Vietnam Terendah Rata-Rata Aspek kegiatan siswa yang diobservasi dan dinilai pada pembelajaran siklus I terdiri dari 21 aspek.kriteria yang digunakan adalah kriteria sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), dan kurang (K). Berdasarkan kegiatan observasi terhadap kegiatan siswa pada pembelajaran siklus I diperoleh data seperti diuraikan pada tabel berikut: Tabel 3 : Kegiatan Observasi kegiatan Siswa pada Pembelajaran Siklus I No Sub Aspek yang diamati Katergori Penilaian Ya Tidak 1 Pra Pembelajaran 2-2 Membuka Pembelajaran Kegiatan Inti Pembelajaran Penutup 1 1 Jumlah 12 9 Presentase 57,14 42,86 Memperhatikan uraian data tabel 2 tampak bahwa, dari 21 aspek pemahaman siswa yang diobservasi pada pembelajaran siklus I, 12 aspek (57,14%) mencapai kriteria ya, sedangkan 9 aspek lainnya (42,86%) mencapai criteria tidak. Uraian hasil observasi aktivitas siswa pada pembelajaran siklus I dapat dilihat pada lampiran. Adapun hasil motivasi belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini Tabel 4. Data Pemahaman Belajar Siswa pada Siklus I Indikator Kriteria Penilaian Jumlah Prosentase Menjelaskan Materi Baik % Cukup % Kurang - - Mengidentifikasi Baik % Materi Cukup % Kurang - - Menyimpulkan Materi Baik % Cukup % Kurang - - Dari 3 aspek tentang (1) Aspek menjelaskan materi terdapat 20 orang siswa atau (64.48%) yang telah paham saat dilakukan pembelajaran dengan model kooperatif tipe 8
10 STAD, 11 orang siswa atau (35.48%) kategori cukup paham meningkat saat dilakukan pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD dan 0 orang siswa (0%) lainnya belum paham saat dilakukan pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD dengan baik. (2) Aspek mengidentifikasi materi terdapat 20 orang siswa atau (64.48%) yang telah paham saat dilakukan pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD, 11 orang siswa atau (35.48%) kategori cukup meningkat saat dilakukan pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD dan 0 orang siswa atau (0%) lainnya yang belum mening kat saat dilakukan pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD. (3) Aspek menyimpulkan materi terdapat 20 orang siswa atau (64.48%) yang telah paham saat dilakukan pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD, 11 orang siswa atau (35.48%) kategori cukup paham saat dilakukan pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD dan 0 orang siswa atau (0%) yang kurang paham saat dilakukan pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD. Aktivitas siswa dalam pembelajaran PBM sudah mengarah ke pembelajaran kooperatif. Siswa mampu membangun kerja sama dalam kelompok untuk memahami tugas yang diberikan guru. Siswa mulai mampu berpartisipasi dalam kegiatan dan tepat waktu dalam melaksanakannya. Siswa mulai mampu mempresentasikan hasil kerja dengan baik. Sedangkan refleksi terhadap hasil pengamatan aktivitas belajar siswa menunjukkan beberapa aspek yang belum terlaksana yaitu: 1) Perhatian pada penjelasan kompetensi yang hendak dicapai 2) Keaktifan bertanya saat proses penjelasan materi 3) Keberanian memberikan pendapatnya ketika diberikan kesempatan 4) Merasa senang menerima pelajaran 5) Adanya interaksi positif antara siswa dan media pembelajaranyang di gunakan oleh guru 6) Kemampuan menjawab dengan benar pertanyaan pertanyaan yang di ajukan oleh guru 7) Kemampuan mengemukakan pendapatnya dengan lancar 8) Kemampuan mengajukan pertanyaan dengan lugas Untuk memperbaiki kelemahan dan mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai pada siklus pertama maka pada pelaksanaan siklus kedua dapat dibuat perencanaan sebagai berikut : 1) Memberikan pemahaman kepada kelompok agar lebih aktif lagi dalam pembelajaran. 2) Lebih intensif membimbing kelompok yang mengalami kesulitan. 3) Memberi pengakuan atau penghargaan. Tindakan Siklus II 1) Memberikan motivasi kepada anggota kelompok agar lebih aktif lagi dalam pembelajaran. 2) Lebih intensif membimbing kelompok yang mengalami kesulitan. 9
11 3) Memberi pengakuan atau penghargaan. 4) Membuat perangkat pembelajaran tipe STAD yang lebih baik lagi. Kegiatan belajar mengajar pada siklus II sama seperti yang dilakukan pada siklus I baik materi maupun proses pembelajaran yang dilakukan. Hanya saja pada siklus II dilakukan perbaikan-perbaikan yang ada pada siklus I. Tahap pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 13 November 2013 di kelas VI materi tentang negaranegara tetangga dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Suasana pembelajaran sudah lebih mengarah kepada pembelajaran kooperatif tipe STAD. Tugas yang diberikan guru kepada kelompok dengan menggunakan lembar kerja akademik mampu dikerjakan dengan lebih baik. Siswa dalam satu kelompok menunjukkan saling membantu menguasai materi pelajaran yang telah diberikan melalui tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota kelompok. a. Pengamatan Aktivitas Guru pada Siklus II Dari 24 aspek pengamatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru mitra pada siklus I yang mencapai kriteria baik hanya 21 aspek 87.5% dan kriteria cukup 3 aspek 12.5%. Sedangkan pada siklus II aspek yang mencapai kriteria baik 20 aspek dan kriteria cukup 4 aspek, sehingga peningkatannnya mencapai 10 aspek No. I Pra Pembelajaran Tabel 5. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru pada Siklus II Indikator / Aspek Yang Diamati 1 Mempersiapkan siswa untuk belajar 2 Melakukan kegiatan appersepsi II Kegiatan Inti Pembelajaran A Penguasaan materi pembelajaran 3 Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 4 Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain 5 Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki belajar 6 Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan B Pendekatan / Strategi Pembelajaran 7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan karakteristik siswa 8 Melaksanakan pembelajaran secara runtut 9 Menguasai kelas 10 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 11 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan kebiasaan positif 12 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu C Pemanfaatan Sumber Belajar / Media Pembelajaran 13 Menggunakan media secara efektif dan efisien 14 Menghasilkan pesan yang menarik Kategori Penilaian B C K TB 10
12 15 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media D Pembelajaran Yang Memicu dan memelihara Keterlibatan SIswa 16 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 17 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa 18 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar E Penilaian Proses dan Hasil Belajar 19 Memantau kemajuan belajar selama proses 20 Melakukan peniaian akhir sesuai dengan kompetensi F Penggunaan Bahasa 21 Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas 22 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai III Penutup 23 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman 24 Melaksanakan tindak lanjut Jumlah 21 3 Persentase (%) Hasil evaluasi siklus kedua pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran memiliki nilai rata-rata 85 atau 85% dari skor ideal 100. Hal ini menunjukkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran tergolong tinggi. b. Pengamatan Kegiatan Siswa pada Siklus II Tabel 6: Perolehan Skor Aktivitas Siswa dalam PBM Siklus II Kelompok Skor Skor Persentase Perolehan Ideal (%) Ket. Malaysia Singapura Filipina Tertinggi Thailand Vietnam Terendah Rata-rata Aspek kegiatan siswa yang diobservasi dan dinilai pada pembelajaran siklus I terdiri dari 21 aspek. Kriteria yang digunakan adalah kriteria sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), dan kriteria kurang (K). Hasil observasi kegiatan siswa dalam pembelajaran siklus II menunjukkan hasil yang baik dan sesuai dengan target yang dicapai. Berdasarkan observasi terhadap kegiatan siswa pada pembelajaran siklus II diperoleh data seperti diuraikan pada tabel 7 dibawah ini: 11
13 Tabel 7 : Hasil Observasi Kegiatan Siswa pada Siklus II No Sub Aspek yang diamati Katergori Penilaian Ya Tidak 1 Pra Pembelajaran 2-2 Membuka Pembelajaran 1 3 Kegiatan Inti Pembelajaran Penutup 13 Jumlah 17 2 Presentase 14,28 9,52 Memperhatikan uraian data tabel 5 tampak bahwa, dari 21 aspek kegiatan siswa dalam pembelajaran yang diobservasi pada pembelajaran siklus II, 19 aspek (90,48%) mencapai kriteria sangat ya, sedangkan 2 aspek lainnya (9,52%) mencapai kriteria tidak. c. Hasil Pemahaman Belajar Siswa Hasil pemahaman belajar belajar siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 8. Hasil Pemahaman Belajar Siswa pada Siklus II Indikator Kriteria Penilaian Jumlah Prosentase Menjelaskan Materi Baik % Cukup % Kurang - - Mengidentifikasi Baik % Materi Cukup % Kurang - - Menyimpulkan Materi Baik % Cukup % Kurang - - Dari 3 aspek tentang (1) Aspek menjelaskan materi siswa terdapat 28 orang siswa atau (90.32%) yang telah paham meningkat saat dilakukan pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD, 3 orang siswa atau (9.68%) kategori cukup paham meningkat saat dilakukan pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD dan 0 orang siswa (0%) lainnya belum paham saat dilakukan pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD dengan baik. (2) Aspek mengidentifikasi materi terdapat 28 orang siswa atau (90.32%) yang telah paham saat dilakukan pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD, 3 orang siswa atau (9.68%) kategori cukun saat dilakukan pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD dan (0%) lainnya yang belum meningkat keberaniannya saat dilakukan pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD. (3) Aspek menyimpulkan materi terdapat 28 orang siswa atau (90.32%) yang telah paham saat dilakukan pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD, 3 orang siswa atau (9.68%) kategori cukup paham saat dilakukan pembelajaran 12
14 dengan model kooperatif tipe STAD dan 0% yang kurang paham saat dilakukan pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD. Hasil pelaksanaan tindakan siklus II yang dilakukan oleh peneliti yang didampingi oleh guru di kelas yang dituangkan dalam lembar observasi kegiatan guru, maka dapat diketahui bahwa ada beberapa aspek hasil pengamatan telah dilaksanakan secara optimal.kegiatan itu meliputi hal-hal berikut ini. a) Secara keseluruhan siswa bisa meningkat pemahaman belajarnya terutama pada aspek kepercayaan diri siswa. b) Pemahaman belajar siswa cenderung membaik pada aspek keberanian mengungkapkan pendapat sendiri. c) Pemahaman belajar siswa meningkat terutama pada aspek kerjasama. Dalam konteks ini prosentase siswa yang memiliki aspek kepercayaan diri, keberanian dan kerjasama dalam materi kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara tetangga telah mencapai hasil yang diharapkan. Pembahasan Tabel 9. Analisis Hasil Persentase Rata-rata Pemahaman Siswa No Tahap/Siklus Prosentase Pemahaman Belajar Baik Cukup Kurang 1 Observasi Awal 9 (28.12) - 23 (71.87%) 2 Siklus I 20 (68.12) 11 (35.48) 3 Siklus II 28 (90.32%) 3 (9.68%) Tabel tersebut menunjukkan bahwa pada observasi awal hanya sebanyak 9 orang siswa atau (28.12%) yang memiliki pemahaman belajar baik. Kondisi tersebut selanjutnya diatasi dengan melakukan tindakan melalui 1 siklus. Dan siklus I diperoleh peningkatan pemahaman belajar dalam mengidentifikasi unsur-unsur kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara tetangga menjadi 20 siswa (68.12%) yang memiliki pemahaman belajar yang baik pada tentang kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara tetangga yang ditunjukkan dengan peningkatan pada aspek kepercayaan diri, keberanian dan kerjasama. 13
15 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diangkat simpulan bahwa hipotesis penelitian yang berbunyi "Jika menggunakan model STAD diterapkan dalam pembelajaran, maka pemahaman siswa pada materi kenampakan alam dan keadaan sosial negara-negara tetangga di kelas VI SDN 04 Mananggu Kabupaten Boalemo dapat ditingkatkan dapat diterima. Saran a. Kepada para guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran kooperatif khususnya pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam proses pembelajaran IPS pada materi lainnya. b. Sebagai tindak lanjut penerapan, pada saat proses pembelajaran diharapkan kepada guru untuk lebih mengawasi dan mengontrol siswa serta membimbing siswa dalam bekerja kelompok. c. Diharapkan kepada penentu kebijakan, dalam hal ini Pemeritah Kabupaten Boalemo, agar kiranya lebih menekankan kepada guru bidang studi yang lain agar mampu mengembangkan dan menerapkan pembelajaran kooperatif ini dalam upaya peningkatan pemahaman belajar siswa. 14
16 DAFTAR PUSTAKA Asma, Nur Model Pembelajaran Kooperatif, Jakarta : Depdiknas. Djadir dan Suradi Model Pembelajaran Kooperatif: Makalah disampaikan pada Seminar Model-Model Pembelajaran di LPMP Sul-sel, Makassar: LPMP Sul-Sel. Haling, A Belajar Pembelajaran. FIP UNM Makassar Isjoni Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Siswa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Muda, A.K. Ahmad Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Reality Publisheer Purwanto Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Robert E. Slavin Cooperative Learning. Nusa Media: Bandung Rusman Model-Model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme Guru). Jakarta: Rajawali Pers. Slavin, E. Robert Cooperatve Learning: Teeori Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media. Suprijono, Agus. Cooperative Learning (Teori & Aplikasi PAIKEM). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Winataputra, Udin, S Model-model Pembelajaran Inovatif. Jakarta Pusat: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional 15
Kelompok Materi : Materi Pokok
Silabus Pelatihan Silabus Pelatihan Kelompok Materi : Materi Pokok 87 Materi Pelatihan Alokasi Waktu :. d. Inspirasi Pembelajaran melalui Tayangan Video : JP (90 menit) No Kompetensi Uraian Materi Kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mahasiswa kurang berkembang akan berdampak pada sikap mahasiswa yang apatis,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendekatan metode pembelajaran yang sifatnya monoton yang diterapkan selama ini membuat mahasiswa kurang termotivasi untuk mengikuti pembelajaran, hal ini
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. 2.1 Kajian Teori Model Pembelajaran Kooperatif
2.1 Kajian Teori 2.1.1 Model Pembelajaran Kooperatif BAB II KAJIAN TEORI Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Lebih terperinciPeningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII.1 SMPN 7 Kubung dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Print ISSN: 2541-3163 - Online ISSN: 2541-3317 Mariani, S.Pd. 1 Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII.1 SMPN 7 Kubung dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Article
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA
PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA Oleh: Leli Dwi Nugraheni, Mujiyem Sapti, Riawan Yudi Purwoko. Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciBAB III. terdiri dari 15 laki-laki dan 10 perempuan. Adapun permasalahan dalam penelitian ini
48 BAB III HASIL PENELITIAN TENTANG KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR BAHASA ARAB DENGAN MENERAPKAN METODE ROLE PLAYING (Bermain Peran) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN HIWAR SISWA DALAM BAHASA ARAB A. Deskripsi Setting
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR KELAS IV B SD NEGERI TAHUNAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Fathonah Guru Kelas IVB SD Negeri Tahunan Yogyakarta Abstrak Penelitian tindakan kelas ini bertujuan
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas V SD Negeri 6 Marisa Kabupaten Pohuwato
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas V SD Negeri 6 Marisa Kabupaten Pohuwato Abstrak Munawir Dulman, Haris Mahmud, Samsi Pomalingo 1
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Kajian teori ini merupakan uraian dari pendapat beberapa ahli yang mendukung penelitian. Dari beberapa teori para ahli tersebut mengkaji objek yang sama yang mempunyai
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIN Awang Baru Hulu
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MIN Awang Baru Hulu Sungai Tengah. Subjek penelitian adalah siswa kelas VI yang berjumlah
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Okmi Muji Rahayu 1, Suhartono 2, M. Chamdani 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION)
METODE PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION) Makalah Ini Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Pembelajaran Dosen Pengampu :, M.Pd HALAMAN JUDUL Disusun: 1. Rahardhika Adhi Negara (14144600170)
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Siswa pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV Melalui Model Pembelajaran Student
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian Peningkatan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV Melalui Model Pembelajaran Student
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Hamalik,1995:57) dalam (http://gurulia.wordpress.com). memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu, sehingga dalam
10 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Cooperative Learning Learning (Pembelajaran) adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur
Lebih terperinciModel Pembelajaran STUDENT TEAMS- ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
Model Pembelajaran STUDENT TEAMS- ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) Model pembelajaran STAD termasuk model pembelajaran kooperatif. Semua model pembelajaran kooperatif ditandai dengan adanya struktur tugas,
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar SITI ROSIDAH NIM. A.
1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) PADA SISWA KELAS IV SDN 03 DELINGAN TAHUN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciOleh. Sarlin K. Dai Meyko Panigoro La Ode Rasuli Pendidikan Ekonomi
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 1 TILAMUTA
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah tempat berlangsungnya penelitian terletak di Jalan Basuki
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Madrasah tempat berlangsungnya penelitian terletak di Jalan Basuki Rahmat No.46 Tajau Pecah Kecamatan Batu Ampar Kabupaten Tanah Laut
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Alkhairat Lobu Kecamatan Moutong Kabupaten Parigi Moutong. Penelitian
Lebih terperinciQUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.3, No.2, Oktober 2012, hlm
QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.3, No.2, Oktober 2012, hlm. 141-146 141 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI SUMBER DAYA ALAM MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini yaitu siswa kelas X-2 dengan jumlah siswa 25 orang terdiri dari 10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini disetting sebagai penelitian tindakan kelas di SMAN 3 Gorontalo Kecamatan Kota Tengah Kabupaten Gorontalo. Subjek
Lebih terperinciSuherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN FISIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DI SMA NEGERI 1 STABAT Suherman Guru Fisika
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVIEMENT DIVISION (STAD)
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVIEMENT DIVISION (STAD) Aisjah Juliani Noor, Rifaatul Husna Pendidikan Matematika FKIP
Lebih terperinciLinda Ratnaningtyas D.W. 34
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD MATA PELAJARAN IPS MATERI DOKUMEN DAN BENDA PENTING KELUARGA PADA SISWA KELAS II SDN TANGGUL WETAN 02 JEMBER Linda Ratnaningtyas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal dilakukan di kelas VII F SMP N 2 Susukan semester 2 tahun ajaran 2013 / 2014 pada kompetensi dasar mendiskripsikan Potensi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Karang Mekar 7
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Karang Mekar 7 Banjarmasin. Subjek penelitian adalah siswa kelas
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian
1 BAB III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Setting Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Terdapat Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe. STAD (Student Team Achievement Divisions) Terhadap Hasil Belajar
BAB V PEMBAHASAN A. Terdapat Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Divisions) Terhadap Hasil Belajar Setelah analisis data penelitian selesai, langkah selanjutnya
Lebih terperincisekolah dasar (SD/MI). IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah sebuah mata pelajaran di tingkat sekolah dasar (SD/MI). IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dengan Menggunakan Model Kooperatif Tipe STAD Pada Mata Pelajaran PKn Di SDK Lengaruh Arma Mariangke, Imran, dan Dwi Septiwiharti Mahasiswa Program Guru Dalam
Lebih terperinciPenelitian Tindakan Kelas Rumpun Bidang Fisika, Biologi, Kimia dan IPA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Pengembangan Model dan Perangkat Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Magister Pendidikan Sains dan Doktor Pendidikan IPA FKIP UNS Surakarta,
Lebih terperinciJurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 3, No. 1, September 2016, Hal ISSN : Copyright 2016 by LPPM UPI YPTK Padang
Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Bahasa Inggris Peserta didik Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achivement Division (STAD) Pada Kelas X.3 SMA Negeri 5 Bukittingi Gusviar SMA
Lebih terperinciReny Tri Setia Ningsih. Universitas PGRI Yogyakarta.
UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 2 KASIHAN Reny Tri Setia Ningsih Universitas PGRI Yogyakarta
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN JURNAL Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Pada Fakultas Ilmu Pendidikan
PEMBERIAN UMPAN BALIK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI MENGHARGAI JASA DAN PERAN TOKOH PERJUANGAN DALAM MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN INDONESIA KELAS V SDN 1 BIAU KABUPATEN GORONTALO UTARA
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciPeningkatan Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Team Assisted Individualization
Abstrak. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini adalah SDN 2 Ponelo tepatnya berlokasi di Jl Otiola kecamatan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Temuan Umum Lokasi penelitian ini adalah SDN 2 Ponelo tepatnya berlokasi di Jl Otiola kecamatan Ponelo Kepulauan Kabupaten Gorontalo Utara. Sekolah ini berdiri
Lebih terperinciII. KAJIAN TEORI. 2.1 Belajar dan Pembelajaran Pengertian Belajar dan Pembelajaran. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui
II. KAJIAN TEORI 2.1 Belajar dan Pembelajaran 2.1.1 Pengertian Belajar dan Pembelajaran Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan menggunakan model picture and
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitan Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan kelas melalui pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah merosotnya moral siswa
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MIN Teluk Dalam Banjarmasin. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III yang berjumlah
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa
Lebih terperinciPROSIDING ISBN :
P 5 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII C SMP ANGGREK BANJARMASIN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN SCRAMBLE Agisna
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sangat strategis dan mudah dijangkau untuk melaksanakan penelitian, subjek
45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 7 Bonepantai, Kabupaten Bone Bolango. Sekolah ini dipilih oleh peneliti karena
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN Hakikat Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN.1 Kajian Teoritis.1.1 Hakikat Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Slavin (1995: 5) mendefinisikan pembelajaran kooperatif sebagai berikut Cooperative
Lebih terperinciPeningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD di Kelas V SDN 1 Balukang
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD di Kelas V SDN 1 Balukang Bambang Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciTugiyana 2 SDN 1 Kalitinggar Kecamatan Padamara Kabupaten Purbalingga
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS KOMPETENSI DASAR MENGENAL JENIS-JENIS USAHA DAN KEGIATAN EKONOMI DI INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS V SD NEGERI 1 PADAMARA 1
Lebih terperinciPENINGKATAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI TK ABA 30 MEDAN
PENINGKATAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI TK ABA 30 MEDAN Rismauli Syarifah Saragih Guru TK ABA 30 Medan Surel : rismaulisyarifah@gmail.com
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 10 Tenilo koata Barat Kota Gorontalo kelas V dengan jumlah 20 siswa. Peneliti adalah guru kelas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN Rejowinangun Utara 03 Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang pada semester II tahun pelajaran 2012/
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran siklus I, melalui pembelajaran
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 1.Siklus I a. Perencanaan Tindakan Sebelum dilaksanakan proses pembelajaran siklus I, melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD di kelas VI Sekolah
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V.A SD NEGERI 07 BARUGA KOTA KENDARI JURNAL PENELITIAN OLEH: NURSIAH WAHAB NIM. G2G1 15 056 PROGRAM
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi yang mempengaruhi siswa dalam mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan yang diharapkan
Lebih terperinciJurnal Penelitian Kualitatif 1
Jurnal Penelitian Kualitatif 1 Deskripsi Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dalam Pembelajaran Matematika Di Kelas V SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango Fitria Ismail Dra. Samsiar
Lebih terperinciAbas. Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan PMIPA FKIP UNIB ABSTRAK
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X D SMA NEGERI 6 KOTA BENGKULU MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD YANG DIINTERVENSI DENGAN STRATEGI INKUIRI Abas Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI Abstrak. Yulia Ayu Astuti. K8409074. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar Bruner beranggapan bahwa belajar dengan menggunakan metode penemuan (discovery) memberikan hasil yang baik sebab anak dituntut untuk berusaha
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN JURNAL Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Fakultas Ilmu Pendidikan.
Meningkatkan Keterampilan Menyelesaikan Operasi Hitung Campuran Bilangan Cacah Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Turnamen Game Tim Atau TGT Pada Siswa Kelas II SDN V Toili Kabupaten Banggai LEMBAR
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pembelajaran IPA di SD Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar dengan menggunakan sumber belajar dapat
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran IPA di SD Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar dengan menggunakan sumber belajar dapat membantu pencapaian keberhasialn pembelajaran. Ditegaskan oleh
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ditujukan terutama terhadap efektifitas
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ditujukan terutama terhadap efektifitas penggunaan media kartu kata dalam pembelajaran bahasa
Lebih terperinci2013 IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG SIFAT BAHAN DAN KEGUNAANNYA
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses pertumbuhan dan perkembangan yang dilakukan oleh manusia secara sadar menuju kedewasaan baik mental, emosional, maupun intelektual.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Menurut Teori Konstruktivisme. mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar.
BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Pengertian Belajar Menurut Teori Konstruktivisme Definisi belajar ada beraneka ragam karena hampir semua ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar.
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli
Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Samriah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Ruang lingkup penelitian ini adalah pembelajaran yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013
Lebih terperinciPenerbit AR-RUZZ MEDIA, Yogyakarta, hal ) Esa Nur Wahyuni, Baharuddin, 2008, Teori Belajar dan Pembelajaran,Cetakan III,Mei 2008,
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Belajar Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap 3). Tugas dan tanggung jawab utama seorang pengajar adalah mengelola
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Aktivitas Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu dalam bentuk tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Tempat penelitian ini adalah MI Cepiring yang beralamatkan Desa Cepiring RT 10/RW 04 Cepiring Kabupaten Kendal. Ditinjau dari tenaga pengajarnya,
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP
PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciperbaikan pada siklus kedua, berdasarkan hasil diskusi, kemudian RPP yang telah
I. Kegiatan Siklus II 1. Perencanaan Siklus II Pembahasan RPP Teman-teman yang diperoleh pada saat kegiatan siklus pertama kemudian didiskusikan dengan supervisor untuk dijadikan sebagai dasar menyusun
Lebih terperinciFATRISIE PEMBENGO NIM
e-ta yang berjudul Meningkatkan Keterampilan Menyelesaikan Soal Cerita Bentuk Pecahan Sebagai Perbandingan dan Skala Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas V SDN 17 Telaga Biru
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 1. Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Setiap
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. PSKGJ - Pendidikan Guru Sekolah Dasar
PENGGUNAAN STAD DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN MENGIDENTIFIKASI CARA MAKHLUK HIDUP MENYESUAIKAN DIRI DENGAN LINGKUNGAN PADA MATA PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 03 SUMBEREJO TAHUN 2012/2013 NASKAH
Lebih terperinciAnita Windarini SMP Negeri 1 Sanggau anitanajori@rocketmail.com
Windarini, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif dan Media Manipulatif, 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD DAN MEDIA MANIPULATIF DALAM PEMBELAJARAN LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG SISI LENGKUNG
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun 2011/2012 ) Oleh
Lebih terperinciSumono 38. Kata kunci : Metode STAD, Hasil Belajar, IPA. 38 Guru Kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul Kabupaten Jember
PENGGUNAAN METODE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG MENGIDENTIFIKASI CIRI KHUSUS YANG DIMILIKI HEWAN PADA SISWA KELAS VI SDN DARUNGAN 02 TANGGUL Sumono 38 Abstrak. Penelitian ini diterapkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting penelitian 3.1.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sidorejo Lor 04 Salatiga yang terletak di
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Pra Siklus dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 2 Februari 2012. Pada tahap ini yang diobservasi adalah siswa kelas IV dengan materi Pecahan
Lebih terperinciBintang Zaura 1 dan Sulastri 2. Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unsyiah 2 Guru SMP Negeri 1 Labuhanhaji Aceh Selatan
Model Pembelajaran kooperatif Tipe STAD sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Barisan dan Deret Bilangan di Kelas IX SMP Negeri 1 Labuhanhaji Aceh Selatan Bintang Zaura 1 dan Sulastri
Lebih terperinciPENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENJUMLAHAN PECAHAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI PADA SISWA KELAS V SDN INPRES CENGGU
Hamzah dan Susilo, Peningkatan Prestasi Belajar Penjumlahan Pecahan, 81 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENJUMLAHAN PECAHAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI PADA SISWA KELAS V SDN INPRES CENGGU Hamzah,
Lebih terperinciPENERAPAN COOPERATIF LEARNING
PENERAPAN COOPERATIF LEARNING TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG PESAWAT SEDERHANA SISWA KELAS V SDN NO 1 LOLI SALURAN KECAMATAN BANAWA KABUPATEN DONGGALA Oleh: Dewi, Nadjamuddin Laganing, Bustamin
Lebih terperinciSebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan
31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Kondisi awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning Tipe STAD diketahui ketuntasan hasil belajar IPA semester I kelas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tokoh masyarakat, pembelian tanahnya hasil dari warung amal dan sumbangan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah berdirinya MIN Walatung MIN Walatung dibangun pada tahun 1965 atas dasar inisiatif warga dan tokoh masyarakat, pembelian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan model think pair share sebagai upaya meningkatkan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan kelas melalui pemberian tugas menyusun huruf menjadi kata, dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang
BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini, rancangan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Saryono, (dalam Yanti dan Munaris, 0:) PTK merupakan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP GAYA
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP GAYA Al Esa Hanafi, H. Soegiyanto, Joko Daryanto PGSD FKIP, Universitas Sebelas Maret. Jl. Slamet
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS VII-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI KELAS VII-7 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Pujien Barus Guru IPA SMP Negeri Bangun Purba Surel : Rizkiandriani21@yahoo.com Abstrak
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
49 4.1. Deskripsi Kondisi Awal BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan di kelas 4 Sekolah Dasar Negeri 02 Katong semester II Tahun Pelajaran 2012/2013
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang IPA merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan ilmiah. Pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran matematika di kelas IV SD Negeri 3 Kalirejo Kudus kurang efektif. Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan menyampaikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pratindakan Kelas yang di gunakan untuk penelitian adalah kelas IV yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan, dengan guru kelas yang bernama
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua potensi yang dimiliki siswa, termasuk kemampuan bernalar, kreativitas, kebiasaan bekerja keras,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs. Ubudiyah Kec. Bati-
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs. Ubudiyah Kec. Bati- Bati. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII yang berjumlah 31 siswa. Adapun
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Kooperatif 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran merupakan suatu proses yang sistematis yang mengisyaratkan adanya orang yang mengajar dan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IIIA SDN SEMBORO 01 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Kasmiati 10 Abstrak. Tujuan pembelajaran
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan
Lebih terperinci